3. permen esdm no 37-2014

8
\.;: -.-.-. :.s .'*:,:.-:a. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 3] TAHUN 2014 TENTANG PENGtrNDALIAN GRATIFIKASI 3. DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MtrNTERI ENERGI DAN SUMBtrR DAYA MINERAL REPUBLIK Menimbmg INDONESIA, a. bahu'a dalm rangka memjudkm zona integritas menuju wilayah bebas dri korupsi dm wilayah birokrasi bersih dm melaymi di lingkungan Kementerim Energi dm Sumber Daya Mineral, perlu melakukm upaya pencegahan korupsi secara nyata melalui pengendalian gratifi kasi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai- mana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturm Menteri Energi dm Sumber Daya Mineral tentang Pengendalim Gratifikasi di Lingkungm Kementerim Energi dm Sumber Daya Mineral; l. Undmg-Undmg Nomor 28 Tahun 1999 tentmg Penyelengguam Negtra ymg Bersih dm Bebas dai Korupsi, Kolusi, dm Nepotisme (Lembaran Negma Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembarm Negra Republik Indonesia Nomor 3851); Undmg-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentmg Pemberantasm Tindak Pidma Korupsi (Lembran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 74O, Tambahm kmbaran Negua Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimma telah diubah dengan Undang-Undmg Nomor 2O Tahun 2001 (Lembman Negara Republik Indonesia Tahun 2OOI Nomor 134, Tmbahm kmbaran Negaa Republik Indonesia Nomor 4 150); Undmg-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentmg Komisi Pembermtasan Tindak Pidana Korupsi (Lembum Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 137, Tmbahan Lembrm Negara Republik Indonesia Nomor 425O); Undmg-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aptratur Sipil Negara (Lembaan Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tmbahm Lembarm Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Peraturm Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentmg Sistem Pengendalim Intern Pemerintah (Lembaran Negma Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127); Peraturm Pemerintah Nomor 53 Tahun 2O1O tentmg Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembam Negra Republik Indonesia Tahun 2O1O Nomor 74, Tmbahm Lembaan Negara Republik Indonesia Nomor 5135); Peraturan Presiden Nomor 86 Tahwn 2OO2 tanggal 30 Desember 2OO2 tentmg Pembentukm Badm Pengatur Penyediaan Mengingat

Upload: therhayapaspalmethutekoneroko

Post on 10-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALREPUBLIK INDONESIANOMOR: 3] TAHUN 2014TENTANGPENGtrNDALIAN GRATIFIKASI 3.DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DANSUMBER DAYA MINERAL

TRANSCRIPT

  • \.;: -.-.-.

    :.s.'*:,:.-:a.

    MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALREPUBLIK INDONESIA

    PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALREPUBLIK INDONESIA

    NOMOR: 3] TAHUN 2014TENTANG

    PENGtrNDALIAN GRATIFIKASI 3.DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN

    SUMBER DAYA MINERAL

    DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MtrNTERI ENERGI DAN SUMBtrR DAYA MINERAL REPUBLIK

    Menimbmg

    INDONESIA,

    a. bahu'a dalm rangka memjudkm zonaintegritas menuju wilayah bebas drikorupsi dm wilayah birokrasi bersih dmmelaymi di lingkungan Kementerim Energidm Sumber Daya Mineral, perlu melakukmupaya pencegahan korupsi secara nyatamelalui pengendalian gratifi kasi;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-mana dimaksud dalam huruf a, perlumenetapkan Peraturm Menteri Energi dmSumber Daya Mineral tentang PengendalimGratifikasi di Lingkungm KementerimEnergi dm Sumber Daya Mineral;

    l. Undmg-Undmg Nomor 28 Tahun 1999tentmg Penyelengguam Negtra ymg Bersihdm Bebas dai Korupsi, Kolusi, dm

    Nepotisme (Lembaran Negma Republiklndonesia Tahun 1999 Nomor 75, TambahanLembarm Negra Republik Indonesia Nomor3851);

