57210331 laporan fenomena 2 reject 1

52
 Laporan Praktikum FENOMENA DASAR MESIN BAB I TEORI DASAR KESETIMBANGAN ENERGI DAN PERPINDAHAN PANAS I.1 Keseimbangan energi kalor dalam komponen mesin pendingin Dal am bab in i aka n di ba ha s te or i da sar mes in pe nd ing in da n teori keseti mbanga n energi kalor pada alat penukar kalor yang digunakan dalam percobaan yaitu kondensor dan evaporator. I.1.1 Teori dasar mesin pendingin. Komponen utama mesin pendingin ada 4 buah yaitu : 1. Kompressor Didalam kompresor terjadi kerja yaitu proses penekanan (Kompresi) gas ref rigerant. Tek anan dan temper atur gas nai k. Proses yang terj adi Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Upload: eko-saputra

Post on 18-Jul-2015

347 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 1/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

BAB I

TEORI DASAR

KESETIMBANGAN ENERGI DAN PERPINDAHAN PANAS

I.1 Keseimbangan energi kalor dalam komponen mesin pendingin

Dalam bab ini akan dibahas teori dasar mesin pendingin dan teori

kesetimbangan energi kalor pada alat penukar kalor yang digunakan dalam percobaan

yaitu kondensor dan evaporator.

I.1.1 Teori dasar mesin pendingin.

Komponen utama mesin pendingin ada 4 buah yaitu :

1 . Kompresso r

Didalam kompresor terjadi kerja yaitu proses penekanan (Kompresi)

gas refrigerant. Tekanan dan temperatur gas naik. Proses yang terjadi

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 2: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 2/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

dianggap adiabatis (tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem)

dan isentropis (proses dengan entropy tetap).

2 . Kondensor

Didalam kondensor terjadi proses pengembunan (kondensasi) dimana

uap berubah phasenya menjadi cairan. Didalam kondensor terjadi

perpindahan kalor dari uap refrigerant keudara pendingin yang dialirkan oleh

fan. Proses kondensasi ini terjadi pada suhu dan tekanan tetap.

3. Katub ekspans i

Didalam katub ekspansi terjadi proses Throttling yaitu proses

penurunan tekanan dimana entalpinya tidak berubah (tetap). 

4 . Evapora to r

Didalam evaporator terjadi proses penguapan (evaporasi). Cairan

refrigerant berubah phase menjadi uap. Didalam evaporator terjadi

perpindahan panas dari udara yang dialirkan dengan fan kecairan refrigerant.

I .1 .2 Keseimbangan kalor da lam Kondensor  

Fungsi kondensor adalah untuk mengembunkan uap refrigerant. Agar terjadi

pengembunan maka kalor yang dikandung refrigerant harus dibuang. Pembuangan

kalor dilakukan oleh udara pendingin yang dialrkan oleh fan.Dalam proses

penukaran kalor terjadi keseimbangan kalor yaitu kalor yang dilepas oleh uap

refrigerant harus sama dengan kalor yang diterima oleh udara pendingin.

Keseimbangan ini dapat dijabarkan dengan rumus dasar sebagai berikut :

 

Dimana : 

QR  adalah kalor yang dilepas oleh air uap refrigerant yang sedang

mengembun (kJ/jam)

QUd adalah kalor yang diterima oleh udara pendingin ( kJ/jam )

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

QR 

= Q

Ud

Page 3: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 3/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Selanjutnya :

dan 

Dimana : 

• m R  adalah laju alir air refrigerant ( kg / jam )

• Q R  adalah panas pengembunan refrigerant ( kJ/kg 0C )

• m Ud adalah laju alir udara pendingin ( kg / jam )

• C pUd adalah panas jenis udara pendingin ( kJ/kg 0C )

• Δt Ud adalah selisih temperatur gas udara pendingin keluar dan masuk 

cooling tower (0C)

I .1 .3 Keseimbangan ka lor da lam Evapora tor 

Didalam evaporator terjadi penukaran kalor dari media panas yaitu dari udara

yang dialirkan oleh fan kepada cairan refrigerant yang sedang mengalami proses

penguapan.

Dalam penukaran kalor tersebut terjadi keseimbangan yaitu kalor yang dilepas

oleh cairan refrigerant harus sama dengan kalor yang diterima oleh udarapendingin.

Keseimbangan tersebut dapat dijabarkan dengan rumus dasar sebagai berikut :

 

Dimana : 

  Q R  adalah kalor yang diterima oleh cairan refrigerant ( kJ/jam)

Q Ud adalah kalor yang dilepas oleh udara yang dialirkan oleh fan ( kJ/jam )

Selanjutnya :

 

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Q R = m R  .Q

R  

Q Ud = M Ud . C pUd . Δt

Ud

QUd

= Q 

QR 

= mR 

.

QR  

QUd

= MUd

. CpUd

. Δt

Ud

Page 4: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 4/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Dimana : 

m R  adalah laju alir cairan refrigerant ( kg / jam )

Q R  adalah panas penguapan refrigerant ( kJ/kg 0C )

m Ud adalah laju alir udara ( kg / jam )

C pUd adalah panas jenis udara ( kJ/kg 0C )

 Δt Ud adalah selisih temperatur udara keluar dan masuk evaporator (0C)

I .2 Teor i d asar Perpindahan panas  pada Heat Exchanger.

Dalam bab ini akan dibahas teori perpindahan kalor pada alat penukar kalor

(heat exchanger) yang digunakan dalam percobaan yaitu kondensor dan

evaporator.Perpindahan panas pada dasarnya ada 3 macam yaitu :

a) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi dalam bentuk perambatan

panas pada benda padat.

b) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi dalam aliran benda cair

maupun gas dari satu lokasi kelokasi lainnya

c) Radiasi

Radiasi adalah perambatan panas tanpa medium perantara atau secara

pancaran

Pada kedua peralatan penukar kalor diatas ketiga jenis perpindahan

panas terjadi secara bersamaan

Rumus dasar perpindahan panas yang digunakan adalah

Dimana : 

• Q adalah kalor yang dipindahkan ( kJ/jam )

•  A adalah luas bidang perpindahan panas ( cm 2 )

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Q = A UΔt

Page 5: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 5/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

• U adalah koeffisien perpindahan panas bahan ( kJ/cm2 0 C jam )

•  Δt adalah selisih temperatur antara media panas dan dingin ( 0 C )

Dalam praktek U yang digunakan adalah untuk kombinasi konduksi,

konveksi dan radiasi. Sedangkan perbedaan temperatur Δt yang digunakan

adalah Δt m ( Perbedaan temperatur rata - rata logaritmis ).

