29 file · web viewserangkaian layanan portabilitas menjadi jembatan antara peranti casedan...

24
IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1/17 - MODUL 2 CASE Tools A. APA ITU CASE ? Lokakarya terbaik untuk setiap tukang - seorang mekanik, tukang kayu, perekayasa perangkat lunak atau tukang yang lain - memiliki tiga karakteristik utama: (1) koleksi peranti yang berguna yang akan membantu setiap langkah pembangunan suatu produk; (2) layout yang terorganisir yang memungkinkan peranti ditemukan dan digunakan secara efisien; dan (3) tukang yang trampil yang memahami bagaimana mengunakan peranti dengan cara yang efektif. Perekayasa perangkat lunak sekarang mengetahui bahwa mereka memerlukan peranti lebih banyak dan lebih bervariasi ( peranti tangan saja tidak akan memenuhi kebutuhan sistem berbasis komputer modern), dan mereka membutuhkan suatu lokakarya yang terorganisasi dan efisien untuk menempatkan peranti tersebut. Lokakarya bagi rekayasa perngkat lunak disebut lingkungan pendukung proyek yang terintegrasi, dan tool set yang nenenuhi lokakarya disebut computer-aided software engineering ( CASE ). Peranti CASE menambahkan ke kotak peranti perangkat lunak. CASE memberi perekayasa kemampuan untuk mengotomatisasi aktivitas manual dan mengembangkan wawasan rekayasa. Seperti computer-aided engineering dan peranti desain yang digunakan oleh perekayasa pada disiplin lain, peranti CASE membantu memastikan bahwa kualitas didesain sebelum produk dibangun. B. BUILDING BLOCK UNTUK CASE CASE dapat menjadi sesederhana peranti tunggal yang mendukung aktivitas rekayasa perangkat lunak spesifik atau serumit lingkungan lengkap yang meliputi peranti, database, manusia, perangkat keras, jaringan, sistem operasi, standar, dan banyak lagi komponen lain. Building block untuk CASE ditunjukkan pada Gambar 2.1. Masing-masing membentuk fondasi untuk balok selanjutnya, dengan peranti yang duduk di puncak

Upload: vumien

Post on 23-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 1/17 - MODUL 2

CASE ToolsA. APA ITU CASE ?

Lokakarya terbaik untuk setiap tukang - seorang mekanik, tukang kayu, perekayasa perangkat lunak atau tukang yang lain - memiliki tiga karakteristik utama: (1) koleksi peranti yang berguna yang akan membantu setiap langkah pembangunan suatu produk; (2) layout yang terorganisir yang memungkinkan peranti ditemukan dan digunakan secara efisien; dan (3) tukang yang trampil yang memahami bagaimana mengunakan peranti dengan cara yang efektif. Perekayasa perangkat lunak sekarang mengetahui bahwa mereka memerlukan peranti lebih banyak dan lebih bervariasi ( peranti tangan saja tidak akan memenuhi kebutuhan sistem berbasis komputer modern), dan mereka membutuhkan suatu lokakarya yang terorganisasi dan efisien untuk menempatkan peranti tersebut.

Lokakarya bagi rekayasa perngkat lunak disebut lingkungan pendukung proyek yang terintegrasi, dan tool set yang nenenuhi lokakarya disebut computer-aided software engineering ( CASE ).

Peranti CASE menambahkan ke kotak peranti perangkat lunak. CASE memberi perekayasa kemampuan untuk mengotomatisasi aktivitas manual dan mengembangkan wawasan rekayasa. Seperti computer-aided engineering dan peranti desain yang digunakan oleh perekayasa pada disiplin lain, peranti CASE membantu memastikan bahwa kualitas didesain sebelum produk dibangun.

B. BUILDING BLOCK UNTUK CASE

CASE dapat menjadi sesederhana peranti tunggal yang mendukung aktivitas rekayasa perangkat lunak spesifik atau serumit lingkungan lengkap yang meliputi peranti, database, manusia, perangkat keras, jaringan, sistem operasi, standar, dan banyak lagi komponen lain. Building block untuk CASE ditunjukkan pada Gambar 2.1. Masing-masing membentuk fondasi untuk balok selanjutnya, dengan peranti yang duduk di puncak tumpukan. Penting untuk dicatat bahwa fondasi untuk lingkungan CASE yang efektif berhubungan sangat sedikit dengan peranti rekayasa perangkat lunak itu sendiri. Selain itu, lingkungan yang berhasil untuk rekayasa perangkat lunak dibangun pada sebuah arsitektur lingkungan yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak sistem yang sesuai. Arsitektur lingkungan juga harus memperhatikan pola kerja manusia yang diaplikasikan selama proses rekayasa perangkat lunak.

Arsitektur lingkungan, yang terdiri atas platfrom perngkat keras dan dukungan sistem operasi ( termasuk jaringan dan perangkat lunak manajemen database ), merupakan kerja pertama untuk CASE. Tetapi lingkungan CASE itu sendiri memerlukan blok bangunan lain. Serangkaian layanan portabilitas menjadi jembatan antara peranti CASEdan kerangka kerja integrasi mereka dan arsitektur lingkungan. Kerangka kerja integrasi adalah sekumpulan program khusus yang memungkinkan peranti CASE individual berkomunikasi satu dengan lainya, untuk menciptakan database proyek dan memperlihatkan pemandangan

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 2/17 - MODUL 2

dan perasaan ( look and feel ) yang sama pemakai akhir ( perekayasa perangkat lunak ). Layanan portabilitas memungkinkan peranti CASE dan kerangka kerja integrasinya untuk berpindah menyeberangi platform perngkat keras dan sistem operasi tanpa pemeliharaan adaptif yang berarti.

Gambar 2.1. Building Block CASE Tools

Gambar 2.2. Pilihan Integrasi CASE Tools

Blok bangunan yang digambarkan pada gambar 2.1 menyajikan fondasi komprehensif bagi integrasi peranti CASE. Tetapi sebagian besar peranti CASE yang digunakan saat ini belum dikonstruksi dengan menggunakan semua blok bangunan yang didiskusikan di atas. Kenyataannya banyak peranti CASE tetap menjadi “ solusi pokok,” yaitu peranti yang digunakan untuk membantu aktivitas rekayasa perangkat langsung berkomunikasi dengan peranti, tidak diikat ke dalam suatu database proyek, dan bukan merupakan bagian dari lingkungan CASE terintegrasi ( I – CASE ). Meskipun situasi ini tidak ideal, peranti CASE dapat digunakan secara efektif, bahkan bila peranti itu merupakan solusi pokok.

