3. perancangan bangunan 3.1. konsep perancangan · - ruang tersebut. ruang adalah yang utama,...

37
3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan Konsep perancangan bangunan diperoleh dari studi dan analisa mengenai sifat, keadaan, dan kondisi orang sakit yang memerlukan pertolongan, kemudahan, dan penopang. Oleh karena itu dalam perancangannya bangunan memiliki konsep perancangan yang mengacu pada bentuk yang terarah, berirama, dan berkesan kokoh di mana bangunan ini ingin menampilkan bentuk – bentuk yang dinamis namun mudah dicerna oleh masyarakat luas, mampu menunjukkan kesan yang modern, kokoh, kuat dan memberikan orientasi yang jelas. Konsep ini selanjutnya akan dikombinasikan dengan kondisi site, peraturan – peraturan yang berlaku, sistem struktur yang digunakan, dan hal – hal lain yang perlu diperhatikan dan dikomposisikan sedemikian rupa agar dapat menampilkan nilai estetika yang baik yang merupakan hal utama dalam nilai arsitektur. 3.2. Pendalaman Struktur Bangunan dan arsitektur telah berakar dalam kehidupan sehari – hari. Keduanya ada untuk memberikan perlindungan dan lingkungan yang lebih nyaman untuk aktivitas manusia dan juga membawa perasaan akan keteraturan dalam kehidupan sosial dan dalam hubungan antara manusia dan alam semesta dimana manusia merupakan bagian dari alam semesta. Struktur dapat diartikan sebagai bagian dari bangunan yang menjaga bangunan tersebut untuk tidak roboh/runtuh. Struktur dapat juga dikatakan sebagai bagian – bagian bangunan yang menerima dan menyerap gaya – gaya yang bekerja pada elemen – elemen pembentuk ruang (seperti kolom, dinding, lantai, dan sebagainya) untuk diteruskan ke dalam bumi. Arsitektur bersangkutan dengan penyediaan akan ruang – ruang, struktur dengan perilaku mekanik dari permukaan atau elemen – elemen pembentuk ruang

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3. PERANCANGAN BANGUNAN

3.1. Konsep Perancangan

Konsep perancangan bangunan diperoleh dari studi dan analisa

mengenai sifat, keadaan, dan kondisi orang sakit yang memerlukan pertolongan,

kemudahan, dan penopang. Oleh karena itu dalam perancangannya bangunan

memiliki konsep perancangan yang mengacu pada bentuk yang terarah, berirama,

dan berkesan kokoh di mana bangunan ini ingin menampilkan bentuk – bentuk

yang dinamis namun mudah dicerna oleh masyarakat luas, mampu menunjukkan

kesan yang modern, kokoh, kuat dan memberikan orientasi yang jelas.

Konsep ini selanjutnya akan dikombinasikan dengan kondisi site,

peraturan – peraturan yang berlaku, sistem struktur yang digunakan, dan hal – hal

lain yang perlu diperhatikan dan dikomposisikan sedemikian rupa agar dapat

menampilkan nilai estetika yang baik yang merupakan hal utama dalam nilai

arsitektur.

3.2. Pendalaman Struktur

Bangunan dan arsitektur telah berakar dalam kehidupan sehari – hari.

Keduanya ada untuk memberikan perlindungan dan lingkungan yang lebih

nyaman untuk aktivitas manusia dan juga membawa perasaan akan keteraturan

dalam kehidupan sosial dan dalam hubungan antara manusia dan alam semesta

dimana manusia merupakan bagian dari alam semesta. Struktur dapat diartikan

sebagai bagian dari bangunan yang menjaga bangunan tersebut untuk tidak

roboh/runtuh. Struktur dapat juga dikatakan sebagai bagian – bagian bangunan

yang menerima dan menyerap gaya – gaya yang bekerja pada elemen – elemen

pembentuk ruang (seperti kolom, dinding, lantai, dan sebagainya) untuk

diteruskan ke dalam bumi.

Arsitektur bersangkutan dengan penyediaan akan ruang – ruang, struktur

dengan perilaku mekanik dari permukaan atau elemen – elemen pembentuk ruang

Page 2: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun

demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari sebuah bangunan.

3.2.1. Minimal Structure

Minimal structure mengacu pada struktur yang menggunakan jumlah

material seminim mungkin. Hal tersebut ditandai dengan tingginya tingakatan

efisiensi secara mekanik. Efisiensi yang sempurna dibutuhkan pada setiap titik

pada sebuah struktur, material yang digunakan harus dapat menanggung gaya

maksimum yang bekerja.

Ada dua karakteristik yang paling mudah ditemuai yang menjadi tanda

dari minimal structure yaitu kontinuitas dan kekosongan (hollowness). Jadi dapat

dikatakan bahwa efisiensi secara mekanikal merupakan kriteria utama dalam

minimal structure.

3.2.2. Adequate Structure

Umumnya bangunan yang ada termasuk dalam kategori ini. Dalam

kategori ini, material tidak digunakan secara efisien, bahkan sebagian besar

digunakan di bawah kapasitas pembebanan maksimum.Bentuk dari bangunan itu

sendiri seringkali menjadi penghalang bagi efisiensi. Bahkan dapat menambah

biaya bila digunakan lebih sedikit.material. Contohnya sebuah busur yang garis

tengahnya mengikuti bentuk lengkung garis tegangan untuk pembebanan

merupakan bentuk struktur yang efisien bila dibentangkan dari satu titik ke titik

lainnya bila tanah tersebut keras yang berpengaruh pada naiknya ketinggian langit

– langit sekitar 1/3 dari panjangnya bentangan . Seringkali apa yang terbaik untuk

struktur, bukanlah yang terbaik untuk keseluruhan bangunan. Oleh karena itu

sebagian besar dari bangunan yang ada termasuk dalam klasifikasi adequate

structure.

3.2.3. Formal or Sculptural Structure

Merupakan kategori struktur yang elemen – elemennya dibesar –

besarkan atau struktur yang bentuknya menunjukkan ketidakefisienan dalam

penggunaan material dan hanya untuk kepentingan emosional. Struktur cenderung

Page 3: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

dirancang dan dibuat untuk kesenangan saja dan hanya menjadi logis dalam

pemikiran secara estetika. Elemen – elemen struktural masih dapat memberikan

dukungan pada gaya yang bekerja walaupun diberi bentukan yang tidak efisien.

3.2.4. Pretentious Structure

Merupakan kategori struktur yang banyak terdapat dalam arsitektur

kontemporer, yang menunjukkan arah trend yang terjadi pada masyrakat.

Seringkali bentukannya merupakan hasil imitasi atau meniru dari bentukan yang

sudah ada yang menjadi trend dan diterapkan pada bangunan lain tanpa

memperhatikan apakah bentukan tersebut itu pantas atau tidak untuk diterapkan.

Bentukannya cenderung bersifat memamerkan atau untuk diperhatikan sehingga

menjadi sarana untuk mempromosikan klien atau arsiteknya.

3.2.5. Sistem Struktur Yang Digunakan

Dalam desain proyek ini, struktur yang digunakan termasuk dalam

kategori minimal structure yang merupakan hasil dari perpaduan antar konsep

bangunan, kebutuhan bangunan, dan efisiensi dari jenis sistem struktur terhadap

kondisi bangunan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan

sistem struktur yang digunakan antara lain:

- kekuatan bahan

- material / bahan mudah didapat

- kemudahan pelaksanaan

- efektifitas dan fleksibilitas ruang

- ketahanan terhadap bahaya kebakaran

- kemudahan perawatan

- kesesuaian dengan konsep bangunan

- memenuhi kebutuhan fungsional

Berdasarkan hal – hal tersebut di atas dipilih sistem struktur rangka beton

bertulang yang diekspose dengan pertimbangan bahawa sistem rangka beton

memenuhi kriteria – kriteria di atas. Selain itu, sostem kolom-balok yang

diekspose juga merupakan salah satu elemen arsitektural yang mampu mendukung

konsep bangunan yang ingin memberikan kesan kokoh.

Page 4: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.3. Struktur Organisasi

Proyek Pusat Pengobatan untuk Pasien Rawat Jalan ini direncanakan

dibangun oleh pihak swasta dengan bentuk suatu yayasan. Struktur organisasinya

adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1.1. Skema Struktur Organisasi

3.4. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab bagi masing – masing bagian

adalah sebagai berikut:

3.4.1. Direktur Utama

- bertugas untuk mentaati peraturan- peraturan pemerintah dalam

menyelenggarakan kegiatan Pusat Pengobatan untuk Pasien Rawat Jalan ini.

