3a.- teori etika

Upload: sigitrahayudi

Post on 03-Mar-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

etika kepolisian bahan kuliah

TRANSCRIPT

  • Pencarian legitimasi etik atas suatu tindakan

    *Dr. Sutrisno

  • Untuk diingat, Pertemuan sebelumnya: What Is Ethics? EtikaAjaran Moral;- Wejangan Moral, khotbah moral, ajaran moral dll.Code Of Conduct;- Kode etik profesi, kebiasaan/ custom, adat, susila /etiket (ettiquette)Filsafat Moral ; Ilmu/pemikiran kritis tentang ajaran dan pandangan moral.yang mengatkan bagaimana kita harus hidup bukan etika, melainkan ajaran moral (Suseno:1989)

    Franz Magnis Suseno (1989)K. Bertens (2005)

  • Apa legitimasi etik(Apa ukuran etik atau tidak etik ?)

    Legitimasi yang mempunyai landasan dasar moral

    Dasar moral: mengukur manusia sebagai manusia

    *

  • Tentang Moral Mengukur manusia sebagai manusiaBaik buruk manusia diukur dari norma moral. Ukuran yang lain : norma profesi, norma hukum, norma adat, norma pendidikan, norma politik dan lain lain. > norma hukum untuk tujuan ketertiban umum, bukan mengukur baik-buruknya manusia. > Moralitas fenomena manusiawi universal.catatan : Norma arti harfiahnya penyiku (perkakas yang digunakan oleh tukang kayu untuk mengukur.

    *

  • Hedonisme:tindakan itu baik sejauh memberikan kesenangan

    Aristipos; Kesenangan yang bersifat aktual, bukan opini atau non-badani. merujuk gurunya (Sokrates): untuk meraih kesenagan harus mengendalikan kesenangan.

    Epikuros; ada kesenangan lain diluar kesenangan badani. Ataraxia ; kebebasan dari keresahan dalam jiwa*

  • Epicurus*

  • Problem IBerhenti pada etika diskriptif; kenyataan bahwa manusia dibimbing oleh kesenangan. tidak bisa masuk pada etika normatif; yang baik secara moral.

    Bagaimana kalau kesenangan orang itu melukai orang lain? *

  • IIKesenangan subyektiv VS

    Kesenangan obyektiv*

  • EudomoniaKebahagiaan ; Keutamaan

    Aristoteles; Berbeda:Orientasi kesenangan Orientasi kehagiaan

    tak kan mengantarkan kepada kebahagiaan *

  • *

    WISDOMPrescription for action

    A Goal of Action

    Moral Virtuescourage, temperance, liberty,ultimate end in life

    Intellectual Virtuesjustice, friendship,understanding,other

    Soulmicro-cosmos

    PRACTICAL ACTION

    Divine Connection

    Intelligence

    Gods Soulmacro-cosmos

    Figure 2-2 The Aristotle Model of Wisdom (4th century B.C.) modeled by Targowski (21st century A.D.)

    Syllogic Process

    Mind

  • Bagaimana mengorientasikan hidup/ tindakan ?

    PengetahuanPengembangan potensi/bakat; otentisitas

    Manusia adalah tugas bagi dirinya sendiri

    hidup yang tidak struggle mind adalah hidup yang tak layak dijalani*

  • *

  • Tanggung Jawabobyektif: manusia tak akan bahagia hanya dengan mengorientasikan diri untuk mengejar kebahagiaan karena cenderung menghadirkan kekhawatiran akan dirinya : tidak otentik.

    : tujuan akhir manusia adalah kemanusiaan

    *

  • UtilitarianNilai GunaNilai guna bagi pribadi (ego) dan nilai guna bagi orang lain penilaian moral; pada nilai guna bagi orang lain .

    Nilai moral atas tindakan diukur dari tujuan dan akibat yang diperhitungkan sebelumnya.

    *

  • Tindakan pada dirinya sendiri tidak diperhitungkan Maka, tidak mudah meyakinkan seorang utulitarianis atas efek baik atau buruk sebuah tindakan sejauh (hanya) menyangkut dirinya. dalam sistem hukum positiv tak dapat mengintervensi keyakinan orang.*

  • DEONTOLOGIKewajibansistem etika ini td peduli pada tujuan yg dipilih bagi perbuatan atau keputusan kita; tapi pada wajib tidaknya perbuatan/keputusan kita.Immanuel Kant (1724-1804); yang disebut baik adalah pada kehendak yang baik. semua hal lain disebut baik secara terbatas. baik jika . Segala yang baik bisa gugur oleh kehendak yang jahat.

    *

  • Jadi, apa yang membuat kehendak menjadi baik?Yaitu ; jika bertindak karena kewajiban. betapapun mulia sebuah tindakan sejauh tidak didasari unsur kewajiban, dari sudut moral netral saja ! (watak; belas kasihan dll. adalah netral secara moral).

    perbuatan disebut baik jika dilakukan hanya karena wajib dilakukan. legalitas .

    *

  • *Tetapi, persoalannya :Bagaimana jika ada dua kewajiban secara bersamaan ?

    W D Ross (18771971) memberikan jalan keluar.

    Kewajiban selalu merupakan prima facie. Artinya, ia hanya sementara sampai adanya kewajiban yang lebih penting dari yang pertama (prima facie).

  • Sekilas untuk refleksiEmpat teori etika tersebut, hemat saya berkembang dan beroperasi secara mengglobal kecuali eudomonia-Aristoteles.

    -- hedonisme dipakai dalam melegitimasi tindakan sosial berbasis ekonomi; utilitarian dan deontoloogi berkembang dalam tindakan sosial berbasis politik dan hukum. eudomonia bergerak pada kecenderungan paralelisme moralitas agama. Problemnya, agama-pun dalam masyarakat modern menjadi komoditas.--- jadi penting mengebalikan eudomonia; masyarakat modern mengembalikannya melalui legitimasi psikologi.*