3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

Upload: defrankytheodorus

Post on 28-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    1/51

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1LATAR BELAKANG

    Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting

    karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak

    diberbagai negara termasuk Indonesia. Menurut WHO, di negara berkembang

    diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare, 8 dari 1 kematian tersebut

    pada umur kurang dari ! tahun. Penyebab utama kematian akibat diare adalah dehidrasi

    akibat kehilangan "airan dan elektrolit melalui tinja. Penyebab kematian lainnya adalah

    disentri, kurang gi#i dan in$eksi. %olongan umur yang paling banyak menderita akibat

    diare adalah anak&anak karena daya tahan tubuhnya yang masih rendah 'Widoyono,

    !().

    *ampai saat ini kasus diare di Indonesia masih "ukup tinggi dan menimbulkan

    banyak kematian terutama pada bayi dan balita. +erdasarkan hasil iset -esehatan asar

    diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi '/1,0) dan anak balita '!2,!).

    *alah satu langkah dalam pen"apaian target M%3s '%oal ke&0) adalah menurunkan

    kematian anak menjadi !4/ bagian dari tahun 1(( sampai tahun !12. +erdasarkan

    *ur5ei -esehatan umah 6angga '*-6), *tudi Mortalitas dan iset -esehatan asar

    dari tahun ke tahun diketahui baha diare masih menjadi penyebab utama kematian balita

    di Indonesia '-emenkes !11).

    umlah penduduk -abupaten *ikka pada tahun !1/ sebanyak /12.989 tersebar di

    !/ Puskesmas yang berada dalam lingkup kerja inas -esehatan -abupaten *ikka.

    umlah kasus diare se"ara keseluruhan pada tahun yang sama sebanyak /.2(/ penderita

    dengan insiden rate 'I) 1,2 . *ementara itu kasus diare pada balita rata&rata

    pertahunnya men"apai 9.87, hal ini menunjukkan baha jumlah kasus diare pada balita

    tinggi di kabupaten *ikka. -e"amatan Magepanda merupakan salah satu -e"amatan yang

    terletak di -abupaten *ikka. +erdasarkan data yang diperoleh dari inas -esehatan

    -abupaten *ikka jumlah penderita diare balita di -e"amatan Magepanda lebih tinggi

    se"ara presentase dibandingkan -e"amatan lain di -abupaten *ikka, dimana jumlah

    penderita diare pada tahun !1/ men"apai 287 kasus dengan jumlah balita yang

    menderita diare sebanyak /1 balita atau sekitar !,07 dari total jumlah penduduk dalam

    lingkup kerja Puskesmas Magepanda menempati urutan pertama dari keseluruhan jumlah

    kasus diare balita di seluruh Puskesmas, diikuti puskesmas Wolomarang dengan jumlah

    1

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    2/51

    kasus diare 07( kasus dan jumlah penderita diare balita sebanyak /0 kasus atau sekitar

    1,(9 dari total jumlah penduduk dalam lingkup kerja Puskesmas Wolomarang dan

    diurutan ke&/ Puskesmas -opeta dengan jumlah kasus diare 272 kasus dengan jumlah

    balita yang menderita diare sebanyak /7 kasus atau sekitar 1,2( dari total jumlah

    penduduk dalam lingkup kerja Puskesmas -opeta ':aporan istribusi Penderita iare

    Menurut %olongan ;mur di -abupaten *ikka 6ahun !1/, data inas -esehatan).

    6ingginya kejadian diare tentunya dipengaruhi oleh banyak $aktor yang dapat di"ari

    penyebabnya. ari sisi epidemiologi diare, penyebaran diare dan $aktor yang menentukan

    terjadinya diare dapat dikelompokkan berdasarkan penyebaran diare menurut orang

    'berdasarkan kelompok umur, misalnya penyebaran diare pada balita yang dapat

    dipengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku ibu), penyebaran diare menurut aktu

    'dipengaruhi iklim) dan penyebaran diare menurut tempat 'dipengaruhi keadaan

    geogra$is, kepadatan penduduk, kebiasaan penduduk, pelayanan kesehatan dll).

    Pentingnya mengetahui $aktor penyebab tingginya angka kejadian diare balita maka

    peniliti dalam kesempatan ini meneliti tentang Hubungan Pengetahuan, *ikap dan

    Perilaku Ibu terhadap kejadian iare pada +alita di Wilayah -erja Puskesmas

    Magepanda Periode Oktober !1/ & Oktober !10.

    2

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    3/51

    1.2 Rumusan Masalah

    +erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah

    dalam penelitian adalah masih tingginya kejadian diare pada balita di ilayah kerja

    Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/ sampai Oktober !10 yang dapat diuraikan

    dalam bentukibrio "holera

    >ibrio "holera mempunyai ! biotipe yaitu tipe ?l 6or dan Mask

    selain itu ada ! serotipe yaitu Ogaa dan Inaba. Pada tahun 1(91

    biotipe ?l 6or pernah menyebabkan pandemi ketujuh.

    *higella

    %enus *higella dibagi menjadi 0 kelompok serologik yaitu ariasi kajadian diare menurut

    aktu berbeda antara daerah satu dengan yang lainnya. WHO pemah mengadakan

    penelitian dimana diketahui baha insiden diare dipengaruhi oleh iklim. *edangkan

    menurut Winardi +ambang '1(8!) diperkirakan sekitar 1 dari kunjungan ke

    umah *akit, +alai Pengobatan, Puskesmas, berdasarkan laporan dari seluruh

    Indonesia adalah penderita penyakit diare serta terlihat pula adanya 5ariasi musim

    hujan.