I .2.1 Perbedaan temperatur rata-rata logar itmis

Pembahasan dibawah ini adalah mengenai Perbedaan temperatur rata rata

logaritmis untuk kedua alat tersebut diatas yaitu kondensor dan evaporator.

I.2.1A. Kondensor

Dalam kondensor terjadi perpindahan panas antara 2 media yaitu udara danrefrigerant. Refrigerant didalam kondensor mengalami perubahan phase dari uap

menjadi phase cair.

Perpindahan panas terjadi dari uap refrigerant keudara. Temperatur refrigerant

dianggap tetap karena mengalami perubahan phase. Sedangkan temperatur

udara naik karena menerima kalor pengembunan dari refrigerant. Diagram

temperatur dan luas laluan dapat digambarkan sebagai berikut :

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 6: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 6/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Dimana : 

Temperatur udara masuk t UI

Temperatur udara keluar t UO

Temperatur uap refrigerant sama dengan temperatur embun

refrigerant T R 

 Aliran dianggap paralel flow, maka Perbedaan temperatur rata ratalogaritmis adalah :

I.2.1B. Evaporator

Dalam evaporator terjadi perpindahan panas antara media yaitu udara

dan refrigerant. Refrigerant didalam evaporator mengalami perubahan phase

dari cair menjadi phase uap.

Perpindahan panas terjadi dari udara ke refrigerant cair. Temperatur

refrigerant dianggap tetap karena mengalami perubahan phase. Sedangkan

temperatur udara turun karena memberikan kalor penguapan kepada

refrigerant. Diagram temperatur dan luas laluan dapat digambarkan sebagai

berikut :

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

ln

 R UI R UO

m

 R UI 

 R UO

T T T T  t 

T T 

T T 

− − −∆ =

  − −

Page 7: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 7/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Dimana : 

Temperatur cairan refrigerant masuk sama dengan temperatur uap

refrigerant keluar T R 

Temperatur udara masuk t UI

Temperatur udara keluar t UO

 

Bila aliran dianggap counter flow, maka

I.2.2 Jumlah kalor perpindahan panas

Total panas yang dipindahkan dari kondensor keluar dan dari luar keevaporator

dapat dihitung dengan rumus dasar sebagai berikut :

 

Dimana  Q adalah total yang dipindahkan

I .3 Cyc le thermodinamika mesi n pendi ng in

Cycle thermodinamika pada mesin pendingin teoritis dapat digambarkan sebagai

berikut :

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

) ( ) ( )

ln ln

UI R UO R UI UO

m

UI R UI R

UO R UO R

T T T T T T  t 

T T T T  

T T T T  

− − − −∆ = =  − −

− −

Q = A U

∆t m

Page 8: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 8/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Proses proses yang ada dalam cycle tersebut adalah :a. Proses 3-4

Proses kompresi uap refrigerant didalam kompresor yang berlangsung

secara isentropis dan adiabatis. Dalam proses ini ada kerja W yang

masuk dalam sistem sebesar W = h 4 – h 3 Uap refrigerant setelah

akhir proses kompresi mengalami kenaikan suhu dan tekanan.

b. Proses 4-1

Proses kondensasi uap refrigerant didalam kondensor. Dalam proses ini

terjadi pembuangan kalor Q 2 dari sistem melalui media pendingin ( air

atau udara ).

Uap refrigerant berubah menjadi cairan. Proses berlangsung pada suhu

dan tekanan tetap.

c. Proses 1-2

Proses Throttling yaitu proses penurunan tekanan refrigerant pada entalpi

tetap. Proses ini terjadi dala katub ekspansi. Tidak ada panas atau kerja

yang masuk atau keluar sistem.

d. Proses 2-3

Proses evaporasi cairan refrigerant yang terjadi di evaporator. Dalam

proses ini terjadi pemasukan kalor Q 1 kedalam sistem yang diambil dari

sekitarnya. Cairan refrigerant berubah menjadi uap. Proses berlangsung

pada suhu dan tekanan tetap.

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 9: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 9/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Dari keseluruhan proses terjadi keseimbangan enersi yaitu Q 2 = Q 1 +

W

BAB II

TEORI DASAR

KERUGIAN TEKANAN DALAM SALURAN TERTUTUP

 

Semua fluida yang mengalir didalam suatu sistim dipengaruhi oleh hukum

kekekalan energi. Hukum tersebut dijabarkan sebagai berikut :

II .1 Persamaan Energ i Yang Diap l ikasikan Ke Al i ran Flu ida

II.1. A. Kerugian tekanan tanpa gesekan

Hukum kelestarian massa dan energi ( keadaan steady ) ditunjukkan

dalam bentuk keseimbangan energi mekanik yang dikenal dengan persamaan

Bernoulli :

cccc g 

 g 

 g  Z v P 

 g 

 g 

 g  Z v P 

22

2

2

22

2

1

11++=++

berbagai variabel pada persamaan diatas yang ada tanda 1 dan 2 menunjukkan

lokasi 1 dan lokasi 2 didalam sistim :

P = tekanan, lbf / ft2 ( N / m2 ).

v = volume spesifik, ft3 / lbm ( m3 / kg ).

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 10: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 10/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Z = elevasi, ft ( m ).

V = kecepatan fluida, ft / s ( m / s ).

Persamaan diatas digunakan untuk menghitung kecepatan, tekanan

aliran. Contohnya tabung venturi, nozel fluida, dan berbagai macam orifis. Juga

tabung pitot yang mengukur aliran dapat digunakan untuk membandingkan

total head, Pv+Z +(V2 /2gc), hingga tinggi statis ( static head ), Pv + Z, pada

titik tertentu didalam saluran fluida.

