8j~~tpj)~~ · 2013-01-30 · cadang molor penggerak mula dengan produksi : a. engine block b....

of 29 /29
Menimbang Mengingat PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSU IBUKOTA JAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 61 a Daerah Nemer 6 Tahun 2004 tentang Upah Minimum Sekteral Previnsi (UMSP); b. bahwa untuk penetapan Upah Minimum Sekteral (UMSP) di Provinsi Daerah Khusus lbuketa Jakarta Tahun 2 2 sebagaimana dimaksud dalam huruf a, telah diusulkan eleh Dewan Pe upahan Provinsi berdasarkan surat tanggal 30 Januari 2012 Nemer 01 Depeprovll/2012 hal Saran dan Pertimbangan Upah Minimum Sekteral revinsi (UMSP) Tahun 2012; C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana lmaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk meningkatkan upah il pekerja, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Upah Mi imum Sekteral Previnsi Tahun 2012; 1. Undang-Undang Nemer 21 Tahun 2000 tentang $erikat Pekerjal Serikat Buruh; 2. Undang-Undang Nemer 13 Tahun 2003 tentang 3. Undang-Undang Nemer 32 Tahun 2004 tentang Peme ntahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir d ngan Undang- Undang Nemer 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nemer 29 Tahun 2007 tentang pemerltahan Previnsi Daerah Khusus Ibuketa Jakarta sebagai Ibuketa NJ:;ara Kesatuan Republik Indenesia; 5. Undang-Undang Nemer 12 Tahun 2011 tentang' Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 6. Peraturan Pemerintah Nemer 8 Tahun 1981"tentanJ Upah;

Author: others

Post on 03-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

  • Menimbang

    Mengingat

    8J~~tpj)~~

    ~~

    PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUIBUKOTA JAKARTA

    NOMOR 13 TAHUN 2012

    TENTANG

    UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI TAHUN 2012

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

    a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 61 aDaerah Nemer 6 Tahun 2004 tentang Ketenagake~aaUpah Minimum Sekteral Previnsi (UMSP);

    b. bahwa untuk penetapan Upah Minimum Sekteral pr~inSi (UMSP) diProvinsi Daerah Khusus lbuketa Jakarta Tahun 2 2 sebagaimanadimaksud dalam huruf a, telah diusulkan eleh Dewan Pe upahan Provinsiberdasarkan surat tanggal 30 Januari 2012 Nemer 01 Depeprovll/2012hal Saran dan Pertimbangan Upah Minimum Sekteral revinsi (UMSP)Tahun 2012;

    C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana lmaksud dalamhuruf a dan huruf b, serta untuk meningkatkan upah il pekerja, perlumenetapkan Peraturan Gubernur tentang Upah Mi imum SekteralPrevinsi Tahun 2012;

    1. Undang-Undang Nemer 21 Tahun 2000 tentang $erikat PekerjalSerikat Buruh;

    2. Undang-Undang Nemer 13 Tahun 2003 tentang Keten~akerjaan;

    3. Undang-Undang Nemer 32 Tahun 2004 tentang Peme ntahan Daerahsebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir d ngan Undang-Undang Nemer 12 Tahun 2008;

    4. Undang-Undang Nemer 29 Tahun 2007 tentang pemerltahan PrevinsiDaerah Khusus Ibuketa Jakarta sebagai Ibuketa NJ:;ara KesatuanRepublik Indenesia;

    5. Undang-Undang Nemer 12 Tahun 2011 tentang' PembentukanPeraturan Perundang-undangan;

    6. Peraturan Pemerintah Nemer 8 Tahun 1981"tentanJ Perlindun~3nUpah;

  • Menetapkan

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Jentang PembagianUrusan Pemerintahan antara Pemerintah. Pemerint han Daerah Provinsidan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

    8. Keputusan Presiden Nomor 107 Tahun 2004 tentang ewan Pengupahan;

    9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-01 MEN/1999 tentangUpah Minimum jo. Keputusan Menteri Tenaga Ker a dan TransmigrasiNomor Kep-226/MEN/2000 tentang Perubahan asal 1, Pasal 3.Pasal 4, Pasal 8. Pasal 11, Pasal 20, dan Pasal 2 Peraturan MenteriTenaga Kerja Nomor Per-01/MEN/1999 tentang Up h Minimum;

    10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan TransmtJrasi Nomor Kep-201/MEN/2001 tentang Keterwakilan dalam Keleribagaan HubunganIndustrial;

    11. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Kernagakerjaan;

    12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 ttntang OrganisasiPerangkat Daerah;

    13. Peraturan Gubernur Nomor 59 Tahun 2005 tent,*,g Organisasi danTala Kerja Dewan Pengupahan Daerah Khusus Ibu~ota Jakarta;

    14. Peraturan Gubernur Nomor 119 Tahun 2009 tent~g Organisasi danTata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

    15. Keputusan Gubernur Nomor 596 Tahun 201 0 te~ang KeanggotaanDewan Pengupahan Provinsi Periode Tahun 2010-2b13;

    16. Peraturan Gubernur Nomor 117 Tahun 2011Provinsi Tahun 2012;

    MEMUTUSKAN :

    PERATURAN GUBERNUR TENTANG UPAH MINIMUM SEIlTORAL PROVINSITAHUN 2012.

