5 landasan perancangan literatur buku 5. “adat istiadat ... · digunakan, namun pada tahun...

70
5 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Literatur Buku 1. “Prosesi Perkawinan Masyarakat Gumi Sasak” Karya Lalu Ratmaja, S.Pd – Bahrie, S.Pd – H. Sudirman, S.Pd 2. “Gumi Sasak Dalam Sejarah” Karya H. Sudirman, S.Pd 3. “Lombok Pulau Perawan” Karya Solichin Salam 4. “Tata Budaya Adat Sasak di Lombok” Karya H. Lalu Lukman 5. “Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat” 6. “Adat dan Upacara Perkawinan Nusa Tenggara Barat” 2.1.2 Literatur Artikel 1. http://kebudayaan-ntb.blogspot.com/ 2. http://kangeryu.blogspot.com/2013/03/kota-mataram_16.html 3. http://www.nusatenggaraindonesia.com/2012/05/uniquely-nyongkolan-in- lombok-island.html 4. http://ummughifari.blogspot.com/2013/06/nyongkolan-dengan-kecimol- masih-layakkah.html 5. http://www.infolombok.net/tradisi-unik-merariq-suku-sasak/ 2.1.3 Pengertian Film Dokumenter Film Dokumenter adalah film yang mendokumentasikan sebuah peristiwa yang diambil dari kejadian yang nyata atau sungguh-sungguh terjadi. Istilah dokumenter ditemukan oleh John Grierson, dalam resensi film Moana (1926) karya Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, di New 5

Upload: letram

Post on 06-Mar-2019

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

5

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Data

2.1.1 Literatur Buku

1. “Prosesi Perkawinan Masyarakat Gumi Sasak” Karya Lalu Ratmaja, S.Pd –

Bahrie, S.Pd – H. Sudirman, S.Pd

2. “Gumi Sasak Dalam Sejarah” Karya H. Sudirman, S.Pd

3. “Lombok Pulau Perawan” Karya Solichin Salam

4. “Tata Budaya Adat Sasak di Lombok” Karya H. Lalu Lukman

5. “Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat”

6. “Adat dan Upacara Perkawinan Nusa Tenggara Barat”

2.1.2 Literatur Artikel

1. http://kebudayaan-ntb.blogspot.com/

2. http://kangeryu.blogspot.com/2013/03/kota-mataram_16.html

3. http://www.nusatenggaraindonesia.com/2012/05/uniquely-nyongkolan-in-

lombok-island.html

4. http://ummughifari.blogspot.com/2013/06/nyongkolan-dengan-kecimol-

masih-layakkah.html

5. http://www.infolombok.net/tradisi-unik-merariq-suku-sasak/

2.1.3 Pengertian Film Dokumenter

Film Dokumenter adalah film yang mendokumentasikan sebuah

peristiwa yang diambil dari kejadian yang nyata atau sungguh-sungguh

terjadi. Istilah dokumenter ditemukan oleh John Grierson, dalam resensi film

Moana (1926) karya Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, di New

5

Page 2: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

6

York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. Grierson berpendapat bahwa

dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas (Susan

Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72). Oleh karena itu

dokumenter pun termasuk didalamnya sebagai suatu metode publikasi

sinematik, yang dalam istilahnya disebut “creative treatment of actuality”

(perlakuan kreatif atas keaktualitasan). Karena ada perlakuan kreatif, sama

seperti dalam film fiksi lainnya, dokumenter dibangun dan bisa dilihat bukan

sebagai suatu rekaman realitas, tetapi sebagai jenis representasi lain dari

relitas itu sendiri. Sekalipun Grierson mendapat tentangan dari berbagai

pihak, pendapatnya tetap relevan sampai saat ini.

Apa Itu Dokumenter. (2009, January 7). Retrieved March 26, 2014, from

http://www.scribd.com/doc/9810056/Apa-Itu-Dokumenter#scribd

2.1.3.1 Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan

dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter

tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan

propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya, film dokumenter

tetap berpijak pada hal-hal senyata mungkin. Seiring dengan perjalanan

waktu, muncul berbagai aliran dari film documenter misalnya dokudrama.

Dalam dokudrama, terjadi reduksi realita demi tujuan estetis, agar gambar

dan cerita menjadi lebih menarik. Sekalipun demikian, jarak antara kenyataan

dan hasil yang tersaji lewat dokudrama biasanya tak berbeda jauh. Dalam

dokudrama, realita tetap menjadi pegangan. Kini dokumenter menjadi sebuah

tren tersendiri dalam perfilman dunia. Demikian pula dalam film dokumenter,

mencuplik dari buku yang berjudul Dokumenter : Dari Ide Sampai Produksi,

Gerzon R. Ayawaila membagi genre jenis film dokumenter menjadi dua belas

jenis. Berikut dua belas jenis-jenis film dokumenter :

2.1.3.1.1 Laporan Perjalanan

Jenis ini awalnya adalah dokumentasi antropologi dari para ahli

etnolog atau etnografi. Namun dalam perkembangannya bisa

membahas banyak hal dari yang paling penting hingga yang remeh –

Page 3: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

7

temeh, sesuai dengan pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain yang

sering digunakan untuk jenis dokumenter ini adalah travelogue, travel

film, travel documentary dan adventures film. Film Nanook of the

North (1922) karya Robert Flaherty oleh banyak pengamat dianggap

sebagai film perjalanan yang awal. Dibuat selama satu tahun penuh

oleh Flahert walaupun sebenarnya film ini hanya menceritakan

aktivitas Nanook dan keluarganya (perdagangan, berburu, memancing

dan migrasi dari suatu kelompok hampir tidak tersentuh oleh industri

teknologi). Sekarang ini banyak televisi yang membuat program

dengan pendekatan dokumenter perjalanan, misalnya Jelajah (Trans

TV), Jejak Petualang (TV7/Trans7) Bag Packer (TVOne) dan

sebagainya, bahkan di beberapa televise berbayar membuat saluran

televisi khusus laporan perjalanan seperti Travel and Living.

Dikarenakan penayangannya di televisi, maka kedalaman

permasalahannya sangat disesuaikan dengan kebutuhan televisi.

2.1.3.1.2 Sejarah

Dalam film dokumenter, genre sejarah menjadi salah satu yang sangat

kental aspek referential meaning-nya (makna yang sangat bergantung

pada referensi peristiwanya) sebab keakuratan data sangat dijaga dan

hampir tidak boleh ada yang salah baik pemaparan datanya maupun

penafsirannya. Tidak diketahui sejak kapan dokumenter sejarah ini

digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah

menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang memang lebih

banyak bertipe dokumenter. Khususnya film-film yang disutradarai

oleh Leni Refensthal seperti Triumph of the Will (1934), Olympia I :

Festival of Nations (1937) & Olympia II : Festival of Beauty (1938).

Pada awal film Olympia I divisualisasikan tentang bangsa Aria di

masa lalu sedang melakukan oleh raga seperti lari, lempar lembing,

lempar cakram dan sebagainya. Sedangkan tahun 1955, Alain Resnais

membuat film Night and Fog yang mencengangkan dunia pada masa

Page 4: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

8

itu sebab ia menggambarkan bagaimana terjadinya genosida kaum

Yahudi oleh tentara Nazi dalam sebuah kamp konsentrasi.

Pada masa sekarang, film sejarah sudah banyak diproduksi karena

terutama karena kebutuhan masyarakat akan pengetahuan dari masa

lalu. Tingkat pekerjaan masyarakat yang tinggi sangat membatasi

mereka untuk mendalami pengetahuan tentang sejarah, hal inilah yang

ditangkap oleh televisi untuk memproduksi film-film sejarah.

Sekarang ini di Metro TV sering ditayangkan Metro Files, program

dokumenter yang mengupas sejarah yang tidak terungkap di

Indonesia. Dalam beberapa tayangannya sempat membahas tentang

budaya Tionghoa di Jakarta (Batavia) dalam judul Merah Hitam di

Batavia, pengupasan kepahlawanan Dr. Johannes Leimena, seorang

negarawan yang gigih dan memberi kontribusi terhadap berdirinya

puskesmas dalam judul Mutiara dari Timur, serta tentang tokoh

pergerakan bangsa yang berjuang melalui pendidikan dalam Lentera

Bangsa.

2.1.3.1.3 Potret atau Biografi

Sesuai dengan namanya, jenis ini lebih berkaitan dengan sosok

seseorang. Mereka yang diangkat menjadi tema utama biasanya

seseorang yang dikenal luas – di dunia atau masyarakat tertentu – atau

seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan ataupun

aspek lain yang menarik. Ada beberapa istilah yang merujuk kepada

hal yang sama untuk menggolongkannya, yaitu:

2.1.3.1.3.1 Potret yaitu film dokumenter yang mengupas aspek

human interest dari seseorang. Plot yang diambil biasanya

adalah hanya peristiwa –peristiwa yang dianggap penting dan

krusial dari orang tersebut. Isinya bisa berupa sanjungan,

simpati, krtitik pedas atau bahkan pemikiran sang tokoh.

Misalnya saja film Fog of War (2003) karya Errol Morris yang

menggambarkan pemikiran strategi hidup dari Robert S.

Page 5: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

9

McNamara, mantan Menteri Pertahanan di masa pemerintahan

Presiden John. F Kennedy dan Presiden Lyndon Johnson.

Selain itu ada beberapa film yang berwujud potret seperti

Salvador Dali: A Soft Self- Portrait (1970) karya Jean-

Christophe Averty, Maria Callas: La Divina – A Portrait

(1987) karya Tony Palmer, Zidane : A 21st Century Portrait

(2006) yang disutradarai Douglas Gordon serta Phillipe

Parreno dan lain sebagainya.

2.1.3.1.3.2 Biografi yaitu yang cenderung mengupas secara kronologis dari

yang secara garis penceritaan bisa dari awal tokoh dilahirkan hingga saat

tertentu (masa sekarang, saat meninggal atau saat kesuksesan sang tokoh)

yang diinginkan oleh pembuat filmnya. Film The Day After Trinity (1981)

karya Jon Else adalah salah satunya. Film ini berkisah tentang seputar bom

atom yang diciptakan oleh Robert Oppenheimer dan penyesalannya terhadap

penyalahgunaan teknologi itu untuk membombardir Hiroshima dan Nagasaki

tahun 1945. Metro TV dalam Metro Files-nya pernah mengulas tentang

perjuangan Laksamana Muda John Lie yang memperjuangkan Indonesia dari

laut di mana pada saat itu banyak orang masih bergunjing tentang pribumi

dan keturunan.

2.1.3.1.3.3 Profil. Sub-genre ini walaupun banyak persamaannya namun

memiliki perbedaan dengan dua di atas terutama karena adanya unsur

pariwara (iklan/promosi) dari tokoh tersebut. Pembagian sequence-nya

hampir tidak pernah membahas secara kronologis dan walaupun misalnya

diceritakan tentang kelahiran dan tempat ia berkiprah, biasanya tidak pernah

mendalam atau terkadang hanya untuk awalan saja. Profil umumnya lebih

banyak membahas aspek – aspek ‘positif’ tokoh seperti keberhasilan ataupun

kebaikan yang dilakukan. Film–film seperti ini dibuat oleh banyak orang di

Indonesia terutama saat kampanye pemilu legeslatif ataupun pemilukada

(pemilihan umum kepala daerah).

Page 6: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

10

2.1.3.1.4 Nostalgia

Film – film jenis ini sebenarnya dekat dengan jenis sejarah, namun

biasanya banyak mengetengahkan kilas balik atau napak tilas dari

kejadian–kejadian dari seseorang atau satu kelompok. Pada tahun

2003, Rithy Panh membuat S21: The Khmer Rouge Death Machine di

mana ia mendatangkan beberapa orang yang merupakan dua pihak

dari kekejaman Khmer Merah, baik dari pihak korban maupun para

penyiksa di masa lalu.

2.1.3.1.5 Rekonstruksi

Dokumenter jenis ini mencoba memberi gambaran ulang terhadap

peristiwa yang terjadi secara utuh. Biasanya ada kesulitan tersendiri

dalam mempresentasikannya kepada penonton sehingga harus dibantu

rekonstruksi peristiwanya. Perisitiwa yang memungkinkan

direkonstruksi dalam film – film jenis ini adalah peristiwa criminal

(pembunuhan atau perampokan), bencana (jatuhnya pesawat dan

tabrakan kendaraan), dan lain sebagainya. Contoh film jenis ini adalah

Jejak Kasus, Derap Hukum dan Fokus. Rekonstruksi yang dilakukan

tidak membutuhkan mise en scene (pemain, lokasi, kostum, make-up

dan lighting) yang persis dengan kejadiannya, sehingga sangat

berbeda �rofessio yang memang membutuhkan keotentikan yang

tinggi. Yang hendak dicapai dari rekonstruksi di sini adalah sekedar

proses terjadinya peristiwanya itu. Dalam membuat rekonstruksi, bisa

dilakukan dengan shoot live action atau bisa juga dibantu dengan

animasi.

2.1.3.1.6 Investigasi

Jenis dokumenter ini memang kepanjangan dari investigasi jurnalistik.

