77 cabang iman

38
 1     ﺍﷲ     .    “Segala Puji bagi Allah yang telah menjadikan iman nya seseorang dengan bercabang-cabang maka itu harus kita sempurnakan“ : ﹾﺤ Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan berbagai cabang perbuatan iman yang perlu disempurnakan,Musannif mengawali kitab ini dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim supaya mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.  Pada bait ini Musannif mengucapkan puji syukur ke hadirat ILLAHI RABBI yang telah menjadikan segala cabang perbuatan iman manusia. Adapun yang dimaksud dengan cabang iman disini adalah beberapa perbuatan iman manusia. Maka barang siapa orang yang melaksanakan perbuatan iman ini maka sempurna lah iman nya, dan barang siapa orang  yang meninggalkan pe rbuatan iman ini maka kurang sempurna iman nya.  Perlu diketahui bahwa cabang perbuatan iman itu ada 77 (tujuh puluh tujuh) cabang, sebagaimana  yang telah dijelas kan Nabi dalam s abda nya yang be rbunyi:       ﹺﻀ           ﹶﺔ       Artinya : “adapun semua cabang perbuatan iman yang dapat menyempurnakan keimanan seseorang itu ada 77 cabang, dan yang paling utama yaitu ucapan  , sedangkan yang paling rendah yaitu membuang sampah atau duri dari jalanan dan sifat punya rasa malu itu pun termasuk sebagian cabang dari perbuatan iman”  Jadi yang dimaksud dengan cabang iman disini adalah cabang-cabang nya bukan pokok-pokoknya iman sebab pokok iman itu adalah    (membenarkan dalam hati), maka dalam hal ini itu tidak akan berkurang iman nya sebab jika iman berkurang maka akan jadi syak atau ragu-ragu sedangkan iman itu harus yakin yang timbul dari makrifat, yaitu artinya pengertian yang jazm yang sesuai dengan kenyataan dan disertai dengan alasan.       ﻟﻜ                ﻟﺴ        Artinya: “kitab yang akan saya nazhomkan (syair) ini bait dari kitab Al-Kusyini ialah orang yang berkata perkataan nya ada tersusun-susun setelah saya membaca sholat dan salam. Semoga dilimpahkan kepada Rasululloh Muhammad beserta keluarganya dan sahabat nya selama berputar matahari di langit dan bintang-bintang”. :    Perkataan: ini bait / syair  Artinya: beberapa nazhom (syair) ini dikutip atau diambil dari kitab Al-Kusyini, ialah orang yang berkata setelah saya membaca sholawat dan Salam kepada Nabi SAW dan kepada para keluarga- keluarganya, dan kepada para sahabat selama matahari dan bintang di langit masih berputar. Dalam

Upload: faizal-az-zakariah

Post on 18-Jul-2015

575 views

Category:

Documents


151 download

TRANSCRIPT

Page 1: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 1/38

1

 بسم هللا المحرن الرحيمدمحلاهللايذلادقاريصصغش نام يا .اذبعشممتتف  

“Segala Puji bagi Allah yang telah menjadikan iman nya seseorang dengan bercabang-cabang maka itu 

harus kita sempurnakan“ 

هللاالحمد:قوله  Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan berbagai cabang perbuatan iman yang perlu

disempurnakan,Musannif mengawali kitab ini dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim supaya 

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.  Pada bait ini Musannif mengucapkan puji syukur ke

hadirat ILLAHI RABBI yang telah menjadikan segala cabang perbuatan iman manusia. Adapun yang 

dimaksud dengan cabang iman disini adalah beberapa perbuatan iman manusia. Maka barang siapa 

orang yang melaksanakan perbuatan iman ini maka sempurna lah iman nya, dan barang siapa orang 

 yang meninggalkan perbuatan iman ini maka kurang sempurna iman nya. 

Perlu diketahui bahwa cabang perbuatan iman itu ada 77 (tujuh puluh tujuh) cabang, sebagaimana 

 yang telah dijelaskan Nabi dalam sabda nya yang berbunyi:

الاله اال هللاقولهاالي مان بضع وسبعون شعبة وافضلهاق يرطلا من االي مانحلاياء شعبةوادناها اماطة االذي عن

 Artinya : “adapun semua cabang perbuatan iman yang dapat menyempurnakan keimanan seseorang 

itu ada 77 cabang, dan yang paling utama yaitu ucapan  الهللا هلا , sedangkan yang paling rendah yaitu 

membuang sampah atau duri dari jalanan dan sifat punya rasa malu itu pun termasuk sebagian cabang 

dari perbuatan iman” 

  Jadi yang dimaksud dengan cabang iman disini adalah cabang-cabang nya bukan pokok-pokoknya 

iman sebab pokok iman itu adalah تصدي ق القلبي (membenarkan dalam hati), maka dalam hal ini itu

tidak akan berkurang iman nya sebab jika iman berkurang maka akan jadi syak atau ragu-ragu

sedangkan iman itu harus yakin yang timbul dari makrifat, yaitu artinya pengertian yang jazm yang 

sesuai dengan kenyataan dan disertai dengan alasan. 

 عد صالتنا و نسلمقال ب اب الكوشني منمن كتبيوتهذيدمحملهلا وهتباحصومجنلا و ءامسلا يف سمش راد ام  

 Artinya: “kitab yang akan saya nazhomkan (syair) ini bait dari kitab Al-Kusyini ialah orang yang 

berkata perkataan nya ada tersusun-susun setelah saya membaca sholat dan salam. Semoga dilimpahkan kepada Rasululloh Muhammad beserta keluarganya dan sahabat nya selama 

berputar matahari di langit dan bintang-bintang”.

هذي بيوت هذي بيوت:قوله  

Perkataan: ini bait / syair 

  Artinya: beberapa nazhom (syair) ini dikutip atau diambil dari kitab Al-Kusyini, ialah orang yang 

berkata setelah saya membaca sholawat dan Salam kepada Nabi SAW dan kepada para keluarga-

keluarganya, dan kepada para sahabat selama matahari dan bintang di langit masih berputar. Dalam

Page 2: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 2/38

2

bait ini Syeck Nawawi Bantani menjelaskan, sesungguhnya kitab ini bersumber dari kitab Imam

Zainudin bin Ali Ahmad As-Syafi’iy Al Malibari suatu negeri yang ada di negeri Pakistan yang 

merupakan Nanyar. Kemudian dinazhomkan oleh Syeck Nawawi dan diberi syara langsung oleh

Syeck Nawawi sendiri, dan tiga bait di atas merupakan ucapan nya, dan bait selanjutnya di ucapkan

oleh Imam Zainudin Al Malibari.

Pada bait ini Musannif mengucapkan shalawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW juga untuk para keluarganya dan sahabat nya selama matahari dan bintang di langit masih berputar. Pendek nya 

rahmat dan Salam semoga dilimpahkan kepada keluarganya Nabi, sahabat nya sampai hari Kiamat 

nanti. 

اهل فضل ي عظمي ستكملونهاشعبةبضع وعينإي مانناSemua perbuatan iman kita itu ada tujuh puluh tujuh cabang yang disempurnakan oleh orang yang 

memiliki keutamaan yang mulia.

  Artinya: semua perbuatan iman yang menjadikan kesempurnaan iman ada 77 (tujuh puluh tujuh)

cabang, yang telah disempurnakan oleh ahli fadli yang agung. Pada bait ini Imam Kusyini memulai

ucapan nya dengan menjelaskan bahwa perbuatan iman itu ada 77 (tujuh puluh tujuh) cabang, maka 

orang yang mempunyai keutamaan yang agung harus menyempurnakan kepada beberapa cabang 

perbuatan iman ini sebab semua perbuatan iman itu dapat menjadikan kebahagiaan kita hidup di

dunia sampai akhirat. Semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai ahlul fadli yang dapat 

melaksanakan 77 (tujuh puluh tujuh) cabang perbuatan iman sehingga kita semua mendapatkan

kebahagiaan hidup di dunia dan mendapatkan kenikmatan yang abadi di akhirat. Amien Ya Robbal

 Alamien. 

و كبرب نماكيئالملاوبتكلامويبو ءايبنالاوملاعلا ينف ي  “Beriman lah engkau kepada Tuhan mu dan kepada Malaikat dan kepada semua kitab dan kepada 

Nabi-Nabi dan kepada hari kehancuran nya semua alam” 

Setelah musannif menjelaskan beberapa cabang iman dengan jumlah, maka dalam bait ini musannif akan menjelaskan 77 (tujuh puluh tujuh) cabang perbuatan iman secara terperinci. 

هلوقكبرب نما :Maksudnya adalah kita harus beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat Nya, kitab-kitab Nya, Nabi-

Nabi Nya, dan beriman kepada hari kiamat yaitu hari kehancuran nya seluruh alam. Pada bait ini

musannif akan menjelaskan 5 cabang perbuatan iman, yaitu:

1.  Iman kepada Allah. Iman kepada Allah yaitu dengan menyatakan bahwa sesungguhnya Allah

adalah Zat yang tunggal, tidak ada yang menyerupai nya baik dalam zat Nya, sifat-sifat Nya 

maupun dalam perbuatan Nya, di yakini adanya tidak ada permulaan nya dan tidak ada akhiran

nya, yang berwujud dengan zat nya tidak membutuhkan kepada yang lainnya, berbeda denganmakhluk nya dan seterusnya, sebagaimana yang terdapat dalam sifat 20.

2.  Iman kepada Malaikat. Beriman kepada Malaikat yaitu dengan meyakini adanya dengan

mengi’tikodkan bahwa sesungguhnya Malaikat adalah hamba nya Allah yang sangat di mulia kan,

 yang senantiasa meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah dan senantiasa melaksanakan

segala apa yang diperintahkan nya. Malaikat adalah zat yang halus, yang diberi ruh dengan

kekuatan bisa menyerupai pria maupun wanita dan dapat merubah bentuk ke dalam bentuk apa 

saja. Yang dalam istilah dalam bahasa Sunda mancala putra mancala putri .

Page 3: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 3/38

3

3.  Iman kepada kitab-kitab Allah. Iman kepada kitab-kitab Allah yaitu meyakini dan membenarkan

bahwa setiap kitab yang diturunkan Allah kepada para Nabi Nya adalah wahyu Allah yang hak 

(benar meliputi atas hukum-hukum dan berita-berita zaman dahulu maupun berita-berita yang 

akan datang).

4.  Iman kepada Nabi-Nabi Allah. Iman kepada Nabi-Nabi Allah yaitu meyakini dan membenarkan

bahwa semua ucapan baik yang datang dari Allah maupun yang datang dari Nabi sendiri itu

adalah hak (benar). Nabi diutus Allah untuk memberikan petunjuk dan menyempurnakankehidupan manusia dan tempat kembalinya, kemudian Nabi Nabi itu diberikan kekuatan oleh

  Allah dengan beberapa mu’jizat yang dapat menunjukkan bahwa ia adalah benar-benar Rasul

  yang diutus Allah untuk menyampaikan sesuatu yang hak kepada semua manusia yang telah

mukhalaf.

5.  Iman kepada hari kiamat. Iman kepada hari kiamat yaitu meyakini dan membenarkan kepada 

satu hari, yang pada hari rusak atau hancur seluruh alam, baik alam yang ada di langit maupun

alam yang ada di bumi, dan kita pun wajib beriman akan adanya Yaumul Hisab (perhitungan

amal), Mizan timbangan), Shirot (jembatan), Surga dan Neraka.

ثعبلاو :

هلوق 

و ليلجلاردقلاو ثعبلاوكيئالخلا هيفرشحم يف انعمجحتمش   Dan beriman kepada kejadian bangkit nya semua manusia dari kubur dan kepada qodar yang mulia 

dan kumpul nya kita semua di alam Ma’syar pada hari itu semua makhluk pada memikirkan nasib- 

nasib nya sendiri.

Setelah musannif menjelaskan cabang iman yang kelima maka pada bait ini musannif akan

menjelaskan tiga cabang iman berikutnya, yaitu yang keenam, ketujuh dan delapan.

Musannif berkata: ثعبلاو  Artinya: dan bangkit dari kubur, iman kepada qodar (ketentuan dari Allah) dan berkumpul nya kita 

semua di alam Ma’syar, yang pada waktu itu semua manusia memikirkan tentang dirinya sendiri. Pada 

lafaz  ثعبلاو Di atofkan kepada lafaz yang di atas. 

6.  Cabang iman yang nomer enam yaitu beriman bahwa Allah SWT akan membangkitkan seluruh

manusia yang telah mati, baik yang ada di alam kubur maupun yang mati tenggelam, dan yang 

dibangkitkan itu adalah seluruh jasad yang mati dahulu.

7.  Cabang iman yang ketujuh yaitu beriman kepada qodar atau ketentuan dari Allah SWT. Kita 

 wajib mempercayai bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan segala sesuatu itu sesuai

dengan sepengetahuan nya, semua perbuatan makhluk yang telah terjadi baik dan buruknya itu

telah ditentukan Allah SWT, maka sudah sepatutnya kita semua pasrah sumaroh kepada 

ketentuan Allah SWT.

8.  Cabang iman yang kedelapan yaitu beriman kepada alam Ma’syar. Kita semua wajib percaya 

bahwa semua makhluk akan digiring masuk ke alam Ma’syar setelah mereka dibangkitkan darikubur nya, alam Ma’syar adalah satu daratan yang berwarna putih, datar tak terdapat sedikitpun

lobang juga tak ada menonjol, pada alam Ma’syar itulah manusia berada dalam kondisi sesuai

dengan amal perbuatan ketika mereka masih hidup di alam dunia, maka sebagian mereka ada 

 yang berjalan dengan kendaraan nya, ada juga yang berjalan dengan kakinya, kemudian ada juga 

 yang berjalan dengan kepala nya dan masih banyak ragam lainnya. 

Musannif berkata: ثعبلاو 

Page 4: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 4/38

4

 Artinya: kita semua wajib beriman kepada hari kebangkitan dari alam kubur, iman kepada qodar

(ketentuan Allah) dan beriman kepada alam Ma’syar, yang pada alam maksiat maka disitulah

mereka bingung, hati ingin memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.

منهجلرفاك عجرم نابو هنانجل ملسم عجرم نابوDan perlu kita beriman sesungguhnya tempat kembalinya orang-orang muslim itu ke Surga dan 

sesungguhnya tempat kembalinya orang-orang kafir itu ke Neraka.

مرجعوبان  :هلوق 9.  Pada bait ini musannif akan menjelaskan cabang iman yang ke 9 (sembilan). Kita semua wajib

percaya bahwa sesungguhnya surga adalah merupakan tempat kembalinya orang-orang Islam

selama-lamanya. Yang dimaksud Muslim disini adalah manusia yang mati dengan membawa 

Iman dan Islam, di Surga lah tempat mereka selama-lamanya. Juga kita pun wajib beriman bahwa 

Neraka adalah merupakan tempat kembalinya orang-orang kafir selama-lamanya, yang dimaksud

kafir disini adalah manusia yang mati dalam keadaan kufur sekalipun tadinya Muslim, jika mati

dalam keadaan kufur maka dia dihukumi sebagai orang yang kafir. Adapun anak kecil yang 

belum balig keturunan dari orang kafir mati, maka tempat kembalinya adalah Surga (menurut 

pendapat yang shahih), menurut sebagian pendapat yang lain tempat kembali anak kecil ituadalah Jabal A’rof  yaitu suatu tempat yang terletak diantara Surga dan Neraka.

لا فخ كهلا ببحاوهباقع مي جرا ةمحرلونلكوتملسم ا ي“Dan engkau harus mencintai (dan cintai lah) kepada Tuhan mu dan engkau harus takut atas pedih 

nya siksa Tuhan dan kepada rahmat-Nya engkau harus mengharapkan dan engkau harus bertawakal 

wahai orang Muslim” 

ببحاو :هلوق Pada bait ini musannif akan menjelaskan 4 (empat) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 10, 11, 12

dan 13.

10.  Cabang perbuatan iman yang ke 10 (sepuluh) yaitu, mencintai Allah dengan cara senang 

membaca Al-Qur’an dengan mengamalkan isinya, tanda merasa mencintai Allah dan Al-Qur’an

 yaitu dengan cara mencintai Nabi SAW, sebagai bukti kita mencintai Nabi SAW adalah cinta 

kepada sunnah-sunnah nya, tanda kita mencintai sunnah-sunnah nya yaitu : kita senang kepada 

akhirat dengan tidak terlalu mencintai harta dunia, tanda kita mencintai akhirat yaitu kita tidak 

begitu memerlukan harta dunia kecuali harta itu digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT,

segala harta yang kita miliki semata-mata dipersembahkan untuk urusan akhirat, bukan untuk 

ditumpuk-tumpuk atau dikumpulkan demi memperoleh kesenangan hidup di dunia belaka 

dengan melupakan kehidupan nanti di akhirat.

Berkata Hatim bin Alwan 

هرس هللا سدق 

1. Barang siapa orang yang mengaku cinta kepada Allah tetapi senang melaksanakan segala apa 

 yang diharamkan Allah maka pengakuan nya itu adalah bohong.

2. barang siapa mengaku mencintai Nabi SAW tetapi tidak merasa rela atas kefaqiran, yaitu ingin

sekali mempunyai banyak harta sehingga duk hulupat nyawa, berjuang mati-matian hanya 

untuk kepentingan dunia dengan melupakan perkara akhirat dan perintah Nabi maka 

pengakuan nya itu bohong, karena Nabi SAW sifatnya 

Page 5: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 5/38

5

نكاسملاو ءارقفلا بح ي tanda nya Nabi senang kepada urusan dunia, Nabi sering  memberikan

kambing nya kepada orang-orang faqir sehingga semua harta Nabi dan Siti Khadija habis

untuk kepentingan agama Allah SWT. 3. Barang siapa yang mengaku mencintai Surga tetapi tidak memanfaatkan harta nya untuk 

menolong orang faqir dan miskin dan mengagungkan agama Allah disumbangkan untuk 

pembangunan agama Allah maka pengakuan cinta nya itu bohong belaka.

