6. analisis pengaruh variabel bauran pemasaran _marketing mix_ terhadap loyalitas konsumen produk

36
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 79 Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Minuman Teh Botol Frestea (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Andalas Padang ) Sepris Yonaldi, SE, MM Abstrak Loyalitas konsumen penting artinya bagi perusahaan. Loyalitas membentuk hubungan emosional antarkonsumen dengan perusahaan. Sehingga pelanggan akan sulit untuk berpaling. Kejelian dalam menerapkan strategi pemasaran akan memenangkan persaingan dalam sebuah industry. Dengan mengetahui pengaruh strategi pemasaran, dalam hal ini bauran pemasaran, dengan loyalitas, akan menjadi koreksi bagi perusahaan dimasa datang . Pada penelitian ini peniliti mencoba meneliti tentang pengaruh variable bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen produk minuman Teh Botol Frestea. Survey dilakukan terhadap Mahasiswa Universitas Andalas Padang. Metode riset untuk membandingkan kepuasan ini adalah dengan analisis linear berganda dengan program SPSS sehingga bisa diketahui pengaruh masing-masing variable terhadap loyalitas dengan terllebih dahulu menguji validitas dan reabilitas instrument kuesioner. Kemudian guna mendapatkan data primer, barulah kuesioner dibagikan dengan pengambilan sampel secara accidental sample. Untuk pembuktian digunakan Anova yang diolah dengan program SPSS guna diuji secara statistic dengan taraf signifikansi 0,05. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap variable bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kemudian dari hasil table Anova, pada setiap instrument penelitian didapat signifikansi < 0,05 . Ini berarti pengaruh masing-masing variable bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen tidak terlalu jauh berbeda namun didapat bukti empiris urutan dari yang paling berpengaruh dan seterusnya. Sebagai rekomendasi yang bisa dikemukakan adalah hendaknya perusahaan terus berinovasi dan kreatif serta tanggap terhadap perubahan karakter dan selera konsumen. Ini adalah hal penting yang perlu diperhatikan agar tercipta loyalitas yang baik terhadap produk tersebut. Kata Kunci: bauran pemasaran, loyalitas konsumen

Upload: firlanarahmania

Post on 28-Dec-2015

381 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal nalisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap

TRANSCRIPT

Page 1: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 79

Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) Terhadap

Loyalitas Konsumen Produk Minuman Teh Botol Frestea (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Andalas Padang )

Sepris Yonaldi, SE, MM

Abstrak

Loyalitas konsumen penting artinya bagi perusahaan. Loyalitas

membentuk hubungan emosional antarkonsumen dengan perusahaan. Sehingga pelanggan akan sulit untuk berpaling. Kejelian dalam menerapkan strategi pemasaran akan memenangkan persaingan dalam sebuah industry. Dengan mengetahui pengaruh strategi pemasaran, dalam hal ini bauran pemasaran, dengan loyalitas, akan menjadi koreksi bagi perusahaan dimasa datang .

Pada penelitian ini peniliti mencoba meneliti tentang pengaruh variable bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen produk minuman Teh Botol Frestea. Survey dilakukan terhadap Mahasiswa Universitas Andalas Padang. Metode riset untuk membandingkan kepuasan ini adalah dengan analisis linear berganda dengan program SPSS sehingga bisa diketahui pengaruh masing-masing variable terhadap loyalitas dengan terllebih dahulu menguji validitas dan reabilitas instrument kuesioner. Kemudian guna mendapatkan data primer, barulah kuesioner dibagikan dengan pengambilan sampel secara accidental sample. Untuk pembuktian digunakan Anova yang diolah dengan program SPSS guna diuji secara statistic dengan taraf signifikansi 0,05.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap variable bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kemudian dari hasil table Anova, pada setiap instrument penelitian didapat signifikansi < 0,05 . Ini berarti pengaruh masing-masing variable bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen tidak terlalu jauh berbeda namun didapat bukti empiris urutan dari yang paling berpengaruh dan seterusnya. Sebagai rekomendasi yang bisa dikemukakan adalah hendaknya perusahaan terus berinovasi dan kreatif serta tanggap terhadap perubahan karakter dan selera konsumen. Ini adalah hal penting yang perlu diperhatikan agar tercipta loyalitas yang baik terhadap produk tersebut. Kata Kunci: bauran pemasaran, loyalitas konsumen

Page 2: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 80

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia usaha dewasa ini begitu ketat seiring

dengan semakin meningkat dan berkembangnya dunia industri. Dengan

bertambahnya jumlah pelaku industri yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen, baik barang maupun jasa, pelaku industri kian

menghadapi tantangan untuk mendapatkan pangsa pasar yang mereka

inginkan. Dilain pihak, konsumen cenderung semakin sensitif terhadap

nilai yang ditawarkan setiap produk. Dalam kondisi pasar kompetitif ,

preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci sukses. Terlebih pada

kondisi sekarang, pemasaran merupakan pertempuran persepsi

konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk.

Salah satu sub sektor industri yang mengalami perkembangan

cukup tinggi adalah industri minuman. Perkembangan industri minuman

memperlihatkan pertumbuhan yang pesat sekali, baik dari segi jumlah

produk yang dihasilkan maupun dari jumlah produsennya. seperti Coca-

cola, Sosro, Nestle, Pepsi, ABC,dan sebagainya. Industri minuman secara

signifikan terbukti telah mampu memberikan kontribusi pada pertumbuhan

ekonomi baik skala lokal maupun nasional, terutama dalam hal

penyerapan tenaga kerja. Kontribusi lain yang cukup besar adalah di

sektor pajak. Begitupun secara sektoral, industri ini mampu mendorong

tumbuh- kembangnya subsektor perkebunan (teh), serta sektor

perdagangan. Mulai dari pertanian pemetik teh, pengolahan, sampai para

pedagang asongan “terlibat” pada industri ini. Begitu banyak mata rantai

yang saling berhubungan.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada industri

minuman, PT. Coca-cola Amatil Indonesia cabang Padang yang

menghasilkan berbagai jenis minuman seperti : Coca- cola, Sprite, Fanta,

Ades (air mineral), dan Frestea.

Page 3: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 81

Frestea tercipta berkat kerjasama antara Coca-cola dengan Nestle

yang merupakan produk pengganti minuman teh botol Hi-C yang

diproduksi oleh Coca-cola pada tahun 90-an. PT CCAI berusaha

menawarkan produknya dengan harga jual yang bisa terjangkau oleh

konsumennya, dengan harga jual Rp. 1500,- perbotol. Salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk ini adalah

pemasaran dan kejelian dalam melihat selera atau keinginan konsumen.

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, kesinambungan serta

daya saing produk PT. Coca-cola Amatil Indonesia, diperlukan

kebijaksanaan pemasaran yang tepat dan terarah. Menurut Stanton

(1985:226),

“Kebijaksanaan yang terdiri dari empat komponen inti pemasaran

merupakan kebijaksanaan yang digunakan oleh perusahaan untuk

mencapai tujuan pemasaran”.

Empat variabel bauran pemasaran yang dimaksud adalah variabel

produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat komponen memberikan

kerangka kerja yang lebih bermanfaat bagi perusahaan bila mengacu

pada pusat pemasaran strategis modern yang dikenal dengan pemasaran

STP- Segmentation, Tageting dan Positioning.

