9 model desa konservasi

8
Model Desa Konservasi 82 ©Putri Permatasari

Upload: m-willyan-syahputra

Post on 19-Aug-2015

259 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

siapa tau penting

TRANSCRIPT

Model Desa Konservasi 82 Putri Permatasari Model Desa Konservasi 83 Bab 9 Model Desa Konservasi Latar Belakang Model Desa Konservasi (MDK) berawal dari gagasan pendirian Model Kampung Konservasi (MKK) di wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (GHS) yang dilakukan tahun 2005. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan ekonomi masyarakat yangtinggaldidalamkawasanTamanNasionaltersebutdenganmemanfaatkan sumberdayaberupajasalingkungandarikawasanini.Upayainisekaligusmengurangi konflikantaraTamanNasionaldenganmasyarakatsetempatyangmerasapenetapan TamanNasionaltelahmengganggukehidupanmerekayangtelahtinggaldisana,jauh sebelum penetapan Taman Nasional.Pada awalnya MKK dilaksanakan di Kampung Sukagalih, Desa Cipeuteuy, KecamatanKabandungan,KabupatenSukabumi.Kampunginisebenarnyatidakberadapadakawasan TamanNasionaltetapiberbatasanlangsungdenganbagiantimurkawasan.Kampungini dipilih karena sebelum penetapan Taman Nasional wilayah dan masyarakatnya berada pada wilayah kelola Perhutani, sehingga mereka menjadi bagian atau tenaga kerja Perhutani. Alih fungsidarihutanproduksiPerhutanimenjaditamannasionalmenimbulkanmasalah ekonomipadamasyarakatdiKampungSukagalihsehinggamunculideMKKdariTaman Nasionalsebagaisalahsatusolusiuntukmeningkatkankemampuandankapasitas perekonomi masyarakat setempat (Supriyanto, 2014; pers. comm.)MKKdidasaridenganprinsipkerjasamaataukolaborasiantaramasyarakat KampungSukagalihdanTamanNasionalGunungHalimun-Salak.Karenawilayahnya kerjanya berupa kawasan konservasi, maka program kerjasama ekonomi yang disusun oleh keduabelahpihakharusberbasiskonservasi.Programkerjasamadisusunmelaluiproses bottom-updanmenghasilkanbeberapakegiatanawalsepertiekowisataTamanNasional GunungHalimun-SalakmelaluiKampungSukagalih,penataanKampungBersihdanSehat, pertanianorganikdanberwawasanlingkungan,pemanfaatanjasaair,pengamantansatwa terutamaElangJawa,pembuatankerajinansetempat,pengamanankawasan,serta inventarisasi keanekaragaman hayati Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Setelahberjalanduatahun,MKKdiTamanNasionalGunungHalimun-Salakdinilai berhasilsehinggapadaakhirtahun2006programtersebutdiadopsisecaranasionaloleh KementerianKehutananmenjadiprogramModelDesaKonservasi(MDK).Programini kemudiandimasukandalamRencanaStrategisKementerianKehutanan(saatitu DepartemenKehutanan)versirevisitahun2005-2009.Padatahun2011,MDKmasuk dalamPeraturanPemerintahNo.28tahun2011padapasal49ayat3.Sementaraitu,pada tahun2007DesaSukagalihpernahmendapatkanpenghargaandariPropinsiJawaBarat akankeberhasilannyamembangundesadenganwawasankonservasi.Sepertigayung bersambut,sejakberjalannyaMKKdiTamanNasionalGunungHalimun-Salak,banyak LembagaSwadayaMasyarakat(LSM)yangikutterlibatuntukmembantuprogram kolaborasidiTamanNasionalini.Modelinikemudianditirudibeberapatempatsepertidi Taman Nasional Tanjung Puting oleh Yayorin (Yayasan Orang utan Indonesia).Sementara itu sejak diadopsi menjadi MDK, Kementerian Kehutanan- dalam hal ini Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam - telah menginstruksikan UPT TamanNasionaldanBalaiKonservasiSumberdayaAlam(BKSDA)diseluruhIndonesia untukmenetapkanprogramMDKdibeberapadesadiwilayahkerjanya.MDKakan dijadikanmodelataucontohbagidesalaindikawasankonservasidalammemberdayakan masyarakatnya dengan memperhatikan aspek konservasi, ekonomi dan budaya masyarakat Model Desa