3.1 seting penelitian 3.2 variabel penelitian dan definisi...

10
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas 3 SD. Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2009: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3.2.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu: 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching. 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

Upload: dinhtuong

Post on 07-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga Tahun Pelajaran

2012/2013. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas 3 SD.

Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2009: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas

(X) dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Quantum

Teaching.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam

penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

Page 2: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

30

3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah:

1. Pengertian Quantum Teaching

Quantum Teaching adalah suatu pembelajaran yang dirancang untuk

memudahkan anak untuk belajar. Pembelajaran Quantum Teaching

merupakan pembelajaran yang dirancang untuk membuat siswa senang dari

permulaan sampai akhir pelajaran. Dengan keadaan yang menyenangkan

tersebut siswamtidak merasa terbebani dalam menerima pelajaran, karena

dalam pembelajaran Quantum Teaching dirancang sedemikian rupa sehingga

siapapun yang mengikuti pelajaran akan merasa senang. Dengan keadaan yang

menggembirakan itu semua materi yang diberikan oleh guru akan mudah

diterima oleh siswa. Dalam pembelajaran Quantum Teaching, siswa mendapat

perhatian apabila siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik. Selain

perhatian, penghargaan dari guru atau dari teman-temannya siswa juga akan

mendukung sehingga siswa akan merasa termotivasi dalam belajar sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar merupakan tujuan dari proses pendidikan yang akan dicapai

mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam rangka memperoleh

suatu perubahan kearah lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat melalui hasil tes

akhir yang diberikan guru kepada peserta didik setelah mengikuti proses

pembelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka-angka.

Page 3: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

31

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian tindakan

kelas (Action Classroom Research) menurut Kemmis & Taggart (Kasbollah,

1998: 113). Alur penelitian tindakan kelas seperti yang tertera pada gambar 1

berikut ini:

Gambar 1

Desain Penelitian

Analisis dan refleksi

tindakan I Masalah

Siklus I Observasi

tindakan I Rencana

tindakah I

Pelaksanaan

tindakan I

Hasil, temuan, kesimpulan,

dan rekomendasi

Analisis dan refleksi

tindakan II

Rencana

tindakah II

Observasi

tindakan II Siklus II

Pelaksanaan

tindakan II

Hasil, temuan, kesimpulan,

dan rekomendasi

Page 4: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

32

3.4 Rencana Tidakan

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

1. Perencanaan

a. Guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan.

b. Guru mempersiapkan alat peraga.

c. Guru menugaskan kepada siswa untuk membawa buku tulis khusus

untuk catatan IPA.

d. Guru mempersiapkan lembar kerja untuk siswa.

2. Tindakan

a. Siswa dikelompokkan menjadi kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.

b. Sebelum memulai pelajaran, siswa diajak untuk bernyanyi

bersamasama.

c. Guru membagikan garnbar macam bentuk energi.

d. Guru menyuruh siswa untuk menuliskan macam bentuk energi yang

terdapat pada gambar tersebut, kemudian siswa disuruh

mengucapkan bersamasama.

e. Guru menjelasakan sumber energi dan penggunaannya

3. Pengamatan

a. Guru mengamati motivasi siswa dalam menerima pelajaran.

b. Guru menyuruh semua siswa untuk mengerjakan lembar evaluasi.

c. Guru mengadakan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa.

4. Refleksi

Guru mengungkapkan hasil pengamatan terhadap siswa tentang

kerjasama dalam kelompok. Hasil pengamatan dicari pemecahannya,

sehingga dalam tindakan siklus II pada perbaikan. Dilakukan tindakan

siklus II karena siklus I belum bisa memenuhi target.

Page 5: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

33

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

Rencana siklus II diawali oleh waktu refleksi pada siklus I yang kemudian

menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk peningkatan

pelaksanan pembelajaran berikutnya.

1. Perencanaan

a. Guru mempersiapkan materi yang akan disampaikan.

b. Sebelum memulai pelajaran, siswa diajak bernyanyi bersama-sama.

c. Semua siswa yang disuruh memperhatikan gambar-gambar tentang materi

aktifitas fisik dan istirahat.

d. Guru mempersiapkan lembar kerja untuk sisiwa.

2. Tindakan

a. Guru mengajak bernyayi bersama sambil memberikan permainan.

b. Guru mengadakan tanya jawab terhadap kemampuan siswa untuk

menyebutkan jenis-jenis gerak benda.

c. Guru bersama siswa membuat semacam rumus untuk mempermudah

dalam menghafal pokok bahasan yang diajarkan, dengan cara mengambil

huruf pertama, kemudian siswa disuruh mengucapkan secara kelompok.

d. Siswa diberi pertanyaan, apabila tidak bisa menjawab diberi hukuman.

3. Pengamatan

a. Peneliti dan guru mengamati partisipasi siswa dalam mengerjakan tugas

kerja kelompok.

b. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan lembar kerja evaluasi.

c. Guru mengadakan penelitian terhadap hasil pekerjaan siswa.

d. Dampak perlakuan siklus II pada siswa.

4. Refleksi

Guru mengungkapkan hasil pengamatan terhadap siswa tentang partisipasi

siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, sikap siswa dalam mengerjakan

tugas dampak perlakuan siklus II.

Page 6: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

34

3.5 Data dan Cara Pengumpulannya

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Data kualitatif yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran

menggunakan model Quantum Teaching yang dilakukan guru.

