55511732-tinjauan-pustaka-troponin

23
 BAB I PENDAHULUAN Peny akit jantung koroner menjadi penyebab kema tian uta ma di negara maju dan negara berkembang. Setiap tahun didapatkan lebih kurang 700.0 00 penderita infark mioka rd akut ( IMA ) baru da n 500.000 pende rita IMA recurrent di USA .Pa da tahun 2004 ter dap at 1.5 65.000 pender it a ya ng di di agnosa seba gai si ndrom ko roner ak ut ( SKA ) , 669.000 untuk Angina Tidak Stab il ( ATS ) dan 896.00 0 untuk IMA . U mur rata rata serangan jantung pertama kali adalah 65.8 tahun untuk laki-laki dan 70.4 tahun untuk perempuan , dimana 43% penderita SKA adalah perempuan . Tahun 2006 penyakit jantung menjadi penyebab kematian nomor satu di USA dengan jumlah 631.636 ( 26 % ) dari 10 penyakit terbanya k. Di Indo nesi a Pa da ta hun 2002 penyak it jantung is kemi a menjadi penyebab kematian nomor satu dengan jumlah penderita 220.000 ribu orang ( 14 % ). Pada tahun 2007 berdasar Ri skesdas , penyakit jantu ng iskemia menempati urutan ket iga sebagai penyebab kematian di indonesia ( 5,1 % ) . 1,4,8, Mor bidita s dan mortali tas ters ebut dapa t ditur unka n antara lain denga n diagn osis ya ng cepat dan aku rat , sehing ga tera pi bisa seger a diber ikan pada pende rita IMA. Tera pi trombolis is dan atau angio plast i kor oner seger a pad a pas ien IMA ter buk ti menuru nka n morbi dit as dan mortalitas.Terapi trombolisis dalam satu jam pertama setelah onset nyeri menurunkan mortalitas sampai 90%, sedangkan pada 10 hingga 12 jam penurunan mortalitasnya rendah. 2 Pada proses dia gnosa IMA selai n pemeri ks aan kli nis , dan EKG diperlukan pemeriksaan petanda jantung yang handal sebagai penunjang diagnosa SKA . Troponin I ( cTnI ) merupakan salah satu petanda jantung pilihan pertama untuk diagnosa infark miokard akut (IMA ) . cTnI memiliki sensitivitas dan spe sif itas yang tidak ter tandingi dalam mendeteksi nekrosis miokard yang masih sangat kecil. Pemeriksaan petanda jantung adalah hal penting karena banyak pasien salah didiagnosis sebagai IMA atau sebaliknya, didiagnosis bukan IMA. Pada audit penderita yang MRS dengan SKA dan dikonfirmasi dengan petanda jantung, didapatkan lebih kura ng 5% pe nder it a IMA, ti da k se ngaj a di pu langka n. Ko ndis i ini disebabkan karena hanya sekitar 22% pasien IMA yang mempunyai tanda 1

Upload: nabila-maharani-gunawan

Post on 13-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 1/25

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian utama di

negara maju dan negara berkembang. Setiap tahun didapatkan lebih

kurang 700.000 penderita infark miokard akut ( IMA ) baru dan 500.000

penderita IMA recurrent  di USA.Pada tahun 2004 terdapat 1.565.000

penderita yang didiagnosa sebagai sindrom koroner akut ( SKA ) ,

669.000 untuk Angina Tidak Stabil ( ATS ) dan 896.000 untuk IMA . Umur

rata rata serangan jantung pertama kali adalah 65.8 tahun untuk laki-laki

dan 70.4 tahun untuk perempuan , dimana 43% penderita SKA adalah

perempuan . Tahun 2006 penyakit jantung menjadi penyebab kematian

nomor satu di USA dengan jumlah 631.636 ( 26 % ) dari 10 penyakitterbanyak. Di Indonesia Pada tahun 2002 penyakit jantung iskemia

