88675823-agrekologo-klom
TRANSCRIPT
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Klimatologi (disebut juga ilmu iklim) ialah ilmu yang mempelajari keadaan
rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang
lama.Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu
dalam jangka pendek.Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama
dikenal sebagai iklim.Stasiun klimatologi pertanian hendaknya dapat mengukur
atau menaksir hubungan alamiah antara iklim, tanah, air dan tanaman. Tingkat
ketelitian tergantungpada tujuan pengukuran data, segi teknik, dan seberapa jauh
kemungkinan pelaksanaan pengumpulan data dapat dicapai.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan iklim dan cuaca.
2. Untuk mengetahui macam, bagian, dan fungsi dari stasiun klimatologi
3. Untuk mengetahui fungsi pengambilan dan pengukuran data cuaca
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim. Ilmu ini mencoba
melukiskan atau menguraikan dan menerangkan hakikat iklim, distribusinya
terhadap ruang, serta variasinya terhadap waktu, hubungannya dengan berbagai
unsur lain dari lingkungan alam dan aktivitas manusia ( Prawirowardoyo, 1996 ).
Iklim dan cuaca di suatu tempat terbentuk dari ramuan berbagai unsur-unsur
seperti suhu tekanan, kelembaban udara, presipitasi, penguapan, keawanan dan
radiasi iklim adalah gabungan dari berbagai keadaan cuaca kadang ditemukan
bahwa iklim adalah keadaan rata-rata dan cuaca (Hamzah, 2006). Perumusan
model matematik untuk estimasi curah hujan dan korelasinya berdasarkan pada
nilai-nilai dari peubah tersebut. Curah hujan sebagai peubah tergantung albedo
dan temperatur puncak sebagai peubah bebas. Pemrosesan citra untuk mencari
indeks kecerahan dikerjakan dengan perangkat lunak aldus photostyler , sedang
proses dan statistik menggunakan program SPSS/PC ( Widodo dan
Gunawan,1999 ). Seluruh subjek klimatologi, baik murni maupun aplikasinya,
sangat tergantung pada data-data yang diperoleh dan orang-orang yang
menggunakan atau menginterpretasikan data-data tersebut. Ada kecenderungan
bahwa; ketika mempelajari aspek-aspek dari aplikasi klimatologi; untuk menerima
data-data dari pengukuran anasir cuaca, yang dipilih adalah data-data yang
mendekati kondisi tempat pengamatan di mana iklim mikro yang berbeda
kemungkinan ada di dekat tempat tesebut. Sebelum seseorang menerima atau
mengolah data-data tersebut harus diingat dua sisi penting di sini yaitu alat-alat
yang digunakan (batasan, ketelitian, kelebihan, serta kekurangan alat-alat tersebut)
dan kesesuaiannya dengan elemen-elemen yang menghubungkannya. Masing-
masing parameter iklim harus dipertimbangkan keakuratan atau ketelitiannya.
Beberapa parameter digunakan untuk mengukur anasir-anasir cuaca. Anasir-anasir
cuaca misalnya radiasi matahari, panjang penyinaran, suhu udara, arah angin,
kecepatan angin, evaporasi, dan lain-lain (Griffiths, 1978).
BAB3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Klimatologi Dasar Acara 1 yaitu “Pengenalan Stasiun
Meteorologi Pertanian Khusus Dan Peralatan Pengamatan Cuaca” dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 11 oktober 2011 di ruang 5 Fakultas Pertanian,
Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
Penggaris
Bulpoin
Pensil
Kertas A 4
Bahan :
Data yang telah disiapkan oleh Asisten Praktikan
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Gambar No Gambar
1 4
2 5
3 6
4.2 Pembahasan
Alat-alat yang digunakan pada stasiun cuaca:
Sangkar Meteo (Sangkar Cuaca) berfungsi untuk meletakkan alat
pengukur suhu dan lengas udara. Sangkar cuaca terbuat dari kayu agar suhu
didalamnya sama dengan suhu lingkungan. Sangkar cuaca dibuat dengan tinggi1,2
meter dengan tujuan agar suhu didalam sangkar tidak terpengaruh oleh evaporasi
tanah. Cara kerja sangkar cuaca hanya dengan meletakkan alat pengukur suhu dan
lengas udara pada sangkar cuaca.
Termometer berfungsi untuk mengukur suhu udara. Dalam stasiun cuaca
digunakan dua termometer, yaitu termometer bola basah dan bola kering serta
termometer maximum-minimum. Termometer bola basah-bola kering berfungsi
untuk mengukur kelembapan udara.Cara kerjanya, dengan meletakkan sensor air
pada termometer bola basah.
