91603026 askep fraktur femur

59
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. E DENGAN POST ORIF PLATE SCREWS PADA FRAKTUR FEMUR SINISTRA HARI KE-8 DI RUANG CEMPAKA I RSU KUDUS Disusun Oleh : 1. Dian Ayu Lestari [ 250599 ] 2. Dwi Laraswati [ 250602 ] 3. Eka Sri Wahyuningsih [ 250604 ] 4. Eko Dwiyanto [ 250603 ] 5. Ika Setyaningsih [ 250606 ]

Upload: rudyalfiyansah

Post on 16-Apr-2015

279 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: 91603026 Askep Fraktur Femur

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. E DENGAN

POST ORIF PLATE SCREWS PADA FRAKTUR

FEMUR SINISTRA HARI KE-8 DI RUANG

CEMPAKA I RSU KUDUS

Disusun Oleh :

1. Dian Ayu Lestari [ 250599 ]

2. Dwi Laraswati [ 250602 ]

3. Eka Sri Wahyuningsih [ 250604 ]

4. Eko Dwiyanto [ 250603 ]

5. Ika Setyaningsih [ 250606 ]

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS

Jl. Lambao No. 1 Singocandi Kec. Kota Kab. Kudus

Tahun Akademik 2007 / 2008

Page 2: 91603026 Askep Fraktur Femur

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma,

fraktur digolongkan sesuai jenis dan arah garis fraktur.

(Tambayong Jan, 2000 : 124)

Fraktur adalah parah tulang biasanya disebabkan oleh trauma atau

tenaga fisik

(Price, 2003 : 1305)

Fraktur femur adalah fraktur yang terjadi pada batang femur dan di

daerah lutut.

(Brunner and Suddarth, 2002 : 2376)

ORIF (Open Reduction Internal Fixtation) adalah fiksasi internal dengan

pembedahan untuk memasukkan paku, sekrup, atau pin ke dalam tempat fraktur

untuk memfiksasi bagian-bagian tulang yang fraktur secara bersamaan.

(Reeves J Charline, 2001 : 254)

B. ETIOLOGI

1. Trauma

Langsung (kecelakaan lalu lintas)

Tidak langsung (jatuh dari ketinggian dengan posisi berdiri / duduk

sehingga terjadi fraktur tulang belakang)

2. Patologis : Metastase dari tulang

3. Degenerasi

4. Spontan : Terjadi tarikan otot yang sangat kuat

5. Pukulan langsung, gerakan muntir mendadak, kontraksi otot eksterna

C. JENIS FRAKTUR

1. Fraktur Komplit : Fraktur yang mengenai suatu tulang secara

keseluruhan.

2. Fraktur Inkomplet : Fraktur yang meluas secara parsial pada suatu tulang.

3. Fraktur Tertutup : Fraktur yang tidak menyebabkan robeknya kulit.

4. Fraktur terbuka : Fraktur yang menyebabkan robeknya kulit.

(Hidayat A. Alimul, 2006 : 141)

1

Page 3: 91603026 Askep Fraktur Femur

D. PATOFISIOLOGI

Patah tulang paling sering disebabkan oleh trauma, trauma pada anak-

anak dan dewasa muda, apabila tulang melemah patah dapat terjadi hanya

akibat trauma minimal atau tekanan ringan hal ini disebut fraktur patologis,

fraktur patologis sering terjadi pada orang tua yang mengidap osteoporosis,

penderita fumor, fraktur stres dapat terjadi pada tulang normal akibat stres

tingkat rendah yang berkepanjangan atau berulang. Fraktur stress juga disebut

fraktur kelelahan biasanya terjadi akibat peningkatan drastis tingkat latihan pada

seorang atlet/pada permukaan aktivitas fisik baru karena kekuatan otot

meningkat secara lebih cepat dibandingkan kekuatan tulang.

Maka tulang yang mengalami fraktur menyebabkan robeknya jaringan

kulit sekitar sehingga terjadi inflamasi dan luka pada kulit hingga kepatahan

tulang. Pada fraktur tertutup terjadi pergeseran fragmen tulang dan menekan

syaraf pada jaringan sekitar dan menimbulkan sindroma kompartemen dan

aliran darah terganggu sehingga O2 dalam darah menurun. Jika kerusakan

jaringan lunak tidak segera diatasi maka terjadi perdarahan yang hebat karena

pada femur terdapat arteri yang sangat besar yaitu arteri femoralis.

E. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri

2. Pembengkakan disekitar fraktur akan menyertai proses peradangan.

3. Dapat terjadi gangguan sensasi atau kesemuatan yang mengisyaratkan

kerusakan saraf. Denyut nadi dibagian aistal fraktur harus utuh dan terasa

dengan bagian non fraktur.

4. Kriptus dapat terdengar sewaktu tulang digerakkan akibat pergeseran ujung-

ujung patahan tulang satu sama lain.

5. Daerah paha yang paha tulangnya sangat membengkak ditemukan tanda

fungtio laesa atau angulasi anterior, endo/eksorotasi. Pada fraktur 1/3 tengah

femur, saat pemeriksaan harus diperhatikan pula kemungkinan adanya

dislokasi sendi panggul dan robeknya ligamentum didaerah lutut.

(Mansjoer, 2000 : 354)

2

Page 4: 91603026 Askep Fraktur Femur

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan sinar X dapat membuktikan fraktur tulang.

2. Scan tulang dapat membuktikan adanya fraktur stress.

G. PENATALAKSANAAN

1. Fraktur hatus segera di imobilisasi hematom fraktur dapat terbentuk dan

untuk memperkecil kerusakan.

2. Penyambungan kembali tulang (reduksi) penting dilakukan agar posisi dan

rentang gerak normal putih. Sebagian besar redukti dapat dilakukan tanpa

intervensi bedah (reduksi tertutup) apabila diperlakukan tindakan bedah

untuk fiksasi (reduksi terbuka) dapat dipasang pen/sekrup untuk

mempertahankan sambungan mungkin diperlukan traksi untuk

mempertahankan reduksi dan merangsang penyembuhan.