Konservasi 84 setempat.PembangunanMDKmeliputitigakegiatanpokok,yaitupemberdayaan masyarakat,penataanruang/wilayahperdesaanberbasiskonservasidanpengembangan ekonomipedesaanberlandaskanprinsipkonservasi.Melaluitigakegiatantersebut diharapkan kawasan konservasi lebih baik dan masyarakat setempat lebih sejahtera (Box 9-1). Prinsip Dasar dan Tahapan Pembangunan Model Desa Konservasi Program MDK yang dijalankan oleh Kementerian Kehutanan memiliki 10 prinsip dasar yaitu (1)partisipatif,(2)integratifdan sinergis,(3)transparan,(4)realistis,(5)berkeadilan,(6) menggunakanpengetahuandankearifanlokal,(7)berkesinambungan,(8)pembelajaran bersama, (9) kemandirian dan (10) akuntabel.Adapun kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program MDK sedapat mungkin harus melalui tahapan sbb: 1.Membangun kesepahaman dan komitmen 2.Meningkatkan kapasitas masyarakat 3.Mengembangan kelembagaan4.Menyiapkan tenaga pendamping 5.Melaksanakan pelatihan Participatory Rural Appraisal 6.Mengembangkan ekonomi produktif lokal 7.Membangun kemitraan dan jejaring usaha 8.Pendampingan masyarakat pemilik program MDK 9.Monitrong dan evaluasi. KeseluruhanprinsipdasardantahapanpelaksanaanMDKterteradalamPedoman Pelaksanaan MDK yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal PHKA tahun 2009. Box9-1.ModelDesaKonservasi:UpayaMensejahterakanMasyarakatSetempatMelalui Kegiatan Konservasi DalamdiskusidenganDr.BambangSupriyanto,salahseorangpenggagasModelKampung Konservasi(MKK)yangsekarangmenjadiModelDesaKonservasi(MDK),MKKdimulaidiDesa SukagalihdiinisiasiolehTamanNasionalGunungHalimun-SalakdengandukunganJICA.MKK sejakawalbertujuanuntukmenjadimenyanggakawasankonservasimelaluikegiatan pemberdayaanekonomidanpeningkatankapasitasmasyarakatdalammengeloladan mempromosikankawasankonservasi.MelaluiMKKTamanNasionalGunungHalimun-Salak diharapkandapatlebihterlindungidariberbagaigangguanterutamayangberasaldari lingkunganluar,menambahwilayahserapanair(bagikawasanyangterletakdihuludaerah aliransungai)danmenangkalbencanaalamsepertibanjir,erosidanbencanalainnya.Tetapi yanglebihpentingdariitu,MKKatauMDKdiharapkandapatmeningkatkanpendapatan ekonomi melalui berbagai aktivitas masyarakat dalam memanfaatkan jasa lingkungan, termasuk jasa wisata kawasan konservasi serta pemanfaatan non-kayu dengan menerapkan teknologi dan inovasiyangsesuaidengankaidahlingkungandanbudayasetempat.Denganmeningkatnya perekonomiansetempatdiharapkanmasyarakatlebihmemahamipentingnyakeberadaan TamanNasionalGunungHalimun-Salakdansecarabertahapmerekaakanberpihakpada kelestarian kawasan konservasi. Sumber: Supriyanto, 2014 (pers. comm.) Model Desa Konservasi 85 Dana Program Model Desa Konservasi Sesuaidenganpemilikprogram,kegiatanMDKdikawasankonservasiataudiwilayahlain yangberbatasandengankawasankonservasiseluruhnyadidukungolehdanaAPBN. Sekalipundemikian,pemerintah-dalamhaliniKementerianKehutanan-tidakmenutup inisiatif dukungan dana pihak lain seperti dana dari negara donor, dana dari CSR (Corporate SocialResponsibility)pihakswastaataudukungandanaLSMterhadapkegiatanMDK,sepanjang tidak mengikat.SelamainibesarnyadanauntukmendukungMDK sangatbervariasiantaraRp.184 jutasampaiRp.73,4jutaperkegiatandalamsetahun,denganrata-ratainvestasiMDKper tahun sebesar Rp. 124 juta. Dalam setahun setiap program MDK memiliki antara 1 sampai 7 kegiatan.Tetapiironinyapelaksanaannyatidakselalukontinyusetiaptahunsampaidesa target MDK benar-benar mandiri dalam mengembangan ekonominya (Tabel 9-1). Table9-1Rata-ratabesaraninvestasiprogramModelDesaKonservasidi10Taman Nasional di Jamali-Nusra, tahun 2009-2012

