4. lampiran 3 - spesifikasi teknik.pdf

69
1 SPESIFIKASI TEKNIS / METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAGIAN – I SPESIFIKASI UMUM I. PENDAHULUAN 1. Penyedia jasa harus melindungi Pengguna Anggaran/Pengguna Barang ataupun Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakan atau yang disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan. 2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada direksi pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum direksi pekerjaan mentetapkan setuju atau tidak. 3. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan penyedia jasa tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan, maka penyedia jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam dokumen lelang. 4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para calon penyedia jasa untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang ataupun Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang tanpa catatan atau persyaratan lain dalam penawaran mereka. 5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum dipergunakan, dari type/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan. 6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII, SKSNI, dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi terakhir, atau standar Internasional (ISO, dsb)/standar negara asing (ASTM, dsb) padanannya (equivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan, dan pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar internasional atau standar negara asing. 7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS (metre, kilogram, second), sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan. 8. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada : 1). Lingkup pekerjaan, termasuk ketentuan angka 8 di atas. 2). Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak. 3). Spesifikasi umum: a. Peraturan Perundang-undangan terkait, misalnya: - UU tentang Lingkungan; - UU tentang Keselamatan Kerja; - UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja; - UU/PP tentang Galian “C“; - Perda terkait; dsb b. Dokumen acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikan ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 di atas; c. Alingnment dan survey; d. Hari kerja dan jam kerja;

Upload: s-amri

Post on 19-Dec-2015

144 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

1

SPESIFIKASI TEKNIS / METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAGIAN – ISPESIFIKASI UMUM

I. PENDAHULUAN

1. Penyedia jasa harus melindungi Pengguna Anggaran/Pengguna Barang ataupunKuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang dari tuntutan atas paten, lisensi,serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakan atauyang disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.

2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yangdiajukan oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepadadireksi pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelumdireksi pekerjaan mentetapkan setuju atau tidak.

3. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan penyediajasa tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yangdisyaratkan, maka penyedia jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yangdisyaratkan dalam dokumen lelang.

4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagipara calon penyedia jasa untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dankompetitif, sesuai dengan kebutuhan Pengguna Anggaran/Pengguna Barangataupun Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang tanpa catatan ataupersyaratan lain dalam penawaran mereka.

5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwasemua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru,belum dipergunakan, dari type/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dantermasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yangdigunakan.

6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII,SKSNI, dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi ataurevisi terakhir, atau standar Internasional (ISO, dsb)/standar negara asing (ASTM,dsb) padanannya (equivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi daristandar nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan,dan pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standarinternasional atau standar negara asing.

7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS (metre,kilogram, second), sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain, dapatdigunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.

8. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :1). Lingkup pekerjaan, termasuk ketentuan angka 8 di atas.2). Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak.3). Spesifikasi umum:

a. Peraturan Perundang-undangan terkait, misalnya:- UU tentang Lingkungan;- UU tentang Keselamatan Kerja;- UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja;- UU/PP tentang Galian “C“;- Perda terkait; dsb

b. Dokumen acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikanketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 di atas;

c. Alingnment dan survey;d. Hari kerja dan jam kerja;

Page 2: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

2

e. Gangguan dan keadaan darurat;f. Penyingkiran material berlebih.

4). Spesifikasi Khusus:a. Lapangan;b. Bangunan/desain/pengerjaan spesifik;c. Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publik;d. Perancah;e. Pengaturan lalu-lintas;f. Pengendalian lingkungan.

5). Spesifikasi untuk Masing-masing Jenis Pekerjaan.a. Apabila ketentuan untuk salah satu bagian pekerjaan menggunakan dasar

standar pengerjaan atau standar fabrikasi tertentu, dengan beberapaperubahan, maka pertama-tama harus dicantumkan ketentuan berikut:

PERUBAHAN :Ketentuan ini didasarkan pada standar……………………………………………(satu atau lebih standar pengerjaan atau standar fabrikasi).

Perubahan-perubahan dari ketentuan dasar tersebut dilakukan dengan carasebagai berikut :i). Kata-kata yang merupakan tambahan dari standar dan merupakan

bagian dari spesifikasi, akan ditampilkan dalam huruf kursif/Italic.

ii). Kata-kata yang akan dihapus dari standar dan bukan merupakan bagiandari spesifikasi, akan ditampilkan dengan huruf yang dicoret (strike out)sehingga kata-kata/kalimat asli dari standar yang digunakan masihdapat dibaca.

b. Lingkup pekerjaan.c. Dokumen acuan (standar-standar) yang digunakan.d. Uraian ketentuan-ketentuan untuk jenis pekerjaan yang bersangkutan,

apabila tidak digunakan standar tertentu.

II. UMUM

1. Uraian PekerjaanPaket ........................................................................... ini meliputi pekerjaan……………………………………………………………………………………...………………………......... (jenis-jenis pekerjaan utama yang akan dikerjakan).

2. Lokasi dan Uraian Singkat PekerjaanLokasi pekerjaan dapat dilihat dalam album gambar. Uraian singkat daripekerjaan diberikan pada spesifikasi khusus.

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dalam kontrak iniadalah :1. ……………………………………………

2. ………………………………… (dst)

3. Jalan Masuk Daerah KerjaJalan keluar masuk menuju lokasi kerja adalah menggunakan jalan-jalan setempatyang ada, dimana penyedia jasa bertanggung jawab terhadap kerusakan akibatpenggunaan jalan tersebut.

Penyedia jasa harus memperbaiki jalan tersebut dan apabila penyedia jasa hendakmembuat jalan masuk tambahan dapat menggunakan tanah yang telah dibebaskanoleh kuasa pengguna anggaran (apabila ada).

Page 3: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

3

Apabila penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh direksipekerjaan, jalan tersebut dikerjakan oleh penyedia jasa atas bebannya sendiri, danharga semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga kontrak.

4. Gambar-gambarGambar yang dipakai pada pelelangan tercantum dalam Bab XII dokumenpengadaan.Gambar-gambar yang disiapkan kontraktor antara lain.4.2.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap.

(1). Umum

Semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor seperti yang tersebut dibawah ini, harus merupakan gambar yang telah ditandatanganidireksi. Apabila ada perubahan pada gambar tersebut makaperubahan yang telah dilakukan, kembali harus diperiksa danmendapat persetujuan dari Direksi.

(2). Gambar-gambar pelaksanaan

Kontraktor harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasarmempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar dibuat secara lebihdetail dan dapat memperlihatkan penampang melintang danmemanjang dari pekerjaan.

4.2.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara

(1). Umum

Semua gambar yang disiapkan oleh penyedia jasa harus terinci.Gambar-gambar yang harus disiapkan antara lain adalah letak dandetail yang diusulkan penyedia jasa untuk dilaksanakan di lapangan.

(2). Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yamg ditinggalkan

Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yangberkaitan dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dandiserahkan kepada direksi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.

4.2.3. Gambar-gambar yang dilaksanakan (as built drawing) selama pelaksanaan

Kontraktor harus memelihara satu set gambar yang dilaksanakan palingakhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Gambar tersebut memperlihatkanperubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak.

5. Program Pelaksanaan dan Laporan5.1. Program Pelaksanaan

Penyedia jasa harus melaksanakan program dan jadual pelaksanaan sesuaidengan syarat-syarat dokumen lelang dengan menggunakan bar chart dankurva S.

Aktifitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaanpekerjaan sementara dan tetap.

5.2. Laporan Bulanan Kemajuan PelaksanaanSetiap bulannya kontraktor harus membuat dua kali laporan yaitu padapertengahan bulan dan akhir bulan, yang menggambarkan secara detailkemajuan pekerjaan. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-halsebagai berikut:

(a). Prosentase kemajuan pekerjaan bedasarkan kenyataan yang dicapaipada bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogramkan padabulan berikutnya;

Page 4: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

4

(b). Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupunprosentase rencana pekerjaan harus sesuai dengan yang dicapai padalaporan;

(c). Rencana kegiatan untuk bulan berikutnya.

5.3. Laporan HarianKontraktor harus membuat laporan harian atas setiap kegiatan yangdilaksanakan, persiapan pekerjaan dan peralatan serta data-data lain yangberkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

5.4. Foto Kemajuan Pekerjaan

Penyedia jasa harus menyerahkan photo kemajuan pekerjaan kepada direksipekerjaan mengenai kemajuan pekerjaan pada lokasi pekerjaan selama masakontrak.

Foto diambil pada waktu:

a. Sebelum pekerjaan dimulai atau pada waktu pemasangan bouwplank;b. Kemajuan pekerjaan mencapai 50 % (sedang dilaksanakan);c. Kemajuan pelaksanaan 100 %;d. Selesai masa pemeliharaan.

6. Spesifikasi DasarKecuali ditentukan lain bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuanyang berlaku 30 hari sebelum tanggal pemasukan surat penawaran. Spesifikasilain dapat disubstitusikan atas ketetapan direksi pekerjaan.Penyedia jasa harus menyediakan sekurang-kurangnya satu salinan : StandarNasional Indonesia yang ditentukan dalam spesifikasi atau standar lainnya yangdisetujui untuk bahan yang disuply atau hasil pekerjaan yang sedang dalampelaksanaan pada pekerjaan.Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan danpenggunaan oleh direksi pekerjaan.Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci atau tidak dicakupdalam standar nasional atau standar lain yang telah disetujui haruslah bahan danhasil pekerjaan semacam pekerjaan untuk kelas satu. Direksi pekerjaan akanmenetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan yang akandigunakan untuk pekerjaan tersebut dapat/cocok untuk digunakan.

7. Data KetinggianKetinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap utama, yangletak dan angkanya terdapat pada spesifikasi khusus. Selanjutnya detail daripenjelasan tentang titik tetap tersebut dapat diperoleh dengan mengajukanpermintaan secara tertulis kepada direksi pekerjaan.

8. Pengukuran dan PematokanDari data ketinggian yang tercantum pada uraian di atas, kontrakor harusmemeriksa semua titik tetap lainnya yang akan dipakainya dalam pengukuranpekerjaan dan harus membuat titik tetap tambahan lainnya sehingga jarak antara2 titik tetap tidak boleh lebih dari 1 km. Titik tetap di atas dibangun pada tanahmilik proyek atas persetujuan direksi pekerjaan. penyedia jasa harus memberikankepada direksi pekerjaan, dalam rangkap dua data dalam form usulan yangmemberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap titik tetap yang dipakai atau dibangunoleh penyedia jasa.

Ketinggian harus dicocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL,dengan penjelasan L adalah jarak dari titik-titik (circuit) yang diambilketinggiannya (dalam km).

Page 5: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

5

Ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagaiberikut:a. Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 20 mm dari

posisi yang ditentukan, baik dalam arah vertikal maupun horizontal;b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawa

kembali ke titik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 VL mm,dimana L adalah Panjang atau jarak circuit pengukuran (dalam Km);

c. Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harusdipasang dengan tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar;

d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar haruskurang 20 mm terhadap posisi yang benar. Titik untuk bangunan harusterletak tidak lebih 2,5 mm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali padapemasangan pekerjaan baja dan peralatannya memerlukan ketelitian yanglebih tinggi.

9. Tindakan Pengamanan bagi Keselamatanpenyedia jasa harus menyelenggarakan, membangun dan memelihara rintangan-rintangan, lampu peringatan yang sesuai dan cukup, tanda-tanda bahaya danisyarat-isyarat, serta harus mengambil tindakan pencegahan yang perlu untukperlindungan pekerjaan dan keselamatan umum.

10. Pemberitahuan PelaksanaanPenyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi pekerjaan sebelum suatupekerjaan dimulai, untuk mengukur ketinggian tanah asal dan ukuran daribangunan-bangunan yang ada. Tidak boleh ada suatu pekerjaan baru yang bolehdimulai sebelum penyedia jasa menerima instruksi direksi pekerjaan ataspersetujuan bersama, atas semua ketinggian dan ukuran-ukuran dari dasarsaluran dan bangunan untuk ketepatan pengukuran dari pekerjaan.

11. PengukuranPengukuran saluran/bangunan yang telah dilakukan selama periode desain akandisediakan untuk keperluan penyedia jasa dan dapat dipakai sebagai dasar untukperhitungan dan penetapan volume pekerjaan untuk pembayaran. Apabilamenurut pendapat direksi pekerjaan keadaan lapangan telah banyak berubahsejak pengukuran yang telah dilakukan, maka direksi pekerjaan dapatmemerintahkan kepada penyedia jasa untuk mengukur ulang sebagian atauseluruh saluran/bangunan yang ada.

12. Jalan Umum, Listrik dan TeleponPada jalan-jalan umum, air untuk kepentingan umum dan tiang-tiang listrik dantelepon yang memotong atau berhubungan dengan tempat pekerjaan, penyediajasa harus mendapat persetujuan secara tertulis dari yang berwenang, terhadapusulan pekerjaan sementara atau pekerjaan tetap yang akan mempengaruhipekerjaan untuk kepentingan umum tersebut.

Bangunan kepentingan umum tersebut, baik terlihat atau tidak terlihat di dalamgambar, tetapi penyedia jasa harus bertanggung jawab demi keamanan dankelangsungan fungsi dari jalan dan tiang listrik dan telepon diatas selamapelaksanaan pekerjaan.

13. Papan Nama Proyek

a. Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek danditempatkan pada lokasi yang ditentukan oleh Direksi, selambat-lambatanya14 (empat belas) hari setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Page 6: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

6

b. Papan nama proyek tersebut dengan ketentuan : Ukuran papan nama proyek 150 x 100 cm²; Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan

terletak setinggi 2 m dari permukaan tanah. Tulisan-Tulisan dan ketentuan lain yang belum jelas harus dilaksanakan

sesuai petunjuk Direksi.c. Kontraktor wajib memelihara dan merawat papan nama serta menjaga agar

tetap dalam keadaan baik sampai pada masa menyerahkan perkerjaan terakhirkepada Direksi.

d. Apabila tidak disebutkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau dalamketentuan lain, biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalamharga satuan pekerjaan lainnya.

Page 7: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

7

BAGIAN - IISPESIFIKASI KHUSUS

I. BAHAN-BAHAN UMUM

1. PORTLAND CEMENT

SemenSemen yang akan dipakai adalah semen portland sesuai dengan StandardIndonesia N.I.8, AST, Model C.150 atau Standard Inggris Model BS.12.

1.2. Pengujian dan Pemeriksaana. Sampling, pemeriksaan dan pengujian semen-semen bila diperlukan

akan dilakukan oleh Direksi dan bahwa sampling, pengujian danpemeriksaan harus sesuai dengan Standard Indonesia N.I.8 atau ASTM,Model C.150 atau test yang equivalent dengan Standard Inggris.Kontraktor harus menyampaikan keterangan kepada Direksi, waktudan tempat semen dikeluarkan dari pabrik. Direksi setiap saatmempunyai wewenang untuk meneliti dan memeriksa material,laporan analisa laboratorium, dan pengambilan sample semen untukdiperiksa. Kontraktor harus mempersiapkan segala sesuatu yangdiperlukan dalam pengambilan contoh atau (sample) tersebut.

b. Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang setiapwaktu sebelum semen tersebut dipergunakan. Semen yang tidakmemenuhi syarat tidak akan dapat dipakai. Jika ternyata ada semenyang tidak memuaskan dan telah terpasang maka bagian yang telahmenjadi campuran beton dan grout tersebut harus dibongkar dandiganti dengan semen yang baru, dengan biaya dari Kontraktor.Pengetesan silinder, kubus beton atau campuran semen yang akandigunakan, dapat diperintahkan oleh Direksi pada setiap waktu untukmaksud keperluan testing dan Kontraktor harus melaksanakan danmempersiapkan semen dan campuran semen/beton yang dimintauntuk ditest tanpa pungutan bayaran dari pada Direksi.

c. Semen boleh saja tidak dapat dipakai sebagai kebijaksanaan dariDireksi, seandainya tidak memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan.Semen dapat diterima setelah 7 (tujuh) hari hasil test sesuai dengankriteria mengenai kwalitas dari pabrik semen yang telah ditetapkan 12(dua belas) bulan atau sebagai hasil dari 28 (dua puluh delapan) haripengetesan pada nilai testing normal harus disetujui sebelumpengiriman dari pabrik.

1.3. Gudang/Penyimpanana. Kontraktor harus menyediakan suatu tempat menyimpan (gudang)

yang memenuhi syarat untuk penyimpanan semen-semen tersebut, darisetiap waktu semen tersebut harus terlindung dari kelembaban danpembekuan. Tempat/rumah penyimpanan semen-semen tersebutbenar-benar rapat/ tertutup, mempunyai jarak di atas lantai denganukuran minimum 30 cm yang luasnya juga harus cukup untukmenyimpan semen yang didatangkan. Selain itu untuk menghindariadanya penundaan-penundaan gangguan-gangguan pekerjaan harusmempunyai suatu tempat yang luas agar dapat menampung truck yangmengangkut semen tersebut secara terpisah, sehingga masih ada jalanuntuk menarik/mengambil (sampling) semen tersebut, menghitungsemen yang akan disimpan atau-pun semen yang akan dipindahkan.Tumpukan semen pada kantong atau zak, jangan melebihi 2 m.

Page 8: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

8

b. Untuk menghindari penyimpanan yang terlalu lama atas semen -semen yang telah dikirim tersebut, Kontraktor harus mengaturpenggunaan semen-semen yang ada dalam zak-zak tersebut secaraberturut-turut sesuai dengan urutan waktu pengiriman (cronologicalorder) sampai di lokasi. Setiap pengiriman dari semen tersebut haruslangsung disimpan dan dengan mudah dapat dibedakan antara zak-zakyang baru dengan yang lama, begitu juga zak-zak bekas yang sudahkosong segera dikumpulkan dan tandai sedemikian rupa ataspersetujuan Direksi, sebelum dibuang.

c. Kontraktor harus menyediakan alat timbang yang baik, teliti dalamskala yang memenuhi syarat untuk pengetesan berat semen yangdisimpan pada setiap tempat yang berhubungan dengan pekerjaan biladiminta oleh Direksi.

d. Kontraktor harus memperkerjakan penjaga gudang yang baik danmampu menata pergudangan (tempat penyimpanan semen tersebut),menyimpan dan mencatat dengan baik semua pengiriman danpemakaian semen. Copy/salinan dari catatan tersebut juga harusdiberikan/ diperlihatkan kepada Direksi, bila diminta, dan jugamemperlihatkan secara detail jumlah zak semen yang telah digunakanselama pelaksanaan untuk tiap-tiap bagian pekerjaan.

2. PASIR, AGREGAT DAN BAHAN-BAHAN PERKUATAN

2.1. Ruang Lingkup KerjaSemua pasir, agregate dan bahan perkuatan yang akan dipakai untuk semuastruktur/bangunan dan pekerjaan atas dasar Dokumen Kontrak dan untuksemua hal yang ada hubungannya, yang mungkin diminta/diperlukan olehDireksi terdiri dari material, dirinci sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan.Segala ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan harus dilaksanakan kecualisegala ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan yang sudah dirubah olehDireksi untuk/ bagi pekerjaan tertentu.

2.2. Handling dan Stockpilinga. Kontraktor harus mengangkut dan membongkar semua pasir, agregate

dan bahan perkuatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaankonstruksi dan bangunan-bangunan yang terinci. Semua cara-carayang dikerjakan oleh Kontraktor seperti membongkar, memuat danmenumpuk pasir, agregate dan bahan perkuatan setiap waktu harusdisetujui oleh Direksi.

b. Lokasi dan pengaturan semua daerah stockpille (penimbunan) harusdisetujui oleh Direksi. Kontraktor harus membersihkan dan mengaturdrainase semua tempat yang dipersiapkan untuk stockpiling dan harusmengatur stockpiling pasir, agregate dan bahan perkuatan sehinggaadanya kerusakan ataupun pemisahan/hilang dapat dikurangiseminimal mungkin dan stockpille material tidak akan berkontaminasidengan tanah atau bahan-bahan lain sehubungan dengan permukaanair banjir dan air tanah.

c. Kontraktor menyediakan biaya untuk pemrosesan kembali pasir,agregate atau bahan perkuatan yang mungkin akan menjadi rusak atauberkontaminasi sehubungan dengan stockpiling yang tidakmemadai/perlindungan yang kurang baik. Kontraktor juga harusmelakukan semua pelaksanaan stockpiling dengan cara menyimpanlangsung semua material pada stockpiles secara berlapis. Pasir, agregatedan bahan perkuatan jangan dipindah-pindah dari suatu tempat ketempat stockpiles yang lain kecuali pada suatu keadaan tertentu yangmemerlukan penyediaan jalan untuk truck dalam penempatan materialsecara berlapis yang cukup. Kontraktor harus dapat membuat sesuatuuntuk menghindari adanya kerusakan-kerusakan dari agregate dan

Page 9: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

9

bahan perkuatan yang mungkin terjadi karena operasi truck yangmelewati stockpiles.

d. Penimbunan pada bagian sisi ujung stockpile tidak diizinkan.

2.3. Pasir (Sand)a. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan type dan jenis pasir yang

dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut:- PASIR BUATAN : (Manufacture sand) pasir yang dihasilkan

dari batuan-batuan).- PASIR ALAM : (Natural sand) pasir yang diambil dari

sungai-sungai ataupun pasir alam yangdidapat dari lain sumber, dan ini semuaharus telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

- PASIR CAMPURAN : (Blended Sand) campuran antara pasiralam dan pasir buatan yang dibuatdengan ukuran yang tepat, yangdijelaskan pada sub-clouse (g).

b. Semua pasir alam yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi harusdiusahakan dan mendapatkannya dari sungai ataupun sumber alamyang lainnya yang telah disetujui.

c. Apabila pasir alam itu diperoleh dari sumber-sumber yang tidakdikuasai oleh Pemerintah maka Kontraktor harus membuat suatuperaturan/pembicaraan khusus dengan pemilik usaha pasir tersebut,dan Kontraktor harus membayar semua biaya-biayanya.

d. Persetujuan tentang pasir yang diperoleh dari sumber-sumber alamjangan ditafsirkan sebagai suatu persetujuan yang sah untuk semuamaterial yang diperoleh dari sumber-sumber alam lainnya, Kontraktorharus bertanggung jawab penuh atas semua kwalitas dari semuamaterial yang digunakan dalam pekerjaan. Kontraktor harusmenyerahkan kepada Direksi tentang persiapan dan persetujuan testdengan contoh sebanyak 15 kg sebagai sample dari pasir alam tersebutyang selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum pemakaianbahan-bahan tersebut.

e. Deposit pasir alam harus dibersihkan dari vegetasi, bahan-bahan lainyang mengotori dan yang dapat menimbulkan pasir menjadi jelek.Deposit harus sedemikian rupa sehingga mutu tidak berkurang.Material-material tersebut harus diangin-anginkan (screened) dandicuci bila memang perlu untuk memperoleh pasir yang sesuaikebutuhan.

f. Pasir atau agregate halus (fine agregate) harus benar-benar bersih danbebas dari clay lumps, soft, flaki particle, sckale alkali, organik matra,loam, mica dan injurious amounts yang menimbulkan pasir menjaditidak sesuai. Jumlah persentase dari semua material tersebut beratnyatidak akan melebihi 50%. Agregate yang baik adalah yang berbentuktajam atau sharp, cubical, keras, tebal dana tahan lama.

g. Semua pasir yang digunakan untuk pekerjaan beton seperti yang telahditentukan harus dari pasir campuran dalam perbandingan yangsesuai. Pasir-pasir tersebut harus mempunyai modulus antara 2/3,2atau pengetesan dengan saringan sesuai dengan Standard Indonesia.Untuk beton PBI.1971 atau sebagai berikut:

Page 10: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

10

No Saringan

(Screen No.)Persentase Bagian Yang Tinggal

Dalam Berat

4

8

16

30

50

100

PAN

0 – 5

6 – 15

10 – 25

10 – 30

15 – 35

12 – 20

3 – 7

Kalau persentase yang tinggal (tertahan) dari saringan No. 16 20 %atau kurang, maka batas maksimum untuk persentase yang tertahandari saringan No. 8 boleh naik menjadi 20 %.

h. Pasir yang digunakan untuk adukan bagi pekerjaan pasangan batu ataubatu bata untuk lining, untuk permukaan atau tubuh pekerjaan, harusberupa pasir alam dan bila ditest harus memenuhi standar sepertiberikut:

Screen No. Passing Percent Bay Weight Screen

8100

10015 (max)

Dengan nilai tersebut di atas harus dengan gradasi baik (well graded)sehingga sesuai dengan pekerjaan adukan yang diperlukan.

i. Pasir alam dan pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh Direksiuntuk menentukan apakah pasir-pasir tersebut sesuai dengan apa yangtelah ditentukan dan dibutuhkan. Kontraktor harus menyiapkan danmelaksanakan pengambilan contoh yang diperintahkan oleh Direksitanpa pungutan bayaran yang meliputi tenaga, material danoperasinya.

