59292115 kijang inova lengkap

75
Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat sejalan dengan itu banyak ditemukan berbagai peralatan mesin., dimana hal ini tak pernah terpikirkan oleh manusia sebelumnya. Seperti yang telah kita kita ketahui, saat ini industri-industri otomotif khususnya berpacu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Dari perkembangan teknologi itu tadi, untuk sekedar mengikuti jalannya teknologi tersebut, setiap mahasiswa yang lulus elemen mesin I dan sedang mengikuti atau telah lulus elemen mesin II , diwajibkan merancang salah satu komponen kendaraan yang telah diciptakan / dibuat oleh para ahli tadi. Rancangan yang kita uraikan adalah kopling, yang merupakan salah satu alat vital pada kendaraan bermotor. Dalam hal ini penulis mencoba merancang kopling KIJANG INNOVA Dengan jenis kopling plat tunggal kering. Adapun penulis memilih kopling plat tunggal kering dalam perancangan ini adalah : 1. Komponennya sedikit. 2. Penghubung gaya operasinya berjalan halus dan tidak berisik. 3. Pada kecepatan tinggi penekanan pegas akan menurun dengan adanya efek sentrifugal. 4. Tekanan yang berlaku pada plat penekanan lebih merata. 5. Pada pegas tidak perlu penekanan yang kuat. Wahyu Afridinata 0710017211022 1

Upload: njiesibhontot

Post on 24-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada zaman sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat

    sejalan dengan itu banyak ditemukan berbagai peralatan mesin., dimana hal ini

    tak pernah terpikirkan oleh manusia sebelumnya. Seperti yang telah kita kita

    ketahui, saat ini industri-industri otomotif khususnya berpacu untuk

    menciptakan sesuatu yang baru.

    Dari perkembangan teknologi itu tadi, untuk sekedar mengikuti

    jalannya teknologi tersebut, setiap mahasiswa yang lulus elemen mesin I dan

    sedang mengikuti atau telah lulus elemen mesin II , diwajibkan merancang

    salah satu komponen kendaraan yang telah diciptakan / dibuat oleh para ahli

    tadi. Rancangan yang kita uraikan adalah kopling, yang merupakan salah satu

    alat vital pada kendaraan bermotor.

    Dalam hal ini penulis mencoba merancang kopling KIJANG

    INNOVA Dengan jenis kopling plat tunggal kering. Adapun penulis memilih

    kopling plat tunggal kering dalam perancangan ini adalah :

    1. Komponennya sedikit.

    2. Penghubung gaya operasinya berjalan halus dan tidak berisik.

    3. Pada kecepatan tinggi penekanan pegas akan menurun dengan adanya efek

    sentrifugal.

    4. Tekanan yang berlaku pada plat penekanan lebih merata.

    5. Pada pegas tidak perlu penekanan yang kuat.

    Wahyu Afridinata

    07100172110221

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    1.2 Tujuan Rancangan.

    Tujuan dari rancangan ini secara umum adalah untuk

    meningkatkan kreatifitas, gairah membaca dan kecintaan dalam menimba ilmu

    pengetahuan, yakni menguji kebenaran hipotesa (Keseimpulan sementara),

    untuk membuktikan kebenaran dari data yang diperoleh dan juga untuk

    mendapatkan temuan-temuan baru yang mungkin dapat kita sumbangkan bagi

    kemajuan dunia otomotif dinegara kita ini. Sedangkan tujuan secara khusus

    yang diperoleh dalam penulisan laporan ini adalah untuk memperoleh

    gambaran yang lebih jelas tentang cara kerja kopling itu sendiri disamping

    juga sumbangan pikiran dalam penyempurnaan dan pengembangan dunia

    otomotif dinegara kita ini.

    1.3 Manfaat.

    1. Khusus.

    Agar penulis dapat mengaplikasikan perkuliahan tentang mesin

    dijurusan teknik mesin.

    2. Umum.

    Agar penulis dapat memecahkan masalah yang ada dalam

    pembuatan rancangan kopling ini.

    Agar penulis dapat membuat tugas rancangan kopling dengan baik.

    1.4 Pembatasan masalah.

    Dalam perencanaan perancangan kopling ini, penulis hanya akan

    membahas sesuai dengan topik laporan, yakni Kopling Kijang Innova plat

    gesek tunggal. Dimana dalam rancangan elemen ini penulis akan

    Wahyu Afridinata

    07100172110222

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    menggunakan rumus yang didapat dari buku panduan untuk menghitung

    diameter poros, plat gesek, naft, pegas dan perancangan paku keling.

    1.5 Sistematika Laporan

    Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang maksud dan

    tujuan serta hubungan antara bagian-bagian yang terpenting dalam penulisan

    laporan ini, penulis mengemukakan sistematika laporan sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan.

    Pada bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat

    perancangan yang diperoleh, batasan masalah, serta sistematika

    penulisan dalam rancangan ini.

    Bab II Tinjauan Pustaka.

    Pada bab ini membahas tentang pengertian kopling, jenis-jenis

    kopling , cara kerja kopling, dan bagian-bagian kopling beserta

    rumus-rumus yang dipakai pada perancangan kopling dalam bab III

    dan bab IV.

    Bab III Perencanaan komponen utama

    Meliputi : Perencanaan poros, plat gesek, spline dan naft serta pegas.

    Bab IV Perencanaan komponen pendukung.

    Meliputi : perencanaan paku keling, baut dan bantalan.

    Bab V Kesimpulan dan Saran

    Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil perencanaan

    yang dilakukan serta saran-saran yang mendukung proses pembuatan

    tugas wajib perencanaan kopling ini

    Wahyu Afridinata

    07100172110223

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Kopling.

    Kopling adalah salah satu bagian yang mutlak diperlukan pada

    mobil dan alat-alat berat. Dimana kopling adalah suatu alat bantu elemen

    mesin yang berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan dan melepaskan

    putaran atau daya dari mesin ke roda belakang secara perlahan-lahan atau

    sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang

    digerakkan sehingga poros yang digerakkan berputar atau berhenti sama

    sekali. Apabila kopling sebuah kendaraan dilepaskan secara tiba-tiba

    diwaktu mesin hidup dan setelah memasukkan gigi maka kendaraan akan

    melompat atau mengakibatkan mesin akan mati. Maka fungsi dari kopling

    dapat kita diartikan sebagai berikut :

    Memberikan dukungan dari poros suatu unit yang terpisah sebagai

    motor dan generator.

    Mendapatkan keluesan poros atau mengatur kelenturan mesin.

    Melindungi poros dari beban yang berlebihan.

    Mengatur kecepatan dan percepatan.

    2.2 Jenis-jenis kopling.

    Menurut cara kerjanya, kopling dibedakan atas dua yaitu :

    Kopling tetap.

    Kopling tidak tetap.

    Wahyu Afridinata0710017211022

    4

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    2.2.1 Kopling tetap.

    Kopling tetap adalah satu elemen yang berfungsi sebagai penerus

    daya dan putaran dari poros penggerak keporos yang digerakkan tanpa

    terjadi slip, dimana sumbu kedua poros yang digerakkan tersebut terletak

    pada suatu garis lurus dan tidak dapat dilepaskan atau dihubungkan bila

    diperlukan, maka kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung. Pada

    dasarnya kopling tetap dapat digolongkan menjadi :

    a. Kopling kaku.

    Kopling kaku adalah kopling yang tidak mengizinkan

    ketidaklurusan kedua sumbu poros, dimana bila dihubungkan maka

    sumbu akan segaris. Kopling ini banyak dipakai pada poros mesin dan

    transmisi, umumnya dipakai pada pabrik-pabrik. Yang termasuk

    kopling kaku adalah sebagai berikut :

    1. Kopling bus.

    2. Kopling flens kaku

    3. Kopling flens tempa.

    Gambar 2.1 Kopling Kaku

    Wahyu Afridinata

    07100172110225

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Syarat kopling kaku adalah sumbu kedua poros harus merupakan suatu

    garis lurus yang pasti. Penggunaannya untuk mesin-mesin yang

    getarannya tidak besar.

    b. Kopling Luwes.

    Kopling ini dapat digunakan pada poros yang tidak segaris antar

    poros penggerak dengan panas yang digerakkan. kopling ini dapat

    meredam permukaan dan getaran yang terjadi pada transmisi serta

    daya yang halus dan variasi beban diserap oleh karet ban tersebut.

    Yang termasuk kopling luwes adalah sebagai berikut :

    1. Kopling flen bus

    2. Kopling karet ban

    3. Kopling karet bintang

    4. kopling gigi

    5. kopling rantai.

