2daya prediksi dan akurasi diagnostika nopi...

18
Dalam institusi formal seperti perguruan tinggi, IPK merupakan salah satu indikator keberhasilan peserta didik (mahasiswa) dan pendidik (dosen). Nilai akademis menjadi penting mengingat semakin ketatnya persaingan saat seseorang mulai memasuki dunia kerja. Banyak perusahaan di negeri ini yang mensyaratkan IPK minimal 3,00, bahkan kini untuk menjadi seorang pegawai negeri, pemerintah memprioritaskan bagi sarjana dengan predikat cumlaude (IPK diatas 3,5 serta lulus dalam waktu maksimal 5 tahun) untuk diterima sebagai PNS (Perka BKN, Nomor 9 tahun 2012). Semakin ketatnya persaingan dunia kerja dimaksudkan untuk menyaring karyawan dan aparatur negara yang benar-benar berkompeten dan berkualitas. Menurut hasil wawancara dengan sekretaris direktur Direktorat Akademik UGM, mahasiswa UGM merupakan orang-orang terpilih yang telah melalui proses seleksi yang sangat ketat serta penilaian yang detail dan teliti. Menjadi mahasiswa UGM sangatlah sulit, mereka menempati hanya sekitar 5% dari 145.395 jumlah pendaftar. Bahkan tahun 2010, jumlah pendaftar mencapai 218.787 orang sedangkan UGM hanya menerima 3% diantaranya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap mahasiswa UGM adalah orang-orang terpilih yang mendapatkan nilai terbaik melalui standar yang ditetapkan oleh universitas. Sayangnya, menurut sekretaris Direktorat Akademik, proses penilaian dalam seleksi mahasiswa yang selama ini digunakan, tidak dapat memberikan jaminan bahwa mahasiswa tersebut akan berhasil dalam perkuliahan. Hal ini ditunjukkan melalui kenyataan bahwa setelah melalui beberapa semester, banyak mahasiswa yang tertinggal dan mendapatkan nilai jauh dibawah standar. Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa: Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyida Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: dinhtu

Post on 27-Jul-2019

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

2

Dalam institusi formal seperti perguruan tinggi, IPK merupakan salah satu

indikator keberhasilan peserta didik (mahasiswa) dan pendidik (dosen). Nilai

akademis menjadi penting mengingat semakin ketatnya persaingan saat seseorang

mulai memasuki dunia kerja. Banyak perusahaan di negeri ini yang mensyaratkan

IPK minimal 3,00, bahkan kini untuk menjadi seorang pegawai negeri, pemerintah

memprioritaskan bagi sarjana dengan predikat cumlaude (IPK diatas 3,5 serta

lulus dalam waktu maksimal 5 tahun) untuk diterima sebagai PNS (Perka BKN,

Nomor 9 tahun 2012). Semakin ketatnya persaingan dunia kerja dimaksudkan

untuk menyaring karyawan dan aparatur negara yang benar-benar berkompeten

dan berkualitas.

Menurut hasil wawancara dengan sekretaris direktur Direktorat Akademik

UGM, mahasiswa UGM merupakan orang-orang terpilih yang telah melalui

proses seleksi yang sangat ketat serta penilaian yang detail dan teliti. Menjadi

mahasiswa UGM sangatlah sulit, mereka menempati hanya sekitar 5% dari

145.395 jumlah pendaftar. Bahkan tahun 2010, jumlah pendaftar mencapai

218.787 orang sedangkan UGM hanya menerima 3% diantaranya. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap mahasiswa UGM adalah orang-orang terpilih yang

mendapatkan nilai terbaik melalui standar yang ditetapkan oleh universitas.

Sayangnya, menurut sekretaris Direktorat Akademik, proses penilaian dalam

seleksi mahasiswa yang selama ini digunakan, tidak dapat memberikan jaminan

bahwa mahasiswa tersebut akan berhasil dalam perkuliahan. Hal ini ditunjukkan

melalui kenyataan bahwa setelah melalui beberapa semester, banyak mahasiswa

yang tertinggal dan mendapatkan nilai jauh dibawah standar.

