31 semesta bengkulu selasa, 3 juni ok

1
Pantauan RB, sekitar pukul 07.30 WIB, para siswa kelas X dan XI ber- kumpul di depan pos gerbang sekolah. Mereka memutuskan menolak masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Aksi para siswa di gerbang sekolah ini membuat dewan guru dan kepala sekolah masuk melalui pintu bela- kang. Siswa berteriak meminta agar baju segera dibagikan. Bila baju batal dijahit, siswa mendesak uang yang disetor harus dikembalikan. Tidak hanya menyampaikan tun- tutan, sejumlah siswa mengangkat kayu dan batu menutup jalan gerbang sekolah. Guru tidak ada yang berani melarang dan kepala sekolah keta- kutan dalam ruangan. Kondisi mulai memanas, setelah siswa mengetahui kepsek mau kabur melalui pintu be- lakang. Siswa langsung menghadang, juga menahan sepeda motor Honda Beat milik Kepsek. Motor dibawa di tempat gerbang yang diblokir. Kepala sekolah yang tahu aksi siswa, akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa dan kembali ke da- lam ruangannya, hingga 2 jam kepsek bertahan di ruangannya. Sementara beberapa siswa berjaga-jaga di depan ruangan itu untuk mengantisipasi kepsek pergi meninggalkan sekolah. Melihat situasi demikian, Wakil Kepsek Bagian Sarana, Sofyan mem- beranikan diri mendekati para siswa yang tampak mulai emosi itu. Melalui pendekatan, memberikan pengertian, Sofyan meminta siswa menghentikan aksi itu. “Mari sampaikan tuntu- tan dalam ruangan. Kita melakukan pertemuan membahas masalah ini secara baik-baik. Mari tunjukkan kedewasaan anak-anak sekalian,” ujar Sofyan berupaya membujuk. Pendekatan yang dilakukan Sofyan mengena, perwakilan para siswa ber- sedia mengikuti pertemuan dengan kepsek di dalam ruangan. Dalam pertemuan itu Kepsek menyampaikan permintaan maafnya, keterlambatan pembagian seragam itu bukan sen- gaja dilakukan pihak sekolah. Namun ada kendala di tempat pemesanan seragam itu. Untuk memastikan apa yang dis- ampaikan kepsek itu bukan menga- da-ngada, pihak sekolah mengajak perwakilan para siswa ke tempat men- jahit seragam itu di Kota Bengkulu. Menanyakan langsung apa kendala yang dialami penjahit, sehingga baju tak tuntas sampai waktu dijanjikan. “Siswa dibawa ke tempat tukang jahit seragam itu. Siswa melihat lang- sung kalau seragam mereka masih dikerjakan. Tukang jahit menjanjikan seragam baru bisa dibagikan tanggal 20 Juni mendatang,” kata Sofyan. Sekalipun pihak sekolah menye- butkan keterlambatan pembagian seragam itu lantaran tukang jahitnya telat menyelesaikan pekerjaannya, namun para siswa merasa itu sebagai bukti pihak sekolah tak serius. Seba- gaimana disampaikan perwakilan siswa, Fajar siswa kelas XI. “Waktu yang diberikan untuk men- jahit seragam sudah cukup lama, tetap saja seragam tak selesai sementara ta- hun ajaran segera berakhir. Sekarang kami berikan lagi kelonggaran, bila sampai tanggal 20 Juni tak juga selesai, kembalikan uang kami,” ancamnya. 10 Pengawas ke SMAN 5 Aksi siswa ini mendapat dukugan dari masyarakat, hingga dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Disdikbud Benteng menerima lapo- ran itu langsung mengambil sikap. Sekitar pukul 13.00 WIB, 10 pengawas sekolah dan Kabid Pendidikan Me- nengah (Dikmen), Darpin turun ke SMA Negeri 5. Saat itu juga menggelar rapat dengan guru hingga memutus- kan Kepala sekolah dinonaktif alias dicopot untuk sementara waktu. “Ge- jolak di SMA 5 parah, instruksi kadis Kepsek dinonaktifkan,” ujar Darpin. Tak hanya dinonaktifkan, Daprion kata Darpin, diberikan tugas agar menyelesaikan masalah baju dan mempertanggungjawaban keuangan sekolah. Sementara untuk pelaksana tugas kepsek, ditunjuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana, Sofyan, S.Pd. Dia harus bisa mengembalikan kondisi sekolah agar kondusif, kegiatan belajar mengajar berlangsung lancar.