74732531-penuntun-praktikum-biokimia

18
PENUNTUN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penyusun: Nurlaely Mida R., M. Biomed Chris Adhiyanto, M.Biomed Endah W, M. Biomed Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH  JAKARTA BAB I

Upload: rika-revina

Post on 30-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 1/18

PENUNTUN PRAKTIKUMBIOKIMIA

Penyusun:Nurlaely Mida R., M. BiomedChris Adhiyanto, M.Biomed

Endah W, M. Biomed

Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB I

Page 2: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 2/18

KARBOHIDRAT

I. Uji Molish

 Tujuan:

Untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam suatu larutan.

 Teori singkat:Penarikan molekul air pada karbohidrat oleh asam sulfat pekat akanmembentuk senyawa furfural dan turunannya. Furfural yang terbentukbereaksi dengan α-naftol membentuk senyawa yang berwarna ungu (cincinungu).

Bahan:1. Pereaksi Molish2. Asam sulfat pekat3. Larutan pati 1%

4. Maltose, sukrosa, glukosa dan laktosa masing-masing 0,1 M 

Cara kerja:

BahanTabung

1 2 3 4 5Larutan Pati 1% 2 mL - - - -Larutan Maltosa 0,1 M - 2 mL - - -Larutan Sukrosa 0,1 M - - 2 mL - -Larutan Glukosa 0,1 M - - - 2 mL -Larutan Laktosa 0,1 M - - - - 2 mLPereaksi Molish 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes

Asam sulfat pekat (melalui dindingtabung, JANGAN DIKOCOK )1 mL 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL

Hasil: Cincin ungu

II. Uji Barfoed

 Tujuan:Membedakan monosakarida dari disakarida

 Teori Singkat:Reduksi pereaksi Barfoed oleh karbohidrat dapat terjadi dalam suasanaasam. Pada reaksi positif, larutan akan berwarna biru tua setelahpenambahan pereaksi warna fosfomolibdat. Reaksi ini positif untuk

monosakarida.

Kesimpulan:

Page 3: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 3/18

Bahan:1. Larutan Barfoed (pereaksi terdiri atas larutan kupriasetat dan asam

laktat)2. Pereaksi fosfomolibdat3. Larutan laktosa dan glukosa masing-masing 1%

Cara Kerja:

BahanTabung

1 2Larutan Barfoed 1 mL 1 mLLarutan Glukosa 0,1 M 1 mL -Larutan Laktosa 0,1 M - 1 mLPanaskan dalam air mendidih (100˚C) selama 3 menit, lalu dinginkan

dalam airPereaksi fosfomolibdat 1 mL 1 mLHasil :Perhatikan warna yang terbentuk

III. Uji Benedict Tujuan:

Memperlihatkan sifat mereduksi dari beberapa macam sakarida

 Teori Singkat:Kuprisulfat didalam larutan tembaga alkali akan direduksi oleh sakarida yangmempunyai gugus aldehid atau keton bebas membentuk kuprooksida.

Bahan:1. Larutan Benedict (terdiri dari kuprisulfat, natrium karbonat, natrium

sitrat)2. Larutan glukosa, fruktosa, dan sukrosa masing-masing 1%

Cara Kerja:

Bahan Tabung1 2 3

Larutan Benedict 2 mL 2 mL 2 mLLarutan Glukosa 1% 4 tetes - -Larutan Fruktosa 1% - 4 tetes -Larutan Sukrosa 1% - - 4 tetes

Panaskan selama 8 menit dalam air mendidih (100˚C). lalu biarkandingin perlahan

Hasil:Ada/ tidaknya endapan merah bata

Kesimpulan:

Kesimpulan:

Page 4: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 4/18

IV. Uji Iodium Tujuan:Membedakan pati dari disakarida dan monosakarida

 Teori singkat:Molekul pati mempunyai struktur 3 dimensi berupa spiral. Molekul pati dapatmengikat iodium secara fisik, yaitu dengan menempatkannya di dalamspiral. Kompleks tersebut berwarna biru tua. Bila larutan pati dipanaskan,struktur spiral akan hilang, sehingga molekul pati tidak dapat lagi mengikatiodium. Dengan demikian warna biru tua akan hilang. Monosakarida dandisakarida bila direaksikan dengan iodium tidak memberikan warna biru tua.

