4.bab i-v & daftar pustaka

47
7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 1/47 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah dicanangkan dalam sistem kesehatan nasional dan bahkan dipakai sebagai indikator sentral keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka kematian bayi juga merupakan indikator yang paling sensitif diantara indikator lainnya. Angka ini mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan yang langsung berkaitan dengan : kematian bayi, tingkat kesehatan ibu dan anak, upaya keluarga dan tingkat perkembangan sosial ekonomi keluarga. enurut World Health Organization (!"#) tahun $%&%, dalam laporannya dijelaskan bah'a egara bagian Asia enggara memiliki angka kematian bayi sebesar $*+ disebabkan oleh infeksi neonatus, $+ disebabkan oleh BB-, $%+ disebabkan oleh asfiksia, /+ disebabkan oleh anomali kongenital, 0+ disebabkan oleh diare, &+ disebabkan oleh tetanus dan sisanya disebabkan oleh penyebab lain. 1aat ini angka kematian bayi di Indonesia masih jauh dari target yang harus dicapai pada tahun $%&2, selaras dengan target pencapaian illenium 3e4elopoment 5oals (35s). enurut data sur4ei demografi dan kesehatan Indonesia (13KI) tahun $%&$, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia

Upload: robiyanti-nur-chalifah-hatta

Post on 05-Mar-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tesr

TRANSCRIPT

Page 1: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 1/47

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah

dicanangkan dalam sistem kesehatan nasional dan bahkan dipakai sebagai

indikator sentral keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka

kematian bayi juga merupakan indikator yang paling sensitif diantara indikator 

lainnya. Angka ini mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan yang

langsung berkaitan dengan : kematian bayi, tingkat kesehatan ibu dan anak,

upaya keluarga dan tingkat perkembangan sosial ekonomi keluarga.

enurut World Health Organization  (!"#) tahun $%&%, dalam

laporannya dijelaskan bah'a egara bagian Asia enggara memiliki angka

kematian bayi sebesar $*+ disebabkan oleh infeksi neonatus, $+ disebabkan

oleh BB-, $%+ disebabkan oleh asfiksia, /+ disebabkan oleh anomali

kongenital, 0+ disebabkan oleh diare, &+ disebabkan oleh tetanus dan sisanya

disebabkan oleh penyebab lain.

1aat ini angka kematian bayi di Indonesia masih jauh dari target yang

harus dicapai pada tahun $%&2, selaras dengan target pencapaian illenium

3e4elopoment 5oals (35s). enurut data sur4ei demografi dan kesehatan

Indonesia (13KI) tahun $%&$, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia

Page 2: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 2/47

2

mencapai 0$ per &%%% kelahiran hidup, adapun salah satu penyebab

kematiannya adalaah asfiksia sebesar 00,+. (3epkes I, $%&$)

enurut "erianto,dkk ($%&0) dalam penelitiannya di 16 1 7lisabeth

edan ahun $%%89$%&$ proporsi kejadian asfiksia pada BB- sebesar 0,&+

dimana berdasarkan gameli diketahui bah'a bayi gameli sebesar 2+ pada

kelompok kasus dan sebesar $,&+ pada kelompok kontrol. 1ecara statistik 

menunjukan adanya hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian asfiksia

neonatorum dimana # sebesar 0,2+ yang menjelaskan kemungkinan kejadian

asfiksia neonatorum 0,2 kali terjadi pada bayi BB- dibanding dengan bayi

yang beratnya normal.

Berdasarkan 3ata rofil Kesehatan ro4insi Bengkulu tahun $%&$, dari

sebanyak 00.&*/ kelahiran hidup di pro4insi Bengkulu terdapat jumlah

kematian bayi sebesar 02. Angka Kematian Bayi per &.%%% kelahiran hidup, di

 pro4insi Bengkulu pada empat tahun terakhir mengalami fluktuasi dimana pada

tahun $%%8 mencapai &%,/2 per &.%%% kelahiran hidup, pada tahun $%%* Angka

Kematian Bayi menurun menjadi 8,0 per &.%%% kelahiran hidup, pada tahun

$%%; Angka Kematian Bayi meningkat menjadi &%,$$ per &.%%% kelahiran

hidup, pada tahun $%&% Angka Kematian Bayi turun menjadi 2,$ per &.%%%

kelahiran hidup, tahun $%&& naik lagi ;, per &.%%% kelahiran hidup, dan pada

tahun $%&$ kembali meningkat menjadi &%,8 per &.%%% kelahiran hidup. (3inkes

ro4insi Bengkulu, $%&$)

Page 3: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 3/47

3

Berdasarkan profil 3inas Kesehatan Kota Bengkulu tahun $%&$, angka

kematian bayi tahun $%&$ sebesar *,2 per &%%% kelahiran hidup yaitu mencapai

angka /8 orang, adapun penyebabnya adalah BB- sebanyak $& orang, asfiksia

8 orang, dan lain9lain &; orang. 1ehingga dapat disimpulkan bah'a salah satu

 penyebab kematian bayi baru lahir adalah kejadian asfiksia. (3inkes Kota

Bengkulu, $%&$)

Asfiksia ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara

spontan dan teratur setelah lahir. "al ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam

uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor9faktor yang timbul dalam

kehamilan, persalinan, atau segera setelah bayi lahir. Akibat9akibat asfiksia akan

 bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan secara sempurna.

indakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan

kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala9gejala lanjut yang mungkin

timbul. (!iknjosastro, $%%8)

enurut Indrayani ($%&0), beberapa faktor predisposisi terjadinya asfiksia

yaitu : faktor ibu (kehamilan postmatur, penyakit ibu (preeklampsi dan

eklampsi), perdarahan abnormal (plasenta pre4ia, solusio plasenta), partus

lama<partus macet, demam selama persalinan dan infeksi berat (malaria, sifilis,

B=, "I>)), faktor talipusat (lilitan talipusat, talipusat pendek, simpul talipusat,

dan prolaps talipusat), faktor bayi (bayi premature, bayi kembar (gameli), bayi

letak sungsang, bayi dengan persalinan tindakan (ekstraksi 4akum, ekstraksi

forsep) dan air ketuban bercampur mekonium).

Page 4: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 4/47

4

"al ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh 74i, 3. $%%*.

entang ?aktor9faktor yang empengaruhi erjadinya Asfiksia eonatorum di

16 3r.irngadi edan ahun $%%*. "asil penelitian menunjukan terdapat

hubungan yang bermakna antara anemia (%,%%), premature (%,%%), hipertensi

(%,%&;), perdarahan antepartum (%,%0) , postmature (%,%2), paritas (%,%&),

 preeklampsi (%,%%) dengan kejadian asfiksia.

3an penelitian yang telah dilakukan oleh urmala, ?. $%&$. entang

"ubungan Bayi rematur, Bayi ostmatur, dan Bayi 5ameli dengan Kejadian

Asfiksia pada Bayi Baru -ahir di uang erinatologi 163 dr..@unus Kota

Bengkulu ahun $%&$. "asil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang

 bermakna antara bayi premature (%,%%), bayi postmatur (%,%%), dan bayi 5ameli

(%,%%) dengan kejadian asfiksia.

enurut 1ar'ono ($%%&) asfiksia berarti hipoksia yang progresif,

 penimbunan =#$ dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat

mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat

mempengaruhi fungsi organ 4ital lainnya.

enurut Kosim ($%&%), komplikasi atau dampak dari asfiksia jika

dibiarkan adalah : #tak : 7nsepalo hipoksis iskemik (7"I), ginjal : gagal ginjal

akut, jantung : gagal jantung, saluran cerna : 7K (entero Kolitis ekrotikans),

 7= (ekrotiing entero).

"al ini serasi dengan penelitian yang dilakukan oleh !ahyudi, 1. ($%%0),

tentang Asfiksia Berat pada eonatus Aterm di uang Bangsal Bayi Beresiko

Page 5: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 5/47

5

inggi dan I=6 16 3r.Kariadi 1emarang 1eptember $%%&9ei $%%$. "asil

 penelitiannya menunjukan komplikasi yang terjadi pada neonatus aterm asfiksia

 berat adalah sepsis (8+), ensefalopati hipoksis iskemik (&8+), gagal ginjal

akut (0+) dengan prerenal (22,+) dan renal (//,/+), syok kardiogenik 

($*+), sindrom aspirasi mekonium ($/+), pembekuan Intra4askuler 

menyeluruh (*+), hiperbilirubin (/+), enterokolitis nekrotikan (/+), dan kasus

kematian terjadi pada 2+ neonatus asfiksia berat dengan penyebab terbanyak 

syok kardiogenik yang menyertai ensefalopati hipoksik iskemik.

Kehamilan gameli adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.

Kehamilan gameli terjadi apabila dua atau lebih o4um dilepaskan dan dibuahi

atau apabila satu o4um yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk 

dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih a'al.

(Indrayani, $%&0)

enurut udiastuti ($%&$), pada gameli distensi uterus akan berlebih,

sehingga mele'ati batas toleransi dan seringkali terjadi partus prematurus.

1elain itu berat badan bayi baru lahir umumnya pada kehamilan kembar kurang

dari $2%% gr, pada triplet kurang dari $%%% gr, dan kuadruplet kurang dari &2%%

gr. Komplikasi gameli yaitu tinggi akan terjadinya aborsi, BB-, dan prematur.

rematuritas erat kaitannya dengan kematangan paru yang belum sempurna,

sehingga janin dapat mengalami hipoksia dan jika berlanjut sampai persalinan

maka bayi akan mengamali asfiksia primer. 3engan kata lain gameli merupakan

Page 6: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 6/47

6

kehamilan dengan resiko terjadinya asfiksia yang dapat meningkatkan angka

kematian bayi.

