74 pemuda terima sertifikasi migas -...
TRANSCRIPT
Energizing Asia
PERTAMINA EP CEPU EDISI TAHUN 2018 VOL 2
pepc.pertamina.com
PERTAMINAEP CEPU
74 PEMUDATERIMA SERTIFIKASI MIGAS
pepc.pertamina.com
DARI REDAKSI
Mengambil Peran Menuju BonusDemogra Indonesia Tahun 2020 – 2030
VOLUME 02EDISI TAHUN 201802
Indonesia akan mendapat anugerah bonus demogra selama rentang
waktu 2020-2035, yang mencapai puncaknya pada 2030. Bonus Demogra
yang dimaksud yaitu ketika negara Indonesia memiliki jumlah penduduk
usia Produktif dengan jumlah yang melimpah, yaitu sekitar 2/3 dari jumlah
penduduk keseluruhan. Bonus demogra dapat dilihat dengan parameter
Dependency Ratio (angka beban ketergantungan) yang cukup rendah, yaitu
mencapai 44%. Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk usia
produktif (15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak
produktif. Singkatnya, selama terjadi bonus demogra tersebut komposisi
penduduk Indonesia akan didominasi oleh kelompok usia produktif yang
bakal menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi kita.
Pertanyaannya, siapa yang paling berperan mengendalikan negeri ini saat
puncak bonus demogra terjadi pada 2030-2035? Jawabnya adalah anak-
anak kita yang saat ini berusia belasan tahun (teens). Kalau saat ini berusia
15 tahun, saat puncak bonus demogra terjadi usia mereka sekitar 30
tahun, sedang dalam kondisi semangat sekali untuk bekerja dan berkarya
untuk bangsa. Anak-anak yang kini di usia belasan tahun itu harus kita
persiapkan sebaik mungkin agar saat waktunya tiba harus mengendalikan
negeri ini pada 2030- 2035. Kalau tahun-tahun puncak bonus demogra
kita isi dengan manusia-manusia tipe yang hanya ingin menjadi
penumpang, lemah, pengeluh, pengikut, benalu, dan kecanduan narkoba,
sudah pasti kita mensia-siakan kesempatan yang hadir sekali dalam sejarah
setiap bangsa ini. Pertanyaannya lagi, apakah kita sudah mempersiapkan
mereka?
Proyek pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB)
merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Keberhasilan
pengembangan proyek JTB yang diproyeksikan akan selesai pada awal
2021 tentu akan memiliki peran penting dalam mempersiapkan bonus
demogra sebagai golden period dalam peningkatan ekonomi bangsa. PT
Pertamina EP Cepu (PEPC) sebagai Operator Proyek JTB telah memberikan
kontribusi kepada masyarakat, sejak awal dalam menyambut era bonus
demogra tersebut melalui berbagai program kemasyarakatan dan
peningkatan kapasitas yang ditujukan untuk para generasi muda sekitar
area proyek JTB. Maka sudah sepatutnya kita merasa berbangga menjadi
bagian dari perusahaan ini, bangga menjadi insan Pertamina, bangga
menjadi orang Indonesia.
Salam Redaksi
pepc.pertamina.com
DAFTAR ISI
74 Pemuda di Sekitar Proyek JTB Lulus Ujian Sertikasi Migas
4
PEPC Berinvestasi Sosial dengan Membekali
Keterampilan Masyarakat Sekitar Proyek JTB5
Overview ISRS
(International Sustainability Rating System
di PEPC
6
7
Implementasi FSA untuk Warehouse 8
BUMDesa Bandungrejo Dilatih Perencanaan
Budidaya Ayam Petelur13
PEPC Bersama PEPC ADK gelar Upstream
HSSE Forum Periode Februari & Maret 201811
Kick Off Meeting Proyek EPC GPF-JTB15
Musdes Pelaporan Budidaya
Ayam Petelur16
Sertijab Land & Regulatory Manager17
Sertijab Human Capital Manager PEPC17
Syukuran Khataman Qur'an di PEPC14Bulan K3 di Lingkungan Proyek Jambaran Tiung Biru
15
Performance SCM PEPC Dalam Vendor Day
Jabanusa 2018
9
Sharing Session di HUT ke 1
Serikat Pekerja PEPC
03VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
VP
Nensi Sarina
BUMDesa Bandungrejo Dilatih Perencanaan
Budidaya Ayam Petelur14
Safari Ramadhan, Bukber Dan Halbil PEPC
18
Pemberian Santunan Kepada
25 Anak Yatim pada Acara Peresmian
Kantor PEPC
1418
19
20
pepc.pertamina.com
BERITA UTAMA
VOLUME 02EDISI TAHUN 201804
Bojonegoro - Sebanyak 74 peserta program pendidikan
dan pelatihan ketrampilan industri migas, dinyatakan lulus
ujian sertikasi. Program ini di inisiasi oleh PT Pertamina EP
Cepu (PEPC) yang bekerja sama dengan Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro
dan Lembaga Informasi dan Komunikasi Banyu Urip
Bangkit (LIMA 2B). Acara ini dilaksanakan pada Kamis
(12/4) di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu, Kabupaten
Blora, Jawa Tengah.
Public Government Affair & Relations Manager PEPC,
Kunadi, membuka acara dengan pemaparan visi misi PEPC
dan dilanjutkan dengan survey pemahaman visi misi PEPC
kepada seluruh peserta, dan tenyata hasilnya lebih dari
70% peserta dapat memahami visi misi PEPC dengan baik.
Kunadi menyatakan, terselenggaranya pelatihan tersebut
merupakan bagian dari program Corporate Social
Responsibi l i ty (CSR) dengan memberikan bekal
ketrampilan bagi pemuda sekitar proyek Jambaran-Tiung
Biru (JTB). “Ini bukan komitmen atau janji bisa diterima
bekerja pada proyek kami,” ujarnya. Kunadi merasa yakin
dengan kompetensi yang dimiliki para pemuda
Bojonegoro, terlebih dengan nilai baik yang diperoleh,
dapat menjadi modal mereka untuk berkompetisi di tingkat
nasional. Dengan kemampuan ini, pintu kesempatan akan
terbuka lebar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak
s e s u a i d e n g a n b e k a l y a n g d i m i l i k i . Ku n a d i
mengungkapkan, PEPC telah menyalurkan CSR di bidang
pendidikan, khususnya pelatihan dan ketrampilan industri
migas kepada 270 pemuda Bojonegoro sepanjang tahun
2015 hingga 2018. “Sebagian besar terserap di proyek
Banyu Urip dan industri sekitarnya,” imbuh Kunadi. “Ke
depan bila sudah terjun ke lapangan pekerjaan, peserta
diharapkan menjadi pribadi yang terampil, disiplin, dapat
bekerja sama, bertanggung jawab, dan siap berkompetisi
secara sehat,” harapnya. Selain itu, Kunadi juga berharap
kepada semua peserta, masyarakat Bojonegoro, dan
semua pihak yang terlibat untuk memberikan dukungan
terhadap proyek JTB agar terlaksana tepat waktu
sehingga dapat memenuhi kebutuhan gas untuk
penyediaan listrik khususnya di Jawa Timur dan Jawa
Tengah pada tahun 2021.
Senada dengan Kunadi, perwakilan SKKMigas Jabanusa,
Muhammad Fatah Yasin, berharap agar peserta program
dapat bekerja dalam proyek industri migas. “Disarankan
peserta mencari informasi seluas-luasnya untuk
mendapatkan informasi kebutuhan tenaga kerja pada
proyek-proyek yang dicanangkan pemerintah,” katanya.
Sementara Kepala Disperinaker Bojonegoro, Agus
Supriyanto, mengatakan bahwa ada anggapan negatif
yang berkembang di masyarakat selama ini, yakni orang
Bojonegoro dianggap pemalas. “Stigma di masyarakat
seperti itu sebaiknya dihilangkan,” tandasnya.
Di lain pihak, Kepala Bidang Sarana dan Penyelenggara
Diklat PPSDM, Hank Subekti, mengucapkan terima kasih
kepada PEPC dan SKKMigas yang telah mempercayakan
kegiatan serupa dan bekerja sama dengan PPSDM untuk
yang ke tiga kalinya. Pada kesempatan ini juga
dilaporkan bahwa jumlah peserta program semula 75
orang, namun satu orang dinyatakan tidak lulus sertikasi
karena mengundurkan diri, sehingga sebanyak 74 orang
dinyatakan lulus. Salah satu peserta, Nurhadi,
menyampaikan terima kasih kepada PEPC yang telah
memberikan kesempatan mengikuti program pelatihan
dan sertikasi ini sekaligus berharap agar ke depan
program CSR bisa diadakan lagi dan kuotanya ditambah
supaya semakin banyak pemuda yang mempunyai
keahlian.
