3.1 jenis penelitian -...

23
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS pembelajaran IPA materi pesawat sederhana Berbasis Model Inkuiri Terbimbing untuk siswa kelas 5 SD Semester II. Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian yaitu studi kasus yang berarti penelitian yang difokuskan pada satu fenomena yang dipilih dan yang ingin dipahami secara lebih mendalam, dan dengan mengabaikan fenomena yang lainnya. Satu fenomena tersebut dapat berupa seorang pemimpin sekolah atau pimpinan dalam instansi pendidikan, suatu program, kelompok siswa, suatu proses, satu penerapan kebijakan. Penelitian kuatitatif menurut perencanaan yang matang bertujuan menentukan tempat, partisipan serta memulai pengumpulan data. Rencana yang seperti ini bersifat berubah(emergent)serta berkembang sesuai perubahan yang ditemukan di lapangan. Desain ini berubah atau emergent tersebut bersifat sirkuler karena penentuan sampel bersifat purposif, pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan cara simultan merupakan langkah bersifat interaktif dan bukan terpisah- pisah. Penelitian kualitatif yaitu melakukan suatu penelitian dalam kelompok skala kecil, kelompok dengan kekhususan, keunggulan atau inovasi dan juga bisa menimbulkan masalah. Kelompok yang diteliti yaitu satuan budaya yang mempunyai sifat alamiah dan saling berinteraksi baik secara individu atau kelompok. Kelompok yang diteliti kadang-kadang sub kelompok yang mempunyai kelainan dengan kelompok besarnya, matapelajaran yang tidak disukai, prestasi belajar yang rendah, kelas yang sangat lambat, kelompok siswa yang terdapat kelainan, dsb.

Upload: dohuong

Post on 13-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan yang

bertujuan mengembangkan LKS pembelajaran IPA materi pesawat sederhana

Berbasis Model Inkuiri Terbimbing untuk siswa kelas 5 SD Semester II.

Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian yaitu studi kasus yang

berarti penelitian yang difokuskan pada satu fenomena yang dipilih dan yang

ingin dipahami secara lebih mendalam, dan dengan mengabaikan fenomena yang

lainnya. Satu fenomena tersebut dapat berupa seorang pemimpin sekolah atau

pimpinan dalam instansi pendidikan, suatu program, kelompok siswa, suatu

proses, satu penerapan kebijakan.

Penelitian kuatitatif menurut perencanaan yang matang bertujuan

menentukan tempat, partisipan serta memulai pengumpulan data. Rencana yang

seperti ini bersifat berubah(emergent)serta berkembang sesuai perubahan yang

ditemukan di lapangan. Desain ini berubah atau emergent tersebut bersifat sirkuler

karena penentuan sampel bersifat purposif, pengumpulan dan analisis data

dilakukan dengan cara simultan merupakan langkah bersifat interaktif dan bukan

terpisah- pisah.

Penelitian kualitatif yaitu melakukan suatu penelitian dalam kelompok

skala kecil, kelompok dengan kekhususan, keunggulan atau inovasi dan juga bisa

menimbulkan masalah. Kelompok yang diteliti yaitu satuan budaya yang

mempunyai sifat alamiah dan saling berinteraksi baik secara individu atau

kelompok. Kelompok yang diteliti kadang-kadang sub kelompok yang

mempunyai kelainan dengan kelompok besarnya, matapelajaran yang tidak

disukai, prestasi belajar yang rendah, kelas yang sangat lambat, kelompok siswa

yang terdapat kelainan, dsb.

Page 2: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

39

3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan

Pengembangan ini terdiri dari tiga tahap, dimana langkah-langkah

penelitian mengacu pada model pengembangan yang sudah dimodifikasi menurut

Sukmadinata (2011:184-189) dengan uraian dan penjelasan yang telah

dimodifikasi dan diselaraskan dengan tujuan dan kondisi penelitian. Adapun

penelitian yang dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: 1) Studi pendahuluan, 2)

Pengembangan model, dan ke 3) Uji model.

A. Studi Pendahuluan

Dalam tahap ini terdiri atas tiga langkah, yaitu:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-

konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang

akan dikembangkan.

2. Survai Lapangan

Survai lapangan dilaksanakan untuk mengumpulkan data

berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah

dasar, terutama yang berkenaan dengan produk yang akan dikembangkan.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumenter dan

pengamatan pada waktu guru mengajar. Dalam hal ini peneliti

menggunakan teknik wawancara dan agket sebagai cara untuk

mengumpulkan data dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SD N Simpar.