11.  Cabang perbuatan iman yang ke 11 (sebelas) yaitu harus mempunyai rasa takut akan pedih nya 

siksa Allah, dan serendah-rendahnya tingkatan rasa takut yaitu mampu menjauhi segala apa yang 

di larang oleh Allah SWT, dan tingkatan rasa takut yang pertengahan yaitu disamping menjauhi

segala apa yang dilarang oleh Allah SWT, juga menjauhi segala perkara yang subhat artinya 

sesuatu perkara yang belum pasti halal haram nya, dan tingkatan rasa takut yang paling baik 

adalah dapat menjauhi segala yang dilarang Allah bisa menjauhi perkara yang subhat juga dirinya 

dikerahkan sepenuhnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tingkatan Iman:

1. Terendah disebut WARO (apik)

2. Pertengahan disebut MUTTAQIN

3. Utama disebut SIDDIQIN.

12.  Cabang perbuatan iman yang ke 12 (dua belas) yaitu kita harus senantiasa mengharapkan kepada 

rahmat Allah karena Allah memiliki sifat Rahman dan Rahim, sebagaimana yang dijelaskan

dalam firman-Nya, yang berbunyi:

*ö≅  è%y  “ÏŠ$ t 7 Ïè  ≈ t ƒt  Ï% © ! $ #(# θ  èù u  ó r &#’  n  ? t ãöΝ  Îγ Å¡ à Ρr &Ÿω(# θ äÜ u Ζ ø) s  ?  ÏΒÏπ u Η ÷ q § ‘«! $ # 4   Artinya : “Katakanlah ! hamba-hamba Ku yang beriman yang telah merusak pada dirinya sendiri,

  janganlah kamu berputus asa dari rahmat Ku, kau harus patuh, sekalipun kamu telah berlaku 

dosa tetapi hendaklah selalu mengharap rahmat dari Tuhan mu”. (QS.Az-Zummar[39]:53)

Sabda Nabi SAW yang berbunyi:

طنقملا دباعلا نم هللا ىلا برقا ىلاعت الفاجر الراجي لرحمة هللا 

Orang yang fajir yang senantiasa mengharapkan rahmat Allah, mereka lebih dekat dari pada 

orang yang beribadah tetapi memutuskan dari rahmat Allah, dan bagi nya orang yang taat 

 janganlah terlalu melihat kepada kasih sayangnya Allah tetapi hendaklah ingat akan باقعلا د يدش (azab yang pedih) nya Allah, jangan menganggap remeh sampai ia berani melakukan maksiat.

 Yang dimaksud dengan Roja adalah mengharapkan sesuatu yang mungkin tercapai nya disertai

dengan usaha yang sungguh-sungguh seperti kita ingin masuk dalam Surga dengan selalu

melaksanakan segala apa yang diperintahkan Allah, contoh lain kita kepingin bisa ngaji harus

disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh supaya kita bisa ngaji, tetapi jika kita mengharapkan

sesuatu yang tidak disertai dengan usaha  بسك  yang sungguh-sungguh maka hal seperti ini bukan

Roja’ tetapi dia termasuk angan-angan ىنمت 13.  Cabang perbuatan iman yang ke 13 (tiga belas) yaitu kita harus senantiasa bertawakal kepada 

 Allah yaitu pasrah kepada Allah dengan merasa dirinya tidak mempunyai daya kekuatan apa-apa 

hal ini dijelaskan dalam firman Allah:

(#þ θ  è= © . u  θ t G s ùβ Î) Ο  çG Ψ ä . t  ÏΖ ÏΒ÷ σ •Β  Artinya: “bertawakal lah kamu kepada Allah jika kamu benar-benar beriman” 

Page 6: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 6/38

6

Perlu diketahui bahwa tawakal itu ada 3 (tiga) tingkatan, adapun tingkatan nya:

1) Dalam pendirian nya dalam ketentuan Allah dan kepercayaan atas tanggung jawabnya dan

pertolongan nya seperti kepercayaan kepada wakil (pemerintah) dan tawakal.

2) Ialah pendirian nya bersama Allah seperti pendirian bayi terhadap orang tua nya dia tidak 

tahu kepada selain dari orang tua nya dan selalu mengeluh kepada orang tua nya dan tawakal.

3) Ialah dalam pendirian nya di hadapan Tuhan nya seperti orang yang mati yang sedang 

dimandikan dia tidak merasa punya daya upaya.

ع مث كيبن ببحاومثأم كب ىر ي ام كن يدب لخباو هردق مظ   Dan engkau harus mencintai kepada Nabi mu lalu kamu memuliakan atas kepengikutnya dan engkau 

harus mempertahankan agama mu maka tidak akan dijumpai nya pada dirimu dosa.

ببحاوكيبن  : وقهل  Pada bait ini musannif akan menjelaskan cabang perbuatan iman yang ke 14 (empat belas), ke 15

(lima belas) dan ke 16 (enam belas).

14.  Maka cabang perbuatan iman yang ke 14 (empat belas) yaitu harus mencintai kepada NabiMuhammad SAW lebih dari mencintai yang lain, sebagaimana sabda Nabi yang artinya  “tidak 

dikatakan iman sempurna seseorang diantara kamu sehingga cinta nya ke padaku melebihi dari 

mencintai kepada dirinya sendiri, kepada harta nya, anak-anaknya kedua orang tanya dan sahabat 

nya juga kepada pemerintahan dan kepada teman-teman kita” .

Tanda nya kita lebih mencintai kepada Nabi dari pada kepada yang lainnya yaitu apabila antara 

perintah dan larangan nya itu bertentangan maka yang diambil adalah perintah nya (turut kepada 

Nabi) dari pada kepada yang lainnya.

15.  Cabang perbuatan iman yang ke 15 (lima belas) Ta’zim / memuliakan Nabi Muhammad SAW.

Dengan cara kita memuliakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman

 Allah SWT :

 قل بفضل هللا وبرحمته فبذالك فليفرخواKatakanlah (Muhammad), sebab fadhal dan rahmat Allah (kepada kalian), maka bergembiralah 

kalian . (QS Yunus, 58)

 Ayat ini, jelas-jelas menyuruh kita umat Islam untuk bergembira dengan adanya rahmat Allah

SWT. Sementara Nabi Muhammad SAW adalah rahmat atau anugerah Tuhan kepada manusia 

 yang tiada tara nya. Sebagaimana firman Allah SWT:

نيملاعلل ةمحر الإ كانلسرأ امو Dan Kami tidak mengutus mu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam. 

(QS. al-Anbiya’,107)

Sesungguhnya, perayaan maulid itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat Islam. Benih

nya sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

لئس ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر نأ هنع هللا يضر يراصنألا ةداتق يبأ نعيلع لزنأ هيفو تدلو هيف لاقف نينثإلا موص نع –ملسم حيحص  

Page 7: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 7/38

7

Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang 

puasa Senin. Maka beliau menjawab, “Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan 

kepadaku” . (HR Muslim)

Betapa Rasulullah SAW begitu memuliakan hari kelahirannya. Beliau bersyukur kepada Allah

SWT pada hari tersebut atas karunia Tuhan yang telah menyebabkan keberadaannya. Rasa 

syukur itu beliau ungkapkan dengan bentuk puasa.

16.  Cabang perbuatan iman yang ke 16 (enam belas) yaitu tidak memberikan agama Islam / ditukar

dengan agama lain sehingga lebih baik miskin asalkan beragama Islam, lebih baik mati dari pada 

agama kita dijual, tidak takut mati, tidak terpikat dengan harta benda yang melimpah sebab

merasa sayang kepada agama Islam, ingin mati membawa iman Islam.

Sebagaimana yang terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz dia mengutus tentara perang 

ke negeri Rum untuk melaksanakan peperangan, begitu peperangan terjadi ternyata kemenangan

diperoleh negara Rum mereka dapat menawan 20 orang dari pihak kaum Muslimin karena 

  jumlah kaum Muslimin pada waktu itu sedikit. Setelah itu raja negeri Rum mengambil salah

seorang sahabat yang tertawan, ia dibujuk dirayu agar mau melepaskan agama Islam dengan

  jaminan akan diangkat jadi Bupati sebaliknya jika tidak mau maka pedang siap menghunus

membunuh lewat leher nya, karena agama Islam telah mendarah daging pada sahabat itu maka 

ia tidak takut mati, tidak tergiur atau tergoda dengan jabatan, tidak akan menjual agama denganharta dan jabatan, “lebih baik mati asalkan mati dengan membawa iman Islam” .

Setelah sahabat itu berkata demikian kemudian raja memerintah kepada patih nya untuk 

membunuh sahabat itu, sehingga dibunuh lah sahabat itu dengan diputuskan leher nya 

menggunakan pedang, setelah leher nya terpisah dari badannya maka kemudian Allah

memberikan keramat kepada kepala sahabat itu sehingga kepala nya bisa muter mengelilingi

lapangan sambil membacakan ayat :

$  p κ  ç J  −ƒ r '  ‾ ≈ t ƒß § ø Ζ9 $ # èπ Ζ Í× y  ϑ ôÜ ßϑ ø9 $ #∩⊄∠∪ û É ë Å _ö ‘ $ #4’  n  < Î)Å 7  Î n/ u  ‘Zπ u Š ÅÊ# u  ‘Zπ Š ÅÊó ÷ £ ∆∩⊄∇∪ ’ Í ? ä{÷Š $ $ s ù’  Î û“ω  ≈ t 6 Ïã∩⊄∪ 

’ Í ? ä{÷Š $ #u  ρ É L Ζ y   _∩⊂⊃∪ 

 Yang dimaksud ayat itu adalah bahwa sahabat itu merasa berbahagia pulang kembali ke hadirat 

dengan mendapatkan ridhonya dan dia dimasukkan ke dalam Surga bersama dengan orang-

orang yang mulia. Maka raja itu marah kemudian raja Rum mengambil satu sahabat lainnya, dan

dia bujuk dirayu ditakut-takuti, lantas sahabat itu pun menjawab seperti ungkapan sahabat yang 

pertama bahwa dirinya tidak akan mau diberi kedudukan, jabatan dan harta yang melimpah

lebih baik mati asalkan dapat membawa iman Islam, maka sahabat itu pun dipenggal leher ya 

dibunuh dengan pedang oleh patih nya raja Rum kemudian kepala itu pun seperti sahabat 

pertama berputar mengelilingi lapangan sambil membaca ayat :

u  θ ßγ s ù’  Î û 7π t ± Š Ïã 7π u ‹ ÅÊ#§ ‘∩⊄⊇∪ ’  Î û>π Ψ y   _ 7π u Š Ï9% t æ∩⊄⊄∪ $ y  γ  èù θ äÜ  è% ×π u ‹ ÏΡ# y  Š∩⊄⊂∪ 

 Yang maksudnya adalah sahabat itu berada pada kehidupan yang berbahagia, dia dimasukkan

dalam Surga yang tinggi derajat nya.Kemudian kepala sahabat yang kedua ini berhenti disamping kepala sahabat yang pertama.

Raja Rum semakin marah, maka diambil sahabat yang ketiga mereka pun dirayu, dibujuk,

ditakut-takuti seperti sahabat yang pertama dan kedua tadi, tetapi sahabat yang ketiga ini pasrah

tunduk patuh pada raja Rum, dia rela melepaskan agama Islam dia ingin punya kedudukan

tinggi, dia takut kepada mati, dari situ kemudian raja Rum memerintahkan kepada patih nya 

“berilah orang ini kedudukan yang tinggi, jadikan lah ia Bupati dan beri jabatan yang mulia”.  

Kemudian patih itu menjawab, “wahai gusti raja, berhati-hati lah, jangan tergesa-gesa 

memberikan pangkat, jabatan dan kedudukan kepada orang ini karena menurut pandangan saya 

Page 8: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 8/38

8

orang ini perlu dijawab dulu apakah dia itu benar-benar akan tunduk patuh kepada sang raja atau 

hanya penipuan belaka”, kemudian patih itu memerintahkan kepada sahabat yang telah pasrah

untuk membunuh seluruh rekan-rekan seagama nya, dilaksanakan lah perintah patih itu

sehingga semua sahabat mati dibunuh tinggal dia sendiri, kemudian kata sang raja  “segeralah 

angkat orang ini jadi Bupati”  kemudian patih itu menjawab, “saya belum berani mengangkat 

orang ini jadi Bupati karena teman-teman mereka yang satu agama, satu akidah saja berani ia 

bunuh apalagi kita yang lain agama, tidak se akidah, saya khawatir jika orang ini diangkat jadiBupati suatu saat nanti negara ini akan hancur berantakan diporak-porandakan oleh nya.

Kemudian raja itu memutuskan, “jika memang demikian, silakan bunuh orang ini”  maka 

dibunuh lah sahabat itu dipenggal leher nya sampai kepala nya berpindah dari badan nya, lalu

kepala itu berputar mengelilingi lapangan seperti sahabat-sahabat pertama dan kedua sambil

membaca ayat:

ô  y  ϑ s ù r &¨ , y   mϵ ø‹  n = t ã èπ y  ϑ  Î= x   . É ># x  ‹ y  è ø9 $ #|   M Ρ r ' s ùr &ä‹ É)Ζ  è ?  t Β’  Î ûÍ ‘$ Ζ9 $ #∩⊇∪ 

Maksud nya adalah sahabat yang ketiga ini langsung mendapat siksa dari Allah SWT.

Dari kisah di atas dapat lah kita tarik kesimpulan, dua orang sahabat yang selamat mendapat 

kehidupan akhirat yang penuh dengan kenikmatan karena kedua sahabat itu mampu

mempertahankan agama nya, agama nya tidak mau ditukar dengan harta benda, pangkat,kedudukan, dan jabatan yang tinggi, sedangkan sahabat yang ketiga langsung mendapatkan siksa 

dari Allah SWT karena ia rela agama Islam ditukar dengan harta benda, pangkat dan

kedudukan yang tinggi.

مصعت رهطاو برلا مالك مظع ىرولا هنقل مث ملعل بلطاوDan engkau harus mencari ilmu lalu engkau harus mengajarkan nya kepada orang-orang bodoh dan 

engkau harus mengacungkan kepada firman Tuhan dan harus membersihkan maka engkau akan 

terpelihara 

هلوق:ملعل بلطاو 

Pada bait ini musannif akan menjelaskan 4 (empat) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 17, 18, 19,

dan 20.

17.  Cabang perbuatan iman yang ke 17 (tujuh belas) kita wajib mencari ilmu hal, yakni ilmu untuk 

melaksanakan segala perbuatan / amal yang harus dilaksanakan seperti yang diwajibkan kepada 

kaum Muslimin yaitu mengerjakan sholat, membayar zakat, dan bertakwa. Wajib bagi kita 

mengetahui cara melaksanakan sholat dengan mengetahui ilmu nya, sebab jika melaksanakan

sholat dan membaca syahat juga bertawakal tidak mengetahui nya, maka amal nya tidak akan

diterima. Sebagaimana sabda Nabi yang berbunyi:

ت املسمو ملسم لك ىلع ةض يرف ملعلا بلط Artinya: “mencari ilmu hal itu wajib bagi setiap Muslimin laki-laki maupun perempuan” .

 Adapun ilmu yang tidak wajib dicari yaitu ilmu sekedar untuk mencari kemuliaan atau untuk 

memperoleh kepangkatan dunia, maka mencari ilmu untuk kepentingan dunia tidak wajib,

bahkan jika kita belum mengetahui ilmu yang wajib dicari kemudian kita mendahulukan ilmu

 yang tidak wajib maka berarti kita telah berlaku zalim (aniaya) terhadap diri kita sendiri karena 

berarti kita mendahulukan yang sunnah dari pada yang wajib, jika mati maka belum

melaksanakan kewajiban. Sebagaimana sabda Nabi yang berbunyi:

Page 9: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 9/38

9

رانلا نم رحب هنيبو كنيب ولو ملعلا بلطا  Juga sabda Nabi:

دحلا ىلا دهملا نم ملعلا بلطا  Yang maksudnya adalah kita wajib mencari ilmu sampai mati, jangan mencari ilmu  terputus-putus karena isteri dan karena sudah merasa tua, selama kita masih hidup maka diwajibkan

untuk mencari ilmu, sekalipun banyak rintangan dan hambatan yang menghalangi / yang terjadi,

sebab ilmu itu merupakan sarana atau jalan untuk memperoleh Surga, yaitu kenikmatan yang 

abadi (selama-lamanya), sedangkan segala hambatan dan rintangan itu datang sepintas, tidak 

lama. Juga di dalam rangka mencari ilmu harus disertai dengan niat karena Allah dan seterusnya,

sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kitab Ta’lim Muta’alim .

18.  Cabang perbuatan iman yang ke 18 (delapan belas) yaitu mengajarkan ilmu syara’ sesuai dengan

niat kita pada waktu ngaji, yaitu berniat akan mengamalkan ilmu untuk dirinya dan untuk orang 

lain, sebagaimana yang dijelaskan Nabi dalam sabda nya, yaitu berbunyi:

م ده اشلا غلبيلبئ اغلا مكن Maksudnya: setiap orang wajib menuntut ilmu dan mengajarkan apa-apa yang telah ia peroleh

nya dari guru nya kepada orang lain yang belum mengetahui.

Hadits ini atas memerintahkan kepada setiap orang yang mempunyai ilmu mengamalkan ilmu

nya dan mengajarkan nya kepada orang lain, karena dengan mengamalkan dan mengajarkan ilmu

itu berarti mensyukuri akan nikmat ilmu, yang insya Allah, Allah akan menambahkan ilmu yang 

di amalkan dan diajarkan tadi. Jika ada orang mengetahui cara melaksanakan sholat dan ada 

orang yang tidak mengetahui bagaimana cara melaksanakan sholat, kemudian orang yang tahu

tata cara sholat itu tidak mengajarkan kepada orang yang tidak tahu tentang bagaimana cara nya 

sholat, maka kedua-duanya mendapatkan dosa. Perlu diketahui bahwa ulama itu terbagi kepada 2

(dua) golongan, ada ulama dunia ada ulama akhirat.

Ciri-ciri ulama akhirat itu ada 3 (tiga):

1.  Tidak membutuhkan balas jasa (gaji) dari orang lain tetapi semata-mata karena melaksanakan

kewajiban untuk mengamalkan ilmu, dalam rangka mensyukuri nikmat nya ilmu, hal ini

sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

نيمل اعلا بر ىلع الا يرجا نا ارجا هيلع مكلئسا ال لق Maksudnya Nabi diperintahkan untuk mengajarkan ilmu oleh Allah, dengan tidak 

mengharapkan gaji (bayaran), dia hanya meminta balas dari Allah SWT.