    23

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    24/51

    2.2. Ke'an&%a Te+'i

    Gam)a' 2.2. %e'an&%a te+'i

    2.3 Ke'an&%a K+nse0

    24

    EJADIAN

    DIARE PADA

    BALITA

    !NEK#!

    BAKTER!

    !RU#

    PARA#!T

    KERA,UNAN

    ALERG! MALAB#$R#!

    !NT$K#!KA#!

    EPIDEMIOLOGI

    DIARE

    TEMPATA TURANG

    PENGETAHUAN

    , SI AP DAN

    PERILA U IBU

    EADAAN GEOGRAFIS

    EPADATAN

    PENDUDU

    EBIASAAN

    PENDUDU

    I LIM

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    25/51

    Gam)a' 2.3. %e'an&%a %+nse0

    BAB 3

    MET$DE PENEL!T!AN

    25

    KE"AD!AN D!ARE

    BAL!TA

    PENGETAHUAN !BU

    #!KAP !BU PER!LAKU !BU

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    26/51

    3.1 Desain Penelitian

    Penelitian ini merupakan suatu studi cross sectionalbersi$at retrospekti$ untuk

    mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan kejadian diare pada

    balita. -elompok studi yaitu ibu memiliki balita yang pernah mengalami diare

    berdasarkan pen"atatan dan pelaporan diare bulanan Puskesmas Magepanda selama

    periode Oktober !1/&Oktober !10 dan dilakukan penyuluhan tentang diare kemudian

    ditentukan status diare 'diare atau tidak) balita, selanjutnya diambil data dengan

    kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang diare

    balita.

    3.2 a%tu *an l+%asi 0enelitian

    Wilayah penelitian ditetapkan berdasarkan pen"atatan dan pelaporan diare

    bulanan Puskesmas Magepanda selama periode Oktober !1/&Oktober !10 di desa

    dengan penderita diare tebanyak yaitu terdapat / desa dari 2 desa yaitu desa Magepanda,

    desa one dan esa eroroja. Penelitian dilakukan di -e"amatan Magepanda ilayah

    kerja Puskesmas Magepanda mulai dari tanggal ! *eptember !10 hingga tanggal !

    esember !10.

    3.3 P+0ulasi Penelitian

    Populasi target adalah semua ibu yang memiliki balita berumur &2( bulan.

    Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita berumur

    &2( bulan yang hadir saat dilakukan penyuluhan tentang diare.

    3.4 #am0el *an a'a 0emilihan sam0el

    Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode purposi5e sampling,

    dimana dari 2 desa yang berada di puskesmas Magepanda dipilih / desa dengan jumlah

    kasus diarenya terbanyak. -eterbatasan aktu, tenaga serta jarak maka ! desa tidak

    dilakukan penelitian karena letaknya jauh dari Puskesmas dan lebih dekat dengan kota

    dimana masyarakat dari ! desa ini sedikit terdata sebagai penderita diare balita dan lebih

    sering berobat langsung ke kota. *elanjutnya dilakukan kunjungan ke / desa tersebut dan

    dilakukan penyuluhan tentang diare.

    3.- Estimasi )esa' sam0el

    +esar sample dengan data nominal dengan menggunakan purposi5e sampling

    6idak padat 07 08.2

    Bukup padat 02 09.0

    Padat 2 2.!

    6otal (7 1.

    Pen*a0atan G 1uta 99 98.

    1 uta& 2 uta !2 !2.8

    2 uta 9 9.!

    6otal (7 1.

    NHunian alam umah

    Umu' 'es0+n*en

    32

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    33/51

    6abel diatas menunjukkan baha ibu yang memiliki balita di ilayah kerja

    Puskesmas magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10 terbanyak pada kelompok umur

    ibu antara umur !1 tahun sampai / tahun sebanyak 08 orang atau sekitar 0(,2 . -emudian

    diikuti kelompok usia ibu yang berumur /1 tahun sampai 0 tahun dengan jumlah /7 orangatau sekitar /8,1 , kelompok usia ibu dibaah ! tahun dengan jumlah ( orang atau sekitar

    (,/ dan kelompok ibu yang berusia lebih dari 01 tahun menjadi kelompok umur yang

    terendah terdapat / orang atau sekitar /,1 . ari hasil ini terlihat ibu yang memiliki balita

    kebanyakan pada usia reproduksi.

    Tin&%at 0en*i*i%an 'es0+n*en

    6abel diatas didapatkan baha jumlah responden sebanyak (7 ibu yang memiliki

    balita dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 82 orang atau 87.9 yaitu tidak

    bersekolah, sampai melanjutkan *ekolah asar4sederajat, dan melanjutkan *ekolah :anjutan

    6ingkat Pertama4sederajat, tingkat pendidikan sedang sebanyak 11 orang atau 11./ yaitu

    sampai melanjutkan ke *ekolah :anjutan 6ingkat =tas4sederajat dan tingkat pendidikan

    tinggi sebanyak 1 orang atau 1. yaitu sampai melanjutkan ke Perguruan 6inggi. ari hasil

    ini terlihat masih banyaknya ibu dengan pendidikan rendah berbanding sangat jauh dengan

    ibu yang dapat memiliki tingkat Pendidikan 6inggi. Hal ini menandakan minat ibu untuk

    menempuh pendidikan setinggi&tingginya sangat kurang.

