6. k3 listrik

96

Upload: puspita-panjrah

Post on 26-Sep-2015

238 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

K3 listrik

TRANSCRIPT

  • INSTALASI LISTRIK MENURUT JENIS ARUS

    I

    I

    I

    R

    S

    T

    U

    U

    U

    R

    S

    T

    U

    U

    U

    I

    I

    I

    JENIS ARUSBAGAN LISTRIKDAYA YANG DISALURKANArus bolak-balik 3 fasa 3 kawatP = 3.U.I Cos Q = 3.U.I Sin S = P + jQ = arc tan(Q/P)TT 1 15o kVTR < 1 kV
  • INSTALASI LISTRIK MENURUT JENIS ARUS

    I

    I

    I

    R

    S

    T

    U

    U

    U

    R

    S

    T

    U

    U

    U

    I

    I

    I

    N

    N

    JENIS ARUSBAGAN LISTRIKDAYA YANG DISALURKANArus bolak-balik 3 fasa 4 kawatP = 3.U.I Cos Q = 3.U.I Sin S = P + jQ = arc tan(Q/P)TR 230/400 V
  • R

    N

    UN

    I

    I

    UN/2

    UN/2

    UN

    JENIS ARUSBAGAN LISTRIKDAYA YANG DISALURKANArus bolak-balik 1 fasa 2 kawatP = UN.I Cos Q = UN.I Sin S = P + jQ = arc tan(Q/P)Arus bolak-balik 1 fasa 3 kawatP = UN.I Cos Q = UN.I Sin S = P + jQ = arc tan(Q/P)
  • P

    N

    U

    I

    I

    U/2

    U/2

    U

    =

    =

    =

    JENIS ARUSBAGAN LISTRIKDAYA YANG DISALURKANArus searah 2 kawatP = U.IArus searah 3 kawatP = U.I

    *

  • Dasar-dasar Instalasi Listrik

    *

    KELAS PERLENGKAPAN (pada pesawat-pesawat listrik)

    Peralatan rumah tangga, hand tool, dll, merupakan peralatan yang mudah dipindah-pindah dengan menggunakan tusuk kontak yang dihubungkan ke kotak kontak.Untuk menghindari tegangan sentuh yang terjadi maka pada peralatan diklasifikasikan menurut kelasnya:
  • Dasar-dasar Instalasi Listrik

    *

    simbol yang biasa tertera pada peralatan,pintu,dll.misalnya untuk menunjukan tegangan tinggi tanda terminal untuk pentanahan biasa memakai kabel denganwarna hijau/kuning

    Undang undang No 1 tahun 1970

    Keselamatan Kerja

    Pasal 2 ayat (1) huruf q

    (Ruang lingkup)

    Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan,

    ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan

    dan digunakan

    Undang undang No 1 tahun 1970

    Keselamatan Kerja

    Pasal 3 ayat (1) huruf q

    (Objective)

    Dengan peraturan perundangan

    ditetapkan syarat-syarat keselamatan

    kerja untuk:

    q. mencegah terkena aliran listrik berbahaya

    Undang undang No 1 tahun 1970

    Keselamatan Kerja

    wajib

    Keputusan Menaker

    No.Kep.75/MEN/2002

    Pemberlakuan PUIL 2000

    STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA

    Peraturan

    Khusus BB

    Peraturan

    Khusus BB

    PerMenaker

    04/1978

    PerMenaker

    04/1988

    Ditetapkan Sebagai Standar Wajib

    Kep Menteri ESDM No. : 2046 K/40/MEN/2001

    Tanggal 28 Agustus 2001

    Dengan batas waktu penyesuaian 3 tahun

    Persyaratan Umum Instalasi Listrik

    Peluncuran perdana

    24-10-2001

    Instalasi listrik adalah bangunan mulai dari pembangkit tenaga sampai titik penggunaan akhirPeralatan listrik adalah setiap alat pemakai listrik Perlengkapan listrik adalah komponen-komponen yang diperlukan pada jaringan instalasi

    PENGERTIAN

    Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan

    penggunaannya

    2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik

    bahaya sentuhan langsung bahaya sentuhan tidak langsung bahaya kebakaran

    Data Kec. Listrik (PLN) dlm 5 tahun

    Jumlah kasus 1.458 kecelakaan :

    Korban tewas : 818 orang Karyawan : 183 orang & Masyarakat : 635 orang

    Luka serius : 476 orang

    Kasus kebakaran : 741 kasus Gangguan teknis : 2720 kasus Kerugian : Rp 25.5 milyar

