2a. ustek rdtr solok - tanggapan dan saran kak

38
Usulan Teknis Penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok Bab ini akan menguraikan mengenai tanggapan dan saran konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja 2.A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA a. Latar Belakang Latar belakang yang diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah dapat menjawab, kenapa akhirnya Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kota Solok tahun 2014 harus segera dilaksanakan. Namun demikian, kami selaku calon konsultan pelaksana dapat menambahkan beberapa tanggapan dan saran sebagai penyempurnaan. 1. Bahwa RDTR dan PZ Kota Solok dibutuhkan sebagai petunjuk dan arahan dalam pengembangan dan pembangunan; 2. Bahwa penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok 2014 merupakan bagian dan tindak lanjut dari arahan dan kebijakan RTRW Kota Solok 2012-2031 yang diamanatkan yang diamanatkan melalui Peratruan Daerah Kota Solok 1 PENDEKATAN DAN METODOLOGI TANGGAPAN DAN SARA TERHADAP KAK

Upload: anggi

Post on 24-Nov-2015

471 views

Category:

Documents


60 download

DESCRIPTION

kak rdtr solok

TRANSCRIPT

Report

Usulan TeknisPenyusunan RDTR dan PZ Kota Solok

Bab ini akan menguraikan mengenai tanggapan dan saran konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja

2.A. TANGGAPAN DAN SARAN

TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

a. Latar Belakang

Latar belakang yang diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah dapat menjawab, kenapa akhirnya Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kota Solok tahun 2014 harus segera dilaksanakan. Namun demikian, kami selaku calon konsultan pelaksana dapat menambahkan beberapa tanggapan dan saran sebagai penyempurnaan.

1. Bahwa RDTR dan PZ Kota Solok dibutuhkan sebagai petunjuk dan arahan dalam pengembangan dan pembangunan;

2. Bahwa penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok 2014 merupakan bagian dan tindak lanjut dari arahan dan kebijakan RTRW Kota Solok 2012-2031 yang diamanatkan yang diamanatkan melalui Peratruan Daerah Kota Solok Nomor 13 Tahun 2012, serta peraturan perundangan terkait di atasnya;

3. Bahwa RDTR dan PZ Kota Solok dibutuhkan sebagai langkah awal di dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang yang baik secara teknis, keuangan, investasi, kelembagaan, maupun secara sosial budaya;

4. Bahwa RDTR dan PZ Kota Solok merupakan bagian dari perwujudan pola ruang dalam RTRW Kota Solok 2012-2031.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran

Maksud, tujuan dan sasaran telah diuraikan dengan jelas di dalam KAK, namun ada beberapa tanggapan dan saran dari kami selaku calon konsultan pelaksana pekerjaan sebagai tambahan penyempurnaan, diantaranya sebagai berikut.

Maksud dari pekerjaan Penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok adalah :

1. Menjawab keinginan Pemerintah Kota Solok untuk dapat memiliki dokumen rencana /buku panduan /buku pedoman pemanfaatan dan pengendalian ruang Kota Solok skala detail. Pedoman sektoral dalam mengisi kegiatan pembangunan dalam setiap kawasan (zona) perencanaan.2. Membantu Pemerintah Kota Solok dalam memecahkan berbagai persoalan tata ruang dan pengembangan wilayah.Tujuan dari pekerjaan Penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok adalah :

1. Menjabarkan pola ruang wilayah Kota Solok dalam skala detail;

2. Mengidentifikasi, mendelineasi dan menganalisis Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) Kota Solok;3. Mengidentifikasi dan menganalisis fisik, dan sumber daya alam di BWP;4. Mengidentifikasi dan mengkaji karakteristik sosial budaya di BWP;5. Mengidentifikasi dan menganalisis ekonomi dan sektor unggulan di BWP;

6. Mengidentifikasi, menganalisis dan menata kawasan (zona) dan bangunan di BWP;

7. Mengidentifikasi dan mengkaji kelembagaan sebagai capacity bulding Pemerintah Kota dalam menyelenggarakan pembangunan di BWP;8. Mengidentifikasi dan menganalisis pembiayaan pembangunan di BWP;

9. Menyusun peraturan zonasi, zoning text (coding) dan zoning map di BWP;10. Mewujudkan tertib tata ruang.

Sementara tujuan peraturan zonasi secara umum adalah :