Konsep bauran pemasaran yang disusun secara hati-hati dan

diterapkan dengan cermat dapat menjadi ujung tombak keberhasilan

produk atau perusahaan, apalagi pada industri yang produknya sulit untuk

dibedakan. Sebagaimana halnya yang terjadi pada industri minuman,

bagaimana membentuk persepsi melalui konsep bauran pemasaran yang

mampu membedakan dari produk lainnya. Resiko kegagalan sangat besar

untuk kegiatan produksi jenis ini (produk minuman).

Diantara yang berhasil salah satunya adalah Frestea. Keberhasilan

merk ini menggambarkan betapa pentingnya menerapkan konsep bauran

pemasaran yang sebelumnya didahului dengan penentuan segmentasi-

positioning-target market.. Frestea menerapkan konsep bauran

Page 4: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 82

pemasaran berdasarkan spesifikasi produk atau feature layanan yang

diberikan. Selain itu harga yang relatif terjangkau oleh semua lapisan

masyarakat ikut berperan meraih pangsa pasar. Selanjutnya, konsistensi

dalam memepertahankan dan mengembangkan saluran distribusi serta

efektifitas promosi juga berpengaruh dalam memanfaatkan potensi pasar.

Bentuknya berupa minuman teh botol beraroma melati yang wangi dan

segar dan bercita rasa tinggi, kemasan dengan botol dan desain logo

yang simpel namun elegan yang sesuai dengan selera dari seluruh

lapisan masyarakat dan didukung pula oleh slogan “Ambil Enaknya Aja”.

Minuman ini mengisyaratkan para konsumennya adalah orang-orang

yang berjiwa muda dan berpikiran praktis. Sebagai pemain baru, ternyata

dengan konsep bauran pemasaran tersebut Frestea cukup sukses

meraup pasar minuman domestik.

Tabel 1.2

Pangsa Pasar PT. CCAI di Wilayah Sumatera Tahun 2002- 2006 ( liter )

Tahun Penjualn Industri

Penjualan Perusahaan

Persentase

2002 25.611.798 10.916.485 42,62

2003 39.148.898 17.066.280 43,59

2004 41.324.753 18.265.739 44,20

2005 44.857.232 20.028.754 44.65

2006 45.568.540 20.651.662 45.32

Sumber : 1. Kanwil Deperindag 2. PT. CCAI

Dari tabel 1.3 diatas terlihat pangsa pasar di wilayah Sumatera

yang diraih perusahaan mengalami peningkatan yang cukup berarti setiap

tahunnya. Sejalan dengan kenaikan pangsa pasar , penjualan perusahaan

juga mengalami kenaikan. Tabel diatas juga menggambarkan bahwa

prospek penjualan perusahaan untuk masa lima tahun yang akan datang

cukup baik karena target penjualan terus mengalami peningkatan.

Dengan adanya fakta dan proyeksi tersebut maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam skripsi dengan judul

Page 5: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 83

: Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Minuman Teh Botol Frestea.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada penjabaran latar belakang masalah yang telah

diterangkan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap

loyalitas konsumen minuman teh botol Frestea?

2. Faktor apakah diantara variabel bauran pemasaran yang paling

dominan mempengaruhi loyalitas konsumen teh botol Frestea?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitiaan ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor apakah dari variabel bauran

pemasaran yang paling dominan mempengaruhi loyalitas serta

seberapa besar pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen

minuman teh botol Frestea.

2. Untuk memberikan gambaran kepada manajemen dan perusahaan

dalam menerapkan strategi pemasaran terutama dalam usaha

menciptakan kepuasan pelanggan dan mempertahankan

pelanggan (customer loyalty)

BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL

2.1 Landasan Teori

2.1.1Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix secara umum

adalah sebagai berikut:

“Marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi dan sistemdistribusi”.

Page 6: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 84

Sedangkan menurut Kotler (1999) marketing mix adalah:

“Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran”.

Adapun elemen-elemen marketing mix itu menurut (Basu Swasta,

1988) adalah :

1. Produk Menurut Tjiptono (2001:96) pengertian produk adalah: “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari , digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”.

1.1 Level Produk

Menurut Kotler (2000:449) dalam merencanakan tawaran

pasar , pemasar perlu berpikir melalui lima level produk ,yaitu:

1. manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan

2. produk dasar (basic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar

3. produk yang diharapkan (expected product), yaitu serangkaian atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh para pembeli ketika membeli produk itu

4. produk yang ditingkatkan (augmented product) yang melampaui harapan pelanggan

5. produk potensial (potential product), yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang pada akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan.

1.2 Hierarki Produk

Hierarki produk terdiri atas tujuh tingkatan Kotler (2000:450)

1. Rumpun kebutuhan (need family) : kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu kelompok produk

2. Rumpun produk (product family): semua kelas produk yang dapat

memenuhi suatu kebutuhan inti dengan efektivitas memadai

Page 7: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 85

3. Kelas produk (product class): sekelompok produk dalam rumpun produk yang diakui mempunyai persamaan fungsional

4. Lini produk ( product line) : Sekelompok produk dalam suatu kelas produk yang berkaitan erat karena produk-produk itu melaksanakan fungsi yang serupa, dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama , berada dalam rentang harga tertentu

5. Jenis produk (product type) : sekelompok produk dalam lini produk yang sama-sama memiliki sejumlah kemungkinan bentuk produk

6. Merek (brand) : yang diasosiasikan dengan satu atau beberapa produk dalam lini produk, yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau karakter produk tersebut.

7. Unit produk (item , disebut juga stockkeeping unit atau product variant): Satu unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau atribut lain.

1.3 Atribut Produk

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan

keputusan pembelian. Atribut produk terdiri dari:

1. Merek Menurut Tjiptono (2000:103) , merek digunakan untuk beberapa tujuan,antara lain:

a. sebagai indentitas, yang bermanfaat dan membedakan dengan produk lain.

b. alat promosi yang menjadi daya tarik produk. c. untuk membina citra,dengan memberikan keyakinan,

jaminan kualitas, serta, prestise tertentu kepada konsumen. d. untuk mengendalikan pasar. 2. Kemasan (packaging)

Tujuan penggunaan kemasan adalah:

♦ sebagai pelindung isi (protection)

♦ memberikan kemudahan dalam penggunaan ( operating)

♦ bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable)

Page 8: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 86

♦ memberikan daya tarik (promotion)

♦ sebagai identitas (images) produk

♦ distribusi (shipping)

♦ informasi (labelling)

3. Jaminan (garansi)

Adalah janji yang menjadi kewajiban produsen atas

produknya kepada konsumen dimana para konsumen akan

diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi

sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa

berbentuk kualitas produk, reparasi, ganti rugi (uang kembali

atau produk ditukar), dan sebagainya.

4. Layanan Pelengkap (supplementary service)

Dapat diklasifikasikan ke dalam 8 kelompok:

� informasi, misalnya jalan menuju tempat produsen, jadwal ,

atau skedul penyampaian produk dan jasa

� konsultasi, seperti pemberian saran, auditing,konseling

pribadi

� order taking, meliputi membership (keanggotaan), order

entry, dan reservasi

� hospitallity,kenyamanan yang diberikan misalnya

penyambutan, transportasi, dll

� care taking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas

barang milik pelanggan

� exceptions, meliputi permintaan khusus sebelumnya

penyampaian produk, penanganan komplain, dll

� billing, misalnya laporan rekening periodik

� pembayaran, misalnya berupa swalayan oleh pelanggan

Page 9: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 87

2. Harga Kombinasi komponen meliputi penetapan harga yang ditawarkan,

syarat penjualan kredit yang ditawarkan. Dalam menentulkan harga

yang tepat untuk produk yang dijual, perusahaan harus

mengkombinasikan unsur-unsur tersebut disamping itu harus

diperhatikan sifat antar pesaing di pasar serta kebijaksanaan

pemerintah terhadap harga.

