3. pedoman bpmu 2015-c

64
Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan Visi Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2025 : ”Insan Indonesia Cerdas Kompetitif Tahun 2025”, penyelenggaraan pembangunan Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003, dilaksanakan dengan menggunakan 3 (tiga) strategi pembangunan sebagai pilar, yaitu : (1) Investasi Akses, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dann Daya Saing, (3) Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Penyelanggaraan Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional tersebut dilaksanakan pada setiap jalur, jenjang dan satuan pendidikan, melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan pendidikan. Demikioan halnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Barat, menjelaskan visi jangka panjang pembangunan Jawa Barat 2005-2025 yakni : “Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia“. Secara bertahap menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian tahapan pembangunan Provinsi Jawa Barat, yakni Tahap I, Periode 2005-2008 yang disebut Tahapan Penataan dan Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas SDM; Tahap II, Periode 2008-2013 yang disebut Tahapan Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat dan pada saat ini telah memasuki Tahap III, Periode 2013-2018 yang disebut Tahapan Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh. Pada Tahap III periode 2013-2018 telah dirumuskan Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”. Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tersebut, maka misi pertama yang telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Kebijakan strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi pertama tersebut antara lain : 1) Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka; 2) Pelayanan kesehatan bagi semua dan revitalisasi infrastruktur kesehatan; 3) Peningkatan kemandirian masyarakat melalui pemenuhan dan perlindungan terhadap kebutuhan dasar dan hak dasar manusia; dan 4) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial. Berdasarkan kebijakan strategi Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka maka salah satu program pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dirancang di antaranya adalah : Peningkatan dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang disertai dengan program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang lebih efektif, program peningkatan kesejahteraan guru dan didukung program pendidikan gratis pada jenjang SD, SMP dan SMK/SMA/MA. Di samping itu harus diteruskan paradigma penyelenggaran pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dilaksanakan selama ini dengan dengan lebih melibatkan peran dan partisipasi masyarakat, dan Daerah (Kabupaten/Kota). Penyelenggaraan pembangunan pendidikan di tanah air diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia pada saat ini dan ke depan. Pendidikan diharapkan dapat menciptakan keunggulan dan daya saing bangsa menghadapi globalisasi, serta dapat memenuhi tuntuan proses demokratisasi dan reformasi penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralisasi. Pada era desentralisasi diharapkan pembangunan pendidikan semakin dapat mewujudkan penyelenggaraan layanan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat di Daerah, sesuai asas-asas

Upload: mts-ibadurrahman

Post on 21-Dec-2015

2.038 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Reading Is Ok

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan Visi Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2025 : ”Insan Indonesia

Cerdas Kompetitif Tahun 2025”, penyelenggaraan pembangunan Sistem Pendidikan

Nasional sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003, dilaksanakan dengan

menggunakan 3 (tiga) strategi pembangunan sebagai pilar, yaitu : (1) Investasi Akses, (2)

Peningkatan Mutu, Relevansi dann Daya Saing, (3) Tata Kelola, Akuntabilitas dan

Pencitraan Publik. Penyelanggaraan Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional tersebut

dilaksanakan pada setiap jalur, jenjang dan satuan pendidikan, melalui berbagai program

dan kegiatan pembangunan pendidikan.

Demikioan halnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi

Jawa Barat, menjelaskan visi jangka panjang pembangunan Jawa Barat 2005-2025 yakni :

“Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia“. Secara bertahap

menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian tahapan pembangunan Provinsi

Jawa Barat, yakni Tahap I, Periode 2005-2008 yang disebut Tahapan Penataan dan

Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas SDM; Tahap II, Periode 2008-2013 yang

disebut Tahapan Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat dan pada saat ini telah

memasuki Tahap III, Periode 2013-2018 yang disebut Tahapan Memantapkan

Pembangunan Secara Menyeluruh. Pada Tahap III periode 2013-2018 telah dirumuskan

Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera

Untuk Semua”.

Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tersebut, maka misi pertama

yang telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya

Saing. Kebijakan strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi pertama

tersebut antara lain : 1) Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat

melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka; 2) Pelayanan kesehatan

bagi semua dan revitalisasi infrastruktur kesehatan; 3) Peningkatan kemandirian

masyarakat melalui pemenuhan dan perlindungan terhadap kebutuhan dasar dan hak dasar

manusia; dan 4) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial.

Berdasarkan kebijakan strategi Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa

Barat melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka maka salah satu

program pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dirancang di antaranya

adalah : Peningkatan dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar, menengah dan

tinggi yang disertai dengan program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang

lebih efektif, program peningkatan kesejahteraan guru dan didukung program pendidikan

gratis pada jenjang SD, SMP dan SMK/SMA/MA. Di samping itu harus diteruskan

paradigma penyelenggaran pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah

dilaksanakan selama ini dengan dengan lebih melibatkan peran dan partisipasi masyarakat,

dan Daerah (Kabupaten/Kota).

Penyelenggaraan pembangunan pendidikan di tanah air diharapkan dapat menjawab

berbagai kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia pada saat ini dan ke depan.

Pendidikan diharapkan dapat menciptakan keunggulan dan daya saing bangsa

menghadapi globalisasi, serta dapat memenuhi tuntuan proses demokratisasi dan reformasi

penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralisasi. Pada era desentralisasi

diharapkan pembangunan pendidikan semakin dapat mewujudkan penyelenggaraan

layanan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat di Daerah, sesuai asas-asas

Page 2: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 2

penyelenggaraan otonomi daerah. Dengan demikian pembangunan pendidikan akan dapat

menjadi ”a good public policy” pada era Otonomi Daerah.

Dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan, maka setiap satuan pendidikan di

Daerah, diharuskan memenuhi kebutuhan minimun terhadap 8 (delapan) komponen

standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam PP No. 32 Tahun 2013, yang

mencakup : (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar

tenaga pendidikan dan kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar

pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Karena itulah,

maka Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan yang bermutu

maka secara bertahap diupayakan melakukan pemenuhan 8 standar pendidikan tersebut

pada semua jenjang satuan pendidikan.

Dalam hal pemenuhan Standar Pembiayaan dan dalam rangka Pencapaian Program

Pendidikan Menengah Universal (PMU), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mulai tahun 2013 telah meluncurkan Program

Bantuan Operasional Sekolah Menengah di seluruh Indonesia. Program Bantuan

Operasional Sekolah (BPMU) ini adalah program utama dari perwujudan program PMU,

dengan maksud memberikan bantuan kepada sekolah/ madrasah untuk memenuhi biaya

operasional sekolah/madrasah dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang

terjangkau dan bermutu.

Untuk mendukung program BOS Pusat pada sekolah menengah di atas, maka

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2014 menyelenggarakan pemberian

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dikmen dan pada Tahun 2015 menyelenggarakan

pemberian Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) langsung kepada Sekolah-

sekolah, dengan mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomo 20 tahun 2003,

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 yang telah diubah menjadi Peraturan

Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial Yang bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, PP No.

48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat

Nomor No. 63 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Pergub Jabar No. 55 Tahun 2011

tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban

dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bansos Yang

Bersumber Dari APBD. Secara khusus pemberian BPMU kepada jenjang SMK/SMA/MA,

dilakukan guna membantu sekolah-sekolah/madrasah dalam memenuhi biaya operasional

sekolah.

Dalam rangka membangun koordinasi dan sinergitas pelaksanaan Kegiatan

Pemberian BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Tahun 2015, baik dengan Pemerintah,

Pemerintah kabupaten/kota di seluruh Provinsi Jawa Barat, dan sekolah; dengan tetap

memperhatian prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah, dan tetap memperhatikan

azas-azas tertib admistrasi, efektif, efisien, transparan dan akuntabel, kepatutan dan saling

percaya (mutual trust) maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun sebuah

“Pedoman Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) SMK/SMA/MA Provinsi

Jawa Barat Tahun 2015”.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat

Berita Negara tanggal 4 Juli 1950);

Page 3: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 3

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 1400);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4301);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang

Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor

75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); jo.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4493);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

9. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4693);

10. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

(SNP);

11. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

13. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4864);

14. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Page 4: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 4

17. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

sebagaimana telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan Peraturan Presiden No.

70 Tahun 2012;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

No. 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian

Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.39

Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun

2011 Pedoman Pemberian Hibah Dan Batuan Sosial Yang Bersumber Dari

Anggaran;

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.76 Tahun

2012, tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2013.

21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 2008 tentang Buku Teks

Pelajaran.

22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya

Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SPLB),

dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)

23. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan

dan Komite Sekolah.

24. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 060/U/2002 tentang Pedoman Pendirian

Sekolah,

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok

Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 47);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 48);

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 43);

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

Nomor 45);

29. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur

Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009

Nomor 181 Seri E);

30. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 92 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Kegiatan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun

2009 Nomor 164 Seri E);

31. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2014 tentang Pedoman pemberian

Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota;

Page 5: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 5

32. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 63 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Pergub

Jabar No. 55 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan

Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi

Belanja Hibah dan Belanja Bansos Yang Bersumber Dari APBD

33. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1166-Pdb/2012 tentang Standar

Biaya Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2014;

34. Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

C. Pengertian

1. Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) SMK/SMA/MA Provinsi Jawa

Barat adalah program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berupa pemberian dana

kepada SMK/SMA/MA sebagai pendamping BOS Pusat yang diberikan kepada

sekolah/madrasah Negeri maupun Swasta dimana besarnya dana bantuan yang diterima

sekolah/madrasah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah/madrasah

dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;

2. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat adalah bantuan dana untuk

membantu Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan

dalam membantu memenuhi biaya operasional sekolah;

3. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat merupakan dana bantuan yang

disalurkan kepada sekolah/madrasah sebagai satuan pendidikan dalam menunjang

pencapaian sasaran program dan kegiatan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan

sesuai dengan kebutuhan dasar minimal melalui kegiatan penyediaan aksesibilitas dan

penguatan kelembagaan sekolah.

D. Tujuan

1. Tujuan Umum :

Tujuan umum BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Di Jawa Barat adalah

mewujudkan layanan pendidikan SMK/SMA/MA di Jawa Barat yang bermutu,

terjangkau, dan terbuka bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah

Universal (PMU).

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus BPMU SMK/SMA/MA Provinsi di Jawa Barat adalah :

a. Membantu biaya operasional sekolah;

b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK/SMA/MA;

c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK/SMA/MA;

d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa SMK/SMA/MA dengan cara

meringankan biaya sekolah;

e. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK/SMA/MA untuk mendapatkan layanan

pendidikan yang terjangkau dan bermutu;

f. Membantu pelaksanaan program pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan dan

Bela Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba

dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas di sekolah

menengah.

Page 6: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 6

E. Sasaran Program dan Besar Bantuan

Sasaran program adalah SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa

Barat. Besar bantuan per sekolah/madrasah diperhitungkan dari jumlah siswa, satuan biaya

adalah besaran satuan biaya per siswa per tahun. Prakiraan BPMU jenjang Dikmen untuk

Tahun 2015 sebagai berikut:

Program

Sekolah Siswa

Unit

Cost

Total Alokasi

(Rp)

BPMU SMK NEGERI 257 226.594 300.000 67.978.200.000

BPMU SMK SWASTA 2.101 640.839 500.000 320.419.500.000

BPMU SMA NEGERI 464 372.659 200.000 74.531.800.000

BPMU SMA SWASTA 853 157.670 400.000 63.068.000.000

BPMU MA NEGERI 77 52.659 200.000 10.532.000.000

BPMU MA SWASTA 948 125.922 400.000 50.368.800.000

Jumlah 4.700 1.576.343 586.898.300.000

Bantuan yang diterima sekolah/madrasah dihitung berdasarkan jumlah siswa per

sekolah/madrasah dikalikan satuan biaya BPMU SMK/SMA/MA.

F. Waktu Penyaluran Dana

Pada Tahun Anggaran 2015, sesuai dengan alokasi anggaran pada APBD, BPMU

SMK/SMA/MA akan disalurkan sebanyak 1 (satu) kali. yaitu pada bulan Maret-April

2015.

G. Kriteria Penerima

1. Seluruh SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat yang telah

memiliki ijin operasional, ijin pendirian atau Surat Keterangan Operasional

Sekolah/Madrasah dari Lembaga berwenang;

2. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pengalokasian dana BPMU

SMK/SMA/MA, sekolah/madrasah diwajibkan untuk membebaskan dan/atau

membantu siswa miskin serta mengurangi siswa dari keluarga mampu dari kewajiban

membayar iuran untuk biaya sekolah/madrasah;

3. Mengikuti Panduan BPMU SMA/SMA/SMK yang ditetapkan Gubernur Jawa Barat;

H. Persyaratan Penerima

1. Telah mengisi data pokok sekolah/madrasah pada masing-masing Kabupaten/Kota;

2. Mengajukan Usulan Penerima BPMU;

3. Menyerahkan kelengakapan administrasi berupa:

a. Akta Notaris mengenai pendirian lembaga atau dokumen lain yang dipersamakan;

b. Surat Pernyataan Tanggungjawab;

c. NPWP;

d. Surat Keterangan Domisili Lembaga dari Desa/Kelurahan setempat;

e. Izin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;

f. Bukti kontrak sewa gedung/bangunan, bagi lembaga yang kantornya menyewa;

g. Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atas nama ketua dan

sekretaris atau sebutan lain.

Page 7: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 7

Persyaratan sebagaimana tersebut pada point I.c s.d. I.g cukup disampaikan hanya satu

kali pada saat pengajuan pencairan pertama. Apabila terdapat perubahan, maka pada

tahap usulan berikutnya hanya disampaikan dokumen untuk data yang berubah saja.