    Pe%e'jaan 'es0+n*en

    6abel diatas menunjukkan baha ibu yang memiliki balita terbanyak pada kelompok

    ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 99 orang atau sekitar 98, ,

    kemudian pekerjaan sebagai petani sebanyak 12 orang atau 12,2, diurutan ketiga ibu

    dengan dengan pekerjaan sebagai irasasta dengan jumlah 11 orang atau 11,/ , dan

    diurutan kempat ibu dengan pekerjaan sebagai Pegaai Degeri *ipil sebanyak 2 orang atau

    2,!. ari hasil ini terlihat masih banyaknya ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga

    atau dapat digolongkan sebagai tidak memiliki pekerjaan.

    Ke0a*atan tem0at tin&&al ;Hunian Dalam Rumah=

    6abel diatas menunjukkan baha kepadatan tempat tinggal dalam serumah terbanyak

    berjumlah kurang dari 2 orang sebanyak 07 orang atau sekitar 08,2 digolongkan kedalam

    hunian yang tidak padat, urutan kedua tidak berbeda jauh untuk kepadatan tempat tinggal

    dalam serumah yang "ukup padat dimana hunian dalam rumah berjumlah 9 sampai 1 orang

    33

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    34/51

    dengan jumlah 02 orang atau 09.0 dan diurutan ketiga atau terbaah untuk kepadatan

    tempat tinggal dalam serumah padat dimana hunian dalam rumah lebih dari 11 orang dengan

    jumlah 2 orang atau 2.!. ari hasil ini terlihat kepadatan tempat tinggal ibu dalam serumah

    adalah tidak terlalu padat dimana dalam serumah hanya tinggal 1 keluarga.

    Pen*a0atan %elua'&a 'es0+n*en

    6abel diatas menunjukkan baha pendapatan keluarga dengan penghasilan kurang

    dari 1 juta memiliki jumlah terbanyak yaitu 99 orang atau 98.. berikutnya diikuti dengan

    pendapatan keluarga ibu dengan pendapatan 1 juta sampai 2 juta sebanyak !2 orang atau

    !2.8, dan ketiga penghasilan lebih dari 2 juta dengan jumlah 9 orang atau 9.! . ari hasil

    ini menunjukkan masih banyaknya keluarga yang memiliki penghasilan rendah yang

    hidupnya serba kekurangan, sehingga sangat kurang dalam mendukung perekonomian

    keluarga.

    4.1.3. Tin&%at 0en&etahuan i)u tentan& *ia'e

    +erikut ini adalah tabel sebaran tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita di

    ilayah kerja Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10.

    Ta)el 4.1.3. #e)a'an tin&%at 0en&etahuan i)u

    Ereuen"y Per"entase

    Tin&%at

    0en&etahuan

    endah 2( 9.8

    Bukup !! !!.7

    +aik 19 19.2

    6otal (7 1.

    6abel diatas menunjukkan baha tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita

    dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 2( orang atau 9.8, ibu dengan tingkat

    pengetahuan "ukup sebanyak !! orang atau !!.7 dan ibu dengan tingkat pengetahuan baik

    19 orang atau 19.2. Hal ini menandakan baha masih banyak ibu yang memiliki tingkat

    pengetahuan rendah tentang diare.

    4.1.4. #i%a0 i)u tentan& *ia'e

    +erikut ini adalah tabel sebaran sikap ibu yang memiliki balita di ilayah kerja

    Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10.

    Ta)el 4.1.4. #e)a'an si%a0 i)u

    Ereuen"y Per"entase

    34

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    35/51

    #i%a0 6idak siap 9/ 90.(

    Bukup siap 18 18.9

    *iap 19 19.2

    6otal (7 1.

    6abel diatas menunjukkan baha sikap ibu yang memiliki balita dengan sikap tidak

    siap sebanyak 9/ orang atau 90.(, ibu dengan sikap "ukup siap sebanyak 18 orang atau

    18.9 dan ibu dengan sikap siap sebanyak 19 orang atau 19.2. Hal ini menandakan baha

    masih banyak ibu dengan sikap tidak siap dalam menghadapi diare balita.

    4.1.-. Pe'ila%u i)u tentan& *ia'e

    +erikut ini adalah tabel sebaran perilaku ibu yang memiliki balita di ilayah kerja

    Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10.

    Ta)el 4.1.-. #e)a'an 0e'ila%u i)u

    Ereuen"y Per"ent

    Pe'ila%u 6idak baik 2( 9.8

    Bukup baik 1( 1(.9

    +aik 1( 1(.9

    6otal (7 1.

    6abel diatas menunjukkan baha perilaku ibu yang memiliki balita dengan perilaku

    tidak baik sebanyak 2( orang atau 9.8, ibu dengan perilaku "ukup baik sebanyak 1( orang

    atau 1(.9 dan ibu dengan perilaku baik 1( orang atau 1(.9. Hal ini menandakan baha

    masih banyak ibu dengan perilaku tidak baik dalam hal men"egah dan tindakan penanganan

    aal terhadap balita yang terkena diare

    4.2. Analisis Biariabel yang akan dianalisis se"ara bi5ariat adalah umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu,

    kepadatan rumah tempat tinggal, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu tentang diare, sikap

    ibu tentang diare, perilaku ibu tentang diare yang akan di"ari hubungannya dengan kejadian

    diare balita.