"al ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amri, ($%%;),

tentang "ubungan ersalinan reterm dengan Kejadian Asfiksia eonatorum di

1 ariaman ahun $%%*.  3imana hasil penelitian menunjukan terdapat

hubungan yang bermakna antara persalinan preterm dengan kejadian asfiksia

neonatorum sebesar 8,;+.

Berdasarkan sur4ei a'al dari data rekam medik di erinatologi 163

dr..@unus Bengkulu, diperoleh data bayi yang dilahirkan dan dira'at di

erinatologi 163 .@unus pada tahun $%&% mengalami asfiksia BB-

sebanyak $2* kasus, pada tahun $%&& sebanyak 0* kasus, dan pada tahun $%&$

sebanyak 08& yang 0/ diantaranya meninggal dunia. re4alensi proporsi yang

didapat untuk perbandingan asfiksia dengan jumlah kelahiran pada tahun $%&$

yaitu sekitar $$,/ +.  1edangkan angka kejadian gameli pada tahun $%&0

mencapai 0*2 kasus. aka Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik 

melaksanakan penelitian tentang hubungan antara kejadian asfiksia dengan

 batasan masalah yaitu terjadi pada kelahiran gameli di ruang erinatal 163

3r..@unus Bengkulu tahun $%&0.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dimana masih tingginya angka kejadian

asfiksia BB-, maka penulis memiliki pertanyaan penelitian yaitu apakah ada

hubungan antara gameli dengan kejadian asfiksia BB-.

C. Tujuan Penelitian

Page 7: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 7/47

7

&. ujuan 6mum

3iketahui hubungan kejadian asfiksia dengan kehamilan gameli di

erinatal 163 3r..@unus Bengkulu ahun $%&0.

$. ujuan Khusus

a. 3iketahui 3istribusi frekuensi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di

ruang =& Kebidanan 163 3r..@unus Kota Bengkulu tahun $%&0.

 b. 3iketahui 3istribusi frekuensi kejadian 5ameli pada ibu bersalin di

ruang =& Kebidanan 163 3r..@unus Kota Bengkulu tahun $%&0.

c. 3iketahui hubungan kejadian Asfiksia BB- dengan kehamilan gameli di

ruang =& Kebidanan 163 3r..@unus Kota Bengkulu tahun $%&0.D. Manfaat Penelitian

&. Bagi Akademik "asil penelitian ini diharapkan dapat menambah 'a'asan ilmu

 pengetahuan dan informasi ilmiah bagi mahasis'a urusan Kebidanan

oltekkes Kemenkes Bengkulu, sebagai calon bidan yang nantinya

mempunyai andil besar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat sebagai ujung tombak dalam menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta pelaksanaan pelayanan

kesehatan ibu dan anak.$. Bagi raktisi

"asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, masukan,

dan juga sebagai bahan e4aluasi bagi seluruh tenaga kesehatan guna

meningkatkan pelayanan kesehatan yang memberikan asuhan kepada ibu

 bersalin dan neonatus khususnya yang berkaitan dengan kelahiran asfiksia

yang bisa disebabkan dengan kelahiran gameli.0. Bagi engembangan enelitian

"asil penelitian ini diharapkan dapat memberi referensi dan tambahan

informasi bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini dimasa

Page 8: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 8/47

8

yang akan datang dan dapat menjadi moti4asi untuk melakukan penelitian

yang lebih baik.E. easlian Penelitian

&. "erianto, dkk. $%&0. ?aktor9faktor yang empengaruhi erjadinya Asfiksia

 eonatorum di 16 1 7lisabeth edan ahun $%%89$%&$. enelitian ini

menggunakan desain penelitian Case Control . "asil penelitian menunjukan

 berdasarkan faktor ibu diketahui umur (0,22+), paritas (0,/;+), dan anemia

(2,&+) berhubungan secara bermakna dengan kejadian asfiksia neonatorum,

dan berdasarkan faktor bayi diketahui bah'a hanya berat badan lahir yang

 berhubungan secara bermakna dengan kejadian asfiksia neonatorum pada

 bayi baru lahir sebesar 0,2+. 1ementara untuk faktor persalinan diketahui

tidak ada satupun 4ariabel yang secara bermakna berhubugan dengan

kejadian asfiksia neonatorum. erbedaan dengan penelitian ini adalah

4ariabel Independent, populasi, sampel, 'aktu, dan tempat penelitian.

$. Amri, . $%%;. "ubungan ersalinan reterm dengan Kejadian Asfiksia

 eonatorum di 1 ariaman ahun $%%*. enelitian ini menggunakan desain

 penelitian Case Control. "asil penelitian menunjukan terdapat hubungan

yang bermakna antara persalinan preterm dengan kejadian asfiksia

neonatorum sebesar 8,;+. erbedaan dengan penelitian ini adalah 4ariabel

Independent, populasi sampel, 'aktu, dan tempat penelitian.0. 74i, 3. $%%*. ?aktor9faktor yang empengaruhi erjadinya Asfiksia

 eonatorum di 16 3r.irngadi edan ahun $%%*. enelitian ini

menggunakan desain penelitian Case Control. "asil penelitian menunjukan

terdapat hubungan yang bermakna antara anemia (%,%%), premature (%,%%),

Page 9: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 9/47

9

hipertensi (%,%&;), perdarahan antepartum (%,%0) , postmature (%,%2), paritas

(%,%&), preeklampsi (%,%%) dengan kejadian asfiksia. erbedaan dengan

 penelitian ini adalah 4ariabel independent, populasi, sampel, 'aktu, dan

tempat penelitian.

/. !ahyudi, 1. $%%0. Asfiksia Berat pada eonatus Aterm di uang Bangsal

Bayi Beresiko inggi dan I=6 16 3r.Kariadi 1emarang 1eptember 

$%%&9ei $%%$. enelitian ini menggunakan desain penelitian  Descriptive

 Prospective. "asil penelitian menunjukan komplikasi yang terjadi pada

neonatus aterm asfiksia berat adalah sepsis (8+), ensefalopati hipoksis

iskemik (&8+), gagal ginjal akut (0+) dengan prerenal (22,+) dan renal

(//,/+), syok kardiogenik ($*+), sindrom aspirasi mekonium ($/+),

 pembekuan Intra4askuler menyeluruh (*+), hiperbilirubin (/+),

enterokolitis nekrotikan (/+), dan kasus kematian terjadi pada 2+ neonatus

asfiksia berat dengan penyebab terbanyak syok kardiogenik yang menyertai

ensefalopati hipoksik iskemik. erbedaan dengan penelitian ini adalah

4ariabel independent, desain penelitian, populasi, sampel, 'aktu, dan tempat

 penelitian.

2. urmala, ?. $%&$. "ubungan Bayi rematur, Bayi ostmatur, dan Bayi

5ameli dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru -ahir di uang

erinatologi 163 dr..@unus Kota Bengkulu ahun $%&$. enelitian ini

menggunakan desain penelitian Crossecsional. "asil penelitian menunjukan

terdapat hubungan yang bermakna antara bayi premature (%,%%%), bayi

 postmatur (%,%%%), dan bayi 5ameli (%,%%%) dengan kejadian asfiksia.

Page 10: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 10/47

Page 11: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 11/47

11

BAB II

TIN!AUAN PU"TAA

A. #N"EP A"$I"IA

&. engertian

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara

spontan dan teratur yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan

asidosis. Asfiksia ini dapat terjadi karena kurangnya kemampuan organ

 pernapasan bayi dalam menjalankan fungsinya, seperti pengembangan paru.

Bayi dengan ri'ayat ga'at janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami

asfiksia pada saat dilahirkan. asalah ini erat hubungannya dengan gangguan

kesehatan ibu hamil, kelainan talipusat, atau maslaah yang mempengaruhi

kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan. (Indrayani, $%&0)Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan melanjutkan pernafasan

secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir atau beberapa saat setelah

lahir. Bayi mungkin lahir dalam kondisi asfiksia (asfiksia primer) atau

mungkin dapat bernafas tetapi kemudian mengalami asfiksia beberapa saat

setelah lahir (asfiksia sekunder). (1udarti, $%&0)

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara

spontan dan teratur setelah lahir. "al ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam

uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor9faktor yang timbul dalam

kehamilan, persalinan, atau segera setelah bayi lahir. Akibat9akibat asfiksia

akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan secara

sempurna. indakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan

Page 12: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 12/47

12

mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala9gejala lanjut

yang mungkin timbul. (!iknjosastro, $%%8)$. 7tiologi

enurut Indrayani ($%&0) gangguan pada aliran darah umbilikal maupun

 plasenta dapat menyebabkan terjadinya asfiksia. Asfiksia dapat terjadi selama

kehamilan, pada proses persalinan atau periode segera setelah lahir.

1elama kehamilan, beberapa kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan

sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi

 berkurang. "ipoksia bayi di dalam uterus ditunjukkan dengan ga'at janin

yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir. 5a'at janin dapat

diidentifikasi dengan : pemeriksaan frekuensi 3 setiap 0% menit selama Kala

I dan setiap 29&% menit selama kala II (tanda ga'at janin 3 C &%% D<menit

atau E &*% D<menit), obser4asi amnion bercampur dengan meconium atau

tidak.