3. Penyusunan Produk Awal atau Draf model

Berpegang pada data yang didapat dari survai lapangan dan

mengacu pada dasar-dasar teori atau konsep yang disimpulkan dari hasil

studi kepustakaan, maka peneliti menyususn draf awal produk yang

dikembangkan. Draf model produk tersebut selanjutnya direviu

berdasarkan masukan-masukan para ahli dan peneliti mengadakan

penyempurnaan draf. Draf yang sudah disempurnakan kemudian

digandakan sesuai kebutuhan.

Page 3: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

40

B. Uji Coba Terbatas dan Uji Coba Lebih Luas

Penyusunan satpel. Dilakukan sebelum melakukan uji coba. Uji coba

terbatas. Dalam pelaksanaan uji coba terbatas, guru-guru pelaksana uji coba

melaksanakan pembelajaran berdasarkan satpel yang mereka susun. Selama

kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan, mencatat hal-hal penting

yang dilakukan guru, baik hal-hal baik maupun kekurangan, kelemahan,

kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan guru. Selain kegiatan guru,

pengamatan dan pencatatan juga dilakukan terhadap respon, aktivitas dan

kemajuan-kemajuan yang dicapai siswa. Berdasarkan pengamatan, masukan dari

guru dan responden yaitu siswa, peneliti melakukan perbaikan dan

penyempurnaan terhadap draf model yang pembelajaran yang dilakukan dan

dikembangkan sebelum dilakukan pada uji coba lebih luas. Uji coba terbatas

dilakukan pada subjek penelitian kelas 5 SD N Tlogo yang melibatkan 10 siswa.

Uji coba lebih luas. Uji coba lebih luas dilakukan dengan sampel sekolah

dan responden yang lebih banyak yaitu dilakukan di kelas 5 SD N Simpar yang

berjumlah 22 responden atau siswa. Langkah yang dilakukan sama dengan uji

coba terbatas, dimulai dengan penyusunan satpel, pembelajaran di kelas dan

pengamatan peneliti serta terhadap respon siswa pada pelaksanaan pembelajaran

uji coba dan dilakukan penyempurnaan. Pada kegiatan ini peneliti melakukan

penyempurnaan draf terakhir dan setelah kegiatan ini draf sudah dinilai final.

C. Uji Produk dan Sosialisasi Hasil

Uji produk merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang

dihasilakan. Dalam uji produk terdapat kelompok kontrol dengan jumlah dan

kategorinya sama dengan kelompok eksperimen. Pertimbangan kategori dan

lokasi pemilihan kelompok kontrol juga didasarkan atas kesamaan statusnya

sebagai SD inti atau imbas, latar belakang dan pengalaman guru, sarana dan

fasilitas pembelajaran yang dimiliki, dengan dasar pertimbangan tersebut peneliti

memilih SD N Tlogo sebagai kelompok kontrol dan SD N Simpar sebagai

kelompok eksperimen. Pertimbangan tersebut masing-masing kelompok dinilai

sama atau setara sehingga memenuhi syarat sebagai berpasangan atau matching.

Page 4: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

41

Dengan gambaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seperti di

atas desain eksperimen yang digunakan termasuk “The Matching Only Pretest-

Posttest Control Group Design”.

Pokok bahasan yang diajarkan, LKS dan alat yang digunakan relatif sama.

Sebelum dimulai pembelajaran diberikan pretest yang sama dan setelah selesai

seluruh pembelajaran pokok bahasan juga diberi post test yang sama. Dalam

kegiatan eksperimen tidak ada perbaikan model pembelajaran maupun satpel,

keduanya menggunakan model yang telah dikembangkan pada uji coba lebih luas.

Secara visual langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang

dimodifikasi dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1.2 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan

O M X2 O

O M X2 O

Sukmadinata (2011:188)

Sukmadinata (2011:189)

STUDI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN PENGUJIAN

Studi

pustaka

Survai

lapangan

Penyus

unan

draf

produk

Uji

coba

terbatas Uji

coba

lebih

luas

Pre test

Perlakuan

Post

test

Page 5: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

42

Berdasarkan prosedur penelitian yang dilakukan oleh Sukmadinata(2011:

189) peneliti dapat menyimpulkan bahwa prosedur penelitian pengembangan

meliputi 3 tahap yaitu:

1. Studi pendahuluan yang berisi tentang studi pustaka, survei

lapangan, penyusunan draf produk.

2. Tahap pengembangan yang berisi tentang uji coba terbatas dan

uji coba luas.

3. Tahap pengujian yang berisi pre test, perlakuan, dan post test

dimana dalam tahap ini digunakan metode eksperimen untuk

menguji produk yang dikembangkan.

3.2.1 Tahap dan prosedur penelitian

Tahap dan prosedur penelitian pengembangan yang dilakukan peneliti

mengacu pada tahap pengembangan yang dilakukan oleh Sukmadinata(2011:189)

namun tidak semua tahap dan prosedur penelitian pengembangan yang dilakukan

peneliti sama dengan ketiga tahap tersebut.