    4.2.1. Hu)un&an %ema%naan anta'a umu' i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini umur ibu dikategorikan menjadi kurang dari ! tahun, !1 sampai

    dengan / tahun, /1 sampai dengan 0 tahun dan lebih dari 0 tahun. Hasil analisa tabulasi

    35

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    36/51

    silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al memberikan hasil nilai p K .(/7 'p,2)

    menunjukkan baha tidak ada hubungan signi$ikan antara umur ibu dengan kejadian diare

    balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh besar atau ke"ilnya umur

    ibu. 6idak ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian diare balita. *etiap

    golongan umur ibu mempunyai resiko yang sama untuk kejadian diare pada balita.

    Ta)el. 4.2.1. Hu)un&an %ema%naan anta'a umu' i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    a'ia)el iare

    Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    Umu' -urang ! tahun 9 / (

    !1&/ tahun /9 1! 08 Bhi&* / .2 %agal

    /1&0 tahun !8 ( /7 .(/7 itolak

    :ebih 01 tahun ! 1 /

    4.2.2. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*i*i%an i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini pendidikan ibu dikelompokkan menjadi pendidikan rendah,

    pendidikan sedang dan pendidikan tinggi. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2

    Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al ,!17&,70/ memberikan hasil nilai p K .1

    'pG,2) menunjukkan baha terdapat hubungan signi$ikan antara pendidikan ibu dengan

    kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita dipengaruhi oleh pendidikan ibu,

    dimana semakin rendah pendidikan ibu kejadian diare akan semakin meningkat. Hal ini

    disebabkan karena pola pikir yang terbentuk proses pendidikan dimana semakin tinggi

    pendidikan maka in$ormasi dan pengetahuan tentang diare akan semakin banyak sehingga

    "ara pen"egahan dan penanganan diare akan semakin baik.

    Ta)el. 4.2.2.Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*i*i%an i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    a'ia)el iare

    Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    Pen*i*i%a

    n

    endah 98 17 82 Bhi&*

    *edang / 8 11 .1 ! G.2 itolak

    6inggi 1 1

    4.2.3. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e%e'jaan i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini pekerjaan ibu dikelompokkan menjadi pekerjaan sebagai Pegaai

    Degeri *ipil, irasasta, petani, dan ibu rumah tangga. Hasil analisa tabulasi silang dengan

    (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al 1,((9&1,/9 memberikan hasil nilai p K .22

    'p,2) menunjukkan baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pekerjaan ibu

    dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh

    36

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    37/51

    pekerjaan ibu, dimana tidak ada hubungan antara ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

    ataupun sebagai pegaai negeri sipil untik terjadinya diare pada balita.

    Ta)el. 4.2.3. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e%e'jaan i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    a'ia)el iare

    Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    Pe%e'jaan PD* / ! 2

    Wirasata 7 0 11 Bhi&* / .2 %agal

    Petani 1 2 12 .22 itolak

    Ibu rumah tangga 2! 10 98

    4.2.4. Hu)un&an %ema%naan %e0a*atan 'umah tin&&al *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini kepadatan rumah tinggal ibu dikelompokkan menjadi kepadatan

    rumah tinggal yang tidak padat, "ukup padat dan padat. Hasil analisa tabulasi silang dengan(2 Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al ,1(&,(7( memberikan hasil nilai p K .07

    'p,2) menunjukkan baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara kepadatan rumah

    tinggal ibu dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi

    oleh kepadatan rumah tinggal ibu, dimana tidak ada hubungan antara kepadatan rumah

    tinggal dengan terjadinya diare pada balita.

    Ta)el. 4.2.4. Hu)un&an %ema%naan anta'a %e0a*atan *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    a'ia)el iareCa 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    Ke0a*atan 6idak padat /! 12 07 Bhi&* %agal

    Bukup padat /9 ( 02 .07 ! .2 itolak

    Padat 0 1 2

    4.2.-. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*a0atan %elua'&a *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini pendapatan keluarga ibu dikelompokkan menjadi pendapatan

    keluarga kurang dari 1 juta, pendapatan keluarga 1 juta sampai dengan 2 juta dan pendapatan

    keluarga lebih dari 2 juta. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al

    berada antara inter5al ,892&1,8!2 memberikan hasil nilai p K .82 'p.2) menunjukkan

    baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pendaptan keluarga ibu dengan kejadian

    diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh pendapatan keluarga

    ibu, dimana tidak ada hubungan antara ibu dengan pendapatan kurang dari 1 juta dengan

    pendapatan keluarga ibu yang lebih dari 2 juta untuk terjadinya diare pada balita.

    Ta)el. 4.2.- Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*a0atan *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    a'ia)el iareCa 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    37

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    38/51

    Pen*a0atan G 1 juta 2 19 99 %agal

    1 @ 2 juta 18 7 !2 Bhi&* ! .2 itolak

    2 juta 0 ! 9 .82

    4.2.. Hu)un&an %ema%naan Tin&%at Pen&etahuan i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini tingkat pengetahuan ibu dikelompokkan menjadi tingkat

    pengetahuan rendah, tingkat pengetahuan "ukup dan tingkat pengetahuan tinggi. Hasil analisa

    tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al ,07/&1,0//

    memberikan hasil nilai p K .! 'pG,2) menunjukkan baha terdapat hubungan yang

    bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan angka kejadian diare pada balita dimana

    semakin rendah tingkat pengetahuan ibu maka angka kejadian diare balita akan semakin

    tinggi. Hal ini sesuai dengan angka kejadian diare balita yang tinggi di ilayah kerja

    puskesmas magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10 disebabkan karena tingkat

    pengetahuan ibu yang rendah tentang diare.