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

3

Menurut data statistik yang dimiliki oleh Direktorat Akademik UGM pada

tahun 2012 rata-rata IPK Fakultas Kedokteran Hewan adalah 3,01 dengan

mahasiswa yang mendaatkan IPK dibawah 3 sebanyak 72% pada angkatan 2010

dan 52,7% pada angkatan 2011. Rata-rata IPK fakultas Kedokteran Gigi adalah

3,07 dengan mahasiswa yang mendapatkan IPK dibawah 3 sebanyak 59,5% pada

angkatan 2010 dan 52,6% pada angkatan 2011. Rata-rata IPK fakultas Peternakan

adalah 3,05 dengan jumlah mahasiswa yang mendapat IPK dibawah 3 sebanyak

51,9% pada angkatan 2010 dan 70,6% pada angkatan 2011. Fakultas dengan rata-

rata kelulusan terlama adalah fakultas Filsafat dengan rata-rata kelulusan 5 tahun

3 bulan dengan IPK rata-rata 3,30.

Data yang diperoleh dari bagian akademik program S1 Fakultas Psikologi

UGM menyebutkan bahwa pada bulan Februari 2012, persentase mahasiswa yang

belum lulus adalah sebanyak 18% pada angkatan 2004 (8 tahun masa studi), 20%

pada angkatan 2005 (7 tahun masa studi, dengan IPK di bawah 3,00 sebanyak

44%), 33% pada angkatan 2006 (6 tahun masa studi, dengan IPK dibawah 3,00

sebanyak 30%), dan 39% pada angkatan 2007 (5 tahun masa studi, dengan IPK

dibawah 3,00 sebanyak 22%). Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak

mahasiswa yang „menunda‟ kelulusannya di samping mahasiswa yang lulus

dengan cepat dan IPK yang memuaskan. Menurut hasil wawancara dengan

kaprodi S1 fakultas Psikologi UGM pada bulan Februari 2012 dinyatakan bahwa

masih banyak mahasiswa yang mendapatkan prestasi akademis yang rendah.

Menurut kaprodi, rendahnya prestasi akademis mahasiswa lebih dikarenakan oleh

kesengajaan perilaku menunda penyelesaian tugas oleh mahasiswa itu sendiri.

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

4

Tingginya jumlah mahasiswa yang mendapatkan prestasi dibawah standar,

menunjukkan bahwa universitas belum memiliki solusi yang efektif guna

mengatasi permasalahan tersebut. Dosen pembimbing akademik berperan

memotivasi, mendorong dan memandu mahasiswa bimbingannya untuk menjadi

pembelajar sukses (keprek UGM no. 213/P/SK/HT/2005). Adanya peran dosen

pembimbing akademik diharapkan dapat membantu dalam hal prestasi mahasiswa

sekaligus mengurangi kemungkinan bagi mereka mengalami hambatan dalam

aktivitas akademisnya. Deteksi dini terkait adanya permasalahan prestasi

akademis pada mahasiswa diperlukan untuk membantu dosen pembimbing

akademik mengidentifikasi mahasiswa yang perlu mendapatkan bantuan.

Instrumen skrining digunakan sebagai tahap awal dalam membantu deteksi dini

sebagai usaha preventif serta pemberian intervensi yang tepat (Petscher, Kim, &

Foorman, 2011).

Instrumen skrining digunakan sebagai deteksi dini dalam mengidentifikasi

masalah sebelum hal tersebut menjadi lebih berat dan membutuhkan penanganan

ahli (Kettler, Kratochwill, Kaiser, Hemmeter & Kettler, 2010). Instrumen skrining

merupakan asesmen tersistematis yang diberikan kepada sejumlah besar individu

untuk menentukan status resiko akan berkembangnya sebuah masalah. Psikolog

dapat menggunakan instrumen tersebut guna mengidentifikasi mereka yang

memiliki resiko mengalami gangguan yang bertujuan untuk memberikan tindak

lanjut terhadap individu-individu tersebut serta menentukan intervensi yang

dibutuhkan (Herta, Nemes, & Cozman, 2013). Instrumen skrining membantu

mengidentifikasi mahasiswa yang memiliki resiko terhadap permasalahan prestasi

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

5

akademis, untuk selanjutnya diberikan tritmen atau intervensi sebagai antisipasi

sebelum mahasiswa tersebut mengalami permasalahan yang lebih berat

kedepannya. Instrumen skrining diharapkan merupakan instrumen yang akurat,

sederhana, singkat, mudah diadministrasikan dengan jumlah aitem yang minimal,

mudah difahami oleh responden, serta fleksibel digunakan untuk berbagai macam

subjek (Herta, Nemes, & Cozman, 2013).