    Bahaya kejut listrik

    Sentuhan LangsungSentuhan Tidak langsung

    Bahaya kejut listrik

    LangsungTidak langsung

    t (detik) 1,0 0,8 0,6 0,4 0,3 0,2

    E (Volt) 90 100 110 125 140 200

    I (mA)180 200 250 280 330 400

    N

    Sentuhan langsung

    adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan

    Bahaya Sentuhan Langsung

    I ; 15 30 mA

    R kulit kering; 100 500 Kohm

    R kulit basah; 1 KOhm

    Bagian aktif / IL : bgn konduktif yg merupakan bgn dr sirkit listriknya yg dlm keadaan pelayanan normal, umumnya bertegangan dan atau dialiri listrik

    Sentuhan tidak langsung

    adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi

    Bahaya Sentuhan Tidak Langsung

    Sentuhan pada bagian konduktif

    yang secara normal tidak bertegangan menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi

    SISTEM PENGAMANAN
    SENTUHAN TIDAK LANGSUNG

    kWH

    Meter

    Proteksi dari kejut listrik

    Proteksi dari efek thermal

    Proteksi dari arus lebih

    Proteksi dari tegangan lebih akibat petir

    Proteksi dari tegangan kurang

    Pemisahan dan penyakelaran

    SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN

    (BAB III)

    Bagian 3. SISTEM PROTEKSI

    Proteksi sentuhan langsung

    - Proteksi isolasi bagian aktif

    - Proteksi penghalang atau selungkup

    - Proteksi penempatan di luar jangkauan

    - Proteksi isolasi lantai kerja

    PROTEKSI BAHAYA

    JARAK AMAN

    Jarak aman atau diluar jangkauan

    Tegangan kVJarak cm

    1 50

    12 60

    20 75

    70 100

    150 125

    220 160

    500 300

    JENIS PROTEKSI/ PEMBUMIAN

    Huruf pertama Hubungan sistem tenaga listrik ke bumi.

    I = semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau satu titik

    dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans.

    T = hubungan langsung satu titik ke bumi.

    Huruf kedua Hubungan BKT instalasi ke bumi.

    T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi, yang tidak tergantung

    pembumian setiap titik tenaga listrik.

    N = hubungan listrik langsung BKT ke titik yang dibumikan dari

    sistem tenaga listrik (dlm sistem a.b. titik yg dibumikan titik
    netral, atau penghantar fase jika titik netral tidak ada).

    Huruf berikutnya (jika ada) Susunan penghtar netral & penghtar proteksi.

    S = fungsi proteksi diberikan oleh penghantar yg terpisah dari netral

    atau dari saluran yg dibumikan (dlm sistem ab, fase yg dibumikan).

    C = fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar

    tunggal (penghantar PEN).

    Kode yang digunakan

    SISTEM TN

    Sistem TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi.

    Ada tiga jenis sistem TN sesuai dengan susunan penghantar netral dan penghantar proteksi yaitu sebagai berikut :

    a) Sistem TN-S : Di mana digunakan penghantar proteksi terpisah di seluruh sistem

    b) Sistem TN-C-S : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem

    c) Sistem TN-C : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di seluruh sistem

    RESISTANS JENIS BEBERAPA MACAM TANAH

    PUIL 2000

    NOSIFAT TANAHRESISTANS JENIS TANAH1TANAH BERAIR, TANAH HUMUS/RAWA PADA KONDISI LEMBAB30 M2TANAH LIAT, TANAH PERTANIAN1003TANAH LIAT BERPASIR1504TANAH BERPASIR LEMBAB2005TANAH BERPASIR KERING10006KORAL PADA KONDISI LEMBAB5007KORAL PADA KONDISI KERING10008TANAH BERBATU3000

    Sistem TN-S

    Sistem TN-C-S
    Fungsi netral & proteksi tergabung dlm penghntar tunggal di sbgian sistem

    Sistem TN-C
    Fungsi netral & proteksi tergabung dlm penghntr tunggal di seluruh sistem

    Lambang sesuai dengan IEC 617-1

  • SISTEM TT

    Sistem tenaga listrik TT mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektrode bumi yang secara listrik terpisah dari elektrode bumi sistem tenaga listrik.

  • SISTEM IT

    Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik dibumikan secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem.

    ELCB

    Bila terjadi suatu keadaan yang tidak normal pada suatu sistem peralatan listrik, maka diperlukan kerja untuk mengisolir kedaan tidak normal tersebut secara sesaat.

