3. hasil penelitian 3.1. jenis mikroorganismerepository.unika.ac.id/15317/4/13.70.0170 anna paramita...
TRANSCRIPT
20
3. HASIL PENELITIAN
3.1. Jenis Mikroorganisme
Tabel 2. Hasil identifikasi Bakteri Asam Asetat pada kultur Kombucha
No Sumber Media +
Pewarnaan Gambar
Jenis
Mikroorgan-
isme
Keterangan
1 Kultur
Scoby
Media NA
+
Indikator
Methyl
Red Blue
Bakteri Asam
Asetat
Menghasilk
-an warna
biru pada
koloni
Kultur
Scoby
Pewarnaan
Gram
Perbesaran 10x100
Bakteri Asam
Asetat
Bentuk sel
coccus
Gram
Negatif
2 Kultur
Scoby
Media
MRSA
Yeast -
21
Kultur
Scoby
Pewarnaan
Sederhana
Perbesaran 10x100
Mikroskopik
Sel Yeast
Bentuk sel
eclips
3 Kombuc-
ha
Media
MRSA +
1% Caco3
Bakteri Asam
Laktat
Koloni
bakteri
asam laktat
membentuk
zona bening
Kultur
Scoby
Pewarnaan
Gram
Perbesaran 10x100
Mikroskopik
Sel Bakteri
Asam Laktat
Bentuk sel
bal dari
starter
kombucha
berbentuk
basil dan
coccus.
22
Kombuc-
ha
Pewarnaan
Gram
Perbesaran 10x100
Mikroskopik
Sel Bakteri
Asam Laktat
Bentuk sel
coccus dan
basil.
Gram
positif.
Stock
Isolat
A22
Pewarnaan
Gram
Perbesaran 10x100
Lactobacillus
Pentosus
Bentuk sel
bal dari
isolat A22
berbentuk
basil.
Pada Tabel tersebut pada kultur Kombucha yang digunakan terdapat bakteri asam asetat
yang terlihat dari hasil plating bakteri yang menghasilkan perubahan warna pada media
telah di beri indikator asam yakni Methyl red blue. Selain itu dengan pengujian gram,
ditunjukan bahwa sel yang terlihat menghasilkan warna merah yang termasuk dalam
gram negatif yang menjadi salah satu ciri dari bakteri asam asetat. Dari hasil
mikroskopik terlihat bentuk sel bakteri asam asetat berbentuk coccus. Yeast pada
kombucha setelah dilakukan pengamatan secara mikroskopik yang sebelumnya
dilakukan pewarnaan sederhana untuk melihat bentuk selnya, yeast memiliki bentuk sel
eclips. BAL dapat dilihat dari hasil mikroskopik yang menunjukan bahwa sel bakteri
berwarna ungu dan bentuk sel yang terlihat kultur campuran A22 dan starter kombucha
berbentuk coccus dan basil.
23
3.2. Kepadatan Sel
Tabel 3. Hasil Kepadatan Sel Kombucha Selama Fermentasi (A660
)
Hari ke- Konsentrasi teh putih (w/v)
0,3% 0,5% 0,7%
0 0.0453±0.01 0.05263±0.01 0.0416±0.00
2 0.0588±0.01 0.0564±0.01 0.1746±0.04
4 0.0502±0.03 0.0929±0.01 0.1442±0.03
6 0.0833±0.00 0.1425±0.01 0.1337±0.04
8 0.1019±0.00 0.0908±0.01 0.1340±0.01
10 0.1041±0.00 0.1391±0.00 0.1990±0.06
12 0.1099±0.00 0.0891±0.02 0.0857±0.00
14 0.1553±0.00 0.1172±0.01 0.1202±0.01
Keterangan:
Persamaan matematika 0.3% : Y = 0.000x3 - 0,004x2 + 0.027x - 0.039; R2: 0.827
0.5% : Y = 0.000x3 - 0,002x2 + 0.019x - 0.043; R2:0.582
0.7% : Y = 0.000x3 - 0.005x2 + 0.043x - 0.059; R2: 0.530
Gambar 1. Kepadatan Sel Selama Fermentasi Kombucha
Berasarkan Tabel 3 dan Gambar 1. Kepadatan sel pada konsentrasi 0.3% meningkat dari
awal fermentasi hingga akhir fermentasi. Sedangkan pada konsentrasi 0.5% pada hari ke
0 – 6 fermentasi kepadatan sel mengalami peningkatan, hanya saja hari ke 8 – 14
fermentasi kepadatan sel mengalami fluktuasi. Pada konsentrasi 0.7% kepadatan sel
mneingkat hanya sampai hari ke 4 dan menurun hingga akhir fermentasi.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0 2 4 6 8 10 12 14
Ke
pa
da
tan
Se
l (A
66
0)
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
24
Keterangan:
Persamaan garis 0.3% : Y = 2.57E-05x3 - 0,000x2 + 0.006x - 0.044
0.5% : Y = 3.77E-05x3 - 0,002x2 + 0.019x - 0.043
0.7% : Y = 0.000x3 - 0.006x2 + 0.043x - 0.061
Gambar 2. Pendekatan Persamaan Polinomial Kepadatan Sel Selama Fermentasi
Pada Gambar 2. diketahui kepadatan sel secara matematik bahwa pada perlakuan 0,3%
jumlah sel selama fermentasi mengalami peningkatan. Pada perlakuan 0.5% jumlah sel
meningkat hingga hari ke 8 dan mengalami penurunan hingga hari terakhir fermentasi,
hanya saja penurunan tidak besar. Sedangkan pada perlakuan 0.7% terjadi peningkatan
hanya sampai
Keterangan:
Persamaan garis 0.3% : Y = 3(2.57E-05x2 ) - 2(0,00x) + 0.006; 0.5% : Y = 3(3.77E-05x2 ) - 2(0,002x) + 0.019; 0.7% : Y = 3(0.000x2) – 2(0.006x ) +
0.043
Gambar 3. Derivat Pertama (Kecepatan Perubahan) Kepadatan Sel Selama Fermentasi
-0.6
-0.5
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0 2 4 6 8 10 12 14
Kep
adat
an S
el (
A6
60)
0.30%
0.50%
0.70%
-0.14
-0.12
-0.1
-0.08
-0.06
-0.04
-0.02
0
0.02
0.04
0.06
0 2 4 6 8 10 12 14
Kep
adat
an S
el (
A6
60)
0.30%
0.50%
0.70%
25
Berdasarkan Gambar 3. Kecepatan Perubahan kepadatan sel pada perlakuan 0.3%
mengalami peningkatan hingga akhir fermentasi. Perubahan kepadatan sel pada
perlakuan 0.5% pada hari ke 0 – 6 terjadi perubahan yang signifikan sedangkan pada
hari ke 8 -14 perubahan kepadatan sel cenderung stabil. Sedangkan pada perlakuan
0.7% kepadatan sel selama fermentasi mengalami penurunan hingga akhir fermentasi.
Keterangan:
Persamaan garis 0.3% : Y = 6(2.57E-05x ) - 2(0,00); 0.5% : Y = 6(3.77E-050x ) - 2(0,002); 0.7% : Y = 6(0.000x) – 2(0.006 ) Gambar 4. Derivat Kedua (Percepatan Perubahan) Kepadatan Sel Selama Fermentasi
Kombucha
Dari Gambar 4. Percepatan perubahan paling cepat pada perlakuan 0.3% hanya
percepatan perubahan tidak terlalu besar. Pada perlakuan 0.5% perubahan sedikit lambat
hanya saja percepatan perubahannya per harinya selama fermentasi mengalami
perubahan yang cukup besar. Sedangkan pada perlakuan 0.7% selama fermentasi
percepatan perubahan kepadatan sel stabil.
-0.014
-0.012
-0.01
-0.008
-0.006
-0.004
-0.002
0
0.002
0.004
0 2 4 6 8 10 12 14
kep
adat
an S
el (
A66
0)
0.30%
0.50%
0.70%
26
3.3. Total Bakteri Asam Laktat
Tabel 4. Hasil Total BAL Pada Kombucha Selama 14 Hari Fermentasi (log cfu/ml)
Hari
ke-
Konsentrasi teh putih (w/v)
0.3% 0.5% 0.7%
0 10.38±0.04 10.26±0.14 10.17±0.16
2 10.17±0.07 10.36±0.01 10.05±0.20
4 10.25±0.81 10.13±0.08 9.54±0.10
6 10.05±0.10 10.12±0.13 9.54±0.17
8 11.45±0.14 12.12±0.16 12.09±0.21
10 11.71±0.06 12.00±0.06 12.20±0.16
12 12.09±0.17 12.22±0.03 12.15±0.11
14 11.80±0.11 12.29±0.09 12.17±0.06
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = - 0.035x3 +0,505x2 – 1.755x + 11.26; R2 : 0.920
0.5% : Y = - 0.036x3 +0,503x2 – 1.638x +11,55; R2 : 0.863 0.7% :Y= -0.057x3+0,803X2 – 2.808x + 12.40; R2 : 0.843
Gambar 5. Total BAL Pada Kombucha Selama Fermentasi
Pada Tabel 4 dan Gambar 5. Total BAL selama fermentasi mengalami peningkatan
hingga akhir fermentasi. Pada hari ke 0 – 6 fermentasi total BAL relatif stabil pada
ketiga konsentrasi, hanya saja pada hari ke 6 – 8 mengalami peningkatan yang
signifikan. Pada hari ke 8 – 14 total BAL mengalami kestabilan kembali.
0.00
3.00
6.00
9.00
12.00
0 2 4 6 8 10 12 14
log
cfu
/ml
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
27
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = - 0.004x3 +0,1x2 – 0.425x + 10.48
0.5% : Y = - 0.005x3 +0,099x2 – 0.37x +10.386
0.7% : Y = -0.007x3 +0.158x2 – 0.687x + 10.346
Gambar 6. Pendekatan Persamaan Polinomial Total Bal Selama Fermentasi
Dari gambar diatas, total BAL secara matematik selama fermentasi dari hari ke 0 – 4
mengalami sedikit penurunan. Penurunan yang paling terlihat pasa perlakuan
konsentrasi teh putih 0.7%. Pada hari ke 6 – 12, total BAL mengalami peningkatan yang
cukup signifikan hanya saja pada perlakuan 0,5% peningkatan tidak terlalu besar,
sedangkan perlakuan 0.3% memiliki peningkatan paling besar.
Keterangan:
Persamaan garis 0.3% : Y = - 0.012x2 +0,2x – 0.425; 0.5% : Y = - 0.015x2 +0,198x – 0.37; 0.7% : Y = -0.021x2 +0.316x – 0.687
Gambar 7. Derivat Pertama (Kecepatan Perubahan) Total Bal Selama Fermentasi/Hari
0
2
4
6
8
10
12
14
0 2 4 6 8 10 12 14
Log
cfu
/ml
lama fermentasi
0.30%
0.50%
0.70%
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
0 2 4 6 8 10 12 14
log
cfu
/ml
lama fermentasi
0.70%
0.50%
0.30%
28
Pada Gambar 7. Hasil turunan diketahui kecepatan perubahan selama fermentasi
kombucha dengan perlakuan 0,7% memiliki kecepatan perubahan total BAL yang
paling besar. Sedangkan 0,3% memiliki kecepatan perubahan total BAL paling rendah.
Pada hari ke 2 fermentasi kecepatan perubahan total BAL dari ketiga perlakuan relatif
sama. Hari ke 2 – 4 fermentasi perubahan total BAL dari ketiga perlakuan mulai
berbeda.
Keterangan: Persamaan garis 0.3% : Y = - 0.024x +0,2; 0.5% : Y = - 0.03x +0,198; 0.7% : Y = -0.042x +0.316
Gambar 8. Derivat kedua (percepatan perubahan) total BAL selama fermentasi
Berdasarkan grafik hasil turunan kedua, percepatan perubahan pada awal fermentasi di
hari ke 0 – 6 fermentasi paling besar pada perlakuan konsentrasi teh 0.7% diikuti
perlakuan 0.5% dan 0.3%. sedangkan di akhir fermentasi pada hari ke 8 -14 percepatan
pada konsentrasi 0.7% memiliki percepatan yang paling lambat sedangkan pada
perlakuan 0.3% hanya sedikit melambat.
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 2 4 6 8 10 12 14
log
cfu
/ml
lama fermentasi
0.70%
0.50%
0.30%
29
3.4. Aktivitas Antioksidan
Tabel 5. Hasil Aktivitas Antioksidan Pada Kombucha Selama Fermentasi (%)
Hari ke Konsentrasi teh putih (w/v)
0,3% 0,5% 0,7%
0 52.48 ±1.26 68.54±1.22 75.88±0.33
2 73.60±1.61 89.89±0.27 90.35±0.95
4 87.16±0.35 92.43±0.42 93.59±0.32
6 87.52±0.76 91.95±0.61 94.39±0.36
8 77.70±1.48 83.77±0.88 92.61±0.74
10 79.94±0.65 87.57±0.53 92.58±0.32
12 81.77±6.03 87.40±4.67 89.38±6.95
14 86.55±0.95 93.83±0.06 96.90±0.26
Keterangan: Persamaan garis
0.3% : Y = 0.007X3 -0,108X2 + 0.503X + 0,118; R2 : 0.959
0.5% : Y= 0.006X3 -0,090X2 + 0.395X + 0,589; R2 : 0.907
0.7% : Y= 0.004X3 -0,062X2 + 0.286X + 0,534; R2: 0.967
Gambar 9. Aktivitas Antioksidan Kombucha Selama Fermentasi
Dari Tabel 5 dan Gambar 9. Aktivitas antioksidan dari ketiga konsentrasi mengalami
peningkatan hingga akhir fermentasi. Aktivitas antioksidan paling besar pada
konsentrasi 0.7% diikuti 0.5% dan paling rendah 0.3%. Pada hari ke 0 – 4 mengalami
peningkatan aktivitas antioksidan kemudian mengalami sedikit penurunan. Pada hari ke
8 -14 mengalami peningkatan kembali aktivitas antioksidan.
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
0 2 4 6 8 10 12 14
akti
vita
s an
tio
ksid
an
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
30
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = 0.001X3 -0,022X2 + 0.155X + 0,521; 0.5% : Y = 0.001X3 -0,018X2 + 0.116X + 0,701; 0.7% : Y = 0.001X3 -0,012X2 + 0.087X + 0,763
Gambar 10. Pendekatan Persamaan Polinomial Aktivitas Antioksidan Selama
Fermentasi
Pada Gambar 10. Aktivitas antioksidan pada perlakuan 0,7% paling signifikan di hari
ke 8 – 14, sedangkan diawal fermentasi perubahan aktivitas antioksidan relatif stabil
atau sedikit. Sedangkan pada 0,5% tidak terjadi perubahan aktivitas antioksidan di awal
fermentasi, namun dihari ke 8 – 14 fermentasi mengalami perubahan peningkatan
aktivitas antioksidan yang cukup signifikan. Pada perlakuan 0,3% perbuahan paling
besar di hari ke 0 - 4 dan di hari – hari berikutnya perubahan aktivitas antioksidan relatif
sama.
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 2 4 6 8 10 12 14
akti
vita
s an
tio
ksid
an
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
31
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y =3(0.001X2 ) – 2(0,022X) + 0.155; 0.5% : Y = 3(0.001X2) – 2(0,018X) + 0.116; 0.7% : Y = 3(0.0012) – 2(0,012X) + 0.087X
Gambar 11. Derivat Pertama (Kecepatan Perubahan) Aktivitas Antioksidan Per Hari
Bedasarkan Gambar 11. Dari hasil turunan pertama diawal fermentasi kecepatan
perubahan aktivitas antioksidan per harinya pada perlakuan 0,3% paling besar diikuti
dengan 0,5% dan 0,7%. Pada hari ke 6 – 14, kecepatan perubahan aktivitas antioksidan
tiap harinya paling besar pada perlakuan 0,7% kemudian diikuti dengan 0,5% dan 0,3%,
namun pada perlakuan 0,7% perubahan dimulai dihari ke 4.
Keterangan: Persamaan garis
0.3% : Y =6(0.001X ) – 2(0,022); 0.5% : Y = 6(0.001X) – 2(0,018); 0.7% : Y = 6(0.001X) – 2(0,012 )
Gambar 12. Derivat Kedua (Percepatan Perubahan) Aktivitas Antioksidan
-0.05
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0 2 4 6 8 10 12 14
akt
ivit
as
an
tiks
ida
n
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
-0.06
-0.04
-0.02
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0 2 4 6 8 10 12 14
akti
vita
s an
tio
ksid
an
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
32
Pada Gambar 12, pada turunan kedua diketahui bahwa percepatan perubahan aktivitas
antioksidan selama fermentasi paling cepat pada perlakuan 0,7% diikuti dengan 0,5%
dan 0,3%. Namun percepatan perubahan aktivitas antioksidan pada perlakuan 0,3% dan
0,5% tidak terlalu jauh jaraknya, sedangkan pada 0,7% memiliki jarak percepatan paling
tinggi.
3.5. Total Kuersetin
Tabel 6. Kandungan kuersetin selama fermentasi Kombucha (mg/L)
Hari ke- Konsentrasi teh putih (w/v)
0,3% 0,5% 0,7%
0 3.02 ± 2.84 3.31 ± 1.59 3.47 ± 0.75
2 3.14 ± 0.61 3.75± 10.48 3.71 ± 7.73
4 2.23 ± 0.95 2.36 ± 0.15 2.38 ± 0.50
6 1.98 ± 0.30 1.93 ±0.44 2.03 ± 0.50
8 2.55 ± 4.27 2.40± 2.17 2.59 ± 3.95
10 3.11 ± 1.93 3.16± 0.15 3.37 ± 0.46
12 3.38 ± 2.57 4.34± 3.67 4.24 ± 1.97
14 3.95 ± 3.19 4.96 ± 2.85 4.80± 1.34
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = 0.099X2 -0,763X + 3,825; R2 : 0.822 0.5% : Y = 0.165X2 -1.282X + 4,826; R2 : 0.839
0.7%: Y = 0.151X2 – 1,183X + 4,775; R2 : 0.840
Gambar 13. Kandungan Kuersetin Pada Kombucha Selama Fermentasi
Bedasarkan Tabel 6 dan Gambar 13, pada perlakuan 0,5% dihari ke 0 - 2 total kuersetin
mengalami peningkatan dan penurunan hingga hari ke 6. Sedangkan pada perlakuan
0
1
2
3
4
5
6
0 2 4 6 8 10 12 14
kuer
seti
n (
mg/
L)
lama fermentasi
0.30%
0.50%
0.70%
33
0,3% dan 0,7% total kuersetin dihari ke 0 -2 relatif stabil dan menurun hingga hari ke 6.
Pada hari ke 8 – 14 total kuersetin mengalami peningkatan yang signifikan, namun pada
hari ke 10 -14 pada 0,3% total kuersetin peningkatannya lebih rendah dari perlakuan
lainnya.
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = 0.025X2 -0,282X + 3,161; 0.5% : Y = 0.041X2 -0.476X + 3.71; 0.7% : Y = 0.038X2 – 0.44X + 3,744
Gambar 14. Pendekatan Persamaan Polinomial Kandungan Kuersetin Selama
Fermentasi
Pada Gambar 14. Kadungan kuersetin secara matematik pada hari ke 0 – 4
mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada hari ke 4 - 8 kandungan kuersetin
relatif stabil dan di hari ke 10 – 14 kandungan kuersetin mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Kandungan kuersetin pada perlakuan 0,7% dan 0,5% relatif
sama sedangkan kandungan kuersetin pada 0,3% paling kecil.
0
1
2
3
4
5
6
0 2 4 6 8 10 12 14
kuer
seti
n (
mg/
L)
lama fermentasi
0.30%
0.50%
0.70%
34
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = 2(0.025X) -0,282; 0.5% : Y = 2(0.041X) -0.476; 0.7% : Y =2(0.038X) – 0.44
Gambar 15. Derivat Pertama (Kecepatan Perubahan) Kandungan Kuersetin Selama
Fermentasi
Berdasarkan Gambar 15. Kecepatan perubahan kandungan kuersetin pada perlakuan
0,3% di hari ke 0 - 4 paling cepat dibandingkan dengan perlakuan 0,5% dan 0,7%.
Namun di hari ke 6 – 1 perubahan kandungan kuersetin pada 0,5% dan 0,7% mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Sedangkan pada 0,3% mengalami peningkatan
namun tidak terlalu signifikan .
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = 2(0.025) ; 0.5% : Y = 2(0.041); 0.7% : Y =2(0.038)
Gambar 16. Derivat Kedua (Percepatan Perubahan) Kandungan Kuersetin Selama Fermentasi
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 2 4 6 8 10 12 14
kuer
seti
n (
mg/
L)
lama fermentasi
0.30%
0.50%
0.70%
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0 2 4 6 8 10 12 14
kan
du
nga
n k
uer
seti
n (
mg/
L)
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
35
Pada Gambar 16. Percepatan perubahan kandunga kuersetin selama fermentasi dari
ketiga perlakuan 0,3%, 0,5% dan 0,7% stabil. Hanya saja percepatan perubahan paling
besar pada perlakuan 0,5% dan paling rendah pada perlakuan 0,3%.
3.6. Potensi probiotik
Tabel 7. Jumlah Sel BAL dalam Uji Potensi Probiotik Kombucha Berbasis Teh Putih
Perlakuan pH Konsentrasi teh putih (w/v)
0,3% 0,5% 0,7%
Ketahanan pH
Rendah
2 8.38±0.078b 8.24±0.242
a 7.70±0.150
a
2.5 8.22±0.172b 8.21±0.208
b 7.57±1.00
a
3 8.43±0.283a 8.39±0.106
a 7.90±0.792
a
Garam Empedu
8.03±0.978b 7.71±0.019
a 7.95±0.056
b
Keterangan : kombucha pada fermentasi hari ke 14
Gambar 17. Potensi Probiotik (Ketahanan Pada Ph Rendah Pada pH 2, pH 2.5, pH 3
dan Ketahanan Pada Garam Empedu) Kombucha Teh Putih
Bedasarkan Tabel 7 dan Gambar 17. Potensi probiotik diketahui bahwa BAL pada
ketiga perlakuan ketahanan pada pH rendah paling baik pada pH 3 dan paling rendah
pada pH 2,5. Sedangkan pada kemampuan garam empedu BAL dengan perlakuan 0,3%
memiliki kemampuan bertahan paling besar dan perlakuan 0,7% juga memiliki
kemampuan bertahan pada garam empedu yang cukup besar. Sedangkan pada perlakuan
0,5% kemampuan terhadap garam empedu paling rendah.
7
7.2
7.4
7.6
7.8
8
8.2
8.4
8.6
pH 2 pH 2.5 pH 3 Empedu
log
cfu
/ml
Kemampuan Probiotik
0.30%
0.50%
0.70%
36
3.7. Perubahan Kimia (pH) Selama Fermentasi Kombucha
Tabel 8. Hasil Perubahan Kimia (pH) Selama Fermentasi Kombucha
Hari ke- Konsentrasi teh putih (w/v)
0,3% 0,5% 0,7%
0 3.90±0.00 3.76±0.00 3.76±0.01
2 3.62±0.01 3.50±0.01 3.59±0.01
4 3.41±0.01 3.38±0.00 3.41±0.01
6 3.19±0.00 3.14±0.01 3.24±0.01
8 3.14±0.01 3.13±0.00 3.18±0.01
10 3.05±0.01 3.04±0.00 3.11±0.01
12 3.03±0.00 3.00±0.01 3.05±0.01
14 2.99±0.01 3.01±0.01 2.98±0.00
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = -0.46 ln(x) + 3,904 ;R2 : 0.986 0.5% : Y = -0.38 ln(x) + 3,754; R2 : 0.976
0.7% : Y = -0.38 ln(x) + 3,802; R2 : 0.986
Gambar 18. Perubahan Kimia (pH) Kombucha Selama Fermentasi
Berdasarkan hasil Tabel 8 dan Gambar 18, diketahui bahwa pH selama fermentasi
kombucha berbasis teh putih pada ketiga perlakukan mengalami penuruan dari hari ke 0
hingga hari ke 14. Penurunan pH dari tiap perlakuan pada hari ke 0 hingga hari ke 6
cukup signifikan, sedangkan pada hari ke 8 hingga hari ke 14 penurunan pH tidak
terlalu signifikan. Perubahan pH dari tiap perlakuan tidak jauh berbeda, hanya saja pada
awal fermentasi pH pada perlakuan 0,3% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan
yang lain. Pada akhir fermentasi pH kombucha dari ketiga perlakuan berkisar pada pH
3,00.
2.5
2.75
3
3.25
3.5
3.75
4
0 2 4 6 8 10 12 14
nila
i pH
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
37
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = -0.336 ln(x) + 3,847; 0.5% : Y = -0.274 ln(x) + 3,697 ; 0.7% : Y = -0.312 ln(x) + 3,818
Gambar 19. Pendekatan Persamaan Logaritma Perubahan Kimia (pH) Kombucha
Selama Fermentasi
Dari Gambar 19. pH selama fermentasi dari ketiga perlakuan tersebut relatif sama.
Perubahan pH pada hari ke 2 hingga hari ke 8 cukup signifikan yakni dari pH 3,5 – 3,0;
sedangkan perubahan pH dari hari ke 10 hingga ke 14 relatif tidak terjadi perubahan
yakni berkisar pada pH 3,0.
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = -0.336/x; 0.5% : Y = -0.274 /x ; 0.7% : Y = -0.312 /x
Gambar 20. Derivat Pertama (Kecepatan Perubahan) pH Kombucha
2.5
2.75
3
3.25
3.5
3.75
4
0 2 4 6 8 10 12 14
nila
i pH
lama fermentasi (Hari)
0.30%
0.50%
0.70%
-0.18
-0.16
-0.14
-0.12
-0.1
-0.08
-0.06
-0.04
-0.02
0
0 2 4 6 8 10 12 14
nila
i pH
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
38
Dalam Gambar 20. Dari hasil turunan diketahui kecepatan perubahan pH paling cepat
pada konsentrasi 0.5% kemudian diikuti konsentrasi 0.7% dan 0.3%. Kecepatan
perubahan pH paling signifikan pada hari ke 2 – 4 fermentasi. Kecepatan perubahan pH
cenderung menurun dan di hari ke 12 -14 cenderung stabil.
Keterangan:
Persamaan garis
0.3% : Y = -0.336/x2; 0.5% : Y = -0.274 /x
2; 0.7% : Y = -0.312 /x
2
Gambar 21. Derivat Kedua (Percepatan Perubahan) Perubahan Kimia (pH) Kombucha
Selama Fermentasi per Hari
Pada Gambar 21. Percepatan perubahan pH selama fermentasi sangat signifikan pada
hari ke 2- 4 untuk ketiga perlakuan konsentrasi. Pada hari ke 4 - 6 percepatan perubahan
pH kombucha untuk ketiga perlakuan konsentrasi mengalami percepatan penurunan
yang cukup besar. Dan di hari ke 6 -14 fermentasi kombucha percepatan perubahan pH
memulai melambat dan diakhir fermentasi relatif stabil.
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0 2 4 6 8 10 12 14
nila
i pH
lama fermentasi (hari)
0.30%
0.50%
0.70%
39
3.8. Analisa Grafik Model Matematik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada hasil penelitian total BAL memiliki
titik kritis. Hal ini dapat dilihat pada hasil derivat kedua (gambar 8) dimana hasil data
penelitian terjadi perpotingan pada sumbu X. Pada konsentrasi teh 0.5% memiliki titik
kritis paling cepat yakni pada hari ke 6 fermentasi (titik 6.6) diikuti dengan konsentrasi
0,7% pada hari ke 7 fermentasi (titik 7.524) dan konsentrasi 0.3% pada hari ke 8
fermentasi (titik 8.333). Untuk komulatif pada titik kritis dengan melakukan
pengintegralan pada titik potong tersebut. Dengan dilakukan pengintegralan ini dapat
melihat jumlah perubahan pada titik kritis. Berikut perhitungan titik kritis pada
persamaan polinomial : 𝑌 = 6𝑎𝑥 + 2𝑏
𝑥 =2𝑏
6𝑎
Titik kritis pada saat f(x)=0 yakni,
0.3% : 𝑥 =2×0.1
6×0.012
𝑥 = 8.33
0.5% : 𝑥 =2×0.099
6×0.005
𝑥 = 6.67
0.7% : 𝑥 =2×0.158
6×0.007
𝑥 = 7.52
Integral Total BAL untuk melihat akumulasi total BAL hingga titik kritis
−1
4𝑎𝑥4 +
1
3𝑏𝑥3 +
1
2𝑐𝑥2 + 𝑑𝑥
𝑥
0
Sehingga
−0.004x3 + 0.1x2 + 0.0425x + 10.488.33
0
−1
40.004x4 + 0,1
1
3x3 + 0.0425
1
2x2 + 10.48x
8.33
0
Luas I 0.3% : 𝑥 = 8.33 adalah 87.0523
40
Luas II 0.3% : 𝑥 = 0 adalah 0
Maka luasnya : Luas I – Luas II
= 87.0523 – 0
= 87.0523
−0.005x3 + 0.099x2 + 0.37x + 10.386,67
0
−1
40.005x4 + 0,099
1
3x3 + 0.37
1
2x2 + 10.38x
6.67
0
Luas I 0.5% : 𝑥 = 6.67 adalah 67.6045
Luas II 0.5% : 𝑥 = 0 adalah 0
Maka luasnya : Luas I – Luas II
= 67.6045 – 0
= 67.6045
−0.007x3 + 0.158x2 + 0.687x + 10.3466,67
0
−1
40.007x4 + 0,158
1
3x3 + 0.687
1
2x2 + 10.346x
6.67
0
Luas I 0.7% : 𝑥 = 7.5 adalah 87.0523
Luas II 0.7% : 𝑥 = 0 adalah 0
Maka luasnya : Luas I – Luas II
= 87.0523– 0
= 87.0523
Tabel 9. Perbandingan Waktu dan Akumulasi Total BAL
Titik kritis 0.3% 0.5% 0.7%
X (hari) 8.33 6.67 7.5
Y(mL/L) 87.0523 67.6045 87.0523
41
Gambar 22. Integral Total BAL Selama Fermentasi
Berdasarkan gambar diatas diketahui pada perlakuan 0.3% sebelum titik kritis di hari ke
8 pertumbuhan BAL mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setelah titik kritis
pertumbuhan BAL sedikit mengalami pelambatan hanya saja tetap meningkat. Untuk
perlakuan 0.5% sebelum dan sesudah titikkritis dihari ke 6 pertumbuhan BAL
mengalami peningkatan. Pada perlakuan 0.7% sebelum titik kritis di hari ke 7
pertumbuhan BAL meningkat signifikan, setelah titik kritis pertumbuhan mengalami
pelambatan.
0
40
80
120
160
0 2 4 6 8 10 12 14
0.30%
0.50%
0.70%