menjadi penyebab kematian nomor satu dengan jumlah penderita

220.000 ribu orang ( 14 % ). Pada tahun 2007 berdasar Riskesdas ,

penyakit jantung iskemia menempati urutan ketiga sebagai penyebab

kematian di indonesia ( 5,1 % ) . 1,4,8,

M bidi d li b d di k l i

1

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 2/25

M bidit d t lit t b t d t dit k t l i

dan gejala yang tipikal. Diagnosa IMA pada pasien tua biasanya sulit

karena seringkali dengan gejala yang minimal dan tidak khas. EKG kurang

sensitif terhadap IMA, karena sebagian besar pasien menderita IMA tanpa

elevasi segmen ST. Meskipun EKG relatif spesifik untuk IMA ,tetapi

sensitifitasnya berkisar antara 43% - 65 %.2,3

Kehandalan diagnostik petanda jantung ditentukan olah kadarnya

yang tinggi pada miokard dan tidak didapatkan pada jaringan nonmiokard,

dilepaskan kedalam aliran darah dalam diagnostic time window ,

sebanding dengan luasnya jejas miokard, reprodusibel yang baik, relatif 

murah , cepat , serta mudah dilakukan. Kriteria tersebut dimiliki oleh

troponin I ( cTnI ) sehingga cTnI menjadi pilihan dalam evaluasi pasien

dengan SKA untuk diagnosis, stratifikasi resiko dan pemilihan terapi. 2,5, 8.

  Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Troponin I ( cTnI ) sebagai petanda jantung serta strategi/algoritme pada

Sindrom Koroner Akut .

Pada tulisan ini akan dibahas tentang metode pemeriksaan kardiak

troponinn I, kegunaan klinis pemeriksaan kardiak troponin I, dan

Algoritme pemeriksaaan kardiak toponin I pada penderita sindrom koroner

k t

2

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 3/25

k t

Dinding jantung tersusun atas 3 lapisan yaitu epikardium ( lapisan

terluar ) , middle layer ( lapisan tengah ), dan endokardium (lapisan

paling dalam,) endokardium paling peka terhadap iskemia karena

perfusinya tergantung pembuluh darah yang paling kecil. Dinding jantung

dibentuk oleh otot jantung ( miokardium ) yang tersusun atas berkas serat

otot bergaris dengan diameter 10- 15 μm dan panjang 30 – 60 μm

( gambar 1 ). Setiap serat otot mengandung ratusan sampai ribuan

miofibril. Setiap miofibril tersusun atas 1500 filamen aktin( filamen tebal )

dan 3000 filamen miosin ( filament tipis ). Ujung dari filament aktin

tumpang tindih pada filament miosin membentuk A band. Bagian dari

myofibril yang dibatasi oleh dua pita Z disebut sarkomer. Kerja otot

  jantung disebabkan oleh kontraksi dan relaksasi serat otot secara

bergantian. Kontraksi terjadi ketika filamen aktin terdorong ke pusatfilamen miosin.Proses kontraksi tersebut dikontrol oleh 2 protein yaitu

troponin kompleks dan tropomiosin ( gambar 2 ).1,3,4.

3

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 4/25

atas : troponin C ( BM 18 kDa ), troponin T ( BM 37 kDa ) dan troponin I (

BM 22 kDa ). Troponin T dipresentasikan oleh gen 1q32 sedang troponin I

dikode oleh gen 19q13.3.Troponin kompleks tersebut terutama terletak

pada miofibril ( 94% - 97% ) dengan fraksi sitoplasma ( 3- 6 % ). Masing

masing subunit terdiri atas isoform yang berbeda,yang distribusinya

berbeda antara otot jantung dan otot rangka. Huruf “C”,“T”,“I” berasal

dari fungsi utama dari protein tersebut. Troponin C mengikat Ca2+,

troponin I menghambat ( inhibits ) aktivitas ATPase dari aktinomiosin dan

troponin T mengatur ikatan troponin pada tropomiosin. Struktur asam

amino troponin T dan I yang ditemukan pada otot jantung berbeda dengan

struktur troponin pada otot skeletal, sedangkan struktur troponin C pada

otot jantung dan otot skeletal identik. 1,2,3.

