4. balok t

Upload: andi-sompa-rune-exquartfers

Post on 18-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

test..test..

TRANSCRIPT

  • BALOK TTANPA BALOK PADA STRUKTUR BANGUNAN SEBENARNYA PLAT LANTAI ATAU ATAP DAPAT LANGSUNG DILETAKAN DI ATAS KOLOM. AKAN TETAPI HAL INI TENTU MEMERLUKAN KETEBALAN PLAT YANG SESUAI DENGAN POSISI KOLOMNYA.SEHINGGA SEMAKIN BESAR JARAK KOLOM MEMBUTUHKAN TEBAL PLAT YANG SEMAKIN BESAR PULA UNTUK MENYESUAIKAN TINGKAT KEKAKUAN YANG DIBUTUHKAN, DAN HAL INI TENTU MENAMBAH BEBAN STRUKTUR.

  • UNTUK MENGATASI HAL TERSEBUT MAKA PADA UJUNG-UJUNG KOLOM DIPASANGI BALOK-BALOK YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH BALOK INDUK.DAN BIASANYA DIANTARA BALOK INDUK TERSEBUT DIPASANGI JUGA BALOK ANAK UNTUK MEMPERKECIL LENDUTAN PLAT .BIASANYA SAAT PELAKSANAAN PENGECORAN, STRUKTUR TERSEBUT DILAKUKAN SECARA BERSAMAAN SEHINGGA ANTARA BALOK DAN PLAT MENYATU DALAM MEMIKUL BEBAN YANG DISEBUT MONOLIT.PERILAKU MONOLIT BALOK DAN PLAT DALAM MEMIKUL BEBAN MENIMBULKAN TEORI BALOK T UNTUK BAGIAN TENGAH DAN BALOK L UNTUK BAGIAN SAMPING.

  • Untuk perencanaan dan analisis, maka SKSNI T-15-1991-03 menetaqpkan kriteria lebar efektif untuk sayap (flens) sebagai berikut :L = Panjang bentang balok

    beff adalah nilai terkecil dari ketiga nilai di atas

    Balok TBalok L x Lbw + 16 htLnbw + L /12bw + 6 htbw + x Ln

  • Langkah awal perencanaan balok T adalah menentukan apakah perilaku balok T tersebut sebagai balok T persegi atau balok T murni.

    Apabila sebagai balok T persegi, maka prosedur perhitungan sama dengan perencanaan balok persegi biasa dengan ukuran penampang seperti sudah diketahui.

    Sedangkan bila sebagai balok T murni, maka perencanaan dilakukan dengan perkiraan yang kemudian diikuti dengan analisis.

    Adapun langkah-langkah perencanaan balok T adalah sebagai berikut :

    Hitunh momen rencana MUTetapkan tinggi efektif dTetapkan lebar flens efektif beffHitung momen perlawanan MR dengan menganggap seluruh daerah flens efektif adalah daerah tekan

  • 5. Bandingkan MR dengan MU bila : MR > MU balok dihitung sebagai balok T persegi MR < MU balok dihitung sebagai balok T murni

    Bila sebagai balok T persegi, maka langkah selanjutnya adalah

    Hitung

    Hitung rasio penulangan

    Hitung luas tulangan tarik yang dibutuhkan

    Tetapkan jumlah dan diameter tulangan yang akkan digunakan

    Gambar sketsa hasil disain

  • Bila sebagai balok T murni, maka langkah selanjutnya adalah

    Tentukan nilai

    Hitung A s perlu

    Hitung luas tulangan tarik yang dibutuhkan

    Tetapkan jumlah dan diameter tulangan yang akan digunakan

    Gambar sketsa hasil disain

  • CONTOH 1Rencanakan balok T untuk sisitim lantai dengan tebal plat lantai 100 mm dan jarak balok penopang 2 m, panjang bentang balok 7 m dan lebar balok 300 mm, d = 480 mm dan h = 550 mm. Digunakan beton dengan fc = 20 Mpa dan baja dengan fy = 400 Mpa. Momen yang bekerja meluputi momen beban mati MDL = 85 kNm (termasuk berat sendiri) dan momen beban hidul MLL = 170 knm.Penyelesaian :

