8 kumpul abstrak eko s3 1

9
 Kumpulan Abstrak Disertasi  Semester Gasal 2008/2009  Pendidikan Ekonomi (EKO)

Upload: saifullah-ali

Post on 06-Jul-2015

161 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 1/9

 

 Kumpulan Abstrak Disertasi 

 Semester Gasal 2008/2009

 Pendidikan Ekonomi (EKO)

Page 2: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 2/9

 

172  KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

Keberhasilan Penyaluran Dana Kompensasi Subsidi BBM: Variabel-Variabel Penentu dan

Pengaruhnya terhadap Keberdayaan Ekonomi Masyarakat Pengusaha Golongan Ekonomi

Lemah

Abdul. Bashith

Abstrak 

Kenyataan semakin melambungnya perkembangan harga minyak mentah di pasar internasional dan

ikatan kontrak kerja sama pengolahan bahan bakar minyak (BBM) dengan perusahaan asing yang membuat

 pemerintah harus membeli BBM pada harga internasional menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan

menaikkan harga BBM. Suatu langkah arif yang diambil pemerintah mengiringi kenaikan harga BBM,

nampak dalam bentuk direalisasikannya penyaluran dana kompensasi subsidi BBM untuk meningkatkan taraf 

kehidupan masyarakat, salah satunya adalah disalurkan melalui dinas perindustrian, perdagangan, dan

koperasi (Perindakop) dalam bentuk pegembangan usaha kecil dan mikro melalui perkuatan struktur 

keuangan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi. Dalam pencapaian keberhasilan

  penyaluran dana kompensasi subsidi BBM melalui program ini, terdapat banyak variabel yang

mempengaruhi, diantaranya adalah: kinerja aparatur pelaksana, kompetensi tenaga administrasi, sarana dan

  prasarana, verifikasi sistem dan prosedur, koordinasi kerja, situasi ekonomi, stabilitas keamanan, dan

kebijakan iklim usaha.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan kausal atau pengaruh

dari variabel-variabel penentu tersebut terhadap keberhasilan penyaluran dana kompensasi subsidi BBM serta

  pengaruhnya terhadap keberdayaan ekonomi masyarakat pengusaha golongan ekonomi lemah. Untuk 

mencapai tujuannya, penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksplanasi (explanatory). Penentuan sampel

dari populasi digunakan formulasi dari Cochran, yang selanjutnya diproporsikan secara proportional random

sampling pada tiap lokasi penelitian agar representatif. Responden penelitian ini adalah pengusaha golongan

ekonomi lemah yang mendapatkan alokasi penyaluran dana kompensasi subsidi BBM. Pengumpulan data

 primer dilakukan dengan teknik kuesioner, kemudian diolah dan dianalisis dengan model persamaan

struktural dengan Software AMOS Version 4.01.

Pengujian hipotesis berdasarkan data empiris di lapangan berhasil menemukan model persamaan

struktural “keterkaitan antara variabel-variabel penentu keberhasilan penyaluran dana kompensasi subsidi

BBM; keberhasilan penyaluran dana kompensasi subsidi BBM; dan keberdayaan ekonomi masyarakat

  pengusaha golongan ekonomi lemah”. Secara spesifik, studi ini juga berhasil membuktikan pengaruh

veriabel-variabel penentu tersebut terhadap keberhasilan penyaluran dana kompensasi subsidi BBM dan

 pengaruhnya terhadap keberdayaan ekonomi masyarakat pengusaha golongan ekonomi lemah di wilayah

Malang Raya.

Sebagai temuan “model penelitian”, pemodelan persamaan struktural tersebut telah dibuktikan

melalui beberapa langkah pengujian, yaitu dengan melakukan analisis konfirmatori faktor terhadap variabel-

variabel pembentuk model, pengujian kausalitas model konseptual, dan pengukuran model. Pengujian

melalui analisis konfirmatori faktor dimaksudkan untuk memperoleh indikator-indikator variabel penelitian

yang valid dan reliabel, dan mengukur indikator-indikator tersebut sehingga mampu menjelaskan atau

mendefinisikan variabel-variabel pembentuk model. Pengujian kausalitas model konseptual dimaksudkan

untuk mengevaluasi ketepatan suatu model terhadap beberapa asumsi yang harus dipenuhi. Sedangkan

 pengukuran model dimaksudkan untuk menemukan model yang benar-benar mendekati realitas di lapangan(the best fitting model), artinya model tersebut dikatakan baik bilamana pengembangan model hipotetik 

secara teoritis didukung oleh data empirik. Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian yang

diajukan dalam studi ini, secara statistik terdapat beberapa jalur yang pengaruhnya signifikan, atau “tidak 

dapat ditolak”, dan beberapa jalur yang pengaruhnya tidak signifikan atau “ditolak”. Adanya penolakan

terhadap sebagian hipotesis dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan responden secara

keseluruhan dan kondisi lingkungan ekonomi masing-masing responden yang sangat fluktuatif.

