5 hasil dan pembahasan - repository.ipb.ac.id · 1 5 gt 85.000.000,00 2 20 gt 850.000.000,00 3 30...

19
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Teknis Perikanan Gillnet Millenium 5.1.1 Unit penangkapan ikan 1) Kapal Kapal gillnet millenium yang beroperasi di PPI Karangsong adalah kapal berbahan dasar kayu dengan ukuran 5 GT, 20 GT, 30 GT, 40 GT dan 60 GT. Kapal 5 GT memakai mesin motor tempel dengan kekuatan mesin 24 pk. Dimensi kapal 7 m x 2,5 m x 1,5 m. Banyak trip per bulan 20-30 kali tergantung pada musim, kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 50 liter. Kapal 20 GT memakai mesin motor inboard dengan kekuatan mesin 120 pk. .Dimensi kapal 20 GT yaitu 14 m x 4,1 m x 1,8 m. Lama trip 20 hari, kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 1.200 liter. Kapal 30 GT memakai mesin motor inboard dengan kekuatan mesin 160 pk. Dimensi kapal 30 GT yaitu 18 m x 4,7 m x 1,8 m. Lama trip 30-40 hari, kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 5.000 liter. Kapal 40-60 GT memakai mesin motor inboard dengan kekuatan mesin 220 pk. Dimensi kapal 40 GT 20 m x 5,3 m x 2,2 m dan 60 GT 22,5 m x 6 m x 2,6 m. Lama trip 40-60 hari, kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 11.000 liter. Gambar kapal gillnet millenium dapat dilihat pada Lampiran 5. 2) Alat tangkap Jaring millenium dibuat dari bahan polyamide monofilament berwarna putih transparan dengan ukuran mata jaring 4 inchi. Pelampung jaring terbuat dari bahan polyurethane, jumlah pelampung 10 buah per piece. Pemberat terbuat dari bahan semen seberat 400 gr dengan jarak antar pemberat 10 m. Pelampung umbul dibuat dari bahan gabus atau styrofoam dengan jarak antar pelampung umbul 30 m. Ukuran jaring millenium pada masing-masing kapal yaitu: 1) Jaring millenium kapal 5 GT sepanjang 20 pieces (panjang 120 m/piece, tinggi 9 m); 2) Jaring millenium kapal 20 GT sepanjang 60 pieces (panjang 120 m/piece, tinggi 9 m); a aa a

Upload: trananh

Post on 06-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

23

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Teknis Perikanan Gillnet Millenium

5.1.1 Unit penangkapan ikan

1) Kapal

Kapal gillnet millenium yang beroperasi di PPI Karangsong adalah kapal

berbahan dasar kayu dengan ukuran 5 GT, 20 GT, 30 GT, 40 GT dan 60 GT.

Kapal 5 GT memakai mesin motor tempel dengan kekuatan mesin 24 pk.

Dimensi kapal 7 m x 2,5 m x 1,5 m. Banyak trip per bulan 20-30 kali tergantung

pada musim, kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 50 liter.

Kapal 20 GT memakai mesin motor inboard dengan kekuatan mesin 120

pk. .Dimensi kapal 20 GT yaitu 14 m x 4,1 m x 1,8 m. Lama trip 20 hari,

kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 1.200 liter. Kapal 30 GT memakai mesin

motor inboard dengan kekuatan mesin 160 pk. Dimensi kapal 30 GT yaitu 18 m

x 4,7 m x 1,8 m. Lama trip 30-40 hari, kebutuhan bahan bakar per trip sebesar

5.000 liter. Kapal 40-60 GT memakai mesin motor inboard dengan kekuatan

mesin 220 pk. Dimensi kapal 40 GT 20 m x 5,3 m x 2,2 m dan 60 GT 22,5 m x 6

m x 2,6 m. Lama trip 40-60 hari, kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 11.000

liter. Gambar kapal gillnet millenium dapat dilihat pada Lampiran 5.

2) Alat tangkap

Jaring millenium dibuat dari bahan polyamide monofilament berwarna putih

transparan dengan ukuran mata jaring 4 inchi. Pelampung jaring terbuat dari

bahan polyurethane, jumlah pelampung 10 buah per piece. Pemberat terbuat dari

bahan semen seberat 400 gr dengan jarak antar pemberat 10 m. Pelampung umbul

dibuat dari bahan gabus atau styrofoam dengan jarak antar pelampung umbul 30

m. Ukuran jaring millenium pada masing-masing kapal yaitu:

1) Jaring millenium kapal 5 GT sepanjang 20 pieces (panjang 120 m/piece,

tinggi 9 m);

2) Jaring millenium kapal 20 GT sepanjang 60 pieces (panjang 120 m/piece,

tinggi 9 m);

aaaaaa

aaa

Page 2: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

24

3) Jaring millenium kapal 30 GT sepanjang 80 pieces (panjang 98 m/piece,

tinggi 21-24 m); dan

4) Jaring millenium kapal 40-60 GT sepanjang 110 pieces (panjang 98

m/piece, tinggi 24-27 m).