I. Penolakan Dana Bantuan BPMU.

Apabila SMK/SMA/MA menolak menerima BPMU Provinsi maka harus dibuat Surat

Pernyataan Menolak disertai alasan yang jelas, ditandatangani oleh paling sedikit 10%

Orang Tua Siswa, Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan diketahui Kepala Dinas

Pendidikan untuk SMK-SMA, serta oleh Kepala Kemenag Kabupaten/Kota untuk MA,

dilaporkan kepada Tim Pengelola BPMU di Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada

Tim Pengelola BPMU Provinsi.

Page 8: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 8

BAB II

PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH (BPMU) SMK/SMA/MA

PROVINSI JAWA BARAT DALAM PENDANAAN PENDIDIKAN

A. Peranan Program BPMU Provinsi Untuk SMK/SMA/MA Dalam Pelaksanaan

Program Pendidikan Menengah Universal (PMU)

Program BPMU SMK/SMA/MA merupakan salah satu program utama pemerintah

yang bertujuan mendukung keberhasilan program PMU yang dirintis pada tahun 2013.

Seluruh stakeholder pendidikan wajib memperhatikan pentingnya program BPMU

SMK/SMA/MA yaitu:

1. Memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk mendapatkan layanan

pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.

2. Merupakan sarana panting untuk meningkatkan akses layanan pendidikan menengah

yang terjangkau dan bermutu.

3. Menyediakan sumber dana bagi sekolah untuk mencegah siswa miskin putus sekolah

karena tidak mampu membayar iuran sekolah dan biaya ekstrakulikuler sekolah.

4. Mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat

yang mampu, untuk memberikan subsidi kepada siswa miskin.

B. Program BPMU SMK/SMA/MA Dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS

yaitu: kebebasan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana

semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan peringkatan layanan pendidikan.

Pengelolaan program BPMU SMK/SMA/MA Provinsi menjadi kewenangan sekolah

secara mandiri dengan mengikutsertakan komite sekolah dan masyarakat.

C. Skenario Pendanaan Pendidikan Menengah

Pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan sejurnlah

dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah menengah.

Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan

bahwa biaya pendidikan meliputi: (a) Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan),

(b) Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan (c) Biaya Pribadi

Peserta Didik.

Page 9: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 9

Gambar 1. Skenario Pembiayaan Pendidikan Menengah

Biaya Pengelolaan

Pendidikan (Investasi)

Biaya Satuan Pendidikan

(Operasional)

Biaya Pribadi Peserta

Didik

Biaya Investasi SDM

· Pengembangan Guru dan

Tenaga Kependidikan

Uang Saku

Akomodasi dan Transportasi

Pakaian dan Perlengkapan

Biaya Operasi Non

Personalia (Permendiknas

No. 59 Tahun 2009)

· ATK

· Daya dan Jasa

· Penerimaan Siswa Baru

· Barang habis pakai

· Dan lainnya

Buku dan Alat TulisBiaya Operasi Personalia

· Gaji dan Tunjangan Guru

dan Tenaga Kependidikan

Biaya Investasi Sarana

Prasarana

· Lahan

· Bangunan

· Peralatan

Kursus Tambahan

Biaya investasi sekolah meliputi biaya investasi untuk meningkatkan kemampuan

pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan biaya investasi sarana dan prasarana.

Sedangkan, biaya operasional sekolah meliputi biaya operasional personalia untuk gaji dan

tunjangan PTK dan biaya operasional non personalia. Adapun biaya pribadi peserta didik

merupakan biaya yang ditanggung oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara

berkelanjutan.

Pemerintah berusaha memenuhi pendanaan pendidikan untuk ketiga kategori biaya

tersebut melalui mekanisme pemberian bantuan langsung baik ke sekolah, PTK, dan

siswa. Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan Hibah atau Bansos sarana dan

prasarana sekolah. Sedangkan biaya operasional sekolah non personalia berusaha dipenuhi

melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) DI TINGKAT Pusat dan BPMU di tingkat Provinsi Jawa Barat. Adapun,

biaya operasional personalia berusaha dipenuhi melalui pemberian tunjangan guru.

Sementara itu, untuk meningkatkan 'daya beli' siswa terhadap layanan pendidikan SM dan

mencegah siswa putus sekolah, pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Biaya

Pendidikan melalui program Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) dan beasiswa yang

dapat digunakan siswa untuk biaya pribadi peserta didik.

Page 10: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 10

BAB III

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH

UNIVERSAL (BPMU) SMK/SMA/MA PROVINSI JAWA BARAT

A. Peruntukan Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat

Penggunaan dana BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015 dalam rangka

Pencapaian Standar Pelayanan Minimum sekolah/madrasah, khususnya untuk Belanja

Operasi Personalia dalam hal membayar honor bulanan/kegiatan Tenaga Pendidik Honorer

yang mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasinya dan untuk membayar honor

Tenaga Kependidikan Honorer dengan aktifitas sebagai berikut :

1. Honorarium Tenaga Pendidik Honorer:

a. Honor bulanan :

1) Honor mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasinya dan sesuai dengan

struktur kurikulum yang digunakan;

2) Honor pembinaan ekstrakurikuler pada kegiatan Pendidikan Karakter, Pendidikan

Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan

HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas;

3) Honor Wali Kelas, Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dan Kepala Lab.

b. Honor Kegiatan :

1) Honor penyusunan naskah soal untuk ujian semester dan ujian sekolah;

2) Honor Pengawasan & Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah (SMK/SMA/MA) dan

Uji Kompetensi Keahlian Praktek (Khusus SMK Kls XII);

3) Honor Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru;

4) Honor Panitia/Penyelenggaraan Ulangan/Ujian Semester/Sekolah;

5) Honor Penyusunan RPP dan Bahan Ajar;

2. Honorarium Tenaga Kependidikan Honorer:

Diberikan sebagai honorarium bulanan kepada :

a. Tenaga layanan administrasi/penatausahaan kegiatan sekolah/madrasah;

b. Tenaga layanan perpustakaan;

c. Tenaga layanan pembelajaran praktikum/ laboratorium;

d. Tenaga layanan umum (caraka, keamanan, kebersihan).

Standar pembayaran honorarium disesuaikan dengan standar yang diberlakukan di

masing-masing sekolah/madrasah dengan mempertimbangkan faktor keadilan dan

beban kinerja masing-masing personil. Honorarium diberikan kepada Pendidik Honorer

dan Tenaga Kependidikan Honorer yang tercantum pada Surat Keputusan Kepala

Sekolah.

Apabila honorarium Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebagaimana tersebut

sudah terpenuhi dari sumber dana yang berasal dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dan sudah dilaksanakan, maka dana BPMU Provinsi dapat digunakan

untuk belanja operasi personalia atau operasi non personalia yang lainnya dengan

ketentuan :

a. Prioritas penggunaan untuk pencapaian standar pelayanan minimum dalam hal

pelaksanaan pembelajaran;

b. Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sekolah yang sudah dibayar

oleh dana bantuan Pemerintah atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

Page 11: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 11

c. Memenuhi ketentuan pembiayaan termasuk pembayaran pajak sebagaimana diatur

dalam peraturan perpajakan;

d. Tidak dipergunakan untuk membiayai honor atau kegiatan sebagaimana tersebut

dalam Bab III. Point A. 3 berikut.

3. Penggunaan dana BPMU yang tidak diperbolehkan.

a. Belanja Operasional Personalia yang tidak boleh didanai oleh BPMU Provinsi antara

lain:

1) Honor/Insentif/Transport Pengelola Sekolah/Madrasah (Kepala Sekolah atau

Wakil Kepala Sekolah);

2) Honor/Insentif/Transport Pengelola dana BPMU;

3) Transport kegiatan (kegiatan rutin atau insidental)

4) Upah pekerja atau non personil sekolah dalam kegiatan rehab, panitia, dsb.

5) Dibayarkan kepada siswa

6) Honor kelebihan jam mengajar bagi Guru PNS

7) Belanja untuk membayar personalia diluar peruntukan yang tercantum pada Bab

III Point A.1. Pedoman ini.

b. Belanja/kegiatan lainnya yang tidak diperbolehkan didanai oleh BPMU Provinsi

antara lain:

1) Biaya Invest/Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah, antara lain :

a) Biaya pengembangan SDM (PTK);

b) Rehabilitasi sedang dan berat;

c) Membangun gedung/ruangan baru;

d) Membeli peralatan pendidikan.

2) Biaya pribadi Peserta Didik, antara lain :

a) Membeli Alat Tulis;

b) Membeli pakaian, seragam, sepatu bagi siswa;

c) Biaya akomodasi dan transportasi;

d) Biaya makan minum.

3) Biaya pemeliharaan/perbaikan kendaraan

4) Pembelian seragam guru dan pegawai.

5) Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.

6) Dipinjamkan/dititipkan kepada pihak lain.

7) Membeli lembar kerja siswa (LKS)

8) Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya

besar, misalnya studi banding, studi tour (Format Karya wisata) dan sejenisnya.

9) Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/

Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat atau pihak lainnya.

10) Membayar bonus, transportasi rutin untuk guru.

11) Menanamkan saham.

12) Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi

sekolah, misalnya membiayai iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional

dan upacara keagamaan/acara keagamaan.

13) Membiyai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan

terkait program BPMU/Perpajakan program BPMU yang diselenggarakan di luar

SKPD pendidikan Provinsi/Kabupaten/kota serta kementerian pendidikan dan

kebudayaan.

Page 12: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 12

14) Membiayai kegiatan non personalia lainnya diluar peruntukan yang tercantum

pada Bab III point A.2. Pedoman ini.

B. Kebijakan BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Terhadap Siswa

Konsep pendidikan untuk semua (education for all) memberikan kesempatan yang

seluas-luas kepada setiap individu untuk mendapat layanan pendidikan bermutu sesuai

dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu di

dominasi oleh siswa dari keluarga mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan

potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu serta menutup

kesempatan mereka untuk merubah nasib dan status sosialnya.

Peranan Program BPMU SMK/SMA/MA dalam konteks tersebut di atas adalah

memberikan keadilan dan kesempatan kepada siswa miskin untuk memperoleh layanan

pendidikan bermutu dengan mewajibkan sekolah membebaskan (fee waive) dan/atau

memberikan keringanan (discount fee) tagihan biaya sekolah kepada siswa miskin.

Untuk memperjelas hal tersebut, di bawah ini disajikan ilustrasi cara kerja konsep

discount fee di suatu sekolah.

Gambar 2. Konsep Discount Fee Untuk Sekolah dengan Kondisi Tingkat Ekonomi Siswa

Homogen

Menuju BOS SM dengan

unit cost yang lebih

mencukupi sehingga

dapat mencukupi tagihan

biaya pendidikandi

sekolah untuk seuruh

siswa

Persentaase

Biaya (%)

75

100

Y

50

25

0Siswa

Discount

Fee

Garis Kondisi ideal yang diharapkan dimana seluruh siswa

terpenuhi biaya pendidikannya dengan BOS SM

Ilustrasi gambar di atas menggambarkan pelaksanaan konsep memberikan keringanan

(discount fee) untuk sekolah dengan kondisi tingkat ekonomi siswa homogen (semua

siswa). Untuk kondisi sekolah tersebut, semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama,

yaitu mendapatkan keringanan biaya sekolah sesuai dengan unit cost yang telah

ditentukan.

Komposisi jumlah siswa miskin yang mendapat pembebasan (fee waive) dan

keringanan (discount fee), menjadi diskresi/kewenangan sekolah sesuai dengan konsep

MBS. Namun demikian sekolah tetap harus memperhatikan kriteria siswa miskin dan

faktor lainnya, yaitu: (a) biaya pendidikan per siswa, (b)jumlah siswa miskin dan, (c) dana

BPMU yang diterima sekolah.

Pelaksanaan konsep membebaskan (fee waive) dan keringanan (discount fee) untuk

sekolah dengan kondisi tingkat ekonomi siswa homogen (semua siswa kaya / semua siswa

miskin). Untuk kondisi sekolah tersebut, semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama,

Page 13: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 13

yaitu mendapatkan keringanan biaya sekolah sesuai dengan unit cost yang telah

ditentukan.

Komposisi jumlah siswa yang mendapat bantuan disesuaikan dengan kebutuhan dan

kebijakan sekolah (diskresi). Hal ini memungkinkan sekolah untuk mengubahnya sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

Peranan pemerintah melalui program BPMU SMK/SMA/MA ini adalah:

1. Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa miskin yang mempunyai minat

dan potensi untuk bersekolah di sekolah bermutu agar kelak mereka mampu

meningkatkan kualitas hidupnya dengan bekal kemampuan dan keahlian yang mereka

dapatkan dan mampu mengangkat ekonomi keluarga (eskalasi sosial).

2. Melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk

mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu. Dalam hal ini, pemerintah mendorong

lulusan SMP untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.

C. Program BPMU SMK/SMA/MA Dan Konsep Pembiayaan Partisipatif

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasionl

megamanatkan bahwa Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini memungkinkan adanya dana

partisipatif dari masyarakat termasuk dari orang tua siswa untuk menjadi salah satu

potensi bagi satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Mekanisme pembiayaan partisipatif memungkinkan sekolah untuk mendapatkan sumber

pembiayaan tambahan dari orang tua siswa yang mampu secara ekonomi. Secara

langsung hal ini berakibat pada meningkatnya sumber dana bagi sekolah yang berbanding

lurus dengan kualitas sekolah.

Pemerintah dan masyarakat menuntut sekolah untuk memberikan layanan pendidikan

yang bermutu kepada peserta didik. Tuntutan tersebut berimplikasi pada kebutuhan biaya

pendidikan sekolah yang tinggi. Semakin tinggi tuntutannya, maka akan semakin tinggi

pula biaya yang dibutuhkan oleh sekolah untuk meningkatkan layanan pendidikan

bermutu.