(rif) Sebagaimana diketahui, He dijerat polisi dengan pasal berlapis diantaranya pada 114 dan Pasal 111 Undang-Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam Pasal 114, He Diancam hukuman maksimal 20 ta- hun penjara dan minima l5 tahun lantaran menjadi perantara terhadap pembelian narkoba jenis ganja yang dilakukan Adi- mansyah tersangka yang sudah ditangkap lebih dulu. Selain barang bukti 1 paket besar ganja dan 1 paket sedang yang disita polisi dari tangan Adimansyah, polisi juga mendap- atkan 1 paket kecil seharga Rp 50 ribu di amar He saat dilakukan penggeledahan. Barang tersebut terletak di bawah tempat tidur He. Kepada RB, He mengakui semua yang dituduhkan polisi padanya, termasuk 1 paket kecil ganja di kamarnya tersebut benar miliknya. Ia juga berjanji tidak akan mempersulit penyidikan polisi bahkan sudah membuka beberapa nama pelaku pengedar ganja dan tempat biasa mereka mangkal. “Semuanya sudah saya buka (dengan polisi, red), saya tidak mempersu- lit. Siapa yang terlibat akan saya buka, saya juga tidak ingin sendirian di sini (penjara, red),” kata He. Ia menuturkan jika bandar besar ganja yang menjadi tempatnya membeli ganja tersebut ada di Kota Bengkulu. Sang bandar tersebut termasuk tempat ia dan Adiman- syah membeli barang yang kini disita polisi sebagai barang bukti. “Bandarnya orang Bengkulu (Kota Bengkulu, red), saya sudah ungkapkan semuanya. Kalau memang ada yang saya ketahui pasti saya ungkapkan kepada polisi,” tegasnya. Pacar Hamil, Minta Dinikahi Menariknya lagi, He mengaku jika dirinya berencana menikah dalam waktu dekat ini. Ia yang berstatus Duda, mengakui jika pacarnya kini tengah mengandung anak dari hasil hubungan mereka.“Makanya saya bingung, saat ini pacar saya tengah hamil 1 bulan, rencananya kami akan menikah,” kata He. Sementara itu, motor Yamaha Vixion yang disita polisi dari kediaman Adia- mansyah saat penangkapan sebulan lalu diakui He itu motor milik pacarnya yang sengaja ditinggalkannya lantaran saat itu mendapatkan informasi jika polisi akan datang melakukan penggerebekan. “Kami langsung kabur malam itu, makanya motor mete (pacar, red) saya itu saya tinggalkan,” pungkasnya. Kapolres BU AKBP. Ahmad Tarmizi, SH melalui Kasat Reskrim Iptu. In- dra Parameswara menuturkan masih melakukan pengembangan. Polisi masih menghimpun informasi mengenai ket- erlibatan nama-nama yang disebut He. “Kita masih melakukan penyelidikan pengembangan, kalau memang ada bukti keterlibatan orang lain, tentunya akan kita tindak sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Kasat.(qia) 31 BENGKULU Semesta Rakyat Bengkulu l Selasa, 3 Juni 2014 Kepsek Disandera, Hingga ”Dicopot” Sambungan dari halaman 21 Tersangka Bandar Ganja Ungkap Jaringan... Sambungan dari halaman 21 Tabrak Truk Parkir, Warga... Ditegur, Anak Tikam Bapak... Usai menikam bapaknya, tersangka langsung melarikan diri. Korban yang terluka dan mandi darah itu dilarikan warga ke RSUD Kepahiang melalui jalan Sinar Gunung – Renah Kurung – Kabawetan – Kepahiang. ‘’Sebelum kejadian, pelaku pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Lalu, korban memarahinya. Tak senang, tersangka yang sedang mabuk itu lang- sung menyerang bapaknya dengan pisau. Korban yang tidak menyangka akan diserang tak kuasa menghindar,’’ kata Kapolres Kepahiang, AKBP. Su- darno, S.Sos, MH didampingi Kabag Ops. AKP. SM. Munthe, SH dan Kasat Reskrim, Iptu. Andika Rama. Begitu mendapat laporan, tim Reskrim Pplres Kepahiang langsung bergerak menuju TKP. Kini, lanjut Ka- polres, tersangka yang melarikan diri itu masih diburu. Diperkirakan masih bersembunyi di wilayah Kepahiang. ‘’Kita berharap tersangka menyerah- kan diri,’’ kata Kapolres. (rhy) Data terhimpun, pukul 01.00 