2.4. Agregate Kasara. Coarse agregate harus didapat dari sumber-sumber yang telah disetujui

yang terdiri dari kerikil, batu gunung atau batu pecah (crushed stone)atau campuran dari semuanya itu.

b. Coarse agregate harus bersih bebas dari partikel lunak, satuan tebal danmemanjang, alkali, organik dan bahan lain yang tidak sesuai ini tidaklebih dari 3%.

c. Coarse agregate harus dengan gradasi yang baik dengan ukuran butirantara 5 mm - 50 mm atau dengan ukuran yang dibatasi untukpekerjaan-pekerjaan khusus seperti yang ditentukan. Coarse agregatemempunyai modulus yang baik (fitness modules) antara 6 - 7.5 ataubila dengan pengetesan berarti sesuai dengan Standard Indonesia (PBI1971).

d. Coarse agregate harus sesuai dengan spesifikasi yang ada. Apabila ditestoleh Direksi tidak memenuhi spesifikasi, Kontraktor harus mengayakkembali atau memproses material-material tersebut dengan biayasendiri. Kontraktor harus meningkatkan mutu produksi agregatesehingga memenuhi syarat seperti yang disetujui oleh Direksi.

Page 11: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

11

2.5. Bahan-bahan Perkuatan atau Batua. Batu diperoleh dari suatu pengambilan yang telah disetujui. Batu-batu

yang dipakai/digunakan adalah boulder atau batu gunung, mempunyaiberat jenis (spesific-gracity) minimum 2.4. Compression Strenght(tegangan kompressi) tidak boleh kurang dari 400 kg/cm2.

b. Untuk penggunaan pada pekerjaan pasangan batu, pasangan batukosong dan agregate jalan maka batu-batu tersebut harus keras, kasar,padat dan tahan lama serta bebas dari retak ataupun pecah. Pasanganbatu kosong beratnya antara 10 - 25 kg/buah dan harus dibelahsedikitnya satu sisi.

c. Batu untuk pasangan harus dibentuk/dibuat dengan ukuran sepertipada gambar atau sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Direksi.

2.6. Bahan-bahan untuk Perkerasan

2.6.1. Base course

a. Material lapis dasar harus mempunyai ukuran partikelmaksimum 4 centimeter dan harus bergradasi baik (well graded)dalam batasan-batasan berikut ini.

Standar Saringan U.S. Persentase Berat Lolos Saringan

25,4 mm ( 1 in.)19,1 mm (3/4 in)4,76 mm (No. 4)2,0 mm (No. 10)

0,42 mm (No. 40)0,074 mm (No. 200)

70 - 10060 – 9030 – 6020 – 5010 – 302 – 10

b. Bagian material yang kurang dari 0,2 millimeter (Saringan no.70) harus mempunyai Liquid Limit tidak lebih dari 25 dan indeksplastisitas (Plasticity Index) yang tidak lebih dari 6.

2.6.2. Surface course

Agregat untuk makadam penetrasi bitumen harus terdiri dari batupecah atau kerikil pecah bersiku sesuai dengan persyaratan yangditentukan pada Spesifikasi Teknis untuk agregat beton, atau sepertiketentuan berikut ini :a. Berat jenis dari material agregat tidak boleh kurang dari 2,65.b. Agregat kasar (tertahan Saringan No. 4) harus mengandung tidak

kurang dari tujuh puluh lima persen (75 %) agregat yangmemiliki dua atau lebih permukaan fraktur.

c. Material agregat harus memenuhi persyaratan gradasi sebagaiberikut :

StandarSaringan U.S.

Persentase Berat Lolos Saringan

Agregat Kasar Agregat Kunci Agregat Halus

51 mm (2 “)38 mm (1½”)25 mm (1”)

19 mm (3/4”)12 mm (1/2”)9,5 mm (3/8”)4,7 mm (No. 4)2,4 mm (No. 8)

10090 sampai 10020 sampai 5510 sampai 205 sampai 100 sampai 5

--

--

10090 sampai 100

-20 sampai 550 sampai 100 sampai 5

----

10085 sampai 10010 sampai 300 sampai 10

Page 12: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

12

d. Semua permukaan agregat harus kering ketika ditempatkan.e. Fraksi kasar agregat, ukuran partikel lebih dari 4,7 mm

(Saringan No. 4), harus memiliki kadar air yang tidak melebihi0,4 %, dan fraksi halus di bawah 4,7 mm harus memiliki kadarair tidak melebihi 1 %.

f. Agregat yang digunakan harus mempunyai sifat sedemikiansehingga apabila secara menyeluruh dilapisi material bitumen,lapisan tersebut tidak akan lepas pada keadaan kontak denganair.

2.6.3. Aspal Bitumen

Bituminous asphalt materials untuk lapis awal dan bahan rekatharus memenuhi persyaratan berikut ini :i. Lapis awal (primer) : Lapis awal aspal bitumen harus memenuhi

Standar ASTM D2027-76 ; Designation MC70 : “CutbackAsphalt”;

ii. Bahan rekat : Bahan rekat aspal bitumen harus memenuhiStandar ASTM D946-82 “Penetration Grade Asphalt Cement forUse in Pavement Construction” : penetration grade 85-100.

Material aspal harus dikirimkan dan ditangani dengan perlakuantertentu untuk menghindari kontaminasi dari air atau materiallainnya.

3. TULANGAN

3.1 Bahan-Bahan dan Ukuran Tulangana. Semen tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran yang

sesuai dengan Indonesia Standard for Concrete N.I.2, PBI 1971 atauASTM Design Nation A.15 dan harus disetujui oleh Direksi.

b. Kontraktor dapat diminta untuk menyediakan sertifikat pengetesantulangan beton terhadap adukan yang akan dipakai untuk mendapatpersetujuan Direksi.

3.2. Pembuatan dan Pembersihana. Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotoran-kotoran,

karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangimutu. Bilamana terdapat penundaan di dalam pengecoran beton,tulangan harus diperiksa kembali dan dibersihkan bilamana perlu.

b. Tulangan harus dilekukkan dengan tepat menurut ukuran yangditunjukkan pada gambar-gambar yang dilampirkan atau gambarkonstruksi yang harus diselesaikan oleh Kontraktor.

c. Tulangan janganlah diluruskan atau dilekukkan kembali dengan carayang akan merusak bahan. Batangan dengan putaran/tekukan ataulekukan-lekukan yang tidak ditunjukkan pada gambar, janganlahdigunakan. Semua batangan harus dilekukkan dalam keadaan dingin.Pemanasan hanya diperbolehkan bila seluruh operasi disetujui olehDireksi.

3.3. Pemasangana. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap

penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klipyang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepinganbeton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semuahal pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar harus digunakansehingga tidak akan ada pelenturan dari pada batangan atau ikatan.

Page 13: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

13

Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk permukaan licin,pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.

b. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang denganbeton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyaipermukaan datar dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangandi dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam balok harus ditopangdengan logam.

c. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan diameterbatang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1.2 xdiameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaanpondasi, plat, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicorsecara langsung terhadap dasar, tulangan harus mempunyai lapisanpenutup beton min. 7.5 cm.

3.4. S a m b u n g a nBila diperlukan menyambung tulangan pada suatu titik selain dari yangditunjuk pada gambar, ciri sambungan harus ditentukan oleh Direksi.Panjang penyambungan di dalam dinding tulangan dan harus min. 30 xdiameter tulangan dan harus disetujui oleh Direksi.Setelah rencana tersebut disetujui atau diminta untuk memperbaiki olehDireksi, pekerjaan pengalihan tersebut harus dilaksanakan sesuai denganrencana yang telah disetujui. Pembayaran untuk pekerjaan sementaratersebut ditanggung dalam item Prop. Sum sesuai dengan permintaanKontraktor yang dilampiri dengan penjelasan penggunaannya secara detailsesuai dengan perintah Direksi.

3.5. Pengukuran dan Pembayarana. Harga satuan penawaran di dalam daftar kuantitas dan harga akan

meliputi harga yang tepat dimana tulangan digunakan, pembongkaran,penyimpanan, penanganan dan pemasangan di tempat-tempatpemakaian akhir di dalam konstruksi beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

b. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk tulangan yang tertuang, hilangatau tidak diperhitungkan sebagai akibat penanganan yang tidak tepat,serta tulangan yang digunakan sebagai pengganti tulangan beton yangrusak atau yang digunakan oleh kontraktor dengan tujuanmemungkinkan atau memudahkan pelaksanaan konstruksinya.

c. Semua biaya penyediaan tulangan sedemikian rupa harus sudahtermasuk ke dalam harga satuan penawaran seperti di dalam DaftarKwantitas dan Harga untuk uraian yang tepat dimana tulangan akandigunakan.

4. ALAT DUGA AIR (Automatic Water Level Recording)4.1. Manfaat

Untuk pengukur tinggi muka air secara otomatis real time dan data dapattersimpan dalam suatu memori. Data yang dapat direkam merupakan dataketinggian muka air dan waktu, tanggal, hari dan tahun.

4.2. Jenis AlatAlat penakar tinggi muka air otomatis (Automatic Water Level Logger /AWLL) jenis pelampung dengan pulley yang dikonversikan ke dalam bentukdigital oleh sensor dan dilengkapi dengan piranti penyimpan data (memory)/ logger.

4.3. Operasi AlatAlat akan merekam semua kejadian perubahan tinggi muka air pada badanair. Data hasil yang sudah tersimpan di data logger dapat didownload untuk

Page 14: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

14

ditampilkan dalam bentuk data tabular maupun grafik batang sesuai waktuyang diinginkan pengguna.

4.4. PemeliharaanLingkup pemeliharaan peralatan :- Sensitifitas pulley.- Sensitifitas sensor.- Perawatan data logger.- Perawatan sumber daya (power / battery)- Perbaikan-perbaikan ringan- Kalibrasi alat (antara bacaan peilschall dengan PC interface)

Spesifikasi Alat Duga Air

No. Diskripsi Spektek

1 Sensor duga air Tipe bandul

2 Logger Mempunyai : Interface/fasilitas koneksi ke serial modem dan

GSM modem. Interface /fasilitas data transfer. Interface tampilan data

3 Penyimpanan Memory Mempunyai : Kapasitas memory minimal dapat menyimpan

data 8 bulan data pencatatan dengan intervalwaktu 1 jam.

Fasiltas pengaturan interval waktu pencatatandata.

Fasilitas rotary ( berputar menghapus data yanglama)

Fasilitas reset data memory .

3 Penampil / Display - Menunjukkan : Tanggal Waktu (Jam, Menit dan Detik) No Stasiun Kode Wilayah Ketinggian air (Cm) Tinggi muka air saat pemasangan Battery status

- Otomatis off dalam 1 menit.

4 Interval waktu Interval penyimpanan data dapat diset dari 1 menithingga 24 jam

5 Power datalogger Battery / solar panel + battery.Untuk satu tahun penggunaan secara menerus.

Page 15: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

15

5 Kelengkapan - Tersedia tombol operasi- Tersedianya fasilitas proteksi data.- Dilengkai nomor identitas alat.- Dilengkapi peilschall sepanjang 5 meter.- Manual operasi dan pemeliharaan alat.

5. AIRSemua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout harus bebasdari lumpur yang dapat mengganggu, bahan organik, alkali, garam dan hal-hallain yang tidak baik. Air yang dapat digunakan di dalam semua beton, adukan dangrout akan ditest oleh Direksi untuk menentukan kecocokannya terhadapkeperluan-keperluan.

5. BAHAN-BAHAN LAIN5.1. Batu-bata

Batu bata harus batu bata biasa, yang sesuai dengan Standard Indonesiauntuk batu bata NI 10 batu bata harus digolongkan sebagai berikut:a. Batu bata klas I harus terbuat dari tanah yang baik, bekas dari deposit

saline harus dibakar dengan baik tanpa divitrivikasi, harus teratur,seragam dalam bentuk dan ukuran dengan ujung yang tajam danpersegi, permukaan sejajar dan mempunyai warna merah menyala atautembaga;Batu-bata klas I harus bertekstur homogen dan menimbulkan suaragemerincing yang jelas bila dipukul dan harus bebas dari retakan,serpihan, batu dan modul batu kapur.

b. Batu bata klas II harus dibakar sama baiknya seperti batu bata klas Iatau sedikit dibakar berlebihan tetapi tidak divitrivikasikan di dalambagian manapun dan harus memberi suara gemerin-cing yang jelas biladipukul. Perbedaan yang kecil dalam ukuran bentuk dan warna akanditerima tetapi tidak sedemikian sehingga memberi bentuk yang tidakteratur atau tidak rata.

5.2. Batu KapurBatu kapur harus berupa batu kapur biasa yang sesuai dengan tuntutanStandar Indonesia untuk Kapur N.I.7.

5.3. Tras dan Semen MerahTras dan semen merah haruslah tras dan semen merah biasa sesuai dengantuntutan Standar Indonesia untuk tras dan semen merah NI. 20.

5.4. Bahan Tambahan (Admixture/additif)a. Kontraktor akan melengkapi dan memakai bahan tambahan campuran

beton (admixture) untuk memperbaiki mutu dan mempermudahpekerjaan beton dan mortar.Bahan tambahan lain untuk perbaikan pelaksanaan dan penyelesaianpekerjaan yang mungkin dipakai harus mendapat persetujuan Direksi.Bahan tambahan harus disertai dengan sertifikasi pabrik yang sesuaidengan spesifikasi pabrik. Direksi akan menolak usulan pemakaian bahan tambahan yang

diajukan kontraktor bila dianggap bahan tambahan tersebut kurangbaik dipakai untuk menghasilkan homogenitas tinggi padapekerjaan yang bersangkutan.

Kontraktor harus siap bila Direksi menganggap perlu untukmengajukan contoh dan melakukan test untuk contoh bahan dantest tambahan setelah bahan sampai ke lokasi pekerjaan.

Page 16: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

16

Kontraktor harus bertanggung jawab pada kesulitan yang timbulatau kerusakan yang terjadi akibat pemilikan dan pemakaian bahantambahan, seperti penundaan, kesulitan pengecoran beton ataukerusakan beton atau kerusakan beton waktu pembukaan bekesting

Bahan tambahan lainnya bila dipakai harus memenuhi spesikasi yangdibutuhkan seperti:

Bahan Tambahan Spesifikasi

Pengurangan Volume UdaraPengurangan Kadar Air

Perlambatan Pengerasan Awal

ASTM C260-77ASTM C 494-82, type A

ASTM C 494-82, type B & D

b. Kecocokan pemakaian bahan tambahan, dua macam atau lebih yangdapat dipakai pada campuran beton, harus ditest dengan cara yangdisetujui oleh Direksi.

c. Penyimpanan cairan atau bubuk bahan tambahan untuk beton harusditempatkan pada gudang tahan air. Tempat penyimpanan harusdirencanakan di tempat dimana akan digunakan bahan tersebut.

5.5. K a y uKayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus dari mutuyang baik dan harus diawetkan dengan baik. Kayu harus berteksturseragam, berserat lurus bebas dari mata kayu, lobang-lobang bor, seranganhumus, pembusukan, titik-titik, pembongkokan, belitan atau retak-retakserta kekurangan-kekurangan dan noda-noda lainnya. Semua persyaratanlain harus dipenuhi seperti kekuatan tekan, tarikan, penyimpanan,penyusunan dan kelas harus sesuai dengan tuntutan Standard Indonesiauntuk kayu NI.5 atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.

5.6. Kawat Bronjong AnyamanKawat yang digunakan untuk bronjong atau krip atau groyne haruslahkawat baja yang digalvanisir yang mempunyai fleksibilitas yang tinggisesuai spesifikasi Standard Indonesia, dianyam dengan menggunakan mesinpenganyam/ pabrikasi atau sesuai petunjuk Direksi. Anyaman dibuatdengan melilitkan dua batang kawat sebanyak 3 (tiga) lilitan membentuksegi enam. Diameter kawat 4 mm untuk Bronjong anyaman manual dandiameter kawat 3 mm untuk Bronjong anyaman pabrikasi seperti yangditentukan oleh Direksi.

5.7. GeotextileGeotextile sebagai separator dan stabilisasi tanah harus memenuhi syaratuntuk mencegah kontaminasi dua lapisan aggregat yang berlainan jenistetapi sekaligus harus dapat meloloskan air tanpa terjadi penyumbatan.Kontraktor harus menyerahkan contoh material disertai dengan sertifikatdari pabrik yang menjelaskan kapasitas teknis dari material geotextile.Sifat-sifat fisik geotextile :a. Geotextile harus dari jenis yang tidak dianyam (non-woven), yang

terdiri dari serabut menerus dengan vahan polimer polypropylene yangdiproduksi dengan teknik needle punched. Kualitas dari polimer yangdipakai harus bersertifikasi pabrik, tahan asam, alkaki dan zat kimiadidalam rentang pH 2-12 dan tidak mengalami hidrólisis pada kondisiiklim tropis.

b. Geotextile harus mempunyai daya tahan terhadap pengaruh kontaklangsung dengan zat kimia yang umumnya ada di dalam tanah dan airlimbah serta memiliki daya tahan terhadap mikro biologis lainnya.

Page 17: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

17

c. Geotextil harus mempunyai kualitas filtrasi yang memadai danpermeabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan drainase padatanah berbutir halus dengan tingkat kejenuhan yang tinggi.

d. Geotekstile harus mempunyai jaringan serabut yang stabil sehinggamemiliki ketahan terhadap kerusakan selama proses konstruksi.

e. Geotextile yang dihasilkan dari potongan-potongan bahan fiber ataudaur ulang tidak diterima.

f. Setiap rol geotextile yang dikirim ke lapangan harus mempunyai kodeproduksi dan pernyataan type yang tertera jelas pada pembungkus luarmaupun sepanjang lembaran denga interval tertentu untukpemerikasaan visual.

5.7.1. Geotextile type geomembranGeotextile yang dipakai harus memenuhi syarat seperti yangdisebutkan berikut dengan metode pengujian yang sama.

Sifat-sifat Persyaratan MetodePengujian

a. Massa Nominal (gr/m2) 400 ISO 9864

b. Tebal (mm) 3.2 ISO 9863

c. Ketahanan Jebol CBR (N) 4250 ISO 12236

d. Ketahanan Jebol Metode Rod (N) 800 ASTM D4833

e. Kuat Tarik (kN/m) 28 ISO 10319

f. Elongasi (%) 80/40 ISO 10319

g. Ukuran bukaan efektif (O95) (mm) 0.08 ISO 12956

h. Performance Energy 8.4

i. Dynamic Drop Cone Puncture 14 ISO 13433

j. Kuat Tarik Grab (N) 1770 /1650

ASTM D4632

k. Permeabilitas vertikal (m/s) 3x10-3 ISO 11058

l. Kapasitas Pengaliran vertikal(l/m2/s)

- 50 mm head

- 100 mm head

50

106

ISO 11058

m. Kapasitas pengaliran horizontal(l/m.h)

- 20 kPa

- 200 kPa

20.0

4.0

ISO 12958

5.7.2. Geotextile type clay-liner, geo-clGeotextile type ini strukturnya lebih tebal dibandingkan dengangeotextile jenis non woven dan type ini lebih cocok dipasang padatimbunan yang menggunakan tanah liat. Geotextile berfungsisebagai penyokong tanah dengan daya tegangannya dan dapatmeneruskan air rembesan pada lokasi pekerjaan timbunan jalan,timbunan tubuh bendungan dan sebagainya.

Material ini dibentang diatas permukaan tanah yang akan ditimbunpada tanah lembek.

Page 18: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

18

KelasGeotextile Fungsi Kekuatan

teganganKekuatan

Tekan

BukaanRuang/Liang

Permittivity

1 2 3 4 5 6

GeotextileKlas I Penguatan Tanah 0.71 KN 0.42 KN 0.212 mm 1.4 jam-1

GeotextileKlas II

Penguatan Tanahdan Rembesan 201.4 KN/m 120 KN/m 0.6 mm 0.32 jam-1

5.7.3. Geotextile non woovenBahan geotextile non wooven adalah crimped polyester fiber yangdiikat dengan cara needle-punched staple fibre yang dirancangkhusus dengan ketebalan tinggi, tahan terhadap coblosan (puncture)tinggi dan kapasitas mulur (elongation) yang tinggi sehingga dapatmengikuti deformasi tanah akibat beban besar.

Geotextile non wooven harus memiliki properti seperti terteradalam tabel berikut ini :

Charecteristic value Test method Unit Certifiedvalue

Raw material PES/PP/PA

Mass per unit area DIN EN 965 g/m2 ≥600

Thickness (x-s) DIN EN 964-1 mm ≥5

Tensile strength (x-s)

Longitudinal

Transverse

DIN EN ISO 10319

KN/m ≥11,0

≥11,0

Elongation at max. tensilestrength

Longitudinal

Transverse

DIN EN ISO 10319 %

≥60

≥40

Puncture force (x-s)* DIN EN ISO 12236 Nm ≥1200

Elongation at staticpuncture strength

DIN EN ISO 12236 % ≥35

Effective opening size DIN E 60500 Part 6 mm ≤0,1

Water permeabilitycoefficient

at a load 2 kN/m2 Kv

Kh

DIN E 60500 Part 4

DIN E 60500 Part 7

m/s

m/s

≤8,0 x 10-3

≤1,7 x 10-2

Bonding method - - Needlepunched

Detector tested - - Yes

Standard roll dimension - m ≥5,0 x ≥50

Page 19: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

19

Geotextile Filter cloth harus memiliki properti seperti tertera dalamtabel berikut ini :

Charecteristic value Test method Unit Certifiedvalue

Raw material PES/PP/PAMass per unit area DIN EN 965 g/m2 250Thickness (x-s) DIN EN 964-1 mm 2 - 3

Tensile strength (x-s) LongitudinalTransverse

DIN EN ISO 10319KN/m ≥11,0

≥11,0Elongation at max. tensilestrengthLongitudinalTransverse

DIN EN ISO 10319 %≥60≥40

Puncture force (x-s)* DIN EN ISO 12236 Nm ≥1200Elongation at static puncturestrength

DIN EN ISO 12236 % ≥35

Effective opening size DIN E 60500 Part 6 mm ≤0,1Water permeabilitycoefficientat a load 2 kN/m2 Kv

Kh

DIN E 60500 Part 4DIN E 60500 Part 7

m/sm/s

≤8,0 x 10-3

≤1,7 x 10-2

Bonding method - - Needlepunched

Detector tested - - YesStandard roll dimension - m ≥5,0 x ≥50

Geotextile non woven dibuat dan dihasilkan dibawah pengendalianmutu yang ketat. Pabrik telah bersertifikat ISO 9001 (2000).

5.7.4. Geotextile sand containerBahan geotextile sand container adalah geotextile non woven yangdibuat dengan mekanisasi interlocking polypropylene, crimpedstaple fibres melalui sebuah proses needle punching. Material yangdihasilkan kemudian dirol di atas pipa yang dibuat khusus, tebaldinding 6 mm. Setelah proses needle punching dan sebelum dirol,material harus dites needle patah/hancur dengan detector metaldan setiap metal yang ditemukan harus dibuang.

Geotextile sand container harus memiliki properti seperti tertetadalam tabel berikut ini :

Property Test Method * Unit Value

Mass per unit area DIN EN 965 g/m² ≥600Thickness DIN EN 964-1 mm ≥5,0Tensile strength atbreakMachine direction(md)Cross machinedirection (cmd)

DIN EN ISO 10319 kN/m

≥25,0

≥40,0

Elongation at breakMachine direction(md)Cross machinedirection (cmd)

DIN EN ISO 10319

%%

≥60≥40

Puncture forcePuncture elongation DIN EN ISO 12236 N

%≥6.000

≥35Effective opening size DIN EN ISO 12956 mm ≤0,1

Permeability DIN EN ISO 11058 m/s ≤3,0 x 10-2

Page 20: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

20

* Test method dari pabrikPabrik yang memproduksi harus terakreditasi dengan ISO 9001(2000)Geotextile sand container harus dijahit dengan type jahitan ganda(double lock stitch) dan dengan menggunakan benang jahitdengan spesifikasi berikut (untuk kedua sisi kantong) :- Bahan dasar polypropylene, single ply Z twisted- Warna biru- Guarantee UV-treated- Dapat di-recycle- Tanpa sambungan- Tahan terhadap air laut

Data teknis benang adalah seperti berikut :Yield : 1.500 m/kgTwist/mt : 65Tensile strength : 360 NElongation at break : 15 %Lubrication : 15 %Denier 600, breaking strength : 37,5 kg

Proses pembuatan kantong geotextile harus dengan menggunakanmesin khusus yang direkomendasi dan telah terbuktipemakaiannya (referensi proyek). Untuk benang penutup kantongjuga harus memiliki spesifikasi khusus sebagai berikut :- Terbuat dari benang Polyester 100%- Type benang adalah staple spun polyester- Mass per unit benang adalah 300 gram / m2- Tahan terhadap sinar UV dan air laut- Ukuran benang : Nm 20/5- Meter per kilo : 2.350 m +/- 3%.- Elongation : 16% +/- 4%.- Strength : 95 N (+/- 3%)Mesin yang digunakan untuk menutup kantong geotextile jugaharus memiliki type double lock stitch dengan mesin yangdirekomendasi dan telah terbukti pemakaiannya (referensiproyek).