    Kerja ini harus cepat dan tepat, sehingga tidak merusak atau mengganggu peralatan yang sehat, serta tidak membahayakan operator atau manusia. Akibat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh adanya arus listrik dalam jumlah relatif besar, yang mengalir melalui tubuh manusia adalah terkejut.

    Bila tegangan sebesar 1 volt dikenakan secara langsung pada seseorang mengalirkan arus 100 mikro Ampere melalui jantung, maka akan menyebabkan fibrilasi ventrikuler jantung. Oleh karena itu, maksimum arus kebocoran pada casis yang direkomendasikan adalah 100 mikro Ampere.

    Tabel berikut memberikan gambaran tentang pengaruh arus listrik pada tubuh manusia. Arus antara 15 30 mA sudah dapat mengakibatkan kematian karena sudah tidak mungkin lagi melepaskan pegangan. Pengaruh-pengaruh lain dari arus listrik yang mengalir melalui tubuh ialah panas yang ditimbulkan dalam tubuh dan pengaruh elektrokimia (Sulasno, Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Badan Penerbit Indip Semarang, cetakan I, 2001, halaman 117).

    Pengaruh arus listrik pada tubuh manusia

    Agar kondisi yang digambarkan diatas serta dari data-data tabel diatas, perlu dilakukan antispasi yang mungkin akan terjadi, sehingga keselamatan jiwa manusia dapat diutamakan. Alat untuk mencegah kondisi tersebut adalah ELCB atau Earth Leakage Current Break atau istilah lainnya adalah RCCB (Residual Circuit Current Break) (Saklar arus bocor) bekerja berdasarkan sistem differensial.

    ELCB mempunyai sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang (cincin). Inti ini melingkari semua hantaran/kabel suplai ke aparat/peralatan yang diamankan, termasuk hantaran netral. Ini berlaku untuk sambungan fasa satu dan fasa tiga.

    Dalam kedaan normal, jumlah arus yang dilingkari oleh inti transformator = 0. Kalau ada arus bocor ke bumi (tanah), misal 0,5 Ampere, keadaan seimbang akan terganggu yang menyebabkan dalam inti transformator akan timbul suatu medan magnit, sehingga membangkitkan suatu tegangan dalam kumparan sekunder. Arus differensial terkecil yang masih menyebabkan ELCB ini bekerja disebut arus jatuh nominal (If) dari saklar. Pada gambar berikut dapat dilihat komponen serta penampang dalam dari ELCB.

    BENTUK PHISIK ELCB

    Prinsip Kerja ELCB/GPAS

    GPAS bekerja dengan sistem differensial.

    Sakelar ini memiliki trafo arus dengan inti berbentuk gelang. Inti ini melingkari semua hantaran suplai ke mesin atau aparat yang diamankan, termasuk hantaran netral. Ini berlaku untuk sambungan fasa-satu, sambungan fasa-tiga tanpa netral maupun sambungan fasa-tiga dengan netral.

    Dalam keadaan normal, jumlah arus yang dilingkari oleh inti trafo sama dengan nol. Bila ada arus bocor ke tanah, misalnya 0,5 A, keadaan seimbang ini akan terganggu. Karena itu, dalam inti trafo akan timbul suatu medan magnetik, yang membangkitkan suatu tegangan dalam kumparan sekunder sehingga terjadi perubahan fluks magnetik dalam kumparan sekunder dan menyebabkan magnet halang yang terhubung ke kumparan sekunder dialiri arus. Arus ini menyebabkan sakelar arus bocor membuka secara mekanis.

    Tombol Tekan

    Percobaan

    INSTALASI LISTRIK SEDERHANA

    M

    SEKERING

    TIDAK

    AMAN

    TIDAK

    AMAN

    Semua perlengkapan listrik harus pada fasa aktif

    Contoh
    PEMASANGAN PERLENGKAPAN LISTRIK

    1. PEMUTUS OTOMATIK

    2. GROUNDING

    3. SEKERING

    4. KOTAK KONTAK

    5. TUSUK KONTAK

    6. POLARITAS

    PENGAMAN

    M

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    GENERATOR

    Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

    a.nama pabrik pembuat

    b.tegangan pengenal

    c.arus beban pengenal

    d.daya pengenal

    e.freq, jumlah fase,

    f.rpm

    g.suhu lingkungan > kenaikan suhu

    h.klas isolasi

    I.teg. kerja dan arus beban penuh

    j.lilitan

    k.daur kerja

    Tanda Pengenal (Plat nama)

    GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)

    Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

    a.Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detik

    b.Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam

    c.Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis

    d.Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C

    e.Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk

    f.Sistem pendinginan harus terjamin

    g.Pondasi harus dirancang dengan peredam getaran mesin

    h.Harus dipasang tanda peringatan

    PENGGERAK

    MULA

    G

    BEBAN

    Bag. 9.

