4-gatot s, eksergi jan 2012 , pengaruh sudut chord terhadap efisiensi turbin zanette
DESCRIPTION
Pengaruh Sudut Chord Terhadap Efisiensi Turbin ZanetteTRANSCRIPT
Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 8 No. 1 Januari 2012; 20- 24
20
PENGARUH SUDUT CHORD TERHADAP EFISIENSI
TURBIN ZANETTE
Gatot Suwoto(1), Syaiful(2), S.A. Widiyanto(2)
1).Program Studi Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Semarang 1) Mahasiswa Magister Teknik Mesin Pasca Sarjana UNDIP Semarang
2).Program Studi Magister Teknik Mesin, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
Telp. (024) 7473417, 7478727, 7499585, Fax.(024) 7472396
Abstrak
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sudut chord terhadap efisiensi turbin Zanette.. Metodologi
penelitian meliputi: merancang bangun turbin Zanette dengan variasi sudut chord sudu, melakukan uji
karakteristik turbin Zanette berbagai variasi sudut chord Dari uji karakteristik didapatkan hasil sebagai
berikut : turbin dengan sudut chord 0° memiliki efisiensi 19,337 % pada putaran 150,8 rpm dan tsr 0,88,
turbin dengan sudut chord 5° memiliki efisiensi14,45 % pada putaran 145,4 dan tsr 0,85, turbin dengan
sudut chord 10° memiliki efisiensi 13,41 % pada putaran 145,5 rpm dan tsr 0,85. Turbin dengan sudut
chord 0° memiliki efisiensi tertinggi yaitu 19,337 %, lebih tinggi 4,887 % dibandingkan turbin dengan
sudut chord 5° dan lebih tinggi 5,927 % dibandingkan turbin dengan sudut chord 10° ..
Kata kunci :ZANETTE, variasi sudut chord
1. PENDAHULUAN
Gejolak harga minyak dunia memicu
kenaikan subsidi BBM nasional, termasuk
subsidi untuk listrik, karena kontribusi 60%
biaya produksi listrik nasional berasal dari
BBM. Sejak tahun 2006 pemerintah
menerbitkan kebijakan pengembangan dan
pemanfaatan energi terbarukan. Saat ini
penelitian diarahkan pada pemanfaatan energi
terbarukan sebagai alternatif dari energi
konvensional (energi bahan bakar). Salah
satunya adalah bagaimana memanfaatkan
energi kinetik arus laut dan sungai (Charlier
RH, 2003; Bahaj AS, Myers LE. 2003).
Salah satu turbin yang bisa digunakan adalah
Turbin Air Aliran Silang (Cross Flow Water
Turbine CFWT),
Model-model CFWT yang ada, yaitu
turbin Darrieus, Gorlov, Achard dan Maitre,
serta Zanette, memiliki beberapa kesamaan
antara lain bentuk penampang sudu airfoil
atau hydrofoil, poros tegak dan jumlah sudu 3
dengan sudut chord 0°. Sedang perbedaan
terletak pada bentuk sudu, dimana sudu
turbin Darrieus berbentuk lurus, pada Gorlov
sudu berbentuk helik, pada Achard dan
Maitre sudu berbentuk delta, dan pada
Zanette sudu berbentuk delta trapezoidal.
Mengacu pada model-model CFWT di
atas, penelitian ini bertujuann untuk mengkaji
secara eksperimental pengaruh sudut chord
terhadap unjuk kerja turbin Zanette.
1.1. Konsep Turbin Aliran Silang (CFWT)
Turbin air aliran silang adalah suatu
alat konversi energi yang berfungsi
mengubah energi hidrolik dari aliran arus
sungai atau arus laut menjadi energi mekanik.
CFWT dikembangkan dari turbin Darrieus
(1931) yang digunakan untuk angin. Desain
turbin Darrieus dapat dilihat pada Gambar 1a.
Sudu turbin Darrieus berjumlah 3 dan
berpenampang airfoil yang dipasang tegak
sejajar dengan poros turbin. Desain turbin
Darrieus dikembangkan untuk fluida air oleh
Gorlov (1997). Perbedaan turbin Gorlov
dengan Darrieus terletak pada arah posisi
sudu. Jika sudu Darrieus memiliki arah posisi
tegak, pada turbin Gorlov memiliki arah
posisi helik (Gambar 1b). Turbin-turbin
tersebut kemudian dikembangkan dalam
bentuk yang berbeda oleh Achard dan Maitre
(2004), seperti pada gambar 1c. Sudu turbin
Pengaruh sudut chord terhadap efisiensi turbin Zanette (Gatot S, dkk)
21
Achard dan Maitre di kembangkan dalam
bentuk delta (delta shaped blade).