Prestasi akademis merupakan salah satu wujud tanggungjawab moral

mahasiswa selama menempuh pendidikannya. Semakin rendah IPK seorang

mahasiswa, ia semakin membutuhkan waktu lebih untuk menyelesaikan studinya

(Schmidt, dkk, 2009). Nilai indeks prestasi kumulatif menentukan jumlah kredit

semester yang dapat diambil oleh seorang mahasiswa. IPK yang rendah

mengakibatkan semakin sedikitnya jumlah kredit yang dapat diambil dalam satu

semester, dan mahasiswa harus meluangkan waktu untuk memperbaiki nilai mata

kuliah yang kurang memuaskan. Hal ini berdampak pada semakin lamanya masa

studi yang harus ditempuh mahasiswa tersebut untuk menyelesaikan

pendidikannya. Masa studi yang semakin lama berdampak pada permasalahan

yang lebih luas, seperti beban psikologis, finansial, juga semakin sedikitnya

kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Penundaan dalam

penyelesaian tugas akademik memungkinkan mahasiswa mendapatkan nilai yang

lebih rendah, menyebabkan stress pada individu, kurangnya kepuasan dalam

aktivitas akademis, mengalami ketakutan akan kegagalan, rendahnya harga diri,

kurang percaya diri, serta emosi yang negatif (Brownlow & Reasinger, 2000).

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

6

Penilaian hasil belajar terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa

di Universitas Gadjah Mada dilakukan secara berkala yang berbentuk ujian, dan

pelaksanaan tugas. Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus

empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 148 (seratus empat puluh

delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh

dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat

belas) semester (Keprek UGM Nomor 581/P/SK/HT/2010). Mahasiswa

memperoleh predikat cumlaude (dengan pujian) jika mencapai IPK minimal 3,51

dan menempuh masa studi maksimal 5 tahun (Kepmendiknas Nomor

232/U/2000).

Prestasi akademis didefinisikan sebagai kecakapan mempelajari

keterampilan-keterampilan dasar dan materi ilmu pengetahuan (Lee, 2005).

Prestasi akademik merupakan penguasaan pengetahuan atau penguasaan materi

sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang dalam waktu tertentu (Martani, 2006).

Prestasi akademis dapat dilihat melalui evaluasi hasil belajar atau IPK (Adelabu,

2007). Azwar (1996) mengoperasionalkan definisi prestasi akademik sebagai

bentuk indikator-indikator berupa nilai, indeks prestasi studi, angka kelulusan, dan

predikat keberhasilan. Prestasi akademis tidak hanya ditentukan oleh nilai

akademis dan inteligensi, namun juga ditentukan oleh kepribadian (Sheard, 2009).

Azwar (1996) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi

akademis adalah faktor psikologis yang berupa motivasi dan kepribadian.

Hasil wawancara terhadap dua orang mahasiswa pada studi pendahuluan

yang dilakukan pada bulan Maret dan April 2012 menyebutkan bahwa

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

7

permasalahan yang menghambat dalam aktivitas akademis diantaranya adalah

stress, merasa tertekan oleh tuntutan eksternal, cemas dengan tugas yang berat,

mudah terganggu konsentrasinya, melakukan aktivitas lain yang dirasa lebih

menarik (contoh: membaca komik, main musik, jalan-jalan, ataupun aktivitas

organisasi), orientasi masa depan yang tidak berkaitan dengan bidang ilmu yang

ditekuni, menunda-nunda pekerjaan, tidak memanfaatkan waktu dengan baik,

tidak memiliki target yang terencana.

Hasil wawancara terhadap dua orang mahasiswa lain yang memiliki IPK

3,86 dan 3,72 pada tanggal 21 Oktober 2012, faktor yang mendukung tingginya

prestasi akademis diantaranya adalah kerja keras, pemanfaatan waktu sebaik-

baiknya untuk belajar dan mengerjakan tugas, mengambil manfaat dari setiap

mata kuliah yang dipelajari, menikmati proses perkuliahan, memahami manfaat

perkuliahan bagi keberhasilan masa depan, memahami bahwa ilmu memberikan

pencerahan dan peningkatan diri.