(Brunner and Suddarth, 2002 : 525)

H. KOMPLIKASI

Komplikasi dari fraktur ini dapat terjadi syok dan emboli lemak.

Sedangkan komplikasi lambat yang dapat terjadi delayed union, non-union,

malunion, kekakuan sendi lutut, infeksi, dan gangguan saraf perifer akibat

traksi yang berlebihan.

(Mansjoer, 2000 : 355)

3

Page 5: 91603026 Askep Fraktur Femur

I. PATHWAY

4

Sumber : Hidayat A.

Alimyull 2006; 141

Mansjoer. 2000; 354

Price. 2003; 124

Pukulan langsungGaya meremukGerakan puntir mendadakKonstraksi otot eksterna

Fraktur tertutup

Gerakan fragmen tulangNyeri

Fraktur terbuka

Robeknya jaringan kulit sekitar

Inflamasi oleh lingkungan luar

Luka pada kulit hingga kepatahan

tulang

Resiko tinggi terhadap infeksi

Pergeseran fragmen tulang

Perdarahan

Kerusakan jaringan lunak

Fraktur

Terputusnya kontinuitas tulang

Deformitas

Gangguan mobilitas fisik

Menekan saraf

Nyeri Sindroma kompartemen

Aliran darah terganggu

O2 dalam darah menurun

Hipoksia

Gangguan perfusi jaringan

Output berlebih

Gangguan keseimbangan

cairan & elektrolit

Pembedahan

Cemas

Port de entry

Resti Infeksi

Luka post operasi

Page 6: 91603026 Askep Fraktur Femur

J. FOKUS PENGKAJIAN

1. Aktivitas/ Istirahat

Tanda : Keterbatasan/ kehilangan fungsi pada bagian yang terkena

(mungkin segera, fraktur itu sendiri, atau terjadi secara sekunder,

dari pembengkakan jaringan nyeri)

2. Sirkulasi

Tanda : Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap

nyeri/ansietas) atau hipotensi (kehilangan darah)

3. Neurosensori

Gejala : Hilang gerakan/ sensasi, spasme otd

Kebas/kesemutan (parestesis)

Tanda : Deformitas lokal : angulasi abnormal, pemendekan, rotasi,

krepitasi (bunyi berderit), terlihat kelemahan/hilang fungsi.

4. Nyeri

Gejala : Nyeri berat tiba-tiba pada saat cidera, tak dada nyeri akibat

kerusakan saraf.

Spasme/ kram, perubahan warna.

5. Keamanan

Tanda : Laserasi kulit, perubahan warna.

Pembengkakan lokal.

6. Penyuluhan

Gejala : Lingkungan cidera.

Memerlukan bantuan dengan transportasi, aktivitas perawatan

diri dan tugas pemeliharaan/perawatan rumah.

K. FOKUS INTERVENSI

1. Gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d output yang

berlebih.

KH : - Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan di buktikan

oleh haluaran urine individu adekuat, tanda vital stabil,

membran mukosa lembab.

Intervensi : - Awasi tanda vital, pengisian kapiler dan kekuatan nadi

perifer.

- Awasi haluaran urine dan berat jenis.

- Observasi warna urine.

- Pertahankan pencatatan komulatif jumlah dan tipe

pemasukan cairan.

5

Page 7: 91603026 Askep Fraktur Femur

- Berikan penggantian cairan IV yang dihitung, elektrolit

plasma albumin.

- Berikan obat sesuai indikasi

2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas tulang.

KH : - Menyatakan nyeri hilang.

- Menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam

aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat.

- Menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan

aktivitas terapeutik sesuai indikasi untuk situasi individual.

Intervensi : - Pertahankan imbobilisasi bagian yang sakit dengan tirah

baring.

- Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena.

- Evaluasi keluhan nyeri dan karakteristik nyeri.

- Monitor keadaan umum dan TTV pasien.

- Anjurkan pasien untuk teknik relaksasi bila nyeri timbul.

- Kolaborasi dalam pemberian analgetik.

3. Resti infeksi b.d port de entry luka post operasi.

KH : Mencapai penyembuhan luka tetap waktu bebas eksudat

purulen dan tidak demam.

Intervensi : - Pantau TTV dan catat munculnya tanda-tanda klinik proses

infeksi.

- Pertahankan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat

bagi pasien.

- Dorong keseimbangan istirihat adekuat.

- Tingkatkan masukan nutri adekuat.

- Kolaborasi pemberian antibiotik.

- Lakukan perawatan luka dengan teknik anti septik dan

aseptik.

4. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan suplay O2 dalam darah.

KH : Mempertahankan tingkat kesadaran yang membaik dan tanda-

tanda vital stabil

Intervensi : - Monitor TTV .

- Monitor pengisian kapiler dan kekuatan nadi perifer.

- Berikan anti koagulan dosis rendah sesuai indikasi.

- Berikan tekanan langsung pada perdarahan bila terjadi

perdarahan.

- Kolaborasi pemberian O2 2 liter

6

Page 8: 91603026 Askep Fraktur Femur

5. Gangguan mobilitas fisik b.d pergeseran frekmen tulang

KH : - Mempertahankan posisi fungsional.

- Meningkatkan kekuatan yang sakit dan mengkompensasi

bagian tubuh.

- Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan

aktivitas.

Intervensi : - Kaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cidera/

pengobatan.

- Libat keluarga dalam perawatan diri pasien

- Dorong aktivitas terapeutik/ rekreasi.

- Bantu perawatan diri/kebersihan.

- Berikan/bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk,

tongkat.

- Awasi TD dengan melakukan aktivitas, perhatikan keluhan

pusing.

- Berikan diit tinggi protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.