1. Mengatur kepadatan penduduk dan intensitas kegiatan, mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan tanah dan menentukan tindak atas suatu satuan ruang;

2. Melindungi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat;

3. Mencegah kesemerawutan, menyediakan pelayanan umum yang memadai serta meningkatkan kualitas hidup;

4. Meminimumkan dampak pembangunan yang merugikan;

5. Memudahkan pengambilan keputusan secara tidak memihak dan berhasil guna serta mendorong peran serta masyarakat.

Sasaran, Dalam kerangka acuan kerja telah diuraikan secara spesifik mengenai sasaran dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok, kami hanya ingin menambahkan apa yang telah tertuang dalam KAK, yaitu sebagai berikut :

1. Pengembangan wawasan perencanaan (khususnya skala detail);

2. Peningkatan nilai tambah pada setiap zona di BWP;

3. Peningkatan nilai investasi pada setiap zona di BWP;

4. Kesepahaman dan kesepakatan mengenai keberaturan kegiatan pada setiap zona di BWP;

5. Terpetakannya kegiatan di BWP;

6. Terwujudnya integrasi ruang pada setiap zona di BWP;

7. Terciptanya keselarasan, keseimbangan lingkungan dan kegiatan dalam setiap zona;

8. Terwujudnya keterpaduan program pembangunan;

9. Terkendalinya pemanfaatan ruang dan pembangunan di setiap zona;

10. Terkoordinasinya pelaksanaan pembangunan di setiap zona, baik antar pemerintah maupun antar pelaku pembangunan;

11. Tersedianya dokumen teknis RDTR dan PZ Kota Solok;12. Terwujudnya tertib tata ruang.

c. Ruang Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah yang menjadi batasan pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari lingkup wilayah studi yaitu wilayah Administrasi Kota Solok yang meliputi 2 (dua) kecamatan dengan cakupan luas wilayah sebesar 57,64 km2, dan lingkup kawasan perencanaan yaitu Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) Kota Solok yang merupakan hasil delineasi.Tabel

Lingkup Wilayah Studi

NoKecamatan /KelurahanLuas

Km2%

ALubuk Sikarah35,00 60,72

1Tanah Garam24,3642,26

2Enam Suku3,606,25

3Sinapa Piliang0,641,11

4IX Korong1,502,60

5KTK1,352,34

6Aro IV Korong1,252,17

7Simpang Rumbio2,303,99

BTanjung Harapan22,6439,28

1Koto Panjang0,210,36

2Pasar Pandan Air Mati0,691,20

3Tanjung Paku2,354,08

4Nan Balimo7,5913,17

5Kampung Jawa3,656,33

6Laing 8,1514,14

Kota Solok57,64100,00

Sumber : BPS Kota Solok, 2012

Tabel

Kawasan Perencanaan

KawasanLuas (Ha)%Letak

BWPHasil kesepakatan delineasiHasil kesepakatan delineasiKota Solok

d. Ruang Lingkup Kegiatan /Materi

Ruang lingkup materi atau substansi materi telah dijelaskan secara detil di dalam KAK, namun kami hanya ingin menambahkan garis besar ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok, diantaranya terdiri :

1. Perumusan dan penyusunan substansi materi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Solok;

2. Perumusan dan penyusunan substansi materi Peraturan Zonasi (PZ) Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) Kota Solok;

3. Penyusunan Album Peta RDTR dan PZ BWP Kota Solok;

4. Penyusunan KLHS;

5. Melakukan diskusi, presentasi dan pembahasan dengan tim teknis;

6. Melakukan konsultasi publik (public hearing);

7. Perumusan Naskah Akademik dan Draf Raperda RDTR dan Peraturan Zonasi Kota Solok;8. Pelengkapan dokumen persetujuan substansi raperda;9. Melakukan pembahasan forum BKPRD dan BKPRN.