Kepribadian dan perspektif waktu menjadi penting dalam menentukan

prestasi akademis bagi mahasiswa (Zimbardo & Boyd, 2008; Azwar, 1996).

Hardiness dapat memainkan peran yang positif dalam kehidupan mahasiswa

(Cress dan Lampman, 2007). Hardiness merupakan faktor kepribadian yang

diyakini sebagai faktor internal dari berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi

akademis (Maddi, dkk., 2012). Kepribadian hardiness mempunyai serangkaian

sikap yang membuat individu tahan terhadap stress (Kobasa, 1984). Hardiness

merupakan karakteristik kepribadian yang membuat individu kuat, stabil, tidak

mudah menyerah dan mampu menyesuaikan diri terhadap kejadian yang

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

8

menimbulkan tekanan yang menimpa dirinya. Hardiness merupakan karakteristik

kepribadian yang menyebabkan berfungsinya kognitif individu pada situasi yang

penuh stress dengan strategi penanganannya, mengasosiasikan semangat yang ada

pada individu dengan strategi problem focus coping untuk mengatasi situasi penuh

stress. Individu hardiness berusaha untuk menjadikan aktivitasnya menghasilkan

sesuatu yang lebih positif dan bermanfaat (Cole, dkk., 2004).

Mahasiswa yang melakukan penundaan dalam menyelesaikan tugas-tugas

akademik memiliki masalah dalam menentukan tujuan untuk diri mereka sendiri

dan kurang dapat memanfaatkan waktu yang dimilikinya (Brownlow &

Reasinger, 2000). Orientasi akan masa depan merupakan hal penting dalam dunia

pendidikan (Zimbardo & Boyd, 1999) karena pada dasarnya proses akademis serta

berbagai hal yang dipelajari didalamnya turut menentukan keberhasilan seseorang

di masa yang akan datang (Kauffman & Husman, 2004). Penelitian Phan (2009)

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kapasitas untuk membayangkan akibat

jangka panjang dari tugas-tugas untuk masa depan mereka nanti lebih berusaha

keras dalam belajar dan berusaha memahami materi dengan sebaik-baiknya. Ia

mementingkan aktivitas akademis yang dapat membantu membangun cita-cita

masa depannya sehingga berusaha melakukan yang terbaik (Mello & Worrell,

2006).

Mahasiswa berada dalam masa perkembangan yang unik serta menghadapi

berbagai tantangan dari lingkungan. Menjadi mahasiswa adalah saat banyak orang

muda pertama kali secara langsung belajar untuk mengatur kehidupan mereka

sendiri serta bertanggung jawab atas kebiasaan sehat, sekolah, dan finansial (Cress

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

9

& Lampman, 2007), membuat pilihan karir, berpisah dari orang tua,

mengembangkan kemandirian, menemukan keseimbangan antara kedekatan

dengan orang lain dan kesendirian, serta pencarian identitas diri (Mathews &

Servaty-seib, 2007). Mahasiswa memiliki harapan tentang hal-hal yang akan

mereka dapatkan di masa depan, seperti pekerjaan, anak-anak, rumah, dan gelar

(Kauffman and Husman, 2004).

Salah satu periode kehidupan yang berpotensi menimbulkan stress adalah

saat seseorang menjadi mahasiswa (Cole, dkk., 2004; Cress dan Lampman, 2007).

Bagi kebanyakan orang muda, menjadi mahasiswa merupakan saat stress

terkumpul dengan cepatnya (Cress & Lampman, 2007), hal ini salah satunya

dikarenakan oleh tuntutan persyaratan minimal akademis serta luasnya materi

perkuliahan (Hystad, 2009). Dalam keadaan stress, individu dapat mengarahkan

pikiran, perasaan, dan tindakan dirinya pada hal yang positif atau pada hal yang

negatif. Mahasiswa yang berorientasi pada hal-hal yang positif memiliki

kemungkinan mendapatkan prestasi akademis yang lebih baik (Schreiner &

Hulme, 2009). Mereka memiliki kemampuan untuk fokus pada apa yang sedang

dilakukan, menikmati proses, serta berpartisipasi aktif dalam aktivitas belajar.

