4. narasi ikm 2014

29
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas, salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), dan banyaknya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, salah satu caranya disusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, di dalam undang – undang tersebut menegaskan bahwa penyelenggara berkewajiban melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik secara berkala. Selain itu, data IKM akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasaan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara 1

Upload: hafni

Post on 14-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ikm rsud

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Narasi IKM 2014

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat

luas, salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000

tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), dan banyaknya tuntutan

masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas, maka

perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, salah satu

caranya disusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), sebagai tolok ukur untuk

menilai tingkat kualitas pelayanan dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, di dalam undang – undang tersebut

menegaskan bahwa penyelenggara berkewajiban melakukan penilaian kinerja

penyelenggaraan pelayanan publik secara berkala.

Selain itu, data IKM akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur

pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit

penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasaan

masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif

atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur

penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan

kebutuhannya. Survei IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit

pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka

peningkatan kualitas publik selanjutnya.

Pelayanan Publik dewasa ini yang dilakukan oleh Aparatur Pemerintah

masih banyak dijumpai kelemahan-kelemahan, sehingga belum dapat memenuhi

kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

berbagai keluhan mayarakat yang disampaikan melalui media massa dan secara

perorangan, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap

Aparatur Pemerintah.

Ada fenomena menarik dalam pengolahan pelayanan publik di Indonesia

sejak reformasi, yaitu terbitnya produk hukum nasional, daerah maupun unit

penyelenggara pelayanan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

1

Page 2: 4. Narasi IKM 2014

publik. Berbagai kebijakan nasional dalam rangka meningkatkan kualitas

pelayanan publik telah memberikan pondasi pada instansi Pemerintah dan

Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya nyata dalam mereformansi pelayanan.

Fakta dilapangan bahwa, dengan dibentuknya unit pelayanan atau SKPD

yang langsung terkait dengan pelayanan masyarakat antara lain seperti Rumah

Sakit Umum / Rumah Sakit Umum Daerah ( RSU dan RSUD), Puskesmas , Kantor

Catatan Sipil dan Kependudukan dan lain sebagainya banyak mendapat

keluhan/pengaduan dan pernyataan tidak puas masyarakat terhadap pelayanan

yang diberikan, namum belum dapat di ukur/ diketahui secara pasti jenis keluhan

yang disampaikan.

Sejauh ini, kinerja pelayanan umum Pemerintah di mata masyarakat

masih dipandang kurang memadai, padahal di era otonomi daerah sekarang ini,

lebih dekat dan memahami kebutuhan masyarakat serta lebih bersifat melayani.

Oleh karena itu, diperlukan paradigma baru dan sikap mental yang berorientasi

melayani, bukan dilayani. Selain itu, diperlukan pula pengetahuan dan

keterampilan yang memadai dalam melaksanakan pelayanan itu sendiri.

Dalam rangka mengevaluasi kinerja pelayanan publik, Pemerintah telah

mengeluarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan

Masyarakat, oleh karena itu, pada tahun 2014 ini Tim Survey dan Pengolah Data

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemerintah kabupaten/kota Bogor telah

melakukan Pengukuran Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pada

Unit pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi . Sehubungan dengan hal

tersebut, maka dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan diperlukan langkah

strategis untuk mendorong upaya perbaikan pelayanan publik melalui Pengukuran

Indeks Kepuasan Masyarakat.

1.2 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik.

2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995 tentang

Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada

Masyarakat.

2

Page 3: 4. Narasi IKM 2014

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Per/20/M.PAN/04/2006

tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 63/KEP/M2003 tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Kop/25/M.PAN/2/2004

tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah.

7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kep/26/M.PAN/2/2004

tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam

Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

KEP/118/M.PAN/8/2004 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan

Masyarakat bagi Instansi Pemerintah.