Gambar

Diagram Alur Proses Penetapan Raperda RTR

Sumber : Ditjen Penataan Ruang, Kementerian PUGambar

Diagram Alur Prosedur Persetujuan Substansi Raperda Tentang RDTR dan PZ

Sumber : Ikhtisar dari Ditjen Penataan Ruang, Kementerian PU

e. Dasar Hukum

Dasar hukum, acuan normatif beserta acuan arahan kebijakan yang digunakan dalam Penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok telah sangat lengkap sebagaimana yang disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).f. Proses Penyusunan RDTR dan PZProses penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok yang diuraikan dalam KAK sudah sangat lengkap dan detil sebagaimana proses penyusunan RDTR dan PZ yang tercantum dalam Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten /Kota.

g. Penyusunan KLHSDegradasi lingkungan hidup bersifat kausalitas, lintas wilayah dan antar sektor. Ini artinya diperlukan instrumen pengelolaan lingkungan hidup lintas wilayah, antar sektor, dan antar lembaga. Sumber masalah degradasi lingkungan hidup berawal dari proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, upaya penanggulangan degradasi lingkungan hidup harus dimulai dari proses pengambilan keputusan pula. KLHS adalah instrumen pengelolaan lingkungan hidup yang diimplementasikan pada proses pengambilan keputusan perencanaan pembangunan. KLHS merupakan upaya integrasi aspek lingkungan hidup yang telah berjalan selama ini adalah berada pada tataran kegiatan proyek (melalui AMDAL). Akan tetapi amdal memiliki keterbatasan untuk menjangkau masalah lingkungan yang berada di luar skala proyek. Berbagai pengalaman yang ada menunjukan bahwa banyak kebijakan justru berpotensi menimbulkan implikasi tehadap lingkungan hidup. Di beberapa negara, instrumen KLHS atau Strategic Environmental Assessment sudah banyak digunakan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Dampak negatif lingkungan pada tingkat proyek diharapkan dapat lebih efektif diatasi atau dicegah, karena hasil KLHS akan nmemberikan arahan implementasi.

Rencana Tata Ruang (RTR) beserta rencana rincinya pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, dan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) berpotensi menimbulkan dampak dan /atau risiko lingkungan. Lebih lanjut, KRP berpotensi menimbulkan dampak kumulatif berupa:

1. Meningkatkan risiko perubahan iklim;

2. Mempercepat kerusakan Kehati;

3. Meningkatkan intensitas banjir dan atau longsor;

4. Menurunkan kualitas air dan udara, serta

5. Mendorong konversi lahan, dan

6. Meningkatkan jumlah orang miskin.

Oleh sebab itu Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau KLHS sangat dibutuhkan dalam setiap penyusunan dokumen rencana tata ruang, baik itu pra penyusunan, saat (sedang) penyusunan, maupun pasca penyusunan. 1. KLHS disusun pada pra penyusunan tata ruang Berfungsi sebagai rekomendasi perumusan tujuan penataan ruang, perumusan pola ruang, perumusan ketentuan pemanfaatan ruang.2. KLHS disusun pada saat penyusunan tata ruangBerfungsi sebagai penyesuaian perumusan tujuan penataan ruang, perumusan pola ruang, perumusan ketentuan pemanfaatan ruang.3. KLHS disusun pada pasca penyusunan tata ruangBerfungsi sebagai evaluasi tujuan penataan ruang, pola ruang, dan ketentuan pemanfaatan ruang.Selain penyusunan KLHS diatur dalam UU Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, juga dilengkapi dengan petunjuk teknisnya diantaranya :

1. Draf Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);

2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah;3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Berikut kami tambahkan tabel kedudukan KLHS dalam proses penyusunan tata ruang (pada umumnya) dan gambar diagram alur pikir tahapan pelaksanaan KLHS.Tabel Kedudukan KLHS Dalam Proses Penyusunan Tata Ruang (Pada Umumnya)PersiapanReview RTRPengumpulan DataAnalisisKonsepsi RencanaDiskusi TerbukaPengesahan

Persiapan penyusunan meliputi: Penyusunan TOR

Pembentukan tim pelaksana

Penyiapan kelengkapan administrasi

Penyiapan pengadaan jasa konsultansi

Penyusunan program kerja dan tim ahli apabila dilakukan secara swakelola

Perumusan substansi, penyiapan checklist data dan kuesioner, penyiapan metoda pendekatan dan peralatan yang diperlukan

Perkiraan biaya penyusunan RTR

Selain itu, dilakukan pemberitaan penyusunan RTR kepada masyarakat melalui media massa (cetak dan elektronik) dan/ atau forum pertemuanReview RTR sebelumnyamencakup evaluasi terhadap: Kelengkapan data

Metodologi yang digunakan

Kelengkapan isi rencana dan peta rencana

Tinjauan terhadap pemanfaatan rencana

Tinjauan pengendalian

Kelembagaan

Aspek legalitas

Proses penyusunan rencana

Performa RTR

Langkah-Langkah Perbaikan Rencana

Pengumpulan data/peta dilakukandengan survei primer (observasilapangan, wawancara, penyebarankuesioner) dan survei sekunderkepada instansi-instansi terkaituntuk memperoleh: Data /peta kebijakan pembangunan

