3. klasifikasi pencemar.pptx

Upload: ria-nurafrianty

Post on 04-Mar-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

PENGELOLAANPENCEMARAN UDARAKlasifikasi Pencemar

Indah NirthaSumber Pencemar UdaraSecara umum penyebab pencemaran udara ada 4 macam, yaitu :

a. Faktor Internal (secara alamiah), contoh :Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi, berikut gas-gas vulkanik Proses pembusukan sampah organik dan lain-lain.

b.Faktor Eksternal (karena ulah manusia), contoh :1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil.2 . Debu / serbuk dari kegiatan industri.3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.

Sumber BergerakSumber pencemar udara bergerak dapat dikelompokkan menjadi: Kendaraan bermotor, Pesawat terbang Kereta api dan KapalSumber tidak bergerak (menetap) Yang termasuk sumber pencemar dari bahan bakar bersumber menetap adalah pembakaran beberapa jenis bahan bakar yang diemisikan pada suatu lokasi yang tetap.

Bahan bakar tersebut terdiri atas batu bara, minyak bakar, gas alam, dan kayu.

Bahan Pencemar UdaraBahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Polutan Primer Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu dan dapat berupa: Polutan gas terdiri dari CO, CO2, SO, NO, Amoniak, Klorin, HCl, HC.

Partikel Partikel dalam atmosfer mempunyai karakteristik spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses dispersi (proses menyemprot/(spraying) maupun proses erosi bahan tertentu. Asap (smoke) seringkali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat (paticulate matter), uap (fumes), gas dan kabut (mist).2. Polutan Sekunder Menurut (Mukono, 2005), polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia, sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, dan Formaldehida.

Bahan Pencemar UdaraBahan pencemar udaraada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:Gas karbon monoksida, COGas-gas nitrogen oksida, NOGas hidrokarbon, CHGas belerang oksida, SOPartikulat-partikulat (padat dan cair)

a. Karbon MonoksidaKarbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192 C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.

b. Nitrogen OksidaGas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara.

Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas. c. HidrokarbonSumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuhtumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer.

d. Belerang OksidaGas belerang dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawasenyawa yang mengandung unsur belerang. Gas belerang dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.

e. PartikulatYang dimaksud dengan partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat padat dan tetes-tetes air.

Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan bahan pencemar udara yang sangat berbahaya.

Gangguan yang Ditimbulkan oleh Pencemar UdaraNoBahan PencemarGangguan yang Ditimbulkan1Karbon MonoksidaKapasitas angkut O2darah menurunGangguan janin dalam kandungan.2Nitrogen OksidaGangguan pembuluh darah jantung.Fungsi panca indera berkurang.Penyakit paru (emphysema).Penyakit pembuluh darah jantung.NoBahan PencemarGangguan yang Ditimbulkan3Belerang Oksida Radang ginjal kronis.Bronchitis.Gangguan sensotik & pernafasan.Kerusakan bangunan (korosi).Gejala penyakit jantung.Kerusakan bangunan (korosi).Pandangan kabur.4Hidro Karbon (HC)ritasi mata dan pernafasan5PartikelPengurangan penglihatanPengotoran bangunan dan makananIritasi saluran pernafasan (ISPA)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas UdaraBeberapa keadaan cuaca yang dapat mempengaruhi kualiatas udara Suhu Suhu udara dapat mempengaruhi konsentrasi pencemar udara. Suhu udara yang tinggi menyebabkan udara makin renggang sehingga konsentrasi pencemar menjadi makin rendah. Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat sehingga konsentrasi pencemar di udara tampaknya makin tinggi.

KelembabanKelembapan udara dapat mempengaruhi konsentrasi pencemar di udara. Pada kelembapan yang tinggi maka kadar uap air di udara dapat bereaksi dengan pencemar udara, menjadi zat lain yang tak berbahaya atau menjadi pencemar sekunder.

3. Tekanan Udara Tekanan udara dapat mempercepat atau menghambat terjadinya suatu reaksi kimia antara pencemar dengan zat pencemar diudara atau zat-zat yang ada di udara, sehingga pencemar udara dapat bertambah maupun berkurang4. Angin Angin adalah udara yang bergerak. Akibat pergerakan udara maka akan terjadi suatu proses penyebaran sehingga dapat mengakibatkan pengenceran dari bahan pencemaran udara, sehingga kadar suatu pencemar pada jarak tertentu sumber akan mempunyai kadar yang berbeda. Demikian juga halnya dengan arah dan kecepatan angin dapat mempengaruhi kadar bahan pencemar setempat.

5. Sinar Matahari Sinar matahari juga mempengaruhi kadar pencemar udara, karena dengan adanya sinar matahari tersebut maka beberapa pencemar di udara dapat dipercepat atau diperlambat reaksinya dengan zat-zat lain di udara sehingga sehingga kadarnya dapat berbeda menurut banyaknya sinar matahari yang menyinari bumi. Demikian juga halnya mengenai banyaknya panas matahari yang sampai ke bumi, yang dapat mempengaruhi kadar pencemar udara.

6. Curah Hujan Curah hujan yang merupakan suatu partikel air di udara yang bergerak dari atas jatu ke bumi, dapat menyerap pencemar gas tertentu kedalam partikel air, serta dapat menangkap partikel debu baik yang inert maupun partikel debu yang lain, menempel pada partikel air dan di bawa jatuh ke bumi. Dengan demikian pencemar dalam bentuk partikel dapat berkurang konsentrasinya akibat jatuhnya hujan.