Gambar 5 Konstruksi jaring millenium (kapal 5 GT).

3) Nelayan

Nelayan di Karangsong sebagian besar merupakan nelayan penuh atau

nelayan yang menghabiskan seluruh waktu kerja dalam kegiatan perikanan.

Nelayan dibagi berdasarkan struktur sosialnya yaitu juragan, jurumudi, dan

bendega.. Nelayan juragan adalah pemilik kapal dan yang menyediakan

permodalan dalam melaut, juragan memperkerjakan nelayan yang terdiri dari satu

orang jurumudi dan bendega (ABK). .Jumlah nelayan pada kapal 5 GT sebanyak

4 orang, 20 GT sebanyak 9 orang, 30 GT sebanyak 12 orang, dan 40-60 GT

sebanyak 13 orang.

Sistem bagi hasil merupakan pendapatan dari penjualan hasil tangkapan

dikurangi biaya perbekalan dan retribusi. Berdasarkan kesepakatan rapat anggota

30 m

Page 3: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

25

tahunan antara para juragan, bakul, KUD, dan pihak TPI bahwa nelayan di PPI

Karangsong dikenakan biaya retribusi sebesar 3% yang merupakan lebih besar

dari ketetapan pemerintah yaitu sebesar 1,65%.

5.1.2 Kegiatan operasi penangkapan ikan

1) Persiapan

Diawali pada tahap persiapan, nelayan akan memeriksa jaring dan

memperbaiki jaring yang rusak, kemudian jaring disusun dengan rapih. Setelah

itu, dilakukan pemeriksaan terhadap mesin dan pengisian bahan bakar, pengisian

bahan bakar dimudahkan dengan adanya pom bensin Pertamina yang berada di

tepi sungai.. Balok-balok es dimasukkan ke dalam kapal dan sebagian

dihancurkan menjadi es curah dengan menggunakan mesin penghancur es.

Setelah persiapan nelayan selesai maka kapal akan berangkat pada pukul 14.00

WIB.

(1) (2)

(3) (4)

Gambar 6 Proses persiapan perbekalan melaut (1) Nelayan memperbaiki jaring(2) Memasukkan balok es ke dalam kapal, (3) Menghancurkan balokes menjadi es curah, (4) Pengisian bahan bakar.

Page 4: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

26

2) Metode operasi

Kapal melakukan perjalanan menuju fishing ground sekitar 3-4 jam, daerah

fishing ground umumnya telah dikenal dan diketahui oleh para nelayan. Pukul

16.00-18.00 WIB jaring millenium diturunkan (setting), pertama pelampung tanda

yang berada di ujung tali selambar diturunkan, kemudian kapal bergerak secara

perlahan dan nelayan menurunkan piece pertama badan jaring hingga piece

terakhir. Jaring millenium dapat dioperasikan di permukaan air, kolom air, dan

dasar perairan. .Hal ini dilakukan dengan cara mengatur panjang dari tali

pelampung umbul. Setelah perendaman jaring selama 6 jam atau pukul 24.00

WIB maka jaring diangkat (hauling), penarikan jaring dilakukan dengan

menggunakan mesin line hauler.. Proses hauling pada kapal 30 GT dapat

berlangsung hingga pukul 08.00 WIB atau selama 8 jam.. Hasil tangkapan

kemudian dimasukkan ke dalam palka yang berisi es curah.

(1) (2)

(3)

Gambar 7 Alat bantu gillnet millenium (1) Line hauler pada kapal 5 GT, (2)Serok, (3) mesin line hauler.

Page 5: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

27

3) Penanganan hasil tangkapan

Penanganan hasil tangkapan yaitu hasil tangkapan yang terjerat pada jaring

langsung dilepas saat penarikan, lalu disortir untuk dimasukkan ke dalam palka

yang telah berisi es curah. .Sebagian dari hasil tangkapan sampingan

dimanfaatkan nelayan untuk dikonsumsi.

4) Pendaratan hasil tangkapan

Kapal berlabuh di PPI Karangsong, kemudian melakukan pengbongkaran

hasil tangkapan. .Hasil tangkapan ikan langsung diangkut menuju TPI

Karangsong untuk dilelang. Adapun proses lelang di TPI adalah sebagai berikut.

1) Kapal mengantri untuk mendapatkan nomor lelang. Nelayan membawa hasil

tangkapannya dan mengantri untuk menimbang ikan;

2) Setelah ikan ditimbang, maka nelayan mendapatkan keranjang yang sudah

ditandai berdasarkan nama juragan dan diberikan nomor urut lelang;

3) Proses lelang dilaksanakan;

4) Harga tertinggi mendapatkan keranjang yang diinginkan, kemudian bakul

mengemas sendiri ikan yang didapatkan dari lelang, lalu membayar ke pihak

TPI;

5) Pihak TPI kemudian membayarkan hasil pelelangan ikan ke juragan.