Peneliti hanya melakukan tahap penelitian pengembangan sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan yang terdiri dari survei lapangan, studi

kepustakaan yang dilakukan hingga penyusunan produk. Pada

tahap ini dilakukan survey lapangan dengan observasi atau

pengamatan dalam pembelajaran IPA di kelas V Sekolah

Dasar, serta menelaah penelitian-penelitian sebelumnya dan

juga melakukan studi pustaka dengan membaca buku, makalah

dan artikel yang relevan. Tahap ini bertujuan untuk

mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya

pengembangan LKS mata pelajaran IPA Berbasis Model

Inkuiri Terbimbing Materi Pesawat Sederhana.

a. Perencanaan dan perancangan konsep bahan ajar LKS. Pada

tahap ini peneliti melakukan perencanaan dan perancangan

draft bahan ajar LKS sesuai dengan studi pendahuluan yang

telah dilakukan sebelumnya.

Page 6: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

43

b. Uji validitas oleh ahli desain pembelajaran berupa RPP dan

ahli bahan ajar yaitu validasi bahan ajar yang digunakan dan

materi yang terdapat didalam LKS. Pada tahap ini terdapat dua

kegiatan, yang pertama adalah pengembangan produk awal

dan validitas ahli. Pada pengembangan produk awal dilakukan

perencanaan dengan identifikasi mata pelajaran, merumuskan

kompetensi dasar, menetapkan indikator membuat desain

produk, menyusun sumber bahan dan materi serta pembuatan

LKS. Setelah semua keperluan diidentifikasi dan dijalankan

selanjutnya dilakukan evaluasi formatif. Hasil dari

pengembangan produk awal tersebut untuk kemudian

dilakukan uji validitas yang melibatkan 2 orang ahli, 1 orang

ahli desain pembelajaran dan 1 orang ahli bahan ajar.

Pengembangan rancangan produk, dengan membuat prototipe

LKS berdasar panduan penyusunan. Hal-hal yang diacu dan

dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut:

Tahap pembuatan LKS menurut (Diknas, 2004), meliputi:

1. Melakukan analisis kurikulum.

2. Menyusun peta konsep kebutuhan LKS.

3. Menentukan judul-judul LKS.

4. Penulisan LKS

Untuk menulis LKS, langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. merumuskan kompetensi dasar.

2. menentukan alat penilaian.

3. menyusun materi.

4. memperhatikan struktur LKS.

c. Revisi, produk yang telah di validasi oleh ahli desain dan

bahan ajar direvisi agar bisa diuji cobakan pada Sekolah Dasar

pada uji coba terbatas dan uji coba lebih luas.

Page 7: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

44

2. Tahap pengembangan. Pada tahap ini dilakukan aplikasi bahan

ajar pembelajaran oleh ahli desain dan ahli bahan ajar. Nilai

dan komentar serta saran dari para ahli akan digunakan dalam

melakukan revisi produk. Setelah produk direvisi, maka

dilakukan uji produk terbatas kepada subjek penelitian kelas V

SD N Tlogo melibatkan guru kelas V dan 10 siswa.

Kekurangan dan kelebihan dari uji coba akan diambil sebagai

data untuk melakukan revisi, setelah produk direvisi kemudian

produk diuji coba lebih luas yang melibatkan guru kelas V dan

22 siswa kelas V SD N Simpar untuk menggunakan bahan ajar

LKS Mata Pelajaran IPA materi pesawat sederhana berbasis

model inkuiri terbimbing pada kegiatan belajar mengajar dan

mengevaluasinya dengan menggunakan angket yang telah

diberikan oleh peneliti dan soal evaluasi yang terdapat pada

LKS sebagai cara untuk mengetahui hasil belajar kelas V di

kedua Sekolah Dasar tersebut.

Peneliti hanya melakukan penelitian hingga tahap 2 tersebut sehingga dalam

melakukan penelitian pengembangan dapat digambarkan skema atau bagan

sebagai berikut:

Gambar 1.3 Prosedur Penelitian

Studi Pendahuluan

Perencanaan

1. Survey Lapangan

2. Studi Kepustakaan

Pengembangan Produk

Perancangan konsep bahan ajar LKS

Uji validasi yang melibatkan ahli desain dan

ahli bahan ajar.