    Bagian 9.5.3.2 :Orang yang mengawasi pemasangan instalasi

    listrik

    Bagian 9.5.3.1 :Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan,

    pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst.

    Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin

    kerja.

    Bagian 9.10.4.:Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang bertanggjawab secara

    khusus

    SYARAT K3

    KOMPETENSI SDM BIDANG K3 LISTRIK

    AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN & RIKSA UJI

    PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN,

    PEMELIHARAAN, PERBAIKAN

    TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN

    Kep. Dirjen Binawas Kep 211/BW/2002

    Proses Pengesahan Gambar Ins. Listrik

    Dokumen perencanaan listrik

    1. Peta lokasi

    2 Gambar instalasi

    - Lay out perlengkapan dan

    peralatan listrik

    - Rangkaian peralatan dan

    pengendalinya

    3. Diagram garis tunggal

    4. Gambar rinci

    5. Perhitungan beban

    6. Tabel bahan

    7. Ukuran teknis

    - Sepesifikasi & cara pasang

    - Cara menguji

    - Jadwal waktu

    Berkas

    perencanaan.

    Analisis:

    Berdasarkan SNI -225 1987

    oleh Pegawai Pengawas

    Memenuhi syarat

    Ya

    PENGESAHAN GAMBAR

    Setuju dipasang.

    Tidak

    Commissioning.

    Rekomendasi.

    Rekomendasi.

    Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

    Ref

    1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989

    tentang Instalasi Penyalur Petir

    Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi

    bahaya sambaran langsung

    2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)

    Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal/proteksi

    bahaya sambaran tidak langsung

    Sasaran

    OBYEK YANG TERTINGGI

    Arus : 5.000 ~ 200.000 A

    Panas : 30.000 oC

    AWAN KE AWAN

    AWAN KE BUMI

    KERUSAKAN

    THERMIS, ELEKTRIS, MEKANIS,

    BAHAYA SAMBARAN PETIR

    SAMBARAN LANGSUNG

    SAMBARAN TIDAK

    LANGSUNG

    KERUSAKAN

    PADA ALAT ELEKTRONIK

    KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR

    PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG

    Dengan memasang instalasi penyalur petir pada

    bangunan

    Jenis instalasi :

    -Sistem Franklin

    -Sistem Sangkar Faraday

    -Sistem Elektro statik

    PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG

    Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan

    pada jaringan instalasi listrik (Arrester)

    INSTALASI PENYALUR PETIR
    PERMENAKER PER-02 MEN/1989

    BAGIAN-BAGIAN PENTING

    SISTEM FRANKLIN

    Sudut perlindungan 112 o

    Resistan pembumian

    mak 5 ohm

    PENERIMA (AIR TERMINAL)

    HANTARAN PEMBUMIAN

    (GROUNDING)

    HANTARAN PENURUNAN

    (DOWN CONDUCTOR)

    PERMENAKER No. : PER-02 MEN/1989
    INSTALASI PENYALUR PETIR

    HANTARAN PENURUNAN

    (DOWN CONDUCTOR)

    PENERIMA (AIR TERMINAL)

    HANTARAN PEMBUMIAN

    (GROUNDING)

    MIN 2 TITIK GROUNDING

    Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

    Grounding tidak sempurna, berbahaya !!

    PERMENAKER
    PER-02 MEN/1989
    INSTALASI PENYALUR PETIR

    PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA

    BAHAYA STEP VOLTAGE

    NILAI RESISTANS SEBARAN

    ELEKTRODA PEMBUMIAN

    MAK. 5 Ohm

    ++++++++++++++++++++

    ++++++++++++++++++

    --------------------------------

    -------------------------------

    MENYAMBAR JARINGAN LISTRIK

    ++++++++

    -----------------

    --------

    - - - - - - - - - - - - -

    - - - - - - - - - - -

    +++++++ +++++++
    +++++

    ++++++++++++++
    +++++++ ++++++

    - - - - - - - - - - - - -

    - - - - - -----------

    DARI AWAN KE AWAN

    DARI AWAN KE BUMI

    MENYAMBAR

    JARINGAN LISTRIK

    PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL

    Semua bagian konduktif dibonding

    Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester

    Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial

    GROUNDING

    ARRESTER

    RSTN

    RSTN

    Harus dipasang instalasi PROTEKSI PETIR
    (System internal protection)