Data /peta fisik dan lingkungan

Data /peta ekonomi

Data /peta sosial dan budayaAspek-aspek analisis meliputi: Analisis fisik dan lingkungan

Analisis ekonomi Analisis sosial dan budayaSetelah tujuan perencanaandirumuskan, dilakukanpenyusunan konsep RTR yang dilengkapi peta-peta dengan tingkatketelitian, mencakup: 1. Arahan Struktur dan Pola Ruang;

2. Arahan Kawasan Strategis;3. Arahan Pemanfaatan Ruang;4. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang;5. Arahan Indikasi Program. Diskusi terbukadengan semuastakeholders(pemerintah, swasta,masyarakat, DPRD,Perguruan tinggi, dsb.)untuk membahas drafRTR yang dapatdilakukan melalui: Media massa

Diskusi dan seminar

Pameran

Pengumpulan opini

masyarakatProses pengesahanRTR sebagai Perdayang diakui dilakukanoleh DPRD

Sumber : diolah dari berbagai peraturan menteri, 2014

GambarDiagram Alur Pikir Tahapan Pelaksanaan KLHS

(Sumber : Diolah Dari PermenegLH No. 9/2011)

h. Kelengkapan Dokumen

Kelengkapan dokumen seperti yang teruraikan dalam KAK sudah sangat detil dan lengkap sesuai prosedur dan kebutuhan /permintaan kelengkapan dokumen dalam peraturan perundangan terkait penyusunan rancangan peraturan perundangan. Mulai dari dokumen rencana (substansi materi teknis RDTR dan PZ) beserta album peta, dokumen naskah akademik dan materi teknis draf raperda RDTR dan PZ beserta peta, hingga dokumen persetujuan substansi.i. Jangka Waktu PelaksanaanTanggapan kami terhadap jangka waktu (durasi) pelaksanaan kegiatan penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok dirasa cukup dengan durasi 9 (sembilan) bulan atau 270 (duaratus tujuh puluh) hari kalender untuk dapat mengerjakan dan menyelesaikan dokumen RDTR dan PZ beserta kelengkapannya hingga persetujuan substansi, tentunya dengan ditunjang strategi penyelesaian serta detail rencana jadwal pelaksanaan yang terukur di setiap tahapannya.Proses yang akan memakan sedikit waktu adalah (1) proses perumusan klasifikasi pembagian zona /blok dan sub-blok, (2) proses kodifikasi, (3) proses kesepakatan zoning map dan zoning text, dan (4) proses perumusan penentuan daftar kegiatan (I), (B), (-).

Namun, apabila waktu yang disediakan oleh pengguna jasa adalah selama waktu tersebut, maka kami akan sangat memaksimalkan waktu dan kinerja sehingga tercapai target dan sasaran pekerjaan tepat waktu dan sesuai yang diinginkan oleh pengguna jasa.

j. Tanggapan Dan Saran Terhadap Tenaga Ahli

Tenaga ahli sebagai tim pelaksana merupakan tenaga terdidik dan memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing sesuai yang dibutuhkan dalam KAK, komposisi dan jumlah MM-nya pun sudah sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan.

k. Tanggapan Dan Saran Terhadap Pelaporan

Seluruh proses dan tahapan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan RDTR dan PZ Kota Solok ini telah tertuang dalam setiap tahapan pelaporan, seperti yang telah diuraikan dengan lengkap dalam KAK, mulai dari penggandaan sampai kepada waktu penyerahan laporan. Isi dan kelengkapan laporan sudah cukup lengkap seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.

Demikian beberapa tanggapan dan saran dari kami selaku calon konsultan pelaksana, mudah-mudahan ini adalah persembahan terbaik dari kami.

Berikut kami tambahkan sedikit uraian gambaran umum mengenai kondisi wilayah Kota Solok, sebagai wawasan awal kami terhadap pemahaman wilayah studi.