    Ta)el. 4.2.. Hu)un&an %ema%naan anta'a tin&%at 0en&etahuan i)u *en&an %eja*ian

    *ia'e )alita

    a'ia)el iare

    Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    Tin&%at endah 21 8 2(

    Pen&etahuan Bukup 11 11 !! Bhi&* ! G.2 itolak

    6inggi 1 9 19 .!

    4.2.7. Hu)un&an %ema%naan anta'a si%a0 i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini sikap ibu dikelompokkan menjadi sikap tidak siap, sikap "ukup

    siap, dan sikap siap. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada

    antara inter5al ,99&1,299 memberikan hasil nilai p K .! 'pG,2) menunjukkan baha

    terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan angka kejadian diare pada balita

    dimana semakin tidak siap ibu maka angka kejadian diare balita akan semakin tinggi. Hal ini

    sesuai dengan angka kejadian diare balita yang tinggi di ilayah kerja puskesmas magepandaperiode Oktober !1/&Oktober !10 disebabkan karena sikap ibu yang tidak siap.

    Ta)el.4.2.7. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*i*i%an i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    a'ia)el iare

    Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    #i%a0 6idak siap 20 ( 9/

    Bukup siap ( ( 18 Bhi&* ! G.2 itolak*iap ( 7 19 .!

    38

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    39/51

    4.2.8. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e'ila%u i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    Pada penelitian ini perilaku ibu dikelompokkan menjadi perilaku tidak baik, perilaku

    "ukup baik dan perilaku baik. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al

    berada antara inter5al ,011&1,/7 memberikan hasil nilai p K .8 'pG,2) menunjukkan

    baha terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku ibu dengan angka kejadian diare

    pada balita dimana semakin tidak baik perilaku ibu maka angka kejadian diare balita akan

    semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan angka kejadian diare balita yang tinggi di ilayah kerja

    puskesmas magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10 disebabkan karena perilaku ibu

    yang tidak baik.

    Ta)el. 4.2.8. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e'ila%u i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita

    a'ia)el iare

    Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho

    Pe'ila%u 6idak baik 0( 1 2(

    Bukup baik 10 2 1( Bhi&* ! G.2 itolak

    +aik ( 1 1( .8

    39

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    40/51

    BAB -

    PEMBAHA#AN

    Pada penelitian didapatkan hasil data baha jumlah responden sebanyak (7 ibu yang

    memiliki balita dengan jumlah balita yang mengalami diare sebanyak 7! orang dengan

    presentase 70,! dan jumlah balita yang tidak mengalami diare sebanyak !2 orang dengan

    presentase !2.8 di ilayah kerja Puskesmas Magepanda Periode Oktober !1/&Oktober

    !10.

    Umu' 'es0+n*en

    i"ari hubungan kemaknaan antara umur ibu dengan kejadian diare balita dan

    didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al memberikan hasil

    nilai p K .(/7 'nilai p ,2) menunjukkan baha tidak ada hubungan signi$ikan antara

    umur ibu dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi

    oleh besar atau ke"ilnya umur ibu. *etiap golongan umur ibu mempunyai resiko yang sama

    untuk kejadian diare pada balita. Hasil ini sesuai dengan penelitian oko Irianto et al tentang

    Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita dimana hasil penelitian

    tersebut tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian diare

    balita. Hasil yang sama ini menunjukkan umur ibu tidak memegang peranan penting untuk

    terjadinya diare pada balita. *eharusnya karakteristik pada ibu balita berdasarkan umur sangat

    berpengaruh terhadap pen"egahan terjadinya diare pada balita. *emakin tua umur ibu maka

    kesiapan dalam pen"egahan terjadinya diare pada balita akan semakin baik. ;mur seharusnya

    menjadi indikator dalam kedeasaan disetiap pengambilan keputusan untuk melakukan

    sesuatu yang menga"u pada setiap pengalaman. ;mur seseorang sedemikian besarnya akan

    mempengaruhi perilaku, karena semakin lanjut umurnya maka semakin lebih bertanggung

    jaab, lebih tertib, lebih bermoral, dan lebih menyadari arti penting dari kesehatan.

    *edangkan di Puskesmas Magepanda sekitar 0(,2 anak balita mempunyai ibu yangberumur !1&/ tahun dan sekitar /8,1 ibu yang berumur /1&0 tahun. Ini dapat dimengerti

    karena umur tersebut merupakan usia subur seorang ibu. *eharusnya usia ini sudah "ukup

    membentuk kedeasaan seseorang agar lebih menyadari kesehatan dan dapat men"egah

    terjadinya diare berdasarkan pengalaman namun hasil penelitian menunjukkan tidak ada

    hubungan bermakna menandakan pengalaman yang terbentuk tidak berjalan dengan baik.

    -edeasaan seorang ibu yang diharapkan dapat men"egah diare tidak terbentuk dengan baik.