4

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 5/25

skeletal (fskTnI) ) Ketiga bentuk isoform TnI tersebut dikode oleh 3 gen

yang berbeda. cTnI mempunyai 32 asam amino tambahan pada N-

terminal yang tidak didapatkan pada isoform otot skeletal. Tambahan

asam amino tersebut menyebabkan perbedaan urutan asam amino

sebesar 42 % pada slow skeletal (sskTnI) dan 45% pada fast skeletal

(fskTnI), sehingga terhadap perbedaan ini dapat digunakan antibodi

monoklonal ( MAbs ) yang spesifik terhadap cTnI dan tidak menyebabkan

reaksi silang dengan isoform TnI otot skeletal. TnI otot skeletal terdiri atas

181 asam amino, sebaliknya cTnI terdiri atas 211 asam amino. Isotype

otot skeletal mempunyai ukuran yang hampir sama lebih kurang 20kDA.

2,3 

cTnI adalah molekul yang sangat tidak stabil ( gambar 3 ). Stabilitas

cTnI pada kompleks ternary ( ICT ) adalah yang paling stabil karenaterlidungi oleh komponen troponin yang lain terutama troponin

C.Penelitian terhadap tikus dengan iskemia kardiak, didapatkan adanya

degradasi proteolitik cTnI menyebabkan kehilangan 17 aa residu pada C-

terminal dan 62-72 aa residu pada N–terminus, sedang pada jaringan yang

nekrosis degradasinya lebih hebat dan bervariasi.Degradasi cTnI

di hi l h d t f f il i l h t i ki A ( PKA )

5

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 6/25

ukuran fragmen diperkirakan antara 14 – 18 – kDa pada pasien IMA.

Daerah yang paling stabil dari cTnI adalah asam amino residu antara 28

dan 110. Spesifitas antibodi terhadap bagian berbeda pada molekul

troponin baik stabil atau tidak stabil “bertanggung jawab” terhadap

perbedaan uji troponin satu dengan yang lain. Alat uji yang menggunakan

antibodi yang spesifik terhadap bagian yang stabil dari antigen akan dapat

mendeteksi baik intak ataupun molekul cTnI yang terdegradasi, sedang

alat uji yang menggunakan antibodi yang spesifik terhadap bagian yang

tidak stabil dari cTnI hanya akan mendeteksi cTnI yang tidak terdegradasi

( native ) dan tidak dapat mendeteksi fragmen proteolitik. 3,14

Pada beberapa penelitian, nampaknya fosforilasi terhadap cTnI

dapat terjadi pada urutan asam amino 22,23,38,

119,123,129,165.Sehingga bentuk dephospho dan multiplemonophospho-, bis-, atau poliphospho cTnI didapatkan pada sampel darah

pasien, akibatnya terjadi perubahan bentuk struktur molekul cTnI ,

interaksi afiinitas diantara komponen troponin komplek dan

mempengaruhi interaksi beberapa antibodi dengan epitopnya. Beberapa

Mabs hanya mengenali phosphorylated cTnI dan sebagian hanya

li d h h l t d T I Ol h k it ilih tib di

6

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 7/25

Petanda Jantung didefinisikan sebagai test laboratorium kinik yang

berguna untuk mendeteksi IMA atau kerusakan minimal dari miokard.

Definisi IMA digunakan pada keadaan terjadinya nekrosis miokard akibat

iskemia miokard.Pada penderita iskemia miokard akibat thrombus yang

terbentuk pada arteri koroner terjadi oklusi total atau oklusi sebagian

menyebabkkan berkurangnya aliran darah ,yang ditunjukkan oleh ada

atau tidaknya  elevasi segmen ST pada EKG .Pasien dengan elevasi

segmen ST sebagian besar akhirnya berkembang menjadai Q-waveMI

(QwMI) dan sebagian kecil menjadi non–Q-waveMI(NQMI). Penderita yang

tidak menunjukkan elevasi segmen ST mungkin mengalami ATS atau Non

ST-elevation Miokard infark ( NSTEMI ), perbedaan tersebut akhirnya

didasarkan pada ada atau tidaknya petanda jantung seperti CK-MB atau  Troponin pada serum darah.Sebagian pasien dengan NSTEMI akhirnya