    Undmg-Undang Nomor 31 Tahun 1999tentmg Pemberantasm Tindak PidmaKorupsi (Lembran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 74O,Tambahm kmbaran Negua RepublikIndonesia Nomor 3874) sebagaimma telahdiubah dengan Undang-Undmg Nomor 2OTahun 2001 (Lembman Negara RepublikIndonesia Tahun 2OOI Nomor 134,Tmbahm kmbaran Negaa RepublikIndonesia Nomor 4 150);

    Undmg-Undang Nomor 30 Tahun 2002tentmg Komisi Pembermtasan TindakPidana Korupsi (Lembum Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO2 Nomor 137,Tmbahan Lembrm Negara RepublikIndonesia Nomor 425O);

    Undmg-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4tentang Aptratur Sipil Negara (LembaanNegara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 6, Tmbahm Lembarm NegaraRepublik Indonesia Nomor 5494);Peraturm Pemerintah Nomor 60 Tahun2008 tentmg Sistem Pengendalim InternPemerintah (Lembaran Negma RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 127);

    Peraturm Pemerintah Nomor 53 Tahun2O1O tentmg Disiplin Pegawai Negeri Sipil(Lembam Negra Republik Indonesia Tahun2O1O Nomor 74, Tmbahm LembaanNegara Republik Indonesia Nomor 5135);Peraturan Presiden Nomor 86 Tahwn 2OO2tanggal 30 Desember 2OO2 tentmgPembentukm Badm Pengatur Penyediaan

    Mengingat

  • dm Pendistribusian Bahan Baku Minyakdm Kegiatan Usaha Pengmgkutm GasBumi Melalui Pipa sebagaimana telahdiubah dengm Peraturm Presiden Nomor 45Tahun 2012 (Lembaan Negua RepublikIndonesia Taiun 2012 Nomor 103);

    8. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2008tmggal 7 Mei 2008 tentmg PembentukmDewan Energi Nasional dan Tata CaraPenyringm Calon Anggota Dewan EnergiNasional;

    9. Keputusm Presiden Selaku Ketua DewmEnergi Nasional Nomor I 1 Tahun 2009tmggal 22 April 2009 tentmg SusunmOrganisasi dan Tata Kerja SekretriatJenderal Dewan Energi Nasional;

    10. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun2014 tmggal 27 Oktober 2Ol4;

    11. Peraturan Menteri Energi dm Sumber DayaMineral Nomor 14 Tahun 2009 tentangTugas dm Fungsi Organisasi SekretriatJenderal Dewan Energi Nasional (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9Nomor 224);

    12. Peraturan Menteri Energi dm Sumber DayaI\Iineral Nomor 18 Tahun 2010 tentmgOrganisasi dm Tata Kerja KementerianEnergi dan Sumber Daya Mineral (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 552) sebagaimma telah dua kalidiubah terakhir dengm Peraturan Menteritrnergi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30Tahun 2074 (Berita Negtra RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 1725);

    13. Peraturan Menteri Energi dm Sumber DayaMineral Nomor 17 Tahun 20 1 1 tentangPenyelenggaraan Sistem Pengendalim InternPemerintah di Lingkungan Kementerim

    Energi dm Sumber Daya Mineral (BeritaNegua Republik Indonesia Tahun 201 1Nomor 863):

    14. Peraturm Mented Energi dm Sumber DayaMineral Nomor 25 Tahun 2012 tentmgOrgmisasi dm Tata Kerja Sekretaiat dmDirektorat pada Badan Pengatur Penyediaandan Pendistribusian Bahm Bakr Minyakdan Kegiatm Usaha Pengmgkutan GasBumi Melalui Pipa (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 992):

    15. Peraturm Menteri Pendayagunam AparaturNegara dan Reformasi Birokasi Nomor 60Tahun 2012 tentmg Pedomm PembangunanZona Integritas Menuju Wilayah Bebas dariKorupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dmMelayani di Lingkungm Kementerim/Lembaga dan Pemerintah Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2012Nomor 919);

    16. Peraturm Menteri Energi dm Sumber DayaMineral Nomor 1O Tahun 2013 tentmgOrgmisasi dm Tata Kerja Satum KerjaBalai Pendidikan dan Pelatihm TmbmgBawah Tmah (Berita Negaa RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 2O9):