Fisik dan Lingkungan Wilayah Kota Solok1. Letak Geografis dan Batas AdministrasiKota Solok merupakan salah satu kota dari 7 (tujuh) kota yang terdapat di wilayah administrasi Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis, posisi Kota Solok terletak pada 044'28-049'12 LS dan 10032'42-10041'12 BT dengan luas wilayah 57,64 km atau setara dengan 5.764 Ha (0,14% dari luas wilayah Provinsi Sumatra Barat). Wilayah Kota Solok secara administratif terbagi atas 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Lubuk Sikarah dengan luas 3.500 Ha yang terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dan Kecamatan Tanjung Harapan dengan luas 2.264 Ha yang terdiri dari 6 (enam) kelurahan. Selain itu, letak Kota Solok juga terdapat di tengah-tengah atau dikelilingi wilayah Kabupaten Solok, dengan batas-batas wilayah berikut :a. Utara:berbatasan dengan Kecamatan Kubung dan Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok;

b. Selatan:berbatasan dengan Kecamatan Kubung Kabupaten Solok;

c. Timur:berbatasan dengan Kecamatan Kubung, Kecamatan X Koto Diatas, IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok;

d. Barat:berbatasan dengan Kecamatan Pauh dan Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Kota Solok mempunyai posisi yang strategis karena terletak pada lintasan regional antara Kota Padang dan Provinsi Jambi, serta dari Jakarta menuju Bukittinggi dan terus ke Pekanbaru atau ke Medan. Jarak Kota Solok ke kota lainnya cukup dekat seperti ke Kota Padang berjarak 60 Km, ke Kota Bukittinggi berjarak 73 Km, ke Kota Sawahlunto berjarak 30 Km, ke Muaro Sijunjung berjarak 40 Km dan Ibukota Kabupaten Solok (Arosuka) berjarak 22 Km. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut.

Tabel Letak, Luas, dan Batas Administrasi Kota Solok

NoKecamatan

/KelurahanLetakLuasBatas

AdministrasiGeografisHa%

ALubuk SikarahProvinsi Sumatera Barat044'28 -049'12 LS dan 10032'42 - 10041'12BT3.50060,72Utara : Kec. Kubung dan Kec. X Koto Diatas, Kab. Solok;

Selatan : Kec. Kubung Kab. Solok;

Timur : Kec. Kubung, Kec. X Koto Diatas, IX

Koto Sungai Lasi Kab. Solok;

Barat : Kec. Pauh dan Kec. Koto Tangah Kota Padang

1Aro IV Korong 125 2,17

2IX Korong 150 2,60

3Kampai Tabu Karambil 135 2,34

4Simpang Rumbio 230 3,99

5Sinapa Piliang 64 1,11

6Tanah Garam 2,436 42,26

7VI Suku 360 6,25

BTanjung Harapan2.26439,28

1Kampung Jawa 365 6,33

2Koto Panjang 21 0,36

3Laing 815 14,14

4Nan Balimo 759 13,17

5Pasar Pandan Air Mati 69 1,20

6Tanjung Paku 235 4,08

Kota Solok5.764100,00

Sumber : Kota Solok Dalam Angka, Tahun 2012Peta Administrasi Wilayah Kota Solok

Sumber : RTRW Kota Solok 2012-20312. Topografi

Kondisi alam wilayah Kota Solok bervariasi antara dataran dan berbukit dengan ketinggian 390 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Wilayah Kota Solok memiliki topografi yang bervariasi dan bergelombang antara dataran dan perbukitan.Adapun daerah datar dengan kelerengan 0-2% seluas 784,51 Ha (13,61%) yang tersebar di pusat kota, daerah landai /berombak dengan kelerengan 2-8% seluas 1.875,38 Ha (32,54%) yang tersebar di bagian Selatan dan utara kota, daerah agak miring /bergelombang dengan kelerengan 8-15% seluas 1.062,13 Ha (18,43%) tersebar di bagian timur laut dan bagian barat kota, daerah miring /berbukit dengan kelerengan lebih 15-25% dengan luas 980,50 Ha (17,01%) tersebar di bagian timur laut dan bagian barat kota, daerah agak curam dengan kelerengan 25-45% dengan luas 955,01 (16,57%) tersebar di utara dan beberapa di arah barat kota, dan daerah curam dengan kelerangan di atas 45% seluas 106,46 (1,85%) tersebar di arah barat kota. Selengkapnya mengenai kondisi kelas lereng Kota Solok dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut.

