54132646-isi-makalah-kdm.docx
DESCRIPTION
LATRANSCRIPT
Makalah
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PEMBERIAN MAKAN ENTERAL MELALUI SLANG GASTROSTOMI PADA KLIEN
POST GASTREKTOMI PARSIAL
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KDM II
Disusun oleh :
1. Akhditia Citratami Wandaniatri NIM. P07120110002
2. Dinasti Luksana NIM. P07120110009
3. Jati Anisa Istighfar NIM. P07120110022
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN2011
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pemberian Makanan
Enternal Melalui Slang Gastrostomi pada Klien Post Gastrektomi Parsial ”.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas KDM II pendidikan
Diploma III Keperawatan di POLTEKKES Yogyakarta Jurusan
Keperawatan.
Selama penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada,
1. Ibu DR. Lucky Herawati M.Sc., SKM selaku direktur POLTEKKES
KEMENKES Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk penyusunan karya tulis ilmiah ini,
2. Ibu Maria H. Bakri, S.K.M., M.Kes. selaku ketua Jurusan
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyusun karya tulis ilmiah ini,
3. Ibu Siti Fauziah M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, nasehat, kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini,
4. Semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini dan
tidak bisa kami sebutkan satu- persatu.
Penulis sadar bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, untuk itu penulis memohon saran yang
membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis
ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan semoga kita
selalu mendapat ridho dari Allah SWT.
Yogyakarta, Desember 2011
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penderita Post Gastrektomi Parsial di Indonesia cukup banyak,
Hal ini mengharuskan tenaga kesehatan untuk mempunyai keahlian
dibidang tersebut.
Post gastrektomi parsial adalah keadaan dimana seseorang
telah elakukan insisi lambung. Seseorang yang mengalami post
gastrektomi parsial akan mengalami gangguan untuk melakukan
pencernaan secara normal, sehingga untuk tetap menjaga agar
kebutuhan nutrisi dan cairan dalam tubuh terpenuhi maka dilakukan
pemasangan slang gastrektomi. Melalui selang inilah makanan yang
berupa cairan berisi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat
dan air dimasukkan langsung dari lubang hidung ke lambung melalui
selang gastrektomi melalui persetujuan dari dokter yang merawat.
Dibutuhkan kerja sama yang baik antara penderita, orang tua
atau anggota keluarga lainnya dan dokter yang dipercayakan untuk
merawat penderita post gastrektomi parsial agar mencapai hasil
pengobatan yang optimal. Kerjasama tersebut hanya dimungkinkan
apabila terdapat pengertian dari berbagai pihak mengenai segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada penderita post gastrektomi.
Oleh karena itu dalam makalah ini, kami membahas tentang
seluk beluk post gastrektomi parsial beserta dengan nutrisi yang
diperlukan untuk penderita post gastrektomi parsial
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian post gastrektomi parsial, slang
gastrostomi, dan nutrisi enteral.
2. Mengetahui tujuan pemasangan slang gastrektomi.
3
3. Mengetahui macam-macam slang gastrostomi.
4. Mengetahui indikasi pemasangan slang gastrostomi, post
gastrektomi parsial, dan nutrisi enteral.
5. Mengetahui kontraindikasi pemasangan slang gastrostomi, post
gastrektomi parsial, dan nutrisi enteral.
6. Mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien post
gastrektomi parsial.
7. Mengetahui pemeriksaan penunjang post gastrektomi parsial
8. Mengetahui manfaat nutrisi enteral.
9. Mengetahui route pemberian nutrisi enteral.
10.Mengetahui halangan yang mungkin terjadi pada pemberian
nutrisi enteral.
11.Mengetahui dasar penentuan kebutuhan nutrisi
12.Mengetahui komposisi formula untuk makanan enteral.
