4 bab ii clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/afan...

12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele yang merupakan hasil persilangan antara induk betina C. fuscus yang berasal dari Taiwan dengan induk jantan lele C. mossambius yang berasal dari Afrika (Hermawan, 2012). Ciri-ciri khusus ikan lele dumbo dapat dilihat pada bagian tubuhnya yaitu pada bagian kulit yang tak bersisik, mempunyai lendir, badannya memanjang, serta mempunyai bentuk kepala gepeng atau pipih dan pada bagian dorsal serta samping mempunyai pigmen hitam. Apabila terkena penyinaran warnanya akan menjadi pucat serta akan tampak bernoda seperti mozaik hitam putih (Santosa, 1994). Lele dumbo mempunyai mulut yang lebar sehingga mampu memakan berbagai jenis makanan mulai dari zooplankton, sampai hewan-hewan lain yang masih hidup atau sudah mati dengan cara mencabik-cabiknya, karena lele juga dilengkapi gigi-gigi yang kecil pada bagian rahangnya. Dalam mendeteksi mangsanya ikan lele dumbo dilengkapi dengan kumis mandibular yang berfungsi sebagai peraba yaitu dengan cara menggerakkan kumis mandibular tersebut dan di dekat kumis vasal terdapat alat pendengar (olfactory organ) (Najiyati, 1992 dalam Hermawan, 2012). Alat peraba lele dumbo selain digunakan dalam pergerakanya juga digunakan dalam mencari makanan. Cara tersebut memungkinkan ikan lele memperoleh makanan saat malam hari atau 4 PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele

yang merupakan hasil persilangan antara induk betina C. fuscus yang berasal

dari Taiwan dengan induk jantan lele C. mossambius yang berasal dari Afrika

(Hermawan, 2012). Ciri-ciri khusus ikan lele dumbo dapat dilihat pada bagian

tubuhnya yaitu pada bagian kulit yang tak bersisik, mempunyai lendir,

badannya memanjang, serta mempunyai bentuk kepala gepeng atau pipih dan

pada bagian dorsal serta samping mempunyai pigmen hitam. Apabila terkena

penyinaran warnanya akan menjadi pucat serta akan tampak bernoda seperti

mozaik hitam putih (Santosa, 1994).

Lele dumbo mempunyai mulut yang lebar sehingga mampu memakan

berbagai jenis makanan mulai dari zooplankton, sampai hewan-hewan lain yang

masih hidup atau sudah mati dengan cara mencabik-cabiknya, karena lele juga

dilengkapi gigi-gigi yang kecil pada bagian rahangnya. Dalam mendeteksi

mangsanya ikan lele dumbo dilengkapi dengan kumis mandibular yang

berfungsi sebagai peraba yaitu dengan cara menggerakkan kumis mandibular

tersebut dan di dekat kumis vasal terdapat alat pendengar (olfactory organ)

(Najiyati, 1992 dalam Hermawan, 2012). Alat peraba lele dumbo selain

digunakan dalam pergerakanya juga digunakan dalam mencari makanan. Cara

tersebut memungkinkan ikan lele memperoleh makanan saat malam hari atau

4

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 2: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

5

saat kondisi air keruh dan berlumpur, karena pada kondisi tersebut penglihatan

ikan kurang jelas (Mudjiman, 2004).

Dalam pergerakannya ikan lele dumbo menggunakan sirip yang terdiri

dari 5 (lima) jenis sirip, yaitu sirip ekor (caudal), sirip punggung (dorsal), sirip

pada bagian dubur, sirip pectoral (dada), dan sirip perut (ventral). Sirip pectoral

(dada) selain berfungsi sebagai alat gerak juga berfungsi sebagai senjata atau

alat untuk mempertahankan diri karena memiliki struktur yang keras dan sangat

runcing atau yang biasa disebut dengan patil, tetapi pada lele dumbo patilnya

tidak mengandung racun (Rustidja, 2004). Untuk organ pernafasannya ikan lele

dumbo selain menggunakan insang juga dilengkapi dengan labirinth yang

memungkinkan ikan dapat bernafas secara langsung dengan udara, sehingga

mampu bertahan hidup di lumpur saat habitatnya mengalami kekeringan,

bahkan mampu untuk bertahan hidup di luar air untuk beberapa jam dengan

catatan kondisi udara yang cukup lembab (Najiyati, 1992).