- bertanggung jawab atas terlaksananya kebijaksanaan dan ketentuan pengurus

yayasan dalam penyelenggaraan kegiatan.

- memberi laporan tentang perkembangan Pusat Pengobatan untuk Pasien

Rawat Jalan kepada pengurus harian.

Yayasan

Dewan Direksi

Direksi Utama

Sekretariat

DireksiPelayanan

Medis

DireksiPenunjang

Medis

DireksiNon

Medis

DireksiKeuangan

danAdministrasi

Kepala Bagian- Rawat Jalan

Kepala Bagian- Laboratorium- Radiologi- RehabilitasiMedis

- Farmasi- Dapur- Sentral Steril

Kepala Bagian- Logistik- Pemeliharaan- Teknik- Keamanan

Bagian- Perencanaan

Anggaran- Penerimaan

danPengeluaran

- PengolahanData

Page 5: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.4.2. Sekretariat

- menyelenggarakan administrasi umum, oraganisasi, ketatalaksanaan terhadap

seluruh unsur.

- mempersiapkan, menyusun program dan laporan mengenai semua satuan

oraganisasi.

- memberi pelayanan administrasi kepada Direktur Utama dalam melaksanakan

tugasnya.

- menyusun dan menata kearsipan ( medical record ).

- bertanggung jawab dan mengatur semua persolalan – persoalan dan

pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi yang menyangkut kepegawaian.

3.4.3. Direktur Pelayanan Medis

Kepala Bagian Rawat Jalan

- bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan diagnosa, pengobatan,

perawatan, penyuluhan, pencegahan akibat penyakit, dan peningkatan

pemulihan kesehatan.

- melaksanakan rujukan, baik ke unit pelayanan lain atau ke unit pelayanan di

luar proyek.

3.4.4. Direktur Penunjang Medis

Mempunyai tugas mengkoordinasi dan melaksanakan pengawasan

terhadap sebagian unit fungsional yang terdiri dari:

- Kepala Bagian Laboratorium

Bertugas untuk mengelola kegiatan pemeriksaan di bidang laboratorium untuk

keperluan diagnosa dan transfusi darah.

- Kepala Bagian Radiologi

Bertugas untuk mengelola pelayanan radiologi yang meliputi diagnosa,

pengobatan, perawatan, dan pencegahan akibat penyakit, dan peningkatan

kesehatan.

- Kepala Bagian Rehabilitasi Medis

Bertugas untuk mengelola kegiatan rehabilitasi medis yang meliputi pelayanan

fisioterapi, alat pembantu buatan, dan latihan kerja.

Page 6: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- Kepala Bagian Farmasi

Bertugas untuk mengelola kegiatan peracikan, pengadaan, dan penyaluran

obat, mengawasai penggunaan gas medis dan bahan kimia, dan melakukan

penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat perawatan, dan alat

kesehatan.

- Kepala Bagian Dapur

Bertugas untuk mengelola kegiatan pengadaan, pengolahan, dan penyaluran

makanan untuk staf dan tenaga kerja dan bertanggung jawab dalam mengatur

menu makanan.

- Kepala Bagian Central Steril

Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengolahan dan pembuatan aquades serta

sterilisasi perlengkapan medis yang dibutuhkan.

3.4.5. Direktur Umum / Non Medis

Mengkoordinasi dan melaksanakan pengawasan terhadap pengadaan

perlengkapan. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

- Kepala Bagian Logistik

Kepala Bagian Logistik bertanggung jawab dan mengkoordinasi pembelian

dari semua bagian.

- Kepala Bagian Pemeliharaan

Kepala Bagian Pemeliharaan bertanggung jawab atas pelaksanaan

pemeliharaan gedung dan perabot dalam bangunan.

- Kepala Bagian Teknik

Kepala Bagian Teknik bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeliharaan

instalasi bangunan seperti instalasi air minum, listrik, peralatan / mesin

mekanikal - elektrikal, dan peralatan kedokteran.

- Kepala Bagian Keamanan

Kepala Bagian Keamanan bertanggung jawab atas kemanan gedung dan

pengelolaan parkir.

3.4.6. Direktur Administrasi dan Keuangan

Bertugas menyelenggarakan administrasi keuangan, inventarisasi, dan

Page 7: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

logistik untuk keperluan proyek. Dalam pelaksanaan tugasnya membawahi bagian

– bagian sebagai berikut:

- Bagian Perencanaan Anggaran

Bertugas melaksanakan dan menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja, otorisasi, pembukuan, dan pertanggungan jawab keuangan

- Bagian Penerimaan dan Pengeluaran

Bertugas melaksanakan kegiatan dalam bidang keuangan dan akuntansi.

- Bagian Pengolahan Data

Bertugas melaksanakan pengolahan arsip data internal seluruh kegiatan.

3.5. Pelaku dan Jenis Aktivitas

3.5.1. Staf dan Karyawan

Staf dan karyawan pada Pusat Pengobatan untuk Pasien Rawat Jalan di

Surabaya ini terdiri atas:

3.5.1.1. Staf dan Karyawan Administrasi

Aktivitas staf dan karyawan administrasi adalah mengatur dan mengelola

mekanisme administrasi.

3.5.1.2. Staf dan Karyawan Teknis Operasional

Staf dan karyawan teknis operasional meliputi:

- Tenaga Medis

Aktivitasnya meliputi pemerikasaan, diagnosa, dan analisa pengobatan,.

- Tenaga Para Medis Perawatan

Aktivitasnya meliputi merawat, mengawasi, dan melayani kebutuhan para

pasien yang berhubungan dengan pengobatan dan kesembuhan pasien.

- Tenaga Medis Non Perawatan

Aktivitasnya meliputi kegiatan pemeriksaan seperti pemeriksaan kotoran,

faeses, darah, dan melakukan penyinaran rontgen dan rehabilitasi terhadap

pasien.

Page 8: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3..5.1.3. Staf dan Karyawan Servis

Aktivitasnya meliputi kegiatan pengelolaan makanan sesuai keperluan

dan memelihara serta merawat bangunan.

3.5.2. Pasien

- Pasien

Aktivitas pasien yaitu: mendaftar, menunggu, memeriksakan diri, menerima

pengobatan.

- Pengunjung / tamu yang berkepentingan dengan pihak administrasi

perkantoran.

3.6. Pola Sirkulasi

Kriteria sirkulasi yang dikehendakai adalah sebagai berikut:

- jelas dan terarah

- singkat dan mudah dicapai

- ada pemisahan sirkulasi yang jelas

- efisiensi kerja dan waktu

Sebagai dasar untuk pertimbangan:

- ekonomis dalam pemeliharaan dan penggunaan jaringan utilitas

- hubungan pengelompokan pelayanan perawatan

- kepadatan pengunjung tidak menghambat kelancaran pelayanan

- pencapaian bagi seluruh unsur – unsur kegiatan

Dasar pendekatan untuk mencapai suatu pola sirkulasi yang baik dapat dilakukan

dengan cara – cara berikut:

3.6.1. Pengelompokan Subyek

Membagi pola sirkulasi berdasarkan subyek yang terdapat di dalamnya,

yang terdiri dari:

- pasien

- pengunjung

- staf medis / non medis

- karyawan dan servis

Page 9: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.6.2. Pengelompokan Bagian / Departemen

Membagi pola sirkulasi melalui pengelompokan departemen –

departemen yang ada, yaitu:

- Administrasi

- Pengobatan

- Rehabilitasi Medis

- Pelayanan Penunjang

- Servis

3.7. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja

Tabel 3.7.1. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Public Hall

Resepsionis 2 orang

Penjaga Optik 4 orang

Penjaga Cafetaria 4 orang

Penjaga Mini Market 4 orang

Penjaga Toko Buku 2 orang

Penjaga Wartel 1 orang

Satpam 2 orang

Tabel 3.7.2. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Perkantoran

Direktur Utama 1 orang

Kepala Sekretariat 1 orang

Direktur Pelayanan Medis 1 orang

Direktur Penunjang Medis 1 orang

Direktur non Medis 1 orang

Direktur Administrasi 1 orang

Staf Sekretariat 8 orang

Staf Keuangan 4 orang

Staf Medical Record 4 orang

Tabel 3.7.3. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Unit Rawat Jalan