C. Manfaat
1. Ditujukan kepada mahasiswa :
a. Dapat mengetahui pengertian post gastrektomi parsial, slang
gastrostomi, dan nutrisi enteral.
b. Dapat mengetahui tujuan pemasangan slang gastrektomi.
c. Dapat mengetahui macam-macam slang gastrostomi.
d. Dapat mengetahui indikasi pemasangan slang gastrostomi,
post gastrektomi parsial, dan nutrisi enteral.
e. Dapat mengetahui kontraindikasi pemasangan slang
gastrostomi, post gastrektomi parsial, dan nutrisi enteral.
f. Dapat mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi pada
pasien post gastrektomi parsial.
g. Dapat mengetahui pemeriksaan penunjang post gastrektomi
parsial
h. Dapat mengetahui manfaat nutrisi enteral.
i. Dapat mengetahui route pemberian nutrisi enteral.
4
j. Dapat mengetahui halangan yang mungkin terjadi pada
pemberian nutrisi enteral.
k. Dapat mengetahui dasar penentuan kebutuhan nutrisi
l. Dapat mengetahui komposisi formula untuk makanan
enteral.
m. Dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan makalah
2. Ditujukan kepada pembaca :
a. Dapat menambah pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada klien post gastrektomi parsial melalui slang
gastrostomi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Slang Gastrostomi
1. Pengertian Slang Gastrostomi
Slang adalah saluran yang biasa terbuat dari karet. Gastrostomi
adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membuat lubang
kedalam lambung untuk tujuan pemberian makanan dan cairan.
Sedangkan arti slang gastrostomi adalah slang yang dimasukkan ke
dalam lubang lambung berupa kateter yang berfungsi sebagai saluran
makanan atau pengeluaran cairan.
2. Tujuan Pemasangan Slang Gastrektomi
a. Untuk memberikan makanan melalui kateter
b. Mengeluarkan cairan / isi lambung dan gas yang ada ada dalam
gaster (dekompresi)
c. Drainase
3. Macam-macam Slang Gastrostomi
a. Foley
Kateter Foley adalah kateter yang sama yang digunakan
untuk kateterisasi kandung kemih dan bervariasi dalam ukuran
8 -24 French (atau lebih besar). Ini mungkin merupakan kateter
terbaik yang digunakan pada UGD, karena ini lebih lembut dari
tabung gastrostomy Mickey dan mudah ditemukan.
b. Mickey
Slang Gastroromi Mickey adalah salah satu jenis kateter
Foley yang lebih aman dari slang lainnya. Slang ini biasanya
ditempatkan di anak-anak dibandingkan dengan slang
gastrostomi jangka panjang lainnya. Slang ini cukup lembut dan
6
jika lubang tempat memasukkan gastrostomi menyempit, maka
akan sulit untuk memasukkan slang tersebut. Slang ini
mempunyai ukuran yang bermacam-macam tetapi paling umum
digunakan ukuran 14 French. Slang ini jarang ditemukan di
UGD.
c. Button' Bard
Slang ini lebih banyak digunakan pada zaman dulu. Slang ini
lebih sulit untuk disisipkan dan harus menggunakan alat pelurus
untuk memasukkan ke perut. Hanya dokter yang
berpengalaman dalam pemasangan ini berhak melakukan
pemasangan ini.
d. Perkutan Endoskopi Gastrostomi
Slang jenis ini biasanyadigunakan pada saat operasi dengan
bantuan endoskopi. Slang ini mempunyai ukuran yang berbeda-
eda, tetapi yang biasa digunakan sekitar 15 cm dan tersedia
juga dalam ukuran 12, 16, 20 French. Jika slang gastrostomi
terlalu lama di dalam perut, biasanya cukup sulit untuk
dikeluarkan. Jika slang jatuh, maka slang dapat diganti dengan
kateter Foley sebagai tindakan sementara.
e. Pezzer (jamur) kateter
Biasanya ini hanya dimasukkan dalam O.R. - Mereka
memiliki satu lumen dengan balon, tapi luarnya terlihat mirip
dengan Foley.