    17. Peraturan Menteri Energi dm Sumber DayaMineral Nomor 23 Tahun 2013 tentangOrgmisasi dm Tata Kerja Balai PemantaumGunung api dm Mitigasi Bencana GerakmTmah (Berita Negra Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 1023):

    18. Peraturm Menteri Energi dm Sumber DayaMineral Nomor 24 Tahun 2013 tentmgOrgmisasi dm Tata Kerja Balai KonseroasiAir Tmah (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 1024):

  • 19. Peraturm Menteri Energi dm Sumber DayaMineral Nomor 25 Tahun 2014 tentangSistem Penangmm Pengaduan InternalTerhadap Dugam Tindak Pidma Korupsi diLingkungan Kementerim trnergi dan SumberDaya Mineral (Berita Negaa RepublikIndonesiaTahun 2014 Nomor 1458):

    20. Peraturan Menteri Energi dan Sumber DayaMineral Nomor 29 Tahun 2014 tentangOrgmisasi dan Tata Kerja Sekolah TinggiEnergi dan Mineral (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 1582)l

    MEMUTUSI{AN:

    Menetapkan : PtrRATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL TtrNTANG PENGENDALIANGRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIANENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL.

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal I

    Dalm Peraturm Menteri ini ymg dimaksud dengm:1. Gratifikasi adalah pemberian da.lam rti luas, yakni meliputi

    pemberian umg, bmmg, rabat atau diskon, komisi,pinjamm tmpa bunga, tiket perjalanm, fasilitaspenginapan, perjalman s'isata, pengobatan cuma-cuma, dmfasilitas lainnya ymg diterima oleh pegawai baik di dalmnegeri maupun di lua negeri dan yang dilakukm denganmenggunakm strma elektronik atau tmpa strmaelektronik.

    2. Pegawai adalah Pegawai sebagaimma dimaksud dalmketentuan Undmg-Undmg Nomor 5 Tahun 2014 tentmgAptratur Sipil Negara dm Undang-Undmg Nomor 31 Tahun1999 sebagaimana telah diubah dengan Undmg UndangNomor 20 Tahun 2OO1 tentmq Pembermtasm Tindak

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    10

    Pidma Korupsi, di lingkungm Kementerian Energi dmSumber Daya Mineral termasuk Badan Pengatur Penyediamdm Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan KegiatmUsatra Pengangkutan Gas Melalui Pipa dm Dewm EnergiNasional.

    Kementerim Energi dan Sumber Daya Mineral, ymgselanjutnya disebut KESDM, adalah kementerian yangmempunyai tugas menyelenggaraan urusan di bidmg energidan sumber daya mineral.

    Komisi Pembermtasan Korupsi, ymg selanjutnya disingkatKPK, adalah Komisi Pemberantasm Korupsi sesuai denganketentum peraturan perundmg-undmgm.

    Unit Utma adalah satuan orgmisasi Sekretariat Jenderal,Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, dan Badm dilingkungan KESDM.

    Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, yangselanjutnya disingkat Sekrettriat Jenderal DEN, adalahunsur pembantu Dewan Energi Nasional, secara fungsionalberada di bau'ah dan bertmggung janab kepada DewmEnergi Nasional dm secma administratif bertanggung jau'abkepada Menteri Energi dm Sumber Daya Mineral.

    Badan Pengatur Penyediaan dm Pendistribusim BahmBakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengmgkutan GasMelalui Pipa yang selanjutnya disebut BPH Migas.Inspektorat Jenderal adalah unsur pengas'asan ymgdipimpin oleh Inspektur Jenderal KESDM.

    Unit Pengendali Gratifrkasi, yang selmjutnya disingkat UPG,adalah Unit Pengendali Gratifikasi di lingkungmKementerim Energi dan Sumber Daya Mineral termasukBPH Migas dm Sekretriat Jenderal DEN.

    Menteri adalah Menteri yang menyelenggmakan urusmpemerintahan di bidang energi dm sumber daya mineral.