    Ruangan berpotensi bahaya ledakan gas/uap/debu/serat

    SNI 225 - 1987

    PUIL-1987 (820 - B.16 dan - C.4)

    A : Peruntukan bangunan(-10 0123515 )

    B : Struktur konstruksi ( 0 123 )

    C : Tinggi bangunan( 0 2345-10 )

    D : Lokasi bangunan( 0 12 )

    E : Hari guruh( 0 1234-7 )

    R= A + B + C + D + E

    < 11ABAIKAN

    = 11KECIL

    = 12SEDANG

    = 13 AGAK BESAR

    = 14BESAR

    > 14 SANGAT BESAR

    INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

    (PER 02/MEN/1989)

    *

    INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

    A :Peruntukan bangunan

    Rumah tinggal:1

    Bangunan umum:2

    Banyak orang:3

    Instalasi gas,minyak, rumah sakit:5

    Gudang handak:15

    B : Struktur konstruksi

    Steel structure0

    Beton bertulang, kerangka baja atap logam1

    Beton bertulang, atap bukan logam2

    Kerangka kayu atap bukan logam3

    *

    INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

    C : Tinggi bangunan

    s/d 6 m0

    12 m2

    17 m3

    25 m4

    35 m5

    50 m6

    70 m7

    100 m8

    140 m9

    200 m10

    *

    D : Lokasi bangunan

    Puncak bukit2

    Lereng bukit1

    Tanah datar0

    E : Hari guruh per tahun

    20

    41

    82

    163

    324

    645

    1286

    2567

    INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

    Pembebanan lebihSambungan tidak sempurnaPerlengkapan tidak standarPembatas arus tidak sesuaiKebocoran isolasiListrik statikSambaran petir
  • Dasar-dasar Instalasi Listrik

    *

    KEBAKARAN

    20% kasus habis total

    Konsekuensi kebakaran

    Korban jiwaKerusakanKerugianPenderitaanCitra

    Akibat dari

    Penyimpangan

    Standar K3

    *

    KEMAMPUAN HANTAR ARUS

    KHA Kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya

    SYARAT K3

    KHA : MIN 1,25 X I nominal

    OVER LOADS

    220 V -2 PK

    220 V-1,5 kW

    250 V- 6 A

    DAYA TERSEDIA 220V 10 A

    220 V- 4 A

    KASUS

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    SISTEM PENGAMANAN

    SNI 04 0225 2000

    (PUIL 2000)

    *

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    FUNGSI DARI PENGAMANAN

    Mencegah kerusakan peralatan pada sistim kelistrikan.Mengurang kerusakan.Mempersempit daerah gangguan.Pelayanan dengan kehandalan tinggi.Mengamankan manusia.
  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN

    Faktor manusiaFaktor internalFaktor external
  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS GANGGUAN YANG HARUS DIAMANKAN

    Gangguan tegangan lebih (over voltage)

    a. Kondisi internal

    b. Kondisi external

    Hubung singkat

    a. Satu fase dengan tanah

    b. Fase dengan fase

    c. 2 fase dengan tanah

    d. Fase dengan fase dan pada waktu bersamaan fase ke3 dengan tanah

    e. 3 fase dengan tanah

    f. Hubung singkat 3 fase

    a-d Menimbulkan arus gangguan tidak symetris (unsymetrical short circuit)

    e-fMenimblkan arus gangguan simetris (symetrical short circuit)

    Beban lebih (over load)Daya balik (reverse power)
  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN UNTUK INSTALASI MAUPUN PERALATAN

    Pengaman arus lebih

    a.Pengaman lebur (zekering)

    a.1.Pengaman lebur sekrup

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN UNTUK INSTALASI MAUPUN PERALATAN

    TANDA WARNAHijauMerahAbu-AbuBiruKuningHitamPutihTembagaCoklatKuning MasARUS NOMINAL6 A10 A15 A20 A25 A35 A50 A60 A80 A100 A
  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN

    A.2. Pelebur pipa gelas Kemampuan 0.5 30 A.

    SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN

    A.3. Pelebur pipa Kemampuan 6 500 A.

    SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN

    A.4. Pelebur kawat Kemampuan 2 100 A.

    SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN

    A.5. Pelebur tabung terbuka, kemampuan nominal sampai 1000 A

    SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN

    A.6. Pelebur tabung tertutup, kemampuan sampai dengan tabung terbuka.

