3. · web viewdalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai arah kebijakan nasional, arah...
TRANSCRIPT
RENCANA AKSI KEGIATANBIRO KOMUNIKASI DAN
PELAYANAN
MASYARAKAT
TAHUN 2020-2024(DRAFT)
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................1BAB I PENDAHULUAN.................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2 Kondisi Umum....................................................................................................................5
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................................................6
1.4 Organisasi dan Struktur Organisasi...................................................................................6
BAB II Visi, Misi, Tujuan Biro komunikasi dan pelayanan masyarakat.......................................................................................8
2.1 Visi dan Misi....................................................................................................................8
2.2 Tujuan ............................................................................................................................9
BAB III ARAH KEBIJAKAN, SASARAN STRATEGIS DAN STRATEGI....13
3.1 Arah Kebijakan Kementerian Kesehatan......................................................................13
3.2 Strategi Kementerian Kesehatan..................................................................................13
3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Biro Komunikasi Pelayanan Publik 2020-2024….. 15
BAB IV PROSES BISNIS, TARGET KINERJA, KEGIATAN POKOK DAN KERANGKA PENDANAAN..................................................18
4.1 Proses Bisnis................................................................................................................18
4.2 Target Kinerja..........................................................................................................19
4.3 Kegiatan Pokok (GIATPOK) .................................................................................21
4.4 Kerangka Pendanaan ...........................................................................................24
BAB V Penutup............................................................................25
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dalam rangka
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya pembangunan kesehatan dilakukan melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan kesehatan yang berkesinambungan
Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode
pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024
akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, dimana pendapatan
perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara
berpenghasilan menengah atas (upper-middle income country/MIC) yang memiliki kondisi
infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat
yang lebih baik. Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka
menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil,
dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
3
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu
menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Renstra Kementerian Kesehatan merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan
kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan dan Rencana Kerja Pemerintah.
Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan:
teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Renstra menjadi dasar dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, maka
dalam pelaksanaanya perlu dijabarkan lebih lanjut oleh Unit Organisasi Setingkat Eselon I
dalam bentuk Rencana Aksi Program (RAP) dan selanjutnya dijabarkan pula oleh Unit
Organisasi Setingkat Eselon II dalam bentuk Rencana Aksi Kegiatan (RAK).
Biro Komunikasi dan Pelayanan masyarakat merupakan unit organisasi setingkat
Eselon II dibawah koordinasi Sekretariat Jenderal yang menyelenggarakan Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Adapun tugas yang
diamanatkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
komunikasi dan pelayanann masyarakat serta dokumentasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Dengan tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat diharapkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan komunikasi dan pelayanan
masyarakat dapat dilaksanakan secara tertib, efektif dan efisien, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
1.2 Kondisi Umum
Dalam rangka pencapaian visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran strategis di
Kementerian Kesehatan, program kesehatan terbagi menjadi dua yaitu program generik
dan program teknis.
4
Salah Satu program generik untuk mendukung program teknis/prioritas adalah
Program Dukungan Manajmen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya yang dilaksanakan
oleh masing-masing Unit Kerja yang berada dibawah Unit Organisasi Eselon I Sekretariat
Jenderal.
Pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya oleh masing-masing unit kerja Eselon II dijabarkan kedalam Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) dilaksanakan secara bertahap dalam kurun waktu 2020-2024.
Unit Kerja Eselon II Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat adalah Unit Kerja
dengan Nomenklatur Baru sebelumnya adalah Pusat Komunikasi Publik, merupapkan
salah satu Unit Kerja mendukung program generik yaitu Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan kegiatan pengelolaan komunikasi publik
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, unit organisasi yang
mengurusi fungsi pengelolaan komunikasi publik berubah dari Pusat Komunikasi Publik
menjadi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Perubahan nomenklatur secara
tugas dan fungsi tidak perbedaan.