Gambar 1 Tiga konsep yang berbeda
model-model CFWT: (a) Darrieus 1931, (b)
Gorlov 1997, dan (c) (Achard dan Maitre 2004).
Turbin Zanette merupakan
pengembangan dari Turbin Achard dan
Maitre terdiri dari sudu-sudu delta, terpasang
pada lengan yang terhubung dengan sumbu
rotasi. Turbin Achard dan Maitre mempunyai
profil penampang dengan luasan konstan.
Geometri sudu memiliki ujung bebas,
sehingga dapat dilengkapi dengan sistem
yang membatasi timbulnya gaya hambat
terhadap sudu seperti sayap atau cincin.
Dibandingkan dengan bentuk helik Gorlov,
Kelebihan utama turbin Achard dan Maitre
terletak pada pembebanan hidrodinamik
aksial yang setimbang yang terjadi pada sudu
pada setiap putarannya. Berbeda dengan
sudu-sudu lurus Darius, dimana aliran tidak
bisa secara lengkap melewati sudu, Beban
siklik yang sangat halus dapat mereduksi
fenomena fatik pada sudu dan meningkatkan
umur sudu tersebut. Kelebihan lain sudu
helik dan delta adalah pada self-starting tidak
diperlukan peralatan tambahan.
Turbin dengan sudu-sudu trapesoidal
yang memiliki variasi luas penampang
merupakan desain turbin terbaru yang
dikembangkan oleh J. Zanette dkk (2010).
Turbin Zanette merupakan turbin Achard dan
Maitre, yaitu sama-sama memiliki bentuk
sudu delta. Perbedaannya terletak pada luas
penampang sudu yang bervariasi, sehingga
separoh sudu Zanette berbentuk trapesoidal
dan secara utuh sudu memiliki desain seperti
ekor ikan paus. Bentuk sudu turbin Zanette
dapat dilihat pada gambar 2.4. Geometri sudu
didefinisikan sebagai proyeksi sebuah sayap
trapesoid terhadap bidang umum silinder
yang berhubungan dengan diameter turbin.
Lengan support sudu terletak pada bidang
simetri turbin yang juga memiliki profil
penampang (bidang S Gambar 2.). Profil
sudu dan lengan support diadopsi dari
NACA0018.
Gambar 2. Blade trapezoidal baru CFWT: (a) Turbine, (b) Tampilan top blade,
(c) Pandangan perspective blade. (J. Zanette, 2009)
Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 8 No. 1 Januari 2012; 20- 24
22
Antheaume, dkk. (2008) mengemukakan
bahwa turbin Darrius yang diaplikasikan
sebagai Cross Flow Water Turbin
mempunyai efisiensi sebesar 40,5 %
sedangkan jika diaplikasikan sebagai Axial
Flow Turbine efisiensinya 34,85 % sehingga
CFWT lebih efisien 6% dibandingkan
AFWT.
Georgescu, dkk.(2007),
mengemukakan bahwa aplikasi turbin
Achard pada wind tunnel dengan
memanfaatkan kecepatan aliran angin dengan
aplikasi turbin Achard pada aliran air
menunjukkan kinerja yang hampir sama
sehingga ekspetasi untuk menerapkan hukum
similaritas dalam konsep pengembangan
turbin angin dapat diaplikasikan pada system
konversi energi arus air.
Lebih lanjut Georgescu, dkk.,
(2007) menggunakan sofware Comsol
Multiphysics 2D Flow melakukan simulasi
turbin Achard dengan memodelkan blade
turbin menggunakan profil NACA 4518
hasilnya koefisien drag dan koefisien lift
tidak ada perbedaan dengan profil NACA
0018. Tidak ada perbedaan-perbedaan yang
penting antara Nilai-nilai koefisien-koefisien
hambat dan lift baik bersifat percobaan dan
yang di hitung serta melalui simulasi.