1.3 Pengertian Umum

Sesuai Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

terdapat beberapa pengertian yang perlu dljelaskan yaitu :

a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah Data informasi tentang tingkat

kepuasaan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif

dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari

aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara

harapan dan kebutuhannya.

b. Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara,

korporasi, lembaga independent yang dibentuk berdasarkan undang-undang

untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-

mata untuk kegiatan pelayanan publik.

c. Instansi Pemerintah adalah instansi Pemerintah pusat dan pemerintah daerah

termasuk BUMN/BUMD dan BHMN.

d. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi

3

Page 4: 4. Narasi IKM 2014

setiap warga dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

e. Unit Pelayanan Publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada instansi

Pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN, yang secara langsung

maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan.

f. Pemberi Pelayanan Publik adalah pegawai instansi pemerintah yang

melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

g. Penerima Pelayanan Publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi

pemerintah dan dunia usaha, yang menerima pelayanan dari aparatur

penyelenggaraan pelayanan publik.

h. Kepuasaan Pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap

kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan

publik.

i. Biaya Pelayanan Publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan

apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik, yang besaran dan

tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

j. Unsur Pelayanan adalah Faktor atau aspek yang terdapat dalam

penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan

indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja.

k. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan

sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan

dari aparatur penyelenggara pelayanan.

1.4 Maksud dan Tujuan Kegiatan

1.4.1 Maksud

Untuk mendorong dan memotivasi setiap unit pelayanan publik di RSUD

Cileungsi Kabupaten Bogor agar menjaga dan meningkatkan fungsi

pelayanan prima kepada masyarakat.

4

Page 5: 4. Narasi IKM 2014

1.4.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kinerja pelayanan di Rumah

Sakit Umum Daerah Cileungsi Kabupaten Bogor

2. Untuk Mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai gambaran

tentang kinerja pelayanan publik.

3. Untuk mengidentifikasi berbagai keluhan/ketidakpuasan yang

disampaikan masyarakat penerima layanan kepada pemberi layanan.

1.5 Manfaat

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan kegiatan yang sangat

penting karena hasilnya dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Diketahuinya tingkat kinerja penyelengaraan pelayanan yang telah

dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik.

2. Menilai status kinerja pelayanan publik berdasarkan persepsi masyarakat

pengguna pelayanan.

3. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam

penyelenggara pelayanan dan sebagai gambaran kinerja pelayanan publik.

4. Meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi antara penanggungjawab,

penyelenggara, pelaksana pelayanan publik dengan masyarakat pengguna

pelayanan.

5. Membantu Pengambil Keputusan Direktur, dalam menetapkan kebijakan,

mengarahkan, memfokuskan rencana serta alokasi sumber daya pembangunan

kepada kebutuhan masyarakat.

1.6 Hasil yang di harapkan

1. Diperolehnya gambaran / data perbandingan antara harapan dan kebutuhan

dengan pelayanan melalui Data dan Informasi tentang tingkat kepuasan

masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan

kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari

aparatur penyelenggara pelayanan publik.

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan melalui hasil pendapat dan

penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur

penyelenggara pelayanan publik.

5

Page 6: 4. Narasi IKM 2014

3. Untuk mengetahui kelemahan/kekurangan dari pelayanan pada RSUD

Cileungsi sebagai salah satu unit penyelenggaraan pelayanan publik.

4. Adanya data dan informasi untuk bahan pertimbangan kebijakan yang perlu

diambil pada waktu yang akan datang dan memacu persaingan positif, antar

unit penyelenggara pelayanan dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan.

