7 tips menulis artikel yang baik dan menarik
DESCRIPTION
cara menulis yang baik dan benar agar anda bisa menulis dangan bahasa dan ejaan yang benarTRANSCRIPT
7 Tips Menulis Artikel Yang Baik dan Menarik
1. Bangga dengan hasil tulisan sendiri
Kenapa saya menempatkan hal ini pada urutan pertama? Karena sangat berhubungan dengan mentalitas kita
sebagai seorang blogger yang ingin menjadi penulis yang baik. Baru-baru ini saya menemukan artikel saya 5
Penyebab Blog Sepi Pengunjung yang dipublish ulang disebuah blog dengan judul Alasan dan Penyebab
Blog Sepi Pengunjung. Pada bagian bawah artikel terdapat tulisan “Artikel ini saya kutip dari
http://www.rayhanzhampiet.com/2012/05/5-penyebab-blog-sepi-pengunjung.html dengan sedikit perubahan”.
Sang blogger mengatakan bahwa dia telah melakukan sedikit perubahan, tapi kalau saya baca dari awal
sampai akhir artikel itu 99,99% copas !! Yang dirubah hanyalah menghapus semua internal link yang saya buat
dalam artikel dan mengganti screenshot image yang saya gunakan pada artikel tersebut. Bisakah kita memiliki
kebanggaan kalau kita melakukan hal seperti ini ? Saya pribadi tidak akan memiliki kebanggaan jika menjadi
tukang copas, namun saya tetap akan bangga meskipun tulisan murni karya saya dikritik, dihina atau dicemooh
orang lain karena saya sudah pernah mengalami sendiri diawal ngeblog konten saya disebut tidak bermutu dan
konten basi !! Jadi mulailah start awal untuk menjadi seorang penulis yang bangga dengan hasil karya anda
sendiri.
2. Ketahui dan pelajari bagaimana cara menemukan elemen “Bagus”
Untuk bisa membuat atau menulis artikel yang bagus dari sisi materi atau isi artikel, ada baiknya kita harus
mencoba melakukan riset kecil-kecilan. Contohnya sebelum menulis artikel ini saya mencoba mengetikkan 4
phrase kata yang berbeda untuk menemukan sumber referensi tulisan. Kata kunci yang saya gunakan di Google
adalah tips membuat artikel, tips menulis artikel menarik, tips menulis artikel yang bagus dan tips menulis artikel
di blog. Setelah menemukan beberapa referensi kemudian saya mencoba membaca berulang-ulang, memahami
apa isi tulisan dan selanjutnya mengolah kembali dari apa yang saya pahami dan menuliskannya kembali
dengan bahasa dan gaya menulis sendiri sehingga akhirnya jadilah artikel yang sedang anda baca ini.
Melakukan riset seperti ini penting untuk dilakukan supaya artikel yang ditulis berbobot, tidak ngawur atau asal-
asalan dan isinya dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun perlu waktu 2-3 jam untuk menulis sendiri, sekali lagi
saya lebih bangga ketimbang hanya perlu waktu 2-3 menit untuk jadi tukang copas.
3. Ketahui pula bagaimana membuat artikel jadi “Menarik”
Sebuah blog laksana sebuah toko atau kios yang menjual barang-barang dagangannya. Yang kita “jual” di blog
adalah konten atau artikel itu sendiri. Saya sering juga mengatakan “buatlah sebuah konten/artikel sederhana
menjadi menarik untuk dibaca”. Yang saya maksud disini adalah bagaimana kita mengemas sebuah artikel
sehingga orang yang baru membaca judulnya saja langsung tertarik untuk membacanya. Saya yakin kripik
singkong yang dikemas dengan kemasan plastik serta diberi label atau merk dengan tulisan dan gambar yang
menarik akan lebih lakuketimbang kripik singkong yang dijual hanya dengan kemasan plastik tipis transparan
biasa. Ini sebuah perumpamaan atau analogi yang sama yang dapat kita terapkan dalam menuliskan sebuah
artikel yang menarik. Selain mengemas artikel dengan judul-judul yang menarik, gaya bahasa penulisan juga
harus diperhatikan jangan menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami. Jika anda menggunakan istilah-
istilah tertentu dalam artikel, berikanlah penjelasan atau arti dari istilah tersebut sehingga tidak menimbulkan
kebingungan dan tanda tanya bagi pembaca. Berikan perhatian khusus pada paragraph pertama yang anda
tulis, karena paragraph awal tulisan menjadi fokus pertama pembaca sebelum dia memutuskan melanjutkan
membaca atau tidak. Buatlah kegiatan menulis seperti anda sedang bercerita kepada teman atau sahabat,
sehingga bahasa tulisan pun akan mengalir begitu saja dan pada akhirnya anda akan punya style menulis
sendiri. Meskipun sedang memejamkan mata saat mendengar lagu PUSPA saya langsung tahu yang
menyanyikannya adalah Charly ST12, saya hanya mengenali dari karakter suara yang masuk ke indera
pendengaran.