Tingkat integrasi CASE relatif diperlihatkan pada Gambar 29.2. Pada ujung bawah spektrum integrasi adalah peranti individual ( solusi pokok ). Bila

CASE Tools

Integration framework

Portability Service

Operating System

Hardware Platform

Environment Arcitecture

Individual tool ( point solution )

Data exchange Tool bridges and

partnership

Consortium and standards Single source

IPSE

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3/17 - MODUL 2

peranti individual memberikan fasilitas bagi pertukaran data ( sebagian besar melakukannya ), tingkat integrasi agak ditingkatkan. Peranti semacam itu menghasilkan output dalam suatu format standar yang harus kompatibel dengan peranti lain yang dapat membaca format tersebut. Dalam banyak kasus, para pembangun peranti CASE komplemeter bekeja bersama-sama untuk membentuk sebuah jembatan di antara peranti ( misalnya peranti analisis dan desain yang dirangkai dengan suatu generator kode ). Dengan menggunakan pendekatan tersebut, sinergi di antara peranti dapat menghasilkan produk akhir yang sulit dibuat dengan menggunakan salah satu peranti secara terpisah. Integrasi sumber tunggal terjadi pada saat suatu vendor peranti CASE tunggal mengintegrasikan sejumlah peranti yang berbeda dan menjual sebagai paket. Meskipun pendekatan ini sangat efektif, arsitektur yang peling dekat dengan lingkungan sumber tunggal menyulitkan penambahan dari vendor lain.

Pada ujung atas spektrum integrasi adalah lingkungan pendukung proyek terintegrasi ( IPSE ). Standar untuk masing- masing blok bangunan yang digambarkan di atas kemudian diciptankan. Vendor-vendor peranti case Menggunakan standar IPSE untuk membangun peranti yang kompatibel dengan IPSE sehingga kompatibel satu sama lain.

C. TAKSONOMI PERANTI CASE

Risiko merupakan sifat setiap kali kita berusaha mengkategorikan peranti CASE. Ada suatu implikasi yang tidak kentara bahwa untuk menciptakan lingkungan CASE yang efektif, seseorang harus mengimplementasi semua kategori peranti hal ini tidak benar. Keraguan ( atau antagonisme ) dapat terjadikarena penempatan peranti spesifik di dalam satu katagori, sementara orang alin percaya bahwa peranti itu milik kategori yang lain. Mungkin banyak pambaca merasa bahwa suatu kategori keseluruhan telah dihilangkan - sehingga mengeliminasi pencantuman kaseluruhan rangkaian peranti di dalam seluruh lingkungan CASE. Kategorisasi sederhana juga cenderungmentah – kita tidak memperlihatkan interaksi peranti secara hirarki atau hubungan di antara mereka. Sekalipun ada risiko seperti itu, taksonomi peranti CASE perlu diciptakan – untuk memahami secara lebih baik luas CASE dan lebih menghargai di mana peranti semacam itu dapat diaplikasikan di dalam proses perangkat lunak.

Peranti CASE dapat diklasifikasikan menurut, perannya sebagai instrumen bagi manajer atau orang–orang teknik, kegunaannya di dalam berbagai langkah proses rekayasa perangkat lunak, arsitektur lingkungan (perangkat keras, dan perangkat lunak ) yang mendukungnya, atau bahkan menurut asal peranti atau biaya [ QED89 ]. Taksonomi yang disajikan dibawah ini menggunakan fungsi–fungsi sebagai kriteria utama.

Peranti Rekayasa Informasi. Dengan memodelkan persyaratan informasi strategis suatu organisasi, peranti rekayasa informasi memberikan “meta–model “ dari mana sistem informasi spesifik diperoleh. Daripada berfokus pada persyaratan aplikasi spesifik, peranti CASEini lebih suka memodel informasi bisnis pada saat informasi bergerak di antara berbagai entitas organisasi di

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 4/17 - MODUL 2

dalam suatu perusahaan. Sasaran utama untuk peranti di dalam kategori ini adalah menyajikan objek data ini mengalir di antara area bisnis yang berbeda di dalam suatu perusahaan.

Peranti Manajemen dan Pemodelan Proses. Bila suatu organisasi bekerja untuk mengembangkan sebuah proses bisnis ( atau perangkat lunak ), pertama–tama organisasi harus memahaminya.eranti pemodelan proses ( disebut juga peranti “teknologi proses” ) digunakan untuk menyajikan elemen–elemen kunci dari suatu proses sehingga proses dapat dipahami dengan lebih baik. Peranti semacam itu dapat juga memberikan link ke deskripsi proses yang membantu mereka yang terlibat di dalam proses tersebut untuk memahami tugas–tugas yang diperlukan untuk melakukan proses tersebut. Peranti menajemen proses dapat memberikan link bagi peranti yang memberikan dukungan untukmenentukan aktivitas proses.

Peranti Perencanaan Proyek. Peranti di dalam kategori ini berfokus pada usaha proyek perangkat lunak dan estemasi biaya, serta penjadwalan proyek. Peranti estimasi menghitung usaha yang diperkirakan, durasi proyek, dan jumlah menusia yang direkomendasi dengan menggunakan satu teknik atau lebih dijelaskan pada bab 5. Penjadwalan proyek memungkinkan manajermenentukan tugas proyek (struktur pembagian kerja),menciptakan suatu jaringan tugas (biasanya dengan menggunakan input grafis), menyajikan interdependensi tugas–tugas, dan memodel jumlah paralelisme yang mungkin untuk proyek tersebut.

Peranti Analisis Risiko. Mengidentifikasi risiko potensial dan mengembangkan suatu rencana untuk mengurangi, memonitor, dan mengatur risiko merupakan hal berharga pada proyek yang besar. Peranti analisis risiko memungkinkan seorang manajer proyek untuk membangun suatu tabel risiko dengan memberikan pedoman detail di dalam identifikasi dan analisis risiko.