Baik lele dumbo jantan atau betina mempunyai alat kelamin yang

terdapat pada suatu papilla (tonjolan) dan terletak tepat di belakang dubur atau

anus. Pada ikan lele dumbo yang belum dewasa gelondongan papilla masih

belum terbentuk, sedangkan pada lele jantan yang sudah dewasa papilla

bentuknya memanjan dan mengarah kebelakang, pada lele betina yang sudah

dewasa papilla berbentuk oval (Santosa, 1994).

Menurut Saanin (1984) klasifikasi ikan lele dumbo adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 3: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

6

Sub Kingdom : Metazoa

Phylum : Vertebrata

Classis : Pisces

Sub Classis : Teleostei

Ordo : Ostariophysoidei

Sub Ordo : Siluroidea

Familia : Claridae

Genus : Clarias

Species : Clarias gariepinus

2. 2. Pakan Ikan

Dalam proses pertumbuhannya ikan sangat memerlukan makanan yang

dapat mencukupi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, vitamin serta zat-zat

lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pertumbuhannya tersebut.

Pakan ikan memiliki fungsi sebagai sumber energi dan zat-zat lain yang

dibutuhkan oleh ikan untuk menunjang pertumbuhan, oleh karena itu pakan

ikan harus tersedia kandungan zat-zat gizi terutama protein dan sumber energi

lainnya dalam jumlah yang cukup besar (Mudjiman, 2004).

Pakan ikan dibagi menjadi tiga yaitu pakan alami, pakan buatan dan

pakan tambahan. Pakan alami yaitu pakan yang berupa organisme hidup yang

tumbuh dalam kolam pemeliharaan lele dan organisme tersebut dapat

dibudidayan oleh manusia, contohnya yaitu Rotifera, Daphnia sp, dan Moina

sp. Pakan buatan adalah pakan ikan yang terbuat dari berbagai campuran pakan

ikan yang diolah dan dibuat dalam bentuk tertentu dan ditambahkan dengan

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 4: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

7

bahan kimia, contohnya adalah pelet. Sedangkan pakan tambahan yaitu segala

macam pakan yang sengaja ditambahkan kedalam kolam pemliharaan ikan

tetapi masih dalam bentuk aslinya tanpa mengalami proses pengolahan terlebih

dahulu, contohnya adalah Cacing, larva lalat dan lain-lain (Mudjiman, 2004).

Kebutuhan pakan ikan dalam proses pembudidayaan adalah proporsi

terbesar dari keseluruhan biaya produksi (Mudjiman, 2004). Pemberian pakan

buatan adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk lebih mengkatkan

pertumbuhan ikan karena didalamnya terdapat kandungan protein dan asam

amino (Unit Pelaksana Pengembangan dan Kerjasama Universitas Jendral

Soedirman Purwokerto, 1997). Menurut Mudjiman (2004) ikan sangat

membutuhkan makanan yang mengandung protein ataupun asam amino karena

zat-zat tersebut sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup

ikan.

Pemberian pakan buatan dalam jumlah yang berlebihan belum tentu

akan menjamin pertumbuhan ikan secara maksimal karena sisa dari pelet yang

mengendap justru dapat merusak kualitas air yang dapat mengakibatkan

gangguan pada ikan, sebagai patokan dalam pemberian jumlah makanan kira-

kira 3-5% dari berat lele keseluruhan, Pakan yang mengandung sumber energi

dan protein yang seimbang akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pada

ikan tersebut (Djarijah, 2006).

Kadar protein yang terrdapat dalam pakan buatan atau pelet sangat

bervariasi sesuai dengan kebutuhan ikan. Kebutuhan tersebut tergantung dari

jenis dan umur ikan. Pada umumnya ikan membutuhan protein dalam jumlah

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 5: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

8

yang besar pada saat ikan masih ukuran dalam ukuran kecil, lalu kebutuhan

protein menurun pada saat ikan sudah besar kemudian kebutuhannya akan

meningkat lagi pada ikan indukan (Watanabe, 1998).