Pembiayaan partisipatif yang didapat dari sumber-sumber potensial diatur dan

disepakati bersama antara sekolah/madrasah dengan Komite Sekolah, orang tua siswa,

serta pihak pemberi biaya lainnya. Biaya tersebut merupakan dana pendidikan yang harus

dimasukan kedalam perhitungan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

bersama dengan pembiayaan lainnya yang berasal dari Pemerintah dan atau Pemerintah

Daerah.

Page 14: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 14

BAB IV

ORGANISASI PELAKSANA

A. Tim Pengarah

1. Tingkat Provinsi

a. Gubernur

b. Wakil Gubernur

c. Sekretaris Daerah

2. Tingkat Kabupaten/Kota

a. Bupati/Walikota

b. Sekretaris Daerah

B. Tim Pengelola BPMU Provinsi

1. Tim Provinsi

a. Penanggungjawab

1) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

2) Kepala Kanwil Depag Provinsi

b. Tim Pelaksana

1) Ketua Tim/Kuasa Pengguna Anggaran

2) Sekretaris/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

3) Seksi Pendataan

4) Seksi Monev dan Penyelesaian Masalah

5) Seksi Publikasi/Humas

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BPMU Provinsi

a. Mempersiapkan sekretariat dan perlengkapannya di Kantor Dinas Pendidikan

Provinsi;

b. Menyusun Pedoman Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Provinsi

Jawa Barat untuk Jenjang Pendidikan Menengah yang disahkan oleh Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi;

c. Memvalidasi dan meneruskan usulan penerima BPMU Provinsi dari Dinas

Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama tiap kabupaten/kota kepada Gubernur

Provinsi Jawa Barat;

d. Menyelenggarakan sosialisasi program BPMU Provinsi jenjang Dikmen;

e. Mengajukan pencairan dana BPMU Provinsi kepada Gubernur melalui Biro

Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sesuai jumlah alokasi Dana tiap

Kabupaten/Kota;

f. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan dana BPMU

Provinsi;

g. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;

h. Membuat laporan pengelolaan yang mencakup :

1) Daftar penerima BPMU Provinsi dari tiap kabupaten/kota;

2) Hasil Penyerapan Dana BPMU Provinsi;

3) Hasil Monitoring dan Evaluasi;

4) Penanganan Pengaduan Masyarakat;

5) Kegiatan Lainnya.

Page 15: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 15

C. Tim Pengelola BPMU Kabupaten/Kota

1. Tim Kabupaten/Kota

a. Tim Pengarah

1) Bupati/Walikota

b. Penanggungjawab

1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

2) Kepala Kandepag Kabupaten/Kota

c. Tim Pelaksana Pengelola BPMU Provinsi ditingkat Kabupaten/Kota terdiri dari

1) Ketua Tim Manajemen BPMU Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota

2) Sekretaris

3) Anggota

Pengelola BPMU Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari unsur Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota dan atau unsur Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan untuk Tim Pelaksana

Pengelola dapat ditetapkan oleh Kepala SKPD Pendidikan.

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BPMU Provinsi Tingkat

Kabupaten/Kota dan Kandepag Kabupaten/Kota

a. Mengusulkan alokasi penerima bantuan BPMU untuk setiap sekolah/madrasah;

b. Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kepada sekolah/madrasah penerima BPMU

Provinsi;

c. Melakukan koordinasi dengan Tim Pengelola BPMU Provinsi dan lembaga penyalur

dana, serta dengan sekolah/madrasah dalam rangka penyaluran dana;

d. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan dana BPMU

Provinsi;

e. Mengumpulkan data dan laporan dari sekolah/madrasah dan lembaga penyalur dana;

f. Melaporkan pelaksanaan program kepada Tim pengelola BPMU Provinsi di Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat;

g. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;

h. Menindaklanjuti kasus penyalahgunaan dana BPMU Provinsi di tingkat

sekolah/madrasah;

i. Melaporkan kegiatan pengelolaan BPMU Provinsi yang dilakukan di

Kabupaten/Kota kepada Tim Pengelola BPMU tingkat Provinsi dan instansi terkait.

D. Tingkat Sekolah/madrasah

1. Tim Pengelola BPMU

a. Kepala Sekolah/Madrasah/Ketua Komite Sekolah sebagai Penanggungjawab

b. Kepala Sekolah/Madrasah menunjuk Panitia Pengelola BPMU SMK/SMA/MA

Provinsi yang terdiri dari :

a. Ketua

b. Bendahara

Page 16: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 16

2. Tugas dan Tanggungjawab Sekolah/Madrasah.

a. Membuat usulan penerima BPMU kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat melalui

Tim Pengelola BPMU Provinsi di Kabupaten/Kota;

b. Membuat Rencana Penggunaan Dana BPMU Provinsi bersama-sama dengan Komite

Sekolah atau unsur terkait lainnya;

c. Melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila

jumlah dana yang diterima melebihi dari data siswa sesungguhnya, maka kelebihan

dana tersebut tetap di simpan di rekening sekolah. Selanjutnya sekolah harus

melaporkan kelebihan dana yang diterima kepada Tim Manajemen BPMU

Kabupaten/Kota. Kelebihan dana akan diperhitungkan pada penyaluran BPMU

provinsi triwulan/semester berikutnya;

d. Bersama-sama dengan Komite Sekolah/madrasah, mengidentifikasi siswa miskin

yang akan dibebaskan dari segala jenis iuran;

e. Mengelola dana BPMU Provinsi secara bertanggungjawab sesuai dengan Pedoman

BPMU Povinsi jenjang Pendidikan Menengah;

f. Bertanggungjawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di sekolah/madrasah;

g. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;

h. Melaporkan penggunaan dana BPMU Provinsi kepada Tim Pengelola BPMU

Provinsi melalui Tim Pengelola BPMU di tingkat Kabupaten/Kota.

Page 17: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 17

BAB V

MEKANISME PELAKSANAAN

A. Mekanisme Bantuan Keuangan BPMU untuk SMK dan SMA Negeri.

1. Tahap Pendataan

a. SMK-SMA Negeri Penerima BPMU Provinsi menyampaikan data sekolah termasuk

jumlah siswa kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

b. Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten/Kota diketahui oleh Bupati/Walikota membuat

Daftar Sekolah Calon Penerima BPMU Provinsi yang memuat nama sekolah, jumlah

siswa, dan identitas sekolah lainnya sesuai format yang ditentukan, untuk diusulkan

kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Barat,

c. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Tim Pengelola BPMU Provinsi

membuat usulan Penerima Bankeu BPMU jenjang Dikmen kepada Gubernur

sebagai bahan terbitnya Keputusan Gubernur tentang penerima Bankeu BPMU

jenjang Dikmen.

2. Tahap Usulan dan Penetapan Penerima BPMU

a. Gubernur menetapkan jumlah Bantuan Keuangan Per Kabupaten/Kota,

b. Pemda Kabupaten/Kota membuat Dokumen Pelaksanaan Anggaran untuk alokasi

dana BPMU,

3. Tahap Usulan dan Pencairan dana BPMU,

a. Bupati/Walikota membuat usulan pencairan kepada Gubernur melalui Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan dilampiri :

1) Surat Pernyataan Tanggungjawab/Fakta Integritas,

2) Kwitansi bermeterai cukup,

3) Copy DPA-SKPD,

4) Copy Buku rekening Kas Umum Daerah Kab/Kota.

b. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyampaikan usulan pencairan dana

Bankeu kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat melalui Biro Keuangan disertai

dokumen yang diperlukan,

c. Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat melakukan penatausahaan keuangan dan

pemindah bukuan Dana BPMU Provinsi ke Rekening Kas Umum Daerah masing-

masing Pemda Kabupaten/Kota,

d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengajukan usulan pencairan dana BPMU

kepada Bupati/Walikota melalui Setda dan bagian terkait di Pemda Kabupaten/Kota

dengan dilampiri dokumen Naskah Perjanjian BPMU yang ditandatangani Kepala

Sekolah Penerima dan Kepala Dinas Pendidikan serta dokumen lain yang

diperlukan,

e. Setda Kabupaten/Kota melakukan pemidahbukuan dana BPMU dari Kas Umum

Daerah kepada Rekening masing-masing Sekolah.

Page 18: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 18

4. Tahap Penggunaan,

a. Pengambilan dana BPMU oleh Sekolah/Madrasah dilakukan setelah terjadi

transfer/pemindahbukuan dana dari Kas Umum Daerah Kabupaten/Kota ke sekolah

penerima melalui rekening penerima yang telah ditentukan pada usulan pencairan.

b. Penatausahaan dan Penggunaan dana BPMU oleh sekolah dilaksanakan sesuai

dengan RKAS dan dibukukan sebagaimana tersebut pada BAB VII Pedoman ini.

5. Tahap Pemantauan dan Pelaporan

a. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Setda Provinsi Jawa Barat, Setda

Kabupaten/Kota, Tim Pengelola BPMU di Kabupaten/Kota, Tim Pengelola BPMU

Provinsi dan Instansi Pemantau/Pemeriksa berwenang.

b. Pelaporan dilakukan oleh Sekolah penerima BPMU kepada Tim Pengelola BPMU di

Kabupaten/Kota, dari Tim Pengelola BPMU di Kabupaten/Kota kepada Tim

Pengelola BPMU Provinsi, dan dari Tim Pengelolas BPMU Provinsi kepada Setda

Provinsi Jawa Barat.

B. Mekanisme Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev Hibah BPMU untuk SMK-

SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta.

Gambar 3. Bagan Mekansime Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev BPMU.

Tim BOS

Provinsi

Tim BOS

Kab/Kota

Tim BOS

Sekolah/

Madrasah

Pendataan

Form Data

BOS

Hasil

Verifikasi

Data

Input

Data

Usulan

Penerima BOSNPHD

Setda

Usulan

Pencairan

Penatausahaan&

Pemindahbukuan

Pencairan dan

Penggunaan Dana

BOS

SK

Gubernur

Usulan

Penerima BOS

PenetapanUsulan Pencairan, Pemindahbukuan &

Penggunaan Dana BOSMonev

Laporan

Laporan

Laporan

LaporanMonev

Monev

Monev

Pelaporan

FebruariMaret-Mei & Agustus

Juni Juli2015 Juli

Agustus November Desember

Keterangan :

1. Sekolah/madrasah Penerima BPMU Provinsi menyampaikan data sekolah/madrasah

termasuk jumlah siswa ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Madrasah ke Kantor

Kemenag Kab/Kota.

Page 19: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 19

2. Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Tingkat Kabupaten/Kota membuat

Daftar Sekolah/madrasah Penerima BPMU Provinsi yang memuat nama sekolah,

jumlah siswa, dan identitas sekolah lainnya sesuai format yang ditentukan, untuk

diusulkan kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat melalui Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat.

3. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Tim Pengelola BPMU Provinsi

membuat usulan Penerima BPMU jenjang Dikmen kepada Gubernur sebagai bahan

terbitnya SK Gubernur tentang Hibah BPMU jenjang Dikmen.

4. Tim Pengelola BPMU Provinsi dan Tim Pengelola BPMU di Tingkat Kabupaten/Kota

membuat NPHD BPMU yang tediri dari :

a. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BPMU yang ditanda tangani oleh Kepala

Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur Provinsi Jawa Barat dengan Kepala

Dinas Pendidikan yang mewakili Satuan Pendidikan SMK dan SMA, dan dengan

Kepala Kantor Kementerian Agama yang mewakili Satuan Pendidikan MA sebagai

penerima BPMU di masing-masing Kabupaten/Kota. NPHD dialampiri dengan

Daftar Sekolah/Madrasah Penerima Hibah BPMU.

b. NPHD BPMU yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

dengan Kepala SMK dan SMA serta NPHD BPMU yang ditanda tangani oleh

Kepala Kemenag Kabupaten/Kota dengan Kepala MA.

5. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat Surat Permohonan Pencairan Dana

BPMU Provinsi kepada Gubernur Jawa Barat melalui Biro Keuangan Setda Provinsi

Jawa Barat sesuai jumlah yang tercantum dalam NPHD masing-masing

kabupaten/Kota dengan dilampiri Daftar Sekolah/madrasah Penerima BPMU Provinsi

yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk SMK

dan SMA serta oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk MA,

disertai dokumen lain yang diperlukan untuk pencairan.

6. Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat melakukan penatausahaan keuangan dan

pemindah bukuan Dana BPMU Provinsi ke Rekening masing-masing

sekolah/madrasah di tiap Kabupaten/Kota.

7. Penyaluran dana BPMU Provinsi dari Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat ke

sekolah/madrasah penerima dilaksanakan sesuai aturan dan perundang-undangan yang

berlaku.

8. Pengambilan dana BPMU oleh Sekolah/Madrasah dilakukan setelah terjadi

transfer/pemindahbukuan dana dari Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat ke

sekolah/madrasah penerima melalui rekening penerima yang telah ditentukan pada

usulan pencairan.

9. Penggunaan dana BPMU oleh sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan RKAS

dan dibukukan sebagaimana tersebut pada BAB VII Pedoman ini.

10. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Setda Provinsi Jawa Barat, Tim Pengelola

BPMU Provinsi dan Tim Pengelola BPMU Provinsi di Kabupaten/kota.

11. Pelaporan dilakukan oleh Sekolah/Madrasah penerima BPMU kepada Tim Pengelola

BPMU Provinsi di Kabupatebn/Kota, dari Tim Pengelola BPMU Provinsi di

Kabupatebn/Kota kepada Tim Pengelola BPMU Provinsi, dan dari Tim Pengelolas

BPMU Provinsi kepada Biro Admbang Setda Provinsi Jawa Barat.