2. Data kuantitatif yaitu hasil belajar siswa kelas 3 melalui tes tertulis pada setiap

akhir pertemuan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

3.5.2 Cara Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan metode

pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Nasution (1988;59) metode pengamatan menghasilkan data berupa

kegiatan manusia dan situasi sosial serta kontak dimana kegiatan tersebut

berlangsung. Penggunaan metode observasi bertujuan yang menggambarkan

keadaan ruang, peralatan, para pelaku dan juga aktifitas sosial yang sedang

berlangsung.

Observasi meliputi observasi sistematis dan observasi non sistematis.

Observasi sistematis adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan instrumen pengamatan dan dilaksanakan pada waktu kegiatan

belajar berlangsung. Sedangkan observasi non sistematis adalah observasi

yang dilakukan oleh peneliti tanpa menggunakan instrumen pengamatan.

Penulis menggunakan observasi sistematis yang menggunakan pedoman

berupa format observasi. Adapun format observasi terdiri dari nomor urut,

subjek, aspek yang diobservasi. Aspek yang diobservasi terdiri atas perhatian

dalam menerima pelajaran, kerjasama, partisipasi dalam KBM, yang diamati

yaitu perhatian dalam menerima pelajaran, motivasi dalam menerima

pelajaran, kerja sama siswa dalam tugas kelompok dan partisipasi siswa dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Page 7: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

35

Hasil pengamatan yang dicatat adalah perhatian siswa dalam menerima

pelajaran, motivasi siswa dalam mengikuti KBM, kerjasama dalam

mengerjakan tugas kelompok dan partisipasi dalam KBM. Tanggapan dalam

KBM dan dampak tritmen tiap siklus.

Observasi menurut S. Margono (2000;160-161) "Pencatatan data dengan alat

dilakukan seperti check list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala

yang dicatat di dalam daftar rating scale tidak sekedar terdapat nama abjad

yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom

yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejala tersebut. Penjenjangan

mungkin mempergunakan skala 3, 5 dan 7, misal, baik, sedang dan buruk,

(skala 3) sangat baik, baik, sedang, buruk dan sangat buruk (skala 5) luar

biasa, sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk, luar biasa buruk (skala

7)"

Pada penelitian ini menggunakan penjenjangan skala 3 yaitu baik, sedang dan

rendah. Mengenai ketentuan obyek pengamatan termasuk kategori tinggi,

sedang dan rendah dapat dilihat pada lampiran.

2. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelejensi kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 1996;138). Dilihat dari

sasaran yang akan dievaluasi dikenal beberapa macam tes dan alat-alat uku

lain, yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes intelegensi, tes sikap, tes minat dan

tes prestasi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi yaitu

tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah

mengerjakan sesuatu.

Menurut Suharsimi Arikunto (1996;140) mengenai penyusunan tes prestasi

merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran sebagai berikut:

a. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara.

b. Jelas sesuai dengan tujuan instruskional.

Page 8: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

36

c. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil

belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau

pengajaran.

d. Tes prestasi harus berisi aitem-aitem dengan tipe yang paling cocok guna

mengukur hasil belajar yang diinginkan.

e. Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan

penggunaan hasilnya.

f. Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil

ukurnya harus ditafsirkan dengan hasil.

g. Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak

didik.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode penelitian ilmiah yang menggunakan

dokumendokumen sebagai bahan acuan untuk kepentingan penelitian. Dalam

penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah daftar laporan pendidikan

untuk nilai IPA.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang

nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran

berlangsung. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS 17 for windows.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item

total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item

nilai. Sebagai tolok ukur validitas, maka peneliti menggunakan tolok ukur nilai

koefisien korelasi (r) menurut Ali (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2011)

sebagai berikut:

0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

Page 9: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

37

0,81 – 1,00 : validitas sempurna

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes yang digunakan dalam

penelitian ini terhadap 25 siswa diperoleh hasil yang terangkum pada tabel 2

berikut ini:

Tabel 2

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Siklus Kriteria No soal Jumlah

1 Valid 2, 3, 4, 5 ,6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 20, 21, 23, 24.

20

Tidak valid 1, 9, 19, 22, 25 5

2 Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 19, 20, 21, 22, 24

20

Tidak valid 2, 10, 18, 23, 25 5

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Uji

reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal

yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Uji reliabilitas

dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 17 for windows. Pengujian

reliablitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan

menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery (Pedoman skripsi SI

PGSD UKSW, 2011) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi

α> 0,9 : relibilitas memuaskan

Soal dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes menunjukkan ketepatan,

atau apabila tes yang sama tersebut diberikan pada waktu yang berlainan, maka

setiap siswa akan berada dalam urutan/rangking yang sama dalam kelompok.

Uji reliabilitas soal yang telah dilakukan memperoleh hasil reliabilitas

memuaskan karena nilai alpha lebih dari dari 0,9 yaitu siklus I sebesar .864 dan

siklus II sebesar .862. Hasil penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

Page 10: 3.1 Seting Penelitian 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4458/4/T1_292009304_BAB III...3.1 Seting Penelitian. ... menggembirakan itu semua

38

3.7 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan

penggunaaan model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA

siswa kelas 3 SD Negeri Dukuh 01 Salatiga. Sebagai tolok ukur keberhasilan

pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang nilainya mencapai

KKM lebih dari 37 siswa.

3.8 Analisis Data

Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dekriptif

Kualitatif dan Deskripsi Kuantitatif, karena data yang diperoleh akan di analisis

adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (Deskriptif Kualitatif) dan berbentuk

angka-angka (Deskripsi Kuantitatif). Untuk keperluan analisis data kualitatif

diperoleh dari lembar observasi pada setiap siklus I dan siklus II, sedangkan untuk

keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari tes disetiap akhir siklusnya jadi

peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap

siklus.