Dari temuan penelitian, dapat diberikan saran agar dalam penyaluran dana kompensasi subsidi BBM

hendaknya diperhatikan dengan jeli dan seksama berbagai variabel yang menjadi penentu keberhasilannya

sehingga sasaran yang ingin dicapai yakni terwujudnya keberdayaan ekonomi masyarakat pengusaha

golongan ekonomi lemah dapat diwujudkan. Pada bagian lain, sosialisasi dalam penyaluran dana kompensasi

subsidi BBM hendaknya dilakukan sesering dan seoptimal mungkin sehingga para pengusaha golongan

ekonomi lemah dapat memahami dengan benar apa sebenarnya yang dimaksudkan dan diharapkan dari

 penyaluran dana kompensasi subsidi BBM tersebut. Pada bagian lain, dalam penyaluran dana kompensasisubsidi BBM dapat menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan terutama yang mempelajari dan

mendalami bidang pendidikan ekonomi untuk dijadikan sebagai mitra pendamping dalam upaya pembinaan

171

Page 3: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 3/9

 

 Program Studi S3 EKO 173

dan peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan demikian dapat terwujud sinergi yang positif dan

kerja sama yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme antara institusi pendidikan ekonomi

dengan dinas yang terkait dalam upaya peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat.

Kata kunci: variabel-variabel penentu, keberhasilan penyaluran dana kompensasi subsidi BBM, keberdaya-

an ekonomi masyarakat, pengusaha golongan ekonomi lemah

Pengaruh Pendidikan Sistem Ganda (PSG) terhadap Daya Adaptif Kerja Siswa SMK 

Bawuk Suparlan

Abstrak 

Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia telah diarahkan pada tujuan mengutamakan penyiapan

siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Untuk mewujudkan tujuan

ini, diadakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan kebijakan publik dalam bentuk pendidikan

keahlian profesional yang diwujudkan dengan memadukan secara sistematik dan senantiasa sinkron antara program pendidikan di SMK dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja

langsung pada dunia kerja.

Daya adaptif kerja adalah tingkat kemampuan untuk menyesuaikan diri pada dunia kerja bagi siswa

SMK yang melaksanakan PSG.Idealnya siswa SMK memiliki daya adaptif kerja yang tinggi yang juga

diwujudkan dalam kecepatan beradaptasi tehadap dunia kerja sebagai hasil proses pendidikan, khususnya

sebagai wujud keberhasilan PSG di sekolahnya. Namun kenyataan di lapangan apakah benar sesuai dengan

yang diharapkan?

Institusi pasangan atau dunia usaha/dunia industri (DU/DI) berperan aktif dalam pelaksanaan PSG,

khususnya di dalam melaksanakan pelatihan praktek keterampilan bagi siswa SMK yang memilki berbagai

karakteristik sebagai faktor internalnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh : (1) peran DU/DI terhadap impelementasi PSG,

(2) peran Institusi Pasangan (DU/DI) terhadap daya adaptif kerja siswa SMK, (3) karakteristik siswa SMK 

terhadap daya adaptif kerjanya, dan (4) implementasi PSG terhadap daya adaptif kerja siswa SMK.Diharapkan penelitian ini bermanfaat : (1) memperkaya teori pendidikan ekonomi maupun teori manajemen

 pendidikan, (2) memberikan kontribusi untuk menentukan strategi dalam mengelola PSG bagi SMK,

(3)sebagai bahan pertimbangan masukan tentang kebijakan PSG, dan (4) lebih menyadarkan semua pihak 

terkait, akan pentingnya PSG dalam membetuk daya adaptif kerja siswa SMK.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah

siswa SMK Negeri dan swasta seMalang raya tahun ajaran 2007/2008. Sebagai populasi sasarannya adalah

siswa SMK Kelas II tahun ajaran 2007/2008. yang melaksanakan kegiatan PSG. Sample penelitian terdiri

dari 202 responden,dengan sebaran : Kota Malang 116 responden yang terdiri dari SMK Negeri 80

responden dan SMK Swasta 36 responden, Kabupaten Malang 63 responden yang terdiri dari SMK Negeri

42 responden dan SMK Swasta 21 responden, dan Kota Batu 23 responden yang terdiri dari SMK Negeri 17

responden dan SMK Swasta 6 responden.

Berdasarkan kerangka berpikir dan hubungan antar variabel pada rancangan penelitian ini, maka

analisa datanya menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) yang merupakan teknik analisis datamultivariate yang bertujuan untuk menentukan model hubungan kausal antar sejumlah variabel yang rumit

(kompleks).