Revis

i

Uji coba bahan ajar LKS

Uji coba

terbatas

Uji coba lebih

luas

Draf awal

LKS

(Hasil)

Page 8: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

45

3. 2. 2 Validasi Ahli

Validasi merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan

produk lebih efektif atau tidak. Uji ahli dilakukan oleh ahli desain pembelajaran

dan ahli bahan ajar untuk memberikan penilaian dan masukan terhadap produk

yang dikembangkan. Uji ahli dilakukan bertujuan untuk memvalidasi produk

sebelum diuji cobakan di lapangan. Uji validasi produk oleh dua ahli atau pakar

yaitu 1 orang ahli desain pembelajaran berupa validasi rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) agar LKS yang dihasilakan sesuai dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing, ahli desain pembelajaran yaitu Dra. Deasy

Kristina R. S, M. Pd. Ahli bahan ajar divalidasi oleh 1 orang ahli bahan ajar

berupa validasi bahan ajar atau materi yang terkandung dalam produk LKS yang

akan diuji cobakan di lapangan, ahli bahan ajar yaitu Adi Winanto, M. Pd

Kedua pakar dan ahli tersebut melakukan validasi. Peneliti menggunakan

kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

peneliti lain atau yang terdapat dalam BSNP agar sesuai standar yang ditetapkan

dalam melakukan validasi. Validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang dilakukan oleh ahli desain pembelajaran peneliti memberikan kisi-kisi untuk

ahli desain pembelajaran menurut Rahmat Syaputra (2013) yang dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 1.4

Lembar kisi –kisi validasi RPP untuk Ahli Desain Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Nomor item

Skor

1 2 3 4 5

A. Perumusan tujuan pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5

B. Isi yang disajkan 6, 7, 8

C. Bahasa 9, 10

D. Waktu 11

E. Pemilihan materi pembelajaran 12,13,14

Page 9: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

46

Dari kisi-kisi pada tabel diatas maka akan didapatkan hasil dan penilaian

yang akan digunakan sebagai penilaian RPP dan pengembangan produk yang

akan diuji cobakan di lapangan.

Teknik analisis data untuk mengetahui seberapa nilai dari produk yang

telah divalidasi oleh ahli desain pembelajaran berupa validasi RPP pada produk

yang akan diuji cobakan seperti berikut:

Tabel 1.5

Acuan Konversi Skala Penilaian Produk

Nilai Interval Skor Kriteria

A 5 > 4,20 Sangat baik/ sangat menarik

B 3,40 < X ≤ 4,20 Baik/ menarik

C 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

D 1,80 < X ≤ 2,60 Kurang/ kurang menarik

E 1 ≤ 1,80 Sangat kurang/ tidak menarik

Keterangan :

Skor tertinggi = 5 X= rentang nilai

Skor terendah = 1

Tingkat ketertarikan/penilaian =

Tingkat ketertarikan atau penilaian tersebut merupakan rata-rata dari nilai

angket yang telah dilakukan penilaian dan validasi oleh ahli desain pembelajaran.

Nilai rata-rata tersebut menjadi acuan skala penilaian produk.

Peneliti juga memberikan kisi-kisi penilaian validasi oleh ahli bahan ajar

yang bertujuan untuk memvalidasi bahan ajar dan materi dalam produk draf LKS

yang dikembangkan sehingga produk yang divalidasi bisa digunakan untuk uji

coba lapangan. Kisi-kisi tersebut menurut Bulletin BSNP (2007: 21) kisi-kisi

untuk ahli bahan ajar untuk pengembangan LKS sesuai yang dapat dilihat pada

tabel 3.3 berikut:

Total skor

Jumlah indikator

Page 10: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

47

Tabel 1.6

Lembar Kisi-kisi Validasi Produk untuk Ahli Bahan Ajar

No. Aspek Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4 5

1. Kelayakan isi 1, 2, 3, 4, 5, 6

2. Kebahasaan 7, 8, 9, 10

3. Sajian 11, 12, 13, 14, 15

4. Kegrafikan 16, 17, 18, 19

5. Aspek kegiatan/ tugas siswa 20, 21, 22

6. Aspek penilaian hasil belajar 23,24

Dari kisi-kisi tersebut akan digunakan sebagai angket untuk memvalidasi

produk yang akan diujikan pada uji lapangan. Untuk mengetahui tingkat penilaian

produk tersebut digunakan teknik analisis data untuk mengetahui seberapa nilai

dari produk yang telah divalidasi oleh ahli bahan ajar berupa validasi bahan ajar

draf LKS pada produk yang akan diuji cobakan seperti berikut:

Tabel 1.7

Acuan Konversi Skala Penilaian Produk

Nilai Interval Skor Kriteria

A 5 > 4,20 Sangat baik/ sangat menarik

B 3,40 < X ≤ 4,20 Baik/ menarik

C 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

D 1,80 < X ≤ 2,60 Kurang/ kurang menarik

E 1 ≤ 1,80 Sangat kurang/ tidak menarik

Keterangan :

Skor tertinggi = 5 X= rentang nilai

Skor terendah = 1

Tingkat ketertarikan/penilaian =

Total skor

Jumlah indikator

Page 11: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

48

Tingkat ketertarikan atau penilaian tersebut merupakan rata-rata dari nilai

angket yang telah dilakukan penilaian dan validasi oleh ahli bahan ajar. Nilai rata-

rata tersebut menjadi acuan skala penilaian produk. Maka dari hasil penilaian

validasi dari kedua ahli dan pakar tersebut akan dijadikan sebagai penilaian untuk

pengembangan draf produk LKS yang akan diuji cobakan di lapangan ayitu pada

uji coba terbatas dan uji lebih luas.