    Inspektur Jenderal adalah Inspektur Jenderal yangmelaksanakan fungsi pengau'asan di bidang energi dmsumber dava mineral.

    11

  • BAB IIPRINSIP DASAR PENGENDALIAN GRATIFIKASI

    Pasal 2

    Prinsip dasar dalam pengendalian Gratihkasi yaitu:a. setiap Pegawai diluang menerima dm/atau memberikan

    Gratifikasi ymg dianggap suap; dm

    b. setiap Pegau'ai bertmggung jau'ab menjaga profesionalitasdan integritas dengm melaporkm penerimam dmpenolakan Gratifikasi.

    BAB IIIPENGENDALIAN GRA.TIFIKASI

    Bagian KesatuJenis Gratihkasi

    Pasal 3

    (1) Gratifikasi terdiri atas:a. Gratifikasi ymg dimggap suap; dmb. Grati[ikasi ymg lida]< dimggap suap.

    (2) Gratifrkasi ymg tidak dimggap suap sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b meliputi:a. Gratifikasi yang tidak dimggap suap yang terkait dengm

    kedinasm; dmb. Gratifikasi yang tidak dimggap suap ymg tidak terkait

    dengan kedinasm.

    Pasal 4

    (1) Penerimam Gratifikasi ymg dimggap suap sebagaimmadimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a. terdiri atasGratifikasi yang diterima oleh Pegawai terkait dengm:a. lelmg di sektor energi dan cumber daya mineral atau

    proses lainnya ymg berhubungm dengm jabatanpenerlma;

    c.d.e.

    f.

    h.

    pengadam brang atau jasa dari penyedia barang ataujasa terkait proses pengadaan barmg atau jasa yangakm, sedmg, dan telah dilaksmakan;pemberim layanan pada masyrakat;tugas dalam proses pen1rusunan mggtran;tugas dalm proses pemeriksaan, audit, pemonitoran,dan/atau evaluasi serta pengawasm lainnya;pelaksmaan perjalman dinas;proses penerimaan atau promosi atau mutasi Pegas'ai;proses komunikasi, negosiasi, dan pelaksmaan kegiatmdengm pihak lain terkait dengan pelaksanam tugas dankeu'enangmnya;

    i. hmi raya keagmaan, adat istiadat, atau tradisi daripihak lain; dm/atauj. perjmjian kerja sma yang tengah dijalin.

    Setiap Pegawai wajib menolak Gratihkasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1), kecuali:a. penerimam tidak diketahui proses pemberiannya;b. tidak diketahui identitas pemberi; dan/atauc. kondisi dan/atau pertimbangan lainnya yang dapat

    dipertmggungj awabkan.Setiap Pegawai u'ajib melaporkan penerimam dan penolakanGratifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dm ayat (2)kepada KPK atau melaiui UPG.

    Pasal 5

    Penerimam Gratifikasi yang tidak dimggap suap yangterkait dengm kedinasm sebagaimma dimaksud dalmPasal 3 ayat (2) huruf a terdiri atas:a. fasilitas transportasi, akomodasi, uang saku, jmuan

    makan, dalam kegiatm yang terkait pelaksmam tugasatau keu'ajiban Pegawai berdasrkan penunjukm danpenugasm resmi KESDM sesuai dengm ketentuanperaturm perundmg-undangm mengenai stmdr biayadm tidak ada pembiayaan ganda;

    b. plakat, vmdel, goodg bag/gimmich, atau souuenir daripanitia seminu, 1okakarya, pelatihan dari instmsi ataulembaga yang keikutsertaannya didasrkan padapenunjukm atau penugasan resmi dari KESDM;

    c. hadiah pada waktu kegiatan kontes atau kompetisiterbuka dalm kedinasm;

    12)

    (s)

    (1)

  • \2)

    (3)

    d. honor atau insentif baik berbentuk uang atau settradengm uang sebagai kompensasi pelaksmam tulasselaku pembicua, nrasumber, moderator, tenaga ahli,pembav'a acma, kepanitiam atau fungsi serupa lainnyaberdasukm penugasan resmi dmi KESDM sesuaidengm ketentuan peraturm perundang - undmgmengenai stmdr biaya

    Penerimaan Gratifikasi yang terkait dengm kedinasansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak melebihijumlah sebesar Rp 1.000.O00,00 (satu juta rupiah), kecualiditentukan lain dalm ketentum peraturm perundangundmgm.