UPT Kementerian Kehutanan Investasi MDK (Rp x1.000) Jumlah Kegiatan Rata-Rata Investasiper tahun Rata-rata Investasi per Kegiatan Tahun MDK Berjalan BKSDA NTT7301.20043.0292011-2012 BTN Kalimutu371.47925.9922009-2012 BTN Baluran278.15139.0762009-2012 BKSDA Jateng390.00030.0002011 BTN Merbabu4100.00025.0002012 BTN Merapi262.78531.3932011-2012 BTN Kepulauan Seribu4272.64068.1602009-2012 BBTN Bromo Tengger Semeru4100.00050.0002010-2011 BTN Bali Barat592.00018.4012009-2012 BTN Ujung Kulon173.40873.4082012 Total351.241.662404.456 Rata-rata per tahun 124.16686.91840.44518.496 Sumber: APBN program MDK dari masing-masing UPT Direktorat Jenderal PHKA terkait BTN:BalaiTamanNasional;BBTN:BalaiBesarTamanNasional;BKSDA:BalaiKonservasiSumberDayaAlam; UPT: Unit Pelaksana Teknis Model Desa Konservasi 86 Box 9-2. Penetapan Indikator Keberhasilan Program MDK Saatberakhirnya masa berlaku Rencana Strategis Kehutanan periodepemerintahan 2010-2014, angkaminimalRp.800.000pendapatanperkepalakeluargaperbulanpadatahun2014 ditetapkansebagaiindikatorkeberhasilanprogrampemerintah(MDK).Angkatersebutjuga ditetapkansecaranasionaltanpamempertimbangkanindexhargabarangpokodiIndonesia bagiantimurataudidaerahpedalamanyangrata-ratajauhlebihtinggidariindexserupadi Pulau Jawa. Sekalipun inflasi per provinsi tidak sama secara nasional, inflasi tahunan sejak tahun 2010 tercatat antara 6-7%. Dengan inflasi sebesar itu, nilai Rp. 800.000 pada tahun 2010 menjadi sangat berbeda dengan nilai pada tahun 2014. Nilai uang sejumlah itu juga akan sangat berbeda untukmasyarakatyangdiberadadiIndonesiatimurataudipedalamandandiPulauJawa. Sebagai contoh harga bahan bakar minyak (BBM) premium di pedalaman Pulau Kalimantan pada tahun 2010 bisa mencapai di atas Rp 10.000 per liter sementara di Pulau Jawa pada tahun yang sama harga premium hanya Rp. 4.500.Tidak jelas dari mana angka Rp. 800.000 tersebut, namun yangjelasangkatersebutditerimaataudisetujuiolehKepalaBiroPerencanaanKehutanan, termasuk Sekertaris Jenderal Kementerian, untuk ditandatangani oleh Menteri Kehutanan. Indikator Keberhasilan Program MDK Salah satu tujuan utama program MDK adalah memfasilitasi masyarakat untuk membangun, mengembangkanupayapeningkatanperekonomiansetempatdengantetapmenggunakan kaidahdanprinsipkonservasidanmendayagunakansumberdayasertamenghormati bahkanmemanfaatkanbudayasetempat.Sementaraitu,untukmemonitorkeberhasilan MDKdalamrentangwaktudanruangtertentu,KementerianKehutanandalamRencana StrategisKehutanantahun2010-2014menetapkanindikatorkeberhasilanprogramMDK melaluipeningkatanpendapatmasyarakatyangtinggaldidalamdandisekitarkawasan konservasisebesarminimalRp.800.000perbulanperkepalakeluargapadatahun2014 (Box 9-2). Pendapatan Masyarakat di Jamali Nusra tahun 2013 Untukmengujisberapabesarpendapatanmasyarakatyangtinggaldisekitarkawasan konservasi wilayah Jamali-Nusra, dilakukan wawancara pada 5-8 responden yang tinggal di sekitarkawasan,dengantotalresponden38.Statuspekerjaanrespondenbervariasidari petani,pegawaiserabutan,iburumahtangga,pegawainegeri,danpedagang.Jumlah responden ini memang jauh dari memadai tetapi dibatasi karena waktu dan tenaga lapang. Setiaprespondendiwawancaraitentangpengeluaranselama6bulanterakhir.Hasil wawancaradirangkumdalamduaklasifikasipengeluaranyaitupengeluaranuntuk kebutuhan pangan dan pengeluaran untuk non-pangan.Berdasarkanwawancaradenganmasyarakatdi7desayangterlibatMDK,dengan mengamsumsikanbahwapengeluaranrelatifsamadenganpendapatan,rata-rata pendapatan mereka dalam 6 bulan terakhir adalah antara Rp. 2,1 juta sampai dengan Rp. 3,9 juta.PendapatanterkecilterjadipadadesadisekitarTamanNasionalMerbabu(Jawa Tengah)danterbesarberadapadadesadisekitarTamanNasionalBaluran(JawaTimur), TamanNasionalBromoTenggerSemeru(JawaTimur)danTamanNasionalKepulauan Seribu(DKI).Duahalyangsedikitmengagetkan,bahwapengeluranuntuknon-pangandi desa-desadiJawaTimurdandiJawaTengahlebihbesardaripengeluaranuntukpangan. Sekalipundemikiankarenaketerbatasanjumlahrespondenfenomenainisulitdinyatakan secara benar dan sahih (Tabel 9-2). Cara pengamatan pendapatan ini tentu banyak biasnya. Pertama, sulit membuktikan ataudapatdipastikanbahwapengeluaranataupendapatanmasyarakatyangdiamati Model Desa Konservasi 87 sepenuhnyaberasaldarinilaitambahkehadiranMDK,karenapararespondenmemiliki pekerjaan tetap atau pekerjaan serabutan diluar program MDK. Kedua, jumlah sampel yang sedikitakansangatberpengaruhterhadaphasilakhirpengamatan.Olehkarenaitusangat sulitatausangatgegabahapabiladitarikkesimpulanbahwapendapatanmasyarakatpada desa-desadisekitarawasankonservasiyangterlibatprogramMDKtelahmelewatiangka tapisan sebesar Rp. 800.000. Table9-2. Rata-ratapengeluaran masyarakatdidesa-desayangterlibatprogramMDK di Taman Nasional di Jamali-Nusra pada 6 bulan terakhir tahun 2013; n=38