3.3 Uji Coba Produk

3.3.1 Desain Uji Coba

Uji coba yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk menyempurnakan

produk berupa lembar kerjas siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing ini

meliputi:

1. Uji coba terbatas

Uji coba terbatas dilakukan pada guru kelas V SD N Tlogo Kota

Temanggung dan siswa yang berjumlah 10 siswa. Pada tahap uji coba

terbatas, peneliti mengumpulkan data dari angket kuesioner yang diberikan

kepada guru dan siswa. Angket yang diberikan kepada guru dan siswa

berisikan penilaian terhadap lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri

terbimbing. Sedangkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa peneliti

memberikan soal evaluasi yang terdapat dalam LKS sebagai penilaian

kognitif pencapaian hasil belajar.

2. Uji coba luas

Uji coba luas diterapkan pada guru kelas V SD N Simpar Kota

Temanggung dengan jumlah total siswa yang akan ikut dalam uji coba luas

adalah 22 siswa. Kegiatan uji coba luas mirip dengan kegiatan yang

dilakukan pada tahap uji coba terbatas. Untuk mengetahui tingkat hasil

belajar siswa peneliti juga memberikan soal evaluasi yang terdapat dalam

LKS sebagai penilaian kognitif pencapaian hasil belajar. Pembedanya

adalah jumlah subjek uji cobanya. Subjek uji coba terbatas lebih sedikit

daripada subjek uji coba luas. Data yang diperoleh berasal dari angket

penilian guru dan siswa terhadap lembar kerja siswa IPA berbasis model

inkuri terbimbing kelas V sekolah dasar. Hasil dari angket digunakan

Page 12: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

49

sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan produk sehingga

menghasilkan produk akhir berupa lembar kerja siswa IPA berbasis model

inkuiri terbimbing kelas V sekolah dasar khususnya materi tentang pesawat

sederhana.

3.3.2 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa IPA

berbasis model inkuiri terbimbing kelas V sekolah dasar adalah sebagai berikut:

1. Uji coba terbatas: 1 kelas yaitu kelas V SD N Tlogo Kota Temanggung

yang berjumlah 10 siswa.

2. Uji coba luas: 1 kelas yaitu kelas V SD N Simpar Kota Temanggung yang

berjumlah 22 siswa.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tlogo dan SDN Simpar Kota

Temanggung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Juni

2015, untuk perincian waktu penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa

seperti digambarkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.8

Perincian Waktu Penelitian

No Uraian

Kegiatan

Februar

i

Maret April Mei Juni Juli

Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Proposal

2. Studi

Pendahuluan

3. Desain

pengembanga

n produk

4. Pengembanga

n produk

5. Evaluasi ahli

6. Revisi

7. Uji coba

produk

8. Revisi akhir

produk

9. Penyusunan

laporan akhir

Page 13: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

50

3.5 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan media

interaktif berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berasal dari

masukan ahli desain pembelajaran, dan ahli bahan ajar. Data kuantitatif diperoleh

dari peniliaian ahli desain pembelajaran, ahli bahan ajar, lembar angket guru dan

siswa kelas V terhadap produk yang dikembangkan serta hasil belar siswa yang

diperoleh melalui penilaian soal evaluasi pada LKS yang dikembangkan. Data

yang diperoleh digunakan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan produk

lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data

dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian dan

hipotesis, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Teknik Tes

a. Tes

Untuk memperoleh data berupa hasil belajar IPA dilakukan

dengan tehnik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan

permasalahn yang diteliti. Pada penelitian ini untuk mengumpulkan

data menggunakan tes. Dalam penelitian ini tes berfungsi untuk

mengukur besarnya kemampuan subjek penelitian. Tes dalam

penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu tes awal (pre tes) dan tes

akhir (post tes). Pre tes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa dan dilakukan sebelum pembelajaran atau sebelum

mendapatkan perlakuan. Post tes dilakukan untuk mengukur hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana pada

uji coba terbatas dan uji coba luas setelah masing-masing mengikuti

pembelajaran atau memperoleh perlakuan. Perlakuan yang diberikan

pada uji coba terbatas dan uji coba luas menggunakan LKS IPA

berbasis inkuiri terbimbing materi pesawat sederhana.