    Bus Karet ataukulit

    (a-1) Kopling flens luwes(a-2) Kopling karet bintang

    (a-3) Kopling gigi (a-4) Kopling rantai

    Silinder luarCincin O

    Silinder dalam

    Rantai

    Gambar 2.2 Kopling Luwes

    Wahyu Afridinata

    07100172110226

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Syarat-syarat kopling luwes yaitu kedua sumbu boleh

    membentuk sudut yang kecil, maksimum 5 derajat. penggunaannya

    yang getarannya agak besar (bergoyang). Keistimewaannya dapat

    mencegah kerusakan pada bagian-bagian yang lain, seperti poros, naft,

    dan lain-lain. Kelemahan kopling lues ini adalah alat-alat seperti karet

    dan lain-lainnya mudah rusak.

    c. Kopling universal.

    Kopling universal adalah kopling yang digunakan bila kedua

    poros akan membentuk sudut yang cukup besar. Jadi kopling ini dapat

    menjawab tantangan pentransmisian daya yang mempunyai

    kemiringan hingga 30 derajat. Yang termasuk kopling universal adalah

    Kopling universal hook.

    Kopling universal kecepatan tetap.

    Gambar 2.3 Kopling universal

    Wahyu Afridinata

    07100172110227

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    d. Kopling fluida.

    Kopling fliuda adalah kopling yang meneruskan daya yang

    menggunakan fluida sebagai pentransmisiannya. Kedua porosnya

    terhubung secara mekanis. Kopling fluida mempunyai satu empeler

    dan satu runner turbin yang terpasang pada suatu ruangan yang berisi

    minyak. Bila panas dihuibungkan secara empelar, poros berputar maka

    minyak mengalir menggerakkan turbin yang berhubungan dengan

    poros output. Kopling ini telah dikembangkan menurut pengguanannya

    yaitu :

    Kopling fluida dengan penyimpanan minyak dalam sirkuit sliran

    minyak.

    Kopling fluida kembar yang merupakan gabungan antara dua

    kopling fluida sirkuit aliran minyak yang terpisah.

    Kopling fluida merupakan kopling peralihan antara kopling tetap dan tidak

    tetap. Contohnya Targue Konverter. Syarat-syarat kopling fluida adalah kedua

    sumbu poros adalah harus merupakan suatu garis lurus yang pasti.

    Penggunaannya untuk kopling otomatis yang mulai bekerja pada putaran

    tertentu. serta kelemahan yaitu terjadi kehilangan putaran, efisiensi tenaga (v)

    hingga 98 %

    Gambar 2.4 Kopling fluida

    Wahyu Afridinata0710017211022

    8

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    2.2.2 Kopling tidak tetap.

    Kopling tidak tetap mempunyai fungsi yang sama seperti pada

    kopling tetap. Hanya cara kerjanya saja yang berbeda, dimana poros

    penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam

    meneruskan daya, serta melepaskan kedua poros tersebut baik dalam

    keadaan diam maupun berputar. jenis kopling tidak tetap terbagi atas

    beberapa macam, antara lain :

    A. Kopling cakar

    Konstruksi dari jenis kopling tidak tetap ini adalah yang paling

    sederhana diantara yang lainnya. Kopling ini meneruskan daya atau

    momen dengan kontak positif (tidak dengan perantaraan gesekan)

    hingga tidak terjadi slip. Kopling ini dapat dibagi menjadi dua bagian

    yaitu Kopling cakar persegi dan kopling spiral. Kopling cakar persegi

    dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat

    sepenuhnya berfungsi sebagai kopling tak tetap yang sebenarnya.

    Sebaliknya pada cakar spiral dapat digunakan dalam keadaan berputar,

    tapi hanya untuk satu arah putaran tertentu. namun demikian akan

    timbul permukaan yang besar jika dihubungkan dalam keadaan

    berputar maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh

    dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran kurang 50 RPM.

    Wahyu Afridinata

    07100172110229

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar 2.5 Kopling Cakar

    B. Kopling Plat.

    Kopling plat adalah kopling yang meneruskan momen dengan

    perantaraan kontak bidang gesek. kopling plat menggunakan satu plat

    atau lebih yang dipasang antara dua poros serta membuat kontak

    dengan poros tersebut, sehingga terjadi penerapan daya melalui

    gesekan diantara sesamanya. Kopling plat dapat dibagi atas kopling

    plat tunggal dan kopling plat banyak yaitu berdasarkan atas banyak

    plat gesek yang dipakai.

    Gambar 2.6 Kopling Plat

    Wahyu Afridinata

    071001721102210

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    C. Kopling Kerucut.

    Kopling kerucut adalah kopling yang memakai bidang gesek yang

    berbentuk kerucut, konstruksi kopling ini adalah sederhana dan

    mempunyai daya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen yang

    besar. Kopling ini tidak banyak lagi dipakai karena daya yang

    diteruskan tidak seragam. Meskipun demikian dalam keadaan dimana

    bentuk plat tidak dikehendaki dan ada kemungkinan terkena minyak.

    Gambar 2.7 Kopling Kerucut

    D. Kopling Friwil

    Kopling ini hanya dapat meneruskan momen dalam satu arah

    putaran, sehingga putaran yang berlawanan arahnya akan dicegah atau

    tidak diteruskan. Cara kerjanya dapat berdasarkan efek baji dan bola

    atau rol. Kopling ini dilepaskan sendiri bila poros penggerak mulai

    berputar lambat atau dalam arah yang berlawanan dari poros yang

    digerakkan. Kelemahan pada kopling friwil gesek dapat terjadi slip

    setelah dipakai dalam waktu yang lama.

    Wahyu Afridinata

    071001721102211

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar 2.7 Kopling Friwil

    E. Kopling Gesek.

    Kopling gesek adalah kopling yang perpindahan gayanya melalui

    permukaan bidang gesek, kopling ini meliputi :

    Kopling gesek datar plat tunggal

    Kopling gesek datar plat ganda.

    Kopling gesek kerucut.

    Syarat-syarat kopling gesek, sumbu kedua sumbu poros harus

    merupakan suatu garis lurus yang pasti, penggunaannya untuk

    penyambungan dan pelepasan dapat dilakukan dalam setiap keadaan

    putaran. Keistimewaannya penyambungan dapat dilakukan dengan

    mulus. Kelemahannya terjadi panas saat penyambungan dan terjadi

    keausan akibat gesekan.

    F. Kopling Pegas.

    Kopling pegas adalah kopling manual yang gaya aksialnya

    didapat dari pegas dan tenaga manusia, justru dipakai untuk

    Wahyu Afridinata

    071001721102212

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    melepaskan (melawan gaya pegas) keistimewaan kopling ini adalah

    besarnya tekanan tertentu.

    G. Kopling Hidrolik.

    Kopling hidrolik pada prinsipnya sama dengan kopling manual

    atau pegas, hanya saja gaya dan tenaga dari manusia tidak disampaikan

    secara langsung melalui suatu aparat hidrolik. Keistimewaan kopling

    ini pada saat pengoperasiannya tidak menajdi berat seperti pada

    pengoperasian mekanik.

    2.3 Cara kerja kopling.

    Cara kerja kopling dapat dilakukan dengan dua cara yaitu urutan

    pemindahan tenaga bila kopling dihubungkan dan urutan pemutusan daya

    kopling dibebaskan. Pemindahan tenaga bila kopling dihubungkan, dimana

    tutup kopling yang dipasang pada roda penerus akan turut berputar bersama-

    sama. Plat penekan dipasang pada penutup kopling dan diantaranya diberi

    pegas-pegas, sehingga plat penekan dapat tertekan secara konstant dan kuat

    terhadap plat kopling, dengan adanya tekanan pegas ini maka gaya gesek

    plat bertambah besar, sehingga dapat diteruskan.

    Untuk memutuskan daya yang ditransmisikan itu maka pegas

    (pegas diafragma) ditekan, sehingga terjadi perenggangan baja gesek pada

    kotak kopling (tutup kopling) sehingga plat gesek terbebas dari jepitan dua

    baja gesek, sehingga gaya gesek menjadi nol.

    Wahyu Afridinata

    071001721102213

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    1) Konsep dasar fungsi dan kerja unit kopling

    Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas

    dalam modul ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor

    khususnya untuk kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan

    mobil penumpang. Kopling dan komponen pengoperasiannya

    merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah

    kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari

    sumber tenaga (mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan

    tenaga).

    Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada

    kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya

    kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan

    penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan

    terjadinya kerusakan pada bagian mesin.

    Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit

    kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara

    Posisi unit kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak

    pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan.

    Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan,

    unit kopling memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen

    dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka

    saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus mematikan

    sumber gerak (mesin).

    Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapat dilihat

    pada gambar 2.8berikut ini.

    Gambar 2.8 Posisi Kopling (Clutch) pada kendaraan

    Wahyu Afridinata

    071001721102214

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga

    (Engine) kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling

    (Clutch) diteruskan ketransmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan

    keroda melalui differensial (Final Drive).

    Jenis kopling paling tidak dapat dikelompokan menjadi tiga

    kelompok yaitu kopling dengan menggunakan gigi, menggunakan

    gesekan, dan menggunakan tekanan hidrolis. Secara skema seperti

    terlihat pada gambar 2.9 berikut ini.

    (kopling cakra) (kopling gesek)

    (kopling hidrolik)

    Gambar 2.9 Kopling jenis cakra, gesek dan Hidrolik.

    Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme

    hubungan roda gigi transmisi. Untuk menyambungkan antara poros

    sumber tenaga dengan poros yang digerakan biasanya kopling ini

    mengalami kesulitan bila tidak dalam kondisi ber-henti. Untuk itu

    Wahyu Afridinata

    071001721102215

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    pada transmisi dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan

    synchronmesh. Synchronmesh pada dasar nya adalah salah satu bentuk

    kopling gesek dengan bentuk konis. Kopling konis ini akan

    menyamakan gerak kedua gigi yang akan dihubungkan, sehingga

    kopling dog akan mudah disambungkan.

    Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan

    tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan

    digerakan. Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem

    pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendara-an ringan,

    sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.

    Kopling hidrolis banyak dipergunakan pada kendaraan dengan

    transmisi otomatis. Proses kerjanya memanfaat-kan tekanan hidrolis,

    dan pemindahan dari satu kopling kekopling yang lainnya, dilakukan

    dengan mengatur aliran hidrolisnya.

    Berikut ini akan dibahas Konsep kerja kopling gesek yang

    banyak digunakan dapat dijelaskan melalui gambar 2.10 dan 2.11.

    Gambar 2.10 Saat Piringan pemutar (Drive Disc) tidak berhubungan dengan piringan yang diputar (Driven disk)

    Berdasarkan skema rangkaian tersebut, kini terlihat fungsi

    utama kopling adalah memutus dan menghubungkan jalur tenaga dari

    mesin ke roda kendaraan. Proses perpindahan tenaga, poros engkol

    (crank shaft) memutar drive disc dalam kopling. Selama piringan/disc

    yang lain (driven disc) tidak berhubungan dengan drive disc, maka

    Wahyu Afridinata

    071001721102216

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    tidak ada tenaga/torsi/ gerak yang ditransfer dari mesin ke pemindah

    daya. Atau kopling dalam kondisi bebas.

    Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive

    disc akan memutar driven disc yang berhubungan dengan poros input

    transmisi. Sebagai hasilnya, torsi/gaya putar dari mesin ditransfer

    melalui kopling ke komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke

    roda penggerak. Saat kedua disc bersinggungan, dan saling berputar

    bersama dapat diilustrasikan dalam gambar 2.12 berikut ini.

    Gambar 2.12 Saat Kedua piringan berhubungan dan berputar bersama.

    Pada prakteknya, saat menghubungkan kopling, yaitu disaat

    bersamaan melepas pedal kopling, tidak dilepas langsung namun

    sedikit demi sedikit hingga terhubung. Proses ini untuk

    menghindarkan terjadinya kejutan saat kedua berhubungan. Sebab bila

    kedua piringan tersebut, berhubungan secara langsung tentu akan

    terjadi kejutan gerak pada kendaraan, dan ini sering dialami oleh

    pengemudi pada pengalaman pertama-nya melepas pedal kopling,

    hingga mobilnya bergerak tersendat-sendat. Jadi dengan melepas

    kopling sedikit (kalau istilah masyarakat setengah kopling), terjadi

    perpindahan tenaga melalaui gesekan plat kopling. Dengan kata lain,

    perpindahan tidak terjadi sekaligus.

    2) Macam-macam Kopling Gesek.

    Seperti telah dijelaskan di atas, kopling gesek banyak digunakan

    pada kendaraan ringan. Pada kendaraan roda empat menggunakan

    Wahyu Afridinata0710017211022

    17

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    jenis kering dengan plat tunggal. Sedangkan pada sepeda motor,

    menggunakan jenis basah dengan plat ganda. Perbedaan kopling basah

    dan kering, karena plat kopling tidak kena minyak pelumas untuk

    jenis kering, dan plat kopling bekerja dalam minyak pelumas untuk

    jenis basah.

    a). Kopling gesek pelat tunggal.

    Komponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara

    bersamaan membentuk rangkaian kopling/ kopling set (clutch

    assembly). Seperti terlihat pada gambar 2.13 berikut ini.

    Gambar 2.13 Clutch Assembly

    Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut :

    (1) Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat

    kopling atau friction disc/piringan gesek, atau kanvas kopling).

    Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros

    transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling

    yang pemasangannya di keling. Konstruksinya dapat dilihat

    pada gambar 2.14.

    Wahyu Afridinata

    071001721102218

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar 2.14 Plat kopling tunggal.

    Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling

    terbuat dari paduan bahan asbes dan logam. Paduan ini dibuat

    dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan,

    yaitu :

    (a). Tahan terhadap panas. Panas dalam hal ini terjadi karena

    terjadi gesekan yang memang direncanakan saat kopling

    akan dihubungkan.

    (b). Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan

    akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang

    aus. Kanvas kopling dilengkapi dengan alur yang

    berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang

    debu yang terjadi.

    (c). Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncana-kan

    untuk bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap

    keausan akibat gesekan.

    (d). Dapat mencengkeram dengan baik.

    Wahyu Afridinata

    071001721102219

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik

    dalam bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara

    radial, hingga disebut dengan pegas radial. Konstruksinya

    seperti terlihat pada gambar 2.15 berikut ini.

    Gambar 2.15 Pegas Radial Plat Kopling

    Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan

    saat kopling terhubung sehingga diperoleh proses

    penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan

    selama menghubungkan/bekerja. Untuk itu maka pegas radial

    harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat

    kopling memiliki elastisitas yang baik. Namun demikian

    karena penggunaan yang terus menerus, maka pegas radial

    dapat mengalami kerusakan. Untuk yang dalam bentuk karet,

    kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah.

    Sedangkan yang pegas ulir, kemungkinan berkurang panjang

    Wahyu Afridinata

    071001721102220

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter-jadinya

    kelonggaran pegas dirumahnya dan menimbulkan suara.

    Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi

    dengan pegas aksial. Konstruksinya seperti terlihat pada

    gambar 2.16 berikut ini.

    Gambar 2.16 Pegas Aksial Plat Kopling

    Pegas aksial dipasang diantara kanvas kopling, dan

    bentuknya ada dua macam. Gambar 3.6 A pegas aksial

    berbentuk E dan Gambar B pegas aksial berbentuk W.

    Fungsi pegas aksial adalah untuk mendapatkan

    senntuhan yang halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat

    tekan pada fly wheel. Dengan kata lain terjadi proses

    menggesek terlebih dahulu sebelum terjepit kuat oleh plat

    tekan pada fly wheel.

    (2) Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya, unit ini yang

    berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi

    perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.

    Untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas

    kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam

    bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya

    sebagai matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada gambar 2.17

    berikut ini.

    Wahyu Afridinata

    071001721102221

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar 2.17 Clutch Asembly dengan pegas diafragma dan pegas coil.

    Clutch Asembly sebelah kiri menggunakan pegas diafragma

    dan yang sebelah kanan menggunakan pegas coil. Karena fungsi

    pegas adalah untuk menjepit plat kopling, ternyata keduanya

    mempunyai karateristik kemampuan kerja yang berbeda.

    Perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

    Wahyu Afridinata

    071001721102222

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar2.18Perbandingankemampuan pegasdiafragmadengan pegas coil.

