7------ o--:;;;:.';~7--·-..-·---:---- ------, --.------ -------- . rabu...

2
in ilah koran 7--------:;;;:.'";~7--·- ..-·---:---- -- ----,_ --.------ -------- . _ o Se/as a 0 Rabu 0 Kamis • Jumat 0 Sabtu 45 (!) 7 8 9 10 11 12 13 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 ---::;;~--=---=O:-M-a-r-O Apr 0, Mel O~J--;:u::n-;O::;;::-;JU~/-;.O:;:--:-Ag-S~Or;:-:s:-ep--;:O~Ok-t-=;O~N-OV-=~O:-D-e~s~ KeadilanSa'ndal Jep KOl\tISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membuka Posko Seribu Sandal sebagai aksi solidaritas terhadap AAL (I5), . SMK N T '·3 Slswa"-. .... legerl' Kota Palu; Sulawesi . Tengah, yang terancam 5 tahun penjara gara-gara mencurl sandal . seorang polisl (INILAHKOIuW, Rabu 4Januari , , 2012). t S ungguh peristiwa ini membuat miris hati, mengingat kondisi . penegakan hukum di negeri ini yang masih berjuang menuju tataran ideal. Candaan orang.kecil akan me- nyatakan "Kok yang mencuri uang miliaran bisa bebas berkeliaran, se- dangkan yang mencuri sandaljepit diancam hukuman 5 tahun?". Tentu . ini sangat ironis mengingat korban masih berusia 15 tahun. . Usia 15 tahun menurut psikolog Ericson merupakari tahap identity versus role confusion: Inilah ta- hap anak mulai memasuki tahap . pencarianjati diri. Mereka bertanya siapakah saya, ke mana saya harus melangkah, siapa saja yang harus saya ikutijpercayai dan lain-lain. Kesuksesan pada tahap ini akan- membuat anak percaya diri, menyu- kai dirinya sendiri, mulai memiliki perencanaan masa depan yang pasti dan keyakinan akan kemam- puan dirinya menghadapi berbagai masalah. Sebaliknya, kegagalan pada masa ini, (bisa disebabkan karena labeling yang terus- menerus, tidak memiliki teman diskusi terkait pernbentukan jati diri, memilih role model yang salah untuk diteladani) dapat membuat anak kebingungan akan peran dan fungsinya di masa depan, ketidakpercayaan diri dan ketidakpastian dalam melangkah. Penjara, bagi anak dalam taha- pan ini, apalagi karena disebabkan oleh hal-hal yang dia pikir lumrah dan sudah biasa disaksikan, berpo- HeryWibowo Pengajar Jurusan IImu Kesejahteraan Sosial F:ISIP Universitas Padjadjaran tensi membuat dia gagal melewa . tahap identity versus role confusion ini. Mengapa? Karena belum tentm sang anak mendapatkan siqnifica t others (pihak yang dapat dipercaya dan dekat secara emosional) yang tepat dapat menemani, membe'ri kan kasih sayang, nasihat maupu sebagai cermin dari pemikiran dan perasaan anak, ketika ia sedang berada di masa-masa yang penuh kebimbangan menuju penernuan jati dirinya. Sehingga, penjara y g , tujuan awalnya untuk mendidik atau membina moral anak, bisa menjadi bumerang bagi tumbuh kembang optimalnya. Pendidikan Moral Menurut beberapa ahli, sa- ngat perlu bagi anak mendapatkan pendidikan moral yang tidak doktri- natif dan penuh paksaan, apalagi di 'bawah tekanan. Darmiyati (2008) berpendapat, agar pendidikan moral,' nilai tidak bersifat indoktrinatif, subjek didik perlu didorong untuk dapat menemukan alasan-alasan yang mendasari keputusan moral. Tujuan- nya untuk mengembangkan kema,m- puan mengontrol tindakan, Hal iIll. diperlukan agar seseorang dapat mengidentifikasi alasan baikyang harus diterima dan alasan yang tidak baik yang harus ditolak atau diubah. Artinya diperlukan dialog yang terarah dalam posisi seimbang atau sejajar, sehingga kedua belah pihak dapat deng nyaman bertukar pikiran. Berdasarkan berit yangberedar, korban mengalami masa 'in- terogasi' (kondisi . percakapan yang kurang seimbang) . agar mengaku bahwa ~r2

Upload: hoangcong

Post on 02-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

inilahkoran7--------:;;;:.'";~7--·-..-·---:---- -- ----,_ --.------ -------- . _

o Se/as a 0 Rabu 0 Kamis • Jumat 0 Sabtu4 5 (!) 7 8 9 10 11 12 1320 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

---::;;~--=---=O:-M-a-r-O Apr 0,Mel O~J--;:u::n-;O::;;::-;JU~/-;.O:;:--:-Ag-S~Or;:-:s:-ep--;:O~Ok-t-=;O~N-OV-=~O:-D-e~s~

KeadilanSa'ndal JepKOl\tISI

PerlindunganAnak Indonesia

(KPAI) membukaPosko Seribu

Sandal sebagaiaksi solidaritas

terhadap AAL (I5),. SMK NT '·3Slswa"-. .... legerl'

Kota Palu; Sulawesi. Tengah, yangterancam 5 tahunpenjara gara-gara

mencurl sandal. seorang polisl(INILAHKOIuW,

Rabu 4Januari, ,2012).

t

Sungguh peristiwa ini membuatmiris hati, mengingat kondisi

. penegakan hukum di negeri iniyang masih berjuang menuju tataranideal. Candaan orang.kecil akan me-nyatakan "Kok yang mencuri uangmiliaran bisa bebas berkeliaran, se-dangkan yang mencuri sandaljepitdiancam hukuman 5 tahun?". Tentu

. ini sangat ironis mengingat korbanmasih berusia 15 tahun. .