5.8. Batu < 250 Kg, 250 Kg – 1.000 Kg dan batu > 1000 KgLokasi Pengambilan Material (Batu) dari sekitar lokasi pekerjaan sepanjangmasih memenuhi persyaratan atau pada tempat lain yang disetujui Direksi.Batu tersebut harus tahan terhadap cuaca (udara, air, panas dan dingin,getaran, tekanan) dan mempunyai kepadatan yang memenuhi syarat.Kontraktor harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksisebelum pengadaan material dengan menunjukkan contoh / samplematerial yang akan digunakan.Pengujian material harus memenuhi syarat standart ASTM atau standart lainyang diakui, dengan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.

Pegujian bahan batu yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : Abration Test (ASTM C-131-03) dengan model test diijinkan lebih kecil

atau sama dengan 10% - 20% dari batu mengalami kehausan. Berat isi atau kepadatan bahan tidak kurang dari 2 t/m3

5.9. Kayu CerucukBahan kayu yang dipakai adalah jenis bahan kayu nibung/ kayu bakaudengan berdiameter antara 10–15 cm. Apabila menggunakan kayu lainharus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

Page 21: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

21

5.10. Drain HoleDrain hole terbuat dari bahan pipa PVC berdiameter seperti yang tercantumdalam Daftar Kuantitas dan Harga, dengan panjang 50 cm (atau disesuaikandengan ketebalan konstruksi) dan terdiri dari bahan ijuk, kerikil. Pemakaianpipa PVC, ijuk dan kerikil harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dariDireksi.

5.11. Gebalan RumputGebalan rumput harus berakar dan dicangkul setebal ± 4 cm. Gebalanrumput harus segera ditanamkan dalam jajaran bersambung dan segeradisiram air. Agar gebalan tidak tergelincir maka harus dipasang pasakbambu sedalam 10 cm. Rumput yang ditanam adalah jenis rumput Pait-paitan dengan pola tanam papan catur.

5.12. Bahan-bahan sumur pompa

5.12.1. KayuKayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui direksi, denganmutu yang baik atau menurut persetujuan direksi dimana kayutersebut akan digunakan.

5.12.2. Pipa PVCPipa yang dipakai adalah Pipa PVC yang bertekanan 10 kg/cm2,sesuai dengan standar JIS atau SII dengan diameter 6 inchi ataudiameter 4 inchi. Cara penyambungan menggunakan lem pipayang berstandar JIS atau SII. Semua bahan yang akan digunakanuntuk pekerjaan harus persetujuan direksi.

5.12.3. Pipa GIV DIA 6” dan 4”Pipa GIV yang dipakai adalah Pipa GIV yang ketebalannya 4,2 mmsesuai dengan standar JIS atau SII dengan diameter 6 inchi dan 4inchi. Cara penyambungan menggunakan material las dan socket.Semua bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan haruspersetujuan direksi.

5.12.4. Pipa-pipa SumurPipa konstruksi sumur yang dipakai adalah pipa GIV sesuai denganstandar JIS atau SII dengan diameter 10 inchi dan 6 inchi. Carapenyambungan menggunakan material las dan socket. Semuabahan yang akan digunakan untuk pekerjaan harus persetujuandireksi.

5.12.5 Pipa saringanPipa saringan sumur yang dipakai adalah pipa low carbond steel0,4 mm sesuai dengan standar JIS atau SII dengan diameter 10inchi dan 6 inchi. Cara penyambungan menggunakan material lasdan socket. Semua bahan yang akan digunakan untuk pekerjaanharus persetujuan direksi.

5.12.6. Cable-cable PompaCable yang dipakai untuk pompa Submersible adalah CableNYYHY dengan ukuran 3 core x 6 mm. Untuk Cable probeautomatic water level adalah Cable NYYHY dengan ukuran ukuran3 core x 3 mm. Semua bahan yang akan digunakan untukpekerjaan harus persetujuan direksi.

5.12.7. Wire RopeWire Rope untuk pengaman pompa dengan ukuran 6 mm danditambah Star clam untuk pengikat cable. Semua bahan yang akandigunakan untuk pekerjaan harus persetujuan direksi.

Page 22: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

22

5.13. Pintu Air

Pintu air yang digunakan adalah harus dari pabrik atau perbengkelan pintuair yang sudah berpengalaman. Pengguna jasa dan/atau Direksi Teknisberhak menolak perbengkelan tersebut jika dipandang pengalamannyadalam pembuatan pintu air belum memenuhi syarat. Disampingberpengalaman, perbengkelan pintu air juga harus memiliki peralatansandblansting dan coating worly, karena untuk pekerjaan pintu materialnya(besi) harus dilakukan sandblansting dan coating worly.Penunjukan perbengkelan pintu air harus terlebih dahulu mendapatpersetujuan dari pengguna jasa dan/atau Direksi Teknis.

5.14.Wiremesh

Wiremesh yang digunakan merupakan hasil produksi pabrik (pabrikan)dengan spesifikasi sebagai berikut :

- Jenis material : besi ulir dia. 5 (m – 5)Jenis material : besi ulir dia. 6 (m – 6)

- Ukuran lembar : 2,1 x 5,4 m- Jarak kotak standar : 150 mm x 150 mm

Wiremesh yang digunakan harus memenuhi standar SNI. 07 – 0663 -1995.Sebelum dilakukan pemasangan, wiremesh yang diajukan terlebih harusmendapatkan persetujuan dari pengguna jasa/atau Direksi Teknis.

5.15.Sheet Pile Baja Type FSP – IISebelum pekerjaan sheet pile dikerjakan terlebih dahulu kontraktor harusmelakukan test tanah (sondir) setiap 5 m – 30 m dengan titik sondir 3tempat test untuk dapat menentukan berapa panjang sheet pile yangdibutuhkan sesuai dengan hasil test labotorium.Sheet Pile yang kita gunakan produk jadi atau pabrikan dengan spesifikasisebagai berikut :

- Lebar : 400 mm

- Tinggi : 100 mm

- Ketebalan : 10,50 mm

- Panjang : 12 m

- Berat Per Unit : 48 Kg/m

- Moment Inersia : 8.740 cm4/m

- Modulus Elastisitas : 874 cm3/mSemua tiang pancang (sheet pile) baja yang dikerjakan harus sesuai denganspesifikasi yang tersebut diatas dan setiap syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan harus sesuai peraturan-peraturanterkait lainnya yang sudah dibakukan.

5.16.Sheet Pile Beton (RFC)Sebelum pekerjaan sheet pile dikerjakan terlebih dahulu kontraktor harusmelakukan test tanah (sondir) setiap 5 m – 30 m dengan titik sondir 3tempat test untuk dapat menentukan berapa panjang sheet pile yangdibutuhkan sesuai dengan hasil test labotorium.Sheet Pile yang kita gunakan produk jadi atau pabrikan dengan spesifikasisebagai berikut :

Page 23: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

23

a. Flat Type

TypeLenght

(m’)

B(mm

)

T(mm)

Crack(Tf-m)

Ultimate(Tf-m)

FPC-220-A-500 9 – 12 500 220 3,32 5,39FPC-320-A-500 9 – 12 500 320 6,05 7,85

b. Corrugated Type

TypeLenght

(m’)Top End Section (mm)

H t i j eW-325 A – 1000 9 - 12 325 110 125 200 430W-400 A – 1000 9 - 12 400 120 200 200 370

TypeLenght

(m’)Middle Section (mm)

a b c d h fW-325 A – 1000 9 - 12 109 169 338 63 215 100W-400 A – 1000 9 - 12 130 148 296 93 280 100

Semua tiang pancang press tress (sheet pile) beton yang dikerjakan harussesuai dengan spesifikasi yang tersebut diatas dan setiap syarat-syarat danketentuan-ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan harus sesuai peraturan-peraturan terkait lainnya yang sudah dibakukan.

Page 24: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

24

BAGIAN - IIIPELAKSANAAN PEKERJAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAPANGAN

a. Pekerjaan pembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan maupunlokasi untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung denganmudah. Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati jalurbangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi. Pembersihan meliputipembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggupelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluartempat kerja atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk Direksi.

b. Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyakditumbuhi pepohonan dengan diameter lebih besar 30 cm, yang bertujuanuntuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan tersebut dipotong-potong dankemudian ditumpuk pada suatu lokasi/ tempat dengan syarat tidakmenggangu lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya sesuai denganpersetujuan Direksi

c. Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan dibangunsuatu bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan, apabila tidakdilaksanakan pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar lokasi pekerjaandengan syarat tidak merusak lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya ataspersetujuan dari Direksi.

d. Kontraktor diminta untuk memulai pekerjaan pembersihan ini sebelumpekerjaan utama dimulai.

e. Semua kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut terhadap milikumum atau perseorangan yang dilaksanakan untuk kontraktor, hal tersebutharus diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

2. PEKERJAAN UITZET/PENGUKURAN UNTUK M.C. NOL DAN PEMASANGANPROFILa. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjan konstruksi, Kontraktor harus

melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukurantersebut harus disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang akanmenunjukkan titik referensi.

b. Patok-patok sementara yang terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiapjarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurutpertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupasehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titikuitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasilpengukuran. Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.

c. Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini sebagai titik bantu dalampelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi pekerjaan ataupun oleh TimPemeriksa Serah terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet tersebuthilang/rusak maka Kontraktor diwajibkan mengganti patok baru denganpersetujuan Direksi atas biaya Kontraktor.

d. Pengukuran M.C.-0, untuk mutual chek nol yang akan menghasilkan: Data Ukur Gambar situasi Gambar profil memanjang Construction drawing (CD)

Page 25: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

25

e. Setiap hasil pengukuran baik yang data ukur dan gambar harus diketahui dandiparaf dan ditandatangani oleh Pihak Kontraktor serta Pihak Direksi. Datadan gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yangberkualitas baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi.

f. Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Contruction Drawing(CD) dari pengukuran M.C.-Nol, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) harikalender setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksaoleh Direksi sebelum dilakukan persetujuan.

g. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dituangkandalam gambar dan tulisan dan boleh dilaksanakan setelah mendapatpersetujuan pihak Direksi.

h. Apabila tidak disebutkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau dalamketentuan lain, biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalamharga satuan pekerjaan lainnya.

3. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASIa. Sesuai persyaratan dalam Kontrak, maka Kontraktor harus mengadakan

Mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan.b. Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan

alat berat ke dan dari lokasi pekerjaan.c. Pembayaran untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dilakukan lamp

sump dalam 2 (dua) tahap yaitu : Tahap kesatu sebesar 50% (lima puluh persen) pada tahap akhir mobilisasi

(mendatangkan alat), dan alat siap dioperasikan. Tahap kedua sebesar 50% (lima puluh persen) pada saat pekerjaan

konstruksi siap 100% (seratus persen), dan alat sudah dipulangkan.

4. DIREKSI KEET, BARAK KERJA/GUDANG DAN LAIN-LAIN

a. Kantor Direksi Lapangan yang disiapkan oleh kontraktor adalah merupakanbagian dari persiapan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai denganyang tertuang dalam spesifikasi umum.

b. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang, bengkelsebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja harus sesuaidengan spesifikasi umum.

c. Apabila tidak disebutkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau dalamketentuan lain, biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalamharga satuan pekerjaan lainnya.

5. PEMBUATAN /PEMELIHARAAN JALAN MASUK

a. Untuk kelancaran mendatangkan bahan/material maupun alat-alat berat kedan dari lokasi proyek, Kontraktor dapat memanfaatkan jalan desa, jalaninspeksi yang sudah ada.

b. Apabila jalan masuk tersebut rusak yang diakibatkan lalu lalangnya alat-alatberat dan lain-lainnya ke dan dari lokasi proyek, kontraktor harusmemperbaikinya.

c. Apabila tidak disebutkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau dalamketentuan lain, biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalamharga satuan pekerjaan lainnya.

6. DEWATERING

Pekerjaan pengeringan (Dewatering) harus dilakukan untuk pekerjaan yangmempunyai elevasi dibawah permukaan air dan dilakukan secara terus menerushingga konstruksi pasangan maupun beton bertulang sudah mengering dengansempurna. Tidak dibenarkan melakukan pasangan batu maupun beton dalamkeadaan tergenang air .

Page 26: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

26

6.1. Pengukuran dan PembayaranPengukuran untuk pembayaran pekerjaan Dewatering (pengeringan)dilakukan menurut harga satuan lump sump atau disesuaikan dengan satuanseperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Pekerjaan yangdilaksanakan menurut kebutuhan dalam pekerjaan konstruksi seperti yangtercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau sesuai yang ditentukanoleh Direksi.

7. QUALITY CONTROL

Kontraktor berkewajiban untuk melakukan quality control terhadap semuapekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.

Quality control pekerjaan timbunan akan meliputi test-test sebagaimana berikut:- Water Content- Specific Gravity- Atterberg Limit- Gradasi dan grain size analysis- Test Hydrometer- Test Permeabilitas- Standart Compaction- Konsolidasi- Uncofined Compression Test

Untuk Pekerjaan Beton dilakukan Test Sebagai Berikut :- Test Tekan Beton atau Schmidt Hammer- Slump Test Beton- Test Vicat

Apabila dipandang perlu oleh Direksi, maka Kontraktor berkewajiban untukmelaksanakan test/pengujian tambahan sebagaimana diminta oleh Direksi danKontraktor tidak berhak untuk meminta biaya tambahan berkenaan dengan haltersebut. Apapun hasil test, tidak membebaskan Kontraktor terhadap kewajibandan tanggung-jawabnya terhadap keamanan dan stabilitas konstruksi.

II. PEKERJAAN TANAH

1. Ruang Lingkup PekerjaanSemua pekerjaan tanah yang diminta untuk dilaksanakan pada dokumen-dokumenkontrak untuk semua tujuan yang bersangkutan, dan seperti yang diminta olehdireksi, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syaratyang diajukan disini akan berlaku kecuali bila untuk suatu item pekerjaan tertentu.Tempat pengambilan dan pembuangan tanah menjadi tanggung jawab penyediajasa.

2. Pembersihana. Semua tanah yang perlu dikerjakan harus diadakan pembersihan seperti

ditentukan oleh direksi. Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon,semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuangketempat yang disetujui oleh direksi.

b. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuandireksi.

c. Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum pekerjaankonstruksi dimulai.

Page 27: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

27

d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat ataupemerintah yang disebabkan pelaksanaan kontraktor di dalam pembersihanakan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

e. Ukuran dan Pembayaran.Pembersihan lapangan dalam spesifikasi ini dibuat atas dasar harga satuandalam Daftar Kuantitas dan Harga yang meliputi pecabutan pohon-pohon,pembersihan akar-akar pohon dan bangunan yang dibongkar (dimana tidaktermasuk pembersihan gulma, rumput dan semak) dan sayarat-syarat lain yangsesuai dengan spesifikasi.

3. Galian Umuma. Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan syarat bab ini dan dengan profil

dan elevasi yang ditunjukkan gambar-gambar atau ditentukan oleh direksi.b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh direksi

untuk merubah kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi galiandengan mengadakan revisi kemiringan ataupun dimensi gambar denganspesifikasi ini.

c. Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi maka galian harus dibuat dengandimensi penuh yang diminta yang disempurnakan menurut profil dan elevasiyang diberikan. Semua tindakan yang perlu harus diambil untuk menjaga agarmaterial dibawah dan diatas profil dalam kondisi sebaik mungkin. Setiap galianyang dibuat untuk memudahkan kontraktor dengan suatu alasan atau tujuankecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali bila diminta atas biayasendiri.

d. Penyedia jasa harus menjaga dan mengontrol kecepatan dan penambahan danpenurunan muka air terhadap galian sehingga tidak membahayakan stabilitaslereng-lereng atau bangunan-bangunan, pondasi-pondasi, konstruksi-konstruksi dan lainnya.

e. Semua galian harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk menjaga stabilitasjalan-jalan dan konstruksi berdekatan lainnya.

4. Ukuran dan PembayaranGalian tanah harus pada ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar yang telahdisetujui oleh direksi, termasuk pemindahan ketentuan pembuangan ataupenimbunan apabila galian tersebut digunakan kembali. Apabila tidak ditunjukkanpada gambar, galian tanah harus diukur untuk mendapatkan gambaran pasti ataumenggunakan ketentuan lain yang paling baik tingkat dan ukurannya dan disetujuidireksi.

5. Bahan-bahan yang Digalia. Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi yang diminta akan

digunakan dan akan ditempatkan pada lokasi tertentu langsung dari tempatpenggalian, kecuali bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunankembali sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempat-tempat dimana penimbunan kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yangakan digunakan untuk penimbunan tanggul harus dipadatkan dengan kadar airyang optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman atau dengan cara lainyang cocok sebelum dan selama penggalian.

b. Semua timbunan dan timbunan kembali disekitar bangunan pada lereng-lerengdan garis batas bangunan sampai dengan permukaan tanah asli harusdiapadatkan dengan alat pemadat, sedangkan timbunan atau timbunan kembalidiatas permukaan tanah asli harus diperlakukan sebagai pemadatan tanggul,kecuali bila ditentukan lain pada gambar.

c. Apabila hasil galian yang cocok tidak mencukupi untuk penimbunan tanggul,kisdam, timbunan kembali pada bangunan dan pekerjaan timbunan lainnyayang ditunjuk dalam gambar atau sesuai perintah direksi, maka dapat dipakai

Page 28: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

28

timbunan tanah didatangkan untuk mencukupi volume pekerjaan tersebutsesuai dengan gambar rencana.

d. Bahan-bahan yang berisikan kayu, akar, humus dan lainnya yang tidakberguna dan bahan galian yang tidak dibutuhkan untuk timbunan kembalipada bangunan, tanggul-tanggul dan konstrusi permanen lainnya, harusditempatkan pada tempat pembuangan yang telah ditentukan oleh direksi.

6. Timbunan Umuma. Timbunan harus ditempatkan pada garis-garis dan profil-profil yang

ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh direksi sesuai denganspesifikasi.

b. Semua bahan timbunan dan timbunan kembali harus terdiri dari hasil galianyang baik dan disetujui oleh direksi yang dihamparkan dalam lapisan-lapisandan dipadatkan sebagaimana ditentukan dalam syarat teknik atau sesuai atasgaris-garis elevasi yang ditunjukkan pada gambar.

c. Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak cukup, maka kekurangandidatangkan yang harus diusahakan oleh kontraktor dan dibawa kelokasi.

7. Galian di Tempat Pengambilan TanahPenyedia jasa harus memperoleh tanah yang cocok untuk pemadatan timbunan,jalan inspeksi dan pekerjaan lainnya. Daerah tempat pengambilan tanah,kedalaman dan kemiringan harus mendapat persetujuan dari direksi. Bilamanamenurut direksi bahan-bahan yang diperlukan tidak cocok, maka kontraktor tidakboleh menggunakan tanah tersebut dan mengganti dengan tanah yang lain.

8. Pemadatana. Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau

oleh direksi harus dipadatkan pada suatu garis lurus (jalur), tersusun padat danberlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang ditetapkanoleh direksi.

b. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisanhorizontal dengan tebal tidak boleh lebih dari 25 cm sesudah dipadatkan danpendistribusian material akan homogen dan bebas dari bentuk pengelupasanberkantong, retakan atau ketidaksempurnaan.

c. Penggalian dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sehingga material yamgdipadatkan tercampur dan dijamin pemedatannya dapat mencapai tingkatterbaik. Bila menggunaka tamping roller kaki tamping roller harus dijaga tetapbersih dari material yang merugikan keefektifan kerja dari tamping roller.

d. Untuk beberapa bagian dari timbunan tanah atau timbunan kembali yangberdekatan dengan bangunan termasuk pipa-pipa beton dimana pemadatantimbunan tanah atau timbunan kembali dibutuhkan, dalam hal tersebut tidakmemungkinkan mencapai pemadatan yang memadai dengan pemadatanrolling, timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan dengantempers mekanis pada tingkatan yang sama pada pemadatan mendekatitimbunan tanah atau timbunan kembali dipadatkan.

e. Pemadatan dengan tenaga manusia.Material yang akan dipadatkan harus dihamparkan dan lapisan-lapisanhorizontal yang tebal tidak lebih dari 15 cm. Alat stemper tangan mempunyaiberat tidak lebih dari 15 kg, dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaanadalah 30 cm. Material dipadatkan harus mencapai density yang dimaksud.Metode pemadatan harus disetujui oleh direksi.

f. Dalam menempatkan alat pemadat dalam hal pekerjaan timbunan kembali atautimbunan tanah yang berhubungan dengan pipa beton, kedua sisi pipa dipukuldan dipadatkan sehingga menjadi perletakan pipa yang kuat. Materialkemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yangditetapkan.

Page 29: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

29

g. Percobaan pemadatan. Sebelum dimulai pekerjaan timbunan, penyedia jasaharus menunjukkan kepada direksi, peralatan dan cara-cara penempatanmaterial timbunan dan pemadatannya paling tidak tiga lapisan percobaantimbunan.

9. Galian Tanah Berpasira. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan menggali tanah berpasir untuk

perapihan tanah asli guna meletakkan batu.b. Lokasi penggalian yang akan dilaksanakan adalah sepanjang jalur rencana

Revetment.c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus terlebih dahulu dilakukan

pengukuran memanjang dan melintang sehingga diperoleh titik-titik elevasidasar yang akurat. Setelah penggalian selesai harus dilakukan pengukurankembali untuk mendapatkan besarnya volume galian yang diratakan.

d. Untuk menentukan titik-titik elevasi, dipasang patok-patok yang berjarakantara 20 meter hingga 50 meter atau sesuai arahan Direksi.

e. Galian menggunakan Excavator.f. Hasil galian dibuang pada lokasi tempat pembuangan yang aman terhadap

dampak lingkungan atas persetujuan Direksi.g. Tempat pembuangan diupayakan agar tidak berdampak terhadap lingkungan

disekitar lokasi yaitu dengan membuat benteng atau urugan tanah sesuaipetunjuk Direksi yang biayanya sudah larut dan sudah diperhitungkan padabiaya penggalian.

h. Volume yang dibayar adalah volume galian dihitung dalam satuan meter kubik(M3) sesuai dengan tampang hasil penggaian terakhir.

10. Galian Tanah (Mekanik)

a. Semua galian menggunakan alat berat, galian ini harus dilakukan sesuaidengan Gambar yang ditentukan dan Syarat-Syarat Teknik ini atau sepertidiperintahkan oleh Direksi. Selama pekerjaan berlangsung Direksi mungkinmengubah lereng, kemiringan atau dimensi galian karena sesuatu sebab.

b. Kontraktor tidak akan mendapatkan biaya tambahan akibat perubahansemacam itu. Galian lain yang dilakukan oleh Kontraktor untuk keperluannyasendiri seperti untuk jalan masuk atau untuk mengangkut bahan hasil galianharus mendapat persetujuan Direksi dan atas biaya Kontraktor dan tidak dapatdibebankan kepada Pimpinan Proyek.

c. Kontraktor harus selalu berusaha agar batuan di bawah galian berada dalamkondisi tidak terganggu. Semua penggalian yang melebihi batas yangditentukan oleh Direksi dianggap tidak sah dan tidak dapat dibebankan kepadaPimpinan Proyek.

d. Kecuali kalau Direksi memerintahkan lain, semua galian-lebih harus ditimbunkembali dengan tanah, tanah dipadatkan, beton atau bahan lain yangditentukan oleh Direksi atas biaya Kontraktor. Namun demikian apabila galianlebih terjadi akibat keadaan geologi yang tidak menguntungkan dan bukankarena kelalaian Kontraktor maka Kontraktor berhak atas suatu pembayaranuntuk mengisi kembali galian-lebih tersebut.

e. Pembayarannya berdasarkan harga satuan yang sesuai dengan bahan yangdigunakan dan harga satuannya sudah ada dalam Kontrak. Semua galian untukpondasi bangunan harus merupakan galian dalam keadaan kering. Tidak adabiaya tambahan untuk galian dalam keadaan basah.

f. Kontraktor harus mengambil semua tindakan guna melindungi lereng galianterhadap erosi atau degradasi selama pekerjaan berlangsung. Biaya untukpekerjaan ini harus dimasukkan dalam harga satuan pekerjaan yang berkaitandengan penggalian.

Page 30: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

30

g. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksikemiringan lereng galian harus mengikuti Tabel berikut. Selain itu untuk setiaptinggi 6 m harus dibuat berm lebar 2 m pada galian tanah.