    Pada gambar 2.18, terdapat dua garis, garis yang penuh

    menggambarkan tekanan pegas diafragma, sedangkan garis

    terputus-putus menggambarkan tekanan pegas coil. Pada point a

    menunjukan posisi pada saat plat kopling sudah aus. Pada posisi

    ini terlihat bahwa pegas diafragma memberikan tekanan yang

    lebih besar dibandingkan dengan pegas coil. Besarnya tekanan

    yang diberikan ini akan menentukan tingkat kemungkinan

    terjadinya slip pada kopling. Sehingga saat plat kopling sudah

    aus, penggunaan pegaas coil kemungkinan akan terjadi sllip lebih

    besar dibandingkan dengan pegas diafragma. Hal ini karena

    tekanan yang diberikan oleh pegas coil lebih kecil

    Pada saat plat koplingnya masih baru atau tebal keduanya

    memberikan kemampuan tekanan yang sama besarnya. Posisi ini

    digambarkan pada titik poin b. Pada titik poin c menggambarkan

    tekanan pegas saat pedal kopling diinjak penuh. Pegas coil

    memberikan tekanan yang lebih besar dibandingkan pegas

    diafragma. Hal ini berarti terkait dengan besarnya tenaga

    pengemudi untuk membebaskan kopling. Kalau pegasnya coil

    berarti tenaga injakan kopling lebih berat dibandingkan bila

    menggunakan pegas diafragma.

    Pegas diafragma memberikan tekanan lebih merata

    dibandingkan pegas coil. Bentuk pegas diafragma bila dilihat dari

    depan seperti gambar 2.19 berikut ini.

    Wahyu Afridinata

    071001721102223

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar 2.19 Pegas diafragma/matahari.

    (3) Clutch release atau throwout bearing, unit ini berfungsi untuk

    memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate Lever

    dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan

    pressure plate Lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai

    pegas difragma langsung keujung pegas.

    Bantalan tekan ini ada tiga macam. Seperti terlihat pada

    gambar 2.20 berikut ini.

    Gambar2.20 macam-macam bantalan tekan kopling

    Gambar 2.20.1 adalah bantalan tekan yang mampu

    menerima beban aksial dan menyudut. Gambar 2.20.2 bantalan

    tekan yang hanya mampu menerima beban aksial. Keduanya

    memerlukan pelumasan, bila pelumasnya habis maka keduanya

    akan mengalami kerusakan. Sedangkan gambar 2.20.3 adalah

    bantalan tekan yang terbuat dari karbon yang tidak memerlukan

    pelumasan.

    (4) Throwout lever/Clutch Fork/plate Lever berfungsi untuk

    menyalurkan tenaga pembebas kopling.

    Konstruksi di atas berarti plat tekan bersama rumahnya

    dipasang menggunakan baut pada fly wheel. Sementara plat

    kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan

    Wahyu Afridinata

    071001721102224

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan

    sistem sliding. Dengan demikian Prinsip dasar bekerjanya kopling

    gesek dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada

    kendaraan roda empat ini seperti terlihat pada gambar 2.21

    berikut ini.

    Gambar 2.21 Prinsip kerja kopling plat tunggal

    Pada posisi seperti gambar 2.21 berarti kopling sedang

    bekerja, dimana plat kopling terjepit oleh Fly wheel (6) dan

    Pressure plate (4) yang mendapat tekanan dari pegas kopling

    (7). Dengan demikian putaran mesin disalurkan melalui fly

    wheel ke plat kopling dan kemudian ke poros primer (2).

    Sewaktu pedal kopling (9) diinjak, gerakan menarik

    sambungan pengatur (11) dan garpu kopling (10). Gerakan

    tersebut menyebabkan bearing (8) dan membawa pressure plate

    (4) bergerak kekanan melawan tegangan pegas kopling (7). Hal

    Wahyu Afridinata

    071001721102225

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    ini berarti menyebabkan plat kopling (3) terbebas dari jepitan.

    Sehingga putaran dari mesin terputus tidak tersalurkan ke sistem

    pemindah tenaga.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.22

    berikut ini.

    Gambar 2.22 Kopling Plat Tunggal Dengan Posisi Terhubung

    Poros yang dihubungkan menggunakan kopling adalah

    poros engkol (Driver shaft) dengan poros kopling yang tidak

    lain adalah poros yang masuk ke transmisi (Driven Shaft). Pada

    gambar 3.4 plat kopling pada posisi terhubung terjepit diantara

    plat tekan dengan Fly wheel, kekuatan jepitnya diperoleh dari

    tegangan pegas kopling yang dalam hal ini dalam bentuk pegas

    diafragma. Dengan posisi demikian maka putaran poros

    transmisi akan sama dengan putaran mesin.

    Wahyu Afridinata

    071001721102226

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar 2.23 Kopling Plat Tunggal Dengan Posisi bebas

    Pada saat tuas pembebas ditekan maka gayanya diteruskan

    ke bantalan tekan dan menekan pegas diafragma. Pegas

    diafragma mengungkit plat penekan, sehingga plat kopling

    terbebas. Dengan kata lain, putaran poros engkol/mesin tidak

    tersalurkan ke sistem pemindah tenaga. Kondisi ini diperlukan

    saat memindah kecepatan transmisi, saat mengerem kendaraan,

    dan saat menghentikan kendaraan.

    Wahyu Afridinata

    071001721102227

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    2.4 Perencanaan Komponen Utama Kopling.

    1. Poros.

    Pada dasarnya poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau

    beban lentur dan juga gabungan keduanya. Melihat pada konstruksinya

    maka tegangan lentur yang terjadi sangat kecil sehingga dapat diabaikan,

    dengan demikian dapat dipastikan bahwa poros hanya mendapat beban

    puntir saja.

    Selanjutnya untuk mendapatkan diameter poros yang sesuai maka

    perlu dipilih beberapa faktor koreksi dan faktor keamanan sebagai berikut

    Faktor koreksi daya (fc).

    Faktor koreksi momen puntir (kt).

    Faktor koreksi lenturan (cb).

    Faktor keamanan tegangan geser (sf)

    Persamaan-persamaan yang digunakan dalam perancangan

    mengenai poros adalah sebagai berikut :

    Menentukan daya rencana (pd) digunakan rumus :

    pd = P. fc (Kw)....... 2.1

    Dimana pd = daya rencana.

    fc = Faktor koreksi.

    P = daya motor.

    Wahyu Afridinata

    071001721102228

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Menentukan momen puntir rencana (T) :

    T = 9,74. 105. pd/n. ..... 2.2

    Dimana T = momen puntir.

    pd = daya rencana.

    n = putaran.

    Koreksi perencanaan poros terhadap tegangan :

    Tegangan geser yang terjadi.

    g = 31,5

    dsT

    ....

    2.3

    Tegangan puntir yang terjadi.

    p = WPT

    ...

    2.4

    Dimana ds = diameter poros.

    kt = Faktor koreksi puntiran (1,5 3,0 )

    cb = Faktor koreksi lenturan ( 1,2 2,3 )

    g = Tegangan geser maksimum (kg/mm2)

    WP adalah Momen perlawanan ds16

    pi

    Wahyu Afridinata

    071001721102229

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    2. Pelat gesek.

    Permukaan plat gesek yang bersinggungan biasanya besi cor dan

    asbes yang tahan terhadap panas pada waktu dia bergesekan. Pada plat

    gesek diameter luar (D1) dan diameter dalam (D2).

    Perbandingan antara keduanya D1 : D2 biasanya besar dari 0,5

    karena bidang gesek yang terlalu dekat dengan sumbu poros yang

    mempunyai pengaruh yang kecil terhadap permindahan momen pada

    bidang gesek (p).

    Tekanan rata-rata bidang gesek (p)

    Koefisien plat kering ( k )

    Perbandingan diameter plat gesek (D1/D2)

    Dari data-data yang ada dapat ditentukan :

    Gaya tekanan bidang gesek (F)

    F = pDD .)12(4 2pi

    ...

    2.5

    Jari-jari rata-rata plat gesek (r m)

    r m =

    +4

    21 DD ..

    2.6

    Momen gesek pada pemukaan plat gesek ( Mg ) sama dengan momen

    puntir ( T ).

    Wahyu Afridinata

    071001721102230

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    T = pi . F . r m ... 2.7

    Lebar permukaan plat gesek ( b )

    b =

    2

    21

    22 DD

    ...

    2.8

    Luas permukaan gesek ( A )

    A = 2pi . r m . b ... 2.9

    Umur Plat Gesek

    Umur plat gesek artinya adalah lamanya plat gesek dipakai mulai

    dari waktu pemasangan sampai dengan mencapai keausan yang

    diizinkan .Biasanya umur plat gesek yang baik berkisar 3000 sampai 5000

    jam untuk jenis pemakaian sedang. Faktor umur ini ditemukan oleh

    volume keausan dari plat gesek di bagi dengan keausan spesifik dan daya

    gesek dari plat.

