3 analisa kecepatan

41
Analisa Kecepatan Pengetahuan tentang analisis kecepatan adalah penting, karena dengan analisis kecepatan akan diperoleh nilai kecepatan yang cukup akurat untuk menentukan kedalaman, ketebalan, kemiringan (dip) dari suatu reflektor atau refraktor. Namun demikian nilai kecepatan suatu medium banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti, litologi batuan, tekanan, suhu, porositas, densitas, ukuran butir, umur batuan, kandungan fluida dan frekuensi rambatan gelombangnya sendiri.

Upload: muhammad-masbukin

Post on 27-Jun-2015

342 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3 Analisa Kecepatan

Analisa Kecepatan

Pengetahuan tentang analisis kecepatan adalah penting, karena dengan analisis kecepatan akan diperoleh nilai kecepatan yang cukup akurat untuk menentukan kedalaman, ketebalan, kemiringan (dip) dari suatu reflektor atau refraktor.

Namun demikian nilai kecepatan suatu medium banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti, litologi batuan, tekanan, suhu, porositas, densitas, ukuran butir, umur batuan, kandungan fluida dan frekuensi rambatan gelombangnya sendiri.

Page 2: 3 Analisa Kecepatan
Page 3: 3 Analisa Kecepatan

Macam-macam kecepatan

Page 4: 3 Analisa Kecepatan

Beberapa pengertian Kecepatan• Kecepatan sesaat V (instanteneous velocity), adalah laju gelombang yang merambat melalui

satu titik dan diukur pada arah rambatan gelombang, ditulis sebagai

(3.1) • Kecepatan interval Vi (interval velocity), adalah laju rata-rata antara dua titik yang diukur tegak

lurus terhadap kecepatan lapisan yang dianggap sejajar, ditulis

(3.2)

 • Kecepatan semu Va (apparent velocity), adalah laju gelombang yang merambat sepanjang

bentang perekaman, dalam sistem lapisan miring (),

(3.3)

Vz

t

dz

dtx

lim

0

Vz

t

VV t V t

t t

i

in n n n

n n

atau menurut rumusan Dix,

22

12

1

1

VV

Vac

c

11sin( )

; sudut kritis kecepatan sebenarnya

Page 5: 3 Analisa Kecepatan

1.      Kecepatan rata-rata adalah perbandingan jarak vertikal zf terhadap waktu perambatan

gelombang tf yang menjalar dari sumber ke kedalaman tersebut, ditulis

(3.4)

 2.      Kecepatan RMS, adalah kecepatan total dari sistem perlapisan horizontal dalam bentuk akar kuadrat pukul rata. Apabila waktu rambat vertikal t1, t2, ... tn dan kecepatan masing-

masing lapisan V1, V2, ... Vn, maka kecepatan rms-nya untuk n lapisan adalah,

 

(3.5)

 3.      Kecepatan stack (Stacking velocity atau VNMO), adalah nilai kecepatan empiris yang

memenuhi dengan tepat hubungan antara Tx dengan To pada persamaan NMO,

 

(3.6) 4.      Kecepatan migrasi (migration velocity), adalah nilai kecepatan empiris yang memberikan hasil terbaik ketika digunakan dalam perhitungan migrasi.

V

V

V t

t

z

t

f ff

ff

ff

ff

n

k

n

kkk

rms

t

tVV

1

1

2.

T Tx

Vx oNMO

2 2 2 ( )

Page 6: 3 Analisa Kecepatan

Definisi Avg, RMS Velocity

Page 7: 3 Analisa Kecepatan

Vel comaparation

Page 8: 3 Analisa Kecepatan

Kegunaan KecepatanNo Kecepatan

 Kegunaan Utama Ketelitian yang diperlukan

1. Kecepatan stack    stack pada penampang seismik   proses migrasi prelimanary   estimasi kecepatan rms 

  sedang rendah        sedang rendah        tergantung pada situasi

2. Kecepatan RMS         estimasi kecepatan migrasi    estimasi kecepatan interval    estimasi kecepatan rerata 

        pada umumnya sedang    tergantung pada situasi    tergantung pada situasi

3. Kecepatan interval   studi-studi stratigraphi dan litologi global   interpretasi umum    estimasi umur   ray tracing, estimasi kecepatan rerata    proses migrasi     

         tinggi sedang         sedang rendah        tinggi sedang         tergantung pada situasi        sedang        tergantung pada situasi 

4. Kecepatan rerata         konversi ke kedalaman        interpretasi umum 

        pada umumnya sedang        sedang rendah 

 Keterangan :

tinggi = 0,1 1 % ; sedang = 1 5 %; rendah > 5 %

Page 9: 3 Analisa Kecepatan

Estimasi Kecepatan• Pemodelan Model kubik Timoshenko, Goodier, 1951

– Biot, 1956, dll.