Resepsionis/ Administrasi 11 orang untuk 11 macam klinik @ 1 orang

Dokter 30 orang 30 klinik @ 1 dokter

Perawat 30 orang 30 klinik @ 1 perawat

Page 10: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

Tabel 3.7.4. Rencana Kebutuhan Ruang Gawat Darurat

Kepala Bagian 1 orang

Resepsionis/ Administrasi 3 orang

Dokter Jaga 2 orang

Perawat 6 orang

Tabel 3.7.5. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Radiologi

Kepala Bagian 1 orang

Resepsionis/ Administrasi 4 orang

Staf : - X Ray 4 orang

- CT Scan 2 orang

- USG 2 orang

Tabel 3.7.6. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Laboratorium

Kepala Bagian 1 orang

Resepsionis/ Administrasi 4 orang

Staf

- Laboratorium 10 orang

- Pengambil Spesimen 5 orang

Tabel 3.7.7. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Rehabilitasi Medis

Kepala Bagian 1 orang

Resepsionis/ Administrasi 4 orang

Terapis 12 orang

Tabel 3.7.8. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Unit Farmasi

Kepala Bagian 1 orang

Staf :

- Loket Resep 2 orang

- Racik Obat 4 orang

- Kasir 2 orang

- Distribusi 2 orang

Tabel 3.7.9. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja CSSD

Pengawas/ Administrasi 2 orang

Staf 6 orang

Page 11: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

Tabel 3.7.10. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Dapur

Pengawas 1 orang

Staf 9 orang 180 orang

asumsi 1 orang melayani 20

180 : 20 = 9 orang

Tabel 3.7.11. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Technical – Mekanikal Elektrikal

Staf :

- Technical 3 orang

- Mekanikal elektrikal 5 orang

Tabel 3.7.12. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Pemeliharaan

Tenaga Kebersihan Ruang 17 orang standar orang : luas area

1 : 400m2

Luas area = 6836,84m2

6836,84 : 400 = 17 orang

Tenaga kebersihan area 12 orang standar orang : luas area

1 : 1000m2

Luas area = 12000m2

12000 : 1000 = 12 orang

Tabel 3.7.13. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Kendaraan

Pengemudi Ambulans 2 orang 1 ambulans

2 shift/ hari

3.8. Program Kebutuhan

3.8.1. Kebutuhan Fasilitas

Faktor – faktor yang menentukan kebutuhan fasilitas ruang adalah:

- standardisasi

- studi literatur

- aktivitas pemakai bangunan

- jenis penyakit masyarakat dan kebutuhan masyarakat

Page 12: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.8.1.1. Fasilitas Rawat Jalan (Poliklinik)

- Poliklinik Umum

- Penyakit Dalam

- Kebidanan dan Kandungan

- Anak

- Bedah

- Gigi dan Mulut

- Mata

- Telinga, Hidung, dan Tenggorokan

- Kulit dan Kelamin

- Saraf

- Psikologi

3.8.1.2. Fasilitas Penunjang Medis

- Radiologi

- Farmasi

- Laboratorium

- Unit Fisioterapi

3.8.1.3. Fasilitas Administrasi

- Bagian Personalia

- Bagian Keuangan

- Direktur dan Sekretariat

- Medical Record

- Ruang Konferensi

- Perpustakaan

3.8.1.4. Fasilitas Servis

- Unit Dapur dan Instalasi Gizi

- Unit Central Steril

- Unit Mekanikal Elektrikal

- Unit Pemeliharaan

Page 13: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.8.1.5. Fasilitas Pelengkapan

- Kafetaria

- Toko Buku

- Wartel

- Mini Market

- Optik

3.8.2. Karakteristik dan Persyaratan Ruang

Karakteristik dan persyaratan ruang untuk masing – masing fasilitas

adalah sebagai berikut:

3.8.2.1. Unit Rawat Jalan (Poliklinik)

Merupakan bagian dari pelayanan medis yang digunakan oleh pasien

yang datang sehingga sifat pelayanannya berhubungan dengan masyarakat luar.

Spesifikasi ruang yang harus diperhatikan antara lain:

- mudah dicapai dari luar

- berhubungan langsung dengan unit penunjang medis

3.8.2.2. Unit Radiologi

Berfungsi sebagai penunjang diagnostik / penentuan penyakit dangan

cara pemotretan pada bagian – bagian tubuh yang dianggap perlu. Syarat – syarat

spesifikasi ruang antara lain:

- mudah dicapai oleh pasien

- bahan pembuangan melalui penetrasi khusus sebelum disalurkan ke saluran

pembuangan

- dinding menggunakan lapisan timbal / plesteran Barium untuk menahan

radiasi, semua kaca berlapis kaca timbal

- suhu ruangan antara 18 – 22 0C, untuk menetralisir panas tubuh manusia

dengan kelembaban yang dianjurkan 45 %

- tidak banyak pembukaan untuk mengurangi radiasi

- peralatan sinar X umumnya berat dan membutuhkan ketinggian plafon antara

3.10 – 4.00 m

Page 14: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.8.2.3. Laboratorium

Adalah pelengkap dalam diagnosa yang digunakan oleh pasien yang

merupakan tempat pengambilan darah, urine, fases, cairan tubuh, dan sel – sel

lainnya. Spesifikasi ruang antara lain:

- mudah dicapai dari semua unit perawatan

- bersifat semi publik

- temperatur ruang 18 0C

3.8.2.4. Farmasi dan Apotik

Merupakan unit pengadaan obat – obatan dan peralatan medis bagi

kebutuhan pasien dan Pusat Pengobatan untuk Pasien Rawat Jalan ini. Spesifikasi

ruang antara lain:

- mempunyai ruang tersendiri

- finishing dinding dan lantai harus mudah dibersihkan

- menyediakan apotik untuk pelayanan umum

- berhubungan dengan Unit Rawat Jalan, dan umum

3.8.2.5. Unit Rehabilitasi Medis / Fisioterapi

Pengertian fisioterapi adalah pengobatan dari sel – sel tubuh dengan

tenaga mekanik maupun tenaga manusia (pemijatan), penyinaran (radiasi), tarikan

(fraksi), dan pemanasan (diathermy) yang berusaha untuk mengembalikan fungsi

organ tubuh yang tidak / kurang berfungsi. Unit ini hanya bersifat pemulihan fisik,

bukan pemulihan cacat fisik, sehingga pengobatan yang dilakukan dengan

fisioterapi meliputi:

- Pengobatan dengan listrik (electrotherapy), sinar ultraviolet (ultrasound), dan

sinar infra merah (actinotherapy).

- Pengobatan gerak / fisik (mechanotherapy).

- Pemijatan.

- Pengobatan dengan bantuan air (hydrotherapy).

Spesifikasi ruang yang harus diperhatikan yaitu:

- pencahayaan alami

- terhindar dari pencemaran udara

Page 15: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.8.2.6. Unit Administrasi

- Kantor Sekretariat

Berfungsi menangani segala aktifitas non medis dari Pusat Pengobatan untuk

Pasien Rawat Jalan secara administratif dan merupakan pusat koordinasi dari

semua kegiatan. Sifat pelayanannya umum dan selalu berhubungan dengan

publik, maka penempatannya harus jelas, tidak membingungkan, dan terpisah

dari kegiatan medis.

- Area Publik

Merupakan bagian yang bersifat umum, yaitu hall, ruang tunggu, ruang

informasi, dan lain – lain. Dibuat semenarik mungkin, jauh dari kesan

menakutkan.

3.8.2.7. Unit Service

- Unit Dapur

Dapur merupakan unit penyuplai makanan dan minuman yang harus dapat

dicapai oleh kendaraan pembawa makanan setiap hari dan memiliki sistem

penerangan dan penghawaan alami

- Unit Sentral Steril

Merupakan unit ruang untuk mensterilkan peralatan kedokteran sehingga

harus mempunyai pemisahan antara ruang kotor dan ruang bersih dan

mempunyai sirkulasi dan pencapaian sendiri

- Unit Pemeliharaan

Merupakan unit ruang untuk memelihara dan memperbaiki peralatan dalam

bangunan.

