3. spesifikasi teknis grogol

Upload: fathoni-yunior

Post on 09-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

spek tek

TRANSCRIPT

  • SPESIFIKASI TEKNIS

    Spesifikasi Teknis

    1. SYARAT TEKNIS UMUM 1) Jaringan dan trafo yang dibutuhkan adalah untuk penyambungan

    baru daya 2 x 23 kVA, sedangkan kapasitas trafo yang dipasang adalah 50 kVA 3 phasa.

    2) Seluruh material yang ditawarkan untuk pekerjaan tersebut di atas diutamakan produksi dalam negeri.

    3) Seluruh material yang digunakan harus dalam keadaan baik dan 100 % ( seratus persen ) baru.

    4) Harus ada penjelasan spesifikasi teknis barang yang ditawarkan mengenai jenis, ukuran dan lain lain.

    5) Material Distribusi Utama berupa Trafo harus melampirkan Brosur Asli, Surat Dukungan Pabrik dan Surat Jaminan Mutu.

    6) Khusus untuk Trafo harus ada jaminan pemakaian atau garansi minimal 1 ( satu ) tahun.

    7) Pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik maupun trafo ini harus berpedoman pada Buku Standart Konstruksi Jaringan Listrik Distribusi yang diterbitkan oleh PLN atau buku sejenis yang masih dapat digunakan dan diakui oleh PLN serta mengacu pada gambar rencana PLN APJ Yogyakarta.

    8) Seluruh material yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini harus dimintakan persetujuan pengawas dari PLN yang ditunjuk dan pengawas lain yang ditugaskan.

    2. Standard Konstruksi.

    Pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik maupun trafo ini harus berpedoman pada Buku Standart Konstruksi Jaringan Listrik Distribusi yang diterbitkan oleh PLN dan atau buku sejenis yang masih dapat digunakan dan diakui oleh PLN. 1) Pemilihan route / jalur jaringan distribusi

    a. Route jaringan distribusi baru diharapkan sedemikian rupa sehingga pada waktu pelaksanaan tidak mengganggu jaringan yang sudah ada sebelumnya (jaringan existing).

    b. Memperhatikan jarak bebas/clearance terhadap jaringan lain termasuk jaringan telepon (apabila ada).

    c. Harus pula memperhatikan penempatan tiang yang kemungkinan ada jalur pipa air minum , kabel tanah existing dan lain sebagainya.

  • d. Menghindari tarikan kendor (slack span), jika tidak memungkinkan maka slack span tidak boleh lebih dari 20 meter.

    2) Pedoman pedoman teknis a. Pedoman tarikan maksimum yang diijinkan untuk penarikan

    kawat penghantar b. Tabel jarak ruang bebas (clearance) c. Pedoman pemotongan pohon / rabas rabas pohon

    3. Syarat-syarat teknis pekerjaan dan material

    Material yang disediakan Penyedia Barang/Jasa : 1) Hardware

    a. Memenuhi syarat dan standart teknis yang berlaku SII dan SPLN b. Material yang terbuat dari bahan logam harus menggunakan

    baja dengan mutu yang baik dan harus bergalvanished (Hot Dip Galvanished)

    c. Material yang karena kebutuhannya harus menggunakan logam alumunium, tembaga, kuningan atau perunggu maka harus memenuhi syarat mekanis dan elektris yang diperlukan

    d. Material yang berulir harus baik halus dan kuat mudah diputar.

    2) Material Distribusi Utama (MDU) a. Tiang beton, bahan dari beton pracetak produksi dalam negeri

    SII, LMK dan SPLN. b. Isolator tumpu dan isolator suspension 20 KV harus LMK, SPLN c. Kawat penghantar untuk JTM jenis AAACS 70 mm2 dan AAAC

    70 mm2 untuk netral kabel jumper dari sisi primer trafo mampu dialiri tegangan 20 KV SII, LMK dan SPLN

    d. Trafo Distribusi Type Outdoor kapasitas 50 kVA rated voltage 20/0,4 kV Vektor group YnYn0 dilengkapi test sertifikat dan bergaransi minimal 1 tahun.

    e. Electric Equipment, harus memenuhi syarat SPLN Material Distribusi Utama maupun pelengkap secara keseluruhan disediakan oleh penyedia barang/Jasa kecuali : Kotak APP (disediakan oleh PLN)

    3) Semua bahan dan material yang akan dipasang dan disediakan oleh pemborong a. Memenuhi ketentuan dan standart teknis dan spesifikasi PLN b. Memenuhi ketentuan dan bersertifikat LMK untuk material yang

    bersifat elektrik, sedang yang di luar elektrikal harus ada test report dari pabrik pendukung/ lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan.

