26850378 bab 2 contoh skripsi akutansi 4,new

60
 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem merupakan sekumpulan komponen-komponen operasional yang tersusun sedemikian rupa sehingga saling berkaitan dan saling melengkapi satu dengan lainnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mathiassen et al. (2000,p9), “System is a collection of components that implement modeling requirement, function, and interface”, yang berarti sistem adalah kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan persyaratan model, fungsi dan interface. Pendapat Hall yang diterjemahkan oleh Jusuf (2001,  p5), “adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yang saling  berkaitan (interrelated ) atau sub-sub yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama ( common purpose)”. Romney (2003, p2),  “System is a set of two or more interrelated component that interact to achieve a goal”, yang  berarti adalah suatu set dari dua atau lebih komponen yang saling  berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. O’Brien (2001,p8), “System is a group of interrelated components working together toward a command goal by accepting inputs and  producing output in an organized transformation process”, yang berarti adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan yang bekerja

Upload: hakamamrulloh

Post on 29-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 1/60

  6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem merupakan sekumpulan komponen-komponen operasional

yang tersusun sedemikian rupa sehingga saling berkaitan dan saling

melengkapi satu dengan lainnya dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mathiassen et al. (2000,p9),

“System is a collection of components that implement modeling

requirement, function, and interface”, yang berarti sistem adalah

kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan persyaratan model,

fungsi dan interface. Pendapat Hall yang diterjemahkan oleh Jusuf (2001,

 p5), “adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yang saling

 berkaitan (interrelated ) atau sub-sub yang bersatu untuk mencapai tujuan

yang sama (common purpose)”. Romney (2003, p2), “System is a set of 

two or more interrelated component that interact to achieve a goal”, yang

 berarti adalah suatu set dari dua atau lebih komponen yang saling

 berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

O’Brien (2001,p8), “System is a group of interrelated components

working together toward a command goal by accepting inputs and 

 producing output in an organized transformation process”, yang berarti

adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan yang bekerja

Page 2: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 2/60

  7

 bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan melalui

 penerimaan input  dan menghasilkan output  dalam sebuah proses

transformasi yang terorganisasi.

Dari pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan sistem

adalah kumpulan unsur-unsur yang berhubungan untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang

 bermakna dan bermanfaat bagi pemakai. Pendapat Gondodiyoto (2003,

 p96), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

sesuai dengan keinginan si penerima”.  McLeod (1996, p25) yang

diterjemahkan oleh Teguh, “Informasi adalah salah satu dari lima jenis

sumber daya yang dapat dipakai oleh manajer”. Romney (2003, p9),

“Information is data that have been organized and processed to provide

meaning”, yang berarti informasi adalah data yang telah diorganisasi dan

diproses serta memiliki arti.

Pendapat Hall yang telah diterjemahkan oleh Teguh (2001, p14),

“Informasi bukan sekedar fakta yang diproses dalam suatu laporan

formal. Informasi memungkinkan para pemakainya melakukan tindakan

yang menyelesaikan konflik, mengurangi ketidakpastian, dan melakukan

keputusan”. Ada tiga jenis syarat yang harus dipenuhi agar suatu

informasi dapat dikatakan mempunyai kualitas yang tinggi, yaitu:

Page 3: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 3/60

  8

a)  Akurat

Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus

 jelas mencerminkan maksudnya sehingga menimbulkan banyak 

gangguan yang dapat merubah dan merusak informasi.

 b)  Tepat waktu

Artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Sebab informasi yang terlambat menjadi tidak bernilai lagi karena

informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c)  Relevan

Artinya informasi tersebut harus mempunyai manfaat bagi para

 pemakai.

Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah data yang telah diorganisasi dan diproses sehingga memiliki arti

yang memungkinkan pemakainya melakukan suatu tindakan tertentu.

Muchtar (1999, p3) berpendapat bahwa, “Sistem informasi dapat

diartikan sebagai suatu pengorganisasian peralatan untuk mengumpulkan,

menginput, memproses, menyimpan, mengatur, mengontrol, dan

melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan”. Hall (2001,

 p7) yang diterjemahkan oleh Jusuf, “Sistem informasi adalah sebuah

rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi

informasi dan didistribusikan kepada para pemakai”. Whitten et al (2001,

 p8), “Information sistem is an arrangement of people, data, processes,

information presentation and information technology that interact to

Page 4: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 4/60

  9

support the problem-solving and decision-making needs of management 

and user”, yang berarti informasi adalah penataan dari orang-orang,

data, proses, persentase informasi, dan teknologi informasi yang

 berinteraksi untuk mendukung pemecahan masalah dan kebutuhan

 pengambilan keputusan dari manajemen dan pemakai.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem

Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses menjadi informasi

yang didistribusikan kepada pemakai untuk mencapai tujuan.

2.1.2 Siklus Proses Transaksi Akuntansi

Pemrosesan transaksi merupakan aktivitas dalam perusahaan yang

 perlu dilaksanakan dalam mendukung kegiatan operasinya sehari-hari.

Bodnar dan William S.Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A.

(1996, p.136) bahwa arus transaksi operasional dapat dikelompokkan

sesuai dengan siklus aktivitas bisnis:

a)  Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan

 pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan

 pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan. Siklus

 pendapatan perusahaan umumnya mencakup sistem aplikasi entri

 pesanan pelanggan, penagihan, piutang dagang dan pelaporan

 penjualan.

 b)  Siklus pengeluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan

 perolehan barang dan jasa dari entitas lain dan pelunasan kewajiban-

Page 5: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 5/60

  10

kewajiban yang berkaitan. Siklus pengeluaran umumnya mencakup

sistem aplikasi yang meliputi pemilihan dan permohonan pemasok,

 pembelian, hutang dagang dan penggajian.

c)  Siklus produksi. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan

 pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa. Siklus produksi

mencakup sistem-sistem aplikasi yang meliputi pengendalian

 produksi, akuntansi biaya produksi, pengendalian persediaan, dan

akuntansi kekayaan.

d)  Siklus keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan

dan manajemen dana-dana modal termasuk kas. Siklus keuangan

 perusahaan mencakup sistem aplikasi yang berkaitan dengan

 pengendalian dan manajemen kas, manajemen hutang, dan

administrasi pensiun karyawan.

Gondodiyoto (2003, p.34) menyatakan bahwa pada hakekatnya

tipe transaksi yang dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis siklus

transaksi (transaction cycle type), yaitu (1) yang berkaitan dengan

 penjualan dan piutang dagang, (2) yang berkaitan dengan pembelian dan

utang usaha, (3) dan yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Hall

(2001, p.12) yang diterjemahkan oleh Jusuf, agar perusahaan dapat secara

efisien menangani volume transaksi sebesar itu, transaksi yang sejenis

dikelompokkan dalam siklus proses transaksi ( accounting transaction

cycles), yaitu dalam siklus pendapatan (revenue cycle), siklus

 pengeluaran (expenditure cycle), siklus gaji dan upah ( personnel cycle)

Page 6: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 6/60

  11

dan siklus konversi (conversion cycle) yang mencakup penggunaan mesin

sebagai komponen harga pokok penjualan barang yang dihasilkan oleh

suatu perusahaan.

Pemahaman mengenai siklus transaksi sangat penting bagi para

akuntan didalam menjalankan tugasnya sebagai evaluator sistem atau

sebagai auditor. Konsep siklus-siklus pemrosesan transaksi sebagai

subsistem-subsistem dari sistem informasi akuntansi akan dapat lebih

memudahkan pembagian tugas dalam kelompok kerja di antara para

anggota tim.

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem informasi penjualan merupakan sekumpulan data

 penjualan yang telah diproses menjadi informasi penjualan yang berguna

dan didistribusikan kepada para pemakainya untuk mencapai tujuan

tertentu. Dalam penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah

terpenuhi dengan pengiriman barang atau jasa, untuk jangka waktu

tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

Standar akuntansi keuangan (1999) mendefinisikan, “Penjualan

 barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan

 barang yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang dagang yang

dibeli pengecer atau tanah properti lain yang dibeli untuk dijual kembali”.

Hal ini sesuai dengan pendapat Swastha (1999, h8), “Penjualan

merupakan suatu ilmu atau seni untuk mempengaruhi pribadi, yang

Page 7: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 7/60

  12

dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli

 barang atau jasa yang ditawarkan”.