?aktor yang dapat menyebabkan terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir :

a. ?aktor ibu (reeklampsia dan eklampsia, pendarahan abnormal yaitu

 plasenta pre4ia atau solusio plasenta, partus lama atau partus macet,

demam selama persalinan, infeksi berat dikarenakan penyakit malaria,

sifilis, B=, "I>, premature dan postmature).

 b. ?aktor ali usat (-ilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat,

 prolapsus tali pusat).

c. ?aktor Bayi (BB-, persalinan dengan tindakan seperti sungsang, bayi

kembar, distosia bahu, ekstraksi 4akum, ekstraksi forsep, kelainan ba'aan

atau kongenital, air ketuban bercampur mekonium atau ketuban hijau).

ada saat persalinan kondisi talipusat sangat mempengaruhi keberhasilan

kala II. alipusat yang menghambat proses lahirnya kepala dapat membuat

Page 13: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 13/47

13

 pasokan oksigen janin mendadak berkurang seketika. "al ini akan berlanjut

 pada kondisi periode segera setelah lahir dimana bayi yang memiliki A5A 

1=#7 rendah akan mengalami asfiksia sekunder.

0. eredaran 3arah anin dari lasentaenurut #bstetri ?isiologi (&;*0) peredaran darah janin dialirkan ke

 plasenta melalui dua arteri umbilikus dan masuk kedalam badan janin melalui

4ena umbilikus dengan bahan makanan yang berasal dari ibu.

asuk ke dinding perut janin, 4ena bercabang menjadi dua. =abang kecil

akan mengalirkan darah ke 4ena porta lalu ke hati kemudian diangkut oleh

4ena hepatica ke 4ena ca4a in4erior. =abang besar adalah ductus 4ena arteri

yang langsung masuk ke dalam 4ena ca4a in4erior.

3engan demikian 4ena ca4a in4erior setelah dimasuki darah dari 4ena

hepatica dan darah dari ductus 4ena arteri mengandung darah bersih yang

 bercampur darah kotor dari anggota ba'ah janin.3ari 4ena ca4a in4erior sebagian darah masuk melalui foramen o4al, yang

langsung dialirkan ke atrium<serambi kiri lalu ke 4entrikel<bilik kiri masuk ke

aorta dan dialirkan keseluruh tubuh.

1ementara sebagian lagi darah masuk ke atrium<serambi kanan, lalu ke

4entrikel<bilik kanan dan masuk ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis

mengalami kontriksi membuat tekanan parsial #ksigen rendah dan

menyebabkan hampir seluruh darah dari jantung tidak dapat masuk ke paru,

sehingga darah yang masuk ke paru sedikit sekali hanya untuk memberi

nutrisi agar paru berkembang dan bukan untuk pertukaran gas. 1ebagian besar 

darah akan mele'ati ductus arteri sebagai pembuluh darah yang memiliki

tekanan darah lebih rendah masuk ke aorta lalu keseluruh tubuh.

Page 14: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 14/47

14

/. atofisiologi

enurut Indrayani ($%&0) cara bayi untuk memperoleh oksigen sebelum

dan setelah lahir yaitu :

a. 1ebelum lahir 

1eluruh oksigen yang dibutuhkan janin diberikan melalui mekanisme

difusi melalui plasenta yang berasal dari ibu ke darah janin. aru janin

tidak berfungsi sebagai sumber oksigen atau jalan mengeluarkan =#$.

!alaupun paru janin berkembang selama dalam kehamilan, namun al4eoli

 paru masih terisi oleh cairan dan bukan oleh udara. b. 1etelah lahir 

1etelah lahir bayi tidak lagi berhubungan dengan plasenta dan akan

segera bergantung pada paru sebagai sumber utama oksigennya, oleh

karena itu dalam beberapa saat cairan paru harus diserap dari al4eoli,

setelah itu paru harus terisi udara yang mengandung oksigen dan pembuluh

darah diparu harus berelaksasi untuk meningkatkan aliran ke al4eoli.

ada akhir masa transisi normal, bayi akan menghirup udara dan

menggunakan paru9parunya untuk mendapatkan oksigen. angisan pertama

dan tarikan nafas yang dalam akan mendorong cairan keluar dari jalan

nafasnya. #ksigen dan pengembangan paru merupakan rangsangan utama

relaksasi pembuluh darah paru. ada saat oksigen masuk dengan kuat

dalam pembuluh darah, 'arna kulit bayi akan berubah dari abu9abu<biru

menjadi kemerahan.

Bayi baru lahir akan melakukan usaha untuk menghirup udara ke

 parunya. asuknya oksigen ke dalam paru akan mengakibatkan cairan

Page 15: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 15/47

15

 paru keluar dari al4eoli ke jaringan interstitial diparu sehingga oksigen

dapat dihantarkan ke arteri pulmo dan menyebabkan arteri berelaksasi.ika keadaan ini terganggu maka arteri pulmo akan tetap berkontriksi,

al4eoli tetap terisi cairan dan pembuluh darah arteri sistemik tidak akan

mendapatkan oksigen. ada saat pasokan oksigen berkurang akan terjadi

kontriksi arteriol pada organ seperti usus, ginjal, otot dan kulit, namun

aliran darah ke janutng dan otak tetap stabil atau meningkat untuk 

mempertahankan pasokan oksigen.enyesuaian distribusi aliran darah akan membantu kelangsungan fungsi

organ 4ital. Akan tetapi apabila kekurangan oksigen berlangsung terus9

menerus maka dapat terjadi kegagalan fungsi miokardium dan kegagalan

 peningkatam curah jantung, penurunan tekanan darah, yang berdampak 

 pada penurunan aliran darah keseluruh organ tubuh.3ampak yang dapat ditimbulkan dari kekurangan oksigen adalah

kerusakan jaringan otak yang ire4ersibel, kerusakan tubuh lain, atau

kematian. Keadaan bayi yang membahayakan akan memperlihatkan satu

atau lebih tanda9tanda klinis seperti tonus otot buruk karena kekurangan

oksigen pada otak, otot dan organ lain, depresi pernapasan karena otak 

kekurangan oksigen, bradikardi (penurunan frekuensi jantung) karena

kekurangan oksigen pada otot jantung, kehilangan darah atau kekurangan

aliran darah yang kembali ke plasenta sebelum dan selama proses

 perslainan, takipnu (pernafasan cepat) karena kegagalan absorbs cairan

 paru dan sianosis karena kekurangan oksigen didalam darah.

2. anda gejala

Page 16: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 16/47

16

enurut 1udarti ($%&0), yang termasuk tanda gejala asfiksia adalah : tidak 

 bernafas atau bernafas megapFmegap atau pernapasan lambat (kurang dari 0%

kali per menit), pernafasan tidak teratur, dengkuran atau retraksi (pelekukan

dada), tangisan lemah atau merintih, 'arna kulit pucat atau kebiruan, tonus

otot lemah atau esktremitas terkulai, denyut jantung tidak ada atau lambat

kurang dari &%% kali per menit.

Page 17: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 17/47

17

. Klasifikasi asfiksia pada BB-

enurut 1udarti ($%&0), klasifikasi bayi baru lahir sebagai berikut :

a. >igorous baby (skor A5A 89&%, bayi sehat kadang tidak memerlukan

tindakan istime'a).

 b. oderate asphyksia (skor A5A /9).c. 1e4er asphyksia (skor A5A %90).

Ta%el &.' "#R AP(AR )

anda % & $

?rek jantung idak ada C&%%D<menit,

 pelan, ireguler

E&%% D<menit,

onus otot idak ada 7kstremitas fleksi 5erak aktif  

ernafasan -emah -ambat, tidak  teratur 

Batuk, bersin,menagis

kencang

!arna kulit Biru<pucat ubuh merah,

ektremitas biru

1eluruh tubuh

merah

Apgar skor dinilai pada menit pertama atau kelima atau setiap 2 menit

sampai $% menit, dan nilai A5A tidak digunakan untuk mementukan bayi

memerlukan resusiatasi.

8. enilaian segeraenurut Indrayani ($%&0), enilaian segera yang dapat dilakukan dalam

menentukan asfiksia BB- yaitu :

a. 1ebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah : nilai apakah air ketuban

 bercampur mekonium ('arna kehijauan) pada presentasi kepala.

 b. 1egera setelah lahir letakkan bayi diatas perut ibu atau diba'ah dekat

 perineum (harus bersih dan kering), cegah kehilangan panas dengan

menutupi tubuh bayi dengan handuk<kain yang bersih sambil melakukan

 penilaian dengan menja'ab $ pertanyaan :

&) Apakah bayi menangis, bernafas spontan atau teratur, tidak bernafas

atau bernafas megap9megapG

$) Apakah bayi lemasG

Page 18: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 18/47

18

utusan bayi memerlukan tindakan resusitasi apabila : Air ketuban

 bercampur mekonium, bayi tidak bernafas atau bernafas megap9megap, bayi

lemas. 1egera lakukan tindakan jepit dan potong tali pusat dan pindahkan bayi

ke tempat resusitasi lanjutkan dengan langkah a'al resusitasi.

enurut 1udarti ($%&0), enilaian segera setelah bayi lahir yaitu : nilai

apakah bayi cukup bulan, air ketuban jernih, bernafas atau menangis, tonus

otot baik. ika ja'abannya tidak maka lakukan tindakan a'al resusitasi.

*. enanganan asfiksia pada BB-

enurut Indrayani ($%&0), resusiatasi BB- bertujuan untuk memulihkan

fungsi pernafasan BB- yang mengalami asfiksia. indakan resusitasi BB-

sebagai berikut :

a. -angkah a'al (dilakukan dalam 0% detik) :&) aga kehangatan bayi : -etakkan bayi pada kain yang berada diatas perut

ibu atau dekat dengan perineum, selimuti, lalu pindahkan kemeja

resusitasi.

$) Atur posisi bayi : 5anjal bahu agar kepala bayi sedikit ekstensi.

0) "isap lendir : pertama hisap lendir dimulut kemudian dilanjutkan hisap

lendir dihidung.