Psikologi Humanistik

Kajian terkait potensi manusia menjadi penting sebagai bagian untuk

melihat sisi positif manusia itu sendiri. Psikologi humanistik berfokus pada

kesadaran, subjektifitas, serta sisi positif sifat manusia sebagai hal penting untuk

memahami manusia (Weiner, 2003). Manusia memiliki potensi untuk tumbuh,

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

10

kreatif, dan bebas untuk memilih. Manusia merupakan sumber yang memiliki

kapasitas atau potensi untuk menciptakan pengalaman pribadi dan menerima

pengetahuan dari luar dirinya sebagai cara untuk tumbuh, mengembangkan

potensi, mengarahkan dirinya pada proses belajar yang produktif, serta

berperilaku efektif (Cain, 2002). Perubahan pada diri seseorang dapat terjadi

melalui pengalaman emosional atas interaksi dengan orang lain atau dengan

lingkungan di sekitarnya (Weiner, 2003). Manusia akan lebih baik jika memiliki

orientasi pada tujuan, bekerja keras untuk tumbuh dan berkembang dari pada terus

menerus dalam keadaan tanpa ada perubahan (Weiner, 2003).

Abraham Maslow dan Martin Seligman merupakan tokoh psikologi

humanistik yang melahirkan psikologi positif (Snyder & Lopez, 2007). Psikologi

positif lahir dalam rangka menggambarkan sisi kelebihan manusia daripada

kekurangannya. Area psikologi positif dalam level subjektif adalah pengalaman

subjektif, yakni kepuasan dan kesejahteraan (di masa lampau), kebahagiaan dan

kenikmatan (di masa kini), serta optimisme, harapan, dan agama/ kepercayaan (di

masa yang akan datang) (Seligman, 2000). Pada individu, psikologi positif

berkaitan dengan sifat personal (kemampuan untuk bekerja, keberanian,

keteguhan, ketekunan, berorientasi pada masa depan, berbakat, keterampilan

interpersonal, memaafkan, mencintai, jujur, bijaksana). Psikologi positif dalam

level kelompok, berkaitan dengan tanggungjawab, merawat, menolong,

kesopanan, tidak berlebih-lebihan, toleransi dan etika kerja. Psikologi positif

membantu mengidentifikasi kekuatan diri sendiri, hal terbaik yang dimiliki, dan

membantu menemukan tempat untuk menjalani kehidupan positif tersebut dengan

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

11

sebaik-baiknya (Seligman, 2000). Psikologi tidak hanya tentang memperbaiki

sesuatu yang salah, namun juga membangun kekuatan yang dimiliki oleh individu

(Seligman, 2000). Psikologi tidak hanya tentang kesehatan dan sakit, namun juga

tentang pendidikan, pekerjaan, pertumbuhan, insight, cinta, dan permainan

(Seligman, 2000).

Hardiness

Pengertian Hardiness

Konsep hardiness pertama kali diperkenalkan oleh Kobasa (Mathews dan

Servaty-Seib, 2007). Kepribadian tahan banting (hardiness) menurut Maddi dan

Kobasa (1984) merupakan ciri kepribadian yang berfungsi sebagai sumber

perlawanan ketika individu dihadapkan pada suatu masalah atau peristiwa yang

menimbulkan stress. Kobasa dan Pucetti (dalam Cress dan Lampman, 2007)

mendeskripsikan hardiness sebagai kemampuan umum dalam menggunakan

semua sumber daya personal dan lingkungan guna secara efektif menerima,

memaknai serta melakukan koping atas situasi yang menimbulkan stress.

Hardiness merupakan aktivitas mental yang memposisikan keadaan penuh

tekanan ke dalam perspektif atau cara pandang yang lebih luas sehingga hal

tersebut tidak terlihat sangat buruk, memahami permasalahan dengan baik, serta

dapat melihat dengan jelas hal-hal yang harus diselesaikan segera (Cole, dkk.,

2004).

Kobasa menekankan beberapa hal dalam menjelaskan kepribadian

hardiness, yakni resiliensi, activeness, percaya pada diri sendiri, serta semangat

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

12

(Maddi & Kobasa, 1984). Individu yang memiliki kepribadian hardiness akan

dapat menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan yang dapat menimbulkan

stress secara tepat dan efektif serta tidak melarikan diri dari tugas-tugas yang

harus diselesaikan. Dalam keadaan yang tidak pasti, hardiness menjadi bekal

untuk berfikir cepat guna memahami tugas mereka melalui pembuatan keputusan

dan teknik penetapan tujuan (Cole, dkk., 2004), memberikan keberanian dan

mengembangkan dorongan untuk menghadapi stress secara terbuka, serta

berjuang untuk bekerja keras (Maddi, dkk., 2009).