2.  Dengan ilmu syara’ nya ia ingin memperoleh kebahagiaan hidup di akhirat nanti, dan sangat 

mementingkan memperoleh ilmu yang berkenaan dengan hati nya itu ilmu tasawuf. Adapun

ciri-ciri ulama dunia sebaliknya dari ciri-ciri ulama akhirat sebagaimana yang telah dijelaskan

di atas.3.  Dalam mengajarkan ilmu nya itu sangat bersandar kepada apa-apa yang telah dilaksanakan

oleh Nabi SAW Shohibul Syariah. Jadi ia tetap mengajarkan ilmu nya tidak menuruti akal,

dan hawa nafsu nya.

 Adapun tanda-tanda ulama akhirat yang tidak mengharapkan dunia dengan ilmu nya itu, ada 5

(lima) ciri-ciri nya yaitu:

1.  Ucapan nya sesuai dengan perbuatan nya, apabila ia menyuruh maka dia lah yang paling 

pertama melaksanakan nya.

Page 10: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 10/38

10

2.  Mementingkan mengajarkan ilmu sesuai dengan kemampuan nya yang telah ia peroleh ketika 

belajar, suka memberikan semangat kepada orang untuk taat kepada Allah, dan dapat 

menjaga diri segala perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan.

3.  Suka meninggalkan kesenangan dunia baik itu dari cara berpakaian, maupun dalam masalah

makanan dan tempat tinggal, tidak begitu mengistimewakan masalah dunia tetapi hanya 

sekedar nya saja.

4.  Tidak senang bergaul dengan pemerintahan kecuali jika ada kepentingan untuk mengajarkanilmu, bergaul dengan pemerintah bukan untuk mencari kesenangan, bukan untuk bersenang-

senang yang membuat tidak jujur kepada hukum Allah, sehingga tidak berani

mengungkapkan kepada yang hak (benar) menolak sesuatu yang tidak bermanfaat, bernaung 

untuk melaksanakan dan mencari ke ridhoan Allah SWT.

5.  Tidak berani memberikan fatwa sembarangan kecuali sangat berhati-hati sekali, tidak pernah

mengajarkan ilmu sembarangan, dia rela disebut bodoh oleh orang lain. Berbeda dengan

ulama su’ (jahat) dia selalu memaksakan untuk menjawab tidak sanggup mengucapkanىرداال (tidak tahu). 

19.  Cabang perbuatan iman yang ke 19 (sembilan belas) yaitu wajib mengagungkan Al-Qur’an dan

memuliakan nya, salah satu cara memuliakan Al-Qur’an yaitu mau membaca Al-Qur’an dalamkeadaan suci (berwudlu) menggunakan siwak terlebih dahulu, membaca Al-Qur’an dengan sikap

hormat tidak seperti cara membaca Al-Qur’an orang bodoh, ia membaca Al-Qur’an dan

disimpan setahap dengan kaki nya. Al-Qur’an disimpan sejajar dengan pantat nya, bila hendak 

membaca Al-Qur’an harus berpakaian bersih dan rapi, membaca Al-Qur’an jangan sambil

bersandaran karena orang yang membaca Al-Qur’an itu sedang munajah (menghadap kepada 

 yang Khalik), membaca Al-Qur’an harus menghadap ke kiblat disertai dengan bacaan yang tartil

(lantang) dan bertajuwid.

20.  Cabang perbuatan iman yang ke 20 (dua puluh) yaitu kebersihan. Sebagaimana dalam hadits yang 

telah kita dengar bersama yang berbunyi:

ن ام ي الا نم ةف اظنلا atau ن ام ي الا رطشروهطلا Yang artinya: “kebersihan itu adalah sebagian dari pekerjaan iman baik kebersihan itu dengan 

cara berwudlu maupun bersih dari segala macam kotoran, semua itu sebagian dari pada iman”. 

Perlu diketahui bahwa sesungguhnya wudlu itu ada dua macam:

1.  Wudlu johir yaitu wudlu yang biasa kita laksanakan.

2.   Wudlu batin yaitu seperti taubat, menyesal karena telah berlaku banyak salah terus, dan

meninggalkan takabur, meninggalkan sifat ingin dipuji oleh orang lain dan menjauhi sifat 

ingin jadi pemimpin.

Barang siapa yang dapat melakukan kebersihan johir dan batin, maka Allah akan mencegah dari

segala bencana nya, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh sayidina Umar bin Khatab yang 

maksudnya adalah sesungguhnya wudlu yang benar itu akan dapat mengusir setan dan dapat menolak dari segala macam bencana .

مركتف ندهاج و جحو فكعاو مص مث كلام كزو ة الصلا لصEngkau harus melakukan sholat dan engkau harus mengeluarkan zakat harta lalu engkau harus

berpuasa dan engkau harus Iktikaf dan harus menunaikan haji dan engkau harus berperang maka 

engkau akan dimuliakan.

Page 11: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 11/38

11

صل الصال ةصل الصال ة:قوله  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 6 (enam) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 21, 22, 23,

24, 25, dan 26.

21.  Maka cabang perbuatan iman yang ke 21 (dua puluh satu) yaitu melaksanakan sholat yang 5

(lima) waktu sebagaimana sabda Nabi yang artinya “ciri-ciri orang yang beriman yaitu

melaksanakan sholat, barang siapa hati nya senantiasa ingat kepada sholat kemudian ia sholat 

dengan tahu ilmu nya maka mereka itu termasuk orang yang mukmin. Kemudian pada suatu hari

Nabi SAW pernah ditanya: ciri-ciri orang munafik dan ciri-ciri orang mukmin?  Nabi SAW 

menjawab: ciri-ciri orang mukmin hati nya senantiasa ingat kepada sholat sehingga sekalipun

belum datang waktu sholat ia telah siap-siap menyambut kedatangan waktu, juga kepada puasa 

dan kepada beberapa ibadah kepada Allah lainnya. Sedangkan ciri-ciri orang munafik yaitu hati

nya dan fikiran nya selalu digunakan untuk memikirkan makanan dan minuman tidak ada 

bedanya dengan hewan. Jika sholat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka akan dapat 

mendatangkan diri kepada perbuatan takwa kepada Allah, dapat menghalangi perbuatan yang 

 jelek, maka wajib bagi kita semua agar dapat melaksanakan sholat dengan sungguh-sungguh.

22.  Cabang perbuatan iman yang ke 22 (dua puluh dua) yaitu mengeluarkan zakat yang diberikan

kepada mustahik nya (orang yang berhak menerima nya) disertai dengan niat yang yakin yaitu

niat dengan hati untuk mengeluarkan zakat yang wajib. Maka barang siapa yang memiliki harta 

telah sampai kepada nishab nya baik itu berupa emas, perak atau hewan seperti kambing, sapi,

atau yang lainnya atau biji-bijian seperti padi atau buah-buahan seperti kurma, anggur, maka 

orang itu wajib mengeluarkan zakat yang diberikan kepada mustahik nya. Mustahik zakat itu ada 

8 (delapan) golongan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

*$ y  ϑ  ‾Ρ Î)à M  ≈ s %y  ‰ ¢Á 9 $ #Ï !#t   s ) à ù= Ï9È Å 3≈ |  ¡ y  ϑ ø9 $ # u  ρt   ,  Î # Ïϑ≈ y  è ø9 $ #u  ρ$  p κ ö   n = t æÏπ x   ©9x   σ ßϑ ø9 $ # u  ρöΝ  åκ  æ 5 θ  è=  è%†  Î û u  ρÉ >$ s %Ìh  9 $ #t  ÏΒÌ   ≈ t ó ø9 $ # u  ρ† 

 Î ûu  ρ

È≅‹ 

 Î6 y  ™«! $ #

È 

ø⌠ $ # u  ρ

È≅‹ 

 Î6 

¡¡ 9 $ #

 (  

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanya lah untuk orang-orang faqir, orang-orang miskin, pengurus- 

 pengurus zakat, Para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang 

 yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan”. 

Semua harta yang di zakati akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dan Allah akan

menambahkan harta yang di zakati itu, sebaliknya jika harta yang wajib di zakati tetapi tidak 

dikeluarkan zakat nya maka Allah akan membinasakan harta itu, sebagaimana sabda Nabi yang 

artinya: “apabila ada harta bercampur dengan harta yang belum di zakati maka semua harta itu

akan binasa (rusak).

23.  Cabang perbuatan iman yang ke 23 (dua puluh tiga) yaitu melaksanakan puasa pada bulan

Ramadhan. Puasa yaitu menahan dari segala hal-hal yang dapat membatalkan puasa dimulai darisemenjak terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat pada malam hari nya, bila 

ada orang yang sedang berpuasa makan dan minum karena lupa maka puasa nya tetap sah, tidak 

batal, makan dan minum ketika sedang berpuasa karena lupa itu merupakan penyajian dari Allah

SWT.

24.  Cabang perbuatan iman yang ke 24 (dua puluh empat) yaitu iktikaf (berdiam diri di masjid)

disertai dengan niat, adapun lafaz niat nya yaitu: 

Page 12: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 12/38

12

لاعت هللا ةنس دجسملا اذه ىف فكتعا نا ت يون Iktikaf itu hukum nya sunnah pada tiap-tiap waktu sekalipun pada waktu yang makruh tetapi bagi

 wanita yang sudah menikah, sudah bersuami tidak boleh beriktikaf kecuali jika mendapat izin

dari suami nya.

25.  Cabang perbuatan iman yang ke 25 (dua puluh lima) yaitu melaksanakan ibadah haji ke Baitullah

disertai niat melaksanakan haji dan umroh yaitu bagi orang yang sanggup / mampu melaksanakan

nya, punya bekal, ada ongkos untuk pergi kesana, aman dalam perjalanan tidak dalam keadaan

 waktu perang: maka bagi orang telah mampu ini wajib untuk melaksanakan nya.

26.  Cabang perbuatan iman yang ke 26 (dua puluh enam) yaitu jihad (perang di jalan Allah), perang 

melawan orang-orang kafir untuk membela agama Islam, perang pada zaman dulu merupakan

perbuatan yang sangat mulia / utama, sehingga Nabi SAW pernah bersabda yang artinya: “yang 

menjadi pondasi / dasar agama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat yang timbul dari 

makrifat disertai dengan tasdik dan yang menjadi tiang agama adalah sholat yang menjadi pundak 

nya agama adalah perang (jihad) melawan orang-orang kafir untuk menegakkan agama Allah”. 

رمكاحا مامالا هق رف ي ىتح مناعم سمخ دا تبثت طباEngkau harus menjaga benteng dalam peperangan (jangan kabur) harus memberikan lima perlima 

 ghonimah (harta rampasan perang) sehingga dibagikan semua ghonimah itu oleh imam yaitu hakim 

ابط تثبتر:قوله  

Pada bait ini musannif akan menjelaskan tiga cabang perbuatan iman yaitu yang ke 27, 28, dan 29.

27.  Cabang perbuatan iman yang ke 27 (dua puluh tujuh) yaitu berdiam diri dan patuh berada pada 

tempat yang berada diantara orang-orang kafir dan Muslim yaitu dengan maksud untuk menjaga 

keamanan kaum Muslimin yang kita kenal / disebut dengan jaga benteng, pahala bagi orang yang 

menjaga benteng itu besar sekali karena dengan adanya orang-orang yang menjaga benteng itu

kaum Muslimin merasa aman dan tenteram. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang berbunyi:

رباط ي وم فى سبيل هللا خير من الدنيا وما فيها Artinya: “berdiam diri diantara orang-orang kafir dan Muslim demi untuk menjaga keamanan 

kaum Muslimin satu hari saja ketika terjadi peperangan menegakkan agama Allah itu lebih 

utama / lebih baik pahala nya dari dunia dan seluruh isinya”  

Nabi juga pernah bersabda yang artinya: “barang siapa yang mati demi untuk menjaga kaum 

Muslimin di jalan Allah maka akan diselamatkan dari kaget nya pada ketika terjadi kiamat”  

28.  Cabang perbuatan iman yang ke 28 (dua puluh delapan) yaitu panterang mundur dalampeperangan sekalipun jumlah musuh kita dua kali lipat lebih banyak dari pada jumlah kita, jika 

kita mundur maka termasuk  فخزلا نم ررف dan termasuk dosa besar. Firman Allah SWT:

$ y  γ •ƒ r '  ‾ ≈ t ƒš Ï% © ! $ #(#þ θ ãΖ t Β#u # s Œ Î)ó Ο  çG Š É) s 9Zπ t ⁄ Ïù(# θ  çF  ç6 øO $ $ s ù(# ρã  à2øŒ $ #u  ρ ©! $ ##Z   ÏW Ÿ2öΝ ä 3  ‾= y  è ©9šχθ ßs  Î= ø  è ?∩⊆∈∪ 

Page 13: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 13/38

13

“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu bertemu orang-orang kafir dalam peperangan 

dengan tetaplah kamu, jangan mundur, jangan mengecut perbanyakan lah ingat kepada Allah 

agar kamu memperoleh pertolongan dan pahala dari Nya / mendapat kebahagiaan” 

29.  Cabang perbuatan yang ke 29 (dua puluh sembilan) yaitu kita wajib menyerahkan harta 

 ghodimah (harta rampasan perang) sebanyak 5/5 (lima perlima) kepada pemimpin agar harta itu

bisa dibagikan lagi sesuai dengan ketentuan / hak nya yaitu pertama: seperangkat pakaian kafir  yang dibunuh harus diberikan kepada orang yang telah membunuh nya, sisanya dijadikan 5

(lima) tumpukan yang 4 (empat) tumpuk diberikan kepada orang yang ikut perang di jalan Allah

dan yang 1 (satu) tumpuk tadi dibagi lagi 5 (lima) bagian kemudian yang 1(satu) bagian itu untuk 

kepentingan kaum Muslimin, untuk tentara yang jaga benteng, untuk pembangunan benteng dan

untuk kepentingan kaum Muslimin yang lainnya termasuk untuk diberikan kepada para alim

ulama para hakim, para imam sholat, orang yang tukang azan dan sebagian lagi diberikan kepada 

keluarga Nabi Muhammad SAW dari golongan bani Hasim dan bani Muthalib, sisanya untuk 

faqir miskin dan ibnu sabil.

نركشا دعولاب فوا رفكو قتعاوDan engkau harus memerdekakan dan harus kifarat (menepati) dan harus mematuhi janji dan engkau 

harus bersyukur 

منغت كجرف مث كناسل ظفحاو Dan engkau harus menjaga lidah mu lalu farji mu maka kamu akan mendapatkan untung 

واعتق وكفر:قوله  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 6 (enam) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 30, 31, 32,

33, 34, dan 35.

30.  Cabang perbuatan iman yang ke 30 (tiga puluh) yaitu memerdekakan hamba / budak yang 

mukmin, sebagaimana sabda Nabi SAW: 

رانلا نم هنم اوضع اهنم وضع لكب حىتمن اعتق رقبة مسلمة سليمة اعتق هللاهجرفب هجرف

 Artinya: “Barang siapa yang memberikan hamba yang mukmin seseorang yang selamat dari aib,

maka Allah akan menjaga / memberikan jasad nya dari api neraka sehingga Allah membebaskan 

farji nya dengan farji hamba itu”  

31.  Cabang perbuatan iman yang ke 31 (tiga puluh satu) yaitu kifarat, adalah kifarat رهظ ada kifarat 

membunuh, ada kifarat jimak di siang hari pada bulan Ramadhan dan ada pula kifarat sumpah.

Barang siapa yang melaksanakan perbuatan yang 4 (empat) di atas maka wajib membayar kifarat.

Kifarat yang 4 (empat) di atas maka cara membayar kifarat nya yaitu dengan memerdekakan

seorang hamba Muslim, jika tidak mampu maka berpuasa 2 (dua) bulan berturut-turut jika tidak 

mampu maka wajib memberikan makan kepada 60 (enam puluh) orang miskin dan faqir, 1

(satu) orangnya sebanyak 1 (satu) mud dengan makanan yang dapat menjadikan kekuatan badan

pada negara itu, untuk kifarat membunuh tidak ada memberi makanan kepada 60 (enam puluh)

faqir miskin, adapun kifarat sumpah itu harus memberi 10 (sepuluh) mud kepada faqir atau

pakaian.

Page 14: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 14/38

14

32.  Cabang perbuatan iman yang ke 32 (tiga puluh dua) yaitu menepati janji, sebagaimana yang 

dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, yang berbunyi:

$ y  γ •ƒ r '  ‾ ≈ t ƒš Ï% © ! $ #(#þ θ ãΨ t Β#u (# θ  èù÷ ρr &ÏŠ θ à) ãè ø9 $ $  Î/ 4 ∩⊇∪ atau(# θ  èù÷ ρr & u  ρω ôγ y  è ø9 $ $  Î/ ( β Î)y  ‰ ôγ y  è ø9 $ #šχ% x   . Zωθ ä↔ ó¡ t Β∩⊂⊆∪ 

 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman tepatilah janji mu jika kamu berjanji”  (Q.S. Al-Maidah

ayat 1) atau “kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah 

 janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” . (Q.S. Al-Isra ayat 34)

Berjanji itu bisa kepada Allah yang disebut dengan nazar dan jika tidak menepati termasuk salah

satu dari tanda-tanda orang munafik, sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Nabi yang artinya:

“tanda-tanda orang munafik ada tiga yaitu: (1) apabila ia berkata selalu berdusta (2) apabila ia 

berjanji tidak menepati janji (3) apabila ia diberi titipan maka berkhianat” 

Maka apabila ada orang Muslim terdapat salah satu tanda-tanda orang munafik yang telah di

kemukakan di atas, maka termasuk golongan nya.