Berdasarkan hasil penelitian ini dibuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan : (1)

 peran Institusi Pasangan (DU/DI) terhadap implementasi PSG, (2) peran Institusi Pasangan (DU/DI) terhadap

daya adaptif kerja siswa SMK,(3) karakteristik siswa SMK terhadap daya adaptif kerjanya, dan (4)

 pelaksanaan PSG terhadap daya adaptif kerja siswa SMK di Malang Raya.

Penelitian ini telah menemukan model yang memiliki keselarasan sesuai dengan fakta empiris yang

dipilih berdasarkan tingkat indeks keselarasan terbaik (goodness of fit index) dan hasil pengujian hipotesis

yang dilakukan pada model tersebut serta didukung dengan konstruk dan variabel dari penelitian

ini,membuktikan bahwa model tersebut telah memiliki persyaratan uji keterandalan.

Berdasarkan model tersebut, pelaksanaan PSG yang terdiri dari variabel : tujuan PSG, materi PSG,

metode PSG dan evaluasi PSG berpengaruh positif terhadap daya adaptif kerja siswa SMK, pengaruh

tersebut juga didukung oleh peran DU/DI yang terdiri dari variabel: komitmen institusi pasangan (DU/DI),komunikasi (DU/DI) dengan sekolah, relevansi materi pelatihan, efisiensi pengalaman belajar siswa.,

Page 4: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 4/9

 

174  KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

evaluasi pelaksanaan PSG, dan Upaya peningkatan kompetensi siswa dalam ikut melaksanakan PSG dalam

upaya mempercepat adaptasi kerja siswa SMK. Demikian juga karakteristik siswa SMK yang terdiri dari

variabel : sikap, apresiasi, persepsi, motivasi dan status sosial sebagai faktor internal juga berpengaruh positif 

terhadap daya adaptif kerja siswa SMK.

Berdasarkan analisis diskriptif, hasil oservasi dan wawancara peneliti ditemukan bahwa : (1)

Evaluasi PSG ternyata kurang dilaksanakan sesuai dengan stsandar yang berlaku. (2) Komunikasi formalmaupun non formal antara SMK dengan DU/DI perlu ditingkatkan. (3) Pengawasan dari pihak terkait dalam

PSG masih perlu ditingkatkan.

Terkait dengan temuan dan implikasi penelitian, disarankan Kuantitas dan kualitas komunikasi

antara SMK dengan DU/DI dalam rangka penyusunan program pelaksanaan PSG perlu ditingkatkan

Dalam memilih DU/DI sebagai IP perlu dipertimbangkan kebermanfaatan dari sisi pembelajaran

 bagi siswa SMK.

Perlu adanya peraturan daerah atau Keputusan Kepala Dinas Pendidikan yang mengatur tentang

 pedoman kerja sama Lembaga SMK dengan DU/DI dan Instansi terkait.

Upaya pengawasan dan pengendalian pelaksanaan PSG yang bersifat menyeluruh dan terpadu oleh

instansi terkait perlu ditingkatkan.

Diperlukan adanya program dan pelaksanaan supervisi kolegial antar SMK untuk saling

 berkolaborasi tentang pelaksanaan PSG.

Kata kunci: PSG, daya adaptif kerja

Pengaruh Pemberdayaan Terhadap Kinerja Koperasi di Kota Kupang Provinsi Nusa

Tenggara Timur

F. Sumantri

Abstrak 

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu keyakinan bahwa koperasi merupakan salah satu instrumen

  penting yang dapat dipergunakan untuk membangun perekonomian suatu bangsa, termasuk BangsaIndonesia. Oleh karena itu sangatlah perlu adanya dukungan terhadap kehadiran koperasi di seluruh

nusantara oleh masyarakat melalui dinas terkait. Dukungan terhadap kehadiran koperasi dapat

diwujudnyatakan melalui berbagai bentuk kegiatan pemberdayaan. Pemerintah Daerah Kota Kupang melalui

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menemgah/KUKM Kota Kupang juga sudah melaksanakan pemberdayaan

koperasi di wilayahnya dari sejak pemerintahan itu terbentuk, yaitu tanggal 20 Maret 1996. Tujuan

 pemberdayaan itu untuk meningkatkan kinerja koperasi di Kota Kupang. Penulis bermaksud megetahui

 pengaruh pemberdayaan itu terhadap kinerja koperasi di Kota Kupang. Rentang waktu yang penulis amati

adalah tahun 2004 - 2006. Dalam kurun waktu itu intensitas pemberdayaan koperasi di daerah itu sedang

meninggi. Hal ini tampak pada semakin besarnya jumlah dana yang dikucurkan oleh Dinas KUKM Kota

Kupang untuk membiayainya. Ada banyak bentuk pemberdayaan, namun yang penulis amati dalam

 penelitian ini Diklat/X1, Permodalan/X2, dan KMK/X3.

