61343008 pemeriksaan nervus 1 12

8
A . PEMERIKSAAN KEKUATAN MOTORIK 1. Inspeksi - Perhatikan sikap pasien waktu berdiri, duduk, berbaring dan bergerak, - Perhatikan bentuknya apakah ada deformitas, - Perhatikan ukuran nya apakah sama bagian tubuh kiri dan kanan - Perhatikan adanya gerakan abnormal yang tidak dapat dikendalikan seperti tremor, khorea, atetose, distonia, ballismus, spasme, tik, fasikulasi dan miokloni. 2. Palpasi - Pasien disuruh mengistirahatkan ototnya - Palpasi otot untuk menentukan konsistensi dan nyeri tekan, tonus otot 3. Pemeriksaan gerakan aktif - Pasien disuruh menggerakan bagian ekstremitas atau badannya dan kita pemeriksa menahan gerakan tersebut - Kita pemeriksa menggerakkan bagian ekstremitas atau badan pasien dan disuruh ia menahan Penilaian status motorik dilakukan dengan melihat : 1. Fungsi motoris dengan menilai : Besar dan bentuk otot, tonus otot dan kekuatan otot ekstremitas (skala ! "# 1# $ tidak ada gerakan %# 1 $ kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan gerak &# % $ otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan '# & $ gerakan otot dapat melawan gaya berat tapi tidak bisa thd tahanan pemeriksa "# ' $ gerakan otot dg tahanan ringan pemeriksa dan dapat melawan gaya berat # " $ gerakan otot dg tahanan maksimal pemeriksa Pada pemeriksaan kekuatan otot digunakan skala dari -". )eperti pada gambar di bawah ini: 4. Pemeriksaan gerakan pasif 5. Koordinasi gerak B. PEMERIKSAAN SENSORIK 1. Pemeriksaan sensibilitas : Pemeriksaan rasa raba, Pemeriksaan rasa nyeri, Pemeriksaan 1

Upload: sus-susanti

Post on 03-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 1/8

A . PEMERIKSAAN KEKUATAN MOTORIK 

1. Inspeksi

- Perhatikan sikap pasien waktu berdiri, duduk, berbaring dan bergerak,

- Perhatikan bentuknya apakah ada deformitas,

- Perhatikan ukuran nya apakah sama bagian tubuh kiri dan kanan

- Perhatikan adanya gerakan abnormal yang tidak dapat dikendalikan seperti tremor, khorea,

atetose, distonia, ballismus, spasme, tik, fasikulasi dan miokloni.

2. Palpasi

- Pasien disuruh mengistirahatkan ototnya

- Palpasi otot untuk menentukan konsistensi dan nyeri tekan, tonus otot

3. Pemeriksaan gerakan aktif 

- Pasien disuruh menggerakan bagian ekstremitas atau badannya dan kita pemeriksa menahan

gerakan tersebut

- Kita pemeriksa menggerakkan bagian ekstremitas atau badan pasien dan disuruh ia

menahan

Penilaian status motorik dilakukan dengan melihat :

1. Fungsi motoris dengan menilai : Besar dan bentuk otot, tonus otot dan kekuatan otot

ekstremitas (skala ! "#

1# $ tidak ada gerakan

%# 1 $ kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan gerak 

&# % $ otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan

'# & $ gerakan otot dapat melawan gaya berat tapi tidak bisa thd tahanan pemeriksa

"# ' $ gerakan otot dg tahanan ringan pemeriksa dan dapat melawan gaya berat

# " $ gerakan otot dg tahanan maksimal pemeriksa

Pada pemeriksaan kekuatan otot digunakan skala dari -". )eperti pada gambar di bawah ini:

4. Pemeriksaan gerakan pasif 

5. Koordinasi gerak 

B. PEMERIKSAAN SENSORIK 

1. Pemeriksaan sensibilitas : Pemeriksaan rasa raba, Pemeriksaan rasa nyeri, Pemeriksaan

1

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 2/8

rasa suhu

%. Pemeriksaan rasa gerak dan rasa sikap

&. Pemeriksaan rasa getar 

'. Pemeriksaan rasa tekan

". Pemeriksaan rasa interoseptif : perasaan tentang organ dalam

. *yeri ru+ukan

C. PEMERIKSAAN NERVUS CRANIALIS

1. Pemeriksaan N. I : Olfaktri!s

Fungsi : )ensorik khusus (menghidu, membau#

ara Pemeriksaan :

a. Periksa lubang hidung, apakah ada sumbatan atau kelainan setempat, misalnya ingus atau

 polip, karena dapat mengurangi keta+aman peniuman.

 b. unakan /at pengetes yang dikenal sehari-hari seperti kopi, teh, tembakau dan +eruk.