Untuk menghitung besarnya kecepatan aliran fluida kompresibel yang

melewati nozel digunakan persamaan sebagai berikut :

 

( )21212

2 H  H C  H  H  J  g V  c −=−=

dimana : 

 V2 = kecepatan aliran diujung, ft / s ( m / s )

gc = 32.17 lbm ft / lbf s2

H2 = entalpi aliran diujung, Btu / lb ( J / kg )

H1 = entalpi aliran bagian masuk, Btu / lb ( J / kg )

J = besaran mekanik untuk panas

= 778.26 ft-lbf / Btu ( 1 Nm / J ).

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 11: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 11/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

C = 223.8√ Btu / lb x ft / s ( 1.414 √ J / kg x m / s )

Persamaan ini digunakan untuk menghitung kecepatan fluida dalam

kondisi adiabatis ( tanpa perpindahan panas keluar atau masuk sistem ), steady

state, tanpa ada kerja ( tanpa gesekan ), kondisi irreversibel, dan tanpa

perubahan tinggi permukaan.

II.1. B. Kerugian tekanan karena gesekan fluida.

Berkurangnya tekanan dapat terjadi pada aliran bila terdapat perubahan

penampang dan ketinggian antara saluran masuk dan keluarnya. Gesekkan

antar fluida dan dinding, perpindahan panas ke dan dari sekelilingnya juga

mempengaruhi kerugian tekanan dan kecepatan aliran fluida. Disaat fluida

mengalir, difusi molekul menyebabkan momentum bertukar tempat

menyebabkan lapisan fluida bergerak pada kecepatan yang berbeda.

Hasil keseluruhan untuk semua perubahan momentun inelastis

diperlihatkan dalam tegangan geser antara batas batas yang saling berdekatan

pada fluida. Bila fluida tertahan dalam salurannya, maka tegangan akan

dibebankan kedinding saluran. Untuk mengimbangi tegangan geser yang tejadi

pada dinding maka kenaikan tekanan secara proporsional akan menjadi energi

kinetik, V2 / 2gc 

Keseimbangan gaya menjadi :

( ) ( )dx DdP  D

wπ τ π  =4

2

dimana : 

D = diameter tabung atau diameter equivalent De, ft ( m )

De = 4 x ( luas aliran ) / ( parameter kebasahan ) untuk diameter sirkulasi

atau nonsirkulasi diameter, ft ( m ).

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 12: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 12/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

x = jarak pada arah alirannya, ft ( M )

τw= tegangan geser pada dinding tabung, lb / ft2 ( N / m2 )

dengan menurunkan persamaan diatas untuk kenaikan tekanan secara

gradien ( dP / dx ) :

w Ddx

dP τ  

4=

kenaikan tekanan berlangsung sepanjang saluran dapat dinyatakan

dengan bilangan kecepatan head, kerugian disepanjang pipa sebanding

dengan diameter suatu tabung. Simbol f disebut faktor gesekkan dimana

hubungan yang mengikutinya pada tegangan geser pada dinding tabung

I I.2 Bil angan Reynol d ( Reyn o l d N u mbe r )

Faktor gesekkan ( friction faktor ) f, telah diberikan dalam persamaan

sebelumnya, didefinisikan sebagai friksi pada fluida persatuan panjang saluran

fluida. Faktor gesekkan dibaca pada gambar sebagai fungsi dari bilangan

Reynolds, suatu besaran yang dipengaruhi oleh dimensi pipa, kecepatan, densitas

dan gaya viskositas. Bilangan Reynolds ( Re ) dapat ditulis :

 

dimana : 

ρ = densitas, lb / ft3 ( kg / m2 )

v  = volume spesifik, ft3 / lbm ( m3 / kg )

μ = viskositas absolut fluida, lbm / ft h ( kg / m.s )

 V = kecepatan fluida, ft / h ( m / s )

G = kecepatan massa fluida, lb / h ft2 ( kg / m2 s )

De = equivqlensi diameter pada saluran, ft ( m ).

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

21

4 2w

c

 f V 

v g =

ReeVD GVD

atau atauv

 ρ 

 µ =

Page 13: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 13/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

GAMBAR : Faktor Friksi / Bilangan Reynolds hubungan untuk menentukan

penurunan tekanan pada aliran fluida tertutup ( pipa dan ducts )

Fluida yang mengalir didalam saluran tertutup, dengan viskositas tertentu akan

berkelakuan laminar pada kecepatan rendah dan turbulen pada kecepatan tinggi.

Beberapa percobaan yang telah dilakukan untuk menurunkan tekanan akibat

gesekkan fluida, dari analisis yang telah diperoleh dari percobaan tersebut dan

hukum hukum yang digunakan, terlihat bahwa bilangan Reynolds dapat digunakan

untuk menggolongkan karakteristik model aliran. Hasil pengujian seperti terlihat

pada gambar, memperlihatkan bahwa aliran laminar akan terjadi pada bilangan

reynolds kurang dari 2000, turbulen terjadi pada bilangan Reynold melebihi 4000.

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 14: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 14/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

II.3. Al iran laminar.

Karakteristik aliran laminar ialah pola aliran yang sejajar yang berlapis lapis. Tidak 

terjadi percampuran antar aliran kecuali untuk difusi molekul dari satu aliran ke

yang lainnya. Terjadi sebuah batas yang tipis antara fluida dan dinding dimana

pada batas tersebut fluida kecepatannya nol sebagai hasil gaya adhesi molekul.

II.4. Al iran turbulen.

Disaat turbulen, aliran berpola tidak paralel. Dalam masalah ini, kondisi bataspermukaaan tidak memiliki pengaruh terhadap kecepatan gradien yang mendekati

dinding, dimana aliran yang lewat dipengaruhi oleh faktor gesekkan 

Sistim perpipaan dan ducting mempunyai banyak valve dan fitting pada

pemipaan yang digunakan untuk transportasi fluida dengan jarak yang jauh.

Contoh adalah penggunaan pipa untuk mendistribusikan uap disuatu pabrik atau

saluran aliran gas/ minyak antar negara. Pada beberapa instalasi pemipaan yang

relatif pendek dapat pula mempunyai valve dan fitting yang cukup banyak.

Konsekuensinya adalah aliran akan terhambat oleh valve, fitting tersebut.

 

II.5. Al iran yang melewati belokkan.