    Pasal 1

    (1) Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Tahun 201;:tditetapkan dalamkelompok sebagai berikut :

    a. bangunan dan pekerjaan umum;b. kimia. energi dan pertambangan;c. logam. elektronik dan mesin;d. otomotif;e. asuransi dan perbankan;f. makanan dan minuman;g. farmasi dan kesehatan;h. tekstil, sandang dan kulit;i. pariwisata; danj. telekomunikasi.

    (2) Besaran Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) sebJaimana dimaksudpada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Guternur ini.

  • Pasal2

    Pengusaha yang termasuk dalam kelompok yansebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilarang merendah dari Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP).

    Pasal3

    telah ditetapkanbayar upah lebih

    Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Tahun ~012 sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 hanya berlaku bagi pekerja/bur~h yang mempunyaimasa kerja kurang dari 1 (satu) tahun.

    Pasal4

    Peninjauan besarnya upah bagi pekerja dengan mat kerja lebih dari1 (satu) tahun dilakukan berdasarkan kesepakatan te ulis yang dicapaimelalui perundingan bipartit antara pekerja/bunuh dania u serikat pekerjalserikat buruh dengan pengusaha.

    Pasal5

    Peraturan Gubemur ini mulai berlaku pada tanggal diund4ngkan dan berlakusurut terhitung sejak tanggal1 Januari 2012.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengul1dangan PeraturanGubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerlh Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 8 Februah 2012

    ERAH KHUSUSRTA,

    Diundangkan di Jakartapada tanggal 9 Feb r ua r i 2012

    SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,

    J{!f[r-FADJAR PANJAITAN

    NIP 195508261976011001

    BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN 2012 NOMOR 9

  • L.QIlI~IlQII . rt;Ic;HUldll UUUt::IIIUI rIUYIII~ uc:n::1 call r\IIU::>U::»

    Ibukota Jakarta

    Nomor 13 TAHUN 20J12Tanggal 8 Februari , P12

    A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum

    NoKualifikasi Pekerja Per Hari ~p)

    1. Pekerja/Knek 93.351

    2. Tukang Gali 109.959

    3. Kepala Tukang Batu 126.598

    4. Tukang Batu 109.959

    5. Kepala Tukang Kayu 126.598

    6. Tukang Kayu 109.959

    7. Kepala Tukang Besi 126.598

    8. Tukang Besi 109.944

    9. Kepala Tukang Cat 126.598

    10. Tukang Cat 109.959

    11. Tukang Aspal 109.944

    12. Mandor/Pengawas 143.221

    13. Instalator 126.598

    14. Pembantu Instalator 109.944

    15. Tukang Babat Rumput 93.351

    16. Kepala Tukang Pasang Pipa/Ledeng 109.959

    17. Tukang Pasang Pipa 93.351

    18. Operator Alat Serat 143.221

    19. Pembantu Operator Alat Serat 109.959

    20. Tukang Las 109.959

    ,

  • LI

    B. Kelompok Kimia, Energi dan Pertambangar

    No

    Kegiatan Per Bulan (Rp) Keterangan

    1. Industri bahan kosmetik 1.605.608 Non UKMdan kosmetik

    2. Industri Kimia dasar 1.620.899 Non UKMorganik, dengan produksi:asam belerang (asam sulfat),oleum, natrium sil/kat (waterglass), alumunium sulfat danfatty acid

    3. Industri kimia dasar organik 1.620.899 Non UKMlainnya

    4. Industri kimia dasar anorganik 1.682.065 Non UKMgas industri dengan produksi:argon, oksigen, nitrogen,hidrogen, asetilen dan karbondioksida

    5. Industri sabun dan bahan 1.682.065 Non UKMpembersih keperluan rumahtangga termasuk pasta gigi

    6. Industri perekallem 1.620.899 Non UKM

    7. Induslri pewarnaipigmen, cat, 1.636.191 Non UKMtinta, zat pewarna dansejenisnya

    8. Industri pipa dan selang dari 1.651.482 Non UKMplastik, dengan produksi :pipa PVC, selang plaslik PVC,dan selang plastik PP

    9. Industri kemasan dari gelas 1.651.482 Non UKMkaca

    10. Industri barang-barang dari 1.666.774 Non UKMsemen dan kapur untukkonstruksi :a. Tiang dan bantalan betonb. Adukan semen (ready mix)