Page 14: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

51

2. Teknik Non Tes

Pengumpulan data dengan teknik nontes yang digunakan peneliti

untuk memperoleh data dan memecahkan masalah yang berhubungan

dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis, yaitu dengan menggunakan

teknik sebagai berikut:

a. Kuesioner (angket)

Menurut sugiyono (2012:219) angket atau kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab.

b. Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini adalah foto-foto kegiatan uji

coba baik ujicoba kelompok terbatas maupun uji coba kelompok luas.

3.7 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data uji validitas dari ahli desain pembelajaran dan ahli bahan ajar

yang telah disinggung dalam poin 3.2 tentang validasi ahli, dan pengumpulan data

hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik tes dan lembar angket guru serta

lembar angket respon siswa pada saat uji coba produk.

3.7.1 Kisi-kisi Soal Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar IPA materi pesawat sederhana

setelah sesudah diberi perlakuan. Jenis tes yang diberikan adalah pilihan ganda.

Agar instrument yang berupa tes pilihan ganda terjamin baik untuk dapat

dipergunakan sebagai alat pengumpulan data maka tes harus disusun sesuai

dengan langkah-langkah menyusun soal.

Adapun langkah-langkah yang dimaksud adalah : 1. Penyusunan kisi-kisi, 2.

Uji coba instrument, 3. Uji validitas. Instrument yang diperlukan adalah: Kisi-

kisi disusun berdasarkan SK dan KD, yaitu dengan SK Memahami hubungan

antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan KD Menjelaskan pesawat

Page 15: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

52

sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Kisi-kisi

untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 1.9

Kisi-kisi Soal Evaluasi

No Standar

Kompetensi

SK

Kompetensi

Dasar (KD)

Indikator Item

soal

pilihan

1. 5. Memahami

hubungan

antara gaya,

gerak, dan

energi, serta

fungsinya.

5.2 Menjelaskan

pesawat

sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan

lebih mudah

dan lebih

cepat.

1. Mempelajari pengertian

pesawat sederhana.

1, 2, 3,

4,5, 6,

7, 20

2. Menyebutkan benda yang

termasuk pengungkit.

8, 9,

10, 12,

14, 15,

31

3. Menyebutkan benda yang

termasuk bidang miring.

16, 17,

18, 19,

30

4. Memenyebutkan benda yang

termasuk katrol.

22, 23,

24, 25,

29

5. Menyebutkan benda yang

termasuk roda berporos.

21, 27,

28, 34

6. Menjelaskan pesawat

sederhana yang dapat

membuat pekerjaan lebih

mudah dan lebih cepat.

11, 13,

26, 32,

33, 35

3.7.2 Uji Prasyarat

3.7.2.1 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrument

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas

tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut

kurang valid ( Riduwan dan Sunarto, 2012: 348).

Page 16: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

53

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrument tiap item soal pilihan ganda yang nantinya akan digunakan dalam tes

individual untuk siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja

Siswa IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing Materi Pesawat Sederhana Pada kelas uji

terbatas dan uji luas.

Untuk mengetahui validitas instrument terlebih dahulu diuji cobakan dikelas

V SDN Tretep Temanggung. Instrument yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20 dengan menggunakan

Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item

dengan skor total item (nilai r hitung) di bandingkan dengan nilai rtabel. Jika nilai r

hitung lebih besar dari nilai rtabel atau nilai r hitung > nilai nilai rtabel, maka item

tersebut adalah valid (Riduwan dan Sunarto, 2012: 353)

Dari 35 item soal, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dapat

diperoleh hasil akhir uji validitas seperti pada tabel berikut

Tabel 1.10 Hasil Validitas Instrument Butir Soal

Bentuk

Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid

Pilihan

ganda

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33,

34, 35

1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 11,

13, 14, 16, 18, 19,

20, 22, 23, 24, 25,

27, 28, 29, 30. 31,

33, 34

4, 7, 10, 12, 15, 17,

21, 26, 32, 35

Dari soal yang tidak valid, maka peneliti memperbaiki dan mengeliminasi

soal berdasarkan indikatornya.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat

diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama

(konsisten) (Riduwan dan Sunarto, 2012: 348).

