3. konsep perancangan 3.1. konsep kreatif 3.1.1. tujuan ... · memperkenalkan bali dari segi budaya...

26
36 Universitas Kristen Petra 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan Kreatif Merancang buku entertainment concept art berdasarkan sejarah Puputan Margarana sebagai referensi untuk pelaku desain entertainment dalam membuat sebuah karya baru. Diharapkan perancangan ini juga dapat mengedukasi target audience akan sejarah perjuangan Bali dan membuat mereka tertarik untuk mengangkat sejarah perjuangan Indonesia yang lain sebagai perancangan baru. Buku ini akan berisi visualisasi dari tokoh tokoh perjuangan dari Letkol I Gusti Ngurah Rai dan anak buahnya, properti yang mereka gunakan, hingga tempat dimana peperangan terjadi. Beberapa adegan penting yang terjadi dalam Puputan Margarana akan digambarkan melalui key art. Tiap visual akan dibuat berdasarkan referensi nyata namun dengan menambahkan beberapa elemen fantasi dan budaya Bali di dalamnya sehingga diharapkan karya perancangan ini menjadi unik dan berbeda dengan perancangan lainnya. 3.1.2. Strategi Kreatif 3.1.2.1. Target Audience Buku ini akan dibuat untuk referensi karya entertainment yang ditargetkan kepada muda dewasa yang tertarik dengan sejarah juga aksi. Menikmati karya entertainment dan menyebarkannya kepada orang lain secara verbal maupun visual. Tertarik untuk mempelajari dan mendalami hal yang mereka sukai lebih lanjut. Mendalami cerita dan tiap peran yang ada hingga menerapkan tiap pesan dan nilai yang ada di dalam hiburan mereka ke dalam kehidupan sehari-hari. 3.1.2.2. Format dan Ukuran Buku Entertainment Concept Art Buku entertainment concept art akan berukuran A4 yaitu 21 cm x 29,7 cm dengan menggunakan kertas art paper 150 gram. Buku akan dicetak dengan teknik offset. Visualisasi akan dibuat dengan menggunakan media tradisional maupun

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

36 Universitas Kristen Petra

3. KONSEP PERANCANGAN

3.1. Konsep Kreatif

3.1.1. Tujuan Kreatif

Merancang buku entertainment concept art berdasarkan sejarah Puputan

Margarana sebagai referensi untuk pelaku desain entertainment dalam membuat

sebuah karya baru. Diharapkan perancangan ini juga dapat mengedukasi target

audience akan sejarah perjuangan Bali dan membuat mereka tertarik untuk

mengangkat sejarah perjuangan Indonesia yang lain sebagai perancangan baru.

Buku ini akan berisi visualisasi dari tokoh tokoh perjuangan dari Letkol I Gusti

Ngurah Rai dan anak buahnya, properti yang mereka gunakan, hingga tempat

dimana peperangan terjadi. Beberapa adegan penting yang terjadi dalam Puputan

Margarana akan digambarkan melalui key art. Tiap visual akan dibuat berdasarkan

referensi nyata namun dengan menambahkan beberapa elemen fantasi dan budaya

Bali di dalamnya sehingga diharapkan karya perancangan ini menjadi unik dan

berbeda dengan perancangan lainnya.

3.1.2. Strategi Kreatif

3.1.2.1. Target Audience

Buku ini akan dibuat untuk referensi karya entertainment yang ditargetkan

kepada muda dewasa yang tertarik dengan sejarah juga aksi. Menikmati karya

entertainment dan menyebarkannya kepada orang lain secara verbal maupun visual.

Tertarik untuk mempelajari dan mendalami hal yang mereka sukai lebih lanjut.

Mendalami cerita dan tiap peran yang ada hingga menerapkan tiap pesan dan nilai

yang ada di dalam hiburan mereka ke dalam kehidupan sehari-hari.

3.1.2.2. Format dan Ukuran Buku Entertainment Concept Art

Buku entertainment concept art akan berukuran A4 yaitu 21 cm x 29,7 cm

dengan menggunakan kertas art paper 150 gram. Buku akan dicetak dengan teknik

offset. Visualisasi akan dibuat dengan menggunakan media tradisional maupun

Page 2: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

37 Universitas Kristen Petra

digital. Adapun software yang akan digunakan adalah Adobe Photoshop dan Adobe

Illustrator.