33.  Cabang perbuatan iman yang ke 33 (tiga puluh tiga) yaitu bersyukur atas nikmat yang telah

diberikan Allah, yang dimaksud dengan syukur disini yaitu bersyukur yang wajib disertai dengan

sunnah-sunnah nya. Syukur menurut istilah artinya menggunakan yang telah diberikan Allah

sebagaimana harus nya. Syukur dengan bahasa artinya mengucapkan terima kasih kepada Allah,

baik itu dengan beritikad bahwa sesungguhnya kenikmatan itu berasal dari Allah, maupun

dengan lisan yaitu dengan mengucapkan Alhamdulillah atas nikmat yang telah diberikan Allah

kepada kita. Hal itu dijelaskan dalam firman Allah yang berbunyi:

(# ρã  à6 ô© $ # u  ρ’ Í <Ÿωu  ρÈβρã  à õ 3 s  ?∩⊇∈⊄∪ 

 Artinya: “Bersyukur lah kamu sekalian kepada Ku dan janganlah kamu kufur atas nikmat Ku”  

(Q.S. Al-Bakarah ayat 152).

 Yang dimaksud dengan kufur disini yaitu sebaliknya dari bersyukur yaitu mempunyai keyakinan

bahwa kenikmatan itu semata-mata bukan atas pemberian Allah, lisan nya tidak mengucapkan

syukur Alhamdulillah atau menggunakan kenikmatan itu tidak sesuai dengan sebagaimana harusnya. Dengan kita bersyukur kepada Allah maka kenikmatan itu akan selalu mengalir dan

kenikmatan yang lainnya pun akan datang, sebagaimana dalam peribahasa diungkapkan,

 الشكر قيد للموجود وصيد للمقصود Artinya: “Bersyukur itu jadi pengikat kepada kenikmatan yang telah ada dan akan mendatangkan 

kepada kenikmatan yang belum kita peroleh” .

Contoh: jika kita diberikan akal yang sempurna maka wajib bersyukur dengan cara akal itu

digunakan sebagaimana mestinya, Allah memberikan akal kepada kita untuk memikirkan segala 

sesuatu yang telah diperintahkan Allah seperti untuk makrifat kepada Allah atau untuk 

mengetahui berbagai macam ilmu sehingga kita dapat membedakan mana yang benar dan mana 

  yang salah. Jadi jika akal kita digunakan untuk makrifat kepada Allah dan digunakan untuk memikirkan antara yang hak dan yang batil maka berarti kita telah mensyukuri akan nikmat akal

maka dengan cara bersyukur itulah kenikmatan akan bertambah juga dapat menyelamatkan di

akhirat nanti. Sebaliknya jika kita kufur atau tidak mensyukuri nikmat akal, akal nya tidak 

digunakan untuk memikirkan makrifat kepada Allah maka kenikmatan nya itu tidak akan

bertambah bahkan diancam oleh Allah dalam firman-Nya yang berbunyi:

 È ⌡ s 9u  ρ÷Λ ä nö  x   Ÿ2β Î)’  Î 1#x  ‹ t ãÓ‰ ƒÏ‰ t ± s 9∩∠∪ 

Page 15: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 15/38

15

“dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"  

(Q.S. Ibrahim ayat 7)

Dan ada sabda Nabi yang artinya barang siapa yang terdapat 4 (empat) sifat di bawah ini, maka 

sempurna lah iman nya, yaitu:

1.  Bila ia berkata tidak pernah berdusta 

2.  Selalu mensyukuri atas nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita 3.  Merasa malu bila ia melakukan maksiat 

4.  Akal yang sempurna itu digunakan sesuai dengan semestinya 

34.  Cabang perbuatan iman yang ke 34 (tiga puluh empat) yaitu menjaga lisan dari sesuatu ucapan

 yang tidak bermanfaat atau tidak pantas untuk diucapkan. Jadi apabila kita akan berbicara harus

dipertimbangkan terlebih dahulu apakah ucapan ini ada manfaat nya atau tidak, atau apakah

ucapan itu baik atau jelak, apa lagi ucapan yang menimbulkan kemudaratan yaitu segala ucapan

 yang menjadikan dirinya mendapatkan siksa dari Allah. Seperti kita mengucapkan hal-hal yang 

membuat kita murtad, membicarakan kesalahan orang lain, mengadu domba (ngumpat) memuji

kepada orang lain secara berlebihan yang menimbulkan dosa, semuanya itu jelek, hendaknya 

  jangan diucapkan. Allah SWT menjelaskan dalam firma-Nya artinya: “Tidak semata-mata 

berbicara seseorang kecuali dihadapannya ada Malaikat yang siap mencatat segala ucapan nya”   Jika ucapan itu baik maka akan dibalas pula dengan kebaikan sebaliknya jika ucapan nya jelek 

maka akan dibalas pula dengan kejelekan sebagaimana dalam peribahasa diungkapkan: 

ظفح ىف ناسنالا ةمالسناسللا Artinya: “selamat nya manusia itu dengan dapat menjaga lisan nya”  

 Juga sabda Nabi yang berbunyi: 

تمصيلوا اريخ لقيلف رخالا مويلاو هللااب نمؤ ي ناك نم Artinya: “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka berkata lah dengan 

ucapan yang baik”  

  Jika tidak ada ucapan yang baik maka diamlah. Dan masih banyak lagi tentang pentingnya menjaga lisan atau omongan. Seperti dalam peribahasa yang berbunyi: 

اللسان كااحياة فى االذى Artinya: “Lisan itu bagaikan ular dalam hal yakinkan nya”  

Itu lisan harus dijaga jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang sampai menyakitkan kepada 

orang lain.

35. Cabang perbuatan iman yang ke 35 (tiga puluh lima) yaitu menjaga kemaluan (farji) dari sesuatu

  yang dilarang oleh Allah seperti berzina, menduling (memasukkan kemaluan laki-laki lewat 

belakang) dan ملاساحقه (hubungan sekwil dengan sesama perempuan), dan امفاخذة (beradu

paham / doggy style) sebagaimana firman Allah yang berbunyi: 

Ÿωu  ρ(# θ  ç/ t   ø) s  ?#’  o  ΤÌh “ 9 $ # ( … çµ  ‾Ρ Î)t β% x   . Zπ t ± Ås  ≈ s ùu  !$ y  ™u  ρWξ‹  Î6 y  ™∩⊂⊄∪ 

 Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; karena sesungguhnya zina itu termasuk perbuatan 

 yang sangat jelek sekali jelek nya”. 

 Juga firman Allah yang lain yang berbunyi:

Page 16: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 16/38

16

Ç  y  ϑ s ù4 x   ö t G ö/ $ #u  !#u  ‘ u  ρy   7 Ï9≡ s Œy   7 Í×  ‾ ≈ s 9' ρ é' s ùãΝ  èδt βρߊ$ y  è ø9 $ #∩∠∪ 

 Artinya: “barang siapa mau menggunakan farjinya pada lain tempatnya, seperti dengan cara 

memasukkan kemaluan lewat belakang maka ia termasuk orang menyalahgunakan” 

Hal ini pernah terjadi pada zaman Nabi Luth yang kebiasaan nya menduling (memasukkan

kemaluan lewat belakang). Maka sampai sekarang dikutuk oleh semua manusia. Jadi barang siapa 

 yang dapat memerdekakan hamba sahaya membayar kifarat, menepati janji, suka bersyukur dan

dapat menjadikan kemuliaan (farji) maka orang itu akan mendapatkan keuntungan dari Allah

SWT.

الةنامالا دامرحت كلام مث ماعطرذحاو املسم لتاقتDan engkau harus menyerahkan amanah, titipan dan engkau jangan membunuh orang Muslim dan

engkau harus menjaga makanan lalu harta mu yang haram

هلوق:ةنامالا داPada bait ini musannif akan menjelaskan 4 (empat) cabang perbuatan iman, yaitu yang ke 36, 37, 38,

dan 39.

36.  Cabang perbuatan yang ke 36 (tiga puluh enam) yaitu melaksanakan amanah atau memberikan

titipan kepada orang yang memiliki nya sebagaimana firman Allah yang berbunyi: 

*β Î) ©! $ #öΝ ä . ã  ãΒù' t ƒβr &(# ρ–Š x   σ  è ?Ï M  ≈ u Ζ≈ t ΒF{ $ ##’  n  < Î)$ y  γ  Î= ÷δ r &∩∈∇∪ 

 Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak 

menerima nya” (Q.S. An Nissa ayat 58)  

  Juga sabda Nabi yang artinya: “Siapa yang terdapat 3 (tiga) sifat di bawah ini, maka akan

dikawinkan dengan Bidadari sesuai dengan kehendak kita, yaitu:

1.  Menyampaikan atau memberikan amanah kepada orang yang berhak menerima nya pada  waktu diminta karena taqwa kepada Allah.

2.  Memberikan ampunan kepada orang yang membunuh seperti orang yang di tebas atau di

bacok leher nya mau memberikan ampunan kepada orang yang membacok nya.

3.  Orang yang membiasakan diri membaca surat Al-Ikhlas 11 (sebelas) kali setelah ia 

melaksanakan shalat fardu.

37.  Cabang perbuatan iman yang ke 37 (tiga puluh tujuh) yaitu menjaga diri dari membunuh sesama 

Muslim. Sebagaimana dalam firman Allah telah dijelaskan: 

  t Β u  ρö≅  çF ø) t ƒ$  YΨ ÏΒ÷ σ ãΒ# Y‰ Ïdϑ y  è t G •Β… çνä τ !#t  “ y  f s ùÞ Ο Ψ y  γ y   _ ∩⊂∪ 

 Artinya: “Dan Barangsiapa yang membunuh kepada orang yang mukmin secara disengaja, maka balasan nya adalah Neraka Jahanam” (Q.S. An Nissa ayat 93)  

Dan Nabi bersabda yang artinya: “Termasuk dosa besar di hadapan Allah yaitu orang Muslim 

baik membunuh kepada diri nya sendiri maupun membunuh kepada orang lain”  

Dan ada lagi sabda Nabi yang artinya: “Barang siapa yang melakukan bunuh diri dengan 

menggunakan pisau maka orang itu akan di siksa Malaikat di Neraka Jahanam dengan ditusuk- 

tusuk menggunakan pisau secara terus menerus, dan barang siapa yang membunuh diri nya 

Page 17: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 17/38

17

dengan jalan melompat dari tempat yang tinggi maka orang itu di siksa Malaikat di Neraka 

 Jahanam dengan cara dilemparkan dari atas ke bawah, dan barang siapa membunuh diri dengan 

cara gantung diri maka orang itu akan digantungkan di Neraka Jahanam secara terus menerus”. 

38.  Cabang perbuatan iman yang ke 38 (tiga puluh delapan) yaitu menjaga makanan dan minuman

dari hal yang di haramkan. Sebagaimana yang diungkapkan Sayidina Abu Bakar Siddiq, ia 

menerima dari Nabi SAW yang artinya: “Tidak akan masuk Neraka seseorang yang di dalam  perut nya diisi dengan barang yang haram”  

Maka bagi orang yang hati-hati bila ia menerima makanan dari orang lain dia senantiasa berdoa: 

ناك ناو اريخ هءزجاو هبح اص ىع عسوف ال الح ماعطلا اذه ناك نا مهللاحراما اوشبهة فاغفرلى وله وارض عنى اصحاب الشبعات ي وم القيامة ي اارحم الرا

نيمح  Artinya: “Ya Allah apabila makanan itu halal semoga Kau dapat membalas kepada orang yang 

memberi nya dengan kebaikan, juga bila makanan itu haram atau subhat semoga Engkau mengampuni aku dan kepada orang yang memberi nya, dan semoga Engkau memberikan 

keridhoan bagi orang yang punya tuntutan kepada ku pada hari kiamat, hai zat yang Maha 

Pemurah lagi Maha Pengasih” .

39.  Cabang perbuatan iman yang ke 39 (tiga puluh sembilan) yaitu menjaga diri dari usaha yang 

haram seperti usaha barang yang riba, wajib bagi setiap Muslim yang sempurna berusaha dengan

 jalan yang halal seperti bercocok tanam berdagang membuat kerajinan tangan. Menurut sebagian

ahli makrifat orang yang tidak mau berusaha itu ada 3 (tiga) macam: (1) Karena malas berusaha 

(2) Pura-pura mampu ingin memperoleh pujian dari orang lain (3) Karena bila berusaha takut di

hina.

Barang siapa orang yang meninggalkan usaha karena malas pasti dia itu banyak meminta pada 

orang lain.

Barang siapa orang yang meninggalkan usaha karena berpura-pura mampu ingin mendapatkan

pujian dari orang lain, pasti dia itu mempunyai sifat tama kepada orang yang ada pada orang lain

dan suka meminjam dengan tidak bisa membayar maka hal itu hukum nya haram.

Barang siapa orang yang tidak mau berusaha karena jika berusaha takut di hina maka pasti ia 

suka mencuri barang-barang orang lain. Sebaliknya ulama berkata barang siapa orang suka 

berusaha untuk menjaga diri dari meminta kepada orang lain atau ia menjauhi dari sifat tama 

maka akan datang pada hari kiamat dengan muka seperti bulan. Barang siapa orang yang ketika 

hidup di dunia senang meminta kepada orang lain dengan cara paksa, tidak mau berusaha maka 

akan datang pada hari kiamat dengan wajah yang tidak berdaging, karena sebagian ulama berkata:

“bahwa usaha itu sebagian mencari ilmu yaitu terbagi kepada 4 (empat) golongan.

1. Usaha yang wajib yaitu usaha untuk sekedar cukup memenuhi kebutuhan hidup diri nya, istrinya dan anak-anak nya, serta selamat dalam agama nya.

2.  Usaha yang lebih dari cukup yaitu usaha yang bukan hanya untuk mencari kebutuhan hidup

diri nya, istri nya dan anak-anak nya tetapi ia juga untuk dapat menafkahkan sebagian harta 

nya diberikan kepada faqir miskin atau untuk bersilaturahmi, maka usaha seperti ini lebih

utama dari pada ibadah sunnah.

3.  Usaha yang hanya diperbolehkan dilakukannya itu, usaha disamping dapat memenuhi

kebutuhan hidup rumah tangga, dapat diberikan kepada faqir miskin juga hasil usaha ini

dipergunakan untuk mencari kesenangan.

Page 18: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 18/38

18

4. Usaha yang hukum nya haram yaitu usaha yang digunakan untuk berbuat takabur (sombong). 

مث أت الاو فورعمب قفنا ىهندق وهلو فرظ عم ىزلاو “Dan engkau harus menjauhi perhiasan dan wadah dan permainan yang telah dilarang oleh syara dan 

engkau harus memberikan nafkah dengan cara yng baik dan lalu tidak maka engkau berdosa”.

والزى:قوله  Lafaz ىزلاو  (wazziyya) dinasobkan dan diatofkan kepada lafaz اماعط   (thoaaman): maksudnya dan

kamu harus menjaga dan merasa takut kepada perhiasan berpakaian yang diharamkan. Begitu pula 

lafaz  لهوا (lahwan) maksudnya kamu harus menjauhi dan merasa takut kepada permainan yang 

diharamkan Allah.

Pada bait ini musannif akan menjelaskan 3 (tiga) cabang perbuatan iman yaitu: ke 40, 41, dan 42.

40.  Cabang perbuatan iman yang ke 40 (empat puluh) yaitu kita harus menjaga dari berpakaian dan

menggunakan perhiasan yang diharamkan begitu pula menggunakan alat-alat rumah tangga yang 

diharamkan kepada laki-laki baliq atau orang banci seperti memakai sutra dan memakai emas yang kedua barang ini boleh dipakai oleh wanita.

Haram bagi pria dan wanita menggunakan pakaian yang berlebihan untuk maksud takabur

(menyombongkan diri). Sabda Nabi yang artinya:

“Barang siapa yang menggunakan pakaian dengan maksud takabur maka Allah tidak akan 

melihat kepada orang itu dengan penglihatan rahmat-Nya yang akhirnya semua orang 

menganggap remeh dan hina (kepada orang takabur tadi)” 

Sabda Nabi lain yang berbunyi:

هللا هعضو ربكت نمو هللا هعفر عض اوت نم Artinya: “Barang siapa yang merendahkan diri (tawadhu) maka Allah akan meninggikan derajat 

dan barang siapa yang takabur (sombong) maka Allah akan merendahkan derajat orang itu” .

Bahkan yang paling jelek sekali adalah orang miskin bersifat takabur, sudah miskin, jelek tapi

merasa dirinya mulia menganggap orang lain hina, ia tidak menghiraukan kepada yang benar

tidak mau diatur.

Begitu pula diharamkan laki-laki dan perempuan menggunakan perabotan rumah tangga yang 

terbuat dari emas dan perak seperti piring, gelas dan lain-lain yang terbuat dari emas dan perak.

Dan ada sabda Nabi SAW yang mengancam pada orang laki-laki menggunakan emas dan perak 

 juga memakai pakaian yang terbuat dari sutra, maka pakaiannya di akhirat nanti akan dijadikan

pakaian di Neraka.

41. 

Cabang perbuatan iman yang ke 41 (empat puluh satu) yaitu kita harus menjaga dari permainan  yang dilarang oleh hukum syara seperti: berjudi, meniup seruling, terompet, memetik gitar,

memetik kecapi. Jadi setiap alat musik yang ditiup terdengar indah atau permainan yang bisa 

melupakan diri kepada Allah, yang mendatangkan kepada sesuatu yang diharamkan Allah, maka 

hukum nya haram. 

42.  Cabang perbuatan iman yang ke 42 (empat puluh dua) yaitu kita jangan berlebihan dalam

memberikan nafkah kepada orang lain. Sebagaimana yang di firmankan Allah SWT yang 

berbunyi:

Page 19: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 19/38

19

Ÿωu  ρö≅ y  è øg  r  Bx  8y  ‰ t ƒ »' s  ! θ  è= øó t Β4’  n  < Î)y   7 É) ãΖ ããŸωu  ρ$ y  γ ôÜ Ý¡ ö6 s  ?≅ ä . ÅÝ ó¡ t 6 ø9 $ #y  ‰ ãè ø) t F s ù$  YΒθ  è= t Β#  ‘ θ Ý¡ øt  ¤ Χ∩⊄∪ 

 Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu 

terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal” . (Q.S. Al-Isra’ ayat 29)

Sabda Nabi SAW yang berbunyi:

ماخاب من استخار وال ندم من استشار وال افتقرمن اقتصداى توسط باالنفاق Artinya: “tidak akan rugi seseorang istighoroh dan tidak akan menyesal seseorang yang 

musyawaroh serta tidak akan faqir orang yang pertengahan dalam infaq ”.