WIB Sahroni yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi melaju dari arah simpang tiga lampu merah Kutau menuju Pasar Kutau. Diduga kurang konsentrasi, Sahroni mena- brak truk yang sedang parkir di ping- gir jalan menunggu antrean mengisi solar di SPBU Kutau. Benturan keras membuat sopir truk terkejut. Waktu itu Sahroni bersama motornya terlempar ke tengah jalan setelah me- nabrak sisi kanan belakang truk yang terbuat dari besi itu. Tak ayal bagian de- pan motor Sahroni hancur. Sementara Sahroni yang terlempar mengalami luka dan pendarahan. Korban dilari- kan ke Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna. Setelah sempat mendapat pera- watan, empat jam kemudian pukul 05.00 WIB pagi, Sahroni yang memang sudah kritis tidak dapat diselamatkan. Dia menghembuskan napas terakhir. Kapolres BS, AKBP Abdul Muis, S.IK, melalui Kasat Lantas Iptu Andi Ali Surya, S.IK, didampingi penyidik Unit Laka Bripka Sigit Prihartono, menga- takan kecelakaan yang menewaskan Sahroni merupakan laka tunggal. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kendaraan Sahroni bisa me- nabrak antrean truk yang panjang di pinggir Jalan Kolonel Barlian. Padahal, jalan diketahui memiliki penerangan cukup dan posisi truk memang tidak bergerak alias sedang parkir. ‘’Dugaan kita sementara ini, Sahroni saat berkendaraan kurang kosentrasi dan memacu motor dalam kecepatan tinggi. Kalau tak melihat truk parkir sangat kecil kemungkinan itu meng- ingat ada penerangan di lokasi kecela- kaan,” ujar Sigit. Lanjut Sigit, posisi sopir truk sendiri sedang tidak berada dalam truk. Olah TKP yang dilakukan unit Laka, truk yang diparkir sudah berada di ping- gir jalan, sehingga tidak mengganggu bagian jalan lainnya. “Kalau jam se- gitu kita tahu banyak truk yang antre menunggu solar,” pungkas Sigit.(key) Sambungan dari halaman 21 ARGA MAKMUR – Caleg terpilih DPRD Bengkulu Utara (BU) Asal Partai Golkar Dapil BU III Yanto kemarin dilaporkan ke Panwaskab BU terkait dugaan penggunaan ijazah palsu sewaktu mendaftar sebagai caleg. Laporan tersebut dibuat oleh rekan separtainya, Kusdi. Divisi Hukum dan Penindakan Panwask- ab BU Bejo, S.Pt menuturkan, kemarin (2/6) Kusdi datang sendiri melaporkan dugaan ijazah paket C (setara SMA) yang digunakan Yanto tersebut adalah palsu. “Laporannya sudah kita terima dan sudah kita periksa pelapor dalam kasus ini,” kata Bejo. Diterangkan Bejo, versi Kusdi ia sudah melakukan klarifikasi pada beberapa pihak termasuk pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tertulis dalam ijazah tersebut. Hasilnya, PKBM terkait mera- sa sama sekali tidak menyelenggarakan ujian paket C pada tahun ijazah tersebut dikeluar- kan. “Itu masih pengakuan pelapor dan akan kita klarifikasi lebih dalam lagi pada pihak terkait dalam laporan ini,” terang Bejo. Hari ini, Panwas akan memanggil pen- gelola PKBM untuk diklarifikasi mengenai laporan tersebut. Setelah itu, tentunya panwas juga akan memeriksa Yanto seba- gai terlapor. “Hasil pemeriksaan ini tidak kita laporkan ke polisi melainkan KPU. KPU yang akan kita minta berkoordinasi dengan polisi, karena yang menetapkan syarat caleg itu lengkap dan menetapkan DCT adalah KPU,” terangnya. Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar BU Mahdi Singarimbun, SE menuturkan sudah mendengar sengketa antar calegnya tersebut. Ia menegaskan tudingan Kusdi tersebut tidak benar lantaran secara ber- kas yang diberikan Yanto ke Partai dan dilanjutkan ke KPU sudah sesuai aturan. “Ijazah tersebut sudah dilegalisir Dikbud, aslinya juga sudah saya pegang. Jadi yang palsu itu yang mana, saya sesalkan Pak Kusdi tidak berkoordinasi dengan Partai,” kata Mahdi. (qia) Sambungan dari halaman 21 Caleg Golkar BU Terpilih Dilapor Pakai Ijazah Palsu