Menurut David Faulkner (1995) dalam bukunya Competition Strategy mengatakan bahwa dalam berkompetisi dengan harga, perusahaan memiliki beberapa resiko, yaitu :

• Perusahaan mungkin tidak dapat mencapai biaya terendah dalam industri. Menurut hukum, hanya satu perusahaan yang dapat mencapainya.

• Perusahaan pertama yang bersaing melalui pemotongan harga cenderung memancing pesaing-pesaing lainnya untuk menyamakan posisi harganya yaitu sebagai pertahanan untuk melindungi pangsa pasarnya. Hal ini dapat menyulut perang harga dengan marjin laba yang sangat tipis sementara perusahaan yang memiliki biaya terendah secara terus-menerus memotong harga serendah-rendahnya.

• Penekanan pada pemotongan biaya akan mendorong manajemen untuk memfokuskan diri pada operasi internal perusahaan. Hal ini berarti sedikit sekali perhatian pada keadaan eksternal seperti : tren, selera, dan perilaku kompetitif pasar.

3. Distribusi

Kombinasi distribusi terdiri dari pengadaan persediaan dari

pengawasan persediaan macam alat pengangkutan yang akan

digunakan, pergudangan, jumlah perantara yang diinginkan,

metode distribusi, saluran distribusi dan sebagainya. Distribusi

intensif sesuai untuk produk convenience, sementara distribusi

selektif sesuai untuk shopping atau specialty good (Cravens, 1999;

Yoo et al., 2000)

Adapun macam-macam elemen saluran distribusi menurut Philip

Kotler (1998) terdiri dari :

Page 10: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 88

a. Saluran distribusi Tingkat Nol

Produsen Konsumen

Penyalur yang bersifat langsung dimana para produsen langsung

menjual produk ke konsumen, jadi dalam hal ini tidak melalui

perantara.

b. Saluran Distribusi Satu Tingkat

Produsen Pengencer Konsumen

Disini terdapat suatu lembaga perantara penjualan barang dan

konsumen perantaranya menggunakan pengencer, sedangkan

untuk barang industri terdiri dari agen penjualan.

c. Saluran Distribusi Dua Tingkat

Produsen Pedagang Besar Pengencer konsumen

Produsen menggunakan dua perantara agar produk sampai ke

tangan konsumen, biasanya menggunakan pemborong dan gurir.

d. Saluran Distribusi Tiga Tingkat

Diantara grosir dan pengencer ditengahnya seorang pemborong

yang membeli dari grosir dan langsung menjual ke pengencer kecil.

4. Promosi

Komponen promosi meliputi kegiatan periklanan, promosi

penjualan, personal selling dan publikasi. Kebijaksanaan promosi

ini ditujukan untuk perluasan pasar dengan cara menarik perhatian

pembeli sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli produk

tersebut. Oleh karena itu sebelum atau sesudah barang diproduksi,

perusahaan selalu menyampaikan informasi tentang ciri-ciri atau

keberadaan produk yang dihasilkan sehingga dapat

mempengaruhoi calon pembeli.

Promosi menurut (Siswanto Sitajo, 1988) adalah :

“Kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan manfaat produk pada pembeli dengan harapan tergerak hatinya dan secara sukarela membeli produk tersebut.”

Page 11: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 89

Agar kegiatan promosi berhasil, perusahaan harus bisa membuat

kebijaksanaan promosi yang baik, dalam arti dapat memanfaatkan

bauran promosi yang terdiri dari :

1. Iklan (Advertising)

Iklan merupakan bentuk prestasi dan promosi ide barang

dan jasa yang bersifat non personal dengan pembayaran

yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Secara umum

periklanan dianggap sebagai komunikasi yang menjelaskan

sifat-sifat produk atau jasa serta ide-ide dalam kaitan

kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. Penjualan perseorangan (Personal Selling)

Personal selling merupakan salah satu bentuk dari promosi

yang mengadakan kontak secara langsung dengan

konsumen. Personal selling akan dapat memperoleh umpan

balik yang lebih cepat dibanding dengan promosi lainnya.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan mempunyai daya tarik yang kuat dan

cepat untuk membujuk konsumen membeli produk dan jasa

yang ditawarkan melalui suatu janji atau imbalan yang

bernilai atas pembelian produk atau jasa tersebut.

4. Public Relation

Publisitas merupakan salah satu kegiatan dalam promosi

yang dilakukan pada suatu media, namun informasi yang

tercantum bukan merupakan iklan tapi berupa berita yang

biayanya sangat rendah. Biasanya publisitas ini lebih dapat

dipercaya oleh masyarakat dan dapat membentuk

pandangan pada produk yang ditawarkan yang berpengaruh

pada keberhasilan kegiatan pemasaran.

Keempat jenis promosi diatas merupakan elemen-elemen

yang mendasar dalam menetapkan bauran promosi perusahaan.

Produsen harus memilih atau mengkombinasikan keempat jenis

Page 12: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 90

promosi yang ada sehingga membentuk satu kesatuan program

yang memberikan efektifitas dalam mencapai tujuan promosi

secara keseluruhan.

4.1 Kerangka AIDA ( Attention, interest, desire, action )

Kerangka AIDA ini terdiri dari empat variabel pokok dan saling

berhubungan dengan tugas-tugas promosi, yaitu untuk :

1. Mendapatkan perhatian (attention)

2. Mempertahankan minat (interest)

3. Menimbulkan keinginan (desire)

4. Memperoleh perlakuan (action)

Hubungan antara tahap-tahap dalam proses adopsi dengan

tugas-tugas promosi AIDA dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1

Hubungan antara Proses Adopsi dengan AIDA

Proses Adopsi Tugas AIDA

Mendapatkan perhatian lebih dahulu diperlukan jika konsumen

potensial sudah mulai menyadari produk yang ditawarkan perusahaan.

Kemudian, dengan adanya komunikasi terdapat kesempatan untuk

menciptakan minat calon pembeli dan untuk dipertahankan seterusnya.

Menimbulkan keinginan sangat berpengaruh terhadap proses evaluasi.

Memperoleh perlakuan terjadi dimulai dari tahap percobaan, keputusan,

dan konfirmasi.

• Kesadaran

• Minat

• Evaluasi

• Percobaan

• Keputusan

• Konfirmasi

• Perhatian (A)

• Minat (I)

• Keinginan (D)

• Perlakuan (A)

Page 13: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 91

2.1.2 Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin (1995), loyalitas pelanggan merupakan keuntungan

yang diperoleh perusahaan yang akan menjadikan perusahaan bisa

mengurangi biaya pemasaran , mengurangi biaya transaksi , mengurangi

biaya turn over pelanggan, meningkatkan penjualan silang yang akan

memperbesar pangsa pasar perusahaan, word of mouth yang lebih positif

dan mengurangi biaya kegagalan.