Ombrometer berfungsi untuk mengukur curah hujan yang terjadi dalam
satu hari. Cara kerja alat ini dengan menampung air hujan pada corong
ombrometer. Lalu mengkonfersinya dengan rumus hingga diperoleh data curah
hujan yang sebenarnya.
Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Cara kerjanya,
penangkap angin yang ada diatas anemometer akan bergerak bila ada angin.
Gerakan ini lalu direkam oleh spidometer sehingga diketahui jarak yang
ditempuholeh putaran anemometer. Lalu, jarak dibagi dengan waktu pengamatan
dan diperoleh data kecepatan angin.
Data yang kami peroleh dapat menggambarkan kondisi lingkungan yang
sebenarnya, karena data yang kami peroleh dapat dihitung dan
dipertanggungjawabkan kebenarannya Meskipun ada beberapa data yang tidak
benar. Kesalahan pengambilan data ini dikarenakan adanya kerusakan alat atau
kesalahan dalam penggunaan alat. Misalnya pada termometer bola basah yang
melakukan kesalahan dalam menunjukkan suhu, hal ini dikarenakan sensor
yangada pada ujung termometer tidak bekerja dengan baik sehingga suhu yang
ditunjukkan termometer tidak sesuai dengan suhu lingkungan.
Panci Evaporasi Kelas A berfungsi untuk mengukur evaporasi
(penguapan) yang terjadi di permukaan tanah akibat radiasi sinar matahari. Nilai
evaporasidapat dikorelasikan dengan nilai transpirasi tumbuhan disekitar. Cara
kerja alat ini dengan memasukkan air ke dalam panci hingga ketinggian kurang
dari 5 cm dari mulut panci. Lalu tinggi permukaan air dihitung dengan
menggunakan jangka sorong atau mikrometer skrup, penghitungan selanjutnya
dilakukan setiap pagi.
Sushine Recorder berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari.
Cara kerjanya dengan mengarahkan alat kesinar matahari, lalu sinar matahari akan
difokuskan pada satu titik dan dititik tersebut diletakkan kertas pengukur. Kertas
pengukur akan terbakar dan data kertas terbakar menunjukkan lama penyinaran
matahari. Pengambilan data dilakukan sekali dalam sehari.
Dari data tersebut, dapat kita ramalkan cuaca yang akan terjadi. Cuaca
daniklim memiliki perbedaan.Cuaca lebih bersifat temporal dan dalam lingkup
yang kecil. Sedangkan iklim ditentukan oleh sifat cuaca rata-rata dan bersifat
berkelanjutan (dalam lingkup yang luas). Pengambilan data cuaca berfungsi untuk
meramalkan cuaca dan iklim yangakan terjadi dimasa yang akan datang. Dalam
bidang pertanian, hal ini sangat berguna untuk menentukan kalender
pertanian.Kita dapat menentukan komoditas yang cocok ditanam pada cuaca dan
iklim tertentu, sehingga tidak terjadikegagalan panen atau kesalahan penanaman.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Cuaca adalah kondisi atmosfer atau udara disuatu tempat pada saat tertentu dan
dalam waktu yang relatif singkat.
2.Iklim adalah kondisi udara disuatu wilayah pada periode waktu yang tertentu
dan relatif lama.
3. Dalam bidang pertanian, pengambilan data cuaca berfungsi untuk menentukan
kalender pertanian. (menentukan tanaman yang cocok ditanam pada musim
tersebut) dan untuk mengukur digunakan berbagai alat yang sesuai dengan
fungsinya.
5.2 Saran
Hendaknya pengamatan dilakukan secara berkala atau secara
berkelanjutan dengan tujuan agar diperoleh data yang lengkap dan dalam kurun
waktu yang lama. Apabila data telah lengkap, maka peta perubahan cuaca dan
iklim dapat diramalkan dengan baik dan sempurna. Jika perubahan cuaca dan
iklim dapat diramalkan, maka kerugian petani karena ketidak pastian cuaca dan
iklim dapat diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga, D. 2008. Pembagian Iklim di Indonesia.htt p:// ela nk37. w or dpr es s. c
om-/2008/11/03/pembagian-iklim-di-indonesia/ (3 November 2008)
Kadarsah. 2007.Mengenal Iklim Indonesia.http:// ka da r s a h. wor dpr es s. c om-
/2007/11/30/mengenal-iklim-indonesia/ (30 November 2007)
Soejono,M. 2008. Cuaca dan Iklim.htt p:// www. pet ua la nga n. c om/ ta g/ ikli m-
da n-cuaca/ (1 September 2008)
Taylor, B.1918. Cuaca dan Iklim Fakta dan Eksperimen Geografi. Yogyakarta:
PT. Pelangi.
Yani, A.,Mamat Ruhimat. 2007.Menyingkap Fenomena Geosfer. Bandung:
GrafindoMedia Pratama