berkembang menjadi NQMI dan sebagian kecil menjadi QwMI. Spektrum

gejala klinis dari ATS menjadi NSTEMI dan ST-elevation Miokard infark

( STEMI ) menggambarkan suatu SKA ( gambar 4 ). 1,6,8

7

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 8/25

piruvat. Piruvat kemudian direduksi menjadi laktat. Jika iskemia berlanjut

,terjadi akumulasi laktat dan zat asam intermediate dari proses glikolisis,

terjadi penurunan cadangan creatinin phospat dan ATP. Sebelum 15 -20

menit setelah oklusi terjadi reperfusi, maka bisa terjadi recovery. Bila

terjadi lebih dari 15-20 menit setelah oklusi, terjadi penurunan ATP

sebanyak 60 % dan penumpukan laktat 12 kali lebih banyak dibanding

pada kondisi normal, seluruh cadangan glikogen habis. Dengan habisnya

cadangan glikogen dan creatinin phosphat, terjadi perubahan ultrastruktur

yang hebat, yang mengindikasikan kerusakan yang irreversibel.Jaringan

miokard mengalami lisis dan nekrosis, sel tidak dapat lagi

mempertahankan integritas membran sel, maka membran sel menjadi

permeabel , sehingga bahan-bahan intra selular dilepaskan dan masuk

kedalam interstitial selanjutnya masuk ke sirkulasi sistemik melaluimikrovaskuler lokal dan aliran limfatik .Kecepatan pelepasan protein

intraselular tergantung kepada mekanisme klirens sistemik, kecepatan

dan perluasan reperfusi otot yang rusak, dan berat molekul

protein.Protein-protein intraseluler ini meliputi aspartate aminotransferase

(AST), lactate dehydrogenase,creatine kinase isoenzime MB (CK-MB),

l bi b i h d III (CA III) i li ht h i (MLC)

8

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 9/25

setelah jejas otot. Myoglobin adalah oxygen binding protein dari otot

  jantung dan otot skeletal. Pemeriksaann serum myoglobin tidak dapat

membedakan asal dari jaringan yang rusak karena protein tersebut adalah

identik antara yang berasal dari jantung atau otot rangka Peningkatan

sensitivitas pemeriksaan mioglobin pada IMA, dari 50-60 % menjadi 100%,

 jika dilakukan pemeriksaan sampel darah segera serial setiap 2 jam dan

kadarnya meningkat 2 kali pada sampel kedua.Spesifitas juga meningkat

menjadi 98% pada pemeriksaan serial.Jika kadarnya tidak meningkat

dalam 3 sampai 6 jam pertama setelah onset chest discomfort ,

menunjukkan tidak adanya IMA .Keterbatasan mioglobin adalah tidak

spesifik untuk otot jantung. Peningkatan kadar juga ditemukan pada

penyakit otot, syok dan gagal ginjal dan setelah olah raga yang

berlebihan. Operasi by pass   jantung dan konsumsi alcohol berat jugameningkatkan kadar mioglobin. Faktor ras, seks dan usia juga mungkin

mempengaruhi kadar normal mioglobin. Kadar mioglobin meningkat

sesuai dengan usia,kadarnya lebih tinggi pada laki-laki dibanding

perempuan. Mioglobin mempunyai waktu paruh yang sangat pendek yaitu

10 menit dalam darah. 2,3

S j h t i b i t d j t di l i d khi t h

9

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 10/25

miokard, tidak terdeteksi dalam darah orang sehat dan menunjukkan

peningkatan yang tinggi di atas batas atas pada pasien dengan IMA ( tabel

2 ). Pada penelitian yang melibatkan 718 penderita dengan dugaan IMA ,

kemudian dilakukan pemeriksaan kadar troponin .Dengan menggunakan

cut off 0,040 ug/L didapatkan hasil sensitifitas 89% ,spesifitas 92%,

negatif prediktif value 98% dan positif prediktif value 68%. Kekurangan

cTnI adalah lama dalam serum,sehingga menyulitkan dalam menilai

adanya reinfark . 2,3

Peningkatan bermakna cTnI didapatkan juga pada pembedahan

  jantung seperti coronary arteria bypass grafting ( CABG ) . Kadar

puncaknya setelah 8-24 jam setelah operasi , dengan cut-off 12,91 ng/mL

pada 8 jam setelah operasi dapat dugunakan sebagai petanda awal

diagnosis perioperative myocardiali infarction (PMI). Sedangkan padakeadaan reinfark sulit untuk dideteksi dengan beberapa petanda biokimia,