Larson et al. (2002, p223), “In sales transaction, each sales

transaction for a seller of merchandise involves two part. One part is the

revenue received in the form of an aset from a customer. The second part 

is the recognition of the cost of merchandise sold to a customer. More

over, sells transaction of merchandiser ussualy include both sells for cash

and sells on creadit”. Yang berarti dalam transaksi penjualan, setiap

transaksi penjualan untuk penjualan barang yang melibatkan dua bagian.

Bagian pertama adalah pendapatan yang diterima dalam bentuk aset dari

 pelanggan. Bagian kedua adalah pengakuan dari biaya barang dagangan

yang terjual ke pelanggan. Lebih lanjut, transaksi penjualan dari penjual

 biasanya meliputi baik penjualan tunai maupun penjualan kredit. Dalam

transaksi penjualan, tidak semua penjualan berhasil mendatangkan

 pendapat bagi perusahaan. Adakalanya pembeli mengembalikan dan

membatalkan barang yang sudah dibeli atau dipesan karena barang tidak 

sesuai dengan pesanan atau dalam keadaan rusak.

Sistem penjualan menurut Sidharta (1996,h.46), Adalah struktur 

interaksi antara manusia, peralatan, metode-metode, dan kontrol-kontrol

yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyediakan aliran

informasi yang mendukung:

Page 8: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 8/60

  13

a)  Rutinitas kerja dalam bagian order penjualan, bagian kredit, dan

 bagian pengiriman (yaitu dengan menangkap dan mencatat data yang

 berhubungan dengan penjualan).

 b)  Pembuatan keputusan untuk personil-personil yang mengatur fungsi

 penjualan dan fungsi pemasaran.

Dalam sistem akuntansi penjualan Kredit informasi yang diperlukan oleh

manajemen harus dipertimbangkan, karena dengan informasi yang

dihasilkan dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam mengambil

keputusan dan perencanaan selanjutnya.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

 penjualan merupakan pemindahan resiko dan manfaat kepemilikan

 barang atau jasa dari pihak yang memiliki barang atau jasa (penjual)

kepada pihak yang membutuhkan barang atau jasa tersebut (pembeli).

Kegiatan ini merupakan salah satu sumber penghasilan utama bagi setiap

 perusahaan.

Piutang adalah klaim moneter apa saja untuk debitur. Kredit

dapat diakui dalam dua bentuk: perkiraan terbuka atau dibuktikan dengan

suatu alat resmi. Ketika alat resmi kredit berupa surat promes, kreditur 

mempunyai klaim hukum yang lebih kuat dan dapat mengesahkannya

kepada pihak ketiga. Pihak yang menjanjikan pembayaran dikenal

sebagai pembuat, dan pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran

adalah pihak yang dibayar. Niswonger, Warren, Reeve dan Fess yang

diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait (1999, h. 241), “Piutang meliputi

Page 9: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 9/60

  14

semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk 

individu, perusahaan, atau organisasi lainnya”.

Horngren, Harrison, Robinson dan Secokusumo yang

diterjemahkan oleh Salemba Empat (1997, h. 402), “Piutang merupakan

klaim uang pada perusahaan maupun individu. Klaim tersebut biasanya

didapatkan dari penjualan barang atau jasa ataupun peminjaman uang”.

Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf (2000,

h.272), “Piutang dagang adalah uang yang terhutang oleh pelanggan atas

 barang yang telah kita jual atau jasa yang kita berikan kepadanya’.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

 piutang merupakan semua klaim atau tagihan dalam bentuk uang, barang,

 jasa terhadap perorangan, organisasi, organisasi lainnya yang timbul dari

 penjualan barang atau jasa secara kredit.

2.1.3.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya,

seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data

menjadi informasi. Informasi ini digunakan untuk beragam

 pengambilan keputusan.

Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh

Jusuf (2000, h264), Pada dasarnya tujuan sistem informasi

akuntansi penjualan kredit adalah untuk mengolah data-data

masukan yang ada menjadi informasi yang berguna dalam

Page 10: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 10/60

  15

 pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penjualan

kredit, seperti informasi mengenai jumlah total penjualan yang

dilakukan dalam periode transaksi tertentu, piutang tak tertagih,

dan lain sebagainya.

2.1.3.2 Unit/Fungsi Yang Terkait Penjualan Kredit

Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh

Jusuf (2000, h265), Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan

kredit adalah

a)  Fungsi Order Penjualan

Fungsi order penjualan mengawali pemrosesan order 

 pelanggan dengan menyiapkan order penjualan.

 b)  Fungsi Kredit

Kredit pelanggan harus diverifikasi sebelum dilakukan

 pengiriman barang untuk pelanggan tetap, cek kredit memuat

 penetapan jumlah kredit yang diberikan yang sudah mendapat

otorisasi umum atau khusus manajemen.

c)  Fungsi Produk Jadi

Fungsi produk jadi menerima order seperti yang terdapat pada

rangkapan persediaan dari order penjualan.

Page 11: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 11/60

  16

d)  Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman menerima order untuk pengiriman setelah

mencocokkan rangkapan slip pengepakan dengan rangkapan

 persediaan dari formulir order penjualan.

e)  Fungsi Penagihan

Fungsi pengiriman menyerahkan dokumen pengiriman ke

fungsi penagihan.

2.1.3.3 Dokumen/Form Yang Lazim Digunakan

Formulir merupakan media perekam data transaksi yang

 pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam

sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk 

merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir 

yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi

 berbasis komputer, formulir yang digunakan disebut formulir 

elektronik  (electronic form) yang merupakan ruang yang

ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk 

menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data

elektronik.

Mulyadi (2001, h214), Dokumen yang digunakan dalam

sistem penjualan kredit adalah

Page 12: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 12/60

  17

a)  Surat Order Pengiriman dan Tembusannya

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order 

 pengiriman yang memberi otorisasi kepada fungsi pengiriman

untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan

spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen tersebut.

Tembusan dokumen ini berupa :

1.  Tembusan Kredit (Credit Copy) 

Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit

 pelanggan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit

dari fungsi kredit.

2.  Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy) 

Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada

 pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah

diterima dan dalam proses pengiriman.

3.  Surat Muat (Bill of Lading) 

Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang

dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.

4.  Slip Pembungkus (Packing Slip) 

Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk 

memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan

dalam mengidentifikasi barang-barang yang diterimanya.

Page 13: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 13/60

  18

5.  Tembusan Gudang (Warehouse Copy) 

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman

yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan jenis

 barang dengan spesifikasi sesuai yang tercantum

didalamnya, agar menyerahkan barang tersebut ke fungsi

 pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam

kartu gudang.

6.  Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up

Copy) 

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman

yang diarsipkan oleh fungsi penjualan menurut tanggal

 pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah

menerima tembusan surat order pengiriman dari fungsi

 pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan

 pengiriman barang, arsip pengendalian pengiriman ini

kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order 

 pengiriman yang telah dipenuhi. Arsip pengendalian

 pengiriman ini merupakan sumber informasi untuk 

membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang

 belum dipenuhi.

7.  Arsip Index Silang (Cross-index File Copy) 

Merupakan tembusan surat order pengiriman yang

diarsipkan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk 

Page 14: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 14/60

  19

memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari

 pelanggan mengenai status pesanannya.

 b)  Faktur dan tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan

sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Faktur 

 penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh

fungsi penagihan kepada pelanggan. Tembusan dokumen ini

 berupa :

1.  Tembusan Piutang (Account Receivable Copy) 

Dokumen ini merupakan tembusan faktur penjualan yang

dikirimkan oleh oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi

sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang.

2.  Tembusan Jurnal Penjualan (Sales Journal Copy) 

Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh

fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar 

mencatat transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.

3.  Tembusan Analisis (Analysis Copy) 

Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh

fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk 

menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam

kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk 

 perhitungan komisi wiraniaga.

Page 15: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 15/60

  20

4.  Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy) 

Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada

wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan

yang lewat di tangannya telah dipenuhi sehingga

memungkinkannya untuk menghitung komisi penjualan

yang menjadi haknya.

c)  Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen

 pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga

 pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

Data yang dicantumkan dalam dokumen ini berasal dari kartu

 persediaan. Secara periodik harga pokok produk yang dijual

selama jangka waktu tertentu dihitung dalam rekapitulasi

harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen

sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok 

 produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

d)  Bukti memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar 

 pencatatan kedalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan

kredit, bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk 

mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode

akuntansi tertentu.