Upload: kendys-dreaming

Post on 14-Mar-2016

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Pantauan RB, sekitar pukul 07.30 WIB, para siswa kelas X dan XI ber-kumpul di depan pos gerbang sekolah. Mereka memutuskan menolak masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Aksi para siswa di gerbang sekolah ini membuat dewan guru dan kepala sekolah masuk melalui pintu bela-kang. Siswa berteriak meminta agar baju segera dibagikan. Bila baju batal dijahit, siswa mendesak uang yang disetor harus dikembalikan.

Tidak hanya menyampaikan tun-tutan, sejumlah siswa mengangkat kayu dan batu menutup jalan gerbang sekolah. Guru tidak ada yang berani melarang dan kepala sekolah keta-kutan dalam ruangan. Kondisi mulai memanas, setelah siswa mengetahui kepsek mau kabur melalui pintu be-lakang. Siswa langsung menghadang, juga menahan sepeda motor Honda Beat milik Kepsek.

Motor dibawa di tempat gerbang yang diblokir. Kepala sekolah yang tahu aksi siswa, akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa dan kembali ke da-lam ruangannya, hingga 2 jam kepsek bertahan di ruangannya. Sementara beberapa siswa berjaga-jaga di depan ruangan itu untuk mengantisipasi kepsek pergi meninggalkan sekolah.

Melihat situasi demikian, Wakil Kepsek Bagian Sarana, Sofyan mem-beranikan diri mendekati para siswa

yang tampak mulai emosi itu. Melalui pendekatan, memberikan pengertian, Sofyan meminta siswa menghentikan aksi itu. “Mari sampaikan tuntu-tan dalam ruangan. Kita melakukan pertemuan membahas masalah ini secara baik-baik. Mari tunjukkan kedewasaan anak-anak sekalian,” ujar Sofyan berupaya membujuk.

Pendekatan yang dilakukan Sofyan mengena, perwakilan para siswa ber-sedia mengikuti pertemuan dengan kepsek di dalam ruangan. Dalam pertemuan itu Kepsek menyampaikan permintaan maafnya, keterlambatan pembagian seragam itu bukan sen-gaja dilakukan pihak sekolah. Namun ada kendala di tempat pemesanan seragam itu.

Untuk memastikan apa yang dis-ampaikan kepsek itu bukan menga-da-ngada, pihak sekolah mengajak perwakilan para siswa ke tempat men-jahit seragam itu di Kota Bengkulu. Menanyakan langsung apa kendala yang dialami penjahit, sehingga baju tak tuntas sampai waktu dijanjikan.

“Siswa dibawa ke tempat tukang jahit seragam itu. Siswa melihat lang-sung kalau seragam mereka masih dikerjakan. Tukang jahit menjanjikan seragam baru bisa dibagikan tanggal 20 Juni mendatang,” kata Sofyan.

Sekalipun pihak sekolah menye-butkan keterlambatan pembagian seragam itu lantaran tukang jahitnya telat menyelesaikan pekerjaannya,

namun para siswa merasa itu sebagai bukti pihak sekolah tak serius. Seba-gaimana disampaikan perwakilan siswa, Fajar siswa kelas XI.

“Waktu yang diberikan untuk men-jahit seragam sudah cukup lama, tetap saja seragam tak selesai sementara ta-hun ajaran segera berakhir. Sekarang kami berikan lagi kelonggaran, bila sampai tanggal 20 Juni tak juga selesai, kembalikan uang kami,” ancamnya.

10 Pengawas ke SMAN 5 Aksi siswa ini mendapat dukugan

dari masyarakat, hingga dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Disdikbud Benteng menerima lapo-ran itu langsung mengambil sikap. Sekitar pukul 13.00 WIB, 10 pengawas sekolah dan Kabid Pendidikan Me-nengah (Dikmen), Darpin turun ke SMA Negeri 5. Saat itu juga menggelar rapat dengan guru hingga memutus-kan Kepala sekolah dinonaktif alias dicopot untuk sementara waktu. “Ge-jolak di SMA 5 parah, instruksi kadis Kepsek dinonaktifkan,” ujar Darpin.

Tak hanya dinonaktifkan, Daprion kata Darpin, diberikan tugas agar menyelesaikan masalah baju dan mempertanggungjawaban keuangan sekolah. Sementara untuk pelaksana tugas kepsek, ditunjuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana, Sofyan, S.Pd. Dia harus bisa mengembalikan kondisi sekolah agar kondusif, kegiatan belajar mengajar berlangsung lancar.(rif)

Sebagaimana diketahui, He dijerat polisi dengan pasal berlapis diantaranya pada 114 dan Pasal 111 Undang-Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam Pasal 114, He Diancam hukuman maksimal 20 ta-hun penjara dan minima l5 tahun lantaran menjadi perantara terhadap pembelian narkoba jenis ganja yang dilakukan Adi-mansyah tersangka yang sudah ditangkap lebih dulu.