    11. Industri gelas kaca lembaran 1.697.357 Non UKM

    12. Industri kaca pengaman 1.697.357 Non UKM

  • VI

    C. Kelompok Logam, Elektronik dan Mesin

    No

    Kegiatan Per Bulan (Rp) Keterangan

    1. Industri macam-macam wadah 1.727.940 Non UKMdari logam/industri kemasankaleng

    2. Industri besi dan baja dasar 1.727.940 Non UKM(iron and steel making) dengankegiatan :a. Besi dan baja dasar paduanb. Scrap dari baja paduan

    3. Industri pengecoran besi dan 1.727.940 Non UKMbaja dengan produksi besi danbaja tuang

    4. Industri jasa bubut untuk ber- 1.727.940 Non UKMbagai pekerjaan khususterhadap logam dan barang-barang dari logam (industri bubut)

    5. Jasa pemotongan baja barang- 1.727.940 Non UKMbarang logam, termasuk industripaku

    6. Industri radio, televisi, alat-alat 1.712.648 Non UKMrekaman suara dan gambardengan produksi :a. Pesawat penerima siaran

    televisi berwarnab. Tape recorderc. Audio Compact Disc Player/

    I

    CD Playerd. Audio Amplifier

    7. Industri peralatan rumah tangga 1.712.648 PMDN & Non UKMdengan menggunakan listrik/industri pompa air, AC, Mesin 1.727.940 PMACuci, Lemari Es, Kipas Angin,Seterika Listrik, Digital Camera,Handphone

    8. Industri alat-alat musik/industri 1.727.940 Non UKMpian%rgan, gitar, drum

    9. Industri kabellistrik dan telepon 1.727.940 Non UKM

    10. Industri motor listrik, generator, 1.727.940 Non UKMtranstormator, peralatan pengontroldan industri trato, termasukyang memproduksi KWH meter

    11. Industri batu batere 1.712.648 Non UKM

  • 'I

    D. Kelompok OtomotifNo

    Kegiatan Per Bulan (Rp) Keterangan

    1. Industri komponen dan perlengkapan 1.727.940 Non UKMkendaraan bermotor roda duadan tiga dengan produksi :Komponen body kendaraan bermotor

    Iroda dua

    2. Industri Piston untuk kendaraan 1.727.940 Non UKMbermotor roda dua dan tiga danMuffler/Peredam bunyi knalpot

    3. Industri akumulator Iistrik dan batu 1.712.648 Non UKMbatterry (accu, battery)

    4. Industri komponen dan suku 1.727.940 Non UKMcadang molor penggerak muladengan produksi :a. Engine Blockb. Cylinder Headc. Industri transmisi mekanik

    selain kendaraan bermotor/industri camshaft

    5. Induslri kendaraan bermotor roda 1.773.814 Non UKMempal atau lebih

    6. Induslri alai angkut dan alat 1.773.814 Non UKMpemindah/industri alat-alal berat

    7. Industri karoseri kendaraan bermolor 1.727.940 Non UKMroda empat atau lebih

    8. Industri kendaraan bermolor roda 1.773.814 Non UKMdua dan liga

    9. Induslri perlengkapan dan 1.727.940 Non UKMkomponen kendaraan bermotor

  • ;)

    E. Kelompok Asuransi dan Perbankan

    No

    Kegiatan Per Bulan (Rp) Keterangan

    1. Asuransi 1.987.895 Aset di atas 1 triliun

    2. Bank Non Devisa 1.987.895 Non UKM

    3. Bank Devisa 1.987.895 Non UKM

    4. Bank Syariah 1.987.895 Non UKM

    F. Kelompok Makanan dan Minuman

    No

    Kegiatan Per Bulan (Rp) Keterangan

    1. Industri minyak goreng dari 1.636.191 Non UKMminyak kelapa sawit

    2. Industri pembekuan ikan dan 1.620.899 Ekspor, Non UKMbiota perairan lainnya denganproduksi ikan tuna beku, udangwindu besar beku, udang putihbesar dan udang barong besarbeku

    3. Industri susu 1.682.065 ermerk, Non UKM

    4. Industri tepung terigu 1.682.065 Non UKM

    5. Industri mie instan 1.651.482 Non UKM

    G. Kelompok Farmasi dan Kesehatan

    No

    Kegiatan Per Bulan (Rp) Keterangan

    1. Rumah Sakit 1.651.482 umah Sakit UmumPrivat Utama

    2. Industri Farmasi 1.620.899 PMA

  • v

    H. Kelompok Tekstil, Sandang dan Kulit

    No I I I IKegiatan

    1. Iindustri Pertenunan

    2. Iindustri Pakaian Jadi Rajutan

    3. Iindustri Pakaian Jadi dari tekstildan perlengkapannya

    4. Iindustri alas kaki untuk keperluansehari-hari

    Per Bulan (Rp)