Biasanya aspek visualnya yang tetap ditonjolkan. Peristiwa yang

diangkat merupakan peristiwa yang ingin diketahui lebih mendalam,

baik diketahui oleh �rofes ataupun tidak. Umpamanya korupsi dalam

Page 7: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

11

penanganan bencana, jaringan kartel atau mafia di sebuah negara,

tabir dibalik sebuah peristiwa pembunuhan, ketenaran instan sebuah

band dan sebagainya. Peristiwa seperti itu ada yang sudah

terpublikasikan �rofess pula yang belum, namun persisnya seperti

apa bisa jadi tidak banyak orang yang mengetahui. Terkadang,

dokumenter seperti ini membutuhkan rekonstruksi untuk membantu

memperjelas proses terjadinya peristiwa. Bahkan di beberapa film

aspek rekonstruksinya digunakan untuk menggambarkan dugaan-

dugaan para subjek di dalamnya. Misalnya yang dilakukan oleh Errol

Morris dalam filmnya The Thin Blue Line, rekonstruksi digunakan

untuk memperlihatkan seluruh kemungkinan dan detil peristiwa yang

terjadi saat itu, misalnya merk mobil, bentuk lampu, jarak pandang

dan sebagainya.

2.1.3.1.7 Perbandingan dan Kontradiksi

Dokumenter ini mentengahkan sebuah perbandingan, bisa dari

seseorang atau sesuatu seperti film Hoop Dreams (1994) yang dibuat

oleh Steve James. Selama empat tahun, ia mengikuti perjalanan dua

remaja Chicago keturunan Afro – America, William Gates dan Arthur

Agee untuk menjadi atlit basket �rofessional. Michael Moore dalam

Sicko (2007) membandingkan kebijakan dan pelayanan kesehatan di

Amerika Kesehatan dengan tiga negara maju lainnya, yaitu Kanada,

Inggris dan Perancis serta satu negara berkembang yang justru

tetangga Amerika Serikat sendiri yaitu Kuba. Hasilnya ternyata

Amerika Serikat sangat jauh tertinggal dalam pelayanan kesehatan

bahkan antara orang yang punya asuransi dan yang tidak memiliki

asuransi hampir tidak ada bedanya sebab pada akhirnya uang asuransi

mereka juga sulit keluar sehingga mereka harus membayar sendiri

biaya dokter atau rumah sakitnya.

Page 8: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

12

2.1.3.1.8 Ilmu Pengetahuan

Film dokumenter genre ini sesungguhnya yang paling dekat dengan

masyarakat Indonesia, misalnya saja pada masa Orde Baru, TVRI

sering memutar program berjudul Dari Desa Ke Desa ataupun film

luar yang banyak dikenal dengan nama Flora dan Fauna. Tapi

sebenarnya film ilmu pengetahuan sangat banyak variasinya lihat saja

akhir tahun 1980 -an ketika RCTI (pada masa itu masih menjadi

televisi berbayar) memutar program Beyond 2000, yaitu film ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi masa depan. Saat itu

beberapa kalangan cukup terkejut sebab pengetahuan yang mereka

dapatkan berbeda dari dokumenter yang mereka lihat di TVRI.

2.1.3.1.9 Buku Harian

Seperti halnya sebuah buku harian, maka film ber–genre ini juga

mengacu pada catatan perjalanan kehidupan seseorang yang

diceritakan kepada orang lain. Tentu saja sudut pandang dari tema–

temanya menjadi sangat subjektif sebab sangat berkaitan dengan apa

yang dirasakan subjek pada lingkungan tempat dia tinggal, peristiwa

yang dialami atau bahkan perlakuan kawan – kawannya terhadap

dirinya. Dari segi pendekatan film jenis memiliki beberapa ciri, yang

Pada akhirnya banyak yang menganggap gayanya konvensional.

Struktur ceritanya cenderung linear serta kronologis, narasi menjadi

unsur suara lebih banyak digunakan serta seringkali mencantumkan

ruang dan waktu kejadian yang cukup detil, misalnya Rumah Dadang,

Jakarta. Tanggal 7 Agustus 2011, Pukul 13.19 WIB. Pada beberapa

film, jenis diary ini oleh pembuatnya digabungkan dengan jenis lain

seperti laporan ataupun nostalgia. Salah satu film yang dianggap film

berjenis buku harian adalah A Diary for Timothy (1945) adalah film

dokumenter Inggris yang disutradarai oleh Humphrey Jennings.

Page 9: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

13

2.1.3.1.10 Musik

Genre musik memang tidak setua genre yang lain, namun pada masa

1980 hingga sekarang, dokumenter jenis ini sangat banyak diproduksi.

Memang salah satu awalnya muncul ketika Donn Alan Pannebaker

membuat film – film yang sebenarnya hanya mendokumentasikan

pertunjukkan musik. Misalnya ketika membuat Don�t Look Back

yang menggambarkan seorang seniman muda berusia 23 tahun

bernama Bob Dylan.

2.1.3.1.11 Association Picture Story

Jenis dokumenter ini dipengaruhi oleh film eksperimental. Sesuai

dengan namanya, film ini mengandalkan gambar – gambar yang tidak

berhubungan namun ketika disatukan dengan editing, maka makna

yang muncul dapat ditangkap penonton melalui asosiasi yang

terbentuk di benak mereka. Film yang sangat berpengaruh dalam 11

genre ini adalah A Man With The Movie Camera karya Dziga Vertov.

2.1.3.1.12 Dokudrama

Selain menjadi sub-tipe film, dokudrama juga merupakan salah satu

dari jenis dokumenter. Film jenis ini merupakan penafsiran ulang

terhadap kejadian nyata, bahkan selain peristiwanya hampir seluruh

aspek filmnya (tokoh, ruang dan waktu) cenderung untuk

direkonstruksi. Ruang (tempat) akan dicari yang mirip dengan tempat

aslinya bahkan kalau memungkinkan dibangun lagi hanya untuk

keperluan film tersebut. Begitu pula dengan tokoh, pastinya akan

dimainkan oleh aktor yang sebisa mungkin dibuat mirip dengan tokoh

aslinya. Contoh dari film dokudrama adalah ini adalah JFK (Oliver

Stone), G30S/PKI (Arifin C. Noer), All The President�s Men (Alan J.

Pakula) dsb. Uniknya, di Indonesia malah pernah ada dokudrama

yang tokoh utamanya dimainkan oleh pelakunya sendiri yaitu Johny

Indo karya Franky Rorimpandey. Pada waktu itu sangat

Page 10: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

14

menghebohkan karena Johny Indo juga dikenal sebagai pemain film

sebelum kejadian perampokan toko emas.

Hermansyah, D. (2011, March 25). Jenis-Jenis (Genre) Film

Dokumenter. Retrieved March 26, 2014, from

https://kusendony.wordpress.com/2011/03/25/jenis-jenis-film-

dokumenter/

2.1.3.2 Keberagaman materi yang ingin disampaikan dalam suatu film

dokumenter pun akhirnya melahirkan beberapa pendekatan. Dikenal

sedikitnya tiga jenis gaya film dokumenter dan dengan jelas memiliki

ide dan kode etik tentang dokumenter yang sama, yaitu:

2.1.3.2.1 Classical Cinema adalah bentuk paling terstruktur

dan tradisional dari dokumenter. Jenis dokumenter ini sering

menggunakan banyak narasi didaktik.

2.1.3.2.2 Cinéma Vérité. Gaya Cinéma Vérité berasal dari

tahun 1950-an dan mencapai popularitas di tahun 1960.

Cinéma Vérité didorong oleh kemajuan teknologi film seperti

kamera portabel dengan teknologi perekam suara yang bisa

dibawa ke mana saja. Cinéma Vérité, berarti ‘True Cinema’.

Cinéma Vérité bertujuan agar terjadi naturalism ekstrim,

menggunakan aktor non-profesional, teknik pembuatan film

yang tidak mengganggu subjek, kamera genggam, lokasi asli,

bukan suara studio, suara alamiah tanpa editing pada pasca

produksi atau voiceovers. Kamera adalah yang mengambil

segala hal yang terjadi.

2.1.3.2.3 Documentary Drama. Gaya ini mencampur teknik

drama dan unsur – unsur faktual dokumenter. Peristiwa nyata

diperankan oleh actor profesional dengan setting yang

dikendalikan dalam gaya yang direkonstruksikan dengan jelas.

Page 11: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

15

Jessica, A. (2012, July 9). KUASA PENGETAHUAN DALAM

FILM DOKUMENTER. Retrieved March 26, 2014, from

https://philosophyangkringan.wordpress.com/2012/07/10/kuasa-

pengetahuan-dalam-film-dokumenter/

2.1.3.3 Pada dasarnya, Barsama menempatkan dokumenter sebagai

suatu kategori tersendiri, karena ia mengatakan bahwa peran si

pembuat film dalam menentukan interpretasi materi dalam jenis-jenis

film tersebut jauh lebih khas. Perkembangan dokumenter dan genre-

nya saat ini sudah sangat pesat dan beragam, tetapi ada beberapa

unsur yang tetap dan penggunaannya, yakni unsur – unsur visual dan

verbal yang biasa digunakan dalam dokumenter, yaitu:

2.1.3.3.1 Unsur Visual

2.1.3.3.1.1 Observasionalisme reaktif; pembuatan film dokumenter

dengan bahan yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek

yang difilmkan. Hal ini berhubungan dengan ketepatan pengamatan

oleh pengarah kamera atau sutradara.

2.1.3.3.1.2 Observasionalisme proaktif; pembuatan film dokumenter

dengan memilih materi film secara khusus sehubungan dengan

pengamatan sebelumnya oleh pengarah kamera atau sutradara.

2.1.3.3.1.3 Mode ilustratif; pendekatan terhadap dokumenter yang

berusaha menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan

oleh narator (yang direkam suaranya sebagai voice over).

2.1.3.3.1.4 Mode asosiatif, pendekatan dalam film dokumenter yang

berusaha menggunakan potongan-potongan gambar dengan berbagai

cara. Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang

ada pada informasi harafiah dalam film itu, dapat terwakili.

Page 12: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

16

2.1.3.3.2 Unsur Verbal

2.1.3.3.2.1 Overheard exchange; rekaman pembicaraan antara dua

sumber atau lebih yang terkesan direkam secara tidak sengaja dan

secara langsung.

2.1.3.3.2.2 Kesaksian; rekaman pengamatan, pendapat atau informasi,

yang diungkapkan secara jujur oleh saksi mata, pakar, dan sumber

lain yang berhubungan dengan subyek dokumenter. Hal ini

merupakan tujuan utama dari wawancara.

2.1.3.3.2.3 Eksposisi; penggunaan voice over atau orang yang

langsung berhadapan dengan kamera, secara khusus mengarahkan

penonton yang menerima informasi dan argumen – argumennya.

Apa Itu Dokumenter. (2009, January 7). Retrieved March 26, 2014,

from http://www.scribd.com/doc/9810056/Apa-Itu-

Dokumenter#scribd

2.1.4 Kondisi Fisik Daerah

Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai

dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa

Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di

barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota

Mataram yang berada di Pulau Lombok.

Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak,

sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di

Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam

(96%).

Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Mataram

terbagi dalam 8 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten

Dompu, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten

Page 13: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

17

Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten

Sumbawa Barat, Kota Bima dan Kota Mataram. Kabupaten Sumbawa

merupakan wilayah dengan luas terbesar yaitu 6.643,98 Km2 (32,97%),

sementara Kota Mataram merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 61,30

Km2 (0,30%).

Safarina, F. (2013, March 13). FAUZIAH SAFARINA'S BLOG:

KERAGAMAN BUDAYA NUSA TENGGARA BARAT. Retrieved March

26, 2014, from http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/03/keragaman-budaya-

nusa-tenggara-barat.html

2.1.5 Sejarah Kebudayaan NTB

Adat-istiadat yang melekat pada masyarakat NTB diawali oleh

Sejarah kehidupan nenek moyangnya yang pernah dijajah dan dikuasai oleh

orang-orang hindu. Kekalahan kerajaan hindu membuat islam kembali

mendominasi di lingkungan masyarakat NTB. Interaksi yang terjadi antar

masyarakat membuat kebiasaan atau adat - istiadat yang ada saling mengisi

dan berbaur dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya hinga tumbuh

dan berkembang sampai sekarang, misalnya saja perpaduan antara budaya

hindu dan budaya islam seperti selametan laut yang dilakukan dengan

menggelar zikir bersama yang disertai dengan perlengkapan sesajian yang

akan disantap bersama dan sejenisnya.

Di luar budaya hindu dan islam, budaya masyarakat NTB juga

diperkaya dengan beragam budaya masyarakat yang beragama kristen dan

buda serta agama konghucu yang dianut oleh sebagian masyarakat cina yang

sudah tinggal di NTB sejak zaman penjajahan terdahulu. Kedamaian hidup

dalam kerberagaman budaya yang ada tentu menjadi idaman setiap anggota

masyarakat NTB yang ada hingga saat ini.

Gejala kebudayaan dalam kehidupan masyarakat NTB yang sangat

dominan adalah ketergantungan dan kepatuhan masyarakat terhadap tokoh-

tokoh pemuka agama atau tokoh adat sebagai panutan dalam kehidupan

sehari-hari, karenanya pengaruh kehidupan masyarakat yang dilandasi sistem

Page 14: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

18

patriakhis. Interprestasi ajaran agama yang belum tepat sering mempengaruhi

sikap dan pandangan masyarakat yang diimplementasikan pada sistem nilai

sosial dan budaya sehingga mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap

kedudukan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat.

Safarina, F. (2013, March 13). FAUZIAH SAFARINA'S BLOG:

KERAGAMAN BUDAYA NUSA TENGGARA BARAT. Retrieved March

26, 2014, from http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/03/keragaman-budaya-

nusa-tenggara-barat.html

2.1.6 Pengertian Nyongkolan

Secara garis besar Nyongkolan berasal dari kata songkol / sondol yang

artinya; mendorong dari belakang. Nyongkolan bisa didefinisakan sebagai

mengiringi atau mengawal pengantin untuk bertandang ke rumah keluarga

pengantin wanita dalam sebuah prosesi adat pernikahan masyarakat Sasak.