Page 20: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 20

1. Kelengkapan Usulan Penerima BPMU

Kelengkapan Dokumen usulan Penerima BPMU Provinsi dibuat oleh Tim Pengelola

BPMU Provinsi di Kabupaten/kota dan disampaikan kepada Tim Pengelola BPMU

Provisi berupa:

a. Usulan Penetapan Calon Penerima Bantuan BPMU (Format A1)

b. Usulan Data Bantuan BPMU SMK/SMA/MA (Format A2)

c. Lampiran Usulan Data Bantuan BPMU SMK/SMA/MA (Format A3)

Data sebagaimana tersebut pada point a, b dan c ditandatangani oleh Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota untuk SMK dan SMA serta oleh Kepala Kantor

kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk MA. Data usulan penerima BPMU didapat

melalui Sistem Pengelolaan Data Sekolah/Madrasah yang digunakan di masing-masing

Kabupaten/Kota atau langsung dari masing-masing Sekolah/Madrasah.

2. Kelengkapan Usulan Pencairan

Kelengkapan usulan pencairan yang harus dilengkapi adalah :

a. Dokumen dari Sekolah/Madrasah ke Tim Pengelola Kab/Kota

1) Surat Permohonan Penerima BPMU (Form.E) (2 rangkap);

2) Surat Pernyataan Tanggungjawab (Format K-7a) (2 rangkap);

3) RKAS (Form K-1) (2 rangkap);

4) RKAS (Form K-2) (2 rangkap);

5) Rencana Penggunaan Dana BPMU Provinsi (Form K-2b) (2 rangkap);

6) Kuitansi Penerimaan Dana BPMU bermaterai cukup (4 rangkap).

7) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BPMU yang ditandatangani Kepala

SMK dan SMA dengan Kepala Dinas Pendidikan serta NPHD BPMU yang

ditandatangani Kepala Madrasah dengan Kepala Kemenag Kabupaten/Kota

yang bersangkutan (2 rangkap).

8) SK Pengelola BPMU (Disesuaikan dengan format Sekolah/Madrasah);

9) Daftar Siswa (Format K2-a);

10) Profile Sekolah;

11) Akta Notaris mengenai pendirian lembaga atau dokumen lain yang

dipersamakan;

12) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Sekolah/Madrasah;

13) Surat keterangan domisili lembaga dari Desa/Kelurahan setempat;

14) Ijin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;

15) Bukti kontrak sewa gedung/bangunan (Bagi lembaga yang kantornya

menyewa);

16) Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atas nama Kepala

Sekolah/Madrasah/Ketua Tim Pengelola BPMU;

Dokumen tersebut pada point 2.a.10) sampai dengan 2.a.16) cukup

disampaikan hanya satu kali pada saat pengajuan pencairan pertama. Apabila

terdapat perubahan, maka pada tahap usulan berikutnya hanya disampaikan

dokumen untuk data yang berubah saja.

Page 21: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 21

b. Dokumen dari Tim Pengelola BPMU Kab/Kota ke Tim BPMU Provinsi

1) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BPMU yang ditanda tangani oleh

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur Provinsi Jawa Barat

dengan Kepala Dinas Pendidikan yang mewakili Satuan Pendidikan SMK dan

SMA, dan dengan Kepala Kantor Kementerian Agama yang mewakili Satuan

Pendidikan MA sebagai penerima BPMU di masing-masing Kabupaten/Kota.

NPHD dilampiri dengan Daftar Sekolah/Madrasah Penerima BPMU;

2) Dokumen dari Sekolah berupa Form E, K7a, K1, K2 dan K2b masing-masing 1

rangkap dan Kuitansi sebanyak 3 rangkap (rangkap 1 bermetarai cukup).

3. Kelengkapan Penggunaan Dana BPMU

Dana BPMU yang sudah diterima oleh sekolah/madrasah digunakan sesuai dengan

rencana yang tertuang pada RKAS/RAB. Dokumen yang dipergunakan untuk

pembukuan penggunaan dana BPMU sebagaimana dijelaskan pada BAB VII.

4. Kelengkapan Pelaporan

Pelaporan penggunaan dana BPMU memuat pelaporan keuangan, kegiatan dan

pelaporan personil. Dokumen yang dipergunakan untuk pelaporan penggunaan dana

BPMU sebagaimana dijelaskan pada BAB VII.

C. Waktu Pendataan, Penyaluran, Penggunaan dan Pelaporan BPMU.

1. Pendataan dilakukan satu kali dalam satu tahun anggaran, yakni pada bulan Juli setelah

Penerimaan Peserta Didik Baru. Data tersebut digunakan untuk usulan Calon Penerima

bantuan Tahun Anggaran berikutnya. Pendataan dilakukan dengan aplikasi data usulan

penerima BPMU melalui WEB bosdikmenjabar.net oleh masing-masing sekolah

dengan terlebih dahulu melakukan registrasi;

2. Dana BPMU disalurkan 1 (satu) kali dalam satu tahun anggaran;

3. Dana BPMU yang sudah masuk di rekening sekolah/madrasah digunakan untuk 2

(dua) semester yaitu untuk Periode bulan Januari sampai Juni dengan jumlah dana

yang digunakan sebesar jumlah siswa x unit cost, sisanya digunakan pada periode Juli

sampai Desember.

4. Pelaporan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yakni bulan Juli untuk penggunaan periode

Januari-Juni dan bulan Januari untuk periode penggunaan bulan Juli-Desember.

1.

D. Prinsip Pengelolaan

Pengelolaan program BPMU SMK/SMA/MA provinsi mengacu pada konsep Manajemen

Berbasis Sekolah (School Based Management) yang mengandung arti, yaitu:

1. Swakelola dan Partisipatif

Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola (direncanakan, dikerjakan dan

diawasi sendiri) dengan rnelibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi

secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan program sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 22: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 22

2. Transparan

Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat

dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian

terhadap pelaksanaan program.

3. Akuntabel

Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman

pelaksanaan yang sudah disepakati.

4. Demokratis

Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah ditempuh

melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap

individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat.

5. Efektif dan Efisien

Pemanfaatan dana harus efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang ada.

6. Tertib Administrasi dan Pelaporan

Sekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan basil pelaksanaan

kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang dipersyaratkan.

7. Saling Percaya

Pemberian dana berdasarkan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan

penerima dana. Oleh Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebut

dengan memegang amanah dan komitrnen yang ditujukan semata-mata hanya untuk

membangun pendidikan yang lebih baik.

E. Pengambilan dana BPMU Provinsi

1. Dana BPMU Provinsi harus diterima secara utuh dan tidak diperkenankan adanya

pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak

manapun.

2. Dana BPMU Provinsi yang diambil bukan berarti dana harus dihabiskan dalam periode

tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan

sekolah/madrasah sebagaimana tertuang dalam RKAS.

3. Bilamana terdapat sisa dana di sekolah/madrasah pada akhir tahun anggaran maka dana

tersebut tetap menjadi hak sekolah dan dapat dipergunakan pada tahun anggaran

berikutnya.

4. Jika satuan pendidikan menerima kelebihan jumlah dana BPMU, maka harus

dilaporkan dan dikembalikan kepada Kas Umum Daerah pada bjb Nomor Rekening

0010210238361 a.n. Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan bukti transfer

sebanyak 2 rangkap dilampirkan dalam Laporan periode penggunaan Juli-Desember.

Page 23: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 23

5. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah/madrasah lain pada semeser berjalan,

maka dana BPMU Provinsi siswa tersebut tetap dipergunakan oleh sekolah yang

ditinggalkan.

6. Kelengkapan dokumen administrasi pada saat sekolah penerima melakukan

pengambilan dari bank antara lain :

a. Untuk Sekolah/Madrasah Negeri:

1) Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara

2) Fotocopy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara

3) Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan

b. Untuk Sekolah/Madrasah Swasta:

1) SK/Akta pendirian dan atau Surat Ijin Operasional dan atau Surat Keterangan

bermaterai 6000 dari Lembaga Berwenang di KabKota tentang kebenaran adanya

SMK/SMA/MA tersebut

2) Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara

3) Fotocopy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara

4) Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan

Page 24: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 24

BAB VI

MONITORING DAN SUPERVISI

Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan, pembinaan

dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program BPMU. Secara umum tujuan

kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana BPMU diterima oleh yang berhak dalam

jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.

Komponen utama yang dimonitor antara

1. Alokasi dana sekolah penerima bantuan

2. Penyaluran dan penggunaan dana

3. Pelayanan dan penanganan pengaduan

4. Administrasi keuangan

5. Pelaporan, serta pemajangan rencana penggunaan dan pemakaian dana BPMU.

Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap pelayanan dan penanganan pengaduan,

sehingga pelayanan pengaduan dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, monitoring

pengaduan dapat dilakukan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ini

dilakukan dengan mencari fakta, menginvestigasi, menyelesaikan masalah, dan

mendokumentasikan.

Kegiatan monitoring dan supervisi dilakukan oleh Tim Manajemen BPMU Provinsi, dan

Tim Manajeman BPMU Kabupaten/Kota.

A. Monitoring oleh Tim Manajemen BPMU Provinsi

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan

penggunaan dana di tingkat sekolah.

2. Responden terdiri dari Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan Tim Manajemen

BPMU Sekolah.

3. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada saat penyaluran

dana, pasca penyaluran dana dan pada saat penggunaan dana.

4. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.

5. Supervisi dapat dilakukan oleh Tim Pengelola BPMU Provinsi terhadap Tim Pengelola

BPMU di Kabupaten/Kota atau terhadap sekolah/madrasah.

B. Monitoring oleh Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan

penggunaan dana di tingkat sekolah.

2. Responden terdiri dari sekolah dan murid dan/atau orang tua murid.

3. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana.

4. Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan agar monitoring dilakukan

secara terpadu dengan program lain selain program BPMU.

5. Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah secara terintegrasi dengan kegiatan

pengawasan lainnya oleh Pengawas Sekolah.

6. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.

7. Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota agar memanfaatkan pengawas sekolah yang

bertanggungjawab untuk membantu melakukan monitoring.

Page 25: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 25

BAB VII

PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BPMU,

masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,

Sekolah) diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pihat terkait.

Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah yang berkaitan

dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana,

pertanggungjawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.

A. PELAPORAN

1. Pengelolaan Dokumen di Tingkat Sekolah

a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/RKAS (Formulir BPMU-K1, K2 dan

K2b)

1) RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan khusus untuk

sekolah swasta ditambah Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan

diperlihatkan kepada Pengawas Sekolah, Tim Manajemen BPMU

Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

2) RKAS dibuat setahun sekali pada awal tahun pelajaran, namun demikian perlu

dilakukan revisi pada semester kedua. Oleh karena itu sekolah dapat membuat

RKAS tahunan yang dirinci tiap semester. Format RKAS mengacu pada format

K1 dan K2

3) RKAS dilengkapi dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB)/Rencana

Penggunaan Dana BPMU Provinsi (Form K2b).

b. Pembukuan

Sekolah diwajibkan membuat pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah

untuk program BPMU Provinsi. Pembukuan yang digunakan dapat dengan tulis

tangan atau menggunakan komputer. Buku yang digunakan adalah sebagai berikut.

1) Buku Kas Umum mengacu pada format -K3

Buku Kas Umum ini disusun untuk masing-masing rekening bank yang

dimiliki oleh sekolah. Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi semua

transaksi eksternal, yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga:

a) Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BPMU atau sumber dana lain),

penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari bank.

b) Kolom Pengeluaran: adalah pembelian barang dan jasa, biaya administrasi

bank, pajak atas hasil dari jasa giro dan setoran pajak.

Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut

terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang

dicatat didalam Buku Kas Umum juga harus dicatat dalam buku pembantu, yaitu

Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak. Formulir

yang telah diisi ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini

disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim

Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila

diperlukan.

2) Buku Pembantu Kas mengacu pada format -K4

Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh

Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan

Page 26: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 26

diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan

para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

3) Buku Pembantu Bank mengacu pada format -K5

Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (Bank cek, giro maupun

tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini

disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim

Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila

diperlukan.

4) Buku Pembantu Pajak mengacu pada format -K6

Buku pembantu pajak mempunyai fungsi untuk mencatat semua transaksi

yang harus dipungut pajak serta memonitor atas pungutan dan penyetoran pajak

yang dipungut selaku wajib pungut pajak.

Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program

BPMU, sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan

dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal pembukuan

dilakukan dengan komputer, bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum dan

buku-buku pembantu sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan dan

menatausahakan hasil cetakan Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu

bulanan yang telah ditandatangi Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah.

2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan

Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.

3) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 ( Sepuluh) juta.

4) Apabila bendahara meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti dari

jabatannya, Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta bukti-bukti

pengeluaran harus diserahterimakan kepada pejabat yang baru dengan Berita

Acara Serah Terima.

5) Laporan dibuat setiap semester dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala

Sekolah dan Komite Sekolah, dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung

jawab (Format K7-b) yang menyatakan bahwa dana BPMU yang diterima telah

digunakan sesuai Usulan Pencairan dan NPHD BPMU. Bukti pengeluaran yang

sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima Hibah selaku obyek pemeriksaan

c. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana mengacu pada format BPMU-K7

dan BPMU-K8

Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum (Format K3) dari semua

sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode tertentu.