74 Pemuda di Sekitar Proyek JTB Lulus Ujian Sertikasi Migas
pepc.pertamina.com
BERITA UTAMA
PEPC Berinvestasi Sosial dengan MembekaliKeterampilan Masyarakat Sekitar Proyek JTB
05VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
Bojonegoro - Sebagai proyek Nasional, proyek gas
Jambaran-Tiung Biru (JTB) menjadi kebanggaan juga
harapan bagi banyak pihak, tidak terkecuali masyarakat
sekitar proyek JTB. Tingginya harapan masyarakat sekitar
proyek JTB untuk dapat terlibat dalam hingar-bingar
proyek JTB merupakan salah satu tantangan tersendiri.
Harapan keterlibatan masyarakat dalam proyek apabila
terkelola dengan baik akan berpotensi menjadi energi
positif bagi kelancaran suksesnya proyek JTB. Namun jika
tidak, maka sangat mungkin berpotensi menimbulkan isu
sosial yang tak jarang mengganggu jalannya proyek.
Sebab harapan yang tinggi akan keterlibatan masyarakat
yang tidak seimbang dengan pendidikan, keterampilan,
dan pengetahuan terhadap proyek di bidang migas
acapkali menjadi kekecewaan dan luka sosial tersendiri.
Sebagai operator proyek JTB, sebuah proyek yang
berdampingan dengan masyarakat pedesaan, PT
Pertamina EP Cepu (PEPC) menyadari sepenuhnya bahwa
tidak mungkin untuk tidak bergandengan dengan
masyarakat sekitar dalam usaha mensukseskan proyek
JTB. Untuk itulah, di kuartal pertama 2018 ini PEPC
kembali melakukan usaha peningkatan kapasitas para
pemuda di sekitar proyek JTB agar memiliki keterampilan
yang bersertikasi dan siap bersaing di dunia kerja
melalui program kemasyarakatannya, yaitu Program
Pelatihan dan Sertikasi Keterampilan Industri Migas.
Pelatihan ini meliputi rigger, scaffolder, serta operator
kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Setelah pada
tahun-tahun sebelumnya yaitu di 2014 dan 2016
program yang identik juga dilaksanakan oleh PEPC, yaitu
welder, pipetter, mobile crane operator, yang sebagian
besar telah terserap di dunia industri migas.
Bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat
(LSM) setempat, yaitu Lembaga Informasi dan komunikasi
MAsyarakat Banyuurip Bangkit (LIMA 2B), Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker)
Bojonegoro, dan Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia (PPSDM) Cepu, program ini menyasar 75
pemuda dari 120 pemuda yang telah lolos uji seleksi yang
diselenggarakan oleh Disperinaker Bojonegoro untuk
kemudian dilatih di PPSDM Cepu. Keterlibatan LSM
setempat adalah sebagai pengorganisir kegiatan, mulai
dari membantu pendekatan, koordinasi, dan penyampaian
jumlah kuota peserta pelatihan kepada pemerintah desa
(Pemdes) di 12 Desa yang tersebar di 4 (empat) Kecamatan
berbeda sekitar area proyek JTB. Kerjasama pelaksanaan
program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PEPC
bersama LSM setempat ini juga merupakan salah satu
wujud implementasi peraturan daerah (Perda) nomor 23
tahun 2011 tentang konten lokal.
Kegiatan pembukaan Pelat ihan dan Sert ikasi
Keterampilan Industri Migas 2018 ini dihadiri oleh Kepala
Disperinaker Bojonegoro, Agus Supriyanto, perwakilan
SKKMigas Jabanusa, Yustian Hakiki dan Singgih Perdana,
kepala PPSDM Migas Cepu, Wakhid Hasyim, kepala
Bappeda Bojonegoro, Nyoman Sudana dan Ike
Widyaningrum, ketua Forum Corporate Social Responsibility
(CSR) Bojonegoro, Muh. Subeki, dan juga Manajer Public
Government Affair (PGA) & Relations PEPC, Kunadi.
Pada kesempatan tersebut, Manajer PGA & Relations PEPC,
Kunadi, menyampaikan “Program ini dilaksanakan bukan
dalam rangka proses rekrutmen tenaga kerja untuk proyek
JTB, akan tetapi lebih kepada menyiapkan para pemuda
sekitar area proyek agar lebih siap dalam menghadapi
kesempatan dan persaingan di dunia kerja secara luas.
Juga sebagai salah satu cara PEPC untuk terus
mengenalkan dan mendekatkan diri kepada masyarakat
sekitar operasi, mengenalkan dan mengkampanyekan tata
nilai, visi, dan misi PEPC sebagai salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang industri hulu migas Indonesia.”
Sebagai investasi sosial guna menunjang operasi
perusahaan yang berkelanjutan, dengan selalu
mengobarkan kebaikan dalam rangka berkembang
bersama masyarakat sekitar.
BERITA UTAMA
Overview ISRS (International Sustainability Rating System) di PEPC
pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201806
Jakarta - Yang dimaksud dengan ISRS (International
Sustainability Rating System) adalah tool untuk mengukur
implementasi sistem manajemen. Materi ISRS ini dikupas di
PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dalam sesi berbagi
pengetahuan pada Rabu (18/4) di ruang Banyu Urip-
Jambaran gedung Patra Jasa lantai lima, yang disampaikan
oleh Defrinaldo dari fungsi HSSE (Health-Safety-Security-
Environment) PEPC dan dihadiri oleh tim Manajemen serta
para pekerja PEPC.
ISRS merupakan comprehensive tools assessment,
measurable clear feed back, promote HSE culture &
sustainability, dan world class indicator (digunakan oleh
perusahaan kelas dunia dan kebijakan holding company).
ISRS 7 sebagai pendekatan sistem dalam manajemen
meliputi 15 proses (elemen) yang terdiri dari:
kepemimpinan, perencanaan, evaluasi resiko, sumber daya
manusia (SDM), jaminan kepatuhan, manajemen proyek,
pelatihan & kompetensi, komunikasi & promosi, kontrol
resiko, manajemen aset, contractor safety management &
purchasing (CSMP) , kesiapan darurat, belajar dari suatu
peristiwa, monitor resiko, dan hasil & ulasan.
Dari 15 proses tersebut, masing-masing dapat
dikelompokkan menjadi 5 (lima) golongan, yakni:
leadership family (kepemimpinan, perencanaan, hasil &
ulasan), risk family (evaluasi resiko, kontrol resiko, monitor
resiko), human resources family (SDM, pelatihan &
kompetensi, komunikasi & promosi), HSE family (jaminan
kepatuhan, kesiapan darurat, belajar dari peristiwa), lain-
lain (manajemen proyek, manajemen aset, CSMP). Jadi 15
proses ini cukup komprehensif dan melibatkan seluruh
fungsi dari manajemen perusahaan.
Sementara struktur ISRS sebagai assessment tool
digolongkan dalam omega (15 proses), assessment (109
sub proses), dan tools (654 pertanyaan), jika kita ingin
mencapai level 9 sampai 10. Jenis pertanyaan dalam
ISRS 7 dapat diklasikasi dalam: Personal Judgment (PJ),
Frekuensi (Freq), XO (Yes/No), Part Whole (PW), dan
Percentage (%). Contoh pertanyaan pada Personal
Judgment (PJ), apakah Manajer memastikan semua
perbaikan ditindaklanjuti ? Setiap klasikasi mempunyai
pertanyaan masing-masing yang lebih spesik, dan hal
tersebut turut dijelaskan oleh pembicara. Jawaban dari
pertanyaan tersebut akan menghasilkan score yang akan
menggambarkan bagaimana implementasi sistem
manajemen dari suatu perusahaan. Assessment tool
pada ISRS 7 juga sudah mencakup hal-hal yang terdapat
pada PAS 55, ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.
Omega assessment process dilakukan dengan melalui
beberapa tahap, seperti: persiapan, opening meeting,
familiarisation tour, interview, verikasi, closing meeting,
pelaporan, dan presentasi & action plan. Pencapaian
level yang di inginkan tentu membutuhkan sejumlah sub
proses, misalnya untuk level 1 - 4 perlu 50 sub proses,
level 5 - 6 perlu 60 hingga 75 sub proses, dan level 7 - 8
perlu 90 hingga 100 sub proses, dan seterusnya. Award
level (pencapaian level) inilah yang bisa dijadikan
metode penilaian ISRS. Untuk pengenalan dan
pemahaman mengenai ISRS lebih mendalam, PEPC
berencana akan melakukan training omega (15 proses)
yang akan melibatkan beberapa pekerja yang mewakili
setiap fungsi, agar ketika ISRS dilaksanakan, seluruh
fungsi sudah siap dan memiliki pengetahuan yang
memadai.
pepc.pertamina.com 07VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
Surabaya - Pada tanggal 8 - 9 Mei 2018 telah
dilaksanakan Vendor Day (VD) Jabanusa 2018 dengan
tema “Peningkatan Kapasitas Lokal Menuju Kapasitas
Nasional Melalui Sinergi Antara KKKS - Vendor” di
Shangri-La Hotel, Surabaya. Kegiatan ini diprakarsai oleh
11 KKKS yang memiliki wilayah kerja di Jabanusa, yakni
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO, PT Pertamina EP
Cepu (PEPC), PT Pertamina EP Asset 4 Cepu, JOB PPEJ,
Kangean Energy Indonesia, Petronas, Saka Energy,
Lapindo Brantas, HCML, Santos, dan Kris Energy.