Kehilangan tekanan yang disebabkan oleh belokkan dalam instalasi

pemipaan dapat terjadi sebagai akibat gesekkan. Perhitungan gesekan pada

aliran dengan bilangan Reynolds dibawah 150.000. berbeda dengan aliran untuk 

bilangan Reynolds diatas nilai tersebut. Gesekkan sangat tergantung kepada

perbandingan dimensi r / D ( perbandingan radius belokkan terhadap diameter

dalam pipa ). Untuk pipa komersial, karena permukaannya halus maka gesekan

lebih kecil.

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 15: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 15/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

II.6. Instalasi Closed Circuit

Skema instalasi Closed Circuit dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan Gambar :

P1 : Pompa No 1P2 : Pompa No 2

 V : Venturi

T : Tangki air

K 1 s/d K 4 : Katub

F : Flowmeter

M1 s/d M3 : Manometer 

Operasi dari instalasi Closed Circuit sebagai berikut :

 Air dari tangki dipompa oleh sepasang pompa P 1 dan P 2. Pengoperasian pompa

dapat dilakukan secara terpisah ( masing masing beroperasi sendiri ) atau keduanya

beroperasi bersama sama. Bila beroperasi bersama dapat dilakukan secara seris .

Circuit tersebut dioperasikan secara tertutup. Dalam circuit tersebut dipasang

sebuah 15enture. Tekanan air diukur dengan manometer sedangkan laju alir air

diukur dengan flowmeter. Dengan mengukur tekanan sebelum dan sesudah

15enture dan besarnya laju alir maka dapat dihitung besarnya 15enture15 drop

yang terjadi dalam 15enture.

Pengukuran dilaksanakan beberapa kali dengan pembukaan katub yang berubah

ubah mulai dari 25 % s/d 100 %.

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 16: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 16/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN DATA PENGAMATAN

• Modul I: Kesetimbangan Energi dan Perpindahan Panas

1. Pelaksanaan prakt ikum keset imbangan energ i dan perp indahan

panas

Beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturandalam percobaan ini.

Sebelum praktikum dimulai penjelasan dan petunjuk mengenai pelaksanaan

praktikum diberikan oleh asisten praktikum yang ditunjuk .

Penjelasan /petunjuk yang diberikan mengenai antara lain :

• Tujuan / pelaksanaan praktikum

• Sistem instalasi dan cara kerja mesin pendingin secara umum

• Sistem dan cara kerja peralatan kompresor, Kondensor, Evaporator dan

katub Ekspansi

• Urutan pelaksanaan percobaan

• Hal hal yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan dalam

percobaan.

• Pengoperasian Mesin Pendingin dilaksanakan oleh asisten yang ditunjuk 

Selama pengoperasian asisten memberikan petunjuk mengenai tempat

dan cara membaca alat ukur yang harus dibaca selama percobaan

• Bila percobaan telah selesai dan mesin pendingin telah dimatikan

praktikan dan asisten membersihkan dan merapikan kembali

semua peralatan seperti semula.

2. Prosedur Penguj ian Mesin Pendingin

2.A. Pembebanan Normal

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 17: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 17/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Start mesin pendingin

Tunggu 15 menit agar kondisi stabil

Baca Thermometer dan manometer sebagai berikut:

1. suhu udara masuk evaporator

2. suhu udara keluar evaporator

3. suhu udara masuk kondensor

4. suhu udara keluar kondensor

5. tekanan masuk refrigerant di kompresor

6. tekanan keluar refrigerant di kondensor

7. ukur kecepatan udara dan temperaturnya dengan manometer di

sisi masuk dan keluar evaporator dan kondensor.

2.B. Pembebanan Dengan Lampu

Nyalakan lampu

Tunggu 15 menit agar kondisi stabil

Ulagi pengukuran 1-7

Matikan mesin pendingin dengan menekan saklar

3. Data Hasi l Pengamatan

a. Data suhu udara pendingin dan tekanan Refrigerant

Setelah mesin pendingin dijalankan sesuai prosedur ditunggu

sekurang-kurangnya 15 menit agar kondisinya stabil. Data diamati dan

dicatat dalam format dibawah ini :

 

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

No Peralatan Data yang dicatat Ket

1. Evaporator Suhu udara

masuk 

28,3 Suhu udara

keluar

19,2 oC

2 Kondensor Suhu udara

masuk 

29,4 Suhu Udara

keluar

36,6 oC

3 Kompresor Tek. Ref.

masuk 

70 Tek.Ref. keluar 250 Psi

Page 18: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 18/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Setelah selesai pencatatan dilakukan pembebanan tambahan dengan

cara menyalakan lampu pada sisi udara masuk evaporator. Pencatatan

serupa dilakukan setelah kondisi mesin stabil yaitu kira kira 15 menit setelah

penyalaan lampu. Data kembali dicatat dengan form yang sama

b. Kapasitas fan udara evaporator dan fan kondensor.

Pencatatan dilakukan berdasarkan data pada name plate kedua fan :

No Peralatan Daya putaran Tekanan1 Fan kondensor

2 Fan evaporator

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 19: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 19/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

• MODUL II: KERUGIAN TEKANAN DALAM SALURAN TERTUTUP

1. Prosedur Pengu jian Close Circuit

Pelaksanaan praaktikum dilaksanakan dengan menggunakan instalasi Closed

Circuit yang ada di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Jurusan Teknik Mesin STT

PLN.Beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturan dalam

percobaan

ini adalah :

• Penjelasan dan petunjuk mengenai praktikum kepada Praktikan

dilaksanakan oleh asisten praktikum yang ditunjuk .

Penjelasan /petunjuk yang diberikan mengenai antara lain :

• Tujuan / pelaksanaan praktikum

• Sistem instalasi dan cara kerja Closed Circuit secara umum

• Sistem dan cara kerja peralatan

o Urutan pelaksanaan kegiatan

• Hal hal yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan dalam

percobaan.

• Pengoperasian Closed Circuit dilaksanakan oleh asisten yang ditunjuk 

Selama pengoperasian asisten memberikan petunjuk mengenai tempat dan cara

membaga alat ukur yang harus dibaca selama percobaan

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 20: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 20/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

• Bila percobaan telah selesai dan Closed Circuit telah dimatikan praktikan dan

asisten membersihkan dan merapikan kembali semua peralatan seperti semula.