Bahan Kemiringan(V:H)

Keterangan

Batuan 1 : 0.3

1 : 0.2

Untuk lereng permanen

Untuk lereng sementara dan galian yangdiisi kembali

Batuan lapuk 1 : 1.0

1 : 0.6

Untuk lereng permanen

Untuk lereng sementara dan galian yangdiisi kembali

Tanah

Tanah residual

1 : 1.5

1 : 1.0

Untuk lereng permanen

Untuk lereng sementara dan galian yangdiisi kembali

Aluvium 1 : 2.5

1 : 2.0

Untuk lereng permanen

Untuk lereng sementara dan galian yangdiisi kembali

h. Golongan bahan yang digali ditentukan oleh Direksi berdasar klasifikasi yangberlaku dalam Spesifikasi Teknis ini.

i. Sebelum pekerjaan dimulai dan segera setelah pekerjaan selesai harusdilakukan pengukuran volume galian. Kontraktor harus memasang tanda-tanda di lapangan sehingga kondisi sebelum dan setelah penggalian dapatdiketahui guna menghitung volume galian. Kemudian hasil pengukuranKontraktor akan diperiksa ulang oleh Direksi.

j. Paling lambat 7 hari sebelum mulai pekerjaan pengukuran Kontraktor harusmenyerahkan kepada Direksi suatu rencana yang menunjukkan tata-letaksemua patok, garis referensi, profil dan rincian metode pengukuran yang akandigunakan untuk menghitung volume.

k. Garis referensi dan patok harus dipasang di lapangan paling lambat 24 jamsebelum pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.

l. Semua jenis referensi dan patok harus tetap berada di tempatnya dalam kondisibaik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan Direksidapat melakukan pengukuran ulang.

m. Semua catatan lapangan pengukuran dan penghitungan volume galian harusdiserahkan kepada Direksi.

n. Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar untukmengajukan pembayaran tambahan harus dilakukan dengan kehadiranDireksi. Kontraktor harus memberitahukan Direksi sebelumnya sehinggapengukuran bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaanpenggalian.

11. Timbunan Blanketa. Semua lapisan tipis (seam) lempung, retakan (crack) dan rekahan

(kekar/joint) pada permukaan batuan pondasi lebih besar dari 25 mm harusdibersihkan sampai kedalaman tidak kurang dari tiga kali lebarnya padapermukaan dan diisi kembali dengan slash grout, adukan semen atau betonatau sesuai arahan oleh Direksi.

b. Direksi dapat meminta Kontraktor untuk melakukan penanganan celah danretakan permukaan yang lebih kecil agar di-grouting khusus, sikat masukadukan semen, atau dengan aplikasi pneumatic dengan mortar, gunite ataushotcrete.

Page 31: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

31

c. Cekungan, ketidakteraturan dan lubang besar pada permukaan pondasi danbekas galian sumur uji (test pit) atau investigasi bawah tanah lainnya harusdiisi kembali sesuai arahan Direksi dengan beton atau material urugan yangmemenuhi spesifikasi material urugan dan dipadatkan sebagaimana diuraikanpada pasal sebelumnya.

d. Segera sebelum penempatan lapisan zona urugan utama, permukaan pondasiharus dibersihkan dari semua material lepas atau pengganggu.

e. Air yang tertampung di cekungan harus dibersihkan dengan tangan ataudengan alat lainnya sesuai persetujuan Direksi.

f. Sebaliknya bila permukaan pondasi terlalu kering permukaan pondasi dapatdibasahi sesaat sebelum penempatan material urugan guna mendapatkanlekatan yang baik dengan lapisan pertama material urugan.

g. Kontrol Kelembaban dan DensityKelembaban seluruh lapisan material urugan sebelum dan selama pemadatanharus dijaga seragam. Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi, kadar air darimaterial urugan harus memenuhi ketentuan sesuai Standard ASTM D 2216sebagai berikut: Kadar air material zona urugan sebelum, selama dan sesaat setelah

pemadatan harus dalam kisaran minus satu persen (-1%) sampai plus tigapersen (+3%) dari kadar air optimum (OMC) sebagaimana didapat dari ujipemadatan yang dilakukan berdasarkan Standard ASTM D 698; dengancatatan bahwa rata-rata kadar air material harus dalam kisaran OMCsampai plus dua persen (+2%) OMC.

Pengkondisian kadar air material urugan harus dilakukan sebelumpengangkutan ke lokasi konstruksi yaitu pada lokasi sumber material atautempat penimbunan sementara (stockpile).

Metode untuk mendapatkan kadar air yang ditentukan dari material uruganadalah merupakan tanggung jawab Kontraktor dengan mendapatkanpersetujuan Direksi. Tambahan kelembaban mungkin dapat diberikan padaurugan jika secara spesifik diarahkan dan disetujui Direksi dan tambahankelembaban tersebut harus dilaksanakan dengan menggunakan kendaraanpenyemprot (sprinkle) atau sejenisnya sesuai persetujuan Direksi.

Density kering material urugan sesaat setelah pemadatan tidak boleh kurangdari 98% dari Density Kering Maksimum (DKM) sebagaimana didapat dariuji pemadatan standard yang dilakukan berdasarkan prosedur standarASTM; dengan catatan bahwa rata-rata density kering material tidak bolehkurang seratus persen (100%) density kering maksimum.

Kadar air dan density saat penempatan, dan kadar air optimum dan densitaskering maksimum material urugan akan ditentukan oleh Direksi secaraberkala dengan uji lapangan dan laboratorium berdasarkan sampel acaksesuai dengan pasal sebelumnya pada bab ini.

Jika kadar air atau density pada saat penempatan sebagaimana ditentukandalam uji kontrol tidak dapat dipenuhi maka Direksi akan memintaKontraktor untuk mengganti material atau untuk mengolah materialsedemikian sehingga kadar air dan densitynya dapat diperbaiki sesuaiketentuan. Hal ini perlu diperiksa dengan pengujian berikutnya.

Direksi mempunyai hak untuk mengubah kadar air yang diijinkan setiapsaat, berdasarkan informasi yang didapat dari uji pengisian selamakonstruksi. Untuk perubahan semacam itu tidak diperbolehkan adanyaperubahan harga satuan pekerjaan.

h. Penempatan material Pemilihan, penempatan dan penyebaran material urugan harus sedemikian

sehingga distribusi dan gradasi material terpasang bebas dari kelainantekstur, gradasi, kadar air atau densitas dari material di sekitarnya.

Page 32: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

32

Bila material berbeda karakternya maka material yang lebih halus dan lebihurugan harus ditempatkan pada lokasi yang lebih ke tengah zona.

Penghamparan dan penyebaran material harus sedemikian sehinggamemperkecil kemungkinan segregasi. Batu dengan diameter lebih dari 10cm tidak boleh ada pada material urugan. Bila ditemukan kumpulan pasir,kerikil atau kerakal di sekitar struktur, batas zona, area kontrak, makaharus dibuang untuk menghindari pemipaan sepanjang permukaan kontaktersebut.

Jika Direksi berpendapat bahwa permukaan pondasi yang disiapkan ataupermukaan pemadatan lapisan urugan dianggap terlalu kering atau terlaluhalus untuk pelekatan yang baik dengan lapisan urugan berikutnya, makapermukaan tersebut harus dibasahi dan atau dikasarkan denganmenggunakan alat yang disetujui oleh Direksi sebelum lapisan berikutnyadihamparkan.

Jika menurut Direksi permukaan terpadatkan dari lapisan material urugandianggap terlalu basah untuk pemadatan lapisan berikutnya, maka harusdibuang, dibiarkan kering dahulu atau dikasarkan dengan alat tertentuuntuk mengurangi kadar airnya hingga yang diperlukan dan kemudiandipadatkan kembali sesuai spesifikasi sebelum lapisan berikutnya digelar.

Material homogen harus ditempatkan di urugan secara menerus, kuranglebih horizontal dengan ketebalan yang memungkinkan densitas yangdiperlukan tercapai di seluruh lapisan sesuai pasal di atas bila dipadatkandengan catatan ketebalan lapisan tidak boleh lebih dari 30 cm sebelumdipadatkan. Semua lapisan harus mempunyai kemiringan drainase kuranglebih 1:30 setelah pemadatan.

Jika sheepfoot roller akan digunakan untuk pemadatan material uruganpada permukaan pondasi, termasuk “grout cap” atau permukaan betonpengisi, lapisan pertama diperbolehkan lebih tebal dari yang ditentukantapi tidak boleh lebih dari 50 cm sebelum pemadatan. Hal ini dimaksudkanuntuk menghindari kerusakan permukaan pondasi akibat aksi dari kakisheepfoot roller.

Direksi memiliki hak untuk merubah ketebalan lapisan material urugansetiap saat, berdasarkan informasi yang didapat dari uji pengisian atau ujikontrol selama konstruksi; dan pada kejadian itu tidak boleh ada perubahanharga satuan pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya.

10. Pengukuran dan Pembayarana. Harga–harga satuan yang ditenderkan didalam rencana anggaran biaya untuk

berbagai pos pekerjaan tanah meliputi biaya pemakaian semua tenaga kerja,perlengkapan dan bahan-bahan yang digunakan di dalam menggali,menimbun, termasuk pelaksanaan semua kebutuhan pengeringan danpengadukan. Untuk pemadatan yang tepat bila dibutuhkan padapengangkutan semua material galian dari borrow area ketempat penimbunanuntuk timbunan kembali.

b. Pengukuran untuk pembayaran material timbunan adalah dalam meter kubikpada timbunan terpasang sesuai garis, ukuran dan level seperti ditunjukkandalam Gambar atau sesuai perubahan oleh Direksi tidak tergantung padatoleransi yang diijinkan pada konstruksi.

c. Pembayaran material timbunan sesuai harga satuan per meter kubik yangdisetujui sebelumnya untuk item pekerjaan bersangkutan dalam DaftarKuantitas Pekerjaan.

Page 33: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

33

III. PEKERJAAN BETON

1. RUANG LINGKUP PEKERJAANSemua "beton" yang akan digunakan pada bagian konstruksi harus sesuaispesifikasi dan yang diminta oleh Direksi. Beton harus terdiri dari bahan yangdisetujui oleh Direksi. Beton harus terdiri dari bahan yang telah ditentukan danharus secara proporsi sesuai dengan yang ditentukan menurut ketentuan-ketentuan dan kebutuhan seperti tersebut di atas. Konstruksi harus dilaksanakankecuali bila mana ada ketentuan-ketentuan yang tidak diperinci disini harus sesuaidengan Standard Beton Indonesia yaitu NI. 2 PBI 1971.

2. BAHANSeluruh material untuk beton, termasuk semen, pasir , agregat kasar dan air akandisesuaikan dengan Bagian I, yaitu bahan-bahan umum.

3. MUTU BETON3.1. Mutu Beton

Mutu beton harus disesuaikan dengan Standard Indonesia untuk beton NI. 2PBI 1971 seperti tabel berikut ini:

Us Grade T’bkT’bm

With S = 46(Kg/cm2)

Category of(Kg/cm2)

Supervision Control

AgregateStructure Crushing

B - - NonStructural

VisualInspection No Test

B1 - - Structural StricInspection No Test

K-125 125 200 StructuralDetailed

Examinationby Dation

No Test

K-175 175 250 StructuralDetailed

Examinationby Dation

Test Tobe Carried

Out

K-225 225 300 StructuralDetailed

Examinationby Dation

Test Tobe Carried

Out

Dimana T'bk adalah karakteristik "Crushing Strength" yang diperoleh daribeberapa percobaan sample crushing, dengan penyimpangan maksimum 5% di bawah yang disyaratkan.T'bm adalah nilai crusing stregth rata-rata.Jika tidak ditentukan lain, nilai crushing strength selalu diambil nilaicompresive strength dari kubus ukuran 15 (0.06) cm per sisi, diuji padaumur 28 hari.Formula untuk menghitung adalah :

SbmTbkT 64.1''

1)''( 2

N

bmTbTSDimana:

N = Jumlah sample yang diuji (minimum 20 buah sample)T'b = Crushing Strength untuk tiap sample (kg/cm2)T'bm = Nilai Crushing rata-rataS = Standard Crushing Deviasi (kg/cm2)

Page 34: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

34

3.2. KriteriaSecara umum USBR dapat diterima dengan ketentuan bahwa strength 80%dari hasil test specemen harus lebih besar dari design strength. Designstrength klasifikasi seperti:Class I = 160 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari;Class II = 200 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 21 hari;Class III = 225 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari.

4. CAMPURAN BETONa. Beton terdiri dari semen portland, pasir, agregat kasar, air seperti yang telah

tercantum pada spesifikasi, semua dicampur secara baik dan membawakonsistensi yang layak.

b. Untuk beton mutu grade "B" campuran biasanya untuk "Non-StructuralWork" digunakan dengan kondisi bahwa proporsi semen portland, pasir, danagregat tidak kurang dari 1:8. Jumlah semen untuk tiap-tiap m3 beton harussedikitnya 225 kg.

c. Untuk mutu beton B1 dan K-125, campuran normal semen portland, pasirdan kerikil batu pecah akan berlaku proporsi 1:2:3 atau 1:1,5:2,5. Jumlahsemen untuk tiap m3 beton harus diantara 300 - 325 kg.

d. Untuk mutu K-175 dan mutu yang lebih tinggi harus digunakan "DesignMix". Design Mix harus dari hasil pengujian campuran untuk memperolehketentuan-ketentuan dan karakteristik kekuatan. Jumlah semen untuk tiap m3

beton sekurang-kurangnya 325 kg.e. Ukuran maksimum agregat dalam beton untuk beberapa bagian pekerjaan

adalah yang paling besar dari ukuran yang telah ditentukan danpenggunaannya mulai dari pengadukan beton sampai pemasangan hinggamemuaskan.

f. Proporsi untuk bermacam bahan-bahan yang akan digunakan untuk tempatyang berbeda harus seperti yang didapatkan dari hasil percobaan test, dariwaktu ke waktu selama pekerjaan berlangsung.

g. Proporsi campuran air dan semen akan dideterminasi dari beton sudahdiproduksi yang mempunyai density yang cocok, impermeabilitas, ketahanan,dan tegangan yang dibutuhkan tanpa menggunakan semen dengan jumlahyang berlebihan.

h. Perbandingan air semen dari beton (tak termasuk air dalam atau diabsorsioleh agregat) tidak akan lebih 0.55 dari berat untuk Class III dan tidak lebih0.60 dari berat untuk Class-class lain.

i. Pengujian beton dibuat oleh Direksi dan propor-si campuran akan digantibilamana diperlukan untuk maksud pengukuhan kebutuhan ekonomi,kemampuan kerja, density, impermeabilitas, ketahanan atau kekuatan danKontraktor harus menyanggupi bahwa tidak ada kompensasi tambahankarena pertukaran yang demikian.

5. PENGUJIAN KONSISTENSI BETON DAN SAMPLE BETONa. Jumlah air yang digunakan dalam beton harus diatur sesuai kebutuhan untuk

menjamin konsistensi betonyang sebenarnya dan untuk pengaturan berbagaivariasi dalam kandungan kadar air atau gradasi dari agregate sebagai manadimasukkan ke dalam mixer. Penambahan air untuk mengganti kekakuandari hasil beton yang telah diaduk yang melampaui batas untuk dapat dipakailagi karena terlalu kering sebelum penurunan, tidak boleh lebih dari 5 cmuntuk beton yang mengandung ukuran agregate maksimum 7,5 cm. Untukbeton lantai jembatan, pada puncak-puncak dinding, pilar, tepi trotoar danplat yang horizontal atau mendekati horizontal dan tidak akan lebih dari 7.5cm. Untuk semua beton pengujian (test) disesuaikandengan standar IndonesiaNI.2 PBI 1971. Direksi menyatakan kebenaran tentang keperluan lesserslump.

Page 35: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

35

b. Compressive Strength dan pada beton akan didapatkan Direksi melaluipengujian pada silinder dengan diameter 15 cm dengan 30 cm atau kubus 15x 15 atau 20 x 20 dibuat dan diuji sesuai dengan NI.2 PBI 1971 ataudesignation 29 sampai 33, termasuk edisi terakhir dari USBR ConcreteManual, kecuali untuk semua sample beton silinderis yang dicetak. Butirdengan ukuran lebih besar dari 3.8 cm harus dipisahkan dengan ayakan.Slump test akan dibuat oleh Kontraktor dengan pengawasan Direksi sesuaidengan NI.2 PBI 1971 atau designation 22 USBR Concrete Manual. Kontraktorharus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk memperoleh danmendapatkan test sample yang memadai.

c. Frekuensi test akan ditetapkan oleh direksi dengan dasar "Placement Rate"pada bangunan, tetapi tidak lebih dari yang diperlukan untuk menjaminbahwa beton yang dipasang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan-kebutuhan design.

6. PENUMPUKAN BAHAN (BATCHING)Penyedia jasa harus melengkapi beberapa hal dengan perlengkapan sebagaimanadibutuhkan oleh direksi pekerjaan dengan teliti untuk dapat mengecek jumlahmasing-masing bahan terpisah sampai menjadi beton. Beberapa macamperlengkapan dan cara operasinya berlangsung, pada setiap waktu harus disetujuioleh direksi pekerjaan.

7. PENGADUKAN7.1. Mesin Pengaduk Campuran Beton

a. Bahan-bahan untuk adukan beton harus dicampur dalam batch mixeratau "Portable Mixer", waktu pengadukan tidak kurang dari 15 menit,sesudah seluruh bahan-bahan (kecuali untuk air dengan jumlah yangpenuh) di dalam mixer. Waktu pengadukan perlu ditambah apabilakapsitas mixer melebihi dari 15 m3. Direksi memberi syarat untukpenembahan waktu pengadukan bila mana pengisian dan operasipengadukan gagal menghasil-kan beton melalui bahan-bahan yangdidistribusi dan konsis-tensi yang uniform concrete harus seragam.Dalam komposisi dan konsistensi dari kelompok-kelompok kecuali bilaperganti-an dalam komposisi atau konsistensi dibutuhkan. Air harusditambahkan sebelum pengisian dan pengadukan berikutnyadilaksanakan. Campuran yang berlebihan dengan penamba-han airuntuk mendapatkan konsistensi beton tidak diizinkan.

b. Truck mixer akan diizinkan hanya jika mixer-mixer dan operasimenunjukkan beton yang diolah adalah uniform dari tiap-tiappengolahan dengan memperhatikan konsistensi dan grading. Setiapmixer yang menghasilkan hasil yang tidak memuaskan harus dibuangdari atas biaya sendiri dari Kontraktor. Setiap mixer yang memberikanhasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki. Mixer dalam pengolahansecara sentralisasi dan mixing plant harus dirangkai sedemikian rupasehingga gerak-an pengadukan dalam mixer dapat diobservasi daritempat yang sesuai terhadap tempat operator-operator mixing plant.Mixer tidak akan dibebani dengan bahan yang melebihi darikapasitasnya, kecuali dalam keadaan khusus yang diizinkan. Setiapmixer harus dilengkapi dengan alat pencatat waktu pengadukanmekanis yang menunjukkan dan menjamin periode adukan-adukanyang dibutuhkan terhadap yang sudah selesai.

7.2. Hand Mixing BetonUntuk pekerjaan kecil dapat dilakukan pengadukan dengan tangan apabilaada izin dari direksi pekerjaan:

Page 36: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

36

a. Karena strain daripada beton sangat tergantung pada kesempurnaanpengadukan, maka pekerjaan ini harus dijaga dan dilaksanakan sertadicoba sesuai dengan petunjuk Direksi. Direksi setiap saat dapatmemeriksa beberapa penampang dari bentuk yang dijumpai denganserba kekurangannya dan perhatiannya, dan Kontraktor harus segeramemperbaiki pekerjaan dengan biaya sendiri;

b. Box pengukuran agregat, saringan agregat dan pengadukan betondengan bentuk datar dilengkapi dengan ukuran yang cukup untukmeningkatkan dan mempercepat pengadukan sekurang-kurangnya duabatching pada waktu yang sama. Tiap-tiap bahan tidak akan lebih dari15 cm3;

c. Dalam box-box pengadukan, pengukuran jumlah pasir disebar lebihdahulu dalam adukan, kemudian semen harus disebar di atas pasir, danpasir serta semen secara sempurna dicampur hingga warna seragam,kemudian penambahan air yang membuat lapisan mortar. Setelahcampuran dibentuk lengkap sebagai mortar, kemudian agregatdisebarkan di atas permu-kaan dan keseluruhannya disodok dandibalik, atau dicampur sampai adukan tercampur sempurna dan semuaagregat ditutup dengan mortar. Hal ini mungkin membutuhkan adukandibalik dan disodok berkali-kali sampai sempurna.

d. Hand mixing tidak diizinkan untuk beton bendung, jembatan danbangunan-bangunan yang besar.

8. TEMPERATURTemperatur beton ketika dipasang tidak lebih dari 32OC dan tidak kurang dari4.5OC. Ketika tempereatur beton waktu bekerja mungkin 27O C dan 32OC, betonakan dicampurkan dijob site dan dituangkan ke dalam peker-jaan dengan segerasetelah pengadukan selesai. Jika dipasang pada keadaan cuaca dengan temperaturbeton lebih dari 32OC, seperti yang didapatkan oleh direksi maka campuran padamalam perlu dilakukan untuk mempertahankan temperatur beton terpasang dibawah 32OC.

9. DESAIN PERANCAHDesign perancah disesuaikan dengan berbagai bentuk, ketinggian dan dimensi daribeton seperti terlihat dalam gambar atau sebagaimana yang ditentukan olehDireksi. Bahan yang dipergunakan dalam design perancah akan ditentukan olehdireksi sebelum pelaksanaan dimulai, meskipun telah disetujui bukan berartibahwa Kontraktor tidak bertanggung jawab atas bentuk-bentuk atau perbaikanbeberapa bagian yang rusak yang dapat berkembang atau menjadi tidak dapatdigunakan.

10. PEMBUATAN PERANCAHa. Perancah untuk membentuk beton sesuai dengan keperluan harus dibuat

seperlunya. Perancah harus terdiri dari logam, dengan line kayu, plywoodlinning, tempered presswood linning atau papan halus, dalam kondisi baikyang dibutuhkan menghasilkan permukaan yang baik seperti yangditentukan.

b. Permukaan halus dari beton yang sudah dikerjakan sangat diperlukan, bilapekerjaan ini untuk dilalui air. Perancah cetakan untuk beberapa permukaanboleh terbuat dari kayu atau metal lain dan harus benar dalam setiappenempatan, bentuk dan ukuran dan harus dengan strength yang cukup dankaku untuk menjaga posisi dan bentuk akibat beban dan operasi pemasangandan vibrasi beton. Semua cetakan kayu untuk permukaan yang dilalui airharus rata dan bersih. Kekuatan dan keefektifan harus dijamin sehinggadalam konstruksi seluruh cetakan dapat mengikat sisi yang berdampingandengan ujung dari panel-panel dan membentuk penampang yang tepat. Ini

Page 37: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

37

semua untuk melidungi pembentukan tumpukan, pembongkaran-pembongkaran halus atau yang rusak permukaan betonnya setelah terpasang.

c. Semua cetakan harus rapat ketika didirikan agar diperoleh hasil yang cocokdan baik untuk pembongkaran cetakan tanpa mengganggu permukaan betonyang telah terpasang harus dipersiapkan sebelum beton dituang permukaancetakan diberi oli yang akan secara efektif mencegah pelekatan dari betondengan cetakan dan tidak akan menodai beton. Semua baha-bahan yangtersimpan atau yang telah dipakai hanya boleh digunakan bila disetujuidireksi. Kontak antara tulangan baja cetakan juga harus diperhatikan, jangansampai menghasilkan perpaduan yang tidak baik.

d. "Chamfer Strips" (bingkai penguat) harus ditempatkan pada sudut cetakanhingga menghasilkan sisi yang dibentuk atas permukaan beton. Sudut-sudutinterior pada beberapa permukaan dan sisi miring kecuali sisi miring dapatdiketahui dari gambar-gambar.

11. KLASIFIKASI PERANCAHKebutuhan tambahan dari apa yang sudah ditentukan di dalam daftar volume danharga yaitu:a. Perancah < 4 m;b. Perancah lainnya.

12. PEMASANGAN PERANCAHa. Tidak dibolehkan untuk pemasangan beton sebelum semua perancah, cetakan

dan persiapan-persiapan lainnya yang berhubungan dengan pemasangandisetujui oleh Direksi. Tidak diperbolehkan memasang beton di dalam airtanpa izin tertulis dari Direksi, dan metode pengecoran harus disetujui. Tidakdiperbolehkan memasukkan beton ke dalam air yang mengalir dan tidakboleh mengalirkan air sebelum beton telah cukup mengering. Semua kerak-kerak beton, mortar, grout yang melekat pada permukaan cetakan harusdibersihkan sebelum pengecoran beton berikutnya dimulai.

b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan yang akan diisi betonharus bersih dan bebas dari genangan air, lumpur, kotoran atau loosematerial. Permukaan bahan-bahan yang akan menyerap beton harus dibasahisehingga kadar air dari beton tidak terserap.

c. Bagian permukaan yang akan ditutup dengan beton bila dirasa perlu untukmenyediakan penggetar (vibrator) beton di dalam pengerasan dan pondasiseperti ditentukan oleh Direksi, Kontraktor harus memasang beton kelas. Batau kepingan beton yang terdiri dari ketebalan 5 cm sebagai lantai kerja.kepingan kasar harus tersebar secara merata di seluruh pondasi yang akandilindungi, baru diperbolehkan mengadakan pengecoran setelah 24 jam.

d. Permukaan beton yang sudah mengeras yang akan dilapisi dengan betonbaru, tidak boleh dicor dengan begitu saja, harus dilaksanakan sebagaipenyambungan konstruksi (constructions joints). Permukaan sambungankonstruksi harus bersih dan basah bila ditutup dengan beton baru ataumortar. Pembersihan harus menghilangkan semua lailance, beton yang lepasatau yang rusak, lapisan atau bahan asing. Permukaan sambungan konstruksiharus dibersihkan dengan sand-blasting dan pencucian harus dilakukan padakesempatan terakhir sebelum penempatan yang pasti. Semua genangan airharus dihilangkan dari permukaan sambungan konstruksi sebelum betonyang baru dipasang.

e. Permukaan dari semua sambungan konstruksi atau expansion joint sepertiditunjukkan pada gambar harus dibersihkan dengan baik dari tempelan betonatau bahan-bahan asing lain dengan menggaruk, shipping, atau cara lainyang disetujui Direksi.