Gambar 8 Kegiatan lelang di PPI Karangsong.

Page 6: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

28

5.2 Analisis Usaha Penangkapan Gillnet Millenium

Analisis usaha pada unit penangkapan gillnet millenium menggunakan

analisis imbangan penerimaan dan biaya (Revenue-Cost ratio), analisis payback

period, dan analisis return of investment. Analisis-analisis tersebut memberikan

informasi mengenai kondisi usaha yang terjadi pada unit penangkapan gillnet

millenium.

5.2.1 Modal investasi

Biaya investasi meliputi biaya kapal termasuk perlengkapannya, biaya

mesin, dan biaya alat tangkap. Wawancara yang dilakukan terhadap beberapa

nelayan menyatakan bahwa modal investasi berasal dari dana juragan kapal, milik

sendiri, maupun dari pihak koperasi yang memberikan bantuan modal kepada

nelayan anggota. Tabel 6 merupakan modal investasi yang diperlukan untuk

memulai usaha unit penangkapan ikan gillnet millenium.

Tabel 6 Perbandingan biaya investasi pada masing-masing ukuran kapal

No. Ukuran kapal Biaya investasi (Rp)1 5 GT 85.000.000,002 20 GT 850.000.000,003 30 GT 1.660.000.000,004 40 GT 2.570.000.000,005 60 GT 2.870.000.000,00

5.2.2 Biaya operasional usaha

Biaya usaha meliputi biaya tetap dan biaya tidak tetap. .Biaya tetap

merupakan penjumlahan dari biaya perawatan (kapal, mesin, dan alat tangkap),

biaya penyusutan (kapal, mesin, dan alat tangkap), pajak, dan surat ijin. Biaya

tidak tetap terdiri dari biaya operasional (solar, oli, es, makanan, air tawar),

retribusi, dan TPI. Nelayan yang bekerja dengan juragan diberikan modal biaya

operasional untuk melaut. Pendapatan dari penjualan hasil tangkapan yang

didapat oleh nelayan akan dibagikan kepada pemilik modal sesuai kesepakatan

setelah dikurangi jumlah biaya operasional, retribusi, dan biaya TPI. Biaya usaha

yang terdiri dari biaya tetap dan tidak tetap pada masing-masing ukuran kapal

dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 7: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

29

Tabel 7 Perbandingan biaya usaha pada masing-masing ukuran kapal per tahun

No.Ukurankapal

Biaya tetap (Rp) Biaya tidak tetap (Rp) Jumlah (Rp)

1 5 GT 18.105.000,00 119.881.350,00 137.986.350,002 20 GT 85.903.333,00 174.209.250,00 260.112.583,003 30 GT 160.763.333,00 319.077.500,00 479.840.833,004 40 GT 232.323.333,00 500.075.000,00 732.398.333,005 60 GT 251.943.333,00 558.262.500,00 810.205.833,00

5.2.3 Pendapatan usaha

Pendapatan hasil tangkapan oleh kapal yang berukuran 5 GT tergantung dari

musim, hal ini terjadi karena daerah penangkapan yang dapat dilalui tidak terlalu

jauh dari pantai yaitu di sekitar pantai Indramayu sampai pulau Biawak, kapal 5

GT juga melakukan trip penangkapan ikan selama satu hari.. Kapal yang

berukuran > 20 GT tidak tergantung musim, trip penangkapan ikan selama 20 hari

hingga 60 hari, daerah penangkapan yang lebih jauh yaitu perairan Laut Jawa,

Selat Karimata, Karimun Jawa, hingga perairan Natuna (Lintang 1-3).

Pendapatan hasil tangkapan tergantung dari komposisi ikan yang didapat,

produksi rata-rata kapal per trip dapat dilihat dari Tabel 8.

Tabel 8 Pendapatan usaha gillnet millenium per trip

No.Ukurankapal

Per trip (Rp) Trip/tahun Jumlah per tahun (Rp)

1 5 GT 1.914.286,00 210 402.000.000,002 20 GT 70.532.142,00 14 987.450.000,003 30 GT 251.400.000,00 7 1.759.800.000,004 40 GT 461.250.000.00 5 2.306.250.000,005 60 GT 620.330.000.00 5 3.101.650.000,00

5.2.4 Sistem bagi hasil

Sistem bagi hasil pada nelayan tergantung dari kesepakatan antara pemilik

modal (juragan) dengan nelayan.. Bagi hasil didapat dari jumlah pendapatan

penjualan hasil tangkapan dikurangi dengan biaya tidak tetap, kemudian dibagi

kepada pemilik modal dan nelayan.

Page 8: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

30

Wawancara yang dilakukan terhadap nelayan yang menggunakan kapal

berukuran 5 GT dan 20 GT yaitu 50% untuk juragan dan 50% untuk nelayan.

