6. berat jenis dan komposisi sampah
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN
BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH
Oleh :
Kelompok : VI (Enam)
Anggota Kelompok : Dwi Mina Intan Permadi (1007151626)
Febrian Maulana (1007133960)
Imelda Dewi Agusti (1007113450)
Purwanti (1007135546)
Roselyn Indah Kurniati (1007135398)
Rudi Andreas Komang (1007121578)
Hari/Tanggal praktikum : Kamis/28 Juni 2012
ASISTEN PRAKTIKUM:
Juwita Zurienra
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berat jenis sampah dari sumber tertentu
1.2 Metode Percobaan
Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode gravimetric
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah sampah yang diukur berat dan volumenya dalam suatu wadah yang diketahui volumenya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi
yang dianut oleh kebijakan negara setempat. Penggolongan ini dapat didasarkan
atas sumber sampah, komposisi, bentuk, lokasi, proses terjadinya, sifat dan
jenisnya. Penggolongan ini sangat penting dalam penentuan penanganan dan
pemanfaatan sampah. (Yenie, 2011)
Klasifikasi sampah berdasarkan sumbernya (Yenie, 2011):
1. Sampah domestik/ pemukiman penduduk
Jenis sampah yang dihasilkan biasanya berupa sisa makanan, bahan-bahan
sisa dari pengolahan makanan atau sampah basah (garbage) dan sampah
kering (rubbish)
2. Sampah komersil
Sampah yang berasal dari took, restoran, hotel, dan perkantoran. Jenis
sampah yang dihasilkan berupa sampah makanan, kertas, karton, plastik,
kaca, logam, sampah khusus, dan kadang-kadang sampah B3.
3. Sampah Institusi
Sampah institusi antara lain sekolah, rumah sakit, penjara dan pusat
pemerintahan. Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah makanan,
kertas, karton, plastik, kaca, logam, sampah khusus, dan kadang-kadang
sampah B3.
4. Sampah konstruksi dan pemugaran
Sampah yang berasal dari kegiatan konstruksi, remodeling, perbaikan
perumahan dan perbaikan bangunan komersil. Sampah yang dihasilkan
berupa batu, batu bata, beton, plester, dan lain-lain. Sampah pemugaran
adalah sampah yang berasal dari reruntuhan bangunan, jalan retak, trotoar,
dan jembatan. Jenis sampah yang dihasilkan adalah kaca, plastik, baja, dan
juga sama dengan sampah konstruksi.
5. Sampah pelayanan kota
Sampah pelayanan kota terdiri atas sampah penyapuan jalan, sampah
taman, pantai, dan sampahs arana rekreasi.
6. Lumpur instalasi pengolahan dan sisa-sisa lain
Yang termasuk ke dalam jenis ini berasala dari pengolahan air minum,
pengolahan air buangan, dan pengolahan limbah industri
7. Sampah Industri
Macam dan jenis sampah yang dihasilkan tergantung kepada jenis industri
8. Sampah pertanian
Sampah jenis ini berasal dari aktifitas pertanian seperti kegiatan
penanaman, panen, peternakan, dan pemupukan. Pada umumnya sampah
jenis ini bukan merupakan tanggung jawab dari pihak persampahan kota.
Di Indonesia,penggolongan sampah yang sering digunakan (Febria,
2011)adalah:
1. Sampah Organik/sampah basah,
Sampah organik terdiri atas daun-daunan,kayu,kertas,karton,sisa-sisa
makanan,sayur,buah dan lain-lain
2. Sampah anorganik,
Sampah anorganik terdiri atas kaleng,plastic,besi,logam-logam dan lain- lain
Grafik Klasifikasi Buangan Padat (Yenie, 2011)
Komposisi buangan padat merupakan penggambaran dari masing-masing
komponen yang terdapat pada buangan padat dan distribusinya. Biasanya
dinyatakan dalam persentase (%) berat (Damanhuri, 2004).
Komposisi sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor (Damanhuri, 2004):