4. Bahasa gambar mampu mewakili bahasa tulisan
Terkadang dalam sebuah artikel kita “diharuskan” untuk memasukkan image atau gambar supaya bisa
membantu pembaca untuk lebih memahami apa yang anda tulis. Dengan demikian tujuan kita untuk membuat
artikel tadi benar-benar menarik, informative dan komunikatif akan tercapai. Karena ternyata bahasa gambar
mampu menjadi alat transfer ilmu yang anda sampaikan. Seperti artikel-artikel tutorial yang saya tulis, saya
selalu berusaha untuk menambahkan screenshot imageuntuk memperjelas artikel yang saya tulis dengan
bahasa verbal. Kalau pengunjung sudah merasa puas dengan hanya membaca artikel yang ada di blog anda,
maka bukan tidak mungkin jika besok, lusa atau hari-hari lainnya pengunjung tersebut akan datang kembali
meskipun hanya sekedar ngabsen doang..he he.
5. Gunakanlah pengalaman pribadi sebagai bahan tulisan
Pada kasus tertentu, menulis sebuah artikel berdasarkan pengalaman pribadi akan lebih mampu menjadi
sumber data yang valid karena anda sudah pernah mengalaminya. Bahasa tulisan yang keluar dari pengalaman
pribadi akan mengalir lancar dengan sendirinya. Seperti halnya saya menuliskan artikel Cara Menampilkan
Rating Bintang yang berawal dari kesulitan saya dalam mempraktekkan tips tersebut dan akhirnya mampu
memecahkan masalahnya sendiri. Walhasil artikel tersebut harus saya bagi dalam 2 bagian artikel saking
panjangnya karena terlalu bersemangat untuk menulis ggkkk.
6. Perhatikan penataan tulisan artikel
Hal sepele yang kadang luput dari perhatian adalah perataan teks artikel. Penting sekali bagi anda untuk selalu
menggunakan perataan teks justify sehingga tampilan tepi kiri dan kanan artikel terlihat rata dan rapi. Jika anda
sudah familiar menggunakan bahasa HTML, gunakanlah orderlist atau unorderlist untuk teks-teks tertentu. Atau
anda juga dapat menggunakan blockquote untuk menuliskan script atau tag HTML pada artikel blogging.
7. Luangkan waktu untuk mengedit artikel
Manusia tak luput dari salah, begitu pula halnya dengan tulisan yang kita buat. Untuk itu luangkanlah sejenak
waktu anda untuk memeriksa kembali paragraph atau kalimat-kalimat yang sudah anda tuliskan siapa tahu ada
kesalahan. Mengedit artikel sebaiknya dilakukan sebelum mempublish artikel tersebut. Namun jika anda tidak
punya banyak waktu periksalah artikel anda 1 atau 2 hari kemudian. Kesalahan-kesalahan kata atau penulisan
yang tidak tepat pada paragraph awal tulisan akan berpengaruh besar pada hasil indeks artikel dan bagaimana
halaman artikel tersebut ditampilkan di hasil pencarian Google.
Mungkin itu saja sedikit Tips Menulis Artikel Yang Menarik dan Berkualitas yang bisa saya share kali ini. Motivasi yang tinggi untuk menjadi penulis yang baik pada akhirnya akan menghasil artikel-artikel yang memang menarik, berkualitas dan layak dibaca oleh orang lain.