Nahkoda pada kapal 5 GT mendapatkan 1,5 kali lebih besar dari pendapatan per

ABK, nahkoda kapal 20 GT mendapatkan 2 kali lebih besar dari pendapatan per

ABK. Sistem bagi hasil kapal berukuran 30 GT dan 40-60 GT yaitu 60% untuk

juragan dan 40% untuk nelayan. Nahkoda kapal mendapat 2 kali lebih besar dari

pendapatan per ABK. Jumlah nelayan pada kapal 5 GT, 20 GT, 30 GT, dan 40-60

GT masing-masing adalah 4, 10, 11, dan 13 nelayan. Hasil pendapatan nelayan

dan juragan per tahun dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Pendapatan sistem bagi hasil per tahun

No.UkuranKapal

Pendapatan(Rp)

Juragan (Rp) Nahkoda (Rp)Per ABK

(Rp)

1 5 GT 282.118.650,00 141.059.325,00 47.019.775,01 31.346.516,67

2 20 GT 813.240.750,00 406.620.375,00 73.930.777,28 36.965.488,64

3 30 GT 1.440.722.500,00 864.433.500,00 96.048.166,67 48.024.083,33

4 40 GT 1.806.175.000,00 1.083.705.000,00 103.210.000,00 51.605.000,00

5 60 GT 2.543.387.500,00 1.526.032.500,00 145.336.428,60 72.668.214,29

5.2.5 Analisis finansial usaha

Nilai R/C yang didapat dari hasil perhitungan menunjukkan nilai yang lebih

besar dari satu (R/C > 1) artinya kegiatan perikanan gillnet millenium layak

diusahakan dan menguntungkan. Nilai R/C pada kapal 5 GT sebesar 2,91 artinya

setiap satu rupiah yang dikeluarkan mampu menghasilkan penerimaan sebesar

Rp2,91. Analisis payback period (PP) yaitu periode waktu yang diperlukan untuk

menutup kembali investasi yang dikeluarkan, pada kapal 5 GT nilai PP sebesar

0,64 artinya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi selama 0,6

tahun atau 7,7 bulan. Analisis ROI digunakan untuk mengetahui seberapa persen

kemungkinan pengembalian modal investasi yang ditanamkan, untuk kapal 5 GT

nilai ROI sebesar 155% yang berarti bahwa dalam satu tahun modal telah kembali

dan mendapat keuntungan dari usaha yang ditanamkan yaitu sebesar 55%. Hasil

analisis finansial pada masing-masing kapal gillnet millenium dapat dilihat pada

Tabel 10.

Page 9: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

31

Tabel 10 Analisis finansial usaha gillnet millenium

No. Ukuran kapalPendapatan usaha

(Rp)R/C PP ROI

1 5 GT 132.006.825,00 2,91 0,64 1,552 20 GT 363.668.708,00 3,79 2,33 0,423 30 GT 767.975.500,00 3,67 2,16 0,464 40 GT 944.311.000,00 3,15 2,72 0,365 60 GT 1.374.866.500,00 3,83 2,08 0,48

Keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing ukuran kapal berbanding

lurus dengan besarnya ukuran kapal. Kapal yang berukuran lebih besar akan

mendapat pendapatan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan semakin besar

ukuran kapal maka hasil tangkapan yang dapat diangkut lebih besar dan waktu

pengoperasian lebih lama dibandingkan dengan kapal yang berukuran lebih kecil.

Berdasarkan analisis R/C semua ukuran kapal layak untuk diusahakan, nilai yang

didapat dari masing-masing kapal tidak jauh berbeda yaitu setiap rupiah yang

dikeluarkan mampu menghasilkan penerimaan sebesar Rp2,91 hingga Rp3,83,

artinya besarnya pendapatan total akan dipengaruhi pada besarnya jumlah biaya

tetap dan biaya tidak tetap yang dikeluarkan.

Hasil dari analisis payback period dan dengan asumsi pendapatan tetap per

tahun maka kapal yang berukuran 5 GT hanya membutuhkan 7 bulan 21 hari

dalam mengembalikan modal investasi dan sudah mendapatkan keuntungan dalam

satu tahun. Kapal 20-60 GT membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga tahun

untuk mendapatkan kembali modal investasi dan meraih keuntungan dimulai pada

tahun ketiga. Analisis ROI pada kapal berukuran 5 GT memiliki nilai yang besar

yaitu 155% yang berarti dalam satu tahun pertama nilai investasi telah kembali

dan telah memperoleh keuntungan sebesar 55% dari nilai investasi, sedangkan

kapal 20-60 GT memiliki nilai ROI sebesar 36% hingga 48% yang berarti bahwa

dalam satu tahun nilai investasi belum dapat kembali.