3.1.2.3. Cover Depan dan Belakang

Cover buku akan berupa softcover full color. Visual akan menyesuaikan

dengan illustrasi yang ada di dalam dengan mengambil visual yang paling menarik.

Visual tersebut harus dapat menggambarkan isi buku secara keseluruhan. Teks yang

ada memuat nama dan judul dari buku. Kedua elemen akan di-layout dengan

dinamis dan menyenangkan.

Gambar 3.1. Referensi Desain Cover

Sumber: www.amazon.com

3.1.2.4. Isi Dalam Perancangan Buku Entertainment Concept Art

Buku ini akan dibuka dengan foreword dan akan dimulai dengan

pengenalan tentang Puputan Margarana. Setelah itu akan berisi concept art

character, property, dan environment. Character concept art akan berisi dengan

tokoh-tokoh perjuangan Puputan Margarana, NICA, dan warga Bali. Property

berisi persenjataan pasukan gerilya maupun musuh serta barang lainnya yang

membantu perjuangan. Environment concept art meliputi tempat-tempat penting

dan setting peperangan. Buku ini akan ditutup dengan key art adegan-adegan

penting. Selain visual, akan diisi juga penjelasan singkat jika diperlukan.

Page 3: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

38 Universitas Kristen Petra

3.1.2.5. Gaya Visual

Perancangan akan menggunakan gaya semi realis dengan menambahkan

elemen budaya Bali di dalamnya. Ini menyesuaikan dengan target audience yang

cenderung menyukai hal yang sederhana dan realistis. Selain itu gaya semi realis

digunakan agar perancangan ini dapat digunakan secara universal untuk segala

bentuk karya entertainment. Gaya pewarnaan akan dilakukan secara digital namun

menambahkan tekstur tradisional untuk memberi kesan human touch. Referensi

akan menggunakan data visual nyata yang ada yang akan diolah dengan

menambahkan beberapa elemen fantasi dekoratif.

Gambar 3.2. Referensi Art Style

Sumber: Noyer van Java pp. 50-51

Pakaian yang digunakan karakter tidak akan jauh dari pakaian yang

digunakan pada jaman itu. Para pejuang dan musuh akan menggunakan pakaian

tentara sedangkan para rakyat akan menggunakan pakaian adat Bali. Desain akan

menambahkan beberapa motif yang dapat menunjukkan local content khas Bali.

Desain properti juga tidak akan jauh dari referensi pada dunia nyata hanya akan

terdapat beberapa perubahan dalam visualisasi. Arsitektur dan lingkungan akan

berdasarkan dengan arsitektur khas Bali dihiasi dengan ukiran khas Bali. Local

Page 4: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

39 Universitas Kristen Petra

content ditambahkan agar selain membuat perancangan unik, juga dapat

memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung.

3.1.3. Program Kreatif

3.1.3.1. Judul Buku Perancangan

Perancangan ini akan diterbitkan dalam dua edisi yaitu dalam bahasa Inggris

dan bahasa Indonesia. Ini bertujuan agar karya ini dapat menjangkau industri

entertainment yang lebih luas. Judulnya yaitu:

a. Edisi bahasa Indonesia “Concept Art Puputan Margarana”

b. Edisi bahasa Inggris “The Concept Art of Puputan Margarana”

3.1.3.2. Sinopsis Puputan Margarana

Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah

kota Hiroshima dan Nagasaki di bom nuklir. Ini membuat pemerintahan Jepang di

Indonesia bergejolak. Pada tanggal 2 Maret 1946, dua batalyon tentara NICA

(Netherlands Indies Civil Administration) yang dikenal dengan Gajah Merah

mendarat di Bali. Mereka datang untuk menawan dan melucuti senjata tentara

Jepang. Pendaratan ini disambut dengan damai diiringi dengan tarian Bali dan suara

gamelan. Kala itu, pasukan Resimen Sunda Kecil masih di pulau Jawa sedang

meminta pertolongan senjata dan tenaga pejuang untuk perjuangan di Bali.

Perdamaian itu tidak berlangsung lama dikarenakan Belanda mulai

menyiksa dan merampas kemerdekaan rakyat Bali. Banyak rakyat maupun patriot

yang disiksa dan dieksekusi oleh Belanda. Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai kemudian

kembali ke Bali bersama pasukan dan persenjataan yang beliau dapatkan dari pulau

Jawa. Sejak itu kerap kali terjadi pertempuran kecil diantara NICA dan pejuang

Bali.