Tabel Klasifikasi Lereng di Kota Solok

NoKlasifikasi LerengKelerengan

(%)Lubuk SikarahTanjung HarapanJumlah

(Ha)(%)(Ha)(%)(Ha)(%)

1Datar0-2561,36 16,04 223,15 9,86 784,51 13,61

2Datar2-8890,86 25,45 984,52 43,49 1.875,38 32,54

3Berbukit8-15440,16 12,58 621,97 27,47 1.062,13 18,43

4Curam15-25730,77 20,88 249,73 11,03 980,50 17,01

5Sangat Curam25-40776,79 22,19 178,23 7,87 955,01 16,57

6Sangat Curam, Terjal>40100,28 2,87 6,18 0,27 106,46 1,85

Kota Solok3.500 100,00 2.264 100,00 5.764 100,00

Sumber : RTRW Kota Solok 2012-2031Peta Kelas Lereng Kota SolokSumber : RTRW Kota Solok 2012-2031

3. Jenis Tanah

Berdasarkan data Pusat Penelitian Tanah (Puslitan) Bogor tahun 2008, secara umum tingkat kesuburan tanah dipengaruhi oleh jenis tanah yang terdapat di wilayah tersebut. Jenis tanah yang terdapat di Kota Solok meliputi jenis tanah glei humus, latosol, dan jenis tanah podsolik. Jenis tanah di Kota Solok didominasi oleh tanah glei humus dengan luas 5.350,50 Ha (92,83%), dan yang terkecil jenis tanah latosol yaitu hanya seluas 7,82 Ha (0,14%). Selengkapnya mengenai jenis tanah di Kota Solok dapat dilihat padaTabel dan Gambar berikut.

Tabel Jenis Tanah Kota Solok

Nama

KecamatanJenis Tanah Total

Glei Humus Latosol Podsolik

Lubuk Sikarah3.371,04-129,093.500,13

Tanjung Harapan1.979,477,82276,582.263,87

Luas (Ha)5.350,507,82405,685.764,00

%92,830,147,04100,00

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Berdasarkan Peta Jenis Tanah dari PUSLITTAN Bogor

Peta Jenis Tanah Kota Solok4. Geologi

Berdasarkan Data dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat tahun 2008,batuan yang terdapat di Kota Solok terdiri atas batuan sedimen, metamorf, gunungapi, dan endapan aluvium berumur permokarbon hingga resen. Batuan tertua yang berumur Permokarbon berupa batuan metamorf. Batuan metamorf tersebut diterobos oleh batuan intrusi granit (g) yang berumur Trias. Secara selaras di atas batuan tersebut diendapkan batuan sedimen yang berumur tersier. Batuan gunungapi berumur kuarter diendapkan di atas batuan yang lebih tua. Batuan termuda berumur resen berupa endapan aluvium (Qal).

a. Batuan Intrusi Granit (g)

Merupakan granit genes, umumnya berwarna abu-abu muda, berbintik-bintik putih, berkekar tidak teratur dan telah mengalami pergeseran yang menunjukkan adanya hubungan dengan jalur patahan besar Sumatera (patahan Semangko). Batuan ini sebagian berupa bongkah-bongkah batuan lepas dan batuan yang setengah lapuk berwarna kuning kecokelatan dan rapuh. Sebarannya terdapat di bagian ujung timur laut Kota Solok dengan luas 100,17 atau 1,74% dari luas Kota Solok. Tanah pelapukan berupa pasir lempungan-lanau pasiran, abu-abu muda-putih keabu-abuan, lepas-padat, permeabilitas tinggi-sedang, tebal antara 0,50-1,75 meter.

b. Batuan Volkanik Tak Terpisahkan (Qtau)

Berupa aliran-aliran lahar, fanglomerat dan endapan kolovium. Susunannya berkisar antara andesit sampai basal. Batuan basal pada umumnya telah mengalami kloritisasi dan bertekstur porfirit hipokristalin, berwarna hitam sampai abu-abu kehijauan. Sebarannya terdapat di bagian timur laut Kota Solok dengan luas 1.649,34 Ha atau 28,61% dari Kota Solok. Tanah pelapukan berupa lempung pasiran-lempung lanauan, coklat tua-coklat kemerahan, teguh-agak teguh, plastisitas tinggi-sedang, permeabilitas rendah, dan ketebalan antara 1,00-3,50 meter.

c. Batuan Kipas Aluvium (Qf)

Batuan ini terdiri atas rombakan andesit dari gunung api, sebarannya terdapat di sebelah selatan Kota Solok dengan luas95,89 Ha atau 1,66% dari Kota Solok. Tanah pelapukan berupa lempung pasiran-lempung lanauan, coklat muda-coklat kemerahan, lunak teguh, plastisitas sedang-tinggi, permeabilitas rendah, dan ketebalan antara 1,50-3,25 meter.