dan meskipun terdapat peningkatan yang lama cTnI setelah IMA ,tetapi

beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kembali dari kadar

cTnI yang menunjukkan terjadi perubahan kadar troponin, cukup adekuat

untuk diagnosis reinfark. 20,21

T b l 1 P l P t d j t t l h i k d i f k 2

10

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 11/25

dipengaruhi penyakit ginjal,dan

otot rangka , bermanfaat untuk

stratifikasi, lebih sensitif dan

spesifik dibanding CK-MB,

kadar yang meningkat 5 sampai 7

hari memberikan jendela

diagnostik IMA yang lebih lama

pemilihan terapi dan reperfusi

Nilai prognostik pada angina tidak

stabil

pengulangan pada 8 sampai

12 jam apabila hasilnya

negatif.

Peningkatannya yang lama

setelah IMA mengaburkan

perluasan IMA atau reinfark.

CTnT Indikator IMA yang sensitif dan

spesifik ,

kadar yang meningkat 5 sampai 7

hari memberikan jendela

diagnostic IMA yang lebih lama

Nilai prognostik yang sangat kuat

pada angina tidak stabil

Spesifitasnya berkurang

pada jejas atau penyakit

yang mengenai otot rangka,

Peningkatannya yang lama

setelah IMA mengaburkan

perluasan IMA atau reinfark

CK MB C t l ti h k t S ifit b k

11

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 12/25

cepat menjadi normal

 jendela diagnostik sampai

24 jam setelah IMA. 

BAB IV

METODE PEMERIKSAAN TROPONIN I (cTnI )

Dibandingkan dengan pemeriksaan cTnT yang hanya dikuasai olehsatu vendor  (Roche Diagnostics ), pemeriksaan immunometric cTnI yang

tersedia saat ini ada berbagai macam. Secara umum terdiri atas  point-of-

care testing (POCT) dan automatik platform ( tabel 3 dan 4 ) .

Dibandingkan dengan penggunaan automated platform, penggunaan

POCT mempunyai beberapa keuntungan antara lain tidak ada delay time

akibat proses transportasi dan proses pemeriksaan pada laboratorium

sentral, dan masih kurangnya laboratorium yang buka 24 jam. Pada

penelitian yang membandingkan antara Liaison analyzer (DiaSorin,

Saluggia, Italy) berbasis automated platform, dengan PathFast

(Mitsubishi, Kagaku Iatron, Inc, Chiba, Japan) berbasis POCT dimana pada

t ff f 0 1 /L P thF t i iti it d ifit 100%

12

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 13/25

disebabkan oleh spesifitas myoglobin sehingga perlu konfirmasi dengan

petanda jantung yang lebih handal.8,14,16 

 Tabel 3 :methodologi 3 point-of-care-testing ( POCT ) cTnI 16

Cardiac troponin

assay

Response

BiomedicalRAMP Reader

Abbott

i-STAT

Inverness

(BioSite) TriageReader

Parameters cTnI cTnI cTnI

Captureantibody(s) andmatrix

Latex particlescoated withMAb- anti-cTnI

Cartridge

MAb-anti-cTnIElectrochemical sensor aa 41–

49aa 88–91

MAb-anti-cTnICartridge filteraa 27–40

Detectionantibody(s) andtag

Fluorescent-dyed latexparticlescoated withMAb-anti-cTnI

ALP-MAb-anti-cTnIaa 27–39aa 69–86

Fluorescence-conjugated- anti-cTnI aa locationnot determined

S ti t C t id filt El t h i C t id filt

13

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 14/25

digunakan ,( biasanya merupakan kombinasi monoklonal dan atau

poliklonal antibodi anti–cTnI dari tikus ),tempat epitop berikatan dan tipe

indikator molekul yang digunakan.Untuk mendeteksi digunakan

spektrofotometrik, fluoresen, chemiluminescent dan metode

electrochemical .Pemeriksaan troponin semakin lama semakin sensitif 

disebut sebagai ‘high-sensitivity’ atau ‘ultra-sensitif’ . 3,16

Pemeriksaan troponin I dipengaruhi oleh adanya hemolisis, ikterus,

lipemia, antikoagulan dan penyimpanan sampel dan tidak dipengaruhi

oleh kadar cTnI (Troponin-independent interferences ). Sampel hemolisis

14

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 15/25

merupakan masalah bagi alat yang menggunakan deteksi fluorometric

signal.Heparin dapat mengikat cTnI menyebabkan penurunan kadar pada

sampel plasma dibanding serum. Sumber interferens lain yang

mempengaruhi proses deteksi dan menyebabkan false negatif meliputi :1)

Vitamin C pada alat immunoenzymometric yang menggunakan alkaline

phosphatase,2) biotin pada alat yang menggunakan biotinylated

antibody, 3) streptokinase dengan adanya streptavidin.

