8. unit 8 pll

Upload: reza-aulia

Post on 19-Oct-2015

144 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • Politeknik Negeri Malang Page 70

    UNIT 8

    PHASE LOCKED LOOP

    8.1 Tujuan :

    Menghubungkan suatu rangkaian phase looked loop (PLL) dan mengamati pemakaiannya

    dalam FM demodulator.

    Menghitung dan membuktikan melalui eksperimen tentang PLL, free running frekuensi, lock

    range dan capture range.

    8.2 Alat dan Bahan

    IC 555

    Kapasitor 1 F

    Kapasitor 0,1 F = 2 buah

    Kapasitor 0,01 F

    Resistor 1 K = 2 buah

    Resistor 4,7 K

    Potensiometer 50 K

    Generator fungsi

    Osiloscope dual trace

    Multimeter

    Protoboard

    Frekuensi counter

    Power supply

    AC out

    Test Probe Adapator

    Kabel Penghubung

    8.3 Teori Dasar

    PLL Dasar

    Kebanyakan frekuensi synthesizer didasarkan sekitar loop fasa terkunci atau PLL. PLL menggunakan

    ide perbandingan fasa sebagai dasar operasinya. Dari diagram blok dari sebuah loop dasar yang

    ditunjukkan di bawah ini, dapat dilihat bahwa ada tiga blok rangkaian dasar, sebuah komparator fase,

    osilator terkontrol tegangan, dan loop filter. Sebuah osilator referensi kadang-kadang dimasukkan

    dalam diagram blok, meskipun hal ini tidak sepenuhnya bagian dari lingkaran itu sendiri meskipun

    sinyal referensi diperlukan untuk operasi.

  • Politeknik Negeri Malang Page 71

    Gambar 8.1 Blok diagram dari sebuah terkunci fase loop dasar (PLL)

    Loop fasa terkunci, PLL, beroperasi dengan membandingkan tahap dua sinyal. Sinyal-sinyal dari

    osilator dikendalikan tegangan dan referensi komparator memasuki fase Berikut sinyal ketiga sama

    dengan perbedaan fasa antara dua sinyal masukan dihasilkan.

    Sinyal beda fase kemudian dilewatkan melalui loop filter. Ini melakukan sejumlah fungsi termasuk

    penghapusan produk-produk yang tidak diinginkan yang hadir pada sinyal ini. Setelah ini telah

    dicapai itu diterapkan ke terminal kontrol tegangan osilator dikendalikan. Tegangan tune tegangan

    atau kesalahan adalah sedemikian rupa sehingga mencoba untuk mengurangi kesalahan antara dua

    sinyal memasuki fase komparator. Ini berarti bahwa tegangan osilator dikendalikan akan ditarik

    terhadap frekuensi referensi, dan ketika di kunci ada tegangan steady state error. Hal ini sebanding

    dengan kesalahan fasa antara dua sinyal, dan itu adalah konstan. Hanya ketika fase antara dua sinyal

    berubah apakah ada perbedaan frekuensi. Sebagai perbedaan fasa tetap konstan ketika loop dalam

    kunci ini berarti bahwa frekuensi osilator dikendalikan tegangan persis sama sebagai acuan.

    Dasar-dasar frekuensi PLL synthesizer

    Fase terkunci loop, PLL, kebutuhan beberapa sirkuit tambahan jika itu harus dikonversi menjadi

    synthesizer frekuensi. Hal ini dilakukan dengan menambahkan pembagi frekuensi osilator

    dikendalikan antara tegangan dan komparator fase seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

    Gambar 8.2 Sebuah programmable divider ditambahkan ke dalam sebuah lingkaran terkunci

    fase, PLL, memungkinkan frekuensi yang akan diubah.

  • Politeknik Negeri Malang Page 72

    Pemisah Programmable atau counter digunakan di banyak bidang elektronik, termasuk aplikasi

    frekuensi radio banyak. Mereka mengambil di kereta pulsa seperti itu di bawah ini, dan memberikan

    kereta lebih lambat Dalam membagi oleh dua rangkaian hanya satu pulsa yang diberikan untuk setiap

    dua yang diberi makan dan sebagainya. Ada yang tetap, hanya memiliki satu rasio divisi. Lainnya

    adalah informasi diprogram dan digital atau logika dapat dimasukkan ke dalam mereka untuk

    mengatur rasio pembagian.