    Hubungan ini memakai persamaan :

    Nml = ExW

    L3 . .. 2.10

    Dimana Nml = Umur plat dari jumlah hubungan (hb)

    L3 = Volume keausan plat gesek yang diizinkan ( cm3 )

    E = Kerja penghubung untuk satu kali hubungan

    (kgm/hb)

    W = Laju keausan bidang gesek (cm3 . kg m )

    Wahyu Afridinata

    071001721102231

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Volume keausan berarti volume dari plat gesek yang diizinkan aus

    mulai dari dipasang sampai dengan datarnya sama dengan kelingan (paku

    keling), bila hal ini diteruskan akan merusak kelingan.

    3. Spline dan naft.

    A. Spline.

    Sama dengan poros, maka spline juga mempunyai fungsi untuk

    meneruskan daya dan putaran. Diameter spline lebih besar dari

    diameter poros.

    Lebar gigi spline ( L )

    L =2.dspi

    .... 2.11

    Diameter Maximal ( D )

    D = 81,0ds

    ... 2.12

    Tinggi spline ( h )

    h = 2

    dsD ... 2.13

    Jari-jari rata-rata spline

    rs = 4

    Dds = .. 2.14

    Gaya yang bekerja pada spline ( Ft )

    Ft = rsT

    .. 2.15

    Wahyu Afridinata

    071001721102232

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Dimana T = Torsi ( Momen rencana )

    Lebar spline ( b )

    b = LgFt. ... 2.16

    Dimana g = 21.SfSf

    t

    Jumlah spline atau jumlah pasak ( Z )

    Z = b

    rs.2pi .. 2.17

    Gaya yang bekerja pasa setiap spline ( Fts ).

    Fts = ZFt

    .... 2.18

    B. Naft.

    Jumlah naft sama dengan jumlah spline ( Zi ) buah dengan

    menganggap jari-jari pada neft sama dengan spline.

    Panjang naft dapar diperoleh dari pers. berikut :

    Ln = 1,4 ds. .... 2.19

    Dimana Ds = diameter spline.

    Gaya yang bekerja pada naft.

    Fn = Lnb

    Fts.

    .. 2.

    20

    Wahyu Afridinata0710017211022

    33

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Dimana Fts = Gaya yang bekerja pada setiap spline.

    b = Lebar naft.

    4. Paku keling.

    Pada kopling terdapat tiga macam ukuran paku keling dengan

    posisi letak yang berbeda, adapun ukuran untuk masing-masing paku

    keling.

    Gaya yang bekerja pada paku keling ( F )

    F = RT

    .... 2.

    21

    Dimana T = Torsi.

    R = Jarak dari sumbu.

    Gaya yang bekerja pada setiap paku ( Fs ).

    Fs = nF

    .. 2.

    22

    Wahyu Afridinata

    071001721102234

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Dimana n = jumlah paku keling

    F = gaya yang bekerja semua paku

    Tegangan tarik izin ( t ).

    = Sft

    ..... 2.

    23

    t = tegangan tarik

    Sf =faktor keamanan (80-90)%

    Tegangan geser izin ( g ).

    g = 0,8 . t. ... 2.

    24

    Diameter paku keling ( d ).

    dpaku keling = gFpi.4. ...... 2. 25

    Diameter lubang kelingan ( D ).

    Dlubang keling = d + 0,2 mm. ... 2. 26

    5. Pegas.

    A. Pegas kejut.

    Pegas kejut berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan.

    Sifat pegas yang terpenting adalah menerima kerja kawat perubahan

    bentuk elastis dan ketika mengendorkan kembali kerja tersebut.

    Gaya yang bekerja pada pegas kejut adalah gaya keling ( F ).

    Wahyu Afridinata0710017211022

    35

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    F = r

    MP .... 2. 27

    Gaya untuk satu pegas ( Fa ).

    Fa = ZF

    .... 2.

    28

    Dimana MP = Torsi.

    Z = Jumlah pegas kejut.

    Diameter kawat pegas ( d ).

    dkawat pegas = pi .

    ..8t

    CFak ... 2. 29

    Dimana k = faktor tegangan.

    k = 4414

    cc

    +4615,0

    C = indeks pegas

    Fa = gaya yang bekerja pada pegas.

    t = tegangan tarik.

    Diameter kawat pegas ( d ).

    D = C . dkawat pegas .... 2. 30

    Wahyu Afridinata0710017211022

    36

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Lendutan yang terjadi ( ).

    = Gd

    Fadn....8

    4

    3

    ....

    2. 31

    Dimana = Defleksi pegas.

    n = jumlah lilitan yang aktif.

    G = Modulus geser.

    Panjang pegas sebelum dibebani ( Lo )

    Lo = nd + max. + (n-1) . 0,1. .... 2. 32

    Kisar ( K )

    K = 1N

    Lo .... 2. 33

    Panjang pegas dalam keadaan dibebani ( Li ).

    Li = Lo - .... 2.

    34

    Tegangan geser pegas ( g )

    g = 4

    2dF

    pi .... 2. 35

    Tegangan puntir pegas ( p )

    p = 3.8

    ddF

    pi 2. 36

    Tegangan total ( tot. )

    Wahyu Afridinata

    071001721102237

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    tot = g + p. ....

    2. 37

    B. Pegas Diafragma.

    Pegas diafragma berfungsi sebagai penekanan plat gesek melalui

    permukaan plat tekan. Bila pegas diafragma ditekan, atau diberi gaya

    tekan melalui pedal koplin, maka pada saat bersamaan pegas

    diafragma ini akan melepaskan hubungan plat gesek dengan fly wheel,

    sehingga tidak terjadi penerusan daya dan putaran ke transmisi.

    Gaya yang bekerja ( Fi ).

    Fi = Lhba

    .6.. 2 .... 2.

    38

    Dimana a = Tegangan dinamis pegas yang diizinkan.

    a = 0,75 o.

    b = Lebar lengan penampang melintang

    h = Tebal pegas

    Wahyu Afridinata

    071001721102238

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    L = Panjang pegas

    o = 200 N/mm

    besarnya kemampuan pegas keseluruhan ( F ).

    F = F1 . Z ... 2. 39

    Pemin dalam pegas ( f ).

    f = 2

    31

    ....4

    hbELxfq ..

    2.40

    Kemiringan

    g = ( )

    3

    22 .6.Ebh

    FLq ..

    2.41

    6. Bantalan.

    Pada kopling ini terdapat dua buah bantalan yang ukuran dan

    fungsi yang berbeda, kedua bantalan tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Release bearing.

    2. Input shaft bearing.

    Release bearing terletak antara pegas matahari dengan luas

    penekanan, gaya tekan yang terjadi sama dengan gaya yang diperlukan

    untuk membebaskan flat gesek antaranya dengan baja, untuk itu ditetapkan

    koefisien gesek.

    Gaya gesek yang terjadi ( Fq )

    Fq = pi . fo. .. .. 2.42

    Wahyu Afridinata

    071001721102239

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Beban ekuivalen dinamis ( p )

    p = Fr . Fa .. 2.43

    Fr = Gaya radial

    Fa = Gaya aksial

    Faktor kecepatan ( fn )

    Fn =

    h

    3,33 .

    h31

    ....

    2.44

    Faktor umur ( fh )

    Fh = Fn . pc

    .. 2.45

    Umur nominal bantalan ( Lh )

    Lh = 500 . fh3. ... 2.46

    BAB III

    PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

    3.1 Perencanaan Poros.

    Wahyu Afridinata0710017211022

    40

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gambar 3.1. Poros

    Bahan yang digunakan dalam perencanaan poros pada perancangan

    ini adalah batang baja yang difnis dingin dengan kode S45C-D, dengan

    kekuatan tarik 60 Kg/mm2. Sementara data-data yang ada adalah :

    Daya transmisi P = 136 ps.

    Putaran N = 5600 rpm.

    Faktor koreksi dan factor keamanan adalah sebagai berikut :

    Faktor koreksi daya ( fc ) = 1.2

    Faktor koreksi momen punter ( kt ) = 1.5

    Faktor koreksi lenturan ( kb ) = 1.2

    Faktor keamanan tegangan ( sf ) = 1.6

    Karena daya dalam satuan PS maka untuk mendapatkan daya

    dalam Kw, dikalikan 0,76 sebagai berikut :

    136 ps . 0,76 PsKw

    = 103,36 Kw.

    Daya rencana ( Pd )

    Pd = fc.P( Kw )

    = 1,3 . 103,36 (Kw)

    = 134,368 Kw.

    Wahyu Afridinata

    071001721102241

    L

    d

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Momen puntir rencana ( T )

    T = 9,74 . 105 n

    Pd

    = 9,74 . 105 rpmKw

    5600368,134

    = 23370,43 Kg mm.