Keadaan pun semakin sulit di sisi pejuang dikarenakan banyak juga orang

Bali yang menjadi mata-mata NICA. Belum lagi persediaan makanan dan senjata

benar-benar terbatas. Tapi dengan semangat perjuangan yang membara, pejuang-

pejuang Bali banyak memenangkan pertempuran yang ada dengan taktik dan kerja

sama. Namun kekejaman NICA tidak berhenti. Banyak rakyat yang disiksa dan

tekanannya semakin kuat. Karena itu rakyat menjadi pasif akan perjuangan

Page 5: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

40 Universitas Kristen Petra

kemerdekaan. Mereka kurang mengerti politik dan gampang dipengaruhi oleh

musuh. Karena itu Letnan Kolonel Inf. I Gusti Ngurah Rai bersama DPRI (Dewan

Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil) melakukan long march ke Gunung

Agung untuk menyebarkan semangat perjuangan kepada rakyat Bali. Selain itu long

march juga bertujuan untuk mengalihkan perhatian musuh ke bagian Timur Bali

sehingga bantuan persenjataan dari Jawa dapat dilancarkan.

Kemudian Letnan Kolonel Inf. I Gusti Ngurah Rai mendapatkan surat dari

Letnan Kolonel J.B.T Konig. Surat tertulis ini mengajaknya untuk berunding akan

kelanjutan kekuasaan di Bali. Namun pada 18 Mei 1946, Ngurah Rai menolak

ajakan tersebut dengan tegas melalui surat balasan. Beliau berkata selama Belanda

masih menginjakkan kaki mereka di Bali, akan terus ada pertempuran di antara

pasukan Belanda dan pejuang Bali. Beliau membentuk pasukan Ciung Wanara dan

mengubah taktik perang biasa menjadi perang gerilya (Tirtayasa, 1994, p. 140).

Pada 20 November 1946, terjadi perang di Desa Kelaci, Kecamatan Marga,

Tabanan. Dengan menggunakan senjata rampasan, pasukan Ciung Wanara

melumpuhkan serangan musuh dari udara maupun darat. Tapi NICA terus

mengirimkan bala bantuan sehingga pasukan gerilya yang jumlahnya kalah banyak,

juga persenjataannya semakin menipis, kalah di tangan musuh. Ngurah Rai

kemudian meneriakkan perang habis-habisan yang kemudian dikenal dengan nama

perang Puputan. Namun gugurnya para pejuang bangsa di tanah Marga itu

bukannya memadamkan, malah menyulut semangat perjuangan di Bali.

Kepemimpinan Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai kemudian digantikan oleh

Made Wijayakusuma, asisten kemiliterannya. Peperangan dengan NICA tetap

berlangsung di beberapa daerah. Pada 19 Januari 1948, Indonesia mengakui NIT

(Negara Indonesia Timur) menjadi salah satu negara bagian Indonesia Serikat yang

akan dibentuk sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Tapi Belanda menggunakan

NIT sebagai boneka. Banyak pemuda gerilya yang ditampung di dalam tangsi dan

camp NICA dan dihukum. Pada 27 Desember 1949, Belanda mengakui

kemerdekaan Indonesia dan menyerahkan seluruh kedaulatannya. Tawanan-

tawanan pejuang dibebaskan perlahan-lahan atas perintah Presiden Soekarno sejak

7 Januari 1950 (Tirtayasa, 1994, p.210).

Page 6: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

41 Universitas Kristen Petra

3.1.3.3. Desain Work Pipeline

Perancangan ini lebih difokuskan pada ide visual berdasarkan sejarah

perang Puputan Margarana. Perang ini terjadi pada tahun 1946 dimana kala itu Bali

sangatlah tradisional. Persenjataan yang ada merupakan hasil rampasan pejuang

dari musuh maupun bantuan dari pemerintah pusat di Jawa. Bahkan ada senjata

yang dibuat dengan tangan menggunakan bahan-bahan bekas. Lokasi perjuangan

banyak terjadi di desa atau di tengah hutan.