    Penerimaan Gratihkasi sebagaimma dimaksud pada ayat (1)rvajib dilaporkan kepada UPG.

    Pasal 6

    Gratifikasi ymg tidak dimggap suap yang tidak terkaitdengm kedinasm sebagaimma dimaksud dalm Pasal 3ayat (2) huruf b terdiri atas:a. pemberim karena hubungm keluarga, 1.aitu kakek/

    nenek, bapak I ibu I mertua, suami / istri, anak/menantu, cucu, besm, paman / bibi, kakak I adikl ipar,sepupu, dm keponakm sepanjang tidak mempunyaikonflik kepentingan dengan penerima Gratifikasi;

    b. hadiah tanda kasih ddm bentuk umg atau btrmgyang memiliki nilai jual dalam rmgka pesta pernikahm,kelahiran, aqiqah, baptis, khitanm, dan potong gigi, atauupactra adat f agama lainnya dengm batasan n jla perpemberim per orang dengan total pemberim palingbmyak sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)dalam 1 (satu) tahun dri pemberi yang sama;

    c. pemberian terkait dengm musibah atau bencana ymgdialmi oleh Pegawai atau bapak/ibu/mertua/ sumi/istri/mak dmi Pegawai dengan batasm nilai perpemberian dengm total pemberim per ormg palingbanyak sebesar Rp 1.O00.000,00 (satu juta rupiah)ddm 1 (satu) tahun dri pemberi ymg sama;

    d. pemberian sesama Pegawai dalam rangka pisahsambut, pensiun, promosi jabatan, dan ulang tahunyang tidak dalam bentuk uang paling banyak senilaiRp 5O0.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per pemberian

    per orang dengan total pemberian senilaiRp1.O0O.OOO,0O (satu juta rupiah) dalam I (satu)tahun dari pemberi yang sama;

    e. hadiah lmgsung atau tmpa diundi, hadiah hasil undim,diskon atau rabat, uoucher, point reu.nrds atau hadiahlainnya ymg berlaku umum;

    f. hidangan atau sajian yang berlaku umum;g. prestasi akademis atau non akademis ymg diikuti

    dengan menggunakm biaya sendiri seperti kejuaraan,perlombaan atau kompelisi:

    h. keuntungm atau bunga dari penempatan dana, investasiatau kepemilikm sahm pribadi ymg berlaku umum;

    i. kompensasi atau penghasilm atas profesi di lumkedinasan ymg tidak terkait dengan pelaksanaan tugasdan firnssi clari nenerima Gratifikasi dan telahmendapatkan izin dart atasan lmgsung dan/atau pihaklain ymg beru'enang.

    Penerimaan Gratifikasi sebagaimma dimaksud pada ayat(1) tidak wajib dilaporkm sepanjang Gratifikasi tersebuttidak berhubungm dengan jabatm dan tidak berlan'anmdengan keuajiban alau tugas Pegauai.Dalam hal penerimaan Gratifikasi yang tidak dianggap suapymg tidak terkait dengm kedinasan melebihi batasmsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, danhuruf d Pegawai wajib melaporkm penerimam Gratifikasikepada UPG.

    Bagian KeduaPenolakm dan Lrmgm Pemberian Gratifikasi

    Pasal 7

    Pegawai u'ajib menolak Gratifikasi yang dianggap suapsebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) secarasopan dan menjelaskan aturan Gratifikasi sebagai bagiansosialisasi.Dalam hal penolakm Gratifrkasi yang dianggap suapsebagdmma dimaksud pada ayat (1) Pegau'ai wajibmelaporkan kepada UPG.

