5 kumpul abstrak ind s2 1

5
Kumpulan Abstrak Tesis Semester Gasal 2008/2009 Pendidikan Bahasa Indonesia (IND)

Upload: rita-oktasari-t

Post on 10-Dec-2014

126 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

Page 1: 5 Kumpul Abstrak IND S2 1

Kumpulan Abstrak Tesis

Semester Gasal 2008/2009

Pendidikan Bahasa Indonesia (IND)

Page 2: 5 Kumpul Abstrak IND S2 1

44 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerpen dengan Strategi Dari Cerpen ke Cerpen Siswa Kelas X di SMA Negeri I Malang

Sri Susilowati

Abstrak

Pengembangan bahan ajar menulis cerpen dengan strategi pemodelan adalah bahan ajar yang menyajikan materi, latihan, dan berbagai pemodelan/contoh cerpen yang diharapkan dapat membantu siswa dalam menulis cerpen yang memfokuskan pada pengembangan peristiwa dan tokoh. Peristiwa dan tokoh merupakan unsur cerpen yang saling berhubungan, yang juga tidak terlepas dari unsur-unsur yang lain, seperti latar, gaya, sudut pandang, dan tema. Berdasarkan hal tersebut, secara implisit unsur cerpen peristiwa dan tokoh dalam bahan ajar menulis ini saling berhubungan dan saling menghidupi.

Untuk mencapai standar kompetensi menulis cerpen dalam pembelajaran, diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang diduga tepat dalam penelitian ini adalah strategi pemodelan Dari Cerpen ke Cerpen (CKC) karena strategi tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif dalam pembelajaran antara lain dengan mengembangkan silabus, mengembangkan materi dalam produk bahan ajar menulis cerpen dengan strategi Dari Cerpen ke Cerpen pada siswa kelas X di SMA Negeri I Malang. Sehingga proses evaluasi/penilaian menulis cerpen dapat dianalisis sesuai dengan strategi Dari Cerpen ke Cerpen pada siswa kelas X di SMA Negeri I Malang.

Dalam pembelajaran menulis cerpen tidak terlepas dari bimbingan guru sehingga siswa mampu memilih tema, mengembangkan ide pokok, mengembangkan tokoh baik langsung maupun tidak langsung, mengembangkan peristiwa, menyusun draf yang dikembangkan dari kerangka, dan mengedit naskah cerpen atau merevisi. Kegiatan menulis cerpen dengan strategi pemodelan dalam bahan ajar bertujuan agar siswa mengalami proses dalam beberapa tahapan kegiatan belajar. Tahapan kegiatan yang dilewati itu meliputi: (1) memilih topik, (2) mengembangkan ide pokok, (3) mengembangkan tokoh baik langsung maupun tidak langsung, (4) mengembangkan peristiwa, (5) menyusun kerangka, (6) menulis cerpen, dan (7) mengedit atau merevisi.

Untuk mencapai standar kompetensi menulis cerpen, diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang tepat dalam penelitian ini adalah pemodelan Dari Cerpen ke Cerpen (CKC) karena strategi tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri. Proses belajar secara alamiah mulai dengan langkah mengamati suatu objek, siswa menemukan masalah dan terdorong untuk bertanya. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak siswa akan memotivasi mereka untuk selalu mencari jawabannya. Strategi Dari Cerpen ke Cerpen dapat diterapkan pada pembelajaran menulis, khususnya menulis cerpen. Dikatakan demikian karena salah satu model untuk mendapatkan bahan cerpen adalah melalui pengamatan, bertanya, menemukan apa yang telah diamati, mengolah, dan