14,16

Interferens lain adalah antibodi heterofil, yaitu antibodi endogen

terhadap protein dari spesies non human. Antibodi heterofil yang paling

banyak berpengaruh adalah natural atau autoimmune rheumathoid

factors ( RFs ). Angka kejadiannya 1 : 5000. Adanya perubahan abnormal

kadar cTnI tetapi tidak didukung oleh kondisi klinis harus diwaspadai

d il i f l A tib di h t fil d t b bk f l hi h

15

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 16/25

persentil kadar populasi orang sehat. Dengan 99th persentil, kadar cTnI

dapat bervariasi tergantung populasi yang digunakan.Penelitian terhadap

2992 sukarelawan sehat didapatkan kadar 99th persentil serum berturut

turut 0.04 mg/L, 0.025 mg/L dan 0.034 mg/L dengan alat Access, Architect

dan Vitros ECi , sebaliknya dengan alat yang sama didapatkan kadar 0.04

mg/L, 0.021 mg/L dan 0.015 mg/L pada 108 populasi sehat yang

lain.Akibat perbedaan kadar yang terukur dengan alat yang berbeda

menyebabkan perbedaan klasifikasi klinik yang berdampak pada

prognostik pasien SKA dengan peningkatan resiko AMI.Semakin sensitif uji

troponin semakin potensial untuk mendeteksai jejas miokard lebih awal

dibanding dengan yang kurang sensitive.16,17

Perbedaan hasil uji cTnI antar metode tersebut disebabkan oleh

tidak adanya standarisasi kalibrator, Variasi diantara uji cTnI generasipertama antara 20 -40 kali bahkan sampai 100 kali, dan saat ini hanya 2 –

5 kali. Selain faktor standarisasi kalibrator , juga karena variabel

imunoreaktiviti antibodi terhadap isoform cTnI yang berbeda yang

terdapat dalam plasma.Tidak adanya kadar pembanding cTnI

menyebabkan kesalahan intrepretasi klinisi apabila menggunakan hasil

d i l b t i l i l h k it t i i t d i i ji t i

16

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 17/25

BAB V

STRATEGI DAN ALGORITMA PEMERIKSAAN TROPONIN I (cTnI )PADA

PENDERITA SINDROM KORONER AKUT ( SKA )

Diagnosa IMA menurut WHO didasarkan atas didapatkannya dua

atau lebih dari 3 kriteria yaitu: adanya nyeri dada, perubahan

elektrokardiografi (EKG) dan peningkatan petanda jantung secara serial .