6

Page 7: 4. Narasi IKM 2014

BAB IIMETODOLOGI PENGUKURAN

2.1 Ruang Lingkup

Pelaksanaan kegiatan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat pada Unit

pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi dilaksanakan pada bulan Januari

s/d Maret Tahun 2014, terhadap seluruh bidang Pelayanan dengan mengedarkan

150 (Seratus lima puluh) kuesioner kepada Responden yang menjadi pelanggan

pada Unit pelayanan RSUD Cileungsi meliputi :

1. Bidang Pelayanan IGD 10 orang.

2. Bidang Pelayanan Rawat Jalan 88 orang.

3. Bidang Pelayanan Rawat Inap 31 orang.

4. Bidang Pelayanan Penunjang 21 orang.

2.2 Tahapan Kegiatan Survey

Tahapan Survey dilakukan sebagai berikut :

Gambar 1. Tahapan Survey

7

PERSIAPAN

PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN

Page 8: 4. Narasi IKM 2014

2.2.1 Persiapan

Aktivitas yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :

a. Dalam Pembahasan Kuesioner, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah

melakukan konsultasi dan bimbingan dengan pihak Rumah Sakit Umum

Daerah Cileungsi

b. Kick-Off Meeting antara Bagian Organisasi Sekretariat Daerah

Kabupaten Bogor dengan Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi untuk

menyusun jadwal pengumpulan data.

c. Briefing dan Role Play kepada para interviewer (petugas lapangan)

untuk memastikan bahwa mereka paham dengan maksud kuesioner dan

mengerti cara-cara pengumpulan data yang efektif.

a) Penyiapan Bahan

1. Kuesioner

Dalam penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

digunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data

kepuasan masyarakat penerima pelayanan. Kuesioner disusun

berdasarkan tujuan survey terhadap tingkat kepuasan masyarakat.

2. Bagian dari Kuesioner

Kuesioner dibagai atas 3 (tiga) bagian, yaitu :

Bagian I : Identitas responden meliputi usia, jenis kelamin,

pendidikan dan pekerjaan, bertujuan untuk

menganalisis profil responden dalam penilaiannya

terhadap unit pelayanan instansi pemerintah.

Bagian II : Identitas pencacah, berisi data pencacah (apabila

kuesioner diisi oleh masyarakat, bagian ini tidak diisi)

Bagian III :Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima

pelayanan yang memuat kesimpulan atau pendapat

responden terhadap unsur-unsur pelayanan yang

dinilai.

8

Page 9: 4. Narasi IKM 2014

3. Bentuk Jawaban

Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara

umum mencerminkan tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang

sangat baik sampai dengan tidak baik. Untuk kategori tidak baik

diberi nilai persepsi 1, kurang baik diberi nilai persepsi 2, baik

diberi nilai persepsi 3, sangat baik diberi nilai persepsi 4. penilaian

terhadap unsur prosedur pelayanan, bila :

1. Diberi nilai 1 (tidak mudah) apabila pelaksanaan prosedur

pelayanan tidak sederhana, alurnya tidak mudah,

loket/tahapan untuk memperoleh layanan terlalu banyak,

sehingga prosesnya tidak efektif.

2. Diberi nilai 2 (kurang mudah) apabila pelaksanaan prosedur

pelayanan masih belum mudah, sehingga prosesnya belum

efektif.

3. Diberi nilai 3 (mudah) apabila pelaksanaan prosedur

pelayanan dirasa mudah, sederhana, tidak berbelit-belit tetapi

masih perlu diefektifkan.

4. Diberi nilai 4 (sangat mudah) apabila pelaksanaan prosedur

pelayanan dirasa sangat mudah, sangat sederhana, sehingga

prosesnya mudah dan efektif.

b) Kriteria Responden

Kriteria untuk responden Indeks Kepuasan Masyarakat adalah para pengguna

layanan pada Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi Penguna layanan

didefinisikan sebagai orang yang sedang atau pernah (paling lama dua bulan

terakhir) mendapat pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi

c) Metode Pemilihan Responden

Responden dipilih secara simple random sampling dari semua pengguna

layanan yang masuk kriteria responden ditiap lokasi penelitian.