Nyongkolan dilakukan setelah akad nikah dilaksanakan, dan waktunya

tergantung dari kesiapan keluarga pengantin pria. Terkadang satu minggu

setelah akad nikah bahkan satu bulan, karena tidak ada ketentuan waktu yang

harus dalam hukum adat. Proses Nyongkolan bukanlah suatu keharusan

dalam sebuah upacara perkawinan dikalangan masyarakat suku sasak,bahkan

tak jarang masyarkat yang tidak melaksanakan upacara Nyongkolan, akan

tetapi ada juga sebagian kalangan-kalangan masyarkat tertentu yang

mengharuskan dengan alasan adat atau peraturan di kalangan masyarakat

tersebut yang biasa juga disebut awik-awik gubuk atau peraturan adat pada

sebuah lingkungan tertentu.

Suku Sasak tidak lain merupakan penduduk asli Pulau Lombok, Nusa

Tenggara Barat. Istilah Nyongkolan itu mewakili kegiatan yang berupa proses

pengiringan sepasang pengantin dalam rangkaian acara merarik atau dalam

bahasa Indonesianya sama dengan ‘menikah’. Menikah yang disebut dengan

merarik dalam budaya suku Sasak di Pulau Lombok memiliki tradisi berbeda

dengan suku-suku lain di Nusantara. Sedikit menyimpang dengan topik, hal

Page 15: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

19

itu sama dengan tradisi pinang-meminang di kalangan orang-orang

minangkabau yang juga sedikit berbeda. Perlu diketahui juga di Lamongan,

Jawa Timur, juga memiliki tradisi perempuan melamar laki-laki (mungkin

seiring kemajuan zaman, yang di Minangkabau dan Lamongan mungkin

sudah mengalami pergeseran. Kembali lagi ke topik. Perbedaan prosesi itu

terletak pada acara melamar, terutama. Kalau sebagai patokan adalah

mayarakat Jawa yang memiliki serangkaian acara dari meminang sampai

kepada pesta pernikahan, khusus mengenai melamar ini dalam tradisi

masyarakat Sasak tidak berlaku. Pria Sasak tidak meminang calon istrinya,

melainkan melarikan.

Melarikan calon istri (pacar) dilakukan atas kesepakatan pasangan

tersebut dan tanpa sepengetahuan kedua orang si gadis yang akan dilarikan.

Tradisi melarikan ini memiliki keunikan-keunikan juga Selama dibawa lari si

gadis harus dititipkan kepada salah satu keluarga si perjaka. Dan, jangan

dibayangkan dalam proses “pelarian” ini mereka bebas melakukan apa saja.

Setelah sehari semalam, barulah pihak keluarga lelaki datang kepada keluarga

perempuan untuk memberitahukan bahwa anak gadisnya sudah dilarikan

berikut membicarakan kesepekatan uang seserahan dan tanggal pernikahan

mereka.

Prosesi nyongkolan juga merupakan saat-saat bersuka cita bagi kedua

pengantin lebih-lebih pengantin wanita karena saat itulah dia akan bertemu

dengan seluruh keluarga yang ditinggalkan guna untuk memulai hidup baru

bersama sang suami. Dikalangan kaum muda mudi upacara nyongkolan

adalah saat yang paling dinanti-nanti,jauh hari sebelumnya mereka telah

mempersiapkan segala sesuatunya untuk di pakai pada saat nyongkolan,mulai

dari pakaian adat dan perhiasan serta aksesoris lainya agar penampilannya

terlihat lebih gaya dalam mengiringi sang pengantin.

Page 16: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

20

2.1.7 Proses Adat Pernikahan Sasak

2.1.7.1 Pemidangan

Midang merupakan fase pertama yang harus dilalui oleh

pasangan muda mudi sebelum menuju perkawinan. Midang

merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh para

pemuda dalam upaya pencaharian pasangan hidup yang sesuai dengan

keinginan atau pilihan hati. Para pemuda dengan leluasa berkunjung

ke rumah – rumah gadis dengan tujuan memilih gadis yang cocok

untuk dijadikan sebagai teman hidup dalam berumah tangga sehingga

tidak jarang rumah seorang gadis dikunjungi oleh beberapa pemuda

setiap malam.

Demikian halnya dengan seorang gadis yang didatangi

beberapa pemuda setiap malam dapat memilih calon pasangan

hidupnya dengan leluasa sehingga sampai si gadis menemukan

pasangan yang cocok sebagai pelindung dan penanggungjawab dalam

kehidupan berumah tangga.

Kedatangan para pemuda ke rumah si gadis pada malam hari

dengan maksud ingin menjalin hubungan asmara antara kedua belak

pihak disebut Midang.

Pada dasarnya pemidangan terjadi akibat dari adanya sebuah

pertemuan yang dirangkai dengan perkenalan terlebih dahulu, di mana

pertemuan dan perkenalan itu biasanya terjadi pada tempat – tempat

tertentu seperti pada upacara begawe (pesta), musim tanam padi,

musim panen padi, tempat – tempat pertunjukan seni tradisional,

upacara bau yyale, dan tempat – tempat hiburan lain yang biasa di

hadiri oleh orang banyak.

Page 17: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

21

2.1.7.2 Merariq

Merariq merupakan tindak lanjut dari proses pemidangan yang

dilakukan berkali – kali sampai terjadinya suatu bentuk kesepakatan

bersama untuk membangun dan membina rumah tangga. Proses

merariq pada masyarakat suku Sasak beraneka ragam seperti:

2.1.7.2.1 Kawin Gantung, yaitu perkawinan yang dilakukan dengan

mengikat kedua calon pengantin mulai dari sejak kecil tetapi baru

boleh bergaul sejak akil baliq atau sesuai kesepakatan dari orang tua

kedua belah pihak.

2.1.7.2.1 Kawin Lari, yaitu perkawinan yang terjadi dengan cara

melarikan si gadis tanpa sepengetahuan orang tua si gadis.

2.1.7.2.1 Kawin Belakoq, yaitu perkawinan yang terjadi atas

kesepakatan kedua belah pihak baik orang tua maupun calon

pengantin.

Pada kesempatan ini akan diuraikan salah satu dari proses

perkawinan yang umumnya berlaku di masyarakat yaitu kawin lari.

Kawin lari (merariq) merupakan keputusan terakhir yang diambil oleh

calon pengantin laki apabila dengan cara belakoq sudah tidak

mendapat restu dari orang tua calon pengantin wanita.

Untuk menegaskan keputusan merariq benar – benar tidak

mendapat restu atau untuk menghindai rasa kecewa dari pemuda lain

yang sering datang midang ke rumah si gadis agar orang tua si gadis

tidak merasa sedih atau bersalah makan kedua calon pengantin

melakukan perjanjian untuk melakukan perkawinan tanpa

sepengetahuan orang tua dengan cara “kawin lari”.

Biasanya kawin lari ini dilakukan pada malam hari antara waktu

Maghrib dan Isya’, di mana si gadis dijemput pada tempat yang telah

Page 18: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

22

disepakati kedua calon pengantin. Jika dilakukan siang hari dianggap

pengecut sehingga di belakang hari (pada proses sorong aji krame)

akan didenda, berupa tidak boleh masuk pekarangan apalagi sampai

naik ke serambi. Denda subsidernya sangat besar, dahulu 49.000

kepeng, suatu jumlah yang sangat besar pada zaman dahulu. Jika ini

terjadi maka pihak laki – laki akan sangat malu karena namanya

tercoreng di mata masyarakat. Karenanya, biasanya dilakukan upaya

damai secara diam – diam dengan denda yang jauh lebih besar.

Dipilihnya malam hari adalah untuk meyakinkan bahwa

peristiwanya terjadi benar – benar tanpa sepengetahuan kedua orang

tua.

Dalam rombongan penjemput, ketentuan adat mengharuskan

keikutsertaan seorang wanita “suci” dalam arti telah memasuki masa

menopause. Ini bertujuan, agar ada yang menemani si gadis dalam

proses perjalanan di luar norma asusila dan demi menghindari

kecurigaan masyarakat.

2.1.7.3 Besebo

Si gadis yang dijemput, tidak langsung dibawa ke rumah orang tua

laki – laki, tetapi ke rumah kelurga atau kerabat dekat dari orang tua

laki – laki atau dikenal dengan istilah “besebo”. Besebo dilakukan

dengan tujuan agar terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan oleh

kedua calon pengantin jika orang tua si gadis mencari atau mau

merebut kembali anaknya yang telah dilarikan. Hal ini juga tertujuan

sama, bahwa keputusan merariq benar – benar merupakan keputusan

kedua calon pengantin.

Sebelum naik ke rumah, calon pengantin wanita terlebih dahulu

akan dicuci kakinya oleh “wanita suci” yang ikut dalam rombongan

mbait tadi dengan menggunakan siwur (alat penyendok air dari

Page 19: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

23

tempurung kelapa). Begitu calon pengantin wanita datang seketika

dilakukan persiapan memasak (tidak dipersiapkan terlebih dahulu).

Memasak serba dadakan ini juga masih erat kaitan dengan

skenario bahwa keputusan ini bebas dari pengetahuan kedua orang

tua. Yang dilakukan pertama adalah menyembelih ayam dengan

terlebih dahulu tepekok (di-keok-kan), istilah ini berasal dari kata

keok suara ayam. Maksudnya agar tetangga tahu bahwa ada orang

yang merariq.

Dengan mendengar suara ayam yang dikeokkan para tetangga pun

dapat mengerti, bahwa suara keokan ayam antara maghrib dan isya berarti

ada tetangga yang merariq. Setelah mencari tahu siapa yang merariq maka

tetangga yang perempuan datang membawa beras, kopi, gula, dan apa

saja yang diperlukan untuk keperluan memasak pada malam itu,

sedangkan semua tetangga laki – laki terutama dari kalangan pemuda

membawa ayam.

Semua bawaan itu langsung dimasak dan dimakan beramai – ramai,

disebut merangkat, makan dengan menggunakan wadah semacam nare

berkaki terbuat dari kayu, disebut perangkap atau dulang. Biasanya paha

ayam yang satu diperuntukkan buat kedua calon pengantin di mana pada

waktu makan mereka sepiring berdua, kemudian paha ayam yang

disiapkan diangkat sedikit oleh calon pengantin laki kemudian calon

pengantin wanita mengambilnya dengan sedikit agar ditarik sehingga

kelihatan sangat akrab dan serasi sebagai calon pengantin. Kemudian

paha ayam yang sebelah disisihkan untuk mereka yang akan bertugas

mesejati.

Sebelum acara makan dimulai, dilakukan totok teloq (memecahkan

telur) sebagai tanda dimulainya makan bersama (merangkat). Setelah

selesai makan dilakukan proses melepas sengkang, anting agak besar

Page 20: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

24

terbuat dari gulungan daun lontar sebagai tanda kesedian melepas masa

remajanya.

2.1.7.4 Mesejati

Mesejati adalah pemberitahuan yang dilakukan oleh keluarga

pengantin laki – laki kepada keluarga pengantin wanita bahwa anak

kedua keluarga tersebut telah kawin. Orang yang datang mesejati

paling sedikit 4 orang terdiri atas keliang (kadus), kepala RT, kepala

RW dan satu orang dari pihak keluarga pengantin laki – laki. Keempat

orang ini mendatangi kepala desa, kepala dusun, dan ketua RT di

mana pengantin wanita bertempat tinggal yang selanjutnya bersama –

sama mendatangi orang tua dari pengantin wanita. Keempat utusan

dari keluarga pengantin wanita melaporkan bahwa proses mbait

dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga calon pengantin wanita.

Untuk menghindari kecemasan orang tua calon pengantin wanita yang

kehilangan anak gadisnya maka sesegera mungkin dilakukan

pemberitahuan. Biasanya langsung bersamaan dengan acara

merangkat atau kalau ditunda waktunya paling lambat 3 hari.

Mesejati adalah pemberitahuan dari pihak keluarga calon

pengantin laki – laki kepada keluarga calon pengantin wanita bahwa

anak gadisnya itu jati, benar – benar telah kawin lari (merariq).

Utusan yang ditugasi mesejati, berpakaian adat. Mereka diperlengkapi

dengan bawaan yang disebut sesirah. Ini merupakan perlengkapan

terpenting dan bermakna paling sakral dalam setiap tahapan proses

perkawinan selanjutnya.

Sesirah adalah sebuah perlambang berupa wadah terbuat dari

talam kuningan (tidak boleh terbuat dari bahan logam yang lain) yang

pada bagian dalamnya ditaruh kain usap, kain penutup muka orang

meninggal sebagai alasnya. Di atas kain usap ditaruh sebilah keris,

kain kembang komak, selembar kain tenun bermotif hitam-putih,

Page 21: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

25

jarum, dan benang. Semua perlengkapan sesirah ini, secara filosofis

mengandung makna yang bertalian dengan soal hidup dan mati.