Selain barang bukti 1 paket besar ganja dan 1 paket sedang yang disita polisi dari tangan Adimansyah, polisi juga mendap-atkan 1 paket kecil seharga Rp 50 ribu di amar He saat dilakukan penggeledahan. Barang tersebut terletak di bawah tempat tidur He.

Kepada RB, He mengakui semua yang dituduhkan polisi padanya, termasuk 1 paket kecil ganja di kamarnya tersebut benar miliknya. Ia juga berjanji tidak akan mempersulit penyidikan polisi bahkan sudah membuka beberapa nama pelaku pengedar ganja dan tempat biasa mereka mangkal. “Semuanya sudah saya buka (dengan polisi, red), saya tidak mempersu-lit. Siapa yang terlibat akan saya buka, saya juga tidak ingin sendirian di sini (penjara, red),” kata He.

Ia menuturkan jika bandar besar ganja yang menjadi tempatnya membeli ganja tersebut ada di Kota Bengkulu. Sang bandar tersebut termasuk tempat ia dan Adiman-syah membeli barang yang kini disita polisi

sebagai barang bukti. “Bandarnya orang Bengkulu (Kota Bengkulu, red), saya sudah ungkapkan semuanya. Kalau memang ada yang saya ketahui pasti saya ungkapkan kepada polisi,” tegasnya.

Pacar Hamil, Minta Dinikahi Menariknya lagi, He mengaku jika dirinya

berencana menikah dalam waktu dekat ini. Ia yang berstatus Duda, mengakui jika pacarnya kini tengah mengandung anak dari hasil hubungan mereka.“Makanya saya bingung, saat ini pacar saya tengah hamil 1 bulan, rencananya kami akan menikah,” kata He.

Sementara itu, motor Yamaha Vixion yang disita polisi dari kediaman Adia-mansyah saat penangkapan sebulan lalu diakui He itu motor milik pacarnya yang sengaja ditinggalkannya lantaran saat itu mendapatkan informasi jika polisi akan datang melakukan penggerebekan. “Kami langsung kabur malam itu, makanya motor mete (pacar, red) saya itu saya tinggalkan,” pungkasnya.

Kapolres BU AKBP. Ahmad Tarmizi, SH melalui Kasat Reskrim Iptu. In-dra Parameswara menuturkan masih melakukan pengembangan. Polisi masih menghimpun informasi mengenai ket-erlibatan nama-nama yang disebut He. “Kita masih melakukan penyelidikan pengembangan, kalau memang ada bukti keterlibatan orang lain, tentunya akan kita tindak sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Kasat.(qia)

31BengkuluSemestaRakyat Bengkulu lSelasa, 3 Juni 2014

Kepsek Disandera, Hingga ”Dicopot”Sambungan dari halaman 21

Tersangka Bandar Ganja Ungkap Jaringan... Sambungan dari halaman 21

Tabrak Truk Parkir, Warga...

Ditegur, Anak Tikam Bapak...

SambunganBengkulu

raYe

Usai menikam bapaknya, tersangka langsung melarikan diri. Korban yang terluka dan mandi darah itu dilarikan warga ke RSUD Kepahiang melalui jalan Sinar Gunung – Renah Kurung – Kabawetan – Kepahiang. ‘’Sebelum kejadian, pelaku pulang ke rumah

dalam keadaan mabuk. Lalu, korban memarahinya. Tak senang,

tersangka yang sedang mabuk itu lang-sung menyerang bapaknya dengan pisau. Korban yang tidak menyangka akan diserang tak kuasa menghindar,’’ kata Kapolres Kepahiang, AKBP. Su-darno, S.Sos, MH didampingi Kabag Ops. AKP. SM. Munthe, SH dan Kasat

Reskrim, Iptu. Andika Rama. Begitu mendapat laporan, tim

Reskrim Pplres Kepahiang langsung bergerak menuju TKP. Kini, lanjut Ka-polres, tersangka yang melarikan diri itu masih diburu. Diperkirakan masih bersembunyi di wilayah Kepahiang. ‘’Kita berharap tersangka menyerah-kan diri,’’ kata Kapolres. (rhy)

Data terhimpun, pukul 01.00 WIB Sahroni yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi melaju dari arah simpang tiga lampu merah Kutau menuju Pasar Kutau. Diduga kurang konsentrasi, Sahroni mena-brak truk yang sedang parkir di ping-gir jalan menunggu antrean mengisi solar di SPBU Kutau. Benturan keras membuat sopir truk terkejut.