Bertindak sebagai host dalam acara ini adalah PT PHE
WMO.
Pada acara tersebut di hari pertama dihadiri oleh
SKKMigas dengan keynote speech yang diwakili oleh
Deputi Pengendalian Pengadaan, Tunggal, dan
pemaparan presentasi oleh wakil dari SKKMigas, yaitu:
1. Widi Santuso, selaku Kepala Divisi Pengelolaan
Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKKMigas,
membawakan materi tentang Pengelolaan Rantai
Suplai Kegiatan Usaha Hulu Migas
2. Erwin Suryadi, selaku Kepala Divisi Pengelolaan
Pengadaan Ba rang dan Ja sa SKKMigas ,
membawakan materi tentang Pengelolaan
Pengadaan Barang dan Jasa
3. Handi Wibowo, selaku staf Divisi Pengelolaan Aset
SKKMigas, membawakan materi tentang Pusat Logistik
Berikat dalam Kegiatan Logistik Usaha Hulu Migas
4. Oky Eldyagusta, selaku staf Divisi PRS dan Analisa
Biaya SKKMigas, membawakan materi tentang
Paparan tentang CIVD dan Update Perubahan
PEPC juga mempresentasikan overview company prole
serta perkembangan proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) dan
usaha PEPC dalam berkontribusi terhadap peningkatan
kapasitas lokal menuju kapasitas nasional melalui proyek
JTB yang disampaikan oleh Supply-Chain-Management
(SCM) Manager PEPC, Fransjono Lazarus, di hadapan
kurang lebih 600 audiences (terdiri dari SKKMigas, panitia
KKKS dan vendor-vendor lokal). Setelah pemaparan
overview yang singkat, padat, dan jelas tersebut, sesi tanya
jawab menjadi sangat efektif dan menarik.
PEPC juga membuka booth pada acara tersebut dan
antusiasme vendor lokal terhadap PEPC sangat bagus,
dengan adanya antusiasme tersebut personil SCM PEPC
yang bertindak juga sebagai panitia VD 2018 menerima
tanya jawab singkat.
EVENT
Performance SCM PEPC Dalam Vendor Day Jabanusa 2018
oleh :
Erlina Sefti Dwi Jayanti
Implementasi FSA untuk Warehouse
BERITA UTAMA
pepc.pertamina.com
Bojonegoro - Material ex. Jambaran sebelum
adanya alih kelola ditempatkan di warehouse
Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) Banyu Urip.
Ketika proses alih kelola selesai, PEPC memikirkan
lokasi penempatan material ex. Jambaran tersebut.
Setelah pencarian warehouse yang dilaksanakan
oleh Tim PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan
survey warehouse yang dilaksanakan dibeberapa
tempat, dalam rangka optimalisasi biaya
warehouse, PEPC dengan dibantu oleh SKK Migas
m e n g u p a y a k a n e s i e n s i d e n g a n t e t a p
menggunakan warehouse EMCL untuk menyimpan
material ex. Jambaran. Dengan perundingan serta
visit yang dilaksanakan, pada akhirnya EMCL dan
PEPC sepakat bahwa Material Ex. Jambaran dapat
tetap disimpan di warehouse EMCL Banyu Urip
yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan
mekanisme Facility Sharing Agreement (FSA).
Apabila pada saat masa berlaku FSA berakhir, dan
material tersebut belum digunakan maka PEPC
akan menindaklanjuti pengelolaan material
tersebut sesuai dengan PTK 007 Buku Ketiga Bab V
dan Bab VI.
Pada tanggal 12 – 13 April 2018 Tim PEPC yang
terdiri dari Fungsi SCM, Drilling dan Interface
bersama dengan Tim EMCL dan SKK Migas
melaksanakan peninjauan warehouse EMCL di
Banyu Urip.
Estimasi biaya optimalisasi warehouse dengan
mekanisme FSA jika dibandingkan dengan biaya
sewa sebesar USD 350,214.34 per tahun.
VOLUME 02EDISI TAHUN 201808
oleh :
Erlina Sefti Dwi Jayanti
Sharing Session di HUT ke 1 Serikat Pekerja PEPC
pepc.pertamina.com
SHARING KNOWLEDGE
09VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
Jakarta - Ulang tahun Serikat Pekerja (SP) PT Pertamina
EP Cepu (PEPC) ke 1 yang jatuh pada tanggal 6 Maret
2018 diperingati dengan menggagas sharing session
yang dilaksanakan di ruang Banyu Urip-Jambaran
gedung Patra Jasa pada Selasa (6/3) lalu. Acara ini
dihadiri oleh Jamsaton Nababan, Direktur Utama (Dirut)
PEPC dan jajarannya, Noviandri, Presiden Federasi
Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Suparwanto,
Kepala Dinas Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Depnakertrans) Jakarta Selatan, dan
pekerja PEPC yang tergabung dalam SP PEPC.
Acara dibuka oleh Yudi Herlambang, Ketua Umum SP
PEPC, yang menyampaikan rincian kegiatan yang telah
dilakukan dalam rangka ulang tahun SP PEPC ke 1, yakni
berupa kegiatan bakti sosial (pengumpulan dana) untuk
disalurkan ke yayasan sosial di Jakarta dan Bojonegoro,
juga kegiatan donor darah di lingkungan Patra Jasa yang
diikuti 120 pendonor. Menurut Yudi, kegiatan SP PEPC
belum terlalu banyak, karena legalitas SP PEPC baru
terdaftar di Depnakertans Jakarta Selatan per 27
Oktober 2017. Saat ini pekerja yang tercatat di dalam SP
PEPC berjumlah 143 orang, ke depan diharapkan
seluruh pekerja PEPC dapat bergabung. Selain itu, Yudi
mengatakan bahwa tugas utama SP PEPC adalah
menyelesaikan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan
mensosialisasikan seluruh tugas dan kewajiban PEPC
kepada seluruh pekerja.
Sementara Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, dalam
arahannya menghimbau SP PEPC untuk bersatu dengan
seluruh pekerja dan pimpinan perusahaan, jangan ada
sekat diantara kita, jika terdapat ganjalan agar
diselesaikan dengan negosiasi dan duduk bersama.
Tugas utama PEPC yang paling berat sudah di depan
mata, yakni proyek strategis Jambaran-Tiung Biru (JTB).
Oleh sebab itu semua pekerja di bawah naungan PEPC
harus merasa berada di dalam satu rumah dan memiliki
tanggung jawab yang sama terhadap apa yang menjadi
tugas utama PEPC saat ini.
Pembicara berikutnya, Noviandri, Presiden FSPPB,
memaparkan perspektif FSPPB terhadap pelaksanaan
hubungan industrial di perusahaan yang akan membentuk
Good Governance (Transparent, Accountable, Responsible,
Independent, Fair). Dunia kerja baru saat ini dipengaruhi
oleh perubahan sosio-politik (kebebasan berserikat, SP
dituntut mandiri, perbaikan kualitas kehidupan),
perkembangan psiko-sosial pekerja (kebutuhan dan tingkat
pendidikan pekerja meningkat, ingin pekerjaan lebih
bermakna/variasi, butuh hubungan kerja yang lebih
manusiawi, sadar akan hak-haknya), perubahan persepsi
kekuasaan, dan budaya kerja transformasional (manusia
memegang peran sentral).
Aspek hubungan industrial berlandaskan kebijaksanaan
yang terdapat dalam UU no. 21 tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh, UU no. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dimana prinsip SP adalah: bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Sedangkan hak SP antara lain: melakukan perundingan
kesepakatan/perjanjian kerja bersama, mewakili anggota
dalam menyelesaikan perselisihan, mewakili anggota
dalam lembaga ketenagakerjaan, dan membentuk
lembaga yang meningkatkan kesejahteraan anggota. Di
lain pihak, pimpinan perusahaan bersikap memberi
kesempatan kepada SP untuk menjalankan kegiatan SP
dalam jam kerja yang disepakati dan memperlakukan SP
sebagai mitra kerja. Hubungan industrial yang harmonis
akan terwujud dengan indikator produktitas, kinerja
perusahaan, dan kesejahteraan pekerja.