Kebutuhan publik akan informasi yang cepat serta tepat dibidang kesehatan,
menjadikan Biro Komunikasi dan pelayanan Masyarakat sebagai barisan terdepan
kementerian kesehatan dalam menjawab kebutuhan komunikasi dan pelayanan
masyarakat yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi informasi.
1.3 Maksud dan Tujuan.
1. Maksud
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
dimaksudkan sebagai salah satu dokumen acuan dalam perencanaan dan
penyelenggaraan program dan kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
yang akan dilaksanakan pada tahun 2020-2024.
2. Tujuan
5
Secara Umum, Rencana Aksi Kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
disusun dengan tujuan terselenggaranya fungsi komunikasi dan pelayanan masyarakat
yang efektif dan berhasil guna terhadap kebijakan dan program kesehatan untuk
mendorong partisipasi pemangku kepentingan dalam mensukseskan program
pembangunan Kesehatan.
1.4 Organisasi dan Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan komunikasi dan
pelayanann masyarakat serta dokumentasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Dalam melaksanakan tugas, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi : pengelolaan opini publik, produksi komunikasi dan peliputan;
Pelaksanaan hubungan media dan Lembaga; Pelaksanaan urusan pelayanan
masyarakat; dan Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat terdiri atas :
1. Bagian Opini Pubik, Produksi Komunikasi dan Peliputan
a. Subbagian Opini Publik
b. Subbagian Produksi Komunikasi
c. Subbagian Peliputan dan Dokumentasi
2. Bagian Hubungan Media dan Lembaga
a. Subbagian Hubungan Media Massa dan Media Sosial
b. Subbagian Komunikasi Antar Lembaga
6
c. Subbagian Tata Usaha
3. Bagian Pelayanan Masyarakat
a. Subbagian Pelayanan Informasi
b. Subbagian Pengaduan Masyarakat
c. Subbagian Penerbitan dan Perpustakaan
4. Kelompok Jabatan Fungsional
1.
2.
BAB IIVISI, MISI, DAN TUJUAN
BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT
2.1 Visi dan MisiPada Kabinet Maju 2019-2024 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-
2024 visi dan misi Kementerian atau Lembaga mengikuti visi dan misi Presiden Republik RI
yaitu “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”.
Upaya mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan melalui 9 misi pembangunan yaitu:
7
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan
Untuk mewujudkan misi tersebut di atas dan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing telah ditetapkan 4 (empat) pilar RPJMN 2020-2024 sebagai upaya mencapai tujuan
utama dari rencana pembangunan nasional periode terakhir. Keempat pilar tersebut
diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan yang didalamnya terdapat Program
Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Proyek Prioritas.
Manusia merupakan modal utama pembangunan nasional untuk menuju pembangunan
yang inklusif dan merata di seluruh wilayah. Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas dan Berdaya Saing Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan
kualitas dan daya saing SDM yaitu sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif,
inovatif, terampil, dan berkarakter melalui: a) Pengendalian penduduk dan penguatan tata
kelola kependudukan; b) Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial; c) Peningkatan akses
dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta; d) Peningkatan
pemerataan layanan pendidikan berkualitas; e) Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan
pemuda; f) Pengentasan kemiskinan; dan g) Peningkatan produktivitas dan daya saing.
Dalam upaya mewujudkan visi, misi presiden dan agenda pembangunan RPJMN 2020-
2024 sehingga tercapainya Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri, dan Berkeadilan”, dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 telah ditetapkan misi:
1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk Indonesia
2. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan kesehatan
8
3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan
4. Memantapkan tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif
Untuk kurun 5 (lima) tahun ke depan 2020-2024 Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat dengan tugas melaksanakan pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat,
pelayanan publik, serta dokumentasi dalam hal visi dan misi mengikuti visi dan misi presiden
serta misi Kementerian Kesehatan dalam pembangunan Kesehatan.