Page 17: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

54

Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker, sebagai

berikut:

Tabel 1.11 Koefisien Realibilitas

Nilai Reliabilitas

0,90 ≤... Sangat Reliabel

0,71- 0,89 Reliabel

0,41- 0,70 Cukup Reliabel

0,21- 0,40 Kurang Reliabel

..... ≤ 0,20 Tidak Reliabel

Berdasarkan tehnik alpha, nialai relabilitas yang dapat diterima harus lebih

dari 0,07. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas yang disajikan adalah

Dari pengujian reliabilitas diatas, diketahui bahwa pada kolom Cronbach’s

Alpha untuk 35 soal pilihan ganda tingkat reliabilitasnya adalah sebesar 0,889.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument soal reliabel dengan tingkat

reliabilitasnya memuaskan karena 0,889 lebih besar dari 0,8. Uji validitas soal

dengan jumlah responden 40, maka r tabel = 0,312

3.7.2.2 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrument

Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui tingkat soal termasuk

dalam kategori soal yang sukar, sedang, atau mudah. Untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal, digunakan persamaan berikut:

I =

Keterangan:

I= Indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

N= jumlah siswa peserta tes

Adapun indeks kesukaran soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.889 35

Page 18: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

55

Tabel 1.12 Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Nilai F Tingkat Kesukaran

0,00- 0,30 Sukar

0,31- 0,70 Sedang

0,70- 1,00 Mudah

Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, menunjukkan semua item soal

berada pada tingkat kesukaran yang berbeda. Berikut hasil perhitungan tingkat

kesukaran soal :

Tabel 1.13 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Mudah 1, 6, 10, 15, 17, 23, 27, 28, 29, 32,

33,34,35

Sedang 2, 3, 4, 5, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 18, 19,

20, 21, 22, 24, 26, 30, 31

Sulit 12, 25

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas serta analisis tingkat kesukaran

butir soal yang telah dilakukan maka dipilih 25 butir soal yang valid dan reliabel.

Untuk dipakai sebagai soal test untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa

setelah menggunakan LKS. Untuk rincian soal dapat dilihat pada lampiran.

3.7.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan pada saat awal ketika survey lapangan

sebagai panduan oleh peneliti dengan guru kelas V untuk mendapatkan informasi

tentang apa yang menjadi kebutuhan guru akan suatu media pembelajaran yang

baik.

Page 19: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

56

3.7.4 Lembar Angket Penilaian oleh Guru

Angket digunakan bertujuan untuk menilai lembar kerja siswa IPA berbasis

model inkuiri terbimbing pada uji coba terbatas maupun pada uji lebih luas.

Angket diberikan kepada guru yang terlibat dalam tahap uji coba. Berikut adalah

kisi-kisi instrumen untuk angket yang akan diberikan kepada guru kelas V SD N

Tlogo dan SD N Simpar Kota Temanggung. Menurut Sidig Budisetyawan (2012)

lembar angket untuk guru dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut:

Tabel 1.14

Lembar Angket Penilaian oleh Guru

No Aspek

Penilaian Nomer Item

Skor

1 2 3 4 5

1. Tampilan 1, 2, 3, 4, 5

2. Isi Materi 6, 7, 8, 9, 10

3. Kebahasaan 11, 12, 13, 14, 15

Dari kisi-kisi pada tabel diatas maka akan didapatkan hasil dan penilaian

yang akan digunakan sebagai penilaian dari guru kelas tentang pengembangan

produk yang diuji cobakan.

Teknik analisis data untuk mengetahui seberapa nilai dari produk yang di

uji cobakan di lapangan pada produk yang diuji cobakan seperti berikut:

Tabel 1.15

Acuan Konversi Skala Penilaian Produk

Nilai Interval Skor Kriteria

A 5 > 4,20 Sangat baik/ sangat menarik

B 3,40 < X ≤ 4,20 Baik/ menarik

C 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

D 1,80 < X ≤ 2,60 Kurang/ kurang menarik

E 1 ≤ 1,80 Sangat kurang/ tidak menarik

Keterangan :

Skor tertinggi = 5 X= rentang nilai

Skor terendah = 1

Tingkat ketertarikan/penilaian = Total skor

Jumlah indikator

Page 20: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

57

Tingkat ketertarikan atau penilaian tersebut merupakan rata-rata dari nilai

angket yang telah dilakukan penilaian oleh guru kelas V pada uji coba produk di

lapangan. Nilai rata-rata tersebut menjadi acuan skala penilaian produk.

3.7.5 Uji Prasyarat Lembar Angket Siswa (Validitas dan Reliabilitas)

a. Kisi-kisi Instrumen lembar angket siswa

Angket digunakan untuk menilai lembar kerja siswa IPA berbasis model

inkuiri terbimbing pada uji coba terbatas maupun pada uji lebih luas. Angket

diberikan kepada siswa yang terlibat dalam tahap uji coba yaitu siswa kelas V.

Adapun langkah-langkah yang dimaksud adalah : 1. Penyusunan kisi-kisi, 2. Uji

coba instrument, 3. Uji validitas.