Proses perkawinan bagi suku Sasak disadari sebagai peristiwa

kehidupan yang “dahsyat” apalagi skenario yang ditempuh dengan

cara mbait (merariq). Tidak dapat diukur seberapa dahsyatnya

peristiwa merariq itu telah mempengaruhi suasana emosional pihak

keluarga besar calon pengantin wanita, karena itu pihak keluarga

calon pengantin laki – laki bersiap untuk menerima resiko, bahkan

bila perlu ditebus dengan kematian sekalipun. Ungkapan permohonan

maaf yang tidak terhingga itu diwujudkan dalam wujud membawa

sesirah. Jadi dengan sesirah seolah pihak keluarga calon pengantin

laki – laki berkata: “Jika kami berbuat salah yang tiada dapat

dimaafkan bunuhlah kami dengan keris ini, tutuplah muka kami

dengan kain usap yang kusiapkan. Tetapi jika kami telah sesuai

dengan adat yang ditradisikan, sudilah kiranya membuka dialog demi

hubungan baik kedua keluarga, tak ubahnya seperti merajut jarum

dengan benang.”

Sebelum memasuki rumah orang tua pihak wanita, utusan mesejati

akan memukul kemong (gong kecil yang juga terbuat dari kuningan)

sebagai pertanda mereka akan melakukan mesejati. Maksudnya agar

diketahui oleh masyarakat sekitar dan tidak mendapat halangan dan

gangguan.

Ketika sudah memasuki halaman, diucapkan salam secara Islam

lalu menyampaikan maksudnya, yang intinya, menyampaikan salam

hormat putrinya dan calon suaminya bahwa mereka telah merariq dan

kini berada di suatu tempat yang baik dan aman, jangan dikira bahwa

putrinya mendapat suatu musibah atau kecelakaan. Biasanya orang tua

wanita akan mengatakan Alhamdulillah.

Page 22: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

26

2.1.7.5 Selabar

Kelanjutan dari mesejati adalah nyelabar, berasal dari kata

selabar, yang berarti penyebarluasan kepada khalayak ramai tentang

peristiwa merariq yang terjadi. Caranya dengan memukul kemong

sebanyak tiga kali. Dilakukan di depan bencingah (pendopo) desa, di

pasar atau di perempatan jalan. Jika dilakukan di perempatan kemong

dilakukan dipukul di ujung jalan.

Selesai melakukan pemukulan kemong, utusan nyelabar menuju

ke kepala desa atau kepala kampong dan dilanjutkan ke rumah orang

tua pengantin wanita untuk melaporkan bahwa kegiatan nyelabar

telah dilaksanakan.

Dalam melakukan nyelabar, peralatan yang utama dan terpenting

adalah sesirah yang dibawa pada waktu mesejati tetap harus dibawa.

2.1.7.6 Bait Wali

Setelah dilakukan selabar maka kegiatan selanjutnya adalah bait

wali (menuntut wali nikah) kepada pihak pengantin wanita. Keluarga

pengantin laki – laki mendatangi keluarga pengantin wanita

sebagaimana perjalanan waktu melakukan mesejati dan selabar, tetapi

pada waktu bait wali ditambah dengan satu orang anggota lagi yaitu

kiyai atau penghulu. Di beberapa desa, bait wali didahului dengan

acara perebaq pucuk. Secara harfiah perebaq berarti

merebahkan/meletakkan, pucuk berarti ujung, sebagai kiasan dari

senjata tajam, biasanya keris.

Jadi perebaq pucuk berarti “gencatan senjata.” Situasi gencatan

senjata ini terjadi, karena secara adat, sejak peristiwa kawin lari

tersebut, kedua keluarga seolah – olah sedang dalam suasana

bersitegang satu sama lain, sehingga perlu penyelesaian adat secara

Page 23: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

27

seksama. Penyelesaiannya melalui sorong serah aji karma yang

diikuti nyongkol.

Kedatangan para utusan dari pihak pengantin laki – laki termasuk

kiyai atau penghulu meminta kesediaan wali atau orang tua laki – laki

menikahkan kedua pengantin, jika wali dari pengantin wanita tidak

bersedia menikahkan anaknya maka boleh berwakil itu sebabnya

pihak pengantin laki – laki membawa kiyai atau penghulu.

2.1.7.7 Nikahan

Setelah melakukan bait wali, sesuai dengan waktu yang

ditentukan oleh wali dari pengantin wanita maka pihak pengantin laki

– laki melakukan persiapan mulai dari persiapan jamuan para tamu

undangan, persiapan rombongan wali, persiapan tempat, persiapan

mas kawin serta kelangsungan acara.

Acara pengambilan akad nikah biasanya dilakukan setelah selesai

sholat ashar atau selesai sholat isya tergantung dari kesiapan wali

pihak pengantin wanita. Pada waktu pengambilan akad nikah

berlangsung, biasanya penghulu atau kiyai menyuruh pengantin

wanita minta ijin agar dinikahkan dengan pengantin laki – laki

kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dua kalimat syahadat.

Wali dari pengantin wanita duduk berhadapan dengan pengantin

laki – laki, sambil saling berjabat tangan wali pengantin wanita

mengucapkan Ijab Kabul dengan pengantin laki – laki dengan bahasa

yang nyaring, jelas, dan lancer tanpa terputus – putus.

Untuk maskawin apabila pengantin wanitanya masih gadis maka

yang menentukan adalah orang tua/wali, sedangkan jika janda maka

maskawinnya ditentukan oleh pengantin wanita itu sendiri. Biasanya

kalau pengantin wanitanya masih gadis maka orang tua/wali meminta

Page 24: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

28

maskawin berupa tanah atau perhiasan serta perlengkapan sholat,

tetapi kalau janda tergantung keinginan diri sendiri.

Selesai pengucapan Ijab Kabul akad nikah maka pengantin laki –

laki memberikan maskawin kepada pengantin wanita pertanda telah

resmi menjadi pasangan suami istri. Selanjutnya, pengantin laki – laki

membaca sigat atau taklik di depan pengantin wanita. Selesai

pembacaan taqlik maka kedua pengantin berkeliling bersalaman

menerima ucapan selamat dari semua keluarga dan tamu undangan

yang hadir dan kedua pengantin menuju peristirahatan.

2.1.7.8 Bait Janji

Setelah dua minggu atau lebih kedua pengantin melaksanakan

akad nikah, maka pihak keluarga pengantin laki – laki mengutus

beberapa orang untuk meminta kesiapan dari pihak pengantin wanita

menerima kedatangan kedua pengantin berkunjung ke rumah orang

tua pengantin wanita. Permintaan kesiapan penerimaan ini disebut

bait janji.

Biasanya bait janji ini diikuti oleh beberapa permintaan dari pihak

pengantin wanita. Permintaan dari pihak pengantin wanita ini disebut

Gantiran.

2.1.7.9 Gantiran

Adat menentukan bahwa semua biaya dalam perkawinan

dibebankan kepada pihak laki – laki. Meskipun dalam prakteknya

seringkali pihak keluarga pengantin wanita juga mengeluarkan

sejumlah biaya untuk memeriahkan acara – acara yang akan

berlangsung. Seberapa besar biaya yang akan dibebankan, tidak

digunakan ukuran menurut jumlah uang melainkan berupa sejumlah

material, yang disebut Gantiran.

Page 25: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

29

Meskipun ada perundingan – perundingan kedua belah pihak

dalam menentukan besarnya beban untuk pembiayaan acara, tetapi

prinsip perundingannya dilakukan dengan cara yang longgar, ikhlas

dan penuh kekeluargaan sampai masing – masing pihak menemukan

kesepakatan yang pantas.

Perundingan soal beban tanggungan ini, sama sekali jauh dari

konteks transaksi. Dalam prakteknya, perundingan dilakukan dengan

mengemukakan seberapa besar begawe (pesta) hendak dilangsungkan.

Ini terkait dengan status kemasyarakatan kedua belah pihak serta

seberapa besar dan luas keluarga yang mesti diundang.

2.1.7.10 Begawe

Setelah disepakati mengenai besarnya gantiran, biasanya bersamaan

dengan itu disepakati hari pelaksanaan begawe (pesta). Begawe

dilaksanakan dua hari. Hari pertama disebut jelo jait, hari pembuka dan

hari kedua disebut jelo gawe, hari pelaksanaan puncak begawe.

Lazimnya begawe berlangsung siang hari, karena pada hari itu juga

dilaksanakan prosesi Sorong Serah Aji Krame dan Nyongkol.

Begawe memerlukan biaya besar dan memerlukan waktu yang cukup

lama sejak persiapan sampai selesai. Di mulai dari Ngayuq,

mengumpulkan kayu bakar secara gotong royong untuk kebutuhan

pelaksanaan begawe. Kemudian Tanjek Pawon (mendirikan dapur) dan

membuat Tetaring, semacam “terop” untuk menerima tamu yang tiangnya

terbuat dari pohon pinang atau bamboo dan atapnya dari anyaman daun

kelapa. Pada setiap sisi pinggirnya dihiasi daun enau muda yang telah

dilepas lidinya sehingga seminggu sebelum hari pelaksanaan begawe,

dilakukan berolem, memberitahu sanak famili dan teman, yang dilakukan

dengan mengirim utusan. Secara tradisional, utusan yang berolem ini

terdiri dari dua orang, laki – laki dan wanita dewasa telah menikah yang

menggunakan pakaian adat harian, wanitanya memakai pakaian lambung.

Page 26: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

30

Media yang digunakan sebagai undangan adalah seikat rokok tradisional,

yang mengisyaratkan undangan untuk bapak – bapak dan seperangkat

sirih pinang untuk ibu – ibu. Berolem memiliki arti penting bagi

masyarakat Sasak karena di dalamnya mengandung nilai kekerabatan

yang tinggi. Bagi yang tidak mendapat oleman, meskipun karena lupa,

akan sangat terpukul karena merasa dilupakan, tidak dihargai bahkan

meganggap dirinya telah dikeluarkan dari kekerabatan.

Karena itu seseorang yang tidak mendapat oleman atau undangan,

maka yang bersangkutan tidak akan hadir walaupun terdapat hubungan

kekerabatan yang dekat atau berdekatan rumah dengan orang yang

berhajat. Apabila diketahui ada kerabat yang lupa diundang maka tidak

bisa lagi digunakan utusan, tetapi yang punya hajat langsung yang akan

melakukan pendekatan khusus atau menyampaikan oleman.

Acara begawe dipimpin oleh seorang Ran, semacam kepala koki

dalam dunia tata boga. Ran bertugas menjaga keselamatan dan kelancaran

begawe, termasuk menjaga kalau ada orang yang secara supranatural

iseng mengganggu acara begawe, misalnya dengan cara membuat

masakan tidak bisa menjadi matang atau basi. Di bawah koordinator Ran

terdapat beberapa orang Agan, semacam koki, yang bertugas mengolah

masakan. Sajian 2 pukul 09.00-10.00 berupa aneka kue yang ditaruh

dalam satu wadah, biasanya nare. Suguhan kedua sekitar pukul 12.30-

13.00 disajikan makan siang. Acara begawe persiapan sorong serah aji

krama dan nyongkol.

2.1.7.11 Sorong Serah Aji Krama

Aji Krama berasal dari kata “aji” dan “kerama”. Aji berarti nilai

dan kerama berarti cara atau adat. Aji Krama yaitu sebagai

perlambang dari nilai diri atau harga diri dari pihak pengantin laki –

laki di dalam adat. Proses terpenting dari seluruh rangkaian adat

perkawinan suku Sasak adalah Sorong Serah Aji Krame, yang

Page 27: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

31

selanjutnya disebut dengan istilah Sorong Serah (sebutan yang paling

popular), yaitu sebutan secara letterlijk, dari perbuatan kedua

pengantin yang memberi dan menerima di dalam perkawinan (take

and give), yang kalau dipersingkat lagi berarti “perdamaian”. Proses

ini dapat disepadankan dengan “sidang majelis adat” untuk

mendiskusikan dan menyelesaikan proses mulai dari status sosial

semenjak Mbait, sebagai proses paling awal.

Di dalam sidang majelis adat, diperbincangkan pula mengenai

sanksi dan denda adat yang mungkin timbul akibat adanya

pelanggaran di dalam seluruh rangkaian proses sebelumnya. Apabila

terdapat denda maka pada saat itulah harus dibayarkan. Dari sudut

pandang adat Sasak, Sorong Serah merupakan peng-absah-an suatu

perkawinan, agar para pengantin memperoleh hak – haknya secara

adat.

Sebaliknya, jika proses ini tidak dilalui maka kedua pengantin

akan kehilangan hak – hak adat, misalnya ha katas status sosial atau

gelar – gelar adat bagi anak yang dilahirkan kelak, bahkan ada

kemungkinan mereka akan kehilangan hak dalam soal warisan harta

benda.

2.1.7.12 Nyongkol

Proses yang paling semarak ini dilakukan segera setelah sorong

serah telah berakhir. Pada waktu nyongkol, pihak keluarga pengantin

laki – laki akan datang dalam bentuk karnaval rombongan pengantin

dengan susunan sebagai berikut:

2.1.7.12.1 Paling depan adalah barisan pembawa Karas, sebuah kotak

anyaman berbentuk segi empat, berisi sirih pinang, dibawa dua orang

berpakaian lambung;

Page 28: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

32

2.1.7.12.2 Di belakangnya, barisan gadis – gadis remaja pembawa

geleng pencer, daun sirih segar dengan tangkainya, yang dihias secara

estetis, juga aneka buah yang ditaruh rapi pada wadah menarik dan

bahkan dari jenis yang mewah;

2.1.7.12.3 Kemudian kelompok pengantin wanita berpakaian

pengantin khas Sasak;

2.1.7.12.4 Sanggul Pangkah berhiaskan onggar – onggar keemasan,

baju kebaya yang direnda benang emas, bawahan dari kain songket

dengan hiasan perhiasan emas selengkapnya. Pengantin wanita

dipayungi Payung Agung sebagai simbol kehormatan, diapit oleh dua

iang pengantin. Di belakangnya para keluarga dan pengiring yang

kesemuanya wanita;

Berikutnya adalah pengantin laki – laki yang mengenakan baju

Jas Pagon, bawahan Songket. Di bagian pinggang dibalut Leang

Songket dan kepala memakai Sapuq. Di belakang pada bagian

punggung diselupkan keris atau gerantim. Seperti pengantin wanita,

pengantin laki – laki dipayungi dan diiringi keluarga dan pengiring

lainnya yang kesemuanya laki – laki. Perlu diterangkan bahwa

pengantin wanita di depan dan tidak beriringan dengan pengantin laki

– laki. Bagi masyarakat Sasak mengandung filosofi bahwa laki – laki

selaku suami harus menjadi pengawal dan pelindung bagi istrinya.