Maddi & Kobasa (1984) menjelaskan bahwa individu dengan high

hardiness dicirikan dengan adanya komitmen, pengendalian (kontrol), dan

mempersepsikan masalah-masalah sebagai sebuah tantangan. Individu dengan

komitmen yang kuat akan mudah untuk tertarik pada apapun yang sedang

dilakukannya dan dengan sepenuh hati terlibat di dalamnya. Ia selalu merasa ada

banyak hal yang harus dikerjakan, membuat usaha yang maksimal dengan ceria

dan semangat, serta memandang bahwa setiap peristiwa adalah penting dan

bermanfaat seberapapun sulit kondisinya.

Individu dengan kontrol yang kuat merasa yakin bahwa dirinya dapat

menangani, mengontrol, menentukan atau mempengaruhi peristiwa-peristiwa

yang dialaminya (Maddi & Kobasa, 1984). Ia bertanggung jawab dan tidak mudah

menyerah dalam keadaan tertekan. Individu dengan rasa penuh tantangan yang

kuat memandang bahwa hidup merupakan suatu tantangan yang menyenangkan

dan dinamis, perubahan dalam hidup merupakan hal yang wajar sekaligus

kesempatan untuk mengembangkan diri (Maddi & Kobasa, 1984). Mereka secara

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

13

ikhlas bersedia terlibat dalam segala perubahan dan melakukan segala aktivitas

baru untuk bisa lebih maju. Mereka memandang bahwa kondisi penuh tekanan

merupakan kesempatan untuk belajar lebih daripada mencari rasa aman dan

nyaman

Lawan dari high hardiness adalah Low Hardiness yang ditandai dengan

alienasi (alienation), rasa tidak berdaya (powerlessness) dan ancaman (threat).

Individu dengan alienasi (alienation) yang kuat mudah bosan dan menarik diri

dari keterlibatannya dalam tugas yang seharusnya ia kerjakan. Individu dengan

rasa tidak berdaya yang kuat (powerlessness), percaya dan berperilaku seolah-olah

ia adalah korban pasif dari peristiwa yang tidak dapat dikontrolnya. Ia tidak

memiliki inisiatif atau persiapan untuk menghadapi hal yang terburuk. Individu

yang merasa terancam (threat) berpikir bahwa segala sesuatu adalah tetap dan ia

takut akan segala kemungkinan perubahan karena akan mengganggu kenyamanan

dan keamanannya (Maddi & Kobasa, 1984).

Hardiness dan prestasi akademis

Kobasa menjelaskan hardiness dalam konteks pendidikan menggunakan

istilah academic hardiness (Benishek & Lopez, 2001). Teori hardiness yang

dikembangkan oleh Kobasa memberikan kerangka penting guna memahami hal

yang membuat mahasiswa memiliki keinginan yang lebih untuk terikat dengan

berbagai tantangan akademis. Wiebe & Morgan (dalam Cole, dkk., 2004)

menemukan bahwa seseorang yang memliki hardiness lebih dapat menyesuaikan

dan memonitor tindakan mereka secara intensif saat memiliki kesempatan untuk

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

14

menghindar atau menunda penyelesaian tugas-tugas yang dirasa tidak

menyenangkan atau membosankan. Oleh sebab itu diperlukan kontrol diri untuk

menyelesaikan tugas-tugas tersebut (misalkan dengan datang ke kelas atau belajar

untuk menyiapkan ujian).

Penelitian yang dilakukan oleh Hystad (2009) kepada 213 mahasiswa

Psikologi, menunjukkan bahwa hardiness berhubungan negatif dengan stress

akademik. Hardiness membantu meningkatkan performansi akademis mahasiswa

serta menurunkan kemungkinan bagi mereka terkena efek negatif di saat

menghadapi situasi yang penuh tekanan (Cole, dkk., 2004), lebih menyadari stress

pada diri mereka, tidak merusak diri mereka dengan itu, dan mencoba lebih efektif

untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat (Maddi, dkk., 2009). Individu

akan menunjukkan tindakan menghadapi permasalahan sebagai cara untuk

mengatasi stress (contoh: ujian, mengerjakan tugas tepat waktu, menyelesaikan

tugas akhir) dan bekerja keras untuk mengubah kemalangan menjadi kesempatan

yang baik bagi dirinya Sheard (2009). Hardiness membantu mengarahkan

mahasiswa untuk membuat keputusan dengan tegas daripada menghindari

tindakan untuk menyelesaikan masalah sehingga tidak berlama-lama berada

dalam keadaan stress (Maddi dalam Cole, dkk., 2004).