ترك وامسك كل غل واحلسد حرم لعرض ملاسلمين فتسلما“Engkau harus meninggalkan dan harus menahan setiap dengki dan hasud dan engkau harus 

memuliakan kehormatan orang Muslim maka engkau akan selamat”  

لوقه :كرتا 

Pada bait ini musannif akan menjelaskan 2 (dua) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 43, dan 44.

43.  Cabang perbuatan iman yang ke 43 (empat puluh tiga) yaitu harus meninggalkan sifat dengki,

menanamkan rasa dendam juga harus meninggalkan sifat hasad yaitu merasa tidak enak karena 

orang lain mendapatkan kenikmatan dan merasa gembira jika kenikmatan itu lenyap darinya.

  Jadi jika orang lain memperoleh kenikmatan hanya merasa iri dan mengharap kenikmatan itu

hilang. Jika kenikmatan orang lain itu hilang, maka ia merasa senang sifat seperti ini dinamakan

hasad. Iri dengki itu buahnya adalah marah dan sifat hasad ditimbulkan dari sifat iri dengki. Dan

ada sabda Nabi SAW yang berbunyi:

حلسود ال ي سودا   Artinya: “orang yang suka hasad hidupnya tidak akan bahagia”. 

Sabda Nabi yang lain:

دوسحملل دساحلا قزر Artinya: “rizki orang yang suka menghasad, Allah akan berikan kepada orang yang di hasad”. 

 Juga sabda Nabi lain, yang berbunyi:

بطحلا رانلا لك أت امك تانسحلا ن لك أ ي دوسحلاو لغلا Artinya: “iri dengki dan sifat hasad itu akan meleburkan (menghilangkan bagaikan api membakar

kayu).

44.  Cabang perbuatan iman yang ke 44 (empat puluh empat) yaitu menjaga atau meninggalkan sifat 

suka menghina kepada orang Muslim baik didepannya maupun dibelakangnya. Nabi SAW 

bersabda:

هاخا رقح ي نا رشلا نم ئرما بسحب  Artinya: “cukup bagi seseorang dikatakan jelek akhlak nya”  

 yaitu dengan menghina saudara nya yang Muslim baik dengan karena orang yang dihinanya itu

orang miskin atau lainnya seharusnya sesama muslim wajib memuliakan dan saling menghormati.

Page 20: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 20/38

20

Sesama orang yang mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah, yaitu orang yang akan mendapat 

penghormatan nya, dan akan dimasukkan dalam Surga. Dan juga kita jangan menyakiti hati

sesama Muslim, karena perbuatan itu diharamkan oleh Allah SWT, seperti haram mencuri atau

mengambil barang kepunyaan orang lain, membunuh, menuduh berbuat yang jelek, saling 

membicarakan kesalahannya dan lain-lain. Dalam hal ini bersabda Nabi SAW yang artinya:

“barang siapa yang mencegah kepada orang yang sedang membicarakan kesalahan orang demi 

menjaga kehormatannya, maka orang itu akan dijaga oleh Allah dari orang yang akan menghinanya . Sebaliknya barang siapa yang tidak menjaga kehormatan orang lain, maka ia tidak 

akan dijaga dari orang yang akan menghinanya dan tidak akan mendapatkan pertolongan dari 

orang lain” .

 Jadi jika kamu bisa menjaga kehormatan orang lain maka kamu akan diselamatkan oleh Allah

SWT. Bersabda Rasulullah SAW:

“Barang siapa yang mati setelah taubat dari dosa fitnah (umpatan) maka akan masuk Surga”.

خلص لربك ثم سر بطا عة واحزن بسوء تب وانت النادما  “Engkau harus ikhlas (ibadah semata-mata) karena Tuhan mu lalu engkau harus merasa gembira 

karena bisa melaksanakan ta’at, dan harus perihatin karena melaksanakan dosa dan harus bertaubat 

sambil merasa menyesal”  

اخلص لربك قوله اخلص لربك:قوله  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 3 (tiga) cabang perbuatan iman, yaitu yang ke 45, 46, dan 47.

45.  Cabang perbuatan iman yang ke 45 (empat puluh lima) yaitu harus ikhlas karena Allah dalam

melaksanakan segala perintah nya.

 Yang dimaksud dengan ikhlas yaitu melaksanakan segala perintah karena takarrub (pendekatan)

kepada Allah. Seperti bila kita tidur itu semata-mata karena supaya kuat melaksanakan ibadah,

maka tidur yang semacam ini termasuk tidur ibadah dan termasuk golongan orang yang mukhlis.

Sebaliknya dari ikhlas yaitu syirik / musyrik baik musyrik khofi  خفى (samar-samar) maupun

musyrik jalli جلي (besar), sebagaimana dalam hadits diterangkan orang yang riya (beramal ingin

mendapat pujian dari orang) di dunia, maka akan diundang / dipanggilan 4 (empat) panggilan

 yaitu:

1.  kadang-kadang diundang dengan ya muroi ءارم ا ي (wahai orang yang ingin dipuji)

2.  kadang-kadang dipanggil ya mukhodi’ عداخم ا ي (wahai orang yang tertipu)

3.  kadang-kadang dipanggil ya musyrik  كرشم ا ي (wahai orang yang musyrik)

4.  kadang-kadang dipanggil ya kafir رفاك ا ي (wahai orang yang kufur)

berkata shohibul Syara’ Al-Washiyyah: “ikhlas yang sempurna yaitu itikaf” . Bahwa berbuat amalitu hanya dari Allah, sesungguhnya dengan kehendaknya atas kasih sayang dan dengan

pertolongan.

Barang siapa yang berkeyakinan bahwa Allah itu menghendaki diri nya beramal soleh dengan

sebenar-benarnya keyakinan, maka dia tidak akan menagih pahala nya dari Allah, karena dengan

beramal itu seolah merupakan kehendaknya, amalnya diterima juga sudah beruntung, dan dia 

akan dijaga dari riya (perbuatan ingin mendapatkan pujian orang lain yang dapat menghilangkan

pahala), dan dari sifat takabur (sombong) dan ujub (merasa paling benar).

Page 21: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 21/38

21

46.  Cabang perbuatan iman yang ke 46 (empat puluh enam) yaitu merasa berbahagia apabila sudah

bisa melaksanakan ta’at kepada Allah dan merasa sedih atau perihatin jika belum bisa ta’at dan

berbuat maksiat. Merasa berbahagia / gembira bisa ta’at, karena dirinya berarti telah diberi

karunia penghormatan dari Allah, diberi taufik bisa beramal karena Allah.

Firman Allah SWT, yang berbunyi:

ö≅  è%È≅ ôÒ x    Î/«! $ #ϵ ÏF u Η ÷ q t    Î/u  ρy   7 Ï9≡x  ‹  Î7 s ù(# θ ã mt   ø u ‹ ù= s ù∩∈∇∪ 

 Artinya: Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka 

bergembira”  

Katakanlah hanya dengan karunia dan rahmat-Nya kita bisa berbuat baik dan engkau harus

merasa gembira dengan adanya bisa berbuat baik. Dan janganlah kamu merasa berbahagia 

karena bisa ta’at bukan karena pertolongan Allah, karena dari situlah timbul sifat takabur. Juga 

kita harus merasa perihatin jika tidak bisa ta’at kepada Allah karena berarti kita telah menipu

kepada diri kita sendiri.

Barang siapa yang tidak bisa ta’at, tidak menyesal atas berbuat maksiat maka itu tandanya sudah

mati hati nya / orang lain bisa ta’at sedangkan kita tidak bisa ta’at malahan berbuat maksiat. Sabda 

Nabi SAW yang berbunyi: 

نمؤم وهف هتئيس ةتءاسو هتنسح هترس نم  Artinya: “Barang siapa yang merasa berbahagia bila bisa beramal baik dan merasa sedih / 

 perihatin bila berbuat maksiat maka ia termasuk orang-orang mukmin yang sempurna”  

47.  Cabang perbuatan yang ke 47 (empat puluh tujuh) yaitu harus bertaubat artinya kembali kepada 

 Allah dengan berbakti dan istighfar maka bila tadinya ia jauh dari Allah, sekarang ia harus lebih

dekat kepada Allah, dan jika tadinya ia tidak ta’at kepada perintah-Nya, maka sekarang ia ta’at,

maka hal seperti ini disebut dengan taubat sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam firman-

Nya:

$  p κ 

 š  ‰ r '  ‾ ≈ t ƒš 

Ï% 

© ! $ #(# θ 

ãΖ t Β# u (#

þ θ 

 ç/ θ 

 è ?’  n  <

 Î)«! $ #

Zπ t /

ö θ s  ?% 

 n θ 

ÝÁ 

 ‾Ρ4∩∇∪ 

 Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah dengan 

sebenar-benarnya taubat" (Q.S At-Tahaarim ayat 7)  

Taubat nya harus memenuhi syarat-syarat. Sabda Nabi SAW yang berbunyi: 

ح بنذلا نم بئاتلاهل بنذال نمك بنذلا نم بئاتلاو هللا بيب    Artinya: “mereka yang suka bertaubat mereka adalah kekasih Allah dan orang yang bertaubat 

setelah ia melakukan maksiat maka orang itu seperti orang yang tidak mempunyai dosa”  

يحضلا تئاومرجتال مهعطا رومالا ىلواو ن يدهاو ةقيقعلاو ة  

“Dan engkau harus menyembelih qurban dan aqiqah dan memberikan hadiah dan kepada pimpinan 

engkau harus mentaati jangan berdosa” 

وائت الضحية:قوله  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 2 (dua) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 48 dan 49.

Page 22: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 22/38

22

48.  Cabang perbuatan iman yang ke 48 (empat puluh delapan) yaitu menyembelih hewan qurban,

aqiqah dan hadiah.

Qurban yaitu memotong kambing atau sapi karena mendatangkan diri kepada Allah, adapun

  waktu nya yaitu setelah terbit matahari pada hari Raya Idul Adha sampai dengan akhir hari

tasyrik. Qurban terbagi 2 (dua) bagian yaitu:

1. Qurban karena nazar maka dagingnya harus dibagikan / dihadiahkan, orang yang berqurban

nya tidak boleh memakan daging nya.2. Qurban yang bukan karena nazar yaitu qurban sunnah, maka orang yang berqurban itu boleh

memakan sebagian daging nya, yang penting ada sebagian yang bisa dibagikan kepada orang 

lain dan di sunnahkan jangan sampai orang qurban itu mengambil lebih dari 1/3 (satu pertiga)

daging nya.

Daging hewan qurban di sunnahkan dibagikan ketika masih mentah supaya dapat dimasak sesuai

dengan keinginan orang yang diberi daging itu. Tidak sah membagikan daging qurban sudah

dimasak terlebih dahulu, seperti dalam hajatan kita mengundang para faqir miskin untuk diajak 

makan.

  Aqiqah yaitu memotong kambing, sapi atau hewan lainnya yang hadiah nya di sunnahkan

ditujukan kepada anak yang baru lahir. Waktu nya adalah pada hari ketiga kelahirannya bayi dan

di sunnah memotong aqiqah itu pagi-pagi waktu nya. Juga di sunnahkan bila anak nya laki-laki

maka memotong 2 (dua) hewan dan jik anak perempuan cukup 1 (satu) saja. Kemudian daging nya diberikan kepada faqir miskin setelah dimasak terlebih dahulu, juga memasknya supaya agak 

manis agar anak yang di aqiqahkan nya itu baik budi nya.

Hadiah itu memotong hewan untuk mendekatkan diri kepada Allah yang dilaksanakan di tanah

haram (Mekkah) waktu nya sama dengan memotong hewan qurban.

49.  Cabang perbuatan iman yang ke 49 (empat puluh sembilan) yaitu ta’at dan patuh kepada Ulil

amri yaitu ta’at kepada para alim ulama dan kepada pemerintah yang adil yaitu orang yang tidak 

pernah melaksanakan maksiat, dosa besar dan melaksanakan dosa kecil.

Maka kepada pemerintah yang adil kita wajib melaksanakan segala perintahnya, baik perintah itu

berupa perbuatan yang wajib, sunnah ataupun yang jaiz diperbuat yang sekira-kira ada 

manfaatnya untuk kepentingan negara.

Tidak perlu dita’ati bila memerintahkan kepada yang haram atau yang makruh juga jika pemerintah tidak adil, tukang melakukan naksiat seperti benci kepada peraturan Allah, tidak 

merasa benci bila melakukan maksiat, maka orang semacam ini tidak wajib dita’ati segala 

perbuatannya. Sebab ia telah menunjukkan jalan untuk maksud kedalam api Neraka Jahanam.

Sebagimana firman Allah yang berbunyi:

(# θ ãè ‹ ÏÛr & ©! $ #(# θ ãè ‹ ÏÛr &u  ρt Αθ ß™§  9 $ #’ Í <' ρ é& u  ρÍ ÷ ö ∆F{ $ #ó Ο ä 3Ζ ÏΒ ( ∩∈∪ 

 Artinya: “Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan pemimpin pemerintahan di antara kamu 

 yang Muslim bukan orang kafir dan orang fasik”  

 Ada sabda Nabi yang artinya: “Barang siapa yang ta’at kepada pemimpin pemerintahan ku (orang 

 yang dipilih / diangkat oleh Nabi) maka berarti dia ta’at kepada ku dan barang siapa yang tidak ta’at kepada pemimpin pemerintahan yang telah diangkat oleh ku maka berarti dia tidak ta’at 

kepada ku”  

  Jadi yang dimaksud ulil amri yaitu orang yang diangkat jadi pemerintah oleh kaum Muslimin,

 yang diangkat disetujui oleh para alim ulama, orang nya harus beragama Islam, mengerti kepada 

hukum, baik hukum pemerintah maupun hukum agama. Adil bukan karena sekedar Islam KTP

 yang tidak ridho kepada hukum yang telah digariskan Allah, yang demikian itu termasuk orang 

Page 23: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 23/38

23

munafik, muka nya Islam hati nya kafir, yang seperti ini tidak patuh untuk dijadikan / diangkat 

 jadi pemimpin.

مثأموهام هناو لدعب مكحاو ةعامج هيلعام ىبيبح كسما “Engkau harus megang teguh wahai kasih ku kepada apa yang dipegang oleh golongan Muslimin dan 

engkau harus menghukum dengan hukuman adil dan engkau harus melarang kepada apa yang 

dianggap dosa”  

امسك حبيبى:قوله  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 2 (dua) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 50 dan 51.

50.  Cabang perbuatan iman yang ke 50 (lima puluh) yaitu harus mentaati kepada peraturan yang 

telah dipegang oleh orang-orang Islam, hendaknya bersatu dalam melaksanakan hukum dari

 Allah.

Barang siapa yang keluar dari agama Islam dan menentang kepada golongan Muslimin maka 

halal darah nya (halal dibunuh). Sebagaimana dalam sebuah hadits diterangkan:

الكراتلاو سفنلاب سفنلاو ىنازلا بيثلا ثالثلا ىدحاب الا ملسم ئرما مد لح يةعامجلل قرافملا هن يدل 

 Artinya: “tidak diperbolehkan membunuh seorang Muslim kecuali atas 3 (tiga) perkara yaitu: (1) 

karena zina mughshon (2) karena pembunuh (3) karena murtad (keluar dari agama Islam), dan 

menentang kepada orang-orang Muslim” .

  Jadi sempurnalah iman seseorang yang mau bersatu dengan orang-orang Muslim untuk 

mempertahankan agama Allah.

51.  Cabang perbuatan iman yang ke 51 (lima puluh satu) yaitu wajib memberikan hukum dengan

hukuman yang adil, harus memberikan hukum sesuai dengan hukum Allah.

  Yaitu apabila jadi hakim maka wajib memberikan hukum dengan hukuman yang adil yaitu

memberikan hukum jangan menggunakan hukum adat yang dibuat oleh orang-orang yang 

berdosa, maka hakim itu akan mendapatkan siksa dari Allah SWT. Hakim itu terbagi menjadi 2

(dua) bagian yaitu:

1.  Seorang hakim yang memberikan hukum dengan hukum luar dari Islam, dan

mengesampingkan hukum Allah maka hakim yang seperti itu telah berlaku kufur, murtad,

nauzubillah min zalik.

2.  Seorang hakim yang memberikan hukum dengan hukuman semata-mata karena terpaksa,

maka hakim yang seperti ini dihukumi dengan zolim dan fasik sebagaimana dalam firman

 Allah telah dijelaskan:

  t Βu  ρó Ο ©9Ν à6 øt  s  †  !$ y  ϑ  Î/t Α t  “ Ρ r & ª  ! $ #y   7 Í×  ‾ ≈ s 9' ρ é' s ùãΝ  èδt βθ ßϑ  Î=≈ ©à 9 $ #∩⊆∈∪ 

 Artinya: “Barang siapa yang memberikan hukum dengan tidak hukum Allah, Maka orang itu 

adalah berlaku zalim” (Q.S Al-Maidah ayat 45)

Sabda Nabi SAW yang artinya: “Barang siapa yang memberikan hukum diantara orang yang 

kedua orang itu ingin dihukumi dengan hukum Allah tapi hakim yang memberikan hukum 

Page 24: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 24/38

24

tidak dengan hukum Allah, maka hakim itu akan mendapat laknat dari Allah SWT(dijauhkan 

dari rahmat-Nya serta diancam dengan siksa)”  

ورعمبرماوفمركت ىوقتو رب ىلع ادج مهنعا تناو  “Dan engkau harus menyuruh untuk berbuat kebaikan dan engkau harus menolong mereka dengan 

sungguh-sungguh untuk berbuat kebaikan dan taqwa maka engkau akan dimuliakan” 

وامربمعروف:قوله  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 2 (dua) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 52 dan 53.

52.  Cabang perbuatan iman yang ke 52 (lima puluh dua) yaitu kita wajib menyuruh untuk berbuat 

kebaikan dan mencegah dari melakukan yang dilarang Allah.