Sedangkan   American College of Cardiology/American Heart Association

( ACC/AHA ) pada tahun 2007 membuat pedoman untuk diagnosa IMA

yang meliputi : ditemukan adanya peningkatan kadar petanda jantung

( troponin ) diatas 99th   persentile URL , disertai tanda tanda iskemia

miokard dengan minimal salah satu hal berikut : 1) gejala iskemia,

2)perubahan EKG yang menunjukkan iskemia baru ( perubahan ST-T baru

atau left bundle branch blok ( LBBB ) yang baru, 3) adanya gelombang Q

patologis pada EKG,4)secara radiologi ditandai hilangnya miokard yang

i bl t d h k di di b l 2 5

17

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 18/25

memprovokasi timbulnya iskemia, bila hasil follow up positif maka

didiagnosa sebagai IMA ( gambar 3 ). 8

Meskipun sensitif dalam mengidentifikasi adanya nekrosis miokard,

tapi troponin I tidak dapat memberikan informasi tentang penyebab dari

nekrosis miokard, sehingga diagnosis NSTEMI perlu dilengkapi dengan

kriteria IMA yang lain yaitu gejala klinis dan gambaran EKG. Deteksi

peningkatan dan penurunan cTnI lebih cocok untuk AMI dibanding dengan

kadarnya yang tetap, tidak terjadinya peningkatan mungkin terjadi pada

penderita jantung non iskemia. Oleh karena itu sebaiknya peningkatan

cTnI diobservasi pada pengukuran serial. 6,8,9,10

Nekrosis miokard yang ditandai oleh peningkatan kadar cTnI tidak

hanya disebabkan oleh infark miokard atau SKA tetapi bisa juga

disebabkan oleh penyakit lain seperti sepsis, atrial fibrilasi, gagal jantung,

emboli paru,miokarditis, kontusio miokard, dan gagal ginjal.Hal tersebut

terjadi karena pelepasan troponin tidak hanya disebabkan oleh degradasi

dari membran sel, tetapi kemungkinan juga disebabkan oleh peningkatan

permeabilitas membran sehingga terjadi pelepasan troponin kedalam

sirkulasi. 11,19

S l i b i ik j di IMA T i I

18

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 19/25

19Gejala yang mengarah SKA

Diagnosa non kardiak Mungkin SKAAngina stabil kronik

Terapi sesuaialternatif diagnosa

Lihat pedomanACC/AHA untukAngina stabil kronik

NSTEMI STEMI

Nondiagnostik ECGPetanda jantung 

normal

Perubahan gelombangST dan atau T

Nyeri terus menerusPetanda jantung positif Hemodinamik abnormal

Observasi12 jam atau lebih dari onset

Evaluasi untuk terapireperfusi

Definitif SKA

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 20/25

Gambar 3. Algoritma untuk pasien dengan suspek

SKA.8

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

 Telah dibahas mengenai metode pemeriksaan kardiak troponinn I,,

kegunaan klinis pemeriksaan kardiak troponin I, dan Algoritme

pemeriksaaan kardiak toponin I pada penderita sindrom koroner akut.

  Troponin I adalah subunit dari troponin kompleks yang terdapat

pada filamen aktin pada otot jantung dan dapat digunakan sebagai

petanda jantung pada sindrom koroner akut. Troponin I merupakan

petanda jantung pilihan pertama yang direkomendasikan oleh  American

College of Cardiology/American Heart Association ( ACC/AHA ) tahun

2007, sedangkan petanda jantung pilihan kedua adalah CK-MB. Hal ini

disebabkan karena kelebihan troponin I dibanding petanda jantung yang

lain yaitu, sensitifitas dan spesifitas tinggi , serta kadar yang meningkat 5

sampai 7 hari memberikan jendela diagnostik IMA yang lebih lama .

Peranan klinis troponin I selain sebagai penunjang diagnosa pada

i d k k k j kk d id k NSTEMI j

20

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 21/25

DAFTAR PUSTAKA

1. Appe FS, Jafe AS . Cardiac Function. in Tietz Textbook of Clinical

Chemistry and Molecular Diagnostics. 4th ed. Missouri: Elsevier

saunders ; 2006. p. 1619 -1670

2. Samsu N, Sargowo D. Tinjauan Pustaka Sensitivitas dan Spesifisitas

 Troponin T dan I pada Diagnosis Infark Miokard Akut. Maj Kedokt

Indon. 2007; Volum: 57, Nomor: 10, 363 -372

3. Sanhai WR, Ellof BC, Christenson RH. Cardiac and Muscle Disease. in

Clinical Chemistry Theory Analysis and Correlation 5th ed. Missouri :

mosby Elsevier; 2010. p. 677- 690

4. Ganong WF. Physiology of Nerve & Muscle Cells. in Review of 

Medical Physiology.21th

ed. New York: ange Medical Books/McGraw-Hill Medical Publishing Division ;2003. Section II.