Loyalitas pelanggan menurut Oliver (1997) adalah:

“Komitmen untuk bertahan secara mendalam dengan melakukan pembelian ulang atau berlangganan kembali dengan produk atau jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. “

Darmmesta (1999) berpendapat bahwa loyalitas merek akan

melibatkan ide yang berkaitan dengan pendekatan ‘attitudinal’ sebagai

komitmen psikologis dan pendekatan ‘behavioral’ yang tercermin dalam

perilaku beli aktual. Pengelolaan ekuitas merek perlu dilakukan dengan

cermat mengingat para pelanggan akan sangat terikat dengan hal

tersebut. Oleh karena itu pemahaman pelanggan berdasarkan ekuitas

merek menjadi critical view bagi pemasar. Keller (1999) mendefinisikan

bahwa:

“Pelanggan berdasarkan ekuitas merek sebagai suatu pemahaman yang dimiliki konsumen terhadap suatu merek sebagai bentuk respon dari aktivitas pemasaran”.

Sedangkan Evans dan Laskins (1997) berpendapat bahwa:

“Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang bersedia melakukan pembelian ulang (repeat purchase) dari produsen yang sama, mungkin atau mungkin juga tidak melakukan pembelian untuk semua lini produk,melaksanakan word of mouth yang positif terhadap perusahaan kepada pembeli potensial , dan kebal terhadap bujukan pesaing”.

Page 14: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 92

Beberapa faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap

merek, menurut Aaker (1997); (Darmadi,dkk,(2004),antara lain:

1. Faktor harga

Adalah tingkatan loyalitas paling dasar. Semakin sering pembelian

konsumen berpindah dari suatu merek ke merek lain, mengindikasikan

bahwa mereka tidak loyal. Dalam hal ini merek memegang peranan

yang kecil dalam keputusan pembelian. Ciri paling jelas pada kategori

ini adalah mereka membeli suatu produk karena banyak konsumen lain

membeli merek tersebut karena harganya murah.

2. Faktor kebiasaan

Adalah pembeli yang tidak mengalami kepuasan dalam mengkonsumsi

suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk

membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika

peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, atau pengorbanan lainnya.

jadi, ia membeli suatu merek karena alasan kebiasaan

3. Membeli karena puas

Adalah pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi.

Namun mereka dapat saja berpindah merek dengan menanggung

switching cost (biaya peralihan) seperti waktu, biaya, resiko yang timbul

akibat tindakan peralihan merek tersebut.

4. Menyukai merek

Merupakan kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek

tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang berkaitan dengan

simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya,

atau persepsi kualitas yang tinggi

5. Pembeli yang berkomitmen

Adalah pembeli yang setia. Mereka mempunyai kebanggaan dalam

menggunakan suatu merek. Ciri yang tampak pada kategori ini adalah

tindakan pembeli untuk merekomendasikan/mempromosikan merek

yang ia gunakan kepada orang lain.

Page 15: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 93

2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini penulis membagikan kuesioner kepada 100

responden. Responden diberikan pertanyaan yang sama mengenai

kepuasan yang mereka rasakan terhadap minuman teh botol Frestea.

Pertanyaan – pertanyaan dari kuesioner ini berisi tentang variabel bauran

pemasaran yang menentukan loyalitas konsumen dikalangan mahasiswa

Universitas Andalas Padang. Dari hasil kuesioner ini kemudian dapat

diketahui bagaimanakah pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap

loyalitas konsumen teh botol Frestea. Setelah diketahui tingkat loyalitas

responden, maka dapat diketahui bagaimana pengaruh variabel bauran

pemasaran terhadap loyalitas konsumen.

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian serta uraian di atas, maka didapatkan suatu hipotesis

penelitian ini yaitu :

“Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bauran pemasaran (marketing mix) terhadap loyalitas konsumen minuman teh botol Frestea”. BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Objek penelitian didapatkan dari mahasiswa Universitas Andalas

Padang yang diangap dapat mewakili Mahasiswa atau perguruan tinggi

yang berada di kota Padang, karena objek penelitian adalah Mahasiswa.

3.2 Populasi dan sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (1999):

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu”.

Page 16: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 94

Dalam penelitian ini populasi meliputi Mahasiswa Universitas

Andalas yang menjadi konsumen dari produk minuman ini, Untuk

menganalisis faktor perilaku konsumen tersebut, maka penulis

menyebarkan kuisioner kepada Mahasiswa yang mengkonsumsi frestea.

3.2.2 Sampel

Karena jumlah populasi dari konsumen minuman teh botol tidak

teridentifikasi dengan pasti, maka peneliti memutuskan untuk

menggunakan teknik pengambilan accendential sample, yaitu sample

yang dapat ditemui dengan mudah, maka jumlah sample yang dianjurkan

adalah antara 50-100 sample (Santoso,2002,hal 94). Alasan penggunaan

metode ini karena keterbatasan waktu dan lebih efisien, maka pada

penelitian ini peneliti hanya menetapkan jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 100 responden.

Pengambilan dilakukan dengan cara memberikan kuisoner kepada

responden yang ditemui peneliti yang berstatus sebagai Mahasiswa

Universitas Andalas. Sebelum kuisoner diberikan calon responden

diajukan pertanyaan apakah mereka mengkonsumsi teh botol Frestea.

Jika tidak maka ia dinyatakan gugur.

3.3 Instrumen Penelitian Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuisioner.

Format yang digunakan berupa pertanyaan-pertanyaan. Isi kuisioner

dibagi atas dua bagian, pertanyaan yang ada pada bagian pertama

mengenai profil responden, bagian kedua difokuskan pada faktor-faktor

perilaku konsumen. Hasil dari masing-masing bagian akan menunjukkan

sejauh mana hal-hal diatas mempengaruhi konsumen dalam membeli teh

botol Frestea.

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua buah variable yaitu :

� variabel bebas/ tidak terikat (independent variable)

� variabel tidak bebas / terikat (dependent variable)

Page 17: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 95

3.4.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran

(marketing mix) yang terdiri dari 4 instrumen, yaitu produk, harga, promosi

dan saluran distribusi

3.4.2 Variabel Tidak bebas (Y)

Variabel tidak bebas (Y) dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan minuman teh botol Frestea.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel variabel operasional berikut ini:

Tabel 3.1.

Operasional Variabel

Variabel Konsep Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran

Marketing mix

(x)

Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, me-nentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Produk (X1)

- aroma - cita rasa - Warna teh

Likert

Harga (X2)

- relatif murah - perbandingan

harga

Distribusi (X3)

- mudah didapat - citra toko

Promosi (X4)

- iklan menarik persuasif dan komunikatif

- slogan mudah diingat

Loyalitas pelanggan (Y)

komitmen untuk bertahan secara mendalam dengan melakukan

faktor harga (suspect, prospect, dan first buyer )

harga lebih murah dan hemat (y1)

Likert

Page 18: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 96

pembelian ulang atau berlangganan kembali dengan produk atau jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

kebiasaan (customers, client )

penggunaan karena kebiasaan (y2)

faktor kepuasan (client )

kepuasan terhadap produk (y3)

- kesukaan terhadap merek (y4)

kebanggaan terhadap produk

kebanggaan menggunakan produk (y5)

komitmen

terhadap produk

- mempromosikan kepada orang lain (y6)

3.5 Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini disebarkan kuisioner untuk mengetahui

pendapat responden. Kuisioner yang disebarkan memakai skala

pengukuran likert, yaitu masing-masing item pilihan jawaban pada

pertanyaan akan diberi poin 1-5. Tanggapan yang diminta dari responden

berisi poin-poin mengenai faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi

pembelian teh botol Frestea.