2. Prosedur Uji Pompa Individu

2.1.Kerja Individu Pompa P1

1. katup K2 dan K3 ditutup

2. katup K1 dan K4 ditutup

3. tekan start pompa untuk menstart pompa P1

4. tunggu lima menit agar kondisi stabil

5. katup K1 ditutup penuh

6. baca dan catat tekanan di M1 dan M2, serta flowmeter F

7. matikan pompa dengan menekan scalar pompa P1

2.2. Kerja Individu Pompa P2

1. katup K2 dan K4 ditutup

2. katup K1 dibuka

3. tekan start pompa untuk menstart pompa P2

4. tunggu lima menit agar kondisi stabil

5. katup K1 ditutup penuh

6. baca dan catat tekanan di M1 dan M2, serta flowmeter F

7. matikan pompa dengan menakan skalar pompa P2

2.3.Prosedur Uji Pompa Paralel

1. buka penuh K1, K3 dan K4

2. tutup penuh katup K2

3. tekan start pompa untuk menstart pompa P1 dan P2

4. tunggu lima menit agar kondisi stabil

5. katup K1 ditutup penuh

6. baca dan catat tekanan di M1, M2 dan M3, serta Flowmeter F

7. atur pembukaan katup K3 dan K4 sampai 75%

8. tunggu lima menit sampai kondisi stabil

9. baca dan catat tekanan di M1, M2 dan M3, seta flow meter F

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 21: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 21/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

10. ulangi proses diatas untuk pembukaan katup 50% dan 25%

11. matikan pompa dengan menekan skalar pompa P1 dan P2

2.4.Prosedur Uji Pompa Seri

1. buka penuh K1 dan K2

2. tutup penuh katup K3 dan K4

3. tekan start pompa untuk menstart pompa P1 dan P2

4. tunggu lima menit agar kondisi stabil

5. katup K1 ditutup penuh

6. baca dan catat tekanan di M1 dan M3, serta Flowmeter F

7. atur pembukaan katup K2 sampai 75%

8. tunggu lima menit sampai kondisi stabil9. baca dan catat tekanan di M1 dan M3, seta flow meter F

10. ulangi proses diatas untuk pembukaan katup 50% dan 25%

11.matikan pompa dengan menekan skalar pompa P1 dan P2

3. Data Hasil  Pengamatan

Data pengamatan mengunakan formulir seperti yang tercantum dibawah ini.

Pencatatan dilakukan dalam 2 formulir yang sama bentuknya. Formulir pertama

untuk operasi pompa secara individu. Sedangkan formulir kedua diisi untuk operasi

pompa secara seri.

Pengoperasian operasi individu maupun seri dilakukan oleh asisten yangditunjuk. Dalam pengisian dicatat beberapa data dalam variabel bukaan katub mulaidari 25 %, 50 %, 75 % dan 100 %.

Formulir pencatatan data operasi kerja individu dan seri

Bukaankatub

 Venturi Volume(m3)Saat

start

 Volume(m3)Saat

stop

Waktu(detik) Z2 - Z1P 1

( kg/cm2)P 1

(kg/cm2)P3

(kg/cm2)

100 %

75 %

50 %

25 %

Dalam perhitungan kecepatan air diperlukan dimensi pipa inlet dan outletventuri, sehingga perlu diukur dan hasil pengukuran dichek dengan tabel standarpipa PVC.

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 22: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 22/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

BAB IV

PENGOLAHAN DATA HASIL PRAKTIKUM

IV.1 Dat a Ke set imbangan Energi Dan Pe rpindahan Panas

IV.1.1 Data Pengamatan hasil Praktikum Kesetimbangan Energi dan Perpindahan Panas

• Data praktikum untuk “Beban Normal” 

No Peralatan Data yang dicatat ket

1. Evaporator Suhu udara masuk 28,

3

Suhu udara keluar 19,

2

°C

2. Kondensor Suhu udara masuk 29,

4

Suhu udara keluar 36,

6

°C

3. Kompresor Tek.Ref.masuk 70 Tek.Ref.keluar 250 Psi

Diketahui:

• tekanan masuk Evaporator (Vin) = 2,5 m/s

• tekanan keluar Evaporator (Vout) = 2,6 m/s

• tekanan masuk Kondensor (Vin) = 4,1 m/s

• tekanan keluar kondensor (Vout) = 3,2 m/s

• Φ kipas evaporator = 19,5 cm

• Φ kipas Condensor =26 cm

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 23: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 23/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

• Φ pipa evaporator = 3/8” 

• Φ pipa Condensor = ¼” 

• Data praktikum untuk “Beban 15 Watt” 

No Peralatan Data yang dicatat ket

1. Evaporator Suhu udara massuk 27,

8

Suhu udara keluar 20,

3

°C

2. Kondensor Suhu udara masuk 29,5 Suhu udara keluar 36,

9

°C

3. Kompresor Tek.Ref. masuk 70 Tek.Ref. Keluar 250 Psi

Diketahui :

• Evaporator : Vin = 2,6 m/s

 Vout = 2,4 m/s

• Condensor : Vin = 4,4 m/s

 Vout = 2,9 m/s

III.1.2 Perhitungan Hasil Praktikum Kesetimbangan Energi dan Perpindahan Panas

Perhitungan untuk “Beban Normal” 

Diketahui:

• tekanan masuk Evaporator (Vin) = 2,5 m/s

• tekanan keluar Evaporator (Vout) = 2,6 m/s

• tekanan masuk Kondensor (Vin) = 4,1 m/s

• tekanan keluar kondensor (Vout) = 3,2 m/s

• Φ kipas evaporator = 19,5 cm

• Φ kipas Condensor =26 cm

• Φ pipa evaporator = 3/8” 

• Φ pipa Condensor = ¼” 

Penyelesaian:

1. Nilai h1=h2, h3, h4 didapat dari hasil plot diagram Freon – 22

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 24: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 24/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