    1.636.191

    1.636.191

    1.636.191

    1.636.191

    I. Kelompok Pariwisata

    Keterangan

    Non UKM

    50% Ekspor

    50% Ekspor

    Non UKM

    i I INo I i

    1. IHotel

    Kegiatan Per Bulan (Rp) II Keterangan

    1.620.899 II Bintang 3, 4 dan 5

    J. Kelompok Telekomunikasi

    No I I I I I

    Kegiatan

    1. IProvider Telekomunikasi (Seluler)

    2. IData Komunikasi, Internet danValue Added

    3. ISoftware dan Aplikasi

    4. IVendor, Kontraktor danBangunan Telekomunikasi

    Per Bulan (Rp)

    1.987.895

    1.987.895

    1.987.895

    1.911.438

    Keterangan

    Non UKM

    Non UKM

    Non UKM

    Non UKM

    GUBERNUR PROVINSI qAERAH KHUSUSIBUfi>TA JA~RTA,

    II

  • PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSlI!SIBUKOTA JAKARTA

    NOMOR 12 TAHUN 2011

    TENTANG

    PAJAK REKLAME

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAIiARTA,

    Menimbcmg a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomtr 28 Tahun 2009tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka PeraturanDaerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pajak Re lame suclah tidaksesuai lagi;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

    huruf a, perlu membentuk Peraturan Daera

    Reklame;

    dimaksud dalamtentang Pajak

    Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang etentuan Umum

    dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara R publik Indonesia

    Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran egara RepublikIndonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beb rapa kali diubahterakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahu 2007 (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomo 85, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 474

    2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang enagihan PajakDengan Surat Paksa (Lembaran Negara Repu:,:ik Indonesia Tahun

    1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara R publik IndonesiaNomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

    Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Re ublik Indonesia

    Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran egara Repubiik

    Indonesia Nomor 3987);

    oJ. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang

    (Lembaran Negara Republik Indonesia TahunTamban·M Lembaran Negara Republik Indonesia

    engadilan Pajak

    02 Nomor 27,

    mor 4189);

  • - 2 -

    Pembentukangara Republik

    mbaran Negara

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 entang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia ahun 2003 Nomor47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo sia Nomor 4286);

    Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentan PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia ahun 2004 Nomor5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon ia Nomor 4355);

    Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 ten ang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan egara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 No r 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44 0);

    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tent ng PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia ahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437), sebagaimana telah beberapa kali diuba terakhir denganUndang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (embaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Ta bahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4844);

    Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tent ng PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Perr rintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia omor 4438);

    Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tenta 9 PemerintahanProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebag i Ibukota NegaraKesatuan Republik Indonesia (Lembaran egara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan mbaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4744);

    10. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentan~ Lalu Lintas danAngkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indo esia Tahun 2009Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5025);

    11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tenta~o Pajak Daerahdan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara R publik IndonesiaNomor 5049);

    12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tenta

    Peraturan Perundang-undangan (LembaranIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan L

    Republik Indonesia Nomor 5234);

    9.

    8.

    7.

    6.

    5.

    4.

    "

  • - 3 -

    13, Peraturan Pemer:ntah Nomor 135 Tahun 200 tentang Tata CaraPenyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak d ngan Surat Paksa(Lemba'ran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 247,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi Nomor 4049);

    14, Peraturan Pemerintah Nomor 136 Tahun 2000 entang Tata CaraPenjualan Barang Sitaan Yang Dikecualikan da Penjualan SecaraLelang Dalam Rangka Penagihan Pajak de gan Surat Paksa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 248,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi Nomor 4050);

    IS, Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 200 tentang Tempatdan Tata Cara Penyanderaan, Rehabilitasi Nam Baik PenanggungPajak, dan Pemberian Ganti Rugi Dalam Rangk Pena9ihan PajakDengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun2000 Nomor 249, Tambahan Lembaran Negara epublik IndonesiaNomor 4051);

    16, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 ten~ang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara epublik IndonesiaNomor 4578);

    17, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 t~tang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggara n PemerintahanDaerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia T hun 2005 Nomor165, Tambahan Lembaran Negara Republik I donesia Nomor4593);

    18, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahtn 2006 tentangPedoman Penge10laan Keuangan Daerah se agaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri om6r 21 Tahun2011 ;

    19, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tenta~g Pokok-pokokPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerahl Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta Tahun 2007 Nomor 5);

    20, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi baerah KhususIbukota Jakarta Tahun 2008 Nomor 10);

    21. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang ~tentuan UmumPajak Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Le baran DaerahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3);

  • - 4-

    Dengan Persetujuan Bersam

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Df-ERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTt JAKARTA

    dan

    GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IEtUKOTA JAKARTA

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK REKLA.ME.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud deng n:

    I. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibuko a Jakarta.

    2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur da Perangkat Daerahsebagai unsur penyelenggara Pemerintahan aerah.

    3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi D rah Khusus IbukotaJakarta.

    elanjutnya disingkatrah Provinsi Daerah

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yangDPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat DilKhusus Ibukota Jakarta.