3.6 Data dan Sumber Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer merupakan data asli atau data mentah yang

langsung penulis peroleh selama melakukan penelitian

dilapangan. Penelitian lapangan ini digunakan untuk

Page 19: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 97

memperoleh data primer yang didapatkan langsung dari obyek

yang diteliti,yaitu melalui:

1) Wawancara, yang dilakukan dengan pimpinan atau petugas

/ karyawan yang berwenang dan berkepentingan dalam

pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan ini

2) Kuisoner, yaitu beberapa pertanyaan yang disusun

sedemikian rupa untuk mengetahui pengaruh variable

bauran pemasaran dan hubungannya dengan loyalitas

konsumen. Kuisioner ditujukan dan dibagikan pada

responden. Untuk lebih akuratnya jawaban yang diberikan

pada maka penelitian dilakukan dengan cara

a. Responden mengisi sendiri kuisioner yang diberikan,

setelah diberikan penjelasan cara mengisi dan

dipersilakan bertanya

b. Membacakan secara langsung pertanyaan-

pertanyaan yang ada dalam kuisioner pada responden.

c. Mengingatkan responden agar mengisi kuisoner

dengan jujur.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan

atau lembaga-lembaga lain yang berkepentingan, dimana data

tersebut adalah data yang telah jadi (data yang telah diolah

dan siap pakai).

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penulisan ini adalah

dilakukan dengan dua cara :

1. Field Research

Pengumpulan data-data primer dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Namun

terlebih dahulu responden akan ditanyakan apakah mereka

mengkonsumsi minuman teh botol Frestea.

Page 20: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 98

2. Library Research

Mencari data pendukung dari sumber lain berupa data sekunder

seperti : literature, majalah dan laporan-laporan yang berhubungan

dengan penelitian ini.

3.8 Pengolahan Data

Data yang terkumpul selanjutnya diproses melalui beberapa

tahapan, yaitu:

a. Editing, yaitu meneliti setiap kuesioner yang terkumpul agar data

terisi lengkap, jelas, dan benar.

b. Coding, yaitu pemberian kode dari setiap data yang terkumpul

pada setiap pertanyaan di dalam kuesioner dengan tujuan

memudahkan pengolahan data.

c. Data Inputing, yaitu memasukan data ke dalam data editor pada

program SPSS.

d. Data Processing, yaitu mengolah data pada program SPSS,

kemudian untuk melihat hasil analisis terhadap tindakan-tindakan

yang diperlihatkan individu-individu dalam rangka bereaksi

terhadap rangsangan atau stimulus yang datang dari dalam

dirinya maupun dari luar dalam menggunakan suatu fasilitas dan

pelayanan dari perusahaan seperti harga, pelayanan, prosedur,

fasilitas dan kenyamanan.

3.9 Metode Analisis Data

Pembahasan secara deskriptif dengan cara membandingkan

antara teori dengan kenyataan yang ditemui pada objek penelitian.. Dan

juga menggambarkan data secara deskriptif dengan cara

menginterpretasikan hasil pengolahan lewat tabel frekuensi guna

mengetahui keadaaan interval berdasarkan hasil penelitian lapangan

dengan menggunakan analisis sebagai berikut :

Page 21: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 99

Analisis Kuantitatif

Skala penelitian yang digunakan adalah Skala Likert , yaitu dengan

menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel.

Jawaban setiap instrumen mempunyai gradasi dari yang sangat positif

sampai sangat negatif. Gradasi yang digunakan adalah:

a. sangat setuju = skor 5

b. setuju = skor 4

c. netral = skor 3

d. tidak setuju = skor 2

e. sangat tidak setuju = skor 1

Dengan menggunakan metode statistik untuk menganalisis

hubungan antar variabel yaitu dengan analisis regresi linear berganda.

Analisis dengan metode regresi linear berganda digunakan melalui

kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan nilai dari variabel bauran

pemasaran. Analisis linear berganda ini dipakai untuk melihat kelayakan

kuat tidaknya pengaruh antara variabel-variabel yang diuji yaitu pengaruh

variabel bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen. Analisis regresi

linear berganda dilakukan dengan memakai perangkat analisis “Statistical

package for Social Science” (SPSS for Windows) yang dioperasikan

secara computerixed. Baik secara perhitungan manual maupun

memanfaatkan alat bantu komputer pada penelitian ini penulis memakai

program SPSS untuk mencari koefisien regresi. Secara umum, data hasil

pengamatan Y dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas X1,X2,X3,KXn,

sehingga rumus umum dari regresi linear berganda ini adalah sebagai

berikut :

Rumus Regresi Linear Berganda adalah (Husein Umar,2001,hal

127) :

Y = a + b 1X1 + b2 X2+ b3 X3 + b4 X4 + e

Page 22: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 100

Dimana :

X1 = Variabel produk

X2 = Variabel harga

X3 = Variabel distribusi

X4 = Variabel promosi

Y = Loyalitas konsumen

a = Konstanta

b1 = Standar koefisien regresi dari Variabel produk

b2 = Standar koefisien regresi dari Variabel harga

b3 = Standar koefisien regresi dari Variabel distribusi

b4 = Standar koefisien regresi dari Variabel promosi

e = Disturbance

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Varibel-Variabel Yang Terangkum Dalam

Kuisioner

Dalam menganalisa kuisioner yang disebarkan kepada 100 orang

responden, digunakan skala likert.

A. Strategi Bauran Pemasaran

Tabel 5.5

Strategi Bauran Pemasaran

No. Indikator Total Nilai Total

1 2 3 4 5

1 Setujukah anda aroma melati yang dihasilkan Frestea.

3 5 19 41 32 100

2 Setujukah anda rasa yang dihasilkan Frestea

2 5 15 51 27 100

3 Setujukah anda warna teh yang tidak kental dihasilkan

5 3 26 37 29 100

Page 23: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 101

Frestea

4 Setujukah anda harga Frestea murah maka tertarik untuk membelinya

7 19 27 31 16 100

5 Setujukah anda harga Frestea dibanding produk sejenis

8 16 28 32 16 100

6 Setujukah anda kemudahan dalam memperoleh Frestea

6 17 24 44 9 100

7 Setujukah anda gaya promosi/ iklan frestea

6 24 21 30 19 100

8 Setujukah anda slogan yang digunakan frestea

6 13 25 34 22 100

9 Setujukah anda Frestea dijual pada toko yang bercitra baik.

2 14 21 52 11 100

10 Setujukah anda perubahan harga akan mempengaruhi pembelian frestea

10 12 45 20 13 100

Sumber: hasil kuesioner

B. Loyalitas pelanggan

Tingkatan loyalitas pelanggan Teh Botol Frestea di kota Padang dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.6

Tingkatan Loyalitas pelanggan

skor nilai

No Indikator 5 4 3 2 1 Total

1 harga murah dan hemat 17 34 25 17 7 100

2 penggunaan karena kebiasaan 22 63 9 5 1 100

3 kepuasan terhadap produk 27 53 15 5 0 100

4 kesukaan terhadap produk/merk 24 52 21 2 1 100

5 mempromosikan produk 10 39 34 12 5 100

6 kebanggaan terhadap produk 28 40 27 3 2 100

Sumber: hasil kuesioner

4.2 Pembahasan Dan Pengujian Hipotesis

4.2.1 Pembahasan Dan Pengujian Pengaruh Faktor Produk Terhadap

Loyalitas Konsumen.

Page 24: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 102

Untuk dapat melihat pengaruh dari faktor produk maka

penulis meminta responden untuk menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan faktor produk. berupa aroma, rasa dan warna teh.