2.2 TujuanRumusan tentang tujuan dan sasaran strategis adalah untuk menggambarkan ukuran
ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut di
atas, Kementerian Kesehatan dalam renstra 2020-2024 menetapkan tiga tujuan yaitu :
1. Meningkatnya cakupan kesehatan semesta yang bermutu
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit, dan pengelolaan kedaruratan
kesehatan masyarakat
3. Terwujudnya masyarakat sehat dan bugar melalui pemberdayaan masyarakat dan
pengarusutamaan Kesehatan.
Agenda pembangunan Kesehatan pada RPJMN 2020-2024 yakni meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta, visi, misi dan tujuan Kementerian Kesehatan dalam
pembangunan Kesehatan 2020-2024 perlu di publikasi dan dikomunikasikan pada semua
stakeholder dan masyarakat luas. Guna mewujudkan pelbagai hal tersebut maka tujuan
strategis program kerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dalam kurun waktu 2020-
2024 adalah terselenggaranya kegiatan pengelolaan Publikasi-Komunikasi dan pelayanan
Publik dengan sasaran kegiatan meningkatnya pengelolaan Publikasi-Komunikasi dan
pelayanan Publik sebagai berikut:
KODE TUJUAN STRATEGISTS1 Penguatan pengelolaan Manajemen Isu
TS2 Penguatan Pengelolaan Publikasi Cetak, Elektrik dan Digital
TS3 Penguatan koordinasi hubungan komunikasi dan jejaring antar
Lembaga Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah
9
TS4 Penguatan Layanan Informasi, Peliputan dan Pendokumentasian
TS5 Penguatan Hubungan Media Massa dan Pengelolaan Media
Sosial
TS6 Penguatan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dan
Perpustakaan
TS7 Peningkatan pembinaan Jabfung Pranata Humas dan Pustakawan
TS8 Penguatan Koordinasi dan penyusunan NSPK Publikasi-
Komunikasi dan Pelayanan Publik
TS9. Penguatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
TS10 Peningkatan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, BMN,
layanan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Biro
Jabaran dari masing-masing tujuan strategis yang akan dicapai dalam periode 2020—
2024 adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Strategis 1: Penguatan pengelolaan Manajemen Isu bertujuan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas memonitoring opini/isu koordinasi, penguatan dalam
strategi komunikasi dan komunikasi risiko. sinkronisasi,
2. Tujuan Strategis 2: Penguatan Pengelolaan Publikasi Cetak, Elektrik dan Digital
bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi-komunikasi cetak, elektrik dan
digital. pengelolaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
layanan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kemendikbud.
3. Tujuan Strategis 3: Penguatan koordinasi hubungan komunikasi dan jejaring antar
Lembaga Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hasil koordinasi, sinkronisasi hubungan antar Lembaga pemerintah dan Lembaga non
pemerintah dalam bidang Kesehatan.
4. Tujuan Strategis 4: Penguatan Layanan Informasi, Peliputan dan
Pendokumentasian bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan layanan informasi yang
dibutuhkan public, peliputan dan pendokumentasian produk Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat.
5. Tujuan Strategis 5: Penguatan Hubungan Media Massa dan Pengelolaan Media
Sosial bertujuan untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan media massa dan dalam
pemngelolaan media sosial
10
6. Tujuan Stratgis 6: Penguatan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dan
Perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas penanganan pengaduan masyarakat dan
transparansi di era keterbukaan serta dalam pengelolaan perpustakaan Kesehatan.
7. Tujuan Strategis 7: Peningkatan pembinaan Jabfung Pranata Humas dan
Pustakawan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan Jabatan Fungsional Pranata
Humas dan Pustakawan yang dikelola Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.
8. Tujuan Strategis 8: Penguatan Koordinasi dan penyusunan NSPK Publikasi-
Komunikasi dan Pelayanan Publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengkajian NSPK
Publikasi-Komunikasi dan Pelayanan Publik dalam mendukung pelaksanaan kebijakan/program
Kesehatan
9. Tujuan Strategis 9: Penguatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bertujuan
untuk meningkat kualitas pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan publikasi-
komunikasi dan pelayanan publik.