Peranti Manajemen Proyek. Jadwal proyek dan rencana proyek harus di telusuri dan dimonitor terus–menerus. Sebagai tambahan, manajer harus menggunakan peranti untuk mengumpulkan metrik yang akan memberikan indikasi mengenai kualitas produk perangkat lunak. Peranti di dalam kategori itu sering merupakan ekstensi dari perencana proyek.

Peranti Penelusuri Proyek. Bial sistem yang besar dikembangkan, sistem yang disampaikan sering gagal memenuhipersyaratan khusus pelanggan. Sasaran dari penelusuri adalah memberikan pendekatan sistematis ke isolasi persyaratan, mulai dari permintaan proposal pelanggan ( RFP ) atau spesifikasi. Persyaratan tipikal yang menelusuri peranti yangmenggabungkan evaluasi teks human–interactive dengan sistem manajemen database yang menyimpan dan mengkategorikan setiap persyaratan sistem yang “ diuraikan “ dari RFP orisinal atau spesifikasi.

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 5/17 - MODUL 2

Peranti Manajemen dan Metrik. Metrik perangkat lunak meningkatkan kemampuan manajer untuk mengontrol dan mengkoordinasi proses perangkat lunak dan kemampuan praktisi untuk mengembangkan kualitas perangkat lunak yang diproduksi. Peranti metrik dan pengukuran saat ini berfokus pada proses,proyek, dan karakteristik produk. Peranti yang berorentasi pada manajemen menangkap metrik spesifik proyek (musalnya, LOC / person – month, cacat per function point) yang memberikan indikasi menyeluruh mengenai produktivitas dan kualitas. Peranti yang diorentasikan secara teknik menentukan metrik yang memberikan wawasan yang lebih besar ke dalam kualitas desain atau kode. Banyak dari peranti metrik yang lebih maju menyimpan database yang mengukur “ rata – rata industri.” Berdasarkan proyek dan karakteristik produk yang diberikan oleh pemakai, peranti semacam itu “mempercepat” jumlah lokal terhadap rata – rata industri (dan kinerja lokal yang lalu ) dan mengusulkan strategi pengembangan.

Peranti Dokumentasi. Peranti produksi dokumen dan dekstop publishing mendukung hampir setiap aspek rekayasa perangkat lunak dan menyajikan kesempatan “pengungkit” substansial untuk semua pengembang perangkat lunak. Sebagian besar organisasi pengembangan perangkat lunak menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan dokumen, dan dalam banyak kasus proses dokumentasi itu sendiri sangat tidaklah efisien. Tidak biasa bagi organisasi pengembangan perangkat lunak untuk menggunakan 20 sampai 30 persen dari semua usaha oengembangan perangkat lunak pada dokumentasi. Karena itulah peranti dokumentasi memberikan kesempatan penting untuk meningkatkan produktivitas.

Peranti Perangkat Lunak Sistem. CASE merupakan teknologiworkstation. Dengan demikian, lingkungan CASE harus mengakomondasi sistem jaringan kualitas tinggi, e – mail, papan buletin, dan kempuan komunikasi lainya.

Peranti Jaminan Kualitas. Mayoritas peranti CASE yang mengklaim bahwa ia berfokus pada jaminan kualitas, sebenarnya merupakan peranti metrik yang mengaudit kode sumber untuk menetukan kesesuain dengan bahasa standar. Peranti lainnya mengekstrak metrik teknologi (Bab 18) dalam usaha memproyeksikan kualitas perangkat perngakat lunak yang sedang dibangun.

Peranti Manajemen Database. Perangkat lunak manajemen database berfungsi sebagai suatu fondasi bagi pembangunan database CASE (tempat penyimpanan), yang kita sebut juga database proyek (Bab 9). Dengan menekankan objek konfigurasi, peranti manajemen database untuk CASE dapat berkembang dari sistem manajemen database resional (RDMS) ke sistem manajemen database OO (OODMS).

Peranti Manajemen Konfigurasi Perangkat Lunak. Manajemen konfigurasi perangkat lunak (SCM) ada pada inti setiap lingkungan CASE. Peranti dapat membantu kelima tugas SCM mayor–identifikasi, kontrol versi, kontrol

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 6/17 - MODUL 2

perubahan, auditing, dan akuntingstatus. Database CASE memberikan mekanisme untuk mengindentifikasi masing–masing item konfigurasi dan menghubungkannya dengan itemlainnya; proses kontrol ynag didiskusikan pada Bab 9 dapat diimplementasikan dengan bantuan peranti khusus; akses yang mudah ke item komunikasi CASE dapat sangat meningkatkat accounting status ( pelaporan informasi mengenai perubahan bagi semua yang ingin tahu).

Peranti Analisis dan Desain. Peranti analisis dan desain memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk menciptakan model sistem yang akan dibangun. Model tersebut berisi representasi data, fungsi, dan tingkah laku (pada tingkat analisis), dan karakteristik data, arsitektur, prosedural, dan desain interface. Dengan memeriksa konsistem dan validitas model tersebut, peranti analisis dan desain memberi perekayasa perangkat lunak beberapa tingkat wawasan ke dalam representasi analisis dan membentu mengeliminasi kesalahan sebelum menyebar ke dalam desain, atau lebih buruk lagi, ke dalam implementasi itu sendiri.

Peranti PROYEK/SIM. Peranti PRO/ SIM (prototyping dan simulasi) [NIC90] memberi perekayasa perangkat lunak kemampuan untuk meramalkan tingkah laku sistem real – time yang mengijinkan pelanggan mendapatkan wawasan ke dalam fungsi, operasi, dan responnya sebelum imlementasi sesungguhnya.

Peranti Pengembangan dan Desain Interface. Desain interface dan peranti pengembangan sebenarnya merupakan suatu tool kit dari komponen program seperti tombol menu, struktur window, ikon mekanisme scrolling, devise driver dan sebagainya. Tetapi tool ini kit sedang diganti oleh peranti prototyping interface yang memungkinkan pembuatan on – screen yang cepat dari interface pemakai yang canggih yang sesuai dengan standar interfecing yang telah diadopsi untuk perangkat lunak tersebut.

Peranti Prototyping. Berbagai peranti prototyping yang berbeda dapat digunakan. Screen painters memungkinkan perekayasa perangkat lunak menentukan layout layar dengan cepat untuk aplikasi interaktif. Peranti prototyping CASE yang lebih canggih memungkinkan pembuatan desain data untuk dirangkai dengan layar maupun layout laporan. Banyak analisis dan peranti desain memiliki ekstensi yang memberikan pilihan prototyping. Peranti PRO/SIM memunculkan kerangka Ada dan kode sumber C untuk aplikasi rekayasa (rael-time). Akhirnya, berbagai peranti generasi keempat memiliki fitur-fitur prototyping.