- Unit Mekanikal Elektrikal

Merupakan unit ruang di mana terdapat alat – alat dan mesin mekanikal

elektrikal bangunan dan harus terjamin keamanannya.

3.9. Program Ruang

Program ruang mengalami perubahan karena adanya modul struktur, di

mana ruang – ruang pada akhir desain mengikuti modul struktur dengan

mengupayakan agar kolom – kolom yang ada tidak mengganggu sirkulasi

Page 16: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

pengguna. Selain itu juga karena adanya ruang – ruang baru yang sebelumnya

tidak terpikirkan yang muncul pada desain akhir karena adanya penyesuaian

dengan sirkulasi dan kebutuhan pengguna seperti lobby lift, tangga kebakaran,

perpustakaan, hall penghubung,dan ruang tamu. Perubahan besaran ruang dan

alasan perubahannya tersebut dapat dilihat pada tabel – tabel di berikut ini:

Tabel 3.9.1. Perubahan Program Ruang Public Hall dan Fasilitas Pelengkap

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANMain Hall 65.00 65.00Informasi 16.38 20.00Cafetaria 78.00 78.00Wartel 13.00 13.00MiniMarket 78.00 78.00Toko Buku 26.00 26.00Optik 58.50 45.00 penyesuaian modul strukturATM 10.40 tidak memiliki ruang khususToilet 41.34 60.00 penyesuaian modul struktur

Tabel. 3.9.2. Perubahan Program Ruang Administrasi dan Perkantoran

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANR. Penerima / Hall 46.80 46.80R. Direktur Utama 26.00 28.00 penyesuaian modul strukturR. Sekretariat 114.40 105.00 penyesuaian modul strukturR. Direktur 15.80 15.00 penyesuaian modul strukturPelayanan MedisR. Direktur 15.80 15.00 penyesuaian modul strukturPenunjang Medis R. Direktur 15.80 15.00 penyesuaian modul strukturNon medisR. Direktur 15.80 15.00 penyesuaian modul strukturAdministrasiR. Serbaguna 487.50 450.00 penyesuaian modul strukturR. Rapat Staf 48.75 40.00 penyesuaian modul strukturR. Medical Record 58.50 60.00 penyesuaian modul strukturR. Unit Keuangan 38.48 40.00 penyesuaian modul strukturDokter Lounge 97.50 97.50Nurse & Staff Lounge 48.75 50.00 penyesuaian modul strukturPerpustakaan 31.20 30.00 penyesuaian modul strukturToilet 51.17 65.84 penyesuaian modul strukturR. Loker 15.99 18.00 penyesuaian modul struktur

Tabel 3.9.3. Perubahan Program Ruang Unit Rawat Jalan

Page 17: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANInformasi dan Administrasi 90.09 260.00 penyesuaian modul strukturR. Kartu 156.00 jadi satu dengan R. InformasiR.Tunggu 374.40 400.00 penyesuaian modul strukturKlinik Penyakit Dalam 127.92 100.00 penyesuaian modul strukturKlinik Umum 127.92 100.00 penyesuaian modul strukturKlinik Kebidanan dan Kandungan 63.96 50.00 penyesuaian modul strukturKlinik Anak 95.94 75.00 penyesuaian modul strukturKlinik Bedah 63.96 50.00 penyesuaian modul strukturKlinik Gigi dan 63.96 50.00 penyesuaian modul strukturMulut 63.96 50.00 penyesuaian modul strukturKlinik Mata 95.94 75.00 penyesuaian modul strukturKlinik THT 95.94 75.00 penyesuaian modul strukturKlinik Psikologi 63.96 50.00 penyesuaian modul strukturKlinik Syaraf 63.96 50.00 penyesuaian modul strukturKlinik Kulit dan Kelamin 93.60 75.00 penyesuaian modul strukturToilet Staf 28.08 24.50 penyesuaian modul strukturToilet Umum 41.34 60.00 penyesuaian modul struktur

Tabel 3.9.4. Perubahan Program Ruang Gawat Darurat

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANInformasi dan Administrasi + Staf 24.57 20.00 penyesuaian modul strukturR. Tunggu 19.50 30.00 penyesuaian modul strukturR.Bedah Minor 36.40 37.50 penyesuaian modul strukturR. Alat 24.70 26.25 penyesuaian modul strukturR. Pemulihan 19.50 20.00 penyesuaian modul strukturR. Ambulance + Bengkel 56.25 40.00 penyesuaian modul strukturToilet Umum 4.03 6.00 penyesuaian modul strukturToilet Staf 3.28 11.00 Toilet, Loker, R. Ganti digabungLoker Staf 4.16 menjadi satuR. Ganti Staf 3.12

Tabel 3.9.5. Perubahan Program Ruang Unit Farmasi

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANR. Tunggu 31.20 40.00 penyesuaian modul strukturR. Penerimaan Obat 39.00 37.50 penyesuaian modul strukturR. Racik Obat 26.00 25.00 penyesuaian modul strukturR. Obat 26.00 25.00 penyesuaian modul strukturGudang obat 26.00 30.00 penyesuaian modul strukturR. Administrasi 20.28 20.00 penyesuaian modul strukturR. Loker Staf 10.40 15.75 penyesuaian modul strukturToilet Staf 6.55 menjadi satu dengan R. Loker

Tabel 3.9.6. Perubahan Program Ruang Unit Radiologi

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHAN

Page 18: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

Informasi dan Administrasi 32.76 60.00 penyesuaian modul struktur,R. File 23.40 menjadi satuR. Tunggu 62.40 75.00 penyesuaian modul strukturR. X Ray 84.00 84.00 penyesuaian modul strukturR. CT Scan 50.00 50.00 penyesuaian modul strukturR. USG 70.00 70.00 penyesuaian modul strukturR. Gelap 23.40 25.00 penyesuaian modul strukturR. Baca Film 19.50 17.50 penyesuaian modul strukturR. Periksa 23.40 40.00 penyesuaian modul strukturR. Kepala Bagian 15.80 17.50 penyesuaian modul strukturR. Petugas 35.11 37.50 penyesuaian modul strukturR. Ganti Pasien 11.70 20.00 penyesuaian modul struktur,Loker Pasien 6.24 digabung menjadi satuR. Ganti Petugas 6.24 20.00 menjadi satu dengan LokerToilet Staf 13.10 24.50 penyesuaian modul strukturToilet Umum 41.34 60.00 penyesuaian modul struktur

Tabel 3.9.7. Perubahan Program Ruang Laboratorium

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANInformasi dan Administrasi 32.76 40.00 penyesuaian modul strukturR. Tunggu 62.40 75.00 penyesuaian modul strukturR. Pengambilan Spesimen 58.50 75.00 penyesuaian modul strukturBank Darah 16.25 20.00 penyesuaian modul strukturLab. Urine 39.00 37.50 penyesuaian modul strukturLab. Hematologi 39.00 37.50 penyesuaian modul strukturLab. Chemistry 39.00 37.50 penyesuaian modul strukturLab. Mikrobiologi 39.00 37.50 penyesuaian modul strukturLab. Virology 39.00 37.50 penyesuaian modul strukturR. Cuci 13.00 12.25 penyesuaian modul strukturR. Kepala Bagian 15.80 17.50 penyesuaian modul strukturR. Petugas 96.20 90.00 penyesuaian modul strukturGudang 16.25 17.50 penyesuaian modul strukturToilet Staf 13.10 24.50 penyesuaian modul strukturToilet Umum 41.34 60.00 penyesuaian modul struktur

Tabel 3.9.8. Perubahan Program Ruang Unit Rehabilitasi Medis

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANInformasi dan Administrasi 32.76 50.00 penyesuaian modul strukturR. Tunggu 62.40 75.00 penyesuaian modul strukturR. Periksa 26.00 30.00 penyesuaian modul strukturR. Speechtherapy 23.40 25.00 penyesuaian modul strukturR. Elektrotherapy 45.50 50.00 penyesuaian modul struktur

(sambungan)R. Massage 45.50 50.00 penyesuaian modul strukturR. Hidrotherapy 23.40 30.00 penyesuaian modul strukturR. Gymnasium 260.00 250.00 penyesuaian modul strukturR. Terapis 76.64 65.00 penyesuaian modul struktur