Usia 15 tahun menurut psikologEricson merupakari tahap identityversus role confusion: Inilah ta-hap anak mulai memasuki tahap .pencarianjati diri. Mereka bertanyasiapakah saya, ke mana saya harusmelangkah, siapa saj a yang harussaya ikutijpercayai dan lain-lain.Kesuksesan pada tahap ini akan-membuat anak percaya diri, menyu-kai dirinya sendiri, mulai memilikiperencanaan masa depan yangpasti dan keyakinan akan kemam-puan dirinya menghadapi berbagaimasalah. Sebaliknya, kegagalan padamasa ini, (bisa disebabkan karenalabeling yang terus- menerus, tidakmemiliki teman diskusi terkaitpernbentukan jati diri, memilih rolemodel yang salah untuk diteladani)dapat membuat anak kebingunganakan peran dan fungsinya di masadepan, ketidakpercayaan diri danketidakpastian dalam melangkah.

Penjara, bagi anak dalam taha-pan ini, apalagi karena disebabkanoleh hal-hal yang dia pikir lumrahdan sudah biasa disaksikan, berpo-

HeryWibowoPengajar Jurusan IImu Kesejahteraan Sosial

F:ISIP Universitas Padjadjaran

tensi membuat dia gagal melewa .tahap identity versus role confusionini. Mengapa? Karena belum tentmsang anak mendapatkan siqnifica tothers (pihak yang dapat dipercayadan dekat secara emosional) yangtepat dapat menemani, membe'rikan kasih sayang, nasihat maupusebagai cermin dari pemikiran danperasaan anak, ketika ia sedangberada di masa-masa yang penuhkebimbangan menuju penernuanjati dirinya. Sehingga, penjara y g

, tujuan awalnya untuk mendidikatau membina moral anak, bisamenjadi bumerang bagi tumbuhkembang optimalnya.

Pendidikan MoralMenurut beberapa ahli, sa-

ngat perlu bagi anak mendapatkanpendidikan moral yang tidak doktri-natif dan penuh paksaan, apalagi di'bawah tekanan. Darmiyati (2008)berpendapat, agar pendidikan moral,'nilai tidak bersifat indoktrinatif,subjek didik perlu didorong untukdapat menemukan alasan-alasan yangmendasari keputusan moral. Tujuan-nya untuk mengembangkan kema,m-puan mengontrol tindakan, Hal iIll.diperlukan agar seseorang dapatmengidentifikasi alasan baikyangharus diterima dan alasan yang tidak

baik yang harus ditolak atau diubah.Artinya diperlukan dialog yang

terarah dalam posisi seimbangatau sejajar, sehingga kedua

belah pihak dapat dengnyaman bertukar pikiran.

Berdasarkan berityangberedar, korbanmengalami masa 'in-terogasi' (kondisi. percakapan yang

kurang seimbang). agar mengaku bahwa

~r2

dia memang mencuri sandal. Di satusisi, untuk mendorong pengakuan,metode ini mungkin dapat dibenarkan.Namun, menimbang bahwa subjekmasih tergo long remaja, mungkindapat dipikirkan cara-cara lain yanglebih bijak untuk sekaligus mengaja-rinya tentang makna kejujuran, maknaketerbukaan dan makna nilai, moral dansanksi yang berlaku papa masyarakat,Saat ini, subjek terancam hukuman pen-jara lima tahun, Jika memang metodetersebut ditujukan untuk membuatanak menjadi lebih 'baik', tentu dapatdipertimbangkan sebelumnya, apakahmetode yang digunakan ini berpotensimendorong anak untuk (1) mendapat-kan pemahaman tentang hal yang benardan salah, (2) meningkatkan wawasantentang prilaku yang baik dan buruk, (3)menghayati situasi sosial yang dihadapi(4) meningkatkan kemandirian dalammenghadapi masalah, atau sebaliknya ....Gerakan Seribu Sandal

Di sisi lain, langkah KPAI, yangkemudian diikuti oleh ratusan wargajelernen masyarakat yang menyum-bangkan sandaljepitnya, menunjukkansikap masyarakat yang tidak setujuterhadap model pendidikanjpembinaanmodel penjara. Penjara, dianggap bukaninstrumen belajar yang tepat untukmenumbuhkan generasi yang bertang-gungjawab, beretika serta bermoral. Inimenunjukkan masyarakat sudah sema-kin melek hukum dan melek keadilan.Mereka sudah bisa menilai mana yanglebih pantas atau sesuai terkait pem-binaan subjek yang tertangkap basahmencuri sandaljepit tersebut. Tentu inikabar baik bagi kesinambungan pendi-dikan moral dan etika di Indonesia padakhususnya dan pembinaan anak-anakIndonesia pada umumnya

Dengan demikian, sambil ber-harap bahwa subjek mendapatkanperlakuan yang seadil-adilnya, kitadapat mengambil hikmah. Pertatna,budaya kekerasan masih sangatdekat dengan dunia anak Indone-sia. Baik melalui kasus ini maupunmedia seperti televisi, Internet dll,sehingga berpotensi memberikandampak yang kurang baik. Kedua,bagi para orang tua dan civitas aca-demica, sudah saatnya rnerumuskanpola pendidikan moral bagi anak,mengingat banyak praktik tidak .bermoral yang berlalu lalang dalamkehidupan mereka. Ketiga, mari mu-lai berpikir bahwa kekerasan bukansatu-satunya alat untuk mendisip-linkan apalagi menanamkan keju-juran dan etika bertingkah laku. (*)