5. teori lokasi

25
teori lokasi Riyadi HP

Upload: spmbstan

Post on 04-Jul-2015

348 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Teori lokasi

teori lokasi

Riyadi HP

Page 2: 5. Teori lokasi

• Von Thunen (1826) adalah pelopor teori lokasi dan orang pertama yang membuat model analitis dasar dari hubungan antara pasar, produksi, dan jarak. Von Thunen menggambarkan bahwa perbedaan biaya transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah.

• Asumsi dasar model von Thunen:– Suatu daerah terisolasi (isolated state) terdiri dari kota dan daerah pertanian.– Kota menjadi pasar bagi surplus daerah pertanian.– Daerah pertanian hanya menjual hasil pertaniannya ke kota.– Daerah pertanian mempunyai kondisi lingkungan yang homogen.– Petani-petani berusaha memaksimalkan keuntungan dan mampu menyesuaikan tipe

pertanian dengan permintaan pasar.– Daerah pertanian hanya mempunyai satu macam angkutan darat (gerobak kuda).– Biaya angkutan berbanding langsung dengan jarak perjalanan.

Page 3: 5. Teori lokasi

• Weber (1909) dari Jerman merintis teori lokasi yang berorientasi pada tempat (lokasi). Kasus penentuan lokasi dalam teori ini yaitu menentukan lokasi pusat-pusat distribusi yang akan digunakan sebagai pusat pelayanan pelanggan. Pelayanan dilakukan dengan mengantar barang ke tempat pelanggan.

• Konsep teori ini adalah memilih lokasi sedemikian rupa sehingga jarak yang ditempuh ke berbagai pusat pelayanan menjadi minimum. Usaha meminimumkan jarak ini secara implisit berarti memperhitungkan biaya angkutan yang minimum. Jika biaya produksi dan pemasaran per satuan hasil dianggap tetap, maka biaya yang relevan dalam penentuan harga adalah biaya angkutan.

Page 4: 5. Teori lokasi

• Christaller (1933) menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah.

• Christaller mengembangkan modelnya untuk suatu wilayah abstrak dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:– Topografi yang seragam sehingga tidak ada bagian wilayah yang mendapat

pengaruh dari lereng dan pengaruh alam lain dalam hubungan dengan jalur pengangkutan.

– Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah.– Kehidupan ekonomi yang homogen, penduduk memiliki daya beli yang sama dan

tersebar secara merata pada seluruh wilayah.– Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimisasi jarak/biaya.

• Suatu tempat merupakan pusat pelayanan. Menurut Christaller (1933) pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar di dalam wilayah menurut pola berbentuk segi enam. Christaller (1933) menyatakan bahwa produsen berbagai jenis barang untuk orde yang sama cenderung berlokasi pada pusat dari wilayahnya sehingga pusat tersebut menjadi lokasi konsentrasi dan membentuk kota.

Page 5: 5. Teori lokasi

• Metode center of gravity menggunakan beban sebagai salah satu variabelnya. Hasil yang diper oleh berupa koordinat pusat gravitasi.

• Metode load distance merupakan metode penentuan lokasi dengan memperhitungkan beban (load) dan jarak (distance). Metode ini dilakukan untuk menentukan lokasi yang mempunyai biaya minimum dihitung secara relatif dari seluruh lokasi yang ada. Jarak dihitung dari lokasi alternatif ke semua lokasi-lokasi yang ada.

• Jarak antara dua tempat bisa dihitung dalam tiga macam:– Jarak rectiliniear– Jarak euclideance– Jarak riil

Page 6: 5. Teori lokasi

Grafitasi & Teori Interaksi

• Model grafitasi pertama kali digunakan dalam ilmu geografi oleh E.J. Ravenstein untuk meneliti hukum migrasi pada tahun 1885 – 1889.

• Model Grafitasi (yang didasarkan pada hukum Issaac Newton) diterapkan dalam studi geografi pemasaran dan studi transportasi

• Hukum Grafitasi“Besarnya kekuatan tarik menarik antara dua benda adalah berbanding terbalik dengan jarak dua benda pangkat dua”Penerapan Dalam Interaksi SosialInteraksi antara kelompok manusia satu dengan kelompok manusia lain sebagai produsen dan konsumen beserta barang-barang yang diperlukan, menunjukkan adanya gerakan (movement). Produsen suatu barang pada umumnya terletak di sebuah tempat tertentu dalam ruang geografi (geographical space), sedang para pelanggannya tersebar dengan pelbagai jarak di sekitar produsen.