Bahan:1. Larutan Lugol2. Larutan Pati 1%3. Larutan sukrosa dan glukosa 0,01 M

Cara Kerja:

BahanTabung

1 2 3Larutan Pati 2 mL - -Larutan Sukrosa - 2 mL -Larutan Glukosa - - 2 mL

Larutan Lugol 1 tetes 1 tetes 1 tetesHasil:Warna biru tua

BAB IILEMAK DAN PROTEIN

Kesimpulan:

Page 5: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 5/18

Lemak adalah senyawa organic alamiah yang tidak larut dalam air, tetapilarut dalam pelarut organic seperti etanol, eter, aseton, kloroform, karbontetraklorida, benzene, toluene, dan lain-lain.Secara kimia lemak terbagi tiga:1. Lemak Sederhana

Lemak jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alcohol, biasanyaberupa gliserol, dan asam lemak. Contoh yang paling banyak ditemukanialah triasil gliserol (TG), yang terdapat pada serum, minyak kelapa, danberbagai minyak lain yang berasal dari mahluk hidup. Minyak adalahlemak berbentuk cair pada suhu kamar, dan bila berbentuk padat disebutlemak. Konsistensi cair atau padat dari lemak pada suhu kamar,ditentukan jumlah atom C penyusunnya. Makin panjang rantai C, makinpadat. Konsistensi lemak juga ditentukan oleh kandungan ikatan rangkap.Semakin banyak ikatan rangkap. Semakin banyak ikatan rangkap,konsistensi semakin cair. Lemak yang banyak mengandung ikatanrangkap disebut asam lemak essential.

2. Lemak MajemukLemak jenuh ini bila dihidrolisis akan menghasilkan suatu alcohol,

suatu asam lemak dan senyawa lain yang bukan alcohol maupun asamlemak. Senyawa yang ketiga ini dapat berupa asam fosfat, asam amino,basa organic seperti kolin. Pada umumnya lemak majemuk bermuatanlistrik atau paling tidak mempunyai pengkutuban muatan dalammolekulnya, sehingga menjadi mudah berinteraksi dengan air.

3. Turunan Lemak Turunan lemak adalah berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis

kedua jenis lemak terdahulu. Yang termasuk dalam kelompok ini adalahkolesterol, gliserol (dan berbagai alcohol lain penyusun lemak), asamlemak dengan ikatan rangkap (asam lemak tak jenuh), asam lemak tanpaikatan rangkap (asam lemak jenuh), dan berbagai macam senyawa steroid(kortisol, prednisone, estrogen, progesterone, testosterone, danaldosterone).

Protein adalah molekul organic yang terbanyak di dalam sel danmenjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan, seperti enzim, proteinkontraktil, protein pembawa pesan informasi dari luar ke dalam sel dansebagai struktur bagian-bagian sel itu sendiri. Protein juga mengendalikanrangkaian reaksi sintesis suatu protein.

Protein merupakan heteropolimer asam-asam amino yang terikat satu

sama lain dengan ikatan peptide. Molekul protein dapat berinteraksidengan air membentuk mantel koloid dalam air. Adanya sejumlahelektrolit dengan konsentrasi encer, dapat meningkatkan kelarutanprotein (salting in). sifat ini dapat dimanfaatkan pemisahan protein.Pemisahan protein dapat dilakukan berdasarkan ukuran molekul danmuatannya.

Salah satu tehnik yang paling mudah untuk identifikasi ada tidaknyaprotein dalam suatu larutan adalah dengan menggunakan uji biuret.Makromolekul lain seperti karbohidrat dan lipid yang tidak mempunyaiikatan peptide akan memberikan hasil yang negative.