Page 19: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

R. Ganti Staf 18.72 15.00 penyesuaian modul strukturR. Ganti Pasien 21.84 49.00 penyesuaian modul struktur

KM Pasien 19.24 menjadi satu dengan R. GantiToilet Umum 41.34 60.00 penyesuaian modul strukturToilet Staf 14.25 12.25 penyesuaian modul struktur

Tabel 3.9.9. Perubahan Program Ruang Unit Dapur

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANR. Terima / Loading 7.80 100.00 termasuk loading lainnyaGudang Bahan Makanan 27.30 25.00 penyesuaian modul strukturR. Makan Staf 195.00 180.00 penyesuaian modul strukturDapur 78.00 60.00 penyesuaian modul strukturPantry 22.46 21.00 penyesuaian modul strukturR. Loker Staf 10.40 7.50 penyesuaian modul struktur

Toilet 15.34 20.00 penyesuaian modul strukturTabel 3.9.10. Perubahan Program Ruang Unit CSSD

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANR. Terima 17.55 15.00 penyesuaian modul strukturR. Cuci / Steam 17.55 15.00 penyesuaian modul strukturR. Sterilisasi 48.75 40.00 penyesuaian modul strukturR. Pengepakan 40.50 40.00 penyesuaian modul strukturLoket Pengambilan 26.33 24.00 penyesuaian modul strukturGudang Steril 27.00 24.00 penyesuaian modul strukturR. Admistrasi 19.24 15.00 penyesuaian modul strukturR. Ganti Staf 9.36 20.00 R. Ganti, Loker, dan ToiletR. Ganti, Loker, dan Toilet 6.15 menjadi 1Toilet 6.55 R. Trolley 17.55 15.00 penyesuaian modul struktur

Tabel 3.9.11. Perubahan Program Ruang Unit Technical Department

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANR. Administrasi 29.25 25.00 penyesuaian modul strukturBengkel Kerja 134.00 112.50 penyesuaian modul strukturGudang Alat Kayu 15.00 12.50 penyesuaian modul strukturGudang Alat Besi 15.00 12.50 penyesuaian modul strukturGudang Umum 42.00 25.00 penyesuaian modul strukturR. Cuci Alat 10.40 15.00 penyesuaian modul strukturToilet 3.28 25.00 penyesuaian modul strukturR. Loker + Ganti 15.00 belum terdapat dalam program(sambungan)R. Security 25.00 ruang awal

R. PABX 12.50

Tabel 3.9.12. Perubahan Program Ruang Unit Mekanikal Elektrikal

RUANG AWAL AKHIR ALASAN PERUBAHANR. Boiler 65.00 30.00 tidak perlu air panas dalam

Page 20: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

jumlah banyakR. Pompa 32.30 50.00 termasuk R. Tandon BawahR. Trafo 11.70 12.00 penyesuaian modul strukturR. Panel 11.70 12.00 penyesuaian modul strukturR. Genset 78.00 100.00 penyesuaian modul strukturR. Mesin AC 130.00 150.00 penyesuaian modul strukturR. AHU 19.50 22.50 penyesuaian modul strukturR. Mesin Lift 50.00 50.00 penyesuaian modul strukturR. Petugas 29.25 20.00 penyesuaian modul strukturR. STP 78.00 50.00 penyesuaian modul strukturToilet 3.28 50.00 penyesuaian modul struktur juga melayani fasilitas parkir

Tabel 3.9.13. Rekapitulasi Perubahan Ruang

NAMA RUANG LUAS ( m2 ) LUAS ( m2 )

AWAL AKHIR

PUBLIC HALL 386.62 385.00ADMINISTRSI - PERKANTORAN 1092.24 991.14UNIT RAWAT JALAN 1642.29 1544.50RUANG GAWAT DARURAT 143.81 190.78UNIT FARMASI 185.43 193.25UNIT RADIOLOGI 496.99 601.00UNIT LABORATORIUM 580.10 619.25UNIT REHABILITASI MEDIS 703.29 761.25DAPUR 356.30 413.50CSSD 210.20 208.00TECHNICAL DEPARTMENT 248.93 280.00MEKANIKAL ELEKTRIKAL 463.43 546.50

TOTAL LUAS 6509.63 5960.92

3.10. Pola Penataan Massa Bangunan

Mengikuti aturan RDTRK yang berlaku pada wilayah ini, maka

penataan massa bangunan ini bermassa tunggal, vertikal ke atas setinggi minimal

6 lantai. Penataan massa bangunan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

- Jalur sirkulasi yang tidak terlalu panjang

- Mempunyai ruang – ruang terbuka yang cukup dan baik

- Mempunyai kontinuitas ruang yang baik

- Massa bangunan yang serasi dan dapat mencerminkan kegiatan bangunan

Berdasarkan pertimbangan – pertimbangan di atas, pola penataan massa bangunan

yang digunakan adalah bangunan bermassa tunggal dan bertingkat yang mana

Page 21: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

dapat memenuhi persyaratan jalur sirkulasi yang pendek dan menciptakan ruang

terbuka yang cukup karena pola penataan massa yang tidak menyebar secara

horisontal. Untuk sirkulasi secara vertikal dapat dibantu dengan penggunaan lift.

3.11. Bentuk dan Penampilan Bangunan

3.11.1. Bentuk Dasar Massa

Klasifikasi bentuk dasar dapat dibedakan atas segitiga, lingkaran, segi

empat, dan tak beraturan. Dalam menentukan bentuk dasar massa yang akan

digunakan perlu dipertimbangkan beberapa kriteria yang mempengaruhi.

Tabel 3.11.1.1. Analisa Bentuk Dasar terhadap Kriteria yang Digunakan

BENTUK

MASSA

KRITERIA SEGI TIGA SEGI EMPAT LINGKARAN

TAK

BERATURAN

Bobot Nilai

B

x

N Bobot Nilai

B

x

N Bobot Nilai

B

x

N Bobot Nilai

B

x

N

1. Tuntutan terhadap

fungsi dan bentuk

ruang 6 1 6 6 3 18 6 1 6 6 1 6

2. Efektifitas ruang 5 2 10 5 3 15 5 2 10 5 1 5

3. Pertimbangan bentuk

perabot 1 2 2 1 3 3 1 2 2 1 1 1

4. Bentuk dan pola bahan

yang ada 3 2 6 3 3 9 3 2 6 3 1 3

5. Sirkulasi 4 3 12 4 3 12 4 3 12 4 1 4

6. Penyesuaian terhadap

bentuk site 2 2 4 2 3 6 2 2 4 2 1 2

TOTAL 40 63 40 21

Keterangan: N = 1 Tidak memenuhi kriteria

N = 2 Kurang memenuhi kriteria

N = 3 Memenuhi kriteria

Berdasarkan tabel kriteria persyaratan terhadap bentuk dasar massa di

atas, maka bentuk dasar massa yang digunakan adalah segi 4. Bentuk ini dianggap

mampu memenuhi tuntutan fungsi dan keefektifan ruang yang merupakan faktor

Page 22: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

utama dalam menyediakan pelayanan yang baik bagi Pusat Pengobatan untuk

Pasien Rawat Jalan ini. Selain itu perlu diperhatikan pula kesesuaian terhadap

bentuk site, space penangkap, dan bangunan lain di sekitarnya sehingga tidak

menutup diadakannya penambahan, pengurangan, dan pengolahan lebih lanjut

agar dapat mencapai keseimbangan komposisi yang lebih baik.

3.11.2. Penampilan Bangunan

Dalam menentukan penampilan bangunan harus memperhatikan hal – hal

sebagai berikut:

- Penampilan bangunan – bangunan di sekitar site yang memiliki ciri modern

- Fungsi dan citra bangunan yang ingin ditampilkan

- Konsep perancangan di mana bangunan ini ingin menampilkan bentuk –

bentuk yang dinamis namun mudah dicerna oleh masyarakat luas dan mampu

menunjukkan kesan yang modern, kokoh, kuat dan mampu memberikan

orientasi yang jelas

Dari hasil pertimbangan hal – hal di atas, maka bangunan memiliki

penampilan dengan kolom – balok yang diekspose untuk memperoleh kesan

kokoh, bentuk yang cenderung simetri dengan pengulangan bentuk agar mudah

dicerna oleh masyarakat awam, dan adanya suatu vokal point yang menonjol

sebagai suatu daya tarik.