Page 16: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 16/60

  21

2.1.3.4 Prosedur Sistem Informasi Penjualan Kredit

Bodnar dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh

Jusuf (2000, h265), Prosedur sistem informasi penjualan kredit

diawali dengan pemrosesan order pelanggan dengan menyiapkan

order penjualan. Order penjualan memuat deskripsi mengenai

 produk yang dipesan, harga produk, dan keterangan mengenai

 pelanggan seperti nama, alamat pengiriman dan jika perlu alamat

 penagihan. Pada titik ini jumlah aktual yang dikirimkan dan biaya

 pengiriman (jika ada) belum diketahui. Faktur dibuat setelah

 barang dikirimkan dengan memberitahukan kegiatan ini kedalam

departemen penagihan.

Kredit pelanggan harus diverifikasi sebelum dilakukan

 pengiriman barang. Untuk pelanggan tetap, cek kredit memuat

 penetapan jumlah kredit yang diberikan yang sudah mendapat

otorisasi manajemen. Untuk pelanggan baru, cek kredit diperlukan

untuk menetapkan syarat penjualan kepada pelanggan. Setelah

kredit disahkan, fungsi order penjualan mendistribusikan

kumpulan order penjualan dan membuat beberapa rangkap order 

 penjualan tersebut untuk didistribusikan ke fungsi terkait lainnya.

Satu rangkapan dari setiap order penjualan dikirimkan ke

 penagihan. Rangkapan itu diarsip sebagai order yang masih

terbuka, guna memungkinkan fungsi penagihan untuk 

mengantisipasi penerimaan nota pengiriman yang cocok dari

Page 17: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 17/60

  22

fungsi pengiriman. Rangkapan order penjualan yang lain

diberikan ke fungsi pengiriman yang sekaligus mengotorisasi

 pengiriman untuk menerima barang dari fungsi produk jadi untuk 

dikirimkan. Rangkapan lainnya diberikan ke fungsi produk jadi.

Rangkapan ini mengesahkan departemen produk jadi untuk 

mengeluarkan barang dari gudangnya untuk dikirimkan kepada

 pelanggan. Fungsi pengiriman menerima order untuk pengiriman

 barang setelah mencocokkan rangkapan slip pengepakan dengan

rangkapan persediaan dari formulir order penjualan.

Dalam beberapa kasus, order pelanggan mensyaratkan

 bahwa order produksi harus diterbitkan untuk memproduksi

 barang, karena barang tidak ada dalam persediaan. Situasi seperti

itu timbul jika order dilakukan untuk barang-barang yang sangat

khusus yang tidak terdapat dalam persediaan. Jika rentang waktu

antara penerimaan order dan pengiriman order yang bersangkutan

cukup signifikan rangkapan pemberitahuan dari order penjualan

dikirimkan ke pelanggan untuk memberitahukan bahwa order 

telah diterima dan sedang dalam pemrosesan. Setelah barang

dikirimkan, fungsi pengiriman menyerahkan dokumen pengiriman

ke fungsi penagihan. Dokumentasi ini disebut nota pengiriman

dan biasanya mencakup rangkapan persediaan dari formulir order 

 penjualan dan rangkapan bukti pengiriman barang. Fungsi

 penagihan menerima dokumen-dokumen order terbuka yang

Page 18: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 18/60

  23

 berkaitan, memverifikasi order, dan kemudian membuat faktur 

dengan mencatat biaya sesuai kuantitas aktual yang dikirimkan,

 biaya pengiriman jika ada, pajak jika ada. Faktur-faktur 

dikirimkan kepada pelanggan. Faktur-faktur dicatat dalam jurnal

 penjualan, dan rangkapan pemindahbukuan dikirimkan ke fungsi

 piutang dagang. Secara berkala voucher  jurnal disajikan dan

dikirimkan ke fungsi buku besar untuk posting ke buku besar.

Keterangan mengenai data flow diagram dapat dilihat

dalam lampiran (lampiran L43).

2.1.3.5 Manajemen Data Sistem Informasi Penjualan Kredit

Wilkinson (2004, p489), Data-data dalam suatu

 perusahaan penting adanya dalam mendukung pengambilan

keputusan termasuk kegiatan pemrosesan transaksi. Data-data

tersebut dikelompokkan menurut fungsi. Dibawah setiap fungsi,

 file-file dikategorikan sebagai file induk, file transaksi, file riwayat

dan file referensi.

Dalam database penjualan, file-file yang biasa digunakan adalah:

1.  File induk pelanggan, berisi keterangan mengenai pelanggan

seperti nama, alamat, No ID, batas kredit, juga termasuk 

riwayat pembayaran kredit pelanggan.

2.  File induk barang, berisi keterangan selengkapnya mengenai

 barang seperti nama barang, No Barang, kuantitas barang.

Page 19: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 19/60

  24

3.  File transaksi persediaan, menunjukkan perubahan pada

 persediaan akibat transaksi penjualan yang terjadi.

4.  File transaksi retur barang, menunjukkan jumlah barang yang

diretur pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5.  File transaksi piutang dagang, menunjukkan jumlah piutang

dagang yang timbul akibat transaksi penjualan yang terjadi.

6.  File transaksi penjualan, menunjukkan besarnya jumlah

 penjualan yang terjadi dalam suatu periode. Pada akhir 

 periode, dari  file transaksi penjualan ini dibuat laporan

 penjualan.

Gambar 2.1 Diagram struktur data yang menjalin jenis-jenis record 

di dalam database penjualan

Sumber: Joseph W. Wilkinson (2004, p489)

 Record 

 pelanggan

 Record 

 jenis

transaksi

 Record 

 penjualan

 Record  piutang

dagang

 Record retur 

 barang

 Record  barang

 Record 

 persediaan

Page 20: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 20/60

  25

2.1.3.6 Resiko dan Pengendalian Sistem Informasi Penjualan Kredit

Didalam Sistem Informasi Penjualan terdapat resiko-

resiko yang harus dihadapi serta pengendalian-pengendaliannya.

Ancaman Kerugian Pengendalian Internal

Penjualan Retail Piutang tidak terbayar Komunikasi prosedur 

 penjualan yang jelas antara

customer dan vendor ,

 pemisahan tugas antara

departemen penjualan dan

 pembelian.

Pengiriman stock antar 

cabang

Pendapatan yang tidak 

lengkap disembunyikan

Pengambilan stock yang

simultan (serempak).

Customer  Kesulitan mendapatkan

informasi yang detail

mengenai customer .

Kontrol yang cukup terhadap

master file customer .

Customer credit limit  Penjualan invalid yang

menyebabkan kerugian.

Prosedur untuk mencetak 

customer credit limit .

Kesalahan pengiriman

 barang

Keluhan customer , timbul

kerugian.

Daftar pengepakan barang

yang baik, pemisahan tugas

antara departemen gudang dan

logistik, prosedur menerima

keluhan customer yang cukup

Page 21: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 21/60

  26

(customer service), rekonsiliasi

order penjualan, surat jalan dan

faktur.

Faktur dari vendor  

tidak sesuai dengan

 penerimaan barang.

Harga jual yang tinggi. Pengecekan kualitas dan

kuantitas barang saat

 penerimaan barang, pemisahan

tugas antara departemen

gudang dan fungsi piutang,

rekonsiliasi faktur dari vendor  

dan laporan penerimaan

 barang.

Tabel 2.1 Resiko dan Pengendalian Sistem Informasi Penjualan

Sumber: Eddy Vaassen (2002, p67)

2.1.3.7 Laporan Yang Dihasilkan

Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi. Laporan

 berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

Mulyadi (2001,h232), Laporan yang digunakan dalam penjualan

kredit adalah laporan order penjualan, laporan pengiriman barang,

laporan pencatatan piutang, laporan penagihan dan laporan

 pencatatan penjualan.

Page 22: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 22/60

  27

2.2 Sistem Pengendalian Internal

2.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal adalah aturan, prosedur, praktek dan

struktur organisasional, dirancang untuk menyediakan jaminan yang

layak dimana objektivitas bisnis dapat diterima dan kejadian-kejadian

yang tidak diinginkan akan dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Weber (1999, p35), “A

control is a system that prevents, detects, or corrects unlawful events”.