/) Keringkan dan rangsangan taktil : Keringkan bayi mulai dari muka,

kepala, dan tubuh dengan sedikit tekanan. "al ini juga sebagai

rangsangan a'al. Kemudian lakukan rangsangan taktil dengan beberapa

cara :

a) enepuk atau menyentil telapak kaki bayi. b) enggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak 

tangan.Berbagai bentuk rangsangan taktil dahulu yang pernah dilakukan dan

salah karena terbukti membahayakan kondisi BB- :

Ta%el &.& %entuk rangsangan taktil *ang mem%aha*akan )

Page 19: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 19/47

19

angsangan Bahaya<resiko

enepuk bokong rauma dan luka

eremas rongga dada ?raktur, pneumotoraks, g'at

nafas, kematian

enekan kedua paha bayi keperutnya uptur hati atau limfa

 perdarahan di dalam

enempelkan kompres hangat atau

dingin

"ipotermia, hipertermia,

luka bakar 

engguncang bayi Kerusakan otak  

eniupkan oksigen atau udara dingin

ketubuh bayi

"ipotermia

endilatasi sfingter ani 1fingter ani robek  

2) eposisi : Atur kembali posisi kepala bayi (sedikit ekstensi) kemudian

selimuti bayi dengan kain yang baru.

) enilaian : 1etelah rangsangan diberikan nilai keadaan bayi, apakah bayi

menangis atau bernafas spontan dan teratur. ika bayi tidak bernafas atau

megap9megap segera lanjutkan dengan tindkaan 4entilasi. b. >entilisasi ekanan ositif (>)

>entilasi merupakan bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukan

udara kedalam paru dengan tekanan positif untuk membuka al4eoli paru

agar bisa bernafas spontan dan teratur. -angkah9langkah resusitasi :

a) emasangan sungkup : ukuran dan perlengkapan sungkup yang benar 

menutupi mulut, hidung, dan ujung dagu tapi tidak menutupi mata. b) >entilasi percobaan ($ kali) : berfungsi untuk membuka al4eoli paru

agar bayi bisa mulai bernafas sekaligus menguji apakah jalan nafas

terbuka atau bebas. -akukan tiupan udara dengan tekanan 0% cm air.

Page 20: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 20/47

20

Bila dada tidak mengembang periksa posisi kepala (sedikit fleksi),

 pemasangan sungkup, hisap lendir jika jalan nafas masih tersumbat

cairan.

c) >entiliasi definiti4e ($% kali dalam 0% detik) : lakukan tiupan dengan

tekanan $% cm air, sebanyak $% kali dalam 0% detik dan pastikan udara

masuk (dada mengembang) dalam 0% detik tindakan.d) enilaian : lakukan penilaian apakah bayi menagis atau bernafas

spontan dan teratur. Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan 4entilasi

secara bertahap, hitung frekuensi pernafasan, apabila pernafasan E

/%D<menit dan tidak ada retraksi berat maka hentikan 4entilasi beri

oksigen 29&% -<menit, lanjutkan denga asuhan BB- normal (beri salap

mata, 4itamin K, I3, hepatitis B & jam kemudian), pantau setiap &2

menit untuk pernafasan dan kehangatan dalam $ jam pertama. Bila bayi

tidak bernafas atau megap9megap lanjutkan >, siapkan rujukan jika

 bayi belum juga bernafas spontan setelah $ menit difentilasi. amun

apabila tidak dapat dilakukan rujuk lanjutkan > sampai $% menit,

 jika > sudah dilakukan dalam $% menit dan upaya tidak berhasil

maka hentikan tindakan resusitasi. Bayi yang tidak bernafas normal

setelah $% menit resusitasi akan mengalami kerusakan otak sehingga

 bayi akan menderita kecacatan berat atau meninggal.

;. Komplikasi Asfiksia

enurut 1afrina ($%&&) asfiksia dapat menyebabkan suplai oksigen ke

seluruh tubuh menjadi terhambat, jika terlalu lama membuat bayi menjadi

koma, 'alaupun sadar dari koma bayi akan mengalami cacat otak. Asfiksia

Page 21: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 21/47

21

 jika berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan perdarahan otak, kerusakan

otak dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Asfiksia juga dapat

menimbulkan cacat seumur hidup seperti buta, tuli, cacat otak dan kematian.

enurut Kosim ($%&%) komplikasi atau dampak dari asfiksia :a. #tak : 7nsepalo hipoksis iskemik (7"I).

 b. 5injal : gagal ginjal akut.

c. antung : gagal jantung.

d. 1aluran cerna : 7K (entero Kolitis ekrotikans), 7= (ekrotiing

entero)

enurut 1ar'ono ($%%&) asfiksia berarti hipoksia yang progresif,

 penimbunan =#$ dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat

mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat

mempengaruhi fungsi organ 4ital lainnya.

B. #N"EP (AMELI

&. engertian

enurut ?eryanto ($%&&), gameli adalah kehamilan dengan dua janin atau

lebih dan termasuk dalam kehamilan resiko tinggi karena kematian perinatal

092 kali lebih tinggi dari kehamilan tunggal, dan kematian neonatus &% kali

lenih tinggi dari kehamilan tunggal. Kematian perinatal janin pertama ; kali

lebih tinggi dari hamil tunggal dan kematian perinatal janin kedua && kali

lebih tinggi dari hamil tunggal.

enurut Indrayani ($%&0), gameli adalah kehamilan dengan dua janin atau

lebih. erjadi apabila dua atau lebih o4um dilepaskan dan dibuahi atau apabila

satu o4um yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio

yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih a'al.$. ?rekuensi 5ameli

Page 22: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 22/47

22

enurut #bstetri atologi (&;*/) umus frekuensi gemelly untuk 

 perbandingan kehamilan gameli menurut hukum "ellin ialah & : .

3imana adalah perbandingan kehamilan kembar diantara penduduk dan

adalah jumlah anak pada kehamilan gameli. (isal : 5emelli ($) H &:*;,

triplet (0) H &:*; $ , duadruplet (/) H &: *; 0 , duintuplet H (2) &:*; / , seDtuplet

() H &:*;2

.

0. enis 5ameli

enurut ugroho ($%&%) terdapat $ macam jenis kehamilan gameli :&) Kehamilan monoigotik, yaitu kehamilan yang berasal dari satu telur, yang

dibuahi dan membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang

sama, disebut juga dengan kembar identik, atau homolog, atau unio4uler.

$) Kehamilan diigotik, yaitu kehamilan kembar yang berasal dari dua telur 

yang telah dibuahi. 1ebagian besar kehamilan gameli adalah diigotik atau

kembar franternal.

Ta%el &.+ Per%e,aan !enis (ameli )

erbedaan Kembar monoigot Kembar diigot

lasenta & (8%+)$ (0%+)

$ (&%%+)

Khorion &(8%+)$ (0%+)

$ (&%%+)

Amnion & (8%+)$ (0%+)

$ (&%%+)

ali pusat $ $

1irkulasi darah janin Bersekutu erpisahenis kelamin 1ama 1ama atau tidak  

Kupa dan sifat 1ama Agak berlainan

ata, kuping, gigi, kulit 1ama Berbeda

6kuran antropologik 1ama Berbeda

1idik jari 1ama Berbeda

Page 23: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 23/47

23

=ara pegangan Bisa sama

Bisa satu kidal yang

lain kanan

1ama, bisa dua

duanya kanan

Kira9kira sepertiga kembar adalah monoigotik, dan dua pertiga lainnya

adalah diigotik, dan diantaranya terdapat kejadian conjoined t'ins (kembar 

siam) dan superfekkundasi $ superfetasi.

Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket

satu dengan yang lainnya akibat dari pemisahan yang lambat, sehingga tidak 

sempurna. isalnya pygopagus (kedua punggung melekat), torakopagus

(dada dengan dada), omphalopagus (perlengketan antara kedua abdomen)

kraniopagus (kedua kepala) dan sebagainya. (#bstetri atologi , &;*/)

1uperfekundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan dalam

o4ulasi yang sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak 'aktu yang

 pendek. "al ini dilaporkan oleh archer (&;&%) seorang 'anita kulit putih

melakukan koitus berturut9turut dengan seorang kulit putih dan kemudian

dengan pria negro melahirkan bayi kembar : satu bayi putih dan satu bayi

negro (mulato). 1uperfetasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa

minggu atau bulan setelah kehamilan pertama. Belum pernah dibuktikan pada

manusia, namun dapat ditemukan pada kuda. (udiastuti, $%&$)

/. ?aktor9faktor redisposisi 5amelienurut ugroho ($%&%), faktor predisposisi yang dapat mempengaruhi

terjadinya gameli :a. ?aktor ras

Page 24: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 24/47

24

?rekuensi kelahiran gameli memperlihatkan 4ariasi yang nyata diantara

ras yang berbeda. Bangsa berkulit hitam memiliki frekuensi kehamilan

kembar lebih tinggi dari pada bangsa kulit putih. erbedaan gameli ini

disebabkan oleh perbedaan tingkat ?olikel 1timulating "ormone yang akan

mengakibatkan multiple o4ulasi.

 b. ?aktor keturunan5enotif ibu jauh lebih berpengaruh dibanding genotif ayah. asangan

yang 'anitanya diigot memiliki frekuensi &<2* kehamilan, sedangkan

 pasangan yang prianya diigot memiliki frekuensi &<&& kehamilan.