Format K7 berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis

Anggaran yang memuat seluruh dana yang dikelola di sekolah pada semester

tertentu. Sedangkan Format K8 berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana

BPMU Provinsi Menurut Peruntukan.

d. Bukti Pengeluaran

1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah;

2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang

cukup sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai

sampai Rp 250.000,- tidak dikenakan bea materai, sedang transaksi dengan nilai

nominal di atas Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- dikenakan bea

Page 27: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 27

materai dengan tarif sebesar Rp 3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal lebih

besar Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai dengan tarif sebesar Rp 6.000,-

3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan

peruntukannya;

4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur

sebagai lampiran kuitansi;

5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dana lunas dibayar

oleh Bendahara;

6) Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh bendahara BPMU sebagai

bahan bukti dan bahan laporan.

e. Arsip Data Keuangan

Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan-laporan keuangan maupun

dokumen pendukungnya, disimpan dan ditata dengan rapi dalam urutan nomor dan

tanggal kejadiannya, serta disimpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk

ditemukan setiap saat.

f. Penyusunan Dokumen Pengelolaan BPMU yang harus ada di sekolah

1) Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format B3) (jika ada)

2) Buku Kas Umum (Format K3)

3) Buku Pembantu Bank (Format K5), dilampiri Copy rekening bank (setiap

pengambilan)

4) Buku Pembantu Kas (Format K4), dilampiri :

a) Bukti Pembayaran Belanja Personalia

(1) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Pendidik Honorer

(2) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Kependidikan Honorer

b) Bukti Pembayaran Belanja Non-Personalia

(1) Bukti Pengeluaran/Kuitansi

(2) Faktur

5) Buku Pembantu Pajak (Format K6), dilampiri :

a) SSP

b) Faktur Pajak

6) Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran (Format K7)

7) Realisasi Penggunaan Dana Sesuai Peruntukan (Format K8)

8) Lampiran-lampiran antara lain :

a) SK Tenaga Pendidik dan Kependidikan,

b) Dokumen Pelaksanaan Kegiatan, Proposal, atau Panduan.

c) Arsip Dokumen Usulan Pencairan :

2. Pelaporan dari Sekolah kepada Tim Pengelola BPMU di Kabupaten/Kota.

Dokumen pelaporan yang disampaikan oleh sekolah/madrasah kepada Tim Pengelola

BPMU di Kabupaten Kota adalah :

a. Surat Pengantar Laporan (Format B2)

b. Surat Pertanggungjawaban (Format K7b)

c. Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format B3) (jika ada)

d. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Kegiatan (Format K7) (dengan soft file

format exel)

e. Realisasi Penggunaan Dana Menurut Peruntukan BPMU (Format K8) (dengan soft

file format exel)

f. Buku Kas Umum (Format K3)

Page 28: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 28

g. Buku Pembantu Bank (Format K5), dilampiri :

Copy rekening bank (setiap pengambilan)

h. Buku Pembantu Kas (Format K4), dilampiri :

1) Salinan Bukti Pembayaran Belanja Personalia

a) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Kependidikan Honorer

b) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Pendidik Honorer

2) Salinan Bukti Pembayaran Belanja Non-Personalia

a) Bukti Pengeluaran/Kuitansi

b) Faktur

i. Buku Pembantu Pajak (Format K6) dilampiri salinan SSP da Faktur Pajak

Bentuk laporan disesuaikan dengan Petunjuk Teknis Pelaporan Penggunaan dana

BPMU Provinsi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman ini. Laporan

dari sekolah/madrasah diverifikasi oleh Tim Pengelola BPMU Kabupaten/Kota.

3. Pelaporan oleh Tim Manajamen BPMU Kabupaten/Kota ke Tim Pengelola

BPMU provinsi.

Dokumen yang memuat laporan BPMU yang disampaikann oleh Tim Manajemen

BPMU di Kabupaten/Kota kepada Tim Pengelola BPMU Provinsi antara lain :

a. Pengantar Laporan Penggunaan BPMU (Format B4)

b. Rekapitulasi Penggunaan Dana BPMU SMK/SMA/MA (Format K9) (dengan soft

file format exel)

c. Rekapitulasi Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format K10) (dengan soft file

format exel)

d. Rekapitulasi Sekolah/Madrasah yang menolak menerima BPMU Provinsi (Format

K11) (dengan soft file format exel), dilampiri dengan Surat Pernyataan Kepala

Sekolah, Komite dan Orang Tua Siswa, diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan

Kab/Kota untuk SMK/SMA dan Kepala Kemenag untuk MA.

e. Penanganan Pengaduan Masyarakat, yang antara lain berisi informasi tentang jenis

kasus, skala kasus, kemampuan penanganan, dan status penyelesain.

f. Dokumen pelaporan dari sekolah/madrasah 1 (satu) rangkap yang sudah diverifikasi

oleh Tim Pengelola BPMU Kabupaten/Kota.

4. Pelaporan oleh Tim Manajamen BPMU Provinsi

Pada setiap akhir tahun, Tim Manajemen BPMU Provinsi harus melaporkan semua

kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program BPMU

Provinsi, sejauh mana pelaksanaan program berjalan sesuai dengan yang direncanakan,

apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum/tidak dikerjakan, hambatan apa raja yang

terjadi dan mengapa hal tersebut dapat terjadi, serta upaya apa yang telah dilakukan

untuk mengatasi hambatan tersebut, serta rekomendasi untuk perbaikan program di

masa yang akan datang, baik program yang sama maupun program lain yang sejenis.

Lampiran laporan oleh Tim Manajemen BPMU Provinsi adalah:

a. Nama sekolah penerima BPMU Provinsi dari tiap kabupaten/kota yang disertai

dengan jumlah siswa dan jumlah dana dari masing-masing sekolah.

b. Hasil Penyerapan Dana BPMU Provinsi

Berisikan tentang dana BPMU Provinsi yang disalurkan per kabupaten/kota

untuk setiap jenjang pendidikan, jenis sekolah, sttaus sekolah, serta berapa yang

sudah terserap. Tim Manajemen BPMU Provinsi menyusun laporan berdasarkan

data/informasi yang diperoleh dari Tim Manajemen BPMU Provinsi Tingkat

Kabupaten/Kota. Laporan ini mengacu pada Formulir K10.

Page 29: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 29

c. Hasil Monitoring dan Evaluasi

Laporan monitoring adalah laporan pelaksanaan kegiatan monitoring oleh Tim

Manajemen BPMU Provinsi. Laporan ini berisi tentang jumlah responden, waktu

pelaksanaan, hasil monitoring, analisis data, kesimpulan serta saran dan

rekomendasi. Laporan monitoring harus sudah selesai dibuat paling lambat 45 hari

setelah pelaksanaan monitoring.

d. Penanganan Pengaduan Masayarakat

Tim Manajemen BPMU Provinsi merekapitulasi hasil penanganan pengaduan

masyarakat dan perkembangannya baik yang telah dilakukan oleh Tim Manajemen

BPMU Provinsi maupun Tim Manajemen BPMU Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota.

Laporan ini berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan,

dan status penyelesaian.

e. Kegiatan Lainnya

Tim Manajemen BPMU Provinsi harus membuat laporan kegiatan yang

berkaitan dengan pelaksanaan program BPMU Provinsi, seperti: sosialisasi,

pelatihan, pengadaan barang/jasa, dan kegiatan lainnya.

B. PERPAJAKAN

Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana BPMU diatur sebagai berikut.

1. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BPMU dalam rangka

membayar honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer sekolah yang dibiayai

dari Pemerintahan Pusat dan atau Daerah yang dibayarkan bulanan diatur sebagai

berikut:

a. Penghasilan rutin setiap bulan untuk guru tidak tetap (GTT), Tenaga Kependidikan

Honorer, Pegawai Tidak Tetap (PTT), untuk jumlah sampai dengan Rp 2.025.000,-

(dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tidak terhutang PPh Pasal 21.

b. Untuk jumlah lebih dari itu, PPh Pasal 21 dihitung dengan menyetahunkan

penghasilan sebulan. Dengan perhitungan sebagai berikut.

1) Pengahasilan sebulan ........................................................................ XX

2) Penghasilan netto setahun (x 12) ........................................................ XX

3) Dikurangi PTKP*) .............................................................................. XX

4) Penghasilan Kena Pajak ...................................................................... XX

5) PPh Pasal 21 terutang setahun 5% (jumlah s.d. Rp 50 juta) dst ................ XX

6) PPh Pasal 21 sebulan (:12) ................................................................. XX

Besarnya Penghasilan Kena Pajak (PTKP), adalah:

a) Status sendiri Rp. 24,30 juta

b) Tambahan status kawin Rp. 2,025 juta

c) Tambahan tanggungan keluarga, maks 3 orang @ Rp. 2,025 juta

2. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan pemberian honor pada kegiatan penerimaan

siswa baru, kesiswaan, pengembangan profesi guru, penyusunan laporan BPMU dan

kegiatan pembelajaran pada SMP Terbuka. Semua bendaharawan/penanggung jawab

dana BPMU baik pada sekolah negeri maupun sekolah bukan negeri:

a. Bagi guru/pegawai non PNS sebagai peserta kegiatan, harus dipotong PPh Pasal 21

dengan menerapkan tarif Pasal 17 UU PPh sebesar 5% dari jumlah bruto honor.

b. Bagi guru/pegawai PNS diatur sebagai berikut:

1) Golongan I dan II dengan tarif 0% (nol persen).

2) Golongan III dengan tarif 5% (lima persen) dari penghasilan bruto.

3) Golongan IV dengan tarif 15% (lima belas persen) dari penghasilan bruto.

Page 30: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 30

BAB VIII

PENGAWASAN DAN SANKSI

A. Pengawasan

Pengawasan program BPMU meliputi pengawasan melekat, pengawasan fungsional,

dan pengawasan masyarakat.

1. Pengawasan Melekat yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada

bawahannya baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah. Prioritas

utama dalam program BPMU adalah pengawasan yang dilakukan oleh SKPD

Pendidikan Kabupaten/Kota kepada sekolah.

2. Pengawasan Fungsional Internal oleh Inspektorat Jenderal Daerah Provinsi dan

Kabupaten/Kota dengan melakukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut

atau permintaan instansi yang akan diaudit.

3. Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan

melakukan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit.

4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan kewenangan.

5. Pengawasan masyarakat dalam rangka transparasi pelaksanaan program BPMU oleh

unsur masyarakat dan unit-unit pengaduan masyarakat yang terdapat di sekolah,

Kabupaten/Kota, Provinsi dam Pusat. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam

pengelolaan BPMU, agar segera dilaporkan kepada instansi pengawas fungsional atau

lembaga berwenang lainnya.

A. Sanksi

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara dan/atau

sekolah dan/atau siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi

kepada oknum yang melakukan pelanggaran, dapat diberikan dalam berbagai bentuk,

misalnya:

1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang

berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja).

2. Penerapan tuntunan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BPMU Provinsi yang

terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada satuan pendidikan atau kas daerah

provinsi.

3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan dan proses

peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BPMU.

4. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang

bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat pada tahun berikutnya kepada

kabupaten/kota/sekolah penerima, bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan

secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau

golongan.

Page 31: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 31

BAB IX

PENUTUP

Sekolah sebagai sebuah entitas organisasi harus mampu mengelola dana BPMU secara

profesional untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Dana BPMU yang

diterima oleh sekolah dikelola secara mandiri melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Dari sisi keuangan, MBS menuntut pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan

perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memper¬tanggungjawabkan pengelolaan

dana secara baik dan transparan. Pengelolaan dana yang baik tidak terlepas dari prinsip

ekonomis, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan, kejujuran dalam

pengelolaan dan pengendalian.

Penggunaan dana BPMU Provinsi hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik

dan benar serta transparan dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.

Buku Pedoman BPMU Jenjang Dikmen Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat

dijadikan acuan khususnya dalam pengelolaan BPMU SMK/SMA/MA Provinsi baik pada

tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Sekolah, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi

manajemen dapat dijalankan dengan baik dan benar.

Page 32: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 32

LAMPIRAN

FORMAT USULAN

PENERIMA BPMU

Page 33: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 33

Format A1-a

KOP DINAS PENDIDIKAN

Nomor : Lampiran : 1 file FORMAT-A2 (isian data berbentuk soft file Microsoft Excel) 1 file FORMAT-A3 (lampiran nama Sekolah dan jumlah siswa calon

penerima bantuan BPMU berbentuk soft file Microsoft Excel) Hal : Usulan Penetapan Calon Penerima Bantuan BPMU Tahun 20... Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

U.p. Tim Pengelola BPMU SMA/MA/SMK Provinsi Jawa Barat Jl. Dr. Rajiman No. 6 Bandung 40171 di Bandung

Dengan hormat, kami sampaikan usulan SMK/SMA*) calon penerima BPMU beserta jumlah siswa yang telah kami tetapkan sesuai dengan keadaan data riil yang dapat dipertanggungjawabkan, yakni :

No. Jenjang Jumlah

Sekolah Siswa (Org)

1. SMK Negeri

2. SMA Negeri

3. SMK Swasta

4. SMA Swasta

Jumlah

Rincian data sekolah sebagaimana terlampir pada FORMAT A2 dan FORMAT A3. Demikian surat ini disampaikan untuk diproses lebih lanjut sebagai dasar penetapan penerima dana bantuan BPMU Provinsi Jenjang Dikmen Tahun 20....