    Tegangan geser yang diizinkan ( a )

    a = ( )21.sfsfb

    = 2.6/60 2mmKg

    = 5 Kg / mm2.

    Tegangan puntir yang diizinkan ( p )

    p = 0,7 . g

    = 0,7 . 5 Kg mm2

    = 3,5 Kg / mm2.

    Diameter Porors ( Ds )

    ds = 3/1

    ..1.5

    tkk bta

    = 3/1

    2 43,23370.2,1.5,151,5

    KgmmKgmm

    = 12,429083

    = 35,01 mm.

    Koreksi Perencanaan poros.

    Tegangan geser yang terjadi ( )

    = 3.1,5

    sdT

    Wahyu Afridinata

    071001721102242

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    = ( )301,3543,23370.1,5mm

    Kgmm

    = 2.77 kg/mm2.

    Jadi < a ( 2,77 kg/mm2 < 5 Kg/mm2 )

    Tegangan puntir yang terjadi ( p )

    p = pW

    T, Wp adalah momen / perlawanan = 316 sd

    pi

    = ( ) 3)01,351614,3

    43,23370

    mm

    Kgmm

    = 0,03 Kg/mm2.

    Jadi p < p ( 0,03 Kg/mm2 < 3,5 Kg/mm2 )

    Dengan demikian poros aman terhadap tegangan geser dan tegangan

    puntir.

    3.2 Perencanaan Plat Gesek

    Wahyu Afridinata

    071001721102243

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    D1

    D2

    Gambar 3.2 Plat Gesek

    Dari perencanaan plat gesek ini ditetapkan spesifikasi sebagai berikut :

    Tekanan rata-rata pada bidang gesek ( p ) = 0,03 Kg/mm2.

    Koefisien gesek plat kering ( ) = 0,35

    Perbandingan geser plat gesek ;

    2

    1

    DD

    = 0,7 atau D1 = 0,7 D2.

    Dari data diatas dapat ditentukan :

    Gaya tekanan pada bidang gesek ( F ) :

    F = ( )xPDD 21224 pi

    = ( ) 2222 ./03,0.7,01414,3 mmKgD

    = 0,785 (1-0,49 ) D22 . 0,03 Kg/mm2.

    = 0,012 D22 Kg/mm2.

    Jari jari rata rata plat gesek ( rm )

    Wahyu Afridinata

    071001721102244

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    rm = ( )

    421 DD +

    = ( )

    247,01 D+

    = 0,425 D2 mm.

    Momen gesek pada permukaan plat gesek ( Mg )

    Mg = x F . rm.

    = 0,35. 0,012 D22 . 0,425 D2.

    = 0,001785 D22 . 0,425 D2.

    = 1,785 . 103 D23 Kgmm.

    Besarnya momen gesek yang bekerja pada plat gesek sama dengan

    besarnya momen puntir yang bekerja pada poros kopling, yaitu : 23370.43

    Kgmm, maka :

    T = . F . rm.

    23370,43 = 1,785 .103 D23

    D2 = 33

    10.785,143,23370

    = 235,69 mm.

    Maka, dari rumus diatas didapatkan :

    D1 = 0,7 . D2.

    = 0,7 . 235,69

    = 164,983 mm.

    Lebar permukaan plat gesek ( b )

    Wahyu Afridinata

    071001721102245

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    B = 2

    12 DD

    = ( )

    2983,16469,235 mm

    = 35,35 mm.

    Jadi, besarnya gaya gesekan ( F ) adalah

    F = 0,012 . D22.

    = 0,012 . ( 235,69 )2.

    = 666,59 Kg/mm2.

    Jari jari rata rata

    rm = 0,425 D2.

    = 0,425 . 235,69

    =100,168 mm.

    Untuk momen gesekan ( Mg )

    Mg = 1,785 . 10-3 D23 Kgmm.

    = 0,001785 ( 235,69 ) 3.

    = 23370,16 Kgmm.

    Luas permukaan plat gesek ( A )

    A = 2pi . rm . b

    = 2 . 3,14 . 100,168 . 35,35 mm.

    = 22237,096 mm2.

    Wahyu Afridinata

    071001721102246

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Umur plat gesek

    NmL = WE

    L.

    3

    = 710.8.12,312210

    = 841022,68 = 841023 hubungan.

    Jika kopling dianggap bekerja 6 jam / hari dan frekuensi

    penghubung adalah 6 hubung / menit, hubungan yang terjadi adalah : 6 .

    60 . 6 = 2160 hub/hari, dan apabila kopling bekerja selama 300 hari dalam

    satu tahun akan terjadi sejumlah 2160 . 300 = 648000 hubungan / tahun.

    Dengan demikian usia plat kopling adalah :

    NmL = 648000841023

    = 1,3 tahun.

    Wahyu Afridinata

    071001721102247

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    3.2 Perencanaan Spline dan Naft

    A. Perencanaan Spline

    Gambar 3.3 Spline

    Bahan spline sama dengan bahan poros yaitu batang baja definis

    dingin dengan kode S45C-D dengan kekuatan tarik 60 Kg/mm2, Jadi :

    Lebar gigi spline ( L )

    L = 2.dspi

    = 2

    01,35.14,3

    = 54,97 mm

    Diameter Maximal ( D )

    D = 81,0ds

    = 81,001,35

    = 43,22 mm.

    Wahyu Afridinata

    071001721102248

    D

    D

    b

    h

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Tinggi Spline ( h )

    h = 2

    dsD

    = 2

    01,3522,43

    = 4,1 mm.

    Jari jari Rata rata spline ( rs )

    rs = 4

    Dds +

    = 4

    22,4301,35 +

    = 19,56 mm.

    Gaya yang bekerja pada Spline ( Ft )

    Ft = rsT

    ; dimana T = 23370,43 Kgmm.

    = mmKgmm

    56,1943,23370

    = 1194,8Kg.

    Lebar Spline ( b )

    b = gxLFt

    ; dimana g = 21.sfsft

    = 2.6/60 2mmKg

    = 5 Kg/mm2.

    sf1 = 6

    sf2 = 2

    b = mmmmKg 97,54./58,1194

    2

    = 4,35 mm.

    Jumlah Spline ( Z ) atau Jumlah Pasak

    Wahyu Afridinata0710017211022

    49

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Z = b

    rs.2pi

    = mmmm

    35,456,19.14,3.2

    = 28 buah.

    Gaya yang bekerja pada setiap Spline ( Fts )

    Fts = ZFt

    = 28

    8,1194 Kg

    = 42,67 Kg.

    B. Perencanaan Naft

    Gambar 3.4 Naft

    Jumlah Naft sama dengan jumlah Spline ( Z ) buah dengan

    menganggap Jari-jari pada naft sama dengan spline.

    Data Naft didapatkan :

    Wahyu Afridinata

    071001721102250

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    1. Jumlah Naft ( Zn ) = 28 buah.

    2. Jari-jari Naft ( rn ) = 19,56 mm.

    3. Lebar Naft = 4,35 mm.

    4. Tinggi Naft ( hn ) = 4,1 mm.

    5. Gaya tangensial satu Naft ( Ftsn )= 42,67 Kg.

    Panjang Naft ( Ln )

    Ln = 1,4 ds

    = 1,4 . 35,01

    = 49,014 mm.

    Didalam perencanaan ini kita ambil bahan naft sama dengan bahan

    poros yaitu batang baja difinis dingin ( S45C-D ) dengan kekuatan tarik 60

    Kg/mm2.

    g = 21.sfsf

    t

    = 2.6/60 2mmKg

    = 5 Kg.

    Gaya yang bekerja pada Naft ( Fn )

    Fn = Lnb

    Ft.

    = mmmmKg014,49.35,4

    8,1194

    = 5,6 Kg/mm2.

    3.3 Perencanaan Pegas

    Wahyu Afridinata

    071001721102251

  • Lo Li

    D

    P

    Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    A. Perencanaan Pegas Kejut.

    Gambar 3.5 Pegas Kejut

    a. Pegas dalam keadaan bebas.

    b. Pegas dalam keadaan dibebani.

    Direncanakan jarak pegas kejut ke sumbu poros ( r ) = 42 mm.

    Gaya yang bekerja pada Pegas ( F )

    F = rT

    = mm

    Kgmm42

    43,23370

    = 556,44 Kg.

    Gaya yang bekerja pada masing-masing Pegas

    Wahyu Afridinata0710017211022

    52

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Fa = ZF

    = 444,556 Kg

    = 139,11 Kg.