Hardiness berperan dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa (Cole,

dkk., 2004). Mahasiswa yang memiliki hardiness lebih termotivasi mempelajari

materi perkuliahan dan lebih memiliki komitmen yang kuat atas aktivitas

akademisnya daripada mereka yang tidak memiliki hardiness. Penelitian yang

dilakukan oleh Maddi, dkk. (2009) berhasil meningkatkan level hardiness dan

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 14: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

15

IPK pada subjek penelitian melalui metode pelatihan. Penelitian ini juga

menunjukkan bahwa mahasiswa yang diberi pelatihan hardiness memiliki IPK

yang lebih tinggi saat lulus dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak diberikan

pelatihan hardiness.

Hardiness memiliki implikasi dalam memaksimalkan potensi akademik

mahasiswa (Sheard, 2009). Penelitian Cole, dkk. (2004) menunjukkan bahwa

mahasiswa yang memiliki hardiness cenderung lebih positif, lebih termotivasi dan

menikmati belajar hal-hal baru, serta memberikan penilaian yang baik atas

aktivitas kelas. Penelitian yang dilakukan oleh Sheard (2009) kepada 134

mahasiswa, menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendapatkan skor hardiness

yang lebih tinggi mendapatkan IPK yang lebih baik.

Future Time Perspective

Manusia memahami bahwa „waktu‟ merupakan bagian dari aktivitas

mereka (Zimbardo & Boyd, 2008). Manusia memahami bahwa hal yang membuat

mereka mengerjakan sesuatu merupakan dasar pemahaman cara mereka

melakukan hal tersebut serta memahami tentang hal yang mereka harapkan

selanjutnya. Future time perspective merupakan pandangan atau persepsi individu

yang terkait kehidupan di waktu yang akan datang atau masa depan (Zimbardo &

Boyd, 2008). Future Time Perspective atau gambaran mental tentang masa depan,

terbentuk melalui pengalaman individu, dan tercermin dalam konteks personal

dan sosial, menjadi dasar dalam penetapan tujuan personal dan rencana-rencana

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 15: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

16

dalam hidup, menjelaskan pilihan-pilihan untuk masa depan, serta mempengaruhi

sebagian besar keputusan-keputusan.

Konsep future time perspective yang disusun oleh Zimbardo dan Boyd

(2008) memiliki 3 ciri, yakni perencanaan, antisipatif, serta bijak dalam

menggunakan waktu. Perencanaan menunjukkan seorang yang membuat

rancangan dan menentukan tujuan atas aktivitas yang akan dilakukan. Antisipatif

menunjukkan seorang yang penuh perhitungan dan menyusun strategi dalam

melaksanakan aktivitasnya. Bijak dalam menggunakan waktu menunjukkan

seorang yang membuat prioritas dan menghindari hal yang merugikan masa

depan.

Future time perspective dapat terbentuk melalui berbagai kondisi, seperti

lingkungan keluarga yang stabil, pendidikan, pekerjaan, penggunaan teknologi

secara regular, kesuksesan, serta adanya contoh orang-orang dengan orientasi

masa depan (Zimbardo & Boyd, 2008).

Future time perspective dan prestasi akademis

Individu dengan future time perspective lebih mampu melihat dan

menganggap aktivitas serta perilakunya saat ini sebagai instrumen, baik untuk

mencapai tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang (Simons dkk,

2004). Mahasiswa dengan future time perspective menyeimbangkan dirinya

dengan membuat strategi pencapaian setiap tujuan yang telah ia buat. Mereka

menunda kesenangan untuk sesuatu yang baginya lebih besar di masa depan

(Zimbardo & Boyd, 2008).