Page 10: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

32

5.3 Analisis Faktor-Faktor Produksi Penangkapan Gillnet Millenium

Faktor-faktor produksi yang dipilih pada penelitian ini mempengaruhi

dalam usaha gillnet millenium, dan yang diambil sebanyak 30 sampel (Lampiran

6). Berikut faktor-faktor produksi yang mempengaruhi dalam usaha gillnet

millenium:

1) Ukuran kapal (X1)

Ukuran kapal dapat diduga sebagai faktor yang mempengaruhi hasil

produksi, secara umum dapat dikatakan bahwa semakin besar ukuran kapal

maka jumlah hasil produksi semakin besar. Kapal diukur berdasarkan

volume yaitu gross tonnage (GT).

2) Jumlah tenaga kerja (X2)

Tenaga kerja pada setiap kapal dibagi menjadi nahkoda dan anak buah

kapal. Jumlah tenaga kerja pada masing-masing kapal sebanyak 3 hingga

13 orang.

3) Jumlah bahan bakar/BBM (X3)

Jumlah BBM yang digunakan berkisar dari 10.500 liter hingga 55.000

liter per tahun. ,Pemakaian rata-rata kapal yang berukuran 5 GT

menggunakan BBM sebesar 50 liter/trip, kapal 20 GT sebesar 1.200

liter/trip, kapal 30 GT sebesar 5.000 liter/trip, dan kapal 60 GT sebesar

11.000 liter/trip.

4) Investasi (X4)

Investasi terdiri dari biaya kapal, biaya mesin, dan biaya alat

penangkapan ikan. Harga kapal dan mesin berkisar Rp35.000.000,00 untuk

kapal 5 GT hingga Rp2.100.000.000,00 untuk kapal 60 GT, harga alat

tangkap sebesar Rp2.500.000,00 per piece untuk kapal berukuran 5-20 GT

dan Rp7.000.000,00 untuk kapal yang berukuran 30-60 GT.

Berdasarkan Tabel 11 (Lampiran 7) hasil regresi pada faktor ABK (X2) dan

faktor investasi (X4) mempunyai nilai koefisien negatif. Faktor-faktor yang

berpengaruh nyata pada usaha penangkapan gillnet millenium adalah GT kapal

(X1) dan jumlah BBM (X3). Model pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas

dari unit penangkapan gillnet millenium dengan persamaan sebagai berikut:

Y= 7.3236 X10.7281 X2-0.1716 X30.4286 X4-0.1030

Page 11: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

33

Persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas dengan bantuan logaritma menjadi

sebagai berikut:

Log Y = log 7.3236 + 0.7281 log X1 - 0.1716 log X2 + 0.4286 log X3

– log 0.1030 X4

Tabel 11 Nilai koefisien regresi (bi), standard error koefisien regresi (Sbi) dan t-hitung fungsi produksi unit penangkapan gillnet millenium diKarangsong

Variabel CoefficientsStandard

ErrorT Hitung

T Tabel(0.05)

Intersep 7.323659218 1.508192751 4.85592726 1.708GT kapal (X1) 0.728188867 0.208897096 3.485873583Jumlah ABK (X2) -0.171677785 0.40726071 -0.421554271Jumlah BBM (X3) 0.428689939 0.093989185 4.561056053Investasi (X4) -0.103026691 0.226114742 -0.455638981

Hasil regresi terdapat koefisien yang bernilai negatif, maka dilakukan

regresi kembali tanpa menyertakan faktor ABK dan investasi (Lampiran 8).

Regresi pada faktor yang berpengaruh nyata yaitu GT kapal dan jumlah BBM

dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Nilai koefisien regresi pada faktor GT kapal dan jumlah BBM

Variabel Coefficients Standard Error T HitungT Tabel(0.05)

Intersep 6.33564824 0.289791797 21.86275909 1.703GT kapal (X1) 0.429156852 0.067424102 6.365036276BBM (X3) 0.497962078 0.084127522 5.919134047

Hasil dari regresi pada variabel X1 dan X3 bernilai positif. .Model

pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas dari unit penangkapan gillnet

millenium pada faktor X1 dan X3 didapat dengan persamaan sebagai berikut:

log Y = log 6.3356 + 0.4291 log X1 + 0.4979 log X3

Analisis Cobb-Douglas yang dilakukan memperoleh nilai koefisien

determinasi (R2) sebesar 96,99% (Lampiran 9). Hal ini menunjukkan bahwa

96,99% variasi produksi disebabkan oleh pengaruh dari variabel-variabel bebas

dan 3,01% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Nilai F lebih besar dari

nilai F tabel yang berarti bahwa semua faktor-faktor produksi di dalam model

Page 12: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

34

berpengaruh nyata terhadap produksi hasil tangkapan gillnet millenium. Berikut

merupakan analisis varian uji koefisien regresi fungsi produksi pada Tabel 13.