2. 3. Larva Lalat atau Maggot

Lalat adalah insekta yang paling banyak bergerak menggunakan

sayap yang berbentuk membran (Nugroho, 1994). Lalat menyukai tempat

yang berbau busuk, Lalat rumah berukuran kecil, Tubuhnya penuh bulu-bulu

halus terutama pada kakinya. Kepala binatang ini berwarna coklat gelap

dengan sepasang mata yang cukup besar dibanding ukuran kepalanya.

Punggungnya berhias empat garis hitam, sayapnya sepasang berwarna kelabu

dan tembus cahaya (Nugroho, 1994).

Lalat adalah anggota dari ordo Diptera yang pada umumnya

dikelompokan menjadi 3 sub ordoyaitu Nematocera, Brachicera dan

Arthericera. Beberapa jenis lalat yang sering kita jumpai adalah lalat rumah

(Musca domestica), lalat kandang (Stomoxys cvalsitrans), lalat hijau

(Phenesial) (Anonimus, 1991).

2.3.1. Siklus Hidup Lalat

Lalat merupakan salah satu jenis insekta yang mengalami

metamorfosa sempurna dengan stadium telur, larva, kepompong dan

stadium dewasa. Perkembangan lalat dari telur hingga dewasa memerlukan

waktu 7-22 hari, tergantung dari suhu dan jumlah makanan yang tersedia.

Lalat betina pada umumnya telah dapat menghasilkan telur pada usia 4-8

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 6: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

9

hari dengan kuantitas telur 75-150 butir setiap bertelur dan seekor lalat

mampu bertelur 5-6 kali sepanjang hidupnya (Anonimus, 1991).

a. Telur

Lalat dapat bertelur pada bahan-bahan organik yang lembab

(sampah, kotoran binatang dan lain-lain) dan terletak pada tempat yang

tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Telur lalat

berwarna putih dan akan menetas setelah 8-30 jam tergantung dari

suhu sekitar yaitu 16o C – 30oC (Nugroho, 1994).

b. Larva

Pada fase larva suhu yang ideal untuk hidup adalah 30oC -35oC

(Anonimus, 1991). Fase larva dibagi dalam 3 tingkat yaitu:

1) Tingkat I

Telur yang baru menetas disebut instar I berukuran 2 mm,

yang mempunyai warna putih. Instar I tidak mempunyai mata dan

kaki, sangat aktif terhadap makanan kemudian setelah 1-4 hari akan

melepas kulit dan menjadi instar II

2) Tingkat II

Pada tingkat ini larva memiliki ukuran 2 kali lebih besar dari

instar I dan setelah 2-8 hari instar II akan mengelupas kulitnya dan

berubah menjadi instar III

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 7: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

10

3) Tingkat III

Pada tingkatann ini larva memiliki ukuran 12 mm atau lebih,

pada tingkatan ini membutuhkan waktu sekitar 3-9 hari.

c. Pupa (Kepompong)

Pada fase ini jaringan tubuh larva siap menjadi pupa, kulitnya

mengerut, lama dari fase ini adalah sekitar 3-9 hari. Pada fase pupa ini

suhu yang ideal adalah 35oC dan memiliki toleransi kelembaban

sekitar 90% (Nugroho, 1994).

d. Stadium dewasa

Pada saat baru berubah menjadi lalat dewasa, lalat belum dapat

terbang karena sayapnya belum kuat. Lalat dewasa dapat melakukan

perkembangbiakan setelah umurnya 2 hari pada suhu 30oC-35oC.

2. 4. Pertumbuhan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Pertumbuhan adalah terjadinya pertambahan ukuran yang meliputi

pertambahan panjang dan berat dalam kurun waktu tertentu, sedangkan di

dalam suatu populasi pertumbuhan berarti sebagai pertambahan jumlah. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan yakni faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang biasanya susah dikontrol

antara lain genetik, umur, sex dan ketahanan atau resistensi terhadap penyakit

sedangkan faktor eksternal antara lain ketersediaan makanan, tingkat kompetisi,

kualitass air, hama dan penyakit dan faktor fisika, kimia lingkungan lainnya

(Huet, 1990).