1.2. Performansi turbin air.
Daya yang tersedia pada aliran air (P)
Daya yang tersedia pada aliran mengacu pada
persamaan dibawah ini:
P =
A V
3....( 1 )
dimana adalah masa jenis[ kg/m3]; V
adalah kecepatan aliran air [m / s], A adalah
luas sapuan air [ m2 ]
Tip Speed Ratio (λ)
Tip speed ratio adalah perbandingan
antara kecepatan tangensial sudu-sudu turbin
dengan kecepatan arus aliran air yang
menumbuk sudu- sudu turbin.
......( 2 )
dimana D adalah diameter sudu-sudu
(runner) (m); n adalah Kecepatan putaran
sudu-sudu (rpm), V adalah Kecepatan aliran
air (m/s)
Daya Output turbin (Po)
Daya turbin juga dapat dihitung dengan
mengukur torsi dan putaran yang bekerja
pada poros turbin, dapat dirumuskan (El
Wakil, 1987) :
, Watt........( 3 )
dimana Po adalah daya yang dihasilkan turbin
(Watt), T adalah Torsi (Nm), n adalah
Kecepatan putaran (rpm)
Efisiensi Total Turbin (ηt)
Efisiensi total turbin adalah
perbandingan daya yang dihasilkan pada
poros turbin dengan daya masukan yang
diberikan oleh aliran air penggerak turbin.
..........(4)
dimana adalah efisiensi total turbin,
adalah Jumlah putaran per menit (rpm),
adalah Torsi pada poros turbin (Nm),
adalah Massa jenis air (kg/m3); V adalah
Kecepatan aliran air (m/s); A adalah Luas
sapuan air (m3/s)
2. METODE PENELITIAN
Desain sudu turbin dibuat
menyesuaikan desain sudu turbin Zanette
[2010]. Sudu dibuat dari bahan alumunium
jumlah sudu 3, sudut divariasikan yaitu 0°, 5°
dan 10°. Ukuran Turbin Zanette yang dibuat
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Radius Turbin, R = 60 mm; Tinggi Turbin, H
= 125 mm
Upper Chord Length, Cu = 15,3 mm, Lower
one, C1= 30,51 mm
Pengaruh sudut chord terhadap efisiensi turbin Zanette (Gatot S, dkk)
23
Instalasi Pengujian
Gambar 3. Instalasi pengujian,
komponen utama (a) pompa ; (b)Rangka;
(c)bak air ; (d) pipa instalasi ; (e) pipa bypass
; (f) orifice ; (g) rem cakram ; (h) rumah
turbin ; (i) turbin
Penampang atas rumah turbin pada
saluaran air pengujian turbin (hidrodinamika)
dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Pandangan atas rumah turbin
Pelaksanaan Pengujian
Uji yang dilakukan meliputi uji
karakteristik turbin yang dilakukan terhadap
runner turbin dengan jumlah sudu dengan
sudut chord divariasikan 0°, 5° dan 10°.Hasil
uji berupa grafik karakteristik masing-masing
runner turbin Zanete yang akan dikaji unjuk
kerjanya.
Parameter yang diukur dalam pengujian
adalah beda tinggi tekan cairan manometer
tabung U pada orificemeter, putaran dan torsi
poros turbin. Parameter yang ditentukan
adalah beda tinggi tekan cairan manometer
tabung U pada orificemeter dan merupakan
variabel dalam penelitian ini adalah beban
pada dinamometer prony brake divariasikan
hingga 8 kali, kemudian dengan beda tinggi
tekan cairan manometer tabung U pada
orificemeter yang berbeda dilakukan hal
yang sama untuk setiap runner sudu, dan
setiap variasi dilakukan pencatatan terhadap
parameter-parameter diatas. Hal diatas
dilakukan untuk jumlah sudu yang berbeda p.