a. Character Design

Letnan Kolonel Infantri I Gusti Ngurah Rai

Gambar 3.3. Referensi I Gusti Ngurah Rai

Sumber: Dokumentasi Pribadi

I Gusti Ngurah Rai lahir pada tanggal 30 Januari 1917 di desa

Canangsari. Beliau merupakan putra kedua dari I Gusti Ngurah Palung. Ngurah

Rai menempuh pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di

Malang. Lulus dari sana Beliau memasuki sekolah kader militer Prayodha Bali

di Gianyar. Sebagai komandan Tentara Keamanan Rakyat Sunda Kecil,

Ngurah Rai pergi ke Yogyakarta untuk meminta bantuan persenjataan. Di sana

Beliau dilantik menjadi komandan resimen Sunda Kecil berpangkat Letkol.

Ngurah Rai merupakan pimpinan utama perjuangan kemerdekaan di Bali. Pada

tanggal 20 November 1946, Beliau meninggal bersama pasukannya dalam

perang Puputan. Pada 9 Agustus 1975, Presiden Soeharto menganugerahkan

gelar pahlawan kepada Ngurah Rai atas perjuangannya melawan penjajah.

Page 7: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

42 Universitas Kristen Petra

Letnan Kolonel Infantri Ter Meulen

Gambar 3.4. Referensi Letkol Inf. Ter Meulen

Sumber: https://groenegraf.blogspot.com/2016/05/van-baarn-naar-bali-

gebeurtenissen-uit.html

Ter Meulen merupakan komandan utama dalam jajaran militer

NICA di Bali. Beliau merupakan rekan dari Ngurah Rai dalam lingkungan

Prayodha karena itu Beliau sangat tahu akan watak Ngurah Rai.

Warga Bali

Pada tahun 1946 warga Bali masih menggunakan pakaian tradisional.

Warga pria menggunakan kamen sebagai bawahan dan tidak menggunakan

pakaian atas. Di atas kamen akan digunakan selendang. Warga wanita juga

menggunakan pakaian yang sama hanya saja menggunakan atasan.

Gambar 3.5. Referensi Warga Bali

Sumber: (kiri) https://www.romadecade.org/pakaian-adat-bali/#!

(kanan) https://id.pinterest.com/tvgvsmelaya/old-bali-planet/?lp=true

Page 8: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

43 Universitas Kristen Petra

Pasukan Ciung Wanara

Pasukan Ciung Wanara menggunakan pakaian tentara Indonesia

pada masa itu. Ketika tidak berperang mereka menggunakan beret namun

menggunakan helm ketika bertempur. Tiap pejuang dilengkapi dengan sepatu

boots dengan sabuk berisi tempat peluru.

Gambar 3.6. Referensi Pejuang Gerilya

Sumber: (kiri) http://gardanasional.id/

(kanan) Dokumentasi Pribadi

Tentara NICA

Tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di Bali

disebut dengan pasukan Gajah Merah. Pasukan NICA juga memiliki seragam

tentaranya sendiri dengan perlengkapan helm, sabuk, dan sepatu boots.

Gambar 3.7. Referensi Tentara NICA

Sumber: (kiri) http://www.donisetyawan.com/

(kanan) djokjakarta1945.blogspot.com/

Page 9: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

44 Universitas Kristen Petra

b. Property Design

Tommy Gun

Gambar 3.8. Referensi Tommy Gun

Sumber: http://senjatamasalaludanmasasekarang.blogspot.com/2016/06/bren-

light-machine-gun.html

Tommy Gun merupakan rampasan dari serdadu Gurkha yang kalah

dalam pertempuran di Surabaya. Senjata ini diproduksi oleh Inggris dan

digunakan pejuang gerilya sebagai senjata modern.

Mauser Semi Automatic Pistol

Gambar 3.9. Referensi Mauser Semi Automatic Pistol

Sumber: https://www.rockislandauction.com/detail/75/3559/desirable-

mauser-banner-p08-luger-semiautomatic-pistol

Mauser semi automatic pistol dibuat oleh Jerman dan digunakan

oleh prajurit gerilya pada perang puputan Margarana.

Revolver

Gambar 3.10. Referensi Revolver

Sumber: http://www.collectorsfirearms.com/ruger-single-six-22-pr28103/

Revolver digunakan oleh perwira pasukan gerilya sebagai senjata

cadangan dalam perang.