Setelah diolah melalui program SPSS, untuk melihat pengaruh

variabel independent terhadap variabel dependent maka kita akan

melihat pada tabel Coefficients. Sebelumnya ditetapkan tingkat

kesalahan dari penelitian ini adalah 5% atau α = 0,05. Setelah

dilihat pada tabel Coefficient, maka ditemukan nilai dari faktor

produk pada tabel signifikan sebesar 0,000 angka ini berarti bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor produk dengan

loyalitas konsumen karena t-test = 3,938 (signifikansi 0,000 < 0,05)

dan untuk melihat hubungan dari variabel independent terhadap

variabel dependent peneliti mengunakan beta. Dapat dilihat nilai β

= 0,307 ini menunjukan faktor produk memiliki hubungan dengan

loyalitas konsumen dan mempunyai pengaruh yang signifikan.

4.2.2 Pembahasan Dan Pengujian Pengaruh Faktor Harga Terhadap

Loyalitas Konsumen.

Untuk dapat melihat pengaruh dari variabel ini penulis

meminta responden untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan faktor harga, berupa harga yang murah, perbandingan

harga dengan produk lain dan perubahan harga. Setelah itu data

diolah melalui SPSS, untuk melihat pengaruh dari faktor harga

terhadap loyalitas atau variabel independent dengan variabel

dependent maka akan dilihat pada tabel coefficients, Sebelumnya

ditetapkan tingkat kesalahan dari penelitian ini adalah 5% atau α =

0,5. Setelah dilihat pada tabel Coefficient, maka ditemukan nilai

dari faktor harga pada tabel signifikan sebesar 0,001 angka ini

berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor

produk dengan loyalitas konsumen karena t-test = 3,485

(signifikansi 0,000 < 0,05) dan untuk melihat hubungan dari variabel

independent terhadap variabel dependent peneliti mengunakan

Page 25: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 103

beta. Dapat dilihat nilai β = 0,237 ini menunjukan faktor harga

memiliki hubungan dengan loyalitas konsumen dan mempunyai

pengaruh yang signifikan.

4.2.3 Pembahasan Dan Pengujian Pengaruh Faktor Distribusi Terhadap

Loyalitas Konsumen.

Untuk dapat melihat pengaruh dari faktor distribusi maka

penulis meminta responden untuk menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan faktor distribusi, hal-hal yang ditanya adalah

mengenai kemudahan dalam memperoleh produk serta citra toko.

Setelah diolah melalui program SPSS, untuk melihat pengaruh

variabel independent terhadap variabel dependent maka kita akan

melihat pada tabel Coefficients. Sebelumnya ditetapkan tingkat

kesalahan dari penelitian ini adalah 5% atau α = 0,05. Setelah

dilihat pada tabel Coefficient, maka ditemukan nilai dari faktor

distribusi pada tabel signifikan sebesar 0,003 angka ini berarti

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor produk

dengan loyalitas konsumen karena t-test = 3.023 (signifikansi 0,048

< 0,05) dan untuk melihat hubungan dari variabel independent

terhadap variabel dependent peneliti mengunakan beta. Dapat

dilihat nilai β = 0,226 ini menunjukan faktor distribusi memiliki

hubungan dengan loyalitas konsumen dan mempunyai pengaruh

yang signifikan.

4.2.4 Pembahasan Dan Pengujian Pengaruh Faktor Promosi Terhadap

Loyalitas Konsumen.

Untuk dapat melihat pengaruh dari variabel ini penulis

meminta responden untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan faktor promosi, pertanyaannya adalah mengenai iklan

dimedia cetak dan elektronik serta slogan yang diluncurkan

produsen minuman ini. Setelah itu data diolah melalui SPSS, untuk

melihat pengaruh dari faktor promosi terhadap pembelian atau

Page 26: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 104

variabel independent dengan variabel dependent maka akan dilihat

pada tabel coefficients, Sebelumnya ditetapkan tingkat kesalahan

dari penelitian ini adalah 5% atau α = 0,05. Setelah dilihat pada

tabel Coefficient, maka ditemukan nilai dari faktor promosi pada

tabel signifikan sebesar 0,049 angka ini berarti bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara faktor produk dengan loyalitas

konsumen karena t-test = 1,997 (signifikansi 0,035 < 0,05) dan

untuk melihat hubungan dari variabel independent terhadap

variabel dependent peneliti mengunakan beta. Dapat dilihat nilai β

= 0,075 ini menunjukan faktor promosi memiliki hubungan dengan

loyalitas konsumen dan mempunyai pengaruh yang signifikan.

4.2.5 Pembahasan dan Pengujian Faktor Produk, Faktor Harga, Faktor

Distribusi dan Faktor Promosi Terhadap Loyalitas Konsumen.

Pengaruh dari keempat variabel independent diatas secara

bersamaan terhadap variabel dependent (Loyalitas Konsumen)

dapat dilihat pada tabel ANOVA, tingkat kesalahan dari penelitiaan

ini ditetapkan sebesar 0,05 atau 5%. Maka ditemukan nilai dari

keempat variabel independent pada tabel ANOVA sebesar 0,000 ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

keempat variabel independent secara bersamaan terhadap variabel

dependent (Loyalitas Konsumen) karena 0,000 lebih kecil dari 0,05

jadi secara bersamaan variabel Bauran Pemasaran berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen.

Dan untuk melihat seberapa besar keempat variabel independent

dapat menerangkan variabel dependent maka dapat dilihat pada

tabel Summary pada kolom R Square. Hasil SPSS memperlihatkan

angka sebesar 0,754 atau 75,40% ini berarti bahwa keempat

variabel independent (produk, harga, distribusi dan promosi) dapat

menjelaskan variabel dependent (loyalitas)dan sisanya sebesar

24,60% dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 27: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 105

4.3. Hasil Persamaan Regresi Linear berganda

Berdasarkan pada hasil penelitian maka apabila kita melihat pada

nilai B pada tabel Coefficient, kita akan mendapatkan persamaan regresi

sebagai berikut :

Y=0,847 + 0,307 X1 +0,237 X2 + 0,226 X3 + 0,075 X4

Dari rumus regresi diatas dapat diartikan bahwa apabila meningkatnya

pengaruh faktor produk sebanyak 1 tingkatan (10 unit), yaitu misalkan

dari tingkatan “baik” ke “sangat baik”, maka hal ini akan meningkatkan

loyalitas konsumen sebesar 3,07%. Apabila meningkatnya pengaruh

faktor harga sebanyak satu tingkatan, hal ini akan meningkatkan

loyalitas pelanggan sebesar 2,37%. Apabila kurangnya pengaruh

faktor distribusi sebanyak satu tingkatan, maka hal ini akan

meningkatkan loyalitas sebesar 2,26%, dan apabila meningkatnya

pengaruh faktor promosi sebanyak satu tingkatan, maka hal ini akan

meningkatkan loyalitas sebesar 0,75%.

4.4. Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel Bauran

Pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi) terhadap loyalitas

konsumen minuman teh botol Frestea. Secara empiris (dari hasil

penelitian) keempat faktor bauran pemasaran berpengaruh terhadap

loyalitas konsumen. Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel

atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana

dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan

konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu

dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin,

dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan

tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan

tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut.

Pembahasan hasil penelitian dan implikasi strategi dari setiap unsur

bauran pemasaran yang diuji adalah sebagai berikut:

Page 28: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 106

Harga, Harga digunakan sebagai variable yang menjadi bagian

dari strategi bauran pemasaran. Sesuai dengan konsep value pricing,

menurunkan harga akan meningkatkan nilai suatu produk, menciptakan

suatu persepsi hemat (Dodds et al., 1991; Zeithaml, 1988).