  • 4) Pengutamaan produksi dalam negeri a. Untuk melaksanakan pekerjaan ini pemborong diharuskan

    menggunakan barang barang hasil produksi dalam negeri yang memenuhi standart teknis.

    b. Mutu barang produksi dalam negeri harus sesuai dengan standart Indonesia. Dan jika standart Indonesia belum ada maka digunakan salah satu sandart Internasional. Dalam hal produksi dan mutu barang yang ditawarkan meragukan pemberi tugas maka pemborong diwajibkan memberikan keterangan dan menunjukkan Surat Ijin Produksi Barang tersebut dari Kantor Dinas Perindustrian Setempat dengan atau Kantor Wilayah Departemen Perindustrian

    c. Penggunaan bahan/barang import , baru dibenarkan dalam persetujuan pemberi tugas, bila pemborong dapat mengajukan surat keterangan pernyataan kepastian dari kepala kantor wilayah Departemen Perdagangan yang menyatakan bahwa produksi dalam negeri tiddak tersedia dalam jumlah yang cukup atau tidak memenuhi syarat teknis.

    5) Pemasangan Jaringan Distribusi , Trafo dan Jaringan Tegangan Rendah a. Konstruksi SUTM

    a.1. Tiang beton Tiang yang digunakan adalah tiang beton type C12 350, C12 200 dan C11 - 200 ditanam sedalam 1/6 x tinggi tiang.

    a.2 Crossarm Steel Palang penyangga yang dipergunakan adalah Crossarm Steel bergalvanished dengan spesifikasi sesuai standart konstruksi PLN.

    a.2 Isolator Tumpuan kabel hantaran fasa menggunkan isolator tumpu jenis post type dan isolator tarik jenis sespension 20 kV.

    a.3 Kawat hantaran Kawat hantaran jenis berisolasi type AAACS 70 sqmm dan telanjang AAAC 70 sqmm, disagging dengan jarak minimum lendutan hantaran 6 meter dari muka tanah. Sedangkan jarak antar kawat penghantar sesuai dengan aturan / standart konstruksi yang berlaku.

    a.4 Grounding Pada setiap tiang jaringan kawat netral digrounding dengan menggunakan kawat BC 16 sqmm

    a.5 Pemasangan trafo Kwh meter dan perlengkapannya

  • b. Trafo Distribusi

    b.1 Trafo Distribusi Trafo distribusi dengan kapasitas 50 kVA untuk daya PLN sebesar 2 x 23 kVA , dipasang ditiang Jaringan JTM 3 Phasa PLN. Trafo tersebut dipasang dengan menggunakan serandang trafo type satu tiang sesuai dengan gambar konstruksi CG 312-B Sebelum trafo dipasang pada tempatnya maka harus dimegger terlebih dahulu dengan menggunakan megger 5.000VA dan didapati hasil pengukuran yang baik dan memenuhi syarat.

    b.3 Fuse Cut Out 20 KV Berfungsi untuk pengaman dan pembatas daya PLN dan dipasang sesuai dengan standard konstruksi PLN. Type Fuse Cut Out dengan bahan berjenis Polymer

    b.4 Lightning Arester 20 KV 5 kA Berfungsi untuk pengaman jaringan dan trafo yang diakibatkan oleh sambaran petir, maka pemasangannya harus diketanahkan langsung dengan nilai pengukuran tahanan tidak boleh lebih dari 5 Ohm. Type Arrester dengan bahan berjenis Polymer

    b.5 Grounding CM2 11 Kawat ground yang dipergunakan adalah jenis BC 16 sqmm dan Ground Rod 5/8 Cooper weld sebagai elektroda pembumian ditanam 0.3 m dari titik tiang atau disisi luar pondasi tiang. Terminal sambungan kawat penghantar terhadap elektroda 0,2 m di bawah permukaan tanah menggunakan murbaut terbuat dari bahan anti korosif. Titik bintang trafo sisi primer maupun sekunder harus ditanahkan langsung bersama sama pentanahan beban trafo. Penyambungan terminal terminal trafo dengan jaringan / jumper harus menggunakan Compresion Terminal Lug ( kabel scoen ) yang dipress dan sesuai ukurannya. Khusus untuk jamper sisi primer trafo kedua ujung kabel jumper harus dipasang /menggunakan terminating out door yang pengerjaannya harus benar-benar sempurna dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman Nilai tahanan tidak boleh lebih dari 5 Ohm.