memprosesnya. Kegiatan tersebut merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam strategi Dari Cerpen ke Cerpen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti penyusunan silabus dengan strategi pemodelan yang meliputi komponen standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar, hal tersebut bertujuan agar pembelajaran terarah sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan. Peneliti merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan menghasilkan produk cerpen karya siswa. Pengembangan materi, tema, dan latihan dalam bahan ajar yang disesuaikan dengan penyusunan silabus sangat efektif untuk mencapai Kompetensi Dasar pengembangan materi, tema, dan latihan dalam bahan ajar yang disesuaikan dengan penyusunan silabus sangat efektif untuk mencapai kompetensi dasar. Pemanfaatan bahan ajar tersebut memenuhi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Penambahan/pengembangan materi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan lingkungan siswa dan pengalaman siswa. Evaluasi/ penilaian pembelajaran yang digunakan peneliti antara lain penilaian hasil dan penilaian proses menulis cerpen berhasil karena strategi pemodelan mampu mengembangkan proses kreativitas siswa menulis cerpen. Peneliti melakukan evaluasi pembelajaran menulis cerpen dengan menyajikan latihan-latihan pada setiap pembahasan materi, karena hal tersebut sangat penting untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Dalam hal ini, siswa dilatih lebih banyak dalam mempraktikkan menulis cerpen, bukan dituntut lebih banyak untuk menguasai atau menghafalkan teori tentang bahasa karena keterampilan menulis itu merupakan suatu proses pertumbuhan melalui banyak latihan.

Pengembangan bahan ajar dengan strategi pemodelan Dari Cerpen ke Cerpen menunjukkan kesesuaian dengan asumsi penelitian, yakni melibatkan keterampilan berbahasa lainnya seperti membaca secara terpadu karena melibatkan berbagai unsur belajar. Hal tersebut terbukti dalam penyajian bahan ajar peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami materi menulis cerpen dengan teknik membaca

43

Page 3: 5 Kumpul Abstrak IND S2 1

Program Studi S2 IND 45

contoh cerpen terlebih dahulu sebelum menghasilkan cerpen yang sempurna. Siswa termotivasi untuk menulis cerpen dengan tema kehidupan mereka sesuai dengan pengalaman siswa sehingga pembelajaran menjadi kontekstual dan bermakna serta menyenangkan bagi siswa.

Hasil uji coba oleh uji ahli antara lain: (a) ahli isi menyarankan agar tema dan gambar pada setiap indikator yang tidak relevan dengan tema awal perlu dihilangkan. (b) Kelemahan utama dalam pengembangan bahan ajar ini adalah dalam menyusun kegiatan menulis cerpen dan penggunaan bahasa. Dalam menyusun kegiatan menulis cerpen, teori-teori harus diurutkan kembali sesuai dengan saran ahli isi dan ahli sastra agar siswa dapat secara sistematis memahami langkah-langkah dalam menulis cerpen. Selain hal tersebut perlu dilakukan penyortiran teori-teori yang tidak relevan dengan SK, KD, dan indikator menulis. Menurut saran ahli isi dan sastra bahwa teori dan latihan-latihan harus disesuaikan dengan tema yang diambil, yakni tentang kehidupan. (c) Ahli sastra menyarankan bahwa kriteria dalam instrumen penilaian perlu diperjelas sehingga hasil tagihan menulis cerpen siswa mencapai nilai maksimal. (d) Ahli kelompok kecil siswa menyarankan bahwa warna dan gambar dalam bahan ajar yang dikembangkan agar lebih mencolok karena kurang menyenangkan. Setelah melalui tahapan revisi, bahan ajar yang dikembangkan peneliti memperoleh hasil yang memuaskan dan produk layak untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia

Kata kunci: pengembangan bahan ajar, menulis cerpen, strategi pemodelan

Pengembangan Modul Pembelajaran Matakuliah Umum Bahasa Indonesia pada Fakultas Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang

Iwan Setiawan

Abstrak

Pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi berpendekatan komunikatif, yakni pembelajaran bahasa Indonesia yang diorientasikan pada tujuan untuk mengembangkan kompetensi komunikatif. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi hendaknya diorientasikan pada pencapaian kemahiran berbahasa Indonesia. Dengan kemahiran berbahasa Indonesia yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan dapat mengemukakan gagasan keilmuan sesuai dengan bidangnya. Untuk mencapai harapan tersebut, perlu dilakukan pengembangan program Pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Upaya ini dimaksudkan untuk menyiapkan kondisi belajar yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas Pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan materi Pembelajaran berupa Modul Pembelajaran Matakuliah Umum Bahasa Indonesia yang memerhatikan perbedaan kemampuan mahasiswa, mendukung pembelajaran perseorangan dan mandiri, dapat memudahkan belajar mahasiswa, serta memenuhi kualifikasi sebagai materi pembelajaran yang baik dan yang memenuhi prinsip-prinsip pengembangan Pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk (1) silabus, (2) modul Pembelajaran matakuliah umum Bahasa Indonesia (MKU BI) pada Fakultas Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang, dan (3) lembar kerja mahasiswa.

Pengembangan produk tersebut diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai program pembelajaran MKU BI di FH Unidha Malang, serta wawancara dengan pihak pengelola program Pendidikan di FH Unidha Malang.

Pengembangan silabus dan modul ini menggunakan model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bertujuan Khusus. Model rancangan pembelajaran MKU BI ini dilakukan berdasarkan model hasil adaptasi dari model pengembangan Dick & Carey (1990). Hasil pengadaptasian model tersebut menghasilkan langkah-langkah: (1) mengidentifikasikan kebutuhan dan menentukan kebutuhan belajar, (2) menentukan tujuan pembe-lajaran umum, (3) melaksanakan analisis pembelajaran, (4) mengidentifikasi-kan perilaku dan karakteristik awal mahasiswa, (5) menentukan tujuan pembelajaran khusus, (6) mengembangkan butir-butir tes yang kriterianya telah ditentukan, (7) mengembangkan strategi pembelajaran, (8) menyusun dan memilih materi pembelajaran, (9) mengembangkan modul dan melaksanakan evaluasi, dan (10) merevisi modul.

Untuk mengetahui kualitas hasil produk pengembangan tersebut, dilakukan uji coba produk. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan, komentar, dan saran terhadap produk pengembangan. Dalam pengembangan ini, tahapan uji coba produk yang dilakukan adalah (1) uji ahli, yaitu ahli perancangan pembelajaran, ahli isi bidang studi, dan ahli bahasa, dan (2) uji coba kelompok kecil. Data

Page 4: 5 Kumpul Abstrak IND S2 1

46 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

hasil uji coba selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk merevisi produk pengembangan balk panduan dosen, modul pembelajaran maupun lembar kerja mahasiswa.

Hasil akhir pengembangan produk ini berdasarkan langkah-langkah model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bertujuan Khusus, dapat dikemukakan bahwa: (1) uraian isi materi dalam modul MKU BI disusun dalam setiap topik dan subtopik sesuai dengan tujuan khusus yang dirumuskan berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan analisis pembelajaran, (2) uraian isi materi disusun dalam urutan yang sistematis dan logis berdasarkan urutan topik bahasannya, (3) urutan penyajian isi materi pembelajaran diawali dengan pemahaman bahasa Indonesia hukum yang membahas tentang hubungan antara bahasa dan hukum, topik kaidah pembentukan kalimat dengan menggunakan pola kalimat berkaidah hukum, dalam sajian materi berikutnya adalah mengembangkan gagasan yang mengkhususkan membentuk keterampilan mahasiswa untuk menyusun karangan berstruktur hukum, sajian materi terakhir adalah penulisan karya ilmiah yang diperlukan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah, (4) bentuk self-assessment dalam modul ini berupa soal-soal latihan yang bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, serta (5) pembelajaran dengan menggunakan modul ini menekankan pada belajar mandiri, yang menyediakan pengalaman belajar yang self-contained dan self-directed.

Produk pengembangan ini belum diujicobakan secara menyeluruh. Dengan kata lain, semua tahapan uji coba belum dilalui. Dengan demikian, dimungkinkan terdapat kekurangan-kekurangan yang belum terungkap dalam produk ini. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas produk in] setelah diimplementasikan selama satu semester, kemudian ditemukan kekurangan-kekurangan dari produk ini, maka produk ini perlu direvisi.

Kata kunci: pengembangan modul, matakuliah umum Bahasa Indonesia