I. Uji Biuret

 Tujuan :Memperlihatkan bahwa protein mempunyai ikatan peptide.

Page 6: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 6/18

 Teori Singkat :Ikatan peptide yang menyusun protein dan polipeptida akan bereaksi

dengan Cu2+ dalam suasana basa akan membentuk warna lembayung.

Bahan:1. Larutan albumin atau putih telur2. Air liur3. Larutan pati 1%4. NaOH 10%5. Larutan CuSO4 0,1%

Cara Kerja :

BahanTabung

1 2 3 4Larutan albumin atau putihtelur

1 ml - - -

Air liur - 1 ml - -Larutan pati 1% - - 1 ml -Air suling - - - 1 mlNaOH 10% 1 ml 1 ml 1 ml 1 mlLarutan CuSO4 1-10 tts 1-10 tts 1-10 tts 1-10 ttsHasil:Warna lembayung/ungu

II. Salting Out/ Pengendapan protein dengan garam Tujuan :

Protein sebagai makromolekul yang larut air dalam bentuk koloid, dapatdipisahkan dengan menggunakan larutan garam konsentrasi tinggi.

 Teori singkat :Untuk dapat larut dalam air, suatu molekul harus bisa berinteraksi

dengan molekul air, yaitu dengan cara membentuk ikatan hydrogen.Molekul tersebut akan tersebar merata diantara molekul-molekul air.Muatan listrik pada molekul terlarut sangat membantu kelarutan, karenamuatan yang sama akan saling menjauhi sehungga agregasi antarmolekul tidak terjadi.

Protein bersifat mudah larut dalam air, karena protein mempunyaigugus –CO- dan –NH- (ikatan peptide). Gugus ini dapat berinteraksidengan molekul air melalui ikatan hydrogen. Rantai samping protein yangbersifat hidrofilik dan yang bermuatan, membantu kelarutan protein

dalam air (salting in).

Kesimpulan:

Page 7: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 7/18

Setiap kondisi yang menyebabkan ditariknya air yang mengelilingimolekul protein, akan mengurangi kelarutan protein sehinggamenyebabkan protein mengendap. Pemberian larutan garamberkonsentrasi tinggi akan menyebabkan molekul air yang mengelilingimolekul protein ditarik dan larutan garam konsentrasi tinggi juga akanmenetralkan muatan listrik, sehingga kelarutan semakin berkurang.

Pengendapan menggunakan garam berkonsentrasi tinggi tidak akanmengubah sifat kimia protein karena larutan ini hanya menarik air yangada disekeliling molekul protein. Oleh karena itu, sifat pengendapan iniadalah reversible.

Bahan:1. Serum sapi/manusia2. Larutan ammonium sulfat [(NH4)2SO4]jenuh3. Larutan NaOH 10%4. Larutan CuSO4

Cara Kerja: 5 ml +5 ml lar. Ammonium sulfat jenuh(saturasi 50%)

  Disaring

 FILTRAT I + Kristal ammonium sulfat

PRESIPITAT I(saturasi 100%)

Disaring

 FILTRAT II PRESIPITAT II

Catatan : Filtrat I, Presipitat I, Filtrat II, dan Presipitat II diujidengan uji biuret

Hasil Pengamatan (UJI BIURET)

BahanTabung

1(Filtrate I)

2(Presipit

at I)

3(Filtrat

II)

4(Presipita

t II)Sampel 1 ml Secukupn

ya1 ml Secukupny

aAkuades - 1 ml - 1 mlNa OH 10% 1 ml 1 ml 1 ml 1 mlCuSO4 1% 1-10 tts 1-10 tts 1-10 tts 1-10 ttsHasil:Warna Larutan

Kesimpulan:

Page 8: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 8/18

III. Pemisahan protein dengan etanol absolute Tujuan :

Memperlihatkan bahwa protein dapat dipisahkan dengan pemberianetanol absolute.

 Teori singkat:Etanol absolute bersifat sangat kuat menarik air (higroskopik).