• Empiris• Faust, 1953 Vp = 900 (z R')1/6 (3.9)

• R' = Resistivitas

VE P

cubic

81

1

2

2 2 3 3

1 6

( )

/

Model hexagonal Grassmann, 1951 VE gz

hex

128

1

2

2 2 2 2

1 6

( )

/

. Gardner = a V1/4 (3.10) (gr/cm3), a = 0,31 untuk V (m/s) dan a = 0,23 untuk V (ft/s)

Persamaan waktu rata-rata (Time-average equations)

1 11

1

V V Vf m

( )

Page 10: 3 Analisa Kecepatan

Pengukuran langsung insituSonic Log

Page 11: 3 Analisa Kecepatan

Check Shot

Page 12: 3 Analisa Kecepatan

Well Velocity Survey

Page 13: 3 Analisa Kecepatan

Dari pengukuran time-offset• Metode X2 - T2 :• Metode ini berdasarkan

persamaan t2 = (x2/V2) + to2

dengan memplot waktu rambat t2 sebagai fungsi offset x2, jika kecepatan V tetap maka akan diperoleh garis lurus dengan slope 1/V2 dan intercept time to

2, dari data tersebut dapat dihitung kedalaman lapisan. Kecepatan yang diperoleh dari cara tersebut dapat digunakan untuk stacking apabila data disusun dalam CMP.

Page 14: 3 Analisa Kecepatan

Metode T-t

Rumusnya berdasarkan waktu koreksi NMO, yaitu

sehingga kecepatannya adalah,

(3.16)

Pada bentangan simetri, tn dapat dihitung dari waktu rambat masing-masing event refleksi terhadap sumber (to) pada jarak geophone x di kanan kirinya.

tx

V to

2

22

Vx

t to n

2

Page 15: 3 Analisa Kecepatan

Best fit ApproachT T

x

Vx o optimumoptimum

2 22

2 ( )

Page 16: 3 Analisa Kecepatan

NMO equation

Page 17: 3 Analisa Kecepatan

Steps to flatten Hyperbola

Page 18: 3 Analisa Kecepatan

NMO Correction Method

Page 19: 3 Analisa Kecepatan

• Diving waves: dari kurva xpV z dz

pV z

tdz

V z pV z

h

h

21

21

2 1 20

2 1 20

( )

{ [ ( )] }

( ){ [ ( )] }

/

/

Analisa Amplitudo refleksiAmplitudo yang tersimpan di dalam rekaman, selama pemrosesan data, akustik impedansinya (z) berubah secara proporsional terhadap amplitudo seismiknya (A). Koefisien refleksi R dapat didekati dengan,

(3.19) (ln z) adalah perubahan logaritmik akustik impedansi, dan k adalah faktor pengali (scaler). Menurut aturan Gardner,

z = (V) V = a V5/4 (3.20) Akhirnya fungsi kecepatannya dapat dituliskan sebagai

(3.21)

Rz z

z zz kAi i

i i

1

1

1

2

1

2(ln )

V t Vk

A t dtt

( ) ( ).exp[( ) ( ) ] 04

5 0

Page 20: 3 Analisa Kecepatan

NMO dan Kecepatan

Page 21: 3 Analisa Kecepatan

Teknik Analisa Kecepatan

Page 22: 3 Analisa Kecepatan

Plot koherence

Page 23: 3 Analisa Kecepatan
Page 24: 3 Analisa Kecepatan

Koheren Plot untuk estimasi Vel.

Page 25: 3 Analisa Kecepatan
Page 26: 3 Analisa Kecepatan
Page 27: 3 Analisa Kecepatan

Konstan Kecepatan

Page 28: 3 Analisa Kecepatan

Stack w/wo NMO

Page 29: 3 Analisa Kecepatan

Shot Gather

Page 30: 3 Analisa Kecepatan

Stretching effect

Page 31: 3 Analisa Kecepatan

CMP Gather

Page 32: 3 Analisa Kecepatan
Page 33: 3 Analisa Kecepatan

Contoh estimasi NMO

Page 34: 3 Analisa Kecepatan

DMO

Page 35: 3 Analisa Kecepatan

DMO

Page 36: 3 Analisa Kecepatan

Multiple horizon layers

Page 37: 3 Analisa Kecepatan

Effect of dip

Page 38: 3 Analisa Kecepatan

CMP Gather with dip

Page 39: 3 Analisa Kecepatan

NMO in Dipping layer

Page 40: 3 Analisa Kecepatan

Summary of NMO Velocities

Page 41: 3 Analisa Kecepatan