Peranti Pemrograman. Kategori peranti pemrograman meliputi kompiler, editor, debugger yang dapat diperoleh untuk mendukung sebagian besar bahasa pemrograman konvensional. Lingkungan pemrograman OO, bahasa generasi keempat, lingkungan pemrograman grafis, generator aplikasi, dan bahasa query database juga berada dalam kategori ini.

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 7/17 - MODUL 2

Peranti Integrasi dan Pengujian. Dalam direktor mereka mengenai peranti pengujian perangkat lunak, Software Quality Engineering [SQE95] menetapkan kategori peranti berikut ini: Akuisisi data – peranti yang mendapatkan data untuk digunakan selama

pengujian Pengukuran statis – peranti yang menganalisis kode selama aksekusi. Simulasi – peranti yang mensimulasi fungsi–fungsi perangkat keras atau

fungsi eksternal lainnya Manajemen pengujian – peranti yang mebantu dalam perencanaan,

pengembangan, dan komtrol pengujian Peranti cross – functional – peranti yang melintasi batas–batas kategori di

atas.Harus dicata bahwa banyak peranti pengujian memiliki fitur yang mencakup dua atau lebih kategori tersebut.

Peranti Analisis Statis. Peranti pengujian statis membantu perekayasa perangkat lunak dalam melakukan test caase. Ada tiga tipe peranti pengujian statis yang berbeda yang digunakan dalam industri: peranti pengujian berbasis kode, bahasa pengujian terspesialisasi, dan peranti pengujian berdasarkan persyaratan. Peranti pengujian berbasis kode menerima kode sumber (atau PDL) sebagai input dan melakukan sejumlah analisis yang menghasilkan pemunculan test case. Bahasa pengujian terspesialisasi (misalnya, ATLAS) memungkinkan perekayasa perangkat lunak menulis spesifikasi pengujian yang menggambarkan masing–masing test case dan logistik untuk eksekusinya. Peranti pengujian berbasis persyaratan mengisolasi persyaratan pemakai spesifik dan mengusulkan test case (atau kelas pengujian) yang akan menggunakan persyaratn tersebut.

Peranti Analisis Dinamis. Peranti pengujian dinamis berinteraksi dengan program pengeksekusian, memeriksa cakupan jalur, menguji pernyataan yang tegas mengenai nilai variabel spesifik, dan senaliknya menginstrumentasi aliran eksekusi dari program tersebut. Peranti dinamis dapat intrusif atau nonintrusif. Peranti intrusif mengubah perangkat lunak yang akan diuji dengan pemeriksaan yang diselipkan (instrusi ekstra) yang melakuakan aktivitas yang dicantumkan di atas. Peranti oengujian non–intrusif mengguna–kan prosesor perangkat keras yang terpisah yang berisi program yang sedang diuji.

Peranti Manajemen Pengujian. Peranti manajemen pengujian digunakan untuk mengontrol dan mengkoordinasi pengujian perangkat lunak bagi masing–masing langkah pengujian mayor (Bab 17). Peranti di dalam kategori ini mengatur dan mengkoordinasi pengujian regresi, melakukan perbandingan yang menegaskan perbedaan di antara output yang diharapkan, dan melakuakn pengujian batch dari program dengan interface manusia – komputer yang interaktif. Sebagai tambahan untuk fungsi–fungsi tersebut, banyak peranti manajemen pengujian yang juga berfungsi sebagai pengendali pengujian generik. Pengendali pengujian membaca satu atau lebih test case dari suatu file pengjian, memformat

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 8/17 - MODUL 2

data pengujian untuk disesuaikan dengan kebutuhan perangkat lunak di bawah pengujian, dan kemudian memanggil perangkat lunak yang akan diuji.

Peranti Pengujian Client/Server. Lingkungan Client/server memerlukan peranti pengujian terspesialisasi yang menggunakan interface pemakai grafis dan persyaratan komunikasi jaringan untuk client/server.

Peranti Rekayasa Ulang. Kategori peranti rekayasa ulang dapat dibagi–bagi lagi ke dalam fungsi–fungsi berikut ini: Reverse engineering ke peranti spesifikasi – ambil kode sumber sebagai

input dan memunculkan analisis terstruktur grafis dan model desain, daftar where – used, dan informasi desain lainnya;

Code restructuring dan peranti analisis–analisis sintak program, menghasilkan grafik aliran kontrol, dan secara otomatis memunculkan program terstruktur; dan

Peranti rekayasa ulang on–line – digunakan untuk memodifikasi sistem database on–line (misalnya, konversi file–file IDM atau DB2 ke dalam format hubungan entitas).

Banyak peranti tersebut dibatasi sampai bahasa pemrograman spesifik (meskipun sebagai sebagian besar bahasa mayor disinggung) dan membutuhkan beberapa tingkat interaksidengan perekayasa perangkat lunak.

Peranti reverse engineering dan forward engineering untuk generasi selanjunya banyak menggunakan teknik kecerdasan buatan, dengan mengaplikasikan dasar pengetahuan tyaitu spesifik domain aplikasi (yaitu, serangkaian aturan dekomposisi yag akan berlaku bagi semua program di dalam suatu area aplikasi khusus kontrol pemanufakturan atau sistem penerbangan pesawat). Komponen A1 akan membantu rekonstruksi dan dekomposisi sistem, tetapi akan tetap membutuhkan interaksi dengan perekayasa perangkat lunak pada seluruh siklus rekayasa ulangnya.

D. LINGKUNGAN CASE TERINTEGRASI

Meskipun ada keuntungan yang dapat diambil dari peranti CASE individual yang menekankan aktivitas rekayasa perangkat lunak yang terpisah, kekuatan CASE real hanya dapat dicapai melalui integrasi. Keuntungan CASE terintegrasi (I–CASE) meliputi (1) transfer halus dari informasi (model, program, data) dari satu peranti ke peranti lain dan dari satu langkah rekayasa perangkat lunak ke langkah rekayasa perangkat lunak selanjutnya; (2) reduksi di dalam usaha yang diperlukan untuk melakukan aktivitas pelindung (umbrella actitivity) seperti manajemen konfigurasi, jaminan kualitas, dan produksi dokumen; (3) pertambahan di dalam kontrol proyek yang dicapai melalui perencanaan, monitoring, dan komunikasi yang lebih baik; dan (4) koordinasi yang dikembangkan di antara anggota staf yang sedang bekerja pada proyek perangkat lunak yang besar.