- Batasi makanan pembentukan gas.

6. Ansietas b.d pembedahan

KH : Menyatakan waspada dan penurunan asietas.

Tampak rileks,dapat tidur / istirahat.

Intervensi : - kaji rasa takut pada pasien dan orang terdekat pasien.

- Jelaskan prosedur / asuhan yang diberikan.

- Dorong dan berikan kesempatan pada pasien / orang terdekat

untuk mengajukan pertanyaan.

- Dorong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan sesuai

indikasi.

- Anjurkan pasien untuk mengutarakan perasaannya

(Doenges, 1999 : 761)

7

Page 9: 91603026 Askep Fraktur Femur

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Pengkajian ini dilakukan pada hari Jum’at, 11 April 2008 jam 07.00

WIB di ruang Cempaka I RSUD Kudus secara auto dan alloanamnesa.

1. Identitas Pasien

Nama : Sdr. E

No. Reg : 538525

Umur : 17 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

Status : Belum menikah

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SMA

Bahasa yang digunakan : Jawa

Alamat : Dersalam 1/3 Bae Kudus

Tanggal MRS : 1 April 2008

Cara masuk : Pasien di bawa ke UGD jam 14.23 WIB

Diagnosa Medis : Mal union fraktur femur sinistra post op ke -8

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. S

Umur : 48 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SD

Bahasa yang digunakan : Jawa

Alamat : Dersalam 1/3 Bae Kudus

Hub. dengan pasien : Ayah

8

Page 10: 91603026 Askep Fraktur Femur

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan kaki sebelah kirinya yang patah nyeri saat di

gerakkan.

P : Nyeri saat melakukan aktivitas

Q : Nyeri seperti dipukul-pukul

R : Kaki sebelah kiri

S : Skala 7

T : Saat gerak, sewaktu-waktu

2. Riwayat Perawatan Sekarang

Pada tanggal 17 Agustus 2007, pasien mengatakan jatuh dari sepeda

motor, kemudian pasien dibawa ke dukun pijat oleh keluarganya. Setelah

dibawa kedukun pijat ternya tidak kunjung sembuh tapi malah tambah

parah, kaki membengkak, maka pada tanggal 1 April 2008 baru pasien

dibawa ke RSUD Kudus pada jam 14.23 WIB oleh keluarganya. Pasien

datang langsung dibawa ke Cempaka I pasien mendapatkan terapi infus RL

20 tetes/ menit dan dilakukan operasi pada tanggal 2 April 2008.Pada

tanggal 11 April 208 pasien mengatakan nyeri, skala nyeri 7, ekspresi wajah

tampak meringis kesakitan,ekspresi wajah tegang,bingung saat di tanya

perawatan luka post operasi, TD: 110/70 mmHg, N:88 x/menit, S:36OC.

Luka operasi sepanjang 20 cm, jumlah jahitan 20, luka tampak basah tidak

ada PUS, leukosit 8000H/mm3, pasien dalam mengatakan dalam beraktifitas

tidak bisa mandiri dan membutuhkan bantuan orang lain dan alat. Dalam

berjalan pasien masih menggunakan tongkat, personal hygiene kurang,

aktifitas pasien di bantu keluarga.

3. Riwayat Perawatan Dahulu

Pasien sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit patah

tulang seperti ini dan pasien juga belum pernah dirawat di Rumah Sakit,

tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan keturunan seperti DM,

Hipertensi, TBC, hepatitis, dll.

9

Page 11: 91603026 Askep Fraktur Femur

4. Riwayat Keperawatan Keluarga

Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mempunyai

penyakit seperti pasien dan keluarga pasien tidak ada yang mempunyai

riwayat penyakit menular seperti TBC dan hepatitis, penyakit keturunan

seperti hipertensi dan DM.

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL

1. Pola Persepsi dan Manajemen

Keluarga pasien sangat mementingkan kesehatannya sehingga

apabila sakit segera memeriksakan diri ke Puskesmas/dokter bahkan ke

dukun terdekat.

Sebelum dirawat : Pasien menggosok gigi sehari (2x setelah mandi dan 1x

sebelum tidur). Mandi 2x dengan sabun dan ganti baju

2x.

Saat dirawat : Pasien hanya disibini dengan sabun 2x sehari pagi dan

sore gosok gigi 1x sehari dan ganti baju 1x dengan

bantuan keluarga.

2. Pola Nutrisi

Sebelum dirawat : A = BB : 63 kg

B = -

C = Rambut bersih, tidak rontok, tidak mudah

dicabut

D = Pasien makan 3x sehari dengan porsi 1n piring

habis (lauk, nasi, sayur) dan minum air putih +

8 gelas/hari.

Saat dirawat : A = BB : 60 kg

B = Hb : 14,4 gr/dl

C = Rambut agak kotor, tidak rontok, tidak mudah

dicabut

D = - Nutrisi TKTP

- Pasien makan 3x sehari dengan porsi ½ piring

habis (lauk, nasi, sayur) dan minum air putih

+ 8 gelas/hari.

10

Page 12: 91603026 Askep Fraktur Femur

3. Pola Eliminasi

Sebelum dirawat : Pasien BAB 1-2x sehari dengan konsistensi lembek

warna kuning, bau khas, BAK 4-5x sehari, warna

kuning jernih bau khas.

Saat dirawat : Pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek

warna kuning, bau khas, BAK 4-5x sehari, warna

kuning jernih bau khas. Terakhir BAB tanggal 10 April

2008 hari Kamis.

4. Pola Istirahat Tidur

Sebelum dirawat : Pasien tidur 7-8 jam sehari kadang-kadang tirud siang

½ - 1 jam sehari.

Saat dirawat : Pasien tidur selama 5-6 jam karena nyeri pada kaki

sebelah kiri dan tidak pernah tidur siang.