c. ?aktor umur dan paritas1emakin tinggi usia ibu semakin tinggi frekuensi kehamilan kembar 

namun setelah umur ibu /% tahun frekuensi kehamilan kembar menurun

kembali. ?rekuensi kehamilan kembar pada multi akan lebih tinggi

dibanding primi.d. ?aktor nutrisi

Ibu yang memiliki tinggi badan dan berat badan yang besar mempunyai

kemungkinan hamil gameli sebesar $290% + dibandingkan dengan ibu

yang lebih pendek dan berbadan kecil.e. ?aktor terapi infertilitas

Induksi o4ulasi dengan ?1" plus chorionic gonadotropin atau h5

meningkatkan kejadian kehamilan gameli diigotik dan monoigotik.f. ?aktor assisted reproducti4e technology (A)

eknik A didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan,

dan juga meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda. embuahan

dilakukan melalui teknik fertilisasi in 4itro dengan melakukan seleksi

terhadap o4um yang benar9benar berkualitas baik, dan dua dari empat

embrio ditransfer kedalam uterus. 6mumnya sejumlah embrio yang

Page 25: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 25/47

25

ditransfer kedalam uterus maka sejumlah itulah akan berisiko kembar dan

menigkatkan kehamilan ganda.enurut udiastuti ($%&$), Bangsa, keturunan, umur dan paritas hanya

mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari $ telur,

 juga obat klomit dan hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk 

menimbulkan o4ulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan diigotik.?aktor9faktor tersebut dan mungkin pula faktor lain dengan mekanisme

tertentu menyebabkan matangnya $ atau lebih folikel de graff atau

terbentuknya $ o4um atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan pertama

dibuktikan dan ditemukan $& korpora lutea pada kehamilan kembar. ada

fertilisasi in 4itro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur9telur yang

diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu, jika semua embrio yang kemudian

dimasukan kedalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu.ada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, keturunan, umur 

dan paritas sedikit mempengaruhi kehamilan kembar. 3iperkirakan

 penyebabnya ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil

konsepsi.

?aktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula

terbentuk, menghasilkan kehamilan kembar dengan $ amnion, $ korion, dan $

 plasenta seperti pada kehamilan kembar diigotik. Bila faktor penghambat

terjadi setelah blastula sebelum amnion terbentuk maka akan terjadi

kehamilan kembar dengan $ amnion, sebelum primitif streak tampak, maka

akan terjadi kehamilan kembar dengan & amnion. 1etelah primitif streak 

terbentuk, maka akan terjadi kembar dempet dalam bebagai bentuk.

Page 26: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 26/47

26

2. enilaian Klinik

6ntuk menegakkan diagnosa kehamilan gameli secara dini, penilaian

klinik yang harus dilakukan dalam kehamilan (sar'ono,$%%&) :

Ta%el &.- Penilaian linik kehamilan (ameli )

=ara 5ejala dan tanda

Anamnesa   • i'ayat keturunan kembar dalam keluarga.

• elah mendapat pengobatan infertilitas.

• 6terus cepat membesar : ?6 E /cm dari amenorea.

• 5erakan yang dirasakan ibu banyak.

emeriksaan

Klinis

• embesaran uterus melebihi ukuran normal.

• 6terus membesar dengan cepat pada pemeriksaan

ulang.

• eraba $ balotemen atau lebih.

• eraba 0 bagian besar janin.

• erdengar $ denyut jantung janin.

emeriksaan

615• Kelihatan $ bayangan janin dengan & atau $ kantong

amnion. 3iagnose 615 sudah dapat ditegakkan saat

6K &% minggu.

3iagnose   • 1ecara klinis :

eraba $ kepala, $ bokong, dan & atau $ punggung,

terdengar $ denyutan jantung janin ditempat yang berbeda.

. atofisiologienurut udiastuti ($%&$), ada kehamilan kembar distensi uterus akan

 berlebihan, sehingga mele'ati batas toleransi dan seringkali terjadi partus

 prematurus. -ama kehamilan kembar dua rata9rata $% hari, triplet $/ hari

dan kuadruplet $02 hari.3istensi uterus juga dipengaruhi oleh hidramnion, frekuensi hidramnion

 pada gameli &% kali lipat lebih besar dibanding kehamilan tunggal, hal ini

Page 27: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 27/47

27

dikarenakan anak dengan jantung yang lebih kuat akan mengeluarkan air 

kencing yang lebih banyak. (#bstetri atologi, &;*/).re9eklampsi dan eklampsia juga sering terjadi pada kehamilan kembar 

hal ini disebabkan peregangan uterus yang berlebih menyebabkan iskemia

uteri. 1olusio plasenta dapat terjadi setelah bayi pertama lahir, dan menjadi

salah satu faktor kematian yang tinggi bagi janin kedua. (udiastuti, $%&$)8. ertumbuhan anin Kembar 

Berat badan satu janin kehamilan kembar rata9rata &%%% gr lebih ringan

dari janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir biasanya

 pada kembar diba'ah $2%% gr, triplet diba'ah $%%% gr, duadriplet diba'ah

&2%% gr dan duintuplet diba'ah &%%% gr. Berat badan masing9masing janin

dari kehamilan kembar tidak sama umumnya berselisih antara 2%F&%% gr,

karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu kurang

 bertumbuh dari yang lainnya. (udiastuti, $%&$)

*. -etak dan resentasi anin

enurut #bstetri atologi (&;*/), Berbagai kombinasi letak, presentasi

dan posisi yang dapat dijumpai pada gameli adalah : Kedua janin membujur 

sama9sama presentasi kepala /2+, kedua janin membujur presentasi kepala

 bokong 02+, kedua janin membujur sama9sama presentasi bokong &%+, letak 

lintang dan presentasi kepala +, letak lintang dan presentasi bokong 0+, dan

keduanya letak lintang &+, letak dan presentasi ; adalah letak yang

 berbahaya karena dapat terjadi kunci9mengunci (interlocking).

;. enanganan dalam Kehamilan

Page 28: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 28/47

28

6ntuk kepentingan ibu dan janin perlu diadakan pencegahan terhadap

 pre9eklamsia dan eklamsia, partus prematurus dan anemia. emeriksaan

antenatal perlu diadakan lebih sering. Kehamilan $/ minggu pemeriksaan

dilakukan tiap $ minggu, sesudah kehamilan 0 minggu tiap minggu sehingga

tanda9tanda pre9eklamsia dapat diketahui dini dan penanganan dapat

dikerjakan dengan segera. Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal

itu menyebabkan aliran darah ke plasenta meningkat, sehingga pertumbuhan

 janin lebih baik. 1etelah kehamilan 0% minggu, koitus dan perjalanan jauh

sebaiknya dihindari, karena akan merangsang partus prematurus. akanan

dianjurkan mengandung banyak protein dan makan lebih sering dalam jumlah

sedikit. (udiastuti, $%&$)

&%. enanganan dalam persalinan

enurut ?eryanto ($%&&), 1ebelum penanganan partus prematurus usaha

untuk memacu kematangan paru janin dilakukan pemberian obat

kartikosteroid, yaitu : Betametason &$9& mg (09/ ampul)<I<hari diberikan

selama $ hari atau 3eDametason mg<I diberikan / dosis tiap jam sekali.

emberian ini hanya dianjurkan satu kali, karena efek samping terhadap ibu

(hipertensi) dan janin (gangguan perkembangan syaraf).

enurut udiastuti ($%&$), 1emua persiapan untuk resusitasi dan

 pera'atan bayi premature harus disediakan. 5olongan darah ibu sudah

ditentukan dan persiapan darah diadakan mengingat kemungkinan perdarahan

Page 29: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 29/47

29

 postpartum lebih besar. Kala I dilakukan seperti biasa jika anak pertama

letaknya memanjang. Karena sebagian besar persalinan kembar prematur,

maka pemakaian sedati4e perlu dibatasi.  Episiotomy mediolateral   dapat

dilakukan untuk memperpendek kala pengheluaran dan mengurangi tekanan

 pada kepala bayi.

1etelah bayi pertama lahir, segera dilakukan pemeriksaan luar dan 4aginal

untuk mengetahui letak dan kesadaran janin kedua. Bila janin dalam letak 

memanjang lanjutkan pertolongan persalinan normal dan dapat dilakukan

tekanan terkendali pada fundus, agar bagian terendah janin masuk dalam

 panggul.

enggang 'aktu antara lahirnnya bayi pertama dan kedua adalah antara

29&2 menit. Kelahiran bayi kedua yang kurang dari 2 menit setelah bayi

 pertama lahir, dapat menimbulkan trauma persalinan pada bayi. Kelahiran

 bayi kedua yang lebih dari 0% menit dapat menimbulkan insufisiensi

uteroplasenta, karena berkurangnya 4olume uterus dan juga dapat terjadinya

solusio plasenta sebelum bayi kedua lahir. 1eksio secaria pada gameli

dilakukan atas indikasi janin pertama dalam letak9lintang, prolapses funikuli,

 plasenta pre4ia, dan lain9lain.&&. Komplikasi

enurut ?eryanto ($%&&), Beberapa komplikasi atau resiko yang dapat

terjadi terbagi atas ibu dan janin :

a. esiko untuk ibu

Page 30: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 30/47

30

&) Abortus, pada gameli angka kejadian abortus spontan tinggi dari pada

kehamilan tunggal. akin banyak jumlah janinnya makin tinggi

terjadinya abortus.

$) Angka kejadian 1= meningkat, sebagai tindakan elektif maupun ga'at

darurat. "al ini dikarenakan adanya malpresentaasi, kelainan letak 

 plasenta, ataupun penyulit ibu seperti hipertensi.0) erdarahan pasca partus akan sering terjadi, dikarenakan distensi

uterus dan letak plasenta.

/) ermaslahan pasca partus. era'at bayi kembar lebih sulit dan

menyebabkan tekanan ji'a sebagian ibu sehingga akan menambah

angka kematian perinatal.

 b. esiko untuk janin&) -ahir mati dan kematian neonates, resiko kematian perinatal pada

kehamilan gameli &% kali lebih besar dibanding kehamilan tunggal.