3.12. Penataan Ruang

Penataan ruang – ruang dalam bangunan sangat dipengaruhi oleh sistem

sirkulasi dan pengorganisasian ruang dalam bangunan. Macam – macam sistem

sirkulasi dan pengorganisasian ruang yang ada dapat digolongkan dalam

pembagian seperti di bawah ini.

3.12.1. Sistem sirkulasi

Syarat sirkulasi bagi bangunan ini adalah sebagai berikut:

- Mampu memberikan arah yang jelas

- Ada pemisahan antara sirkulasi pasien, staf, dan service

- Singkat dan mudah dicapai

Digunakan sistem sirkulasi koridor dengan memperhatikan:

Page 23: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- Harus mempunyai sistem pencahayaan yang baik

- Jarak pencapaian sependek mungkin

3.12.1.1. Sistem Sirkulasi Koridor Tunggal

Keuntungan: - dapat menggunakan penerangan dan penghawaan alam dengan

baik

- arah sirkulasi lebih jelas, tidak membingungkan

Kerugian : - jarak lebih jauh

3.12.1.2. Sistem Sirkulasi Koridor Ganda

Keuntungan: - jarak lebih dekat dibanding sistem single koridor

Kerugian : - penerangan dan penghawaan alami tidak terpenuhi, terutama pada

ruang- ruang yang diapit koridor

3.12.1.3. Sistem Sirkulasi Terpusat

Keuntungan: - jarak lebih dekat dibanding sistem single koridor

Kerugian : - penerangan dan penghawaan alami tidak terpenuhi, terutama

pada ruang- ruang yang diapit koridor

Dipilih sistem koridor tunggal karena dapat memperoleh pencahayaan

alami dan arah sirkulasi yang kebih jelas. Sementara untuk jarak tempuh yang

lebih jauh dapat diatasi melalui pengorganisasian ruang yang akan dibahas setelah

ini.

3.12.2. Sistem Pengorganisasian Ruang

Tipe – tipe sistem organisasi ruang adalah:

- Terpusat, yaitu suatu ruang dominan diletakkan sebagai pusat dimana

pengelompokan sejumlah ruang sekunder dihadapkan.

- Linier, yaitu suatu urutan linier dari ruang yang berulang – ulang.

- Radial, yaitu dengan adanya suatu ruang pusat yang menjadi acuan organisasi

– organisasi ruang yang linier berkembang menurut bentuk jari – jari.

Page 24: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- Cluster, yaitu ruang – ruang dikelompokan berdasarkan adanya hubungan atau

bersama – sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual.

- Grid, yaitu ruang – ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural atau grid

tiga simensi.

Dipilih sistem organisasi ruang radial yang merupakan perpaduan unsur –

unsur organisasi terpusat dan linier untuk memperpendek jalur sirkulasinya. Jadi

bangunan memiliki satu ruang pusat dengan jari – jari yang menyebar ke dua arah

(bangunan pusat dengan 2 sayap).

3.13. Pola Struktur dan Pemilihan Bahan Bangunan yang Digunakan

3.13.1. Sistem modul

Sistem modul harus memenuhi syarat:

- Memenuhi kebutuhan fungsional

- Efisien dalam perhitungan, pelaksanaan, penggunaan, dan pembiayaan

- Merupakan elemen pengikat dan pengatur

3.13.1.1. Modul dasar horisontal

Dipertimbangkan terhadap:

- dimensi gerak manusia

- ukuran perabot dominan : tempat tidur = 0.90 x 2.00

bedside cabinet = 0.60 x 0.50

- ukuran ruang dominan (ruang periksa) = 5.00x 5.00

- lebar koridor minimal = 2.40 m

Modul dasar horisontal yang digunakan 5.00 x 7.50

3.13.1.2. Modul dasar vertikal

Dipertimbangkan terhadap:

- tinggi ruang periksa = 3.10 m

- ukuran perabot dominan : tempat tidur = 0.80

bedside cabinet = 0.90

Page 25: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- ruang – ruang yang dominan (ruang periksa) = 5.00 x 5.00 m

- pertimbangan sistem utilitas

- pertimbangan dimensi balok yang digunakan

Modul dasar vertikal yang digunakan 4.25 m

3.13.2. Sistem Struktur

Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem struktur dan bahan

bangunan yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.13.2.1. Upper Structure

Kriteria yang dipertimbangkan:

- kekuatan bahan

- kemudahan pelaksanaan

- efektifitas dan fleksibilitas ruang

- ketahanan terhadap bahaya kebakaran

- kemudahan perawatan

Dipilih sistem struktur rangka beton bertulang.

3.13.2.1. Sub Structure

Kriteria yang dipertimbangkan:

- material / bahan mudah didapat

- kemudahan pelaksanaan

- penyesuaian terhadap tinggi dan beban bangunan

- keadaan tanah yang digunakan

Dipilih pondasi tiang pancang.

3.14. Sistem Utilitas

3.14.1. Sistem Distribusi Air Bersih

Dalam perancangan bangunan ini, aor bersih merupakan kebutuhan yang

mutlak diperlukan. Kebersihan air yang digunakan juga harus memenuhi standart

kualitas yang ada. Berbagai tingkat kualitas air yang disediakan oleh Pusat

Pengobatan Rawat Jalan ini adalah:

Page 26: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- Air Baku (untreated water), yaitu air yang digunakan untuk penyiraman,

hidran.

- Air dengan Kualitas Minum, yaitu air yang digunakan untuk minum dan

pencucian

- Air dengan persyaratan khusus, yaitu air yang khusus digunakan untuk

kegiatan medis seperti peralatan sterilisasi dan peralatan laboratorium.

Sedangkan jenis air yang disediakan berdasarkan temperaturnya terdiri atas:

- Air Dingin

Sumber utama air diperoleh dari PDAM dengan menggunakan sumber air

penunjang sumur bor yang sekaligus digunakan untuk kebutuhan penyiraman

tanaman.

- Air Panas

Penggunaan air panas relatif terbatas karnan ruang – tuang yang memerlukan

air panas tidak banyak, berbeda dengan rumah sakit yang harus menyediakan

air panas untuk keperluan mandi bagi pasiennya. Air panas di sini hanya

digunakan untuk proses sterilisasi, labotatorium, ruang rehabilitasi medis, dan

dapur. Proses pemanasan yang digunakan adalah dengan menggunakan boiler.

Selain itu perlu memperhatikan pemilihan sistem distribusi air bersih

yang digunakan. Pemilihan sistem distribusi air bersih didasarkan pada

pertimbangan sebagai berikut:

- Kelancaran untuk distribusi bangunan bertingkat

- Pemakaian pipa sependek mungkin agar friksi yang terjadi sekecil mungkin

dan takanan dapat memenuhi semua peralatan dan menjangkau demua lantai

dengan baik

- Penghematan pemakaian pipa

- Kemudahan pemeliharaan dan perbaikan jaringan pipa distribusi

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka sistem distribusi yang

digunakan adalah sistem distribusi down feet dengan menggunakan tandon atas.

Untuk air yang menggunakan sumur bor dalam pelaksanaannya perlu difilter lebih

dahulu sebelum didistribusikan. Macam – macam filter yang digunakan adalah

sebagai berikut:

- untuk saniter digunakan sand filter

Page 27: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- untuk keperluan madi digunakan sand filter dan carbon filter

- untuk dapur dan laboratorium diguanakan sand filter, carbon filter, dan micro

filter

Perkiraan kebutuhan air bersih adalah sebagai berikut:

Jumlah pasien / 2 jam = 240 + 40 + 40 + 40

= 360 orang / 2 jam

= 180 orang / jam

Waktu kerja efektif dalam sehari = 7 jam

Jumlah pasien / hari = 180 x 7

= 1260 orang

Kebutuhan rata – rata pasien rawat jalan / hari = 8 lt / orang

= 8 lt x 1260

= 10080 lt / hari

Jumlah staf = 244 orang

Kebutuhan rata – rata staf / hari = 120 lt / orang x jumlah staf

= 120 lt x 244

= 29280 lt / hari

Q / hari total = Q / hari pasien + Q / hari staf

= 10080 lt / hari + 29280 lt / hari

= 39360 lt / hari

Rata – rata pemakaian = 7 – 8 jam, diambil maksimal 8 jam

Q / jam total = Q / hari total : 8 jam

= 39360 lt : 8 jam

= 4920 lt / jam

Q puncak = 200% x Q / jam

= 200% x 4920 lt

= 9840 lt

Frekuensi pengisian dianggap setiap 2 jam

Jadi pengisian dilakukan 4 kali per hari

Kapasitas tandon bawah = Q / hari total + 20% cadangan

= 39360 lt + 7872 lt

= 47232 lt

Page 28: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

= 47,232 m3

Kapasitas tandon atas = (2 x Q puncak) + cadangan kebakaran

= (2 x 9840 lt) + 30000 lt

= 49680 lt

= 49,68 m3

Tandon atas dibagi menjadi 2 bagian untuk melayani sisi kiri dan sisi kanan.