Tabel 13 Analisis varian untuk uji koefisien regresi fungsi produksi unitpenangkapan gillnet millenium di Karangsong

Sumber DfSum ofSquares

Mean Square f Hitung F Tabel

Regression 2 1.937051993 0.968525997 436.085496 3.35Residual 27 0.059965768 0.002220954Total 29 1.997017762

Uji t-student digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-

variabel terhadap produksi hasil tangkapan. Berdasarkan analisis di atas dengan

selang kepercayaan 95% diketahui bahwa ukuran kapal (X1) dan jumlah bahan

bakar (X3) berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan, faktor ukuran kapal (X1)

bernilai 0.4291 yang berarti dalam setiap penambahan satu GT ukuran kapal akan

meningkatkan produksi sebesar Rp429,1 dan faktor jumlah bahan bakar per tahun

(X3) bernilai 0.4979 yang berarti dalam setiap penambahan satu liter bahan bakar

akan meningkatkan produksi sebesar Rp497,9 dalam keadaan ceteris paribus.

Variabel ABK (X2) dan investasi (X4) tidak berpengaruh nyata secara sendiri-

sendiri namun berpengaruh nyata dalam keadaan bersama-sama dengan

keseluruhan faktor. Persamaan garis antara faktor produksi GT kapal (X1)

terhadap produksi (Y) dapat dilihat pada Gambar 9.

y = 5E + 07x + 1E + 08

R2 = 0.9517

0

500000000

1000000000

1500000000

2000000000

2500000000

3000000000

3500000000

4000000000

0 10 20 30 40 50 60

GT Kapal

(Y) P

rodu

ksi/ta

hun

(Rp)

Produksi (y)

Linear (Produksi (y))

Gambar 9 Grafik hubungan antara GT kapal (X1) terhadap produksi (Y).

Gambar 9 menunjukkan bahwa GT kapal memiliki hubungan parsial yang

bersifat liner terhadap produksi hasil tangkapan, nilai optimum dihasilkan dari

kapal berukuran 60 GT. Hal ini sesuai dengan kapasitas yang dapat diperoleh

Page 13: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

35

oleh kapal, semakin besar ukuran kapal maka akan semakin besar daya angkut

hasil tangkapan yang diperoleh. Persamaan garis antara faktor produksi jumlah

(X3) terhadap produksi (Y) dapa dilihat pada Gambar 10.

y = 47710x + 1E+08R2 = 0.8931

0

500000000

1000000000

1500000000

2000000000

2500000000

3000000000

3500000000

4000000000

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000

Jumlah BBM/tahun (liter)

(Y) P

rodu

ksi/ta

hun

(Rp)

Produksi (y)

Linear (Produksi(y))

Gambar 10 Grafik hubungan antara jumlah BBM (X3) terhadap produksi (Y).

Gambar 10 menunjukkan bahwa jumlah BBM memiliki hubungan parsial

yang bersifat liner terhadap produksi hasil tangkapan, nilai optimum dihasilkan

dengan jumlah bahan bakar sebesar 55.000 liter per tahun dimana jumlah bahan

bakar yang dibawa sebesar 11.000 liter per trip. Faktor-faktor produksi usaha

penangkapan ikan gillnet millenium memiliki nilai koefisien yang berbeda.

Berikut merupakan pembahasan setiap variabel dari hasil regresi:

1) Ukuran GT kapal

Koefisien regresi GT kapal bernilai 0.4291 yang berarti dalam setiap dalam

setiap penambahan satu GT ukuran kapal akan meningkatkan produksi sebesar

Rp429,1. Kemampuan angkut kapal mempengaruhi kapasitas hasil tangkapan

yang dapat dibawa. Hal ini akan menunjukkan kemampuan-kemampuan kapal

antara lain yaitu jumlah tenaga kerja, jumlah BBM yang dapat diangkut,

perbekalan, alat tangkap, dan kekuatan kapal di laut. Sehingga semakin besar

ukuran kapal maka kemampuannya lebih baik.

2) Jumlah BBM per tahun

Jumlah bahan bakar per tahun bernilai 0.4979 yang berarti dalam setiap

penambahan satu liter bahan bakar akan meningkatkan produksi sebesar Rp497,9.

Bahan bakar yang dibawa oleh kapal akan mempengaruhi jarak tempuh dan waktu

Page 14: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

36

perjalanan yang dapat dilakukan oleh kapal. Jumlah BBM yang dipakai akan

tergantung pada seberapa jauh pelayaran kapal menuju ke fishing ground, jumlah

bahan bakar yang digunakan harus diperhitungkan oleh nelayan ketika dipakai

untuk melakukan pelayaran dan ketika kapal kembali ke PPI Karangsong.

5.4 Analisis Sistem Perikanan Gillnet Millenium

5.4.1 Analisis kebutuhan

Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem perikanan di Karangsong memiliki

kebutuhan untuk melancarkan kepentingannya masing-masing sesuai dengan

pekerjaannya, adapun pihak-pihak tersebut adalah Dinas Perikanan Indramayu,

petugas TPI, nelayan, pedagang, koperasi, pemilik kapal, dan konsumen.