Tujuan SP versi FSPPB adalah memberikan kontribusi yang
pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201810
SHARING KNOWLEDGE
tidak terbatas hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan
hubungan industrial, tetapi mencakup juga hal-hal yang
lebih luas dalam rangka mempertahankan kelangsungan
bisnis perusahaan. Sementara arah perjuangan FSPPB
adalah: berkomitmen untuk menjaga kelangsungan bisnis
usaha Pertamina, melakukan kajian terkait dengan proses
bisnis, organisasi dan budaya perusahaan, dan
menyampaikan kajian sesuai tingkatan dan urgensinya
(pemerintah, pemegang saham, BOC, BOD, pimpinan unit
operasi, dan stake holder lainnya).
Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB),
yaitu hak dan para pihak (bukan tentang hak dan
kewajiban pekerja semata) seperti: pengakuan
perusahaan terhadap SP, pengakuan SP terhadap
tanggung jawab pengelolaan perusahaan, dan kewajiban
para pihak untuk memberikan prestasi kerja yang optimal.
Ada beberapa hal penting yang masih menjadi perhatian
SP, antara lain: kewajiban menjaga, membina, dan
meningkatkan hubungan kerja melaui kerjasama yang
baik; sosialisasi isi PKB; menghormati dan menjunjung
tinggi profesionalisme pekerja yang menjadi pengurus SP;
peningkatan disiplin kerja, dan kewajiban memberikan
arahan, bimbingan, dan instruksi oleh atasan langsung.
Namun ada beberapa faktor yang menghambat dalam
pelaksanaannya, yaitu: tidak memahami peran dan
tanggung jawab para pihak, ketidak setaraan dalam
bermitra, mis-komunikasi, st igmatisasi (SP dan
pengusaha), dan efek dendam marjinal.
Aktitas FSPPB yang telah dilakukan selama hampir 15
tahun berdiri adalah: blok mahakam, bahan bakar
minyak (BBM) satu harga, subsidi BBM, piutang
pemerintah dan instansi pemerintah, konsultan asing
(Mc Kinsey), aspek kelangsungan bisnis perusahaan, dan
RDMP/Grass Root Renery.
Suparwanto, Kepala Dinas Depnakertrans, sebagai
pembicara terakhir mengutarakan pesan agar
organisasi SP jangan sampai memusuhi bahkan
berseberangan dengan Depnakertrans. “Tujuan SP
adalah untuk mensejahterakan anggotanya, dan
gunanya SP dibentuk adalah untuk keterwakilan,”
tegasnya. “Undang-undang SP tolong dipahami dengan
baik, agar jika terjadi masalah di dalam perusahaan
yang menyangkut hubungan dengan Depnakertrans
dapat diselesaikan dengan baik,” imbuhnya. Jika
terdapat mis-komunikasi, perselisihan, maupun konik
yang dialami oleh pekerja, sebaiknya diselesaikan
secara internal terlebih dahulu antara SP dan
pengusaha, mengingat banyaknya kasus yang harus
ditangani hingga ke pengadilan oleh Depnakertrans.
Acara ditutup dengan diskusi dan tanya jawab.
pepc.pertamina.com
BERITA UTAMA
PEPC Bersama PEPC ADK gelar UpstreamHSSE Forum Periode Februari & Maret 2018
11VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
Jakarta - Jumat (13/4) bertempat di ruang Banyu Urip-
Jambaran gedung Patra Jasa lantai lima, diselenggarakan
kegiatan Upstream Health Safety Security Environment
(HSSE) Forum periode Februari & Maret 2018. Nampak
hadir dalam acara tersebut diantaranya, Direktur Hulu
Pertamina (Persero), Syamsu Alam, perwakilan Senior Vice
President (SVP) HSSE Pertamina (Persero), Iwan Jatmika,
Vice President Upstream (VP) HSSE Pertamina (Persero),
Nepos MT Pakpahan, Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina
EP Cepu (PEPC), Jamsaton Nababan, Dirut PEPC ADK,
Medy Kurniawan, Direktur Bisnis PEPC, Desandri, Support
VP dan (GM) anak perusahaan hulu General Manager
(APH), serta tamu undangan lain.
Acara dibuka dengan pemaparan Hulu Safety Performance
yang disampaikan oleh VP HSSE Pertamina Upstream
(Persero), Nepos MT Pakpahan. Menurut catatan, jumlah
incident yang terjadi di APH hingga 10 April 2018 adalah
11, yaitu 3 (tiga) (LTI), 3 (tiga) Lost Time Injury Restricted
Work Case Medical Treatment Case (RWC), 5 (lima) (MTC),
namun terdapat 1 (satu) kejadian LTI yang melibatkan 2
(dua) APH (PGE-PDSI pada bulan Maret 2018), sehingga
perhitungannya menjadi 10, yaitu: 2 LTI, 3 RWC dan 5
MTC. Selain itu, kasus yang terjadi recordable incident
mulai Januari, Pebruari, Maret, hingga 10 April 2018 juga
turut diuraikan. Dari kajian masing-masing kasus, dapat
dilakukan dengan berbagai faktor incident analysis
pendekatan, dan dari setiap analisis akan menghasilkan
rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa. Contoh
analisis, insiden yang terjadi dominan terkait dengan
aspek personal, lalu rekomendasi yang disampaikan
adalah kurangnya pengetahuan dari para korban
terhadap insiden yang terjadi. Perlu tindak lanjut dengan
melakukan , , dan pembinaan pekerja upskilling training
dengan materi yang tepat sasaran seperti pengenalan
bahaya, kewaspadaan terhadap bahaya di tempat kerja,
analisa resiko, pengendalian terhadap bahaya,
kepatuhan menggunakan PPE, dan sebagainya.
Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, melanjutkan dengan
pemaparan Aspek HSSE PEPC. Catatan di PEPC, RoadMap
angka (TRIR) 2016 dan TRIR Total Recordable Incident Rate
2018 adalah 0, sedangkan TRIR 2017 adalah 1,33 (ada
satu ). Sementara program fatality Management
Walkthrough (MWT) mulai dilaksanakan sejak September
2016 yang dilakukan setiap bulan, diikuti oleh pejabat
setingkat Direksi, VP, GM, dan . Untuk Manager roadmap
HSSE PEPC ke depan yang terdiri dari 4 (empat) aspek,
yaitu (fase konstruksi, produksi, ) Leading HSSE sustain
berpegang pada prinsip “ , , dan Spirit To Zero Zero Accident
Kami Pilih Bekerja Selamat”. Aspek (Environment sustain
doc proper regulation . lingkungan & ) mulai dari
compliance developing proper sustain proper, , hingga .
Aspek ( ) yang saat ini masih Security security forecasting
berada pada kondisi , diharapkan bisa reactive to proactive
naik ke level hingga . Dan terakhir manage optimized
aspek ( , TRIR, ISRS) tahun 2018 masih Safety safety culture
dalam persiapan ISRS, diharapkan pada tahun 2021
sudah masuk pada ISRS 7th series.
Sementara HSSE PEPC Alas Dara-Kemuning Performance
(ADK) dibawakan oleh Dirut PEPC ADK, Medy Kurniawan,
yang mengatakan sejak PEPC ADK berdiri tahun 2014
hingga Maret 2018, mencapai angka safe manhours
without zero LTI sebesar 1.714.112 jam dengan realisasi
incident implementation assessment, TRIR 0 dan PDW
77,16. Sebagai bentuk apresiasi korporat terhadap
prestasi PEPC ADK di bidang HSSE, pernah mendapat
juara tiga kategori unit operasi Active Safety Observation
dan juara tiga HSSE kategori pekerja tingkat Participation
korporat. Sedangkan hasil survey budaya HSSE 2017,
PEPC ADK mendapat score 3,67 yang artinya masih
berada pada level Program HSSE 2018 yang proactive.
sudah mulai dilakukan adalah, HSSE , Monthly Meeting
HSSE , HSSE , Participation Accountability Program
pengamanan aset , dan & ex-handover reward
consequences.
Selanjutnya HSSE PEPC, Defrinaldo, mengulas Manager
salah satu aspek HSSE PEPC, yaitu dan HSSE Spirit To Zero
Golden Rules Control System (HSSE-CS). Proyek JTB
sebagai salah satu proyek strategis hulu mempunyai
beberapa tantangan operasional, seperti: pemangku
kepentingan yang banyak, perhatian dan stakeholder
media semakin kritis, regulasi semakin ketat, melibatkan
tenaga kerja yang besar, dan pekerjaan sik sebagian
besar dilakukan oleh mitra.
