4 cara ampuh optimalisasi hard disk windows

6
4 Cara Ampuh Optimalisasi Hard Disk Windows 7 Posted: March 14, 2011 in Windows 7 0 1. Optimalkan Hard Disk Apakah kamu pernah mengalami kasus seperti berikut ini? Drive C Sahabat pernah tiba-tiba hanya tersisa beberapa megabyte lagi, padahal sehari sebelumnya, Sahabat yakin nyaris 100 persen kalau drive C masih ada lebih dari 1 GB. Setelah itu, Sahabat merasa komputer semakin lelet. Salah satu kambing hitam leletnya komputer, ya sisa kapasitas drive C yg pas-pasan. Nah, salah satu penyebab kapasitas drive C berkurang adalah penggunaan drive C untuk System Restore. Triknya, hapus poin System Restore yg sudah kadaluwarsa alias sudah terlalu lama. Cara lain adalah mengatur jumlah hard disk yg dipakai untuk System Restore agar kita tak perlu berulang kali menghapus poin System Restore. Masuk ke Windows Explorer. Klik kanan pada “Computer”, kemudian klik “Properties”. Klik tab “System Protection” . Ada tombol “Configure” pada bagian Disk Space Usage! Klik disitu. Atur kapasitas hard disk yg hendak digunakan. Jangan terlalu besar, 15 persen dari sisa kapasitas cukuplah. Kamu boleh juga sih menonaktifkan System Restore. Tapi, tanggung sendiri akibatnya kalau suatu saat nanti Windows error. Kalau mau menghapus poin System Restore, tekan “Delete”.

Upload: agus-parwata

Post on 15-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

4 Cara Ampuh Optimalisasi Hard Disk Windows7Posted: March 14, 2011 in Windows 7 01. Optimalkan Hard DiskApakah kamu pernah mengalami kasus seperti berikut ini? Drive C Sahabat pernah tiba-tiba hanya tersisa beberapa megabyte lagi, padahal sehari sebelumnya, Sahabat yakin nyaris 100 persen kalau drive C masih ada lebih dari 1 GB. Setelah itu, Sahabat merasa komputer semakin lelet.Salah satu kambing hitam leletnya komputer, ya sisa kapasitas drive C yg pas-pasan. Nah, salah satu penyebab kapasitas drive C berkurang adalah penggunaan drive C untuk System Restore. Triknya, hapus poin System Restore yg sudah kadaluwarsa alias sudah terlalu lama.Cara lain adalah mengatur jumlah hard disk yg dipakai untuk System Restore agar kita tak perlu berulang kali menghapus poin System Restore. Masuk ke Windows Explorer. Klik kanan pada Computer, kemudian klik Properties.Klik tab System Protection . Ada tombol Configure pada bagian Disk Space Usage! Klik disitu.Atur kapasitas hard disk yg hendak digunakan. Jangan terlalu besar, 15 persen dari sisa kapasitas cukuplah. Kamu boleh juga sih menonaktifkan System Restore. Tapi, tanggung sendiri akibatnya kalau suatu saat nanti Windows error.Kalau mau menghapus poin System Restore, tekan Delete.

2. Mengaktifkan Write CachingDengan mengaktifkan opsi ini, Windows 7 tidak akan menerapkan perubahan data pada disk hingga sistem berada dalam keadaan tidak aktif atau idle sehingga performa komputer pun meningkat.[1] Untuk mengaktifkan, masuk keWindows Explorer. Klik kanan padaComputer, kemudian klikProperties.Klik tabDevice Manager . Ada tombolConfigure pada bagian Disk Space Usage! Klik disitu.[2] Pada jendela Device Manager yg muncul, bukalah cabang Disk Drives. Lantas klik ganda pada nama hardisk Sahabat.

[3] Selanjutnya, bukalah tab Policies pada kotak dialog Device Properties yg muncul. Lantas aktifkan opsi Enable Caching on the Device. Jika sudah klik tombol OK.

3. Menonaktifkan Content IndexingIndexer merupakan sebuah proses yg dijalankan oleh Windows 7 yg bertujuan untuk melakukan index isi sebuah drive ketika Sahabat menambahkan atau mengurangi data. Proses ini akan mempermudah dan mempercepat proses pencarian data. Namun untuk meningkatkan performa komputer sebaiknya non aktifkan opsi ini pada drive yg tidak sering digunakan untuk melakukan pencarian data.[1] Pertama buka Windows Explorer kemudian klik kanan pada drive yg akan dinonaktifkan misal drive C lalu pilihlah Properties.[2] Pada kotak dialog Properties yg muncul bukalah tab General. Lantas nonaktifkan opsi Allow files on this drive to have contents indexed in addition to file properties. Jika sudah klik tombol Apply dan lanjutkan dengan memilih tombol OK.

4. Konversi Hard Disk FAT 16 dan FAT 32 ke NTFSJika dibandingkan dengan file sistem versi sebelumnya yakni File Allocation Table (FAT), maka NTFS memiliki beberapa penyempurnaan. NTFS memiliki performa dan keamanan data yg lebih baik karena menyediakan performa dan keamanan data yg lebih baik karena menyediakan fasilitas File and Folder Permission, Encryption dan File Compression.Jika Sahabat memiliki hardisk dengan file sistem FAT16 atau FAT32, maka Sahabat bisa melakukan konversi yg telah tersedia. Nantinya, jika Sahabat telah melakukan konversi hardisk ke file sistem NTFS, Sahabat tidak bisa melakukan konversi lagi ke file sistem semula. Jika Sahabat ingin menggunakan file sistem FAT lagi, Sahabat harus melakukan format ulang pada partisi hardisk yg bisa mengakibatkan data terhapus.Selain itu, beberapa versi Windows sebelumnya tidak bisa membaca data yg tersimpan pada harddisk yg memiliki file sistem NTFS. Karena itu jika Sahabat masih membutuhkan versi Windows sebelumnya, maka Sahabat tidak perlu melakukan konversi ke NTFS.Jika Sahabat telah yakin untuk melakukan konversi, ikutilah langkah-langkah berikut:[1] Pertama, tutuplah dahulu semua program yg dijalankan pada hardisk yg hendak di konversi. Selain itu, lakukan backup data terlebih dahulu sebelum melakukan konversi guna menghindari hal-hal yg tidak diinginkan walaupun proses konversi ini tidak mempengaruhi dta yg terdapat dalam harddisk.[2] Klik tombol Start > All Program > Accessories.[3] Kemudian klik kanan mouse pada opsi Command Prompt dan pilihlah opsi Run as Administrator yg muncul.

[4] Jika diminta password administrator, masukkanlah password tersebut apda kotak dialog yg muncul.[5] Pada jendela Command Prompt yg muncul ketik convert nama drive: /fs:ntfs. Isikan nama drive dengan huruf yg tertera pada drive yg akan dikonversi. Misal, convert D: /fs:ntfs. Perintah ini berarti bahwa drive D akan dikonversikan ke dalam format NTFS.

[6] Sesudah itu tekan tombol Enter.[7] Nantikan beberapa saat hingga proses konversi selesai dilakukan. Jika proses ini telah selesai, Sahabat akan memperoleh keterangan pada jendela Command Prompt.[8] Untuk memeriksa file harddisk yg telah berhasil dikonversi, maka bukalah Windows Explorer dan klik kanan pada drive yg dikonversi tadi lalu pilih Properties. Sahabat akan mendapati file sistem yg telah berubah.

< Semoga Bermanfaat >