. 0angan gunakan /at yang dapat merangsang mukosa hidung (* # seperti mentol, amoniak,

alkohol dan uka.

d. 2at pengetes didekatkan ke hidung pasien dan disuruh pasien meniumnya

e. 3iap lubang hidung diperiksa satu persatu dengan +alan menutup lobang hidung yang

lainnya dengan tangan.

". Pemeriksaan N. II : O#tik!s

Fungsi : )ensorik khusus melihat

3u+uan pemeriksaan :

a. 4engukur keta+aman penglihatan 5 6isus dan menentukan apakah kelaianan pada 6isus

disebabkan oleh kelaianan okuler lokal atau kelaianan syaraf.

 b. 4empela+ari lapangan pandangan

. 4emeriksa keadaan papil optik 

ara Pemeriksaan :

0ika pasien tidak mempunyai keluhan yang berhubungan dengan ner6us 77 dan pemeriksa

 +uga tidak menurigai adanya gangguan, maka biasanya dilakukan pemeriksaan ner6us 77 ,

yaitu :

a. Keta+aman penglihatan

2

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 3/8

 b. 8apangan pandangan

Bila ditemukan kelainan, dilakuakn pemeriksaan yang lebih teliti. Perlu dilakukan

 pemeriksaan oftalmoskopik.

Pemeriksaan Keta+aman Penglihatan :

1. 9ilakukan dengan ara memandingkan keta+aman penglihatan pasien dengan pemeriksa

yang normal.

%. Pasien disuruh mengenali benda yang letaknya +auh, misalnya +am dinding dan ditanyakan

 pukul berapa.

&. Pasien disuruh membaa huruf-huruf yang ada di koran atau di buku.

'. Bila keta+aman penglihatan pasien sama dengan pemeriksa, maka dianggap normal.

". Pemeriksaan keta+aman penglihatan yang lebih teliti dengan pemeriksaan 6isus dengan

menggunakan gambar snellen.

. Pemeriksaan snellen hart

a. Pasien disuruh membaa gambar snellen dari +arak m

 b. 3entukan sampai barisan mana ia dapat membaanya.

. Bila pasien dapat membaa sampai barisan paling bawah, maka keta+aman penglihatannya

norma (5#

d. Bila tidak normal :

i. 4isal 5%, berarti huruf yang seharusnya dibaa pada +arak % m, pasien hanya dapat

memaa pada +aral m, namun bila pasien dapat melihat melalui lubang keil (kertas yang

 berluang, lubang peniti#, huruf bertambah +elas, maka pasien mengalami kelainan refraksi.

ii. 15& $ Pasien dapat melihat gerakan tangan 5 membedakan adanya gerakan atau tidak 

iii. 15 $ pasien hanya dapat membedakan gelap dan terang

Pemeriksaan 8apangan Pandangan :

9ilakukan dengan +alan membandingkan dengan penglihatan pemeriksa yang dianggap

normal., dengan menggunakan metode konfrontasi dari donder.

1. Pasien disuruh duduk atau berdiri berhadapan dengan pemeriksa dengan +arak kira-kira 1

m.

%. 0ika kita hendak memeriksa mata kanan, maka mata kiri pasien harus ditutup, misalnya

dengan tangan atau kertas, sedangkan pemeriksa harus menutup mata kanannya.

&. Kemudian pasien disuruh melihat terus pada mata kiri pemeriksa dan pemeriksa harus

selalu melihat mata kanan pasien.

'. )etelah itu pemeriksa menggerakkan +ari tangannya di bidang pertengahan antara

3

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 4/8

 pemeriksa dan pasien.

". 8akukan gerakan dari arah luar ke dalam

. 0ika pasien mulai melihat gerakan +ari-+ari pemeriksa, ia harus memberi tahu dan

dibandingkan dengan pemeriksa, apakah pemeriksa +uga melihatnya

;. Bila sekiranya ada gangguan kampus penglihatan, maka pemeriksa akan lebih dahulu

melihat gerakan tersebut.

<. 8akukan pemeriksaan pada masing-masing mata pasien.

$. Pemeriksaan N. III Ok!lmtri!s

Fungsi : )ematomotorik, 6isero motorik 

4eniner6asi m. =ektus internus (medialis#, m. =ektus superior dan m. =ektus inferior, m

le6ator palpebra, serabut 6isero motorik mengurus m. )fingter pupil dan m. )iliare (lensa

mata#.