    Tin&%at 0en*i*i%an 'es0+n*en

    40

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    41/51

    i"ari hubungan kemaknaan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare

    balita dan didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada

    antara ,!17&1,(/! memberikan hasil nilai p K .1 'nilai pG,2) menunjukkan baha

    terdapat hubungan signi$ikan antara pendidikan ibu dengan kejadian diare balita. esiko

    terjadinya diare pada balita dipengaruhi oleh pendidikan ibu, dimana semakin rendah

    pendidikan ibu kejadian diare akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena pola pikir

    yang terbentuk dalam proses pendidikan dimana semakin tinggi pendidikan maka in$ormasi

    dan pengetahuan tentang diare akan semakin banyak sehingga "ara pen"egahan dan

    penanganan diare akan semakin baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian oko Irianto et al

    tahun 1((9 tentang Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita

    dimana terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian

    diare balita. Hasil yang sama ini menunjukkan pendidikan mempunyai peranan yang penting

    dalam kaitan dengan diare. Pendidikan orang tua yang rendah berpengaruh terhadap

    peningkatan penyakit dalam hal ini adalah penyakit diare. i Puskesmas Magepanda sekitar

    87,9 pendidikan ibu rendah yaitu hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat *:6P,

    dari hasil ini kebanyakan yang tidak bersekolah atau putus sekolah. 6ingkat pendidikan

    seseorang akan berpengaruh dalam pemberian respon terhadap sesuatu yang datangnya

    dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional

    terhadap in$ormasi yang datang dan akan ber$ikir sejauh mana keuntungan yang akan

    diperoleh. *ehingga diperlukan peme"ahan masalah untuk mengatasi banyaknya ibu yang

    berpendidikan rendah agar peningkatan kejadian diare dikemudian hari dapat ditekan. *alah

    satu upaya jangka pendek adalah dengan upaya peningkatan penyuluhan khususnya diare

    se"ara intensi$ dan berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat di masing&masing desa

    sehingga diharapkan dengan upaya tersebut masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita

    mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang diare, dan mau serta mampu

    menerapkan pengetahuan yang diterima untuk men"egah serta dapat tepat dan "epat dalam

    penanganan aal pada balita yang terkena diare. ;paya jangka panjang adalah dengan

    memberikan pengertian kepada masyarakat akan arti pentingnya pendidikan sehingga anak

    tidak putus sekolah dengan bekerjasama dengan pemerintah dalam memberikan bantuan

    pendidikan kepada keluarga yang tidak mampu serta melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh

    agama dalam memantau anak&anak agar tidak putus sekolah.

    Pe%e'jaan 'es0+n*en

    41

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    42/51

    i"ari hubungan kemaknaan antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare balita dan

    didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara

    inter5al ,!/&!,1/ memberikan hasil nilai pK.22 'nilai p,2) menunjukkan baha

    tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare balita. esiko

    terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh pekerjaan ibu, dimana tidak ada hubungan

    antara ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ataupun sebagai pegaai negeri sipil untuk

    terjadinya diare pada balita. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian oko Irianto et al tahun

    1((9 tentang Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita dimana

    pada penelitian tersebut terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dan keakti$an

    dalam berorganisasi dengan kejadian diare balita. Perbedaan hasil ini dikarenakan pada

    penelitian Irianto et al tahun 1((9 menyatukan pekerjaan dengan keakti$an ibu dalam

    berorganisasi dimana in$ormasi akan lebih banyak didapat jika ibu mengikuti organisasi

    sehingga dapat mengurangi angka kejadian diare balita, sedangkan pada penelitian yang

    dilakukan di ke"amatan Magepanda hanya menilai pekerjaan ibu tanpa melihat keakti$an

    dalam berorganisasi sehingga memberikan hasil tidak ada hubungan yang bermakna antara

    pekerjaan ibu dengan peningkatan kejadian diare balita selain itu perbedaan ini juga dapat

    disebabkan karena hampir sebagian ibu di ke"amatan Magepanda rata&rata bekerja sebagai

    ibu rumah tangga sehingga tidak memberikan hasil bermakna antara pekerjaan ibu dengan

    kejadian diare balita. *eharusnya ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga memiliki

    aktu yang banyak dalam mengurus anak yang menderita diare, karena bila ibu dengan

    pekerjaan dengan kesibukan yang tinggi saat balita terkena diare biasanya kurang "epat

    tertangani karena kesibukan dari pekerjaan ibu. imana penanganan balita yang terkena diare

    di karenakan ketiadaan aktu untuk memeriksakan ke tenaga kesehatan, hal ini terjadi karena

    aktunya kadang bersamaan dengan aktu kerja yang tidak bisa ditinggalkan yang akibatnya

    diare pada balitanya akan semakin kritis. ibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja

    biasanya akan "epat tertangani dengan penanganan sederhana seperti pemberian "airan oralit

    serta banyaknya aktu untuk mengontrol keadaan balitanya, hal ini dapat memper"epat

    penyembuhan diare pada balita dan memberikan prognosis yang lebih baik.