Penambahan etanol absolute pada suatu larutan mengandung protein,akan menyebabkan molekul air yang berinteraksi dengan molekul protein

melalui ikatan hydrogen, ditarik oleh etanol. Akibatnya molekul-molekulproteinberagregasi satu sama lain dan mengendap. Bila agregat partikelprotein tersebut dibiarkan bersentuhan dengan etanol dalam waktu yanglama, maka endapan yang terbentuk tidak dapat dilarutkan lagi sehinggadenaturasi yang terjadi ireversibel.

Bahan :1. Albumin2. Larutan albumin telur3. Etanol absolute

Cara Kerja:

Bahan Tabung1 2

Serum 1ml -Larutan albumin telur - 1mlEtanol absolute 5ml 5ml

S A R I N G

Presipitat UJI BIURET UJI BIURETFiltrate UJI BIURET UJI BIURETHasil:Warna Larutan

IV. Pengendapan dengan logam berat dan pereaksi alkaloid Tujuan:

Bahwa logam berat dan pereaksi alkaloid dapat mengendapkan proteinsecara denaturasi ireversibel.

KESIMPULAN:

Page 9: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 9/18

 Teori singkat:Logam berat seperti timah hitam (Pb), air raksa (Hg) dan pereaksi

alkaloid dapat mempengaruhi kelarutan protein sehingga proteinmengendap dan tidak dapat menjalankan fungsinya.

Pereaksi alkaloid merupakan asam-asam organic yang dapat bereaksidan mengendapkan protein. Asan sulfosalisilat biasanya dipakai untukmelacak ada tidaknya protein dalam urin patologis dan TCA digunakanuntuk melacak ada tidaknya protein dalam serum.

Bahan:1. Serum2. TCA 10%3. Putih telur4. Susu

Cara Kerja:

 Table pengendapan protein dengan logam beratB AHAN

Tabung1 2 3 4

Putih telur 2ml 2ml - -Susu - - 2ml 2mlLarutan HgCl2 (catat jumlahtetesan)

tetes - Tetes -

Larutan Pb-asetat (catat jumlahtetesan)

- tetes - Tetes

Hasil:Endapan

BahanTabung

1Serum 2 ml

 TCA 10% 2 mlHasil:Ada endapan

V. Kromatografi Kolom Tujuan :

Memisahkan molekul Hb dari vitamin B12 dengan menggunakan butiranmikroskopik dekstran sebagai penyaring.

 Teori singkat:Butiran dekstran merupakan polimer glukosa dengan ukuran

mikroskopik tertentu dan dapat digunakan sebagai fasa diam (stationer)

pada tehnik kromatografi.

Kesimpulan:

Page 10: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 10/18

Dekstran yang menyusun butiran tersebut teranyam sedemikian rupamenyerupai jala dengan ukuran lubang/pori tertentu. Molekul denganukuran lebih kecil dari pori dan larut dalam fasa gerak (mobil)., akanterperangkap dalam butiran. Sebaliknya,molekul dengan ukuran lebihbesar dari pori akan mengalir dengan fasa gerak dimana butiran-butiranmikroskopik tersebut. Dengan demikian, molekul dengan ukuran lebihbesar dari pori akan menempuh jalan yang lebih pendek dan akan keluardari kolom terlebih dahulu.

Alat dan bahan:1. Larutan sampel (campuran B12 dan Hb)2. Kolom berisi gel penyaring (dekstran) dan tutup ujung kolom3. Dapar/buffer (NaCl 0,9%)4. Pipet tetes5. Tabung calorimeter/reaksi

Cara kerja:1. Siapkan 14 tabung untuk menampung, tandai tabung 1-12 secaraberurutan dengan angka. Tabung 13 ditandai dengan SISA dan tabung14 dengan DAPAR.

2. Buka penutup atas dan penutup ujung bawah kolom pemisah, tampingdapar kolom dalam tabung 13 sampai hampir seluruh dapar keluar.