............................, ..... ............. 20... Kepala Dinas Pendidikan Kab./Kota

.......................................... NIP

Logo Dinas

Pendidikan

Page 34: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 34

Format A1-b

KANTOR KEMENAG KAB/KOTA

Nomor : Lampiran : 1 file FORMAT-A2 (isian data berbentuk soft copy Microsoft Excel) 1 file FORMAT-A3 (lampiran nama Sekolah dan jumlah siswa calon

penerima bantuan BPMU berbentuk soft copy Excel) Hal : Usulan Penetapan Calon Penerima Bantuan BPMU Tahun 20... Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

U.p. Tim Pengelola BPMU SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Barat Jl. Dr. Rajiman No. 6 Bandung 40171 di Bandung

Dengan hormat, kami sampaikan usulan MA calon penerima BPMU beserta jumlah siswa yang telah kami tetapkan sesuai dengan keadaan data riil yang dapat dipertanggungjawabkan, yakni :

No. Jenjang Jumlah

Sekolah Siswa (Org)

1. MA Negeri

2. MA Swasta

Jumlah

Rincian data sekolah sebagaimana terlampir pada FORMAT A2 dan FORMAT A3. Demikian surat ini disampaikan untuk diproses lebih lanjut sebagai dasar penetapan penerima dana bantuan BPMU Provinsi Jenjang Dikmen Tahun 20....

............................, ..... ............. 20... Kepala Kankemenag Kab./Kota

.......................................... NIP

Logo

Kemenag

Kabkota

Page 35: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 35

FORMAT A2 : Lampiran Usulan Data BPMU SMK/SMA/MA

Kode Akses Dinas Pend.Kab/Kota isilah dengan kode akses Dinas Pendidikan Kab./Kota yang dikirim oleh Bid. Dikmenti

Nama Dinas Pend. Kab./Kota isilah nama Dinas Pendidikan Kab./Kota

Alamat Dinas Pend. Kab/kota isilah nama serta nomor jalan Dinas Pendidikan Kab,/Kota

No. Telepon Dinas Pend. Kab/kota isilah Nomor Telepon lengkap dengan kode wilayah Dinas Pendidikan Kab,/Kota

No. Fax Dinas Pend. Kab./Kota isilah Nomor Fax Dinas Pendidikan Kab./Kota

Alamat Email Dinas Pend. Kab/Kota isilah alamat email Dinas Pendidikan Kab,/Kota

Kode Pos isilah kode POS Dinas Pendidikan Kab./Kota

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Jumlah untuk SMK Negeri di Kab. Bandung

-> sisipkan baris disini untuk menambah data

Formulir BPMU-K10

Diisi Tim BPMU Kab/Kota

Dikirm ke Tim BPMU Provinsi

No. KAB./KOTA ID DATA POKOK NPSNTGL SK

PENDIRIAN

TAHUN

BERDIRI

PENANDA TANGAN/TTD

SK PENDIRIANALAMAT RTNAMA SEKOLAH

STATUS

N/SAREDITASI

JURUSAN/

KEAHLIAN

NAMA KEPALA

SEKOLAH

NIP KEPALA

SEKOLAH

SK PENGANGKATAN KEPSEK

(OLEH, NOMOR DAN TANGGAL)

NO IJIN OPERASIONAL

SEKOLAH

TANGGAL IJIN

OPERASIONAL

NO SK

PENDIRIANRW DESA KODE POS

DILARANG MERUBAH FORMAT FILE INI, KECUALI MENYISIPKAN BARIS UNTUK KEPENTINGAN MENAMBAH ISIAN DATA, DENGAN BATAS SEBELUM TANDA " EOF"

PNS NON PNS PNS NON PNS X XI XII XII I Jumlah X XI XII XII I Jumlah Jml Siswa Unit Cost

(Rp)

Jumlah

BPMU (Rp) X XI XII XII I Jumlah Jml Siswa

Unit Cost

(Rp)

Jumlah

BPMU (Rp)

Nama Bank

(bjb)

Nomor

Rekening

Kantor

Cabang/KCP Atas Nama

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57

- - - - - - - - - - - - - - -

-

-

-

- - - - -

............. , ............................ 2015

Kepala Dinas Pendidikan/Kemenag Kab./kota *)

....................................................................

...............................................................

NIP. .......................................................

KECAMATAN TELP FAX HP e-mail

JUMLAH GURUJUMLAH

PEGAWAI Jumlah Dana

BPMU (Rp)

BANK JUMLAH ROMBEL

SEMESTER 1

JUMLAH SISWA SEMESTER

1 Semester 1

JUMLAH SISWA SEMESTER

2 Semester 2

EOF BATAS AKHIR ISIAN, TAMBAHKAN BARIS SEBELUM BARIS INI, FILE INI TIDAK PERLU DI CETAK, KIRIM LEWAT EMAIL JIKA TELAH DIISI DATA LENGKAP DAN BENAR, KE ALAMAT BPMU [email protected]

BATAS AKHIR ISIAN ADALAH SESUAI DENGAN FORMAT 2A PER KAB KOTA DARI DATA POKOK , TAMBAHKAN BARIS SEBELUM BARIS INI, FILE INI TIDAK PERLU DI CETAK, KIRIM LEWAT EMAIL JIKA TELAH DIISI DATA LENGKAP

BAGI SEKOLAH YANG BELUM MEMPUNYAI ID DATA POKOK DAN NPSN AKAN DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENDAPATKAN BPMU SETELAH MEMILIKI ID DATA POKOK DAN NPSN.

DATA SEKOLAH TAMBAHAN HARUS DISISIPKAN SETELAH DATA SEKOLAH YANG TELAH TERDATA PADA FORMAT A2 PER KABKOTA SESUAI DATA POKOK SEKOLAH, SEBELUM BARIS JUMLAH TOTAL SISWA PER KABKOTA.

Page 36: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 36

LAMPIRAN

FORMAT USULAN

PENCAIRAN BPMU

Page 37: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 37

Surat Permohonan Pencairan Belanja Hibah (Form. E.)

(Format KOP SEKOLAH/MADRASAH)

…………,……………………..20XX

Nomor :

Lampiran :

Perihal : Permohonan Pencairan

Belanja dana BPMU

Kepada Yth. Gubernur Jawa Barat

di

Bandung

Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur tentang Program Bantuan

Pendidikan Menengah Universal Pada Jenjang Pendidikan Menengah, bersama ini

kami mengajukan permohonan pencairan belanja hibah BPMU berupa uang sebesar

Rp ................................ (.............................................................................................)

untuk penggunaan Tahun .... dari perhitungan .... siswa x Rp ........ dengan rincian

rencana penggunaan sebagaimana terlampir.

Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini kami sampaikan persyaratan

pencairan belanja hibah sesuai dengan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan

serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Demikian permohonan kami, atas perkenan dan bantuan Bapak diucapkan

terima kasih.

Hormat kami,

Pemohon,

(nama jelas pimpinan/ditanda

tangani/di cap)

Tembusan:

1. Yth. Kepala Biro Keuangan

2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....

Page 38: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 38

Surat Pernyataan Tanggungjawab (Format K-7a)

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah in:

Nama :

Jabatan : Kepala SMK/SMA/MA ............

Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Belanja Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) akan digunakan dalam rangka

mendukung operasional sekolah sesuai dengan peruntukan yang tercantum pada Pedoman

BPMU Provinsi dan tidak untuk keperluan pribadi.

2. Rencana Penggunaan Belanja Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) adalah

sebagai berikut:

No. Waktu

Penerimaan

(Rp)

Rencana

Penggunaan

(Rp)

Saldo (Rp)

1. Bulan ......

2. Bulan ......

3. Bulan ......

4. Bulan ......

5. Bulan ......

6. Bulan ......

7. Bulan ......

8. Bulan ......

9. Bulan ......

10. Bulan ......

11. Bulan ......

12. Bulan ......

Jumlah (Rp)

3. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,

saya bersedia dikenakan sanksi administrasi dan/atau dituntut ganti rugi dan/atau tuntutan

lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian

surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

............, ..................................... 201....

Kepala Sekolah/Madrasah,

Materai

Rp.6.000

(nama lengkap & stempel)

Page 39: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 39

REKAPITULASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

TAHUN PELAJARAN ....Nama Sekolah :

Desa/Kelurahan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No. Urut No. Kode Uraian Jumlah No. Urut No. Kode Uraian Jumlah

I 1 SISA TAHUN LALU 1 PROGRAM SEKOLAH

1,1 Pengembangan Kompetensi Lulusan

II 2 PENDAPATAN RUTIN 1,2 Pengembangan Standar Isi

2,1 Gaji PNS 1,3 Pengembangan Standar Proses

2,2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1,4 Pengembangan Standar pendidik dan tenaga kependidikan

2,3 Belanja Barang dan Jasa 1,5 Pengembangan Standar sarana dan PRASARANA

2,4 Belanja Pemeliharaan 1,6 Pengembangan Standar pengelolaan

2,5 Belanja Lain-lain 1,7 Pengembangan Standar pembiayaan

1,8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

III 3 BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (BPMU)

3,1 BPMU pusat 2 BELANJA LAINNYA

3,2 BPMU Provinsi 2,1 Belanja ….

3,2 BPMU Kabupaten/Kota 2,2 Belanja ….

2,3 Belanja ….

IV 4 BANTUAN

4,1 Dana Dekonsentrasi

Dana Tugas Pembantuan

#REF! Dana Alokasi Khusus

#REF! Lain-lain (bantuan luar negeri/hibah)*

V 5 SUMBER PENDAPATAN LAINNYA

Mengetahui : Menyetujui :

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara/Penanggungjawab Kegiatan

……………………………………… ………………………………………………………………………………

NIP. NIP.

PENERIMAAN PENGELUARAN

Formulir BPMU-K1

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BPMU Kab/Kota

JUMLAH PENERIMAAN JUMLAH PENGELUARAN

Page 40: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 40

Nama Sekolah : Desa/Kelurahan : Kabupaten/Kota : Provinsi :

Pusat Provinsi Kab/Kota

I Penerimaan

II Penggunaan Dana :

Program Sekolah

1 Pengembangan Kompetensi Lulusan

1.1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal

1.2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas

1.3 Pelaksanaan Uji Coba UASBN/UN

1.4 dst....

2 Pengembangan Standar Isi

2.1 Penyusunan pembagian tugas guru dan jadwal

pelajaran

2.2 Penyusunan program tahunan

2.3 Penyusunan program semester

2.4 Penyusunan RPP, Bahan ajar, dll

2.5 dst. ...

3

3.1 Kegiatan pengelolaan proses pembelajaran :

3.1.1 Pengadaan sarana penunjang (ATK)

3.1.2 Pembelian buku teks pelajaran

3.1.3 dst. ...

3.2 Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri

3.2.1 Bahan praktik

3.2.2 Laporan praktik kerja

3.2.3 Penilaian

3.3 Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

3.3.1 Formulir Pendaftaran (fotocopy, konsumsi panitia,

dll)

3.4 Penyelenggaraan kegiatan pembinaan

siswa/ekstrajkurikuler

3.4.1 Kegiatan Pramuka

3.4.2 Kegiatan PMR

3.4.3 Kegiatan Olimpiade Sains

3.4.4 Kegiatan Kesenian

3.4.5 Kegiatan Olah Raga

3.4.6 Kegiatan LKS

3.4.7 Kegiatan Pembinaan Pendidikan Karakter

3.4.8 Kegiatan Pembinaan Pendidikan kebangsaan

3.4.9 Kegiatan Pembinaan Kewirausahaan

3.4.10 Kegiatan Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba

3.4.11 Kegiatan pembinaan penanggulangan kenakalan

remaja/kriminalitas

3.4.12 dst. ...

4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

4.1 Pengembangan Profesi Guru

4.2 Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah

4.3 Pembinaan tenaga ketatausahaan

4.4 Pembinaan tenaga perpustakaan

4.5 Pembinaan Teknisi bengkel praktik

4.6 dst.

5 Pengembangan Sarana Prasarana

5.1 Pembelian peralatan pendidikan

5.1.1 Pembelian peralatan praktikum IPA

5.1.2 Pembelian peralatan praktikum IPS

5.1.3 Pembelian peralatan praktikum Bahasa

5.1.4 Pembelian peralatan komputer

5.1.5 Pembelian peralatan ringan (handtools)

5.1.6 Pembelian peralatan kesenian/olah raga

Formulir BPMU-K2

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim

Manajemen BPMU Kab/Kota

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SETIAP KEGIATANTAHUN PELAJARAN : ...............

No.

KodeUraian Kegiatan Jumlah (Rp)

Rencana Anggaran per Sumber Dana

RutinBPMU/BOS Bantuan

Lain

Sumber

Pendapatan

Lainnya

Page 41: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 41

Pusat Provinsi Kab/Kota

5.2 Pembelaian bahan habis pakai

5.2.1 Pembelian bahan praktikum IPA

5.2.2 Pembelian bahan praktikum IPS

5.2.3 Pembelian bahan praktikum Bahasa

5.2.4 Pembelian bahan praktikum komputer

5.2.5 Pembelian bahan praktik kejuruan

5.2.6 Pembelian bahan kesenian/olah raga

5.2.7 Pembelian tinta/toner

5.3 Pemeliharaan dan Perbaikan Ringan sarana

prasarana sekolah

5.3.1 Pengecatan, perbaikan atap bocor

5.3.2 Perbaikan pintu dan jendela

5.3.3 Perbaikan meubelair

5.3.4 Perbaikan lantai

5.3.5 Perbaikan kamar mandi

5.3.6 Perbaikan papan tulis

5.3.7 Perawatan fasilitas sekolah lainnya.

6 Pengembangan Standar Pengelolaan

6.1 Penyusunan Visi Misi

6.2 Penyusunan Profil Sekolah

6.3 Penyusunan program ketatausahaan

6.4 Pengadaan sarana pendukung perkantoran

6.5 Pengembangan sistem infromasi manajemen

7 Pengembangan Standar pembiayaan

7.1 Langganan daya dan jasa lainnya

7.1.1 Listrik

7.1.2 Telepon

7.1.3 Air

7.1.4 Internet

7.1.5 Jasa lainnya

7.2 Kegiatan rumah tangga sekolah

7.2.1 Konsumsi rapat guru/pegawai

7.2.2 Konsumsi tamu

7.2.3 dst. ...