Kita semua wajib menjaga kepada orang Muslim untuk berbuat kebaikan dan taqwa kepada Allah

dan melarang dari perbuatan maksiat kepada Allah SWT. Hal ini telah dijelaskan Allah dalam

firman-Nya, yang berbunyi:

  ä 3 t F ø9u  ρöΝ ä 3Ψ ÏiΒ ×π Β é&t βθ ããô‰ t ƒ’  n  < Î) Î ö  s  ƒ  ø : $ #t βρã  ãΒù' t ƒ u  ρÅ ∃ρã  ÷è  p R ù Q $ $  Î/t βö θ y  γ ÷Ζ t ƒ u  ρÇ  t ãÌ  s  3Ψ ßϑ ø9 $ # 4  

y   7 Í×  ‾ ≈ s 9' ρ é& u  ρãΝ  èδšχθ ßs  Î= ø ßϑ ø9 $ #∩⊇⊃⊆∪ 

“Dan hendaklah ada sebagian di antara kamu yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh untuk 

berbuat baik dan mencegah dari yang munkar (jelek); merekalah orang-orang yang 

beruntung” .(Q.S. Al-Imron ayat 104)

Kita semua wajib menyampaikan kepada semua manusia akan kebenaran yang datang dari Allah

SWT, naka apabila kamu melaksanakan segala apa yang diperintahkan Allah, kamu akan

senantiasa memperoleh pertolongan-Nya.

53.  Cabang perbuatan iman yang ke 53 (lima puluh tiga) yaitu harus saling tolong menolong dalamberbuat kebaikan dan taqwa.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi: 

(# θ  çΡu  ρ$ y  è s  ?u  ρ’  n  ? t ã Îh É 9 ø9 $ #3“u  θ ø)  −G 9 $ # u  ρ ( Ÿωu  ρ(# θ  çΡ u  ρ$ y  è s  ?’  n  ? t ãÉ Ο øOM} $ #Èβ≡ u  ρô‰ ãè ø9 $ # u  ρ 4 ∩⊄∪ 

“dan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong 

dalam berbuat dosa dan pelanggaran” . (Q.S. Al-Imron ayat 2).

 Juga dalam hadits dijelaskan:

وع ىف ىشم نمن اخيه ومنفعته فله ثواب ملاجا هدي ن فى سبيل هللا  

 Artinya: “Barang siapa yang berjuang membela saudaranya yang Muslim maka orang itu 

diberikan pahala seperti orang yang melakukan jihad (perang) dijalan Allah” .

كبر يحتاومحرت كقلخب نسح لصف امحو دلاولل ننسحا  “Dan engkau harus punya malu oleh Allah dan engkau harus berbuat baik kepada orang tua dan

kepada kerabat engkau harus mempererat tali kekerabatan dan engkau harus memperbaik budi

pekerti maka engkau akan dihormati”

Page 25: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 25/38

25

واتحي ربك:قوله  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 4 (empat) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 54, 55, 56,

dan 57.

54.  Cabang perbuatan iman yang ke 54 (lima puluh empat) yaitu harus mempunyai rasa malu

(kepada Allah). Malu itu sebagian dari pada iman.

Malu adalah menjaga semua perbuatan dari segala apa yang dilarang oleh Allah SWT sehingga 

tidak berani melakukan maksiat kepada Allah, ingat kepada mati dan membutuhkan kebahagian

di akhirat nanti.

Barang siapa ingin berbahagia di akhirat maka harus meninggalkan kesenangan dunia, sekalipun

di dunia sengsara tapi di akhirat nanti ingin hidup bahagia. Hendaknya banyak berbuat kebaikan

mau meninggalkan maksiat, dan orang yang semacam ini benar-benar telah merasa malu

dihadapan Allah.

Nabi SAW bersabda sesungguhnya Allah SWT telah berfirman:

“Wahai anak Adam hendaklah kamu harus merasa malu jika kamu berbuat maksiat, sehingga 

kamu berhenti dari berbuat maksiat karena malu kepada Ku, maka Aku pun malu kepada mu,

tidak akan Aku timbang nanti di akhirat dan tidak akan Aku siksa kamu” 

“Wahai anak Adam bertaubatlah kamu kepada Ku, jika tadinya kamu sering melakukan maksiat 

maka tinggalkanlah maksiat itu (taat) dan jika tadinya kamu jauh, tidak pernah melakukan ibadah 

kepada Ku maka segeralah kamu ibadah, maka Aku akan memuliakan kamu seperti halnya Aku 

telah memuliakan Nabi-Nabi”. 

“Wahai anak Adam janganlah kamu memalingkan dari mengingat Ku karena jika kamu 

memalingkan kepada Ku maka Aku pun akan memalingkan kepada mu, menghinakan mu dan 

tidak akan memberikan pertolongan kepada mu”.

“Wahai anak Adam jika kamu menghadap nanti di hari kiamat dengan membawa kebaikan 

maka Aku terlebih dahulu tidak akan menerima kebaikan mu” 

“Wahai anak Adam sesungguhnya Akulah yang telah memberikan rizki kepada mu dan kamulah 

  yang telah menerima rizki dari Ku, dan kamu tahu Akulah yang telah mengabulkan segala   permohonan mu maka janganlah kamu ingkar atau melupakan akan nikmat Ku karena jika 

kamu ingkar atas rizki yang telah Aku berikan, maka Aku akan menyiksa mu karena kebaikan 

Ku kau balas dengan kejelekan” 

55.  Cabang perbuatan iman yang ke 55 (lima puluh lima) yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua.

Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi: 

*(# ρ߉  ç6 ôã $ # u  ρ ©! $ #Ÿωu  ρ(# θ ä .  Î ô ³  è @ϵ  Î/$  \↔ ø‹ x  © ( È ø t $  Î !≡u  θ ø9 $ $  Î/ u  ρ$  YΖ≈ |  ¡ ô m Î)∩⊂∉∪ 

 Artinya: “Dan beribadatlah kamu kepada Allah dan jangan menyekutuinya baik itu dalam sifat- 

Nya, zat-Nya maupun dalam perbuatannya, berbuat baiklah kepada kedua orang tua mu dengan 

sebenar-benarnya” .

 Juga Nabi bersabda yang berbunyi:

ليبس ىف داهجاو ةرمعلاو جحاو موصلاو ةقدصلاو ةالصلا نم لضفا ن يدلاولاربهللا 

 Artinya: “Berbuat baikkan kepada kedua orang tua (Ibu Bapak) itu lebih utama dari pada shalat,

sodakoh, puasa, naik haji, umroh, dan perang (jihad) dijalan Allah” .

Page 26: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 26/38

26

56.  Cabang perbuatan iman yang ke 56 (lima puluh enam) yaitu menjalin dan mempererat tali

silaturrahmi, saling mengunjungi kepada kerabat sanak saudara) yang dapat menimbulkan sikap

saling tolong menolong. Sabda Nabi SAW yang berbunyi: 

همحر لصيلو هللا قتيلف هفزر ىف هل عسو يو هرمع ىف هل دم ي نا هرس نم  Artinya: “Barang siapa yang ingin hidup berbahagia serta dipanjangkan umurnya, dilapangkan 

rizkinya, maka hendaklah bertaqwa kepada Allah dan menjalin tali silaturrahmi bahkan Allah 

akan mengampuni segala dosanya” .

57.  Cabang perbuatan iman yang ke 57 (lima puluh tujuh) yaitu berakhlaq mulia / baik.

Ciri-ciri orang yang baik akhlaqnya adalah:

- Besar rasa malunya 

- Tidak pernah menyakiti hati orang lain

- Banyak berbuat kebaikan

- Tidak pernah berdusta 

- Lebih baik beramal dari pada berbicara 

- Selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu

-Sempurna akalnya 

- Mempunyai sifat penyabar

- Selalu bersilaturahmi

- Banyak bersyukur

- Konaah (menerima apa adanya atas pemberian dari Allah)

- Kasih sayang terhadap sesama 

- Tidak pernah marah (marah karena Allah)

- Bisa menjaga diri dari ucapan yang dapat menyakiti orang lain

- Tidak pernah mengumpat dan mengadu domba orang lain

- Tidak pernah berbuat hasud

- Berbenci dan marah karena Allah semata 

مزلتادبع تاداسلا ةعاطاو نملعو هنع فعاف كنقل نسحا  Artinya: “Engkau harus memberikan kebaikan kepada hamba sahaya mu maka engkau harus 

memaafkan atas kesalahannya dan engkau harus mendidik dan taat kepada majikan bagi abid (ahli 

ibadah) itu adalah wajib”  

احسن لقنك:قوله  

Pada bait ini musannif akan menjelaskan 2 (dua) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 58, dan 59.

58.  Cabang perbuatan iman yang ke 58 (lima puluh delapan) yaitu berbuat baik kepada budak / 

hamba sahaya, memberikan ampunan dan mengajarkan segala apa yang dilaksanakan dalamagama Islam yaitu diantaranya adalah mengajarkan ilmu yang wajib.

Sebagaimana dalam sabda Nabi dijelaskan.

نم فلك يالو فورعملاب هتوسكو هم اعط كولممللقيط ي الام لمعلا   Artinya: “Wajib bagi seorang majikan memberikan seperangkat pakaian dan makanan kepada 

hamba sahaya / budak belian dan seorang majikan jangan memerintahkan hambanya melakukan 

 pekerjaan yang tidak mampu mengerjakannya” .

Page 27: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 27/38

27

Barang siapa seorang majikan menampar dan memukul seorang hambanya bukan untuk maksud

memberikan pelajaran sopan santun dan mengajarkan ilmu kepadanya maka ia diwajibkan

membayar kifarat yaitu dengan cara memerdekakan hambanya, jadi bila kita memukulnya wajib

membebaskannya, kemudian bila kita mempunyai seorang hamba wajib pula diberikan pakaian,

pelajaran dan diberi nafkah.

59.  Cabang perbuatan iman yang ke 59 (lima puluh sembilan) yaitu seorang hamba sahaya wajib taat kepada majikannya atas segala apa yang diperintahkan sekuasanya, apabila perintah itu bukan

menyuruh melaksanakan maksiat kepada Allah.

Sebagimana dalam sabda Nabi diterangkan:

نيترم هرجا هلف هبر ةدابع نسحاو هديسل حصناذادبعلا نا  Artinya: ”Apabila seorang hamba jujur dan ikhlas di dalam melaksanakan segala ibadah kepada 

  Allah maka hamba itu akan diberikan pahala dua kali (2X) lipat, yaitu pertama ia telah taat 

kepada majikannya dan kedua taat ibadah kepada Allah SWT” .

 Jadi pada bait ini musannif menjelaskan segala sesuatu yang bermanfaat buat hambanya begitu

pula sebaliknya seorang hamba harus harus taat kepada apa-apa yang telah diperintahkan

kepadanya yang bermanfaat.

مثحم كاذف مهملعو قفنا دالوالاو لهالا قوقح ظفحاو  Artinya: “Dan engkau harus menjaga semua kewajiban terhadap keluarga (Istri) dan anak-anak ,

engkau harus memberikan nafkah dan mendidik mereka semuanya maka itu adalah diwajibkan”  

ظفحاو :هلوق Pada bait ini musannif akan menjelaskan 1 (satu) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 60 (enam

puluh).

60.  Cabang perbuatan iman yang ke 60 (enam puluh) yaitu seorang suami harus memenuhi hak-hak 

istri dan anak.

 Wajib kepada seorang suami memberikan nafkah kepada istri nya yang taat dan menyerahkan

diri sebagaimana mestinya. Maka kepada istri yang  زوسن nusuz tidak wajib bagi seorang suami

memberikan nafkahnya.

Memberikan nafkah kepada seorang istri tergantung kepada keadaan suami nya, jika suami nya 

orang yang Musykil ليكشم maka satu hari nya cukup seorang suami memberikan satu mud yaitu

6 atau ¾ liter, kemudian menggunakan ranjang sesuai dengan pantasnya. Suami wajib

memberikan sandang yang berupa pakaian kepada istri nya yang setia 6 bulan satu kali,

selanjutnya dalam memberikan nafkah kepada istri itu tidak gugur karena terlewat masanya. Jika 

si suami dalam satu bulan tidak memberikan nafkah maka ia telah berhutang kepada istri nya 

 yang harus dibayarnya.

Begitu pula seorang suami berkewajiban untuk memberikan pendidikan kepada istri nya tentang 

cara bagaimana seharusnya beribadah kepada Allah seperti mengajarkan tentang syahad baik itu

syahadat munji yaitu syahadat yang dapat menelamatkan di akhirat nanti, juga wajib mengajarkan

tentang cara melaksanakan sholat beserta syarat rukun nya dan yang membatalkannya. Juga wajib

mengajarkan yang berkenan dengan masalah haid cara mensucikannya serta mengajarkan

beberapa hal kewajiban seorang istri kepada suami nya.

Page 28: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 28/38

28

Begitu pula seorang Ayah wajib memberikan nafkah kepada anak nya tapi memberikan nafkah

kepada anak itu tidak jadi hutang jika terlewat waktunya. Seorang Ayah wajib memberikan

pelajaran kepada anak mengenai ilmu tauhid, ilmu fiqih, ilmu tasawuf, dan ilmu akhlaq.

- Mengajarkan ilmu tauhid supaya anak benar dalam membaca dua kalimat syahadat dan

mengetahui maknanya.

- Mengajarkan ilmu fiqih agar anak benar didalam melaksanakan taqwa nya kepada Allah.

- Mengajarkan ilmu tasawuf agar bisa beramal sempurna yang menghasilkan pahala yang besardan menjauhi dari hal yang dapat merusak pahala.

- Mengajarkan ilmu akhlaq agar anak mulia hidupnya di dunia dan di akhirat.

 Akhlaq itu adalah merupakan pakaian orang yang beragama, maka orang yang beragama tidak 

berakhlaq maka rendah martabatnya. Jadi wajib kepada seorang Ayah mengajarkan keempat 

ilmu yang telah dijelaskan di atas kepada anak. Dan jika tidak mampu maka seorang Ayah wajib

menyerahkan kepada guru di pesantren. 

ضرم ندوع مهمالس در ن يدلا لهال ببحاواوملسا ىتوم لص ى    Artinya: “Dan engkau harus mencintai kepada ahli agama dan engkau harus menjawab salamnya dan 

engkau harus menjenguk kepada orang yang sakit dan engkau harus menyolati orang-orang mati yang Islam”  

الهل ال ببحاو :هلوقن يد   Pada bait ini musannif akan menjelaskan 4 (empat) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 61, 62, 63,

dan 64.

61.  Cabang perbuatan iman yang ke 61 (enam puluh satu) yaitu mencintai ahli agama Islam. Sabda 

Nabi SAW yang artinya: “Barang siapa yang merasa berbahagia dijauhkan dari segala perbuatan 

 yang dapat memasukkan kedalam Api Neraka, dan merasa berbahagia dari segala perbuatan yang 

dapat memasukkan ke Surga, maka apabila ia mati maka harus terlebih dahulu dia mengucapkan 

dua kalimat syahadat dan harus berbuat kebaikkan kepada tiap-tiap umat Islam yang dilandasi 

dengan rasa cinta”. Sabda Nabi lain yang artinya : “Hendaklah kamu memperbanyak kenalan dengan sesama 

mukmin sebab tiap-tiap mukmin itu bisa memberikan pertolongan atas izin Allah pada hari 

kiamat nanti” .

Maka begitu pentingnya mencintai para alim ulama sambil memberikan hadiah kepadanya dan

melaksanakan segala apa yang telah mereka laksanakan yaitu berupa amal soleh, insya Allah kita 

sama-sama akan mendapatkan syafa’at dari nya. Sabda Nabi SAW yang berbunyi:

مثل ملاؤمنين فى توادهم وتراحمهم كمثل اجسد اذا اشتكى عضومنه تدا عىرهسلاو ىمحلاب هرئاس 

 Artinya: “Seorang muslim dengan seorang muslim lainnya hendaklah ia saling berkasih sayang seperti satu anggota tubuh apabila anggota tubuh yang satu merasa sakit, maka seluruh tubuh nya 

ikut merasa sakit” .

Seperti ada bisul di pantat tapi yang merasakan sakit seluruh anggota tubuh, sehingga mata ikut 

nangis, bibir ikut mengeluh. Dan ada lagi sabda Nabi SAW yang menjelaskan “bahwa seorang 

muslim harus berbuat baik kepada sesama muslim semata-mata karena rasa cinta sama-sama 

mendapatkan taufik dan hidayah menjadi orang muslim”. Dan ada sabda Nabi lain yang artinya:

“Berbuat baik kepada sesama muslim itu sebaik-baiknya ibadah dan lebih baik dari pada 

beribadah 60 tahun” .

Page 29: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 29/38

29

62.  Cabang perbuatan iman yang ke 62 (enam puluh dua) yaitu memberi dan menjawab salam.

Bila ada seorang muslim yang membaca Assalamu’alaikum ( مكيلع مالسلا ), maka wajib dijawab

dengan Wa’alaikum Salam ( مالسلا مكيلعو ) baik salam itu diucapkan kepada orang yang 

rendah maupun kepada orang yang tinggi jabatannya. Sebagimana Allah SWT berfirman yang 

berbunyi:

# s Œ Î) u  ρΛ ä Š Íh‹ ã m 7π Š Ås t F  Î/(# θ –Š y  s s ùz    |  ¡ ô m r '  Î/ !$  p κ ÷ ] ÏΒ÷ ρr & !$ y  δρ–Šâ ‘ ∩∇∉∪ 

 Artinya: “Apabila kamu sekalian diberikan salam yaitu dengan ucapan assalamu’alaikum (semoga 

 Allah memberikan rahmat dan salam kepada kamu) Maka jawablah dengan ucapan wa’alaikum 

salam warohmatullahi wabarokatuh” . (Q.S.An-Nissa ayat 86)

Sabda Nabi SAW yang artinya:

“Apabila seorang muslim diberi salam kemudian ia pun menjawabnya maka Malaikat 

memberikan ampunan 70 kali untuk mereka” 

  Jika laki-laki sama laki-laki atau perempuan sama perempuan saling memberikan salam, maka 

sunnah dilanjutkan dengan bermushofahat 

ملاصافحة(salam-salaman). Sebagaimana Nabi SAW 

bersabda yang berbunyi:

 تمام تحيا تكم بينكم ملاصافحة Artinya: “Salam yang paling sempurna diantara sesama muslim yaitu membaca salam dilnjutkan 

dengan berjabatan tangan” .

  Jika laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim اجننى (ajnani) tidak baik berjabatan tangan

karena hukumnya haram.

63.  Cabang perbuatan iman yang ke 63 (enam puluh tiga) yaitu menengok atau melayat orang yang 

sedang sakit.