2. Nilai entalphy

h1 = h2 = 42,5

h3 = 102,5

h4 = 121,5

3. Perhitungan perubahan entalphy (h)

a. Δh Kompresor = h4 –h3

= 121,5 – 102,5

= 19 Btu/lb

b. Δh Kondensor = h4 – h1

= 121,5 – 42,5

= 79 Btu/lb

c. Δh Evaporator = h3 – h2

= 102,5 – 42,5

= 60 Btu/lb

4. a. kompresor

Wkomp = h4 –h3

m = 121,5 – 102,5

= 19 Btu/lb

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 25: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 25/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

b. Q2 = h4 – h1

m = 121,5 – 42,5

= 79 Btu/lb

c. Q2 = h3 – h2

m = 102,5 – 42,5

= 60 Btu/lb

5.  A Cond = π (d)2

4

= π (6,35 ×10-3 m) 2

4

=31,66 × 10-3 m2

Maka,M Cond = A. Vin

= 31,66 × 10-3 m × 4,1

= 129,8 × 10-3 m3 /s

M Cond = A. Vout

= 31,66 × 10-3 m × 3,2

= 101,31 × 10-3 m3 /s

 A evap = π (d)2

4

= π . ( 9,5 × 10-3 m ) 2

4

= 70,88 × 10-3 m2

Maka,

M evap= A . V in= 70,88 × 10-3 × 2,5= 177,2  × 10-3 m3 /s

M evap = A . V out

= 70,88 × 10-3 × 2,6

= 184,28 × 10-3 m3 /s

Perhitungan untuk “Beban 15 watt” 

Diketahui:

• tekanan masuk Evaporator (Vin) = 2,6 m/s

• tekanan keluar Evaporator (Vout) = 2,4 m/s

• tekanan masuk Kondensor (Vin) = 4,4 m/s

• tekanan keluar kondensor (Vout) = 2,9 m/s

• Φ kipas evaporator = 19,5 cm

• Φ kipas Condensor =26 cm

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 26: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 26/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

• Φ pipa evaporator = 3/8” 

• Φ pipa Condensor = ¼” 

Penyelesaian:

1. Nilai h1=h2, h3, h4 didapat dari hasil plot diagram Freon – 22

2. Nilai entalphy

h1 = h2 = 41

h3 = 108

h4 = 120

3. Perhitungan perubahan entalphy (h)

d. Δh Kompresor = h4 –h3

= 120 – 108

= 12 Btu/lb

e. Δh Kondensor = h4 – h1

= 120 - 41

= 79 Btu/lb

f. Δh Evaporator = h3 – h2

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 27: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 27/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

= 108 – 41

= 67 Btu/lb

4. a. kompresor

Wkomp = h4 –h3

m = 120 – 108

= 12 Btu/lb

b. Q2 = h4 – h1

m = 120 – 41

= 79 Btu/lb

c. Q2 = h3 – h2

m = 108 – 41= 67 Btu/lb

5.  A Cond = π (d)2

4

= π (6,35 ×10-3 m) 2

4

=31,66 × 10-3 m2

Maka,M Cond = A. Vin

= 31,66 × 10-3 m × 4,4= 139,3 × 10-3 m3 /s

M Cond = A. Vout

= 31,66 × 10-3 m × 2,9

= 91,81 × 10-3 m3 /s

 A evap = π (d)2

4

= π . ( 9,5 × 10-3 m ) 2

4= 70,88 × 10-3 m2

Maka,M evap= A . V in

= 70,88 × 10-3 × 2,6

= 184,28 × 10-3 m3 /s

M evap = A . V out

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 28: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 28/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

= 70,88 × 10-3 × 2,4

= 170,11 × 10-3 m3 /s

I II .2 Data Ke rugi an Tekanan Dal am Sal uran Te rtutup

III.2.1 Data hasil Pengamatan Praktikum Kerugian Tekanan dalam Saluran Tertutup

DATA PENGAMATAN CLOSE CIRCUIT

• Uji Pompa 1

Bukaan

katup

Tekanan Volume

Masuk 

pompa

Keluar

pompa

 Venturi Flowmeter Start Stop

(%) CmHg ( kg/cm² ) ( m³ )

100 4 0,3 0,2 0,3 1372 1375

75 4 0,3 0,2 0,24 1377 1380

50 3 0,26 0,18 0,22 1381 1383

25 2,5 0,24 0,2 0,22 1384 1386

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 29: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 29/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

• Uji Pompa 2

Bukaan

katup

Tekanan Volume

Masuk 

pompa

Keluar

pompa

 Venturi Flowmeter Start Stop

(%) CmHg ( kg/cm² ) ( m³ )

100 7 0,125 0,25 0,34 1354 1368

75 6 0,125 0,225 0,32 1359 1362

50 5 0 0,2 0,28 1363,5 1366

25 2,5 0 0,2 0,3 1367 1369

• Uji seri

Bukaan

katup

Tekanan VolumeMasuk 

pompa

Keluar

pompa

 Venturi Flowmeter Start Stop

(%) CmHg ( kg/cm² ) ( m³ )

100 3 0,45 0,32 0,42 1320 1324

75 2 0,42 0,3 0,4 1326,5 1330

50 2 0,38 0,3 0,38 1331 1334,5

25 2 0,35 0,29 0,36 1335 1339

• Uji Paralel

Bukaan

katup

Tekanan VolumeMasuk 

pompa

Keluar pompa  Venturi Flowmeter Start Stop

1 2

(%) CmHg ( kg/cm² ) ( m³ )

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 30: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 30/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

100 7 0,32 0,25 0,29 0,36 1341 1344

75 5 0,1 0 0,19 0,26 1346 1349

50 1 0,02 0 0 0,025 1350 1351

25 0,02 0,04 0 0 0,075 1351 1352,5

III.2.2 Perhitungan Hasil Praktikum Kesetimbangan Energa dan Perpindahan Panas

• Uji Pompa I

Dik = ρ = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3

Π = 548 × 10-6 kg/ms

d = 4” = 0,1016 m2 

Penyelesaian :

 Bukaaan Katup 100%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

= 3 m3 

180 s

= 0,016 m3/s

A = π (d)2

4

= 8,10 × 10-3

m2

V = Q

A

= 0,016 m3/s

8,10 × 10 -3 m  = 1,975 m/s

Deq = do . 2t → t= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 31: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 31/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