10. Tujuan strategis 10: Peningkatan pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, BMN, layanan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi Biro bertujuan meningkatkan kualitas pengelolaan
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, BMN, layanan masyarakat, arsip,
dan dokumentasi Biro.
11
BAB IIIARAH KEBIJAKAN, SASARAN STRATEGIS DAN STRATEGI
3.1 Arah Kebijakan Kementerian KesehatanGrand desain dan arah kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2020-2024 dirumuskan
berdasarkan pada visi, misi Presiden RI, RPJMN 2020-2024 yaitu Meningkatkan akses dan
mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada
penguatan pelayanan kesehatan dasar melalui peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Untuk mencapai Misi Presiden “Terwujudnya SDM Indonesia Berkualitas” dan
tercapainya arah kebijakan RPJMN 2020-2024 telah ditetapkan 5 (lima) Strategi RPJMN 2020-
2024 bidang kesehatan, yaitu: 1) Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan
reproduksi; 2) Percepatan perbaikan gizi masyarakat; 3) Peningkatan pengendalian penyakit
(Strategi 1, 2 dan 3 ditujukan untuk peningkatan pelayanan); 4) Pembudayaan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas), sebagai upaya penguatan preventif dan promotif; 5)
Penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan, sebagai upaya penguatan
sistem.
3.2 Strategi Kementerian KesehatanDalam menjalankan pembangunan kesehatan 2020–2024 Kementerian Kesehatan telah
menetapkan 8 (delapan) sasaran strategis, sebagai berikut:
12
1. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat
2. Meningkatnya ketersediaan dan mutu fasyankes dasar dan rujukan, penanggung jawab.
3. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit serta pengelolaan kedaruratan
kesehatan masyarakat,
4. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu kefarmasian dan alat Kesehatan.
5. Meningkatnya pemenuhan SDM Kesehatan dan kompetensi sesuai standar.
6. Terjaminnya pembiayaan kesehatan khususnya untuk masyarakat miskin,
7. Meningkatnya sinergisme pusat dan daerah serta meningkatnya tata kelola pemerintahan
yang baik dan bersih.
8. Meningkatnya efektivitas pengelolaan litbangkes dan sistem informasi kesehatan untuk
pengambilan keputusan.
Gambar 1Peta Strategi Kementerian Kesehatan
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan Kesehatan sesuai arah kebijakan dan sasaran
strategis ditetapkan 5 (lima) strategi pencapaian sebagai berikut:
13
Peningkatan derajat
Kesehatan melalui
pendekatan siklus hidup
Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Peningkatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan kedaruratan
Peningkatan Sumber
Daya Kesehatan
Peningkatan Tata Kelola Pemerintah
an yang Baik, Bersih
1 2 4 53
Untuk lancarnya pencapain tujuan, sasaran dan strategi yang telah dirancang tentu
ditunjang pula dengan program-program yang ada. Pada Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2020-2024 telah ditetapkan 6 (enam) program yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen (teralokasi pada tiap Unit Utama dan masing-masing
Satuan Kerja):
2. Program Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi:
4. Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi;
5. Program Kesehatan Masyarakat;
6. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Biro Komunikasi Pelayanan Publik 2020-2024Grand desain, arah kebijakan, tujuan, sasaran dan strategi yang telah ditetapkan dalam
RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024 sebagai upaya meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat menjadi hal yang sangat penting untuk di publikasi atau diseminasikan
ke semua pemangku kepentingan dan masyarakat umum. Publikasi tentu perlu di desain
dengan kemasan yang sederhana, padat, ringkas, cepat dan secara massif disebarluaskan
pada publik melalui pelbagai medium informasi yang ada.