Sebagaimana dalam sabda Nabi dijelaskan:

هيف ترق هدنع دعق اذاف ةمحرلا ىف ضاخ ض يرملا لجرلاداع اذا  Artinya: “Apabila seseorang menengok / menjenguk kepada orang yang sakit maka rahmat Allah 

tetap kepadanya (orang yang menjenguk)”  

  Atau dalam hadits kudsi dijelaskan: “Apabila seseorang menjenguk orang yang sakit atau 

berziarah, dan kemudian telah membuat tempat di Surga” . Dan yang paling baik jika kamu

menengok orang yang sedang sakit memegang keningnya sambil menanyakan keadaanya dan

berdoa “Allahummasyfihu fainnaka antas syaa fii layughodiru saqoma”

 اللهم اشفه فانك انت الشا في الي غادرسقما64.  Cabang perbuatan iman yang ke 64 (enam puluh empat) yaitu menyolati mayit.

Sebagaimana sabda Nabi SAW yang berbunyi:

رب تومت ملسم لك ىلعو مكيلع ةبجاو ةالصلاارجافوا ناك ا  

Page 30: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 30/38

30

 Artinya: “Di wajibkan atas kamu menyolati mayyit yang muslim baik muslim yang taat maupun 

muslim yang suka berbuat dosa, dan jika mayyit nya orang kafir maka haram disholati”  

 Juga dalam firman Allah dijelaskan:

Ÿωu  ρÈe≅ |  Á  è ?#’  n  ? t ã 7‰ t n r &Ν  åκ ÷ ] ÏiΒ|   N$ Β# Y‰ t / r &Ÿ∩∇⊆∪ 

 Artinya: “Dan janganlah kamu menyolati kepada orang yang jelas-jelas kufur, dan orang munafik 

 yang telah mati hatinya, tidak ingin beriman kepada Allah” (Q.S. At-Taubah ayat 84).

Dan di sunnahkan menyolati mayyit itu dengan jumlah yang banyak lebih dari seratus orang,

bagaimana saja caranya supaya orang yang menyolati itu banyak bila perlu membagi-bagikan duit 

supaya mayyit itu selamat di akhirat nya. Sebagimana Nabi SAW telah bersabda yang berbunyi:

 من صلى عليه مائة من ملاسلمني غفرت له ذنوبه Artinya: “Barang siapa yang mati disholatkan oleh seratus orang muslim maka segala dosa mayyit 

itu diampuni Allah SWT”  

Dan caranya bila kita mati ingin disholatkan oleh orang banyak maka kita harus mau

menyolatkan kepada mayyit orang lain.

ملظتال دسفم نع ىخادعباو هلالا دمح ملسم شط اعل تمش  Artinya: “Engkau harus membaca Yar Hamuka Allah kepada orang yang bersin, orang muslim yang 

memuji kepada Allah dan engkau harus menjauhi wahai teman ku dari orang yang suka mengerjakan 

kerusakan maka engkau tidak akan dizolim”  

سطاعل تمش :هلوق Pada bait ini musannif akan menjelaskan 2 (dua) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 65, dan 66.

65.  Cabang perbuatan iman yang ke 65 (enam puluh lima) yaitu membaca Yar Hamuka Allah

.mendoakan kepada orang yang bersin (تشميت العاطس) (ي رحمك هللا) Apabila ada orang yang bersin membaca Alhamdulillah maka orang dekat kepada yang bersin itu

  wajib membaca Yar Hamuka Allah (هللا كمحر ي) kemudian orang yang bersin itu wajib

menjawabnya dengan ucapan Yahdikumullah Wayushlihu Baa likum (مكلاب حيلص يو هللا مك يده ي)sebagaimana dalam hadits Nabi dijelaskan:

دمحلا لقيلف مكدحا سطع اذافهدنع نم لقيلف كلذ لاق اذاف نيملاعلا بر هللامكلو ىل هللارفغ ي كلذ اولاق اذاف هللا كمحر ي 

 Artinya: “Apabila diantara kamu sekalian ada orang yang bersin maka orang yang bersin itu disunnahkan mengucapkan Alhamdulillah kemudian orang dekat kepadanya wajib mengucapkan 

Yar Hamuka Allah ( هللا  ك م ح  ر  ي   ) kemudian orang yang bersin itu wajib menjawab kembali 

dengan ucapan Yaghfirullah li walakum (   م  ك  ل  و ىل هللا  رف غ  ي  )”  

Hal ini dilakukan jika bersinnya itu tidak secara terus menerus bukan bersin karena mencium

barang atau sesuatu yang membuat hidung kita bersin.

Page 31: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 31/38

31

66.  Cabang perbuatan iman yang ke 66 (enam puluh enam) yaitu menjauhi dari segala sesuatu yang 

dapat merusak agama seperti menjauhi dari orang-orang yang ahli bid’ah dan menjauhi kepada 

orang yang sering melaksanakan dosa besar. Cara menjauhinya yaitu dengan menjauhi, jangan

bergaul dengan orang itu karena khawatir terbawa kufur, ahli bid’ah dan melakukan dosa besar.

Maka barang siapa yang tidak mampu melaksanakan hukum-hukum Islam ditempat yang ia 

diami karena ada fitnah kepada agama nya, maka wajib orang itu berpindah tempat ketempat 

  yang ia dapat melaksanakan hukum Islam. Dan juga kalau tinggal di kampung itu bisa melaksanakan hukum Islam secara menyeluruh maka lebih utama ia tetap tinggal ditempat yang 

ia tempati. Kemudian jika ia mampu mendirikan kekuatan pada kampung itu atau jika ia 

berpindah dari tempat itu akan membuat kampungnya rusak maka tetapnya ia pada tempat yang 

sedang ia tempati itu hukum nya wajib.

منغت نم أت ن يدلا لها تاروع نرتساو فيض مث رجل مركا “  Engkau harus menghargai (menghormati) kepada tetangga lalu kepada tetamu dan engkau harus 

menutupi keaiban orang yang beragama maka engkau akan tentram dan akan mendapat keuntungan” 

رجل مركا :هلوق 

Pada bait ini musannif akan menjelaskan 3 (tiga) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 67, 68, dan 69.

67.  Cabang perbuatan iman yang ke 67 (enam puluh tujuh) yaitu memuliakan tetangga.

Harus berbuat baik kepada tetannga yaitu dengan cara memberikan kebahagian seperti

memberikan makanan, melihatnya dengan muka yang berseri-seri, mengampuni segala 

kesalahannya. Jika kita tidak mampu melakukan seperti yang di atas tadi paling tidak kita jangan

sampai menyakiti hati nya. Sabda Nabi SAW yang berbunyi:

املسم نكت كرواج نم ةروحم نسحا  Artinya: “Hendaklah kamu bergaul yang baik dengan tetangga mu niscaya kamu akan 

diselamatkan” 

Sabda Nabi SAW yang lain:

 من كان ي ؤمن بهللاا واليوم اال خر فليكرم جاره Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kiamat maka muliakanlah 

tetangga mu”  

 Yang dimaksud dengan tetangga yaitu orang-orang yang berada disekitar kita kira-kira jaraknya 40

rumah atau lebih. Sebagaimana Nabi telah bersabda yang artinya:

“Barang siapa yang ingin dicintai Allah maka harus benar dalam ucapannya melaksanakan 

amanah dan jangan menyakiti tetangga” 

68. Cabang perbuatan iman yang ke 68 (enam puluh delapan) yaitu memuliakan tamu.

Harus menyambut tamu kita dengan muka yang cerah / berseri-seri, berbicara dengan omongan  yang baik, menyegerakan memberikan makanan, minuman seadanya, selanjutnya dalam hal

memberikan makanan atau minuman itu yang lebih baik dilakukan oleh sendiri, sebagaimana 

 yang telah dilaksanakan oleh Nabi dan para sahabat nya. Memberikan makanan dan minuman

itu jangan sampai membuat diri kita susah payah yang tidak mampu diada-adakan sampai

menghutang ke warung yang baik itu adalah memberikan makanan atau minuman itu sewajarnya 

saja yang kira-kira ikhlas memberikannya. Sebagaimana sabda dijelaskan dalam sabda Nabi, yang 

tertukis:

Page 32: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 32/38

32

ةش اشبب ههجو ىف رظنيف فيض هيت أ ي نمؤم دبع نم ام رانلا ىلع هدسج هللا مرح الا 

 Artinya: “Jika ada orang mukmin yang kedatangan tamu kemudian ia menyambut tamu itu 

dengan ramah, dengan raut wajah yang berseri-seri, maka Allah mengharamkan jasad nya untuk masuk kedalam Api Neraka”  

Nabi Ibrahim mendapat julukan Aba Dhoif  (bapak para tamu) karena bila ia akan makan selalu

mencari tamu sampai beberapa kilo meter. Pada suatu hari Nabi Ibrahim ingin memberikan

  jamuan kepada tamu Nabi Muhammad SAW, kemudian ia megangkatkan tangan berdoa 

memohon kepada Allah, maka Allah mengabulkan atas permohonannya lantas Allah

memerintahkan malaikat Jibril naik ke atas Jabal Qubaes dan meniupkan kapur itu sehingga rata 

seluruh dunia maka tempat yang kejatuhan kapur itu akhirnya menjadi garam sampai hari kiamat 

nanti. Jadi semua garam yang ada di muka bumi sekarang ini adalah merupakan berkat doa yang 

dibaca oleh Nabi Ibrahim sebagai jamuan untuk umat Nabi Muhammad SAW.

69.  Cabang perbuatan iman yang ke 69 (enam puluh sembilan) yaitu menutupi kesalahan orang lain.

Barang siapa yang suka menutupi kesalahan orang lain, maka kesalahannya akan ditutupi pula.Dikisahkan ada satu orang perempuan datang kepada Hatim bin Alwan Qoddasa Allah sirrah  

kemudian menanyakan satu masalah kebetulan waktu itu ia kentut maka marah (قدس هللا سره)

kepada muka si perempuan itu dari situ kemudian Hatim berkata: “jika kamu bertanya 

keraskanlah suara mu !”  kemudian Hatim itu memperlihatkan mukanya pura-pura tidak tahu

maka si perempuan itu merasa berbahagia sebab dia mengira bahwa Hatim bin Alwan tidak 

mendengar kentut nya.

تت دج ة اغلملا نع ضرعا ةريغب نيتئاو دهزت ربصاومرك   “Dan engkau harus sabar dan engkau harus mendatangkan cemburu (merasa takut dari bersalah) 

engkau harus berpaling dari pembicaraan yang tidak ada artinya, engkau harus dermawan maka 

engkau akan dimuliakan” 

واصبرقوله:  Pada bait ini musannif akan menjelaskan 5 (lima) cabang perbuatan iman yang ke 70, 71, 72, 73, dan

74.

70.  Cabang perbuatan iman yang ke 70 (tujuh puluh) yaitu sabar.

Baik itu sabar dalam taat sehingga kita bisa melakukan segala kehendaknya, sabar atas musibah

 yang menimpah dari kita sehingga bila datang musibah kepada kita tidak merasa jengkel. Sabar

dalam menjauhi perbuatan maksiat sehingga kita dapat menjaga dari perbuatan seperti itu.

Maupun sabar kepada masalah yang membuat hati jadi sakit, sebaliknya kita tidak membalas ataskejelekkannya tapi memaafkannya dan pasrah kepada Allah dan mengharapkan balasan dari-

Nya. Firman Allah SWT yang berbunyi:

ن يرباصلا عم هللا نا  Artinya: “Sesungguhnya rahmat dan kasih sayang Allah bersama orang-orang yang sabar”  

Oleh karena itu wajib bagi kita semua menanamkan sifat sabar dalam menghasilkan tujuan yang 

baik.

Page 33: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 33/38

33

71.  Cabang perbuatan iman yang ke 71 (tujuh puluh satu) yaitu qona’ah.

Qona’ah yaitu merasa cukup kepada sesuatu yang telah diberikan Allah, menurut penglihatan

zahir, perbuatan yang semacam ini disebut juga  Zuhudul Arifin   نيفراعلا دهز. Jadi orang yang 

mengetahui akan pentingnya beramal untuk di akhirat dan di dunia, maka harus merasa cukup

kepada segala kebutuhan yang telah diberikan untuk menambah bekal beribadah kepada Allah

dari sesuatu yang yakin halnya menurut zahir, maka kita tidak usah ingin memperoleh sesuatusecara berlebihan, yang penting dengan yang telah diberikan itu, kita bisa taat kepada Allah

SWT. Adapun menghindari dari sesuatu barang yang haram maka wajib bagi kita untuk 

menghindarinya, juga bila kita menerima sesuatu yang dapat menghasilkan dan menambah

keagungan dari Allah SWT maka hukumnya sunnah, dan jika kita menghindari dari sesuatu yang 

menghalangi datangnya siksa, maka itu hukumnya wajib.

Maka sudah selayaknya bagi kita untuk menghindari dari sesuatu perkara yang diharamkan sebab

akan disiksa bila tidak dijauhi. Kata Imam Al-Ghazali yang dimaksud qona’ah adalah tidak terlalu 

tertarik kepada perkara dunia sebab kamu tahu akan hinanya dunia dibandingkan dengan 

indahnya kenikmatan di akhirat .

72.  Cabang perbuatan iman yang ke 72 (tujuh puluh dua) yaitu harus merasa cemburu, khawatir

kepada sesuatu yang batil bercampur dengan yang hak (benar) dan merasa khawatir kepada perbuatan kita bila melakukan perbuatan yang batil yang dilarang oleh Allah SWT dan juga 

seorang suami harus mempunyai rasa khawatir kepada istri nya bila ia melakukan maksiat juga 

orang tua harus merasa khawatir kepada anak nya takut-takut ia melakukan perbuatan yang dapat 

merusak kehormatan dirinya baik jelek menurut pandangan manusia maupun jelek menurut 

pandangan Allah SWT seperti anak mencuri, anak malas ngaji atau perbuatan yang lain yang 

dapat merusak kehormatan orang tua nya. Maka barang siapa yang tidak mempunyai rasa 

khawatir (takut terhadap yang diuruskan berbuat maksiat, maka orang yang seperti itu disebut 

orang dayus yang diancam oleh Nabi dalam sabdanya yang artinya:

“Orang dayus diharamkan untuk masuk kedalam Surga, dan orang dayus seolah-olah telah 

membuat tempat yang dapat mengundang mendapatkan siksa dari Allah SWT” 

  Jika di bumi ada orang yang selalu berbuat maksiat kepada Allah maka siksaan itu untuk 

semuanya, maka jika Allah sayang kepada makhluk-Nya pasti mendatangkan siksaan di dunia nya supaya di akhirat nanti bersih dosa nya, dan tandanya Allah tidak sayang kepada makhluk-

makhluknya, suka sengaja kepada makhluk-makhluknya berbuat maksiat sekenyangnya supaya 

nanti di akhirat mendapatkan siksaan yang lama.

Seorang istri cemburu kepada suami nya karena ingin nikah lagi kepada yang lain, maka cemburu

seperti itu bukan cemburu yang diharapkan Allah sebab suami nya itu bukan untuk berbuat 

maksiat tapi akan melaksanakan sunnah Rasul jadi tidak usah khawatir, cemburu tapi jika seorang 

istri khawatir kepada suami nya akan melakukan maksiat. Cemburu istri semacam itu benar,

bahkan jika suami ingin menikah lagi kepada yang lain lebih sholeh dari pada istri yang pertama,

istri yang pertama itu harus memperbolehkannya, bukannya marah.

73.  Cabang perbuatan iman yang ke 73 (tujuh puluh tiga) yaitu menjauhi pembicaraan yang tidak ada 

manfaatnya, artinya apabila kita berbicara yang kira-kira dapat mendatangkan dosa harus dijauhi.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam sabda Nabi yang berbunyi:

هينع ي ال ام هكرت ءرملا مالسا نسح نم  Jadi bagi orang yang mempunyai iman yang sempurna harus dapat berbicara dengan ucapan yang 

dapat mendatangkan manfaat, seperti Amarma’ruf Nahimunkar atau dalam rangka mengingatkan

kita kepada Allah, dan bila tidak ada omongan yang baik lebih baik diam, jangan ngomong.

Dikisahkan ada seorang manusia yang datang kepada ahli ma’rifat meminta supaya diberi

Page 34: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 34/38

34

petunjuk agar bisa berbahagia di dunia dan di akhirat, maka ahli ma’rifat itu berkata: “agama mu 

harus ditutupi dengan dua jilid seperti kitab kita dijilid / sampul agar bebas dari kotoran supaya 

bersih” kemudian laki-laki itu bertanya lagi: “apa sampul agama itu?”  jawab ahli ma’rifat: “yaitu 

kamu harus diam jangan banyak bicara kecuali omongan yang dibutuhkan dan ada manfaatnya 

dan janganlah kamu bergaul dengan orang kecuali dengan orang yang dibutuhkan seperti bergaul 

dalam rangka meningkatkan taqwa kepada Allah, seperti dalam sholat berjama’ah, pengajian atau 

 yang lainnya dalam rangka mengingatkan kita kepada Allah” .

74.  Cabang perbuatan iman yang ke 74 (tujuh puluh empat) yaitu harus dermawan kepada semua 

orang.

  Yaitu memanfaatkan semua harta benda untuk sesuatu yang dikehendaki oleh hukum syara’

seperti memberikan harta kepada fakir miskin, kepada kerabat, kepada ahli agama, dan

memberikan harta benda demi untuk syiar Islam. Adapun memberikan harta benda kepada 

sesuatu yang tidak dikehendaki oleh hukum syara’ itu bukan dermawan hukumnya syafih  شفيهbahkan akan ikut berdosa memberikan sesuatu kepada orang yang akan berbuat maksiat,

sehingga tidak akan jadi maksiat jika orang itu tidak diberi bantuan oleh kita. Pemberian orang 

kafir dan munafik yaitu yang zahir dan batin nya kufur kepada Allah atau kepada hukum Allah

sebagian atau hanya mengaku saja beragama Islam sedangkan hati nya benci kepada peraturan Allah, mendukung kepada keinginan orang-orang kafir maka pemberiannya itu percuma, tidak 

ada manfaatnya, tidak akan menghasilkan pahala di akhirat nanti jika pemberiannya itu

digunakan untuk menghancurkan agama Islam, maka pemberiannya itu akan menambah

dosanya. Seperti memberikan sesuatu kepada ulama agar ia tidak menyampaikan sesuatu yang 

hak (benar) perbuatannya itu sangat berbahaya dan itulah yang disebut dengan fitnah dunia.