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 9/17 - MODUL 2

Tetapi I–CASE juga merupakan tantangan yang berat. Integrasi memerlukan representasi yang konsisten dari informasi rekayasaperangkat lunak, standarisasi interface di antara peranti, mekanisme yang homogen untuk berkomunikasi di antara perekayasa perangkat lunak dna masing-masing peranti, serta pendekatan yang efektif yang akan memungkinkan I-CASE bergerak di antara berbagai platfrom perangkat keras dan sistem operasi. Meskipun solusi bagi masalah yang diimplikasikan oleh tantangan–tantangan itu telah diusulkan, lingkungan I–CASE yang komprehensif baru dalam tahap awal kemunculannya.

Istilah “integrasi” mengimplikasikan “kombinasi” maupun “klosur.” I-CASE menggabungkan sebagai interface yang berbeda dan informasi yang berbeda dengan cara yang memungkinkan pengakhiran komunikasi di antara peranti, di antara manusia, dan pada proses perangkat lunak. Peranti diintegrasikan sehingga informasi rekayasa perangkat lunak tersedia look and feel untuk semua; dan filisofi pengembangan diintegrasikan, dengan mengimplikasikan suatu pendekatan rekayasa lunak standar yang menerapkan praktek modern dan dibuktikan.

Untuk menentukan integrasi di dalam konteks proses perangkat lunak, diperlukan pembangunan serangkaian persyaratan untuk I–CASE; Lingkungan I–CASE harus : Memberikan mekanisme untuk memakai bersama informasi rekayasa

perangkat lunak di antara semua peranti yang diisikan di dalam lingkungan tersebut;

Memungkinkan perubahan pada satu item informasi yang akan ditelusuri kitem informasiyang berhubungan;

Memberikan kontrol versi dan manajemen konfigurasi keseluruhan bagi semua informasi rekayasa perangkat lunak;

Mengijinkan akses langsung dantidak berurutan ke setiap peranti yang diisikan di dalam lingkungan;

Membangundukungan yang diotomatisasi untuk konteks prosedural bagi kerja rekayasa perangkat lunak yang mengintegrasikan peranti dan data ke dalam suatu struktur pembagian kerja standar ;

Memungkinkan pemakai masing–masing peranti untuk mendapatkan look and feel yang konsisten pada interface manusia – komputer;

Mengumpulkan baik metrik manajemen dan teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan proses dan produk.

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, masing–masing blok bangunan arsitektur CASE (Gambar 2.1) harus cocok dengan gaya yang tidak berkelim. Seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3, blok bangunan fondasi – arsitektur lingkungan, platform perangkat keras, dan sistem “digabungkan” memulai serangkaian layanan portabilitas untuk kerangka kerja integrasi yang memenuhi persyaratan tersebut.

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 10/17 - MODUL 2

E. ARSITEKTUR INTEGRASI

Tim rekayasa perangkat lunak menggunakan peranti CASE, metode yang berhubungan, dan kerangka kerja proses untuk menciptakan kolam informasi rekayasa perangkat lunak. Kerangka kerja integrasi memfasilitas pemindahan informasi ke dalam dan keluar dari kolam tersebut. Untuk melakukannya komponen arsitektur berikut ini harus ada: database untuk menyimpan informasi, sistemmanajemen objek untuk mengatur perubahan informasi, mekanisme kontrol peranti untuk mengkoordinasi penggunaan peranti CASE, dan interface pemakai untuk memberikan jalur yang konsisten di antara aksi yang dilakukan oleh pemakai dan peranti yang diisikan di dalam lingkunganitu. Sebagian besar model kerangka kerja integrasi menyajikan komponen–komponen tersebut sebagai lapisan. Model kerangka kerja yang sederhana yang hanya menggambarkan komponen–komponen tersebut diperlihatkan pada Gambar 2.4.Lapisan interface pemakai (Gambar 2.4) menggabungkan tool kit interface standar dengan suatu protokol representasi biasa. Tool kit interface berisi perangkat lunak untuk manajemen interface manusia – komputer dan pustaka untuk objek display. Keduanya memberikan mekanisme yang konsisten untuk komunikasi di antara interface dan peranti CASE individual. Protokol representasi adalah himpunan pedoman yang membuat semua peranti CASE memiliki look and feel yang sama. Konvensi layout layar, nama–nama menu dan organisasi, ikon, nama–nama objek, kegunaan keyboard dan mouse, dan mekanisme bagi akses peranti, semuanya ditetapkan sebagai bagian dari protokol representasi.

Lapisan peranti menggabungkan serangkaian layanan manajemen peranti dengan CASE itu sendiri. Layanan manajemen peranti (TMS) mengontrol tingkah laku peranti di dalam lingkungan tersebut. Bila multitasking digunakan selama eksekusi terhadap satu peranti atau lebih, maka TMS melakukan sikronisasi multitasking dan sistem manajemen objek ke dalam peranti, melakukan pengamanan dan fungsi auditing, dan mengumpulkan metrik pada pemakaian peranti.

Lapisan manajemen objek (OML) melakukan fungsi manajemen konfigurasi yang dijelaskan pada Bab 8. Pada intinya, perangkat lunak di dalam lapisan arsitektur kerangka kerja ini memberikan mekanisme bagi integrasi peranti. Setiap peranti CASE “diisikan ke dalam” lapisan manajemen objek. Dalam hubungannya dengan tempat penyimpanan CASE, OML memberikan layanan integrasi - serangkaian modul standar yang merangkai peranti dengan tempat penyimpanan. OML juga memberikan layanan manajemen konfigurasi, dengan melakukan kontrol versi, dan memberikan dukungan untuk kontrol perubahan, audit, dan status accounting.

Lapisan Shared repository adalah database CASE dan fungsi kontrol akses yang memungkinkan lapisan manajemen objek bernteraksi dengan database. Integrasi data dicapai melalui manajemen objek dan lapisan shared repository.