Pengolahan dan Analisis data hasil
pengujian diolah untuk mendapatkan debit
aliran air, kecepatan aliran air pada
saluran,daya kinetik aliran air, daya poros
turbin, efisiensi turbin. Hasil pengolahan
kemudian dipajangkan dalam bentuk grafik
karakteristik turbin. Unjuk kerja masing-
masing turbin dibandingkan. Analisis akan
menghasilkan kesimpulan pada turbin air
dengan sudut chord tertentu yang
mempunyai unjuk kerja terbaik.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakeristik efisiensi turbin Zanette dengan
variasi sudut chord 0°, 5° dan 10° dapat
dilihat pada gambar 5 dan 6. Ketiga kurva
dalam gambar 5 dan 6 memiliki tren yang
sama yaitu efisiensi akan meningkat dengan
meningkatnya putaran turbin hingga
mencapai titik maksimum pada putaran,
kemudian menurun dengan bertambahnya
putaran turbin. Efisiensi akan meningkat
dengan bertambahnya tip speed ratio turbin
hingga mencapai titik maksimum, kemudian
menurun dengan bertambahnya tsr.
Kurva-kurva hasil pengujian tersebut
telah memenuhi persamaan 1 s.d. 4 tentang
daya dan efisiensi turbin, dimana torsi yang
dihasilkan oleh interaksi aliran terhadap
sudu-sudu turbin mengakibatkan adanya
putaran turbin sehingga menghasilkan daya
mekanik turbin. Semakin besar torsi yang
dihasilkan oleh aliran semakin besar pula
putaran turbin. Hal ini berarti efisiensi turbin
berbanding lurus dengan kuadrat putaran.
Sehingga setiap kurva efisiensi selalu
memiliki puncak atau efisiensi maksimum
pada putaran tertentu.
Turbin tersebut diuji pada kecepatan air 1,07
m/s dan konstan, sehingga daya input turbin
adalah sama. Efisiensi maksimum dicapai
oleh masing- masing sudut chord adalah
19,337 % pada putaran 150,8 rpm dan tip
Turbin
Dinding
rumah
turbin Pengarah
Arah aliran air
Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 8 No. 1 Januari 2012; 20- 24
24
speed ratio 0,88 (sudut chord 0°), 14,45 %
pada putaran 145,4 rpm dan tip speed ratio
0,85 (sudut chord 5°) dan 13,41 % pada
putaran 145,5 dan tip speed ratio 0,85 (sudut
chord 10°) lihat gambar 5 dan 6.
Gambar 5. Karakteristik efisiensi turbin
Zanette berbagai variasi sudut chord
terhadap putaran turbin
Gambar 6. Karakteristik efisiensi turbin
Zanette berbagai variasi sudut chord terhadap
tip speed ratio turbin
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan sudut chord sangat
mempengaruhi efisiensi turbin dengan sudut
chord 0° memiliki efisiensi tertinggi yaitu
19,337 %, lebih tinggi 4,887 % dari turbin
dengan sudut chord 5° dan 5,927 % dari
turbin dengan sudut 10°
DAFTAR PUSTAKA
Achard J-L, Maitre T. Hydraulic Turbo-
machine, Applicant: INPG (FR),
French patent number: FR 04.50209,
2004.
Achard J-L, Imbault D, Tourabi A.
Turbomachine a` turbines
hydrauliques a` flux transverse a`
force globale de portance re´ duite,
Applicant: INPG (FR), French patent
number: FR 07.58511, 2007.
Antheaume S, Maître T, Achard J-L. 2007, A
Innovative Modelling Approach To
Investigate The Efficiency Of Cross
Flow Water Turbine Farms, 2nd
IAHR International Meeting of the
Workgroup on Cavitation and
Dynamic Problems in Hydraulic
Machinery and Systems Timisoara,
Romania
Charlier RH. A ‘‘sleeper’’ awakes= tidal
current power. Renewable and
Sustainable Energy Reviews
2003;7(6)=515–29.
Georgescu S-C, Georgescu A-M, Bernad SI,
R Susan-Resiga. 2008. 2D Numerical
Modelling Of The Unsteady Flow In
The Achard Turbines Mounted In
Hydropower Farms. IWM 2008
CONFERENCE. Pp. 55-66
J. Zanette, D. Imbault, A. Tourabi. 2010. A
design methodology for cross flow
water turbines. Renewable Energy 35.
pp. 997–1009
0
5
10
15
20
25
0 50 100 150 200 250 300 350
EFIS
IEN
SI (
%)
PUTARAN (RPM)
0 DERAJAT 5 DERAJAT 10 derajat
0
5
10
15
20
25
0,00 1,00 2,00
EFIS
IEN
SI (
%)
TIP SPEED RATIO (λ)
0 DERAJAT
5 DERAJAT
10 DERAJAT