Sistem pengendalian adalah suatu sistem untuk mencegah, mendeteksi,

dan mengoreksi kejadian yang timbul saat transaksi dari serangkaian

 pemrosesan. Committee On Sponsoring Organization (COSO),

Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dipengaruhi oleh

sejumlah jajaran pimpinan, manajemen dan personel lainnya, dirancang

untuk menyediakan jaminan yang layak dalam hal pencapaian

objektivitas dalam:

a)  Keefektifitasan dan efisiensi operasi

 b)  Kepercayaan pada laporan keuangan

c)  Pemenuhan hukum dan regulasi yang dapat dipakai

Mukhtar (1999,p41-42),  “Pengendalian internal merupakan

 perencanaan organisasi guna mengkoordinasikan metode atau cara

kontrol dalam suatu perusahaan untuk menjaga aset perusahaan guna

meningkatkan tingkat kepercayaan dan akurasi data, serta menjalankan

operasional perusahaan secara efisien”. Michael P.Cangemi dan Tommie

Page 23: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 23/60

  28

Singleton (2002, p.66), Pengendalian internal adalah aturan, praktek,

 prosedur, dan peralatan yang dirancang untuk:

a)  Keamanan aset yang berhubungan dengan badan hukum

 b)  Menyakinkan akurasi dan kepercayaan perolehan data dan informasi

 produk 

c)  Mendapatkan efisiensi

d)  Mengukur pemenuhan dengan aturan yang berhubungan dengan

 badan hukum

e)  Mengukur pemenuhan dengan regulasi-regulasi

f)  Mengatur kejadian-kejadian negatif dan pengaruh dari penyuapan,

kejahatan, dan aktivitas pengrusakan.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

sistem pengendalian internal meliputi metode dan kebijakan yang

terkoordinasi didalam perusahaan untuk mengamankan kekayaan

 perusahaan, menguji ketepatan. Ketelitian dan keandalan catatan/data

akuntansi serta untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.

2.2.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Tujuan dari sistem pengendalian internal adalah untuk 

mengurangi resiko atau mengurangi pengaruh yang sifatnya merugikan

akibat suatu kejadian (penyebab). Berdasarkan pengertian diatas maka

 pengendalian dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

Page 24: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 24/60

  29

a)  Preventive Control

Pengendalian ini digunakan untuk mencegah masalah sebelum

masalah tersebut muncul.

 b)   Detective Control

Pengendalian ini digunakan untuk menemukan masalah yang

 berhubungan dengan pengendalian segera setelah masalah tersebut

muncul.

c)  Corrective Control

Pengendalian ini digunakan untuk memperbaiki masalah yang

ditemukan pada  Detective Control. Pengendalian ini mencakup

 prosedur untuk menentukan penyebab masalah yang timbul,

memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang timbul, memodifikasi

sistem proses. Dengan demikian bisa mencegah kejadian yang sama

dimasa mendatang. 

Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf (1997, h.218),

Tujuan sistem pengendalian intern terdiri dari:

a)  Menyajikan data yang dapat dipercaya

Pimpinan hendaklah memiliki informasi yang tepat dalam rangka

melaksanakan kegiatannya. Mengingat bahwa berbagai jenis

informasi dipergunakan untuk bahan mengambil keputusan sangat

 penting artinya, karena itu suatu mekanisme atau sistem yang dapat

mendukung penyajian informasi yang akurat sangat diperlukan oleh

 pimpinan organisasi/perusahaan.

Page 25: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 25/60

  30

 b)  Mengamankan aktiva dan pembukuan

Pengamanan atas berbagai harta benda dan catatan pembukuan

menjadi semakin penting dengan adanya komputer. Data/informasi

yang begitu banyaknya disimpan di dalam media komputer seperti

magnetic tape dapat dirusak apabila tidak diperhatikan

 pengamanannya.

c)  Meningkatkan efesiensi operasional

Pengawasan dalam suatu organisasi merupakan alat untuk mencegah

 penghamburan usaha, menghindarkan pemborosan dalam setiap segi

dunia usaha dan mengurangi setiap jenis penggunaan sumber-sumber 

yang ada secara tidak efisien.

d)  Mendorong pelaksanaan kebijakan yang ada

Pimpinan menyusun tata cara dan ketentuan yang dapat dipergunakan

untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengendalian intern berarti

memberikan jaminan yang layak bahwa kesemuanya itu telah

dilaksanakan oleh karyawan perusahaan.

Tujuan pengendalian intern harus dipandang dalam kaitannya

dengan individu yang menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem

harus dirancang sedemikian rupa sehingga para pegawai merasakannya

sendiri dan yakin bahwa pengendalian bertujuan mengurangi kesulitan-

kesulitan dalam operasi, melindungi organisasi, merupakan persyaratan

tercapainya tujuan, dan dengan demikian mendorong terpenuhinya

kebijakan manajemen yang telah digariskan.

Page 26: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 26/60

  31

2.2.3 Model Sistem Pengendalian Internal

Model sistem pengendalian internal banyak membuktikan bahwa

auditor internal dapat mengembangkan dan memelihara sistem

 pengendalian internal yang berlaku.

COSO CobiT eSAC SYSTRUST

Penyelenggara Manajemen Manajemen,

 pengguna,

 proses,

 pemilik,

auditor 

Auditor 

Internal

Auditor 

Eksternal

 Internal Controls 

dipandang sebagai

Proses Proses-

 proses

termasuk 

kebijakan,

 prosedur,

 praktek, dan

stuktur 

organisasi

Proses-

 proses,

subsistem,

dan

manusia

Tidak 

dijelaskan:

dipandang

sebagai

Tujuan-tujuan

organisasi  Internal

Controls 

Operasi

efektif dan

efisien,

laporan

Operasi

efektif dan

efisien,

kerahasiaan,

Operasi

efektif dan

efisien,

laporan

Efektifitas

tujuan bisnis

dan

manajemen,

Page 27: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 27/60

  32

keuangan

yang

handal,

sesuai

dengan

hukum dan

 peraturan

integritas,

dan

ketersediaan

informasi,

laporan

keuangan

yang

handal,

sesuai

dengan

hukum dan

 peraturan

keuangan

yang

handal,

sesuai

dengan

hukum dan

 peraturan

laporan

keuangan

yang handal

Komponen-

komponen/ruang

lingkup

Kontrol

lingkungan,

manajemen

resiko,

aktivitas

control,

komunikasi

dan

informasi,

 pengawasan

Perencanaan

dan

organisasi,

akuisisi dan

 penerapan,

 pengiriman

dan

 bantuan,

 pengawasan

Kontrol

lingkungan,

sistem

manual dan

otomatis,

 prosedur 

kontrol

Ketersediaan,

keamanan,

integritas,

 perawatan

Fokus Entitas TI dan TI SI

Page 28: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 28/60

  33

keseluruhan entitas

keseluruhan

Efektifitas  Internal

Controls 

Sesuai

waktu

Jangka

waktu

tertentu

Jangka

waktu

tertentu

Sesuai waktu

Tanggung jawab

sistem  Internal

Controls 

Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen

Ukuran 353

halaman

dalam 4

volume

664

halaman

dalam 5

volume

1.193

halaman

dari 12

modul

Beberapa

halaman

online

Tabel 2.2 Perbandingan Model Pengendalian Internal

Sumber: Michael P.Cangemi dan Tommie Singleton (2002, p85)

2.2.4 Unsur- Unsur Pengendalian Internal

Pendapat Weber (1999, p49), pengendalian internal terdiri dari

lima unsur/komponen yang saling berintegrasi, antara lain:

a)  Control Environment 

Komponen ini diwujudkan dengan cara pengoperasian, cara

 pembagian wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan,

cara komite audit berfungsi, dan metode-metode yang digunakan

untuk merencanakan dan memonitor kinerja.

Page 29: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 29/60

  34

 b)   Risk Assessment 

Komponen untuk mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang

dihadapi oleh perusahaan dan cara-cara untuk menghadapi resiko

tersebut.

c)  Control Activities

Komponen yang dioperasikan untuk memastikan transaksi telah

terotorisasi, adanya pembagian tugas, pemeliharaan terhadap

dokumen dan record , perlindungan aset dan record , pengecekan

kinerja dan penilaian dari jumlah record yang terjadi.

d)   Information and Communication

Komponen dimana informasi digunakan untuk mengidentifikasi,

mendapatkan, dan menukarkan data yang dibutuhkan untuk 

mengendalikan dan mengatur operasi perusahaan. 

e)   Monitoring

Komponen yang memastikan pengendalian internal beroperasi secara

dinamis.

Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf (1996, h.270-271),

sistem pengendalian internal dibagi menjadi lima komponen yaitu :

a)  Lingkungan pengendalian

Tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap

manajemen puncak yang harmonis, sikap manajemen dan pemilik 

satu entitas mengenai arti pentingnya suatu pengendalian intern.