    Ke0a*atan 'umah tin&&al 'es0+n*en

    i"ari hubungan kemaknaan antara kepadatan rumah tinggal ibu dengan kejadian

    diare balita dan didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al

    berada antara inter5al ,1(&,(7( memberikan hasil nilai p K .07 'nilai p,2)

    menunjukkan baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara kepadatan rumah tinggal ibu

    dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh42

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    43/51

    kepadatan rumah tinggal ibu, dimana tidak ada hubungan antara kepadatan rumah tinggal

    dengan terjadinya diare pada balita. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian oko Irianto et al

    tahun 1((9 tentang Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita

    dimana pada penelitian tersebut terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan rumah

    tinggal ibu dengan kejadian diare balita. Perbedaan hasil ini dikarenakan pada penelitian

    Irianto et al tahun 1((9 memperhitungkan luas bangunan rumah dengan jumlah anggota

    keluarga dalam satu rumah. emi kenyamanan tinggal serumah maka seharusnya rumah

    memenuhi kebutuhan kondisi tempat tinggal yang sehat dimana seharusnya satu orang

    menghuni sekitar 1 meter persegi, keluarga yang memiliki balita yang menghuni rumah

    tinggal untuk 1 orang dibaah luas 1 meter persegi mempunyai resiko menderita diare

    hampir ! kali lipat dibanding keluarga yang memiliki balita yang tinggal dengan luas 1

    meter persegi untuk 1 orang. Pada penelitian ini tidak memperhitungkan luas melainkan

    hanya jumlah anggota keluarga sehingga hasilnya tidak bermakna antara kepadatan rumah

    tinggal dengan angka kejadian diare.

    Pen*a0atan %elua'&a 'es0+n*en

    i"ari hubungan kemaknaan antara pendapatan keluarga ibu dengan kejadian diare

    pada balita didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada

    antara inter5al ,892&1,8!2 memberikan hasil nilai p K .82 'p,2) menunjukkan baha

    tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pendapatan keluarga ibu dengan kejadian diare

    balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh pendapatan keluarga ibu,

    dimana tidak ada hubungan antara ibu dengan pendapatan kurang dari 1 juta dengan

    pendapatan keluarga ibu yang lebih dari 2 juta untuk terjadinya diare pada balita. Hasil ini

    tidak sesuai dengan penelitian oko Irianto et al tahun 1((9 tentang Eaktor&$aktor yang

    Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita dimana pada penelitian tersebut terdapat

    hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan kejadian diare balita. Perbedaan hasil

    penelitian karena pada penelitian ini ibu tidak mengetahui se"ara pasti pendapatan keluarga

    dalam sebulan hanya mena$sirkan sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan

    kenyataannya. =pabila tingkat pendapatan baik maka $asilitas kesehatan mereka khusunya

    didalam rumah akan terjamin misalnya dalam hal penyediaan air bersih, penyediaan jamban

    sendiri, atau jika mempunyai ternak akan dibuatkan kandang yang baik sehingga terjaga

    kebersihannya. endahnya pendapatan merupakan rintangan yang menyebabkan orang tidak

    mampu memenuhi $asilitas kesehatannya sesuai kebutuhannya.

    Tin&%at 0en&etahuan 'es0+n*en

    i"ari hubungan kemaknaan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian diare43

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    44/51

    pada balita dan didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al

    antara ,07/&1,0// memberikan hasil nilai p K .! 'nilai pG,2) menunjukkan baha

    terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan angka kejadian

    diare pada balita dimana semakin rendah tingkat pengetahuan ibu maka angka kejadian diare

    balita akan semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan oleh

    Do5ie ?. Mauliku dan ?ka Wulansari mengenai hubungan antara pengetahuan ibu dengan

    kejadian diare pada balita di Puskesmas +atujajar -abupaten +andung +arat pada periode

    anuari sampai uli tahun !8. ari 87 responden yang di teliti terdapat hubungan antara

    pengetahuan ibu dengan kejadian diare balita dimana hasil uji statistik didapatkan nilai

    pK,9 'pG,2). Hasil yang sama ini menunjukkan baha pengetahuan ibu tentang diare

    sebagian besar masih rendah, hal ini disebabkan karena kurangnya in$ormasi dan penyuluhan

    tentang diare. i Puskesmas Magepanda penyuluhan yang dilakukan hanya bersi$at personal

    atau pribadi kepada ibu yang anaknya mengalami diare saat datang berobat ke puskesmas,

    sehingga kemungkinan terjadinya diare sangat besar pada masyarakat lain yang belum

    terkena diare. Perlunya upaya peningkatan penyuluhan khususnya diare se"ara intensi$ dan

    berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat di masing&masing desa sehingga diharapkan

    dengan upaya tersebut masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita memiliki pengetahuan

    yang lebih banyak tentang diare, dan mau serta mampu menerapkan pengetahuan yang

    diterima untuk men"egah serta dapat tepat dan "epat dalam penanganan aal pada balita

    yang terkena diare.

    #i%a0 'es0+n*en

    i"ari hubungan kemaknaan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita dan

    didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara

    inter5al ,99&1,299 memberikan hasil nilai p K .! 'nilai pG,2) menunjukkan baha

    terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan angka kejadian diare pada balita

    dimana semakin tidak siap ibu maka angka kejadian diare balita akan semakin tinggi. Hasil

    ini sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan oleh Do5ie ?. Mauliku dan ?ka Wulansari

    mengenai hubungan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas

    +atujajar -abupaten +andung +arat pada periode anuari sampai uli tahun !8. ari 87

    responden yang di teliti pada penelitian tersebut terdapat hubungan antara sikap ibu dengan

    kejadian diare balita dimana hasil uji statistik didapatkan nilai pK,1( 'pG,2).