Kampanye “ , , KAMI PILIH SPIRIT TO ZERO ZERO ACCIDENT
BEKERJA SELAMAT” digaungkan PEPC sebagai semangat
baru mencegah insiden sekecil apapun sehingga bisnis
perusahaan tetap berjalan aman dan lancar. Upaya
perbaikan aspek HSSE yang sudah dilakukan oleh PEPC di
sektor yakni: pembentukan HSSE governance,
pepc.pertamina.com12
BERITA UTAMA
VOLUME 02EDISI TAHUN 2018
Committee Committee/P2K3 PEPC, pelaksanaan HSSE
dengan melakukan pembahasan evaluasi , First Aid Case
Leadership Tool dan untuk meningkatkan budaya HSSE, dan
pelaksanaan HSSE bersama dan Committee main contractor
Disnaker propinsi Jawa Timur. Sedangkan di sektor
improve safe work practice, terdiri dari dua aktitas
program, tersedia di lokasi proyek, demo room
melaksanakan HSE , dan desain passport training progress
teknis. Untuk sektor , melakukan improve safety culture
sharing alert seatbelt dan SSD, penggunaaan , dan
melaksanakan HSE & . Di sektor reward consequences
excellent environment, melakukan penanaman trembesi
sebagai kompensasi CO2 , amdal revisi 01 tahun venting
2015, dan validasi lahan bersama Universitas Bojonegoro
dan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Bojonegoro.
Sementara di sektor excellent emergency readiness
adalah melaksanakan perjanjian kerjasama tanggap
darurat dan pelatihan . Di sektor , drill improve security
melakukan potensi kerawanan dan kriminal, mapping
menjalin komunikasi dan kerjasama dengan , stakeholder
mengimplementasikan , dan access control system
mengintegrasikan ACS, CCTV, dan personal data pekerja,
mitra kerja, kontraktor, dan HSE . Dan akhirnya, di passport
sektor , melaksanakan & excellent OH-IH t to work t to
task catering, dan inspeksi & training higienis .
Menurut Defrinaldo, HSSE Golden Rules Control System
(HSSE-CS) merupakan integrasi beberapa upaya leading
spirit to zero zero accident, , kami pilih bekerja selamat, yang
terinspirasi program “CCTV bersuara, ATCS (Area Trafc
Control System )” Dirlantas Polri, dengan mengoptimalkan
teknologi dalam mitigasi pengawasan aspek HSSE di
proyek gas JTB. Rencananya program ini akan
diimplementasikan di wilayah kerja proyek JTB, yang mana
saat ini program masih dalam kajian teknis.
Pembicara berikutnya adalah OH-IH PEPC, dokter
Nuruddin, yang membahas tentang pengukuran . fatigue
Yang dimaksud dengan (kelelahan kerja) adalah fatigue
suatu keadaan dimana seseorang merasa sangat lelah atau
mengantuk akibat kekurangan tidur, kerja mental atau sik,
kerja , atau periode dan kecemasan yang shift stress
berkepanjangan. Kelelahan adalah suatu mekanisme
perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan
lebih lanjut. Kelelahan kerja merupakan keadaan
kelelahan yang berhubungan dengan jam kerja yang
panjang, waktu yang lama tanpa tidur, atau bekerja pada
waktu yang tidak sesuai.
Umumnya kecelakaan sering terjadi pada jam 00:00 ---
06:00 pagi, dan waktu yang paling kritis dimana
seseorang mengalami rasa kantuk yang sangat kuat
biasanya jam 02:00 --- 04:00 dan 14:00 --- 16:00.
Sementara waktu siaga yang paling baik dimana
seseorang memiliki kemampuan fokus yang sangat baik,
adalah pada periode jam 08:00 --- 10:00 dan jam 20:00 -
-- 22:00. Semakin seseorang kurang tidur, potensi
kecelakaan akan semakin besar. dapat meningkat Fatigue
diakibatkan karena kebisingan, pekerjaan yang berulang
dalam waktu yang lama, pencahayaan yang kurang,
penglihatan yang terbatas, dan lain lain. Untuk mengatasi
kelelahan adalah dengan melakukan istirahat yang
cukup, dengarkan apa kata tubuh kita, olah raga, menu
makanan seimbang, batasi alkohol dan nikotin, serta
menyalurkan hobi.
Tema berikutnya, “ Insiden ARC Lesson Learned Flash Fire
di X- ”, dibawakan oleh Platform Ray General Manager
Asset 3 PT Pertamina EP (PEP), Wisnu Indadari, yang
menyampaikan kronologi, fakta, dan penyebab kejadian
pada 7 Maret 2018, dimana elektrik terkena crew offshore
sambaran api ARC akibat di ash re short circuit
lapangan X- . Dari mitigasi dan analisa kejadian Ray
dipero leh beberapa rekomendas i perba ikan,
diantaranya: melakukan SSD terkait insiden di seluruh
wilayah operasi, merubah pola yang semula crew change
di darat menjadi di X-Ray, reposisi ruang klinik, updating
HIRARC yang sesuai potensi , pembuatan online hazard
STK, potensi bahaya listrik, penyediaan APD upskilling
khusus bahaya listrik, pekerja yang terlibat upskilling
dengan kegiatan elektrikal, penambahan jumlah LOTO
sesuai kebutuhan, memastikan seluruh peralatan ukur
elektrikal dalam kondisi layak pakai, penambahan jumlah
rambu bahaya listrik, memasang SOP singkat pada panel
di seluruh , evaluasi beban kerja switchgear room
pepc.pertamina.com
BERITA UTAMA
13VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
( ) pekerja RAM , evaluasi workload electric offshore
struktur organisasi operasi dan pemeliharaan di , offshore
memastikan semua pekerja tidak melakukan pekerjaan
yang bukan menjadi kewenangannya, dan memastikan
setiap untuk tidak memberi perintah kepada leader
pekerja yang tidak . qualied
“ ” merupakan tema Incident and Injury-Free sharing
selanjutnya dan disampaikan oleh nara sumber John
Akbar dari konsultan JMJ . People-Based Safety
Berdasarkan data ILO per 2016, terdapat 7.800 fatality
per hari di dunia, dimana 99%nya adalah level pekerja
dan 83% nya adalah pekerja yang di saat insiden terjadi
itu ada orang di sekitarnya. Apa faktor terbesar yang
menyebabkan kecelakaan itu dapat terjadi, manusia
atau budayanya ? Dari video yang ditayangkan,
terungkap bahwa perusahaan migas, Shell, mampu dan
sukses dengan budaya sehingga . safety zero fatality
Dengan 50 ribu pekerja Shell, dimana setiap pekerja
mempunyai rasa percaya bahwa saya akan pulang
dengan selamat. Melihat manusia harus dari dua sisi,
yaitu sisi yang terlihat (perilaku, tindakan, sistem, dan
prosedur) dan sisi yang tidak terlihat (niat, komitmen, value,
emosi, , pikiran). Jadi untuk membuat budaya feeling safety
harus dimulai dari individu ( ), niat inilah niat diri sendiri
yang akan menentukan manusia bekerja dengan perilaku
aman, sehingga lama kelaman akan menjadi budaya.
Puncak acara ditutup dengan pengarahan Direktur Hulu
Pertamina (Persero), Syamsu Alam, yang menekankan
betapa pentingnya niat baik untuk keselamatan diri dan
orang di sekitarnya. Tidak cukup hanya niat, namun harus
diberikan & , serta regulasi agar punishment reward
seseorang bisa berubah. Syamsu Alam juga menyoroti
masalah komunikasi yang berkaitan dengan resiko,
dimana rasa kepedulian terhadap insiden masih sangat
kurang. “Kita semua yang ada disini harus meluruskan niat,
bekerja dengan hati agar kita bisa membangun budaya
safety dengan menularkan kepada pekerja lain ataupun
bawahan kita,” ujarnya. Menurut beliau, selain
mengutamakan , Direktorat Hulu safety performance
diharapkan lebih ditingkatkan agar bisa berkontribusi lebih
baik untuk korporat.
Bojonegoro - Badan
U s a h a M i l i k D e s a
(BUMDesa) Bandungrejo
dilatih perencanaan budidaya
ayam petelur. Dilakukan setelah
revitalisasi kepengurusan, BUMDesa setempat terus
berupaya melakukan peningkatan kapasi tas
kepengurusan dan kelembagaannya. Dengan
beranggotakan 7 ( tu juh) orang masyarakat
Bandungrejo, BUMDesa kali ini dilatih penyusunan
sebuah rencana usaha pada Rabu lalu (28/2).
Public Government Affairs & Relations Manager PEPC,
Kunadi, menyatakan bahwa rencana usaha BUMDesa
ini mencakup kriteria persyaratan bisnis secara umum.
Diantaranya, aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek
produksi, aspek penyediaan sarana prasarana, aspek
HSSE, aspek administrasi, aspek personalia, dan aspek
regulasi.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari Program
Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat Berbasis
Potensi Lokal Melalui Optimalisasi Peran BUMDesa,
yang diinisiasi oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) yang
merupakan operator lapangan Gas Jambaran-Tiung
Biru (JTB).
Program kemitraan dengan Institute Development of
Society (IDFoS), lembaga nirlaba dari Bojonegoro, dan
juga praktisi & konsultan peternakan, drh. Suparto,
masyarakat Bandungre jo juga d ia jak untuk
mengunjungi kandang ayam petelur salah satu
peternak di Bandungrejo. Mereka belajar bagaimana
peternak memulai usaha ayam petelur hingga
menghasilkan telur dan kemudian memasarkannya.