Page 30: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 30/60

  35

 b)  Penetapan resiko oleh manajemen

Identifikasi/analisis oleh manajemen atas resiko yang relevan

terhadap penyiapan laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku secara umum.

c)  Sistem komunikasi dan informasi akuntansi

Metode yang dipakai mengidentifikasi, menggabungkan, menyusun

klasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi satu entitas untuk 

menjamin akuntabilitas aktiva yang terkait.

d)  Aktivitas pengendalian

Merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen untuk 

memenuhi tujuannya di dalam pelaporan keuangan. Aktifitas

 pengendalian yang umumnya ditetapkan di dalam sistem manual

dikategorikan menjadi:

1.  Otorisasi yang memadai atas transaksi dan kegiatan.

2.  Adanya pemisahan tugas yang memadai.

3.  Adanya dokumentasi dan pencatatan yang memadai.

4.  Adanya pengendalian yang memadai atas akses dan penggunaan

aktiva perusahaan dan catatan.

5.  Adanya pengecekan atas kinerja yang dilakukan secara

independen (oleh unit/orang terpisah), sering disebut dengan

istilah verifikasi independen.

Page 31: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 31/60

  36

e)  Pemantauan

Penilaian efektifitas rancangan operasi struktur pengendalian intern

secara periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat

apakah manajemen telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah

diperbaiki sesuai dengan keadaan.

Menurut Gondodiyoto (2003, h. 81), Sistem pengendalian internal terdiri

dari:

a)  Lingkungan pengendalian

1.   Nilai integritas dan etika.

2.  Komitmen terhadap kompetensi.

3.  Dewan Komisaris dan Komite audit

4.  Filosofi dan gaya operasi manajemen

5.  Struktur Organisasi yang memadai.

6.  Pembagian tugas dan delegasi wewenang

7.  Kebijakan dan praktek sumber daya manusia.

 b)  Informasi, Komunikasi dan Resiko

1.  Sistem dan prosedur (dalam hal ini khususnya sistem akuntansi)

efektif dan memberikan keyakinan yang memadai dalam

 penyajian informasi.

2.  Segala sesuatu telah dikomunikasikan kepada berbagai pihak:

manajemen, personil, dan lain-lain.

Page 32: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 32/60

  37

3.  Adanya resiko yang mungkin timbul bila: ada bidang baru,

 perubahan sistem, teknologi baru, perkembangan pesat entitas,

hukum dan sebagainya.

c)  Aktivitas Pengendalian

1.  Pemisahan tugas dan fungsi.

2.  Otorisasi yang memadai.

3.  Adanya dokumentasi yang layak.

4.  Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan akuntansi.

5.  Verifikasi independen atau review atas kegiatan/kinerja.

Unsur-unsur sistem pengendalian intern sangat penting karena

sistem mempunyai beberapa unsur dan sifat-sifat tertentu yang dapat

meningkatkan kemungkinan dapat dipercayainya data-data akuntansi

serta tindakan pengamanan terhadap aktiva dan catatan perusahaan.

2.2.5 Jenis Pengendalian Internal Komputer 

Pendapat Weber (1999, p67), ruang lingkup kontrol dibedakan

atas dua jenis, yaitu pengendalian umum dan pengendalian khusus.

a)  Pengendalian Umum

Pengendalian umum artinya ketentuan-ketentuan yang berlaku

dalam pengendalian tersebut, berlaku untuk seluruh kegiatan

komputerisasi di perusahaan tersebut. Apabila tidak dilakukan

 pengendalian ini ataupun pengendaliannya lemah maka dapat

 berakibat negatif terhadap aplikasi.

Page 33: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 33/60

  38

Pengendalian umum berupa:

1.  Top Management Control

Mengontrol peranan manajemen dalam perencanaan

kepemimpinan dan pengawasan fungsi .

2.  System Development Management Control

Mengontrol alternatif dari model proses pengembangan sistem

informasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar perkumpulan

dan pengevaluasian bukti.

3.  Control Programming Management 

Mengontrol tahapan utama dari siklus program dan

 pelaksanaan dari tiap tahap.

4.   Data Resource Management Control

Mengontrol peranan dan fungsi dari data administrator atau

database administrator.

5.  Operation Management Control

Mengontrol fungsi utama yang harus dilakukan oleh quality

assurance management untuk meyakinkan bahwa pengembangan,

 pelaksanaan, pengoperasian, pemeliharaan dari sistem informasi

sesuai dengan standar kualitas.

6.  Security Management Control

Mengontrol fungsi utama dari security administrator  dalam

mengidentifikasi ancaman utama terhadap fungsi sistem informasi

dan perancangan, pelaksanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan

Page 34: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 34/60

  39

terhadap pengontrolan yang dapat mengurangi kemungkinan

kehilangan dari ancaman ini sampai pada tingkat yang dapat

diterima. Secara garis besar pengendalian terhadap manajemen

keamanan bertanggung jawab dalam menjamin aset sistem

informasi tetap aman.

Ancaman utama terhadap keamanan aset sistem informasi :

a)  Ancaman kebakaran

Beberapa pelaksanaan pengamanan untuk ancaman

kebakaran :

1.  Memiliki alarm kebakaran otomatis yang diletakkan pada

tempat dimana aset-aset sistem informasi berada.

2.  Memiliki tabung kebakaran yang diletakkan pada lokasi

yang mudah diambil.

3.  Gedung tempat penyimpanan aset sistem informasi

dibangun dari bahan tahan api.

4.  Memiliki pintu/tangga darurat yang diberi tanda dengan

 jelas sehingga karyawan dapat dengan mudah

menggunakannya.

5.  Ketika alarm berbunyi, sinyal langsung dikirimkan ke

stasiun pengendalian yang selalu dijaga oleh staf.

6.  Prosedur pemeliharaan gedung yang baik menjamin

tingkat polusi rendah disekitar aset sistem informasi yang

 bernilai tinggi. Contoh: ruang komputer dibersihkan secara

Page 35: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 35/60

  40

teratur dan kertas untuk   printer  diletakkan diruang

terpisah. Untuk mengantisipasi ancaman kebakaran

diperlukan pengawasan rutin dan pengujian terhadap

sistem perlindungan kebakaran untuk dapat memastikan

 bahwa segala sesuatunya telah dirawat dengan baik.

 b)  Ancaman banjir 

Beberapa pelaksanaan pengamanan untuk ancaman banjir:

1.  Usahakan bahan untuk atap, dinding, dan lantai yang tahan

air.

2.  Menyediakan alarm pada titik strategis dimana material

aset sistem informasi diletakkan.

3.  Semua material aset sistem informasi diletakkan ditempat

yang tinggi.

4.  Menutup peralatan hardware dengan bahan yang tahan air 

sewaktu tidak digunakan.

c)  Perubahan tegangan sumber energi

Pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi perubahan

tegangan sumber energi listrik, misalnya menggunakan

stabilizer  ataupun uninteruptable power supply (UPS)

memadai yang mampu mengcover tegangan listrik jika tiba-

tiba turun.

Page 36: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 36/60

  41

d)  Kerusakan struktural

Pelaksanaan struktural terhadap aset sistem informasi

dapat terjadi karena adanya gempa, angin, dan salju. Beberapa

 pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi kerusakan

struktural misalnya adalah memilih lokasi perusahaan yang

 jarang terjadi gempa dan angin ribut.

e)  Polusi

Beberapa pelaksanaan pengamanan untuk mengatasi

 polusi, misalnya situasi kantor yang bebas debu dan tidak 

memperbolehkan membawa binatang peliharaan. Atau dengan

melarang karyawan membawa/meletakkan minuman didekat

 peralatan komputer.

f)  Penyusup

Pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi penyusup

dapat dilakukan dengan penempatan staf penjaga dan

 penggunaan alarm.

g)  Virus

Pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi virus

meliputi tindakan:

1.  Preventive, seperti menginstall anti virus dan mengupdate

secara rutin, melakukan scan file yang akan digunakan

2.   Detective, sepeti melakukan scan secara rutin.

Page 37: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 37/60

  42

3.  Corrective, seperti memastikan backup data bebas virus,

 pemakaian antivirus terhadap file yang terinfeksi.

h)   Hacking

Beberapa pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi

hacking:

1.  Penggunaan kontrol logika seperti penggunaan  password 

yang sulit untuk ditebak.

2.  Petugas keamanan secara teratur memonitor sistem yang

digunakan.

Apabila ancaman keamanan benar-benar telah terjadi,

 pengendalian akhir yang dapat dilaksanakan antara lain adalah:

a)  Rencana Pemulihan Bencana

Rencana pemulihan menjadi keadaan normal setelah

terjadinya bencana dilakukan kegiatan-kegiatan yang pada

hakekatnya terdiri dari 4 bagian yaitu:

1.  Rencana Darurat ( Emergancy Plan)

Yaitu jika terjadi sesuatu, tindakan apa yang segera harus

dilakukan, siapa melakukan apa, dan bagaimana

melakukannya.