Page 7: 5. Teori lokasi

Faktor Yang Mempengaruhi Luas Areal Interaksi

• Tinggi rendahnya treshold (treshold adalah jumlah minimal penduduk dalam kaitannya dengan interaksi sosial)

• Padat tidaknya suatu kawasan• Perbedaan kultur dan perbedaan daya beli penduduk

Carroter, telah mengadakan analogi antara formula interaksi dengan hukum grafitasi dalam bentuk sbb:

Iij= Pi . Pj/(Dij)2

Di mana : I ij = interaksi antara tempat i dan jPi = jumlah penduduk di tempat iPj = jumlah penduduk di tempat jDij = jarak antara tempat i dan j

Page 8: 5. Teori lokasi

Kenapa jarak harus pangkat 2 ?

• Haggett (1970), menyatakan bahwa variasi pangkat untuk jarak adalah 0,4 s/d 3,3

• Apabila relief atau topografi antara dua tempat itu datar dan daerah geraknya luas, dipergunakan pangkat 0,4.

• Apabila topografinya kasar dan daerah geraknya sempit dipergunakan angka 3,3

• Jalan Tengah, mean dari keduanya adalah 1,94 dan dibulatkan menjadi 2.

Page 9: 5. Teori lokasi

CONTOH:

• Hasil Sensus 1980 jumlah pendudukYogya = 398.192 Surakarta = 462.825Salatiga = 85.740Magelang = 123.358

Jarak antara:Yogya – Surakarta 60 kmSurakarta – Salatiga 42 kmSalatiga – Magelang 40 kmMagelang-Yogyakarta 41 km

Interaksi :Iy-su = (398.192 x 462.825)/602 = 51Isu-sa = (462.825 x 85.740)/422 = 22Isa-mg = (85.740 x 123.358)/402 = 7Img-y = (123.358 x 398.192)/412 = 29

Iy-su tertinggi, meskipun jarak terjauhkarena:1. Keduanya merupakan kota pelajar dan kota budaya.2. Keduanya dihubungkan dengan Jalan Negara3. Keduanya mempunyai jumlah penduduk yang besar

Page 10: 5. Teori lokasi

Breaking Point Model

• Adalah model untuk mengetahui titik henti, untuk menentukan lokasi penempatan suatu objek.

b

a

abb

P

P1

JJ

Di mana Jb = Breaking Point antara tempat a dan tempat b (dihitung dari tempat b) Jab= Jarak antara tempat a dan tempat b Pa = Jumlah penduduk di tempat a Pb = Jumlah penduduk di tempat b

Page 11: 5. Teori lokasi

Contoh :

• Jumlah penduduk kota A : 341.586• Jumlah penduduk kota B : 688.643• Jarak Kota A – Kota B : 100 km

b

a

abb

PP

JJ

1

= 100/(1+√341586/668643) = 58,8

Jadi penempatan objek adalah pada jarak 59 km dari Kota B atau 41 km dari kota A

A B100 km

341.586 688.64358,8 km

Page 12: 5. Teori lokasi

Reilly’s Law of Gravitation Model

• Model ini merupakan modifiaksi dari model grafitasi yang menjelaskan bagaimana penduduk dalam suatu kawasan di antara dua kota akan memilih kota mana yang menjadi tempat untuk berbelanja.

Asumsi-asumsi1. Faktor utama yang menentukan atau mempengaruhi preferensi

konsumen terhadap pemilihan kota untuk berbelanja adalah jumlah penduduk dan jarak.

2. Model ini hanya menganalisis dua kota atau dua pusat perbelanjaan.3. Semakin besar populasi dan semakin dekat jaraknya, maka daya tariknya

juga semakin besar.

Page 13: 5. Teori lokasi

Bentuk Model

Dalam Hal ini :

B = Persentase Komponen yang akan menuju kotaP = PopulasiD = Jarak konsumen terhadap pusat perbelanjaanN = eksponen populasin = eksponen jarak

a

b

b

aB

B

DD

PP

nN

b

a

Page 14: 5. Teori lokasi

Elwood’s Modification Model

Model ini merupakan modifikasi model dari Reilly’s model

Asumsi-asumsi :1. Faktor utama yang menentukan atau mempengaruhi preferensi

konsumen terhadap pemilihan kota untuk berbelanja adalah luas pusat perbelanjaan (retail space) dan waktu tempuh kendaraan.