Untuk bisa menulis dengan baik, Anda perlu berlatih sebanyak dan sesering mungkin. Anda bisa menulis di blog pribadi atau di buku harian. Yang penting lakukan hal itu dengan tekun dan konsisten.
Berikut ini sepuluh tips penting yang bisa saya sarankan:
• Menulis dengan ringkas, padat dan sekaligus menarik. Semakin sering Anda menulis, semakin terampil Anda menggunakan kata atau kalimat yang relevan saja. Tidak ada kata-kata yang tersaji tanpa arti. Satu kata akan menambah makna tulisan Anda. Ini bukan sekedar menambah jumlah halaman.
• Menulis sebaiknya tidak dilakukan sambil mengedit. Itu dua tahap yang sebaiknya dilakukan terpisah.
• Bagilah tulisan dalam beberapa paragraf pendek. Idealnya, satu paragraf itu mengungkapkan satu ide pikiran. Pecah-pecahlah panjang dan struktur kalimat Anda sedemikian rupa agar tidak membosankan pembaca. Kalimat-kalimat yang runtut dan tidak berbelit-belit akan memberi kenyamanan pembaca tulisan Anda.
• Menulis dengan jelas. Ini juga bisa berarti menulis dengan spesifik, tidak mengawang atau melebar tanpa relevansi dengan topik yag dibicarakan. Pembaca akan kesal setengah mati saat terjebak dengan bacaan yang tidak jelas isinya. Ingatlah bahwa pembaca tidak selalu punya banyak waktu.
Sebuah novel yang tebal, kalau isinya menarik dan mengikat minat pembaca itu jelas berbeda dengan sebuah tulisan sependek satu halaman yang menuai cercaan pembaca karena isinya yang tidak jelas bagi pembacanya.
• Pentingnya bahasa yang komunikatif. Menulislah seakan sedang berbicara – alami dan tanpa berpretensi sok tahu dengan memakai bahasa ilmiah. Ini berlaku untuk banyak ragam tulisan, baik fiksi atau non-fiksi. Perkecualian bisa dipahami apabila Anda menulis buku pelajaran atau bahan studi (textbook). Hindarilah istilah yang hanya diketahui oleh kalangan tertentu (jargon).
• Menulis dengan pesan yang kuat. Ini bisa dilakukan bila Anda mengembangkan tulisan berdasarkan ide pokok yang jelas.
• Tunjukkan pembaca Anda tentang sesuatu, bukan menceritakannya. (Show, don’t tell). Dalam tulisan non-fiksi, ini bisa dilakukan dengan menulis hal-hal secara spesifik, tidak mengambang atau abstrak. Itu sebabnya kalimat pendek, tapi menyajikan fakta lebih disarankan daripada kalimat panjang berbelit dengan pokok ide yang kabur.
Dalam tulisan fiksi, ini dilakukan dengan memberi deskripsi tentang suatu keadaan atau karakter. Contoh: "Anak kecil itu pakainnya lusuh dan compang-camping. Melihatnya membuatku teringat wajah kakek berumur 80 tahun, kulit keriput, rambutnya tipis dan pudar warnanya."
• Menulis dengan jujur. Jadilah diri sendiri. Ini akan tercermin dari cara Anda mengungkapkan pokok pikiran yang Anda yakini kebenarannya. Kejujuran yang terungkap dalam kesederhanaan menulis akan menjadi kualitas tulisan itu sendiri. Maka Anda akan terhindar dari keinginan menulis berbunga-bunga dan mengada-ada dan tidak menambah arti atau kejelasan.
• Menulis dengan bersemangat namun penuh pengendalian diri. Ini sebuah paradoks. Bersemangat menyampaikan apa yang Anda inginkan agar diketahui pembaca. Mengendalikan diri untuk menulis semua hal yang mungkin tidak berhubungan dengan pokok pikiran. Ini paradoks dari menulis dengan semangat tak terkendali.
• Membaca dan membaca. Anda harus berbelanja dulu sebelum bisa menjual barang bagus. Ini hanya ungkapan bahwa agar bisa menulis bagus, kita perlu membaca buku-buku bermutu sebagai perluasan wawasan dan kemampuan apresiasi tentang tulisan yang bagus itu.