9

Page 10: 4. Narasi IKM 2014

2.2.2 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam kegiatan ini adalah data primer, yaitu data

yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara tatap muka (face to

face interviews) dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Beberapa kegiatan

yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah pembekalan tim pelaksana survey,

pengawasan wawancara, pemeriksaan kuesioner yang telah terkumpul,

pelaksanaan back-checking kepada 20% responden dan proses validasi

kuesioner.

Pengumpulan data lapangan dilakukan melalui survey kepada masyarakat

yang menjadi pelanggan dari instansi pelayanan umum tersebut, dengan jumlah

responden adalah 150 (seratus lima puluh) orang. Kegiatan pengumpulan data

telah dilaksanakan dalam periode minggu pertama bulan Januari sampai dengan

minggu pertama bulan Maret tahun 2014.

2.2.3 Pengolahan dan Analisis Data

Kuesioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara

kuantitatif dengan menggunakan aplikasi Excel. Proses dan analisis data sesuai

dengan petunjuk dalam Keputusan MENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004,

sehingga terstandardisasi secara nasional. Selain itu survey Indeks Kepuasan

Masyarakat ini juga dapat dilakukan penyesuaian dengan kondisi spesifik

unit/lembaga pelayanan yang bersangkutan, selanjutnya dapat diolah dengan uji

statistik untuk memperoleh informasi yang lebih baik terhadap data yang di

dapat sehingga hasil survey dapat lebih bermanfaat.

2.2.4 Penyusunan Laporan

Hasil survey disusun dalam bentuk Laporan yang akan menjadi

dokumen penting yang menyajikan informasi tentang perkembangan pelayanan

pada RSUD Cileungsi , dari olahan dan analisis data yang dapat dijadikan bahan

dasar pengusulan peningkatan atau keperluan lain berdasarkan ketentuan yang

berlaku.

10

Page 11: 4. Narasi IKM 2014

BAB III

HASIL PENGUKURAN

Dari keseluruhan kuesioner (150 kuesioner) dapat terisi dengan baik sehingga

dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut. Dari hasil pengolahan terhadap kuesioner yang

telah terisi tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut :

3.1 Hasil Pengukuran Berdasarkan 14 Unsur Pelayanan

Berdasarkan Keputusan Menpan KEP/25/M.PAN/2/2004 memuat 14 unsur

pelayanan yang harus diukur, yaitu :

a. Prosedur pelayanan

b. Persyaratan pelayanan

c. Kejelasan petugas pelayanan

d. Kedisiplinan Petugas Pelayanan

e. Tanggung jawab petugas pelayanan

f. Kemampuan petugas pelayanan

g. Kecepatan pelayanan

h. Keadilan mendapatkan pelayanan

i. Kesopanan dan keramahan petugas

j. Kewajaran biaya pelayanan

k. Kepastian biaya pelayanan

l. Kepastian jadwal pelayanan

m. Kenyamanan lingkungan

n. Keamanan pelayanan

Berdasarkan pengukuran terhadap kualitas 14 unsur pelayanan tersebut

diperoleh hasil skor Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) : 71,66 dengan angka

Indeks sebesar 71,66 maka kinerja unit pelayanan ini berada dalam mutu

pelayanan B dengan kategori BAIK, karena berada dalam nilai interval konversi

Indeks Kepuasan Masyarakat : 62,51 – 81,25.

Sebagaimana diketahui bahwa kategorisasi mutu pelayanan berdasarkan

indeks adalah sebagai berikut :

11

Page 12: 4. Narasi IKM 2014

Tabel 1Kategorisasi Mutu Pelayanan

Nilai Interval

IKM

Nilai Interval

Konversi IKM

Mutu

Pelayanan

Kinerja Unit

Pelayanan

1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D TIDAK BAIK

1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C KURANG BAIK

2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B BAIK

3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A SANGAT BAIK

Tabel 2

Nilai Rata-rata (NRR) dan Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM) 14 Unsur Pelayanan

