51646970 materi laporan mekanisme katup automatic timer tmd

Upload: artom-h

Post on 08-Jul-2015

121 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Job11. Mekanisme Katup & Automatic Timer A. Kompetensi : Setelah selesaikan praktikum diharapkan mahasiswa dapat: Menbongkar dan merakit komponen Mekanisme Katup & Automatic Timer 1. dengan prosedur yang benar. 2. Memeriksa kondisi komponen-komponen dan menganalisa gangguan / kerusakan yang terjadi. 3. Menerangkan cara kerja Mekanisme Katup & Automatic Timer B. Alat dan bahan : 1. Mekanisme Katup & Automatic Timer 2. Kunci SST 3. Tool box 4. Nampan 5. Majun C. Keselamatan Kerja : 1. Celupkan tanagn saudara kedalam solar sebelum melepas dan merakit Mekanisme Katup & Automatic Timer 2. Tempatkan semua komponen pada nampan yang diisi solar D. Mekanisme Katup a. Metoda Menggerakkan Katup

Camshaft digerakkan oleh crank-shaft dengan 3 cara : 1. Timing gear. 2. Timing chain. 3. Timing belt.

Gambar 27. Katup dan Kelengkapannya

b. Pengangkat Katup ( Tappet valve )

Pengangkat katup (valve lifter) berfungsi untuk mene-ruskan gerakan camshaft ke push rod. Pada motor yang meng-gunakan lifter konvensional celah katupnya harus distel, tetapi ada mesin yang menggunakan hydraulic lifter tidak perlu melakukan pe-nyetelan celah katup karena ce-lahnya selalu 0 mm.

c. Batang Penekan ( Push rod )

Batang penekan (push rod) ber-fungsi untuk meneruskan gerak-an lifter ke rocker arm.

d. Rocker Arm dan Shaft

Rocker arm berfungsi untuk me-nekan katup saat tertekan ke atas oleh push rod. Rocker arm dilengkapi skrup dan mur pengunci untuk penyetelan celah katup. Pada motor yang mengguna-kan lifter hidraulis tidak dilengkapi skrup dan mur pengunci.

e. Valve Timing Diagram Valve timing diagram adalah diagram waktu kerja katup. Valve timing diagram dipengaruhi oleh bentuk cam dan celah katup.

f. Celah Katup

Celah katup adalah celah yang terdapat pada mekanis-me katup (dari camshaft sampai katup). Apabila tidak terdapat celah katup akan menyebabkan saat motor panas, pada mekanisme katup terjadi pe-muaian yang menyebabkan katup tidak menutup rapat. E. Alat Laju Otomatis (Automatic Advance Unit) Laju awal penyetelan dirancang untuk melakukan penyesuaian penyetelan injeksi secara otomatis untuk menyamakan dengan perubahan kecepatan mesin.

Gambar 9 Pada kecepatan mesin yang rendah, piston timer ditahan dari penghentian yang dilakukan oleh pegas timer. Ketika kecepatan mesin bertambah, tekanan pompa penyupali bahan bakar juga meningkat, yang akan menggerakkan pegas timer dengan sangat cepat. Gerakan piston pegas timer ditransmisi melalui sebuah pin yang menuju perangkat roller ring, yang mengakibatkannya berputar berlawanan arah dengan arah pompa tersebut, sehingga memajukan penyetelan terhadap injeksi. Sebagai suatu cara lebih jauh untuk mencegah terjadinya tetesan pada injektor, beberapa pompa disesuaikan dengan valve penghantar konvensional, yang berada di dalam fitting keluaran bahan bakar. Cam ring bisa terkunci pada posisinya dengan menggunakan stud yang mengunci ke dalam cam ring dan bekerja bersama piston di dalam silinder maju

otomatis yang berada di bawah pompa tersebut. Sistem maju otomatis (automatic advance system) sebagian memutar cam ring di dalam rumah untuk memajukan atau memperlambat kondisi injeksi.

Gambar 11 Peningkatan Penyetelan Otomatis (Automatic Timing Advance) Peningkatan penyetelan bahan bakar injeksi otomatis sebagian dikerjakan dengan cara memutar cam ring yang terdapat di dalam rumah pompa. Alat peningkat otomatis tersebut dipasang di atas bagian bawah pompa dan terdiri atas wadah yang menjadi tempat untuk lobang silinder, piston yang bekerja di dalam lobang, dan pegas(-pegas) yang membiaskan piston tersebut dari satu ujung silinder ke ujung lainnya. Piston tersebut berhubungan dengan sekrup berkepala bulat atau stud, yang mengunci ke dalam cam ring, dan gaya pegas berada pada arah tertentu dimana cam ring tertahan searah dengan putaran pompa, posisi yang lambat. Piston tersebut bergerak terhadap pegas oleh bahan bakar yang berasal dari pompa transfer. Karena kecepatan pompa dan tekanan pompa transfer meningkat, piston bergerak cepat untuk menekan pegas, sehingga meningkatkan penyetelan pompa injeksi sesuai dengan kecepatan dan rotasi pompa. Setiap kecenderungan dimana cam ring bergerak ke arah posisi lambat karena adanya penaruh dari cam follower rollers pada cam lobe dicegah lewat valve valve check berbentuk bola di dalam stud penyuplai bahan bakar, yang mengakibatkan bahan bakar masuk ke dalam silinder. Jika mesin dihentikan atau kecepatannya dikurangi, mekanisme pnambah dimungkinkan untuk kembali ke posisi lambat pada kondisi pegas karena adanya seedikit kebocoran bahan bakar namun terkontrol antara piston dan silinder.