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 16: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

17

Individu yang berorientasi pada masa depan akan bekerja keras hari ini

untuk mendapatkan kesuksesan di masa depan (Zimbardo & Boyd, 2008). Future

time perspective sangatlah mendasari keputusan dan perilaku seseorang terhadap

sekolah dan lingkungan kerja (Mello, Bhadare, Fearn, Galaviz, Hartmann,

Worrell, 2009). Kepercayaan dan harapan seseorang akan masa depan

menentukan yang mereka kerjakan hari ini, mempengaruhi cara berfikir, merasa,

dan berperilaku (Zimbardo & Boyd, 2008). Saat mengalami kegagalan, orang-

orang dengan future time perspective akan cepat bangkit (Zimbardo & Boyd,

2008). Mereka menganggap bahwa berusaha untuk keberhasilannya di masa yang

akan datang adalah lebih penting daripada meratapi kegagalannya saat ini.

Pendidikan mengajarkan siswa untuk berorientasi pada masa depan

(Zimbardo & Boyd, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa idealnya, peserta didik

pendidikan tinggi memiliki orientasi pada masa depan. Pendidikan dapat

membantu untuk mengembangkan makna atas masa lalu melalui pembelajaran

tentang sejarah, melalui belajar untuk menghadapi ujian dan tingkatan yang

menentukan kesuksesan atau kegagalan dan melalui kebutuhan untuk menunda

kepuasan (Zimbardo & Boyd, 2008).

Pentingnya pemahaman mahasiswa terkait betapa berharganya pencapaian

hasil karya demi cita-cita masa depan menjadikannya memiliki harapan yang baik,

menunda kenikmatan, orientasi pada masa depan, serta mementingkan

kebermanfaatan sosial (Bembenutty, 2001). Kauffman dan Husman (2004)

menjelaskan bahwa konsep seseorang terhadap masa depan memiliki pengaruh

yang positif terhadap prestasi akademik mereka. Future time perspective

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 17: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

18

mempengaruhi proses maupun hasil belajar seseorang (Phan, 2009). Prestasi

akademik berkaitan dengan persepsi mereka akan masa depannya, semakin tinggi

orientasi pada masa depan, maka semakin tinggi pula prestasi akademis

seseorang, serta semakin rendah orientasi mereka pada hari ini. Mahasiswa

dengan future time perspective mendapatkan IPK yang lebih tinggi (Mello &

Worrell, 2006; Barber, Munz, Bagsby, Grawitch, 2009).

Gambar1: Bagan alur berfikir penelitian

Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah hardiness dan future time perspective memiliki hubungan positif

dengan prestasi akademik mahasiswa?

2. Apakah future time perspective memiliki hubungan positif dengan prestasi

akademik mahasiswa?

3. Apakah Hardiness memiliki hubungan positif dengan prestasi akademik

mahasiswa?

Future time perspective

(perencanaan, antisipatif,

bijak menggunakan

waktu)

Prestasi akademik

Hardiness (komitmen,

kontrol, tantangan)

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 18: 2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika nopi rosyidaetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62907/potongan/S2-2013-290912-chapter1.pdf2Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostika Dalam institusi

19

4. Sejauh mana akurasi diagnostika skala perspektif masa depan dan skala

hardiness dalam mendeteksi prestasi mahasiswa?

5. Apakah performansi diagnostika skala perspektif masa depan dengan skala

hardiness sejalan dengan properti psikometri?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

khasanah dalam Psikologi Pendidikan mengenai prestasi akademis mahasiswa

yang dikaitkan dengan hardiness dan perspektif masa depan individu. Penemuan

tentang hubungan antara time persepective, dan hasil belajar dapat dijadikan

sebagai wawasan atau pemahaman baru untuk memberi motivasi dalam belajar

(Benthuysen, 2008).

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

mahasiswa dan praktisi psikologi untuk memahami lebih dalam terkait

kepribadian hardiness dan perspektif masa depan guna memberikan motivasi

berprestasi bagi dirinya sendiri maupun bagi teman-teman mereka yang

membutuhkannya.

Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat sejauh mana akurasi diagnostik

skala Hardiness dan Future Time Perspective dalam mendeteksi permasalahan

prestasi akademis pada mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menghasilkan instrumen skrining permasalahan prestasi akademis mahasiswa

guna membantu Dosen Pembimbing Akademis dalam mendeteksi permasalahan

akademis pada mahasiswa serta melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi

Hardiness dan Future Time Perspective Sebagai Prediktor Prestasi Akademis Mahasiswa:Daya Prediksi dan Akurasi Diagnostikanopi rosyidaUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/