No. Unsur Pelayanan NRR IKM

1. Prosedur pelayanan2.92

73.00

2. Kesesuaian persyaratan dengan pelayanan2.93

73.25

3. Kejelasan dan kepastian petugas pelayanan2.87

71.75

4. Kedisiplinan petugas pelayanan2.95

73.75

5. Tanggung jawab petugas pelayanan2.96 74.00

6. Kemampuan petugas pelayanan2.64

66.00

7. Kecepatan pelayanan2.94 73.50

8. Keadilan mendapatkan pelayanan2.94

73.50

9. Kesopanan dan keramahan petugas2.90

72.50

10. Kewajaran biaya pelayanan2.89

72.25

11. Kesesuaian biaya pelayanan2.57

64.25

12. Ketepatan jadwal pelayanan2.90

72.50

13. Kenyamanan lingkungan3.05

76.25

14. Keamanan pelayanan 2.92 73.00

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa unsur yang memiliki Nilai

12

Page 13: 4. Narasi IKM 2014

(NRR) tertinggi adalah unsur kenyamanan lingkungan ( rata- rata 3,05) dan unsur

kesesuain biaya pelayanan (rata-rata 2,87), sedangkan unsur dengan Nilai Rata-

Rata (NRR) terendah adalah unsur biaya pelayanan (rata-rata 2,57). Angka ini

menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelayanan paling tinggi diperoleh dari

kenyamanan lingkungan dan tanggung jawab petugas pelayanan yang diberikan,

sedangkan pada kesesuaian biaya memberikan tingkat kepuasaan paling rendah.

Nilai Rata-Rata semua unsur lebih dari 2,90 (rata-rata 2,87), hal ini

menggambarkan bahwa penilaian masyarakat terhadap unsur pelayanan RSUD

Cileungsi pada umumnya baik dan akan tetapi masih perlu diperhatikan dan

ditingkatkan begitu juga dengan unsur dengan nilai rata – rata di bawah 2,90.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, maka yang perlu

diprioritaskan adalah pada unsur yang mempunyai nilai paling rendah. Sedangkan

unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan. Dari 14

(empat belas) unsur yang ditetapkan seluruhnya dapat dikategorikan sudah

mencukupi unsur nilai Indeks Kepuasan Masyarakat di atas 2,87 mutu pelayanan B

(Baik).

Proses menciptakan pelayanan publik yang berkualitas, maka ke-14 unsur

pelayanan di atas harus ditingkatkan dan diperhatikan kembali khususnya unsur

Kecepatan Pelayanan (Penilaian rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar

2,86). Selain itu ada 9 (sembilan) unsur lain yang harus dipertahankan dan

ditingkatkan pada RSUD Cileungsi terdiri dari :

a. Keamanan pelayanan ( NRR 3,05 )

b. Kemampuan petugas pelayanan ( NRR 2,96 )

c. Tanggung jawab petugas ( NRR 2,95 )

d. Kesopanan dan keramahan ( NRR 2,94 )

e. Keadilan mendapatkan pelayanan ( NRR 2,94 )

f. Prosedur Pelayanan ( NRR 2,93 )

g. Kejelasan Petugas ( NRR 2,93 )

h. Kewajaran Biaya ( NRR 2,90 )

i. Kenyamanan Lingkungan ( NRR 2,90 )

Sedangkan 5 (lima) unsur lainnya kualitas pelayanan perlu diperbaiki dan

13

Page 14: 4. Narasi IKM 2014

ditingkatkan adalah :

a. Persyaratan Pelayanan (NRR 2,90)

b. Kewajaran biaya pelayan (NRR 2,89)

c. Kedisiplinan petugas pelayanan (NRR 2,87)

d. Kecepatan pelayanan (NRR 2,64)

e. Kepastian jadwal pelayanan (NRR 2,57)

BAB IV

14

Page 15: 4. Narasi IKM 2014

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

a. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) terhadap pelayanan di RSUD