5. Thygesen K, Alpert JS, White HD. Universal definition of myocardial

infarction. European Heart Journal. 2007; 28, 2525–2538

6. Bhatt DL, Flather MD. Handbook of Acute Coronary Syndromes 2th

ed. London : Remedica Publishing ; 2004

21

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 22/25

for Early Diagnosis of Myocardial Infarction and Prediction of Risk of 

Adverse Events. Clinical Chemistry; 2009. 55:5. 930–937

13.Kavsak PA, Xue SW, Ko DT, MacRae AR, Jaffe AS. Short- and Long-

 Term Risk Stratification Using a Next-Generation, High-Sensitivity

Research CardiacTroponin I (hs-cTnI) Assay in an Emergency

Department Chest Pain Population. Clinical Chemistry. 2009; 55:10

1809–1815

14. AH Wu . Cardiac Markers 2 th ed. New Jersey : Humana Press Inc ;

2003

15.Melanson SE, Tanasijevic MJ, Jarolim P. Cardiac Troponin Assays: A

View From the Clinical Chemistry Laboratory. Circulation journal of 

American Heart Association. 2007;116;e501-e504

16.Tate JR. Troponin revisited 2008: assay performance. Clin Chem LabMed. 2008;46(11):1489–1500

17.Eggers KM, Jaffe AS, Lind L, Venge P, Lindahl B. Value of Cardiac

  Troponin I Cutoff Concentrations below the 99th Percentile for

Clinical Decision-Making. Clinical Chemistry. 2009; 55:1 85–92

18.Panteghini M, Bunk DM, Christenson RH, Katrukha A, Porter RA,

S hi l l S d di i f i

22

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 23/25

Tabel 4. Methodologi dari 13 uji cardiac troponin (cTn) pada automated platforms.

23

Cardiaci

Sieme TosohAIA

Siem Beckm DiaSoi

Sieme MKIP hf

Abbot Abbot Siemens(B )

Ortho-Cli i

InnotrAi !

Biomei

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 24/25

troponinassay

ns(DadeBehring)Stratu

s CS

AIA ens(DadeBehring)Strat

us

Rxl

anCoulterAccess

rinLiaison

ns(DPC)Immulite

Pathf ast

tAxSY M

tArchitect

(Bayer)ADVIACentaur

ClinicalVitrosECi

ac Aio! rieuxVidas

Parame

ters

cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI cTnI

Captureantibody(s)and

matrix

MAb-anti-cTnIGlassfibrepaper

MAb-anti-cTnIBeadsaa 41–49

MAb-anti-cTnIChromiumdioxideparticles

MAb-anti-cTnIParamagneticparticlesaa 27–40

MAb-anti-cTnIParamagneticparticlesaa 27–39

MAb-anti-cTnIBeads

MAb-anti-cTnIParamagneticparticles

2MAbs- anti-cTnILatexmicro-particlesaa

24–40aa87–91

2MAbs-Paramagneticanti-cTnIparticlesaa 87–

91aa 24–

40

2Biotinyl-ated-MAbsanti-cTnIParamagneticlatexparticle

saa 41–49aa 87–

91

Biotinyl-ated-MAb-anti-cTnIPlatewellaa 24–40

aa 41–49

Biotinyl-ated-MAb-anti-cTnIPlatewellaa 41–49

aa190–196

MAb-anti-cTnISolidphasereceptacle

Detectionantibody(s)and tag

ALP-MAb-anti-cTnI

ALP-MAb-anti-cTnIaa 87–91

ALP-MAb-anti-cTnI

ALP-MAb-anti-cTnIaa 41-49

Isoluminol-goatPAb-anti-cTnI

aa 80–110

ALP-goatPAb-anti-cTnI

ALP-MAb-anti-cTnI

Biotinyl-ated-MAb-anti-cTnI

ALP-PAb-anti-biotinaa

41–49

Acridiniumderivative-MAb-anti-

cTnIaa 41–49

Acridiniumester-goatPAb-anti-

cTnIaa 27–40

HRP-MAb-anti-cTnIaa 87–91

Europium-labelledMAb-anti-

cTnIaa137–148

ALP-MAb-anti-cTnI

Separation step

Glassfibrepaper

Magneticfield

Magneticfield

Magneticfield

Magneticfield

Magneticfield

Magneticfield

Glassfibre

Magneticfieldmatrix

fieldqMagnetic avidin-strept-micro-

d

Platewell –strept-avidin-coated

Platewell –strept-avidin-coated

Solidphasereceptacle

24

5/12/2018 55511732-tinjauan-pustaka-troponin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/55511732-tinjauan-pustaka-troponin 25/25

peroxide; MAb, mouse monoclonal anti-cTn antibody; 4-MUP, 4-methylumbelliferyl phosphate; PAb, polyclonal anti-cTn

antibody.

25