David Faulkner (1995) dalam bukunya Competition Strategy mengatakan

bahwa dalam berkompetisi dengan harga, perusahaan memiliki beberapa

resiko, yaitu :

1. Perusahaan mungkin tidak dapat mencapai biaya terendah dalam industri.

2.Perusahaan pertama yang bersaing melalui pemotongan harga cenderung memancing pesaing-pesaing lainnya untuk menyamakan posisi harganya, hal ini dapat menimbulkan “perang harga”.

Bagaimanapun, loyalitas bisa turun apabila konsumen secara kuat

menghubungkan harga dengan kualitas produk dan menggunakan harga

sebagai indikator suatu kualitas. Konsumen bisa merasakan bahwa suatu

harga yang lebih rendah dilakukan dengan memangkas biaya dan kualitas

produk untuk mempertahankan profit margin. Jika memungkinkan manajer

seharusnya menghindari seringnya melakukan pemotongan harga atau

penggunaan strategi harga rendah yang konsisten, karena tindakan itu

bisa menurunkan persepsi kualitas dan citra suatu produk. Sementara kita

mempertahankan tingkat harga, manajer bisa menanamkan modal pada

perkembangan teknologi, efisiensi manajerial dan pelayanan konsumen

untuk mendorong nilai produk. Mengkombinasikan tingkat harga yang

sama atau lebih tinggi dengan kemampuan produk yang lebih maju

mungkin merupakan strategi harga yang lebih menarik dilihat dari

perspektif loyalitas konsumen.

Citra Produk. Sebaiknya perusahaan tetap menjaga mutu dan

kualitas produk, karena keunggulan dari produk sudah tepat dengan

selera konsumen. Karna sesuai dengan apa yang dijelaskan Tjiptono

(2001),

Page 29: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 107

“Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari , digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”.

Kepercayaan akan kualitas dan mutu dapat menimbulkan

kasetiaan yang lebih lama terhadap suatu produk. Analisa prilaku

konsumen juga perlu diperhatikan. Persepsi, gaya hidup, selera dan

faktor-faktor lain yang menjadi prilaku cendrung berubah-ubah. Pada

rentang usia 17-25 tahun cendrung memiliki ciri suka untuk mencoba

merek baru. Peningkatan promosi dengan penekanan pada mutu produk

akan meningkatkan motivasi dan menjaga loyalitas konsumen. Selain itu

word of mouth serta aktivitas promosi toko juga mampu mendorong

munculnya suatu asosiasi merek/produk dan juga akan membangun

loyalitas. Karena itu memilih toko pengecer bercitra baik akan

membangun loyalitas yang kuat.

Intensitas distribusi. Distribusi yang intensif bukanlah selalu

berarti menjual melalui toko dengan citra yang jelek. Bagaimanapun

membuat produk tersedia lebih banyak di toko akan memberikan

kenyamanan, hemat waktu, jasa yang lebih cepat, dan aksesibilitas yang

pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Tetapi peranan

intensitas distribusi mungkin tidak valid karena faktor kesesuaian antara

intensitas distribusi dengan tipe produk. Distribusi intensif sesuai untuk

produk convenience, sementara distribusi selektif sesuai untuk shopping

atau specialty good ( Cravens, 1999; Yoo et al., 2000) . Kontra argumen

ini nampak pada penelitian ini dimana intensitas distribusi meskipun

berkorelasi positif dengan persepsi kualitas, tetapi sebaliknya

menghasilkan korelasi yang negatif dengan loyalitas merek. Dari sini bisa

disimpulkan bahwa intensitas distribusi yang tinggi bisa meningkatkan

loyalitas bagi produk, tetapi pengaruhnya tergantung dari mutu/kualitas

suatu produk.

Page 30: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 108

Periklanan. Kerangka AIDA ( Attention, interest, desire, action )

menunjukkan bahwa konsumen cenderung percaya terhadap pernyataan

iklan dan membayangkan sepertinya kinerja produk sama halnya dengan

yang diiklankan (Richin, 1995). Dengan adanya komunikasi terdapat

kesempatan untuk menciptakan minat calon pembeli dan untuk

dipertahankan seterusnya. Karena itu ketika konsumen sering terpapar

oleh suatu iklan, hal itu akan membangun bukan saja kesadaran dan

loyalitas yang tinggi, tetapi juga membentuk persepsi yang lebih positif

terhadap kualitas produk yang pada akhirnya juga akan meningkatkan

loyalitas. Salah satu alasan utama penurunan loyalitas konsumen adalah

menurunnya biaya promosi. Menguatkan merek dengan menghubungkan

antara kepercayaan dan sikap konsumen, periklanan akan memberikan

kontribusi yang kuat terhadap loyalitas merek (Shimp, 1997).

Pembentukan citra produk cukup rumit karena melibatkan banyak

pengalaman, kenyataan, serta pengungkapan informasi produk itu sendiri,

karena itu untuk membangunnya membutuhkan waktu yang lama.

Periklanan merupakan cara yang biasa digunakan untuk membangun,

membentuk dan memanajemeni suatu citra. Manajer dalam melakukan

investasi periklanan seharusnya dengan suatu tujuan yang jelas, yaitu

untuk meningkatkan loyalitas konsumen.

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa keempat faktor

bauran pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi) memiliki

pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Faktor dari bauran pemasaran

yang paling berpengaruh terhadap loyalitas adalah faktor produk, Hasil

menunjukkan ada dua tipe usaha manajerial pemasaran yang bisa

dianalisis dengan perspektif jangka panjang, yaitu aktifitas yang

membangun loyalitas (loyality-building activity) dan aktifitas yang merusak

loyalitas (loyality-harming activity). Promosi harga yang terlalu sering

dilakukan adalah contoh loyality-harming activity, sedangkan inovasi

produk, pengeluaran promosi dan penetapan harga yang tinggi sampai

pada batas tertentu serta pendistribusian melalui pengecer dengan citra

Page 31: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 109

toko yang baik adalah contoh loyality-building activity. Pembahasan hasil

penelitian dan implikasi strategi dari setiap unsur bauran pemasaran yang

diuji untuk mempengaruhi loyalitas konsumen salah satu cara dapat

melalui media promosi dan periklanan, sehingga bisa membentuk

persepsi dari konsumen yang memberikan motivasi tersendiri untuk

mengkonsumsi produk minuman ini, untuk itu perusahaan perlu

meningkatkan promosi yang lebih gencar supaya dapat meningkatkan

daya beli masyarakat. Program pemasaran yang bertujuan untuk menjadi

nomor satu adalah menggunakan strategi penggabungan marketing mix

(produk, harga, distribusi dan promosi). Langkah-langkah program

pemasaran yang perlu dikembangkan oleh PT. Coca-Cola Amatil

Indonesia untuk merebut dan mempertahankan pasar adalah:

meningkatkan kehandalan perusahaan, kualitas produk, kecepatan dan

ketepatan waktu, dan harga yang bersaing (competitive). Kesimpulan

yang dapat diambil dari semua elemen marketing mix, maka yang harus

diperhatikan dalam pengembangannyaadalah:

1. Konsistensi, berhubungan dengan keserasian secara logis dan

peggunaannya antara elemen satu dengan yang lain dalam strategi

bauran pemasaran.

2. Integrasi, yaitu hubungan yang harmonis antara elemen-elemen

tersebut.

3. Leverage, yaitu pengoptimalan kinerja setiap elemen-elemen

sumber daya manusianya.