$) Kelahiran preterm, semakin banyak jumlah janin semakin tinggi angka

kelahiran preterm.

0) ertumbuhan janin terhambat./) Kelainan kongenital (kembar siam).

2) 1indrom transfusi janin, terjadi antara 29&2+ pada kembar monoygot.

) "idramnion, biasanya terjadi dalam & kantong kehamilan gameli yang

mengalami sindrom transfuse janin dan merupakan penyebab utama

kematian perinatal.8) rolaps dan simpul talipusat, faktor predisposisi terjadinya prolaps

talipusat diantaranya hidramonion, K3, preterm, malposisi dan

malpresentasi. "ampir $+ terjadi pada kehamilan gameli & amnion

dan & korion.

*) Asfikisa, resiko terjadinya asfiksia adalah /92 kali lebih sering pada

kehamilan gameli dibanding kehamilan tunggal. ?aktor yang

Page 31: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 31/47

31

mempengaruhi ialah pertumbuhan janin terhambat, prolapse talipusat,

dan hidramnion.;) artus dengan tindakan, terutama pada janin kedua dapat

mengakibatkan trauma, nilai A5A rendah, dan hiperbilirubin.&%) anin mati, kematian janin kedua terjadi antara %,29,*+ setelah

trimester I, kemudian kematian janin pertama $%+ karena kelahiran

 preterm.

C. HUBUN(AN ANTARA (AMELI TERHADAP E!ADIAN A"$I"IA

Kehamilan gameli lebih besar kemungkinannya dikarakteristikan dengan berat

 badan lahir rendah dibandingkan dengan kehamilan tunggal, hal ini karena

 pertumbuhan janin yang terbatas serta persalinan preterm.

1ecara umum, semakin besar jumlah janin, semakin besar pula derajat dari

keterbatasan pertumbuhan karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka

yang satu kurang bertumbuh dibanding yang lainnya. (udiastuti, $%&$)

6sia kehamilan juga akan bertambah singkat dengan bertambahnya jumlah

 janin pada kehamilan kembar : $2+ pada gameli, 2%+ pada triplet, 82+ pada

Juadruplet, yang akan lahir / minggu sebelum cukup bulan. adi kemungkinan

terjadinya bayi prematur akan tinggi. rematuritas menandakan masa gestasi

yang belum aterm atau kurang dari 08 minggu. "al ini erat kaitannya dengan

 berat janin yang kurang<BB- dan kematangan paru janin yang belum siap. Bayi

dengan BB- akan mengalami berbagai macam masalah diantaranya hipotermi,

mudah terkena infeksi paru9paru, dan gagal pernapasan, asfiksia, gangguan alat

 pencernaan, oedema dan asidosis metabolic, dan hiperbilirubin. (anuaba,

$%%*).

Page 32: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 32/47

32

1ehingga gameli adalah salah satu faktor pemicu terjadinya asfiksia BB-,

selain faktor ibu (reeklampsia dan eklampsia, pendarahan abnormal yaitu

 plasenta pre4ia atau solusio plasenta, partus lama atau partus macet, demam

selama persalinan, infeksi berat dikarenakan penyakit malaria, sifilis, B=, "I>,

 premature dan postmature), faktor ali usat (-ilitan tali pusat, tali pusat pendek,

simpul tali pusat, prolapsus tali pusat), dan lainnya. (Indrayani, $%&0).

D. ERAN(A #N"EP

Bagan $.2 Kerangka Konsep

odifikasi : udiastuti ($%&$), ?eryanto ($%&&), #btetri atologi (&;*/)

E. HIP#TE"I" PENELITIAN

idak ada hubungan kehamilan gameli dengan kejadian Asfiksia BB-.

1irkulasi ke organ 4ital menurun

5ameli3istensi uterus akan

 berlebihan, sehingga

mele'ati batas toleransi.

umbuh kembang bayi terganggu

Kematian eonatal

artus prematurus-ama kehamilan

kembar dua rata9rata

$% hari, triplet $/

hari dan kuadruplet$02 hari.

ematangan

 paru yang belum

sempurna

"ipoksia

Asfiksia

Kombinasiletak dan

 presentasi

artus

lama<macet

"idramnion

Iskemia uteri

rolapses

talipusat

Page 33: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 33/47

33

BAB III

MET#DE PENELITIAN

A. DesainPenelitian

3esain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

 survey analitik dengan pendekatan case control , untuk mengetahui hubungan

antara efek (asfiksia) dengan faktor resiko (gameli) yang memanfaatkan data

sekunder yang diambil dari register menggunakan alat ukur check list dengan

 pendekatan retrospektif. 3engan kata lain, penelitian akan melihat kebelakang,

 berangkat dari dependent kemudian melihat in9dependent. 3esain penelitian

sebagai berikut :Bagan 0.& 3esainenelitian :

1umber : odifikasi dari otoatmodjo ($%&%), dan ?eryanto ($%&&)

B. aria%el Penelitian

>ariabel dalam penelitian ini meliputi 4ariabel dependent (efek) yaitu

asfiksia Bayi Baru -ahir. 1edangkan 4ariabel independent (resiko) yaitu 5ameli.

Bagan 0.$ >ariabel enelitian :  >ariabel independent >ariabel dependent

1umber : odifikasi dari otoatmodjo ($%&%)

C. Definisi #/erasi0nal

5ameli

Asfiksia

Bayi

Baru-ahir 

idak 5ameli

5ameliidak Asfiksia

idak 5ameli

5ameli Asfiksia Bayi Baru -ahir 

Page 34: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 34/47

34

3efinisi operasional adalah batasan yang dibuat oleh peneliti dalam istilah

yang operasional, dan digambarkan pada (otoatmodjo, $%&%) :Ta%el +.+ Definisi #/erasi0nal )

N0 Nama

ari%el

Definisi

#/erasi0nal

Alat

Ukur

Cara

Ukur

Hasil

Ukur

"kala

&. Asfiksia

BB-

Bayi baru

lahir dengan

diagnosaasfiksia

yang tercatat

diregister.

=hek 

list

elihat

catatan

register 

% H tidak

asfiksia BB-

& H asfiksiaBB-

#rdinal

$. 5ameli Bayi pada

saatdilahirkan E

& yang

tercatatdiregister.

=hek 

list

elihat

catatanregister 

% H tidak

gameli& H gamely

#rdinal

D. Tem/at ,an 1aktu Penelitian

enelitian ini dilakukan di uang perinatal =& Kebidanan 163 3r..@unus

Bengkulu dalam periode 'aktu anuari9aret $%&/.E. P0/ulasi ,an "am/el

&. opulasiopulasi dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang pernah

dira'at di ruang erinatal =& Kebidanan 163 3r..@unus Bengkulu

 periode anuari $%&093esember $%&0 sebanyak &.$%; kelahiran dengan angka

asfiksia BB- sebanyak 0*2 kasus.

$. 1ampel

1ampel kelompok kasus diambil menggunakan teknik total sampling

sehingga besar sampel kasus sebanyak 0*2 sampel (bayi dengan asfiksia).

1ampel kontrol menggunakan perbandingan &:& dan didapati 0*2 sampel

Page 35: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 35/47

35

(bayi tidak asfiksia BB-). 1ehingga total sampel adalah 88%. engambilan

sampel kelompok kontrol menggunakan proporsi perbulan sebagai berikut :Ta%el +.- Nilai Pr0/0rsi Per%ulan Pa,a Tahun &2'+ )N0. Bulan Nilai Pr0/0rsi

&. anuari

$. ?ebruari

0. aret

/. April

2. ei

. uni

8. uli

*. Agustus

;. 1eptember  

&%. #ktober  

&&. o4ember  

&$. 3esember  

otal 0*2

1umber : odifikasi otoadmodjo ($%&%), egister uang =& Kebidananerinatologi 163 3r..@unus ($%&0)

1ampel kelompok kontrol diambil menggunakan teknik sistematic random

 sampling (&$%;90*2<0*2) menggunakan inter4al kelipatan $  (otoadmodjo,

$%&%).

$. Met0,e Pengum/ulan3 Peng0lahan ,an Analisis Data

&. engumpulan 3ata

engumpulan data dilakukan dengan cara data sekunder berdasarkan chek 

list   yang diambil dari catatan rekam medik 163 3r..@unus Bengkulu

tahun $%&0.

$. engolahan 3ata

Page 36: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 36/47

36

engolahan data dilakukan dengan menggunakan computer, melalui tahap

 pengolahan data sebagai berikut :a. 7diting

3alam persiapan ini peneliti memeriksa kembali kelengkapan data

yang diperoleh, untuk memudahkan pengecekan kelengkapan data tersebut

 penelitian dilakukan pengelompokkan berdasarkan timbangan penelitian

sendiri dengan maksud untuk memudahkan pengolahan data.

 b. =oding

=oding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi

data bilangan dengan memberikan kode pada tiap 4ariabel dengan maksud

untuk memudahkan pengolahan data.

engkodean 4ariabel yaitu :

&) >ariabel persalinan gameli% H tidak gemeli, & H gameli

$) >ariabel bayi baru lahir dengan asfiksia

% H tidak asfiksia, & H asfiksia

c. 7ntry data1etelah semua data dimasukkan didalam format pengumpulan data,

diperiksa dan telah mele'ati pengkodean maka langkah selanjutnya adalah

memproses data agar dapat dianalisis dengan cara memasukkan data dari

format pengumpulan data ke computer.

d. =leaning data

erupakan kegiatan mengecek kembali data yang sudah diproses

apakah ada kesalahan atau tidak pada masing9masing 4ariabel yang sudah

diproses sehingga dapat diperbaiki dan dinilai.0. Analisis 3ata

a. Analisis 6ni4ariat

Analisis uni4ariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap 4ariabel penelitian. enelitian ini menggunakan data

Page 37: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 37/47

37

kategorik untuk melihat nilai distribusi frekuensi dari 4ariable independent

(gameli) dan 4ariabel dependent (Asfiksia BB-). 3ata disajikan dalam

 bentuk tabel dan interprestasikan.

 b. Analisit Bi4ariat

@aitu analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara 4ariabel

independent dengan 4ariabel dependent secara bersamaan dengan

menggunakan rumus Chi!"#uare dengan tingkat kepercayaan ;2+ ( H

%,%2). ika nilai p maka "o ditolak artinya ada hubungan yang

 bermakna antara 4ariabel independent dengan dependent.