5. Pola Aktivitas dan Latihan

Sebelum dirawat :

Aktivitas 0 1 2 3 4

Makan

Minum

Berpakaian

Toileting

Ambulasi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Saat dirawat :

Aktivitas 0 1 2 3 4

Makan

Minum

Berpakaian

Toileting

Ambulasi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Keterangan :

0 : Mandiri 3 : Bantuan orang lain + alat

1 : Alat Bantu 4 : Bantu dengan bantuan

2 : Bantuan orang lain

Pasien mengatakan bila berubah posisi/beraktivitas kakinya terasa nyeri dan

sakit.

11

Page 13: 91603026 Askep Fraktur Femur

6. Pola Persepsi dan Kognitif

Sebelum dirawat : Penglihatan baik

Saat dirawat : Antara telinga kanan dan kiri terdengar suara yang

sama

Pembau : Normal, dapat membedakan antara bau busuk dan harum

Perasa : Normal, dapat membedakan rasa manis, asam, asin, pahit

Peraba : Normal, dapat membedakan pemukaan kasar dan halus

Kognitif : Pasien dan keluarga beranggapan bahwa kesehatannya akan

membaik setelah mendapatkan perawatan dari RS. Pasien

mengatakan kurang tahu cara perawatan luka operasi dirumah.

7. Pola Persepsi dan Konsep Diri

Gambaran Diri : Pasien menerima keadaan dirinya yang mengalami

patah tulang pada kakinya.

Ideal diri : Pasien menginginkan pasien bisa jalan dengan normal

lagi.

Peran diri : Pasien seorang wiraswasta, setelah pasien sakit dan

mengalami patah tulang seperti ini pasien tidak bisa

melakukan aktivitas.

Identitas diri : Pasien dapat menyebutkan dirinya.

Harga Diri : Pasien merasa senang mendapat perawatan yang baik

dari perawat.

8. Pola Reproduksi Sexual

Pasien seorang laki-laki yang belum menikah.

9. Pola koping-toleransi terhadap stress

Jika pasien mempunyai masalah, maka pasien selalu membicarakan

dan merundingkan dengan keluarga.

10. Pola Peran Hubungan

Hubungan antara pasien dan keluarga dengan petugas pelayanan

kesehatan baik begitu pula hubungan dengan tetangganya.

11. Pola kepercayaan dan Keyakinan

Pasien beragama Islam, pasien selama dirawat tidak pernah

menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan hanya berdoa agar penyakitnya

cepat sembuh.

12

Page 14: 91603026 Askep Fraktur Femur

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Baik

2. Tingkat Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : TD : 110/70 mmHg RR : 20x /menit

N : 88x /menit S : 369 C

4. Kepala : Mesochepal

5. Rambut : Kurang bersih, hitam tidak mudah rontok, tidak

mudah dicabut

6. Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,

tidak mengalami gangguan penglihatan

7. Hidung : Simetris, tidak ada polip

8. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan

pendengaran

9. Muka : Ekspresi wajah tampak meringis kesakitan, ekspresi

wajah tampak tegang, ekspresi wajah tampak bingung

10. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada

peningkatan JVP

11. Paru-paru :

I : Ictus simetris ka/ki

P : Vocal fremitus ka/ki sama

P : Sonor ka/ki

A : Tidak ada wheezing, tidak ada ronchi

12. Jantung :

I : Ictus cordis tidak tampak

P : Ictus cordis teraba pada iga 4 dan 5

P : Pekak

A : Teratur, tidak ada murmur (53)

13. Perut :

I : Perut datar

A : Bunyi peristaltik 14 x/menit

P : Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen

P : Tympani

14. Genetalia : Tidak terpasang DC, bersih

15. Anus : Tidak ada hemoroid

16. Ekstremitas :

13

Page 15: 91603026 Askep Fraktur Femur

Atas : Tidak ada oedema, terpasang infus RL 120

tetes/menit pada tangan kiri, tidak ada lesi, CRT 2

detik.

Bawah : Tidak ada oedema, akral tidak dingin, CRT 2 detik,

terdapat luka post operasi, panjang luka operasi 20

cm, terdapat 20 jahitan, keadaan lukanya basah, tidak

ada PUS, kesemutan

Kulit : Turgor : Baik

Warna : Kuning

Data Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium dilakukan tanggal 2 April 2008

KIBC : 8.000 H/mm3 (3.500-10.000)

HGM : 14,4 g/dl (11,0-16,5)

PLT : 228.000 H/mm3 (150.000-390.000)

Pemeriksaan post op tanggal 3 April 2008

Hb : 11,3 g/dl

2. Therapy tanggal 11 April 2008

Cipro 2 x 500 mg diberikan secara oral

Asam mefenamat 2 x 50 mg secara oral

Laporan Operasi

Operasi dilakukan pada tanggal 2 April 2008 di mulai pada jam 09.30 WIB dan

diakhiri jam 11.15 WIB, dengan menggunakan anestesi spinal.

Hasil Rongent

- Hasil rongent sebelum operasi : mal union fraktur femur sinistra

- Hasil rongent sesudah operasi : femur sinistra kiri

14

Page 16: 91603026 Askep Fraktur Femur

ANALISA DATA

Nama : Sdr. E No. CM : 538525

Umur : 17 tahun Ruang : Cempaka I

No S E P

1. DS :

DO :

Pasien mengatakan nyeri

P : Nyeri saat melakukan

aktivitas

Q : Nyeri seperti dipukul-

pukul

R : Kaki sebelah kiri

S : Skala 7

T : Saat gerak sewaktu-

waktu

- Ekspresi wajah tampak

meringis jika melakukan

aktivitas.

- Ekspresi wajah tampak

tegang

TD : 110/70 mmHg

N : 88 x/menit

Diskontinuitas

jaringan

nyeri

2. DS :

DO :

Pasien mengatakan bekas

luka operasi sudah agak

kering

- Luka operasi sepanjang 20

cm

- Luka tampak agak kering

tidak ada PUS dan darah.