    6erbentuknya sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang

    dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan itu sendiri, dan lembaga

    agama serta $aktor emosi dalam indi5idu. Hasil yang sama ini menunjukkan proses

    44

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    45/51

    terbentuknya sikap tidak berjalan dengan baik sehingga tingginya sikap ibu yang "enderung

    tidak siap dalam menghadapi diare balita. Masyarakat Magepanda merupakan masyarakat

    yang sebagian besar masih memiliki keper"ayaan terhadap leluhur, kebudayaan yang kuat

    dimana anak yang menderita diare selalu dikaitkan dengan leluhur mengakibatkan

    ke"enderungan terjadi peningkatan pengobatan tradisional berupa ramuan. Hal ini

    berpengaruh terhadap pengalaman pribadi yang terus menerus diturunkan ke generasi

    berikutnya, selain itu kurangnya media massa, institusi atau lembaga pendidikan dalam

    berperan membentuk sikap seseorang masih belum dapat memberikan pengaruh berarti

    karena banyaknya masyarakat yang tidak sekolah dan putus sekolah sehingga berpengaruh

    terhadap pembentukan sikap yang tidak baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan

    se"ara personal atau melalui tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, lembaga atau institusi

    pendidikan sehingga diharapkan setelah dilakukan pendekatan tersebut akan lebih mudah

    memahami maksud dan tujuan serta kerugian bila diare tidak disikapi se"ara baik sehingga

    ibu menjadi sadar dan dapat bersikap lebih baik dalam menghadapi diare dan terjadinya diare

    balita dapat di"egah serta dapat tepat dan "epat dalam penanganan aal pada balita yang

    terkena diare sehingga prognosa diare dapat lebih baik.

    Pe'ila%u 'es0+n*en

    i"ari hubungan kemaknaan antara perilaku ibu dengan kejadian diare pada balita dan

    didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara

    inter5al ,011&1,7(( memberikan hasil nilai p K .8 'nilai pG,2) menunjukkan baha

    terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku ibu dengan angka kejadian diare pada

    balita dimana semakin tidak baik perilaku ibu dalam menghadapi balita yang mengalami

    diare maka angka kejadian diare balita akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin baik

    perilaku ibu dalam menghadapi balita yang mengalami diare maka angka kejadian diare

    balita akan semakin ke"il. Hasil ini sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan oleh

    Do5ie ?. Mauliku dan ?ka Wulansari mengenai hubungan antara perilaku ibu dengan

    kejadian diare pada balita di Puskesmas +atujajar -abupaten +andung +arat pada periode

    anuari sampai uli tahun !8. ari 87 responden yang di teliti pada penelitian tersebut

    terdapat hubungan antara perilaku ibu dengan kejadian diare balita dengan hasil uji statistik

    didapatkan nilai pK,! 'pG,2). Perilaku manusia dapat mempengaruhi $aktor lainnya

    yaitu lingkungan dan penyebab penyakit. Perilaku manusia yang baik akan dapat menjadikan

    lingkungan yang baik serta memperke"il kemampuan kuman dan penyebab penyakit lainnya

    dalam menimbulkan penyakit. Masyarakat Magepanda sebagian besar masih memiliki

    perilaku yang tidak baik. -urangnya pengetahuan serta sikap ibu yang tidak baik

    45

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    46/51

    mengakibatkan perilaku ibu dalam menjaga diri dan lingkungan yang sehat sangat rendah.

    endahnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan *anitasi 6otal +erbasis

    Masyarakat4*6+M '*top buang air besar sembarang tempat, "u"i tangan pakai sabun,

    pengolahan air minum dan makanan rumah tangga, pengolahan sampah, pengolahan limbah

    air rumah tangga) menjadi $aktor penting meningkatkan kemampuan kuman dalam

    penyebaran penyakit, sehingga perlunya peningkatan promosi kesehatan dan meningkatkan

    penyuluhan tentang diare diharapkan ibu terlebih dahulu tahu apa itu diare, penyebab diare,

    gejala, "ara penularan serta pentingnya pen"egahan terhadap penyakit yang dapat

    menimbulkan bahaya bagi kesehatan. *etelah ibu mengetahui tujuan dan man$aat dari

    berperilaku sehat serta bahaya yang akan terjadi jika berperilaku tidak sehat maka ibu

    tersebut akan menilai atau menyikapi perilaku tersebut. Proses pembentukan perilaku ini

    harus selalu dipantau oleh pihak puskesmas misalnya dengan meningkatkan $rekuensi

    kunjungan oleh petugas kesehatan lingkungan untuk mengetahui apakah ibu yang telah

    diberikan penyuluhan mengerti dan sadar serta dapat melaksanakan 2 pilar *6+M tersebut.

    Hasil yang diharapkan dapat ter"apai peningkatan derajat kesehatan yang lebih baik dan

    proses penularan penyakit khususnya diare dapat berkurang sehingga ter"ipta suatu

    lingkungan sehat sekitar rumah dan pada akhirnya kejadian diare di ilayah Puskesmas

    Magepanda bisa menurun.

    46

  • 7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc

    47/51

    BAB

    KE#!MPULAN DAN #ARAN

    .1. Kesim0ulan

    ari hasil penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu

    dengan kejadian diare pada balita di ilayah kerja Puskesmas Magepanda Periode Oktober

    !1/&Oktober !10 dapat menjaab pertanyaan penelitian dalam bentuk rumusan masalah

    yang telah diuraikan sehingga di"apai tujuan dari dilakukannya penelitian