6ntuk mengetahui keeratan hubungan gameli dengan kejadian asfiksia

BB- digunakananalisa Odds $atio %O$&.

# (#ods atio) H

"asil analisa :

# E & : ?aktor resiko (gameli) dapat menyebabkan kejadian asfiksia

BB-# C & : ?aktor resiko (gameli) tidak dapat menyebabkan asfiksia

BB-# H & : ?aktor resiko (gameli) bersifat netral (tidak mempengaruhi)

Page 38: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 38/47

38

BAB I

HA"IL PENELITIAN DAN PEMBAHA"AN

A. !alann*a Penelitian

1etelah mendapatkan iin penelitian dari Kantor elayanan eriinan

erpadu (K$), dan iin dari ruang erinatologi umah 1akit 3r..@unus

Bengkulu, peneliti mulai melakukan penelitian dengan pengumpulan data.

engumpulan data dilakukan pada tanggal $/ ?ebruari $%&/ yang diambil dari

rekam medik di ruang erinatologi 163 3r..@unus Bengkulu.Kegiatan pertama adalah mengumpulkan data sekunder, yaitu berupa nomor 

registrasi seluruh populasi bayi baru lahir yang pernah dira'at di ruang

erinatologi sebanyak &.$%; ji'a. -alu untuk sampel kelompok kasus dipilih bayi

yang mengalami asfiksia menggunakan teknik total sampling sehingga besar 

sampel kasus sebanyak 0*2 sampel. ada sampel kontrol menggunakan

 perbandingan &:& dan didapati 0*2 sampel. 1ehingga total sampel adalah 88%.

engambilan sampel kelompok kontrol menggunakan proporsi perbulan

menggunakan teknik sistematic random sampling dengan inter4al kelipatan $.

1etelah sampel diperoleh, maka data dimasukan ke dalam checklist yang

telah disediakan untuk melihat angka kejadian asfiksia dan ri'ayat gameli.

1etelah data dimasukan kedalam checklist, kemudian dilakukan tahap pengolahan

data editing coding ta'ulating entry data(processing dan cleaning.  3ata

tersebut diolah secara komputerisasi, selanjutnya peneliti melakukan analisis

secara uni4ariat dan bi4ariat.

B. Hasil Penelitian

"asil analisis 6ni4ariat dan Bi4ariat adalah sebagai berikut :

Page 39: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 39/47

39

&. Analisis 6ni4ariat

Analisis ini digunakan untuk melihat gambaran tentang distribusi frekuensi

gameli dan asfiksia bayi baru lahir di ruang erinatologi umah 1akit

3r..@unus Kota Bengkulu ahun $%&0 dengan table sebagai berikut :

Ta%el -.' Distri%usi $rekuensi gameli ,engan keja,ian asfiksia %a*i %aru

lahir ,i ruang Perinat0l0gi R"UD Dr.M.4unus Bengkulu Tahun

&2'+

>ariabel umlah ersen

Asfiksia

@a

idak

0*2

0*2

2%+

2%+otal 88% &%%+

5ameli

@a

idak 

8

;/

;,;+

;%,&+

otal 88% &%%+

Berdasarkan table /.& dari 88% bayi didapati jumlah bayi yang mengalami

asfiksia sebanyak 2%+ bayi dan sebanyak ;,;+ bayi dilahirkan gameli.$. Analisis Bi4ariat

Analisis bi4ariat digunakan untuk melihat hubungan antara 4ariabel

independent dengan 4ariabel dependent secara bersamaan. 6ji  statistic  yang

digunakan adalah chi!s#uare dengan derajat kemaknaan sebesar ;2+. Adapun

hasilnya adalah:

Page 40: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 40/47

40

Ta%el -.& Hu%ungan (ameli ,engan eja,ian Asfiksia /a,a Ba*i Baru

Lahir ,i Ruang Perinat0l0gi R"UD Dr.M.4unus 0ta Bengkulu

Tahun &2'+

5ameli

Asfiksia BB-

otal

 p 4alue

(asymp.

1ig.)

# @a idak 

? + ? + ? +

@a 0& *,& /2 &&,8 8 ;,; %,&& %,

idak 02/ ;&,; 0/% **,0 ;/ ;%,&

otal 0*2 &%% 0*2 &%% 88% &%%

Berdasarkan table /.$ dari 0*2 bayi baru lahir yang mengalami asfiksia

hanya sebagian kecil (*,&+) bayi lahir dengan gameli, dengan nilai  p H %,&& E

H %,%2 hal ini dapat disimpulkan bah'a tidak ada hubungan yang bermakna

antara kejadian asfiksia bayi baru lahir dengan kelahiran gameli, dan # %,

yang menunjukan bayi lahir gameli hanya mempunyai risiko %, kali untuk 

mengalami asfiksia.

C. Pem%ahasan Hu%ungan (ameli ,engan eja,ian Asfiksia Ba*i Baru Lahir

,i Ruangan Perinat0l0g* R"UD Dr.M.4unus 0ta Bengkulu Taun &2'+.

"asil penelitian menunjukan kejadian asfiksia pada tahun $%&0 meningkat

0&,*+ bila dibandingkan dengan nilai pre4alensi proporsi pada tahun $%&$

sebesar $$,/+. 6ni4ariat menunjukan responden yang mengalami asfiksia

sebesar 2%+ dan ;,;+ bayi gameli.

-angkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kejadian asfiksia adalah

dengan menegakkan A= yang teratur dan teliti untuk mendeteksi secara dini

kemungkinan kehamilan yang memiliki risiko tinggi untuk terjadinya asfiksia.

1eperti faktor ibu (reeklampsia dan eklampsia, pendarahan abnormal yaitu

 plasenta pre4ia atau solusio plasenta, partus lama atau partus macet, demam

selama persalinan, infeksi berat dikarenakan penyakit malaria, sifilis, B=, "I>,

 premature dan postmature), faktor ali usat (-ilitan tali pusat, tali pusat pendek,

Page 41: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 41/47

41

simpul tali pusat, prolapsus tali pusat), faktor Bayi (BB-, persalinan dengan

tindakan seperti sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi 4akum, ekstraksi

forsep, kelainan ba'aan atau kongenital, air ketuban bercampur mekonium atau

ketuban hijau). (Indrayani, $%&0)

"asil uji Chi!s#uare pada penelitian ini ditemukan tidak ada hubungan yang

 bermakna antara kejadian asfiksia bayi baru lahir dengan kelahiran gameli, dari

0*2 kasus asfiksia bayi baru lahir hanya sebagian kecil bayi (*,&+) lahir dengan

kondisi gameli. ilai # %, menunjukan gameli hanya berisiko kecil untuk 

menyebabkan terjadinya asfiksia."asil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

"erianto,dkk ($%&$), yang mengatakan tidak ada hubungan bermakna antara bayi

gameli dengan kejadian asfiksia, dengan hasil uji Chi!s#uare sebesar %,0&/.enelitian ini juga didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh 74i,3

($%%*), dimana faktor9faktor yang terbukti mempengaruhi terjadinya Asfiksia

 eonatorum dan mempunyai hubungan yang bermakna adalah anemia (%,%%),

 premature (%,%%), hipertensi (%,%&;), perdarahan antepartum (%,%0), postmature

(%,%2), paritas (%,%&), preeklampsi (%,%%). 1ementara gameli hasil uji Chi!s#uare

menunjukan angka p E %,%2.

 amun penelitian yang dilakukan oleh urmala,? ($%&$), mengatakan hasil

yang berbeda dimana terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian asfiksia

dengan kelahiran gameli, dengan hasil uji Chi!s#uare sebesar %,%%.

enyebab utama yang berhubungan dengan kejadian asfiksia adalah

 persalinan preterm. rematuritas menandakan masa gestasi yang belum aterm

atau kurang dari 08 minggu. "al ini erat kaitannya dengan berat janin yang

kurang<BB- dan kematangan paru janin yang belum siap. Bayi dengan BB- 

Page 42: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 42/47

42

akan mengalami berbagai macam masalah diantaranya hipotermi, mudah terkena

infeksi paru9paru, dan gagal pernapasan, asfiksia, gangguan alat pencernaan,

oedema dan asidosis metabolik, dan hiperbilirubin. (anuaba, $%%*).

"al ini sesuai dengan data sampel yang ditemukan dari 0*2 bayi asfiksia

yang mengalami penyulit BBB- sebesar &0; sampel.