S : 360C

N : 88 x/menit

- Leukosit : 8.000 H/mm3

Port de entry luka

post operasi

Resti infeksi

3. DS : Pasien mengatakan dalam

beraktivitas pasien tidak bisa

mandiri dan membutuhkan

bantuan orang lain dan alat

Kelemahan fisik Defisit perawatan

diri

15

Page 17: 91603026 Askep Fraktur Femur

No S E P

DO : - Aktivitas pasien dibantu

keluarga

- Dalam berjalan pasien

masih menggunakan

tongkat

- Pasien tampak cemas

- Personal hygien kurang

4 DS :

DO :

- Pasien mengatakan tidak

tahu cara membersihkan

luka operasi

- Pasien mengatakan tidak

tahu saat ditanya

bagaimana cara merawat

luka operasi

- Pasien tampak memegangi

luka karena tidak tahu cara

merawat lukanya

Kurang informasi

tentang

perawatan luka

post operasi

Kurang

pengetahuan

16

Page 18: 91603026 Askep Fraktur Femur

PROBLEM LIST

Nama : Sdr. E No. CM : 538525

Umur : 17 tahun Ruang : Cempaka I

No Hari/Tanggal Data Fokus DPTanggal

TtdDitemukan Teratasi

1. Jum’at

11 April 2008

DS :

DO :

Pasien mengatakan

nyeri

P : Nyeri saat

melakukan

aktivitas

Q : Nyeri seperti

dipukup-pukul

R : Kaki sebelah

kiri

S : Skala 7

T : Saat gerak

sewaktu-waktu

- Ekspresi wajah

tampak meringis

jika melakukan

aktivitas.

- Ekspresi wajah

tampak tegang

TD: 110/70mmHg

N : 88 x/menit

Nyeri pada

kaki sebelah

kiri b.d

diskontinuitas

jaringan

11 April

2008

2. Jum’at

11 April 2008

DS :

DO :

Pasien mengatakan

luka bekas operasi

masih basah

- Luka operasi

sepanjang 20 cm

- Luka tampak

basah, tidak ada

PUS dan darah

S : 360C

N : 88 x/menit

- Leukosit : 8.000

H/mm3

Resti infeksi

b.d kerusakan

kulit sebagai

pertahanan

primer

11 April

2008

17

Page 19: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tanggal Data Fokus DPTanggal Ttd

Ditemukan Teratasi3. Jum’at

11 April 2008

DS :

DO:

Pasien mengatakan

dalam beraktivitas

pasien tidak bisa

mandiri dan

membutuhkan

bantuan orang lain

dan alat

- Aktivitas pasien

dibantu keluarga

- Dalam berjalan

pasien masih

menggunakan

tongkat

- Pasien tampak

cemas

- Personal hygien

kurang

Defisit

perawatan diri

b.d kelemahan

fisik

11 April

2008

4. Jum’at

11 April 2008

DS :

DO:

Pasien mengatakan

tidak tahu cara

membersihkan luka

operasi

- Pasien

mengatakan

tidak tahu saat

ditanya cara

merawat luka

operasi

- Pasien tampak

memegangi

lukanya karena

tidak tahu cara

merawat lukanya

Kurang

pengetahuan

b.d kurang

informasi

tentang

perawatan

luka post

operasi

11 April

2008

18

Page 20: 91603026 Askep Fraktur Femur

NURSING CARE PLANE

Nama : Sdr. E No. CM : 538525

Umur : 17 tahun Ruang : Cempaka I

No Hari/Tgl Diagnosa Kep Tujuan Intervensi Ttd

1. Jum’at

11 April

2008

Gangguan rasa

nyaman (nyeri)

kaki sebelah

kiri b.d

diskontinuitas

jaringan

Setelah dilakukan

tindakan kep.

Selama 3x 24 jam

diharapkan nyeri

berkurang dengan

KH :

a.Nyeri berkurang

b. Skala nyeri 3

c.Ekspresi wajah

tidak meringis

kesakitan bila

melakukan

aktivitas

d. Ekspresi

wajah tidak tegang

e.TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

1. Monitor Vital Sign

2. Kaji skala nyeri

3. Ajarkan teknik

relaksasi (nafas

dalam)

4. Berikan posisi

yang sesuai

dengan keinginan

pasien

5. Laksanakan advise

dokter pemberian

analgetik.

Asam mefenamat

2x50mg

6. Anjurkan pasien

untuk tidur siang

2. Jum’at

11 April

2008

Resti infeksi b.d

kerusakan kulit

sebagai

pertahanan

primer

Setelah dilakukan

tindakan kep selama

3x24 jam diharapkan

tidak terjadi infeksi

dengan KH :

a. Luka kering,tidak

ada pus dan darah

b. Tidak ada tanda

infeksi : rubor,

dolor, kalor,

tumor, disfungsio

c. S : 36,7 C

N : 80x/menit

d. Leukosit 5000-

8000H/mm3

1. Monitor Vital Sign

2. Kaji tanda infeksi

3. Lakukan perawatan

luka dengan teknik

antiseptik dan

aseptik

4. Anjurkan

pemasukan nutrisi

dengan TKTP

5. Laksanakan advise

docter pemberian

antibiotik

6. Ciprofloxacin

2x500mg

No Hari/Tgl Diagnosa Kep Tujuan Intervensi Ttd

19

Page 21: 91603026 Askep Fraktur Femur

3. Jum’at

11 April

2008

Defisit

perawatan diri

b.d kelemahan

fisik

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x 24 jam

diharapkan defisit

perawatan diri teratasi

dengan KH :

1. Berikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

2. Libatkan

keluarga dalam

perawatan diri

pasien

3. Hindari

peningkatan

ketergantungan

individu dengan

tidak campur

tangan saat klien

menjajakan

kemampuannya

4. Beri dorongan

kemampuannya

mengekspresikan

perasaannya

tentang kurang

perawatan diri

4. Jum’at

11 April

2008

Kurang

pengetahuan b.d

kurang

informasi

tentang

perawatan luka

post operasi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan kurang

pengetahuan tentang

perawatan luka post

operasi teratasi :

- Pasien tahu cara

merawat luka

operasi dengan baik

- Pasien mau

melakukan

perawatan luka

operasi dirumah

1. Berikan

penyuluhan

kesehatan

tentang

perawatan luka

post operasi

2. Berikan

informasi tertulis

tentang

perawatan luka

post operasi

20

Page 22: 91603026 Askep Fraktur Femur

NURSING NOTE

Nama : Sdr. E No. CM : 538525

Umur : 17 tahun Ruang : Cempaka I

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

1. Jum’at

11 April

2008

II.