    5. Dinas Pelayanan Pajak adalah Dinas PelaJtanan Pajak ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

    6. Kepala Dinas Pelayi:lnan Pajak adalah Kept1a Dinas PelayananPajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakart

    7. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Paj k, adalah kontribusiwajib kepada Daerah yang terutang oleh ora pribadi atau badanyang bersifat memaksa berdasarkan Undang- ndang, dengan tidakmendapatkan imbalan secara langsung d n digunakan untukkeperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kem kmuran rakyat.

    8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau m dal yang merupakankesatuan, baik yang melakukan usaha aupun yang tidakmelakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroankomanditer, perseroan lainnya, badan usaha ilik negara (BUMN),atau badan usaha milik daerah (BUMD) den n nama dan dalambentuk apa pun, firma, kongsi, koper dana pensiun,perseklltuan, perkumplllan, yayasan, organis .. i massa, organisasisosial politik, atau organisasi lainnya, lembag dan bentuk badanlainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan entuk usaha tetap.

    4.

  • - 5 -

    9. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggar an reklame.

    10. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau edia yang bentukdan corak ragamnya dirancang untuk juan komersialmemperkenalkan, menganjurkan, mempromo kan, atau untukmenarik perhatian umum terhadap barang, j sa, orang, ataubadan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, di sakan, dan/ataudinikmati oleh umum.

    11. Reklame papan/billboard adalah reklame yang i'rbuat dari papankayu, calli brete, vinyle termasuk seng atau bahan lain yangsejenis dipasang atau digantungkan atau dipasang padabangunan, halaman, di atas bangunan.

    12. Reklame megatronlvideotronllarge electroni

    1display (LED)

    adalah reklame yang menggunakan layar mon tor besar berupaprogram reklame atau iklan bersinar dengan ambar dan atautulisan berwarna yang dapal berubah-ubah terprogram dandifungsikan dengan tenaga listrik.

    13. Reklame kain adalah reklame yang diselen~garakan denganmenggunakan bahan kain, termasuk kertas, f~astik, karet ataubahan lain yang sejenis dengan itu.

    14. Reklame melekat (stiker) adalah reklame yang berbentuklembaran lepas, diselenggarakan dengan ara disebarkan,diberikan atau dapat diminta untuk ditemp kan, dilekatkan,dipasang, digantungkan pada suatu benda d ngan ketentuanluasnya tidak lebih dari 200 cm2 (dua ratus c timeter persegi)per lembar.

    15. Reklame selebaran adalah reklame yang ber entuk lembaranlepas, diselenggarakan dengan cara disebarka , diberikan ataudapat diminta dengan ketenluan tidak un k ditempelkan,dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu b nda lain.

    16. Reklame berjalan/kendaraan adalah reklame y ng dilempatkanatau ditempelkan pada kendaraan yang diselen garakan denganmempergunakan kendaraan atau dengan cara di awa oleh orang.

    17. Reklame udara adalah reklame yang diseleng arakan di udaradengan menggunakan gas, laser, pesawat ud a atau alai lainyang sejenis.

    18. Reklame suara adalah reklame yang diseleng~arakan denganmenggunakan kata-kata yang diucapkan atau dehgan suara yangditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat.

    19. Reklame film/slide adalah reklame yang diselen garakan dengancara menggunakan klise berupa kaca alau film, a au bahan-bahanyang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksi an dan ataudipancarkan pada layar atau benda lain di dalam uangan.

    '"

  • - 6 -

    20. Reklame peragaan adalah reklame yang diselcara memperagakan suatu barang dengansuara.

    21. Reklame apung adalah adalah reklame yadengan cara terapung dipermukaan air.

    BAB II

    NAMA PAJAK

    Pasal2

    ggarakan denganau tanpa disertai

    diselenggarakan

    '~

    (I) Dengan nama Pajak Reklame dipungul ~ajak alas semua

    penyelenggaraan reklame.

    (2) Untuk ketentuan formal dalam pelaksanaanJpemungutan PajakReklame dilakukan berdasarkan Peraturan Da rah Nomor 6 Tahun2010 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah.

    BAB III

    OBJEK, SUBJEK DAN WAJIB PA1K

    Bagian Kesatu

    Objek Pajak

    Pasal 3

    (1) Objek Pajak Reklame adalah semua penye,enigaraan reklame.

    (2) Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ay t (1), me!iputi :

    a. reklame papan/bil1board/videotron/ megatr n dan sejenisnya;

    b. reklame kain;

    c. reklame meIekat, stiker;

    d. reklame selebaran;

    e. reklame berjalan, termasuk pada kendarailn;

    f. reklame udara;

    g. reklame apung;

    h. reklame suara;

    i. reklame film/slide; dan

    j. reklame peragaan.