Kapasitas masing – masing tandon atas = 24,84 m3

Gambar 3.14.1.1. Skema Sistem Distribusi Air Bersih

3.14.2. Sistem Pembuangan

Sistem pembuangan bergantung pada jenis limbah/ buangan yang

dihasilkan. Sebagian harus diolah dulu sebelum dibuang ke saluran kota agar tidak

mencemari lingkungannya.

Dalam menentukan sistem pembuangan perlu memperhatikan hal – hal

sebagai berikut:

- sifat limbah dan tingkat gangguan limbah

- volume limbah terbuang

- keadaan tanah untuk pembuangan limbah

- sumber air bersih yang perlu diamankan

- kemungkinan sistem pengolahan

Berikut beberapa sistem pembuangan yang dipakai oleh bangunan

menurut jenis jenis limbah / buangan:

PDAM

Tandon Atas

TandonBawah

Pompa

Filter

Distribusi

Pompa

Distribusi

Distribusi

SumurDalam Pompa

Meter

Boiler

Air Panas

Air Panas

Cadangan Kebakaran

Page 29: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.14.2.1. Sistem PembuanganAir Kotor dan Kotoran

- Air limbah apatogen/ non toksik

Merupakan limbah yang tidak mengandung kuman/ zat beracun, misalnya

limbah toilet umum dan dapur. Limbah ini disalurkan langsung melalui pipa

menuju ke saluran pembuangan kota karena tidak memerlukan pengolahan

lebih lanjut. Khusus untuk limbah dapur harus dilewatkan perangkap lemak

terlebih dahulu sebelum menuju pipa pembuangan.

- Air limbah patogen/ toksik

Merupakan limbah yang mengandung zat beracun, misalnya darah kotor,

limbah dari radiologi dan laboratorium. Limbah jenis ini disalurkan ke dalam

bak – bak penampungan dengan jarak tertentu, kemudian dipompa ke STP

untuk dinetrlisir dan didesinfektan, baru setelah itu dialirkan menuju saluran

kota stelah memuhi persyratan standart.

- Kotoran

Merupakan limbah yang berasal dari kotoran manusia yang disalurkan

langsung menuju STP dan berasal dari bekas – bekas perban yang dibakar

dalam insinerator.

Gambar 3.14.2.1. Skema Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

3.14.2.2. Sistem Pembuangan Sampah

- Sampah Umum

Terdiri dari sampah basah dan kering dari bagian administrasi, sisa dapur,

makanan, pembuangan dari tanamanan, dan lain – lain. Pembuangannya

bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota dengan sistem carry out.

KMWastafel

Dapur

Desinfectan

LaboratoriumRadiologiApotikWC

Saluran Kota

Bak Pengendap

STPLumpur dibuangberkala

Air HasilPengolahan

Page 30: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

Pertama – tama sampah dikumpulkan dalam kontainer/ kantong tampat

sampah, baru kemudian diangkut oleh petugas kebersihan.

- Sampah Medis

Mempunyai bentuk padat seperti sisa obat – obatan, kapas, dan perban.

Sampah ini mengandung kuman – kuman oleh karena itu harus dikumpulkan

sendiri dan kemudian dibakar dalam insinerator. Mengingat kebutuhan

sampah ini tidak sebesar rumah sakit, maka pembangunan insinerator sendiri

kurang efektif karena mahal. Oleh karena itu maka sampah ini akan

dititipkan pada salah satu rumah sakit dengan memberikan kompensasi

dengan jumlah tertentu.

- Sampah Jaringan

Berasal dari spesimen laboratorium dan sejenisnya. Sampah ini dikumpulkan

secara kolektif per unit oleh petugas dalam kantong khusus baru kemudian

dibakar dalam insinerator dengan cara yang sama dengan sampah medis di

atas.

Gambar 3.14.2.2. Skema Sistem Pembuangan Sampah

3.14.2.3. Sistem Pembuangan Air Hujan

Yang perlu diperhatikan dalam sistem pembuangan air hujan adalah:

- besarnya curah hujan

- sistem penyaluran air hujan

- sistem penyaluran air hujan

- sistem pembuangan air hujan

Air hujan pada atap dialirkan melalui talang – talang horisontal dengan

kemiringan 1%, lalu ke talang vertikal menuju bak kontrol dan terakhir dibuang

ke saluran kota.

Sampah

Aseptik Bak / Kantong

TempatPenimbunan

DesinfectanSeptikBak /Kantong

Incinerator

MobilSampah

Page 31: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

Gambar 3.14.2.3. Skema Sistem Pembuangan Air Hujan

3.14.3. Sistem Penghawaan

- Sistem Penghawaan Alami

Dalam menggunakan sistem penghawaan alami yang perlu diperhatikan

adalah orientasi bangunan, jarak antar bangunan, dan adanya ruang luar yang

yang cukup unruk mengalirkan udara segar. Penghawaan alami dimanfaatkan

oleh: - unit penunjang operasional seperti dapur dan ruang makan karyawan,

unit penunjang teknik seperti bengkel workshop, dan ruang – ruang mekanikal

- Sistem Penghawaan Buatan

Dalam menentukan sistem penghawaan buatan harus memperhatikan sistem

alat pengkondisian udara yang digunakan yang mencakup kebersihan udara,

sirkulasi udara, dan pencegahan kontaminasi melalui udara

Ruang – ruang yang memerlukan persyaratan pengkondisian khusus

antara lain:

- Unit Sterilisasi

Unit sterilisasi memerlukan kebersihan udara dengan tekanan positif sehingga

lebih menjamin mutu sterilisasi dan sirkulasi udara yang baik agar tidak

mencemari unit – unit lain.

- Unit Laboratorium

Membutuhkan pengaturan sirkulasi udara yang tidak mencemari unit – unit

lain.

Sistem penghawaan buatan dibedakan menurut sistem peralatannya

terdiri dari:

- sistem AC Central

Udara dikondisikan dalam ruang mesin AC terpusat kemudian didistribusikan

melalui ducting menuju ruang – ruang. Penggunaan AC ini efektif bikla

digunakan untuk ruang – ruang yang luas dengan tingkat aktifitas dan waktu

pemakaian sama.

Air Hujan TalangHorisontal

TalangVertikal

SaluranKota

BakKontrol

Page 32: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- sistem AC Tunggal

Komponen – komponen sistem penghawaan terdapat dalam sebuah paket

lengkap secara prefabrikasi, misal: AC Window, AC Package Unit. Sistem ini

efektif bila digunakan untuk ruang – ruang yang tidak terlalu besar dengan

kegiatan hanya pada waktu tertentu.

- sistem AC Split

Unit kompresor dan kondensernya terpisah dengan unit evaporatornya. Efektif

untuk ruang – ruang dengan kegiatan hanya pada waktu – waktu tertentu

Sistem penghawaan buatan yang digunakan dalam bangunan berdasarkan

pengaturan temperatur dan kelembaban pada masing – masing bagian adalah:

- AC Central Chilled Water untuk ruang – ruang umum seperti lobby, hall,

kantor, dan koridor.

- AC Central Chilled Water dengan fan coil untuk ruang – ruang periksa.

- AC Package Fresh Air Intake dengan penyaringan udara efisiensi tinggi dengan

ventilasi untuk kebutuhan full fresh air untuk ruang – ruang radiolodi,

laboratorium, dan ruang – ruang yang membutuhkan udara steril

Gambar 3.14.3.1. Skema Sistem Penghawaan Buatan3.14.4. Sistem Pencahayaan

- Sistem Pencahayaan Alami

Digunakan untuk membantu penglihatan secara wajar dan menghemat

pemakaian listrik.