    Gambar 8.3 Pengoperasian programmable divider

    Ketika pembatas ditambahkan ke dalam rangkaian fase terkunci loop, PLL, masih mencoba untuk

    mengurangi perbedaan fasa antara dua sinyal memasuki fase komparator. Lagi ketika rangkaian dalam

    kunci kedua sinyal masuk komparator yang persis sama di frekuensi. Untuk hal ini benar osilator

    dikendalikan tegangan harus dijalankan pada frekuensi sama dengan frekuensi kali tahap

    perbandingan rasio pembagian.

    Hal ini dapat dilihat bahwa jika rasio pembagian diubah oleh salah satu, maka osilator dikendalikan

    tegangan akan harus mengubah ke beberapa berikutnya frekuensi referensi. Ini berarti bahwa

    frekuensi langkah synthesizer sama dengan frekuensi masuk komparator.

    Kebanyakan synthesizer harus mampu melangkah secara bertahap jauh lebih kecil jika mereka ingin

    ada gunanya. Ini berarti bahwa perbandingan frekuensi harus dikurangi. Hal ini biasanya dicapai

    dengan menjalankan osilator referensi pada frekuensi megahertz atau lebih, dan kemudian membagi

    sinyal ini ke frekuensi yang diinginkan dengan menggunakan pembagi tetap. Dengan cara ini

    perbandingan frekuensi rendah dapat dicapai.

  • Politeknik Negeri Malang Page 73

    Gambar 8.4 Perbandingan frekuensi dikurangi dengan menambahkan pembagi tetap setelah

    osilator referensi

    Analog frekuensi PL synthesizer

    Menempatkan pembagi digital tidak satu-satunya metode pembuatan synthesizer menggunakan

    terkunci fase loop, PLL. Dengan menggunakan teknik ini menempatkan sebuah offset ke frekuensi

    yang dihasilkan oleh loop.

    Gambar 8.5 Sebuah loop terkunci fase, PLL, dengan mixer

    Cara yang terkunci fase loop, PLL, beroperasi dengan mixer dimasukkan dapat dianalisis dengan cara

    yang sama yang digunakan untuk loop dengan sekat. Ketika loop dalam mengunci sinyal detektor

    memasuki fase tepat pada frekuensi yang sama. Mixer menambahkan offset sama dengan frekuensi

    dari sinyal masuk pelabuhan lain mixer. Untuk menggambarkan cara ini beroperasi angka telah

  • Politeknik Negeri Malang Page 74

    dimasukkan. Jika osilator referensi beroperasi pada frekuensi 10 MHz dan sinyal eksternal adalah

    pada 15 MHz maka VCO harus beroperasi pada 5 baik MHz atau 25 MHz. Biasanya loop diatur

    sehingga perubahan frekuensi mixer ke bawah dan jika hal ini terjadi maka osilator tersebut akan

    beroperasi pada 25 MHz.

    Hal ini dapat dilihat bahwa mungkin ada masalah dengan kemungkinan dua produk campuran mampu

    memberikan frekuensi tahap perbandingan yang benar. Ini terjadi bahwa sebagai akibat dari bertahap

    dalam loop, hanya satu yang akan memungkinkan untuk menguncinya. Namun untuk mencegah loop

    mendapatkan menjadi negara yang tidak diinginkan kisaran VCO terbatas. Untuk fase loop terkunci,

    PLLs, yang perlu untuk beroperasi atas berbagai tegangan kemudi akan ditambahkan ke tegangan

    lagu utama sehingga frekuensi loop mengarahkan ke wilayah yang benar untuk kondisi yang

    diperlukan. Hal ini relatif mudah untuk menghasilkan tegangan kemudi dengan menggunakan

    informasi digital dari sebuah mikroprosesor dan mengubah ini menjadi tegangan analog menggunakan

    digital untuk konverter analog (DAC). Tegangan fine tune diperlukan untuk menarik loop menjadi

    kunci disediakan oleh loop dalam dengan cara biasa.

    Multi-loop synthesizer

    Banyak synthesizer kinerja tinggi menggunakan beberapa loop yang menggabungkan kedua mixer

    dan Pembagi digital. Dengan menggunakan teknik ini adalah mungkin untuk menghasilkan kinerja

    tinggi berbagai sumber sinyal dengan ukuran langkah yang sangat kecil. Jika hanya sebuah loop

    tunggal digunakan maka mungkin ada pendek jatuh pada tingkat kinerja.