Tetapi jika pengantinnya seorang bangsawan, pengantin akan diusung

menggunakan Juli, semacam tandu besar menyerupai berugaq

sekepat, menggunakan atap yang disebut puki, limas berpucuk satu.

Tempat sandaran bagian belakang dibuat ornamen menyerupai burung

garuda, sedangkan sisi kiri-kanan dibuat ornamen naga. Pada setiap

sudut Juli dihiasi juga dengan ornamen garuda mungkar, di bagian

atap dikelilingi lingsir (rumbai-rumbai) berwarna kuning dengan

dasar bagian atas berwarna hitam, disebut pesisi midersegare (pantai

mengelilingi laut). Para pemikul Juli mengenakan bebet (ikat

Page 29: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

33

pinggang) dari jenis lempot umbaq, kain tenun yang dipakai

menggendong dengan sapuq, ikat kepala berwarna putih. Selain

pemikul, ada barisan pengawal berjumlah 40 orang yang disebut

dengan Moger Sari. Pakaian pengawal sama dengan pemikul,

ditambah membawa tombak. Juli melambangkan

Negara/pemerintahan dan rakyatnya dengan pegnertian kekuatan

penggerak ada pada pemikul yang melambangkan kekuatan rakyat. Di

depan Juli, terdapat barisan yang disebut Pengampering Marga,

berjalan kaki membawa pedang, bertugas sebagai pembuka jalan

sekaligus mengatur lalu lintas orang. Jika menggunakan Juli maka

pengantin akan duduk berdampingan, dijaga empat orang pengawal

yang mengambil posisi berdiri di atas pemikul. Di bagian depan Juli,

duduk dua orang pembawa kord miniatur kebun yang terbuat dari

bahan yang dianyam dan diraut dengan sangat artistik menyerupai

beberapa jenis binatang, tumbuhan dan buah – buahan melambangkan

kesejahteraan dan pelestarian flora dan fauna. Selama pembuatan

Kebon Odeq, dilakukan dengan suatu ritual tersendiri, yaitu dengan

membaca/menembangkan takepan, naskah lontar kuno, dengan

memilih lakon rengganis, episode yang bertutur tentang kisah cinta

paling dramatis antara Sang Jayengrane dengan Putri. Perlengkapan

ini khusus sebagai kelengkapan Nyongkol bagi kalangan bangsawan.

Jika diikuti sejumlah perlengkapan lain yang disebut Kembiliq,

usungan berbentuk rumah – rumahan, lumbung, masjid yang di

dalamnya diisi ragam kue tradisional;

2.1.7.12.5 Pada bagian belakang Kebon Odeq terdapat rombongan

kesenian tradisi, biasanya Gendang Beleq. Bisa juga jenis kesenian

tradisi yang baru, disebut Kecimol atau esot – esot, semacam

marching band yang merupakan kombinasi drum band dengan musik

tradisional yang melantunkan lagu – lagu dangdut.

Pihak keluarga pengantin wanita membuat formasi dengan

urutan yang sama. Barisan terdepan membawa Karas, disusul

Page 30: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

34

pembawa minuman, biasanya kelapa muda yang nantinya dipakai

menjamu rombongan Nyongkol yang tentunya harus karena datang

dari jauh dan berjalan cukup jauh pula. Proses Mendakin

dilangsungkan di perbatasan desa. Pada dasarnya, Mendakin berupa

serah terima pengantin secara adat. Ketika telah sampai di tempat

yang disepakati, kedua rombongan akan duduk sejenak dan beramah

tamah menyampaikan maksudnya, dilanjutkan dengan bejambiq,

menyuguhkan sirih pinang sebagai symbol tata karma penyambutan

tamu. Saat itulah dilakukan tukar menukar buah – buahan dan

minuman, termasuk kelapa muda tadi. Setelah itu kedua mempelai

dijemput oleh pihak yang Mendakin untuk selanjutnya diantar ke

rumah orang tuanya untuk menghaturkan sujud sembah dan

permohonan maaf. Rombongan Nyongkol pun bergabunga dan

mengikuti rombongan Mendakin, bersama – sama menuju ke rumah

orang tua pengantin wanita. Pada saat itu suasana “tidak perang tidak

damai” yang berlangsung semenjak proses mbait. Pihak Nyongkol

menyampaikan maksudnya, para wanita dan gadis – gadis berada di

barisan depan.

2.1.7.13 Bales Ones Nae

Satu atau dua hari setelah acara yang meletihkan; Begawe, Sorong

Serah dan Nyongkol yang dilakukan serentak dalam sehari, kemudian

dilakukan Bales Ones Nae (membalas telapak kaki), kira – kira

artinya napak tilas. Acara ini hanya dihadiri keluarga terdekat saja

dari kedua belah pihak, tanpa acara seremonial. Pada saat inilah

seluruh keluarga kedua belah pihak diperkenalkan satu per satu, agar

tahu persis siapa paman-bibi, kakek-nenek, kakak-adik, dan

seterusnya, sebagai akbiat dari terjadinya ikatan tali perkawinan.

Prosesi Perkawinan Masyarakat Gumi Sasak (Vol. 1). (2011).

Mataram: CV. Gumi Sasak.

Page 31: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

35

2.1.8 Proses Nyongkolan

Pada jaman-jaman dahulu Begawe Nyongkolan akan dikemas dalam

suatu pesta hajatan yang sangat meriah dan di sebut "Begawe Beleq" yang

tidak sedikit mengeluarkan biaya. Maka disini letak kemeriahan dari acara

tersebut, para tamu undangan akan di undang dua atau tiga hari sebelum hari

H tersebut, untuk melakukan kegiatan memasakan nasi dan lauk pauk serta

membikin jajanan pesta. Untuk menghibur para tamu yang bekerja

biasanyanya pemilik hajatan (Epen Gawe-pen) akan menyewa kesenian-

kesenian tradisional khas Sasak seperti Gendang Beleq, Drama, Joget

(sinden-pen) dan sebagainya. Pada perjalanan acara ini akan terdapat tradisi-

tradisi kecil lagi yang di jalankan seperti Bisoq Beras yang diiringi oleh alat

musik tradisional acara Bisoq Beras merupakan tradisi pavorit para Terune

Dedare karena disini mereka bisa bercengkerama dan saling rayu, dan acara

bikin Ares.

Kembali ke Nyongkolan, setelah hari H tiba, pengantin laki-laki dan

perempuan akan diiring atau di giring atau diarak layaknya Raja dan

Permaisuri menuju kediaman keluarga pihak pengantin perempuan, pengiring

ini akan mengenakan pakaian adat sasak sambil diiringi dengan musik

tetabuhan tradisional baik berupa Gendang Beleq, Gamelan Beleq, Kedodak,

atau Tawak-Tawak namun sekarang namanya adalah Kecimol dan Ale-Ale

yang biasanya diiringi oleh penyanyi.

Sesampai dikediaman keluarga pengantin perempuan, pasangan

pengantin akan melakukan sungkeman untuk meminta do'a restu kepada

pihak keluarga juga sebagai tanda bahwa pihak keluarga sudah merestui

untuk melepas anak gadis mereka dan dibawa oleh suaminya.

Daya, A. (2011, April 16). Nyongkolan dan Begawe Beleq Tradisi Suku

Sasak Lombok. Retrieved March 26, 2014, from

http://sasakculture.blogspot.com/2013/01/nyongkolan-dan-begawe-beleq-

tradisi.html

Page 32: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

36

2.1.9 Media Nyongkolan

2.1.9.1 Kecimol

Pulau lombok yang dihuni oleh suku Sasak hanya memiliki

sedikit lagu daerah yang sangat tradisional. Kini banyak dijumpai dan

didengarkan lagu daerah Sasak di rumah - rumah Masyarakat Lombok,

begitu banyak mengalami evolusi, mulai dari lirik dan musik

pengiringnya.

Dahulu pernah sangat populer di masyarakat Sasak, kecimol

yang merupakan kombinasi gendang beleq, organ dan suara seruling,

walaupun memberi kesan para pendengar langsung berubah dari

menyaksikan pertunjukan musik tradisional menjadi pertunjukan

musik daerah yang didangdutkan, belum lagi kalau mendengarkan lagu

penyanyinya yang mengambil lagu dangdut popular.

Sebelum musik tradisional kecimol, ada juga cilokaq. Cilokaq

berbeda dengan kecimol. Musik tradisional ini ciptaan musisi sekarang

yang berusaha mempertahankan ketradisionalan musiknya, walaupun

lagu yang diiringi masih berbahasa sasak. Adapun musik yang lebih

tradisional seperti lagu Kadal Nongak, tetapi sudah sangat sulit untuk

menemukan rekaman lagu tersebut.

Di komunitas Sasak sendiri, ketika berada di luar Lombok ada

lagu yang menjadi semacam lagu wajib dan sering didengarkan, salah

seorang dari mereka yang kini tinggal di Belanda setiap dua hari sekali

selalu memutar ulang lagu tersebut. Ketika mendengarkan musik

tradisional tersebut ada yang air matanya selalu keluar dan merasa

terpanggil untuk segera kembali ke Lombok.

Jaelani, L. (2008, January 24). Musik Tradisional Sasak. Retrieved March 26,

2014, from https://lalumuhamadjaelani.wordpress.com/2008/01/24/musik-

tradisional-sasak/

Page 33: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

37

2.1.9.2 Gendang Beleq

Gendang Beleq merupakan salah satu kesenian tradisional yang

dikenal dan telah sangat lama berkembang dengan baik oleh

masyarakat suku Sasak. Kesenian tradisional Gendang Beleq telah

mengalami pasang surut perkembangan seiring dengan berjalannya

waktu. Bahkan, kesenian tradisional Gendang Beleq telah tumbuh

kembali menjadi kesenian yang sangat populer pada seluruh lapisan

masyarakat suku Sasak pada akhir – akhir ini dengan perkembangan

yang sangat pesat.

Kesenian Gendang Beleq telah hadir dengan fungsi sebagai

pelengkap kebudayaan, sebagai salah satu sarana pengungkap makna -

makna luhur kebudayaan. Pada sisi lain, kesenian Gendang Beleq

sebagai salah satu sumber devisa bagi negara yang dengan sendirinya

dapat pula meningkatkan taraf hidup para seniman pendukungnya dan

memiliki potensi yang sangat besar sebagai media pendidikan bagi

masyarakat.

Nama kesenian Gendang Beleq diambil dari salah satu alat

musik yang digunakan yaitu dua buah gendang berukuran besar dan

panjang. Perubahan bentuk kesenian tradisional Gendang Beleq ini

pertama kali terjadi sekitar tahun 1800 M, ketika Anak Agung Gede

Ngurang Karang Asem memerintah di gumi Sasak. Bentuk kesenian

yang kita temukan dewasa ini merupakan perkembangan bentuk karena

pengaruh kesenian Bali yaitu Tawaq-Tawaq.

Sebelumnya, kesenian Gendang Beleq hanya terdiri atas sebuah

Jidur gendang besar yang berbentuk beduq), sebuah gong dan sebuah

suling. Demikian besar pengaruh kebudayaan Bali pada waktu itu,

sehingga peralatan kesenian ini berkembang sesuai dengan alat yang

digunakan pada kesenian tawaq-tawaq. Akan tetapi, agar tidak

meninggalkan nilai-nilai Islam, para seniman suku Sasak pada waktu

itu tetap mempertahankan bentuk gendang besar yang menyerupai

beduq yang digunakan di masjid. Selain itu, jumlah personil yang

Page 34: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

38

digunakan pun dibatasi pada jumlah 13 atau 17 orang pemain.

Bilangan ini menunjukkan bilangan rakaat dalam shalat. Demikian

pula dengan tata cara memainkan alat ini merupakan implementasi dari

pelaksaan shalat berjamaah dan tuntunan hidup bermasyarakat dengan

nilai-nilai keislaman.

Sebuah grup gendang beleq biasanya terdiri dari 15 – 17 orang

yang biasanya semua laki – laki. Gendang beleq sebenarnya

merupakan salah satu instrumen yang ada pada tarian ini. Disebut

gendang beleq karena salah satu musiknya adalah Gendang Beleq

(gendang besar). Gendang Beleq (gendang besar ) ini biasanya terbuat

dari kulit sapi, besi tua dan kayu yang panjangnya bisa mencapai lebih

dari satu meter dan disandang pada pundak dua pemain.

Pada umumnya Gendang Beleq (gendang besar) dicat hitam

putih dengan pola kotak – kotak. Di Lombok kedua warna itu memang

mempunyai arti simbolis. Hitam adalah lambang keadilan sedangkan

putih adalah lambang kesucian. Selain itu, hitam juga diibaratkan

sebagai bumi dan putih diibaratkan sebagai langit yang keduanya

merupakan kekuatan yang harus selalu ada dalam kehidupan manusia.