Permasalahan mendasar penelitian ini adalah seberapa jauh pengaruh pengaruh pemberdayaan

terhadap Kinerja koperasi/Y di Kota Kupang, seberapa besar sumbangan efektif masing-masing subvariabelkinerja, yaitu Keuangan/Y1, Organisasi/Y2, Keanggotaan/Y3, Kemitraan/Y4, dan Pemasaran/Pelayanan/Y5

terhadap Y. Tujuan penelitian ini: untuk menjelaskan pengaruh pemberdayaan terhadap kinerja koperasi di

Kota Kupang. Hipotesis: pemberdayaan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan

terhadap sumber daya manusia koperasi (SDMK/X4) dan Kinerja koperasi di Kota Kupang, Data diambil

dari koperasi primer sample yang memenuhi syarat, yang diwakili oleh Pengurus, Pengawas dan Manajer.

Syarat sample: koperasi primer yang pernah mendapat pemberdayaan berupa Diklat, Permodalan, dan KMK 

dari Dinas KUKM Kota Kupang. Sampel diambil secara cluster purposive proportional sampling dari 265

 populasi. Populasi tersebar di empat kecamatan dalam Kota Kupang, yaitu Kecamatan Oebobo, Kelapalima,

Alak, dan Kecamatan Maulafa. Dengan menggunakan formula tabel Krejcie dan Nomogramnya Harry King

(Sugiyono, 1999:63-64), akhirnya bisa diperoleh 130 unit primer koperasi sampel yang memenuhi syarat.

Data dikumpulkan dengan sistem angket. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan menurut sistem

Balance Scorecard dalam lima kelas yaitu: Unggul untuk skor 5, Baik untuk skor 4, Cukup Baik untuk skor 

3, Kurang untuk skor 2, dan Buruk untuk skor 1.

Page 5: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 5/9

 

 Program Studi S3 EKO 175

Analisis deskripsi menunjukkan bahwa pemberdayaan koperasi oleh pemerintah Kota Kupang

  berupa Diklat, Permodalan dan KMK, secara riil memang ada. Menu descriptives dari 130 responden

menunjukkan bahwa persepsi koperasi terhadap Diklat cenderung ke Baik, Permodalan cenderung ke Cukup

Baik, KMK cenderung ke Baik, SDMK cenderung ke Cukup Baik, dan terhadap Kinerja cenderung ke

Cukup Baik Kontribusi Subvariabel Kinerja terhadap variable Kinerja, sebagai berikut: Keuangan, cenderung

ke Baik (mean 3,90); Organisasi, cenderung ke Cukup Baik (mean 3,32); Keanggotaan, cenderung ke Baik (mean 3,52); Kemitraan, cenderung ke Cukup Baik (mean 3,25); dan Pemasaran/Pelayanan, cenderung ke

Baik (mean 3,63).

Hasil analisis jalur, Uji F maupun dan Uji t atas blok 1 menunjukkan bahwa: Diklat, Permodalan,

dan KMK berpengaruh signifikan baik secara parsial dan maupun simultan terhadap SDMK. Selanjutnya,

analisis jalur, Uji F dan Uji t atas blok 2 menunjukkan bahwa KMK dan SDMK berpengaruh positip

langsung dan signifikan, baik secara parsial maupun simultal terhadap Kinerja koperasi di Kota Kupang,

sedangkan Diklat dan Permodalan pengaruh langsung dan parsialnya tidak signifikan. Selanjutnya, semua

subvariabel Y berkonribusi posistip dan signifikan terhadap Kinerja koperasi di Kota Kupang.

Dari deskripsi dan analisis statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan dapat

meningkatkan kemampuan SDM koperasi dalam berkoperasi, yang selanjutnya dapat meningkatkan kinerja

koperasi di Kota Kupang, walau belum mencapai kualifikasi Baik, apa lagi Unggul. Oleh karena itu program

yang sudah lama berlangsung itu perlu dilanjutkan, disertai berbagai modifikasi agar selain dapat

menghasilkan Kinerja Unggul, juga dapat lebih relevan dengan political will pemerintah Kota Kupang.Dalam hal permodalan perlu didahului atau disertai dengan Diklat pola terpadu dengan pendekatan

andragogis. Hal ini dimaksudkan agar selain dapat tertanam dan terbentuk jiwa wiraswasta dalam benak 

SDMK, juga dapat tercipta profil koperasi yang dicita-citakan, sehingga dapat menunjang terwujudnya NTT

sebagai provinsi koperasi.