    Faktor Tegangan ( K )

    K = 4414

    cc

    + 4615,0

    = 1,19 + 0,123

    = 1,3

    Diameter kawat ( d )

    d = pi .

    ..8t

    cFaK

    = 14,3/1155.11,139.3,1.8

    mmxkgKg

    = 1,36172,7233

    = 03,20

    = 4,47 mm.

    Diameter Pegas ( D )

    D = C . d

    Wahyu Afridinata

    071001721102253

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    = 5 .4,47

    = 22,35 mm.

    Lendutan yang terjadi ( )

    = Gd

    FaDn.

    ...84

    3

    dimana = Defleksi pegas

    n = Jumlah lilitan yang aktif

    D = diameter pegas = 20 mm

    d = diameter kawat = 4,47 mm

    G = Modulus geser ( 8000 Kg/mm2 )

    = ( )

    ( ) 243

    /8000.47,411139.20.4.8

    mmKgmmKgm

    = 92,319389035612160

    = 11,15 mm.

    Panjang Pegas sebelum dibebani ( Lo )

    Lo = p . n + 2 . d

    = n .d + max + ( n-1 ) 0,1

    = 4 .4,47 + 11,15 + ( 4-1 ) 0,1

    = 29,33 mm.

    Kisar ( K )

    K = 14

    Lo

    Wahyu Afridinata

    071001721102254

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    = 14

    33,29

    = 9,8 mm.

    Panjang Pegas sebelum dibebani

    Li = Lo -

    = ( 29,33 11,15 ) mm

    = 18,18 mm.

    Tegangan Geser Pegas ( g )

    g = 4

    2dF

    pi

    = 2)47,4(785,044,556

    mmKg

    = 35,49 Kg/mm2.

    Tegangan Puntir Pegas ( p )

    p = 3..8

    dDF

    pi

    = 3)47,4(14,320.44,556.8

    mmmmKg

    = 317,45 Kg/mm2.

    Tegangan Total ( . Tot )

    . Tot= g + p

    = ( 35,49 + 317,45 ) Kg/mm2.

    Wahyu Afridinata0710017211022

    55

  • Lbo

    ho

    b

    h

    Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    = 352,94 Kg/mm2.

    C. Pegas Diafragma

    Gambar 3.6 Pegas Diafragma

    Di asumsikan :

    Panjang pegas ( L ) = 70 mm.

    Tebal Pegas ( h ) = 2,6 mm

    Lebar lengan penampang melintang ( b ) = 30 mm

    Lebar penampang melintang depan ( bo ) = 13 mm

    Jumlah bagian diafragma = 8 buah.

    Besarnya gaya yang bekerja pada seluruh pegas diafragma

    sehingga terjadi defleksi, maka :

    Wahyu Afridinata

    071001721102256

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    F1 = Lhba

    6.. 3 , dimana a = Tegangan dinamis pegas yang

    diizinkan

    = 0,75. o

    = 0,75 . 200 N/mm

    = 150 N/mm.

    F1 = mm

    mmmmmmN70.6

    ))6,2.(30./150( 2

    = 72,43 Newton.

    Besarnya kemampuan Pegas keseluruhan

    F = F1 . Z

    = 72.43 N . 8

    = 579,44 Newton.

    Pemindahan Pegas ( f )

    F = 3

    31

    .....4

    hbELFq , dimana q = q1 / q2.

    ho = h = 2,6 mm

    bo = b = 13 / 30 mm = 0,4 mm.

    E = 15000 Kgm.

    f = 33

    )6,2.(30.1500070.43,722,1.4 x

    = 15,07 mm.

    Kemiringan ( )

    Wahyu Afridinata

    071001721102257

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Tg = 32

    2

    ..)..6.(

    hbELFq

    = 32

    )6,2.(30.15000)70.43,72.6.3,1(

    = 0,35

    = 19,28O.

    BAB IV

    Wahyu Afridinata

    071001721102258

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    PERENCANAAN KOMPONEN PENDUKUNG

    4.1 Perencanaan Paku keling.

    d

    L

    Gambar 4.1 Paku Keling

    Pada kopling terdapat tiga macam ukuran paku keeling yang

    menyatukan elemen-elemen dari plat gesek dengan posisi dan ukuran yang

    berbeda, paku keeling tersebut adalah :

    1. Paku Keling A

    Jumlah paku keling : 16 buah

    Diameter paku : 6,5 mm.

    Jarak paku ke sumbu poros : 89 mm.

    2. Paku Keling B

    Jumlah paku keling : 18 buah

    Diameter paku : 7,5 mm.

    Jarak paku ke sumbu poros : 49 mm.

    3. Paku Keling C

    Wahyu Afridinata0710017211022

    59

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Jumlah paku keling : 18 buah

    Diameter paku : 9,5 mm.

    Jarak paku ke sumbu poros : 49 mm.

    4.2 Perhitungan Paku keling.

    1. Paku Keling A

    Bahan direncanakan St 37, dengan kekuatan tarik 37 Kg/mm2

    dengan factor keamanan ( st ) = 6.

    Gaya yang bekerja pada Paku Keling ( F )

    F = rAT

    = mm

    mmKgm89

    /4323370

    = 263 Kg.

    Gaya yang bekerja pada tiap paku ( Fs )

    Fs = 16F

    = 16263

    = 16,44 Kg.

    Tegangan Tarik Izin ( t )

    Wahyu Afridinata

    071001721102260

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    t = Sft

    = 6/37 2mmKg

    = 6,16 Kg/mm2.

    Tegangan Geser Izin ( g )

    g = 0,8 . t

    = 0,8 . 6,16

    = 4,93 Kg/mm2.

    Diameter Paku Keling A

    g = AF

    , dimana A = 24dpi

    = 24

    d

    Fpi

    d = gFpi.4.

    = 93,4.14,3263.4

    = 8,24 mm.

    2. Paku Keling B

    Wahyu Afridinata

    071001721102261

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Bahan direncanakan St 37, dengan kekuatan tarik 37 Kg/mm2

    dengan factor keamanan ( st ) = 6.

    Gaya yang bekerja pada Paku Keling ( F )

    F = rBT

    = mm

    mmKg49

    /43,23370 2

    = 476,95 Kg.

    Gaya yang bekerja pada satu paku

    Fs = nF

    = 1895,476 Kg

    = 26,5 Kg.

    Tegangan tarik izin ( t )

    t = Sft

    = 6

    /37 mmKg

    = 6,16 Kg/mm2.

    Tegangan Geser yang diizinkan ( g )

    g = 0,8 . t

    = 0,8 . 6,16

    = 4,93 Kg/mm2.

    Diameter Paku Keling B

    Wahyu Afridinata

    071001721102262

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    g = AF

    , dimana A = 24dpi

    = 24

    d

    Fpi

    d = gFpi.4.

    = 93,4.14,34.95,476

    = 11,10 mm.

    Pemeriksaan terhadap Tegangan Geser yang terjadi

    q = AFS

    = 4piFS

    . d 2

    = 272,965,26mmkg

    = 0,27 kg/mm2

    Berdasarkan perhitingan diatas, maka q t

    ( 0,27 kg / mm2 6,16 kg / mm2 )

    3. Paku Keling C

    Wahyu Afridinata

    071001721102263

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Bahan direncanakan S 35 C D dengan 1 = 53 kg / mm 2 dan Sf = 6.

    Gaya yang bekerja pada Paku Keling

    F = rcT

    = mm

    mmkg49

    /43,23370

    = 476,95 kg

    Gaya yang bekerja pada masing-masing paku keling

    Fs = nF

    =18

    476,95 kg

    = 26,5 kg

    Tegangan tarik izin ( t )

    t = sft

    = 653

    = 8,83 kg / mm2

    Tegangan Geser izin ( g )

    g = 0,8 . t

    = 0,8 . 8,83

    = 7,064 kg / mm2

    Diameter Paku Keling C

    Wahyu Afridinata

    071001721102264

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    d = qFpi..4

    = 2/064,7.14,395,476.4

    mmkgkg

    = 9,27 mm

    4.4 Perencanaan Bantalan

    Bantalan berfungsi untuk menumpu poros yang berbeban dan

    berputar sehingga dapat beroperasi dengan lancar, aman, halus dan masa

    pemakaian poros tersebut dapat berlangsung lama.

    Gambar 4.2 Bantalan

    Keterangan :

    Wahyu Afridinata

    071001721102265

    Fr

    Fa Fa

    Fr

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    d = Diameter dalam = 35 mm

    D = Diameter luar = 75 mm

    B = Lebar bantalan

    Fa = Gaya aksial

    Fr = Gaya radial

    Dalam merencanakan bantalan luncur yang mengalami gesekan

    luncur dari poros.