2.1.9.2.1 Orkestra ini terdiri atas :

2.1.9.2.1.1 Dua buah gendang beleq yang disebut gendang mama (laki

– laki) dan gendang nine (perempuan) berfungsi sebagai pembawa

dinamika;

2.1.9.2.1.2 Sebuah gendang kodeq (gendang kecil);

2.1.9.2.1.3 Duah buah reong yang terdiri dari reong mama dan reong

nina berfungsi sebagai pembawa melodi;

2.1.9.2.1.4 Sebuah prembak beleq berfungsi sebagai alat ritmis;

2.1.9.2.1.5 Delapan buah prembak kodeq disebut juga copek,

berfungsi sebagai alat ritmis;

Page 35: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

39

2.1.9.2.1.6 Sebuah petuk berfungsi sebagai alat ritmis;

2.1.9.2.1.7 Sebuah gong besar berfungsi sebagai alat ritmis;

2.1.9.2.1.8 Sebuah gong penyelak berfungsi sebagai alat ritmis;

2.1.9.2.1.9 Sebuah gong oncer berfungsi sebagai alat ritmis;

2.1.9.2.1.10 Dua buah bendera, merah atau kuning disebut lelontek.

Tari gendang beleq merupakan tari perang walaupun tidak ada

unsur perkelahian maupun senjata dalam tarian ini. Namun, setiap

gerakannya menggambarkan kemaskulinan (kejantanan). Awalnya,

gendang beleq berfungsi sebagai pengiring para ksatria yang akan

maju ke medan perang maupun menyambut para pahlawan yang

pulang dari medan perang. Selain itu Gendang beleq ini dulu

dimainkan apabila ada pesta – pesta kerajaan. Disini digunakan

payung agung. Sekarang fungsi payung ini ditiru dalam upacara

perkawinan.

Dahulunya, gendang beleq adalah alat musik yang dianggap

mempunyai tuah. Oleh karena itu, ada kepercayaan setempat yang

mengatakan bahwa harus diadakan andang – andang (sesajen) yang

harus diberikan sebelum alat ini dimainkan. Sesajen ini biasanya

beupa ayam kampung, beras, daun sirih dan masih banyak lagi.

Gendang beleq dapat dimainkan dengan berjalan atau duduk.

Komposisi berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan

duduk yang tidak mempunyai aturan. Pada waktu dimainkan

pembawa gendang beleq akan memainkannya sambil menari,

demikian juga pembawa petuk, copek dan lelontek. Gerakan –

gerakan dalam tarian ini pun sangat variatif tergantung

penggunaannya. Tarian ini biasanya diciptakan sendiri oleh para

pemainnya. Gerakan – gerakan akan berbeda setiap fungsi. Misalkan

gerakan untuk penyambutan, gerakan untuk pertunjukan dan lomba –

Page 36: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

40

lomba antar kelompok maupun gerakan untuk meniringi arak – arakan

acara pernikahan (nyongkolan).

Karena sifatnya yang atraktif, gendang beleq seringkali

diadakan untuk mengiringi arak – arakan pengantin (nyongkolan) atau

khitanan dan juga untuk menyambut tamu penting.

LENDANG NANGKA. (n.d.). Retrieved March 26, 2014, from

http://lendangnangkatour.blogspot.com/2010/08/gendang-beleq-

genderang-semangat-lombok.html

2.1.10 Masa Peralihan Adat Perkawinan Sasak

Seiring perubahan zaman, dalam perkembangannya terlihat adanya

perubahan dari tata pelaksanaan di dalam adat perkawinan. Karena adat itu

hidup, maka proses perjalanannya berkembang sesuai dengan perjalanan

zaman, yang membawa segala macam ragam pengaruh. Perubahannya akan

paralel dengan arah yang lebih condong kepada penyesuaian diri.

Perkembangan ini dapat dianggap sebagai masa peralihan, karena perubahan–

perubahan yang berlaku, tidak secara drastis, tetapi akan berupa pergeseran–

pergeseran yang berjalan dalam jangka waktu yang lama. Karena prinsip

dasar dari pelaksanaan adat perkawinan, selalu terarah kepada perdamaian,

dalam arti yang seluas–luasnya, apakah itu perdamaian antara kedua calon

mempelai, ataukah itu perdamaian dalam arti bertautnya kedua kelompok

keluarga yang akan berkembang menjadi satu keluarga besar, maka prinsip

dasar ini akan dapat hidup dengan langgeng.

Akibat dari kemajuan zaman, yang disertai dengan pengaruh ekonomi

di mana masyarakat dalam tindakannya ingin rasionil dan ekonomis, terutama

dalam memperhitungkan waktu dan biaya.

Pada zaman sekarang Suku Sasak menggabungkan antara teknologi

modern dengan sisi tradisionalnya. Salah satunya bisa kita lihat pada acara

Nyongkolan. Mereka menggabungkan musik tradisional yaitu Kecimol dan

Gendang Beleq dengan Drumband.

Page 37: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

41

Dahulu pernah sangat populer di masyarakat Sasak, Kecimol yang

merupakan kombinasi Gendang Beleq, organ dan suara seruling, walaupun

memberi kesan para pendengar langsung berubah dari menyaksikan

pertunjukan musik tradisional menjadi pertunjukan musik daerah yang

didangdutkan, belum lagi kalau mendengarkan lagu penyanyinya yang

mengambil lagu dangdut populer.

Ramadhan, G. (2011, November 29). Sasak dalam modernisasi. Retrieved

March 26, 2014, from http://sasakdalammodernisasi.blogspot.com/

2.1.11 Pembanding dan Referensi

Ada beberapa referensi yang penulis pakai untuk menunjang style

looks dan karakter yang ingin dibuat sebagai berikut :

Dalam tugas akhir ini penulis akan mengangkat tema 2D motion

graphic karena berhubungan dengan teks infografik. Oleh karena itu dinilai

layak dan mampu memberikan dalam segi bentuk dan warna dengan pesan

yang ingin disampaikan. Berikut referensi bentuk dari screenshot video

motion:

2.1.11.1 “Motion graphic 2012 – Hulu Culture”

(Gambar 2.1.11.1 Motion graphic 2012 – Hulu Culture)

Sumber : (https://www.youtube.com/watch?v=v9xOvJYnqrA | Motion graphic 2012 – Hulu Culture)

Page 38: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

42

Studi Bentuk: Dari gambar di atas, penulis menganalisa bahwa dari

screenshot “Motion graphic 2012 – Hulu Culture” terlihat ilustrasi

gambar dengan bentuk tarikan garis brush manual. Banyak memakai

bentuk ornament-rnament khas oriental sesuai dengan konsep.

Studi Warna: “Motion graphic 2012 – Hulu Culture” terlihat

menggunakan warna yang khas oriental dan didominasi oleh warna

kuning, jingga, dan merah. Warna-warna terkesan memberikan warna

yang hangat.

2.1.11.2 “Workcenter”

(Gambar 2.1.11.2 Workcenter)

Sumber : (https://vimeo.com/16908711 | Workcenter)

Studi Bentuk: Penulis menganalisa bahwa dari screenshot

“Workcenter” menggunakan bentuk – bentuk simple dan minimalis

karena point of interest dari informasi yang disajikan jelas. Kemudian

gerakan – gerakan motion yang ditampilkan terlihat futuristik.

Studi Warna: Untuk studi warna pada screenshot video motion

“Workcenter”, penulis menganalisa bahwa warna-warna yang

digunakan merupakan warna yang minimalis karena hanya memiliki

dua warna, sehingga enak dilihat dan tidak membuat mata terganggu

ketika menyaksikan.

Page 39: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

43

2.1.11.3 “Nokia Mapas”

(Gambar 2.1.11.3 Nokia Mapas)

Sumber : (https://vimeo.com/9500733 | Nokia Mapas)

Studi Bentuk: Dari gambar di atas, penulis menganalisa bahwa

bentuk yang digunakan oleh screenshot dari “Nokia Mapas”

menggunakan bentuk yang simple karena menggunakan garis/outline.

Pemilihan bentuk garis/outline ini karena dari keseluruhan komposisi

dari video ini terlihat sangat ramai.

Studi Warna: Warna yang digunakan dalam video motion “Nokia

Mapas” warna yang colorful, karena memiliki warna yang lebih dari

lima warna.

Page 40: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

44

2.1.11.4 “Azul Teatro”

(Gambar 2.1.11.4 Azul Teatro)

Sumber : (https://vimeo.com/18284261 | Azul Teatro)

Studi Bentuk: Penulis menganalisa bahwa dari screenshot “Azul

Teatro” menggunakan bentuk framing dan pop up. Bentuk lingkaran

sebagai awan menjelaskan bahwa video ini ditujukan untuk promosi

tiket pesawat terbang.

Studi Warna: Dalam studi warna, warna yang digunakan dalam

video motion “Azul Teatro” memakai warna biru yang lebih tua

daripada warna biru langit sebagai background agar terlihat lebih

jelas.

Page 41: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

45

2.1.11.5 “Oxelo Klick”

(Gambar 2.1.11.5 Oxelo Klick)

Sumber : (https://vimeo.com/84591410 | Oxelo Klick)

Studi Bentuk: Dari gambar di atas, penulis menganalisa bahwa

bentuk yang digunakan oleh video screenshot dari “Oxelo Klick”

menggunakan bentuk yang minimalis.

Studi Warna: Video motion “Oxelo Klick” menggunakan warna

pastel dan vintage. Memakai warna biru yang lebih muda dengan

diberikan gradasi sebagai background agar terlihat lebih jelas.

Page 42: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

46

• “A Guide To American Football”

(Gambar 2.1.11.6 A Guide To American Football)

Sumber : (https://vimeo.com/84751465 | A Guide To American Football)

Studi Bentuk: Penulis menganalisa bahwa dari screenshot “A Guide To

American Football” menggunakan bentuk-bentuk simple karena bentuk

dengan shape yang terlihat lebih banyak bentuk kotak dan segitiga.

Studi Warna: Untuk studi warna pada screenshot video motion “A

Guide To American Football” menggunakan warna vintage dan bersifat

meriah, dengan komposisi yang full dan juga meriah.

Page 43: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

47

• “Frigdata De Figaro Medias”

(Gambar 2.1.11.7 Frigdata De Figaro Medias)

Sumber : (http://vimeo.com/84304438 | Frigdata De Figaro Medias)

Studi Bentuk: Dari gambar di atas, penulis menganalisa bahwa bentuk yang

digunakan oleh video screenshot dari “Frigdata De Figaro Medias”

merupakan bentuk desain yang kompleks.

Studi Warna: Dalam studi warna, warna yang digunakan dalam video

motion “Frigdata De Figaro Medias” memakai warna primer, yaitu seperti

warna merah, kuning, dan biru.

Page 44: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

48

2.1.12 Cerita Pendek (Referensi Naskah Dokumenter)

No VISUAL AUDIO Keterangan

1

Ditampilkan ciri khas dari

Affandi yaitu awan-awan

berwarna warni mewarnai

foreground memakai

animasi motion graphic

lalu tampil judul Affandi.

Musik Instrumen Opening

2 Muncul foto sketsa Affandi

Narasi :

Sosok pelukis

“Affandi” adalah

legenda yang

dikenal sebagai

Maestro seni lukis

Indonesia, berkat

gaya

ekspresionisnya

yang khas.

Profil Singkat

Affandi

3 Ditampilkan lukisan-lukisan

Narasi :

Selama hidupnya

Affandi telah

menghasilkan

ratusan bahkan

ribuan karya.

Eksistensi seorang

Affandi pada

akhirnya masih

dapat dinikmati

lewat karya-karya

yang dihasilkannya.

Page 45: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

49

4 Affandi sedang mengamati

melukiskan dirinya di atas

kanvas

Pelukis Affandi

sering kali melukis

dirinya sendiri

untuk memuaskan

hasrat melukisnya.

Karena melukis

potret diri baginya

adalah bagian dari

objek pembelajaran

sejak awal karirnya

sebagai pelukis.

Di sebuah ruangan

di dalam rumahnya

5 Muncul lukisan-lukisan

naturalis Affandi

Narasi :

Pada awal

perjalanan

melukisnya,

Affandi menempuh

jalur Naturalis.

Obyek yang alami

bagi Affandi

merupakan

manifestasi

kehidupan di

sekelilingnya

Page 46: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

50

6 Video dokumentasi

Affandi dari “hungry to

paint”

7 Animasi Affandi melukis

ibunya

Narasi :

Hasratnya untuk

terus belajar

melukis,

menyempurnakan

teknik, penguasaan

anatomy wajah dan

pencahayaan dapat

dilihat dari

beberapa lukisan

naturalisnya.

8 Visual animasi Affandi

yang membuang kuasnya

ke lantai

Pada tahun 1990-an

dimana ia merasa

kuas telah

menghalangi

kelangsungan

curahan emosinya

dalam melukis.

9 Divisualisasikan foto

Affandi serta lukisannya

ketika berada di India

Narasi :

Tahun 1950an

Affandi mendapat

kesempatan belajar

Page 47: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

51

di India. Uang

beasiswa yang

dipersiapkan untuk

dua tahun

digunakan untuk

keliling ke

beberapa kota besar

di India untuk

melukis dan

pameran.

10 Menampilkan bangunan-

bangunan yang pernah

dikunjungi Affandi

Narasi :

Dan berlanjut

pameran ke

beberapa Negara di

benua Eropa dan

Amerika.