Kata kunci: pemberdayaan, SDM, dan kinerja koperasi

Peran Kompetensi Kewirausahaan dalam Rangka Keberlangsungan Usaha pada UKM

Tradisional di Kota Bontang, Kalimantan Timur

Heny Kusdiyanti

Abstrak 

Dalam kaitannya dengan upaya untuk mempertahankan usahanya, UKM tradisional memerlukan

strategi positioning yang kuat serta konsisten dalam suatu lingkungan persaingan yang dinamis. Hal ini

memerlukan suatu perbaikan yang berkelanjutan. Di sisi lain perubahan yang terjadi merupakan paradigma

 persaingan yang bersifat terus menerus. Untuk mengelola perubahan tersebut posisi saat ini (single loop

learning), maupun untuk menemukan landasan kokoh untuk mengungguli pesaing (double loop learning). Di

sisi lain, pesaing– pesaing yang ada boleh jadi adalah pendatang baru dalam suatu industri atau pasar, untuk 

itu UKM tradisional harus mampu menemukan cara mengatasi setiap kendala guna masuk dalam suatu

industri atau pasar, untuk itu UKM tradisional harus mampu menemukan cara mengatasi setiap kendala guna

masuk dalam suatu industri (entry barrier). Semua ini merupakan suatu proses pembelajaran, dimana

 pembelajaran tersebut tergantung pada kesadaran akan strategi dan pemanfaatan pengetahuan serta informasi baik dari dalam organisasi yang terus mengalami perubahan pembangunan yang semakin pesat.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi kewirausahaan dalam rangka keberlang-

sungan usaha. Ada 4 hal yang dideskripsikan sehubungan dengan kompetensi kewirausahaan dalam rangka

keberlangsungan usaha, yaitu (1) peranan yang ada dalam lingkungan usaha tradisional yang berperan dalam

 peningkatan kompetensi dan keberlangsungan usaha, (2) elemen-elemen yang ada dalam lingkungan usaha

tradisional yang berperan dalam peningkatan kompetensi dan keberlangsungan usaha, (3) makna pembe-

lajaran kewirausahaan menurut pemahaman UKM tradisional serta proses pembelajaran kewirausahaan, dan

(4) peran kompetensi wirausaha atas keberlangsungan usaha.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data penelitian yang

 berupa untaian pertanyaan–respon yang terdapat dalam interaksi sosial diperoleh dari dua macam sumber,

yakni dari peneliti dan 15 orang informan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

metode pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

  berupa instrumen manusia dan pengumpulan data. Untuk menjaga kesahihan data dilakukan kegiatantrianggulasi data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan kegiatan sajian data, reduksi data, dan

Page 6: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 6/9

 

176  KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

verifikasi serta penarikan simpulan. Kegiatan analisis data dimulai dari pengidentifikasian pertanyaan dan

respon, pengklarifikasian pertanyaan dan respon beserta karakteristiknya, penentuan jenis dan prinsip

  penggunaan pertanyaan (dari ketiga langkah ini diperoleh simpulan sementara yang selanjutnya diikuti

kegiatan trianggulasi), dan penyimpulan tentang jenis pertanyaan, respon, serta prinsip penggunaan

 pertanyaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan perkembangan aktivitas usaha dan mobolitasUKM tradisional, peran UKM tradisional seperti budaya, sifat kewirausahaan, dan motivasi yang terbangun

dari nilai–nilai agamamengalami transformasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM tradisional kota

Bontang merasa perlu mengambil keputusan melakukan aktivitas usaha melalui musyawarah keluarga

terlebih–lebih dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Pengembangan UKM tradisional dipengaruhi beberapa elemen-elemen lingkungan usaha yang

lazim dikaitkan dalam hubungan aktivitas wirausaha, yaitu: pemasok, agen, pergudangan, pemerintah,

kerabat keluarga, dan lain-lain. Dalam kenyataan yang terjadi banyak UKM tradisional hanya mengenal dan

 berhubungan dengan kerabat keluarga saja. Segala hal terkait dengan aktivitas usaha dan pekerjaannya

diserahkan kepada kerabat keluarga.

Proses wirausaha ini tentu sangat membutuhkan interaksi dengan sumber daya lain sebagai

 penciptaan lingkungan usaha yang kondusif. Kepentingan interaktifnya terhadap sumber daya inilah yang

membuktikan bahwa sesungguhnya UKM tradisional telah melakukan pilihan rasional.

Pembelajaran wirausaha merupakan faktor yang penting dalam pengembangan wirausaha, olehkarenanya wirausaha kecil perlu diberi akses dan peluang yang besar untuk mendapatkan pendidikan,

 pelatihan, dan bimbingan untuk mengambil pelajaran dari aktivitas usahanya.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, maka peran UKM tradisional dalam rangka keberlangsungan

usaha kecil tradisional di kota Bontang disamping diperlukan lingkungan usaha yang kondusif juga

diperlukan involvment yang sungguh–sungguh dari pembelajaran dalam proses activity based learning yang

  berkelanjutan serta fokus dan berorientasi pada upaya keberlangsungan usaha serta merefleksikan

keberhasilan dan kegagalan usahanya menjadi feedback bagi upaya perbaikan yang berkelanjutan yang

relevan dengan permasalahan dan realitas lapangan.