 Tutup ujung bawah kolom pemisah.3. Teteskan 2-3 tetes larutan sampel ke dalam kolom pemisah, buka

penutup ujung bawah kolom dan tempatkan pada tabung 14. Segera setelah campuran sampel masuk ke dalam gel, tambahkan

larutan dapar menggunakan pipet tetes. Tamping tiap 5 tetesan padatabung calorimeter 1-12.

5. Setelah pemisahan selesai, tutup kembali ujung kolom dan tambahkanlarutan dapar agar gel tidak kering

6. Catat warna dan intensitas tiap tabung (1-12)7. Ukur serapan fraksi-fraksi pada panjang gelombang 540nm yaitu

dengan cara menambah akuades 2,5ml pada tiap fraksi. Gambarkankurva serapan fraksi dengan nomor tabung sebagai sumbu X dan nilaiserapan sebagai sumbu Y.

Hasil pengamatan :Pengamatan Tabung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Warna

Intensitas (+++)

Serapanλ = 540 nm

Kesimpulan:

Page 11: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 11/18

VI. Uji kejenuhan lemak Tujuan :

Memperlihatkan bahwa minyak ada yang jenuh (tidak ada ikatanrangkap) dan yang tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap).

 Teori Singkat:Minyak yang tidak jenuh, akan mengadisi iodium (I2) sehingga ikatan

rangkapnya hilang. Bersamaan dengan itu warna iodium juga akan hilang.

Bahan :1. Minyak kelapa dan minyak jagung2. Larutan Hubl3. Klorofoam

Cara Kerja:

BAHAN TABUNG1 2 3

Minyak kelapa 0,5 ml - -Minyak jagung - 0,5 ml -Minyak jagung yang telahdigunakan/dipanaskan berulang

- - 0,5 ml

 Jumlah larutan Hubl (hitung jumlah tetesan)hingga warna coklat menghilang

Kesimpulan:

Page 12: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 12/18

BAB IIIPROTEIN II (ENZIM)

I. Pengaruh Suhu Tujuan :

Memperlihatkan kecepatan reaksi enzimatik sampai suhu ertentusebanding dengan kenaikan suhu. Reaksi enzimatik mempunyai suhuoptimum.

 Teori singkat:Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhentinya kerja enzim

secara reversible, karena dalam keadaan tersebut tidak terjadi benturanantara molekul enzim (E) dan substrat (S). Akibatnya kompleks E-S yangsangat penting dalam reaksi enzimatik tidak terbentuk, sehingga produk (P)

 juga tidak terbentuk. Jika suhu dinaikkan sedikit demi sedikit, benturan E danS untuk membentuk kompleks E-S akan semakin cepat, sehingga P yangterbentuk akan semakin banyak. Keadaan ini terjadi sampai pada suhutertentu yaitu suhu optimum.

Suhu yang jauh lebih tinggi dari suhu optimum akan menyebabkan enzimterdenaturasi. Akibatnya meskipun benturan E dan S semakin sering,kompleks E-S tidak terbentuk karena enzim terdenaturasi. Akibatnyapembentukan P berkurang. Denaturasi enzim dapat terjadi irreversibleterutama bila suhu lingkungan jauh melampaui suhu optimum.

Bahan ;1. Amylase liur, diencerkan 100x2. Larutan pati 0,4 mg/mL3. Larutan iodium

Cara Kerja:

B A H A N S U H UB U B U B U B U B U

Larutan pati (mL) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Inkubasi pasangan tabung dari tiap suhu minimal 5 menit

Liur (diencerkan 100x) (μL) - 200

- 200

- 200

- 200

- 200

CAMPURKAN baik-baik (pati ke dalam liur), kemudian inkubasi TEPAT 1 menit

Larutan iodium (untuk suhu 60˚C

dan 100˚C dilakukan di luarpenangas) (mL)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 13: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 13/18

Akuades (mL) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Baca serapan (A) tiap tabung pada λ = 680 nm

Keterangan: B=Blanko, U=Uji

 Tabel hasil Pengamatan:Suhu AB AU ∆A/menit (v)4˚C28˚C (suhu ruang)37˚C60˚C100˚C

 Tugas:1. Hitung ∆A/menit (v)= AB (serapan blanko)- Au (serapan uji)2. Buat kurva yang menghubungkan kecepatan reaksi enzimatik.