    MU = 1,2 x MDL + 1,6 x MLL = 1,2 x 85 + 1,6 x 170 = 374 kNm

    Lebar efektif flens

    b1 = x L = x 7000 = 1750 mmb2 = bw+ 16 x ht = 300 + 16 x 100 = 1900 mmb3 = Ln = 2000 mm

    Dipakai beff = 1750 mm (merupakan nilai terkecil)

  • = 0,8 x(0,85x20)x1750x100x(480-1/2x100) = 1023,4 kNmDigunakan 4 batang tulangan sehingga diameter yang digunakan adalah :Dipakai tulangan 4 D 29 = 2643,14 mm2

  • d aktual = h p Ds x DU = 550 40 10 x 29 = 485,5 mm < d OK

    min = 1,4/fy = 1,4/400 = 0,0035

  • GAMBAR SKETSA HASIL DISAIN

  • CONTOH 2Rencanakan balok T dengan beff = 650 mm, bw = 300 mm, h = 550 mm dan ht = 90 mm. Balok T ini memikul MU = 440 kNm, fc = 20 Mpa dam fy = 400 Mpa. Digunakan selimut beton 40 mm dengan beugel D8.PENYELESAIAN = 0,8 x(0,85x20)x650x90x(480-1/2x90) = 346,086 kNmd = h 70 mm = 550 70 = 480 mm

  • Perkiraan jarak lengan kopel momen (z) = d x ht = 480 x 90 = 435 mmdipakai tulangan 2D36 + 1D40 = 3292,40 mm2daktual = h p DS x DU = 550 40 8 x 40 = 482 mmGaya tarik NT = AS x fy = 3292,4 x 400 x 10-3 = 1316,96 kNSeluruh flens sebagai daerah tekan, sehingga gaya tekan total (ND) = 0,85 x fc x beff x ht = 0,85 x 20 x 650 x 90 x 10-3 = 994,50 kNm

  • Karena NT > ND, maka blok tegangan tekan masuk ke dalam daerah badan (web) balokk sehingga menampung selisih gaya sebesar 1316,96 994,5 = 322,46 kN yang bekerja pada badan balok di bawah flens sehingga anggapan sebagai balok T murni memenuhi syarat.

  • min = 1,4 / fy = 1,4 / 400 = 0,0035aktual = AS / (bW x d) = 3292,4 / (300 x 482) = 0,0228 > min OKLetak titik pusat daerah tekan :

    z = d y = 482 63,759 = 418,241 mmMR = x NT x z = 0,80 x 1316,96 x 0,418241 = 440,65 kNm > MU OKAS maksimum = 0,0319 x ht x (beff + bw x ((0,51 x d / ht ) 1 )) = 0,0319 x 90 x (650 + 300 x ((0,51 x 440,65 / 90 )-1 )) = 3155,53 mm2 > As aktual OK

  • GAMBAR SKETSA HASIL DISAIN

  • TUGAS 4

    Rencanakan balok T dengan data-data sebagai berikut :

    ht = 110 mmJarak antar balok = 1,50 mPanjang balok = 6,50 mbw = 250 mmh = 570 mmfc = 25 Mpafy = 500 MpaDs = 8 mmMDL = 80 kNmMLL = 200 kNmDigunakan 3 batang tulangan tarik

    Hitung Diameter tulangan perlu serta gambarkan hasil disain saudara.

  • 2. Rencanakan balok T dengan data-data sebagai berikut :

    ht = 100 mmJarak antar balok = 2,00 mPanjang balok = 2,70 mbw = 240 mmh = 500 mmfc = 20 Mpafy = 500 MpaDs = 8 mmMDL = 70 kNmMLL = 210 kNmDigunakan 3 batang tulangan tarik

    Hitung Diameter tulangan perlu serta gambarkan hasil disain saudara.