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 11/17 - MODUL 2

F. TEMPAT MENYIMPANAN CASE

Webster”s Dictionary mendefinisikan kata “repository” sebagai setiap hal atau person yang dianggap sebagai pusat dari akumulasi atau penyimpanan.”4

Selama sejarah awal pengembangan perangkat lunak, tempat penyimpanan benar–benar merupakan person–pemrogram yang harus mengingat lokasi semua informasi yang relevan dengan suatu proyek suatu proyek perangkat lunak, yang harus melihat kembali informasi yang ridak pernah ditulis dan merekonstruksi in-formasi yang telah hilang. Sayangnya, dengan menggunakan person sebagai “pusat akumulasi dan penyimpanan “ (meskipun sesuai dengan definisi kamus), tidak bekerja dengan baik. Saat ini tempat penyimpanan berupa suatu “hal” – database yang bertindak sebagai pusat bagi akumulasi dan penyimpanan informasi rekayasa perangkat lunak. Peran person (perekayasa perangkat lunak) adalah untuk berinteraksi dengan tempat penyimpanan dengan menggunakan peranti CASE yang diintegrasikan dengannya.

Dalam buku ini, digunakan sejumlah bentuk yang berbeda untuk mengacu tempat penyimpanan bagi informasi rekayasa perangkat lunak: database CASE, database proyek, database lingkungan pendukung proyek terintegrasi (IPSE), kamus data (database terbatas), dan tempat tersebut, semua mengacu pada benda – pusat untuk akumulasi dan penyimpanan.

1. Peran Tempat Penyimpanan dalam I – CASE

Tempat penyimpanan untuk lingkungan I – CASE merupakan rangkaian mekanisme dan struktur data mencapai data – peranti dan data – integrasi data. Tempat penyimpanan memberikan fungsi yang sistem manajemen database, tetapi sebagai tambahan, tempat penyimpan melakukan atau memunculkan fungsi–fungsi berikut : Integritas data – mencakup fungsi–fungsi untuk memvalidasi masukan ke

tempat penyimpanan, memastikan konsistensi di antara objek yang berhubungan, dan secara otomatis melakukan modifikasi yang “berpencar ke bawah” pada saat perubahan ke satu objek memerlukan banyak perubahan pada objek yang di hubungkan dengannya;

Berbagi pakai informasi – memberikan mekanismeuntuk memakai bersama–sama informasi di antara para pengembang dan di antara peranti, mengatur dan mengontrol akses yang multiuser ke data dan mengunci/membuka objek sehingga perubahan dengan hati-hati akan melapisi satu sama lain;

Integrasi peranti – data – membangun suatu model data yang diakses oleh semua peranti di dalam lingkungan I–CASE, mengontrol akses ke data, dan melakukan fungsi manajemenk konfigurasi yang sesuai.

Integrasi data – data – sistem manajemen database menghubungkan objek data sehingga fungsi – fungsi lain dapat dicapai;

Pelaksanaan metodologi – model data E – R yang disimpan di dalam tempat penyimpanan dapat menyatakan secara langsung suatu paradigma spesifik bagi rekayasa perangkat lunak – pada tingakt minimum, hubungan dan objek

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 12/17 - MODUL 2

mendefinisikan serangkaian langkah yang harus dilakukan untuk membangun sisi dari tempat penyimpanan; dan

Standarisasi dokumen – definisi objek di dalam database secara langsung mengarah kepada pendekatan standar untuk membuat domen rekayasa perangkat lunak.

Untuk mencapai fungsi tersebut, tempat penyimpanan ditemukan dalam bentuk metamodel. Metamodel itu menentukan bagaimana informasi disimpan di dalam tempat penyimpanan, bagaimana data dapat diakses oleh peranti dan dikaji oleh para perekaysa perangkat lunak, seberapabaik sekuritas dan integrasi data akomodasi keburuhan–kebutuhan baru.

Metamodel adalah template tempatmenaruh informasi rekayasa perangkat lunak.Metamodel entity – relationship dapat dibuat, tetapi lainnya, yaitu model yang lebih canggih, juga ada dalam pertimbangan. Diskusi detail mengenai model–model tersebut tidak ada dalam lingkup buku ini.

2. FITUR dan ISI

Fitur dan isi tempat penyimpanan paling baik dipahami dengan me-lihatnya dari dua perspektif: Apa yang akan disimpan di dalam tempat penyimpanan dan layanan spesifik apa yang diberikan oleh tempat penyimpanan itu? Secara umum, tipe hal–hal yang akan disimpan dalam tempat penyimpanan meliputi: Masalah yang akan dipecahkan Informasi mengenai domain masalah Solusi sistem pada saat dia muncul Aturan dan instruksi mengenai; proses perangkat lunak (metodologi) yang

sedang diikuti Rencana proyek, sumber daya, dan sejarah Informasi mengenai konteks organisasi

Daftar lengkap mengenai tipe representasi, dokumen, dan kemampuan penyampaian yang disimpan dalam tempat penyimpanan CASE ada pada Tabel 2.1.

Tempat penyimpanan CASE yang kokoh memberikan dua kelas layanan yang berbeda: (1) tipe layanan yang akan diharapkan dari sistem manajemen database yang sesuai, dan (2) layanan spesifik terhadap lingkungan CASE.

Banyak persyaratan tempat penyimpanan sama dengan persyaratan aplikasi tipikal yang dibangun pada suatu sistem manajemen database komersial (DBMS). Pada dasarnya, sebagian besar tempat penyimpananCASE sekarang ini menggunakan DBMS (biasanya relasional atau OO) sebagai teknologi manajemen data dasar. Fitur standar DBMS dari suatu tempat penyimpanan CASE yang mendukung manajemen informasi rekayasa perangkat lunak meliputi antara lain : Penyimpanan data nonredundan. Tempat penyimpanan CASE

memberikan tempat tunggal untuk penyimpanan semua informasi yang berhubungan dengan pengembangansistem perangkat lunak, mengeliminasi pemborosan dan secara potensial duplikasi error – prone.

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 13/17 - MODUL 2

Akses kelas tinggi. Tempat penyimpanan memberikan mekanisme akses data umum sehingga fasilitas penanganan data tidak harus ditiru pada masing–masing peranti CASE.

Independensi data. Peranti CASE dan aplikasi terget diisolasi dari penyimpanan fisik sehingga tidak dipengaruhi pada saat konfigurasi diubah.