2. Model ini menyatakan bahwa semakin besar luas ruang pusat perbelanjaan dan semakin sedikit/singkatnya waktu tempuh kendaraan, maka daya tarik suatu pusat perbelanjaan akan semakin besar.

3. Model ini hanya digunakan untuk menganalisis dua pusat perbelanjaan saja.

Page 15: 5. Teori lokasi

Bentuk Model

a

b

b

aB

B

TT

SS

nN

b

a

Dalam hal ini : S = Luas Suatu Pusat Perbelanjaan T = Waktu tempuh ke pusat perbelanjaan N = eksponensial Luas Ruang = 2 n = eksponensial waktu tempuh = 1

Page 16: 5. Teori lokasi

Huff’s Probability Formulation Model

• Model ini merupakan pengembangan dari model grafitasi dan model ini dapat digunakan untuk menganalisis lebih dari dua ruang/pusat perbelanjaan.

Asumsi-asumsi:• Besar kecilnya probabilitas kunjungan sangat ditentukan oleh luas pusat

perbelanjaan dan waktu tempuh kendaraan untuk mencapainya.• Semakin besar luas pusat perbelanjaan dan semakin dekat/singkat waktu

yang diperlukan untuk menuju suatu pusat perbelanjaan, maka daya tarik pusat perbelanjaan itu akan semakin besar.

Model ini dapat digunakan untuk menganalisis lebih dari dua pusat perbelanjaan.

Page 17: 5. Teori lokasi

Bentuk Model

ijS

ijSCP

T

Tb

ij

b

j

ij

/

/)(

Dalam hal ini :P(Cij) = Probabilitas penduduk di wilayah i untuk berbelanja di Pusat Perbelanjaan jSj = Luas total pusat perbelanjaan j∑(Sij) = Total luas ruang perbelanjaan di kawasan jTi = Jarak tempuh kendaraan ke pusat perbelanjaan iB = konstata = 2

Page 18: 5. Teori lokasi

Where do firms locate?

The location decisions of firms are based on profit maximization.A firms’s potential profit varies across space for several reasons:1. It is costly to transport inputs and outputs, and locations with

relatively low transport costs will generate higher profits, c.p.2. Some inputs cannots be transported at all and locations with

inexpensive local (nontransferable) inputs will generate higher profits, c.p.

3. Some firms benefit from proximity to other firms in the same industry (localization economies) and other firms benefit from being in a large diverse city (urbanization economies)

4. The public sector levies taxes and provides public goods and service, and locations with a relatively efficient public sector will generate higher profits, c.p.

Page 19: 5. Teori lokasi

Transferable inputs and outputs

Transfer-oriented firmsResource-oriented firms

100

60

Forest (F) 10X (distance from forest)

Market (M)

Total transport cost = PC + DC

Procurement cost (PC )

Distribution cost (DC )

$

Page 20: 5. Teori lokasi

Transferable inputs and outputs

Transfer-oriented firmsMarket-oriented firms

Market (M)

40

10

Sugar plantation (F) 10X (distance from input source)

Total transport cost = PC + DC

Procurement cost (PC )

Distribution cost (DC )

$

Page 21: 5. Teori lokasi

The principle of median location

w x y s

0 1 2 3

z

10

2 8 1

$4 $16 $2

10

$20

Distance from w

Number of consumers

Monetary weight

Example: Pizza delivery

Page 22: 5. Teori lokasi

The principle of median location

S1 S2 S3 S4

4 4 4 4

L

17

Locations

Demand

Median location in the Large City

Page 23: 5. Teori lokasi

Labor markets and location choices

Transport cost vs labor cost

50

30

T 10distance from market & inputs

Market (M)

Total cost = Transport cost + labor cost

Transport cost

Labor cost

$

Firm locates close to market and inputs

Page 24: 5. Teori lokasi

30

10

T 10

Labor cost

$

Transport cost vs labor cost

Labor markets and location choices

Total cost = Transport cost + labor cost

Transport cost

Firm locates far from market and inputs

distance from market & inputs

Page 25: 5. Teori lokasi