Sebelumnya, para pengurus BUMDesa ini juga ikut serta
dalam pelatihan teknis budidaya ayam petelur yang
diadakan pada tanggal 12 Pebruari 2018. Dihadiri
Camat Ngasem, Dinas Peternakan Bojonegoro, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Bappeda, calon
peternak ayam dilatih untuk memilih bibit ayam,
membuat kandang ayam hingga ke penempatan
perabot untuk makan dan minum, pemeliharaan ayam
petelurnya sendiri, dan juga cara pengambilan ayam
petelur. Sebagai informasi, bahwa BUMDesa
Bandungrejo akan melakukan budidaya ayam petelur
dalam skala 1000 ekor sebagai pilot project unit bisnis
BUMDesa.
Camat Ngasem, Mahmudin, yang hadir pada acara
mengatakan bahwa proyek migas ini sebenarnya
adalah tidak lama, maka bagaimana caranya sehingga
masyarakat desa di sekitar wilayah operasi bisa
merasakan manfaat berkelanjutan dari pengembangan
proyek migas ini. Hal ini juga disetujui oleh praktisi dan
konsultan peternakan, drh. Suparto, yang menyatakan
bahwa kegiatan ini sangat potensial sekali pasarnya,
bila dikelola dengan baik akan memberikan nilai
ekonomi yang bagus. “Pihak Pemerintah Desa
Bandungrejo sendiri telah menyediakan tanah kas desa
seluas 2500 meter persegi untuk lokasi kandang ayam
sebagai bentuk penyertaan modal BUMDesa,”
imbuhnya.
BUMDesa Bandungrejo Dilatih Perencanaan Budidaya Ayam Petelur
pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201814
EVENT
PEPC Adakan Kelas Mengajar dalamMendukung Pengembangan Pendidikan di SMKN 5
Bojonegoro - Dalam rangka pengembangan Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Bojonegoro,
khususnya pengembangan jurusan Teknik Pemboran
Minyak dan Gas (TPMG), SMKN 5 terus berupaya
melakukan inovasi dan membangun jaringan dengan
semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) yang memiliki
hak untuk melakukan kegiatan eksplorasi, eksploitasi
minyak dan gas bumi di Indonesia, khususnya di wilayah
Bojonegoro. Salah satunya bekerjasama dengan operator
lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), yakni PT
Pertamina EP Cepu (PEPC) yang dilakukan pada Selasa
(17/4) lalu.
PEPC hadir di SMKN 5 Bojonegoro dalam rangka
melaksanakan kegiatan “PEPC Mengajar”. Kegiatan ini
sebagai bentuk kontribusi kepedulian PEPC didalam dunia
pendidikan, khususnya di SMKN 5.
Kepala SMKN 5 Bojonegoro, Suyono, dalam sambutannya
menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PEPC yang
sudah meluangkan waktunya untuk hadir di SMKN 5.
Suyono sangat berharap bahwa kerja sama dengan pihak
PEPC ini bisa berjalan terus dengan baik. ”Kami sangat
berharap kerjasama ini bisa berjalan terus, khususnya
sharing ilmu kepada anak-anak ini dan tempat
pemagangan yang sangat kami butuhkan,“ ucap Suyono
saat membuka acara.
Sementara itu, Public Government Affair & Relations
Manager PEPC, Kunadi, menyampaikan pihaknya sangat
senang mempunyai kesempatan berbagi ilmu dengan
para pelajar di SMKN 5 Bojonegoro. “Terima kasih kita
sudah diberi kesempatan untuk mengajar anak-anak
SMKN 5 Bojonegoro,” papar Kunadi.
Dalam kesempatan itu Kunadi juga menjelaskan tentang
tata nilai yang dianut oleh PEPC. Tata nilai tersebut biasa
disingkat dengan 6C, Clean, Competitive, Condent,
Customer Focused, Commercial, dan Capable. Kunadi
berharap dari nilai-nilai yang ada dalam tata nilai yang
dianut oleh PEPC bisa menginspirasi kepada anak didik di
SMKN 5. “Jika tata nilai ini diterapkan oleh siswa, nantinya
akan menjadi siswa yang berkelakuan dan berpribadi yang
baik, mampu berpikir ke masa depan dan mampu
mengikuti kompetisi di dunia usaha dan dunia industri
(DU/DI) dengan baik, serta sanggup meningkatkan
kemampuannya. Saya kira ini sangat bagus bagi anak-
anak, dan semoga nanti mereka berhasil,” jelas Kunadi.
Menurut Kunadi, kegiatan “PEPC Mengajar” ini
merupakan salah satu bentuk kepedulian PEPC melalui
program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
bidang pendidikan. “Kalau memang dari SMKN 5
memandang bahwa kegiatan ini penting untuk
pengembangan dan kemajuan sekolah, maka kita akan
berkoordinasi dengan internal PEPC dan SKKMigas,
khususnya SKK Jabanusa, untuk berkontribusi didalam
pengembangan apa yang kira-kira memungkinkan untuk
dilakukan,” pungkas Kunadi.
Di dalam kegiatan “PEPC Mengajar” tersebut, tim dari
PEPC berbagi banyak ilmu diantaranya adalah materi
tentang Industri Hulu Migas, Pertamina dan Visi, Misi, dan
Tata Nilai PEPC. Terhitung sejumlah 75 orang siswa dan
guru SMKN 5 mengikuti dengan penuh semangat kegiatan
yang dimulai pukul 09:00 WIB sampai dengan pukul 12:00
WIB tersebut. Di akhir acara dilakukan pemberian cindera
mata dari PEPC kepada SMKN 5 Bojonegoro.
pepc.pertamina.com VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018 15
EVENT
Jakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) selaku operator
Proyek Pengembangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)
melaksanakan Kick Off Meeting Proyek EPC GPF-JTB yang
diselenggarakan bersama konsorsium RJJ (Rekind, Japan
Gas Corporation, Japan Gas Corporation Indonesia) pada
Selasa (27/3) di Jakarta. Nampak hadir dalam acara
tersebut, Direktur Utama (Dirut) PEPC, Jamsaton Nababan,
General Manager (GM) proyek gas JTB, Bob Wikan H.
Adibrata, tim Manajemen PEPC, Dirut PT Rekayasa Industri
(Rekind), Jakub Tarigan beserta jajarannya, tim dari JGC
dan JGC Indonesia, serta undangan lainnya.
Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, dalam sambutan
pembukaan menyampaikan bahwa pertemuan ini
merupakan salah satu pintu masuk untuk bisa
mengeksekusi pekerjaan di proyek JTB. James
mengatakan, “Atas nama Pertamina Korporat dan PEPC,
saya menghimbau, mengingatkan, dan mendorong agar
safety menjadi tugas utama kita dalam mengerjakan
proyek JTB, setiap pekerja yang terlibat dalam proyek ini,
berangkat dari rumah dengan kondisi sehat dan kembali
lagi ke rumah ketika proyek ini selesai pada tahun 2021
juga dalam kondisi sehat dan selamat.” Lebih lanjut, James
menambahkan, “Kita tidak menginginkan ada kejadian
yang b i sa mengak iba t kan ke ce lakaan ke r j a
(cacat/kematian) pada pekerja yang terlibat dalam
pengerjaan JTB, baik secara langsung maupun tidak
langsung,” tegasnya. Selain menekankan keselamatan
kerja (health, safety, security, environment), Dirut PEPC
kembali mengutarakan tentang pentingnya proyek JTB
bagi bangsa dan negara, oleh sebab itu beliau berharap
agar kita semua bersungguh-sungguh mengerjakan JTB
dengan memberikan kontribusi yang terbaik. “Kita
memiliki waktu dan budget yang sangat tight, namun
dengan semangat yang sama kita berharap mampu
melewati dan sampai ke tujuan yang sama,” harapnya.
Sementara Dirut PT Rekind, Jakub Tarigan, sebagai
perwakilan RJJ menjelaskan, Technical Kick Off Meeting ini
baru bisa diselenggarakan lima bulan sejak effective date,
karena lima bulan adalah waktu yang diperlukan RJJ untuk
mengevaluasi secara komprehensif usulan mitigasi Hydrat
dan optimasi design yang akan dilaksanakan. Dengan
terbitnya checklist inquiry dari PEPC pada Jum'at (23/3)
lalu, maka RJJ menginisiasi perubahan sesuai dengan opsi
yang telah disepakati. “Adanya technical kick off meeting
yang dimulai hari ini, berarti kita memulai pekerjaan besar
atas perubahan yang lebih baik bagi RJJ, PEPC, dan
kepentingan nasional,” ungkapnya. Menurut Jakub,
technical kick off meeting akan dilaksanakan hingga
tanggal 29 Maret 2018, dimana konsorsium RJJ akan
memberikan informasi untuk rencana pelaksanaan kerja
proyek JTB. “Saya berharap dalam kesempatan tersebut
dapat terjadi komunikasi dan diskusi yang lebih terbuka
dan dinamis, sehingga bisa memperkaya rencana-
rencana yang telah kami buat,” ujarnya. Senada dengan
Jamsaton Nababan, konsorsium RJJ mempunyai tekad dan
semangat yang sama untuk menyelesaikan proyek JTB
sesuai dengan kualitas yang diminta, tepat waktu, tepat
biaya, dan safety menjadi prioritas utama.