    SISTIM PENGAMANAN

    *

    JENIS-JENIS ALAT PENGAMAN

    b. Pengaman otomatis (termis/elektro magnetik) sebagai pengganti pengaman lebur.

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    BEBERAPA JENIS PENGAMAN OTOMATIS

    b.1.Otomat L

    Pengaman termisnya disesuaikan dengan meningkatnya suhu hantaran

    b.2.Otomat H

    Secara termis sama dengan otomat L. Electromagnetik memutus waktu dalam 0,2 second, bila I = 2,5 In 3 In untuk arus bolak balik dan I = 4 In untuk arus searah.

    b.3.Otomat G

    Untuk mengamankan motor-motor kecil pengaman electromagnetiknya berfungsi pada 8 In 11 In a.b dan 14 In a.s.

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    BEBERAPA JENIS PENGAMAN

    Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)

    Merupakan suatu piranti sakelar mekanik yang secara otomatis akan membuka/memutus rangkaian listrik bila kondisi rangkaian listrik tidak normal.

    Beberapa jenis pemutus tenaga :

    1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

    2. MCCB (Moulded Case Circuit Breker)

    3. PCB (Power Circuit Breaker)

    4. ACB (Air Circuit Breaker)

    5. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    BEBERAPA JENIS PENGAMAN

    d.Arester

    Suatu alat untuk memproteksi instalasi listrik dari tegangan lebih yang diakibatkan oleh sambaran petir melalui penghantar saluran udara tegangan rendah.

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    Penempatan arester pada instalasi konsumen

    Jarak antara tiang atap dan instalasi penangkal petir

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    Contoh Arester Celah Proteksi

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    BEBERAPA JENIS PENGAMAN

    Elektroda bumi ialah penghantar yang ditanam di dalam bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi.

    JENIS ELEKTRODA BUMI :

    1. Elektroda pita

    2. Elektroda Batang

    3. Elektroda Pelat

    Resistan pembumian seluruh sistem tidak boleh lebih dari 5 Ohm.

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    Cara pemasangan elektroda pita

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    LANGKAH-LANGKAH PENGAMANAN BAHAYA LISTRIK

    Peralatan listrik yang dipergunakan memiliki waktu kerja tertentu, yang dapat berupa keausan, kelelahan bahan, penurunan mutu, kerusakan, dsb-nya.Hal yang perlu diperhatikan adalah pemeliharaan peralatan/instalasi listrik secara berkalaYang harus diperhatikan :

    1. Petugas yang terampil

    2. Pemeriksaan / pengujian, inspeksi secara berkala

  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    LANGKAH PENGAMANAN

    Yang harus diperhatikan pada waktu pemeliharaan :

    1. Pengaman lebur

    Bebas dari sumber dayaPeriksa terminalKencangkan semua dudukanGanti pengaman lebur yang putusTanda pengenal kemampuan harus terlihat.
  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    LANGKAH PENGAMANAN

    2.Penghantar / Kabel

    Matikan listrik bila perluPeriksa kabel dalam saluranApakah ada benda-benda dalam salurnaPeriksa tanda pengenalHantaran udara, periksa penopang, pemegang kabel, benda-benda sekitar.

    3.Penerangan

    Bersihkan / cuci lampuLampu kotor menurunkan output cahaya.
  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    LANGKAH PENGAMANAN

    4.Perkakas dan alat kerja listrik

    Umur perkakas tergantung penggunaan dan pemeliharaanCara pemeliharaan tergantung jenis perkakas.Sebelum digunakan, periksa secara visual.Kerusakan segera dilaporkan.Ikuti petunjuk pabrik pembuat.Petugas harus terlatih.

    5.Pemutus tenaga

    Harus selalu bersih.Klem tidak boleh kendor.Pengujian mekanis dan elektris.
  • SISTIM PENGAMANAN

    *

    LANGKAH PENGAMANAN

    6.Sistem Pembumian

    Seluruh sistim harus diperiksaPengukuran tahanan tanah.

    7.Pengamanan daerah yang dalam pemeliharaan

    Memiliki prosedur khusus (SOP)Pasang tanda yang jelas dan dimengerti.Pasang segel / kartu (LOTO)Yakinkan bahwa kondisi aman.LOTO hanya boleh dilepas oleh petugas berwenang.

    8.Alat pelindung diri

    Sepatu pengaman khusus listrikSarung tangan karet khusus listrik.Pengujian APD secara berkala.

    *

    Terima kasih ..