  • - 7 -

    t, televisi, radio,, dan sejenisnya;

    a barang yangembedakan dari

    atauemerintah

    (3) Tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame adlalah :

    a. reklame yang diselenggarakan olehPemerintah Daerah;

    b. penyelenggaraan Reklame melalui internwarta harian, warta mingguan, warta bulana

    c. labelfmerek praduk yang melekat padiperdagangkan, yang berfungsi untukproduk sejenis lainnya;

    d. nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekatpada bangunan tempat usaha atau prafe i diselenggarakansesuai dengan ketentuan yang mengat nama pengenalusaha atau prafesi tersebut yang luasnya, dak melebihi 1 m2

    (satu meter persegi), ketinggian maksim m 15 (lima belas)meter dengan jumlah reklame terpasang tidak lebih dari 1(satu) buah;

    e. penyelenggaraaan reklame yang semata-n1ata memuat namatempat ibadah dan tempat panti asuhan;

    f. penyelenggaraan reklame yang sema~_mata mengenalpemilikan danfatau peruntukan tanah, engan ketentuan

    luasnya tidak melebihi 1 m2 (satu me er persegi) dandiselenggarakan di atas tanah tersebu kecuali reklame

    produk;

    g. diselenggarakan oleh perwakilan diPlo1atik, perwakilankonsulat, perwakilan PBB serta badan badan khususnyabadan-badan atau lembaga organisasi nternasional paJa

    lokasi badan-badan dimaksud.

    Bagian Kedua

    Subjek Pajak

    Pasal4

    Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi latau badan yang

    menggunakan reklame.

  • - 8 -

    Bagian Ketiga

    Wajib Pajak

    Pasal 5

    (1) Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi a~u badan yangmenyelenggarakan reklame.

    (2) Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri seca~a langsung olehorang pribadi atau badan, Wajib Pajak Rekla~e adalah orangpribadi atau badan tersebut.

    (3) Dalam hal reklame diselenggarakan melalui pi~ak ketiga, pihakketiga tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame.

    BAB IV

    DASAR PENGENAAN, TARIF,

    CARA PENGHITUNGAN PAJAK DAN WILAYAH FkMUNGUTAN

    Bagian Kesatu

    Dasar Pengenaan Pajak

    Pasal6

    (1) Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah Nil Sewa Reklame

    (NSR).

    (2) NSR sebagaiman

  • - 9 -

    c. Dalam hal NSR sebagaimana dimaksud Pia huruf a, tidakdiketahui danfatau dianggap tidak wajar, NSR ditetapkandengan menggunc:kan faktor-faktor sebaga mana dimaksudpada huruf b.

    (3) Jenis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) turuf b angka 1adalah jenis reklame sebagaimana dimaksud d

  • a.

    b.

    (3) U

    a

    b

    c

  • ,

    - 11 -

    d. Reklame udara :

    Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) sekali Iperagaan, palinglama satu bulan.

    e. Reklame Apung :

    Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) ~ekali peragaan,paling lama satu bulan.

    f. Reklame suara :

    Rp 2.000,00/15 detik (dua ribu rupiah) pet lima belas detikbaglan waktu yang kurang dari 15 (lima betas) detik dihitungmenjadi 15 (lima belas) detik.

    g. Reklame film/slide:

    Rp 10.000,00/15 detik (sepuluh ribu rL!piat) per lima belasdetik, bag ian waktu yang kurang dari 15 tlima belas) detikdihitung menjadi 15 (lima belas) detik.

    h. Reklame peragaan :

    Rp 400.000,00 (empat ratus ribu ruPIah) per setiappenyelenggaraan.

    (4) NSR untuk penyelenggaraan reklame di dalam ruangan (indool)

    dihitung dan ditetapkan sebesar 50% (lima p lL!h persen) dariNSR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ay (2).

    (5) NSR untuk penyelenggaraan reklame roko dan minumanberalkohol dikenakan tambahan 25% (dua pll LJh lima persen)dari Hasil Pel'hitungan NSR sebagaimana dim ksud pada ayat

    (2) dan ayat (3).

    (6) NSR untuk setiap penambahan ketinggian Sa[pai dengan 15(lima belas) meter, dikenakan tambahan 20% (d a puluh persen)dari Hasil Perhitungan NSR sebagaimana dim ksud pada ayat

    (2) dan ayat (3).

    (7) Penambahan NSR sebagaimana dimaksud Ipada ayat (6)dikenakan mulai dari ketinggian di atas 15 m (I~a belas meter)yang pertama.

    (8) Penetapan Nama-nama jalan pada masing-mJsing kelas jalansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayal (4) ditetapkan

    dengan Peraturan Gubernur.

    (9) Hasil perhitungan NSR sebagaimana dimaksut pada ayat (2)dan ayat (3) dapat disesuaikan atall dievalua i setiap 2 (dua)tahun sekali atall lebih dengan Peraturan Guber 1Ir.