I,II

II

I

I

I

II

07.00

07.30

08.00

08.45

08.50

09.00

09.30

Menganjurkan

pemasukan nutrisi

dengan adekuat

Melaksanakan advise

docter pemberian asam

mefenamat 50mg

ciprofloxacin 500mg

Mengkaji tanda-tanda

infeksi

Mengkaji skala nyeri

Memberikan posisi yang

nyaman

Mengajarkan teknik

relaksasi (nafas dalam)

Melakukan perawatan

luka dengan teknik

antiseptik dan aseptik

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien kooperatif

Pasien makan dan minum

semua makanan tanpa ada

larangan/pantangan.

Pasien makan 1 porsi

habis

Pasien mengatakan mau

minum obat

Obat masuk tanpa

dimuntahkan

Pasien kooperatif

Luka basah, tidak ada pus

dan darah

Pasien mengatakan nyeri,

skala nyeri 7

- Pasien tampak meringis

kesakitan

- TD : 120/80mmHg

N : 84 x/menit

Pasien mengatakan

merasa nyaman dengan

posisi duduk

Pasien duduk dan tampak

rileks

Pasien mengatakan mau

mencuba nafas dalam

Pasien menarik napas

panjang, skala nyeri 7

Pasien kooperatif

Luka tampak lebih bersih

dari sebelumnya, tidak

ada darah dan PUS

21

Page 23: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

I,II

III

III

III

III

II

I

III

10.15

10.30

10.50

11.05

11.30

11.45

12.30

16.00

Memonitor Vital Sign

Memberi dorongan untuk

mengekspresikan

perasaannya tentang

kurang perawatan diri

Mengkaji kemampuan

klien untuk berpartisipasi

pada setiap aktivitas

Menghindari

peningkatan

ketergantungan individu

dengan tidak campur

tangan saat klien

menunjukkan

kemampuannya

Memberikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

Menganjurkan

pemasukan nutrisi

dengan adekuat

Menganjurkan pasien

untuk banyak istirahat

Memberikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien kooperatif

TD : 120/80 mmHg

N : 84 x/menit

RR : 20 x menit

S : 3620C

Pasien mengatakan

merasa malu dengan

keadaan dirinya

Pasien nampak murung

Pasien mengatakan dapat

melakukan aktivitas yang

sederhana

Pasien dapat makan

sendiri

Keluarga pasien

kooperatif

Keluarga pasien

membiarkan saat pasien

berlatih berjalan dengan

tongkat

Keluarga pasien

kooperatif

Keluarga pasien

membantu pasien dalam

pemenuhan eliminasi

Pasien kooperatif

Pasien makan dan minum

semua makanan tanpa ada

pantangan, pasien makan

1 porsi habis

Pasien kooperatif

Pasien mencoba untuk

tidur siang

Keluarga kooperatif

Keluarga membantu

pasien saat mandi

22

Page 24: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

Sabtu

12 April

2008

I,II

II

I, II

III

I

II

I, II

II

16.30

16.45

17.00

19.30

21.00

22.30

06.10

06.40

Memonitor Vital Sign

Menganjurkan

pemasukan nutrisi

dengan adekuat

Melaksanakan advise

docter pemberian

antibiotik analgetik

Ciprofloxacin 50 mg

Asam mefenamat 500mg

Memberikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

Memberikan posisi

senyaman mungkin

Menganjurkan pasien

untuk banyak tidur

Memonitor TTV

Menganjurkan

pemasyukan nutrisi

dengan adekuat

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien kooperatif

TD : 120/80mmHg

N : 88 x/menit

S : 3720C

RR : 24 x/menit

Pasien kooperatif

Pasien makan dan minum

semua makanan tanpa ada

pantangan, pasien makan

1 porsi habis

Pasien mengatakan mau

minum obat

Obat masuk tanpa

dimuntahkan

Keluarga pasien

kooperatif

Keluarga pasien

membantu dalam

pemenuhan ADL seperti

toileting

Pasien mengatakan

nyaman dengan posisi

lentang

Pasien tidur terlentang

pasien tidak pucat

Pasien kooperatif

Pasien mencoba untuk

tidur

Pasien kooperatif

TD : 120/80 mmHg

N : 80x/menit

RR : 24x/menit

S : 3720C

Pasien kooperatif

Pasien makan dan minum

semua makanan tanpa ada

pantangan

Pasien makan 1 porsi

habis

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

23

Page 25: 91603026 Askep Fraktur Femur

I, II

II

I

I

I

II

I, II

07.40

08.10

09.00

09.30

09.45

10.00

10.45

Melaksanakan advise

docter pemberian asam

mefenamat 500mg

Ciprofloxacin 50mg

Mengkaji tanda-tanda

infeksi

Mengkaji skala nyeri

Memberikan posisi yang

nyaman

Mengajarkan teknik

relaksasi

Melakukan perawatan

luka dengan teknik

antiseptik dan aseptik

Memonitor vital sign

Memberikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien kooperatif

Obat masuk tanpa

dimuntahkan

Pasien kooperatif

Luka mulai kering tidak

ada pus/darah

Pasien mengatakan nyeri

berkurang skala nyeri 5

Pasien masih meringis

kesakitan

TD : 110/80 mmHg

N : 84 x/menit

Pasien mengatakan

nyaman

Pasien dalam kondisi

tidur/terlentang

Pasien mengatakan mau

mencoba nafas dalam

Pasien menarik nafas

panjang, skala nyeri 5

Pasien kooperatif

TD : 120/70mmHg

N : 80 x/menit

S : 3620C

RR : 20 x/menit

Keluarga pasien

kooperatif

Keluarga pasien

membantu dalam

pemenuhan ADL

terutama personal

hygiene

24

Page 26: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