Kontrol transaksi . tempat penyimpanan mengatur interaksi multibagian dengan cara yang menjaga integrasi data bila ada pemakai yang konkuren dan di dalam kejadian kegagalan sistem. Hal ini mengimplikasikan penguncian record, pelaksanaan dua tahap, transaksilogging, dan prosedur penyembuhan.

Keamanan. Tempat penyimpanan memberikan mekanisme untuk mengontrol siapa yang dapat melihat dan memodifikasi informasi yang diisikan di dalamnya. Tempat penyimpanan minimal harus menjalankan password multilevel dan tingkat pebolehan yang diberikan oleh para pemakai individual.

Informasi Enterprise Konstruksi

Struktur organisasiAnalisis area bisnisAturan bisnisModel proses (skenario)Arsitektur informasi

Desain AplikasiAturan metodologi Representasi grafisDiagram sistemStandar penamaanAturan integrasi referensialStruktur dataDefinisi prosesDefinisi kelasCabang menuKriteria kinerjaBatasan timingDefinisi layar Definisi reportDefinisi logikaLogika perilakuAlgoritmaAturan transformasi

Kode sumber; kode objekInstruksi pembentukan sistemCitra binerDependensi konfigurasiPerubahan informasiValidasi dan VerifikasiRencana pengujian; Uji kasus dataSkrip uji regresiHasil tesAnalisis statistikMetrik kualitas perangkap lunakInformasi manajemen proyekRencana proyekStruktur pembagian kerjaEstimasi ; JadwalPengisian sumber daya ; laporan masalahPermintaan perubahan; Laporan statusPemeriksaan informasiDokumentasi sistemDokumen persyaratanDesain eksternal/internalManual pemakai

TABEL 2.1 Isi Repositori Case

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 14/17 - MODUL 2

Query dan laporan data ad hoc. Tempat penyimpanan mengijinkan akses langsung ke isinya melalui interface pemakai yang baik seperti SQL atau “browser” yang berorentasi pada bentuk, memungkinkan analisis user – defined di luar laporan standar yang diberikan dengan tool set CASE.

Keterbukaan . Tempat penyimpanan biasanya membrikan mekanisme impor/ ekspor untuk memungkinkan loading atau transfer yang sangat besar. Anterface biasanya berupa transper file ASCII mentah atau interface SQL standar. Banyak tempat penyimpanan memiliki interface tingkat yang lebih tinggi yang merefleksikan struktur metamodel mereka.

Dukungan multiuser. Tempat penyinpanan yang baik harus mengijinkan para pengembang bekerja pada suatu aplikasi pada saat yang sama. Tempat penyimpanan harus mengatur akses konkuren ke database oleh banyak peranti dan pemaki dengan arbritrase aksesdan penguncian pada tingkat file atau record. Untuk lingkungan yang berdasarkan jaringan, dukungan multiuser juga menyatakan secara langsung bahwa penyimpanan berinteraksi dengan protokol dan fasilitas jaringan biasa.

Lingkungan CASE secara khusus juga memerlukan tempat penyimpanan lebih dari yang tersedia pada DBMS komersial. Fitur khusus tempat penyimpanan CASE meliputi : Penyimpanan struktur data yang canggih. Tempat penyimpanan harus

mengakomodasi tipe data kompleks seperti diagram, dokumen, dan file, serta elemen data sederhana. Tempat penyimpanan juga meliputi model informasi (atau metamodel) yang menggambarkan struktur, hubungan, dan semantik dari data yang disimpan di dalamnya. Metamodel harus dapat diperluas sehingga representasi daninformasi organisasional yang unik dapat diakomodasi. Tempat penyimpanan tidak hanya menyimpan model dan deskripsi (yaitu, informasi tambahan yang menggambarkan informesi rekayasa perangkat lunak itu sendiri, misal pada saat suatu komponen desain tertentudiciptakan, apa statusnya sekarang dan komponen lain yang yang menjadi tempat komponen bergantung).

Penyelenggaraan integritas. Model informasi tempat penyimpanan juga berisi aturan, atau kebikan, yang menggambarkan aturan bisnis yang berlaku serta batasan dan persyaratan lain pada informasi yang sedang dimasukan ke dalam tempat penyimpanan (secara langsung atau melalui suatu peranti CASE). Fasilitas yang disebut trigger dapat digunakan untuk mengativasi aturan yang sesuai dengan suatu objek setiap saatobjek dimodifikasi, yang membuatnya mungkin untuk memeriksa validitas model desain dalam real-time.

Interface peranti semantic – rich. Model informasi tempat penyimpanan (metamodel) berisi semantik yang memungkinkan berbagai peranti menginterpretasikan arti dari data yang disimpan di dalam tempat penyimpanan. Misalnya, diagram aliran data yang diciptakan oleh suatu peranti CASE disimpan di dalam tempat penyimpanan dalam bentuk yang berdasrakan model informasi dan tidak tergantung pada setiap representasi internal yang digunakan oleh peranti itu sendiri. Peranti CASE yang lain

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 15/17 - MODUL 2

kemudian menginterpretasikan isi tempat penyimpanan dan menggunakan informasi yang dibutuhkan untuk tugasnya. Demikianlah, semantik yang disimpan di dalam tempat penyimpanan mengijinkan pemakaian bersama data di antara berbagai macam peranti, pada saat diperhadapkan pada konversi peranti – ke – peranti atau “jembatan.”

Manajemen proses / proyek. Tempat penyimpanan berisi informasi yang tidak hanya tentang aplikasi perangkat lunak itu sendiri, tetapi juga karekteristik dari masing–masing proyek khusus dan proses umum organisasi bagi rekayasa perangkat lunak (fase, tugas–tugas, dan kemampuan penyampaian ). Hal ini membuka kemungkinan untuk mengotomasi koordinasi aktivitas pengembangan teknik dengan aktivitas manajemen projek. Contohnya, pembaruan status tugas–tugas projek dapat dilakukan secara otomatis atau sebagai by–produk dengan menggunakan peranti CASE. Pembaruan status dapat dilakukan dengan sangat mudah bagi para pengembangan tanpa harus meninggalkan lingkungan pengembangan normal. Pemberian tugas dan query juga dapat ditangani oleh e-mail. Laporan masalah, tugas–tugas pemelihara, autorisasi perubahan, dan status perbaikan dapat dikoordinasikan dan dimonitor melaluiperanti yang mengakses tempat penyimpanan.