Publikasi atau diseminasi yang di sebarluaskan ke publik tersebut perlu dikawal dengan
cermat dan baik serta dibuat brand yang menarik sehingga nantinya akan membuat kebijakan
program pemerintah dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh publik. .
Mendapat tugas yang cukup berat dalam menjaga Citra dan Reputasi Kementerian
Kesehatan kedepan dan sesuai harapan bahwa Publik mengerti dan memahami Kebijakan
Program Indonesia Sehat, adapun arah kebijakan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyaraat
2020-2024 yakni “Meningkatkan publikasi-komunikasi dan pelayanan publik dengan cepat, akurat dan empirik yang disebarluaskan ke publik” atau dengan istilah Sikomlik Cakep.
14
Peningkatan derajat
Kesehatan melalui
pendekatan siklus hidup
Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Peningkatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan kedaruratan
Peningkatan Sumber
Daya Kesehatan
Peningkatan Tata Kelola Pemerintah
an yang Baik, Bersih
Publikasi-Komunikasi dan Pelayanan Publik dengan Cepat, Akurat dan Empirik
di sebarluaskan ke Publik
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Kesehatan melalui publikasi-komunikasi
dan pelayanan publik dan sesuai dengan arah kebijakan Rokomyanlik 2020-2024 ditetapkan 8
(delapan) sasaran strategis;
8 (delapan) sasaran Strategis RokomYanlik 2020-2024
15
Publikasi-Komunikasi dan Pelayanan Publik dengan Cepat, Akurat dan Empirik
di sebarluaskan ke Publik
““
Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Isu/Opini dan pelayanan publik untuk perbaikan kebijakan
Terjaminnya ketersediaan Layanan Informasi dan Penaganan Keluhan sesuai kebutuhan Publik
Meningkat dan berkualitas publikasi kebijakan-program yang disebarluaskan pada publik
Terjaminnya Akses Publik mendapatkan Informasi/berita tentang Kesehatan secara cepat, akurat & empirik
Meningkatnya hubungan Komunikasi dan Jejaring informasi antar Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah
Meningkatnya efektivitas pengelolaan administrasi Biro
Dalam 5 (lima) tahun kedepan gambaran Peta Strategi Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
sebagai berikut
Gambar 2Peta Strategi Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Dalam mewujudkan tujuan pembangunan Kesehatan sesuai arah kebijakan nasional,
arah kebijakan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dan sasaran strategis dirancang
dan ditetapkan 5 (lima) strategi pencapaian sebagai berikut:
Strategi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
2020-2024
16
Meningkatnya Pembinaan, Penguatan Kemampuan dan Skill SDM Pranahumas dan Pustakawan Kes
Meningkatnya Efektivitas Pemantauan, Evaluasi, Pelaporan Pengelolaan Publikasi-Komunikasi & Pelayanan Publik
Peningkatan Pengelolaan Manajemen
Peningkatan Publikasi-
Komunikasi
Peningkatan Koordinasi Hubungan
Antar
Peningkatan Skill SDM
Humas Kes
Penguatan Pemantauan
, Evaluasi dan
1 2 4 53
BAB IVPROSES BISNIS, TARGET KINERJA, KEGIATAN POKOK DAN
KERANGKA PENDANAAN
4.1 Proses Bisnis
Salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka
adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Hak atas Informasi menjadi sangat penting karena makin terbuka penyelenggaraan negara
untuk diawasi publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat dipertanggungjawabkan.