Kata kunci: kompetensi, kewirausahaan, keberlangsungan usaha

Makna Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Agribisnis, Semangat Kerja dan

Kemandirian Komunitas Pondok Pesantren (Studi Kasus pada Pondok Pesantren Sirojuth

Tholibin)

Moh. Nadjib

Abstrak 

Setiap orang menginginkan hidup mandiri, artinya ia dapat memenuhi semua kebutuhannya dan

dapat mengatasi semua kesulitannya tanpa bantuan orang lain. Untuk mencapai kemandirian itu diperlukan

semangat kerja, dan untuk mencapai semangat kerja diperlukan pembelajaran kewirausahaan, khususnya

kewirausahaan berbasis agribisnis.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna pembelajaran kewirausahaan berbasis agribisnis,semangat kerja dan kemandirin komunitas pondok pesantren di pondok pesantren Sirojuth Tholibin Bacem

Sutojayan Blitar sebagai suatu pondok pesantren yang berbasis pertanian.

Dengan pendekatan penelitian kualitatif, yang memusatkan perhatian pada analisis obyek penelitian,

dan interpretasi makna dari data di lapangan diperoleh hasil temuan secara umum bahwa Sirojuth Tholibin

relatif berhasil dalam pembelajaran kewirausahaan berbasis agribisnis guna meningkatkan semangat kerja

dan kemandirian komunitas pondok pesantren.

Secara khusus, dalam pembelajaran kewirausahaan berbasis agribisnis ditemukan: visi pembelajar-

an, nilai-nilai yang melandasi, pendekatan, metode, sumber belajar dan materi pelejaran. Pembelajaran

kewirausahaan pada pondok pesantren Sirojuth Tholibin dilandasi oleh nilai-nilai spiritual dan nilai-nilai

ekonomi; pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ibadah; sumber belajar terdiri dari sesuatu yang ada

di lingkungan sekitar.

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, tutor sebaya,

dan keteladanan. Metode yang dominan adalah metode tutor sebaya dan keteladanan. Keberhasilan pembe-

lajaran kewirausahaan, kharisma kyai memiliki pengaruh yang cukup besar.

Page 7: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 7/9

 

 Program Studi S3 EKO 177

Dalam pembelajaran kewirausahaan berbasis agribisnis yang dilaksanakan pada pondok pesantren

Sirojuth Tholibin ditemukan beberapa kelemahan, yaitu: kurikulum pembelajaran kewirausahaan adalah

hidden kurikulum, artinya secara tertulis tidak ditemukan, materi pembelajaran tidak jelas, waktu

 pembelajaran tidak terjadwal.

Dalam materi pembelajaran kewirausahaan berbasis agribisnis, selain dijelaskan hal-hal yang

  berkaitan dengan agribisnis itu sendiri, dijelaskan tentang wajib berikhtiyar, sabar, silaturahmi, jujur,qana`ah, yang dapat meningkatkan semangat kewirausahaan dan kemandirian.

Direkomendasikan (1) pendidikan umum dan dunia pendidikan umumnya, diharapkan mengedepan-

kan nilai-nilai agama, sebagai landasan pendidikan, di samping landasan pendidikan yang sudah ada, untuk 

mengantarkan anak didik menuju manusia Indonesia seutuhnya (2) pendekatan ibadah dan muamalah

dipertimbangkan sebagai pendekatan pembelajaran (3) pembelajaran kewirausahaan yang religius perlu

dikembangkan dalam sistem pendidikan nasional untuk mengembangkan ekonomi yang bermoral (4) temuan

dalam penelitian ini dapat diambil oleh institusi pendidikan dan diimplementasikan sesuai dengan situasi

yang ada (5) untuk pengembangan hasil penelitian ini perlu penelitian lanjutan.