Page 38: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

38

13. PENEMPATANa. Metode dan perlengkapan yang digunakan untuk mengangkut beton harus

sedemikian sehingga beton yang mempunyai komposisi dan konsistensi yangdibutuhkan akan terjamin tanpa pemisahan atau kehilangan slump yangmerugikan.

b. Beton boleh dicor apabila Direksi atau wakilnya yang dikuasakan, su-dahhadir permukaan konstruksi sambungan atas dimana beton baru akan dicorharus ditutupi lapisan grout semen yang rapi atau ditutup dengan lapisanmortar kira-kira 2 cm tebalnya. Mortar harus mempu-nyai proporsi semendan pasir yang sama dengan campuran beton yang telah diatur kecualidiarahkan dengan lain. Rasio air semen dari mortar tidak melebihi dari rasiobeton yang akan dipasang di atasnya, dan konsistensi dari mortar harus samadengan pengecoran dan pekerjaan dengan cara-cara yang ditetapkan. Mortarharus menyebar secara seragam dan harus dikerjakan dengan teliti. Betonharus ditem-patkan segera pada mortar yang baru, didalam menempatkanbeton pada sambungan-sambungan konstruksi yang dibentuk, tindakan-tindakan pencegahan khusus harus diambil untuk menjamin bahwa betonbaru dimasukkan ke dalam kotak yang erat dengan permukaan sambungan,dengan secara hati-hati dengan alat yang cocok.

c. Pengaturan kembali beton tidak akan diizinkan. Suatu beton yang telah kaku,demikian pula penempatan yang tepat tidak dapat dijamin akan sia-sia dantidak ada pembayaran kepada Kontraktor. Beton harus ditempatkan dalamsemua hal, sedapat mungkin dapat dilaksanakan secara langsung di dalamposisi akhir dan tidak akan mengalir dengan suatu cara sehinggamenyebabkan pemisahan. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar didalam beton yang disebabkan karena membiarkan beton jatuh bebas dariketinggian yang terlalu tinggi, atau pada sudut partikel yang terlalu besaratau yang akan merusak cetakan dan tulangan baja tidak dibolehkan bilapemisahan-pemisahan terjadi, Kontraktor harus menyediakan jeram-jerampenjatuhan yang cocok dan bafle untuk membatasi dan mengontrol betonyang jatuh.

d. Kecuali karena dihalangi oleh sambungan-sambungan, semua beton yangterbentuk harus ditempatkan di dalam lapisan-lapisan horizontal yangmenerus, yang ketebalannya tidak melebihi 50 cm. Direksi berhakmemerintahkan ketebalan lapisan kurang dari 50 cm bilamana ketebalan 50cm tersebut tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan tuntutan spesifikasi. Semuainterseksi dari sambungan-sambungan konstruksi dengan permukaan harusdibuat lurus dan datar atau tegak.

e. Dalam menempatkan beton di daerah-daerah yang diekpose denganketebalan yang besar, Kontraktor harus menjaga daerah yang diekpose daribeton baru dengan syarat-syarat praktis yang minimum, dengan mula-mulamembentuk beton dengan lebar bangunan dengan ketinggi-an yang cukup diatas daerah yang dibatasi pada suatu ujung bangunan dan kemudiandilanjutkan dalam tahap-tahap progressive yang serupa terhadap daerahbangunan. Lereng yang dibentuk pada ujung mendaki yang tidak terbatas darilapisan-lapisan beton yang sudah baik harus dijaga securam mungkin, betonpada sisi ujung-ujung ini tidak boleh digetarkan segera dan kondisi-kondisinya sedemikian rupa sehingga beton akan mengeras, dimana getaranberikutnya tidak akan sepenuhnya mengkonsolidasikan dan menginte-grasikan dengan beton baru yang ditempatkan pada penyambungankelompok-kelompok agregat besar harus disebar sebelum beton yang barudipasang di atasnya, masing-masing deposit beton harus digetarkan sebelumdeposit beton beriikutnya ditempatkan di atasnya.

f. Beton tidak boleh dicor selama musim hujan lebat atau sehinggamenghanyutkan mortar dari agregat kasar pada lereng-lereng penempatan.Selama hujan yang demikian mortar tidak boleh ditebar-kan pada sambungankonstruksi dan mortar yang telah disebarkan harus dibuang dan diganti

Page 39: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

39

sebelum melanjutkan pekerjaan. Sekali penempatan beton yang telah dimulaidi dalam suatu bangunan, penempatan tidak boleh diganggu.

g. Ember-ember beton yang digunakan harus dapat dengan cepat mengeluarkanslump yang rendah, campuran-campuran beton yang ditentukan danmekanisme dumping harus dirancang sedemikian rupa sehingga pengisiansebanyak 0.35 m3 bagian muatan di suatu tempat. Ember-ember harus cocokuntuk pengikatan dan pemakaian dari drop chute (jeram) yang dibutuhkan dilokasi-lokasi terbatas.

h. Sambungan konstruksi harus mendekati horizontal kecuali bila ditentukanlain pada gambar-gambar atau diperintahkan oleh Direksi. Semua interseksidari sambungan-sambungan konstruksi dengan permukaan beton yang akandiekpose kepada pandangan akan dibuat lurus dan datar atau tegak.

i. Bila beton ditempatkan secara monolitis seputar lubang-lubang yangmempunyai dimensi vertikal yang lebih besar 60 cm, beton dalm deck(geladak) dasar lantai, balok gelagar atau bagian-bagian bangunan yangserupa ditempatkan secara monolitis dengan beton yang menopangnya.Instruksi-instruksi berikutnya harus diteliti baik-baik:- Penempatan beton harus ditunda dari satu atau tiga jam pada bagian atas

lubang dan pada dasar bevel di bawah deck, lantai dasar, gelagar ataubagian serupa dari bangunan-bangunan sewaktu bevel ditentukan atautidak ditentukan, tetapi dalam hal penempatan ditunda sedemikianlamanya sehingga unit yang bergetar tidak akan siap untuk penetrasisecara berat sendiri beton yang ditempatkan sebelum penundaan. Ketikamengkonsolidasi-kan beton yang ditempatkan setelah penundaan, unityang bergetar harus menyerap dan menggetarkan beton yang ditempat-kan sebelum penundaan;

- 60 cm terakhir atau lebih dari beton ditempatkan segera sebelumpenundaan harus ditempatkan dengan slump sepraktis mungkin danperhatian khusus dicurahkan agar konsolidasi beton yang teliti akanterlaksana;

- Beton yang ditempatkan di atas lubang-lubang dan di dalam deck-deck,lantai-lantai, balok gelagar dan bangunan serupa lainnya harusditempatkan dengan slump serendah mungkin dan perhatian khususharus dicurahkan untuk menghasilkan konsolidasi yang teliti dari beton.

j. Tiap-tiap lapisan beton harus dikonsolidasi sampai kepadatan yangsemaksimum mungkin sehingga bebas dari kantong-kantong agregat, danmenutupi semua permukaan bentuk bahan-bahan yang ditanam-kan, Didalam mengkonsolidasikan setiap lapisan beton, getaran terdahulu darivibrator harus dibiarkan menyerap dan menggetarkan kembali beton bagianatas lapisan.Semua beton harus dikonsolidasikan dengan listrik atau type imersion yangdikendalikan tenaga pneumatik yang beroperasi pada kecepatan sekurang-kurangnya 7000 rpm. Bila dicelupkan dalam beton lapisan tambahan betontidak boleh ditempatkan sebelum lapisan yang ditempatkan sebelumnya telahdikerjakan secara teliti sesuai dengan yang ditentukan.

14. WAKTU DAN METODE PEMBONGKARAN PERANCAHa. Waktu dan metode pembongkaran dan pemindahan perancah/ cetakan harus

seperti yang ditentukan oleh Direksi dan pekerjaan ini harus dilakukandengan teliti untuk menghindari kerusakan dari beton.

b. Penunjang dan penopang perancah tidak boleh dibongkar dari balok-balokbeton tulang, lantai-lantai dan dinding-dinding sebelum mencapai kekuatanyang cukup untuk memikul beban berat sendiri plus suatu muatan yangdiperkirakan di atasnya.

c. Tidak dibolehkan adanya muatan pada beton yang belum mengeras segerasetelah perancah dilepas permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan

Page 40: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

40

setiap permukaan-permukaan yang tidak teratur harus segera diperbaiki demikerapian dan keindahan.

d. Pada umumnya waktu minimum sebelum melepaskan perancah adalah duahari untuk dinding-dinding yang tidak dimuati, 7 hari untuk dindingpenopang dan dinding induk serta 21 hari untuk lantai jambatan. Tabel dibawah ini menunjukkan kekuatan minimumdari beton untuk pelepasanbentuk.

KEKUATAN MINIMUM CONCRETE UNTUK PELEPASAN BENTUK

Klasifikasi StrukturalKekuatan minimum

yang diharuskanUsia dengan

kondisiperbaikanyang baikkg/cm2 psi

1. Beton yang tidak mengalami tekukanyang berat, atau tekanan langsung, atautidak perlu tiang perancah untukbantuan vertikal, atau tidak perludikuatirkan setelah pembongkaranperancah dan operasi aktivitas-aktivitaslain selama konstruksi

2. Beton yang dipengaruhi tekukan yangdiizinkan dan/atau tekanan langsungdan sebagian memerlukan tiangperancah yang vertikal subjek terhadapmuatan mati saja

35 500

53 750

24 jam

36 jam

15. PERAWATAN (CURING)a. Semua beton dibasahi dengan air siraman/rendaman sesuai dengan yang

ditentukan. Direksi berhak untuk menentukan metode apa yang akandigunakan dalam bagian pekerjaan yang berlainan.

b. Beton yang dirawat dengan air harus tetap basah sekurang-kurangya 14 hariberturut-turut setelah pemasangan. Perawatan harus dimulai segera setelahbeton cukup mengeras untuk mencegah kerusakan. Curing harus denganpenutupan bahan yang basah suatu sistem dengan pipa-pipa yang berlubang,sprinkler, mekanis, penyiram yang poreous atau dengan metode lain yangdisetujui yang akan menjaga agar semua permukaan yang dirawat secarakontinyu tetap basah (tidak periodik). Air yang digunakan untuk curing harusmemenuhi ketentuan-ketentuan spesifikasi air yang digunakan untukmengaduk beton.

16. PERLINDUNGANKontraktor harus melindungi semua beton terhadap gangguan sampai akhirnyaditerima oleh Direksi. Permukaan beton yang diekpose, kecuali permukaan betonyang dilapisi dengan campuran penutup berpigmen putih, harus dilindungi darisinar matahari langsung selama sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari pertama setelahpengecoran. Setiap perlindungan harus efektif, sepraktis mungkin setelahpengecoran beton yang tidak berperancah atau setelah perancah beton dibongkar.

17. PERAPIHANa. Perapihan permukaan beton harus dilakukan oleh pekerja-pekerja yang

terampil dengan kehadiran Direksi. Permukaan beton akan ditest oleh Direksiuntuk menentukan apakah keadaan permukaan yang tidak teratur dalambatas-batas yang ditentukan. Perbaikan yang disebab-kan karena pemindahanatau pemasangan cetakan yang salah, atau linning dari penampang cetakan,pengancingan cetakan yang lepas atau kerusakan cetakan dianggap sebagai

Page 41: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

41

bentuk yang tidak teratur dan akan ditest dengan pengukuran langsung.Semua keadaan tidak teratur lainnya dianggap sebagai keadaan tidak teraturyang berangsur (gradualy) dan akan ditest dengan menggunakan templateyang terdiri dari ujung lurus atau yang disamakan untuk permukaan yangberlekuk. Panjang template 1.5 m untuk pengetesan permukaan yangdibentuk dan 3 m untuk pengetesan permukaan yang tidak dibentuk. SebelumDireksi menerima pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan semuapermukaan yang terlihat, kecuali ditetapkan lain seperti kerak dan noda-nodayang tidak tampak.

b. Permukaan bagian dalam yang tidak terbentuk harus dimiringkan untukpengeringan seperti ditunjukkan pada gambar-gambar atau seperti yangditunjukkan oleh Direksi. Permukaan yang sempit seperti puncak dinding danbeton penahan harus dimiringkan 20 mm untuk setiap lebar 1 m. Permukaanyang lebih besar seperti plat form dan lantai harus dimiringkan kira-kira 10mm setiap lebar 1 m.

c. Permukaan yang tidak teratur yang diukur seperti yang digambarkan dalam(a) melebihi 6 mm untuk keadaan yang tidak teratur dan tidak terdapattanda-tanda tambahan.Sambungan dan ujung harus dikerjakan kecuali ditetapkan lain, perapihanuntuk permukaan yang tidak dibentuk dilakukan sebagai berikut :- Permukaan yang tidak dibentuk yang akan ditutup dengan bekas galian

atau dengan beton harus dirapikan dengan levelling yang cukup panjanguntuk menghasilkan permukaan seragam yang rata. Permukaan yangtidak teratur yang diukur seperti (a) tidak melebihi 0.95 cm.

- Bajak keras harus digunakan untuk permukaan-permukaan yang tidakdibentuk yang akan terpampang atau yang akan berhadapan dengan airmengalir, kecuali permukaan lantai jembatan subjek terhadap lalu lintaspejalan kaki atau yang berkendaraan yang akan dirapikan denganmenyapukan lapisan yang terang. Penambalan dapat dilakukan denganmenggunakan perlengkapan yang dikendalikan dengan tenaga ataudengan tangan. Penambala akan dimulai segera setelah permukaan yangpanjang telah cukup kaku dan harus mencapai keadaan minimum yangdiperlukan untuk menghasilkan permukaan yang bebas dari tanda-tandaperpanjangan dan pelebaran seragam dalam teksturnya.

18. PERBAIKAN PERMUKAAN BETONa. Apabila setelah pengupasan beton ternyata tidak berbentuk seperti yang

ditunjukkan pada gambar-gambar atau tidak lurus atau datar, danmenunjukkan permukaan yang rusak hal ini akan dianggap tidak sesuaidengan spesifikasi dan harus dihilangkan atau diganti oleh Kontraktor atasbiayanya, kecuali bila Direksi memberi izin untuk mem-perbaiki daerah yangrusak. Perbaikan harus dilakukan seperti yang digambarkan dalam pasal-pasal berikutnya.

b. Kerusakan yang perlu diganti atau diperbaiki adalah yang terdiri dari saranglebah, kerusakan yang disebabkan pengelupasan cetakan, potongan-potonganyang lepas dari beton, lubang-lubang skrup, lubang-lubang tongkat ikatan(tie rode), tepi-tepi dan pembengkakan yang disebabkan karena bergeraknyacetakan. Tepi-tepi dan pem-bengkakan (gelembung-gelembung) akandihilangkan dengan shipping (penyerpihan) atau tolling dan diikuti denganpenggosokan dengan batu penggosok. Sarang lebah dan lainnya yangmerusak beton akan diserpihkan dengan alat yang berujung tajam danberbentuk sedemiki-an rupa sehingga perbaikan akan dilakukan di tempat.Semua lubang-lubang harus dibasahi dengan baik selama 24 jam. Permukaanpengisi akan diselesaikan sesuai dengan dinding-dinding di sekitarnya sehing-ga mempunyai tekstur yang sama. Semua tambalan harus dihaluskan.

c. Apabila menurut pendapat Direksi penambahan yang tidak sempurna untukbangunan yang terpampang sedemikian rupa sehingga tidak akan

Page 42: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

42

menghasilkan suatu tembok dengan penampilan yang memuas-kan,Kontraktor akan diminta untuk membuat tembok sebaik mungkin dengantembok yang berbatasan sesuai dengan petunjuk Direksi.

d. Kekurangan-kekurangan baut dan lubang ikatan dan daerah sarang kerikilharus diperbaiki dengan diisi mortar penambahan kering yang terdiri darisatu bagian semen dan dua bagian pasir beton (perbandingan volume)dengan campuran tambahan yang tidak mengerut, dengan air yang cukup,dan yang sudah disetujui oleh Direksi dengan jumlah yang sesuai denganspesifikasi pabrik sehingga setelah adukan bercampur baik mortar melekatdan menyatu dengan baik tanpa ada gelembung-gelembung udara. Mortaryang digunakan untuk memper-baiki beton dipasang dengan lapisan yangtipis dan dipadatkan secara tipis dengan alat yang memadai. Pengisian mortarharus diperhatikan secara khusus sehingga setiap lubang terisi penuh denganmortar yang padat.

e. Untuk beton permukaan mortar harus dibuat dengan warna yang samadengan menggunakan bahan pengganti yang terdiri dari semen putih dalamjumlah yang sesuai. Sambungan beton harus kedap air, rapi dan baik sertadapat diterima oleh Direksi.

19. PENGUKURAN DAN PEMBAYARANa. Beton

Semua beton dan grout yang dibutuhkan untuk pekerjaan dalam spesifikasiini harus dimasukkan dalam harga satuan penawaran di dalam rencanaanggaran biaya untuk item-item yang berhubu-ngan. Harga satuanpenawaran untuk pekerjaan demikian akan meliputi tetapi tidak terbatas padaair, pasir dan agregat, campu-ran tambahan, campuran yang tidak menyusut,campuran perbaikan dan perletakan neoprene dan asbestos sheet packing danjuga meliputi semua pengerjaan tetapi tidak terbatas pada pengolahan,pencampuran, pengontrolan, temperatur, transpor-tasi persiapan untukpenempatan perbaikan, perlindungan dan sewa pengerjaan lainnya,prosedur-prosedur, penempatan-penempatan dan syarat-syarat yangdiajukan.

b. PerancahSemua perancah yang dibutuhkan harus dimasukkan ke dalam harga satuanpekerjaan di dalam rencana anggaran biaya sesuai dengan klasifikasinya.Harga satuan pekerjaan mengikuti dan tidak terbatas pada bahan-bahancetakan, transportasi, persia-pan, pemasangan, pelepasan kembali dan semuapekerjaan yang lain sesuai persyaratan dan prosedur.

IV. PEKERJAAN PASANGAN BATU

1. Ruang Lingkup PekerjaanSemua pasangan batu yang dibutuhkan dalam persyaratan teknik dan untukkeperluan yang berhubungan dengannya, dibuat dan yang mungkin ditentukanoleh direksi pekrjaan, terdiri dari bahan yang dipersyaratkan disini dan harusdicampur sesuai dengan kegunaan, pembuatan dan pemasangannya sesuai denganketentuan dan persyaratan yang dinyatakan disini. Ketentuan dan persyaratandisini lebih lanjut harus diterapkan untuk semua pekerjaan batu, kecuali ada yangsecara khusus untuk jenis pekerjaan tertentu diubah oleh Direksi.

2. BahanUntuk pasangan batu yang dibutuhkan dalam persyaratan teknik ini meliputi batu,semen, pasir dan air, harus sesuai dengan ketentuan dan sepenuhnya memenuhipersyaratan dalam Bab I Bahan Umum. Untuk pasangan batu terdiri dari 1 PC : 3

Page 43: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

43

pasir atau 1 PC : 4 pasir dalam satuan volume dan air secukupnya sampaidihasilkan kepekatan yang sesuai dengan keperluan yang diinginkan.

3. Adonan AdukanAdukan dibuat dalam volume yang cukup dipakai untuk pekerjaan yang segeradilaksanakan saja, semua adonan yang telah ditambah air dalam adukan selama30 menit tidak boleh dipakai lagi. Mengencerkan kembali adukan tidakdiperkenankan.

4. Pasangan batu bata dan batu kalia. Batu yang dipakai dalam pasangan batu harus bersih dan sisetujui oleh direksi

pekerjaan.b. Batu tidak boleh dipasang pada waktu hujan yang dapat mengikis adukan

dari pasangan batu. Adukan yang telah dipasang yang menjadi encer karenakehujanan harus dibongkar dan diganti sebelum melanjutkan pekerjaan yangbaru.

c. Batu yang dipakai harus terlebih dahulu dibasahi dengan air antara 3 – 4 jamsebelum dipakai, dengan cara yang dapat menjamin bahwa tiap batu telahmenjadi basah dengan merata.

5. Siarana. Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 PC : 3 pasir

dalam volume air yang cukup untuk menghasilkan kekentalan untukkeperluan yang diinginkan.

b. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, celah-celah batu harus dikorek sebelumadukan dipasang.

c. Pekerjaan siaran harus menurut petunjuk direksi pekerjaan dengan ketentuansebagai berikut:- Siaran terbenam. celah-celah diisi sampai rata sedalam 1 cm muka batu;- Siaran rata. celah-celah diisi sampai rata muka batu;- Siaran timbul. celah-celah diisi sampai timbul setebal 1 cm dan dengan

lebar tidak kurang dari 2 cm.

6. Plasterana. Susunan adukan untuk plasteran harus terdiri dari campuran 1 PC : 3 pasir

dalam volume air yang cukup untuk menghasilkan kekentalan untukkeperluan yang diinginkan.

b. Sebelum pekerjaan plasteran dimulai, celah-celah dan permukaan pasanganbatu harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum adukan dipasang.

c. Pekerjaan siaran harus menurut petunjuk direksi pekerjaan dan denganketentuan ketebalan plasteran adalah 16 mm.

7. Pasangan Batu Kosonga. Pekerjaan batu kosong dilaksanakan pada kondisi tanah yang labil antara lain

pada bagian bawah pondasi, pada bagian bawah atau dibelakang bronjong,diisikan batu kosong agar kedudukan pondasi dan bronjong dapat stabil danduduk dengan baik.

b. Batu kosong yang dipakai adalah jenis batu kali yang bermutu baik dan tidakmudah pecah atau retak oleh goresan air.

8. Perawatana. Semua pasangan batu termasuk siaran harus dirawat dengan memakai air

dengan memakai cara yang dapat diterima dan disetujui direksi pekerjaan.b. Bila dirawat dengan air maka pasangan batu harus dijaga supaya tetap basah

sekurang-kurangnya 14 hari, dengan cara tertentu atau dapat dilakukandengan memakai pipa yang berlubang-lubang. Air yang dipakai untuk

Page 44: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

44

perawatan harus memenuhi syarat untuk air yang dipakai dalam adonanbeton.

9. Perbaikan Pasangan BatuSetelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan, maka jika pasangan batukeluar dari jalur atau tidak mendatar, atau tidak sesuai dengan garis dan arahyang ditunjukkan dalam gambar, maka harus dibongkar dan diganti atas biayapenyedia jasa, atau petugas teknik memberi jaminan secara tertulis untukmenambal atau memperbaiki bagian yan rusak.

10. Ukuran dan Pembayarana. Ukuran untuk pembayaran pasangan batu harus dibuat hanya sampai batas

yang terlihat pada gambar atau ditentukan direksi secara tertulis. Volumerongga, pipa dan lekukan harus dikurangkan terhadap ukuran pasangan.

b. Harga satuan harus meliputi harga air, pasir, semen, kapur, angkutan,persiapan untuk pemasangan, perawatan, perlindungan, penyelesaian danperbaikan, prosedur kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakanpekerjaan pasangan batu sesuai dengan persyaratan teknik ini.

V. PEKERJAAN GEOTEXTILE

1. U m u mPenyedia jasa harus menyediakan dan memasang Geotextile non woven sepertiyang tertera pada gambar atau ditentukan oleh direksi/pengawas. PemakaianGeotextile non woven sudah umum dalam pekerjaan teknik sipil, diantaranya:sebagai filter, lapisan pelindung, lapisan pemisah tanah untuk mencegahbercampurnya tanah/material timbunan dengan tanah lunak, dan drainase dibawah tanah.

2. MaterialKontraktor harus mengajukan persetujuan pengadaan material kepada konsultan/pemilik dengan disertai brosur, teknikal data dan sample material. Kontraktortidak dibenarkan untuk melakukan pembelian material sebelum ada persetujuandari konsultan/pemilik proyek. Dalam pengajuan persetujuan material, kontraktorharus memberikan waktu yang cukup untuk prosedur pengajuan tersebut danjuga harus mempertimbangkan waktu pengadaan barang, waktu produksi hinggapengiriman ke lapangan. Keterlambatan yang disebabkan karena masalahpersetujuan dan pengadaan barang akan menjadi tanggung jawab sepenuhnyadari kontraktor.

3. Pelaksanaan

3.1. Geotextile non woovena. Setiap rol Geotextile non wooven yang dikirim ke site dilapis lembar

polyethylene dan diberi label untuk detail identifikasi produk, panjang,lebar, dan berat.

b. Pengiriman, penyimpanan dan penanganan Geotextile non woven harusmengikuti petunjuk-petunjuk pabrik.

c. Pemilihan area harus dipersiapkan untuk penyimpanan rol-rol Geotextilenon woven di site. Area tersebut harus aman, kokoh, kering danterlindung dari material yang dapat merusak Geotextile non woven.

d. Kontraktor harus menjamin tempat dan peralatan yang digunakan untukmenangani Geotextile tidak akan merusak Geotextile non woven dan lapispelindungnya.

e. Rol-rol Geotextile non woven disimpan dan ditangani sedemikian rupasehingga tidak sampai terjadi kerusakan.