Cileungsi adalah 71,66, di kategorikan mutu pelayanan B dengan kinerja

pelayanan baik, hal ini berarti bahwa secara umum RSUD Cileungsi telah

memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat

b. Jika dilihat dari nilai indeks per unsur pelayanan di RSUD Cileungsi , unsur

kenyamanan lingkungan memperoleh nilai indeks yang tertinggi yaitu ( rata –

rata 3,05 ) dan kemampuan petugas pelayanan dengan nilai indeks (rata - rata

2,96) sedangkan yang dianggap kurang memuaskan adalah unsur-unsur

kepastian jadwal pelayanan dengan nilai indeks ( 2,57 )

c. Dari 14 unsur pelayanan ada 5 (lima) unsur yang memiliki NRR dibawah rata-

rata (2,87). Kelima unsur ini kualitas pelayanannya perlu diperbaiki agar

tingkat kepuasan pengguna layanan merasa sangat puas. Unsur-unsur tersebut

adalah :

a. Persyaratan Pelayanan (NRR 2,90)

b. Kewajaran biaya pelayan (NRR 2,89)

c. Kedisiplinan petugas pelayanan (NRR 2,87)

d. Kecepatan pelayanan (NRR 2,64)

e. Kepastian jadwal pelayanan (NRR 2,57)

Dari kelima unsur yang kualitasnya perlu prioritas diperbaiki, yaitu :

Kepastian jadwal pelayanan ( NRR 2,57 ).

4.2 Tindak lanjut meningkatkan skor IKM

15

Page 16: 4. Narasi IKM 2014

No. VARIABEL IKM RENCANA TINDAK LANJUT

1.Kesesuaian biaya

pelayanan 64.25

1. Bagian administrasi memberikan penjelasan kepada pasien secara lisan dan tertulis tentang tarif yang diberlakukan kepadanya sesuai.

2. dengan pelayanan yang didapatkan serta ketentuan yang berlaku.

3. Setiap pasien jaminan mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

2.Kemampuan petugas

pelayanan 66.00

1. Mengevaluasi SDM yang berkompeten dibidangnya masing – masing.

2. Mengirimkan beberapa pegawai/ petugas kerumah sakit yang menjadi acuan untuk belajar dan berlatih dalam memberikan

3.

Kejelasan dan

kepastian petugas

pelayanan71.75

1. Mengevalusi Tupoksi masing -

masing petugas.

2. Mengevaluasi jadwal pelayanan .

3. Memakai papan nama bagi seluruh

petugas di unit pelayanan.

4. Kewajaran biaya pelayanan 72.25

1. Bagian administrsi memberikan penjelasan kepada pasien tentang tarif pelayanan yang diberikan kepadaanya.

2. Memberikan bukti tertulis yang resmi dari rumah sakit tentang rincian tarif yang diberlakukan kepada pasien.

5.Ketepatan jadwal

Pelayanan 72.50

1. Membuat dan memasang jadwal waktu pelayanan.

2. Mengevaluasi jadwal pelayanan dan pelaksanaanya.

3. Menambah SDM dan mengoptimal SDM yang ada.

6. Kesopanan dan

keramahan petugas

72.50 1. Membuat komitmen bersama untuk selalu bersikap ramah dan simpatik dalam kondisi apapun.

16

Page 17: 4. Narasi IKM 2014

2. Menumbuhkan budaya senyum, sapa dalam setiap pelayanan.

3. Upayakan berpenampilan rapi dan bersahaja.

4. Melaksanakan pelatihan service exelent

7.Keamanan

pelayanan 73.00

1. Mengoptimalkan petugas keamanan( parkir bila mana menyangkut keamanan kendaraan ).

2. Menyediakan parkir dan mengatur setiap kendaraan yang masuk/kelur.

3. Di buat pos satpam disetiap pelayanan4. Satpam juga dilibatkan dalam

pelayanan kesehatan dirumah sakit sakit.

8. Prosedur pelayanan 73.00

1. Membuat ( kata/ bahasa) alur pelayanan yang singkat jelas dan mudah dimengeri semua orang.

2. Menempatkan alur diagram pelayanan yang mudah dilihat pengunjung.

9.