2.  Rencana Backup ( Backup Plan)

 Back-up plan dilakukan misalnya membuat persetujuan

dengan unit komputer/instalasi lain, yaitu bila terjadi

masalah dapat menggunakan komputer di tempat tersebut.

Page 38: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 38/60

  43

Sudah barang tertentu perjanjian tersebut dilakukan

dengan instalasi yang setara, baik jenis mesinnya maupun

kapasitasnya.

3.  Rencana Pemulihan ( Recovery Plan)

Prosedur apa yang harus dilakukan untuk dapat kembali

 beroperasi dengan starting point  pada saat kerusakan

terjadi (tidak mengulang lagi proses yang sudah dikerjakan

dari start-up sampai mesin down atau listrik mati) atau

tidak “melompat” ke proses berikutnya dengan

mengabaikan data yang tersisa belum selesai diolah dalam

 proses terhenti.

4.  Rencana Pengujian (Test Plan)

Seluruh program kerja yang direncanakan perlu diuji-caba

lebih dahulu untuk test atau uji kesahihannya.

 b)  Asuransi

Perlu dipertimbangkan cost/benefit -nya untuk memiliki

asuransi untuk peralatan, fasilitas, media penyimpanan,

gangguan bisnis, dokumen dan kertas yang berharga yang

ada di instalasi. Jika perlu dalam suatu proyek komputerisasi

yang besar perlu dibuat asuransi mengenai kemungkinan

 biaya tambahan proyek bila terjadi overrun cost  and

schedule.

Page 39: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 39/60

  44

 b)  Pengendalian Khusus

Pengendalian khusus dilakukan dengan tujuan untuk menentukan

apakah pengendalian sistem informasi dari sistem yang

terkomputerisasi pada aplikasi komputer tertentu sudah memadai

untuk memberikan jaminan bahwa data dicatat, diolah, dan

dilaporkan secara akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan kebutuhan

manajemen.

Pengendalian khusus berupa :

1.   Boundary Control

Mengontrol sifat dan fungsi kontrol akses, penggunaan

 pengkodean dalam kontrol akses, PIN, digital signatures, dan

 plastic cards.

Menurut Weber (1999, p.368), pengendalian boundary adalah

suatu pengendalian yang memiliki tiga tujuan utama yaitu:

a.  Mengatur identitas dan otentifikasi dari calon user . 

 b.  Mengatur identitas dan otentifikasi dari sumber daya

komputer yang diminta oleh user . 

c.  Membatasi tindakan yang dilakukan oleh user  yang

menggunakan sumber daya komputer dari serangkaian hak 

yang diberikan kepadanya. 

Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan password , seperti:

a.  Untuk mengingat  password , user  sering menuliskannya di

dekat terminal yang digunakan oleh user sendiri. 

Page 40: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 40/60

  45

 b.  User memilih  password yang mudah ditebak oleh orang lain,

misalnya nama anggota keluarga, bulan lahir, dan lainnya. 

c.  User tidak mengubah password setelah waktu yang ditentukan

untuk pengubahan password terlewati. 

d.  User tidak memahami dan menghargai pentingnya password . 

e.  User menjelaskan  password nya kepada teman atau

keluarganya. 

f.  Beberapa mekanisme pengendalian akses mengharuskan user  

untuk mengingat beberapa password . 

g.  Mekanisme pengendalian akses menyimpan data-data

 password dalam bentuk yang tidak dienkripsi. 

h.  Password tidak dihapus ketika user keluar dari organisasi. 

i.  Password  ditransmisikan melalui jalur komunikasi dalam

 bentuk cleartext . 

2.   Input Control

Merupakan hal yang kritis didasarkan tiga alasan, yaitu jumlah

 pengendalian yang paling besar pada sistem informasi terhadap

kehandalan subsitem input , aktivitas pada sub yang bersifat rutin

dalam jumlah besar dan campur tangan manusia dapat mengalami

kebosanan sehingga cenderung mengalami error , sub input sering

menjadi target kecurangan. Banyak ketidakberesan yang

ditemukan dengan cara penambahan, penghapusan atau

 pengubahan transaksi di input .

Page 41: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 41/60

  46

Pengendalian input sangat penting dilakukan karena:

a.  Dalam sistem informasi, pengendalian terbesar ada dalam

subsistem input , jadi auditor akan menghabiskan banyak 

waktu untuk menilai apakah pengendalian input  dapat

dipercaya.

 b.  Aktivitas subsistem input  terkadang melibatkan besarnya

rutinitas, campur tangan manusia yang monoton, sehingga

mudah terjadi kesalahan.

c.  Subsistem input  sering menjadi sasaran tindak kejahatan,

 banyak keanehan telah ditemukan yang melibatkan

 penambahan, pengurangan, atau perubahan input transaksi.

3.  Process Control

Mencakup pengendalian terhadap kemungkinan kehilangan data

atau tidak diprosesnya data, perhitungan aritmatik dengan

keakuratan pemrograman.

4.  Output Control

Digunakan untuk memastikan bahwa data yang diproses tidak 

mengalami perubahan yang tidak sah oleh operator komputer dan

memastikan hanya orang yang berwenang saja yang menerima

output. Pengendalian output berupa:

a.  Mencocokkan data output  (khususnya total pengendalian)

dengan total pengendalian yang sebelumnya telah ditetapkan

yang diperoleh dalam tahap input dari siklus pemrosesan.

Page 42: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 42/60

  47

 b.  Mereview data output  untuk melihat format yang tepat yang

terdiri dari judul laporan, tanggal dan waktu pencetakan,

 banyaknya copy laporan untuk masing-masing pihak yang

 berwenang, periode laporan, nama program (termasuk 

versinya yang menghasilkan laporan), nama personil yang

 bertanggung jawab atas dikeluarkannya laporan tersebut, masa

 berlaku laporan, nomor halaman, tanda akhir halaman.

c.  Mengendalikan data input yang ditolak oleh komputer selam

 pemrosesan dan mendistribusikan data yang ditolak itu ke

 personil yang tepat.

d.  Mendistribusikan laporan-laporan output  ke departemen

 pemakai tepat pada waktunya.

5.   Database Control

Digunakan untuk menjaga integritas data dalam suatu database.

Pengendalian yang dilakukan untuk menjaga integritas data

tersebut mencakup pengendalian terhadap pelaporan kemacetan,

kamus data, kamus data yang terintegrasi, tanggung jawab unsur 

data, pengendalian data bersama, dan pemecahan hambatan.

6.   Application Communication Control

Digunakan untuk mengendalikan pendistribusian, pembukaan

komunikasi sub, komponen fisik, kesalahan jalur komunikasi,

aliran dan hubungan, pengendalian topologi, pengendalian akses

Page 43: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 43/60

  48

hubungan, pengendalian atas ancaman subversif, pengendalian

internet working, dan pengendalian arsitektur komunikasi.

2.3 Audit

2.3.1 Pengertian Audit

The America  Accounting Association Committee on Basic

 Auditing Concepts mendefinisikan auding sebagai, “A systematic process

of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions

about economic actions and events to ascertain the degree of 

correspondence between those assertions and established criteria and 

communicating the result to interested user ,  (sesuatu proses sistematis,

secara objektif memperoleh dan menilai bukti-bukti yang berkaitan

dengan asersi tentang tindakan ekonomi dan kejadian-kejadian untuk 

menyakinkan tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria

yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil kepada pemakai atau yang

 berkepentingan).

Hall (2001,p.42) dalam terjemahan Jusuf mengatakan, “ Auditing

adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh

seorang ahli auditor yang menunjukkan pendapatnya tentang kejujuran

sebuah laporan keuangan”. Arens and loebbecke (1997, p1) dalam

terjemahan Jusuf mengatakan, “ Auditing adalah proses pengumpulan dan

 pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur 

mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang

Page 44: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 44/60

  49

kompeten dan indenpenden untuk menentukan dan melaporkan

kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

 pengertian auditing adalah kegiatan memeriksa dengan mengumpulkan

 bukti atau data dan mengevaluasinya berdasarkan standar atau kinerja

yang ditetapkan, kemudian akan menghasilkan laporan dari auditor 

mengenai kesesuaian kegiatan atau kejadian yang diperiksa tersebut.