7.3 Pembayaran Honor Pendidik dan tenaga

Kependidikan

7.3.1 Honorarium Bulanan Guru Honorer

7.3.2 Honorarium Bulanan Tenaga Kependidikan Honorer

8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

8.1 Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban

8.1.1 Ulangan harian

8.1.2 ulangan umum

8.1.3 Ujian sekolah

8.1.4 dst. ...

8.2 Penyelenggaraan kegiatan Uji Kompetensi

8.2.1 Bahan ujian kompetensi

8.2.2 Pemindaian & Scorring

8.2.3 Sertifikasi kompetensi

8.2.4 dst. ...

9 Penyusunan dan Pelaporan

9.1 Konsumsi penyusunan laporan

9.2 Fotocopy dan penggandaan laporan

Sub Total Pengunaan Dana (II)

III Penggunaan Dana lainnya

1 Belanja ....

2 Belanja ....

3 Belanja ....

Sub Total Pengunaan Dana

Total Penggunaan Dana (II+III)

Sisa Dana (I-II-III)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..............................

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Ketua Pengelola, Bendahara,

……………………………………… ……………………………… ……………………………… ………………………………………

NIP. NIP. NIP.

No.

KodeUraian Kegiatan Jumlah (Rp)

Rencana Anggaran per Sumber Dana

RutinBPMU/BOS Bantuan

Lain

Sumber

Pendapatan

Lainnya

Page 42: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 42

Nama Sekolah :

Alamat :

Kabupaten/Kota :

Jumlah Siswa :

Jumlah Dana BPMU Diterima :

Penerimaan Pengeluaran Saldo

I Penerimaan ... Siswa x Rp ....

II Pengeluaran

A Belanja Personalia

1 Tenaga Pendidik Honorer

a Honor mengajar ... Bulan x Rp ...

b Honor pembinaan ekstrakurikuler ... Bulan x Rp ...

c Honor Wali Kelas, Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dan Kepala Lab ... Bulan x Rp ...

d Honor penyusunan naskah soal ujian semester/sekolah;

e Honor Pengawasan Ujian Sekolah;

f Honor Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah

g Honor Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru,

h Honor Panitia/Penyelenggaraan Ulangan/Ujian,

i Honor Penyusunan RPP dan Bahan Ajar.

2 Tenaga Kependidikan Honorer ... Bulan x Rp ...

B Belanja Non Personalia

1 Pelaporan, dan operasional non Personalia

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..................

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara,

…………………………… …………………………… …………………………

NIP. NIP.

Jumlah (Rp)

Volume/Uraian

Formulir BPMU-K2b

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke

Tim Manajemen BPMU Kab/Kota

REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN DANA BPMU PROVINSI

TAHUN PELAJARAN : ...............

N

o.

K

Belanja/Anggaran

Jumlah (Rp)

Keterangan

Page 43: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 43

Kuitansi Penerimaan Dana BPMU

SUDAH TERIMA DARI

BANYAKNYA UANG

UNTUK PEMBAYARAN

: PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

: Rp................................,-

: Bantuan Dana BPMU Periode Tahun .... bagi SMK/SMA/MA*) ............................. ,

Kab/Kota*) .................. sebanyak : .......... siswa x Rp. ....,- = Rp. ......................... ,- .

TERBILANG

:

....., ..... 20...

Yang Menerima Uang

Kepala .........................................,

........................................................

NIP

SUDAH TERIMA DARI

BANYAKNYA UANG

UNTUK PEMBAYARAN

: PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

: Rp................................,-

: Bantuan Dana BPMU Periode Tahun .... bagi SMK/SMA/MA*) ............................. ,

Kab/Kota*) .................. sebanyak : .......... siswa x Rp. ....,- = Rp. ......................... ,- .

TERBILANG

:

....., ..... 20...

Yang Menerima Uang

Kepala .........................................,

........................................................

NIP

*) Dituli sesuai data real

K U I T A N S I

........................................... RUPIAH

Meterai

6000

K U I T A N S I

........................................... RUPIAH

Page 44: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 44

NASKAH PERJANJIAN

BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (BPMU) PROVINSI

ANTARA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN/KANTOR KEMENTERIAN AGAMA *)

KABUPATEN/KOTA ........

Nomor :

Pada hari ini, ............. tanggal ............... bulan ............. tahun Dua Ribu Lima Belas masing-

masing yaitu :

1. Nama : ...............................................

NIP : ...............................................

Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

selaku Penanggungjawab Tim Manajemen BPMU Provinsi

Alamat : Jl. Radjiman No. 6 Bandung

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 955/Kep.119-Keu/2012 Tahun 2012 tanggal 5

Januari 2012 tentang Penunjukan Kuasa Penandatanganan Naskah Perjanjian Belanja

Hibah Daerah Kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Kepala Biro di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ,

2. Nama : ...............................................

NIP : ...............................................

Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ......................

Alamat : ...............................................

dalam jabatan dan kedudukan sebagaimana tersebut di atas bertindak mewakili Kepala

Satuan Pendidikan Menengah (SMK dan SMA) di wilayah Kabupaten/Kota

...................... yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini Kedua Belah Pihak menyepakati bahwa PIHAK PERTAMA menyalurkan

BPMU Provinsi Tahun Anggaran 2015 kepada PIHAK KEDUA, dengan ketentuan sebagai

berikut :

Pasal 1

TUJUAN PEMBERIAN HIBAH BPMU

Pemberian BPMU Provinsi bertujuan meningkatkan layanan pendidikan SMK/SMA/MA di

Jawa Barat yang bermutu, terjangkau, dan terbuka bagi semua, dalam mewujudkan

Pendidikan Menengah Universal (PMU) dengan mekanisme sesuai ketentuan sebagaimana

diatur dalam Pedoman Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Provinsi Tahun

2015

Page 45: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 45

Pasal 2

JUMLAH HIBAH DANA BPMU

PIHAK PERTAMA menyalurkan dana BPMU Provinsi Tahun 2015 langsung kepada

masing-masing Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah Atas

(SMK-SMA) Swasta di wilayah kerja PIHAK KEDUA, dengan jumlah uang sebesar Rp

.......................,- (...................... rupiah) untuk :

No. Jenjang Jumlah Sekolah, Siswa, Unit Cost & Jumlah Dana BPMU

Sekolah Siswa Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1 SMK Swasta

2 SMA Swasta

Jumlah

dengan rincian nama satuan pendidikan menengah sebagaimana terlampir.

Pasal 3

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

(1) PIHAK PERTAMA berhak menerima laporan dan pertanggungjawaban atas

penggunaan BPMU dari PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyalurkan BPMU Provinsi kepada satuan

pendidikan menengah sesuai dengan jumlah siswa yang tercantum dalam lampiran

NPHD ini.

Pasal 4

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA berhak menerima laporan penggunaan dana BPMU Provinsi dari

Satuan Pendidikan PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK KEDUA berkewajiban membina dan mengawasi penyaluran dana BPMU

Provinsi dari PIHAK PERTAMA kepada Satuan Pendidikan Menengah Penerima

BPMU.

(3) Satuan pendidikan menengah Penerima BPMU berkewajiban menyampaikan surat

pernyataan tanggungjawab kepada Pihak Pertama melalui Pihak Kedua.

(4) Satuan pendidikan menengah Penerima BPMU berkewajiban melaksanakan dan

bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Hibah BPMU Provinsi.

(5) Satuan pendidikan menengah Penerima BPMU selaku obyek pemeriksaan

berkewajiban menyimpan dokumen bukti-bukti penggunaan dana BPMU yang lengkap

dan sah sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

PENYALURAN

(1) Penyaluran BPMU Provinsi dilakukan 1 (satu) kali dalam setahun.

(2) Penyaluran BPMU Provinsi dilakukan dengan pemidah bukuan dana dari rekening kas

umum daerah provinsi ke rekening kas masing-masing satuan pendidikan menengah

PIHAK KEDUA BPMU.

Page 46: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 46

Pasal 6

LAIN – LAIN

(1) Dalam hal terdapat perubahan jumlah siswa pada satuan pendidikan menengah yang

berpengaruh terhadap jumlah hibah, maka dilakukan penyesuaian jumlah BPMU

Provinsi pada satuan pendidikan menengah dimaksud.

(2) Perubahan jumlah BPMU Provinsi pada satuan pendidikan menengah dicantumkan

dalam Addendum NPHD BPMU Provinsi yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari NPHD ini.

(3) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD BPMU ini dapat diatur lebih lanjut

dalam Addendum NPHD BPMU.

(4) NPHD BPMU ini dibuat paling sedikit rangkap 3 (tiga), lembar pertama dan kedua

masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum sama.

(5) Setiap satuan pendidikan menengah yang tercantum dalam lampiran NPHD BPMU

Provinsi mendapat salinan NPHD BPMU.

Kepala Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag*) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Kabupaten/Kota ....

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,

Meterai 6.000

....................................................... ....................................................... NIP. ................................... NIP. ...................................

Page 47: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 47

LAMPIRAN NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH BPMU PROVINSI TAHUN 2015

NOMOR : /

TANGGAL :

KABUPATEN/KOTA :

JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Jml

Siswa Unit Cost (Rp)

Jumlah BOS

(Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT,

KABUPATEN/KOTA*) ....

........................................ ........................................

NIP. ............................... NIP. ...............................

LAMPIRAN NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH BPMU PROVINSI TAHUN 2015

NOMOR : /

TANGGAL :

KABUPATEN/KOTA :

JENJANG MADRASAH ALIYAH (MA)

Jml

Siswa Unit Cost (Rp)

Jumlah BOS

(Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah

KEPALA KANTOR KEMENAG KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT,

KABUPATEN/KOTA*) ....

........................................ ........................................

NIP. ............................... NIP. ...............................

Nomor Rekening

(bjb) No. KAB./KOTA NAMA SEKOLAH

STATU

S N/SALAMAT

Volume Dana BPMU

Volume Dana BPMU Nomor Rekening

(bjb) No. KAB./KOTA NAMA SEKOLAH

STATU

S N/SALAMAT

Page 48: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 48

Daftar Siswa (Format K2-a)

DAFTAR SISWA

Nama Sekolah :

Desa/Kelurahan :

Kabupaten/Kota :

Alamat :

Tempat Tanggal

..............., ............... 20....

Kepala Sekolah,

………………………………………

NIP.

KeteranganTingkat

Formulir BPMU-K2-a

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BPMU

Kab/Kota

No. Nama Siswa NISKelahiran

L/P

Page 49: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 49

LAMPIRAN

FORMAT

PENGGUNAAN

DANA BPMU

Page 50: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 50

Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format B3)

(Format KOP SEKOLAH/MADRASAH)

PERNYATAAN KELEBIHAN PENERIMAAN DANA BPMU PROVINSI

Nomor :

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Jabatan : Kepala

Alamat :

Kabupaten/Kota :

Dengan ini menyatakan telah menerima kelebihan dana BPMU Provinsi untuk periode

tahun .... dengan rincian sebagai berikut :

No.

Jumlah Siswa Dana BPMU

yang digunakan

(Rp)

Kelebihan Dana

BPMU (Rp) Tingkat Seharusnya Jumlah

Bantuan Kelebihan

1. X

2. XI

3. XII

4. XIII

Jumlah

Kelebihan dana sebagaimana dimaksud, kami simpan pada rekening nomor :

.................. pada bank bjb kantor cabang .................. atas nama .......................

Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan tindak lanjutnya

diucapkan terima kasih.

.............................., ...................... 20...

Hormat kami,

Kepala Sekolah/Madrasah,

(nama jelas pimpinan/ditanda tangani/di cap)

Tembusan:

1. Yth. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat

2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....

Page 51: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 51

Buku Kas Umum (Format K3)

Nama Sekolah :

Desa/Kelurahan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Formulir BPMU-K3

Diisi oleh Bendahara

Disimpan di Sekolah

Jumlah

BUKU KAS UMUM

Page 52: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 52

Buku Pembantu Kas (Format K4)

Nama Sekolah :

Desa/Kelurahan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Formulir BPMU-K4

Diisi oleh Bendahara

Disimpan di Sekolah

Jumlah

BUKU PEMBANTU KAS

Bulan : ...................

Page 53: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 53

Buku Pembantu Bank (Format K5)

Nama Sekolah :

Desa/Kelurahan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Formulir BPMU-K5

Diisi oleh Bendahara

Disimpan di Sekolah

BUKU PEMBANTU BANK

Bulan : ...................

Jumlah

Page 54: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2015 54

Buku Pembantu Pajak (Format K6)

Nama Sekolah :

Desa/Kelurahan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Formulir BPMU-K6

Diisi oleh Bendahara

Disimpan di Sekolah

BUKU PEMBANTU PAJAK

Bulan : ...................

Jumlah

Penerimaan (Rp)

Tanggal No. Kode No. Bukti UraianPengeluaran

(Rp)Saldo (Rp)

Page 55: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 55

Nama Sekolah : Desa/Kelurahan : Kabupaten/Kota : Provinsi :

Pusat Provinsi Kab/Kota

I Penerimaan

II Penggunaan Dana :

Program Sekolah

1 Pengembangan Kompetensi Lulusan

1,1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal

1,2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas

1,3 Pelaksanaan Uji Coba UASBN/UN

1,4 dst....