Page 10: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

45 Universitas Kristen Petra

Sten Gun

Gambar 3.11. Referensi Sten Gun

Sumber: https://www.thoughtco.com/world-war-ii-sten-2361239

Sten Gun merupakan senjata rampasan dari Sekutu. Sten Gun yang

digunakan oleh prajurit gerilya adalah jenis MK II. Senjata ini merupakan salah

satu senjata mutakhir pejuang saat itu.

Bambu Runcing

Gambar 3.12. Referensi Bambu Runcing

Sumber: http://diodoremi.blogspot.com/

Bambu runcing merupakan senjata tradisional Indonesia yang juga

digunakan di Bali. Senjata ini digunakan pejuang gerilya yang merupakan

barisan terdepan pasukan.

Busur dan Panah

Gambar 3.13. Referensi Busur dan Anak Panah

Sumber: http://tentarakuno.blogspot.com/2011/11/busur-dan-anak-panah.html

Panah digunakan pejuang gerilya sebagai senjata jarak jauh. Busur

dibuat dengan kayu.

Page 11: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

46 Universitas Kristen Petra

Pedang Samurai

Gambar 3.14. Referensi Pedang Samurai

Sumber: http://wowasiknya.com/jenis-pedang-samurai/

Pedang samurai merupakan senjata tradisional pejuang gerilya yang

direbut dari Jepang.

Arisaka

Gambar 3.15. Referensi Arisaka

Sumber: https://imgur.com/gallery/RE5eW

Arisaka merupakan senapan milik Jepang yang dirampas dan

digunakan oleh pejuang gerilya.

Lee Enfield

Gambar 3.16. Referensi Lee Enfield

Sumber: https://www.westernstageprops.com/

Lee Enfield merupakan senjata bekas tentara Inggris dalam perang

dunia ke-2. Senjata ini merupakan salah satu senjata organik yang membantu

perjuangan. Tentara NICA juga menggunakan senjata ini.

Page 12: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

47 Universitas Kristen Petra

Granat Nanas

Gambar 3.17. Referensi Granat Nanas

Sumber: https://3dexport.com/3dmodel-mk-2-frag-grenade-106709.htm

Granat nanas merupakan senjata Belanda. Digunakan untuk

meledakkan jembatan dan bangunan.

Molotov

Gambar 3.18. Referensi Molotov

Sumber: https://just-cause-fan-fiction.fandom.com/wiki/Molotov_Cocktail

Molotov dibuat dari botol bekas yang diisi dengan minyak yang

mudah terbakar kemudian ditutup dengan kain. Ini adalah bom yang digunakan

oleh pejuang gerilya.

Mortir Tiang Telepon

Gambar 3.19. Referensi Mortir Tiang Telepon

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Senjata ini dinamakan mortir tiang telepon karena dibuat

menggunakan tiang telepon bekas. Walaupun sederhana, senjata ini banyak

membantu pihak gerilya merugikan pihak musuh.

Page 13: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

48 Universitas Kristen Petra

M1941 Johnson Machine Gun

Gambar 3.20. Referensi M1941 Johnson Machine Gun

Sumber: https://world-war-2.wikia.org/

M1941 Johnson merupakan salah satu dari senjata NICA yang

mutakhir. Senjata ini dapat menembak dengan sangat cepat.

c. Environment Design

Tempat

- Markas Desa Munduk Malang

Gambar 3.21. Referensi Markas Desa Munduk Malang

Sumber: (atas) https://ihategreenjello.com/

(bawah) http://www.leslikescameras.com/images/Bali-village.jpg

Page 14: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

49 Universitas Kristen Petra

Markas di Desa Munduk Malang terletak di Buleleng. Markas ini

adalah markas awal pasukan gerilya sebelum akhirnya dipindah ke Tabanan.

Referensi yang akan digunakan adalah Desa Munduk Malang yang asli dengan

bangunan rumah Bali arsitektur kuno. Rumah Bali jaman dahulu banyak dibuat

dengan tembok bambu dan atap jerami. Biasanya orang yang lebih mampu

akan memiliki rumah yang dibangun dari batu bata merah.