Page 45: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

45

f. Untuk melindungi Geotextile non woven dari cuaca, semua rol harusditutup dengan tarpaulin atau lembar plastik tambahan. Bila ada beberaparol yang lapis pelindungnya rusak harus ditandai untuk diperiksakemudian.

g. Lapis pelindung harus segera diperbaiki secepatnya. Dan sebaiknyapemasangan jangan dilakukan pada saat ada angin kencang.

h. Permukaan tanah tempat geotextile akan dipasang, harusklah bersihdari benda-benda pengrusak seperti akar pohon dan lain-lain yangberpotensi menimbulkan kerusakan pada geotextile. Tanah dibawahtempat geotextile akan digelar harus diushakan mempunyai kepadatanyang seragam atau atas persetujuan Direksi.

i. Penyambungan Geotextile dengan overlap harus tepat, baik lebarmaupun posisinya agar geotetile tersebut berfungsi selama usia pakaipraduk atau dijahit dengan mesin jahit ketik ganda portable.

j. Penyambungan geotextile dengan cara menjahit harus dengan jahitanganda dengan jarak 50 m sampai dengan 100mm dari tepian lembargeotextile yang disambung. Sambungan diusahakan sesedikit mungkindan harus dengan persetujuan dari Direksi.

k. Penimbunan dan pemadatan material urugan setelah penggelarangeotextile harus dilakukan dengan baik sehingga geotextile tidakmengalami beban melebihi tegangan ijinnya.

l. Peralatan konstruksi tidak boleh berada langsung diatas geotextile danbaru dijinkan beroperasi diatas geotextile bila tebal urugan telahmencapai minimal 30 cm.

m. Kerusakan geotextile selama proses penimbunan material urugan harusdiperbaiki atas petunjuk Direksi.

3.2. Geotextile sand container

Sebelum pengisian, harus dipersiapkan personel dan sarana untukpenutupan/ penjahitan tutup kantong geotextile dari supplier yangdisetujui oleh konsultan/ pemilik. Kantong geotextile hanya boleh diisi 80%dari volume maksimum dan tidak boleh kurang dari 70%. Material pengisiyang direkomendasi adalah pasir (sand). Apabila material pengisi bukandari pasir/sand, maka harus mendapat persetujuan sebelumnya darikonsultan/pemilik proyek.

Secara umum urutan pengerjaan geotextile sand container adalah berikutini :a. Penyiapan material isianb. Pengisian material ke dalam geotextile sand containerc. Geotextile sand container dijahit untuk penutupand. Pengisian geotextile sand container berikutnyae. Dengan menggunakan clamp shell geotextile sand container di letakkan

di atas dasar laut/sungai

3.3. Metoda Pemasangan Geotextile (Filter cloth) untuk Revetment Dan Groin

a. Melakukan pengukuran ulang untuk mengetahui apakah elevasi tanahasli (pantai) masih sesuai dengan elevasi rencana dasar revetment,karena akibat gelombang laut/pengaruh pasang surut dapatmempengaruhi elevasi dan kedudukan garis pantai.

b. Melakukan perapihan dasar revetment sesuai dengan elevasi rencana.c. Sebelum filter cloth digelar terlebih dahulu dianyam/dijahit dengan

mempergunakan benang Nilon dan jarum jahit tangan sesuai denganlebar kebutuhan yang akan dipasang/digelar.

d. Filter cloth yang sudah dianyam digulungkan ke alat bantu (pipa besi)yang telah diberi gantungan yang berfungsi untuk memudahkan

Page 46: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

46

menggelar dan sekaligus berfungsi sebagai pemberat Geotextile dengandiberi rangka dengan kayu 2/3”.

e. Filter cloth yang sudah digelar pada bagian sisi luar diberi batu yangberfungsi sebagai pengunci, kemudian dilanjutkan dengan pengisianbatu ukuran 10 - 50 kg/unit dengan menggunakan Excavator yangdituangkan kebagian tengah filter cloth yang digelar. Pengisian awalberfungsi juga sebagai pengunci filter cloth yang dituangkan denganbucket excavator secara acak maupun per jarak 1 – 2 meter.

f. Kemudian setelah dipastikan filter cloth tidak akan terlipat dantergantung maka pengisian batu 10 – 50 Kg/Unit dapat dilanjutkandengan menggunakan Excavator atau Loader sampai mencapai elevasiyang ditentukan.

4. PembayaranHarga satuan jenis pekerjaan ini untuk setiap satuan kuantitas sudah termasukpenyediaan bahan (filter cloth), pekerja, peralatan, perkakas dan semua keperluanlainnya atau biaya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebagaimana mestinyadibayar meter persegi.

VI. PEKERJAAN REVETMENT, GROIN DAN JETTY

1. Galian Pasira. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan menggali pasir untuk perapihan

tanah asli guna meletakkan batu;b. Lokasi penggalian yang akan dilaksanakan adalah sepanjang jalur rencana

revetment;c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus terlebih dahulu dilakukan

pengukuran memanjang dan melintang sehingga diperoleh titik-titik elevasidasar yang akurat. Setelah penggalian selesai harus dilakukan pengukurankembali untuk mendapatkan besarnya volume galian yang diratakan;

d. Untuk menentukan titik-titik elevasi, dipasang patok-patok yang berjarakantara 25 meter hingga 50 meter atau sesuai pengarahan Direksi;

e. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator;f. Hasil galian dibuang pada lokasi tempat pembuangan yang aman terhadap

dampak lingkungan atas persetujuan Direksi;g. Tempat pembuangan diupayakan agar tidak berdampak terhadap lingkungan

di sekitar lokasi yaitu dengan membuat benteng atau urugan tanah sesuaipetunjuk Direksi yang biayanya sudah larut dan sudah diperhitungkan padabiaya penggalian;

h. Volume yang dibayar adalah volume galian dihitung dalam satuan meterkubik (m3) sesuai dengan tampang hasil penggalian akhir.

2. Pemasangan Filter cloth (Geotextile)Kondisi garis pantai dievaluasi kembali karena kemungkinan terjadinya perubahanakibat pergerakan pasir sejajar pantai (lifloral drill). Pukulan gelombang padakonstruksi tumpukan batu dapat menimbulkan terjadinya scouring/erosi padadasar Revetment, terutama pada bagian dimana terjadi gelombang pecah, olehkarena itu pada daerah yang mengalami gelombang pecah, konstruksi pondasiRevetment harus lebih dalam.

Untuk mengamankan konstruksi tumpukan batu terletak di pasir, terlepas daritumpukan, mencegah keruntuhan dan scouring, digunakan lapisan selimut ataufilter cloth. Berdasarkan berat dari material batu digunakan filter cloth jenispolythlene yang merupakan lapisan selimut tipis.

Page 47: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

47

Bilamana pondasi konstruksi tumpukan batu terletak di atas pasir, lapisan selimutakan memberikan perlindungan terhadap konstruksi tumpukan batu terhadappukulan gelombang dan arus sepanjang pantai yang memindahkan pasir melaluipori-pori tumpukan batu dan menyebabkan terjadinya penurunan.

Untuk pemakaian filter cloth dapat menggunakan spesifikasi dari pabrik.Spesifikasi filter cloth harus sesuai dengan standar industri.

Kontraktor harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi dalam halpemakaian filter cloth.

Sifat-sifat fisik filter cloth yang diijinkan adalah sebagai berikut :

Berat 350 - 400 gram/m2 (ASTM D 3776) Tebal 2 – 4 mm Kekuatan tegangan tarik minimum 27,5 KN/M ( ASTM D4595) Kerembesan < 10 -3 m/ s.

3. Susunan Batu

3.1. UmumPekerjaan ini terdiri dari susunan batu untuk pondasi (inti/lapisan pengisi)dan lapisan penutup yang posisinya sejajar garis pantai (Revetment). Bentukkemiringan, ketinggian dan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar atauberdasarkan petunjuk Direksi.

3.2. Material

Material susunan batu revetment yang memenuhi persyaratan/spesifikasidan sudah disetujui oleh Direksi.

3.3. Metoda Pelaksanaan

a. Persiapan

Galian pondasi dan pembentukan kemiringan permukaan dimanasusunan batu revetment akan ditempatkan harus dilakukan secara tepatsetelah dilakukan pengecekan potongan melintang dari garis pantai.

Persiapan lokasi penyimpanan material di sekitar lokasi proyek harusmendapat persetujuan dari Direksi.

b. Revetment

- Batu dengan berat < 250 Kg

Batu dengan berat < 250 Kg berfungsi sebagai batu pengunci dandipasang/disusun mulai diatas elevasi batu dengan berat > 1.000 Kg(sesuai gambar). Dipasang dengan menggunakan alat berat(Excavator) mengikuti jalur rencana.

Didalam pemasangan/penyusunan batu ini, agar dapat diatur sisi-sisisudut batu satu dengan batu lainnya dengan memperkecilrongga/pori, sehingga komposisi batu menjadi lebih kompak dankokoh terhadap pengaruh gelombang laut.

- Batu dengan berat 250 Kg – 1.000 Kg

Batu dengan berat 250 Kg – 1.000 Kg merupakan batu primer, yangdipasang dengan menggunakan alat berat Excavator. Batu inidipasang diatas lapisan geotextile hingga mencapai elevasi yangditentukan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu denganberat > 1.000 Kg. Pemasangan batu ukuran ini dilakukan secara hati

Page 48: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

48

– hati untuk mencegah terjadinya kerusakan pada lapisan geotextile.Untuk memperkuat batu satu dengan lainnya, pemasangan dilakukandengan mengatur sisi – sisi sudut batu satu dengan batu lainnyadengan cara memperkecil rongga/pori, sehingga komposisi batumenjadi kompak dan kokoh terhadap pengaruh gelombang laut.

- Batu dengan berat > 1.000 Kg

Batu dengan berat > 1.000 Kg merupakan batu primer yang dipasangdengan menggunakan alat berat Excavator. Batu ini dipasang setelahbatu ukuran 250 Kg – 1.000 Kg mencapai elevasi yang ditentukan,kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu dengan berat < 250Kg sebagai batu mengunci, untuk memperkuat batu satu denganlainnya (menutupi pori/rongga) dipasang batu yang ukurannya lebihkecil dari batu primer. Hal ini diperlukan agar lebih kokoh dankompak.

Untuk lebih jelasnya metode pemasangan batu dengan berat < 250 Kg,batu 250 Kg – 1.000 Kg dan ditambah batu > 1.000 Kg dapat dilihatpada gambar terlampir.

c. Groin Dan Jetty

- Batu dengan berat < 250 Kg

Batu dengan berat < 250 Kg berfungsi sebagai batu pengunci dandipasang/disusun mulai diatas elevasi batu dengan berat > 1.000 Kg(sesuai gambar). Dipasang dengan menggunakan alat berat(Excavator) mengikuti jalur rencana.

Didalam pemasangan/penyusunan batu ini, agar dapat diatur sisi-sisisudut batu satu dengan batu lainnya dengan memperkecilrongga/pori, sehingga komposisi batu menjadi lebih kompak dankokoh terhadap pengaruh gelombang laut.

- Batu dengan berat > 1.000 Kg

Batu dengan berat > 1.000 Kg merupakan batu primer, yang dipasangdengan menggunakan alat berat Excavator. Batu ini dipasang diataslapisan geotextile hingga mencapai elevasi yang ditentukan,kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu pengunci denganberat < 250 Kg. Pemasangan batu ukuran ini dilakukan secara hati –hati untuk mencegah terjadinya kerusakan pada lapisan geotextile.Untuk memperkuat batu satu dengan lainnya, pemasangan dilakukandengan mengatur sisi – sisi sudut batu satu dengan batu lainnyadengan cara memperkecil rongga/pori, sehingga komposisi batumenjadi kompak dan kokoh terhadap pengaruh gelombang laut.

Untuk lebih jelasnya metode pemasangan batu dengan berat < 250 Kg,batu dengan berat < 1.000 Kg dapat dilihat pada gambar terlampir.

4. PembayaranHarga satuan untuk pekerjaan ini harus sudah termasuk semua persyaratanyang ditetapkan proyek seperti test material, pengadaan material, transportasi,peralatan dan upah pekerja juga hal yang berhubungan dengan pemasanganbatu. Untuk pembayarannya dihitung volume batu dalam meter kubik (m3)terpasang yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Prestasi Pekerjaanselama periode pelaksanaan kontrak.

Page 49: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

49

VII. PEKERJAAN BRONJONG

1. U m u m

Bronjong kawat adalah kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis sengyang pada penggunaannya diisi batu – batu untuk mencegah erosi yang dipasangpada tebing – tebing, tepi – tepi sungai, yang proses pengayamannyamenggunakan mesin. Pekerjaan bronjong meliputi pekerjaan-pekerjaan :penyediaan, pengangkutan dan pemasangan kawat bronjong yang diisi denganbatu kali seperti yang ditunjuk pada gambar rencana.

2. Material

Bronjong kawat anyaman pabrikasi (dia.3 mm) atau anyaman manual (dia.4 mm)dengan ukuran sangkar adalah :

- Tinggi : 0,50 meter- Lebar : 1,00 meter- Panjang : 2,00 meter.

Ukuran-ukuran bronjong disesuaikan dengan kondisi lapangan dan harusmendapat petunjuk dan persetujuan pihak Direksi. Pengayaman denganmenggunakan mesin mengacu pada SNI 03-0090-1987 tentang mutu dan carauji bronjong dan kawat bronjong dan syarat bahan baku mengacu pada SNI 03-6154-1999 tentang kawat bronjong. Bentuk dan ukuran kawat bronjong, ukurananyamannya adalah 80 mm x 100 mm atau 100 mm x 120 mm dengan diameterkawat anyaman 3,00 mm, kawat sisi diameter 4,0 mm dan kawat pengikatdiameter 2,0 mm. Toleransi ukuran kotak (panjang, lebar dan tinggi) dandiameter kawat sebesar 10%.Batu untuk pengisi bronjong harus batu yang keras dan tahan lama denganukuran 20 cm – 30 cm dapat berupa batu kali atau batu gunung, dimana batupipih dan panjang tidak boleh dipakai.

3. Pelaksanaan

a. Pemasangan bronjong harus hati-hati untuk mencegah kerusakan lapisansaringan. Sebelum batu diisikan, bronjong ditegangkan sampai bentuk yangdiinginkan.

b. Pengisian mulai dari bagian bawah, krat-krat supaya diletakkan dalam keadaankosong, diisi dengan batu sampai penuh dan kemudian ditutup.

c. Sambungan-sambungan antara bronjong maupun sekat-sekatnya harus diikatdengan kawat dengan mutu yang sama. Bronjong ditempatkan diatas filter yangterbuat dari ijuk sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.

d. Batu isian dipergunakan batu yang keras, tahan lama, tidak rusak dan pecaholeh air. Ukuran batu minimum tidak boleh lebih kecil dari 16 cm, denganukuran batu rata-rata berbentuk sama yang dapat ditahan oleh saringan kawatbronjong.

e. Semua bagian tepi dari bronjong dan matras termasuk panel, dan sekat harusterikat rapat pada kawat sisi panel dan terikat secara mekanikal atau petunjukDireksi, hal untuk menjaga terlepasnya anyaman, diameter kawat pengikatyang menghubungkan antara sisi panel untuk perakitan, pemasangan, matrasberdiameter minimal 2 mm.

f. Setiap bronjong harus dihubungkan dengan ikatan yang didekatnya.g. Sambungan-sambungan vertikal antara bronjong-bronjong yang ditempatkan

pada setiap 2 (dua) lapisan akan disusun bergiliran seperti yang ditunjukkandalam gambar atau petunjuk Direksi.

h. Satuan kuantitas bronjong anyaman mesin adalah unit/buah.

Page 50: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

50

4. Pembayaran

Volume pembayaran bronjong dilakukan berdasarkan atas harga satuan per m³bronjong yang terpasang.

VIII.PEKERJAAN PEMANCANGAN KAYU CERUCUK

1. U m u m

Pekerjaan pemancangan kayu cerucuk meliputi pekerjaan-pekerjaan : penyediaan,pengangkutan dan pemancangan seperti yang ditunjuk pada gambar rencana.

2. Material

Bahan kayu yang dipakai adalah jenis bahan kayu nibung/ kayu bakau denganberdiameter antara 10–15 cm. Apabila menggunakan kayu lain harus mendapatpersetujuan terlebih dahulu dari Direksi

3. Pelaksanaan

a. Sebelum dilakukan pemancangan, maka ujung kayu yang akan dipancangharus dilancipkan terlebih dahulu untuk memudahkan pelaksanaanpemancangan, dan ujung pancang kayu yang dilancipkan sekurang-kurangnya25 cm.

b. Posisi kayu saat pemancangan harus dibuat vertikal dan betul-betul tegak lurussehingga akan diperoleh hasil yang optimal, toleransi kemiringanya hanya 5 %.

c. Pemancangan kayu cerucuk dilakukan sampai mencapai tanah keras atausesuai dengan yang diarahkan oleh Direksi dan kayu cerucuk berada dalamposisi yang stabil dan secara struktural berada dalam kondisi yang kokoh.

d. Untuk kayu penyokong ataupun angker kayu harus dibuat sesuai gambarrencana ataupaun petunjuk Direksi yang biayanya sudah termasuk dalam biayapemancangan.

4. Pembayaran

Volume pembayaran untuk pekerjaan ini adalah per m¹ kayu yang akanterpancang dan masuk kedalam tanah.

IX. PEKERJAAN SHEET PILE

1. Sheet Pile Baja Type FSP – II

1.1. Pekerjaan Pemancangan

Pemancangan sheet pile ini dikerjakan dengan kedalaman yang telahdirencanakan atau sesuai elevasi yang direncanakan dan sampai pada tanahyang keras dengan menggunakan Vibro Hammer, Diesel Hammer atau PileHammer.Dalam pengadaan sheet pile diatas sudah termasuk pembelian, ongkosangkut dan kayu ganjalan untuk menompang tumpukan sheet piledilapangan.Pemasangan sheet pile harus rapi dan sejajar sesuai dengan gambar. Volumepekerjaan yang dibayar untuk pekerjaan pemacangan ini adalah per-metersheet pile yang terpasang.

1.2. Pekerjaan Memotong Kepala Sheet Pile

Pekerjaan memotong kepala sheet pile ini harus dikerjakan untuk meratakankepala sheet pile sehingga didapat permukaan yang rata untukmempermudah pekerjaan capping beton bertulang. Volume pekerjaan yangdibayar untuk pekerjaan ini adalah per-meter kubit yang dipecahkan.

Page 51: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

51

1.3. Pekerjaan Beton Bertulang (Capping Kepala Sheet Pile)

Pekerjaan beton pada pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material,dan cara pelaksanaan. Syarat – syarat bahan/material, vahan tambahan(admixture) dan cara pelaksanaan mengikuti syarat – syarat yang telahdiuraikan sebelumnya pada Spesifikasi Teknis ini.

1.4. Pekerjaan Pembesian dan Penulangan

1.4.1. Semua penulangan harus dari baja U-24 , produksi dalam negeridengan standar industri Indonesia.

1.4.2. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat penulangan danketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam N.I.2, kecuali tertulispada gambar atau ditentukan direksi, bengkokan, penggelasanselimut beton dan detail lainnya. Besi yang dipakai harus bebas darigemuk / pelumas, karat dan kotoran-kotoran lain serta tidakbengkok-bengkok. Diameter besi sesuai yang telah ditentukan,batang dengan berbagai ukuran agar diberikan tanda yang jelas dandikelompokkan terpisah satu sama lainnya.

1.4.3. Selimut/ pelindung beton harus terjamin sesuai dengan gambar baikhorizontal maupun vertikal dengan memasang tahu-tahu beton.

1.4.4. Tulangan harus diikat erat dengan sedikitnya 2 (dua) kali putarandengan kawat beton 1,6 mm, ujung kawat beton agar dipotongsependek mungkin agar tidak mencuat dari keluar dari beton.

1.4.5. Bila pemasangan tulangan selesai dilakukan kontraktor harusmenyiapkan dan mengajukan untuk diperiksa oleh pihak direksi dankonsultan pengawas untuk dilakukan pengecekan akhir kebenaranpenempatan penulangan.

1.4.6. Untuk pekerjaan tulangan menggunakan besi beton dengandiameter 12 mm dan besi beton berdiameter 8 mm untuk besi beheldengan diikat oleh kawat beton.

1.4.7. Volume pekerjaan dibayar untuk pekerjaan ini adalah perkilogram(Kg) berat bersih besi yang terpasang.

1.5. Pekerjaan Pemasangan Sheet Oile Angkur

Pemasangan angker sheet oile angkur dipergunakan buatan pabrikandipasang dengan interval jarak 5 m - 10 m. Pada ujung sheet oile angkur dipasang baut untuk mengikat/tarikan besi.

2. Sheet Pile Beton

2.1. Pekerjaan Pemancangan

Pemancangan sheet pile ini dikerjakan dengan kedalaman yang telahdirencanakan atau sesuai elevasi yang direncanakan dan sampai pada tanahyang keras dengan menggunakan Vibro Hammer, Diesel Hammer atau PileHammer.Dalam pengadaan sheet pile diatas sudah termasuk pembelian, ongkosangkut dan kayu ganjalan untuk menompang tumpukan sheet piledilapangan.Pemasangan sheet pile harus rapi dan sejajar sesuai dengan gambar. Volumepekerjaan yang dibayar untuk pekerjaan pemacangan ini adalah per-metersheet pile yang terpasang.

2.2. Pekerjaan Memecah Kepala Sheet Pile

Pekerjaan memecah kepala sheet pile ini harus dikerjakan untuk meratakankepala sheet pile sehingga didapat permukaan yang rata untuk

Page 52: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

52

mempermudah pekerjaan capping beton bertulang. Volume pekerjaan yangdibayar untuk pekerjaan ini adalah per-meter kubit yang dipecahkan.

2.3. Pekerjaan Beton Bertulang (Capping Kepala Sheet Pile)

Pekerjaan beton pada pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material,dan cara pelaksanaan. Syarat – syarat bahan/material dan cara pelaksanaanmengikuti syarat – syarat yang telah diuraikan sebelumnya pada SpesifikasiTeknis ini.

2.4. Pekerjaan Pembesian dan Penulangan

2.4.1. Semua penulangan harus dari baja U-24 , produksi dalam negeridengan standar industri Indonesia.

2.4.2. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat penulangan danketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam N.I.2, kecuali tertulispada gambar atau ditentukan direksi, bengkokan, penggelasanselimut beton dan detail lainnya. Besi yang dipakai harus bebas darigemuk / pelumas, karat dan kotoran-kotoran lain serta tidakbengkok-bengkok. Diameter besi sesuai yang telah ditentukan,batang dengan berbagai ukuran agar diberikan tanda yang jelas dandikelompokkan terpisah satu sama lainnya.

2.4.3. Selimut/ pelindung beton harus terjamin sesuai dengan gambar baikhorizontal maupun vertikal dengan memasang tahu-tahu beton.

2.4.4. Tulangan harus diikat erat dengan sedikitnya 2 (dua) kali putarandengan kawat beton 1,6 mm, ujung kawat beton agar dipotongsependek mungkin agar tidak mencuat dari keluar dari beton.

2.4.5. Bila pemasangan tulangan selesai dilakukan kontraktor harusmenyiapkan dan mengajukan untuk diperiksa oleh pihak direksi dankonsultan pengawas untuk dilakukan pengecekan akhir kebenaranpenempatan penulangan.

2.4.6. Untuk pekerjaan tulangan menggunakan besi beton dengandiameter 12 mm dan besi beton berdiameter 8 mm untuk besi beheldengan diikat oleh kawat beton.

2.4.7. Volume pekerjaan dibayar untuk pekerjaan ini adalah perkilogram(Kg) berat bersih besi yang terpasang.

3. Pengukuran dan Pembayaran

Harga satuan untuk pekerjaan ini harus sudah termasuk semua persyaratan yangditetapkan seperti pengadaan material, transportasi, peralatan dan upah pekerjadan juga hal yang berhubungan dengan pemancangan unit sheet pile. Untukpengadaan bahan, volume sheet pile yang dibayar adalah unit sheet pile yangsudah terpancang dalam satuan batang seperti yang tercantum dalam DaftarKuantitas dan Harga. Sedangkan untuk pembayaran pemacangan dihitung volumeunit sheet pile yang terpancang dalam satuan m’ seperti yang terdapat dalamDaftar Kuantitas dan Harga. Volume pembayaran dinyatakan dalam Berita AcaraPenyelesaian Prestasi Pekerjaan selama periode pelaksanaan kontrak.

IX. PEKERJAAN JALAN

1. Pekerjaan Base Course

1.1. U m u mLapis dasar untuk jalan akses permanen dan perkerasan harus dibangunsesuai dengan jalur, elevasi, kemiringan, dan ukuran pada Gambar atausesuai petunjuk Direksi.