Hak setiap Orang untuk memperoleh Informasi juga relevan untuk meningkatkan kualitas
pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik. Partisipasi atau pelibatan
masyarakat tidak banyak berarti tanpa jaminan keterbukaan Informasi Publik
Keberadaan Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik sangat penting
sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan (1) hak setiap Orang untuk memperoleh
Informasi; (2) kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani permintaan Informasi secara
cepat, tepat waktu, biaya ringan/proporsional, dan cara sederhana; (3) pengecualian bersifat
ketat dan terbatas; (4) kewajiban Badan Publik untuk membenahi sistem dokumentasi dan
pelayanan Informasi
Setiap Badan Publik mempunyai kewajiban untuk membuka akses atas Informasi Publik
yang berkaitan dengan Badan Publik tersebut untuk masyarakat luas. UU Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjelaskan bahwa Lingkup Badan Publik dalam
Undang- undang ini meliputi lembaga eksekutif, yudikatif, legislatif, serta penyelenggara negara
lainnya yang mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan mencakup pula organisasi
nonpemerintah, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, seperti
lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, serta organisasi lainnya yang mengelola atau
17
Peningkatan Pengelolaan Manajemen
Peningkatan Publikasi-
Komunikasi
Peningkatan Koordinasi Hubungan
Antar
Peningkatan Skill SDM
Humas Kes
Penguatan Pemantauan
, Evaluasi dan
menggunakan dana yang sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan
masyarakat, dan/atau luar negeri
Untuk memenuhi kebutuhan publik akan informasi Kesehatan sesuai amanat UU KIP
Nomor 14 Tahun 2008, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat sebagai Badan Publik
menetapkan proses bisnis pada pengelolaan a) isu/opini publik; b) publikasi Kesehatan; c) layanan informasi termasuk layanan publik dan d) administrasi umum Biro. Dengan proses bisnis tersebut adapun outputnya publikasi dan pelayanan informasi.
4.2 Target Kinerja
Memperhatikan RPJMN 2020-2024, dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
2020-2024 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020
telah ditetapkan 2 (dua) kategori Program Kementerian Kesehatan yaitu program generik dan
program teknis. Program generik meliputi: 1) Program Dukungan Manajemen; 2) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; 3) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Adapun Program teknis meliputi: 1) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2) Program Kesehatan Masyarakat 3) Program Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Merujuk Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024 pada Bab IV sub A Target Kinerja di
point 2 Sasaran, Indikator Kinerja Program dan Kegiatan ditetapkan Sasaran Program
Dukungan Manajemen pada Sekretariat Jenderal adalah meningkatnya koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerian Kesehatan dengan
Indikator pencapaian sasaran adalah: a) Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
80,58; b) Dukungan pusat dalam penguatan manajemen bidang kesehatan sebanyak 10; c)
Persentase provinsi yang mendapatkan penguatan dalam penyelenggaraan SPM Bidang
Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota sebesar 100%; d) Persentase provinsi dengan
anggaran kesehatan daerah dalam APBD yang sesuai dengan prioritas nasional di bidang
kesehatan sebesar 100% dan e) Jumlah bahan kebijakan teknis pengembangan pembiayaan
kesehatan dan jaminan kesehatan sebanyak 10 bahan kebijakan.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka disusun pelbagai kegiatan yang akan
dilakukan oleh Satuan Kerja (Satker) dilingkungan Sekretariat Jenderal. Salah satu diantaranya
Satker Biro Komunikasi dan Pelanan Publik yang Sasaran kegiatannya adalah meningkatnya pengelolaan komunikasi publik dan pelayanan masyarakat dengan Indikator pencapaian
sasaran tersebut adalah: (1) Jumlah publikasi program pembangunan kesehatan yang
18
disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai media sebanyak 379.000 publikasi. (2) Jumlah layanan informasi publik (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan sebanyak 98.750 layanan. (3) Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam pelaksanaan standar interaksi pelayanan sebanyak 167 UPT.