4. Indikasi Pemasangan Slang Gastrostomi
Pemberian makanan melalui gastrostomi dilakukan pada klien
dengan :
a. Karsinoma
7
b. Striktur
c. Trauma
d. Atresia esophagus
e. Disfagia
5. Kontraindikasi Pemasangan Slang Gastrostomi
a. Diskoreksi koagulopati atau trombositopenia
b. Severe ascites
c. Ketidakstabilan hemodinamik
d. Sepsis
e. Intra-abdomen perforasi
f. Aktif peritonitis
g. Infeksi pada lubang tempat slang
h. Lambung obstruksi (jika PEG sedang digunakan untuk
makan)
i. Severe gastroparesis (jika PEG tabung sedang digunakan
untuk makan)
j. Pengalaman gastrektomi total
k. Kesalahan prosedur
6. Relatif kontraindikasi
a. Berpotensi resiko kebocoran saluran PEG
b. Hepatomegali
c. Splenomegali
d. Portal hypertension dengan varises lambung
e. Pengalaman operasi perut sebelumnya (kemungkinan
adanya adhesi dan interposisi usus)
f. Ventral hernia
g. Peritoneal dialysis
h. Pengalaman gastrektomi parsial
B. Post Gastrektomi Parsial
8
1. Pengertian Post Gastrektomi Parsial.
Gastrektomi berasal dari kata Gaster yang berarti lambung dan
tomi yang berarti pemotongan. Gastrektomi parsial adalah eksesi
lambung sebagian (Kamus Kedokteran Dorland, 1996). Sedangkan
Post Gastrektomi Parsial adalah keadaan yang dialami setelah eksesi
lambung sebagian.
2. Indikasi Post Gastrektomi Parsial
a. karsinoma lambung
b. gastric ulcer
3. Kontraindikasi Post Gastrektomi Parsial
a. Umum
b. perable
4. Komplikasi Post Gastrektomi Parsial
Komplikasi yang dapat terjadi pada operasi ini adalah
perdarahan,kebocoran pada anastomosis, infeksi luka operasi,
gangguan respirasi, dan prolem yang berkaitan dengan balans cairan
dan elektrolit
a. Dehidrasi
b. Mual–muntah
c. Ketidakseimbanganelektrolit
d. Aspirasi
e. pneumonia
f. Infeksiluka
g. Hemorogi syok
5. Pemeriksaan Penunjang Post Gastrektomi Parsial
a. Esofagogastroduodenoskopi
b. Ronsen OMD
c. USG
d. CT Scan
9
C. Nutrisi Enteral
1. Pengertian Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula
nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric tube),
nasogastric tube (NGT), atau nasojejunal tube dapat secara manual
maupun dengan bantuan pompa mesin (Setiati, 2000). Pemberian
nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12 jam sampai 48 jam setelah
pasien masuk ke dalam perawatan intensif [ICU]) lebih baik
dibandingkan pemberian nutrisi parenteral. Pada pasien dengan
pembedahan, pemberian nutrisi enteral harus dikonfirmasikan dengan
tanda munculnya flatus. Pada prinsipnya, pemberian formula enteral
dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap sampai
mencapai dosis maksimum dalam waktu seminggu. Makanan enteral
yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam waktu maksimal 4
jam, waktu selebihnya akan membahayakan karena kemungkinan
makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri
2. Manfaat Nutrisi Enteral.
Manfaat dari pemberian nutrisi enteral antara lain:
a. Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus
b. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
c. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran
cerna
d. Mengurangi proses katabolic
e. Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna
f. Mempercepat penyembuhan luka
g. Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral
h. Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek
dibandingkan dengan Nutrisi Parenteral
3. Indikasi Nutrisi Enteral
10
Indikasi pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral antara lain:
a. Pasien yang sama sekali tidak bisa makan
b. Makanan yang masuk tidak adekuat
c. Pasien dengan sulit menelan
d. Pasien dengan luka bakar yang luas
4. Kontraindikasi Nutrisi Enteral
Kontra indikasi pemberian nutrisi enteral mencakup antara lain:
a. Kondisi-kondisi yang mengakibatkan perubahan fungsi
saluran cerna (osbtruksi)
b. menyeluruh pada saluran cerna bagian distal, perdarahan
saluran cerna yang hebat, fistula enterokutan high-output,
intractable diarrhea, kelainan congenital pada saluran cerna)
c. Gangguan perfusi saluran cerna (instabilitas hemodinamik,
syok septic)
d. Kelainan anatomi saluran cerna
5. Route pemberian nutrisi enteral
a. Nasogastrik: pemberian melalui nasogastrik memerlukan
fungsi gaster yang baik, motilitas dan pengosongan gaster
yang normal.
b. Transpilorik: pemberian transpilorik efektif jika ada atoni
gaster.
c. Perkutaneus: bila bantuan nutrisi secara enteral dibutuhkan
lebih dari 4 bulan. Jejunostomi diberikan bila ada GER,
gastroparesis, pankreatitis.