Efek pop up

bangunan muncul

Page 48: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

52

11 Menampilkan penari-

penari kecak dalam bentuk

animasi puppet, lalu zoom

out ke bagian Affandi

yang sedang melukis

penari-penari tersebut

Narasi :

Proses melukis

Affandi cukup unik,

ia selalu memilih

tempat di alam

terbuka. Garis,

warna, dan sapuan

Affandi yang

ekspresif adalah

manifestasi dunia

dalam emosinya,

baginya melukis

tidaklah dalam

pikiran tapi lebih

berdasarkan naluri.

12

Divisualkan foto-foto

Affandi ketika masih

muda beserta saudara-

saudaranya.

Narasi :

Lahir pada tahun

1907 di Cirebon,

Affandi kecil

dikenal dengan

panggilan Abun.

Anak ketiga dari

tujuh bersaudara ini

belajar melukis

secara otodidak.

flashback

Page 49: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

53

13

Affandi meminta

kakaknya untuk dapat

bersekolah di Belanda

namun ditolak oleh

kakaknya

Narasi :

Ayahnya, R.

Koesoema, dan

saudaranya Sabur,

mengharapkan agar

Affandi menjadi

Insinyur. Tetapi

Affandi meminta

agar di sekolahkan

di Belanda untuk

seni lukis

14

Zoom in kekecewaan

Affandi namun ia menjadi

lebih giat untuk melukis

Narasi :

Jiwa seni lukis yang

ada dalam dirinya

tidak tergoyahkan

karena sang kakak

menolak

permintaannya.

Namun api

kreativitasnya

semakin menyala

Page 50: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

54

15

Foto-foto penghargaan

yang diraih Affandi dan

menerima gelar doktor

honoris dan maestro

Narasi :

Berbagai

penghargaan dan

hadiah bagaikan

membanjiri

perjalanan hidup

dari pria yang

hampir seluruh

hidupnya tercurah

pada dunia seni

lukis ini. Salah

satunya Gelar

Maestro yang di

dapatkannya dari

yayasan Dag

Hammarskjoeld di

Itali.

16

Divisualkan foto Affandi

bersama Maryati dan

mendapat anak

pertamanya lahir yaitu

Kartika

Narasi :

Pada tahun 1933,

Affandi menikah

dengan Maryati dan

dikaruniai seorang

putri, Kartika yang

nantinya akan

meneruskan bakat

melukis sang ayah.

flashback

Page 51: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

55

17

Affandi di tengah melukis

istrinya Maryati dan

anaknya Kartika

Narasi :

Awal karir Affandi

yang sebagai

pelukis poster dan

tukang sobek karcis

di bioskop, tidak

mampu membayar

model untuk obyek

lukisannya, Maryati

selain menjadi istri

juga sebagai model

studi lukisnya

Affandi dalam

melatih dan

mempelajari

anatomi tubuh

manusia.

Page 52: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

56

18

Foto-foto lukisan

humanisme Affandi.

Narasi :

Humanisme

Affandi dapat

dilihat juga pada

karya-karyanya.

Tema-tema

kerakyatan menjadi

dominasi dalam

karya-karya

Affandi.

19

Divisualisasikan penari

bali yang ingin dilukis

Narasi :

Affandi sering

berekspedisi ke

Bali. Di sana ia

banyak mendapat

inspirasi.

Page 53: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

57

20

Sketsa gambar

museumnya yang

kemudian di transisi

menjadi foto museum

yang sudah jadi. Lalu

memperlihatkan isi

museumnya.

Narasi :

Seluruh pengabdian

Affandi di bidang

seni lukis dapat

dilihat di museum

Affandi yang

terletak di jalan

Laksda Adisucipto,

Yogyakarta.

Diperkirakan ada

sekitar 250 lukisan

saat ini.

21

Affandi tengah duduk

memperhatikan lukisannya

di museumnya.

Narasi :

Akhir masa

hidupnya, Affandi

sering meluangkan

waktu untuk duduk

dan mengamati

hasil lukisannya.

Karya yang

dihasilkan hampir

di seluruh hidupnya

Page 54: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

58

22

Divisualisasikan koran

yang memberitakan

wafatnya Affandi.

Narasi :

Setelah menderita

komplikasi

berbagai penyakit,

pada hari rabu

tanggal 23 mei

1990, Affandi

berpulang kepada

sang pencipta.

Dunia kehilangan

sosok Maestro di

bidang seni lukis.

Affandi telah tiada.

Seluruh hidupnya

telah dibaktikan

kepada dunia seni

yang digelutinya.

Lewat karya-

karyanya Affandi

telah

mengharumkan

nama bangsa ke

pentas dunia.

Page 55: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

59

2.1.13 Referensi Video

(Gambar 2.1.13.1 FIGDATA DE FIGARO MEDIAS on Vimeo)

Sumber : (http://vimeo.com/84304438 | FIGDATA DE FIGARO MEDIAS on Vimeo)

Bentuk yang digunakan merupakan bentuk desain yang kompleks. Warna yang

digunakan warna primer, yaitu seperti warna merah, kuning, dan biru. Gerakan

motion memiliki ciri khas dan sangat terlihat elite. Menggunakan musik dan SFX

yang berirama flat, namun fun. Perpaduan antara bentuk 2D dan 3D yang memiliki

kesinambungan yang baik.

Page 56: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

60

(Gambar 2.1.13.2 DISCOVERY EDUCATION on Vimeo)

Sumber : (http://vimeo.com/70411376 | DISCOVERY EDUCATION on Vimeo)

Menggunakan transisi motion yang cepat namun sangat jelas menyesuaikan dengan

dubbing. Perpaduan antara bentuk 2D dan 3D yang memiliki kesinambungan yang

baik. Warna tidak terlalu mencolok agar nyaman ditonton. Gerakan motion terlihat

fun dan atraktif sehingga tidak terlihat membosankan dalam penyampaian informasi.

Demikian pula untuk musik dan SFX sesuai dengan pergerakan motion.

Page 57: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

61

(Gambar 2.1.13.3 IDE on Vimeo)

Sumber : (http://vimeo.com/30536521 | IDE on Vimeo)

Menggunakan transisi yang terlihat indah dan berkesinambungan dari satu shape

dengan shape lainnya. Warna yang digunakan tidak terlalu mencolok karena

memiliki banyak bentuk. Menggunakan musik yang lembut untuk menyampaikan

pesan dan dubbing yang tidak cepat. Warna yang dipergunakan solid tanpa gradasi

untuk mempertegas bentuk yang divisualkan. Menggunakan background yang lebih

terang daripada bentuk vector. Musik dan SFX sesuai dengan pergerakan motion.

Page 58: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

62

(Gambar 2.1.13.4 Discovery Home & Health on Vimeo)

Sumber : (http://vimeo.com/58039801 | Discovery Home & Health on Vimeo)

Menyampaikan informasi satu per satu tentang kehidupan sehari-hari yang sehat.

Transisi terlihat berkesinambungan dengan makna yang disampaikan. Bentuk-bentuk

yang dibuat simple dari bentuk aslinya membuat mudah dimengerti. Warna tidak

terlalu mencolok agar nyaman ditonton. Musik dan SFX sesuai dengan pergerakan

motion.

Page 59: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

63

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Teori Film Animasi Dokumenter

Istilah dokumenter ditemukan oleh John Grierson, dalam resensi film

Moana (1926) karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat bahwa

dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas (Susan

Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72). Oleh karena itu

dokumenter pun termasuk didalamnya sebagai suatu metode publikasi

sinematik, yang dalam istilahnya disebut “creative treatment of actuality”

(perlakuan kreatif atas keaktualitasan).

Windsor Mckay pertama kali memperkenalkan film animasi

dokumenter dalam film The Sinking of Lusitania (1918) dimana ia

menggunakan animasi untuk menampilkan peristiwa tenggelamnya kapal

RMS Lusitania karena terkena serangan torpedo. Dimana tidak ada rekaman

nyata dari kejadian ini. Contoh lain dari film Animasi Dokumenter adalah

Abductees (2005) karya Paul Vester, film ini menampilkan wawancara

dengan beberapa orang yang mengaku pernah diculik oleh makhluk luar

angkasa, dari wawancara tersebut pengalam mereka 16 ditampilkan kembali

dalam bentuk animasi.

Dalam buku David Bordwell yang berjudul ilm Art : An Introduction,

ia mendefinisikan bahwa menurut bentuknya dapat di bedakan berbagai tipe

film yang ada. Ia menggunakan kata ‘tipe’, tidak mengatakan dengan kata

‘jenis’. Akhirnya berkembang dan di gunakan di seluruh penjuru dunia

setelah ia menyederhanakan tipe – tipe yang ada.

Bordwell mendefinisikan film dokumenter sebagai suatu film yang

berisi tokoh, peristiwa dan waktunya memang ada, tidak di rekayasa, dan

secara otentik benar – benar terjadi.

Kemudian Brodwell mendefinisikan film animasi adalah sebuah cara

ataupun usaha untuk ‘memberi kehidupan’ kepada sesuatu yang tidak bersifat

manusia agar dapat mendekati seperti kehidupan manusia sendiri. Adapula

teknik pengambilan gambar juga membedakan film animasi dari film lainnya.

Page 60: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

64

Awalnya menggunakan teknik frame by frame, namun dengan adanya

kecanggihan teknologi, kemudian berkembang menjadi semakin banyak,

seperti stop motion, clay animation, animasi 3D(menggunakan computer

generated imagery), doll animation, animasi 2D, dan yang lainnya.

2.2.2 Metode Subjektivitas dan Objektivitas Film Dokumenter

Menurut Daniel B. Wood (2006), film – film dokumenter telah lama

meninggalkan objektivitasnya sehingga menyebabkan pindahnya paham

"kabarkan beritanya pada audiens" menjadi "pengaruhi audiens". Keuntungan

dari film – film seperti ini adalah mereka menimbulkan diskusi dalam

masyarakat, entah melalui protes dan kemarahan ataupun pujian. Film – film

dokumenter sejenis ini dinilai mempunyai banyak sisi opini yang dapat

mengarahkan opini publik juga, terlepas dari baik ataupun buruk. Contoh

terbaik datang dari An Inconvenient Truth yang merupakan film dokumenter

Al Gore yang mengarahkan publik akan bahaya pemanasan global. Namun,

jika sebuah film dibuat dengan menggunakan sudut pandang dari kedua belah

pihak, maka hasilnya adalah tontonan yang membosankan. Argumentasi ini

menyebutkan bahwa media film tidaklah sama dengan media jurnalistik. Sisi

lemah dari film dokumenter sejenis ini ("docu-ganda", sebuah istilah yang

akhirnya dipakai, sebuah singkatan dari "documentary propaganda") adalah

bahwa film sejenis ini membatasi target audiens hanya pada mereka yang

setuju dengan premis film yang bersangkutan.

Tema Nyongkolan sendiri di dalam documenter apabila disesuaikan

dengan tujuan desain “menjadikan documenter ini sebagai referensi sejarah

untuk dapat dipelajari, diperkenalkan, dan dilestarikan dalam kebudayaan di

Indonesia. Maka dari itu penulis merasa ada catatan yang hendak dimasukkan

di dalam film documenter ini, yaitu mengarahkan dan memperkenalkan

penonton untuk mengetahui adat perkawinan Sasak, yaitu dalam salah satu

rangkaian prosesinya adalah Nyongkolan. Namun penulis mempertahankan

keseimbangan antara “subjektivitas” dan “objektivitas”, yaitu segala konten

yang dimuat di dalam film animasi documenter ini merupakan hasil dari data

Page 61: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

65

yang valid yang diperoleh secara mendalam dan tidak mengandung sama

sekali opini dari penulis.

2.2.3 Prinsip – Prinsip Komposisi

Menurut Krasner (2008, pp209-226) ada beberapa prinsip motion

graphic yang komposisi penulis aplikasikan di dalam pembuatan film

dokumenter ini. Prinsip – prinsip itu antara lain adalah:

2.2.3.1 Unity. Adalah sebuah prinsip yang menentukan koherensi dari

segala elemen, sebuah benang merah yang menyatukan semua bagian

sehingga mendukung gagasan utama.

2.2.3.2 Field and Ground, adalah pembagian ruang di dalam sebuah

komposisi, hal ini menentukan bagian mana yang merupakan bidang

depan (foreground) dan yang mana yang merupakan latar

(background).

2.2.3.3 Positive and Negative Space, adalah penentuan bagian mana

dalam komposisi yang merupakan "isi" (positive) dan bagian mana

yang merupakan area kosong (negative). Prinsip ini akan menentukan

keseimbangan dari komposisi., baik dari segi estetis maupun dari segi

psikologis.

2.2.3.4 Size and Scale, merupakan patokan ukuran dari elemen

komposisi. Size merupakan format dimana sebuah elemen

ditempatkan, dan scale merupakan hubungan relatif yang

mempengaruhi tiap elemen. Kedua hal ini akan mempengaruhi peran

dari tiap objek dalam komposisi, baik statis maupun yang bergerak.

2.2.3.5 Edge, merupakan batasan dari sebuah komposisi, dimana

keempat batasan layar bisa menjadi titik masuk dan keluarnya elemen

desain. Edge merupakan bagian penting yang menentukan batasan

pergerakan dan peletakan elemen – elemen.

Page 62: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

66

2.2.3.6 Direction, adalah prinsip yang mengatur pergerakan mata

audiens terhadap sebuah komposisi, terutama pergerakan-pergerakan

elemen. Direction menentukan tujuan dari sebuah komposisi dengan

cara menentukan arah gerak, menghubungkan dan memisahkan

elemen – elemen yang penting.