  • - 12 -

    Bagian Kedua

    Tarif Pajak

    Pasal 8

    Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25% (dua pul+h lima persen).

    Bagian Ketiga

    Cara Penghitungan Pajak

    Pasal 9

    (1) Besaran pokok Pajak Reklame yang terutang [ihitung dengancara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana imaksud dalamPasal6.

    (2) Hasil perhitungan NSR sebagaimana dimaksudl dalam Pasal 6,ditetapkan dengan Peraturan GubernuL

    Bagian Keempat

    Wilayah Pemungutan

    Pasal10

    Pajak Reklame yang terutang dipungut di Wilaya~ daerah tempatReklame tersebut diselenggarakan.

    BAB V

    MASA PAJAK DAN SAAT TERUTANG PkJAK

    Bagian Kesatu

    Masa Pajak

    Pasal 11

    Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya bama dengan 1

    (satu) bulan takwim.

  • - 13 -

    Bagian Kedu

  • - 14 -

    Pasal15

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diu~dangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkPeraturan Daerah ini dengan penempatannyaDaerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    n pengundanganalam Lembaran

    oF

    Ditetapkan dl Jakarta

    pada~nggal 28 Desembei 2011

    GUBERNUR PROVINSI DA RAH KHUSUSIBUKOTA JAKA TA,

    Diundangkan dl Jakarta

    pada tanggal 29 Desember 2011

    SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,

    kFADJAR PANJAITNJ

    NIP 195508261976011001

    LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKAfHATAHUN 2011 NOMOR 12

    "

    f

  • - 15 -

    PENJELASAN

    ATAS

    PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHU1US

    IBUKOTA JAKARTA

    NOMOR 12 TAHUN 2011

    TENTANG

    PAJAK REKLAME

    I. UMUM

    Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di Provi si Daerah KhususIbukota Jakarta sesuai kewenangan yang diberikan, salah sa unSllr pendukunguntuk terlaksananya kewenangan dimaksud harus dibarengi engan pembiayaanyang memadai. Salah satu sumber pembiayaan yang dapat di eroleh PemerintahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah melalui peneri aan Pajak Daerahantara lain Pajak Reklame.

    Selama ini pelaksanaan pemllnglltan Pajak Reklame udah diatur dalamPeraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 beserta peratura pelaksanaannya.Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 te tang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah, yang berakibat adanya perluasan dal hal pemunglltanobjek Pajak Reklame, perlu dilakukan penyempurnaan terhada Peraturan DaerahNomor 2 Tahun 2004 melalui Peraturan Daerah juga yang dal m penyusunannyadilakukan bersama-sama dengan DPRD, sehingga pelaksanaa pemungutan PajakDaerah, khususnya Pajak Reklame dapat optimal dalam angka mendukungpenyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Daerah Khusus Ibuk ta Jakarta,

    Berkaitan dengan kewenangan kepada Daerah dalam m etapkan tarif pajakdaerah adalah dalam rangka untuk menghindari ditetapkann a tarif pajak yangtinggi dan diluar kewenangan yang diberikan, sehingga dapa menambah bebankepada masyarakat, dan sejalan dengan tuntutan masyarakat erhadap pelayananmasyarakat yang harus semakin baik, maka Pemerintah Prov si Daerah KhususIbukota Jakarta secara terus menerus berupaya me ingkatkan kinerjapelayanannya sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.

    Untuk meningkatkan akuntabilitas atas pungutan pajak 0 erah maka didalamUndang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, pada ketentuan P jak Reklame te!ahdiamanatkan agar sebagian hasil peneriman pajak dialokasika untuk pembiayaanpenyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi daerah

    Dengan diberlakukannya Peraturan Pajak Daerah ini, dapat memberikankepastian kepada masyarakat dan dunia usaha didalam pel ksanaan kewajibanperpajakan Daerah, dengan harapan kesadaran masyarak untuk membayar

    '" pajak, khusLlsnya Pajak Reklame semakin meningkat dan ba i aparat pemungutpajak bekerja secara profesional yang didasari pada rinsip tata kelola

    pemerintahan yang baik.

  • - 16 -

    Substansi materi yang diatur dalam Peraturan oaerf ini mengaturketentuan material yang meliputi antara lain objek dan subj k pajak, dasarpengenaan pajak, tarif pajak, dan tata cara penghitungan pajak serta ketentuanmengenai masa pajak dan saat terutang pajak.

    II. PASAL OEMI PASAL.

    Pasal 1

    Angka 1

    Cukup jelas.

    Angka 2

    Cukup jelas.

    Angka 3

    Cukup jelas.

    Angka 4

    Cukup jelas.

    Angka 5

    Cukup jelas.

    Angka 6

    Cukup jelas.