Waktu itu Sahroni bersama motornya terlempar ke tengah jalan setelah me-nabrak sisi kanan belakang truk yang terbuat dari besi itu. Tak ayal bagian de-pan motor Sahroni hancur. Sementara Sahroni yang terlempar mengalami

luka dan pendarahan. Korban dilari-kan ke Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna.

Setelah sempat mendapat pera-watan, empat jam kemudian pukul 05.00 WIB pagi, Sahroni yang memang sudah kritis tidak dapat diselamatkan. Dia menghembuskan napas terakhir.

Kapolres BS, AKBP Abdul Muis, S.IK, melalui Kasat Lantas Iptu Andi Ali Surya, S.IK, didampingi penyidik Unit Laka Bripka Sigit Prihartono, menga-takan kecelakaan yang menewaskan Sahroni merupakan laka tunggal.

Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kendaraan Sahroni bisa me-nabrak antrean truk yang panjang di pinggir Jalan Kolonel Barlian. Padahal,

jalan diketahui memiliki penerangan cukup dan posisi truk memang tidak bergerak alias sedang parkir.

‘’Dugaan kita sementara ini, Sahroni saat berkendaraan kurang kosentrasi dan memacu motor dalam kecepatan tinggi. Kalau tak melihat truk parkir sangat kecil kemungkinan itu meng-ingat ada penerangan di lokasi kecela-kaan,” ujar Sigit.

Lanjut Sigit, posisi sopir truk sendiri sedang tidak berada dalam truk. Olah TKP yang dilakukan unit Laka, truk yang diparkir sudah berada di ping-gir jalan, sehingga tidak mengganggu bagian jalan lainnya. “Kalau jam se-gitu kita tahu banyak truk yang antre menunggu solar,” pungkas Sigit.(key)

Sambungan dari halaman 21

ARGA MAKMUR – Caleg terpilih DPRD Bengkulu Utara (BU) Asal Partai Golkar Dapil BU III Yanto kemarin dilaporkan ke Panwaskab BU terkait dugaan penggunaan ijazah palsu sewaktu mendaftar sebagai caleg. Laporan tersebut dibuat oleh rekan separtainya, Kusdi.

Divisi Hukum dan Penindakan Panwask-ab BU Bejo, S.Pt menuturkan, kemarin (2/6) Kusdi datang sendiri melaporkan dugaan ijazah paket C (setara SMA) yang digunakan Yanto tersebut adalah palsu. “Laporannya sudah kita terima dan sudah kita periksa pelapor dalam kasus ini,” kata Bejo.

Diterangkan Bejo, versi Kusdi ia sudah melakukan klarifikasi pada beberapa pihak termasuk pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tertulis dalam ijazah tersebut. Hasilnya, PKBM terkait mera-sa sama sekali tidak menyelenggarakan ujian paket C pada tahun ijazah tersebut dikeluar-kan. “Itu masih pengakuan pelapor dan akan kita klarifikasi lebih dalam lagi pada pihak

terkait dalam laporan ini,” terang Bejo. Hari ini, Panwas akan memanggil pen-

gelola PKBM untuk diklarifikasi mengenai laporan tersebut. Setelah itu, tentunya panwas juga akan memeriksa Yanto seba-gai terlapor. “Hasil pemeriksaan ini tidak kita laporkan ke polisi melainkan KPU. KPU yang akan kita minta berkoordinasi dengan polisi, karena yang menetapkan syarat caleg itu lengkap dan menetapkan DCT adalah KPU,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar BU Mahdi Singarimbun, SE menuturkan sudah mendengar sengketa antar calegnya tersebut. Ia menegaskan tudingan Kusdi tersebut tidak benar lantaran secara ber-kas yang diberikan Yanto ke Partai dan dilanjutkan ke KPU sudah sesuai aturan. “Ijazah tersebut sudah dilegalisir Dikbud, aslinya juga sudah saya pegang. Jadi yang palsu itu yang mana, saya sesalkan Pak Kusdi tidak berkoordinasi dengan Partai,” kata Mahdi. (qia)

Sambungan dari halaman 21

Caleg Golkar BU Terpilih Dilapor Pakai Ijazah Palsu