Berkata Imam Ghazali: “yang dinamakan dermawan yaitu pertengahan antara boros dan kikir,

atau mempergunakan sesuatu sebagaimana yang dikehendaki oleh hukum syara’ sesuatu dengan 

bagaimana baiknya” . Orang yang dermawan akan senantiasa berbahagia dan susah

dimudharatkan oleh orang yang hasud sehingga dengan sifat dermawan nya itu akan terasa 

semakin gampang mencari rizki. Ada satu cerita yang ada sangkut pautnya dengan sifat dermawan

kepada makhluk, sehingga dengan sifat dermawannya itu yang tadinya ia beragama Majusi musuh

Islam menjadi agama Islam yaitu kisah Bahrum dikisahkan di negara Iraq ada seorang manusia  yang bernama Abdullah bin Mubarok, dia sedang naik haji, pada suatu hari ia tidur di hijir Ismail  

kemudian bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah berkata kepada 

 Abdullah bin Mubarok, “jika kamu pulang kamu harus pergi kesuatu kampung ciri orang yang 

bernama Bahram yang beragama Majusi tolong sampaikan salam ku padanya dan tolong 

sampaikan kepadanya bahwa Allah meridhoinya” . Setelah itu Abdullah bin Mubarok bangun dia 

membaca Laa haula wala quwata illa billahil a’lliyilazim    ال حوال وال قوة اال بهللاا العلى العظيمlalu ia berkata: “aduh ini impian Syetan” kemudian dia berwudhu lalu ia melaksanakan sholat 

dan tawaf setelah ia merasa cape lalu ia tidur kembali dan bermimpi seperti semula berulang-

ulang sampai 3x (tiga kali), setelah selesai naik haji kemudian ia pulang ke negeri Baqdad dan

langsung pergi kesuatu kampung disana ia bertemu dengan seorang yang telah lanjut usia,

kemudian Abdullah bin Mubarok bertanya kepada orang tua itu: “apakah kamu yang bernama 

Bahram?” orang tua itu menjawab: “benar akulah yang bernama Bahram” . Abdullah bertanya 

lagi: “apakah kamu pernah berbuat baik”. Bahram menjawab: “tentu, saya punya kebaikkan yaitu 

saya mempunyai anak, empat laki-laki dan empat anak perempuan kemudian saya kawinkan 

anak laki-laki dengan anak perempuan saya sendiri” . Kata Abdullah “perbuatan seperti itu 

haram, boro-boro kamu berbuat kebaikan, barang kali masih ada yang lain?” jawab Bahram: “oh

tentu masih ada, saya mengadakan pesta perkawinan buat anak saya”. Abdullah kata: “perbuatan 

seperti itu juga haram, barang kali masih ada yang lain?” . Bahram menjawab: “ada, saya 

mempunyai satu anak perempuan yang sangat cantik sekali, sehingga tidak ada orang yang berani 

Page 35: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 35/38

35

mengawininya kemudian anak itu saya kawini sendiri” . Kata Abdullah: “itu juga haram, mungkin 

ada lagi?” . Bahram berkata: “ada, ketika saya sedang bersenggama anak perempuan saya sendiri 

tiba-tiba datang seorang perempuan muslim bermaksud untuk meminta menyalakan api, begitu 

 perempuan itu keluar kemudian apinya dimatikan lagi saya nyalakan kembali, kemudian mati 

lagi-mati lagi berkali-kali sampai 3x (tiga kali) saya nyalakan, kemudian saya berkata dalam hati 

saya, mungkin perempuan muslim itu bangsat ! lalu saya keluar mengikuti jejak perempuan 

muslim tadi, begitu perempuan itu masuk kedalam rumahnya saya mengintip dari luar, apa yang terjadi ternyata perempuan muslim itu mempunyai beberapa anak perempuan yang sudah tidak 

mempunyai kekuatan saking laparnya, kemudian mereka bertanya pada ibu nya yang beru saja 

datang, ibu membawa apa, saya sudah tidak kuat lagi saya lapar ingin makan ? (rengek seorang 

anak kepada ibu nya) kemudian perempuan muslim itu mencucurkan air mata nya dan berkata: 

ibu ini malu kepada Allah bila akan meminta kepada selain-Nya apa lagi kepada orang agama 

Majusi”. Setelah Bahram mendengar dan menyaksikan apa yang baru saja ia lihat lalu ia pulang 

kerumahnya dan mengambil segala apa yang harus diberikan kepada keluarga muslim yang 

malang itu dipanggulnya sendiri barang-barang itu. Kata Abdullah: “itu baru yang disebut dengan 

kebaikkan yang isya Allah dengan kebaikkan mu itu kamu akan memperoleh kebahagian dari 

  Allah SWT” , kemudian Abdullah menceritakan tentang mimpinya kepada Bahram ketika ia 

sedang ibadah haji di kota suci, maka ketika beres cerita itu diberitahukan kepada Bahram

kemudian seketika itu pula Bahram langsung mengucapkan dua kalimat syahadat, yang berbunyi:

اشهد ان ال اله اال هللا وشهد ان محمدارسول هللا saking gembiranya si Bahram lalu ia meninggal

saat itu pula lalu Abdullah mengurus jenazahnya ia memandikannya, mengkafankannya,

menyolatinya, dan kemudian menguburnya. Kemudian Abdullah berkata: “wahai hamba Allah,

kamu harus menjadi orang dermawan, sebab Allah sudah menggantikan kepada orang yang 

tadinya musuh Allah sekarang menjadi yang dimuliakan Allah” .

مركتف نيملسملا رجهل حلصا اناريغص نمحراو اريبكرقو “Dan engkau harus menghormati kepada orang yang lebih tua dan engkau harus kasih sayang kepada 

 yang lebih muda dan engkau harus membereskan (mendamaikan) pertikaian diantara muslim maka engaku akan di muliakan Allah” 

 قوله: وقركبيراPada bait ini musannif akan menjelaskan 2 (dua) cabang perbuatan iman yaitu yang ke 75, dan 76.

75.  Cabang perbuatan iman yang ke 75 (tujuh puluh lima) yaitu kita harus menghormati kepada 

orang yang lebih tua dan harus kasih sayang kepada yang lebih muda.

Sebagaimana dalam hadits Nabi dijelaskan:

 ليس منا من لم ي وقر كبيرنا ولم ي رحم صغيرنا Artinya: “Tidak termasuk umat ku (mempunyai iman yang sempurna) orang yang tidak menghormati kepada yang lebih tua dan tidak kasih sayang kepada orang yang lebih muda”  

 Ada lagi sabda Nabi yang artinya: “bahwa sesungguhnya Allah akan melihat kepada orang tua 

dengan penglihatan rahmat-Nya, kemudian Allah berfirman”: “Wahai hamba Ku umur mu 

sudah tua, Ku lihat mu sudah pikun, tulang mu sudah lemah, dan mati sudah diambang pintu,

maka sudah waktunya kau datang menghadap Ku yang agung, maka kamu harus merasa malu 

kepada Ku, silahkan tingkatkan taqwa mu kepada Ku, maka Akupun malu oleh uban mu dan 

malu bila akan menyiksa mu nanti di akhirat”. 

Page 36: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 36/38

36

  Jadi orang yang sudah tua yang sudah banyak ubannya, harus rajin beribadah kepada Allah

niscaya Allah akan memberikan penghormatan kepadanya, maka sudah selayaknya kita harus

menghormati kepada orang yang sudah tua supaya mendapatkan penghormatan dari Allah SWT.

Dikisahkan ada sebuah cerita yang berkenan dengan menghormati kepada orang yang lebih dari

pada kita, bahwasanya Sayidina Ali Karomallahu Wajhah pergi untuk melaksanakan sholat 

shubuh berjama’ah dengan Rasulullah SAW. Ketika dalam perjalanan bertemu dengan orang tua 

sedang berjalan didepannya, orang tua itu berjalan dengan sangat santai, Sayidina Ali KW tidak mau mendahului orang tua itu, sebab berjalan sehingga hampir sebentar lagi matahari akan terbit,

begitu Sayidina Ali KW sampai didepan masjid ternyata orang tua itu adalah Nasrani, kemudian

Sayidina Ali masuk kedalam masjid terlihat Nabi sangat ruku, ruku nya Nabi waktu itu sangat 

lama sekali kemudian Sayidina Ali pun ikut sholat berjama’ah bersama Rasulullah. Begitu Nabi

selesai melaksanakan sholat berjama’ah nya kemudian para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah 

mengapa engkau melaksanakan ruku nya lama sekali tidak seperti biasanya?”  Rasulullah

menjawab: “begitu saya ruku dan membaca Subhana robbiyal azimi wabihamdihi sebagaimana 

biasanya, kemudian pas saya mau bangun tiba-tiba datang malaikat Jibril menyimpan sayap nya 

dipundak ku yang membuat saya tidak bisa bangun, pas malaikat mengangkat sayapnya baru saya 

bisa bangun” . Sahabat bertanya lagi: “apa maksud malaikat berbuat seperti itu?”  Rasulullah

menjawab: “saya tidak mengerti” . Maka kemudian datanglah malaikat Jibril dan berkata: “wahai 

Muhammad kejadian saya berbuat seperti itu karena Sayidina Ali KW tidak mengetahui bahwa orang tua yang sudah beruban yang lewat didepannya itu adalah agama Nasrani / Kristen Ali tidak 

berani mendahuluinya dari situ kemudian Allah memerintahkan saya supaya menahan kamu 

  pada waktu sedang ruku agar Ali KW bisa ikut berjama’ah bersama mu dan Allah juga 

memerintahkan kepada malaikat Mikail untuk menahan jangan dulu menerbitkan matahari 

karena memuliakan Sayidina Ali KW yang akan melaksanakan sholat berjama’ah bersama 

Rasulullah SAW” . Kemudian juga wajib bagi kita menyayangi kepada mereka yang lebih muda 

umur nya dari pada kita, baik dalam umur nya atau kemampuannya. Sabda Nabi SAW yang 

artinya: “tidak termasuk penyayang orang yang hanya menyayangi kepada dirinya dan 

keluarganya saja, tapi orang yang penyayang itu adalah orang yang menyayangi seluruh kaum 

muslimin” .

Sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam firman-Nya yang berbunyi:

ءامحرلا هد ابع نم هللا مح ر ي امنا   Jadi kasih sayang itu harus kesemua kaum muslimin yang lebih muda dari pada kita terutama 

kepada anak yatim piatu. Nabi SAW bersabda yang artinya: “Barang siapa yang mengusap kepala 

anak yatim, maka tiap-tiap rambut yang akan usapannya itu akan jadi cahaya yang akan 

menerangi pada hari kiamat nanti kepada orang yang mengusapnya”. Sehingga ada sebuah cerita 

orang yang berdosa dimaafkan karena kebaikkannya suka memberikan kebahagiaan kepada anak 

 yatim piatu. Diceritakan ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, kemudian laki-laki

itu berkata: “ Ya Rasulullah saya telah berbuat maksiat hendaknya kau mau memaafkan segala 

kesalahan !”  Nabi berkata: “apa kesalahan mu?” . Jawab laki-laki itu: “saya malu 

menceritakannya” . Nabi berkata lagi: “kemu ini gimana sih, kau pakai malu-malu segala 

menceritakan kesalahan mu sendiri dihadapan ku, dihadapan Allah kau tidak malu pada hal Dialah yang lebih mengetahui apa yang telah terjadi pada diri mu. Silakan kesana pulang! Saya 

merasa khawatir ada siksaan menimpah ku”. Kemudian pergilah laki-laki itu dengan membawa 

perasaan yang sangat menyesal sekali dan menangis, setelah laki-laki itu pergi lalu datang malaikat 

 Jibril kepada Nabi, dan berkata: “hai Muhammad ! mengapa kau putus asa terhadap orang yang 

telah berbuat maksiat itu ? pada hal laki-laki itu telah melakukan kebaikkan yang dapat melebur 

atau menghapuskan dosanya” . Kemudian Nabi bertanya: “kebaikkan apa yang telah ia lakukan?” .

  Jibril menjawab: “ia suka memberikan kebahagiaan kepada anak-anak nya, baik itu dengan 

Page 37: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 37/38

37

memberikan pakaian makanan itu lainnya yang dapat membahagiakan anak-anak kan itu, nah 

karena kebaikkan itulah sehingga dosanya mendapat ampunan dari Allah SWT” .

76.  Cabang perbuatan iman yang ke 76 (tujuh puluh enam) yaitu mau mendamaikan persengketaan

 yang terjadi dikalangan orang-orang muslim.

 Yaitu apabila kita menemukan jalan untuk mendamaikan persengketaan yang terjadi dikalangan

orang-orang muslim kita wajib menyelesaikannya. Sebagaimana dalam firman Allah dijelaskan:

$ y  ϑ  ‾Ρ Î)t βθ ãΖ ÏΒ÷ σ ßϑ ø9 $ # ×οu  θ ÷ z Î)(# θ ßs  Î= ô¹r ' s ùt  ÷  t /ö / ä 3 ÷ƒ u  θ y   z r & 4 ∩⊇⊃∪ 

 Artinya: “Bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara 

keduanya” (Q.S. Al-Hujarat ayat 10).

Mendamaikan orang-orang muslim yang sedang bersengketa itu pahalanya lebih besar dari pada 

sholat sunnah, puasa dan memberikan sedekah. Hal ini telah dijelaskan Nabi dalam sabdanya 

 yang berbunyi:

دصلا لضفامايصلاو ةقدصلا نم لضفا ادف نيبلا تاذ حالصا ةق   Artinya: “Yang paling utama-utamanya bersodakoh yaitu mendamaikan persengketaan yang 

terjadi antara dua orang muslim dan membuat perdamaian itu lebih baik dari pada sholat sunnah, puasa dan sodakoh” .

Bahkan jika kita berbohong untuk mendamaikan persengketaan itu dikalangan muslim itu

hukum nya boleh. Dan apabila seorang muslim tidak saling bertanya sebagaimana biasanya 

sambil marah lebih dari tiga hari maka hukum nya haram, sehingga jika ia mati akan dimasukkan

kedalam Api Neraka. Sebagaimana dalam hadits telah dijelaskan kecuali memutuskan karena 

ada uzur syara’ seperti bermusuhan dengan orang fasik, ahli bid’ ah agar ia berhenti dari fasik dan

bid’ ah nya, maka kedua orang ini boleh kita musuhi.

معنتت ةنجب نوكت ىتح اكسفنل بحتام سانل ببحاو “Dan engkau harus mencintai kepada semua manusia muslim seperti engkau mencintai kepada diri mu sendiri sampai kamu tinggal didalam Surga mendapat kenikmatan” 

سانل ببحاو :هلوق Pada bait ini musannif akan menjelaskan satu cabang perbuatan iman yaitu yang ke 77 (tujuh puluh

tujuh).

77.  Cabang perbuatan iman yang ke77 (tujuh puluh tujuh) yaitu mencintai sesama muslim.

Seperti halnya kita telah mencintai kepada diri kita sendiri. Sebagaimana sabda Nabi yang 

berbunyi:

هسفنل بح ي ام هيخال بح ي ىتح مكدحا نمؤ يال 

 Artinya: “Tidak dikatakan iman yang sempurna seorang mukmin diantara kamu sehingga cinta 

nya kepada semua orang muslim, itu seperti mencintai kepada diri nya sendiri” .

Seperti mencintai kepada perbuatan taat kepada Allah yang membawa manfaat kepada diri nya.

Kita harus mencintai kepada muslim semuanya, seperti kita mencintai kepada diri kita sendiri.

Sebagaimana dalam sabda Nabi dijelaskan:

تاومسلا ىف نم مكمحر ي ضرالا ىف نم اومحرا نمحرلا مهمحر ي نومحارلا 

Page 38: 77 cabang Iman

5/15/2018 77 cabang Iman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/77-cabang-iman-55ab4e5604f50 38/38

38

 Artinya: “Orang yang kasih sayang, dicintai Allah Yang Maha Rahman dan kamu harus 

mengasihi kepada orang yang ada di bumi ini niscaya engkau akan dikasihi oleh makhluk yang 

ada di langit yaitu malaikat” .

مشح ي ن يذلا بحصلاو لالاو دمحم ىبنلا ىلع ةالصلا مث “Selanjutnya rahmat Allah yang merupakan penghormatan semoga dilimpahkan kepada seorang nabi.

Yaitu Nabi Muhammad beserta keluarganya dan sahabatnya yaitu mereka yang dianggap sebagai 

kerabat Rasul” 

ةالصلا مث :هلوق Satu bait ini merupakan tambahan Syeck Abdul Mu’in yang merupakan salawat, karena 

mengharapkan semoga Allah menerima amal baik kita semua. Syeck Abdul Mu’in berkata: مث ةالصلا  

artinya: kemudian rahmat Allah semoga dilimpahkan kepada seorang Nabi, yaitu Nabi Muhammad

SAW beserta keluarganya, kepada saahabatnya yaitu orang-orang yang dianggap مدخ (pembantu) dan

kerabat ahli Nabi. هللاوباوصلاب ملعا  Waullahu a’lamu bishowaab.

  Akhirnya dari saya pesantren As-Salafiyyah yang ingin menyumbangkan sekedar pembuka dalam

rangka ingin mengetahui ini kandungan kitab Syu’bul Iman yang menerangkan atas semua pekerjaan

 yang menyempurnakan keimanan.

Dan hanya inilah yang bisa saya haturkan. Mudah-mudahan ada manfaatnya dan berkenan di hati

semua pembaca, juga kurang lebihnya hanya sekian adanya, dan atas segala kekurangannya mohon

maaf lahir dan batin.

ة يادهلاو قيفوتلا هللاابوهتاكربو هللا ةمحرو مكيلع مالسلاو   Wabillahi Taufik Walhidayat Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

Sekian dari saya 

.  Al-Hajji Ahmad Makki bin Haji Abdullah Mahfuzاحلاج احمد مكى بن حاج عبدهللا محفوظ