%. Pemeriksaan N. IV Trk&learis

Fungsi : )omatomotorik 

4enginer6asi m. >bli?us superior. Ker+a otot ini menyebabkan mata dapat dilirikkan ke

 bawah dan nasal.

'. Pemeriksaan N. V Tri(emin!s

Fungsi : )omatomotorik, somatosensorik 

Bagian motorik mengurus otot-otot untuk mengunyah, ayitu menutup mulut, menggerakkan

rahang ke bahwa dan samping dan membuka mulut.

Bagian sensorik abang >ftalmik mengurus sensibilitas dahi, mata, hidung, kening, selaput

otak, sinus paranasal dan sebagian mukosa hidung.

Bagian sensorik abang maksilaris mengurus sensibilitas rahang atas, gigi atas, bibir atas,

 pipi, palatum durum, sinus maksilaris dan mukosa hidung.

Bagian sensorik abang mandibularis mengurus sensibilitas rahang bawah, bibir bawah,

mukosa pipi, %5& bagian depan lidah dan sebagian telinga, meatus dan selaput otak.

ara pemeriksaan fungsi motorik :

a. Pasien disuruh merapatkan giginya sekuat mungkin dan kita raba m. 4asseter dan m.

3emporalis, perhatikan besarnya, tonus serta bentuknya.

 b. Kemudian pasien disuruh membuka mulut dan perhatikan apakah ada de6iasi rahang

4

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 5/8

 bawah.

. Bila ada parise, maka rahang bawah akan berde6iasi ke arah yang lumpuh

ara pemeriksaan fungsi sensorik :

a. 9iperiksa dengan menyelidiki rasa raba, rasa nyeri dan suhu daerah yang dipersyarafi.

 b. Periksa reflek kornea

. Pemeriksaan *. 7 @bdusen

Fungsi : )omatomotorik 

4eniner6asi m. =ektus eksternus (lateralis#. Ker+a mata ini menyebabkan lirik mata ke arah

temporal

Antuk *. 777, 7 dan 7 fungsinya saling berkaitan. Fungsinya ialah menggerakkan otot mata

ekstra okuler dan mengangkat kelopak mata. )earbut otonom * 777, mengatur otot pupil. ara

 pemeriksaannya bersamaan, yaitu :

1. Pemeriksa melakukan wawanara dengan pasien

%. )elama wawanara, pemeriksa memperhatikan elah matanya, apakah ada ptosis,

eksoftalmus dan strabismus5 +uling dan apakah ia endrung meme+amka matanya karena

diplopia.

&. )etelah itu lakukan pemeriksaan yang lebih teliti mengenai ptosis, besar pupil, reaksi

ahaya pupil, reaksi akomodasi, kedudukan bola mata, gerakan bola mata dan nistagmus.

'. Antuk menilai m. 8e6ator palpebra, pasien disuruh meme+amkan matanya, kemudia

disuruh ia membuka matanya.

". aktu pasien membuka matanya, kita tahan gerakan ini dengan +alan memegang 5

menekan ringan pada kelopak mata.

. 9engan demikian dapat dinilai kekuatan kelopak mata.

;. Antuk menilai pupil, perhatikan besarnya pupil pada kiri dan kanan, apakah sama

ukurannya, apakah bentuknya bundar atau tidak rata tepinya. 4iosis $ pupil mengeil,

midriasis $ pupil membesar 

<. =eflek ahaya pupil terdiri dari reaksi ahaya langsung atau tidak langsung., aranya :

i. Pasien disuruh melihat +auh.

ii. )etelah itu pemeriksa mata pasien di senter5 diberi ahaya dan lihat apakah ada reaksi pada

 pupil. *ormal akan mengeil

iii. Perhatikan pupil mata yang satunya lagi, apakah ikut mengeil karena penyinaran pupil

5

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 6/8

mata tadi disebut dengan reaksi ahaya tak langsung

i6. egah reflek akomodasi dengan pasien disuruh tetap melihat +auh.

). Pemeriksaan N. VII *asialis

Fungsi : )omatomotorik, 6iseromotorik, 6iserosensorik, pengeapan, somatosensorik 

ara Pemeriksaan fungsi motorik :

a. Perhatikan muka pasien, apakah simetris atau tidak, perhatikan kerutan dahi, pe+aman

mata, plika nasolabialis dan sudut mulut.

 b. Bila asimetris muka +elas disebabkan kelumpuhan +enis perifer.