    Sesuai dengan tabel 3.4 pada halaman 61 elemen gupta.

    C = D d

    = 75 35

    = 40

    sesuai dengan tabel untuk diameter 18 40 mm maka harga c dapat diperoleh

    c = 1,5 - 1300 mikron

    1 mikron = 0,001 mm

    c = kelonggaran bantalan

    c yang diambil 840 mikron = 0,84

    Jarak pusat (e)

    hzCe =

    h = selaput minyak

    Sesuai dengan tabel h untuk pemakaian pesawat terbang dan oto mobil :

    h = 0,002 0,004.

    Wahyu Afridinata

    071001721102266

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Harga h yang diambil = 0,003

    Sehingga : 003,0284,0

    =e

    = 0,417 0,42

    1 Cp = 1,70.10 10 Kg . min / cm 2

    Untuk harga e = 0,42 pada tabel sehingga diperoleh harga Fa/Co = 0,42

    Fa = gaya yang diperlukan untukmembebaskan plat gesek

    42,083,876

    =Co

    = 2087,6 N

    = 212,8 kg

    Pada tabel diperoleh harga (Sularso halaman 143) dan jenis

    bantalan yang diambil jenis bantalan terbuka nomor 6001.

    Co = 229 kg

    C = 400 kg

    R = 0,5

    D = 75

    d = 35

    Dari tabel 4.9 Sularso halaman 135 diperoleh

    V = 1

    Y = 1,04

    Wahyu Afridinata

    071001721102267

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    X = 0,56

    Dimana :

    V = pembebanan pada cincin dalam

    Beban Ekivalen (P)

    P = x . fr + y . fa

    Dimana :

    R = 75 / 2

    = 37.5 cm

    Fr = 20915,50 / 37,5 cm

    = 557,74 kg

    fr =93

    74,557.22 kgPT

    =

    = 11,994 N

    P = 0,56 . 11,994 + 1,04 . 36,46

    = 44,635

    Faktor Kecepatan (fn)

    Wahyu Afridinata

    071001721102268

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Fn =3/1

    n3,33

    =3/1

    42003,33

    = 0,19

    Faktor umur bantalan (Fh)

    Fh =PCFn .

    = 0,19 635,44400. kg

    = 0,35

    Umur Nominal Bantalan (lh)

    Lh = 500 . Fb 3

    = 500 . (0,35) 3

    = 21,43

    4.5 Hasil Analisa Data

    Daya Maksimal : 136 PS (103,36 Kw)

    Wahyu Afridinata

    071001721102269

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Daya : 134,368 Kw

    Momen puntir ( Mp ) : 23370,43 Kg.mm

    Tegangan geser izin ( g ) : 5 Kg/mm2

    Tegangan Puntir izin ( p ) : 3,5 Kg/mm2

    Poros

    Bahan : S 45 C-D

    Diameter : 35,01 mm

    Tegangan Geser yang terjadi ( g ): 2,77 Kg/mm2

    Tegangan puntir yang terjadi ( p ) : 0,03 Kg/mm2

    Plat Gesek

    Diameter dalam : 164,984 mm

    Diameter luar : 235,69 mm

    Gaya tekanan bidang gesek : 666,59 Kg/mm2

    Jari rata-rata plat gesek : 100,168 mm

    Momen gesek ( Mg ) : 23370,16 Kg.mm

    Lebar permukaan plat gesek : 35,35 mm

    Luas permukaan plat gesek : 22237,096 mm2

    Gaya gesekan ( F ) : 666,59 Kg/mm2

    Umur Plat : 1,3 tahun

    Spline

    Bahan : S 45 C-D

    Wahyu Afridinata

    071001721102270

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Lebar gigi spline : 54,97 mm

    Diameter maksimal : 43,22 mm

    Tinggi spline : 4,1 mm

    Jari rata-rata spline : 19,56 mm

    Gaya yang bekerja : 1194,8 Kg

    Lebar Spline : 4.,35 mm

    Jumlah gigi : 28 buah

    Gaya yang bekerja tiap Spline : 42,67 Kg

    Naft

    Panjang Naft : 49,014 mm

    Gaya yang bekerja pada naft : 5,6 Kg/mm2

    Pegas Kejut

    Bahan : SUP 4

    Gaya yang bekerja pada pegas : 556,44 Kg

    Gaya yang bekerja masing-masing : 139,11 Kg

    Faktor tegangan ( K ) : 1,3

    Diameter Pegas : 22,35 mm

    Diameter Kawat : 4,47 mm

    Defleksi pegas : 11,15 mm

    Panjang pegas ( Normal ) : 22,5 mm

    Panjang Pegas ( dibebani ) : 29,33 mm

    Wahyu Afridinata

    071001721102271

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Tegangan geser pegas ( g) : 35,49 Kg/mm2

    Tegangan puntir pegas ( p) : 317,45 Kg/mm2

    Tegangan total ( . tot ) : 352,94 Kg/mm2

    Pegas Diafragma

    Tegangan dinamis : 150 N/mm

    Gaya seluruhnya : 579,44 N

    Pemindahan Pegas : 15,07 mm

    Kemiringan : 19,28 0

    Paku keling A

    Jumlah paku keling : 16 buah

    Diameter paku : 6,5 mm

    Jarak paku ke poros : 89 mm

    Gaya yang bekerja pada paku : 263 Kg

    Gaya yang bekerja tiap paku : 16,44 Kg

    Tegangan tarik izin ( t ) : 6,16 Kg/mm2

    Tegangan geser izin : 4,93 Kg/mm2

    Paku keling B

    Jumlah paku keling : 18 buah

    Diameter paku : 7,5 mm

    Jarak paku ke poros : 49 mm

    Gaya yang bekerja pada paku : 476,95 Kg

    Wahyu Afridinata

    071001721102272

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Gaya yang bekerja tiap paku : 26,5Kg

    Tegangan tarik izin ( t ) : 6,16 Kg/mm2

    Tegangan geser izin : 4,93 Kg/mm2

    Paku keling C

    Jumlah paku keling : 18 buah

    Diameter paku : 9,5 mm

    Jarak paku ke poros : 49 mm

    Gaya yang bekerja pada paku : 476,95 Kg

    Gaya yang bekerja tiap paku : 26,5 Kg

    Tegangan tarik izin ( t ) : 8,83 Kg/mm2

    Tegangan geser izin : 7,064 Kg/mm2

    Wahyu Afridinata

    071001721102273

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Pada dasarnya data yang diperoleh dan hasil survey dengan data yang

    diperoleh dan perencanaan tidaklah jauh berbeda toleransinya, hal ini

    disebabkan oleh beberapa factor yang mempengaruhi yakni:

    1. Faktor koreksi momen puntir

    2. Faktor koreksi daya

    3. Faktor Koreksi Lenturan

    4. Faktor keamanan tegangan gesek

    5. Tegangan tarik

    6. Tegangan gesek

    Perencanaan dianggap aman apabila memperhatikan beberapa faktor

    diatas dengan kata lain dalam perencanaan tidak boleh melebihi variabel dan

    ketentuan yang ada

    Selain itu kekerasan bahan sangat mempengaruhi kerja dari rancangan,

    semakin lunak bahan yang dipilih maka semakin besar ukurannya. Dalam hal

    ini penulis hanya melakukan perancangan jadi tidak mengolah atau mendesain

    bentuk dari kopling, tapi yang paling penting dalam perancangan ini adalah

    tidak boleh melebihi dari variabel yang diizinkan sehingga kopling dianggap

    aman dan bisa berkeja dengan baik sebagi mana mestinya.

    Wahyu Afridinata

    071001721102274

  • Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

    Saran

    Adapun tujuan dari saran-saran ini adalah agar penyusun rancangan

    kopling lebih sempurna lagi hendaknya. Adapun hal-hal yang mungkin perlu

    diperhatikan adalah:

    1. Dalam penyusunan perancangan kopling ini hendaknya dilengkapi

    dengan data-data yang kita rancang.

    2. Pemakaian bahan dalam perancangan hendaknya sesuai dengan

    kondisi yang ada.

    3. Dalam menetapkan faktor keaman seorang perancang harus teliti

    mengamsumsikan kondisi kopling yang akan dioperasikan.

    Untuk memudahkan penyusunan rancangan kopling ini, hendaknya

    dipakai buku pegangan yang praktis dan sesuai dengan tujuan perancangan.

    Wahyu Afridinata

    071001721102275