2.3.2 Jenis-jenis Audit

Arens and loebbecke (1997, p1) dalam terjemahan Jusuf 

mengatakan, ada tiga jenis audit yaitu

a)  Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan bertujuan menetukan apakah laporan

keuangan secara keseluruhan yang merupakan informasi terukur yang

akan diverifikasi telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria

tertentu.

 b)  Audit Operasional

Audit operasional merupakan penelaahaan atas bagian manapun dari

 prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi

dan efektifitasnya.

Page 45: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 45/60

  50

c)  Audit Ketaatan

Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah audit (klien)

telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan

 pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.

Selain yang disebutkan diatas ada juga jenis audit yang lainnya yaitu:

a)  Audit Forensik (Forensic Audit )

Audit forensik adalah audit yang dilaksanakan dalam kaitannya

sebagai dukungan dalam proses litigasi dan investigasi.

 b)  Audit terhadap Kecurangan (Fraud Audit )

Audit terhadap kecurangan ( fraud audit):

1.  Merupakan proses audit yang memfokuskan pada

keanehan/keganjilan objek yang perlu dilakukan audit.

2.  Mencegah terjadinya kecurangan, mendeteksi maupun

 pemeriksaan kecurangan.

c)  Audit Keuangan yang lebih rinci, bukan hanya audit terhadap laporan

keuangan seperti yang disebutkan diatas, melainkan yang sudah

 bersifat lebih mendalam (special assisgnment  misalnya

audit/pemeriksaan tuntas, due diligent ) atau pemeriksaan bersifat

investigasi (investigative audit ).

Page 46: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 46/60

  51

2.3.3 Audit Sistem Informasi

2.3.3.1 Pengertian Audit Sistem Informasi

Audit Sistem Informasi didefinisikan sebagai proses

 pengumpulan dan evaluasi fakta/evidence untuk menentukkan

apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga

integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai

secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisisen.

Weber (1999, p10), “Information System Auditing is the

 process of collecting and evaluating evidence to determine

whether a computer sistem safeguards asets, maintains data

integrity, allows organizational goals to be achieved effectively,

and uses resources efficiently”. Yang berarti audit sistem

informasi adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti

untuk menentukan apakah komputer dapat melindungi aset atau

kekayaan, memelihara integritas data, memungkinkan tujuan

organisasi untuk dicapai secara efektif dan menggunakan sumber 

daya secara efisien.

Gondodiyoto (2003, h.151) menyatakan bahwa, “Audit

Sistem Informasi merupakan suatu pengevaluasian untuk 

mengetahui bagaimana tingkat kesesuaian antara aplikasi sistem

informasi dengan prosedur yang telah ditetapkan dan mengetahui

apakah suatu sistem informasi telah didesain dan

diimplementasikan secara efektif, efisien, dan ekonomis memiliki

Page 47: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 47/60

  52

mekanisme pengamanan aset yang memadai, serta menjamin

integritas data yang memadai.”

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan

 bahwa Audit Sistem Informasi merupakan serangkaian kegiatan

untuk menentukan apakah sistem komputer telah menerapkan

sistem pengendalian yang memadai agar tidak disalahgunkan dan

dapat menyajikan informasi yang akurat.

2.3.3.2 Tujuan Audit Sistem Informasi

Audit sistem informasi bertujuan untuk menjaga harta

kekayaan, menjaga integritas data, membuat sistem menjadi

efektif dan efisien.

Hal ini sesuai dengan pendapat Muchtar (1999, h 125),

”Tujuan audit sistem informasi adalah untuk mereview dan

mengevaluasi pengawasan internal yang digunakan untuk 

menjaga keamanan dan memeriksa tingkat kepercayaan sistem

informasi serta mereview operasional aplikasi.” Apabila audit

sistem informasi akan dilaksanakan secara lengkap maka auditor 

harus berusaha untuk memenuhi setiap tujuan berikut ini :

a)  Untuk menemukan bahwa sistem keamanan yang ada

 berfungsi dengan baik untuk memperoleh peralatan, program,

 file data dari pemakaian dan perubahan oleh yang tidak 

 berhak.

Page 48: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 48/60

  53

 b)  Untuk menemukan bahwa desain dan implementasi program

aplikasi sesuai dengan spesifikasi dan otorisasi manajemen.

c)  Untuk menemukan bahwa semua modifikasi program aplikasi

memiliki otorisasi dan persetujuan manajemen.

d)  Untuk menemukan akurasi dan integrasi dari proses transaksi,

 file, laporan, dan record-record lainnya.

e)  Untuk menemukan sumber data dari program aplikasi yang

tidak akurat dan mengidentifikasikan serta mencocokkannya

dengan kebijaksanaan manajemen.

f)  Untuk menemukan apakah ada usaha untuk memenuhi syarat

akurasi proses data, kelengkapan data, serta tingkat

kerahasiaan file data.

Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999,

 p.11-13) dapat disimpulkan secara garis besar terbagi menjadi

empat tahapan, yaitu:

a)  Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras

(hardware), perangkat lunak (software), sumber daya

manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian

intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset

 perusahaan. Dengan demikian sistem pengaman aset

merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi

oleh perusahaan.

Page 49: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 49/60

  54

 b)  Meningkatkan integritas data

Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem

informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti:

kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data

tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi

memiliki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan

dapat menderita kerugian.

c)  Meningkatkan efektifitas sistem

Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan

 penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem

informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi

tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user .

d)  Meningkatkan efisiensi sistem

Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu

komputer tidak lagi memiliki kapasitas yang memadai. Jika

cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak 

manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih

memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu

sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat

memenuhi kebutuhan user  dengan sumber daya informasi

yang minimal.

Page 50: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 50/60

  55

2.3.3.3 Standar Auditing

Pada tahun 1972 untuk pertama kalinya Ikatan Akuntasi

Indonesia berhasil menerbitkan Norma Pemeriksaan Akuntansi.

Pada kongges Ke IV IAI tanggal 25-26 Oktober 1982, Komisi

 Norma Pemeriksaan Akuntan mengusulkan agar dilakukan

 penyempurnaan terhadap norma pemeriksaan akuntan tersebut.

Baru pada kongges IAI ke VII pada tahun 1994 disahkan Standar 

Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang secara garis besar 

memuat uraian mengenai standar profesional akuntan publik,

 berbagai pernyataan standar auditing yang telah diklasifikasikan,

 berbagai pernyataan standar atestasi yang telah diklasifikasikan

serta pernyataan jasa akuntansi dan review.

Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam

menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar-standar ini

meliputi pertimbangan mengenai kualitas profesional mereka,

seperti keahlian dan independensi, persyaratan pelaporan dan

 bahan bukti. Pedoman utama adalah sepeluh standar auditing atau

10 generally auditing standar-GAAS.

Kesepuluh standar tersebut adalah:

a)  Standar Umum:

1.  Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai

auditor 

Page 51: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 51/60

  56

2.  Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor 

3.  Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,

auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya

secara cermat dan seksama.

 b)  Standar Pekerjaan Lapangan:

1.  Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika

digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2.  Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian

intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan

menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang harus

dilakukan.

3.  Bukti audit yang kompeten yang cukup harus diperoleh

melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan

konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk 

menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

c)  Standar Lapangan:

1.  Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum.

2.  Laporan audit harus menunjukkan keberadaan yang di

dalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten

Page 52: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 52/60

  57

ditetapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode

 berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi

yang ditetapkan dalam periode sebelumnya.

3.  Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus

dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam

laporan audit.

4.  Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu

asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,

maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang

mana auditor dihubungkan dengan laporan keuangan,

laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas

mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat

tanggung jawab yang dipikulnya.

2.3.3.4 Pendekatan-pendekatan Audit Sistem Informasi

Pendapat Weber (1999, p55-57), metode audit meliputi :

a)   Auditing around the computer 

Merupakan suatu pendekatan audit dengan

memperlakukan komputer sebagai black box, maksudnya

metode ini tidak menguji langkah-langkah proses secara

langsung, tetapi hanya berfokus pada input  dan output  dari

Page 53: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 53/60

  58

sistem komputer. Diasumsikan bahwa jika input  benar akan

diwujudkan pada output , sehingga pemrosesan juga benar dan

tidak melakukan pengecekan terhadap pemrosesan komputer 

secara langsung.

Pendekatan itu mengandung berbagai kelemahan antara lain :

1.  Umumnya database mencakup jumlah data yang banyak 

dan sukar untuk ditelusuri secara manual.

2.  Tidak menciptakan sarana bagi auditor untuk menghayati

dan mendalami lebih mantap liku-liku komputer.

3.  Cara ini mengabaikan pengendalian sistem dalam

 pengolahan komputer itu sendiri, sehingga rawan terhadap

adanya kelemahan dan kesalahan yang potensial didalam .