  • c. Konstruksi SUTR c.1. Tiang beton

    Tiang yang digunakan adalah tiang beton type, C11 - 200 dan C9 - 200 ditanam sedalam 1/6 x tinggi tiang.

    c.2 Konstruksi JTR Tumpuan kabel hantaran JTR menggunakan kontruksi JTR sesuai dengan standard konstruksi PLN.

    c.3 Kawat hantaran Kawat hantaran jenis berisolasi type LVTC 3x70+N 50 sqmm, disagging dengan jarak minimum lendutan hantaran 6 meter dari muka tanah. Sedangkan jarak antar kawat penghantar sesuai dengan aturan/standart konstruksi yang berlaku.

    6) Peralatan kerja dan keselamatan kerja a. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan mempergunakan

    alat alat kerja yang cukup dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

    b. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan melengkapi personil di lapangan dengan peralatan/perlengkapan keselamatan kerja yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas

    c. Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia barang / jasa harus mengambil langkah langkah pengamanan yang perlu untuk menjamin keamanan dan keselamatan personilnya, masyarakat umum dilokasi dan peralatan itu sendiri.

    7) Pengisian tegangan ( Energizing ) Setelah pekerjaan fisik seluruhnya dinyatakan selesai maka sebelum dioperasikan harus diadakan penelitian yang seksama serta dilakukan pengukuran tahanan isolasi dengan menggunakan megger 5.000Volt . Apabila dari hasil pengukuran tersebut mendapatkan hasil yang baik dan kondisi fisik diyakini sudah memenuhi syarat dan layak untuk diisi tegangan maka dapat dilakukan energizing minimal 24 jam berturut-turut.

    8) Administrasi dan Perijinan

    a. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan di lapangan setiap saat pemberi tugas dapat melakukan pemeriksaaan kemajuan fisik pekerjaan di lapangan.

    b. Penyedia Barang/Jasa berkewajiban mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) Jaringan Distribusi serta melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk proses Serah terima Operasi (STO) ke PLN. Sedangkan untuk tata cara pembuatan berita acara Serah

  • terima Operasi (STO) tersebut Penyedia Barang/Jasa harus berkoordinasi dengan PLN.

    c. Pekerjaan dapat diterima setelah prestasi fisik mencapai 100% selesai, dan fisik Jaringan JTM 3 Phasa tersebut sudah di serah terimakan operasinya kepada PT PLN (Persero) APJ Yogyakarta yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Operasi (STOP).

    9) Ukuran Pokok a. Penyedia barang/jasa harus memeriksa kecocokan semua

    ukuran dalam gambar, apabila terjadi ketidak cocokan wajib segera memberitahukan kepada pengawas untuk minta pertimbangan dan bila terjadi kekeliruan menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa

    b. Ukuran pokok tercantum dalam gambar rencana, ukuran-ukuran yang belum tercantum dapat ditanyakan kepada pengawas pekerjaan

    c. Ukuran yang belum tercantum dalam gambar rencana dan dokumen pengadaan akan ditentukan kemudian dalam penjelasan pekerjaan.

    10) Perbedaan a. Apabila dalam dokumen pengadaan tercantum, sedangkan

    dalam gambar belum tercantum maka dokumen pengadaan yang mengikat

    b. Apabila dalam gambar tertulis sedangkan dalam dokumen pengadaan belum tercantum maka gambar yang mengikat

    c. Penyedia jasa wajib mencocokkan ukuran dalam gambar satu dengan yang lain, jika terjadi selisih atau perbedaan wajib segera memberitahukan kepada pengawas pekerjaan

    d. Apabila dalam gambar rencana dan dokumen pengadaan tidak tercantum maka pengawas pekerjaan dan PPK yang menentukan

    11) Ketentuan Lain

    a. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam dokumen pengadaan dan bila ternyata diperlukan, akan dicantumkan dalam penjelasan pekerjaan

    b. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dilapangan maka akan diatur/dibahas dalam rapat berkala

    12) Gambar rencana pelaksanaan pekerjaan terlampir