BAB V

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan dengan cara survey melalui penyebaran

kuesioner untuk mengetahui pendapat responden Mahasiswa

Page 32: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 110

Universitas Andalas mengenai faktor-faktor bauran pemasaran

yang mempengaruhi loyalitas konsumen.

2. Responden Mahasiswa paling banyak adalah yang berumur antara

17-25 tahun, yaitu kalangan usia muda. Sedangkan responden

yang berumur antara kurang dari 17 tahun atau lebih dari 25 tahun

lebih sedikit jumlahnya. Berdasarkan umur dari responden

Mahasiswa maka segmentasi pasar dari Frestea adalah Mahasiswa

berumur antara 17-25 tahun.

3. Dari segi pendapatan atau uang saku Mahasiswa dapat dilihat

bahwa mayoritas penghasilan atau uang saku responden antara Rp

100.000-Rp 500.000 yakni persentasenya sebesar 72%. Ketepatan

dalam penetapan harga akan mempengaruhi pembelian (loyalitas).

Sesuai dengan konsep value pricing, menurunkan harga akan

meningkatkan nilai suatu produk, menciptakan suatu persepsi

hemat (Dodds et al., 1991; Zeithaml, 1988).

4. Dukungan empiris ditemukan pada hubungan antara unsur-unsur

bauran pemasaran dengan loyalitas konsumen (konsep bauran

pemasaran berpengaruh terhadap loyalitas konsumen). Dari

keempat faktor tersebut, faktor produk, faktor harga, faktor distribusi

dan faktor promosi semuanya memiliki hubungan dengan loyalitas

konsumen berdasarkan atas pengujian dari masing-masing

variabel.

5. Mahasiswa Universitas Andalas sebagai objek penelitian selaku

konsumen pembeli tidak dengan begitu saja membeli produk tanpa

mempunyai pertimbangan tentang faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan seperti

produk, harga, distribusi, promosi (Kotler & Amstrong 1997). Selain

itu, dalam sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak

hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi

diikuti pula oleh tahap perilaku purnabeli (post purchase behavior).

Pada tahap ini konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau

Page 33: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 111

ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku

berikutnya. Konsumen yang merasa puas cenderung akan

menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan

yang bersangkutan kepada orang lain.

6. Dari koefisien regresi X untuk konsumen Frestea dikalangan

mahasiswa Unand sebesar 0,754 dapat diperkirakan bahwa setiap

rata-rata kenaikan 1 poin akan meningkatkan pengaruhnya

terhadap loyalitas sebesar 75,4%, sedangkan 24,6 % dipengaruhi

oleh faktor lainnya. Keempat variabel independent tersebut secara

bersama-sama hanya mampu menerangkan variabel dependen

sebesar 75.4%, yang berarti 24.6% lagi dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

7. Variabel bauran pemasaran yang paling mempengaruhi loyalitas

pelanggan adalah variabel produk. Hal ini dapat dilihat dari data

empiris pada tabel Coefficients dimana nilai β = 0,307 dengan nilai

t-test = 3,485 (signifikansi 0,000 < 0,05), lebih tinggi dari pengujian

variabel bauran pemasaran lainnya (harga, distribusi dan promosi).

5.2 Saran

Dari hasil penelitian Faktor-faktor bauran pemasaran yang

mempengaruhi loyalitas konsumen teh botol Frestea dengan responden

Mahasiwa, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, bahwa faktor yang

berpengaruh adalah faktor produk yang mana terdiri aroma, rasa,

dan warna teh. Salah satu cara membentuk persepsi dari

konsumen dapat melalui iklan dan publikasi. Iklan dan publikasi dari

produk Frestea cukup efektif perannya dalam menarik minat

konsumen untuk membeli,karna itu perusahaan disarankan agar

meningkatkan promosi yang lebih gencar supaya dapat

meningkatkan minat beli masyarakat sambil mempertahankan dan

mengembangkan jaringan distribusi yang telah tersebar luas.

Page 34: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 112

2. Promosi harga yang sering dilakukan seperti pengurangan harga

jangka pendek dan potongan harga bisa menyebabkan konsumen

berpersepsi rendah terhadap kualitas produk. Karena hal itu bisa

mengarahkan konsumen untuk berfikir lebih kepada transaksi (deal)

yang terjadi, bukan pada utilitas yang diberikan oleh merek produk.

Selain itu promosi harga juga tidak meningkatkan kekuatan dari

loyalitas konsumen. Karena itu promosi harga harus digunakan

dengan lebih hati-hati, jika tidak akan mengikis loyalitas. Hanya

mengandalkan pada promosi harga dan tidak konsisten dengan

kualitas yang tinggi serta citra bisa mengurangi loyalitas dalam

jangka panjang, meskipun kesuksesan finansial jangka pendek bisa

diraih. Penetapan strategi harga yang konsisten dengan promosi

harga yang lebih hati-hati bisa menyamakan antara harga ekpektasi

dan aktual, yang secara tidak langsung juga menyatakan kualitas

produk yang tinggi. Selain menawarkan promosi harga, manajer

seharusnya juga melakukan investasi dalam periklanan untuk

membangun loyalitas yang lebih kuat.

Page 35: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 113

DAFTAR PUSTAKA

Irawati, Rusda , 2001 , “ Pengaruh Pelaksanaan Program Bauran Pmeasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Bisnis Unit Usaha Divisi Paket Pos PT Pos Indonesia di Kota Bandung” , Jurnal ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang

Rangkuti, Freddy , 2003 , “ Measuring Customer Satisfaction , Teknik

Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Plus Analisa Kasus PLN-JP”, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Stanton, J. Wiliam, 1989, “ Prinsip Pemasaran”, Edisi Ke-7, Jakarta :

Erlangga Sumawarman, Ujang, 2002, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya

dalam Pemasaran , Ghalia Indonesia dengan MMA-IPB, Jakarta Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta :

Erlangga, 2001, Edisi Kedelapan, jilid I Swasta, Basu, 1983, “Pengantar Ekonomi Perusahaan”, Liberti,

Yogyakarta Durianto, Darmadi dkk, 2004, Brand Equity Ten “ Strategi Memimpin

Pasar”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cetakan kelima, Andi Offset,

Yogyakarta, 2001 Faulkner, David and Cliff Bowman, 1995 , The Essence of Competitive

Strategy, Prentice Hall Innternational, UK Husein Umar, 2000 , “ Riset Pemsaran dan Perilaku Konsumen”, Cetakan

kedua, Alfabet, Bandung Philip Kottler , 2000 ,” Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,

Implementasi, dan Pengendalian”, Jakarta Cranves, David W, 1996,”Pemasaran Strategi”, Edisi ke-4, Jilid I, Erlangga Rhenald Khasali, 2003, “ Membidik Pasar Indonesia : Segementasi,

Targeting, Positioning”, Cetakan kedua, Gramedia, Jakarta Shiffman. G.L. and L.L. Kanuk, Consumer Behavior, 8th Edition, Prentice

Hall

Page 36: 6. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran _Marketing Mix_ Terhadap Loyalitas Konsumen Produk

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011 ISSN : 2086 - 5031

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 114

Siagian, Degribson dan Sugiarto, 2000, Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sudjana, 1991, Statistika Untuk Ekonomi Dan Bisnis, Edisi II, CV Tarsito,

Bandung Sugiono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfa Beta, Bandung Muafi, 2002, Majalah Usahawan Indonesia ( artikel :”Mengelola Ekuitas

Merek Upaya Memenangkan Persaingan Pada Era Global “ ) www.coca-colabottling.co.id/ina/ourcompany/index.php www.majalahmarketing.com