    (1)\2)

    (3)

    (1)

    12)

  • {1)

    (2)

    Pasal 8

    Pegau'ai dilarang memberikm Gratifikasi yang dimggap suapdan bertentmgm dengan tugas serta kewajibmnya.Pemberim Gratifikasi ymg tidak dimggap suap yang terkaitkedinasm kepada pihak lain terdiri atas:

    a. fasilitas trmsportasi, akomodasi, uang saku, jmummakan sesuai dengan peraturan internal lembaga ymgbersmgkutm, dalam kegiatan ymg terkait pelaksmaankegiatan KESDM berdasrkan penunjukan dmpenugasan resmi dari instmsi atau lembaga ymgbersmgkutm sesuai dengan ketentum peraturmperundmg - undmgm mengenai standar biaya dmtidak ada pembiayam gmda;

    b. plakat, vmdel, goodg bag/gimmick, atau souuenir dxtpanitia seminm, lokakarya, penyelenggram pmerm,pelatihm dri KESDM yang mana keikutsertamnyadidasrkan pada penunjukan atau penugasan resmi dariinstansi atau lembaga yang bersangkutan;

    c. hadiah pada $'aktu kegiatm kontes atau kompetisiterbuka dalam kedinasm:

    d. honor atau insentif bak berbentuk umg atau settradengm umg sebagai kompensasi pelaksmaan tugasselaku pembicara, nuasumber, moderator, tenaga ahli,pembau'a acila atau fungsi serupa lainnya berdasukmpenugasan resmi dmi instansi atau lembaga ymgbersangkutan sesuai dengm ketentuan peraturanperundang-undmg mengenai stmdar biaya.

    Pemberian Gratifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b tidak melebihi jumlah sebesm Rp 1.000.000,00 (satujuta rupiah), kecuali ditentukm lain dalam ketentumperaturm perundmg-undmgm.

    Bagim KetigaKewajibm Pelaporan Penerimam Gratifikasi

    Pasal 9Setiap Pegawai wajib melaporkm setiap penerimamGratifikasi sebagaimana dimaksud dalm Pasal 3 kepada:

    a. KPK dalm jmgka waktu paling lama 30 (tiga puluh) harikerja terhitung sejak tanggal Gratifikasi diterima; atau

    b. melalui UPG dalm jmgka u.aktu paling lambat 1O(sepuluhJ hri kerja terhitung sejak tanggal Gratifikasiditerima.(2) Laporm penerimam Gratifikasi sebagaimma dimaksud pada

    ayat (1) huruf b dapat dilakukm dengm atau tmpapenyerahan umg dm/atau bamg melalui salurmelektronik dm/atau secma lmgsung.(3) Laporan Gratifikasi sebagaimma dimaksudpaling sedikit memuat data sebagai berikut:a. nma dan almat lengkap penerima

    pada ayat (2)

    dan pemberi

    t2)

    (3)

    (3)

    Gratifikasi;b. jabatan Pegau'ai yang melapor;c. tempat dan u'aktu penerimam Gratifikasi;d. uraian jenis Gratifrkasi yang diterima;e. nilai atau taksiran nilai Gratifikasi yang diterima; dmf. kronologis peristiu'a penerimam Gratifikasi.(4) Prosedur, mekmisme pelaporan, dm implementasipengendalim Gratifikasi ditetapkan lebih lmjut olehInspektur Jenderal.

    (1)

    BAB IVUNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

    Pasal 10

    Inspektur Jenderal atas nama Menteri melaksmakmpengendalim Gratifikasi di lingkungan KESDM.Dalam nelaksanakan pengendalim Gratifikasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) lnspektur Jenderal atas namaMenteri membentuk UPG.UPG sebagaimma dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas:a. Melakukm sosialisasi mengenai pengendalim Gratifikasi

    di lingkungan KESDM;b. mengkoordinasikm kegiatan diseminasi aturm etika

    pengendalian Gratifikasi kepada Unit Utma KESDM,BPH Migas, Sekretaiat Jenderal DEN, dan eksternalKtrSDM;

    c. menyediakm fomulir laporan Gratifltkasi;(1)