Kebutuhan-kebutuhan dari masing-masing pihak dirangkum pada Tabel 14.

Tabel 14 Kebutuhan dari pihak yang terlibat dalam sistem perikanan gillnetmillenium di Karangsong, Kabupaten Indramayu

No Pihak-pihak terkait Kebutuhan

1. Dinas Perikanan Indramayu

- Data hasil tangkapan yang akurat- Sistem penangkapan rapih- Pendapatan daerah dan nasional meningkat- Kelestarian sumberdaya ikan

2. Pihak TPI- Keamanan dan Kenyamanan- Ikan HT yang didaratkan di TPI- Pengadaan sarana dan prasarana

3. Nelayan- Informasi DPI, cuaca, dan stok- Akses pemasaran- Subsidi BBM

4. Bakul ikan- Informasi jumlah ikan dan daya beli- Fasilitas TPI

5. Koperasi Mina Sumitra

- Data hasil tangkapan- Sumber modal- Kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan- Pemerintah Kabupaten Indramayu

6. Pemilik kapal- Modal- Perizinan usaha- Tenaga kerja/nelayan

7. Konsumen- Ikan segar- Harga ikan terjangkau- Ikan selalu tersedia

Page 15: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

37

5.4.2 Formulasi masalah

Formulasi masalah berdasarkan pengamatan kondisi perikanan yang terjadi

di PPI Karangsong. Kendala-kendala yang berhubungan dengan sistem usaha

perikanan gillnet millenium di Karangsong, sebagai berikut:

1) Mahalnya biaya operasional untuk melaut dikarenakan harga bahan bakar

minyak naik; dan

2) Produksi ikan biasanya menurun jika memasuki cuaca kurang baik. Nelayan

dengan tonase kurang dari 5 GT sulit melaut dengan cuaca buruk.

5.4.3 Identifikasi sistem

1) Diagram lingkar sebab akibat

Diagram sebab akibat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

ditimbulkan akibat dari elemen yang terkait dalam sistem usaha perikanan gillnet

millenium. Diagram sebab akibat juga akan membantu dan mengungkapkan

penyebab-penyebab utama. Faktor yang positif ditandai dengan (+), sedangkan

faktor negatif ditandai dengan (-). Gambar 12 merupakan diagram lingkar sebab

akibat dari sistem usaha perikanan gillnet millenium.

_

+ _

+ + +

+ +

+ + + +

+ + + +

+ +

+ +

+

Gambar 12 Diagram sebab akibat sistem usaha perikanan gillnet millenium.

Berdasarkan Gambar 12 bahwa sumberdaya ikan merupakan potensi dari

usaha perikanan yang menjadi komoditi untuk diperdagangkan. Dalam hal ini,

alat tangkap gillnet millenium yang mengeksplorasi sumberdaya ikan dapat

Hasiltangkapan

Gillnetmillenium SDI

Nelayan

Pemilikkapal

Harga

TPIKarangsong

BakulPemerintah

RetribusiKPL MinaSumitra

Kebijakanpemerintah

Page 16: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

38

memberikan pengaruh positif dengan hasil tangkapan yang memuaskan, namun

dapat memberikan pengaruh negatif pada sumberdaya ikan jika tidak dikendalikan

oleh teknologi alat dan kelestarian lingkungan. Hasil tangkapan ikan gillnet

millenium mendominasi ikan yang didaratkan di TPI Karangsong untuk

dilelangkan yang akan dibeli oleh bakul. Harga dari ikan hasil tangkapan

menghasilkan keuntungan bagi pemilik kapal, pendapatan dari hasil tangkapan

setelah dikurangi modal dan retribusi kemudian dibagikan kepada nelayan. Biaya

retribusi diberikan untuk pemerintah. Koperasi Perikanan Mina Sumitra sebagai

pengelola PPI Karangsong membantu anggotanya yaitu pemilik kapal dan nelayan

dalam permodalan untuk melaut. .Pemerintah dan KPL Mina Sumitra

bekerjasama sehingga memberikan dampak positif bagi perkembangan perikanan

di Karangsong. .Kebijakan pemerintah berguna bagi pedagang ikan dan

kesejahteraan nelayan. Kebijakan perintah dibutuhkan untuk menjaga SDI tetap

lestari seperti pembatasan alat, armada dan daerah operasi penangkapan ikan,

namun akan berdampak negatif bagi unit usaha gillnet millenium. Kegiatan

perikanan di Karangsong dapat dilihat pada Lampiran 10.

2) Diagram input-output

Diagram input-output memperlihatkan faktor-faktor dalam usaha perikanan.

Input terdiri dari input lingkungan, input terkendali, dan input tidak terkendali.

Input-input tersebut menghasilkan output yang dikehendaki dan meminimumkan

atau mencegah input yang tidak dikehendaki. Input lingkungan berupa peraturan

pemerintah dan iklim.