Berikut adalah kisi-kisi instrumen untuk angket yang akan diberikan kepada

siswa kelas V SD N Tlogo dan SD N Simpar Kota Temanggung. Menurut Sidig

Budisetyawan (2012) lembar angket untuk Siswa dapat dilihat pada tabel 3.13

sebagai berikut:

Tabel 1.16

Kisi-kisi Lembar Angket Siswa

No Aspek Penilaian Nomer Item Skor

1 2 3 4 5

1. Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 6

2. Isi Materi

7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21

3. Kebahasaan 22, 23, 24, 25

4. Aspek kegiatan/ tugas siswa 26, 27, 28

5. Aspek penilaian/ hasil belajar

siswa 29, 30

Page 21: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

58

b. Uji Prasyarat

Uji prasyarat angket siswa dengan pengujian validitas dan reliabilitas untuk

mengetahui validitas instrument, terlebih dahulu diuji cobakan dikelas V SDN 2

Bendungan, kecamatan Tretep, kabupaten Temanggung. Instrument yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur.

Pengujian validitas dan reliabilitas angket respon siswa dengan menggunakan

aplikasi software SPPS 20 dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis.

Pada uji prasyarat lembar angket respon siswa melalui uji validitas angket, dengan

30 butir soal didapatkan hasil 30 yang valid. Berikut output pengujian validitas

dan reliabilitas angket:

Tabel 1.17 Hasil Validitas Instrument Angket Siswa

Bentuk

Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid

No Item

/indikator

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30

-

Berdasarkan tehnik alpha, nilai relabilitas yang dapat diterima harus lebih

dari 0,07 agar termasuk reliabel. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas yang

disajikan adalah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,986 30

Dari pengujian reliabilitas diatas, diketahui bahwa pada kolom Cronbach’s

Alpha untuk 30 soal item yang terdapat dalam angket tingkat reliabilitasnya

adalah sebesar 0,986. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument angket

sangat reliabel dengan tingkat reliabilitasnya memuaskan karena 0,986 lebih besar

dari 0,9. Uji validitas soal dengan jumlah responden 14, maka r tabel = 0,532

Page 22: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

59

3.8 Teknis Analisis Data

a. Analisis data angket

Analisis data angket dengan berdasarkan penilaian dari angket respon

siswa saat uji coba produk pada skala terbatas dan skala lebih luas dengan

menghitung skor yang diperoleh dari penilaian produk yang dikembangkan.

Data yang terkumpul berupa data kuantitatif berupa skor dari 1-5 dengan

kategori : sangat baik untuk skor 5, baik untuk skor 4, cukup baik untuk

skor 2, dan tidak baik untuk skor 1. Skor kemudian dikonversikan menjadi

data kualitatif dengan mengacu pada pedoman konversi skala sebagai

berikut:

Tabel 1.18

Acuan Konversi Skala Penilaian

Nilai Interval Skor Kriteria

A 5 > 4,20 Sangat baik/ sangat menarik

B 3,40 < X ≤ 4,20 Baik/ menarik

C 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

D 1,80 < X ≤ 2,60 Kurang/ kurang menarik

E 1≤ 1,80 Sangat kurang/ tidak menarik

Keterangan :

Skor maksimal ideal = 5 X= Rentang nilai

Skor minimal ideal = 1

b. Analisis data hasil belajar

Analisis data kuantitatif dengan teknik tes tentang peningkatan hasil

belajar siswa dapat dilihat dan diperoleh dari hasil tes yang dilakukan sesuai

item soal yang telah disinggung dalam validitas soal yang dilakukan. Hasil

belajar dinyatakan meningkat apabila hasil belajar siswa telah mencapai

KKM yang telah ditetapkan ditingkat sekolah. Data kuantitatif berupa nilai

hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar dilakukan dengan memberi siswa

soal tes tertulis pada akhir pertemuan. Analisis ini dihitung menggunakan

statistik :

Page 23: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16410/3/T1_292011153_BAB... · kisi-kisi dan acuan lembar validasi yang pernah digunakan dalam penelitian

60

p = x 100

1. Batas minimal nilai ketuntasan

Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan siswa digunakan KKM

mata pelajaran IPA di SDN Tlogo dan SDN Simpar.

Tabel 1.19

KKM SDN Tlogo (Uji coba terbatas)

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

≥ 68 Tuntas

< 68 Tidak tuntas

Sumber : KKM SDN Tlogo

Tabel 1.20

KKM SDN Simpar (Uji coba lebih luas)

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

≥ 70 Tuntas

< 70 Tidak tuntas

Sumber : KKM SDN Simpar

2. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus

sebagai berikut :

Sumber : Aqib (2010: 41)