II

I

II

III

II

II

III

12.10

13.00

15.00

16.00

16.30

17.00

18.30

Menganjurkan

pemasukan nutrisi

dengan adekuat

Menganjurkan pasien

untuk banyak istirahat

Memberi dorongan untuk

mengekspresikan

perasaannya tentang

kurang perawatan diri

Memberikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

Menganjurkan

pemasukan nutrisi

dengan adekuat

Melaksanakan advice

docter pemberian

antibiotik dan analgetik

Mengkaji kemampuan

klien untuk berpartisipasi

pada setiap aktivitas

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien kooperatif

Pasien mau makan semua

makanan dan minuman

tanpa ada pantangan,

pasien habis 1 porsi

Pasien kooperatif

Pasien mencoba untuk

tidur siang

Pasien mngtkn agak malu

dengan keadaan dirinya

yang kurang perawatan

Pasien nampak menutupi

wajahnya

- Personal hygiene msh

dibantu

Pasien mengatakan belum

bisa melakukan aktivitas

secara mandiri

Dalam pemenuhan

toileting pasien dibantu

keluarga

Pasien kooperatif

Pasien mau makan semua

makanan dan minuman

tanpa ada pantangan,

porsi 1 piring habis

Pasien mengatakan mau

minum obat

Obat masuk tanpa

dimuntahkan

Pasien dapat melakukan

aktivitas sederhana secara

mandiri

Pasien dpt makan, minum

dan berjalan dengan

bantuan tongkat

25

Page 27: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

Minggu

13 April

2008

II

II

III

I, II

II

I, II

I

20.00

21.00

03.00

05.00

06.30

07.00

08.30

Memberikan lingkungan

yang tenang

Mengajukan pasien

untuk banyak tidur

Memberikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

Memonitor Vital Sign

Menganjurkan

pemasukan nutrisi

dengan adekuat

Melaksanakan advise

docter pemebarian

antibiotik dan analgetik

ciprofloxacin 50 mg

Asam mefenamat 30 mg

Memberikan posisi yang

nyaman

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien mengatakan

nyaman dengan posisi

yang tenang

Pasien tampak rileks

Pasien kooperatif

Pasien mencoba tidur

lebih awal

Pasien mengatakan belum

bisa melakukan aktivitas

secara mandiri

Dalam pemenuhan

toileting pasien dibantu

keluarga

Pasien kooperatif

TD : 110/70mmHg

N : 84x/menit

S : 366 OC

RR : 24 x/menit

Pasien kooperatif

Pasien makan semua

makanan dan inuman

tanpa ada pantangan

pasien makan 1 porsi

habis

Pasien mengatakan mau

minum obat

Obat masuk tanpa

dimuntahkan

Pasien mengatakan

nyaman dengan posisi

duduk

Pasien duduk dan nampak

rileks

26

Page 28: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

II

II

I

II

I

II

I

III

09.00

09.30

10.00

10.10

11.00

11.45

12.15

14.45

Mengkaji tanda-tanda

infeksi

Mengkaji skala nyeri

Mengajarkan teknik

relaksasi nafas dalam

Melakukan perawatan

luka dengan teknik

antiseptik dan aseptik

Memonitor Vital Sign

Menganjurkan

pemasukan nutrisi

dengan dekuat

Menganjurkan pasien

untuk banyak istirahat

Memberikan bantuan

dalam aktivitas

perawatan diri

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO

DS:

DO:

Pasien kooperatif

Luka mulai keting tidak

ada pus dan darah

Pasien mengatakan nyeri

berkurang, skala nyeri 3

Pasien tidak meringis

kesakitan

TD : 110/70 mmHg

N : 84 x/menit

Pasien mengatakan mau

mencoba nafas dalam

Pasien menarik nafas

dalam

Pasien kooperatif

Luka tampak bersih,

kering tidak ada darah

dan pus

Pasien kooperatif

TD : 170/70mmHg

N : 84 x/menit

S : 3650C

RR : 24 x/menit

Pasien kooperatif

Pasien mau makan semua

makanan dan minuman

tanpa adap potongan,

pasien habis 1 porsi

Pasien kooperatif

Pasien tidur siang

Pasien mengatakan belum

bisa melakukan aktiitas

secara mandiri

Dalam pemenuhan

toileting pasien dibantu

keluarga

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

27

Page 29: 91603026 Askep Fraktur Femur

III

II

I, II

I

III

II

II

15.15

16.20

17.00

17.10

18.25

20.35

21.45

Menganjurkan pasien

untuk melakukan

aktivitas gerak

Menganjurkan

pemasukan nutrisi yang

adekuat

Melaksanakan advise

docter pemberian

antibiotik dan analgetik :

asam mefonamat 50mg,

ciprofloxacin 500 mg

Memonitor Vital Sign

Mengkaji kemampuan

pasien untuk

berpatisipasi pada setiap

aktivitas

Memberikan lingkungan

yang tenang

Menganjurkan pasien

untuk banyak tidur

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien mengatakan mau

berjalan keluar

Pasien berjalan pakai

tongkat keluar ruangan

Pasien kooperatif

Pasien makan-makanan

dan minuman tanpa ada

pantangan, porsi 1 piring

habis

Pasien mengatakan mau

minum obat

Obat masuk tanpa

dimuntahkan

Pasien kooperatif

TD : 120/80 mmHg

N : 84 x/menit

S : 360C

RR : 22x/menit

Pasien dapat melakukan

aktivitas sederhana secara

mandiri

Pasien dapat makan,

minum dan berjalan

dengan bantuan tongkat

Pasien mengatakan

nyaman dengan posisi

tidur setengah duduk

(semi fowler)