  • d. menerima dm mengadministrasikm laporanpenerimaan, penolakan, dm pemberian Gratifikasi dariPegawai;

    e. melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap laporanGratifikasi ymg diterima :

    f. menympaikan respon kepada Pegawai atas lapormpenerimam atau penolakan Gratihkasi ymg telahdismpaikan;

    g. menyampakm laporan penerimaan dan penolakanGratifikasi kepada KPK dalm jangka u'aktu palinglmbat 2O (dua puluh) hari keda sejak laporan diterima;

    h. menyampaikan keputusm KPK terhadap penetapanstatus kepemilikm Gratifrkasi kepada Pegau'ai;

    i. melakukm pemonitoran terhadap laporan Gratifikasiymg telah dismpaikm kepada KPK;j. menjaga kerahasiaan laporm penerimam dan penolakmGratifikasi Pegawai; dm

    k. menyampaikm laporan tertulis mengenai pelaksmaantugasnya secma berka-la setiap 3 (tiga) bulan atausewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menterimelalui Inspektur Jenderal dengan tembusm kepadaKPK.

    (4) Dalm rangka memperlancar pelaksmaan tugas UPGsebagaimma dimaksud pada ayat (3) Inspektur Jenderalmenetapkm organisasi dm tata kerja UPG.

    BAB VPENGAWASAN

    Pasal 1 1

    Pegawai atau pihak lain yang mengetahui adanyapelanggarm terhadap Peraturm Menteri ini, dapatmelaporkm melalui salurm Pengaduan Masyarakat atauWhistleblouing Sgstm Kementerian Energi dm SumberDaya Mineral.Pegau'ai atau pihak lain ymg melapor sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dijmin kerahasiamnya.Ketentuan lebih lmjut mengenai Pengadum Masytrakatatau Whistleblou)ing SAstem Kementerian Energi dm SumberDaya Mineral diatur dengan Peraturm Menteri tersendiri.

    BAB VIPERLINDUNGAN PELAPOR GRATIFIKASI

    Pasal 12

    (1) Pegau,ai yang melaporkan penerimaan dan penolakanGratifikasi berhak mendapatkan perlindungan dari KESDMsebagai dmpak dui pelaporan Gratifikasi yang dilakukmoleh Pegawai.(2) Dampak dari pelaporm Gratifikasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) mtara lain segala bentuk intimidasi, mcmm,pendiskreditm atau perlakum ymg tidak lzim lainnya daripihak internal. penurunm jabatan atau golongm.penurunan penilaim sastrm kerja pegawai, dan/atauhmbatm kmir lainnya.(3) Bentuk perlindungm ymg diberikm oleh KESDMsebagaimma dimaksud pada ayat (2) kepada Pegau'ai ymgmelaporkm Gratifikasi antara lain:a. perlindungan yang bersifat administratif kepegau dm;b. pencegahm terhadap segala bentuk intimidasi, mcamm

    fisik, penurunm jabatan atau golongan, penurunanpenilaian sasaran kerja pegawai, dan/atau hmbatankarir lainnya;

    c. bantum hukum sesuai dengm ketentum peraturanperundang-undmgm.

    BAB VIISANKSIPasal 13

    Pegat'ai yang melakukan pelanggum ketentuan sebagaimmadimaksud dalam Pasal 2 huruf a, Pasal 4 ayat (3), Pasal 5 ayat(3), Pasal 6 ayat (3), Pasal 7 ayat (1) atau ayat (2), Pasal 8 ayat (1),atau Pasal 9 ayat (1) dikenakm smksi:a. penjatuhan hukuman disiplin; dan/ataub. pidana,sesuai dengm ketentum peraturm perundang-undmgm.

    (1)

    (2)

    (3)

  • BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 14

    Peraturan Menteri ini nulai berlaku pada tmggal diundmgkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannyadalam Berita Negara Republik Indonesia.

    Ditetapkan di Jakartapadatanggal 30 Desember 2014

    MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALREPUBLIK INDONESIA,

    Trd.

    SUDIRMAN SAIDDiundangkan di Jakartapada tanggal 3O Desember 2014

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

    Ttd.

    YASONNA H. LAOLY

    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 2013

    dengan aslinyaBER DAYA MINERAL