Kesesuaian

persyaratan dengan

palayanan73.25

1. Bagian administrasi menjelaskan kepada pasien tarif biaya pelayanan sesui dengan ketentuan yang berlaku.

2. Membuat kwitansi resmi pada setiap pembayaran yang dilakukan.

3. Bagi pasien jaminan diwajibkan membawa persyaratan yang lengkap setiap berkunjung kerumah sakit dan bagi pasien umum membawa kartu berobat.

10. Kecepatan pelayanan 73.50

Untuk meningkatkan kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan antara lain

1. Menetapkan SOP dalam setiap unit pelayanan.

2. Membuat alur pelayanan yang mudah dilihat pasien.

3. Study banding kerumah sakit yang menjadi acuan.

11. Keadilan

mendapatkan

pelayanan

73.501. Membuat komitmen bersama untuk

tidak membedakan siapa pengguna pelayanan.

2. Melayani pasien sesuai nomor antriannya.

17

Page 18: 4. Narasi IKM 2014

12.Tanggung jawab

petugas pelayanan

74.00 1. Membuat komitmen bersama untuk terus memacu rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

2. Pimpinan senantiasa memonitor terhadap tanggung jawab kinerja bawahannya.

13. Kedisiplinan petugas 73.75

1. Mengoptimalkan SDM yang ada2. Membuat komitmen bersama untuk

meningkatkan kedisiplinan.3. Memberikan teguran kepada

pegawai yang tidak disiplin.4. Memberikan reword bagi pegawai

yang disiplin dan taat aturan

14.Kenyamanan

pelayanan76.25

1. Menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan rumah sakit.

2. Menyediakan ruang tunggu dan fasilitas yang memadai seperti TV, dan hiasan dinding dan bunga.

3. Menyediakan kamar mandi, yang memadai, bersih dan terjangkau bagi pengunjung.

18

Page 19: 4. Narasi IKM 2014

4.3 Saran

a. Perlu peningkatan kualitas pelayanan pada unsur – unsur yang mempunyai nilai

rendah yaitu unsur persyaratan pelayanan, kewajaran biaya pelayanan,

kedisiplinan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, kepastian jadwal

pelayanan.

b. Perlu mempertahankan kualitas pelayanan yang sudah baik dan untuk pelayanan

yang masih kurang , dengan melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas

pelayanan secara konsisten terutama mempertahankan kenyamanan lingkungan

dan kemampuan petugas memberikan pelayanan.

c. Meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab petugas melalui pelatihan

untuk meningkatkan keterampilan dan etos kerja atau motivasi petugas dan

menetapkan standarisasi internal mengenai sikap layanan serta disiplin kerja.

d. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kemudahan pelanggan dalam

mengajukan keluhan melalui pembentukan satuan kerja yang berfungsi

menerima dan memproses keluhan pelanggan serta menyediakan media yang

mudah diakses oleh pelanggan seperti saluran telepon bebas pulsa, sms, email,

dan atau kotak saran.

e. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap petugas

dalam memberikan pelayanan. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah:

- memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petugas,

- memberikan informasi secara komunikatif kepada pelanggan.

f. Kegiatan penyusunan IKM dapat terus dilaksanakan sebagai salah satu cara

untuk mempertahankan kualitas pelayanan publik dengan membandingkan IKM

terdahulu secara berkala, jika mungkin survey dilakukan secara periodik (3

19

Page 20: 4. Narasi IKM 2014

sampai dengan 6 bulan sekali atau sekurang-kurangnya 1 tahun sekali) secara

berkelanjutan, sehingga dapat dilakukan perubahan tingkat kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan publik.

Cileungsi, 2014

DirekturRumah Sakit Umum Daerah Cileungsi

drg. MIKE KALTARINA, MARSPembina Tk. I

NIP. 196407111991032009

20