Acara selanjutnya diteruskan dengan pemaparan rencana
kerja yang diuraikan secara rinci oleh GM proyek gas JTB,
Bob Wikan H. Adibrata, dan juga pembicara lain dari pihak
konsorsium RJJ. Menurut rencana acara kick off meeting ini
akan berlangsung sampai dengan hari Kamis, (29/3).
Kick Off Meeting Proyek EPC GPF-JTB
EVENT
pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201816
Musdes Pelaporan Program BudidayaAyam Petelur BUM Desa Makmur RejoBojonegoro – Ayam petelur hingga sekarang masih
menjadi salah satu komoditas peternakan yang
berkembang di Bojonegoro. Melihat kesempatan tersebut,
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Makmur Rejo Desa
Bandungre jo , Kecamatan Ngasem, Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur, sejak awal tahun 2018 mulai
dikembangkan untuk melaksanakan Budidaya Ayam
Petelur. Kegiatan ini diinisiasi oleh BUM Desa bekerjasama
dengan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan merupakan
bagian dari program kemasyarakatan sosial.
Pada hari Rabu, tanggal 4 Juli 2018, dilaksanakan
Musyarawarah Desa (Musdes) untuk melaporkan
perkembangan dari program budidaya ayam petelur.
Musdes tersebut bertema “Pelaporan Kinerja BUM Desa
Makmur Rejo” diikuti oleh 24 peserta dari berbagai unsur.
seperti Perangkat Desa, BPD, anggota BUM Desa dan tokoh
masyarakat.
Selain itu juga dihadiri Kepala Desa (Kades) Bandungrejo,
juga perwakilan dari Pertamina EP Cepu.
Ketua BUM Desa Makmur Rejo, Nyamirin, memaparkan
tentang dasar hukum BUMDes, asset BUMDes, susunan
kepengurusan BUMDes, biaya pengadaan usaha budidaya
ayam petelur dan jumlah produksi hasil telur di bulan
pertama (bulan Juni). Selain itu mendapat bantuan biaya
pengadaan bantuan dari PEPC berjumlah Rp. 296.106.428
bantuan dari Pemdes sebesar Rp. 20.000.000 sehingga
jumlah totalnya Rp 316.106.428.
Nyamirin menjelaskan "Anggaran itu digunakan untuk
instalasi kandang dan operasional produksi,"
Budidaya ayam petelur telah berjalan satu bulan terhitung
sejak tanggal 5 Juni 2018. Hingga saat ini sudah
berproduksi sebanyak 45 kg telur dari jumlah 1500 ayam
petelur dengan detil kandang 1 sebanyak 2396 butir
telur dari 672 ekor ayam petelur, sedangkan untuk
kandang 2 sebanyak 2781 butir telur dari 829 ekor ayam
petelur.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan serah terima
1500 ekor ayam dan rumah kandang secara simbolis
oleh pihak PEPC kepada BUM Desa Makmur Rejo.
BUM Desa berharap, usaha budidaya ayam petelur
dapat berjalan lancar serta dapat memberi manfaat bagi
pengurus serta masyarakat desa Bandungrejo, selain itu
mereka berharap program dapat dilanjutkan serta ada
semacam moda transportasi BUM Desa.
Usaha ayam telur ini merupakan Program Peningkatan
Mata Pencaharian Masyarakat Berbasis Pertanian,
Peternakan, dan Perikanan Melalui Optimalisasi Peran
Bisnis BUMDesa.
Perwakilan PEPC, Pandu Subiyanto, mengatakan bahwa
kegiatan ini adalah inisiasi PEPC untuk mengembangkan
ekonomi masyarakat Desa Bandungrejo, semoga
kedepan dengan atau tanpa PEPC, perekonomian
masyarakat Bandungrejo dapat berkembang dan usaha
telur ini semakin maju.
pepc.pertamina.com
EVENT
17VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
PEPC Lakukan Sertijab Land & Regulatory Manager
Jakarta - Di ruang rapat Direksi gedung Patra Jasa, Jumat
(27/4), PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melaksanakan serah
terima jabatan (sertijab) Land & Regulatory Manager dari
pejabat lama, Tutuko Widodo kepada pejabat baru, Amat
Zahrudin. Acara dihadiri oleh Direktur Utama (Dirut) PEPC,
Jamsaton Nababan, Direktur Bisnis Support PEPC,
Desandri, General Manager Jambaran-Tiung Biru, Bob
Wikan H. Adibrata, para Vice Presidents PEPC, dan tim
Manajemen PEPC.
Amat Zahrudin menyampaikan ucapan terima kasih atas
amanah yang diberikan, dan meminta arahan serta
dukungan dari Manajemen agar dapat mengemban tugas
dengan baik. Sedangkan Tutuko Widodo yang akan
melanjutkan tugas di tempat lain menyampaikan terima
kasihnya atas kerjasama yang telah berlangsung dan
memohon maaf jika selama melaksanakan tugas di PEPC
terdapat kesalahan dan masih menyisakan beberapa
pekerjaan yang belum selesai.
Di lain pihak, Dirut PEPC, Jamsaton Nababan, dalam
arahannya mengatakan bahwa ke depan masih ada
beberapa pekerjaan yang harus dilanjutkan dan
diselesaikan oleh pejabat baru. Pekerjaan tersebut
antara lain adalah, legalitas Tanah Kas Desa (TKD)
Pelem yang perlu penanganan khusus, kompensasi
(ganti rugi) tanah Perhutani yang berlokasi di wilayah
Blitar dan Sukabumi, pemecahan sertikat tanah baik
TKD maupun privat atas nama pemilik tanah dan
SKKMigas, perijinan sumber air yang belum selesai
dari kali Gandong dan Bengawan Solo, serta masalah
tanah yang belum tuntas pada proyek Banyu Urip,
khususnya di Desa Gayam. Jamsaton yakin dengan
pengalaman yang dimiliki Amat Zahrudin sebelumnya,
akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
baik. Acara ditutup dengan pembacaan do'a dan
pemberian ucapan selamat dari Manajemen yang
hadir.
Jakarta - Senin (2/4) PT Pertamina EP Cepu (PEPC)
mengadakan acara serah terima jabatan (sertijab) di
ruang rapat direksi gedung Patra Jasa. Jabatan Human
Capital (HC) Manager yang baru diberikan kepada Yadi
Mulyadi, sedangkan pejabat lama, Helmi melanjutkan
tugasnya di Pertamina (Persero). Acara dihadiri oleh
Direksi PEPC, jajaran Vice President, dan tim Manajemen
PEPC.
Setelah pembacaan pakta integritas, Yadi Mulyadi,
menyampaikan ucapan ter ima kas ihnya atas
kepercayaan dan amanah yang diberikan. Dengan
pengalaman menggawangi fungsi yang sama di
pekerjaan sebelumnya, beliau berharap dapat
melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh
pejabat lama dan menyelesaikan 'pekerjaan rumah' yang
belum tuntas serta mohon dukungan kepada Direksi dan
tim Manajemen PEPC untuk dapat mengemban tugas
dengan sebaik-baiknya. Sementara pejabat lama, Helmi,
mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang belum
dituntaskan, namun dengan adanya pejabat baru yang
menggantikan, dia meyakini tugas-tugas tersebut dapat
diteruskan dan diharapkan selesai sesuai dengan
keinginan bersama.
Sedangkan Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan,
dalam arahannya mengucapkan terima kasih kepada
Helmi, pejabat lama yang telah berkontribusi selama di HC
PEPC, dan ucapan selamat datang kepada pejabat baru.
James berharap agar 'pekerjaan rumah' yang ditinggalkan
pejabat lama untuk segera dilanjutkan dan dibenahi
secara estafet, mengingat proyek Jambaran-Tiung Biru
sudah mulai di eksekusi, terutama realisasi susunan
organisasi dan beberapa kontrak yang harus segera
diselesaikan. “Saya minta 30 hari kerja pertama, HC
Manager melakukan konsolidasi dengan tim terkait atas
'pekerjaan rumah' yang perlu ditindak lanjuti dan
diselesaikan,” pungkasnya. Acara ditutup dengan
pembacaan do'a, pemberian ucapan selamat, dan foto
Sertijab Human Capital Manager PEPC
pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201818
Jakarta - Di penghujung
t a h u n 2 0 1 7 , B a d a n
D a k w a h I s l a m ( B D I ) P T
Pertamina EP Cepu (PEPC) memberikan apresiasi kepada
beberapa pekerja yang berhasil khatam membaca Al-
Qur'an, dengan mengadakan syukuran sederhana pada
Jum'at (22/12) lalu di ruang meeting lantai 5 wing 1
gedung Patra Jasa. Acara dihadiri oleh beberapa
perwakilan Manajemen, sebagian pekerja, dan
pengurus BDI PEPC. Khatam Qur'an kali ini merupakan
periode yang ke empat, dimana pada periode ini pekerja
yang berhasil menyelesaikan bacaan ayat suci Al-Qur'an
berjumlah sekitar 10 orang, yang berlangsung sejak
Januari 2017 sampai dengan Desember 2017.