Page 53: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

53

Material lapis dasar terdiri dari agregat batu pecah atau agregat kerikilpecah bersiku sesuai dengan persyaratan untuk agregat beton dalamSpesifikasi Teknis ini kecuali yang diberikan dalam spesifikasi yang telahditentukan.

1.2. Material

a. Jika material tidak mengandung cukup material rekat alam untukmengikat dengan cepat pada kegiatan watering dan pemadatan, harusditambahkan bahan rekat yang mengandung batu pecah kecil, bahanrekat tanah atau material rekat lainnya yang disetujui oleh Direksi.

b. Jumlah dari bahan rekat yang ditambahkan harus dengan persetujuandari Direksi dan setelah bahan rekat telah ditambahkan, kombinasiukuran dari campuran itu harus dalam batasan seperti di atas.

c. Jumlah berat bahan rekat dari campuran itu tidak lebih dari dua puluhpersen (20 %) dari campuran.

d. Bahan rekat harus dicampurkan secara seragam pada material base padatempat dimana material diproduksi, atau atas persetujuan Direksi, padatempat dimana dilakukan penempatan dan penghamparan dari materialbase.

1.3. Pelaksanaan

a. Kontraktor mengirimkan material lapis dasar dan menempatkannyadalam lapisan di atas sub-base atau subgrade yang telah dipersiapkansebelumnya, sehingga ketebalan setelah pemadatan tidak lebih dari 10centimeter, kecuali jika atas petunjuk atau persetujuan dari Direksi.

b. Setelah material untuk tiap lapis telah ditempatkan maka materialtersebut dicampur/diaduk dan dihamparkan (dalam kadar air yangdiperlukan) dengan alat motor grader atau alat lain yang telah disetujui,sehingga ketebalan lapisan seragam dan distribusi dan gradasi materialyang merata tercapai.

c. Ketika pemuatan dilakukan di atas material yang sebelumnya telahditempatkan, Kontraktor harus menentukan rute dari alat-alat pemuatandi atas material yang sudah ditempatkan sedemikian sehingga perjalananmenyebar secara seragam di seluruh permukaan untuk mendistribusikanefek pemadatan dari alat itu dan untuk meminimalkan rutting danpemadatan yang tidak seragam.

d. Setelah dihamparkan, tiap lapisan harus dipadatkan sampai kepadatanyang ditentukan pada semua lebar lapisan dengan penggilas dengansilinder halus (smooth drum roller), penggilas roda ban (pneumatic-tiredroller), dan alat-alat pemadatan lainnya yang disetujui oleh Direksi.Semua metode pemadatan dan alat-alatnya harus menurut persetujuanDireksi dan detail lengkap dari pekerjaan itu harus diajukan kepadaDireksi untuk persetujuan sebelum awal pekerjaan.

e. Operasi dari alat-alat pemadatan, kontrol kadar air dan persiapanpermukaan lapisan untuk lapisan-lapisan berikutnya sama sepertipemadatan untuk material urugan seperti ditentukan di atas. Penggilasanuntuk tiap lapisan harus maju secara gradual dari sisi ke tengah (centre),paralel dengan centreline jalan, dan harus dilaksanakan secara kontinyusampai seluruh permukaan telah digilas. Ketidak-teraturan ataupenurunan yang terjadi selama penggilasan harus dikoreksi denganmelepas material pada tempat-tempat itu dan menambah ataumengurangi material sampai permukaan seragam yang halus diperoleh.Untuk tempat-tempat yang berdekatan dengan struktur dan tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau roller besar, material harus

Page 54: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

54

dipadatkan dengan alat pemadat mekanik tangan atau stamper (handtamper).

f. Lapisan teratas dari material lapis dasar, harus dikupas dengan graderdan digilas sampai permukaan halus secara merata, bebas dari bentukbergelombang, dan sesuai dengan elevasi dan tampang pada Gambar,atau atas petunjuk Direksi, dengan toleransi + 3 centimeter dalam tiap 5meter.

g. Kontrol kadar air dan kepadatan Kadar air dari material base selama dan setelah pemadatan, seperti

ditetapkan menurut Standar ASTM D2216, harus dalam range dariminus tiga persen (-3 %) sampai dengan plus satu persen (+1 %) darikadar air optimum / optimum moisture content (OMC) sepertididapatkan dari Standard Compaction Test yang dilaksanakanmenurut Standar ASTM D698, dan kadar air ini harus seragam dalamtiap lapisnya.

Tiap lapis dari material base harus dipadatkan sampai kepadatanseragam pada lapisannya, yang harus mempunyai nilai CaliforniaBearing Ratio (CBR) minimal 60, sesuai Standar ASTM D1883.

1.4. Pengukuran dan Pembayaran

a. Pengukuran untuk pembayaran dari lapis dasar akan ditentukan darivolume material yang dipadatkan dalam meter kubik dengan kemiringan,elevasi, dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuaipetunjuk dari Direksi.

b. Pembayaran dari penempatan dan pemadatan dari lapis dasar akandihitung dari harga unit per meter kubik yang telah ditenderkansebelumnya dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan, dimana harga unit itusudah termasuk kompensasi penuh untuk tenaga, peralatan, dan materialtermasuk pemuatan, pengangkutan, penempatan, penyebaran,pembasahan atau pengeringan yang diperlukan, pemadatan,pembentukan dan penyelesaian, pengujian dan item-item lainnya yangdiperlukan dalam penyelesaian pekerjaan.

2. Pekerjaan Surface Course/Perkerasan Makadam

2.1. U m u m

Metode dari konstruksi lapis makadam (macadam) ini secara garis besaradalah sebagai berikut :i. Lapis dasar (base course) jalan harus dilapisi awal dengan lapisan awal

aspal bitumen;ii. Lapisan agregat kasar harus dihamparkan di atas lapis dasar yang telah

dilapisi, dan harus digilas dan diperlakukan dengan bahan rekat aspalbitumen;

iii. Penghamparan pertama dari agregat kunci (key aggregate) harusdihamparkan di atas lapisan agregat kasar dan aspal dan harus digilasdan diperlakukan dengan bahan rekat aspal bitumen;

iv. Penghamparan kedua dari key aggregate harus dihamparkan di ataslapisan agregat kasar, key aggregate, dan aspal; dan harus digilas dandiperlakukan dengan bahan rekat aspal bitumen;

v. Lapisan akhir yang terdiri dari aggregat halus harus digilassepenuhnya.

Kontraktor harus membangun lapis permukaan dari bituminous penetrationmacadam untuk pekerjaan jalan dan area lain yang diperkeras dengan jalur,elevasi, dan kelandaian seperti dalam Gambar atau atas perintah Direksi.Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memelihara semua bagian dari

Page 55: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

55

pekerjaan jalan dan perkerasan yang telah selesai sampai waktu yangdisetujui oleh Pemberi Tugas.

Ketebalan dari lapis atas ini tidak boleh kurang dari enam puluh (60)millimeter kecuali jika ditentukan dalam Gambar atau atas perintah Direksi.

Lapis atas makadam penetrasi bitumen harus dibuat hanya jika permukaanpekerjaan jalan kering dan cuaca tidak berkabut atau hujan.

2.2. Material

Agregat untuk makadam penetrasi bitumen harus terdiri dari batu pecahatau kerikil pecah bersiku sesuai dengan persyaratan yang ditentukan padaSpesifikasi Teknis untuk agregat beton dan Bituminous asphalt untuk lapisawal dan bahan rekat yang telah memenuhi persyaratan teknis.

2.3. Pengambilan contoh dan pengujian

Semua pengujian agregat dan material bitumen pada konstruksi perkerasanharus memenuhi spesifikasi dan Standar seperti ketentuan dan harus diujisesuai persyaratan. Contoh-contoh agregat dan material bitumen bersamadengan hasil-hasil pengujian harus dikirimkan kepada Direksi untukpersetujuan sebelum material-material itu digunakan untuk pekerjaan.Contoh-contoh tambahan dan hasil-hasil pengujian dari agregat danmaterial bitumen mungkin diperlukan oleh Direksi selama konstruksi.Pengambilan contoh dari semua agregat dan material bitumen harus sesuaidengan persyaratan ASTM Designation D75-87, “Sampling of Aggregates”,dan D140-88, “Sampling of Bituminous Materials”.

2.4. Peralatan konstruksiSemua peralatan dan mesin yang digunakan untuk konstruksi perkerasanharus disetujui oleh Direksi. Tipe spesifik dari peralatan yang digunakanadalah atas usul Kontraktor. Peralatan utama yang diperlukan untukkonstruksi perkerasan terdiri atas mesin penghampar agregat (aggregatespreader), alat penyemprot aspal bitumen (pressure distributor), dan mesinpenggilas (roller). Peralatan pelengkap yang diperlukan terdiri atas alatpenyapu, shovel, penggaruk, dan lain-lain.

Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan umum sebagaiberikut :i. Penghampar Agregat (Aggregate Spreader) : Penempatan agregat

langsung pada lapis dasar atau lapis permukaan yang mendahului, danpenggunaan motor grader atau sejenisnya untuk menghamparkanagregat tidak diperkenankan; agregat harus dihamparkan denganbantuan mesin penghampar mekanik yang disetujui oleh Direksi. Jikaterjadi pemisahan agregat selama penanganan maka agregat tersebutharus dicampur ulang sampai bergradasi baik, sebelum dimuat dalammesin penghampar agregat.

ii. Bituminous Asphalt Sprayer : Alat sprayer (pressure distributor) yangdigunakan untuk menyemprotkan lapis awal aspal bitumen dan bahanrekat harus dapat dioperasikan untuk mendistribusikan material secaramerata. Alat sprayer digerakkan dengan unit power yang terpisahuntuk mengoperasikan pompa bitumen. Penyemprotan material aspalbitumen dengan alat yang lain dari pressure distributor tidakdiperkenankan dan alat tersebut harus dapat mengontrol temperaturdalam batasan tertentu secara akurat.

iii. Roller : Penggilas (roller) dapat berupa tipe penggilas silinder halustriple atau tandem dengan berat masing-masing tidak kurang dari 8 tonuntuk tipe statis atau 5 ton untuk tipe getar. Penggilas roda ban

Page 56: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

56

diijinkan untuk digunakan asal dilengkapi dengan ban halus danmempunyai berat tidak kurang dari 10 ton. Penggilas harus dilengkapidengan tangki air dan alat sprinkler untuk menjaga agar roda tetapbasah jika diperlukan, untuk mencegah melekatnya material bitumendan silinder atau roda juga harus dilengkapi dengan alat pengupasuntuk pembersihan.

2.5. Pelaksanaan

Metode konstruksi dan tahapan konstruksi untuk lapisan atas makadampenetrasi bitumen secara umum adalah sebagai berikut :

a. Pelapisan awal dari lapis dasar jalan

Sebelum pelaksanaan pelapisan, lapis dasar jalan harus dipadatkansecara menyeluruh dan telah selesai dengan kelandaian dan tampangmelintang seperti ditunjukkan dalam Gambar. atau atas perintahDireksi dengan toleransi tertentu. Material lepas harus disapudibersihkan. Lapis awal harus diberikan hanya jika permukaan lapisdasar kering dan diberikan dengan jumlah seperti ketentuan.

b. Penghamparan dari agregat kasar – lapis pertama

Lapis agregat kasar dihamparkan dengan jumlah seperti ketentuan padaSub-Bab 6.6.8 di bawah, dengan ketinggian seragam dan denganalinemen, kelandaian, dan tampang melintang yang benar denganbantuan spreader mekanik seperti ketentuan pada Sub-Bab 6.6.5 diatas, ditambah dengan penghampar tangan seperti sekop, garpu, dangaruk.Ukuran partikel agregat sangat besar atau sangat kecil harus digantidengan material yang sesuai sebelum penggilasan dimulai.

c. Penggilasan – lapis pertama agregat kasar

Setelah lapis agregat telah ditempatkan pada seluruh lebar,permukaannya garus digilas. Penggilasan harus dilakukan secaralongitudinal dan dimulai dari tepi luar ke tengah, dan bertautanminimal 30 centimeter untuk tiap strip.Penggilasan harus diteruskansampai tekstur permukaan seragam dan tingkat kepadatan sesuaiketentuan. Ketidak-teraturan yang lebih dari satu (1) centimeter harusdikoreksi dengan melepas dan membentuk lapis agregat ataumenambahkan agregat sesuai keperluan, dan dengan penggilasankembali area tersebut. Lapis agregat kasar yang dipadatkan harus kuat,dan sesuai dengan ketentuan pada Gambar. Untuk tempat-tempat yangdekat dengan struktur seperti dinding dan sebagainya tidakdiperkenankan digunakannya roller; agregat harus dipadatkan denganalat pemadat tangan sampai kepadatan yang ekuivalen dengan lapisanyang dipadatkan dengan roller.

d. Pemberian pertama bahan rekat bitumen

Pemberian pertama bahan rekat bitumen pada agregat kasar yang telahdisiapkan. Bahan rekat harus diberikan hanya jika agregat kasar keringpada setiap ketinggian lapisan.Bahan rekat bitumen harus diberikan secara seragam pada lapisagregat kasar dengan alat penyemprot seperti ketentuan dengan jumlahper meter persegi seperti ketentuan di bawah.

e. Penghamparan pertama agregat kunci – lapis kedua

Segera setelah pemberian bahan rekat bitumen pada lapis pertamaagregat kasar, agregat kunci harus dihamparkan secara seragam padapermukaan dengan alat aggregate spreader dengan jumlah sepertiketentuan. Kegiatan penghamparan agregat kunci harus diperhatikan

Page 57: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

57

untuk mendapatkan keseragaman pemberian, dan jika atas perintahDireksi, permukaan harus disapu dengan push broom atau drag broom.

f. Penggilasan – penghamparan pertama agregat kunci

Penggilasan permukaan dari agregat kunci harus dimulai segera setelahpenghamparan, dilakukan ketika bahan rekat bitumen pada lapisanlapis agregat kasar masih panas, dan diteruskan sampai material padasecara menyeluruh.Penambahan agregat kunci dalam jumlah kecildiberikan sesuai keperluan selama penggilasan.

g. Pemberian kedua bahan rekat bitumen

Setelah penggilasan dari penghamparan pertama agregat kunci telahselesai, permukaan harus dibersihkan dari material lepas, danpemberian kedua bahan rekat bitumen harus dilaksanakan dengan alatsprayer pada jumlah per meter persegi sesuai ketentuan.

h. Penghamparan kedua agregat kunci – lapis ketiga

Segera setelah pemberian kedua bahan rekat bitumen, penghamparankedua dari agregat kunci dilaksanakan secara seragam di ataspermukaan dengan jumlah sesuai ketentuan.

i. Penggilasan – penghamparan kedua agregat kunci

Penggilasan permukaan dari penghamparan kedua agregat kunci harusdimulai segera setelah penghamparan, dilakukan ketika bahan rekatbitumen masih panas. Penghamparan agregat kunci diikuti denganpenggilasan secara menyeluruh dan penyapuan permukaan. Bagianagregat kunci yang dicadangkan selama penghamparan harusditambahkan sesuai keperluan selama penggilasan dan penyapuanberlangsung pada tempat-tempat yang memerlukan material tambahan,agar permukaan yang seragam tercapai. Penggilasan dan penyapuandilanjutkan sampai semua celah terisi.

j. Pemberian ketiga bahan rekat bitumen dan agregat halus lapis teratas

Setelah penggilasan dari penghamparan kedua agregat kunci telahselesai, permukaan harus dibersihkan dari material lepas, danpemberian ketiga bahan rekat bitumen harus dilaksanakan pada jumlahsesuai ketentuan. Permukaan lapisan kemudian ditutup dengan agregathalus, dan harus digilas dan disapu sampai agregat halus menutupsecara seragam pada seluruh permukaan perkerasan.Pada penyelesaian pelapisan, permukaan harus dibersihkan sehinggatidak ada material lepas pada permukaan.

2.6. Pemanasan untuk material bitumenLapis awal aspal bitumen dan bahan rekat harus dipanaskan padatemperatur antara 120 sampai 160 0C, tidak diperkenankan dipanaskan diatas 200 0C.

2.7. Perkiraan jumlah materialPerkiraan jumlah material per meter persegi adalah sebagai berikut :

Penghamparan/Pemberian

Agregat kg/m2 Aspalbitumen

l/m2Kasar Kunci Halus

Lapis awalLapis PertamaLapis KeduaLapis KetigaLapis Terakhir

100 sampai120

--

-13 sampai 1811 sampai 16

-

---

8 sampai 12

0,9 sampai1,2

4,5 sampai5,5

1,8 sampai

Page 58: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

58

- 2,21,5 sampai

1,9-

Berat pada tabel di atas adalah untuk agregat dengan berat jenis 2,65 sesuaiketentuan Standar ASTM C127. Koreksi dilakukan jika agregat kasarmempunyai berat jenis kurang dari 2,65. Jumlah terkoreksi dari agregatkasar merupakan hasil perkalian antara berat per meter persegi denganrasio antara berat jenis agregat kasar yang digunakan dengan 2,65. Jumlahuntuk penghamparan agregat dan pemberian aspal bitumen tiap lapisadalah perkiraan; jumlah pasti harus ditentukan oleh Direksi, berdasarkanpengujian laboratorium dan pengujian lapangan.

2.8. Kontrol ketebalanDireksi harus mengontrol keseragaman ketebalan pada lapisan denganlubang uji jika diperlukan.Umumnya, rangkaian 3 lubang uji digali pada interval jarak 200 meter, satulubang pada tengah, lubang lainnya dekat pinggir atau sekitarperempatnya, atas petunjuk Direksi. Lubang uji harus digali dan diisikembali oleh Kontraktor atas perintah Direksi dan atas biaya Kontraktor.

2.9. Persyaratan permukaanJika diuji dengan crown template, sesuai tampang melintang pada Gambar,variasi permukaan antara dua kontak pada permukaan tidak boleh melebihi10 millimeter; jika diuji dengan straight edge, variasi tersebut tidak bolehlebih dari 6 millimeter.

2.10. Perlindungan perkerasanSelama periode antara persiapan lapis dasar dan penyelesaianpenghamparan agregat halus lapis atas, permukaan perkerasan harusdilindungi dari semua lalu lintas.

2.11. Pengukuran dan pembayarana. Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pelapisan atas makadam

penetrasi bitumen untuk perkerasan akan dibuat dalam luasan meterpersegi sesuai jalur, kelandaian, dan elevasi seperti pada Gambar atauseperti perintah Direksi.

b. Pembayaran pekerjaan pelapisan atas makadam penetrasi bitumenuntuk jalan dan perkerasan akan dibuat pada harga unit per meterpersegi yang ditenderkan dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan, dimanaharga unit termasuk kompensasi penuh untuk biaya pekerja, peralatan,material termasuk prosesnya, pengangkutan, penghamparan,pemberian material bitumen, pemadatan, pembentukan, penyelesaian,pengujian, perawatan dan item-item lainnya yang diperlukan dalampenyelesaian pekerjaan.

X. PEKERJAAN PINTU AIR

1. Spesifikasi Untuk Bangunan Pintu dan Pintu Sorong

1.1. Bangunan Pintu

a. Pintu harus dibuat dengan konstruksi las yang semourna. Daun pintuuntuk bagian (sisi) hulu harus dipotong tepat ukuran. Palang sisi dan

Page 59: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

59

horizontal harus diklem kuat pada permukaan plat dan batang tidak lebihdari 1 mm.Bagian batang/palang yang dilas pada daun pintu, las harus menerusdidua sisi, sedemikian hingga tidak air yang bocor diantara bagian –bagian tersebut.

b. Pintu harus diserahkan komplit dengan segala kelengkapannya, platdinding, rangka, ambang, tangki ulir gear dan material yang dibutuhkan.Semua bagian daripada pintu harus cocok dengan gambar desain.

c. Setelah pemasangan rangka, semua harus ditambat kuat pada bangunandengan baut berjangkar, dan semua rongga yang ada antara rangka danbangunan harus diisi dengan mortar 1 PC : 3 PS sampai Direksimenganggap cukup.

d. Semua pembuatan konstruksi harus sedemian rupa sehingga pintu bebasdari puntiran, bengkok dan deformasi lain menurut anggapan Direksi.

e. Pemakaian karet atau vahan lain untuk seals guna perapat pada pintu –pintu harus sesuai dengan yang diijinkan yang mempunyai efektifitas,keawetan sesuai cuaca Indonesia dan terendam dalam air secara kontinu,dan keterbukaan pada sinar matahari dimungkinkan pemakaian vahankaret sintetik atau plastik yang memenuhi persyaratan.

f. Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai stándar industria untkmemudahkan perakitan, pemasangan dan pemindahan. Semua dimensiyang ada digambar adalah mínimum. Dalam pembuatan harus melebihi(ukurannya) secukupnya, sedemikian hingga tidak ada dimensi yangkurang.

1.2. Pintu Sorong

a. Pintu sorong dapat dioperasikan dan harus diserahkan lengkap termasuktangkai, dan kunci, gear, serta kompling dan lain – lain.Tarikan yang dibutukan tidak boleh lebih keras dari 10 kg untukmembuka atau menutup pintu dan las roda setang harus pada elevasi 0,90diatas bangunan atau paltform dimana operator akan berdiri.

b. Tangkai ulir dan gear harus dibuat presisi sangat tepat. Gear harus daribesi tulang atau selubung/rangka las dilengkapi tutup untuk pemberianpelumas dari gear.

c. Pintu sorong harus seluruhnya shop assembled (rakitan pabrik) ukuranplat dan profil pintu harus sesuai dengan gambar.

2. Spesifikasi Teknik Umum

2.1. Penyiapan bahan – bahan

a. Semua kegiatan, sedapat mungkin dilakukan dalam/sekitar wilayah(proyek)

b. Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek dalampekerjaan konstruksi baja modern. Bahan pada pekerjaan besi harus dijagabersih dan terlindung dari pengaruh cuaca sejauh memungkinkan dalampraktek. Lubang baut harus betul – betul bulat. Ukuran dari lubang bautharus tidak lebih dari 2 mm lebih besar dari diameter nominal(ditetapkan) dari baut dan harus menciptakan putaran yang pas denganbaut.

c. Panjang uliran baut harus sedemikian hingga sehingga seluruh diametertangkai berada dalam daerah geser (shear zone). Baut harus menonjolpaling tidak satu panjang uliran dengan mínimum 3 mm dan maksimum10 mm setelah pergeseran dari mur. Di bawah mur pada baut jangkar dandibawah semua kepala baut dan mur, harus dilengkapi dengan “heavyduty washer”.

Page 60: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

60

Jika baut digunakan dalam permukaan yang miring, harus menggunakan“bevelled washer”. Kepala dari mur harus diputar dengan benar, denganmenggunakan kunci inggris yang cocok dan dengan panjang tidak kurangdari 0,30 m.

d. Untuk drat stang harus dipasang doublé drat.e. Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia Jasa harus membuat dan

menenyerahkan kepada Direksi untuk disetujui, program lengkap yangmenunjukkan :- Type pengelasan

Klasifikasi bahan untuk pengelasan, termasuk ukuran – ukuran yangdiperlukan untuk mewujudkan dimensi spesifikasi setelah pengelasan.Sesudah pengelasan, semua ceceran las harus dibersihakn dan semualubang pori dan berkas – berkas terbakar harus diperbaiki.

- Diameter kawat las dan aliran listrik yang dipakai harus memenuhiketentuan.

2.2. Pemasangan

a. Penyedia Jasa harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti padagambar disain yang disetujui atau atas petunjuk Direksi ditempatpekerjaan, termasuk semua alat alat pelengkap seperti baut jangkar,penahan, seal (penguat) dan sebagainya.

b. Semua bagian yang ditanam harus ditumpu kuat (rigid) dan diteliti/tepatsebelum dan selama pemasangan. Dinding plat, sandaran dan ambangharus diperkuat seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjukDireksi.

c. Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dandirapikan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus memindahkan sembuakelebihan bahan- bahan dari tempat pekerjaan atau seperti ditunjukkanDireksi.Semua gear reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyakpelumas, sesuai syarat dari pembuat/pabrik. Gear reducer terbuka harusduberi gemuk kualitas baik pada giginya (graphite grease). Semua pelumasdan zat pencuci harus disediakan Penyedia Jasa tanpa tambhan biaya.

d. Penyedia Jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untukjangka waktu pemeliharaan untuk semua bagian pekerjaan dari Kontrakini.

2.3. Test dan Garansi

a. Pada saat penyelesaian pekerjaan, peralatan harus siap untuk ditest,dihadapan Direksi sebelum penyerahannya untuk bisa membuktikan bisadioperasikan dengan memuaskan.Jika ada bagian pekerjaan gagal dioperasikan sesuai dengan ketentuanDireksi, beberapa perubahan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa sesuaiketentuan Direksi tanpa pembayaran ekstra.

b. Pada saat penyerahaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus melaksanakanpemeliharaan selama jangka waktu masa pemeliharaan untuk semuapekerjaan, meliputi perbaikan dari semua kekurangan dan kerusakan yangmungkin terjadi dalam waktu tersebut tanpa biaya tambahan.

2.4. Pengecatan

2.4.1. Bahan – bahan

a. Semua cat harus disediakan dalam keadaan segel pabrik (factoryscaled) kaleng/cap pabriknya akan ditentukan oleh Direksi.