- Tanah Aron

Gambar 3.22. Referensi Tanah Aron

Sumber: https://simomot.com/

Tanah Aron merupakan daerah di sekitar lereng Gunung Agung dan

Gunung Batur. Daerahnya luas dan tandus. Akan digunakan referensi

perkebunan yang dekat dengan lereng gunung karena memiliki visual yang

mirip.

- Ladang Jagung Desa Kelaci

Gambar 3.23. Referensi Ladang Jagung Desa Kelaci

Sumber: http://kabarhandayani.com/tanaman-jagung-di-banyusoco-sudah-

mulai-berbuah/

Page 15: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

50 Universitas Kristen Petra

Ladang jagung di Desa Kelaci, kecamatan Marga, Tabanan ini tidak

lain adalah tempat perang Puputan Margarana Terjadi. Akan digunakan ladang

jagung sebagai referensi inti dari environment ini.

- Desa Medahan

Gambar 3.24. Refensi Desa Medahan

Sumber: https://www.balistarisland.com/tenganan-village/

Desa Medahan merupakan tempat dimana Letkol Inf. I Gusti Ngurah

Rai dan pasukannya dikepung oleh NICA karena adanya mata-mata. Akan

digunakan foto Desa Tenganan sebagai referensi untuk desa ini.

- Pura

Gambar 3.25. Referensi Pura

Sumber: https://www.wisata-bali.com/pura-luhur-watukaru.html/

Pura merupakan tempat sembahyang orang Hindu. Umat Hindu akan

menggunakan pakaian adat atau pakaian yang sopan untuk bersembahyang di

sana. Referensi yang akan digunakan adalah pura Batukaru yang terletak di

Tabanan.

Page 16: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

51 Universitas Kristen Petra

Vehicle

- Jukung

Gambar 3.26. Referensi Jukung

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pejuang menggunakan jukung nelayan ketika menyebrang dari pulau

Jawa kembali ke Bali. Jukung terbuat dari kayu ini berkapasitas dua hingga tiga

orang. Pada saat itu jukung masih digerakkan dengan tenaga angin dan tenaga

manusia.

- Mobil Jeep

Gambar 3.27. Referensi Jeep

Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Willys_Jeep_1943.jpg

Jeep merupakan mobil standar tentara NICA. Mobil ini digunakan

untuk memindahkan pasukan ataupun patroli melihat gerakan pejuang gerilya.

Page 17: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

52 Universitas Kristen Petra

- Motorboat

Gambar 3.28. Referensi Motorboat

Sumber: http://www.metalsharkboats.com/brochures/

Motorboat digunakan oleh NICA untuk melakukan patroli di laut

sekitar Bali. Motorboat digerakkan dengan tenaga mesin sehingga

kecepatannya tinggi. Perahu ini terbuat dari besi dan dilengkapi dengan senjata

mesin.

- Pesawat Piper Cub

Gambar 3.29. Referensi Piper Cub

Sumber: https://pixabay.com/p-2152734/?no_redirect

Pesawat piper cub digunakan NICA untuk melakukan patroli udara.

Patroli dilakukan untuk mengetahui posisi dan taktik pejuang gerilya.

Page 18: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

53 Universitas Kristen Petra

Makhluk Hidup

- Anjing Kampung

Gambar 3.30. Referensi Anjing Kampung

Sumber: https://anjingkita.com/artikel/1028/anjing-kintamani-bali

Anjing kampung khas Bali yang paling terkenal adalah anjing

Kintamani. Anjing jenis ini memiliki rambut yang lebat karena hidup di daerah

dingin. Anjing Kintamani yang hidup di daerah panas biasanya memiliki

rambut yang lebih tipis. Sifat yang dimiliki oleh anjing ini adalah pemberani,

tangkas, dan waspada.

- Monyet

Gambar 3.31. Referensi Monyet

Sumber: https://travelingyuk.com/wisata-monyet/22551/

Monyet di Bali merupakan monyet jenis ekor panjang. Monyet ini

sangat cepat dan lincah. Rambutnya berwarna abu kecoklatan. Mereka tinggal

di hutan-hutan Bali dan sangat dekat dengan manusia.

Page 19: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

54 Universitas Kristen Petra

- Bunga Kembang Jepun

Gambar 3.32. Referensi Bunga Kembang Jepun

Sumber: https://indoblognet.com/ada-mitos-dibalik-keelokan-bunga-kamboja/

Bunga Kembang Jepun dikenal juga dengan nama Bunga Kamboja.