μ

= 1,975 m/s × 0,0138 m2 × 1000 kg/m3 

548 × 10 -6 kg/ ms

= 49735,4

Dari diagram moddy denganRe = 49735,4

F = 0,049

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

deq 2

= 0,049 7,85 m (1,975 m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,049 × 163,554 m × 1,95 (m/s) × 1000

= 15627,58N/m2

 Bukaan Katup 75%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

= 3m3 = 0,016 m3/s

180s

A = π (d)2

4

π (0,1016 m)

2

4

= 8,10 × 10 -3 m2

V = Q

A

= 0,016 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 32: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 32/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

= 1,97 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,97 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 365240,87

Dari diagram moddy dengan

Re = 365240 didapat

F = 0,036

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,036 7,85 m (1,97m/s)

2

1000 kg/m

3

0,048 2

= 0,036 × 163,54 × 1,94 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 11421,63 N/m3

 Bukaan Katup 50%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

= 2m

3

= 0,01 m

3

/s180s

A = π (d)2

4

π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10 -3 m2

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 33: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 33/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

V = Q

A

= 0,01 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 1,23 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,23 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6

kg/ms= 228043,79

Dari diagram moddy dengan

Re = 228043 didapat

F = 0,022

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,022 7,85 m (1,23m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,022 × 163,54 × 0,75 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 2698,41 N/m3

 Bukaan Katup 25%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

= 2m3 = 0,01 m3/s

180s

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 34: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 34/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

A = π (d)2

4

π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10-3

m2

V = Q

A

= 0,01 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 1,23 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,23 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 228043,79

Dari diagram moddy dengan

Re = 228043,79 didapat

F = 0,022

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,022 7,85 m (1,23m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,036 × 163,54 × 0,75 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 2698,41 N/m3

• Uji Pompa II

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 35: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 35/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

 Bukaaan Katup 100%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

= 4 m3

 180 s

= 0,02 m3/s

A = π (d)2  

4

= π (0,1016)2

4

= 8,10 × 10-3 m2

V = Q

A= 0,02 m3/s

8,10 ×10-3 m2

  = 2,46 m/s

Deq = do . 2t → t

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 2,46m/s × 0,1016 m2 × 1000 kg/m3 

548 × 10 -6 kg/ ms

= 456087,59

Dari diagram moddy didapat

Re = 456087

F = 0,045

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

deq 2

= 0,045 7,30 m (2,46 m/s)2 1000 kg/m3

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 36: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 36/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

0,048 2

= 0,043 × 152,08 m × 3,02 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 19749,1 N/m2

 Bukaan Katup 75%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

= 3m3 = 0,016 m3/s

180s

A = π (d)2

4

π (0,1016 m)2

4= 8,10 × 10 -3 m2

V = Q

A

 

= 0,016 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 1,97 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,97 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 365240,87

Dari diagram moddy didapat

F = 0,036

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 37: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 37/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

= 0,036 7,85 m (1,97m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,036 × 152,08 × 1,94 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 11,42 N/m2

 Bukaan Katup 50%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

= 2,5m3 = 0,013 m3/s

180s

A = π (d)2

4= π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10 -3 m2

V = Q

A

= 0,013 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 1,6m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,6m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 296642,33

Dari diagram moddy didapat

F = 0,029

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 38: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 38/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Deq 2

= 0,029 7,30 m (1,6m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,029 × 152,08 × 1,28 (m/s)2

× 1000 kg/m3

= 5645,2 N/m2

 Bukaan Katup 25%

Q = Volume Stop – Volume Start

s

 

= 2m3 = 0,01 m3/s

180s

A = π (d)2

4

 

= π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10-3 m2

V = Q

A

= 0,01 m3/s . 

8,10 × 10

-3

m

2

= 1,23 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,23 m/s × 0,1016 m

2

× 1000kg/m

3

 548 × 10-6 kg/ms

= 228043,79

Dari diagram moddy didapat

F = 0,022

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 39: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 39/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,022 7,30 m (1,23m/s)2

1000 kg/m3

0,048 2

= 0,022 × 152,08 × 0,75 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 2509,32 N/m2

• Uji Pompa Seri

 Bukaaan Katup 100%

Q = Volume Akhir – Volume Awal

s

= 4 m3 

180 s

= 0,022 m3/s

A = π (d)2

 4

= π (0,1016)2

4

= 8,10 × 10-3 m2

V = Q

A

= 0,022 m3/s

8,10 ×10-3 m2

  = 2,71 m/s

Deq = do . 2t → t

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 40: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 40/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Re = VDρ

μ

= 2,71 m/s × 0,1016 m2 × 1000 kg/m3 

548 × 10 -6 kg/ ms

= 502437,95

Dari diagram moddy didapat

F = 0,050

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

deq 2

= 0,050 9,7 m (2,71 m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,050 × 202,08 m × 3,67 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 37081,68 N/m2

 Bukaan Katup 75%

Q = Volume Akhir – Volume Awal

s

= 3,5m3 = 0,019 m3/s

180s

A = π (d)2

4

π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10 -3 m2

V = Q

A

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 41: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 41/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

 

= 0,019 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 2,34 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 2,34 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 433839,41

Dari diagram moddy didapat

F = 0,043

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,043 9,7 m (2,34m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,043 × 202,08 × 2,73 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 23722,17 N/m2

 Bukaan Katup 50%

Q = Volume Akhir – Volume Awal

s

= 3,5m3 = 0,019 m3/s

180s

A = π (d)

2

4

= π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10 -3 m2

V = Q

A

= 0,019 m3/s . 