II. Pengaruh pH Tujuan :

Membuktikan bahwa keasaman (pH) mempengaruhi kecepatan reaksienzimatik.

 Teori singkat:Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan menunjukan kerja maksimalpada pH optimum, aktivitas enzim dapat terganggu.

Bahan :1. Amylase liur diencerkan 100x

2. Larutan pati 0,4 mg/mL pada berbagai pH (1,3,5,7,9,10)3. Larutan iodium

Cara Kerja:

BahanpH

1 3 5 7 9 10B U B U B U B U B U B U

Larutan pati dalamberbagai pH (mL)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Inkubasi pasangan tabung pada suhu 37˚C, minimal 5 menit

Liur (diencerkan 100x)(μL) - 200 - 200 - 200 - 200 - 200 - 200

CAMPURKAN baik-baik, kemudian inkubasi TEPAT 1 menit

Larutan iodium (mL) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1Akuades (mL) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Baca serapan (∆) tiap tabung pada λ= 680 nm

Keterangan: B= blangko, U=uji

 Tabel hasil pengamatan:

pH AB Au  ∆A/menit (v)1

Page 14: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 14/18

3579

10

 Tugas:1. Hitung ∆A/menit (v) = AB (serapan blanko)- AU (serapan uji)2. Buat kurva yang menghubungkan kecepatan reaksi enzimatik.

III. Pengaruh konsentrasi enzim Tujuan :

Membuktikan bahwa kecepatan reaksi enzimatik berbanding lurus dengankonsentrasi enzim

 Teori Singkat:Pada konsentrasi substrat tertentu, penambahan enzim dengan

konsentrasi bertingkat akan meningkatkan pembentukan kompleks E-S

sehingga jumlah produk yang terbentuk akan meningkat.

Bahan:1. Liur dengan pengenceran 100x; 200x; 400x; 600x2. Larutan pati 0,4 mg/mL3. Larutan iodium

Cara Kerja:

BahanPengenceran Liur

100x 200x 400x 600xB U B U B U B U

Larutan Pati (mL) 1 1 1 1 1 1 1 1Inkubasi pasangan tabung pada suhu 37˚C, minimal 5 menit

Liur diencerkan (μL) - 200

- 200

- 200

- 200

CAMPURKAN baik-baik,kemudian inkubasi TEPAT 1menit

Larutan iodium (mL) 1 1 1 1 1 1 1 1Akuades (mL) 2 2 2 2 2 2 2 2

Baca serapan (A) tiap tabung pada λ = 680 nm

Keterangan: B=Blanko, U = U ji

 Tabel hasil pengamatan:

Pengenceran Enzim AB AU ∆A/menit (v)

100x200x400x600x

 Tugas:1. Hitung ∆A/menit (v)= AB (serapan blanko)- AU (serapan uji)2. Buat kurva yang menghubungkan kecepatan reaksi enzimatik

Page 15: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 15/18

BAB IVCAIRAN TUBUH I

(DARAH)

I. Deoksi hemoglobin dan oksihemoglobin Tujuan :Memperlihatkan bahwa hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HbO2 

dan senyawa ini dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2.

 Teori Singkat :Dalam keadaan tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat O2 menjadi

HbO2.Hb(Fe2+) + O2 

Hb(Fe2+)O2

(deoksihemoglobin=Hb) oksigen(oksihemoglobin=HbO2)

HbO2 akan melepas O2 pada penembahan pereaksi stokes.