Input tidak terkendali meliputi harga ikan yang dipengaruhi oleh inflasi,

naiknya bahan bakar minyak, dan ketersediaan ikan. Oseanografi dapat berubah-

ubah dikarenakan iklim, gelombang laut, dan salinitas air laut sehingga dapat

mempengaruhi potensi sumberdaya ikan. .Pasar dipengaruhi oleh konsumsi

masyarakat yang berubah-ubah, tingkat pendapatan masyarakat yang memicu

konsumsi, dan kelancaran distribusi.

Input yang dapat dikendalikan antara lain: teknologi penangkapan ikan,

keahlian nelayan, dan modal. Teknologi alat dalam hal ini yaitu gillnet millenium,

jaring pada gillnet millenium terbuat dari bahan polyamide monofilament, gillnet

Page 17: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

39

millenium tidak mudah kusut dibandingkan dengan jaring mono yang cepat rusak.

Keahlian nelayan umumnya didapat dari pengalamannya dalam melaut dan

belajar atau bekerja pada sesama nelayan. Modal usaha didapat dari juragan yang

memperkerjakan nelayan, koperasi juga memberikan bantuan modal kepada

nelayan yang menjadi anggota berupa perbekalan dalam melaut.. Berikut

merupakan diagram input-output pada Gambar 13.

Gambar 13 Digram input-output.

Output dikehendaki yaitu pendapatan yang meningkat, terserap banyak

lapangan kerja, hasil tangkapan cukup, dan pelelangan ikan hasil tangkapan

lancar. Output yang tidak dikehendaki antara lain: usaha merugi, hasil tangkapan

menurun, dan biaya operasional meningkat.

Bakul ikan yang membeli hasil tangkapan nelayan yang dilelang di TPI,

selama tahun 2010 pedagang/bakul ikan di Indramayu sebanyak 1.125 orang.

Berdasarkan kesepakatan rapat anggota tahunan antara para juragan, bakul, KUD,

Input tidak terkendali:- Harga- Oseanografi- Pasar- Potensi SDI

Output dikehendaki:- Pendapatan nelayanmeningkat

- Lapangan kerja- Hasil tangkapan cukup- Pelelangan lancar

Input terkendali:- Teknologi penangkapan- Keahlian nelayan- Modal

Usaha PerikananGillnet Milleniumdi Karangsong

Manajemen usahaperikanan

Output tidak dikendaki:- Usaha merugi- Hasil tangkapan menurun- Biaya operasional- meningkat

Input lingkungan:- Peraturan Pemerintah- Iklim

-

Page 18: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

40

dan pihak TPI bahwa bakul di PPI Karangsong dikenakan biaya retribusi sebesar

3% yang merupakan lebih besar dari ketetapan pemerintah yaitu sebesar 1,65%.

3) Diagram struktur sistem

Kegiatan sistem usaha perikanan gillnet millenium terdiri dari elemen-

elemen yang saling berhubungan. Gambar 11 merupakan diagram struktur sistem

usaha perikanan gillnet millenium di Karangsong.

Tidak Tidak Tidak

Ya

Ya Ya

Gambar 11 Diagram struktur sistem usaha perikanan gillnet millenium diKarangsong.

Usaha perikanan gillnet millenium di Karangsong dilihat dari aspek pra

produksi, produksi, dan pasca produksi. Input dari aspek pra produksi terdiri dari

biaya investasi (biaya kapal, mesin, dan alat tangkap) dan biaya operasi, nelayan

(juragan, nahkoda, dan anak buah kapal), dan tujuan hasil tangkapan utama yaitu

ikan tenggiri dan ikan tongkol. Proses produksi diawali dengan persiapan melaut

di PPI Karangsong, lalu berangkat menuju daerah penangkapan ikan kemudian

Usaha PerikananGillnet Millenium

Selesai

Pra produksi

Nelayan

Sumberdaya ikantenggiri dan ikantongkol

Sesuai

Mulai

Investasi dan biaya operasi

Produksi

PPI Karangsong

DPI

Operasipenangkapan

ikan

Sesuai

Pelelangan

Pasca produksi

Sistem bagi hasil

Analisis finansial,analisis fungsiproduksi

Sesuai

Page 19: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · 1 5 GT 85.000.000,00 2 20 GT 850.000.000,00 3 30 GT 1.660.000.000,00 4 40 GT 2.570.000.000,00 ... kemudian dibagi kepada pemilik modal

41

pengoperasian alat tangkap. Output pasca produksi yaitu hasil tangkapan dilelang

di TPI, pendapatan hasil lelang dibagi hasil sesuai kesepakatan antara juragan,

nahkoda, dan ABK kemudian dilakukan analisis finansial untuk mengetahui

potensi usaha dan analisis fungsi produksi untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh dalam kegiatan produksi.. Ketiga aspek tersebut merupakan

pembentuk dari usaha perikanan gillnet millenium.