- Sistem Pencahayaan Buatan

Supply Air

Cooling Tower

ChillerAHU

Fan Coil

Supply Air

Supply Air

Return Duct

Supply Duct

Udara Dingin

Udara Dingin

Udara Dingin

Page 33: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

Digunakan untuk ruang – ruang yang kurang atau tidak mendapat

pencahayaan alami dan membutuhkan standart pencahayaan tertentu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem

pencahayaan pada bangunan ini yaitu:

- iluminasi sampai dengan 300 lux untuk ruang pemeriksaan

- iluminasi 75 – 100 lox untuk ruang radiologi

- ilumiasi minimal 100 lux untuk kosidor, sebaiknya tidak langsung untuk

menghindari silau

3.14.5. Sistem Kelistrikan

Yang perlu diperhatikan dalam menentukan sistem kelistrikan adalah

kapasitas/ kebutuhan daya listrik harus cukup, termasuk tegangan, frekuensi, dan

kualitas listrik serta keandalan pengaturan dan kesinambungan sumber harus

terjamin dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ada 3 jenis instalasi listrik yang diperlukan, yaitu:

- Instalasi normal dari PLN

- Instalasi darurat dari generator

- Instalasi kritis dari UPS, yaitu alat untuk menjada kontinuitas listrik bila

terjadi pemutusan aliran listrik sesaat sebelum genset berfungsi tanpa terjadi

fluktuasi. Digunakan pada koridor – koridor utama.

Gambar 3.14.5.1. Skema Sistem Distribusi Listrik

3.14.6. Sistem Pencegahan Kebakaran

Beberapa penyebab kebakaran antara lain:

- Pelayanan kepada opasien menggunakan aliran listrik

- Bagian radiologi dan laboratorium yang menggunakan bahan – bahan yang

mudah terbakar

ListrikTeganganTinggi / PLN

Generator

Panel Ac

MeterPanel Distribusi

Trafo

Panel Genset

PanelListrik

ATSPanelUtama

Panel Lift

Panel Pompa

Page 34: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

- Bagian dapur, boiler yang banyak menggunakan gas dan listrik

- Pusat sterilisasi yang menggunakan auto clave bertekanan tinggi

- Daerah – daerah yang mudah terbakar seperti gudang bahan bakar, ruang -

ruang mesin

- Faktor di luar bangunan

Pencegahan bahaya kebakaran dilakukan dengan:

- pemilihan struktur tahan api

- kompartemenisasi unit – unit yang mudah terbakar seperti dapur, gudang

bahan bakar, dan ruang – ruang mesin

3.14.6.1. Sistem Pengendalian Kebakaran Secara Pasif

Dilakukan melalui perancangan lingkungan dan perancangan bangunan.

Yang termasuk dalam perancangan lingkungan :

- Pengelompokkan bagian bangunan yang menuntut persyaratan yang sama

menjadi satu kelompok, seperti : tanki penyimpanan bahan bakar, R. Gardu

PLN, R. Trafo, R. Genset, dan sebagainya.

- Adanya jalur sirkulasi yang melingkar dalam tapak yang memungkinkan

mobil PMK untuk masuk dan mengelilingi bangunan di dalam tapak.

- Karena bangunan termasuk klasifikasi D maka harus memiliki hidran halaman

dengan jarak antar hidran < 60 m.

Sedangkan yang termasuk perancangan bangunan adalah:

- Udara daerah core dibuat bertekanan positif agar waktu pintu dibuka, udara

luar (dengan CO2 besar) tidak masuk ke dalam core.

- Tersedia 3 tangga kebakaran ( 2 di tepi, 1 di dalam tengah). Jarak capai antar

tangga kebakaran < 60 m dan dilengkapi dengan sprinkler.

- Disediakan lampu darurat pada koridor dan tangga kebakaran dengan sumber

Daya baterai yang dapat bertahan kurang lebih 60 menit dengan kuat

penerangan alami.

- Komunikasi darurat berupa alarm dan speaker untuk memberi petunjuk arah

keluar yang jelas.

3.14.6.2. Sistem Pengendalian Kebakaran Secara Aktif

Page 35: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

Pengendalian kebakaran secara aktif dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

pendeteksian dan pemadaman.

Alat deteksi kebakaran yang digunakan adalah alat deteksi asap, alat

deteksi panas, dan alat deteksi ionisasi. Untuk alat deteksi panas sudah menyatu

dengan kepala sprinkler. Untuk alat deteksi ionisasi digunakan di dalam ruang –

ruang panel listrik, R. Genset, R. Trafo, dan R. PLN.

Alat pemadam kebakaran yang digunakan : portable fire extinguisher

menggunakan bahan kimia dengan pertimbangan agar tidak menjadi media

penjalaran penyakit dan menghindari korslet alat - alat, hidran, dan sprinkler air.

Karena gedung ini termasuk dalam klasifikasi ruang tertutup dan

terpisah maka harus ada 2 buah hidran dalam gedung per 1000 m2. Debit air min.

400 l/menit dengan tekanan air min. 4.5 kg/cm2 pada titik teratas (lt.19). Karena

bangunan termasuk klasifikasi D maka diameter pipa tegak min. 2.5” dengan

diameter slang hidran 1.5”. Hidran didukung oleh 1 buah kopling siam kembar

dan 2 buah pompa kebakaran yang bekerja secara otomatis. Letak siam kembar di

dekat jalan Mayjend Sungkono supaya mudah dicapai.

Untuk hidran halaman terdapat 6 buah dengan jarak antar hidran < 60 m.

Debit air minimum hidran halaman min. 1000 l / menit dengan tekanan air

minimum 4.5 kg / cm2. Diameter slang hidran halaman min. 2.5” dengan panjang

selang min. 30 meter.

Karena bangunan termasuk klasifikasi D, maka penggunaan sprinkler

diharuskan mulai dari lantai dasar. Dan karena bangunan termasuk jenis bahaya

kebakaran sedang, maka jumlah maksimum kepala sprinkler yang dapat dipasang

pada satu katup kendali berjumlah 300 buah. Jarak antara dinding dengan kepala

sprinkler antara 2-3 meter. Luasan area yang dilindungi tiap kepala sprinkler

sebesar 21 m2. Persediaan air untuk sprinkler dengan tingkat bahaya kebakaran

ringan kapasitas minimum penampungan air sebesar 9 m3.

Gambar 3.14.6.1. Skema Kerja Pengaktifan Sistem Pemadam Kebakaran

Api DetektorPanelDetektor

Reaksi:- Bunyi alarm- Pemutusan listrik- Pengaktifan sistem Pemadam Kebakaran

Page 36: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

3.14.7. Sistem Komunikasi

Bangunan ini meggunakan 2 sistem telepon, yaitu direct line dan PABX

(Private Automatic Branch Exchange). Sistem direct line digunakan untuk ruang

direktur agar dapat berhubungan langsung dengan pihak luar tanpa melalui

operator, sedangkan PABX digunakan untuk hubungan antar bagian atau ruang

lain dalam bangunan maupun ke luar bangunan melalui operator.

Selain itu digunakan pula sound system untuk memasang musik dan

memberikan pengumuman.

Operator PABX Panel Box

Gambar 3.14.7.1. Skema Sistem Telepon PABX

Gambar 3.14.7.2. Skema Sistem Tata Suara

3.14.7. Sistem Penangkal Petir

Tujuan dari perencanaan penangkal petri ini adalah untuk melindungi

bangunan dari bahaya sambaran petir. Sistem yang digunakan harus disesuaikan

dengan kondisi fisik bangunan. Untuk bangunan ini digunakan sistem penangkal

petir Sangkar Faraday dengan pertimbangan sebagai berikut:

- Sesuai untuk atap yang luas

- Jarak tiang tidak terlalu rapat

Pemasangan penangkal petir sistem Faraday dimulai dengan pemasangan antena

Pesawat Telepon

Pesawat TeleponOperator PABX Panel Box

Tape Deck

Microphone

ProgramSelector

Amplifier 1

SignalSystem

Amplifier 2

PanelDistribusi

Speaker

Speaker

Speaker

Page 37: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · - ruang tersebut. Ruang adalah yang utama, struktur adalah sekunder. Walaupun demikian, struktur dapat mempengaruhi bentuk dari

pada keliling atap dengan jarak tertentu dan dihubungkan secara horisontal,

kemudian ke dalam pipa vertikal ke bawah menuju tanah.