Page 61: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

61

b. Cat yang telah melampaui batas kadaluarsa seperti tertulis padakalengnya tidak boleh dipakai, dan harus segera disingkirkan daritempat pekerjaan.

2.4.2. Pelaksanaan Pengecatan Pekerjaan Baja

Sebelum pengecatan dilaksanakan permukaan harus dibersihkan dandikerjakan atau dicat sebagai berikut :a. Pengecatan dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia,

dalam pelaksanaan pengecatan lapis demi lapis sampai denganketebalan yang ditentukan dimulai dari cat meni lalu cat anti karatdan terakhir dilapis cat bron untuk bagian atas konstruksi.

b. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketikapemasangan di lapangan, dua lapis cat dasar, kecuali ditentukanlain.

c. Yang bersentuhan dengan beton, aspal, ter macadam atau bitumenpenahan air, tidak perlu pengerjaan apa - apa atau pengecatan.

2.4.3. Pengecatan daun pintu/schot balk (daun pintu)

a. Sebelum pengecatan dimulai terlebih dahulu bidang – bidangpermukaan yang akan dicat, dibersihkan dari kotoran – kotorantanah dan Lumpur dan sebagainya.

b. Semua bidang permukaan kayu diketam licin.c. Pengecatan permukaan daun pintu/papan balok sekat dicat 4x

kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

2.5. Pemeriksaan dan Perakitan

2.5.1. Pemeriksaan Bahan dan Mutu

Direksi atau pejabat yang bertugas mengadakan pemeriksaanterhadap bahan – bahan, mutu pekerjaan pabrik, percobaan perakitandi pabrik, harus melakukan pemeriksaan – pemeriksaan.Pemeriksaan meliputi :a. Pemeriksaan baja atau bahan lain yang dipakai untuk memastikan

bahwa bahan diatas sesuai dengan estándar. Laporan percobaankimia dan fisika yang dilakukan pemeriksaan terhadap bahan yangdipakai harus ditunjukkan pemeriksaan

b. Memeriksa ukuranc. Memeriksa pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukand. Memeriksa pembersihan dan pengecatan dari pekerjaan bajae. Percobaan perakitan dan menguji hasilnyaf. Memeriksa cara pengepakan untuk pengiriman

2.5.2. Pengerjaan di lapangan

Penyedia Jasa harus melakukan pekerjaan baja selengkapnya danmenyediakan perancah sementara serta persiapan yang diperlukanuntuk melaksanakan pekerjaan.

Sebelum pelaksanaan dimulai di lapangan Penyedia Jasa harusmenyampaikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan, carayang diusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan baja serta melaksanakanpengaturan dan pencegahan terhadap kecelakaan seperti yangditunjukkan oleh Direksi.

2.6. Permukaan yang Bersentuhan

Page 62: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

62

Kecuali ditentukan lain, jika logam dipasang permanen pada permukaanlogam lain, permukaan logam yang bersentuhan harus dicat dengan dua paíscat bitumen, segera sebelum pemasangan.Alumunium tidak boleh dipasang pada beton basah atau pasangan batu, ataudipasang tetap pada beton yang masih muda. Bila perlu untukmenghubungkan alumunium dengan baja atau besi tulang, kedua permukaanharus dipisahkan dengan vahan pemisah yang disetujui tebalnya tidak kurangdari 1,5 mm.Bila alumunium batang atau bangunan baja dipasang dalam pasangan batu,bata atau beton, permukaan yang bersentuhan harus dicat lebih dahulu danbahan sambungan harus diberi seng.

2.7. Pemasangan Bagian – Bagian

Untuk pemasangan bagian – bagian pekerjaan baja yang tercantum dalampekerjaan beton atau pasangan batu yang permanen maka bagian – bagiandiatas angkur, plat perletakan dan lain – lain harus lebih dahulu daripadabagian lain.

3. Perhitungan dan Pembayaran

Volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yang telahdisetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan (Unit) Buah. Hargasatuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi upah, tenaga,vahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, biaya umum dankeuntungan.

XI. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pekerjaan Drain Hole

a. Drain hole terbuat dari bahan pipa PVC berdiameter 2”, dengan panjang 50 cmdan terdiri dari bahan ijuk, kerikil.

b. Drain hole dipasang pada pekerjaan pasangan batu, sesuai posisi yangdirencanakan.

c. Ujung pipa PVC bagian luar dipotong lancip sesuai kemiringan yangdiperlukan, sedangkan bagian dalam dipotong tegak lurus diberi ijuksecukupnya dan diikat dengan kawat

d. Sewaktu pemasangan, bagian drain hole sebelah dalam (bagian yang diberiijuk) harus diberi kerikil secukupnya dan dipasang miring sesuai kebutuhanagar drain hole dapat bekerja sesuai fungsinya.

e. Pengukuran dan pembayaranTidak diadakan pengukuran untuk pekerjaan ini. Pembayaran dilakukansetelah pekerjaan dipasang dengan baik oleh Kontraktor yang dinyatakanditerima oleh Direksi. Pekerjaan dibayarkan dalam harga satuan buah (bh)sesuai daftar kuantitas dan harga.

2. Pekerjaan Gebalan Rumput

a. Gebalan rumput yang dipakai harus bersih, bebas dari tanaman lain yang tidakdiinginkan.

b. Pekerjaan tersebut harus dilakukan pada seluruh permukaan timbunan tanggulkecuali pada permukaan pasangan seperti Rip-rap, Jalan inspeksi dan bronjong,sisa permukaan lubang galian yang tidak ditutup pasangan seperti pada saluranpelimpah, irigasi, tanggul pematang batas genangan seperti ditunjukkan dalamgambar desain dan tempat lain atas petunjuk Direksi.

Page 63: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

63

c. Gebalan rumput yang dipakasi harus berakar dan dicangkul setebal ± 4 cm.d. Sebelum ditanami dengan gebalan rumput, permukaan lahan perlu dilapisi

dengan jenis tanah humus hasil kupasan setebal 3 cm.e. Gebalan rumput harus segera ditanamkan dalam jajaran bersambung dan

segera disiram air.f. Agar gebalan tidak tergelincir maka harus dipasang pasak bambu sedalam 10

cm.g. Pola penanaman yang digunakan adalah papan catur.h. Pengukuran dan Pembayaran.

Volume pekerjaan yang dibayar untuk pekerjaan Gebalan Rumput adalah hargaper m2, dimana pekerjaan tersebut telah dilaksanakan seperti yang ditunjukkandalam gambar pelaksanaan dan disetujui oleh Direksi.

3. Waterstop

a. Pemasangan water stop dan joint filler dalam bentuk dan ukuran sebagaimanaditentukan dan pada tempat-tempat yang diperlihatkan dalam gambar-gambaratau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

b. Water stop dan Joint filler disediakan dan disimpan pada suatu tempat dengansuatu cara yang akan ditunjukkan oleh Direksi.

c. Semua sambungan di lapangan dan hubungan-hubungan water stop dan jointfiller hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan hubunganyang kedap air dengan segala cara sebagaimana dispesifikasikan pabrikpembuat water stop dan joint filler.

d. Pengukuran dan pembayaranPengukuran kuantitas pekerjaan "Water Stop" dilakukan untuk setiap meterpanjang dari "Water Stop" yang terpasang diukur sepanjang garis tengah (as)dari "Water Stop" sesuai dengan gambar-gambar. Pembayaran untuk "WaterStop" dihitung menurut harga satuan meter panjang (m’) seperti yangtercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan pada Penawaran.Harga satuan harus sudah mencakup semua biaya pengadaan dan pemasangandan biaya-biaya lain pekerjaan terkait.

4. Dowell Bar / Angker

a. Batang pantek (angker) harus disediakan dalam sambungan-sambungankonstruksi dan ekspansi, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar-gambaratau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

b. Suatu batang pantek (angker) harus merupakan suatu batang lurus, bulatberprofil dari kepanjangan 100 cm dan 22 mm, diameter kecuali diperlihatkanlain secara khusus dalam gambar atau ditentukan Direksi.

c. Panjang setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVCdiameter 25 mm bahan-bahan lain yang disetujui untuk mencegah pengikatandan harus ditetapkan pada jarak-jarak sebagaimana diperlihatkan padagambar-gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Setengahnya yanglain harus diikat kuat pada suatu sisi dari sambungan.

d. Pengukuran dan PembayaranPengukuran kuantitas "Dowell Bar" diukur dari jumlah batang yang dipasangdisetiap sambungan seperti diperlihatkan pada gambar-gambar atau menurutperintah Direksi. Pembayaran dihitung menurut harga satuan per buah padaDaftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan dalam Penawaran. Harga satuanharus sudah mencakup biaya untuk pengadaan dan pemasangan yangdiisyaratkan termasuk pengadaan dan penyediaan bahan penutup /pelapisseperti pipa PVC dan biaya-biaya lain yang diperlukan.

5. Wiremesh

a. Wiremesh dipasang sebagai penggati tulangan (pembesian) pada dasar dandinding saluran pasangan beton.

Page 64: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

64

b. Sebelum dilakukan pemasangan, untuk mendapatkan posisi wiremesh sesuaidengan gambar rencana, diperlukan beton tahu sebagai pengganjal. Betontahu ini ditempatkan pada sela – sela antara tanah dan wiremesh dengan posisipenempatan sesuai dengan gambar rencana.

c. Sambungan – sambungan antara lembaran wiremesh harus diikat dengankawat beton, minimal 3 kali lilitan untuk menjamin menyatunya lembar yangsatu dengan lembar lainnya.

d. Pengukuran dan PembayaranPengukuran kuantitas wiremesh diukur dari jumlah m2 yang terpasang padasaluran beton seperti yang diperlihatkan pada gambar – gambar atau menurutperintah Direksi. Pembayaran dihitung menurut harga satuan per m2 dalamDaftar Kuantitas dan Harga jenis pekerjaan dalam penawaran. Harga satuanharus sudah mencangkup biaya untuk pengadaan dan pemasangan yangdisyaratkan.

XI. PEKERJAAN FINISHING

1. Pembongkaran dan Pembersihan tempat Kerja

Setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi dan sebelum disetujui Direksi,kontraktor harus membongkar bangunan –bangunan, sampah barang-barangyang tidak berguna, tangki-tangki penyimpanan, jaringan listrik sementara danbangunan yang ada, kecuali fasilitas-fasilitas yang tercantum dalam speksifikasiumum, menimbun lubang-lubang dan merapikan tempat-tempat yang beronggayang diperlukan selama pelaksanaan dan meninggalkan wilayah kegiatan sepertikeadaan semula sebagaimana ditentukan oleh Direksi.Dalam hal kontraktor menolak atau gagal dalam melaksanakan pekerjaan inidalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diberitahukan oleh Direksi, Bangunan-bangunan dan tambahan-tambahan lainnya menjadi milik pemilik dan selanjutnyaapabila ada kegagalan/kelalaian kontraktor untuk melaksanakannya, makatersebut diambil alih oleh pemberi pekerjaan atas biaya kontraktor.Biaya pembokaran dan pembersihan tempat kerja dan fasilitas/bangunan lainnyaharus sudah larut dalam harga penawaran untuk bermacam-macam item dalamdaftar kualitas dan harga.

2. Yang Harus Diserahkan Pada ProyekDengan selesainya waktu pemeliharaan atau pada tanggal-tanggal yang telah lebihawal dikehendaki oleh Direksi, kontraktor harus mengosongkan dan menyerahkankepada Direksi seperti yang telah ditentukan dalam pasal ini. Semua unitperumahan, kantor dan fasilitas yang lain harus dibersihkan dan dalam keadaaanyang baik, (kecuali untuk membongkar) apabila diserahkan kepada pemberi kerja.

Page 65: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

65

BAGIAN - IVMETODE PENGUKURAN

1. PENDAHULUAN1.1. Volume pekerjaan adalah volume yang dihitung dari gambar dan diperlukan

untuk dapat memberikan ketentuan yang sama dalam mengajukan penawaranyang selanjutnya akan dipakai dasar dan evaluasi terhadap semua penawaran.Apabila kontrak sudah ditandatangani, yang mengikat adalah harga satuanuntuk tiap-tiap pekerjaan, sedangkan volume pekerjaan didapat dariperhitungan kembali berdasarkan kenyataan di lapangan.

1.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak adalah syarat-syarat kontrak,spesifikasi dan gambar-gambar serta dokumen-dokumen lainnya, karenaketentuan-ketentuan tersebut harus dipenuh dalm pelaksanaan pekerjaan.

1.3. Volume pekerjaan yang dipakai dalam dasar menentukan pembayaran adalahsesuai dengan metode pengukuran yang akan diuraikan selanjutnya.

1.4. Harga satuan yang harus dimasukkan dalam volume pekerjaan sudah termasukharga dan pengeluaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, semuaresiko umum, pertanggungjawaban dan kewajiban yang tertera dalam dokumenkontrak.

1.5. Harga satuan pekerjaan tersebut harus dimasukkan pada setiap uraian padadaftar volume dan bila pekerjaan tidak mempunyai harga satuan, sudah harusdiperhitungkan dalam harga lain atau harga satuan pekerjaan dalam volumepekerjaan tersebut.

1.6. Petunjuk dan penjelasan pekerjaan secara umum sudah tercakup dalamspesifikasi dan tidak perlu diulang dalam volume pekerjaan.

1.7. Satuan harga yang tertulis dalam volume pekerjaan harus disesuaikan dengansyarat-syarat kontrak.

2. METODE PENGUKURAN

2.1. Umum2.1.1. Pengukuran

Bila tidak ada petunjuk khusus, semua volume dihitung bersih dari gambarpelaksanaan dan tidak diperhitungkan adanya penyusutan ataupengurangan volume, dan dibulatkan keatas atau ke bawah terhadapangka yang terdekat.

2.1.2 Uraian harga pokokUraian harga pokok pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sub penyediajasa, harus dicantumlan pada volume pekerjaan. Setiap uraian hargapokok harus diikuti dengan:a. Penjelasan mengenai penyediaan buruh apabila tidak ada ketentuan

dalam kontrak terhadap hal berlawanan termasuk:(1). Apabila sub kontraktor yang ditunjuk untuk melaksanakan

pekerjaan dilapangan, diberikan kelonggaran kepadanya untukmenggunakan perancah, ruang makan, pemondokan,pemeriksaana kesehatan yang disediakan oleh kontraktor, berupa:ruangan, perlengkapan kantor, gudang peralatan, bahan,penerangan dan air;

(2). Apabila sub kontraktor yang ditunjuk tidak melaksanakanpekerjaan dilapangan, untuk pekerjaan pembongkaran,menyimpan/mengangkut bahan-bahan yang disediakan danmengembalikan bahan-bahan.

Page 66: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

66

b. Penjelasan yang ditentukan dengan prosentase dari harga pokok sesuaidengan biaya yang diperlukan. Apabila ada barang yang disediakanoleh sub penyedia jasa yang harus digunakan oleh penyedia jasa dalamsetiap uraian pekerjaan harus diuraikan kembali secara terinci daripekerjaan tersebut, dimana bahan-bahan dan barang tersebut harusdisediakan.

2.2. Pembersihan lapanganUraian pekerjaan yang terinci harus diberikan kepada pembersihan lapanganyang tidak berbeda sifatnya antara:(1). Daerah berkayu ringan termasuk sawah, daerah terang berumput dengan

pohon-pohon yang jarang;(2). Kampung termasuk dengan tanaman terpelihara dan bangunan kayu yang

kecil dan jarang;(3). Hutan termasuk hutan muda dimana pohon yang jatuh sedikit;(4). Bangunan termasuk pekerjaan batu seperti beton atau pasangan batu kali.

2.3. Pekerjaan Tanah2.3.1. Penggalian dan pengerukan

(1). Uraian pekerjaan harus dibuat secara terperinci untuk penggaliansebagai berikut:(a). Pengupasan muka tanah (m3);(b). Galian tanah biasa (m3);(c). Galian untuk bangunan (m3);(d). Galian untuk pembuangan (m3).

(2). Galian yang berbeda-beda harus dibagi lagi sebagai berikut:(a). Bahan untuk digunakan kembali;(b). Bahan untuk dibuang;(c). Pengangkutan bahan buangan untuk jarak berbeda-beda.

(3). Volume galian kecuali disebutkan lain, harus merupakan isi bersihdari rongga yang dibentuk oleh pemindahan bahan yang digali sesuaidengan spesifikasi dan gambar. Dalam hal ini tidak diberikelonggaran untuk besarnya.

(4). Bahan yang digali harus dianggap bisa dipakai kembali kecualidinyatakan dalam uraian pekerjaan untuk dibuang. Dimana bahanuntuk dibuang dapat disimpan secara langsung di dekat hasil galian,kecuali pengangkutan dicantumkan dalam uraian pekerjaan.

(5). Bahan yang harus digali dianggap bahan asli, kecuali tanah cadasatau permukaan tanah apabila tidak dicantumkan dalam uraianpekerjaan.

(6). Volume yang diukur untuk galian sebuah bangunan, pondasi ataupipa adalah volume yang dihitung secara vertikal diatas bagianbangunan, pondasi atau pipa. Galian tambahan untuk ruang kerjatidak diperhitungkan.

(7). Uraian pekerjaan yang terperinci tidak diperlukan untuk menegakkansisi galian.

(8). Volume pekerjaan secara terperinci yaitu bahan keras buatan yangterjadi pada bahan yang harus digali tidak diperhitungkan kecualiapabila volume lebih daripada 1 m3.

(9). Bahan yang digali 2 kali, hanya diukur sejauh yang diminta. Volumeyang diukur dalam pengangkutan 2 kali, akan menjadi ruang kosongyang harus diisi dengan penimbunan sementara pada saat bahandipindahkan.

Page 67: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

67

2.3.2. Penimbunan dan pemadatan, penggolongan dan satuan(1). Uraian pekerjaan harus diberikan secara terperinci untuk setiap

penimbunan yang sifat, tujuan atau metode pelaksanaan yang berbedaseperti berikut:(a). Timbunan kembali pada bangunan m3;(b). Penghamparan dan pemadatan m3

(2). Untuk pekerjaan penimbunan harus diperinci lagi untuk bagian-bagian yang dianggap perlu antara lain:(a). Bahan galian yang dipilih;(b). Bahan asli yang didatangkan dari tempat penggalian;(c). Pengangkutan dengan jarak :

0 - 1 km1 - 2 km2 - 4 km4 - 10 km> - 10 km

(3). Volume timbunan dan pemadatan harus merupakan isi bersih yangditimbun sesuai dengan ukuran dan ketinggian yang terlihat padagambar.

(4). Volume tanggul yang diukur merupakan tanggul yang sudahdipadatkan atau merupakan volume timbunan. Pengukuran volumedari bahan timbunan yang dipadatkan apabila terjadi perbedaanantara jumlah volume bahan timbunan dan volume bahan yangdigali, untuk keerluan penimbunan merupakan volume timbunanyang sama yang dipadatkan. Timbunan tambahan dan pemadatanyang diperlukan akibat penimbunan atau penetrasi pada bahan yangdibawanya akan diukur apabila kedalaman melebihi 75 cm.

(5). Bahan timbunan akan dianggap ditempatkan secara langsung padagalian dimana jarak pengangkutan tidak ditentukan pada uraianpekerjaan.

(6). Bahan timbunana yang dalam uraian pekerjaan diangkut dari luardaerah proyek dianggap pengangkutan tak terbatas yang ditentukansendiri oleh kontraktor.

(7). Bahan timbunan dianggap tanah yang digali kecuali tanah cadas ataupermukaan tanah , apabila tidak dinyatakan dalam uraian pekerjaan.

(8). Timbunan dari galian sekeliling bangunan yang sudah jadi akandiukur hanya sejauh volume yang ditimbun juga diukur sebagaigalian.

(9). Uraian pekerjaan harus dberikan secara terperinci untuk pemadatantanggul dan volume timbunan , apabila terjadi volume pemadatanyang berbeda akan ditentukan dengan bahan timbunan yang sama,untuk itu harus ditentukan pada uraian pekerjaan.

(10).Bilamana bahan harus ditimbuan di bawah air atau pada tanah yanglembek dan volumenya tidak bisa dihitung secara pasti, volumediukur pada banyaknya angkutan ditempat penimbunan ataupenggalian tersebut.

2.3.3. Penggalian dan penimbunan lainnyaPenggolongan dan satuan(1). Uraian pekerjaan harus diberikan secara terperinci untuk gebalan

rumput.(2). Keadaan lapangan, ukuran serta ketebalan bahan yang digunakan

untuk pekerjaan batu kosong ditentukan dalam uraian pekerjaan.

Page 68: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

68

2.3.4 Pekerjaan dengan kerikil, penggolongan dan satuan.Uraian harus diberikan secara terperinci untuk lapisan atas jalan inspeksi.

2.4. Beton dan Beton lainnya2.4.1. (1). Uraian pekerjaan harus diberikan secara terperinci dimana

memerlukan metode pelaksanaan untuk kegiatan pekerjaan yangberbeda seperti berikut :(a). Beton tumbuk yang dicor setempat m3

(b). Beton bertulang dicor setempat m3

(2). Untuk pekerjaan beton tersebut dicor setempat harus diuraikansecara terperinci dan di dalam hal ini sudah termasuk campuranpengecoran dan pemadatan beton, pembersihan dan lebih terperincilagi sebagai berikut:(a). Perbedaan mutu beton;(b). Beton lantai kerja;(c). Beton dasar, plat kaki dan plat dasar tanah.

(3). Volume beton yang diukur harus termasuk:(a). Pembershan penampang besi lainnya.(b). Komponen pengecoran masing-masing denga volume kurang

dari 0,1 m3;(c). Pemotongan dan bagian yang runcing dalam tiap luas

penampang ukuran dari 0,01 m2;(d). Kantong dan lubang dengan volume kurang dari 0,15 m3.

2.4.2. PerancahPenggolongan dan satuan(1). Perancah akan diukur dengan satuan luas dalam m2 untuk

keseluruhan permukaan beton yang dicor setempat yangmembutuhkan dukungan sementara selama pengecoran.

(2). Uraian pekerjaan terperinci harus diberikan untuk:(a). Golongan yang berbeda dari penyelesaian seperti yang telah

diuraikan dalam spesifikasi;(b). Perancah < 4 m;(c). Perancah lainnya.

(3). Perancah akan diukur untuk permukaan samping beton yang dicorsetempat pada waktu penggalian, kecuali beton tersebut betul-betul dibutuhkan untuk dicor pada permukaan yang harus digali.Permukaan samping adalah termasuk permukaan miring belakangdengan sudut tidak melebihi 45 derajat terhadap bidang tegak,terhadap bidang horizontal hanya dibutuhkan sementara selamapengecoran. Uraian pekerjaan harus jelas bahwa perancah untukbagian atas, kecuali pada permukaan miring dengan sudut tidakmelebihi 10 % terhadap bidang tegak.

(4). Perancah untuk permukaan beton sementara , akan diukur padatempat yang ditentukan, tetapi tidak pada tempat yang ditentukanpenyedia jasa. Perancah untuk lantai kerja tidak akan dihitung.

(5). Perancah tidak akan diukur terpisah untuk:(a). Pemotongan dan kemiringan dalam yang luas penampangnya

kurang dari 16 mm;(b). Kantong dan lubang dengan volume kurang dari 0,15 m3.

2.4.3. PembesianPenggolongan dan satuan(1). Pembesian akan diukur dengan berat dalam kg.(2). Masa baja pembesian diambil 785 kg/m per 100 mm2 dari luas

penampang (7,85 t/m3). Masa dari bahan lain diambil seperti

Page 69: 4. Lampiran 3 - Spesifikasi Teknik.pdf

69

yang ditentukan dalam kontrak. Uraian yang terpisah tidakdiperlukan untuk pengikatan pembesian pendukung. Masapembesian yang diukur termasuk masa baja yang mendukungujung pembesian.

(3). Batang pembesian yang tidak bulat penampangnya akandigolongkan dengan diameter batang bulat yang terdaftar dalamgolongan luas penampang melintang yang terdekat.

(4). Batang pembesian dinyatakan kelipatan 3 (tiga) kali lebih tinggidari yang berkutnya dengan diameter lebih dari 12 mm sebelumpembongkaran.

2.5.Pasangan Batu2.5.1. Pasangan batu

Penggolongan dan satuan(1). Volume pekerjaan pasangan diukur dalam m3.(2). Uraian pekerjaan harus teperinci untuk:

(a). Pasangan dengan campuran 1 semen : 3 pasir(b). Pasangan dengan campuran 1 semen : 4 pasir

(3). Untuk sambungan bungkus pipa saluran , pengecatan ataupengikatan tidak diminta uraian secara terinci.

(4). Volume yang diukur termasuk pula sambungan. Tidak adapengukuran atau tambahan terhadap volume yang diukur untukpemotongan arah atau permukaan lain yang direncanakan untukpemotongan arah atau permukaan lain yang direncanakan untuksetiap penampang melintang dari 0,5 m2. Tidak ada penguranganvolume terhadap pembuatan lubang dan bukaan dinding ataupermukaan lainnya untuk setiap luas penampang melintang kurangdari 0,25 m2.