Selanjutnya dapat dijabarkan secara rinci Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Biro
Komunikasi dan Pelayanan Publik dalam 5 (lima) tahun kedepan (2020-2024) sebagai berikut;
Matrik Kinerja KegiatanBiro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat 2020-2024
Program/Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
TAHUN2020 2021 2022 2023 2024
PengelolaanKomunikasiPublik danpelayananmasyarakat
Meningkatnya Pengelolaan Komunkasi Publik dan Pelayanan Masyarakat
Jumlah Publikasi Pembangunan Kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat melalu berbagai media
69.000 Publika
si
70.000 Publika
si
75.000 Publika
si
80.000 Publika
si
85.000 Publika
si
Jumlah layanan informasi Publik (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang telah diselesaikan
19.690Layana
n
19.690Layana
n
19.690Layana
n
19.840Layana
n
19.840Layana
n
Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam pelaksanaan standar interaksi pelayanan
30 UPT 30 UPT 30 UPT 37 UPT 40 UPT
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang disusun dan ditetapkan ini disusun dengan
pendekatan SMART.
19
4.3 Kegiatan Pokok (GIATPOK)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor: 64 tahun 2015 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian pada pasal 5 disebutkan bahwa Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan komunikasi dan
pelayanan masyarakat serta dokumentasi sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam
melaksanakan tugas Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
1) Pengelolaan opini publik, produksi komunikasi dan peliputan; 2) Pelaksanaan hubungan
media dan Lembaga; 3) Pelaksanaan urusan pelayanan masyarakat; dan 4) Pelaksanaan
urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
Kebijakan pemerintah kedepan menjalankan penyederhanaan Birokrasi yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia nomor: 28 Tahun 2019 bahwa nanti bekerjanya sebuah birokrasi tidak berdasarkan
kotak/strukstur lagi tetapi berdasarkan pada fungsi organsiasi yang akan dijalankan oleh
tenaga-tenaga fungsional.
Dalam melaksanakan tugas, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi; a) pengelolaan opini publik, manajemen isu, strategi komunikasi,
dan komunikasi resiko; b) pengelolaan publikasi cetak, eletronik, dan digital; c) pengelolaan
layanan informasi, peliputan, dan pendokumentasian; d) pelaksanaan hubungan media massa
dan pengelolaan media social; e) pelaksanaan hubungan komunikasi dan jejaring informasi
antar lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah; f) pengelolaan pengaduan
masyarakat; g) pengelolaan perpustakaan; h) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; i)
pelaksanaan urusan administrasi Biro
Guna mewujudkan visi, misi, tujuan, arah kebijakan dan sasaran pada bab-bab
sebelumnya, maka disusun kegiatan pokok dan kegiatan-kegiatan indikatif untuk mendukung
penyebarluasan kebijakan program pembangunan Kesehatan. Adapun kegiatan pokok Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat 2020-2024 adalah:
“Pengelolaan Komunikasi-Publik dan Pelayanan Masyarakat”
Berdasarkan kegiatan pokok tersebut, maka disusun kegiatan indikatif yang selanjutnya
direncanakan setiap tahun sesuai dengan kebutuhan, sebagai berikut;
1. Pengelolaan Isu/Opini Publik
20
Pada kegiatan indikatif ini fokus untuk memonitor pelbagai isu/opini Kesehatan yang
beredar di berbagai meda pemberitaan, beberapa bentuk kegiatan dapat dirancang seperti
rapat-rapat, pertemuan evaluasi, survei dll.