Kata kunci: pembelajaran kewirausahaan, agribisnis, semangat kerja, dan kemandirian komunitas pondok 

 pesantren

Pengaruh Faktor Eksternal dan Faktor Internal Terhadap Kemandirian dan Kesejahteraan

Masyarakat Di Kabupaten Bima dan Kota Bima

Mariani

Abstrak 

Pengaruh faktor eksternal adalah upaya meningkatkan pengaruh lingkungan sosial budaya

masyarakat yang dapat meningkatkan posisi tawar dan daya saingnya dalam upaya mengembangkan kegiatan

usaha ekonomi kompetitif. Hal ini mendukung faktor internal yang sudah dimiliki masyarakat miskin

terutama dalam meningkatkan akses masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

termasuk informasi. Jadi faktor eksternal, merupakan kelembagaan yang mampu mempromosikan asaskemanusiaan, keadilan, persamaan hak, dan perlidungan bagi masyarakat rentan. Sehingga dibutuhkan

 pengembangan penciptaan lapangan kerja yang produktif, bantuan modal usaha, serta pemantapan skema

  jaminan sosial ditingkat lokal yang dapat menjangkau kelompok sasaran yang membutuhkan dalam

 pengambilan keputusan publik. Kemandirian dan Kesejahteraan tidak dapat tercapai dengan sendirinya,

melainkan ada beberapa faktor yang ikut menentukan. Faktor Pelayanan kesehatan, Mutu pelayanan

 pendidikan, Kesempatan kerja, Budaya Lokal, Motivasi dan Hubungan sosial terhadap Kemandirian dan

Kesejahteraan Masyarakat (miskin/pra-sejahtera) di Kabupaten Bima dan Kota Bima.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan: (1) pengaruh faktor eksternal terhadap kemandirian

masyarakat miskin di Kabupaten Bima dan Kota Bima; (2) pengaruh faktor ekseternal terhadap kesejahteraan

masyarakat miskin di Kabupaten Bima dan Kota Bima; (3) pengaruh faktor internal terhadap kemandirian

masyarakat di Kabupaten Bima dan Kota Bima; (4) pengaruh faktor internal terhadap kesejahteraan

masyarakat di Kabupaten Bima dan Kota Bima; dan (5) pengaruh faktor kemandirian terhadap kesejahteraan

masyarakat di Kabupaten Bima dan Kota Bima.Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan pendekatan penelitian kuantitatif jenis survei, dengan

rancangan deskriptif korelasional. Sampel diambil dari 240 masyarakat (miskin/prasejahtera/sejahtera)

(kepala keluarga/individu miskin) di Kabupaten Bima dan Kota Bima, dengan teknik proporsional sampel.

Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan instrumen kuesioner. Selanjutnya data di analisis

menggunakan teknik Model Persamaan Struktural (SEM) menggunakan LISREL, dengan program AMOS

4.0

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh pelayanan kesehatan terhadap

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat (cr < 0,05) semakin baik kesehatan masyarakat juga makin

meningkat kemandirian dan kesejahteraan masyatakat; (2) ada pengaruh motivasi terhadap kemandirian dan

kesejahteraan masyarakat (cr < 0,05). Hasil statistik menujukkan bahwa kemandirian berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat (cr < 0,05); (3) Budaya lokal berpengaruh secara langsung

terhadap kemandirian dan kesejahteraan masyarakat (cr < 0,05); Motivasi secara langsung dan signifikan

terhadap kemandirian dan kesejahteraan masyarakat (cr < 0,05); (4) Mutu pelayanan pendidikan berpengaruhtidak signifikan terhadap kemandirian masyarakat (cr > 0,05); dan Kesempatan kerja berpengaruh tidak 

Page 8: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 8/9

 

178  KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

signifikan terhadap kemandirian masyarakat (cr > 0,05). (5) Mutu pelayanan pendidikan berpengaruh tidak 

signifikan dengan kesejahteraan masyarakat (cr>0,05); (6) Kesempatan Kerja berpengaruh tidak signifikan

terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian hipotesis tersebut secara keseluruhan dari keempat

faktor berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

Temuan penelitian ini adalah: Pertama, dari sisi praktis akademik, diharapkan dapat menambah

temuan baru bagi teori pendidikan Ekonomi khususnya, pada jurusan pendidikan ekonomi pembangunan,ekonomi koperasi, dan akutansi, serta pada program magister jurusan pendidikan ekonomi Universitas

 Negeri Malang.

Kedua, Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan atau menyempurnakan sistem dan program

kesejehteraan masyarakat (miskin/pra-sejahtera/sejahtera) di Kabupaten Bima dan Kota Bima. Ketiga, dari

sisi implikasi teori, hasil temuan penelitian ini memberikan gambaran bahwa variabel Mutu pelayanan

 pendidikan dan Kesempatan kerja cukup dominan, memberikan penegasan kembali bahwa kesejahteraan

masyarakat di Bima merupakan faktor utama dalam meningkatkan kemajuan pembangunan masyarakat di

daerah, terutama sekali pada variabel mutu pelayanan pendidikan dan kesempatan kerja. Keempat, sebagai

sumber informasi untuk para peneliti yang bermaksud untuk mengembangkan lebih lanjut penelitian yang

 berhubungan dengan kemandiran dan kesejahteraan masyarakat miskin di masing-masing daerah.