Pasien tampak rileks

Pasien kooperatif

- Mencoba tidur

- Pasien tampak tidur

28

Page 30: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Implementasi Respon Ttd

4 Senin

14 April

2008

IV

IV

09.00

09.10

Memberikan penyuluhan

kesehatan tentang

perawatan luka post

operasi

Memberikan informasi

tertulis tentang

perawatan luka post

operasi

DS:

DO:

DS:

DO:

Pasien kooperatif

Pasien mendengarkan

dengan baik

-

Pasien menerima

informasi tertulis tentang

perawatan luka post

operasi

29

Page 31: 91603026 Askep Fraktur Femur

PROGRESS NOTE

Nama : Sdr. E No. CM : 538525

Umur : 17 tahun Ruang : Cempaka I

No Hari/Tgl DP Jam Catatan Perkembangan Ttd

1. Sabtu

12 April

2008

I

II

III

09.00

10.10

15.00

S:

O:

A:

P:

S:

O:

A:

P:

S:

O:

Pasien mengatakan nyeri

P : Nyeri saat melakukan aktivitas

Q : Nyeri seperti dipukul-pukul

R : Kaki sebelah kaki kiri

S : Skala 7

T : Saat gerak, sewaktu-waktu

Ekspresi wajah tampak meringis kesakitan jika

melakukan aktivitas

TD : 110/70 mmHg

N : 84 x/menit

Skala nyeri 7

Masalah belum teratasi

Pertahankan intervensi 1, 2, 4, 5, 6

Pasien mengatakan luka bekas operasi terasa nyeri

- Luka bekas operasi tampak jahitan sepanjang 20cm.

- Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti : tumor

(pembengkakan), kalor (panas), dolor (nyeri), rubor

(kemerahan), disfungsio (sebagai fungsi)

S : 3620C

N : 84/menit

- Leukosit : 8000 H/mm3

- Luka tampak basah tidak ada pus dan darah

- Jumlah jahitan 20

Masalah belum teratasi

Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4, 5

Pasien mengatakan dalam beraktivitas pasien tidak bisa

mandiri dan membutuhkan orang lain dan alat bantu

- Aktivitas pasien dibantu keluarga

- Dalam berjalan pasien masih menggunakan tingkat

- Pasien tampak cemas

- Personal hygiene kurang

30

Page 32: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Catatan Perkembangan Ttd

2.

3.

Minggu

13 April

2008

Senin

14 April

2008

I

II

III

I

09.00

10.15

16.00

09.00

S:

O:

A:

P:

S:

O:

A:

P:

S:

O:

A:

P:

S:

O:

Pasien mengatakan nyeri berkurang

P : Nyeri saat melakukan aktivitas

Q : Nyeri seperti dipukul-pukul

R : Kaki sebelah kaki kiri

S : Skala 4

T : Saat gerak, sewaktu-waktu

Pasien masih tampak meringis kesakitan

TD : 120/80 mmHg

N : 84 x/menit

Skala nyeri 4

Masalah belum teratasi

Pertahankan intervensi 1, 2, 4, 5, 6

Pasien mengatakan luka bekas operasi masih nyeri

Luka bekas operasi tampak jahitan sepanjang 20cm

S : 3720C

N : 84/menit

Luka agak kering, tidak ada pus dan darah

Masalah teratasi sebagian

Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4, 5

Pasien mengatakan belum bisa melakukan aktivitas

secara mandiri

Dalam pemenuhan ADL : toileting masih dibantu

keluarga

Masalah teratasi sebagian

Pertahankan intervensi 1, 2, 3

Pasien mengatakan nyeri berkurang

P : Nyeri saat melakukan aktivitas

Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : Kaki sebelah kaki kiri

S : Skala 3

T : Sewaktu-waktu

- Pasien tidak meringis kesakitan

- Ekspresi wajah rileks

- Skala nyeri 3

- TD : 110/70 mmHg

N : 84/menit

31

Page 33: 91603026 Askep Fraktur Femur

No Hari/Tgl DP Jam Catatan Perkembangan Ttd

IV

II

III

09.00

10.10

16.15

A:

P:

S:

O:

A:

P:

S:

O:

A:

P:

S:

O:

A:

P:

Masalah teratasi

Pertahankan intervensi

Pasien mengatakan mau merawat lukanya dengan

dirumah

-

Masalah teratasi

Pertahankan intervensi

Pasien mengatakan luka operasi tidak nyeri

- Luka operasi tampak jahitan sepanjang 20cm

S : 3620C

N : 84/menit

- Luka tampak kering, tidak ada pus dan darah

Masalah teratasi sebagian

Pertahankan intervensi

Pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sendiri

- Dalam pemenuhan ADL : toileting dibantu keluarga

- Pasien dalam berjalan menggunakan tongkat keluar

ruangan sendiri

Masalah teratasi

Pertahankan intervensi

32

Page 34: 91603026 Askep Fraktur Femur

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta.

Doenges, E. Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC : Jakarta.

Hidayat A. Alimul. 2006. Keperawatan Medikal Bedah. Salemba Medika : Jakarta.

Mansjoer Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid I. FKUI : Jakarta.

Price. 2002. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. EGC : Jakarta.

Reeves J. Charlene. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi I.Salemba Medika:Jakarta

Tambayong. Jan. 2006. Patofisiologi. FKUI : Jakarta.

33