    Ada berbagai macam cara di mana multi-loop synthesizer dapat dibuat, tergantung pada persyaratan

    sistem individu. Namun sebagai ilustrasi dua loop sistem yang digunakan sebagai contoh. Ini

    menggunakan satu loop untuk memberikan langkah-langkah kecil dan langkah-langkah kedua

    menyediakan lebih besar. Prinsip ini dapat diperluas untuk memberikan rentang yang lebih luas dan

    langkah yang lebih kecil.

  • Politeknik Negeri Malang Page 75

    Gambar 8.6 Contoh synthesizer menggunakan dua loop

    Fase pertama terkunci loop, PLL, memiliki pembagi digital dan mengoperasikan lebih dari kisaran 19-

    28 MHz. Memiliki frekuensi referensi 1 MHz ini memberikan langkah-langkah 1 MHz. Sinyal dari

    loop ini dimasukkan ke dalam mixer yang kedua. Loop kedua memiliki rasio pembagian 10 sampai

    19, tetapi sebagai frekuensi referensi telah dibagi oleh 10 sampai 100 kHz untuk memberikan

    langkah-langkah yang lebih kecil.

    Phase Locked Loop (PLL) adalah suatu sistem kendali umpan balik negatif, PLL secara otomatis akan

    menyesuaikan fasa dari suatu sinyal yang dibangkitkan di sisi keluaran dengan suatu sinyal dari luar

    di sisi masukannya [1], dengan kata lain, PLL akan menghasilkan sinyal keluaran dengan frekuensi

    yang sama dengan sinyal masukan [2]. Blok diagram dasar dari suatu PLL ditunjukkan pada Gambar

    1.

    Gambar 1. Blok diagram dasar PLL[3]

    Dari blok diagram pada Gambar 1, terlihat tiga buah blok utama penyusun PLL. Masing-masing blok

    akan dipaparkan berikut.

  • Politeknik Negeri Malang Page 76

    Phase Detector (PD), merupakan suatu unit non-linear yang membandingkan fasa

    keluaran PLL dengan fasa sinyal referensi. Keluaran PD adalah galat fasa antara sinyal

    masukan dan keluaran.

    Loop Filter (LF), umumnya adalah lowpass filter, berfungsi untuk meredam sinyal

    frekuensi tinggi keluaran dari PD sehingga memberikan tegangan control dc yang bagus

    ke bagian VCO. LF bias saja tidak dipakai dalam suatu PLL, ini akan menghasilkan yang

    disebut PLL orde 1, namun secara konsep LF biasanya LF akan dimasukkan karena PLL

    akan bekerja dengan baik akibat adanya proses lowpass filter didalamnya. Pemilihan LF

    akan mempengaruhi dinamika dari PLL.

    Voltage Controlled Oscillator (VCO), merupakan unit non-linear yang akan

    membangkitkan suatu sinyal dimana frekuensinya ditentukan oleh besarnya tegangan

    control di masukan VCO.

    Secara garis besar, VCO akan menghasilkan sinyal yang frekuensinya ditentukan dari

    bagian LF. Bagian LF mendapat masukan berupa galat fasa antara sinyal masukan dengan

    sinyal keluaran PLL. Sehingga akan diperoleh sinyal keluaran yang frekuensinya

    terkunci terhadap sinyal referensi di bagian masukan.

    Gambar 2. Blok diagram PLL yang umum dipakai[3]

    Secara praktis, umumnya, blok diagram PLL digambarkan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

    Apabila sinyal referensi masukan dan keluaran PLL dapat kita asumsikan sebagai,

    berurutan

    Dimana adalah frekuensi dari sinyal, adalah sudut fasa dari sinyal, indeks i menyatakan masukan

    dan indeks o menyatakan keluaran. Keluaran dari bagian PD di Gambar 2, dapat dinyatakan sebagai

  • Politeknik Negeri Malang Page 77

    Dimana Km adalah gain dari bagian PD. Dengan hubungan trigonometri umum, pers. (3) dapat

    dinyatakan menjadi

    Suku

    pertama dari bagian kanan pers. (4) merupakan sinyal frekuensi tinggi yang akan diredam oleh LF

    ataupun sifat low-pass filter yang secara natural juga dimiliki oleh PLL. Apabila kita mengasumsikan

    bahwa frekuensi sinyal keluaran PLL nilainya sangat mendekati sinyal masukan, maka pers. (4) akan

    menjadi

    VCO dapat dinyatakan sebagai integrator. Walaupun Pers. (5) merupakan hasil penyederhanaan,

    namun tetap masih rumit untuk dianalisis dan juga non-linear. Untuk memudahkan, biasanya analisis

    PLL dilinearisasi di sekitar keadaan tunaknya, yaitu untuk nilai d kecil dan variasinya kecil pada

    keadaan tunak, maka

    Dengan menggunakan linearisasi pada pers. (6), maka akan diperoleh blok diagram PLL linear yang

    banyak dipakai untuk analisis PLL sederhana. Ditunjukkan pada Gambar 3.