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 42: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 42/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

8,10 × 10-3 m2

= 2,34 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 2,34 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 433839,41

Dari diagram moddy didapat

F = 0,043

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,043 9,7 m (2,34m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

 

= 0,043 × 202,08 × 2,73 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 23722,17 N/m2

 Bukaan Katup 25%

Q = Volume Akhir – Volume Awal

s= 4m3 = 0,022 m3/s

180s

A = π (d)2

4

 

= π (0,1016 m)2

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 43: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 43/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

4

= 8,10 × 10-3 m2

V = Q

A

= 0,022 m3

/s . 8,10 × 10-3 m2

= 2,74 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 2,74 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 508000

Dari diagram moddy didapat

F = 0,050

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,050 9,7 m (2,74m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,050 × 202,08 × 3,75 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 37890 N/m2

• Uji Pompa Pararel

 Bukaan Katup 100%

Q = Volume Akhir – Volume Awal

s

= 3m3 = 0,016 m3/s

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 44: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 44/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

180s

A = π (d)2

4

 

= π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10-3 m2

V = Q

A

= 0,016 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 1,97 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,97 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 365240,87

Dari diagram moddy didapat

F = 0,036

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,036 10,10 m (1,97m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,036 × 210,41 × 1,94 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 14695,03 N/m2

 Bukaan Katup 75%

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 45: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 45/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Q = Volume Akhir – Volume Awal

s

= 3m3 = 0,016 m3/s

180s

A = π (d)2

4

 

= π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10-3 m2

V = QA

= 0,016 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 1,97 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 1,97 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 365240,87

Dari diagram moddy didapat

F = 0,036

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,036 10,10 m (1,97m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 46: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 46/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

= 0,036 × 210,41 × 1,94 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 14695,03 N/m2

 Bukaan Katup 50%

Q = Volume Akhir – Volume Awal

s

= 1m3 = 0,005 m3/s

180s

A = π (d)2

4

 

= π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10-3 m2

V = Q

A

= 0,005 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 0,61 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 0,61 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10

-6

kg/ms= 113094,89

Dari diagram moddy didapat

F = 0,011

Sehingga,

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 47: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 47/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,011 10,10 m (0,61m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,011 × 210,41 × 0,18 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 416,61 N/m2

 Bukaan Katup 25%Q = Volume Akhir – Volume Awal

s

= 1,5m3 = 0,008 m3/s

180s

A = π (d)2

4

 

= π (0,1016 m)2

4

= 8,10 × 10

-3

m

2

V = Q

A

= 0,008 m3/s . 

8,10 × 10-3 m2

= 0,98 m/s

Deq = do . 2t → t = 0,0237

= 0,1016 × 2 (0,237)

= 0,048

Maka,

Re = VDρ

μ

= 0,98 m/s × 0,1016 m2 × 1000kg/m3 

548 × 10-6 kg/ms

= 181693,43

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 48: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 48/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Dari diagram moddy didapat

F = 0,018

Sehingga,

ΔP = F L . V2 . ρ

Deq 2

= 0,018 10,10 m 0,98(m/s)2 1000 kg/m3

0,048 2

= 0,018 × 210,41 × 0,48 (m/s)2 × 1000 kg/m3

= 1817,94 N/m2

I II .3 Data Anal isa Kese timbagan Enegi Dan Perpi ndahan Panas

I II .3 .A Menganal is a c ycl e t ermod inamika mes in pendingin.

Dari data pengamatan kondensor, evaporator dan kondensor dan

dengan cara mengasumsikan bahwa cycle ideal maka dapat digambarkan

cycle termodinamika dari mesin pendingin tersebut.

Dari cycle termodinamika tersebut selanjutnya dapat dicari :

• Nilai kalor yang dibuang kondensor

• Nilai kalor yang diserap evaporator

• Nilai kerja kompresor

• Jumlah laju alir refrigerant

• Keseimbangan kalor dan energi diatas

I II .3 .B Ke se imbangan kal or pada evaporat or dan kondensor

Selanjutnya dilakukan analisa/perhitungan perhitungan seperti

dibawah :

• Dari jumlah kalor yang dihitung pada evaporator dan kondensor maka

dengan prinsip keseimbangan kalor dapat dihitung jumlah kalor yang

diserap udara dikondensor dan jumlah kalor yang dibuang udara

dalam evaporator.

• Dari nilai kalor tersebut dapat dihitung berapa laju alir udara baik 

dalam evaporator maupun kondensor.

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 49: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 49/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

• Nilai tersebut dicheck dengan kapasitas fan kondensor maupun

evaporator. Seharusnya nilainya tidak jauh berbeda.

III.3.3C Analisa perpindahan panas dalam evaporator dan

kondensor.

Untuk perpindahan panas dilakukan perhitungan sebagai berikut :

• Dari data yang dicatat maka dapat digambarkan diagram Temperatur

vs Luas laluan baik untuk kondensor maupun kompresor.

• Selanjutnya dapat dihitung nilai Perbedaan temperatur rata rata

logaritmis baik untuk kondensor maupun evaporator.

• Dari rumus dasar keseimbangan kalor yang telah diterangkan diatas

Q = A U ∆t maka dapat dianalisa sebagai berikut :• Bila U material diasumsikan ( dalam hal ini Aluminium ) maka A luas

perpindahan panas dapat dihitung termasuk panjang dan diameter

pipa.

• Bila A yang diukur dari alat yang ada ( Diameter dan panjang pipa )

maka U dapat dihitung dan bahan coil dapat diperkirakan

• Hasil analisa tersebut maka dapat dibandingkan dengan kondisi yang

ada.

I II . 2 Data Ana li sa Kerugian Tekanan Dalam Sa luran Ter tutup

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 50: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 50/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan berbagai macam

kenikmatan kepada hamba – hambanya terutama nikmat iman dan islam. Shalawat

serta salam kita curahkan kepada junjungan kita, suri tauladan kita, yaitu Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang

terang benderang.

 Atas kehendakNya Saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum fenomena

Dasar Mesin. Yang mana, laporan ini Saya susun sebagai kewajiban yang harus

dilakukan setelah melakukan Praktikum di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Sekolah

Tinggi Teknik – PLN. Dengan ini kami menyusun laporan berdasarkan percobaan yang

telah kami lakukan dan dari data pengamatan pada percobaan.

Namun Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik serta

petunjuk dan pengarahan yang sifatnya membangun dan konstruktif bagi

penyempurnaan laporan praktikum ini.

 Akhir kata, Saya ucapkan terima kasih kepada para Asisten dan Pembimbing

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Sekolah Tinggi Teknik – PLN, yang telah

membantu dalam memberikan petunjuk dan pengarahan serta bimbingannya sehingga

laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 51: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 51/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Jakarta, 27 januari 2009

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN

Page 52: 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1

5/15/2018 57210331 Laporan Fenomena 2 Reject 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/57210331-laporan-fenomena-2-reject-1 52/52

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

Sekolah Tinggi Teknik – PLN