Fitur tempat penyimpanan berikut ini semua dicakup oleh manajemen konfigurasiperangkat lunak ( Bab 9). Fitur itu diuji lagi di sini untuk menekankan interrelasi di antara mereka terhadap lingkungan I – CASE.

Versioning. Pada saat proses berjalan, banyak versi dari produk kerja individual akan diciptakan. Tempat penyimpanan harus dapat menyimpan semua versi ini untuk memungkinkan manajemen efektif dari rilis produk dan untuk mengijinkan pengembangan berbalik ke versi sebelumnya selama dan debugging. Versioning dilakukan dengan algiritma kompresi untuk meminimkan alokasi penyimpanan, dan mengijinkan regenerasi dari setiap versi terakhir dengan beberapa overheadpemrosesan.

Penelusuran Ketergantungan dan Manajemen Perubahan. Tempat penyimpanan mengatur berbagai hubungan di antara elemen data yang disimpan di dalamnya: mencakup hubungan di antara entitas perusahaan dan proses, di antara bagian–bagian dari suatu desain aplikasi, di antara komponen desain dan arsitektur informasi perusahaan, di antara elemen desain dan kemampuan penyampaian, dan seterusnya. Beberapa dari hubungan itu hanya merupakan asosiasi, dan beberapa nerupakan ketergantungan atau hubungan sebagai keharusan. Pemeliharaan hubungan di antara objek pengembangan ini disebut manajemen link.

Kemampuan untuk melacak semua hubungan ini merupakan hal krusial bagi integrasi informasiyang disimpan dalam repositori dan untuk membangkitkan kemampuan penyampaian, dan ini merupakan kontribusi yang paling penting dari konsep repositori untuk peningkatan proses pengembangan perangkat lunak. Di antara banyak fungsi ynag didukung oleh manajemen link

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 16/17 - MODUL 2

adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memperkirakan pengaruh perubahan. Pada saat desain berkembang untuk memenuhi persyaratan yang baru, kemampuan pengidentifikasian semua objek yang dapat dipengaruhi memungkinkan perkiraan biaya yang lebih akurat, downtime, dan tingkat kesulitan. Kemampuan pengidentifikasian juga membantu mencegahefek samping yang tidak diharapkan yang sebaliknya akan membawa kepada cacat dan kagagalan sistem.

Penelusuran Persyaratan. Fungsi khusus yang bergantung oada manajemen link adalah penelusuran persyaratan, Penelusuran persyaratan merupakan kemampuan untuk menelusuri semua komponen desain dan kemampuan penyampaia yang dihasilkan dari suatu spesifikasi persyaratan spesifik (forward trackinng), serta kemampuan untuk mengidentifikasi persyaratan yang mana yangdimunculkan oleh kemampuan penyampaian yang di berikan (backward trcking).

Manajemen Konfigurasi. Fungsi lain yang bergantung pada manajemen link adalah manajemen konfigurasi. Fasilitas manajemen konfigurasi bekerja dengan manajemen link dan fasilitas versioning untuk melacak serangakian konfigurasi yang merepresentasikan kejadian penting dari projek spesifik atau rilis produk. Manajemen versioning menyediakan versi–versi yang di perlukan, dan manajemen link menjaga jalur dari saling ketergantungan. Misalnya, manajemen konfigurasi sering memberikan suatu fasilitas build untuk mengotomatisasi proses transformasi komponen desain ke dalam kemampuan penyampaian yang dapat dieksekusi.

Audit Trail. Dihubungkan dengan manajemen perubahan adalah kebutuhan akan audit trail membangun informasi tambahan tentang kapan, mengapa, dan oleh siapa perubahan dibuat. Sebenarnya hal ini bukan merupakan yang sulit bagi suatu tempat penyimpanan yang memiliki model informasi yang kokoh. Informasi mengenai sumber perubahan dapat dimasukan sebagai atribut objek spesifik di dalam tempat penyimpanan. Mekanisme pemicu tempat penyimpanan sangat membantu dalam memberikan peringatan kepada pengembangatau peranti yang sedang dia pergunakan untuk mengawali entry informasi audit (misal alasan untuk suatu perubahan) kapan saja suatu elemen desain dimodifikasi.

F. RANGKUMAN

Peranti CAE menjangkau setiap langkah di dalam proses perangkat lunak dan aktivitas–aktivitas pelindung yang diterapkan pada keseluruhan proses. CASE mengkombinasikan serangkaian building yang dimulai perangkat keras dan tingkat perangkat keras sistem operasi dan berakhir dengan peranti individual.

Pada bab ini kita telah membahas taksonomi peranti CASE. Kategori tersebut meliputi baik aktivitas manajemen maupun tekhik dan mencakup

IF0554 - REKAYASA PERANGKAT LUNAK 17/17 - MODUL 2

sebagian besar area aplikasi perangkat lunak. Masing–masing kategori peranti dilihat sebagai suatu “solusi pokok.”

Lingkungan I–CASE mengkombinasikan mekanisme integrasi untuk data, peranti, dan interaksi manusia – komputer. Integrasi data dicapai melalui pertukaran informasi secara langsung, melalui struktur file yang bias, dengan berbagi pakai data atau interoperabilitas, atau melalui pemakaian tempat penyimpanan I – CASE penuh. Integrasiperanti dapat dibuat custom – designed olej vendor yang bekerja bersama atau dapat dicapai melalui standar interface yang sedang menjadi semakin umum pada industri. Arsitektur industri didesain untuk memfasilitasi integrasi para pemakai dengan peranti,peranti dengan data, dan data dengan data.

Tempat penyimpanan CASE dapat diacu sebagai Ofware bus.informasi bergerak melaluinya, berjalan dari peranti ke peranti perengkat sekali perangkat lunak berjalan. Tetapi tempat penyimpanan sangat lebih dari pada “bus.” Repositori juga merupakan tempat pengimpanan yang menggabungkan mekanisme yang canggih untuk mengintegrasikan peranti CASE sehingga meningkatkan proses melalui mana perangkat lunak dikembangkan. Tempat penyimpanan merupakan database relasonal atau OO yang merupakan “pusat dari akumulasi dan penyimpangan “ bagi informasi rekaya perangkat lunak.