2.2.3.7 Visual Contrast, adalah prinsip yang memasukkan variasi ke

dalam komposisi, baik untuk memperjelas sebuah informasi,

memperkuat makna, maupun memperkuat pesan yang disampaikan.

Visual Contrast dapat berupa kontras dalam ukuran, warna, orientasi,

dan lain-lain. Perbedaan dalam ukuran akan menentukan elemen mana

yang lebih dominan dan yang didominasi. Perbedaan dalam warna

akan menunjukkan elemen mana yang lebih diutamakan. Hal ini

berlaku pula untuk visual contrast lainnya.

2.2.3.8 Hierarchy, adalah sebuah prinsip yang mengorganisasikan

informasi yang kompleks agar perhatian pemirsa dapat terarahkan

kepada informasi yang seharusnya pada saat yang bersamaan secara

visual.

2.2.3.9 Repetition and Variety, adalah pengulangan dan keragaman,

dimana repetition menunjukkan pengulangan elemen-elemen visual,

sedangkan variety adalah keragaman elemen-elemen visual di dalam

pengulangan tersebut yang dapat mencegah kebosanan dan kesan

monoton.

Film animasi dokumenter yang dibuat oleh penulis

mengaplikasikan prinsip- prinsip komposisi yang telah dijabarkan

diatas dalam pemilihan framing maupun blocking. Hal ini

dimaksudkan untuk mencapai komunikasi yang maksimal, sehingga

tujuan pembuatan film dokumenter ini dapat tercapai kepada target

audiens.

Page 63: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

67

2.2.4 Teori Scripwriting

2.2.4.1 Teori Penentuan Ide Skrip

Menurut buku “Successful Script Writing” karya Jurgen Wolff dan

Kerry Cox pembuatan sebuah skrip harus dimulai dengan salability factors,

yaitu faktor-faktor yang membuat skrip menjadi menarik dan menjual Check

list dari skrip yang menjual adalah:

2.2.4.1.1 Mempunyai “strong hook” yaitu sebuah kalimat atau premis yang

kuat.

2.2.4.1.2 Tingkat relevansi terhadap masyarakat.

2.2.4.1.3 Ide yang baru dan fresh.

2.2.4.1.4 Ada moral atau arti yang ingin disampaikan.

2.2.4.1.5 Memiliki konflik batin bagi penonton maupun konflik antarkarakter

di skrip yang menarik dan digarap dengan baik.

2.2.4.1.6 Terbayang visual yang dapat menarik penonton yang sesuai dengan

visi penulis.

Dalam penulisan skrip sebuah animasi film dokumenter yang sukses,

maka ide skrip harus memenuhi kriteria diatas agar terdapat sebuah cerita

yang relevan dan menarik oleh target audiens maupun masyarakat luas.

2.2.4.2 Teori Struktur Plot

Plot dibagi menjadi 3 bagian utama menurut Jurgen Wolff dan

Kerry Cox yaitu:

2.2.4.2.1 Act I : Awal dari cerita

Biasanya dimulai dengan pengenalan akan karakter dan set yang dipilih.

2.2.4.2.2 Act II : Pertengahan dari cerita

Berisikan tentang karakter dan tindakannya terhadap masalah yang ada

dimana klimaksnya ada pada di bagian ini juga.

Page 64: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

68

2.2.4.2.3 Act III : Akhir dari cerita

Berisikan kesimpulan dari cerita baik diakhiri dengan senang, sedih, atau

perasaan lainnya.

Film dokumenter ini harus juga memiliki cerita yang baik dan terstruktur

untuk mendapatkan hasil yang maksimal ketika target audiens menonton

karena tanpa itu audiens tidak dapat menangkap cerita dari esensi dari

pembuatan cerita tersebut.

2.2.5 Teori Prinsip Dasar Animasi

12 prinsip dasar animasi adalah serangkaian prinsip-prinsip animasi

yang diperkenalkan oleh Disney animator Ollie Johnston dan Frank Thomas

di 1981 buku The Illusion of Life: Disney Animation. Prinsip-prinsip ini

digunakan untuk membantu produksi dan diskusi kreatif, juga untuk melatih

animator-animator muda dengan lebih cepat dan lebih baik.

Prinsip-prinsip animasi yang akan penulis terapkan tersebut adalah :

1.Solid Drawing

Kemampuan menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan

yang menentukan “baik proses maupun hasil” sebuah animasi, terutama

animasi klasik. Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual

sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari

prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’.

2. Slow In and Slow Out

Slow In dan Slow Out menegaskan bahwa setiap gerakan memiliki percepatan

dan perlambatan yang berbeda. Slow In terjadi jika sebuah gerakan diawali

secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan

yang relatif cepat kemudian melambat.

Page 65: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

69

3. Staging

Staging dalam animasi meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk

mendukung suasana atau mood yang ingin dicapai dalam sebagian atau

keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera pengambilan

gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan

menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung

sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis

dan menarik.

4. Squash and Stretch

Squash and stretch adalah upaya penambahan efek lentur pada objek atau

figure sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau menyusut’ sehingga memberikan

efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figure atau

benda mati (missal : botol, gelas, meja) penerapan squash and stretch akan

membuat mereka lebih realis.

5. Anticipation

Anticipation adalah salah satu prinsip animasi yang membuat karakter/benda

yang akan di animasikan melakukan gerakan sebaliknya, untuk memberikan

efek ingin lebih realis contohnya adalah seseorang yang sebelum berlari ia

melakukan gerakan ancang-ancang.

6. Archs

Archs merupakan gerakan-gerakan yang melengkung seperti misalnya saat

seseorang melempar bola baseball atlit pelempar baseballnya saat antisipasi

pelempar di gambarkan melengkung untuk membuat efek lentur.

7. Timming

Pengaturan waktu pada sebuah animasi untuk membuat gerakan animasi pas

pada timming yang diinginkan dan membuat animasi terlihat lebih natural

agar membuat penonton merasa lebih tertarik untuk menontonnya.

Page 66: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

70

8. Exaggeration

Membuat gambaran atau animasi sebuah karakter yang gerakannya di lebih-

lebihkan membuat lebih lucu dan menarik untuk dilihat, contohnya seperti

walk cycle sebuah karakter yang mencerminkan sifatnya masing-masing,

seperti misalnya ia berjalan sambil meninggikan dadanya.

9. Appeal

Appeal merupakan teori animasi yang bertujuan untuk membuat sesuatu

desain agar lebih memiliki daya tarik untuk di lihat, seperti desain-desain

yang mencerminkan kepribadian dari karakter. atau environment yang

memiliki stylenya sendiri.

10. Follow the Through dan Overlaping Action

Merupakan prinsip animasi yang berupaya melebihkan sedikit gerakan

animasi jika sebuah animasi tiba-tiba berhenti. intu akan memberikan efek

berhenti dari keadaan yang sangat cepat dan memberikan kesan lebih natural.

11. Straight ahead and pose to pose

Straight Ahead adalah proses penganimasian dengan cara yang spontan

gerakannya hal ini menyebabkan proporsi gerakan yang berbeda dengan

gerakan asli, namun gerakan karakter akan lebih terlihat spontan dan

memiliki gaya geraknya sendiri. Pose to Pose adalah prinsip animasi yang

digerakan dengan membuat blocking (gerakan-gerakan inti) terlebih dahulu

sebelum membuat gerakan tengahnya.

12. Secondary Action

adalah prinsip animasi yang membuat gerakan sama dengan apa yang

dirasakan oleh karakter untuk mendukung ekspresinya, misalnya jika karakter

sedang marah karakter ditambahkan gerakan-gerakan memukul-mukul,

berjalan tidak santai, dan lainnya

Page 67: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

71

Dalam kasus tugas akhir ini hanya beberapa teori animasi yang

dipergunakan karena mengingkat bahwa projek akan dijadikan animasi

dokumenter yang lebih mengarah ke infografik jadi motion graphic menjadi

sarana untuk penyampaian dan akan hanya menggunakan beberapa teori

animasi, seperti Slow in and Slow Out, Stagging, Squash and Stretch,

Timming, Appeal.

2.2.6 Motion Graphic

Motion Graphic merupakan perkembangan motion design (desain

yang bergerak) motion graphic biasanya memadukan unsur, film, video,

tipografi, dan teknologi animasi untuk menciptakan sebuah ilusi dari gerakan

yang biasanya digabungkan dan di selaraskan dengan audio. Pada saat ini

motion graphic banyak dilihat dalam program-program televisi, pembukaan

acara televisi, running text creative, bumper, iklan-iklan, grafik data, judul

dan lain-lain.

Motion Graphic juga biasa disebut invisible art karena komponen-

komponennya terlihat namun tidak disadari oleh para menonton dan tanpa

disadari motion graphic memberikan mood serta looksnya, tersendiri kepada

penonton. Dengan berkembangnya teknologi perkembangan motion graphic

pun semakin pesat, itu dapat dilihat salah satu contohnya adalah pada saat

televisi-televisi swasta bermunculan.

Teori motion graphic ini di terapkan dalam project dengan maksud

untuk memberikan gambaran tentang infografik dengan visual yang baik dan

pergerakan yang tidak membosankan, karena infografik bertujuan untuk

menyampaikan kepada penonton maksud dari projek. Gerakan-gerakan

animasi karakter pun agak dibatasi untuk penonton lebih fokus kepada

penjelasan informasi.

Page 68: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

72

Apa Itu Motion Graphic ? | Adhietblog. (2009, December 21). Retrieved

March 26, 2014, from http://adhietologyxnote.blogspot.com/2009/12/apa-itu-

motion-graphic_21.html

2.2.7 Teori Warna

Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna menjadi 4

kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut adalah warna primer,

sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dinyatakan tahun

1831.

Kelompok warna dalam teori ini sering disusun dalam lingkaran

warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori warna

komplementer, split komplementer, triad, dan tetrad.

2.2.7.1 Warna primer

Yaitu warna dasar yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna-warna lain.

Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan

kuning.

2.2.7.2 Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer. Misalnya warna oranye

merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah

campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

2.2.7.3 Warna tersier

Warna yang berasal dari campuran warna primer dengan warna sekunder.

Misalnya warna oranye kekuningan merupakan campuran dari warna kuning

dengan oranye.

2.2.7.4 Warna netral

Jika ketiga warna dasar dicampur, maka akan diperoleh warna netral. Warna

ini biasanya digunakan sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam.

Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Page 69: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

73

2.2.7.5 Warna panas dan dingin

Lingkaran warna mulai dari warna primer sampai tersier bisa dikelompokkan

menjadi dua golongan besar, yaitu golongan warna panas dan warna dingin.

Warna panas terdiri dari warna kuning kehijauan hingga merah. Sedangkan

warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau. Warna panas

mampu memunculkan kesan panas dan dekat. Warna dingin sebaliknya akan

mengahsilkan nuansa yang dingin.

Warna, R. (2011, June 17). Teori Warna Brewster. Retrieved March 26,

2014, from http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/486-read-110617-

teori-warna-brewster.html

Dalam penggunaan warna dari film animasi dokumenter berjudul

Nyongkolan, warna yang terseleksi adalah vintage. Warna vintage di

dominasi warna hijau dan warna – warna pudar yang khas dari foto-foto di

zaman dahulu. Vintage membawa kesan suasana dingin dan kuno, sehingga

cocok dengan tema yang dipilih.

2.3 Analisa

2.3.1 Pertimbangan Dalam Pembuatan

Animasi dokumenter dibuat karena ingin memperkenalkan salah satu

budaya tradisional yang paling semarak di Lombok, yaitu adat istiadat

Nyongkolan kepada masyarakat Indonesia serta menjaga kebudayaan

dimanapun mereka berada. Karena kebudayaan Indonesia itu sangat banyak

dan memiliki nilai yang sangat tinggi sehingga kita dapat mengambil

pelajaran dari nilai tersebut. Jadi penulis membuat animasi dokumenter

tentang kebudayaan di Lombok-NTB.

2.3.2 Faktor Pendukung

Faktor pendukung yang didapat adalah penulis mendapatkan buku-

buku sejarah tentang adat istiadat kebudayaan Nyongkolan di Lombok yang

didapat langsung dari perpustakaan daerah di Lombok dan penulis telah

Page 70: 5 LANDASAN PERANCANGAN Literatur Buku 5. “Adat Istiadat ... · digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim Adolf Hitler telah menyisipkan unsur sejarah ke dalam film-filmnya yang

74

melakukan wawancara secara langsung dengan budayawan Sasak sehingga

bisa memberikan data dan informasi yang akan dijadikan bahan pembuatan

animasi dokumenter ini.

2.3.3 Faktor Penghambat

Dengan animasi dokumenter yang bertema tentang adat budaya

Nyongkolan banyak faktor penghambat dalam pembuatannya. Pada awalnya

judul penulis menemukan kesulitan data dan konteks yang terlalu luas. Jadi

salah satu kebudayaan di Lombok ini adalah penyempitan konteks dari judul

sebelumnya. Agak sulit untuk meneumakn data dari salah satu kebudayaan di

Lombok, namun penulis berusaha mencari dari sumber media, terutama

buku-buku sejarah. Mungkin menjadi faktor terberat adalah dalam pembuatan

animasi dengan waktu yang terbatas.

2.3.4 Target Audiens

Target audiens berusia 18 – 25 tahun, tinggal di kota besar atau yg

lainnya seperti Jakarta, Bandung, dan lain-lainnya. Memiliki pendidikan

minimal SMA sampai yang sudah bekerja. Memiliki rasa tertarik dan suka

dengan kebudayaan, multimedia, audio visual, dan animasi.