Desa Propinsi UPT Rata-Rata Pengeluaran/Bulan (Rp) PanganNon-PanganTotalNuamari Barat (5)NTTTN Kalimutu1.289.250622.7921.912.042 Sumber Anyar dan Ngadisari (8) Jawa TimurTN Baluran dan TN Bromo-Tengger-Semeru 1.527.0002.395.1883.922.188 Harapan (5)DKITN Kep. Seribu2.940.0001.059.1003.999.100 Tamanjaya (5)BantenTN Ujung Kulon2.720.5001.012.8003.733.300 Purwobinangun (5)YogyakartaTN Merapi770.7201.370.9002.141.620 Panjarakan (5)BaliTN Bali Barat1.956.1601.376.6333.332.793 Kopeng (5)Jawa TengahTN Merbabu1.124.800304.6831.429.483 Rata-rata pengeluaran 1.754.970 1.034.208 1.227.655 1.461.962 3.032.626 2.001.948 Sumber:Hasilwawancaradenganmasyarakatdidesa-desapadakolom1.(n):Jumlahrespondenyang diwawancara Menguji Keberhasilan MDK di Jamali-Nusra SebagaiaternatifdalammengujikeberhasilanprogramMDK,dilaksankanwawancara tambahandenganmasyarakatyangterlibatprogramMDK(n=44).Wawancaratambahan dilaksanakandenganmenggunakanquestioneryangdirancangbersamaantaraPusdalhut Regional2danDirektoratKawasanKonservasidanBinaHutanLindung(KKBHL).Pertanyaanmenyangkutkegiatanprogramdibagidalamtigakelompok(1)dampak programMDK,(2)capaianprogramMDKdan(3)keberlanjutankegiatan(Gambar9-1). Selain itu kuesioner yang sama disampaikan kepada 7 UPT Kementerian Kehutanan di Pulau Jawa yang terlibat dalam kegiatan MDK. Model Desa Konservasi 88 Gambar9-1.PenilaiankeberhasilanprogramMDK(%)olehUPTKementerianKehutanan (kiri) dan oleh masyarakat yang terlibat program MDK (kanan). N UPT=7 dan N masyarakat=44 dalam 16 desa yang terlibat program MDK Setiappertanyaandalamkuesionertersebutdilengkapidengannilaisehinggapada akhirwawancaradapatdilihatnilaidarikinerjaMDKditempattersebut.Nilaikinerja dibagimenjaditigabagian:>75dinyatakanberhasil,50-75dinyatakancukupdan