d. Batuan Endapan Aluvium (Qal)

Batuan endapan aluvium terdiri atas lempung, pasir, kerikil hingga bongkah batuan beku, kurasit dan jenis batuan lainnya, ketebalan antara 1,00-3,50 meter. Sebarannya mendominasi di bagian tengah hingga selatan Kota Solok dengan luas 1.955,27 Ha atau 33,92% dari Kota Solok.

e. Batuan Gunungapi Muda (Qv)

Batuan gunungapi muda terdiri atas tuf halus berlapis, tuf pasiran berselingan dengan konglomeratan. Sebaran batuan gunungapi muda ini mendominasi di bagian tengah hingga ke arah barat Kota Solok dengan luas 1.963,31 Ha atau 34,06% dari luas Kota Solok.

Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi geologi di Kota Solok dapat dilihat pada Gambar berikut.5. Pola Penggunaan Lahan

Berdasarkan data spasial peta citra Kota Solok tahun 2009, dan berdasarkan hasil ground chektim pada tahun 2011, maka jenis penggunaan lahan yang paling mendominasi Kota Solok adalah penggunaan lahan hutan seluas 2.463,28 hektar atau setara dengan 42,73%, diikuti dengan penggunaan lahan ruang terbuka hijau

Peta Geologi Kota Solokseluas 1.492,33 hektar atau setara dengan 25,89%, penggunaan lahan sawah seluas 976,91 hektar atau sekitar 16,95%, penggunaan lahan permukiman 366,99 hektar (6,37%), serta penggunaan lahan tegalan 213,24 hektar (3,70%). Sedangkan untuk penggunaan lahan yang paling kecil di Kota Solok adalah penggunaan lahan militer yaitu hanya seluas 1,60 hektar, kemudian diikuti dengan penggunaan lahan stasiun hanya seluas 1,24 hektar (ha). Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan eksisting di Kota Solok dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut.Tabel Penggunaan Lahan Di Kota Solok Tahun 2011

NoJenis

Penggunaan LahanLuas

Hektar (Ha)Persentase (%)

1Hutan 2.463,28 42,73

2Industri 5,87 0,10

3Kolam (Pacuan Kuda dan P.Belibis)2,35 0,04

4Militer 1,60 0,03

5Pariwisata 3,14 0,05

6Pemakaman 1,85 0,03

7Perdagangan Dan Jasa 26,86 0,47

8Perkantoran 21,86 0,38

9Perkebunan 18,43 0,32

10Permukiman 366,99 6,37

11Pertambangan 12,09 0,21

12Ruang Terbuka Hijau 1.492,33 25,89

13Sawah 976,91 16,95

14Stasiun 1,24 0,02

15Sungai 24,10 0,42

16Tegalan 213,24 3,70

17Tempat Pembuangan Akhir 8,50 0,15

18Terminal 4,25 0,07

19Prasarana /Sarana Sosek 33,28 0,58

20Jaringan Jalan dan Telekomunikasi 86,78 1,51

Jumlah 5.764,00 100,00

Sumber :Hasil Perhitungan pada peta citra Kota Solok 2009 dan Survey Lapangan RTRW 2011Peta Penggunaan Lahan Di Kota Solok Tahun 2011Kependudukan Kota Solok

1. Jumlah dan Kepadatan PendudukBerdasarkan Buku Kota Solok dalam angka tahun 2012 (BPS Kota Solok), jumlah penduduk Kota Solok pada tahun 2012 sebanyak 27.141 jiwa, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Lubuk Sikarah yaitu sebanyak 33.580 jiwa, dan jumlah terendah di Kecamatan Tanjung Harapan yaitu sebanyak 27.141 jiwa, dengan kepadatan tertinggi berada di Kelurahan Koto Panjang yaitu 9.557 jiwa /Ha. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel Kependudukan Kota Solok 2012NoKecamatanLuas Wilayah