    Gambar 3. Blok diagram PLL hasil linearisasi[3]

    Dari blok diagram PLL pada Gambar 3, dapat kita turunkan fungsi alih dari fasa sinyal masukan

    terhadap fasa sinyal keluaran dari PLL, yaitu

  • Politeknik Negeri Malang Page 78

    Fungsi alih fasa sinyal masukan terhadap galat fasa PLL dapat dinyatakan,

    Dengan menggunakan fungsi alih pada pers. (7) ataupun (8), analisis kestabilan dari system umpan

    balik PLL dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisis klasik yang umum. Hold range

    (H) merupakan jangkauan frekuensi dimana PLL masih dapat melakukan penjejakan frekuensi

    dengan baik. Secara sederhana dapat dinyatakan dengan

    Lock range (L) merupakan

    jangkauan frekuensi dimana PLL masih dapat melakukan kuncian antara sinyal referensi masukan

    dengan sinyal keluaran dengan baik. Dinyatakan dengan

    Simulasi sederhana PLL yang dipaparkan di atas, diambil dari PSIM, ditunjukkan pada Gambar 4

    berikut. Terlihat bahwa setelah 1 gelombang, sinyal keluaran berhasil terkunci pada frekuensi 50 Hz

    sesuai dengan frekuensi sinyal masukan PLL.

    Voltage Controlled Oscillator

    VCO adalah suatu osilator elektronik dimana frekuensi keluarannya diatur oleh suatu tegangan input

    DC yang diberikan. Gambar berikut menunjukkan rangkaian dasar dari VCO.

  • Politeknik Negeri Malang Page 79

    Gambar 8.7 Rangkaian dasar VCO

    Frekuensi osilasi ditentukan oleh L1, D2 dan C2. Diode yang digunakan adalah diode varactor (

    varicap). Kebanyakan diode PN junction bersifat sebagai varicap jika diberi bias mundur (reverse

    bias) di bawah tegangan breakdownnya. Dengan bias mundur, diode akan bersifat sebagai kapasitor

    dimana daerah kosong (depletion region) menjadi dielektrik. Dengan mengubah tegangan reverse

    yang diberikan, akan mengubah lebar depletion region sehingga efek kapasitansinya juga berubah.

    Akibatnya, frekuensi resonansi rangkaian juga berubah. VCO seperti ini adalah tidak stabil, sedikit

    perubahan pada input akan mengubah frekuensi keluarannya. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme

    sedemikian rupa sehingga keluaran VCO menjadi stabil. Perhatikan gambar 8.8 berikut :

    Gambar 8.8

    Jika output VCO dan suatu osilator kristal diinputkan pada phase detector, dimana frekuensi dan

    phase kedua input sama, maka detektor tidak menghasilkan output. Sebaliknya, jika ada perbedaan

    phase, maka perbedaan itu dikonversi menjadi suatu tegangan output DC. Semakin besar perbedaan

    phase/frekuensi, maka semakin besar tegangan output detektor. Tegangan output detektor ini bisa

    diinputkan pada VCO sehinggafrekuensi keluaran VCO akan bergerak menuju frekuensi osilator, dan

    akhirnya terkunci (lock) pada frekuensi osilator.

    Tahap detector

  • Politeknik Negeri Malang Page 80

    Sebuah detektor atau fase fase pembanding adalah mixer frekuensi , pengali analog atau logika

    sirkuit yang menghasilkan sinyal tegangan yang mewakili perbedaan fase antara dua input sinyal. Ini

    adalah elemen penting dari terkunci fase loop (PLL).

    Mendeteksi perbedaan fase ini sangat penting dalam banyak aplikasi, seperti motor control, radar dan

    telekomunikasi sistem, servo mekanisme, dan demodulasi .