2 Pengembangan Standar Isi

2,1 Penyusunan pembagian tugas guru dan jadwal

pelajaran

2,2 Penyusunan program tahunan

2,3 Penyusunan program semester

2,4 Penyusunan RPP, Bahan ajar, dll

2,5

3 Pengembangan Standar Proses

3,1 Kegiatan pengelolaan proses pembelajaran :

3,1,1 Pengadaan sarana penunjang (ATK)

3,1,2 Pembelian buku teks pelajaran

3,1,3 dst. ...

3,2 Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri

3,2,1 Bahan praktik

3,2,2 Laporan praktik kerja

3,2,3 Penilaian

3,3 Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

3,3,1 Formulir Pendaftaran (fotocopy, konsumsi panitia,

dll)

3,4 Penyelenggaraan kegiatan pembinaan

siswa/ekstrajkurikuler

3,4,1 Kegiatan Pramuka

3,4,2 Kegiatan PMR

3,4,3 Kegiatan Olimpiade Sains

3,4,4 Kegiatan Kesenian

3,4,5 Kegiatan Olah Raga

3,4,6 Kegiatan LKS

3,4,7 Kegiatan Pembinaan Pendidikan Karakter

3,4,8 Kegiatan Pembinaan Pendidikan kebangsaan

3,4,9 Kegiatan Pembinaan Kewirausahaan

3,4,10 Kegiatan Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba

3,4,11 Kegiatan pembinaan penanggulangan kenakalan

remaja/kriminalitas

3,4,12 dst. ...

4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

4.1 Pengembangan Profesi Guru

4.2 Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah

4.3 Pembinaan tenaga ketatausahaan

4.4 Pembinaan tenaga perpustakaan

4.5 Pembinaan Teknisi bengkel praktik

4.6 dst.

5 Pengembangan Sarana Prasarana

5,1 Pembelian peralatan pendidikan

5,1,1 Pembelian peralatan praktikum IPA

5,1,2 Pembelian peralatan praktikum IPS

5,1,3 Pembelian peralatan praktikum Bahasa

5,1,4 Pembelian peralatan komputer

5,1,5 Pembelian peralatan ringan (handtools)

5,1,6 Pembelian peralatan kesenian/olah raga

Formulir BPMU-K7

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen

BPMU Kab/Kota

BOS/BPMU

REALISASI PENGGUNAAN DANA TIAP JENIS ANGGARAN

No.

KodeUraian Kegiatan Jumlah (Rp)

TAHUN PELAJARAN : ...............PERIODE BULAN : .....s/d/. .....

Rutin

Penggunaan Dana per Sumber Dana

Bantuan Lain

Sumber

Pendapatan

Lainnya

Page 56: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 56

Pusat Provinsi Kab/Kota

5,2 Pembelaian bahan habis pakai

5,2,1 Pembelian bahan praktikum IPA

5,2,2 Pembelian bahan praktikum IPS

5,2,3 Pembelian bahan praktikum Bahasa

5,2,4 Pembelian bahan praktikum komputer

5,2,5 Pembelian bahan praktik kejuruan

5,2,6 Pembelian bahan kesenian/olah raga

5,2,7 Pembelian tinta/toner

5,3 Pemeliharaan dan Perbaikan Ringan sarana

prasarana sekolah

5,3,1 Pengecatan, perbaikan atap bocor

5,3,2 Perbaikan pintu dan jendela

5,3,3 Perbaikan meubelair

5,3,4 Perbaikan lantai

5,3,5 Perbaikan kamar mandi

5,3,6 Perbaikan papan tulis

5,3,7 Perawatan fasilitas sekolah lainnya.

6 Pengembangan Standar Pengelolaan

6,1 Penyusunan Visi Misi

6,2 Penyusunan Profil Sekolah

6,3 Penyusunan program ketatausahaan

6,4 Pengadaan sarana pendukung perkantoran

6,5 Pengembangan sistem infromasi manajemen

7 Pengembangan Standar pembiayaan

7,1 Langganan daya dan jasa lainnya

7,1,1 Listrik

7,1,2 Telepon

7,1,3 Air

7,1,4 Internet

7,1,5 Jasa lainnya

7,2 Kegiatan rumah tangga sekolah

7,2,1 Konsumsi rapat guru/pegawai

7,2,2 Konsumsi tamu

7,2,3 dst. ...

7,3 Pembayaran Honor Pendidik dan tenaga

Kependidikan

7,3,1 Honorarium Bulanan Guru Honorer

7,3,2 Honorarium Bulanan Tenaga Kependidikan Honorer

8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

8,1 Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban

8,1,1 Ulangan harian

8,1,2 ulangan umum

8,1,3 Ujian sekolah

8,1,4 dst. ...

8,2 Penyelenggaraan kegiatan Uji Kompetensi

8,2,1 Bahan ujian kompetensi

8,2,2 Pemindaian & Scorring

8,2,3 Sertifikasi kompetensi

8,2,4 dst. ...

9 Penyusunan dan Pelaporan

9,1 Konsumsi penyusunan laporan

9,2 Fotocopy dan penggandaan laporan

Sub Total Pengunaan Dana (II)

III Penggunaan Dana lainnya

1 Belanja ....

2 Belanja ....

3 Belanja ....

Sub Total Pengunaan Dana

Total Penggunaan Dana (II+III)

Sisa Dana (I-II-III)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..............................

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Ketua Pengelola, Bendahara,

……………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………

NIP. NIP. NIP.

BOS/BPMUNo.

KodeUraian Kegiatan Jumlah (Rp)

Rutin

Penggunaan Dana per Sumber Dana

Bantuan Lain

Sumber

Pendapatan

Lainnya

Page 57: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 57

Realisasi Penggunaan Dana Sesuai Peruntukan (Format K8)

Nama Sekolah : Alamat : Kabupaten/Kota : Jumlah Siswa : Jumlah Dana BPMU Diterima :

Penerimaan Pengeluaran Saldo

I Penerimaan

II Pengeluaran

A Belanja Personalia

1 Tenaga Pendidik Honorer

a Honor mengajar

b Honor pembinaan ekstrakurikuler

c Honor Wali Kelas, Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dan Kepala Lab

d Honor penyusunan naskah soal ujian semester/sekolah;

e Honor Pengawasan Ujian Sekolah;

f Honor Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah

g Honor Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru,

h Honor Panitia/Penyelenggaraan Ulangan/Ujian,

i Honor Penyusunan RPP dan Bahan Ajar.

2 Tenaga Kependidikan Honorer

B Belanja Non Personalia

1 Pelaporan, dan operasional non Personalia

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..................

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara,

…………………………… …………………………… …………………………

NIP. NIP.

Jumlah (Rp)

Jumlah (Rp)No.

KodeBelanja/Anggaran Keterangan

Formulir BPMU-K8Diisi oleh Sekolah Dikirim ke

Tim Manajemen BPMU Kab/Kota

TAHUN PELAJARAN : ...............

REALISASI PENGGUNAAN DANA BPMU MENURUT PERUNTUKAN

PERIODE BULAN : .....s/d/. .....

Page 58: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 58

LAMPIRAN

FORMAT

PELAPORAN BPMU

Page 59: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 59

Surat Pengantar Laporan (Format B2)

(Format KOP SEKOLAH)

…………,……………………..20XX

Nomor :

Lampiran :

Perihal : Laporan Penggunaan

Dana BPMU bulan ... s.d.

.... Tahun 20....

Kepada Yth. Gubernur Jawa Barat

up. Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa

Barat

di

Bandung

Kami sampaikan Laporan Penggunaan Dana Bantuan Pendidikan Menengah

Universal (BPMU) pada :

Nama Sekolah :

Alamat :

Kabupaten/Kota :

Dana BPMU yang diterima : Rp

Dana BPMU yang digunakan : Rp

Dana BPMU untuk Semester berikut : Rp

Waktu Penggunaan : Bulan .... s.d. .... 20..

dengan dokumen laporan terlampir :

1. Surat Pertanggungjawaban (Format K7b)

2. Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format B3)

3. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Kegiatan (Format K7) (dengan soft file)

4. Realisasi Penggunaan Dana Menurut Peruntukan BPMU (Format K8) (dengan

soft file)

5. Buku Kas Umum (Format K3)

6. Buku Pembantu Bank (Format K5), dilampiri Copy rekening bank;

7. Buku Pembantu Kas (Format K4), dilampiri Salinan Bukti Pembayaran Belanja

Personalia dan Salinan Bukti Pembayaran Belanja Non-Personalia

8. Buku Pembantu Pajak (Format K6) dilampiri salinan bukti pembayaran pajak

Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan

bantuannya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Kepala Sekolah/Madrasah/Ketua

Tim Pengelola BPMU,

(nama jelas pimpinan/ditanda

tangani/di cap)

Tembusan:

1. Yth. Kepala Biro Keuangan

2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....

Page 60: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 60

Surat Pertanggungjawaban (Format K7b)

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah in:

Nama :

Jabatan : Kepala SMK/SMA/MA*) ............

Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Belanja Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) telah digunakan dalam rangka

mendukung operasional sekolah sesuai dengan peruntukan yang tercantum pada Pedoman

BPMU Provinsi dan tidak untuk keperluan pribadi.

2. Realisasi Penggunaan dana Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) adalah

sebagai berikut:

No. Waktu Penerimaan

(Rp)

Penggunaan

(Rp) Saldo (Rp)

1. Bulan ......

2. Bulan ......

3. Bulan ......

4. Bulan ......

5. Bulan ......

6. Bulan ......

Jumlah (Rp)

3. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,

saya bersedia dikenakan sanksi administrasi dan/atau dituntut ganti rugi dan/atau tuntutan

lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian

surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

............, ..................................... 201....

Kepala Sekolah/Madrasah,

Materai

Rp.6.000

(nama lengkap & stempel)

Page 61: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 61

Pengantar Laporan Penggunaan BPMU (Format B4)

(Format KOP DINAS PENDIDIKAN)

…………,……………………..20XX

Nomor :

Lampiran :

Perihal : Laporan Penggunaan Dana

BPMU

Kepada Yth. Gubernur Jawa Barat

u.p. Tim Pengelola BPMU

Provinsi Jawa Barat jenjang

Dikmen

di

Bandung

Kami sampaikan Laporan Rekapitulasi Penggunaan Dana Bantuan Pendidikan

Menengah Universal (BPMU) pada :

Kabupaten/Kota*) :

Alamat :

Jumlah Sekolah/Madrasah : ..... (...) SMK Negeri dengan siswa sejumlah .... (....) orang

..... (...) SMA Negeri dengan siswa sejumlah .... (....) orang

..... (...) SMK Swasta dengan siswa sejumlah .... (....) orang

..... (...) SMA Swasta dengan siswa sejumlah .... (....) orang

..... (...) MA Negeri dengan siswa sejumlah .... (....) orang

..... (...) MA Swasta dengan siswa sejumlah .... (....) orang

Waktu Penggunaan : Bulan .... s.d. ....Tahun 20...

dengan dokumen laporan terlampir :

1. Rekapitulasi Penggunaan Dana BPMU SMK/SMA/MA (Format K9) (dengan soft file)

2. Rekapitulasi Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format K10) (dengan soft file)

3. Rekapitulasi Sekolah/Madrasah yang menolak menerima BPMU Provinsi (Format K11)

(dengan soft file)

Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan kerjasama yang

baik diucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Kepala Dinas Pendidikan/Ketua

Tim Pengelola BPMU,

(nama jelas pimpinan/ditanda

tangani/di cap)

Tembusan:

1. Yth. Kepala Biro Keuangan

2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Page 62: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 62

Rekapitulasi Penggunaan Dana BPMU SMK/SMA/MA (Format K9)

:

A1a A1b A1c A1d A1e A1f A1g A1h A1i A2 B

......................., ..................................

Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BPMU Kabupaten .....

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Keterangan :

Kode A1A s.d. B lihat Format K8

Formulir BPMU-K9

Jumlah

Kode Peruntukan Penggunaan Dana BPMU/Jumlah Penggunaan Dana BPMU ProvinsiJumlah

Diisi Tim BPMU Kab/Kota

Dikirm ke Tim BPMU Provinsi

No. Nama Sekolah/Madrasah

PERIODE BULAN : .... s/d ....TAHUN PELAJARAN : ...............

KABUPATEN/KOTA : .....................

REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL SMA/MA/SMK

Page 63: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 63

Rekapitulasi Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format K10)

Tk X Tk XI Tk XII Tk XIII Jumlah Seharusnya Diterima Kelebihan

Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BPMU Kabupaten .....

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

No. Nama Sekolah/Madrasah Keterangan

Jumlah

Jumlah Siswa Seharusnya Jumlah Bantuan (Rp)

Formulir BPMU-K10

Diisi Tim BPMU Kab/Kota

Dikirm ke Tim BPMU Provinsi

REKAPITULASI KELEBIHAN PENERIMAAN DANA BPMU SMA/MA/SMK

KABUPATEN/KOTA : .....................

TAHUN ANGGARAN .................

Page 64: 3. Pedoman BPMU 2015-c

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2015 64

Rekapitulasi Sekolah/Madrasah yang menolak menerima BPMU Provinsi (Format K11)

Ada Tidak

Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BPMU,

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Jumlah

Pernyataan Keteranga

n

REKAPITULASI SMA/SMK/MA YANG MENOLAK BPMU PROVINSI

KABUPATEN/KOTA : .....................

PERIODE BULAN : .... s/d ....TAHUN PELAJARAN : ...............

Formulir BPMU-K11

Diisi Tim BPMU Kab/Kota

Dikirm ke Tim BPMU Provinsi

Jumlah

Siswa

Jumlah Dana

BPMU (Rp)No. Nama Sekolah/Madrasah Alamat