Dengan meningkatkan pelayanan kesehatan, mutu pelayanan pendidikan dan kesempatan kerja yang

semakin baik, maka akan mendorong peningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dan pada

akhirnya meningkatkan taraf hidup dan kehidupan masyarakat miskin serta meningkatkan kualitas hidupnya.

Kata kunci: faktor eksternal, faktor internal, kemandirian, kesejahteraan masyarakat (miskin/pra-sejahtera)

Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal, Intensitas Pendidikan Ekonomi Keluarga, dan

Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Motivasi Usaha dan Sikap Kewirausahaan Siswa

SMK di Malang Raya

Wening Patmi Rahayu

Abstrak 

Sikap kewirausahaan perlu dimiliki oleh siswa sebagai bekal hidup, sebab setelah lulus diharapkan

mereka bisa lebih kreatif dan inovatif, serta lebih mandiri, sehingga tidak semata-mata mengharapkan

menjadi pegawai kantoran baik negeri maupun pegawai kantoran swasta. Fenomena ini banyak terjadi pada

siswa-siswi baik di sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Padahal tujuan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) adalah dapat menyiapkan lulusannya untuk mampu bekerja secara mandiri (berwirausaha). Fenomena

tersebut menunjukkan bahwa nampaknya sekolah baru mampu mempersiapkan lulusannya untuk mengisi

lowongan kerja dan sangat bergantung pada pihak lain (pemerintah dan swasta) dan belum mampu

mempersiapkan lulusannya berwirausaha. Artinya sikap kewirausahaan yang dimiliki siswa masih rendah.

Rendahnya sikap kewirausahaan siswa juga disebabkan oleh pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan yang

kurang efektif. Untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan siswa merupakan tanggung jawab pemerintah

(sekolah), masyarakat/lingkungan, keluarga (orang tua) dan dunia usaha/dunia industri.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: pengaruh lingkungan tempat tinggal, intensitas

 pendidikan ekonomi keluarga, pembelajaran kewirausahaan terhadap motivasi usaha dan sikap kewirausaha-an. Penelitian ini menggunakan rancangan survey korelational. Subyek (populasi) penelitian adalah siswa

SMK (SMEA) Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Malang Raya. Penentuan jumlah sampel

digunakan rumus dari Cohran, dan diketemukan jumlah 246. Pengambilan sampel dengan teknik 

disproportionate stratified random sampling. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif melalui survei. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Jumlah instrumen ada 45

 butir, yang harus diisi oleh 2 jenis responden yaitu siswa kelas 3 SMEA beserta orang tuanya. Analisis data

dilakukan menggunakan SEM dengan LISREL 8.8.

Hasil penelitian adalah: lingkungan tempat tinggal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

  pembelajaran kewirausahaan, lingkungan tempat tinggal berpengaruh secara signifikan terhadap intensitas

 pendidikan ekonomi keluarga, lingkungan tempat tinggal berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi

usaha, pembelajaran kewirausahaan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap motivasi usaha, intensitas

  pendidikan ekonomi keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi usaha, motivasi usaha

 berpengaruh secara signifikan terhadap sikap kewirausahaan, lingkungan tempat tinggal berpengaruh secara

signifikan terhadap sikap kewirausahaan, pembelajaran kewirausahaan berpengaruh secara tidak signifikan

Page 9: 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1

5/7/2018 8 Kumpul Abstrak EKO S3 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/8-kumpul-abstrak-eko-s3-1 9/9

 

 Program Studi S3 EKO 179

terhadap sikap kewirausahaan, intensitas pendidikan ekonomi keluarga berpengaruh secara tidak signifikan

terhadap sikap kewirausahaan.

Secara umum sikap kewirausahaan siswa SMK di Malang Raya dapat dibentuk oleh berbagai

variabel, baik secara internal maupun eksternal. Mendasarkan pada temuan ini maka diketahui bahwa

lingkungan tempat tinggal dan motivasi usaha adalah pondasi dasar bagi pembentukan sikap kewirausahaan

siswa SMK (SMEA). Dalam hal ini siswa dimanapun memerlukan lingkungan tempat tinggal yang baik yangmemunculkan karakteristik spesifik dan menjadi pedoman (rule of the game) dalam membentuk sikap

kewirausahaan. Temuan ini juga memberikan informasi bahwa lingkungan tempat tinggal memang tidak 

secara langsung akan berdampak pada sikap kewirausahaan dengan pengaruh yang besar. Namun ada

variabel lain yang bergerak lebih besar spiil over effect - nya yaitu motivasi usaha. Dua variabel ini

(lingkungan tempat tinggal siswa, motivasi usaha) akan menjadi daya dorong bagi pembentukan sikap

kewirausahaan.

Kata kunci: lingkungan tempat tinggal, intensitas pendidikan ekonomi, pembelajaran, motivasi, sikap, kewi-

rausahaan