(Ha)Kependudukan

Laki-LakiPerempuanJumlahKepadatanSex Ratio

ILUBUK SIKARAH3.50016.63416.94733.58095998

1Tanah Garam2.436 12.245503

2Enam Suku360 5.9611.656

3Sinapa Piliang64 1.3342.084

4IX Korong150 1.6231.082

5KTK135 2.3141.714

6Aro IV Korong125 2.7472.198

7Simpang Rumbio230 7.3563.198

IITANJUNG HARAPAN2.264 13.37813.76227.1411.19997

1Koto Panjang21 2.0079.557

2Pasar Pandan Air Mati69 5.2717.639

3Tanjung Paku235 5.6442.402

4Nan Balimo759 7.115937

5Kampung Jawa365 5.9841.639

6Laing815 1.120137

Kota Solok5.76430.01230.70960.7212.15897

Sumber : Kota Solok dalam angka 2012 (BPS Kota Solok)2. Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk di Kota Solok dari tahun ke tahun semakin bertambah sejak 10 (sepuluh) tahun terakhir ini (2000-2011), angka pertumbuhan rata-rata sebesar 2,06% per tahunnya. Angka pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2003 yaitu naik sebesar 7,16%, dan angka pertumbuhan penduduk terendah yaitu pada tahun 2010 yaitu turun sebesar -1,91%. Selengkapnya Tabel Pertumbuhan Penduduk Kota Solok tahun 2000-2011TahunPertumbuhan Penduduk

Laki-LakiPerempuanJumlah

2000 23.702 24.418 48.120

2001 24.932 24.869 49.801

2002 24.701 25.303 50.004

2003 26.722 27.140 53.862

2004 26.691 27.687 54.378

2005 26.753 27.774 54.527

2006 26.784 27.880 54.664

2007 27.988 29.132 57.120

2008 28.989 30.173 59.162

2009 29.658 30.872 60.530

2010 29.359 30.037 59.396

201130.01230.70960.721

Sumber : Kota Solok dalam angka 2012 (BPS Kota Solok)Perekonomian Kota Solok

1. PDRB ADHB Berdasarkan Buku Kota Solok dalam angka tahun 2012 (BPS Kota Solok), perekonomian Kota Solok tahun 2012 yang dirangkum dalam PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) sebagaimana yang teruraikan dalam tabel berikut. Perekonomian di Kota Solok sebagian besar digerakkan oleh sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor bangunan.Tabel PDRB Kota Solok Tahun 2009 - 2011

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah)

NoLapangan Usaha2009*2010**2011**

1Pertanian86.088,7696.335,70107.117,20

2Pertambangan dan penggalian6.544,497.075,907.666,03

3Industri pengolahan89.502,8297.925,04107.257,29

4Listrik, gas dan air bersih29.245,7431.733,9834.434,75

5Bangunan140.852,87166.107,79189.014,05

6Perdagangan, hotel dan restoran103.006,23117.971,26130.152,18

7Pengangkutan dan komunikasi211.340,23235.370,95264.239,59

8Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan75.939,0284.380,0593.455,11

9Jasa-jasa235.402,62258.818,89293.511,17

PDRB

Sumber : Kota Solok Dalam Angka 2012 (BPS Kota Solok)

Catatan / Note : *) Angka Diperbaiki/Revised Figures

**) Angka sementara /Preliminary figures

2. PDRB ADHK 2000Berdasarkan Buku Kota Solok dalam angka tahun 2012 (BPS Kota Solok), perekonomian Kota Solok tahun 2012 yang dirangkum dalam PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2000 sebagaimana yang teruraikan dalam tabel berikut. Perekonomian di Kota Solok sebagian besar digerakkan oleh sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor bangunan. Tabel PDRB Kota Solok Tahun 2009 - 2011

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah)

NoLapangan Usaha2009*2010**2011**

1Pertanian18.049,44 43.446.54 45.266,76

2Pertambangan dan penggalian3.033,00 3.191.02 3.352,80

3Industri pengolahan48.320,29 50.620.34 53.465,20

4Listrik, gas dan air bersih15.214,30 16.251.44 17.417,96

5Bangunan61.602,45 65.889.98 70.014,69

6Perdagangan, hotel dan restoran55.666,10 59.082.05 63.026,68

7Pengangkutan dan komunikasi111.880,79 118.583.61 125.432,88

8Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan38.784,23 40.946.52 43.196,56

9Jasa-jasa121.562,06 129.259.10 138.105,61

PDRB497.623,07 527.270,61 559.279,15

Sumber : Kota Solok Dalam Angka 2012 (BPS Kota Solok)Catatan / Note : *) Angka Diperbaiki/Revised Figures

**) Angka sementara/Preliminary figures

KLHS

KLHS

KLHS

A - 17Pendekatan dan metodologi

Tanggapan dan Saran terhadap KAK