2. Publikasi Kebijakan/Program
Kegiatan indikatif ini mencakup semua bentuk publikasi kebijakan/program Kesehatan yang
disebarluaskan pada publik melalui media cetak, elektronik dan digital. Berbagai bentuk
kegiatan dapat dirancang seperti advertorial, Talkshow, Ghatering media, Mediakom, Temu
Media, Phodecast, Reportase berita Kesehatan, Ekspose Pembangunan Kesehatan di
Daerah Bersama Media, peliputan dan dokumentasi kegiatan Kesehatan dll
3. Koordinasi Komunikasi-Informasi antar Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah
Kegiatan indikatif mencakup komunikasi secara internal dan eksternal dengan
Kementerian/Lembaga, termasuk dengan Lembaga non pemerintah. Berbagai kegiatan
dapat dirancang seperti Rapat-rapat, pendampingan pimpinan Raker/RDP dengan
DPR/DPD, Temu Bakohumas, pendampingan Pimpinan dalam kunker bersama dewan,
pendampingan pimpinan pada daerah Binaan, dll
4. Pengelolaan Pelayanan Informasi
Kegiatan indikatif mencakup semua bentuk layanan informasi yang diberikan sesuai
permintaan publik. Berbagai kegiatan dapat dirancang seperti informasi Signet, layanan
melalui kontak center 1500567, PPID, LAPOR, Pojok Info (POJIN), ULT dll
5. Pengelolaan Perpustakaan
Kegiatan indikatif ini mencakup pengelolaan perpustakaan yang terbaik untuk semua
customer yang membutuhkan informasi akan literatur Kesehatan baik secara manual atau
berbasis IT. Beberapa kegiatan dapat dirancang seperti rapat-rapat, temua nasional
perpustakaan, pengembangan system layanan perpustakaan (hardware dan software)
6. Penguatan SDM Pelaku Komunikasi Publik
Kegiatan indikatif ini mencakup untuk peningkatan kemapuan dan skill dari para pelaku
yang bergerak dalam komunikasi-publik. Beberapa kegiatan dapat dirancang seperti rapat-
rapat, koordinasi, peningkatan skill melalui pelatihan, kursus, pembinaan, forum-forum dll
7. Penguatan SDM Pelaku Pelayanan Publik
21
Kegiatan indikatif ini mencakup untuk peningkatan kemapuan dan skill dari para pelaku
yang bergerak dalam pengelolaan perpustakaan dari pusat sampai dengan UPT. Beberapa
kegiatan dapat dirancang seperti rapat-rapat, pembinaan atau pendampingan, pelatihan,
kursus dll
8. Pengelolaan Administrasi Perkantoran
Kegiatan indikatif ini mencakup dukungan Layanan internal organisasi/satuan kerja.
Beberapa kegiatan dapat dirancang seperti; pembinaan perencanaan dan monev program
& anggaran, pembinaan akuntansi keuangan dan barang milik negara, pembinaan
kapasitas SDM,
9. Penataan NSPK Komunikasi dan Pelayanan Publik
Kegiatan indikatif ini mencakup penyiapan, pengembangan norma, standar, pedoman dan
kebijakan (NSPK) terkait komunikasi public dan pelayanan public. Beberapa kegiatan dapat
dirancang seperti; rapat-rapat, Fokus Group Diskusi (FGD), Kerjasama dengan pihak ke-3
dll
10. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Kegiatan indikatif ini mencakup pemenuhan akan sara dan prasarana kerja pada satua kerja
Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik seperti pengadaan kamera, computer, printer dan
renovasi prasarana.
4.4 Kerangka PendanaanGuna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan
Sasaran Kegiatan dan target IKK sebagaimana tersebut diatas dari rencana kerja Biro
Komunikasi dan Pelayanan Publik dibutuhkan pembiayaan yang alokasi anggaran bersumber
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dituangkan dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Kementerian Kesehatan (DIPA) dengan kerangka pendanaan dapat
lihat dalam lampiran 1
22
BAB V
PENUTUP
Rencana Aksi Kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat disusun
dengan berpedoman pada RPJMN 2020-2024 dan Renstra Kementerian Kesehatan
2020-2024. Rencana Aksi Kegiatan ini yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
dalam kurun waktu 2020-2024 sehingga pencapaaian hasil indikator kinerja kegiatan
yang mendukung indikator kinerja utama Sekretariat Jenderal dapat terukur dan juga
sebagai bahan evaluasi kinerja.
Keberhasilan implementasi rencana aksi kegiatan ini tentunya membutukan
keterlibatan para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal Kementerian
23
Kesehatan, sumber daya dan kerja keras, kerja cerdas, kerja iklas sehingga akan
terwujudkan komunikasi dan pelayanan masyarakat yang baik.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM
NIP.196404131993122001
24