. Pada kelumpuhan +enis sentral, kelumpuhan nyata bila pasien disuruh melakukan gerakan

seperti menyeringai dan pada waktu istirahat, muka simetris.

d. )uruh pasien mengangkat alis dan mengkerutkan dahi

e. )uruh pasien meme+amkan mata

f. )uruh pasien menyeringai (menun+ukkan gigi geligi#

g. e+ala h6ostek, dengan mengetuk *. 77 di bagian depan telinga. (C# bila ketokan

menyebabkan kontraksi otot mata yang di persyarafi.

Fungsi pengeapan :

a. Pasien disuruh men+ulurkan lidah

 b. 3aruh bubuk gula, kina, asam sitrat atau garam seara bergiliran

. Pasien tidak boleh menarik lidahnya ke dalam mulut.

d. Pasien disuruh menyatakan pengeapan yang dirasakan dengan isyarat.

+. Pemeriksaan N. VIII Ak!stik!s

Fungsi : )ensorik khusus pendengaran dan keseimbangan

ara Pemeriksaan syaraf kokhlerais :

a. Keta+aman pendengaran

 b. 3es swabah

. 3es =inne

d. 3es weber 

ara untuk menilai keseimbangan :

a. 3es romberg yang diperta+am :

- Pasien berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki yang lain, tumit kaki yang satu berada di

6

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 7/8

depan +ari-+ari kaki yang lain

- 8engan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup

- >rang normal mampu berdiri dalam sikap romberg yang diperta+am selama & detik atau

lebih

 b. 3es melangkah di tempat

- Pasien disuruh ber+alan di tempat dengan mata ditutup, sebanyak " langkah dengan

keepatan ber+alan seperti biasa

- )uruh pasien untuk tetap di tempat

- 3es abnormal +ika kedudukan pasien beran+ak lebih dari 1 m dari tempat semula atau badan

 berputar lebih & o

. 3es salah tun+uk 

- Pasien disuruh merentangkan lengannya dan telun+uknya menyentuh telun+uk pemeriksa

- Kemudian pasien disuruh menutup mata, mengangkat lengannya tinggi-tinggi dan

kemudian kembali ke posisi semula

- angguan (C# bila didapatkan salah tun+uk 

,. Pemeriksaan N. I- lssfarin(e!s

Fungsi : )omatomotorik, 6iseromotorik, 6iserosensorik, pengeapan, somatosensorik 

1/. Pemeriksaan N. - Va(!s

Fungsi : )omatomotorik, 6iseromotorik, 6iserosensorik, somatosensorik 

 * 7D dan * D diperiksa bersamaan. ara Pemeriksaan Fungsi motorik :

- Pasien disuruh menyebutkan aaaaaa

- Perhatikan kualitas suara pasien, apakah suaranya normal, berkurang, serak atau tidak sama

sekali.

- Pasien disuruh memakan makanan padat, lunak dan menelan air 

- Perhatikan apakah ada kesalahan telan 5 tidak bisa menelan 5 disfagia

- Pasien disuruh membuka mulut

- Perhatikan palatum mole dan faring, perhatikan sikap palatum mole, arkus faring dan u6ula

dalam keadaan istirahat dan bagaimana pula waktu bergerak, misalnya waktu bernafas atau

 bersuara. @bnormal bila letaknya lebih rendah terhadap yang sehat.

7

8/12/2019 61343008 Pemeriksaan Nervus 1 12

http://slidepdf.com/reader/full/61343008-pemeriksaan-nervus-1-12 8/8

11. Pemeriksaan N. -I aksesri!s

Fungsi : )omatomotorik 

ara Pemeriksaan :

a. Antuk mengukur kekuatan otot sternoleidomastoideus dilakukan dengan ara :

- pasien disuruh menggerakkan bagian badan yang digerakkan oleh otot ini dan kita tahan

gerakannya.

- Kita gerakkan bagian badan pasien dan disuruh ia menahannya.

- 9apat dinilai kekuatan ototnya.

 b. 8ihat otot trape/ius

- apakah ada atropi atau fasikulasi,

- apakah bahu lebih rendah,

- apakah skapula menon+ol

- 8etakkan tangan pemeriksa diatas bahu pasien

- )uruh pasien mengangkat bahunya dan kita tahan.

- 9apat dinilai kekuatan ototnya.

1". Pemeriksaan N. -II 0i#(ls!s

Fungsi : )omatomotorik 

ara Pemeriksaan :

a. )uruh pasien membuka mulut dan perhatikan lidah dalam keadaan istirahat dan bergerak 

 b. 9alam keadaan istirahat kita perhatikan :

- besarnya lidah,

- kesamaan bagian kiri dan kanan

- adanya atrofi

- apakah lidah berkerut

. @pakah lidahnya menong bila digerakkan atau di +ulurkan

8