4.  Kemampuan komputer sebagai fasilitas penunjang

 pelaksanaan audit menjadi sia-sia.

5.  Tidak dapat mencakup keseluruhan maksud dan tujuan

 penyelenggaraan audit.

 b)   Auditing through the computer 

Merupakan suatu pendekatan audit yang berorientasi pada

komputer dengan membuka black box, dan secara langsung

 berfokus pada operasi pemrosesan dalam sistem komputer.

Dengan asumsi bahwa apabila pemrosesan mempunyai

 pengendalian yang memadai, maka kesalahan dan

Page 54: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 54/60

  59

 penyalahgunaan tidak akan terlewat untuk dideteksi, sebagai

akibat dari keluaran dapat diterima.

Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah dapat

meningkatkan kekuatan terhadap pengujian sistem aplikasi

secara efektif, dimana ruang lingkup dan kemampuan dari

 pengujian yang dilakukan dapat diperluas sehingga tingkat

kepercayaan terhadap keandalan dari pengumpulan dan

 pengevaluasian bukti dapat ditingkatkan. Selain itu dengan

memeriksa secara langsung logika pemrosesan dari sistem

aplikasi, dapat diperkirakan kemampuan sistem dalam

menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan yang

terjadi pada masa yang akan datang.

Kelemahannya sebagai berikut:

1.  Biaya yang dibutuhkan relatih tinggi yang disebabkan

 jumlah jam kerja yang banyak untuk dapat lebih

memahami stuktur kontrol internal dari pelaksanaan

sistem aplikasi

2.  Butuh banyak keahlian teknis yang lebih mendalam untuk 

memahami cara kerja.

Page 55: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 55/60

  60

2.3.3.5 Prosedur Audit

Prosedur auditing adalah petunjuk terperinci tentang

 pengumpulan jenis-jenis bukti auditing tertentu, yang harus

didapatkan pada sesuatu waktu di dalam pelaksanaan auditing.

Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf (1996,

 p.153-158), Dalam menentukan prosedur audit digunakan tujuh

kategori bahan bukti yang dapat digunakan oleh auditor yaitu :

a)  Pemeriksanaan Fisik 

Pemeriksanaan fisik sebagai alat yang langsung digunakan

untuk memverifikasi apakah suatu aktiva secara aktual ada,

dianggap sebagai salah satu bahan bukti yang paling handal

dan berguna.

 b)  Konfirmasi

Konfirmasi digambarkan sebagai penerimaan jawaban tertulis

maupun lisan dari pihak ketiga yang independen dalam

memverifikasi akurasi informasi yang telah diminta oleh

auditor.

c)  Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bentuk bahan bukti yang digunakan

secara luas dalam setiap audit karena biasanya sudah tersedia

 bagi auditor dengan biaya yang relatif rendah. Seringkali

hanya bahan bukti jenis ini yang tersedia.

Page 56: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 56/60

  61

d)  Pengamatan

Pengamatan adalah penggunaan perasaan untuk menetapkan

aktifitas tertentu. Dalam keseluruhan audit akan ada banyak 

kesempatan untuk melihat, mendengar, menyentuh, dan

mencium untuk mengevaluasi bermacam benda.

e)  Tanya Jawab dengan klien

Tanya jawab adalah mendapatkan informasi tertulis atau lisan

dari klien dengan menjawab pertanyaan dari auditor.

Meskipun sebagai bahan bukti yang diperhitungkan dapat

memperoleh dari klien melalui tanya jawab, biasanya tanya

 jawab tidak dapat diperlakukan sebagai kemampuan

memberikan kesimpulan, karena didapat dari sumber yang

tidak independen dan mungkin memihak kepentingan klien.

Dengan demikian, apabila auditor memperoleh bahan bukti

tanya jawab, biasanya perlu untuk mendapatkan bahan bukti

lain yang menguatkan melalui prosedur yang lain.

f)  Pelaksanaan Ulang

Mencakup pengecekan ulang suatu sampel perhitungan dan

 perpindahan informasi yang dilakukan klien selama periode

yang diaudit.

g)  Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah menggunakan perbandingan dan

hubungan untuk menentukan apakah saldo akun tersaji secara

Page 57: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 57/60

  62

layak. Prosedur analitis sangat penting sehingga harus

dilakukan selama tahap perencanaan dan penyelesaian di

setiap audit.

Pendapat Weren (1999,p.60) ketika eksternal auditor 

mengumpulkan bukti-bukti untuk melihat apakah telah terjadi

kesalahan yang meterial atau informasi keuangan telah salah

dicatat (misstated ) material, mereka menggunakan lima

 prosedur yaitu:

a)  Prosedur to obtain an understanding of controls.

Penyelidikan, inspeksi dan observasi dapat digunakan

untuk memperoleh pengertian apakah kontrol ada,

seberapa bagus didesain dan apakah digunakan.

 b)  Tests of controls. Dengan cara diatas dapat diketahui

apakah operasional efektif.

c)  Substantive tests of details of transaction. Test ini

digunakan untuk mengetahui apakah transaksi telah

dibukukan dengan benar.

d)  Substantive tests of details of account balance. Test ini

fokus pada saldo akhir ledger pada neraca dan rugi laba.

e)   Analytical review procedures. Test ini fokus pada

hubungan antara data dengan tujuan audit.

Page 58: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 58/60

  63

2.3.3.6 Teknik Penilaian Resiko dan Sistem Pengendalian Internal

Gede Karya (Integral., Vol 9 No.1, Maret 2004), Standar 

 penilaian kondisi sistem mutu ISO 9001-2000 mempunyai 4 skala

yaitu P (Poor ), W (Weak ), F (Fair ), S (Strong). Ceklist  

 pengendalian intern mewakili kondisi setiap pengendalian dalam

suatu organisasi. Isi ceklist  secara keseluruhan meliputi sistem

 pembobotan yang menggunakan skala nilai 0=tidak berpengaruh;

1=rendah; 2=sedang; 3=tinggi.

Dengan demikian, pernyataan atau pertanyaan dalam

ceklist  yang tidak berpengaruh terhadap suatu hasil audit diberi

 bobot 0 terhadap hasil tersebut. Skala penilaian diadopsi dari

standar penilaian ISO 9001-2000 yaitu 0=weak ; 5=medium;

10=strong. Indeks hasil untuk masing-masing tujuan audit,

dihitung dengan rumus:

Indeks = ∑ (nilai x bobot)

∑ (bobot)

Pendapat Michael P.Cangemi dan Tommie Singleton

(2002, p.71), hal yang paling penting di dalam pengendalian

internal adalah penggunaan dari Analisa Keuangan Biaya di

dalam suatu pengendalian. Kontrol aktivitas adalah sebuah subjek 

yang sama untuk dapat menganalisa keuangan biaya dari aktivitas

manajemen lainya. Peluang resiko dari 2x2 dan menyediakan

Page 59: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 59/60

  64

 biaya bimbingan tambahan didalam sebuah keputusan untuk 

keamanan dan kontrol. Sebagai contoh, resiko tersebut

mempunyai sebuah kemungkinan dan biaya yang rendah yang

secara sederhana dapat diabaikan.

Tetapi dengan tingkat kemungkinan dan biaya yang tinggi,

kebutuhan aktivitas pengendalian diimplementasikan untuk 

mencegah suatu resiko yang terjadi. Sebagai contoh suatu

ancaman mungkin mempunyai kemungkinan yang rendah tetapi

mempunyai biaya yang tinggi. Oleh karena itu, manajemen

memerlukan jaminan pegawai dan atau rencana cadangan sama

seperti aktivitas pengendalian yang tepat. Model ini

membutuhkan manajemen untuk mengidentifikasi apa yang

dilindungi, apa resiko untuk aset dan tingkat dari dampak suatu

 biaya untuk beberapa resiko. Masukkan dari auditor internal dan

ahli SI lebih sering dibutuhkan untuk menampilkan tahap yang

tepat.

Page 60: 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

7/15/2019 26850378 Bab 2 Contoh Skripsi Akutansi 4,New

http://slidepdf.com/reader/full/26850378-bab-2-contoh-skripsi-akutansi-4new 60/60

  65

Gambar 2.2 Control Decision Making Overview 

Sumber: Michael P.Cangemi dan Tommie Singleton (2002, p71).

 Insurance

or Backup

Plan

 Ignore

 

Prevent Contain

and 

Control

 High Probability

 Low Probability

 Low Impact 

(cost)

 High Impact 

(cost)