Kehamilan gameli lebih besar kemungkinannya dikarakteristikan dengan

 berat badan lahir rendah dibandingkan dengan kehamilan tunggal, hal ini karena

 pertumbuhan janin yang terbatas serta persalinan preterm. (udiastuti, $%&$)

enurut #bstetri atologi (&;*/), gameli memiliki berbagai kombinasi

letak, presentasi dan posisi : Kedua janin membujur sama9sama presentasi kepala

/2+, kedua janin membujur presentasi kepala bokong 02+, kedua janin

membujur sama9sama presentasi bokong &%+, letak lintang dan presentasi kepala

+, letak lintang dan presentasi bokong 0+, dan keduanya letak lintang &+, letak 

dan presentasi ; adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi kunci9

mengunci (interlocking).ika dilakukan persalinan secara spontan per4aginam dapat menyebabkan

 partus macet atau kala II lama, prolaps talipusat, dan dilakukan partus dengan

tindakan. (?eryanto, $%&&)

"asil penelitian menunjukan dari 0*2 sampel asfiksia bayi baru lahir $2

sampel mengalami penyulit kala II lama.

1ehingga sejak masa kehamilannya jika seorang ibu telah didiagnosa

memiliki janin gameli, tenaga kesehatan akan melakukan pemberian pertolongan

 persalinan secara terencana.1ebelum penanganan partus preterm usaha untuk memacu kematangan paru

 janin dilakukan pemberian obat kartikosteroid, yaitu : Betametason &$9& mg (09/

Page 43: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 43/47

43

ampul)<I<hari diberikan selama $ hari atau 3eDametason mg<I diberikan /

dosis tiap jam sekali. emberian ini hanya dianjurkan satu kali, karena efek 

samping terhadap ibu (hipertensi) dan janin (gangguan perkembangan syaraf).

1elain itu angka persalinan 1= juga meningkat demi mengurangi faktor resiko

dalam persalinan akibat malpresentasi, kelainan letak plasenta, kelainan

kongenital, dan resiko kematian lahir mati lainnya. "al inilah yang

mempengaruhi berkurangnya angka kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.

(?eryanto, $%&&)

3ata sampel ditemukan /2 bayi gameli yang tidak mengalami asfiksia

sebanyak $$ bayi dilahirkan melalui proses persalinan 1=, 0 bayi dilahirkan

dengan bantuan >7, 0 bayi dengan presentasi bokong, $ bayi dengan presentasi

kaki, dan &2 bayi lahir secara spontan. 6ntuk 0& bayi gameli yang mengalami

asfiksia, ditemukan * bayi ditolong dengan jenis persalinan 1=, / lahir secara

spontan, $ dengan bantuan >7, 2 presentasi bokong, dan sisanya &$ bayi adalah

rujukan yang tidak tercatat direkam medik jenis persalinannya.

Page 44: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 44/47

44

BAB

PENUTUP

A. esim/ulan

Berdasarkan hasil penelitian hubungan gameli dengan kejadian asfiksia pada

 bayi baru lahir di ruang perinatology =& Kebidanan 163 3r..@unus Kota

Bengkulu ahun $%&0, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :&. 1ebagian responden mengalami asfiksia bayi baru lahir.

$. "anya sebagian kecil responden lahir dengan kondisi gameli.

0. idak adanya hubungan yang bermakna antara bayi gameli dengan kejadian

asfiksia, nilai p H %,&& E H %,%2. "al ini dapat terjadi karena usaha untuk 

menekan angka kematian lahir mati pada bayi gameli dilakukan dengan

 pemberian obat pematangan paru dan pertolongan persalinan secara 1= demi

mengurangi faktor resiko dalam persalinan

B. "aran

&. Bagi akademik Berdasarkan hasil penelitian, masih tingginya angka kejadian bayi baru

lahir yang mengalami asfiksia, sehingga disarankan kepada akademik untuk 

membantu mahasis'a dalam memahami lebih lanjut tentang deteksi dini

asfiksia, pencegahan, perujukan segera, dan memberikan pelatihan

mengenai resusitasi terkhusus untuk mahasis'a jurusan Kebidanan, agar 

lebih terlatih dan dapat mempraktekannya saat menemukan kasus asfiiksia

di lapangan.

$. Bagi praktisiBerdasarkan hasil penelitian, masih tingginya angka kejadian asfiksia di

Bengkulu diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan dapat ikut membantu

menekan kejadian dengan melakukan peran sebagai pelaksana, menegakkan

Page 45: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 45/47

45

A= yang teratur dan teliti, membantu pertolongan persalinan sesuai

'ee'enang, melakukan perujukan ke tempat yang memiliki fasilitas lebih

lengkap. 1ebagai pengelola, diharapkan bidan dapat mengelola kegiatan

 pelayanan kesehatan khusunya ibu dan anak dengan baik. 1ebagai pendidik 

dapat berperan membagi informasi kepada masyarakat tentang asfiksia dan

faktor yang dapat menyebabkan asfiksia terjadi.

eskipun dalam penelitian ini didapati hasil tidak adanya hubungan

 bermakna antara gameli dengan kejadian asfiksia, namun kita sebagai bidan

tetap perlu mengantisipasi jika menemukan kehamilan gameli demi

menekan angka resiko tinggi yang dapat terjadi pada ibu dan janin.

0. Bagi pengembangan penelitianBerdasarkan hasil penelitian, masih tingginya angka kejadian bayi baru

lahir yang mengalami asfiksia, sehingga diharapkan dapat mengembangkan

 penelitian baru atau lebih lanjut dengan 4ariabel yang berbeda.

Page 46: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 46/47

46

DA$TAR PU"TAA

=uningham, dkk, $%%2. O'stetric Williams. akarta : enerbit Buku Kedokteran 75=

?akultas Kedokteran 6ni4ersitas adjadjaran Bandung, &;*0. O'stetric )isiologi.

Bandung : 7leman

?akultas Kedokteran 6ni4ersitas adjadjaran Bandung, &;*/. O'stetric Patologi.

Bandung : 7lstar pffset

?eryanto, ?.A, $%&&. *suhan +e'idanan Patologis. akarta : 1alemba edika

"idayat, A, $%%8. ,etode Penelitian +e'idanan dan -eknik *nalisis Data. akarta :

1alemba edika

Indrayani, $%&0. *suhan Persalinan dan ayi aru /ahir. akarta : rans Info edia

Kosim, .1, $%&%.  ,anajemen *s0iksia ayi aru /ahir 1ntuk idan. akarta :

1alemba edika

anuaba, dkk, $%%8.  Pengantar +uliah O'stetric. akarta : enerbit Buku

Kedokteran 75=

 otoatmodjo, 1oekidjo, $%&%. ,etodologi Penelitian +esehatan. akarta : ineka

 ugroho, aufan, $%&%. uku *jar O'stetri. @ogyakarta : uha edika

 urmala, ?itria, $%&$.  +arya -ulis 2lmiah Hu'ungan ayi Prematur ayi Postmatur

dan ayi 3ameli dengan +ejadian *s0iksia pada ayi aru /ahir di $uang 

 Perinatologi $"1D dr.,.4unus +ota engkulu -ahun 5675. Bengkulu :oltekkes Kemenkes

ro4era'ati, dkk, $%&%. erat adan /ahir $endah. @ogyakarta : uha edika

udiastuti, .3, $%&$.  *suhan +e'idanan Pada 2'u ersalin Patologi. @ogyakarta :

 uha edika

163 dr..@unus Bengkulu, edical ecord, $%&0.  Data ayi /ahir dari 'ulan

 8anuari!Desem'er. Bengkulu : 163 dr..@unus

163 dr..@unus Bengkulu uang erinatologi, edical ecord, $%&0. Data +asus

 ayi *s0iksia dari 'ulan 8anuari!Desem'er. Bengkulu : 163 dr..@unus

Page 47: 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

7/21/2019 4.BAB I-V & Daftar Pustaka

http://slidepdf.com/reader/full/4bab-i-v-daftar-pustaka 47/47

47

1aefudin, A.B, $%%&.  uku *cuan 9asional Pelayanan +esehatan ,aternal dan

 9eonatal Edisi 5. akarta : K9#5I @ayasan Bina ustaka 1ar'ono

ra'irohardjo

1udarti, $%&0.  *suhan 9eonatus $isiko -inggi dan +egawatan. @ogyakarta : uha

edika

Amri, . $%%;.  Hu'ungan Persalinan Preterm dengan +ejadian *s0iksia

 9eonatorum di $" Pariaman -ahun 566:. A4ailable from :

http:<<'ordpress.com< (diakses pada tanggal $/ januari $%&/)

74i, 3. $%%*. )aktor!0aktor yang ,empengaruhi -erjadinya *s0iksia 9eonatorum di

 $"1 Dr.Pirngadi ,edan -ahun 566:. A4ailable from : http:<<urnal.usu.ac.id&<

(diakses pada tanggal 0% april $%&/)

"erianto, dkk. $%&$. 8urnal   )aktor!0aktor yang ,empengaruhi -erjadinya *s0iksia 9eonatorum di $"1 "- Elisa'eth ,edan -ahun 566;!5675. A4ailable from :

http:<<urnal.usu.ac.id< (diakses pada tanggal &; januari $%&/)

-aporan endahuluan 13KI $%&$9?K 6nej. $%&$.  Data +asus *ngka +ematian ayi di 2ndonesia. A4ailable from : http:<<fkm.unej.ac.id< (diakses pada bulan

 o4ember $%&0)

!ahyudi, 1. $%%0.  *s0iksia erat pada 9eonatus *term di $uang angsal ayi

 eresiko -inggi dan 92C1 $"1P Dr.+ariadi "emarang "eptem'er 5667!,ei

5665. A4ailable from : http:<<eprints.undip.ac.id<  (diakses pada tanggal $/ januari $%&/)

!orl "ealth #rganiation (!"#), $%&%.  Development O0 * "trategy -owards Promoting Optimal Petal 3rowth. A4ailable from :

http:<<'''.'ho.int<nutrition<topics<fetomaternal<en.html  (diakses pada bulan

 o4ember $%&0)