    Angka 7

    Yang dimaksud dengan "tidak mendapatkan imbalan ecara langsung"

    adalah bahwa atas pembayaran Pajak Oaerah tidak dapat diberikanimbalan langsung secara kontra prestasi terhadap orang tau badan, tetapi

    I

    diberikan secara kolektif.

    Angka 8

    Cukup jelas.

    Angka 9

    Cukup jelas.

    Angka 10

    Cukup jelas.

    Angka 11

    Cukup jelas.

    Angka 12

    Cukup jelas.

    Angka 13

    Cukup Jelas.

  • -.:"

    - 17 -

    Angka 14

    Cukup jelas.

    Angka 15

    Cukup jelas.

    Angka 16

    Cukup jelas.

    Angka 17

    Cukup jelas.

    Angka 18

    Cukup je/as.

    Angka 19

    Cukup jelas.

    Angka 20

    Cukup Jelas

    Angka 21

    CUkup jelas.

    Pasal2

    Cukup Jelas.

    Pasal 3

    Ayat(1)

    Penye/enggaraan reklame atau reklame sudah ter$;lenggara adalahsecara visual atau teks reklame sudah tertayang / terpa~ang.

    Ayat (2)

    Huruf a

    Cukup jelas.

    Huruf b

    Yang dimaksud dengan "rek/ame kain" adalah re~ame berupa kain,antara lain dalam bentuk umbu/-umbul dan spandLk.

    Huruf c

    CUkup jelas.

    Huruf d

    Cukup je/as.

    Huruf e

    Cukup jelas.

  • aha atau prolesisampai denganalam ketentuan

    ame, ketinggian

    klame terpasang

    - 18 -

    Huruf f

    Cukup Jelas.

    Hurul 9

    Cukup jelas.

    Huruf h

    Cukup jelas.

    Huruf i

    Cukup jelas

    Huruf j

    Cukup jelas.

    Ayat (3)

    Huruf a

    Cukup jelas.

    Hurul b

    Cukup jelas.

    Huruf c

    Cukup Jelas.

    Hurul d

    Jika ketentuan yang mengatur nama pengenal u

    menetapkan batasan ukuran reklame, maka

    batasan ukuran reklame yang ditetapkan

    dimaksud dikecualikan dari objek Pajak Re

    maksimum 15 (lima belas) meter dengan jumlah

    tidak lebih dari 1 (satu) buah.

    Jika ketentuan yang mengatur nama pengenal aha atau prolesitidak menetapkan batasan ukuran reklame, ma batasan ukuran

    reklame yang dikecualikan dari objek Pajak Rekl me, luasnya tidakmelebihi dari 1 m2 (satu meter persegi), keting an maksimum 15(lima belas) meter dengan jumlah reklame ter asang tidak lebih

    dari 1 (satu) buah.

    Ketinggian reklame cihitung dari permukaan tan&h sampai dengan

    ambang bawah bidang reklame.

    Huruf e

    Cukup jelas.

    Huruf f

    Cukup jelas.

    Huruf 9

    Cukup jelas. "

  • - 19 -

    Pasal4

    Cukup jelas.

    Pasal 5

    Cukup jelas.

    Pasal6

    Ayat(1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)

    Huruf a

    Yang dimaksud dengan "Nilai kontrak reklame" Jdalah nilai yang

    tercantum dalam kontrak pembuatan reklame anlara pihak ketiga

    dengan pemesan reklame.

    Huruf b

    Cukup jelas.

    Huruf c

    Cukup jelas.

    Ayat (3)

    Cukup jelas.

    Ayat (4)

    Cukup jelas.

    Ayat (5)

    Faktor waktu untuk reklame Suara, Slide/Film dan sejenlSnya.

    Ayat (6)

    Cukup jelas.

    Ayat (7)

    Faktor jumlah untuk reklame Selebaran, Melekat, Stiker~an sejenisnya

    Ayat (8)

    Cukup jelas.

    Pasal7

    Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Ayat (3,~

    Cukup jelas,

  • - 20 -

    Ayat (4)

    Cukup jelas.

    Ayat (5)

    Cukup jelas.

    Ayat (6)

    Cukup jelas.

    Ayat (7)

    Cukup jelas.

    Ayat (8)

    Cukup jelas.

    Ayat (9)

    Penyesuaian dan evaluasi in; perlu dilakukan dengan ptrtimbangan dari

    aspek tata ruang, pertumbuhan reklame, ketertiban umJrn dan arsitektur

    dan estetika kota.

    Pasal 8

    Cukup jelas.

    Pasal9

    Cukup jelas.

    Pasal 10

    Cukup jelas.

    Pasal11

    Cukup jelas.

    Pasal12

    Yang dimaksud dengan"saat penyelenggaraan reklame" aJalah saat visual

    atau leks reklame tertayang/terpasang.

    Pasal13

    Cukup jelas.

    Pasal14

    Cukup jelas.

    Pasal15

    Cukup jelas.

    TAM BAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBlIIKOTA JAKARTA

    NOMOR 25