6. Halangan yang mungkin terjadi pada pemberian nutrisi enteral
a. gagalnya pengosongan lambung,
b. aspirasi dari isi lambung
c. diare
d. sinusitis
11
e. esofagitis
f. salah meletakkan pipa
7. Dasar penentuan kebutuhan nutrisi
Kebutuhan energi dipengaruhi oleh maturitas, derajat stres,
adanya sepsis atau kondisi kritis. Besarnya energi yang diperlukan
dihitung berdasarkan BB ideal menurut TB. Kebutuhan energi akan
meningkat ataupun menurun tergantung pada faktor aktifitas,
komposisi tubuh dan stadium penyakit. Komponen energi ekspenditur
harian pada anak adalah: metabolisme basal, aktivitas fisik, energi
untuk pertumbuhan, efek termik dari makan, termoregulasi,
kehilangan (feses). Perkiraan perhitungan Resting Energy
Expenditure (REE) adalah berdasarkan jenis kelamin, BB, TB, dan
umur. Selanjutnya ditambahkan faktor koreksi (pertumbuhan, stres
operasi, aktifitas dsb).
REE ditentukan sesuai umur sebagai berikut: Umur (tahun) REE
(kkal/kgBB/hari)
a. 0 - 1 55
b. 1 - 3 57
c. 4 - 6 48
d. 7 - 10 40
e. 11- 14 (Laki/Perempuan) 32/28
f. 15- 18 (Laki/Perempuan) 27/25
g. 0 - 1 55
8. Komposisi formula untuk makanan enteral
Makanan enteral sebaiknya mempunyai komposisi yang
seimbang. Kalori non protein dari sumber karbohidrat berkisar 60-70%;
bisa merupakan polisakarida, disakardida mapun monosakarida.
Glukosa polimer merupakan karbohidrat yang lebih mudah diabsorpsi.
Sedangkan komposisi kalori non protein dari sumber lemak berkisar
antara 30-40%; bisa merupakan lemak bersumber dari Asam Lemak
12
Esensial (ALE/EFA). Lemak ini mempunyai konsentrasi kalori yang
tinggi tetapi sifat abrsorpsinya buruk. Lemak MCT merupakan bentuk
lemak yang mudah diabsorpsi. Protein diberikan dalam bentuk
polimerik (memerlukan enzim pankreas) atau peptida. Protein whey
terhidrolisis merupakan bentuk protein yang lebih mudah diabsorpsi
daripada bentuk asam amino bebas. Pada formula juga perlu
ditambahkan serat; serat akan mengurangi risiko diare dan
mengurangi risiko konstipasi, memperlambat waktu transit makanan
pada saluran cerna, merupakan kontrol glikemik yang baik. Serat juga
mempromosikan fermentasi di usus besar sehingga menghasilkan
SCFA yang merupakan faktor trofik. SCFA menyediakan energi untuk
sel epitel untuk memelihara integritas dinding usus.
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Slang gastrostomi adalah slang yang dimasukkan ke dalam
lubang lambung berupa kateter yang berfungsi sebagai saluran
makanan atau pengeluaran cairan.
Tujuan Pemasangan Slang Gastrektomi yaitu untuk
memberikan makanan melalui kateter, mengeluarkan cairan / isi
lambung,dan drainase
B. Saran
Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada klien post gastrektomi
parsial melalui slang gastrotomi bukanlah hal yang mudah. Tenaga
kesehatan harus memperhatikan segala kemungkinan atau
kontraindikasi yang dapat terjadi pada pasien post gastrektomi agar
meminimalisir akibat negatif dari post gastrektomi parsial.
14