Bunga ini banyak ditemui di Bali bahkan hingga menjadi ciri khasnya. Bunga

ini banyak menghiasi Pura atau rumah-rumah warga. Umat hindu

menggunakan bunga ini untuk beribadah.

d. Key Art

Jukung pasukan Bali terseret gelombang

Gambar 3.33. Referensi Perahu Terseret Gelombang

Sumber: https://www.bbc.co.uk/news/uk-england-cornwall-11481273

Karena keterbatasan kendaraan pejuang menggunakan jukung

nelayan yang berkapasitas kecil untuk menyebrangi selat Bali dari pulau Jawa.

Penyebrangan ini sangatlah berbahaya dikarenakan gelombang di sana

Page 20: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

55 Universitas Kristen Petra

sangatlah besar. Karena itu pejuang baru berangkat jam dua pagi disaat

gelombang tenang. Namun menjelang subuh angin tiba-tiba berhembus

kencang dan ombak bertambah besar. Jukung yang membaa pasukan,

perbekalan, dan persenjataan terombang-ambing terbalik. Bahkan ada perahu

pejuang yang menabrak karang raksasa (Tirtayasa, 1994, pp. 26-28).

Rapat pembentukan DPRI (Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil)

Gambar 3.34. Referensi Rapat

Sumber: https://www.identropy.com/

Rapat pembentukan DPRI dilaksanakan di markas Munduk Malang.

Rapat ini bertujuan untuk mempersatukan perjuangan yang terbelah menjadi

satu (Tirtayasa, 1994, pp. 52-53).

Markas di Desa Munduk Malang dibom dari udara

Gambar 3.35. Referensi Sawah Terbakar

Sumber: https://www.downtoearth.org.in/

Pasukan gerilya tengah beristirahat dari peperangan hingga pada

siang hari sebuah pesawat belanda menembak ke arah markas. Beberapa bom

Page 21: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

56 Universitas Kristen Petra

juga dijatuhkan sehingga pematang sawah menjadi hancur. Serangan ini

membuat markas di Desa Munduk Malang harus dipindah (Tirtayasa, 1994, pp.

64-65).

Pejuang gerilya bersembahyang

Gambar 3.36. Referensi Orang Sembahyang

Sumber: https://www.hipwee.com//

Pejuang gerilya di Bali sangatlah religius. Mereka percaya segala

tindakan mereka di bawah perlindungan Tuhan. Pejuang gerilya dominan

memeluk agama Hindu.

Pertempuran Tanah Aron

Gambar 3.37. Referensi Pertempuran Tanah Aron

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai memerintahkan pasukannya untuk

mencari posisi strategis di bukit-bukit. Terjadi baku tembak antara pasukan

gerilya dan NICA menjelang siang hari. NICA dibantu dengan mortir yang

terus menembak. Pertempuran di Tanah Aron ini berlangsung dua hari.

Walaupun persenjataan NICA jauh lebih mutakhir dan banyak, dikarenakan

Page 22: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

57 Universitas Kristen Petra

strategisnya posisi pasukan gerilya mereka dapat dikalahkan dengan telak

(Tirtayasa, 1994, pp. 124-127).

Pasukan Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai dikepung di Desa Medahan

Gambar 3.38. Referensi Pelarian

Sumber: https://www.pbshawaii.org/the-vietnam-war-the-weight-of-memory/

Pasukan gerilya beristirahat di desa Medahan. Letkol Inf. I Gusti

Ngurah Rai menyuruh rakyat untuk membeli makanan matang di desa Tejakula.

Namun mereka membawa pulang bahan mentah. Ketika mereka sibuk

memasak untuk pasukan, tentara NICA datang dan mengepung Desa Medahan.

Beberapa pasukan yang sedang bersantai ditembak mati oleh NICA. Tapi

pasukan lainnya secepat kilat menyelinap keluar dari daerah tersebut. Ternyata

rakyat yang membeli makanan tersebut adalah mata-mata NICA (Tirtayasa,

1994, pp. 136-137).

Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai gugur bersama pasukannya dalam Puputan

Margarana

Gambar 3.39. Referensi Perang Puputan Margarana

Sumber: https://www.moddb.com/

Page 23: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

58 Universitas Kristen Petra

Pada 20 November 1946 terjadi pertempuran antara pasukan Ciung

Wanara melawan NICA. Ciung Wanara melawan dengan senjata rampasan dan

mampu melumpuhkan kekuatan lawan yang menyerang dari darat maupun

udara. Namun NICA terus mengirimkan bala bantuan hingga pasukan Ciung

Wanara kalah jumlah dan persenjataan. Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai

mengeluarkan perintah perang habis-habisan yaitu perang puputan. Walaupun

secara fisik mereka hancur dikalahkan musuh, secara moril perjuangan mereka

menang dengan heroik (Tirtayasa, 1994, pp. 151-152).

Pejuang Bali tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Gambar 3.40. Referensi Battle Cry

Sumber: https://id.pinterest.com/

Di pagi hari, 20 November 1946, sebuah pesawat capung NICA

menyebarkan pamflet yang memuat berita kalahnya pasukan Ciung Wanara.

Belanda juga menyuruh pejuang kemerdekaan untuk tunduk kepada tentara

kerajaan dan berhenti berjuang sia-sia. Namun berita ini justru menyulut

semangat pejuang.

3.1.3.4. Tone dan Mood Warna

Tone dan mood warna dalam perancangan desain ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.41. Referensi Tone Warna

Sumber: http://www.creativecolorschemes.com/

Page 24: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

59 Universitas Kristen Petra

Warna di atas akan digunakan untuk mendukung desain terutama dalam

penggambaran key art untuk menciptakan feel perjuangan kepada target audience.

Warna yang akan digunakan cenderung suram namun mengandung warna hangat.

Ini untuk menggambarkan semangat perjuangan kemerdekaan di tengah tragedi

penjajahan. Selain itu warna di atas dipilih untuk menciptakan kesan masa lalu.

3.1.3.5. Tipografi

Tipografi yang akan digunakan dalam buku perancangan ini adalah Trashed

untuk penulisan judul buku, Type Wrong akan digunakan untuk judul bab, sub-

judul maupun penjelasan di dalam buku. Impact Label akan digunakan sebagai

beberapa sub-judul dekoratif di dalam layout buku.

TRASHED

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Type Wrong

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789!@#$%^&*()_+=|\{}[]:;”.,<>?/

IMPACT LABEL

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789!@#$%^&*()_+=\:;”.,<>?/

3.1.4. Biaya Kreatif

Biaya pengerjaan:

Desain Grafis / Layout

Elemen grafis dan layout = Rp 3.000.000,-

Illustrasi

Gambar visual = Rp 9.000.000,-

Total = Rp 12.000.000,-

Page 25: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

60 Universitas Kristen Petra

Biaya cetak isi buku:

Ukuran buku : 21x29,7cm (A4)

Format : 2 sisi landscape full color

Halaman : 60 halaman

Teknik cetak : Offset

4 rim : 1000 eksemplar buku

1 rim art paper 150gram = Rp 200.000,-

1000 eksemplar : 4 rim x Rp 200.000,- = Rp 800.000,-

Plat film : 4 x 4 warna x Rp 200.000,- = Rp 3.200.000,-

Ongkos cetak : 1000 eksemplar x Rp 715,- = Rp 715.000,-

Total = Rp 4.915.000,-

Biaya cetak cover:

Softcover = Rp 5.000,-

1000 eksemplar : 1000 x Rp 5.000,- = Rp 5.000.000,-

Biaya pemotongan buku:

1000 eksemplar : 1000 x Rp 25,- = Rp 25.000,-

Biaya cetak merchandise:

Tiap buku mendapatkan satu buah pembatas buku

Pembatas buku x 1000 buah = Rp 800.000,-

Biaya cetak kepentingan promosi:

Poster A2 = Rp 1.500.000,-

Poster A3 = Rp 500.000,-

Total = Rp 2.000.000,-

Page 26: 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul

61 Universitas Kristen Petra

Rincian total biaya:

Biaya cetak isi buku = Rp 4.915.000,-

Biaya cetak cover = Rp 5.000.000,-

Biaya pemotongan buku = Rp 25.000,-

Biaya cetak merchandise = Rp 800.000,-

Biaya cetak kepentingan promosi = Rp 2.000.000,-

Total = Rp 12.740.000,-

Biaya total per buku:

Rp 12.740.000 : 1000 = Rp 12.740,-/eksemplar