Seperti diketahui, ibadah membaca kitab suci Al-Qur'an
adalah salah satu ibadah yang akan membela umat
muslim kelak di alam barzah dan di padang Mahsyar.
Untuk itu Manajemen PEPC menghimbau agar
peke r ja dapa t me luangkan wak tu un tuk
meningkatkan ibadah, contohnya dengan tadarusan,
agar pekerjaan dan usaha yang dilakukan
memperoleh pahala dan menjadi berkah.
Semoga dengan adanya apresiasi ini, diharapkan ke
depan akan semakin banyak pekerja yang mampu
meluangkan waktu dengan membaca Al-Qur'an di
tengah padatnya pekerjaan dan tugas-tugas kantor.
Aamiin.
Syukuran
Khataman Qur'an di PEPC
EVENT
B o j o n e g o r o - P T
Pe r tamina EP Cepu
(PEPC) , meresmikan
kantor perwakilannya di
Bojonegoro. Kantor PEPC
yang selama ini beralamat di
j a l a n S u h a r s o n o m o r 5 ,
Bojonegoro, telah pindah alamat ke Desa Talok,
tepatnya di The Residence, jalan Raya Bojonegoro -
Cepu, kilometer 17, Desa Talok, Kalitidu, Bojonegoro.
Kantor yang disewa dan rencananya akan digunakan
selama 3 (tiga) tahun ini memiliki fasilitas kantor untuk
melaksanakan pekerjaan proyek Jambaran-Tiung Biru
(JTB) dan fasilitas penginapan bagi pekerja PEPC yang
melakukan perjalanan dinas ke Bojonegoro.
Peresmian yang dilaksanakan pada hari Selasa lalu
(08/05) dihadiri sejumlah pejabat Kabupaten
Bojonegoro, antara lain Penjabat Bupati Bojonegoro,
Supriyanto. Dalam sambutannya, beliau menyatakan
rasa syukurnya dan selamat atas dibukanya kantor
perwakilan PEPC, dan mendo'akan semoga kantor baru
memberikan semangat kerja yang baru pula.
Avicenia Darwis, perwakilan SKKMIGAS Jakarta,
menyatakan, “Saya ucapkan selamat kepada PEPC
atas dibukanya kantor perwakilan di Bojonegoro,
semoga kedepan dengan adanya kantor ini, proyek
JTB dapat diselesaikan tepat pada waktunya tahun
2021.”
Dan Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan
menambahkan, ”Dengan adanya kantor PEPC di Desa
Talok ini, diharapkan mampu menjadi jembatan
antara PEPC dan masyarakat Bojonegoro.”
Undangan yang turut hadir dalam kesempatan
tersebut antara lain Kapolres Bojonegoro, Asisten 1,
Asisten 2, dan Direktur Operasional BBS, Kepala Dinas
terkait, dan 25 anak yatim di sekitar The Residence,
Talok, Kalitidu yang mendapat santunan, Kepala Desa
setempat, Perwakilan RJJ, dan Perwakilan PT PP.
Acara peresmian itu sendiri, diwarnai dengan proses
gunting pita dan kunjungan ke dalam gedung untuk
melihat sarana dan prasarana kantor serta fasilitas
akomodasi.
Pemberian Santunan Kepada 25 Anak Yatim pada Acara Peresmian Kantor PEPC
pepc.pertamina.com 19VOLUME 02 EDISI TAHUN 2018
Bulan K3 di Lingkungan Proyek Jambaran Tiung Biru
Bojonegoro – Aspek Safety dalam bekerja di Proyek
Unitisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB) merupakan prioritas
serta menjadi perhatian khusus PT Pertamina EP Cepu
(PEPC). Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) PEPC mengadakan serangkaian
acara, diawali dengan kegiatan share with community di
Graha Dolokgede Senin pagi (14/05) lalu.
Pihak panitia pelaksanaan acara bulan K3 mengundang 4
(empat) Kepala Desa, pengurus PKK, dan Muspika dari tiga
Kecamatan, yakni kecamatan Tambakrejo, kecamatan
Purwosari, dan kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Acara
Share With Community diisi dengan banyak kegiatan yang
bertujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat
diantaranya materi tentang kesehatan, yang disampaikan
oleh Dinas Kesehatan yang diwakili oleh dokter Susi dari
Pukesmas kecamatan Tambakrejo, materi mengenai
teknik cara mengatasi dan memadamkan api, jika terjadi
insiden kebakaran didalam rumah yang disampaikan oleh
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro, serta
materi mengenai pentingnya berlalu lintas serta ber etika
di jalan raya untuk menghindari kecelakaan pekerja yang
disampaikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Bojonegoro.
Acara share with community mendapatkan antusiasme
yang t inggi dari masyarakat, terbukt i dengan
komunikatifnya masyarakat saat sesi tanya jawab
bersama.
Rangkaian acara kedua adalah, Lifting Rigging Training
yang diikuti oleh 53 peserta dari pekerja PEPC dan
Kontraktor PEPC; PT Pembangunan Perumahan (PP).
Training Lifting Rigging dibawakan oleh Bpk. M.
Istiqhfarudin dengan materi procedure lifting rigging yang
bisa diterapkan dalam proyek serta contoh-contoh
incident yang terjadi karena kesalahan procedure lifting
rigging. Acara yang berlangsung selama hampir 3 jam
diikuti dengan antusiasme yang tinggi dari peserta baik
dari pihak PEPC dan PT PP.
Dilanjutkan rangkaian acara ke tiga dalam peringataan
Bulan K3 adalah Driving Defensive Course, menggandeng
tim LPK Mandiri dalam menyampaikan materi mengenai
standart keselamatan berkendara serta perilaku
mengemudi yang aman, esien serta memiliki tanggung
jawab. Total peserta yang mengikuti Driving Defensive
Course adalah 86 peserta yang dibagi dalam 6 sesi.
Rangkaian Acara terakhir adalah Lomba Cerdas Cermat
yang diikuti oleh pekerja PEPC – PT PP. Diikuti 9 peserta
yang dibagi menjadi 4 kelompok, lomba cerdas cermat
berlangsung di Direksi Keet Kecil HSSE berisi pertanyaan
mengenai aspek Safety, Health dan Environment.
Rangkaian acara dalam memperingati bulan K3
diharapkan nantinya pekerja PEPC, pihak kontraktor
maupun masyarakat yang terlibat dalam rangkaian acara
lebih memperhatikan akan aspek safety di lingkungan
kerja maupun di dalam kehidupan sehari-hari serta
semboyan PEPC Spirit To Zero, Zero Accident dapat
tercapai dengan baik.
oleh :
Tiffany Barliansyah
EVENT
GALLERY
pepc.pertamina.comVOLUME 02EDISI TAHUN 201820
Safari Ramadhan, Buka Puasa Bersama & Halal Bihalal
Direksi PEPC dan Ibu PWP Foto Bersama Anak YatimDireksi PEPC dan Ibu PWP Foto Bersama Anak YatimDireksi PEPC dan Ibu PWP Foto Bersama Anak Yatim
Perwakilan PEPC menerima penghargaan dari Perwakilan PEPC menerima penghargaan dari Menteri Sekretaris Negara, PratiknoMenteri Sekretaris Negara, Pratikno
Perwakilan PEPC menerima penghargaan dari Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid ceramah didepan Pekerja PEPCceramah didepan Pekerja PEPC
Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid ceramah didepan Pekerja PEPC
Halal Bihalal PEPC dan stakeholder sekitar wilayah operasiHalal Bihalal PEPC dan stakeholder sekitar wilayah operasiHalal Bihalal PEPC dan stakeholder sekitar wilayah operasi
Sebagian anak yatim berpartisipasi dalam Bukber PEPCSebagian anak yatim berpartisipasi dalam Bukber PEPCSebagian anak yatim berpartisipasi dalam Bukber PEPC Ibu Jamsaton Nababan menyerahkan santunan untuk anak yatim Ibu Jamsaton Nababan menyerahkan santunan untuk anak yatim Ibu Jamsaton Nababan menyerahkan santunan untuk anak yatim
Ceramah dalam Acara Bukber PEPC 1439 HCeramah dalam Acara Bukber PEPC 1439 HCeramah dalam Acara Bukber PEPC 1439 H