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 8: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

11

Faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah sifat

genetiknya, karena benih ikan yang unggul pertumbuhannya akan lebih cepat,

sehingga secara otomatis memperpendek waktu pemeliharaan dan

mempertinggi efisiensi dari penggunaan pakan (Djangkaru, 1975). Untuk lebih

menunjang pertumbuhan ikan supaya lebih efektif serta efisien maka pakan

yang diberikan harus mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh ikan

terutama protein dan sumber gizi lainnya (Watanabe, 1998).

Padat penebaran benih dalam suatu proses budidaya ikan juga dapat

mempengaruhi tingkat pertumbuhan ikan, karena semakin tinggi padat tebar

benih ikan maka tingkat kompetisi dalam mendapatkan makanan juga akan

semakin tinggi, selain itu juga dapat menyebabkan berkurangnya oksigen

terlarut yang secara tidak langsung akan mempengaruhi nafsu makan ikan

(Soetomo, 1998). Padat tebar benih yang cukup ideal dalam proses budidaya

ikan yaitu sekitar 20 ekor/m2 sampai 30 ekor/m2 (Soemarmo,2001)

2. 5. Konversi Pakan (Food Convertion Ratio/FCR)

Konversi pakan adalah suatu indeks dari pemanfaatan total pakan yang

digunakan untuk pertumbuhan, pemanfaatan pakan akan semakin baik bila

angka konversinya pakan semakin kecil (Djangkaru, 1974). Menurut Stickney

(1979) Konversi pakan yaitu perbandingan antara berat pakan yang diberikan

dan berat basah hewan yang dicapai. Nilai tersebut disebut dengan Food

Convercy Ratio (FCR).

Efisiensi dari penggunaan suatu pakan dapat diukur dengan

menggunakan rasio konversi pakan atau Food Convercy Ratio (FCR), yaitu

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 9: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

12

pebandingan antara berat pakan yang digunakan dengan jumlah berat ikan yang

dihasilkan, nilai FCR pakan buatan untuk ikan dan udang berkisar antara 2,0-

2,5 atau kurang dari itu (Mudjiman, 2004). Semakin baik kualitas pakan akan

semakin kecil nilai FCRnya (Djarijah, 2006).

Besar kecilnya nilai konversi pakan tidak hanya tergantung dari jumlah

pakan yang diberikan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti

kepadatan, suhu air dan cara pemberian pakan (Huet, 1990).

2. 6. Efisiensi Pakan

Setiap organisme atau makhluk hidup mempunyai kebutuhan energi

yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh jenis, umur dan ukuran beratnya,

begitu pula dengan kemampuan dalam memanfaatkan energi juga berbeda-

beda. Dengan demikian kandungan nutrisi dari pakan ikan sangat menentukan

pertumbuhan ikan itu sendiri, karena pada umunya ikan yang berukuran kecil

membutuhkan sumber nutrisi yang relatif besar dibandingkan dengan ikan yang

berukuran besar atau sudah dewasa (Djarijah, 2006).

Menurut Buwuno (2002), kualitas suatu jenis pakan ikan pada

umumnya dilihat dari komposisi zat gizinya antara lain yaitu protein, lemak,

karbohidrat, vitamin, mineral dan lainnya. Nilai efisiensi dari suatu pakan

menggambarkan tingkat pemanfaatan pakan pada ikan, semakin tinggi nilai

efesiensi pakan tersebut maka semakin tinggi pula pemanfaatan pakan pada

ikan.

Selain itu nilai efisiensi pakan juga dapat digunakan untuk menentukan

kualitas suatu pakan ikan, karena semakin besar nilai efisiensi pakan maka

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 10: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

13

semakin tinggi kualitas pakan tersebut. Tinggi rendahnya nilai efisiensi pakan

pada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu macam sumber nutrisi dan jumlah dari tiap-tiap

komponen sumber nutirisi dari pakan ikan yang diberikan (Djarijah, 2006).

2. 7. Kualitas Air

Di dalam proses budidaya ikan, kualitas air adalah salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi tingkat kehidupan ikan itu sendiri. Faktor tersebut

meliputi faktor fisika, kimia dan biologi air (Arie, 2000). Kualitas air yang baik

yaitu perairan yang dapat diterima ikan dan tidak berdampak negatif terhadap

pertumbuhan ikan, penetasan telur dan kehidupan ikan (Zonneveld et al., 1991).