Bahan:1. Suspense darah2. Pereaksi stokes3. Larutan ammonium hidroksida (NH4OH)

Cara Kerja:a. Oksihemoglobin

B A H A N T A B U N G

Suspensi darah 1 mLAkuades 5 mLHASIL:Warna yang terbentuk

b. DeoksihemoglobinB A H A N T A B U N G

1 2Hasil percobaan oksihemoglobinStokes (2 ml pereaksi mL+2 tetes NH4OH)Hasil:Warna yang terbentuk

Kocok Kuat-kuat

Kesimpulan:

Page 16: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 16/18

Hasil:Warna yang terbentuk

Kesimpulan:

II. Karbonmonoksida hemoglobin (HbCO) Tujuan :Memperlihatkan bahwa CO dapat mengikat hemoglobin menjadi HbCO

 Teori Singkat:Bila HBO2 direaksikan dengan CO2 akan menghasilkan HbCO yang berwarna

merah terang dan tidak dapat dilepaskan dengan pereaksi stokes karenakekuatan ikatan HbCO 200x dari HbO2 sehingga sulit dilepaskan.

Bahan:1. Suspense darah2. Sumber gas CO3. Pereaksi stokes4. NH4OH

Cara Kerja:B A H A N

T A B U N G1 2

Suspense darah (1 mL + 3mL akuades) 5 mL 5 mLAlirkan gas CO (dengan hati-hati) 2 menit -Hasil:Warna yang berbentuk

Stokes (2mL pereaksi stokes + NH4OH) 5 tetes 5 tetesHasil:Warna yang berbentuk

Kesimpulan:

III. Uji golongan darah ABO

Page 17: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 17/18

 Tujuan:Memperlihatkan bahwa sel darah merah (SDM) manusia mempunyai

golongan yang terbeda-beda. Penentuan golongan darah berdasarkankemampuan antibody tertentu mengaglutinasi sel darah.

 Teori Singkat:Menurut Karl Landsteiner, sel darah merah manusia terbagi atas 4 golongan

(ABO), yaitu: golongan A, B, AB, dan O. Penggolongan ini disebabkankeberadaan antigen A, antigen B, keduanya, atau TIDAK keduanya padamembrane sel darah merah. Antigen berupa oligosakarida yang dapat terikatke lipid membrane (glikoprotein).

 

NacG Gal NacgalAntigen A

Fue

 

NacG Gal NacgalAntigen B

Fue

Pada gambar diatas, perbedaan antigen A dan antigen B terlihat padamonosakarida terujung. Antigen A mempunyai N-asetilgalaktosamin (Nacgal),sedangkan antigen B mempunyai galaktosa (Gal).

Untuk mengetahui antigen sel darah merah digunakan antibody spesifikterhadap antigen A atau antigen B. bila darah direaksikan dengan antibodyhomolog (yang sesuai) maka akan menganggutinasikan SDM tersebut.

Alat dan Bahan:1. Lanset steril2. Kapas alcohol 70%3. Kaca objek yang bersih dan kering4. Perangkat uji golongan darah

Cara Kerja:1. Siapkan gelas objek yang bersih dan kering. Beri tanda di setiap sisi, A

dan B2. Teteskan pada sisi A antibody anti A, dan pada sisi B antibody anti B3. Bersihkan ujung jari manis kiri dengan kapas alcohol, biarkan sampai

kering

Page 18: 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

7/16/2019 74732531-PENUNTUN-PRAKTIKUM-BIOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/74732531-penuntun-praktikum-biokimia 18/18

4. Tusuk ujung jari tersebut dengan lanset steril. Sekitar lokasi tusukanditekan sampai darah keluar

5. Teteskan masing-masing sisi, 1 tetes darah langsung dari jari. Adukbaik-baik dengan pengaduk yang telah disediakan

6. Setelah beberapa saat diperhatikan pembentukan gumpalan aglutinasi(terjadi atau tidak)

7. Jangan lupa merawat luka dengan kapas-alkohol

Hasil PengamatanAnti A

(menggumpal/ti

dak menggumpal)

Anti B(menggumpal/ti

dak menggumpal)

Golongan

DarahRhesus

Kesimpulan: