3. cara mencuci tangan yang baik dan benar

21
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan nyata paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes, 2008). Wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau, dan mampu mempraktekkan PHBS mencakup 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat diharapkan dapat mendukung upaya mencapai program Indonesia Sehat 2010. Salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) (Kemenkes, 2010). Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mencuci 1

Upload: revina-manilkara-zapota

Post on 07-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan nyata

paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang

berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi

kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan

yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-

kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes, 2008).

Wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau, dan mampu

mempraktekkan PHBS mencakup 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan

Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat diharapkan dapat

mendukung upaya mencapai program Indonesia Sehat 2010. Salah satu indikator

dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

(Kemenkes, 2010).

Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat

tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya berbagai

penyakit serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mencuci tangan

secara baik dan benar (Dit PL, Ditjen PP-PL, 2008).

.

1

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Mencuci Tangan

Menurut Perry & Potter (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar

yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan

adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar

kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

Cuci tangan harus dilakukan dengan baik dan benar sebelum dan sesudah

melakukan aktifitas. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi

mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat di

kurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi.

2.2 Tujuan Mencuci Tangan

Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk

mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan, Mencegah infeksi silang (cross

infection), Menjaga kondisi steril, Melindungi diri dari infeksi, Memberikan

perasaan segar dan bersih.

2.3 Keuntungan Mencuci Tangan

Cuci tangan akan memberikan keuntungan Dapat mengurangi infeksi,

Jumlah kuman yang terbasmi lebih banyak sehingga tangan lebih bersih

dibandingkan dengan tidak mencuci tangan Dari segi praktis, ternyata lebih murah

dari pada tidak mencuci tangan sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi.

2

2.4 Pentingnya Mencuci Tangan Memakai Sabun

Mantan Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa

kebiasaan mencuci tangan dengan air saja, tidak cukup untuk melindungi

seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Terlebih bila mencuci

tangan tidak dibawah air mengalir. Berbagai kobokan sama saja saling berbagi

kuman. Kebiasaan itu harus ditinggalkan.

Mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif dalam membunuh kuman

yang menempel di tangan. Gerakan nasional cuci tangan pakai sabun dilakukan

sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk pengendalian risiko penyakit

yang berhubungan dengan lingkungan seperti diare dan penyakit kecacingan. (Hr.

Suara Karya 18/6/06).

Dewan kota Franklin di New Jersey, Amerika sudah mengesahkan

peraturan tentang cuci tangan melalui system voting dengan suara bulat, untuk

membantu kesehatan masyarakat di kota tersebut. Peraturan Dewan kota Franklin

tentang cuci tangan diantaranya adalah pada semua kamar mandi harus dalam

kondisi bersih/sehat secara terus menerus, menyediakan air panas dan air dingin,

dan penyediaan tissueWC juga sabun tangan beserta alat-alat pengeringan tangan.

Peraturan ini sebagai sarana pendidikan pedagang eceran pinggir jalan di dalam

praktek penyediaan WC yang bersih.

Anggota Dewan, Shirley Eberle, sebagai salah satu anggota Badan Penasihat dari

Bidang Kesehatan, mengatakan bahwa peraturan ini akan membantu kota menjadi

sehat dan mengatakan bahwa WC umum yang sudah terdapat sabun akan

mendorong orang-orang untuk mencuci tangan mereka.

Menurut Pusat-pusat Pencegahan dan Kendali Penyakit (Centers for

Disease Control/CDC), cuci tangan adalah tindakan paling utama dan menjadi

satu-satunya cara mencegah serangan dari penyakit. Cuci tangan adalah murah,

mudah, dan untuk mencegah penyakit. Dan pencegahan penyakit adalah yang

paling penting dari itu semua. (Journal of Environmental Health, 2006).

Tujuan utama dari cuci tangan secara higienis adalah untuk menghalangi

transmisi patogen-patogen kuman dengan cepat dan secara efektif. Kebersihan

tangan yang tidak memenuhi syarat juga berkontribusi menyebabkan penyakit

terkait makanan, seperti Salmonella dan infeksi E. Coli.

3

Mencuci tangan dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) sangatlah penting dan mudah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk

mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

Mencuci tangan menjadi penting jika ditinjau dari:

1. Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan

lingkungan.

2. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan.

3. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum.

4. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna.

Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah

beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai.

1. Sebelum dan setelah makan.

2. Setelah ganti pembalut.

3. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan

setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.

4. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.

5. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.

6. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.

7. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.

8. Setelah menangani sampah.

9. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.

10. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain -

lain).

11. Pulang bepergian dan setelah bermain.

12. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

2.5 Bahaya Jika Tidak Mencuci Tangan

Disamping manfaat secara kesehatan yang telah terbukti, banyak orang

tidak melakukannya sesering yang seharusnya bahkan setelah ke kamar mandi.

Jika tidak mencuci tangan memakai sabun, kita dapat menginfeksi diri sendiri

terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung atau mulut. Dan kita juga dapat

menyebarkan kuman ke orang lain dengan menyentuh mereka atau dengan

4

menyentuh permukaan yang mereka sentuh juga seperti handel pintu. Penyakit

infeksi umumnya menyebar melalui kontak tangan ke tangan termasuk demam

biasa (common cold), flu dan beberapa kelainan sistem pencernaan seperti diare.

Kebersihan tangan yang kurang juga menyebabkan penyakit terkait makanan

seperti infeksi Salmonella dan E.coli. Beberapa mengalami gejala yang

mengganggu seperti mual, muntah, diare. (Lestari, 2008).

2.6 Alat dan Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

Mencuci tangan yang baik adalah membersihkan tangan dengan sabun dan

air bersih yang mengalir atau yang disiramkan. Peralatan yang dibutuhkan untuk

mencuci tangan adalah setiap wastafel dilengkapi dengan peralatan cuci tangan

(misalnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat

sampah injak tertutup yang dilapisi kantung sampah, lap tangan (hand towel),

sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai antiseptik.

Cara mencuci tangan 7 langkah pakai sabun yang baik dan benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang

mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan

secara lembut.

5

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

6

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara

memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan

dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.

7

Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair

sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal. Pentingnya mencuci

tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga

secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke

tubuh anda (WHO, 2009).

8

BAB 3

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN

CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR

Kegiatan penyuluhan cara mencuci tangan yan baik dan benar dilaksanakan di TK

National Plus Global Prima. Adapun hasil kegiatan:

3.1 Persiapan

Pre planning kegiatan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang baik

dan benar di TK National Plus Global Prima telah dibuat dan dikonsultasikan oleh

pembimbing sebelum kegiatan dilaksanakan. Selain itu, pihak sekolah juga telah

ditemui untuk meminta izin melakukan kegiatan penyuluhan empat hari sebelum

acara. Hal ini dilakukan agar persiapan dapat dilaksanakan dengan maksimal.

Koordinasi dengan pihak sekolah juga dilakukan dengan melakukan

kerjasama mengenai persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebagian

persiapan seperti pemberitahuan kepada wali kelas pada masing-masing kelas,

infocus, LCD dan persiapan tempat dilakukan oleh pihak sekolah. Penyaji hanya

mempersiapkan laptop dan materi yang akan ditampilkan dengan menggunakan

tampilan power point.

3.2 Pelaksanaan

Penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar di TK

National Plus Global Prima telah dilakukan pada hari jumat, 25 September 2015.

Acara penyuluhan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB selama ± 30 menit.

Siswa/i TK yang hadir mengikuti penyuluhan sebanyak 58 orang. Penyajian

materi dilaksanakan dengan tampilan slide setelah itu dilanjutkan dengan

memperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar, selanjutnya penyaji

meminta beberapa siswa/i memperagakan ulang cara mencuci tangan yang telah

dicontohkan.

9

3.3 Hasil

1. Siswa/i antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dengan memperagakan

cara mencuci tangan baik dan benar, yang telah diperagakan penyaji

ditempat duduk mereka masing-masing.

2. Siswa/i telah mengetahui manfaat dari mencuci tangan dan kapan harus

mencuci tangan.

3. Siswa/i telah mengerti cara mencuci tangan yang baik dan benar namun

pada saat diminta memperagakan satu persatu belum bisa menghafal

langkah-langkahnya dengan benar.

10

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Semua siswa/i peserta penyuluhan telah mengetahui manfaat dari mencuci

tangan dan kapan harus mencuci tangan.

2. Semua siswa/i peserta penyuluhan telah mengetahui cara mencuci tangan

yang baik dan benar namun belum bisa menghafalkan langkah-langkahnya

dengan benar.

4.2 Saran

Disarankan kepada pihak sekolah untuk terus melakukan pengajaran dan

evaluasi terhadap siswa/i agar dapat mencuci tangan dengan baik dan

benar sebelum dan setelah makan, setelah keluar dari toilet dan setelah

bermain.

11

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat. Diunduh

dari : http://eprints.undip.ac.id/42527/1/Bab_I-IV.pdf. [Diakses pada 1

Oktober 2015]

Dit PL, Ditjen PP-PL. Pedoman Umum Pengelolaan Kegiatan Peningkatan

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Jakarta: Depkes RI; 2008.

Diunduh dari : http://eprints.undip.ac.id/42527/1/Bab_I-IV.pdf. [Diakses

pada 1 Oktober 2015]

Journal of Environmental Health. 2006. Diunduh dari : http://dir.unikom.ac.id/s1-

final-project/fakultas-desain/desain komunikasivisual/2010/jbptunikompp-

gdl-taqwainder-22964/3-unikom-t-i.pdf/ori/3-unikom-t-i.pdf. [Diakses

pada 1 Oktober 2015]

Kemenkes RI. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia; 2010. Diunduh dari :

http://eprints.undip.ac.id/42527/1/Bab_I-IV.pdf. [Diakses pada 1 Oktober

2015]

Lestari. 2008. Mencuci Tangan. Diunduh dari : http://dir.unikom.ac.id/s1-final-

project/fakultas-desain/desain-komunikasivisual/2010/jbptunikompp-gdl-

taqwainder-22964/3-unikom-t-i.pdf/ori/3-unikom-t-i.pdf. [Diakses pada 1

Oktober 2015]

Perry, Potter. 2005. Mencuci Tangan. Diunduh dari :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40863/4/Chapter

%20II.pdf. [Diakses pada 1 Oktober 2015]

12

Susiati. 2008. Mencuci Tangan. Diunduh dari :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40863/4/Chapter

%20II.pdf. [Diakses pada 1 Oktober 2015]

WHO. WHO guidelines on hand hygiene in health care first global patient safety

challenge. Switzerland: WHO Press; 2009. Diunduh dari :

http://eprints.undip.ac.id/42527/1/Bab_I-IV.pdf. [Diakses pada 1 Oktober

2015]

13

Lampiran

Gambar 1: penyaji sedang menjelaskan materi

Gambar 2. Siswa/i sedang memperahatikan penjelasan

14

Gambar 3. Salah satu siswa sedang memperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar

Gambar 4. Foto bersama dengan siswa/i dan guru- guru TK National Plus Global Prima.

15