    Gambar 8.9

    Jenis

    Detektor Fasa Analog

    Detektor fasa perlu menghitung perbedaan fasa dari dua sinyal masukan Biarkan adalah fase

    pertama dan input menjadi fase kedua. Sinyal input sebenarnya ke detektor fasa, bagaimanapun,

    tidak dan , melainkan sinusoid seperti sin () dan cos (). Secara umum, menghitung perbedaan

    fasa akan melibatkan menghitung arcsine dan arccosine setiap input dinormalisasi (untuk

    mendapatkan fase yang semakin meningkat) dan melakukan pengurangan sebuah. Semacam

    perhitungan analog sulit. Untungnya, perhitungan dapat disederhanakan dengan menggunakan

    beberapa pendekatan.

  • Politeknik Negeri Malang Page 81

    untuk fungsi sinus dan rumus sinus sudut Selain itu hasil:

    Ekspresi menyarankan quadrature detektor fasa dapat dilakukan dengan menjumlahkan output dari

    dua pengganda. Sinyal quadrature dapat dibentuk dengan jaringan pergeseran fasa. Dua implementasi

    umum untuk pengali adalah diode mixer seimbang ganda (cincin dioda) dan multiplier-kuadran empat

    (sel Gilbert).

    Alih-alih menggunakan dua pengganda, detektor fasa yang lebih umum menggunakan pengali tunggal

    dan identitas trigonometri yang berbeda:

    Istilah pertama menyediakan perbedaan fasa yang diinginkan. Istilah kedua adalah sinusoida dua kali

    frekuensi referensi, sehingga dapat disaring.

    Sebuah detektor berbasis mixer (misalnya, mixer double-seimbang Schottky diode-based)

    memberikan "yang paling dalam fase kinerja noise" dan "dalam sensitivitas sistem." karena tidak

    menciptakan lebar pulsa terbatas pada keluaran detektor fasa. Keuntungan lain dari berbasis PD mixer

    adalah relatif sederhana. Baik quadrature dan sederhana detektor fasa multiplier memiliki output yang

    tergantung pada input amplitudo serta perbedaan fasa.

    detektor fasa Digital

    Sebuah detektor fasa yang cocok untuk gelombang persegi sinyal dapat dibuat dari eksklusif-OR

    (XOR) gerbang logika . Ketika dua sinyal dibandingkan benar-benar di-fase, output gerbang XOR

    akan memiliki tingkat konstan nol. Ketika dua sinyal berbeda dalam tahap oleh 1 , output gerbang

    XOR akan menjadi tinggi untuk setiap siklus 1/180th - fraksi dari sebuah siklus di mana dua sinyal

    berbeda nilai. Ketika sinyal berbeda dengan 180 - yaitu, satu sinyal yang tinggi ketika yang lain

    rendah, dan sebaliknya - output gerbang XOR itu tetap tinggi sepanjang siklus masing-masing.

    Detektor XOR membandingkan baik mixer analog dalam terkunci dekat perbedaan 90 fasa dan

    memiliki output gelombang persegi pada dua kali frekuensi referensi. Alun-alun-gelombang

    perubahan duty-cycle secara proporsional dengan perbedaan fasa yang dihasilkan. Menerapkan output

    gerbang XOR untuk sebuah low-pass filter hasil dalam sebuah tegangan analog yang sebanding

    dengan perbedaan fasa antara dua sinyal. Hal ini membutuhkan input yang simetris gelombang

  • Politeknik Negeri Malang Page 82

    persegi, atau hampir jadi. Sisa dari karakteristiknya sangat mirip dengan mixer analog untuk rentang

    menangkap, waktu kunci, referensi palsu dan low-pass filter persyaratan.

    Gambar 8.10

    detektor fasa digital juga dapat didasarkan pada sampel dan terus sirkuit, sebuah pompa biaya , atau

    rangkaian logika yang terdiri dari flip-flop (lihat gambar). Ketika detektor fasa yang didasarkan pada

    gerbang logika digunakan dalam PLL, dengan cepat dapat memaksa VCO untuk menyinkronkan

    dengan sinyal input, bahkan ketika frekuensi dari sinyal masukan berbeda secara substansial dari

    frekuensi awal VCO. detektor fasa tersebut juga memiliki sifat yang diinginkan lainnya, seperti

    akurasi yang lebih baik bila hanya ada perbedaan fase kecil antara dua sinyal yang dibandingkan. Hal

    ini karena detektor fasa digital memiliki hampir tak terbatas pull-dalam jangkauan dibandingkan

    dengan detektor XOR.

    8.4 PROSEDUR KERJA

    1. Buat rangkaian sebagai berikut :

  • Politeknik Negeri Malang Page 83

    Gambar 8.11 Rangkaian Phase Locked Loop

    Buat rangkaian percobaan seperti di atas.