Kualitas air sangat memegang peranan penting dalam kehidupan lele dumbo,

tetapi ikan lele dumbo juga mampu bertahan hidup pada kualitas air yang

minimum (Surya, 2003).

Faktor-faktor fisika atau kimia yang mempengaruhi kualitas air yaitu

derajat keasaman air (pH), suhu air, oksigen terlarut (DO), karbon dioksida

bebas dan material biologi lain yang tersuspensi didalamnya (Satyani, 2001).

2.7.1 Suhu

Ikan adalah salah satu binatang berdarah dingin (Poikilothermal)

sehingga metabolisme yang terdapat dalam tubuhnya serta kekebalan

tubuhnya sangat bergantung pada suhu lingkungan atau habitatnya. Suhu

luar yang berfluktuasi terlalu besar akan mempengaruhi metabolisme

ikan. Jika suhu terlalu rendah maka akan mengurangi sistem imunitas

(kekebalan tubuh) ikan, sedangkan jika suhu terlalu tinggi maka ikan

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 11: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

14

dapat dengan mudah terinfeksi bakteri (Satyani, 2001). Menurut Effendi

(1982) suhu yang dapat segera diadaptasi oleh ikan lele dumbo (C.

gariepinus) berkisar pada 24-30 oC dan suhu yang optimal untuk selera

makan adalah pada kisaran 25-27 oC.

2.7.2 Keasaman (pH)

Nilai keasaman atau pH merupakan suatu indikasi atau tanda

kalau air bersifat asam, basa (alkali), atau bersifat netral. Tingkat

keasaman air sangat menentukan kualitas air karena juga menentukkan

proses kimiawi yang terjadi di dalamnya. Penurunan pH air dapat

diakibatkan karena aktifitas ikan yang memproduksi asam. Pada kolam

ikan yang airnya tidak pernah diganti akan menyebabkan pH-nya menjadi

rendah dan dapat mengganggu kelangsungan hidup ikan karena setiap

ikan memiliki toleransi terhadap keasaman (pH) yang berbeda-beda

(Satyani, 2001).

Nilai keasaman berkisar dari 0-14, air dengan pH 0 berarti

sifanya sangat asam dan air dengan pH 14 berarti bersifat basa atau

alkalin.Kedua kondisi air tersebut tidak baik untuk pemeliharaan ikan,

karena kondisi yang baik untuk pemeliharaan adalah air dengan pH netral

yaitu 7. Jika air memiliki terlalu asam atau terlalu basa maka ikan akan

mati (Iskandar & Sitanggang, 2003). Untuk ikan lele sebaiknya dipelihara

pada air dengan pH berkisar antara 6,5-9 karena kondisi tersebut sangat

baik untuk pembenihan dan pembesaran ikan lele dumbo (Soetomo,

1998).

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014

Page 12: 4 BAB II Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan lele ...repository.ump.ac.id/6659/3/AFAN SUGIANTO .... BAB II.pdfpada setiap jenis ikan berbeda-beda, karena nilai tersebut

15

2.7.3 Oksigen Terlarut (DO)

Kebutuhan oksigen dari setiap jenis ikan berbeda-beda

dikarenakan adanya perbedaan sel darahnya. Kadar oksigen air minimum

agar ikan dapat hidup dengan baik adalah 5 mg/l (Satyani, 2001). Dalam

proses pembakaran makanan untuk menghasilkan energi, pertumbuhan

dan reproduksi ikan memerlukan oksigen. Oleh karena itu ketersediaan

oksigen di dalam air sangat menentukan aktivitas, pertumbuhan dan juga

reproduksi ikan (Zonneveld et al., 1991).

Oksigen sangat diperlukan oleh ikan karena oksigen berperan

untuk mendukung metabolisme pada ikan. Kandungan oksigen dalam air

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu temperatur air, tekanan dan garam

terlarut, untuk oksigen terlarut yang optimal bagi ikan lele adalah 5 ppm,

dan akan lebih baik lagi pada 7 ppm, sedangkan untuk batas minimalnya

adalah 2 ppm (Mulyanto, 1992).

PENGARUH PEMBERIAN LARVA LALAT……AFAN SUGIANTO, FKIP UMP 2014