1. Frekuensi pengumpulan;
2. Musim;
3. Kondisi ekonomi;
4. Cuaca;
5. Kemasan produk.
Komposisi sampah merupakan gambaran dari masing-masing komponen
yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Dinyatakan dalam persentase berat
(%berat). Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem,
program, dan rencana manajemen persampahan suatu kota (jenis perlakuan
penanganan sampah yang berorientasi kepada pemanfaatan, daur ulang,
pengomposan, pembakaran ddan lain-lain). (Yenie, 2011)
Komposisi sampah dikelompokkan atas sampah organik (sisa makanan, kertas,
plastik, kain (tekstil), karet, sampah halaman, kayu, dan lain-lain) dan sampah
anorganik (kaca, kaleng, logam, dan lain-lain). (Yenie, 2011)
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Sampel sampah basah
2. Wadah
3. Timbangan
4. Sekop
5. Sarung tangan dan masker
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Berat jenis sampah
1. Ambil sampel sampah dari sumber yang telah ditentukan;
2. Hitung volume wadah yang ada;
3. Aduk sampel tersebut, masukkan ke dalam wadah yang ada sampai
penuh (tanpa pemadatan);
4. Ketukkan wadah tersebut tiga kali kelantai;
5. Hitung volume sampah tersebut setelah diketuk (dalam satuan liter);
6. Timbang berat sampel dalam wadah (dalam kg);
7. Lakukan perhitungan
Rumus:
Berat jenis sampah =
3.2.2 Komposisi sampah
1. Sampel sampah dipilah-pilah berdasarkan komponen (plastik, bahan
organik, karet, kayu, dll);
2. Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang;
Rumus:
% Komponen=
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan
4.1.2 Berat Jenis Sampah
Tinggi wadah = 37 cm
Diameter wadah = 26,5 cm
Tinggi sampel sebelum dikompaksi = 35 cm
Tinggi sampel setelah dikompaksi = 31 cm
Berat sampel = 1,25 kg
4.1.2 Komposisi Sampah
Berat sampah plastik = 0,14 kg
Berat sampah B3 = 0,03 kg
Berat sampah daun = 0,05 kg
Berat sampah kertas = 0,45 kg
Berat sampah kayu = 0,06 kg
Berat sampah karet = 0,43 kg
Berat sampah dll = 0,09 kg
4.2 Perhitungan
4.2.1 Berat jenis sampah
Volume wadah = r2 x t
= 3,14. (26,5cm/2)2 x 37 cm
= 20396 cm 3 = 0,020396 m 3 = 20,4liter
Volume sampel setelah kompaksi:
Volume = r2 x t
= 3,14. (26,5cm/2)2 x 31 cm
= 17089 cm 3 = 0,017089m 3 = 17,1liter
Berat jenis sampah =
=
= 0,073 kg/liter
4.2.2 Komposisi sampah
% Komponen=
% plastik = = 11,2 %
% B3 = = 2,4 %
% daun = = 4,0 %
% kertas = = 36,0 %
% kayu = = 4,8 %
% karet = = 34,4 %
% dll = = 7,2 %
4.3 Analisa
Berdasarkan perhitungan berat jenis dan komposisi sampah yang telah
dilakukan didapatkan berat jenis sampah sebesar 0,073 kg/liter, dengan
komposisi 11,2% plastik; 2,4% sampah B3; 4,0% daun; 36,0% kertas; 4,8%
kayu, 34,4% karet dan 7,2% sampah lain seperti debu. Terlihat pada
perhitungan tersebut, komposisi sampah yang paling tinggi adalah kertas yaitu
36%. Hal ini disebabkan karena kertas menjadi kebutuhan sehari-hari
mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Andalas dan lebih banyak
digunakan daripada sampah yang lain. Sehingga komposisi sampah kertas yang
dihasilkan pun lebih banyak.
Maka pengelolaan sampah yang cocok di kawasan kampus Teknik
Lingkungan Universitas Andalas adalah:
1. pengomposan, karena banyak menghasilkan sampah organik
2. daur ulang kertas, karena sampah kertas lebih mendominan
Selain itu, ada juga sampah B3. Walaupun komposisinya paling sedikit
yaitu 2,4%, namun sampah ini perlu dilakukan penanganan khusus, dan
tidak bisa dicampurkan dengan komponen sampah lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berat jenis sampah yang dihasilkan di kampus Teknik Lingkungan
Universitas Andalas adalah 0,073 kg/liter, dengan komposisi paling tinggi
adalah kertas yaitu 36,0% dan yang paliang sedikit adalah sampah B2, yaitu
2,4%.
5.2 Saran
Saran yang dapat praktikan berikan setelah melakukan percobaan ini adalah :
1. Memahami prosedur praktikum, cermat saat melakukan penimbangan dan
pemisahan pada sampah, sehingga perhitungan
2. Teliti dalam perhitungan agar data tidak tertukar dan hasil perhitungan
tidak salah.
DAFTAR PUSTAKA
Damanhuri, E. 2004. Diktat Perkuliahan Pengelolaan Sampah TLI-3150.
Bandung
Febria, Sri. Dkk. 2011. Sistem Pengelolaan Sampah di Kecamatan Marpoyan
Damai.Pekanbaru
Yenie, Elvi. 2011. Pengelolaan sampah. Pekanbaru